UNIVERSITAS INDONESIA RELASI KEKUASAAN DALAM PELAYANAN PUBLIK (Studi tentang Hubungan Pelaku-pelaku dalam Pengelolaan Terminal Terpadu Kota Depok)
DISERTASI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar doktor dalam Antropologi
AGUSTHINA CHRISTINA KAKIAY NPM : 8904070014
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI PASCASARJANA DEPARTEMEN ANTROPOLOGI
DEPOK JULI 2009
Relasi kekuasaan ..., Agusthina Christina Kakiay, FISIP UI., 2009.
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Disertasi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Nama
:
Agusthina Christina Kakiay
NPM
:
8904070014
Tanda Tangan
:
...............................
Tanggal
:
10 Juli 2009
Relasi kekuasaan ..., Agusthina Christina Kakiay, FISIPiiUI., 2009.
KATA PENGANTAR Disertasi saya berjudul ”Relasi Kekuasaan dalam Pelayanan Publik (Studi tentang Hubungan Pelaku-Pelaku dalam Pengelolaan Terminal Terpadu
Kota
Depok). Studi ini dimaksudkan untuk mengungkapkan realitas terlibatnya pelakupelaku yang jamak dalam pengelolaan terminal Depok. Sehingga kekuasaan tidak dilihat sebagai sesuatu yang dimiliki oleh individu, kelompok atau institusi tertentu terutama negara dan aparat-aparatnya semata tetapi beredar pada pusat-pusat kekuasaan lain di luar negara. Hubungan kekuasaan pelaku-pelaku tersebut berkontribusi terhadap realitas pengengolaan terminal yang menjadi baik pada jenisjenis layanan tertentu tetapi tidak maksimal pada jenis layanan lainnya. Saya sepenuhnya menyadari bahwa disertasi ini boleh dirampungkan karena ada banyak pihak yang terlibat. Di tengah kelemahan saya, Tuhan menggerakkan orang-orang untuk membantu secara materiil maupun imateriil, karenanya saya merasa berkewajiban menyatakan penghargaan dan ucapan terima kasih Penghargaan dan ucapan terima kasih saya sampaikan kepada bapak Prof.Dr. Gumilar Rusliwa Soemantri sebagai Rektor, Ibu Prof. Dr. Meutia F. Swasono, bapak Dr. Iwan Tjitradjaja dan ibu Dr. Riga Adiwoso masing-masing sebagai promotor dan ko-promotor. Walaupun di tengah kesibukan yang begitu padat, mereka masih meluangkan waktu untuk membaca naskah disertasi ini, memberikan bimbingan dan masukan bagi arah studi ini. Saya sangat berterima kasih atas pengertian Bapak ibu terhadap kondisi kesehatan saya yang berdampak pada kelancaran konsultasi. Penelitian ini merupakan rangkaian dari penelitian pelayanan publik di kota Depok yang diprakarsai oleh ibu Meutia, pak Afid dan pak Iwan. Secara khusus saya menyampaikan terima kasih kepada ibu Meutia atas kejeliannya menunjukkan cara menulis ilmiah dengan penjelasan yang membantu serta penekanannya pada masukan praksis dari penelitian ini. Terima kasih bu Meutia untuk bantuan dana yang juga dialokasikan bagi kelancaran penelitian saya. Terima kasih pak Iwan atas kesedian menjadi ”bapak” yang memberikan spirit dan dukungan di kala saya mengira penyelesaian studi ini adalah sebuah kemustahilan. Dorongan dan motivasi yang diberikan untuk mempercepat penyelesaian studi ini merupakan kekuatan yang tak ternilai. Juga atas kesabaran mengajarkan saya bekerja dalam pendekatan kualitatif. Terima kasih ibu Riga karena di sela-sela mengejar waktu mengajar dan
Relasi kekuasaan ..., Agusthina Christina Kakiay, FISIPvUI., 2009.
kesibukannya masih meluangkan waktu dan sabar menghadapi saya dan mendorong penyelesaian naskah saya. Masukan-masukan yang diberikan untuk lebih jeli membaca keteraturan diantara fenomena yang kelihatan chaos dan kontestasi antara fungsi fisik ruang dan fungsi sosialnya sangat berarti untuk memahami lebih dalam data-data saya. Terima kasih kepada seluruh staf pengajar pada program pascasarjana Antropologi UI atas kesediaan membagi ilmu. Prof.A.F Saifuddin, Ph.D adalah nama yang mesti saya sebut karena kesabarannya memperkenalkan teori-teori, menghadapi saya yang baru belajar dan bekerja dalam ranah Antropologi. Kekritisan dan arahan pak Afid memancing kreatifitas berpikir, berlatih untuk membaca fenomena secara lebih jeli, detail, tetapi sistematis. Coretan-coretan yang diberikan pada naskah saya sangat membantu untuk memikirkan kembali data dan cara membaca data saya agar ”nyambung.” Prof. Dr. Parsudi Suparlan (alm), Prof. Dr. Nico Kalangie, Ibu Sulis, Ibu Yunita, dll yang semuanya membantu kami untuk lebih mengerti manusia dan budayanya. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Dr. Makmuri dari LIPI yang walau dihubungi dalam waktu yang cukup singkat bersedia menjadi penguji saya. Secara khusus untuk kekritisannya mengajarkan saya supaya ”adil” membaca Bourdieu serta rujukannya untuk melihat posisi partisipasi publik dalam pengelolaan pelayanan publik. Terima kasih ibu Sulis (ketua Program Pascasarjana Antropologi) atas masukannya untuk hati-hati terhadap konsep ”kebenaran” serta menulis dengan lebih sistematis, Bu Endang dan kemudian Pak Tony (sekretaris program) atas bantuan administrasi dalam rangka penyelesaian studi saya. Mbak Tina, mbak Wati, mbak Wien, mas Tom yang selalu menyambut kami dengan senyum yang menyejukkan, mereka sangat mempedulikan nasib kami. Teman-teman angkatan 2004, Pak Keron, pak Jansen, mas Hendra, pak Prudens dan pak Syukri, semoga tetap saling kontak. Terima kasih untuk Lefa dan mbak Qonita yang berbagi bersama di lokasi penelitian. Ustadja Rukmina Gonibala
dan mbak Anggraeni, semoga persahabatan kita tetap
terpatri jauh di sanubari. Anakku Stella Kaya yang setia menemani dalam suka dan duka di Jakarta. Semua informan saya, Petugas DLLAJ, Pospol, DKLH, PANTER, YABIM, SENTER, FORKABI Depok, dll yang untuk alasan keamanan tidak dapat saya
Relasi kekuasaan ..., Agusthina Christina Kakiay, FISIPviUI., 2009.
sebutkan namanya. Kebersamaan kita, telah membuat saya lebih memahami sisi lain hidup ini. Memahami realitas dibalik ketidakaturan dan nonsense. Seperti kata mas Munir, bukan benar atau salah, hanya cara yang berbeda-beda. Penghargaan saya kepada bapak R.Souhaly, ketua STAKN Ambon yang menugaskan saya untuk studi ini. Senyum, kearifan dan kesabaran pak Roby membuat saya menikmati proses bekerja bersama di kampus sebagai aktifitas yang menyenangkan. Semua rekan dosen dan pegawai, khususnya sohib-sohibku Cece, Welly, Yostal, Egi dan Angki. Usi Elka Anakotta, usi Maya dan bu Agus yang samasama berjuang dalam studi, terima kasih untuk spririt dan kesabaran yang dibagi. Papa dan mama adalah orang tua yang tak jemu berdoa dan memacu anakanaknya untuk berjuang demi hidup. Studi ini menjadi pengalaman yang tak terlupa oleh karena kepergian kakakku tersayang Joel F. Kakiay (alm) dan mertuaku Mama Etha menghadap yang Kuasa. Terima kasih untuk keluarga besarku yang selalu menjadi tempat berlindung dan bersandar di kala penad dan lemah oleh tubuh yang ringkih. Terakhir dalam urutan tetapi yang terutama dalam hati dan pikiran, Suamiku tercinta, Pdt.Cak Sapulette. Terima kasih untuk cinta, perhatian, doa dan perlindungan yang selalu diberikan. Teristimewa pengertianmu ketika waktu bersama kita terkorupsi, engkau anugerah Tuhan yang indah dalam hidupku. Terima kasih kepada semua pihak yang tak dapat saya sebutkan satu berikut satu. Mereka yang telah berkontribusi langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian studi ini.
Depok, Juli 2009
Penulis
Relasi kekuasaan ..., Agusthina Christina Kakiay, FISIPvii UI., 2009.
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : NPM : Program Studi : Departemen : Fakultas : Jenis Karya :
Agusthina Christina Kakiay 8904070014 Antropologi Antropologi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Disertasi
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (non-exclusive RoyaltyFree Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : RELASI KEKUASAAN DALAM PELAYANAN PUBLIK (Studi tentang Hubungan Pelaku-Pelaku dalam Pengelolaan Terminal Terpadu Kota Depok) beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelolah dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Pada tanggal
: Depok : 10 Juli 2009
Yang menyatakan
(Agusthina Christina Kakiay)
viii Relasi kekuasaan ..., Agusthina Christina Kakiay, FISIP UI., 2009.
ABSTRAK Nama : Agusthina Christina Kakiay Program Studi : Pascasarjana Antropologi Judul : Relasi Kekuasaan dalam Pelayanan Publik (Studi tentang Hubungan Pelaku-Pelaku dalam Pengelolaan Terminal Terpadu Kota Depok Disertasi ini membahas bekerjanya kekuasaan dalam hubungan pelakupelaku yang terlibat dalam pelayanan publik di terminal Depok. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, secara khusus etnografi. Upaya membaca data penelitian memanfaatkan pendekatan pluralis yang melihat kekuasaan tersebar di dalam masyarakat, sehingga yang menjadi fokus adalah strategi dan teknik kekuasaan. Pemikiran Foucault dan Bourdieu dimanfaatkan untuk mengarahkan analisis saya. Temuan penelitian menunjukkan bahwa (1) kekuasaan bekerja tidak secara langsung tetapi melalui teknologi pengaturan tindakan pelaku baik dengan cara menyesuaikan diri dengan aturan main yang disepakati maupun menyesuaikan diri dengan posisi masing-masing; (2) relasi kekuasaan pelaku-pelaku adalah tersebar dan bersifat kompleks. Di kalangan petugas DLLAJ terjadi fragmentasi dalam relasi atasanbawahan, antara kelompok yang mendukung pimpinan dan tidak. Juga karena variasi latar belakang seperti : jaminan keamanan ekonomi, status kepegawaian (PNS, TKK dan honorer), etnis, teman angkatan, solidaritas unit-unit pelayanan (administrasi, retribusi dan jalur). Relasi antar instansi resmi (DLLAJ, Pospol dan DKLH) diwarnai oleh ego sektoral dan pertimbangan perimbangan pembagian keuntungan ekonomi. Terlibatnya pelaku-pelaku di luar aparat negara terjadi melalui ”koordinasi tahu sama tahu” diperkuat melalui negosiasi identitas, membangun jaringan dengan pejabat dan tokoh politik. Selain itu ada aktor-aktor in absentia (umumnya oknum militer). Pada kasus tertentu ada kerja sama dalam hubungan pelaku-pelaku berdasarkan kepentingan dan solidaritas di kalangan tertentu, terutama yang mengidentifikasi diri sebagai kelompok marginal dalam kebijakan nasional. Implikasi teoritis : (1) Pendekatan pluralis khususnya Foucaltian sangat membantu menjelaskan gejala kekuasaan yang bersifat jamak. Ini berarti faktor penjelas terhadap realitas pelayanan publik di terminal Depok adalah kompleks. Temuan penelitian memperlihatkan adanya pusat-pusat kekuasaan lain di luar negara yang harus juga diperhitungkan seperti swasta atau pemilik modal dan komunitas atau paguyuban-paguyuban bahkan pelaku individu ; (2) Terjadi dialektika antara kebebasan atau otonomi pelaku-pelaku dengan struktur objektif. Artinya pelaku tidak sepenuhnya otonom, tetapi hanya eksis sebagai bagian dari struktur yang diterima. Di sisi lain seorang pelaku tidak sepenuhnya mempengaruhi pelaku lainnya, melainkan hanya parsial. Kesimpulan : relasi kekuasaan pelaku-pelaku dalam pelayanan publik di terminal Depok bersifat kompleks. Baik koordinasi tahu sama tahu, fragmentasi, kerja sama dan solidaritas adalah bagian-bagian yang mempertegas sifat kompleks dari pola relasi kekuasaan pelaku-pelaku. Kata Kunci: Pelaku, relasi kekuasaan, pelayanan publik.
Relasi kekuasaan ..., Agusthina Christina Kakiay, FISIPixUI., 2009.
ABSTRACT Name Program Title
: Agusthina Christina Kakiay : Doctor of Anthropology : The Power Relation in Public Service ( A Study of the Relationships of Public Service Workers in Managing the Integrated Bus Terminal in Depok.
The writer is interested in conducting research to find out how power works between public service workers who involve managing public service in Depok Bus Terminal that then give the effect of service management. The pluralistic approach is used for reading the research data based on Foucauldian’s notion of power that states the spread of power in the community focused on its strategy and technique of power. Foucault and Bourdieu’s thoughts are also used for directing my analysis. The research findings indicate that (1) the power does not work directly but through the technology of the action by adjusting either the rules of play or the position of each; (2) the power relation between public service workers is very complex. Among DLLAJ officers, there is fragmentation occurred in the superior-subordinate relationship, and between groups supporting the leader and not. There are also other factors such as economy security, employment status (civil servants (PNS), TKK, and honorary employments (honorer)), ethnicity, friends in the same generation, service unit solidarity (administration and a levy). Relations between formal institutions (DLLAJ, Pospol and DKLH) are marked by a sector ego, some considerations in sector distribution of economic benefits. The involvement of external actors outside the state apparatus occurs through “tahu sama tahu coordination” strengthened by identity negotiations and by building a network between senior officials and political leaders. Moreover, there are actors in absentia (generally military personnel). In some cases there is cooperation between actors in the relationship of the importance and solidarity among certain groups, especially those who identify themselves as marginalized groups in national policy. Theoretical implications are: (1) the pluralistic approach by Foucaldian helps to explain the power symptoms that are in a plural form. This means that the clarifying factors of the public service reality in Depok bus terminal is very complex. Research finding shows the existence of the centers of power in the foreign country should also be calculated like the owner or private capital, and the economic communities or even individual actors; (2) the existence of groups that occupies and plays a position between the market and the community, state and community gives the effect of the creation of "game rules" applied and agreed between them; (3) the dialectics is created by either freedom or autonomous actors with the objective structure. This means that the actors are not fully autonomous, but only exist as part of the received structure. On the other side, an actor does not fully affect others, but only in a partial form. Conclusion: The power relation of public service workers in Public Service in Depok bus Terminal is very complex. “tahu sama tahu coordination, fragmentation, cooperation and solidarity are the parts that explain the nature of the complex patterns of power relation between actors. Keywords : Agency, power relation, public service
Relasi kekuasaan ..., Agusthina Christina Kakiay, FISIPxUI., 2009.
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ....................... ................................................. iii LEMBAR PENGESAHAN DISERTASI ....................................................... iv KATA PENGANTAR .................................................................................... v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................... viii ABSTRAK ...................................................................................................... ix ABSTRACT .................................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xi DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR.................................................................................... .. xv DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xvi DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Balakang Masalah ……………...................................... 1 1.2. Masalah Penelitian................................................................... 6 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian............................................... 8 1.4. Konsep dan Operasional Konsep ............................................ 8 1.4.1. Pelayanan Publik ............................................................ 9 1.4.2. Perspektif Kekuasaan ..................................................... 9 1.4.3. Terminal Penumpang ……………………………...... 11 1.4.4. Habitus ……………………………………………….. 11 1.4.5. Field …………………………………………………... 12 1.5. Kajian Teoritik…… ................................................................ 13 1.6. Metodologi Penelitian ………………………………………. 25 1.6.1. Metode Penelitian …………………………………..... 25 1.6.2. Informan .......... ............................................................. 26 1.6.3. Setting Penelitian ......................................................... 26 1.6.4. Teknik Pengumpulan Data ............................................ 27 1.6.5. Teknik Analisa Data.. ................... ................................ 28 1.6.6. Validitas Data ................................................................ 29 1.6.7. Keterbatasan Peneliti ..................................................... 29 1.7. Sistematika Penulisan ……………………………………... . 30 BAB II
KEMACETAN DI TERMINAL DEPOK 2.1 Profil Kota Depok ................................................................. 2.1.1 Kota Depok : Dari Tanah Partikelir Menjadi Wilayah Suburban .
2.1.2 Pertumbuhan Kota Depok ........................................... 2.1.3 Struktur Fisik Kota Depok .......................................... 2.1.4 Masalah Transportasi di Kota Depok ........................... 2.2 Terminal Terpadu Kota Depok (TTKD) …………………... 2.2.1 Sejarah TTKD .............................................................. 2.2.2 Fasilitas Publik di TTKD ............................................. 2.3 Pelaku-Pelaku Layanan Publik di Terminal Depok .............. 2.3.1 Seksi Terminal dan Perparkiran DLLAJ : The Leading Sector ………………………………………
Relasi kekuasaan ..., Agusthina Christina Kakiay, FISIPxiUI., 2009.
34 34 36 41 44 50 52 54 60 60
2.3.2 Pospol Terminal Depok : Pendamping yang Merasa Diabaikan ................................................................... 2.3.3 DKLH yang Semakin Meredup .................................. 2.3.4 Orang-orang yang Cari Makan di Terminal Depok .............. BAB III
DINAMIKA PELAKU-PELAKU PELAYANAN PUBLIK DI TERMINAL DEPOK : MEMBANGUN STRATEGI DEMI POSISI 3.1. Bertanya Kepada Bapak Kepala : Strategi Mencari Aman …. 3.1.1 Antara Petugas PNS, TKK, dan Honorer …………… 3.1.2 Pemeliharaan Relasi Atasan-Bawahan internal petugas DLLAJ ………………………………………………… 3.2. Bayang-bayang Militerisme di Terminal Depok ................... 3.2.1 Polisi lebih Tahu Gatur (Jaga-Atur) ............................. 3.2.2 Baju Seragam Pak Kopral ............................................ 3.2.3 Insiden di Lapo Tuak Mardame ................................... 3.2.4 Kebijakan Meluruskan Kendaraan pada Jam Sibuk .... 3.3. Negosiasi Identitas : Menghadang Klasifikasi, Mengaburkan Batas ....................................................................................... 3.3.1 Fenomena “Warga Terminal” : Merespons Konflik, Menjajaki Aliansi ....................................................... 3.3.2 Antara Warga Terminal dan Preman............................ 3.3.2.1 Paguyuban Anak Terminal (PANTER) ........ 3.3.2.2 Gue Anak MASTER (Masjid Terminal) ...... 3.3.2.3 Seniman Terminal (SENTER) ..............................
BAB IV REALITAS PELAYANAN PUBLIK DI TTKD : KONSEKUENSI YANG TIDAK SEPENUHNYA DIKEHENDAKI 4.1.Pengelolaan Ruang di TTKD : Antara Ruang Fisik dan Ruang Sosial............................................................................ 4.1.1 Pedagang di Terminal Depok ...................................... 4.1.1.1 Kasus Pemukulan Pedagang Asongan Baru .. 4.1.1.2 Penertiban Setengah Hati ............................... 4.1.2 Pengelolaan Jalur Kendaraan ...................................... 4.1.2.1 Pengelolaan Jalur Saat Jam Sibuk .................. 4.1.2.2 Penculikan Ketua PANTER ........................... 4.1.2.3 Patroli Polisi di Siang Hari............................... 4.1.2.4 Kasus Demo Supir D-112 terhadap Pengurus KKSU ............................................................. 4.1.2.5 Seputar Pembatasan Izin Trayek dan Trayek Baru
4.2. Pelayanan Keamanan di TTKD ............................................ 4.2.1 Penjagaan Keamanan dan Patroli Malam : Antara Ketegangan dan Harmonisasi .................................... 4.2.2 Tamu di Malam Hari ................................................. 4.3. Pelayanan Kebersihan di TTKD .......................................... 4.3.1 Antara DKLH dan TKTD ........................................... 4.3.2 Mundurnya DKLH dari Terminal Depok ...................
Relasi kekuasaan ..., Agusthina Christina Kakiay, FISIPxii UI., 2009.
63 67 68
76 81 83 95 96 100 103 105 109 111 115 119 122 126
131 136 140 142 144 148 152 154 156 157 159 160 163 165 166 170
4.4. Pengguna Terminal, Sasaran Utama yang Terpinggirkan .... BAB V
IMPLIKASI TEORI DAN KEBIJAKAN 5.1 Implikasi Teoritik 5.1.1 Terminal, Media Pembentukan Budaya Publik ........... 5.1.1 Kekuasaan : Antara Kebebasan dan Keterbatasan ........ 5.1.2 Kebudayaan : Antara Pengarah Tindakan dan Alat Kekuasaan Para Agen ................................................... 5.2. Implikasi Metodologis .......................................................... 5.3. Review Kebijakan di Bidang Pelayanan Publik ...................
BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan ………………..……………………………….. 6.2. Rekomendasi ……………...………………………………... GLOSSARY ………………………………………………………………... DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii Relasi kekuasaan ..., Agusthina Christina Kakiay, FISIP UI., 2009.
172
175 176 179 180 182 187 188 191 197
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.2
Luas Kota Depok Tahun 2000 ................................................
39
Tabel 2.2
Perkembangan Jumlah Penduduk Kota Depok .....................
40
Tabel 3.2
Demo Angkot Depok Tahun 2005-2006 ................................
45
Tabel 4.2
Kondisi Jalan Kota Depok .......................................................
48
Tabel 5.2
Fasilitas Publik di Terminal Depok .........................................
60
Tabel 6.3
Distribusi Tugas Pospol Terminal Depok …..........................
65
Tabel 7.3
Rincian Kegiatan Pospol Terminal Depok ............................
65
Tabel 8.3
Kalkulasi Uang Jalur Bus AKAP dan AKDP per Hari ...........
89
Tabel 9.3
Kalkulasi Uang Jalur Angkot Per Hari ....................................
90
Tabel 10.3
Pendapatan Sampingan Petugas Jalur DLLAJ ........................
91
Tabel 11.3
Perkiraan Pendapatan Resmi Pengelola Terminal per Hari ....
92
xiv Relasi kekuasaan ..., Agusthina Christina Kakiay, FISIP UI., 2009.
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.2
Pola Lokasi Terminal Terpusat .............................................
51
Gambar 2.2
Pola Lokasi Terminal Menyebar ..........................................
51
Gambar 3.2
Struktur Organisasi Seksi Terminal dan Perparkiran DLLAJ
61
Gambar 4.2
Struktur FKPM Terminal Depok ...........................................
66
Relasi kekuasaan ..., Agusthina Christina Kakiay, FISIPxvUI., 2009.
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1
Penduduk Kota Depok Menurut Pekerjaan Tahun 2005 ........
1
Lampiran 2
Jumlah Angkot yang Mendaftar Ulang 2005-2006 .................
2
Lampiran 3
Jumlah AKAP di Terminal Depok ..........................................
3
Lampiran 4
Jumlah AKDP di Terminal Depok .........................................
4
Lampiran 5
Peta Kota Depok ......................................................................
5
Lampiran 6
Peta dan Denah TTKD ............................................................
6
Lampiran 7
Foto Pemanfaatan Ruang di TTKD .........................................
7
Lampiran 8
Foto Kegiatan Unit Administrasi ............................................
14
Lampiran 9
Foto Aktivitas Petugas Retribusi di TPR ................................
16
Lampiran 10
Foto Pengelolaan Jalur ............................................................
17
Lampiran 11
Foto Penumpang di Terminal Depok ......................................
18
Lampiran 12
Karcis Retribusi Resmi dan Pungutan Lain ............................
20
Lampiran 13
Foto Kehidupan Malam di Terminal Depok ...........................
22
Lampiran 14
Foto Jejak Pengaruh Militer ....................................................
23
Lampiran 15
Foto Aktifitas Anak Master .....................................................
25
Lampiran 16
Surat Kontrak Kios Pedagang dengan Developer ...................
26
Lampiran 17
Surat Permohonan Audensi FORKABI ..................................
29
xvi Relasi kekuasaan ..., Agusthina Christina Kakiay, FISIP UI., 2009.
DAFTAR SINGKATAN AKAP AKDP ANGKOT BKO DKLH DLLAJ FKPM FKWT FORKABI GATUR INPRES JABRIG KEPMEN KKN KKSU KRL KWK MASTER PAD PANTER PARSI PASTI PAUD PDAM PKBM PLN PNS PO PP PRIMA SATPOL PP SENTER SIM SPASI STTD TKK TKTD TPR TTKD UPTD YABIM
: : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : :
Angkutan Kota Antar Propinsi Angkutan Kota Dalam Propinsi Angkutan Kota Bantuan Kendali Operasi Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Forum Komunikasi Polisi – Masyarakat Forum Komunikasi Warga Terminal Forum Komunikasi Anak Betawi Jaga dan Atur Instruksi Presiden Java Brigadir Keputusan Menteri Korupsi, Kolusi, Nepotisme Kelompok Kerja Sub-Unit Kereta Api Rangkaian Listrik Koperasi Wahana Kalpika Mesjid Terminal Pendapatan Asli Daerah Paguyuban Anak Terminal Persaudaraan Pedagang Stasiun dan Terminal Paguyuban Seniman Terminal Pendidikan Anak Usia Dini Perusahan Daerah Air Minum Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Perusahan Listrik Negara Pegawai Negeri Sipil Pengusaha Oto bus Peraturan Pemerintah Persatuan Remaja Mesjid Satuan Polisi Pamong Praja Seniman Terminal Surat Izin Mengemudi Solidaritas Pedagang Asongan Terminal Sekolah Tinggi Transportasi Darat Tenaga Kerja Kontrak Tim Kebersihan Terminal Depok Tempat Pemungutan Retribusi Terminal Terpadu Kota Depok Unit Pelaksana Teknis Dinas Yayasan Bina Insan Mandiri
xvii Relasi kekuasaan ..., Agusthina Christina Kakiay, FISIP UI., 2009.