UNIVERSITAS INDONESIA
PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI HASIL TULISAN SISWA SMA
TESIS
HARJULI SURYA PUTRA 0906499940
FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI LINGUISTIK DEPOK JULI 2012
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
UNIVERSITAS INDONESIA
PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN UNTUK DIGUNAKAN GURU DALAM MENILAI HASIL TULISAN SISWA SMA
TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Humaniora
HARJULI SURYA PUTRA 0906499940
FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI LINGUISTIK KEKHUSUSAN PENGAJARAN BAHASA DEPOK JULI 2012
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmatNya, saya dapat menyelesaikan tesis ini. Penulisan tesis ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Master Humaniora Jurusan Linguistik pada Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan tesis ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan tesis ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada: (1) Dr. Grace Wiradisastra, selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, pikiran, senyumnya untuk mengarahkan penulis pada penyusunan tesis ini. (2) Dr. F.X. Rahyono S.S., M.Hum, selaku Ketua Departemen Linguistik FIB UI sekaligus penguji sidang tesis. (3) Sisilia S. Halimi, Ph.D, selaku penguji sidang tesis. (4) Mbak Nur dan Mbak Rita, selaku Sekretaris Program Magister FIB UI. (5) Orang tua tercinta yang selalu memberikan dukungan moral, materi, dan doa sehingga penulis dapat selalu bersemangat mengerjakan tesis ini. (6) Kaka wati tersayang yang selalu memberikan semangat, nasihat, dan perhatiannya kepada penulis. (7) Sahabat penulis, Ari Wibowo, Azwar Annas, Amel, Aan, Rita, Inong, dan Harry. Terima kasih atas motivasi, dukungan, dan doa yang telah diberikan hingga tesis ini terselesaikan. (8) Seluruh pihak yang telah membantu penyusunan tesis ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga tesis ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.
Depok, 16 Juli 2012 Penulis v Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
ABSTRAK
Nama Program Studi Judul
: Harjuli Surya Putra : Linguistik : Pengembangan Rubrik Penilaian Untuk Digunakan Guru Dalam Menilai Hasil Tulisan Siswa SMA
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah rubrik penilaian tulisan, khususnya tulisan discussion. Rubrik ini dibuat sesuai dengan standar penilaian pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di tingkat SMA untuk dapat digunakan guru dalam menilai hasil tulisan siswa. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada dua orang guru Bahasa Inggris di SMA Negeri 8 dan 15 Kota Tangerang diketahui bahwa bentuk penilaian terhadap hasil tulisan siswa kelas XI IPA dilakukan dengan hanya memberikan poin atau nilai tanpa kriteria yang jelas. Penilaian seperti ini cenderung subjektif, tidak akurat, dan tidak sesuai dengan bentuk penilaian yang telah diamanatkan dalam KTSP. Salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan penggunaan rubrik penilaian. Pengembangan rubrik ini dilakuan melalui 7 tahap pengembangan, yaitu penelitian dan pengumpulan data awal, perencanaan, pembuatan produk awal, uji coba awal, perbaikan produk awal, uji coba lapangan, dan perbaikan produk operasional. Pada pengembangan rubrik ini diambil 16 hasil tulisan siswa. Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan menganalisis dan menilai buram 1 yang ditulis siswa, buram 2 hasil perbaikan tulisan siswa, hasil uji kuesioner dan wawancara pertama mengenai format rubrik yang telah jadi, dan hasil uji kesioner dan wawancara kedua mengenai manfaat rubrik dalam membantu siswa memperbaiki tulisan pada buram 2. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan rubrik dapat meningkatkan rerata nilai pada tiap kategori penilaian dan siswa menganggap penggunaan rubrik ini efektif dalam membantu mereka memperbaiki tulisan.
Kata kunci: menulis, genre, rubrik, penilaian
vii
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
ABSTRACT
Name Study Program Title
: Harjuli Surya Putra : Linguistics : Developing Writing Assessment Rubric For Teacher To Assess High School Students’ Writing
This research aims at developing a writing assessment rubric for a discussion text. This rubric is made in accordance with the assessment standard of the current Senior High School curriculum, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) to be used by the teachers. Based on observations made of two high school English teachers at SMA Negeri 8 dan 15 Kota Tangerang , it was found that the assessment of students' writing in class XI was done by simply giving points or grades without any clear criteria. Such assessments tend to be subjective, inaccurate, and are not helpful for students. One way to overcome this is to use an assessment rubric. The development of this rubric was done through 7 stages of development, namely research and information collection, planning, developing premilinary forms of the product, premilinary field testing, main product revision, main field testing, and operational product revision. The development of this rubric is based on 16 students' writing. Analysis of data in this study was conducted by analyzing and assessing students' writing in first and second drafts as well as the results of the first and second questionnaires and interviews. The results show that the use of assessment rubric can significantly increase the students’ average score for every assessment category. Furthermore, the students consider using the rubric is effective in helping them improve their writing.
Key words: writing, genre, rubric, assessment
viii
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME .............................................ii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ..................................................iii LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................iv KATA PENGANTAR ............................................................................................v LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ..............................vi ABSTRAK ............................................................................................................vii ABSTRACT .........................................................................................................viii DAFTAR ISI ..........................................................................................................ix DAFTAR TABEL ..................................................................................................xi DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................xiii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xiv 1. PENDAHULUAN ...............................................................................................1 1.1 Latar Belakang ..............................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................4 1.3 Tujuan Penelitian ..........................................................................................5 1.4 Kemaknawian Penelitian ...............................................................................5 1.5 Ruang Lingkup ..............................................................................................6 1.6 Kerangka Konseptual ....................................................................................6 1.7 Sistematika Penulisan ....................................................................................7 2. TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS .................................9 2.1 Tinjauan Pustaka ..........................................................................................9 2.2 Landasan Teoretis ......................................................................................14 2.2.1 Keterampilan Menulis ......................................................................14 2.2.2 Pendekatan Genre Dalam Pengajaran Keterampilan Menuli ...........15 2.2.3 Jenis Genre Yang Dipelajari di SMA ..............................................17 2.2.4 Teks Discussion ...............................................................................21 2.2.5 Penilaian (Assessment)......................................................................23 2.2.5.1 Penilaian Unjuk Kerja ..........................................................25 2.2.5.2 Pengertian Rubrik dan Jenisnya ...........................................27 2.2.6 Prinsip Penilaian ...............................................................................37 2.2.7 Tahap Pembuatan rubrik ..................................................................38 3. METODOLOGI PENELITIAN ..................................................................................40 3.1 Desain Penelitian .......................................................................................40 3.1 Responden dan Sumber Data ....................................................................42 3.2 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................44 3.2.1 Observasi .......................................................................................44 3.2.2 Analisis Tulisan .............................................................................44 3.2.3 Penyebaran Kuesioner ...................................................................44 3.2.4 Wawancara ....................................................................................45 3.3 Analisis Data .............................................................................................46 ix Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
4. PENGEMBANGAN DAN HASIL PENELITIAN ..........................................47 4.1 Pengantar ...................................................................................................47 4.2 Penelitian dan Pengumpulan Data Awal ...................................................47 4.2.1 Bentuk dan Cara Guru Menilai Tulisan Siswa ................................47 4.2.2 Perkiraan Kebutuhan Guru dan Siswa ............................................50 4.3 Perencanaan ...............................................................................................50 4.3.1 Tujuan Pengembangan ....................................................................50 4.4 Pembuatan Produk Awal ...........................................................................51 4.4.1 Penentuan Model Rubrik .................................................................52 4.4.2 Penentuan Kategori/Senarai ............................................................52 4.4.3 Skala Penskoran ..............................................................................54 4.4.4 Penentuan Gradasi Mutu .................................................................55 4.4.5 Pembuatan Template ........................................................................59 4.4.6 Uraian Pencapaian Kompetensi Siswa berdasarkan Interval Nilai ..63 4.4.7 Rubrik Penilaian ...............................................................................64 4.5 Uji Coba Awal ...........................................................................................67 4.5.1 Uji Rubrik Pada Tulisan Siswa .......................................................67 4.5.2 Evaluasi Teman Sejawat .................................................................67 4.6 Perbaikan Produk Awal .............................................................................68 4.7 Uji Coba Lapangan ...................................................................................76 4.7.1 Uji Coba Lapangan 1 ......................................................................76 4.7.2 Perbaikan Produk ............................................................................77 4.7.3 Uji Coba Lapangan 2 ......................................................................86 4.7.4 Analisis Perolehan Nilai Siswa .......................................................85 4.7.5 Perolehan Nilai Siswa Pada Uji Coba Lapangan ..........................107 4.7.6 Hasil Penilaian Guru .....................................................................110 4.7.7 Pengambilan Keputusan Nilai Akhir Siswa ..................................113 4.8 Perbaikan Produk Operasional ................................................................115 5. PENUTUP .......................................................................................................120 5.1 Simpulan .................................................................................................120 5.2 Implikasi ..................................................................................................121 5.2 Saran ........................................................................................................122 DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................124
x Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.
Nilai rata-rata pre-test dan post-test pada kelompok kontrol dan eksperimen .................................................................10
Tabel 2.2.
Jenis teks (Genre) ..........................................................................18
Tabel 2.3.
Format Penilaian Pidato Bahasa Inggris ......................................26
Tabel 2.4.
Format Penilaian Pidato Bahasa Inggris ......................................26
Tabel 2.5.
Template untuk Rubrik Holistik ...................................................29
Tabel 2.6.
Template untuk Rubrik Analitik ...................................................30
Tabel 2.7.
Rubrik penilaian Analitik Jacobs .................................................32
Tabel 2.8.
Rubrik Penilaian Hamp-Lyons dan Andrade ...............................34
Tabel 2.9.
Rubrik di San Diego Unified School District ..............................35
Tabel 3.1.
Kisi-Kisi Kuesioner Pertama .........................................................45
Tabel 3.2.
Kisi-Kisi Kuesioner Kedua ...........................................................45
Tabel 3.3.
Bobot Nilai ....................................................................................46
Tabel 4.1.
Tabel 4.2: Skala Penskoran ...........................................................55
Tabel 4.2.
Uraian Kategori Gagasan/Isi ........................................................56
Tabel 4.3:.
Uraian Kategori Organisasi ...........................................................57
Tabel 4.4.
Uraian Kategori Pemilihan Kata ..................................................58
Tabel 4.5.
Uraian Kategori Conventions .......................................................59
Tabel 4.6.
Template Rubrik Penilaian Tulisan ...............................................61
Tabel 4.7.
Interval Nilai dan Uraian Pencapaian Siswa Pada Rubrik Awal ..63
Tabel 4.8.
Rubrik Awal ..................................................................................65
Tabel 4.9.
Uraian Kategori Issue ...................................................................69
Tabel 4.10.
Uraian Kategori Argument Pros ...................................................70
Tabel 4.11.
Uraian Kategori Argument Cons ..................................................71
Tabel 4.12.
Uraian Kategori Argument Conclusion ........................................71
Tabel 4.13.
Interval Nilai dan Uraian Pencapaian Siswa Pada Rubrik 2 .........72
Tabel 4.14.
Rubrik 2 ........................................................................................73
Tabel 4.15.
Data Kuesioner Pertama ...............................................................77
xi Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
Tabel 4.16.
Rubrik 3 ........................................................................................80
Tabel 4.17
Selisih Nilai Pada Kategori Ide/Konte .........................................86
Tabel 4.18.
Perubahan Gradasi Mutu Pada Kategori Ide/Konten ...................88
Tabel 4.19.
Selisih Nilai Pada Kategori Issue .................................................89
Tabel 4.20.
Perubahan Gradasi Mutu Pada Kategori Issue .............................91
Tabel 4.21.
Selisih Nilai Pada Kategori Argumen Pro ...................................92
Tabel 4.22.
Perubahan Gradasi Mutu Pada Argumen Pro ..............................94
Tabel 4.23.
Selisih Nilai Pada Kategori Argumen Kontra ...............................95
Tabel 4.24.
Perubahan Gradasi Mutu Pada Kategori Argumen Kontra ..........97
Tabel 4.25.
Selisih Nilai Pada Kategori Kesimpulan ......................................98
Tabel 4.26.
Perubahan Gradasi Mutu Pada Kategori Kesimpulan .................100
Tabel 4.27.
Selisih Nilai Pada Kategori Word Choice ..................................101
Tabel 4.28.
Perubahan Gradasi Mutu Pada Kategori Word Choice ..............103
Tabel 4.29.
Selisih Nilai Pada Kategori Conventions ...................................104
Tabel 4.30.
Perubahan Gradasi Mutu Pada Kategori Conventions ...............106
Tabel 4.31 .
Nilai Total Uji Coba Lapangan ...................................................107
Tabel 4.32.
Penilaian Antara Peneliti dan Guru ............................................110
Tabel 4.33.
Kesenjangan Nilai Antara Peneliti dan Guru .............................111
Tabel 4.34.
Penilaian Silang Antara Guru SMAN 8 dan SMAN 15 .............112
Tabel 4.35.
Kesenjangan Nilai Antara Guru SMAN 8 dan SMAN 15 .........112
Tabel 4.36.
Nilai Gabungan ..........................................................................113
Tabel 4.37.
Kesenjangan Nilai Gabungan .....................................................114
Tabel 4.38.
Data Kuesioner Kedua ...............................................................115
Tabel 4.39.
Interval Nilai dan Uraian Pencapaian Siswa Untuk Rubrik Akhir ...................................................................118
Tabel 4.40.
Rubrik 3 ......................................................................................119
xii Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Skema Prosedural Tahapan Pengembangan Pembuatan Rubrik Penilaian Tulisan Siswa ...................................................................7 Gambar 4.1.
Diagram Perolehan Nilai Total Siswa .........................................107
Gambar 4.2.
Diagram Garis Peningkatan Nilai Total Siswa ..........................108
Gambar 4.3.
Grafik Pencapaian Kompetensi Siswa Pada Uji Lapangan 1 .....109
Gambar 4.4.
Grafik Pencapaian Kompetensi Siswa Pada Uji Lapangan 2 .....109
xiii
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penetapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di tingkat Sekolah Menegah Atas memberi implikasi terhadap pengajaran Bahasa Inggris. Pengajaran Bahasa Inggris ditujukan untuk meningkatkan kemahiran siswa pada empat kompetensi berbahasa yang meliputi menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Kemampuan menulis dalam bahasa Inggris merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang perlu diajarkan kepada siswa secara optimal. Sesuai dengan KTSP, pengajaran menulis di tingkat SMA difokuskan pada penguasaan penulisan berbagai jenis teks (genre) (Depdiknas, 2007). KTSP menargetkan siswa pada jenjang pendidikan akhir menengah atas memiliki kemampuan menulis berbagai jenis teks dalam bahasa Inggris. Jenis teks yang dimaksud adalah: Narrative, Recount, Descriptive, Explanation, Discussion, Procedure, Report, Hortatory Exposition, Analytical Exposition, Spoof, Anecdote, Review, dan News Items. Berbagai upaya dilakukan guru agar siswa dapat menulis jenis teks tersebut dengan baik. Upaya yang dilakukan biasanya berkaitan dengan pemilihan metode pengajaran, penggunaan alat bantu pembelajaran, atau cara penilaian unjuk kerja siswa. Cara penilaian guru terhadap unjuk kerja siswa memberi kontribusi besar dalam meningkatan keterampilan menulis siswa. Brown (2004) mengatakan bahwa salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa adalah melakukan penilaian tulisan dengan memperhatikan berbagai kriteria penilaian dan yang terpenting adalah sistem penilaian yang digunakan itu sahih (valid) dan terpercaya (reliable). Standar penilaian merupakan salah satu acuan guna meningkatkan kualitas siswa dalam kemahiran menulis berbahasa Inggris. Peningkatan kualitas ini terus diupayakan pemerintah dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah RI No.19
1
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
2
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan ini mendasari penyusunan satuan pendidikan dalam KTSP dengan mengacu kepada: (1) Standar Isi, (2) Standar Kompetensi Lulusan, (3) Standar Proses, (4) Standar Sarana dan Prasarana, (5) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, (6) Standar Pengelolaan, (7) Standar Pembiayaan, dan (8) Standar Penilaian Pendidikan. Implementasi Peraturan Pemerintah No. 19 tentang Standar Pendidikan Nasional ini berdampak terhadap sistem penilaian, termasuk bentuk dan teknik penilaian yang dilakukan guru di dalam kelas. Penilaian kelas merupakan penilaian internal (internal assessment) yang dilakukan guru untuk menilai kompetensi siswa pada tingkat tertentu. Oleh karena itu, KTSP mengamanatkan penggunaan sistem penilaian kelas agar dapat diketahui kemajuan dan ketercapaian berbagai kompetensi siswa. Penilaian kompetensi siswa secara umum dapat dilakukan melalui tes dan non-tes. Biasanya penilaian dilakukan dalam bentuk ujian berupa tes. Tes cenderung digunakan untuk mengukur kompetensi pada ranah kognitif dan jawabannya bersifat mutlak, misalnya tes tertulis (paper and pencil test), seperti: tes berbentuk pilihan ganda, pertanyaan benar atau salah, jawaban singkat dan menjodohkan. Dengan kata lain, tes berisi pertanyaan yang harus dijawab siswa dengan jawaban yang telah tersedia. Sedangkan non-tes lebih cocok digunakan untuk menilai kompetensi di luar ranah kognitif dan jawabannya bersifat bebas dan tidak mutlak pada pertanyaan benar atau salah. Hal ini didasari pada kenyataan bahwa hasil belajar siswa tidak hanya dinilai dari segi ranah kognitif saja, tetapi juga dari ranah afektif dan psikomotor. Oleh karena itu, hasil belajar keterampilan menulis yang cenderung memperlihatkan keterampilan hasil kerja siswa dianggap tidak sesuai jika diukur melalui bentuk tes yang mengharuskan siswa menjawab pertanyaan. Sebaliknya, penilaian non-tes lebih cocok digunakan untuk menilai keterampilan siswa dalam menulis. Namun melihat sifat penilaian non-tes yang tidak memiliki kemutlakan pada obsi benar atau salah, seperti soal berbentuk pilihan ganda, membuat penilaian jenis ini cenderung bersifat lebih subjektif dan kurang akurat. Berdasarkan pengamatan terbatas yang dilakukan terhadap dua orang guru Bahasa Inggris kelas XI di SMA Negeri 15 dan 8 Kota Tangerang, diketahui
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
3
bahwa guru Bahasa Inggris di SMA 15 memberikan penilaian terhadap hasil tulisan siswa dengan hanya memberikan poin atau nilai tanpa kriteria yang jelas dan tidak memberi masukan tentang kesalahan yang dibuat siswa. Sedangkan guru SMA 8 sudah mulai menentukan kategori kompetensi yang akan dinilai, seperti isi, tata bahasa, dan kosa kata, namun model penilaian tidak mendeskripsikan kinerja siswa mulai dari yang diharapkan sampai dengan kinerja yang tidak diharapkan. Model penilaian ini juga tidak menentukan skala penskoran untuk masing-masing kompetensi. Bentuk penilaian seperti ini kurang memenuhi ketentuan yang telah diamanatkan dalam KTSP. Padahal, KTSP telah memuat sejumlah standar kompetensi untuk setiap mata pelajaran. Satu standar kompetensi terdiri dari beberapa kompetensi dasar. Kompetensi dasar ini dikembangkan menjadi beberapa indikator pencapaian hasil belajar. Indikator inilah yang akan menjadi acuan dalam merancang suatu penilaian. Tanpa bermaksud menggurui atau menilai guru yang bersangkutan, pada pengamatan ini peneliti melihat bahwa kegiatan penilaian yang dilakukan cenderung subjektif yaitu dengan mencoret-coret tulisan siswa yang dianggap salah dan kemudian tanpa alasan yang jelas guru memberikan nilai tertentu pada hasil tulisan siswa tersebut. Proses penilaian ini terkesan “asal-asalan” atau “ala kadarnya.”
Oleh
karena
itu,
cara
penilaian
seperti
ini
kurang
bisa
dipertanggungjawabkan keobjektifitasanya. Menurut Zainul & Mulyana (2003: 5) “penilaian subjektif akan menyebabkan hilangnya reliabilitas dan keadilan dalam penilaian”. Selain itu, sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi yang telah dikembangkan oleh guru di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yaitu tuntutan indikator untuk membuat suatu tulisan, maka teknik penilaiannya adalah unjuk kerja (performance) dan bukan teknik penilaian “coret-mencoret” dengan memberikan skor akhir yang tidak jelas maknanya. Berdasarkan temuan di atas, diketahui bahwa kedua guru bahasa Inggris pada dua sekolah yang berbeda tersebut tidak menggunakan teknik penilaian unjuk kerja dalam menilai hasil tulisan siswa mereka. Hal ini memicu perbedaan cara penilaian para guru di sekolah, karena mereka tidak memiliki patokan penilaian standar yang dapat digunakan untuk menilai tulisan secara lebih akurat, sahih, dan objektif. Dalam rangka menanggulangi hal tersebut, maka perlu
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
4
dikembangkan sebuah model penilaian alternatif, yaitu bentuk penilaian yang berbasis pada aktitivitas atau unjuk kerja siswa. Penilaian alternatif merupakan patokan yang berisi kriteria penilaian dalam bentuk rubrik yang dapat digunakan guru sebagai acuan dalam menilai hasil tulisan siswa. Keberadaan rubrik untuk menilai hasil tulisan diharapkan dapat membantu guru dan siswa dalam pelajaran menulis. Rubrik dapat digunakan sebagai patokan bagi guru dalam menganalisis hasil tulisan siswa. Secara formal suatu rubrik dirancang sebagai pedoman penskoran yang terdiri atas kriteria dari masingmasing kompetensi yang ingin dinilai, sehingga penilaian yang diberikan lebih objektif dan akurat. Oleh karena itu, reliabilitas (keajegan) suatu rubrik harus dapat dipertanggungjawabkan. Penilaian dengan suatu rubrik dianggap reliable (ajeg) bila konsistensi perolehan nilai yang dihasilkan cenderung sama bila hasil tulisan dinilai oleh beberapa orang guru yang berbeda (inter-raters reliability)(Brown, 2004). Sedangkan bagi siswa, penggunaan rubrik penilaian diharapkan dapat menumbuhkan evaluasi diri (self evaluation) dalam menilai apakah tulisan mereka sudah baik atau belum. Hal ini akan memicu kemampuan menilai diri sendiri (self assessment) pada siswa terhadap tulisan yang telah mereka buat. Oleh karena itu, peneliti merasa tertantang untuk mengembangkan suatu rubrik penilaian tulisan yang dapat digunakan oleh guru bahasa Inggris dalam menilai hasil tulisan siswa SMA. Hal ini dimaksudkan agar penilain guru terhadap tulisan siswa dapat dilakukan secara lebih objektif, andal dan akurat.
1.2 Rumusan Masalah Untuk melihat apakah tujuan dari RPP tercapai, pemilihan teknik penilaian harus mempertimbangkan ciri indikator yang telah dibuat di dalam RPP tersebut. Apabila indikator yang dibuat ditujukan untuk melakukan sesuatu, seperti menuntut siswa untuk membuat suatu tulisan dengan jenis teks tertentu, maka teknik penilaian yang digunakan adalah unjuk kerja. Salah satu teknik penilaian unjuk kerja yang dapat dipakai adalah rubrik penilaian. Sebuah rubrik berisi skala penilaian memungkinkan guru memberikan nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, misalnya pencapaian kompetensi dari tidak kompeten,
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
5
kurang kompeten, dan sangat kompeten. Dengan demikian, sebuah rubrik dapat mempermudah guru dalam memberi nilai secara lebih objektif, sahih, dan cepat dengan memperhatikan prinsip keajegan, keandalan, dan kepraktisan. Observasi terhadap dua orang guru bahasa Inggris di SMA 8 dan 15 Kota Tangerang menunjukan bahwa mereka menggunakan teknik penilaian yang tidak konsisten dalam menilai hasil tulisan siswa dengan indikator yang telah mereka buat di dalam RPP. Tampaknya hal ini menjadi kebiasaan sebagian besar guru di sekolah. Hal ini biasanya terjadi karena guru mata pelajaran Bahasa Inggris di sekolah tersebut tidak memiliki rubrik penilaian standar dan mereka pun tidak memiliki cukup waktu untuk membuat sebuah rubrik penilaian. Oleh karena itu, tesis ini bermaksud mengembangkan sebuah rubrik penilaian yang dapat digunakan guru dalam menilai hasil tulisan siswa mereka secara lebih objektif dan dapat dipertanggungjawabkan kesahihannya. Selain itu, rubrik ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada siswa guna memperbaiki tulisan mereka. Dengan demikian, pertanyaan penelitian dalam tesis ini adalah bagaimana mengembangkan sebuah rubrik penilaian tulisan yang dapat membantu guru dalam menilai tulisan siswa SMA yang berbentuk discussion secara lebih objektif dan akurat serta sekaligus membantu siswa dalam memperbaiki tulisan mereka.
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan pertanyaan penelitian yang telah dijabarkan di atas, penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk membuat sebuah rubrik penilaian tulisan yang efektif untuk menilai tulisan berbentuk discussion yang dibuat oleh siswa SMA. rubrik ini diharapkan dapat membantu guru dalam menilai hasil tulisan siswa secara lebih objektif dan akurat dengan menggunakan kriteria yang jelas. Selanjutnya, berdasarkan penilaian dan koreksi yang diberikan guru, siswa diharapkan dapat memperbaiki tulisan mereka pada buram berikutnya.
1.4 Kemaknawian Penelitian Kemaknawian penelitian ini difokuskan pada pengembangan sebuah rubrik dan menghasilkan luaran berupa rubrik penilaian tulisan siswa SMA.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
6
Tahapan pengembangan dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi para guru dan peneliti lain tentang bagaimana cara pembuatan rubrik yang baik dan cocok untuk penilaian unjuk kerja siswa. Lebih lanjut, penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan rubrik penilaian tulisan yang diharapkan dapat membantu guru dalam melakukan penilaian terhadap hasil tulisan discussion siswa, sehingga dapat memberikan skor secara lebih objektif, terukur, dan akurat. Sedangkan bagi siswa, rubrik ini diharapkan dapat membantu mereka dalam memperbaiki tulisan yang telah dikoreksi oleh guru untuk selanjutnya ditulis kembali pada buram kedua.
1.5 Ruang Lingkup Cakupan pada penelitian ini adalah pengembangan sebuah rubrik penilaian tulisan yang dapat membantu guru dalam menilai hasil tulisan discussion siswa SMA
sekaligus
membantu
siswa
dalam
memperbaiki
tulisan
mereka.
Pengembangan rubrik ini didasari oleh standar penilaian yang termuat dalam KTSP dan unjuk kerja siswa dalam menulis yang akan dinilai oleh guru. oleh karena itu, rubrik ini dapat digunakan secara umum di sekolah formal atau kursus bahasa yang mengajarkan jenis teks tersebut. Namun dalam penelitian ini, rubrik yang dikembangkan masih terbatas pada jenis teks discussion, sehingga bila akan digunakan untuk penilaian jenis teks lain perlu dilakukan perubahan khusus pada kategori struktur generik teksnya.
1.6 Kerangka Konseptual Kerangka konseptual bertujuan untuk memberikan penjelasan umum tentang apa yang dilakukan dalam penelitian. Hal ini berguna untuk membantu pembaca dalam memahami kerangka berpikir dalam penelitian ini. Kerangka konseptual
dalam
penelitian
ini
digambarkan
dalam
skema
tahapan
pengembangan rubrik penilaian tulisan siswa SMA berikut:
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
7
1. PENELITIAN DAN PENGUMPULAN DATA
Penentuan model rubrik
2. PERENCANAAN
menentukan kategori/senarai
3. PEMBUATAN PRODUK AWAL
menentukan skala penilaian
4. UJI COBA AWAL menentukan gradasi mutu 5. PERBAIKAN PRODUK AWAL membuat template 6. UJI COBA LAPANGAN uji coba 1, perbaikan produk, dan uji coba 2
Membuat pencapaian kompetensi siswa
7. PERBAIKAN PRODUK OPERASIONAL
Gambar 1.1: Skema Prosedural Tahapan Pengembangan Rubrik Penilaian Tulisan Siswa
1.7 Sistematika Penulisan Tesis mengenai pengembangan rubrik penilaian tulisan siswa SMA ini terdiri atas lima bab. Bab 1, Pendahuluan, mencakup penjelasan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kemaknawian penelitian, ruang lingkup penelitian, kerangka konseptual, dan sistematika penulisan. Latar belakang
berisikan
tentang
alasan
mengapa
penulis
tertarik
untuk
mengembangkan suatu rubrik yang dapat digunakan untuk menilai hasil tulisan siswa SMA dan menjadi topik kajian dalam penelitian ini. Berawal dari latar belakang tersebut, dirumuskan suatu masalah penelitian yang menjadi dasar dilaksanakannya pengembangan rubrik penilaian hasil tulisan siswa ini. Tujuan penelitian berisikan perihal yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Kemaknawian penelitian menjabarkan manfaat yang akan diperoleh dari hasil penelitian ini.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
8
Ruang lingkup penelitian menjabarkan batasan-batasan penelitian. Sedangkan kerangka konseptual memberikan gambaran umum tentang apa yang dilakukan dalam penelitian. Bab 2 mencakup Tinjauan Pustaka dan Landasan Teoretis. Tinjauan pustaka menguraikan beberapa penelitian terdahulu yang berhubungan dengan pembuatan sebuah rubrik penilaian, baik pada bidang pengajaran bahasa Inggris maupun pada bidang keilmuan yang lain. Landasan teoretis mencakup teori yang berkaitan dengan permasalahan yang dipaparkan dalam penelitian ini, yaitu teori mengenai keterampilan menulis, jenis tulisan dalam bahasa Inggris yang diajarakan di tingkat SMA, jenis tulisan discussion, penilaian, dan teori mengenai pembuatan rubrik. Bab 3 berisi Metodologi Penelitian yang mencakup metode, responden penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Bab 4 berupa Pengembangan dan Hasil Penelitian. Bagian ini akan menjelaskan tahapan pengembangan rubrik hingga menghasilkan luaran berupa sebuah rubrik penilaian tulisan siswa. Selain itu, bab ini juga menampilkan temuan hasil penelitian yang memperkuat kemaknawian luaran yang dihasilkan. Bab 5 merupakan Penutup yang memuat simpulan, implikasi, dan saran. Simpulan merangkum perihal yang telah dilakukan dan dihasilkan dalam penelitian ini. Implikasi berisi dampak dari hasil temuan yang diperoleh dalam penelitian ini. Saran berisi ide atau masukan yang selanjutnya dapat dilakukan guna memperbaiki, menyempurnakan, dan melanjutkan penelitian ini.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS
2.1 Tinjauan Pustaka Pada tinjauan pustaka ini, peneliti menjabarkan beberapa penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penilaian. Penelitian terdahulu ada yang membahas tentang pembuatan sebuah rubrik penilaian dari tahap observasi awal hingga menghasilkan sebuah rubrik yang andal dan ada pula penilaian yang menggunakan rubrik yang telah ada sebelumnya untuk menilai hasil unjuk kerja, baik pada bidang pengajaran bahasa Inggris maupun pada bidang keilmuan yang lain. Salah satu penelitian terbaru tentang penilaian tulisan dilakukan oleh Kidam pada tahun 2011 dari program Linguistik Terapan Bahasa Inggris Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta. Disertasi yang berjudul “The Effect of The Rhetorical Approach on The Development of Learners’ Rhetorical Awareness in The Writing Argumentative Essay: A Case Study” ini merupakan studi kasus yang dilakukan selama satu semester pada siswa kelas XII SMA. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara pendekatan pengajaran retorik dengan pendekatan pengajaran terintegrasi dalam pengajaran menulis jenis teks argumentatif. Pada penelitian ini, kelompok kontrol diajarkan cara penulisan teks argumentatif dengan menggunakan pendekatan terintegrasi yang mengajarkan keempat ranah kemahiran dalam bahasa Inggris, yaitu membaca, menulis, mendengar, dan berbicara. Sedangkan pada kelompok eksperimen diajarkan cara penulisan teks argumentatif dengan menggunakan pendekatan retorik. Setelah melalui tiga tahap pengajaran pada kedua kelompok, kemudian dilakukan post-test sebanyak tiga kali pada masing-masing tahapan. Post-test ini mengharuskan siswa untuk membuat sebuah tulisan argumentatif setelah sebelumnya diajarkan cara penulisan teks argumentatif dengan menggunakan pendekatan retorik pada kelompok eksperimen dan pendekatan terintegrasi pada kelompok kontrol. Hasil penilaian post-test ini dilakukan dengan menggunakan
9
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
10 rubrik penilaian tulisan yang dibuat oleh Hamp-Lyons (1992; 1993) dan Andrade (1997). Hasil masing-masing test dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.1: Nilai rata-rata pre-test dan post-test No 1 2 3 4
Test Pre-test Post-test 1 Post-test 2 Post-test 3
Control Group (Score Averages) 5.27 5.92 6.49 7.16
Experimental Group Difference (Score Averages) 5.16 -0.11 6.65 0.73 7.50 1.01 8.17 1.01
Tabel di atas mengindikasikan bahwa kelompok eksperimen secara signifikan memiliki nilai yang lebih baik dari kelompok kontrol. Oleh karena itu, penelitian ini menyimpulkan bahwa pendekatan retorik merupakan metode belajar-mengajar yang lebih efektif untuk mengajarkan keterampilan menulis daripada pendekatan terintegrasi. Disertasi lain yang juga relevan untuk penelitian ini berjudul “Pengembangan Model Penilaian Komprehensif Unjuk Kerja Siswa Pada Pembelajaran Berbasis Standar Kompetensi di SMK Teknologi Industri”. Disertasi ini membahas pengembangan sebuah model penilaian unjuk kerja siswa SMK jurusan Teknologi Industri. Disertasi yang ditulis oleh Sudiyatno dari Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 2010 bertujuan untuk mengembangkan suatu model penilaian komprehensif unjuk kerja siswa (model PKUKS) di SMK TI. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan hasil modifikasi model pengembangan dari Borg & Gall (1989). Kegiatan penelitian terdiri atas tiga tahap: pengembangan, ujicoba terbatas dan ujicoba diperluas. Tahap pengembangan meliputi kegiatan prasurvai, studi hasil-hasil penelitian, analisis masalah, analisis kurikulum, penyusunan draft model PKUKS dan validasi pakar dan praktisi. Kegiatan tahap ujicoba terbatas meliputi, uji keterbacaan, evaluasi dan revisi. Ujicoba diperluas meliputi: pelatihan guru, ujicoba, evaluasi, revisi dan desiminasi terbatas. Subjek ujicoba adalah 14 orang guru praktik pemesinan dan 168 orang siswa kelas XI SMK N 2 Pengasih dan SMK N 2 Wonosari. Analisis data dilakukan dua tahap, yaitu pada tahap pengembangan dan di akhir ujicoba diperluas. Analisis pada tahap pengembangan model dilakukan dengan
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
11 pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk menganalisis data hasil validasi model oleh para pakar dan praktisi. Analisis pada akhir tahap ujicoba diperluas untuk mengetahui efektivitas model PKUKS secara empirik menggunakan MANOVA satu jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosedur pengembangan model PKUKS pada pembelajaran praktik pemesinan di SMK yang mengadopsi dan memodifikasi model R & D (Borg & Gall) telah mampu menghasilkan seperangkat instrumen penilaian yang valid, reliabel, obyektif, praktis dan efektif. Selain itu, referensi penunjang lainnya berupa makalah yang membahas tentang cara pembuatan rubrik penilaian penulisan artikel yang ditulis oleh Bathesta & Wahyuni pada tahun 2011. Makalah yang disampaikan pada Konferensi Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI) ini berjudul “Rubrik: asesmen alternatif untuk menilai peserta didik secara realtime dan komprehensif ”. Makalah ini memaparkan tentang bagaimana membuat sebuah rubrik penilaian artikel yang ditulis oleh mahasiswa berdasarkan langkah-langkah pengembangan rubrik yang dikemukakan oleh Donna dan Ellyn (1995). Pengembangan ini menghasilkan sebuah rubrik berbentuk analitik, dengan 3 kategori penilaian umum, yaitu struktur makro, super struktur, dan struktur mikro. Struktur makro bertujuan mengetahui apa yang dikatakan (makna global/umum) penulisan artikel dan berisi penilaian terhadap tema, isi teks, dan penguraian makna umum dalam teks. Super struktur bertujuan mengetahui pendapat yang disampaikan oleh penulis artikel dan berisi penilaian terhadap pesan penting di dalam teks, penjabaran inti sari pesan, dan pemberian tanggapan terhadap pesan yang disampaikan. Sedangkan struktur mikro bertujuan mengetahui makna wacana dan berisi penilaian terhadap pengungkapan makna ekspilisit (tertulis) di dalam teks, pengungkapan makna implisit (tersembunyi) di dalam teks, penjabaran hubungan sebab akibat dalam teks, mengetahui yang menjadi fokus dalam teks, penjabaran bagaimana cara penulis memberikan penekanan yang menjadi makna dalam tulisannya, dan pemberian tanggapan tentang penulisan teks. Dari beberapa kategori penilaian di atas, maka dibuat gradasi mutu dan skor untuk tiap kategori dengan rincian dari sangat baik = 5, baik = 4, cukup = 3,
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
12 tidak baik = 2, dan sangat tidak baik = 1. Nilai akhir yang didapat mahasiswa adalah hasil ubah skor (konversi) dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Penilaian = Selanjutnya hasilnya dapat diterjemahkan dalam nilai huruf, yaitu nilai A dari skor 80 – 100, B dari skor 70 – 79, C dari skor 60 – 69, D dari skor 55 – 59, dan nilai E < 55. Penelitian berikutnya dilakukan oleh Nurfika Wijayanti dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia pada tahun 2010. Karya Proyek yang berjudul ”Implementasi Ancangan Proses Genre di Sekolah Menengah Atas di Indonesia: Studi Kasus” merupakan gabungan dari pengajaran menulis melalui ancangan proses dan ancangan genre. Wijayanti menerapkan gabungan kedua ancangan ini menjadi suatu metode pengajaran menulis di dalam kelas yang terdiri dari 8 tahapan, yaitu; (1) Penjelasan tentang genre dan pemberian teks-teks model; (2) Penulisan buram pertama; (3) Pemberian balikan isi dan organisasi teks dari sesama siswa; (4) Pengecekan dari pengajar pada balikan sesama siswa; (5) Perbaikan isi dan organisasi teks berdasarkan balikan sesama siswa (6) Penulisan buram kedua; (7) Perbaikan untuk struktur bahasa dari pengajar dengan menggunakan sistem kode untuk teks tulis; (8) Penulisan buram ketiga. Pada tahap (1) Penjelasan tentang genre dan pemberian teks-teks model terdapat empat tahap prosedur pemelajaran, yaitu eksplorasi konteks, eksplorasi teks berdasarkan teks-teks model, pembuatan kerangka teks dalam kelompok, dan aplikasi mandiri. Pada tahap eksplorasi konteks diperkenalkan bentuk-bentuk genre. Penelitian yang dilakukan pada 32 orang siswa kelas XI ini menggunakan tulisan siswa sebagai data. Pada penelitian ini dilakukan sistem balikan sesama siswa, sehingga siswa yang lain dapat mengomentari tulisan temannya. Kemudian guru juga melakukan sistem balikan dengan menggunakan sistem kode. Dengan menggunakan sistem kode ini, siswa dapat mengetahui kesalahan yang dibuat selama menulis. Setelah melakukan sistem kode, tulisan dikembalikan ke siswa untuk diperbaiki. Sistem penilaian dalam tulisan ini menggunakan skema penilaian analitis Jacobs. Skema penilaian analisis Jacobs menilai tulisan berdasarkan lima aspek, yaitu organisasi teks, logika, tata bahasa, kosakata, dan
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
13 mekanik. Kelima aspek penulisan tersebut mendapat revisi dari balikan yang dilakukan. Aspek organisasi teks dan logika mendapat balikan dari sesama siswa. Aspek tata bahasa, kosakata, dan mekanik mendapat balikan dari sistem kode. Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan menganalisis buram 1yang ditulis siswa, buram 3 yang ditulis siswa, dan hasil uji kuesioner mengenai pendapat siswa tentang keefektifan tentang penggunaan ancangan proses genre. Hasil penelitian menunjukan penggunaan ancangan proses genre dapat meningkatkan rerata nilai tulisan pada setiap genre yang diajarkan dan siswa menganggap penggunaan ancangan proses genre efektif untuk membantu pemelajar menulis. Penelitian lain tentang penilaian juga diperoleh dari Jurnal Penelitian Pendidikan yang ditulis oleh Jila Naeini dari Jurusan Bahasa Inggris Universitas Islam Azad, Aliabad Katoul, Iran pada tahun 2011. Jurnal yang berjudul “Selfassessment and the impact on language skills” ini berisi tentang penilaian diri sebagai
alternatif
penilaian
yang
mendorong
mahasiswa
untuk
lebih
bertanggungjawab terhadap kegiatan belajar mereka. Penelitian ini mengambil sampel 121mahasiswa dari 150 mahasiswa pada kelas EFL (English as a Foreign Language). Kemudian dari sampel yang ada dipilih secara acak dan dibagi menjadi dua kelompok kedalam kelompok kontrol dan ekperimen. Penilaian diri dilakukan pada tahap pre-test dan post-test untuk kompetensi menulis dan berbicara. Pada kelompok ekperimen, siswa menggunakan teknik check list dan pada kelompok kontrol tidak menggunakan teknik check list. Untuk kompetensi menulis, penilaian dilakukan dengan menggunakan rubrik penilaian Jacobs (1981) dan untuk kompetensi berbicara menggunakan kriteria penilaian untuk oral tes yang dibuat oleh Weir (1990). Hasil penilaian diri dengan menggunakan teknik check list ternyata berdampak signifikan pada peningkatan kemampuan menulis dan berbicara mahasiswa. Penggunaan teknik ini memungkinkan mahasiswa untuk menilai unjuk kerja yang mereka hasilkan dan pada akhirnya kegiatan ini dapat meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri mahasiswa untuk lebih meningkatkan kemampuan mereka dalam bahasa Inggris. Berdasarkan penjabaran tinjauan pustaka di atas dapat ditarik sebuah benang merah bahwa keberadaan sebuah skala penilaian dalam menilai hasil
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
14 unjuk kerja siswa merupakan suatu yang krusial dan harus dimiliki oleh setiap pendidik. Oleh karena itu, penulis merasa tertantang melakukan penelitian untuk mengembangkan sebuah rubrik penilaian tulisan siswa SMA. Rubrik ini diharapkan dapat digunakan oleh guru sebagai alat penilaian hasil tulisan discussion siswa di kelas, sehingga dapat membantu guru dalam melakukan penilaian secara lebih objektif dan terukur. Sedangkan bagi siswa rubrik ini diharapkan dapat membantu mereka memperbaiki tulisan yang telah dikoreksi oleh guru. Hal ini diharapkan dapat mendorong siswa untuk dapat menghasilkan tulisan yang lebih baik lagi melalui balikan yang diberikan oleh guru.
2.2 Landasan Teoretis 2.2.1 Keterampilan Menulis Menulis adalah keterampilan yang sulit baik untuk penutur jati maupun bukan penutur jati, karena seorang penulis harus memiliki keseimbangan kemampuan dalam mengungkapkan isi, organisasi, dan tujuan penulisan serta mampu menggunakan kosa kata yang tepat, tanda baca, ejaan, dan mekanisme penulisan yang benar (Rass, 2011). Hal senada diungkapkan oleh Nunan (1999) bahwa belajar menulis untuk pemelajar bahasa asing adalah bagian tersulit bahkan pada latihan menulis tingkat dasar. Selain penggunaan tata bahasa dan kosa kata yang tepat, gagasan seorang penulis juga harus dipaparkan secara jelas melalui organisasi tulisannya. Hal ini membuat keterampilan menulis sama dengan keterampilan berbicara, sehingga kedua kompetensi ini dianggap sebagai keterampilan yang produktif dan ekspresif. Perbedaannya hanya pada kondisi pemberi dan penerima pesan. Menulis merupakan komunikasi tanpa bertatap muka yang dilakukan secara tidak langsung antara penulis sebagai pemberi pesan dan pembaca sebagai penerima pesan, sedangkan berbicara merupakan komunikasi tatap muka yang dilakukan langsung antara pembicara sebagai pemberi pesan dan pendengar sebagai penerima pesan (Tarigan, 1994: 2). Berdasarkan hal tersebut, Syafi‟ie (1998: 45) mendefenisikan menulis sebagai proses menuangkan gagasan, pendapat, perasaan, keinginan, dan kemauan, serta informasi ke dalam tulisan dan kemudian mengirimkannya kepada orang lain. Definisi yang lebih lugas untuk pembeajaran bahasa kedua
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
15 diungkapkan oleh Nunan (1999: 271) bahwa menulis adalah sejumlah tantangan untuk menciptakan kesinambungan dan ketepatan dalam suatu tulisan dalam bahasa kedua. Definisi yang dikemukakan di atas mengindikasikan bahwa menulis merupakan suatu kegiatan yang kompleks yang membutuhkan latihan secara bertahap. Oleh karena itu, banyak cara yang telah dilakukan para praktisi pendidikan guna meningkatkan kemampuan menulis siswa. Yan (2005: 18) mengatakan bahwa salah satu kemampuan yang perlu mendapat perhatian serius adalah bagaimana siswa dapat menganalisis teks sesuai dengan konteks dan tujuan penulisannya. Seperti yang dikemukakan oleh Halliday (1994; 2000) bahwa suatu teks pasti dilingkupi oleh konteks sosial, karena kajian bahasa pada hakikatnya adalah kajian terhadap teks dan konteks sosialnya. Teks diinterpretasikan berdasarkan konteks sosial, yaitu segala unsur yang terjadi di luar teks. Dengan demikian, konteks sosial memotivasi pengguna bahasa untuk menggunakan struktur tertentu dalam membuat suatu tulisan. Beberapa pendekatan berbeda telah dilakukan untuk membantu siswa meningkatkan keterampilan mereka dalam menulis. Salah satunya pendekatan yang sudah cukup lama dipakai guru adalah pendekatan produk. Dewasa ini muncul sejumlah pendekatan baru yang dapat dipakai guru dalam pengajaran menulis, antara lain adalah pendekatan proses dan yang terbaru adalah pendekatan genre. Pendekatan genre ini merupakan pendekatan yang sesuai untuk memberikan pemahaman lebih lanjut kepada siswa tentang hubungan antara teks dan konteksnya.
2.2.2 Pendekatan Genre Dalam Pengajaran Keterampilan Menulis Pendekatan genre merupakan salah satu alternatif pendekatan pengajaran yang dapat dipakai guru untuk mencapai tujuan pengajaran bahasa Inggris yang sesuai dengan KTSP dan kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh siswa dalam belajar bahasa Inggris. Seperti yang telah dijelaskan sebelumya bahwa di dalam KTSP, siswa SMA diarahkan untuk menguasai berbagai genre yang berbeda sesuai dengan konteks situasinya. Hyland (2008: 543) mendefenisikan genre sebagai “a term for grouping texts together, representing how writers typically
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
16 use language to respond to recurring situations”. Oleh karena itu, pendekatan genre memberikan manfaat bagi siswa untuk dapat menulis berbagai tipe teks sesuai dengan audiens yang dituju dan konteks situasi yang ingin dicapai. Pendekatan genre dianggap sesuai dengan KTSP yang menekankan pentingnya pemahaman siswa serta pengembangan keterampilan siswa menulis berbagai jenis teks. Hal ini diperkuat dengan ditentukannya jenis teks tertentu yang harus dikuasai siswa pada setiap semester, tahap-tahap menulis berbagai jenis teks tersebut, serta cara yang dianjurkan untuk menilai hasil tulisan tersebut. Pada tahun 1980an pendekatan genre mulai digunakan oleh pendidik dengan keyakinan bahwa siswa dapat mahir dalam menulis dengan mempelajari jenis teks yang berbeda. Hal ini sesuai dengan pernyataan Nunan (1999: 280) yang menjelaskan bahwa “different genres of writing are typified by a particular structure and by grammatical forms that reflect the communicative purpose of the genre.” Mempelajari jenis teks yang berbeda dapat memberikan pemahaman kepada siswa tentang struktur generik yang akan digunakan dalam tulisan serta tata bahasa, seperti tense apa yang akan digunakan. Kemunculan pendekatan genre dalam pengajaran kemahiran menulis ternyata tidak sepenuhnya diterima oleh para peneliti di bidang pendidikan. Peneliti yang menamakan dirinya sebagai New Rhetoric Researchers mengatakan bahwa genre tidak bisa diajarkan. Mereka beranggapan bahwa genre mudah berubah-ubah dan sangat tergantung kepada konteksnya, sehingga Johns (2008) menganggap pengajaran genre di luar konteksnya tidak masuk akal (Millar. 2011, p. 6). Namun, hal ini ditentang oleh para peneliti dan praktisi dalam bidang ESP. Mereka beranggapan bahwa siswa EFL memerlukan penjelasan terperinci tentang pola dan ciri-ciri masing-masing genre, sehingga guru perlu mengajarkan organisasi atau struktur generik dan ciri-ciri kebahasaan yang dimiliki oleh suatu genre tertentu. Melalui pemahaman yang baik terhadap struktur generik atau organisasi yang ada di dalam setiap jenis teks, siswa diarahkan untuk dapat menyelaraskan antara isi tulisan, pembaca sebagai audiens dan konteks yang melingkupinya. Hal ini memberikan suatu keyakinan bahwa dalam pendekatan genre siswa tidak hanya menulis tetapi juga diarahkan untuk mencapai suatu
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
17 tujuan tertentu, “we don‟t just write, we write something to achieve some purpose: it is a way of getting something done” (Hyland, 2003, p. 18). Pendekatan genre dalam KTSP memberikan tantangan tersendiri bagi guru dalam mengajarkan berbagai jenis teks pada tingkat Sekolah Menengah Atas. Ketentuan jenis teks apa saja yang harus diajarkan pada tingkat SMA menjadi tugas guru untuk dapat memberikan pemahaman kepada siswa tentang jenis teks tersebut. Hal ini sesuai dengan silabus yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan masing-masing daerah yang telah menetapkan genre yang harus diajarkan di sekolah yang disebut juga sebagai school genres atau macro-genres. School genres yang dimaksud antara lain adalah narrative, recount, discussion, argument, report, and description (Hyland 2003). Penentuan jenis teks ini berdasarkan kebermaknaan suatu teks bagi siswa ketika mereka belajar di kelas serta ketika melanjutkan studi kejenjang yang lebih tinggi.
2.2.3 Jenis Genre yang Dipelajari dalam Pelajaran Bahasa Inggris di SMA Halliday (1994) di dalam teorinya Sistemic Functional Grammar menyebut istilah genre sebagai jenis teks. Jenis teks sudah diajarkan di tingkat SMA mulai dari kelas X sampai kelas XII. Jenis teks dalam bahasa Inggris dapat dibedakan berdasarkan struktur generik (generic structure) dan ciri-ciri kebahasaan atau fitur-fitur bahasa (language features). Struktur generik adalah struktur yang terbentuk dari perbedaan fungsi-fungsi paragraf dalam membangun sebuah teks (seperti tesis, argumen, dan kesimpulan). Sedangkan, ciri-ciri kebahasaan adalah penggunaan atau pemanfaatan bahasa (baik itu tata bahasa maupun diksinya) guna menciptakan sebuah teks (Azhar, 2010). Berdasarkan struktur generik dan ciri-ciri kebahasaan, jenis teks dalam bahasa Inggris mencakup tiga kelompok, yaitu; narrative, descriptive, dan argument. Kelompok narrative terdiri dari beberapa genre seperti; narrative, recount, anecdote, spoof, dan news item. Secara umum kelompok jenis teks ini bertujuan untuk menginformasikan sesuatu dalam bentuk cerita. Kelompok descriptive mencakup jenis teks; descriptive, report, procedure, dan explanation. Kelompok ini pada dasarnya dibuat untuk mendeskripsikan sesuatu atau proses terjadinya sesuatu dan tidak dimaksudkan untuk menceritakan sesuatu. Kelompok ketiga
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
18 adalah argument yang mencakup; hortatory exposition, analytical exposition, dan discussion. Kelompok ini bertujuan untuk memaparkan masalah dengan menampilkan argumen-argumen yang ditujukan untuk menjawab pertanyaan “mengapa” dan “bagaimana.” Masing-masing jenis teks akan dijelaskan pada tabel berikut: Tabel 2.2: Jenis teks (Genre) Genre N A R R A T I V E
N E W S I T E M
P R O C E D U R E
Social Function To amuse or entertain, to deal with actual or various experiences in different ways.
Generic Structure Orientation: sets the scene and introduces and the participants. Complication: a crisis arises. Resolution: the crisis is resolved, for the better or worse. Re-orientation: optional.
T To inform readers, listeners or viewers about events of the day which are considered newsworthy or important.
Newsworthy events: recount in summary form. Background events: elaborate what happen, to whom, in what circumstances. Sources: comments by participants in, witnesses to and authorities expert on the event.
To describe how something is accomplished through a sequence of actions or steps.
Goal Materials ( not required for all procedural texts) Steps ( i.e. Goal Followed by a series of steps oriented to achieving the goal).
Lexicogrammatical Features Focus on specific and usually individualized participants.Use of material processes, behavioral and verbal processe. Use of resolution processes and mental processes. Use of temporal conjunctions and temporal circumstance. Use past tense. Short, telegraphic information about captured in headline. to retell the event ( in the text below, many of the material processes are nominalised). Use of projecting verbal processes in sources stage. Focus on circumstance (e.g.mostly within qualifiers) Focus on generalized human agents.Use of simple present tense, often imperative. Use mainly of temporal conjunction or numbering to indicate sequence. Use manly of material processes.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
19
R E P O R T
R E C O U N T
S P O O F
To describe the General classification: ways things tells what the are, with phenomenon under reference to a discussion is. range of Description: tells what natural manthe phenomenon under made and discussion is like in social terms of Qualities. phenomena in Habit or behaviors. our environment. To retell Orientation: provides events of the the setting and purpose of introduces participant. informing or Events: tell what entertaining happen in what sequence. Re-orientation: optional closure of events. To tell an Orientation: who were event with a involved, when and humorous where was happened. twist. Events: tell what happened in a chronological order Twist : provide the funniest part of the story To describe a Identification: particular identifies phenomenon person, place to be describe or thing. Description: describes parts, qualities, and characteristics.
D E S C R I P T I V E A T to share with N others an E account of an C unusual or D amusing O incident. T E
Abstract : signals the retelling of an unusual incident Orientation:sets the scene Crisis: provides details of the unusual incident. Reaction: reaction to
generic participants. Use of relational processes to state what is and that which it is. Use of simple present tense ( unless extinct) No temporal sequence
Focus on specific participants. Use of material processes. Circumstance of time and place. Use of past tense. Focus on temporal sequence.
Use of connectives (first, then, finally). Use of adverbial phrases of time and place (in the garden, two days ago). Use of simple past tense (he walked away from the village) Focus on specific participants. Use of attributive and identifying processes. Frequent use of epithets and classifiers in nominal groups. Use of simple present tense.
Use of exclamation theoretical questions and intensifier (really, very, quite, etc) to point up the significance of the events. Use of material processes to tell what happen. Use of temporal conjunctions.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
20
A N A L Y T I C A L
H O R T A T O R Y
crises Coda: optionalreflection on or evaluation of the incident T to persuade Thesis: usually includes the reader or a preview argument. E listener that It introduces topics and X something the indicates the writer’s P case position. Arguments: O consists of a point and S elaboration sequence. I The number of points T may vary, but each I must be supported by O discussion and N evidence. Reiteration: restates the position more forcefully in the light of the arguments presented To persuade T Thesis: announcement the reader or of issue concern. E listener that Arguments: reasons for X something concern, leading to P should or recommendation. O should not to Recommendation: S be case statement of what ought I or ought not to happen. T I O N
D I S C U S S I O N
To present ( at least) two points of view about an issue
Issue: (Statement and preview) Argument for and against or statement of differing points of view. (Point and elaboration) Conclusion or recommendation
Focus in generic human and no human participants. Use of simple present tense. Use of relational tense. processes.Use of internal conjunction to state argument. Reasoning through casual conjunction.
and non human participants, except for speaker or writer referring to self. Use of mental processes: to state what writer thinks or feels about issue, e.g, realize, feel, appreciate. Material processes: to state what happens, e.g. is polluting, drive, travel, spend, and should be treated. Relational processes: to state what is or should be, e.g., does not seem to have been is. Use of simple present tense. Focus on generic human and generic non-human participants Use of: Material processes, e.g. has produced, have developed, to feed. Relation processes, e.g. is, could have, and
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
21
E X P L A I N A T I O N
To explain the process involved in the formation or working of natural or sociocultural phenomena
General statement: to position the reader sequenced of explanation of why or how something occurs
are. Mental processes, e.g. feel, think, believe. Reasoning expressed as verbs and nouns (abstraction). Use of general nouns: alcohol, abortion, smoking, etc. Use of comparative: contrastive and consequential conjunction. Use of additive connectives: addition, furthermore, besides. Use of contrastive connectives: although, even, if, nevertheless. Use of causal connectives: because, because of. Use of modal auxiliary: must, should, etc. Use of adverbial manner: hopefully. Focus on generic, non generic human participants. Use mainly of material and relational processes. temporal conjunction. Some use of passive voice to get theme right.
Sumber: http://pusatbahasaalazhar.wordpress.com/pesona-puisi/pembagian-jenis-jenis-wacanagenre-teks/, diunduh pada tanggal 21 Desember 2011
2.2.4 Teks Discussion Discussion adalah jenis teks yang memaparkan setidaknya dua sudut pandang yang berbeda dari suatu masalah yang menjadi perdebatan (Azhar, 2010. p. 4). Dua sudut pandang tersebut berupa pro (pros) untuk pernyataan yang setuju terhadap masalah yang dibicarakan dan kontra (cons) untuk pernyataan yang mengungkapkan ketidaksetujuan. Kedua sudut pandang ini dilengkapi oleh ide
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
22 (point) dan penjelasan (elaboration) yang mendukung, sehingga dapat diterima oleh pembaca. Struktur generik penyusun teks discussion mencakup issue, argument pros dan cons, dan conclusion. Issue (permasalahan), yaitu masalah yang menjadi perdebatan. Pada bagian ini penulis memaparkan satu topik yang menjadi permasalahan. Permasalahan dapat berbentuk kata benda tunggal atau umum (general noun), seperti smoking, alcohol, abortion. Argument (pros dan cons) memaparkan argumen-argumen pendukung yang dapat memperkuat bukti-bukti untuk pihak yang setuju (pros/for) dan yang tidak setuju (cons/against). Conclusion adalah penutup atau kesimpulan. Pada bagian akhir ini, penulis membuat kesimpulan dari apa yang telah dipaparkan pada argumen. Kesimpulan dapat berupa saran atau opini dari penulis. Sedangkan ciri-ciri kebahasaan atau lexicogrammatical features yang membangun sebuah teks discussion dapat dilihat dari penggunaan berbagai macam proses (kata kerja), penghubung, kata sambung, modalitas, dan kata keterangan cara. Bentuk proses yang biasa terdapat dalam tulisan discussion antara lain: (1) material processes (kata kerja material), yaitu kata kerja yang mengekspresikan suatu aksi atau perbuatan kepada orang atau objek tertentu dan berhubungan dengan aktivitas fisik yang dapat diamati dengan menggunakan indra, seperti membaca, memasak, berlari, membawa, (2) relational processes (kata kerja relasional), yaitu kata kerja yang berhubungan dengan ungkapan „being’ yang menjadi pusat makna, seperti is, could have, dan are, dan (3) mental processes (kata kerja mental), yaitu kata kerja yang mengekspresikan perasaan (feeling), pemikiran (thinking), dan persepsi, seperti berpikir, merasa, dan, mempercayai. Penggunaan kata penghubung juga kerap terlihat dalam tulisan discussion. Bentuk kata penghubung yang digunakan mencakup, kata penghubung pemberi informasi tambahan (additive connectives) seperti, furthermore, besides, as a consequence,
in
addition,
kata
penghubung
bertentangan
(contrastive
connectives), seperti although, even, if, nevertheless, dan kata penghubung sebab akibat (causal connectives), seperti because, dan because of. Kata sambung yang biasa digunakan dalam tulisan discussion adalah kata sambung bertentangan dan sebab akibat (contrastive and consequential conjunction) seperti but, so, because,
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
23 since, dan while. Sedangkan modalitas dan keterangan cara yang sering dipakai antar lain, must, should, dan hopefully.
2.2.5
Penilaian (Assessment) Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan UU No. 20 memasukan Standar Penilaian Pendidikan untuk digunakan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar Penilaian Pendidikan ini digunakan sebagai acuan guru dalam mengembangkan dan mengimplementasikan KTSP. Penerapan Standar Penilaian Pendidikan ini memberi dampak terhadap sistem penilaian, termasuk model dan teknik penilaian di dalam pembelajaran. Rofi‟uddin (1996) mengemukakan bahwa penilaian adalah bagian integral dari proses belajar mengajar. Penilaian digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai pengetahuan, kemampuan, pemahaman, dan motivasi siswa yang dapat dilakukan melalui tes. Brown (2004: 4) menyatakan bahwa “Assessment is an on going process that encompasses a much wider domain than a test”. Artinya bahwa penilaian adalah proses berkelanjutan yang mencakup ranah yang lebih luas dari sebuah tes untuk mengetahui kemampuan siswa dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, penilaian oleh guru dapat dilakukan kapan saja dengan cara yang berbeda. Defenisi yang hampir sama juga dikemukakan oleh Golich (1998: 1) bahwa ”assessment is an ongoing process of understanding and improving student learning.” Kedua defenisi tersebut menggambarkan bahwa penilaian merupakan suatu proses berkelanjutan yang bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa. Penilaian dianggap sebagai proses penyesuaian dari hasil pengukuran dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan guna memperoleh gambaran kemampuan yang diukur. Defenisi yang langsung berhubungan dengan kegiatan penilaian di sekolah formal tertulis dalam standar penilaian pendidikan (Depdiknas, 2009) bahwa penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan (menganalisis dan menafsirkan) data tentang proses dan hasil belajar siswa, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan untuk menentukan tingkat pencapaian hasil belajar siswa. Dengan demikian, pengambilan keputusan
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
24 dilakukan dengan menggunakan hasil tes, pengukuran, dan hasil penilaian. Pengambilan keputusan ditujukan untuk kepentingan proses belajar mengajar selanjutnya. Oleh karena itu, penilaian yang dilakukan harus memiliki asas keadilan dan kesetaraan serta objektivitas yang tinggi. Keadilan dalam penilaian berarti bahwa setiap siswa diperlakukan sama sehingga penilaian itu tidak menguntungkan atau merugikan salah satu atau sekelompok siswa yang dinilai. Dengan kata lain, penilaian harus adil dalam arti tidak membedakan latar belakang sosial-ekonomi, budaya, bahasa, dan jender. Pada dasarnya pembelajaran menulis di Sekolah Menengah Atas didasari pada keterkaitan antara dua pendekatan, yaitu pendekatan yang berorientasi pada proses dan yang berorientasi pada hasil atau produk (Depdiknas, 2007). Oleh karena itu, beragam teknik penilaian dapat dilakukan untuk mengetahui kemajuan belajar siswa, baik yang berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar. Teknik penilaian ini pada dasarnya merupakan cara penilaian siswa berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang tercantum dalam KTSP yang harus dicapai siswa. Penentuan kompetensi dasar dilakukan berdasarkan indikator-indikator pencapaian kompetensi yang telah dibuat oleh masing-masing guru di dalam RPP. Berdasarkan indikator ini kemudian dapat ditentukan cara penilaian yang sesuai. Pasal 19 ayat 3 menyatakan bahwa pada jenjang pendidikan dasar dan menengah penilaian menggunakan berbagai teknik penilaian sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai. Ada tujuh teknik penilaian yang dapat dilakukan oleh guru, yaitu penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan portfolio, dan penilaian diri. Penetapan teknik penilaian dalam KTSP mempertimbangkan ciri-ciri indikator sebagai berikut: 1. Apabila tuntutan indikator melakukan sesuatu, maka teknik penilaiannya adalah unjuk kerja (performance) dan penilaian produk. 2. Apabila tuntutan indikator berkaitan dengan pemahaman konsep, maka teknik penilaiannya adalah tertulis dan penggunaan portfolio 3. Apabila tuntutan indikator memuat unsur penyelidikan, maka teknik penilainnya adalah proyek, penilaian sikap, dan penilaian diri.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
25 Sesuai dengan indikator yang dibuat oleh guru di dalam RPP semester 2 kelas XI SMA, yaitu mengharuskan siswa untuk menulis essai berbentuk discussion, maka teknik penilaian yang seharusnya digunakan oleh guru adalah penilaian unjuk kerja.
2.2.5.1 Penilaian Unjuk Kerja Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian alternatif yang dapat dilakukan guru selain penilaian bentuk tes. Penilaian ini dilakukan dengan menilai hasil kegiatan atau kinerja siswa. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut siswa melakukan tugas tertentu seperti: praktik di laboratorium, praktik sholat, memainkan alat musik, bernyanyi, menulis, dan percakapan. Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan siswa yang sebenarnya (Depdiknas, 2009). Dalam melakukan penilaian unjuk kerja, seorang guru perlu mempertimbangkan hal-hal berikut: 1. kompetensi yang akan dinilai dan menunjukkan kinerja siswa, 2. kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut, 3. kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas, 4. kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga semua dapat diamati, dan 5. kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang akan diamati. Untuk menilai unjuk kerja siswa, maka guru dapat menggunakan alat penilaian di bawah ini: 1. Daftar Cek (Check-list) Penggunaan daftar cek (check-list) memungkinkan guru melakukan penilaian berdasarkan penguasaan kompetensi tertentu yang dapat diamati. Kelemahan cara ini adalah guru hanya mempunyai dua pilihan mutlak, misalnya benar-salah, dapat diamati-tidak dapat diamati, baik-tidak baik. Dengan demikian, tidak terdapat nilai tengah, namun daftar cek lebih praktis digunakan untuk mengamati subjek dalam jumlah besar. Contoh bentuk penilaian daftar cek dapat dilihat pada tabel berikut:
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
26 Tabel 2.3: Format Penilaian Pidato Bahasa Inggris Nama peserta didik: ________
No
Aspek Yang Dinilai
1.
Organization ( Introduction, body, conclusion)
Kelas: ________
Baik
Tidak baik
2. 3. 4.
Content ( depth of knowledge, logic) Fluency Language: Pronunciation Grammar Vocabulary 5. Performance ( eye contact, facial expression, gesture) Skor yang dicapai Skor maksimum Keterangan : Baik mendapat skor 1, tidak baik mendapat skor 0
7
Sumber: Depdiknas (2009)
2. Rubrik/Skala Penilaian (Rating Scale) Berbeda dengan daftar cek, penggunaan skala penilaian memungkinkan guru memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi siswa. Penggunaan gradasi mutu memberikan kemudahan bagi guru dalam memberi rentang nilai tengah dari kategori baik sampai tidak baik. Misalnya: 1 = tidak kompeten, 2 = cukup kompeten,
3 = kompeten dan 4 = sangat kompeten. Contoh bentuk
penilaian daftar cek dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.4: Format Penilaian Pidato Bahasa Inggris Nama Siswa: ________ No 1. 2. 3. 4.
Aspek Yang Dinilai
Kelas: ________ 1
2
Nilai 3
4
Organization ( Introduction, body, conclusion) Content ( depth of knowledge, logic) Fluency Language: Pronunciation Grammar Vocabulary
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
27 5.
Performance ( eye contact, facial expression, gesture) Jumlah Skor Maksimum
28
Sumber: Depdiknas (2009)
Mengingat kelemahan yang dimiliki oleh penilaian dengan menggunakan daftar cek (check-list), yaitu tidak terdapat nilai tengah untuk setiap kompetensi, maka untuk menilai unjuk kerja siswa berupa hasil tulisan discussion digunakan alat penilaian berupa rubrik/skala penilaian (rating scale). 2.2.5.2 Pengertian Rubrik dan Jenisnya Andrade (1997) mengartikan rubrik sebagai alat penskoran yang terdiri dari daftar seperangkat kriteria atau apa saja yang harus dihitung. Sejalan dengan Andrade, Nitko (1996: 241) secara sederhana mengemukakan bahwa rubrik adalah suatu alat yang berisi seperangkat aturan yang digunakan untuk mengetahui kualitas kinerja siswa (1996, p. 241). Dengan istilah yang sedikit berbeda, Popham (1995) lebih menggunakan kata kriteria daripada rubrik. Popham berpendapat bahwa kriteria adalah alat yang digunakan guru dalam menilai kompetensi siswa pada bidang tertentu (Bathesta & Wahyuni, 2011, p. 12) Ada beberapa jenis rubrik yang biasa digunakan dalam menilai kompetensi peserta didik. Nitko (1996: 266) mengatakan bahwa ada 3 jenis rubrik yang biasa digunakan guru, yaitu: rubrik holistik, rubrik analitik, dan rubrik holistik dengan catatan. Rubri holistik adalah rubrik yang difokuskan pada proses penilaian secara keseluruhan terlepas dari bagian-bagian komponennya. Rubrik holistik dengan catatan secara umum hampir sama dengan rubrik holistik biasa, namun rubrik ini disertai catatan mengenai kekuatan dan kelemahan dari komponen yang dinilai. Pada penskoran holistik, fokus penilaian diarahkan pada performasi tulisan siswa secara holistik atau menyeluruh bukan pada aspek-aspek tertentu dari karangan seperti isi, organisasi, tata bahasa, tanda baca, dan sebagainya. Hal ini menyebabkan penskoran cara ini tidak cocok untuk mengukur kompetensi khusus pada keterampilan menulis siswa. Namun cara penilaian ini dianggap lebih praktis, karena penilai tidak perlu membaca berkali-kali untuk
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
28 memberi nilai. Hal ini menjadikan proses penilaian holistik lebih cepat dan menyeluruh. Sedangkan rubrik analitik memfokuskan penskoran pada komponenkomponen yang dinilai dengan menghitung secara rinci kesalahan-kesalahan yang ada. Nilai totalnya merupakan penggabungan penilaian dari tiap komponen. Kelebihan teknik penskoran ini adalah guru sebagai penilai dapat menilai semua elemen yang mendukung keterampilan menulis siswa secara lebih terperinci. Sedangkan bagi siswa, penskoran cara ini membantu mereka memahami unsurunsur yang harus diperhatikan dalam suatu tulisan. Selain itu, siswa mampu menilai apakah tulisan mereka sudah baik atau belum sesuai dengan kategori yang menjadi
penilaian.
Kelemahannya
terletak
pada
kesulitan
untuk
mengkuantifikasikan hasil penskoran setiap komponen. Hal ini membutuhkan pemikiran lebih lanjut agar penilaian yang dilakukan efektif, andal dan objektif. Sebagai kriteria dalam alat penskoran, rubrik terdiri dari senarai dan gradasi mutu (Zainul, 2001). Senarai adalah daftar yang diwujudkan dengan dimensidimensi kinerja, aspek-aspek atau konsep-konsep yang akan dinilai. Gradasi mutu mulai dari tingkat yang paling sempurna sampai dengan tingkat yang paling buruk. Berdasarkan senarai dan gradasi mutu tersebut, secara singkat penskoran rubrik mencakup beberapa elemen, yaitu (1) kategori penilaian, (2) definisi dan contoh yang merupakan penjelasan dari setiap kategori, (3) skala yang akan digunakan dalam menilai kategori, dan (4) standar untuk setiap kategori yang dinilai. Dari beberapa elemen yang tergabung dalam senarai dan gradasi mutu tersebut, maka dibuat sebuah template (berupa bagan dari kriteria dan skor yang diinginkan) guna memudahkan dalam membuat rubrik (Mertler, 2001). Bentuk template dapat dilihat pada tabel berikut:
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
29 Tabel 2.5: Template untuk Rubrik Holistik Skor Uraian 5 Memperlihatkan pemahaman yang lengkap tentang permasalahan. Semua persyaratan tentang tugas terdapat dalam jawaban 4 Memperlihatkan cukup pemahaman tentang permasalahan. Semua persyaratan tentang tugas terdapat dalam jawaban 3 Memperlihatkan hanya sebagian pemahaman tentang permasalahan. Kebanyakan persyaratan tentang tugas terdapat dalam jawaban 2 Memperlihatkan sedikit pemahaman tentang permasalahan. Banyak persyaratan tugas yang tidak ada 1 Memperlihatkan tidak ada pemahaman tentang permasalahan 0 Tidak ada jawaban / Tidak ada usaha Sumber: (Mertler, 2001)
Seperti yang telah dijelaskan bahwa penggunaan rubrik holistik dapat menghasilkan proses penskoran yang lebih cepat dibanding rubrik analitik. Hal ini disebabkan guru memeriksa tulisan siswa hanya sekali untuk memperoleh kesan yang menyeluruh tentang hasil pekerjaan siswa. Tabel berikut merupakan bentuk template untuk rubrik analitik.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
30 Tabel 2.6: Template untuk Rubrik Analitik
Kriteria # 1
Kriteria # 2
Kriteria # 3
Kriteria # 4
Tahap Awal Pengembangan 1 2 Uraian Uraian menggambarkan tahap menggambarkan awal penampilan gerakan ke arah tingkat penguasaan penampilan Uraian Uraian menggambarkan tahap menggambarkan awal penampilan gerakan ke arah tingkat penguasaan penampilan Uraian Uraian menggambarkan tahap menggambarkan awal penampilan gerakan ke arah tingkat penguasaan penampilan Uraian Uraian menggambarkan tahap menggambarkan awal penampilan gerakan ke arah tingkat penguasaan penampilan
Terselesaikan 3 Uraian menggambarkan pencapaian tingkat penguasaan penampilan
Patut Dicontoh 4 Uraian menggambarkan tingkat penampilan tertinggi
Uraian menggambarkan pencapaian tingkat penguasaan penampilan
Uraian menggambarkan tingkat penampilan tertinggi
Uraian menggambarkan pencapaian tingkat penguasaan penampilan
Uraian menggambarkan tingkat penampilan tertinggi
Uraian menggambarkan pencapaian tingkat penguasaan penampilan
Uraian menggambarkan tingkat penampilan tertinggi
Skor
Sumber: (Mertler, 2001)
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
31
Keputusan guru dalam memilih jenis penilaian holistik atau analitik mempunyai beberapa implikasi. Implikasi dari pemilihan penilaian holistik adalah masing-masing kompetensi dasar yang akan dinilai tkurang jelas, namun penilaian ini cukup praktis bagi guru yang memiliki mobilitas tinggi dan tidak memiliki banyak waktu untuk menilai. Sedangkan pemilihan penilaain analitik dapat menilai kompetensi khususnpada unjuk kerja tertentu, namun hal terpenting adalah bahwa jenis pendekatan yang satu tidaklah lebih baik dari yang lain. Oleh karena itu, guru harus mempertimbangkan rubrik mana yang sesuai untuk tujuan yang diinginkan. Sesuai dengan jenis penilaian yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu melakukan penskoran pada beberapa komponen-komponen penting dalam suatu tulisan berbentuk discussion dan mengetahui secara rinci kesalahan-kesalahan yang ada, maka model rubrik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik. Salah satu rubrik analitik yang sering digunakan dalam menilai tulisan adalah rubrik yang dibuat oleh Jacobs et.al (1981: 103). Rubrik penilaian Jacobs ini memfokuskan penilaian pada lima kriteria, yaitu organisasi, pengembangan ide/isi, tata bahasa, kosakata, dan mekanika. Rubrik penilaian Jacobs ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
32 Tabel 2.7: Rubrik penilaian Analitik Jacobs (1981)
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
33 Selain rubrik penilaian yang dibuat oleh Jacobs et.al, ada juga rubrik penilaian yang dibuat oleh Hamp-Lyons (1992, 1993) dan Andrade (1997) yang khusus digunakan untuk menilai hasil tulisan argumentatif. Rubrik ini memfokuskan penilaian pada enam elemen yang terdapat dalam tulisan argumentatif, yaitu organisasi dan argumen, isi, posisi penulis, pendahuluan, penulisan thesis statement, dan kontrol bahasa (Kidam, 2011, p. 281-282). Rubrik penilaian Hamp-Lyons dan Andrade ini dapat dilihat pada tabel 2.8. Bentuk rubrik penilaian untuk beberapa jenis tulisan juga telah digunakan di beberapa sekolah formal. Salah satunya rubrik yang digunakan di San Diego Unified School District. Bahkan di Sekolah ini rubrik yang digunakan berbeda menurut tingkatan siswa. Dari sumber yang diperoleh, ada beberapa rubrik untuk jenis tulisan yang berbeda, yaitu rubrik untuk jenis teks naratif, eksposisi, persuasif, dan report. contoh jenis rubrik ini dapat dilihat pada tabel 2.9.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
34 Tabel 2.8: Rubrik Penilaian Hamp-Lyons (1992, 1993) dan Andrade (1997)
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
35 Tabel 2.9: Rubrik di San Diego Unified School District
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
36 Ketiga jenis rubrik analitik ini selain memiliki kategori penilaian yang berbeda, juga memiliki perbedaan dari gradasi mutu yang digunakan. Rubrik yang dibuat olek Jacobs et.al menggunakan gradasi mutu mulai dari very poor sampai excellent, rubrik yang dibuat oleh Hamp-Lyons dan Andrade menggunakan gradasi mutu dari unsatisfactory, fair, hingga good. Sedangkan rubrik yang digunakan di San Diego Unified School District menggunakan empat gradasi mutu mulai dari below basic, basic, proficient, hingga advanced. Perbedaan juga terlihat dari bobot nilai yang dibuat untuk masing-masing kategori penilaian. Jacobs et.al memberikan bobot nilai yang berbeda pada masing-masing kategori. Untuk organisasi diberi bobot nilai maksimal 20, pengembangan ide/isi dengan bobot nilai maksimal 30, tata bahasa dengan bobot 25, kosakata dengan bobot maksimal 20, dan mekanika diberi bobot nilai maksimal 5. Dengan demikian jumlah nilai total yang dapat diperoleh siswa adalah 100. Berbeda dengan Jacobs et.al, rubrik yang dibuat oleh Hamp-Lyons dan Andrade serta rubrik yang digunakan di San Diego Unified School District tidak menggunakan bobot nilai seperti yang digunakan Jacobs et.al. Kedua jenis rubrik ini lebih menggunakan angka untuk mewakili bobot yang didapat siswa. Pada rubrik yang dibuat oleh Hamp-Lyons dan Andrade, gradasi mutu unsatisfactory diberi bobot nilai 1, fair diberi bobot nilai 2, dan good diberi bobot nilai 3. Dengan demikian, nilai maksimal yang bisa didapat siswa adalah 18 poin dan nilai minimal adalah 6. Sama seperti rubrik yang dibuat oleh Hamp-Lyons dan Andrade, rubrik yang digunakan di San Diego Unified School District juga menggunakan angka untuk menjelaskan bobot yang didapat siswa. Namun, pada rubrik ini sesuai dengan jumlah gradasi mutu yang digunakan yaitu empat gradasi mutu, maka bobot nilai yang digunakan juga sampai 4 poin. 1 untuk below basic, 2 untuk basic, 3 untuk proficient, dan 4 untuk advanced. Berpedoman pada ketiga bentuk rubrik penilaian tulisan di atas, maka dalam membuat rubrik penilaian tulisan discussion pada penelitian ini penulis mencoba mengadaptasi berbagai unsur dari ketiga jenis rubrik tersebut.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
37 2.2.6
Prinsip Penilaian Suatu penilaian dapat mencapai validitas dan keterandalan melalui
pembuatan dan pembakuan kriteria yang sesuai untuk menilai suatu tulisan. Oleh karena itu, sebuah rubrik sebagai salah satu alat dalam menilai tulisan siswa harus memiliki keajegan dan keakuratan tinggi dalam penskoran. Selain itu, sebuah rubrik yang baik juga harus berpedoman pada prinsip kepraktisan. Hal ini mengingat waktu yang dimiliki guru untuk menilai tulisan siswa pada umumnya tidak banyak. Selain itu, jumlah siswa yang cukup banyak per kelasnya juga menambah beban guru untuk menilai tulisan. Dengan demikian, sebuah rubrik penilaian sebaiknya membantu guru menilai tulisan siswa dengan lebih cepat dan akurat. Depdiknas (2009: 9) memberikan beberapa kriteria suatu penilaian yang baik dengan memperhatikan pada prinsip-prinsip di bawah ini. 1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur. 2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai. 3. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan siswa karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. 4. Terpadu, berarti penilaian oleh guru merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. 5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan. 6. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh guru mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan siswa. 7. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku. 8. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan, bukan didasarkan pada posisi siswa di dalam kelompoknya.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
38 9. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawab baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya. Prinsip
yang
hampir
sama
dikemukakan
dalam
(Model,
dari
situs
http://www.scribd.com/doc/7174527/Model-Penilaian-SMA-Sept06, 2006: 4) di bawah ini: 1. Validitas, berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi tersebut. 2. Reliabilitas, berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian. Penilaian yang reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan yang reliable dan menjamin konsistensi. Misalnya seorang guru menilai hasil tulisan siswa, maka penilaian akan reliabel jika hasil yang diperoleh cenderung sama bila tulisan tersebut dinilai lagi dengan kondisi yang relatif sama. Kondisi ini disebut Brown (2004) dengan istilah intra-rater reliability, yaitu konsistensi guru dalam menilai. 3. Terfokus pada kompetensi, dalam pelaksanaan KTSP, penilaian terfokus pada pencapaian kompetensi, bukan hanya pada penguasaan materi (pengetahuan). 4. Keseluruhan/Komprehensif, penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi siswa, sehingga tergambar profil kompetensi siswa tersebut. 5. Objektivitas, penilaian harus dilaksanakan secara obyektif. Untuk itu, penilaian harus adil, terencana, berkesinambungan, dan menerapkan kriteria yang jelas dalam pemberian skor. 6. Mendidik, penilaian dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran bagi guru meningkatkan kualitas belajar bagi siswa.
2.2.7
Tahap Pembuatan rubrik Dengan mempertimbangkan beberapa prinsip penilaian yang telah
dikemukakan dan melakukan analisis serta pengadaptasian rubrik penilaian sebelumnya, yaitu Jacobs et.al (1981), Hamp-Lyons (1992, 1993) dan Andrade (1997), serta serta rubrik yang digunakan di San Diego Unified School District, maka dibuat sebuah rubrik yang reliable (ajeg), andal, objektif, dan praktis dengan menggunakan beberapa langkah agar tebentuk sebuah rubrik yang baik. Donna & Ellyn (1995) (dalam Zainul&Mulyana, 2003, p. 5) memberikan beberapa langkah
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
39 yang perlu dilakukan dalam membuat rubrik. Langkah-langkah tersebut akan digunakan dalam pembuatan rubrik pada penelitian ini dan disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan, yaitu: 1. menentukan model rubrik yang digunakan, 2. menentukan kategori/senarai yang akan dinilai dan merumuskan aspek kognitif dan aspek kinerjanya, 3. menentukan skala yang akan digunakan, 4. menentukan gradasi mutu dan mendeskripsikan gradasi mutu tersebut dari yang terendah sampai tertinggi. Pembuatan gradasi mutu diikuti dengan pemberian skor pada setiap gradasi, 5. membuat template, dan 6. membuat pencapaian kompetensi siswa.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian Berdasarkan pada pertimbangan kesesuaian dengan sifat penelitian yang dilakukan, yaitu untuk mengembangkan suatu rubrik penilaian tulisan siswa. Penelitian ini menggunakan metode Research dan Development (Borg dan Gall, 1989) yang terdiri dari sepuluh tahapan, mencakup: (1) Penelitian dan Pengumpulan Data Awal, (2) Perencanaan, (3) Pembuatan Produk Awal, (4) Uji Coba Awal, (5) Perbaikan Produk Awal, (6) Uji Coba Lapangan, (7) Perbaikan Produk Operasional, (8) Uji Coba Operasional, (9) Perbaikan Produk Akhir, dan (10) Deseminasi Nasional.
Namun,
tahapan
di
atas
akan
disesuaikan
dengan
kebutuhan
pengembangan rubrik tulisan siswa SMA dalam penelitian ini. Dalam pengembangan instrumen ini hanya mencakup pada tahapan ke-1 hingga ke-7, sehingga Tahap ke-8 Uji Coba Operasioanal , tahap ke-9 Perbaikan Produk Akhir, dan tahap ke-10 Deseminasi Nasional tidak dilakukan. Hal ini didasari bahwa pada tahapan ke-7 pengembangan instrumen ini sudah dapat menghasilkan luaran berupa alat penilaian tulisan siswa SMA dan sudah dapat digunakan oleh guru untuk menilai tulisan siswa mereka. Kegiatan pada masing-masing tahap dijelaskan sebagai berikut: Tahap 1. Penelitian dan Pengumpulan Data Awal Pada tahap ini dilakukan observasi kelas dengan mengidentifikasi perkiraan kebutuhan guru dalam melakukan penilaian tulisan siswa dan mempelajari referensi penunjang penelitian. Tahap 2. Perencanaan Setelah melakukan observasi dan memperoleh referensi penunjang, langkah selanjutnya adalah merencanakan pembuatan produk awal. Bagian penting dalam perencanaan adalah penjelasan tentang tujuan yang akan dicapai pada instrumen yang akan dikembangkan.
40
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
41
Tahap 3. Pembuatan Produk Awal Tahap paling penting dalam Research dan Development adalah membuat produk awal yang nantinya dapat diuji coba. Pada tahap ini akan dilakukan pembuatan rubrik dengan mengikuti langkah-langkah pembuatan rubrik Donna & Ellyn (1995) yaitu, menentukan model rubrik yang digunakan, menentukan kategori/senarai, menentukan skala penilaian, menentukan gradasi mutu dan mendeskripsikannya dari kompetensi terendah sampai tertinggi, membuat template, dan yang terakhir adalah membuat pencapaian kompetensi siswa. Tahap 4. Uji Coba Awal Setelah pembuatan produk awal selesai, tahap berikutnya adalah uji coba awal. Uji coba awal dilakukan dengan mengujikan rubrik pada beberapa tulisan siswa yang diperoleh dari hasil ujian tengah semester. Pada tahap uji coba awal ini dilakukan juga evaluasi teman sejawat (guru kelas yang dijadikan responden) mengenai rubrik awal yang telah selesai dibuat. Tahap 5. Perbaikan Produk Awal Perbaikan Produk Awal dilakukan setelah memperoleh masukan dan saran dari guru tentang rubrik yang digunakan. Perbaikan produk awal ini menghasilkan rubrik yang digunakan untuk menganalisis dan menilai tulisan berbentuk discussion yang dibuat siswa. Tahap 6. Uji Coba Lapangan Setelah melakukan perbaikan rubrik awal sesuai dengan saran dan umpan balik dari guru, kemudian dilakukan uji coba lapangan dengan menilai data yang sebenarnya berupa tulisan berbentuk discussion yang dibuat siswa. Uji coba lapangan dibagi menjadi uji coba lapangan 1 dan uji coba lapangan 2. Uji coba lapangan 1 dilakukan untuk menganalisis dan menilai hasil tulisan pertama siswa, tulisan pada tahap uji coba lapangan 1 disebut tulisan x. Setelah tulisan pertama dinilai, satu minggu kemudian tulisan tersebut dikembalikan kepada siswa untuk diperbaiki sesuai dengan rubrik penilaian dan kesalahan yang telah dikoreksi guru. Proses perbaikan tulisan pertama dilakukan di dalam kelas selama 1 jam pelajaran. Hasil perbaikan tulisan pertama ini dikembalikan kepada peneliti untuk dilakukan penilaian akhir. Pada uji coba lapangan 1 juga dilakukan penyebaran kuesioner dan
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
42
wawancara pertama guna diperoleh masukan dan umpan balik dari siswa. Masukan dan umpan balik ini digunakan untuk perbaikan rubrik. Rubrik yang telah diperbaiki dan disempurnakan kemudian digunakan untuk menilai hasil tulisan buram 2. Setelah melakukan perbaikan dan penyempurnaan rubrik, tahap berikutnya adalah uji coba lapangan 2. Uji coba lapangan 2 dilakukan pada tulisan yang telah diperbaiki siswa. Tulisan pada tahap uji coba lapangan 2 disebut tulisan y. Setelah menganalisis dan melakukan penilaian akhir pada buram 2, selanjutnya hasil penilaian dibagikan kepada siswa dan diikuti oleh penyebaran kuesioner dan wawancara kedua. Hasil kuesioner dan wawancara ini digunakan untuk perbaikan produk operasioanal. Tahap 7. Perbaikan Produk Operasional Setelah uji coba lapangan 2 selesai, tahap terakhir dalam pengembangan instrumen ini adalah perbaikan produk operasional. Perbaikan ini dilakukan dengan memperoleh masukan dan umpan balik dari guru dan siswa melalui penyebaran kuesioner dan wawancara kedua. Pada tahap ini juga dilakukan analisis apakah instrumen sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai sebelumnya melalui evaluasi bersama antara peneliti dan guru kelas. Perbaikan Produk Operasional akan menghasilkan rubrik penilaian tulisan siswa SMA yang dapat digunakan guru dalam menilai tulisan siswa.
3.2 Responden dan Sumber Data Data dalam penelitian ini berupa hasil tulisan siswa SMA dalam pelajaran menulis jenis teks discussion dan semua informasi tentang rubrik penilaian yang didapat dari hasil kuesioner dan wawancara. Data diperoleh dari dua orang guru Bahasa Inggris yang mengajar siswa kelas XI di SMA Negeri 8 dan SMA Negeri 15 Kota Tangerang. Kedua sekolah ini dipilih sebagai tempat penelitian karena dianggap masih relatif baru dan memerlukan banyak inovasi dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa. SMA Negeri 8 Kota Tangerang yang dibangun pada tahun 2003 beralamat di Jalan Besi Raya Perumnas II RT 001/15 Tangerang 15138. Sedangkan SMA Negeri 15 Kota Tangerang didirikan pada tahun 2009 dan beralamat di Jalan Villa Tangerang Regency Kelurahan Periuk Kecamatan Jatiuwung Kota Tangerang.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
43
Data dikumpulkan dari hasil tulisan siswa dalam pelajaran menulis pada semester kedua tahun akademik 2011. Adapun hasil tulisan siswa SMA 8 diambil dari siswa kelas XI IPA 01 = 25 siswa (kelompok A). Sedangkan hasil tulisan siswa SMA 15 diambil dari siswa kelas XI IPA 01 = 37 siswa (kelompok B), sehingga total responden dalam penelitian ini berjumlah 62 siswa. Masing-masing kelompok diberikan tugas menulis dengan tema dan jenis teks yang berbeda. Siswa SMAN 8 akan diberikan tugas menulis dengan menggunakan tema “bringing mobile phone in the classroom”. Sedangkan siswa SMAN 15 akan diberikan tugas menulis dengan tema “riding bike to school”. Dari 62 tulisan siswa diambil 16 tulisan (sekitar 25%) sebagai data yang dianalisis. sehingga pada uji coba lapangan 1 jumlah sampel hasil tulisan siswa yang diteliti sebanyak 16 tulisan. Ke-16 tulisan ini kemudian dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 8 tulisan diambil dari siswa SMAN 8 Tangerang dan 8 tulisan dari siswa SMAN 15 Tangerang. Setelah tulisan pada buram 1 selesai dikoreksi dan dinilai. Hasil koreksi dan penilaian ini kemudian dikembalikan kepada siswa untuk diperbaiki dan ditulis kembali pada buram 2. Buram 2 kemudian dinilai pada uji coba lapangan 2, sehingga jumlah tulisan yang akan dinilai pada uji coba lapangan 2 juga berjumlah 16 tulisan. Dengan demikian, kumulatif tulisan yang akan dinilai dalam penelitian ini adalah 32 tulisan, yaitu 16 tulisan buram 1 dan 16 tulisan buram 2. Pemilihan tulisan siswa kelas XI SMA sebagai data dalam penelitian ini didasarkan oleh beberapa alasan. Siswa kelas XI dijadikan objek penelitian ini dikarenakan pada tingkat ini siswa dipersiapkan untuk memperoleh nilai menulis yang baik saat UAS. Kelas XI dipilih juga karena siswa pada tingkat ini merupakan siswa transisi dari kelas X dan XII yang memiliki kemampuan pada tingkat pertengahan yang dianggap sudah menguasai bahasa Inggris dengan baik. Tingkat X tidak dipilih karena pada level ini siswa dianggap masih berada pada tahap penyesuaian dari SMP ke SMA dan penguasaan bahasa Inggrisnya masih belum memadai. Sedangkan siswa kelas XII tidak dijadikan objek penelitian karena siswa pada tingkat ini dipersiapkan untuk menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN) yang direncanakan akan diadakan pada bulan April 2011 mendatang. Oleh karena itu, waktu belajar yang dimiliki relatif lebih singkat dan ditambah lagi pada tingkat ini
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
44
para siswa sudah diwajibkan untuk mengikuti pelajaran tambahan/pengayaan untuk menghadapi UAN.
3.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tiga cara, yaitu: (1) Observasi, (2) Analisis tulisan, (3) Penyebaran kuesioner, dan (4) Wawancara. 3.3.1 Observasi Observasi dilakukan dua kali dalam seminggu sesuai dengan jadwal pelajaran Bahasa Inggris pada kelas XI SMA selama dua bulan. Dalam observasi, penulis memperhatikan dan mencatat segala kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas menulis di dalam kelas. Sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menjadi pegangan guru. Kegiatan observasi dilakukan mulai dari proses pengajaran menulis, pemberian latihan menulis hingga penilaian hasil tulisan. Dengan demikian, observasi difokuskan pada sistem penilaian yang digunakan guru dalam menilai hasil tulisan siswa. 3.3.2 Analisis Tulisan Analisis tulisan dilakukan pada tahap uji coba lapangan 1 dan uji coba lapangan 2. Pada uji coba lapangan 1, analisis dilakukan pada hasil tulisan buram 1. Sedangkan pada uji lapangan 2, analisis dilakukan pada tulisan buram 2. 3.3.3 Penyebaran Kuesioner Penyebaran kuesioner dilakukan sebanyak dua kali yaitu setelah tahap uji coba lapangan 1 dan uji coba lapangan 2. Penyebaran kuesioner dilakukan kepada siswa. Isi kuesioner adalah seputar rubrik penilaian tulisan siswa. Kuesioner ini bertujuan untuk memperoleh informasi sebagai masukan dalam memperbaiki rubrik. Kuesioner pertama untuk mengetahui pendapat siswa terhadap tampilan rubrik dan kuesioner kedua untuk mengetahui manfaat rubrik dalam membantu siswa memperbaiki tulisannya. Kuesioner dianalisis melalui penggunaan skala Likert dengan jumlah item 10 butir, dengan alternatif jawaban sebagai berikut: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Alternatif jawaban Sangat Setuju (SS) didasari oleh respons yang sangat baik dari siswa
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
45
terhadap rubrik yang ada, Setuju (S) didasari oleh respons yang baik terhadap rubrik, Tidak Setuju (TS) didasari oleh respons yang kurang baik terhadap penggunaan rubrik, dan Sangat Tidak Setuju (STS) didasari oleh respons yang menolak penggunaan rubrik dalam menilai tulisan siswa. Kuesioner ini dibuat dengan memperhatikan beberapa indikator yang mencangkup: (1) kualitas format, (2) keakuratan (3) bahasa, (4) manfaat, (5) isi, (6) kendala, dan (7) kepuasan. (format kuesioner dapat dilihat pada lampiran 3). Tabel 3.1: Kisi-Kisi Kuesioner Pertama Bentuk Kuesioner 1
Indikator 1. Kualitas Format 2. Bahasa 3. Isi 4. Keakuratan Rubrik
Pernyataan Positif Negatif 1,5,6,10 9 2,4 7
Jumlah + 4 1 5
3 8
2 1
Jumlah
1 1 -
1 3 1 10
Tabel 3.2: Kisi-Kisi Kuesioner Kedua Bentuk Kuesioner 2
Indikator 1. Manfaat 2. Kendala 3. Kepuasan
Pernyataan Positif Negatif 1,2,4,7,8 5 3 10 6,9 Jumlah
+ 5 1 1
Jumlah 1 6 1 2 3 10
3.3.4 Wawancara Wawancara dilakukan setelah penyebaran kuesioner. Wawancara dilakukan sebanyak dua kali yaitu setelah tahap uji coba lapangan 1 dan uji coba lapangan 2 kepada siswa dan guru. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara formal. Jenis wawancara yang dipakai adalah semi-structured (Nunan & Bailley, 2009), wawancara jenis ini memungkinkan peneliti mendapatkan informasi yang diperlukan, namun masih memberikan kebebasan kepada yang diwawancara untuk menjawab pertanyaan. Wawancara ini dibuat dengan memperhatikan beberapa
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
46
indikator yang mencangkup: (1) kualitas Format, (2) tampilan, (3) bahasa, (4) kemudahan Penggunaan, (5) manfaat, (6) isi, dan (7) kepuasan. (format wawancara dapat dilihat pada lampiran 4).
3.4 Analisis Data Data dalam pengembangan ini diperoleh dari hasil analisis tulisan, nilai buram 1, nilai buram 2, hasil uji kuesioner, dan wawancara. 16 Tulisan siswa pada buram 1 dan 2 akan dianalisis dengan melihat struktur organisasi teks discussion pada tulisan tersebut dan selanjutnya dimasukkan ke dalam tabel penilaian. Pada nilai buram 1 dan 2 dilakukan analisis nilai per kategori yang ada di dalam rubrik. Nilai buram 1 dan 2 akan dibandingkan untuk mencari signifikansinya dengan menggunakan repeated measure T-test (signifikansi 2-tailed < 0,05). Uji kuesioner dan wawancara pertama dilakukan setelah uji coba lapangan 1 untuk mengetahui tanggapan siswa tentang rubrik penilaian tulisan yang digunakan untuk menilai hasil tulisan discussion mereka. Sedangkan uji kuesioner dan wawancara kedua dilakukan setelah uji coba lapangan 2 untuk mengetahui apakah rubrik penilaian tersebut dapat membantu siswa memperbaiki tulisan mereka. Kuesioner pertama dan kedua berisi 10 pertanyaan dengan 4 pilihan respons dan bobot nilai dari setiap pertanyaan yang diajukan. Tabel 3.3: Bobot Nilai Pernyataan (+)
Nilai
Pernyataan (-)
Nilai
Sangat Setuju
SS
4
Sangat Setuju
SS
1
Setuju
S
3
Setuju
S
2
Tidak Setuju
TS
2
Tidak Setuju
TS
3
Sangat Tidak Setuju
STS
1
Sangat Tidak Setuju
STS
4
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
BAB IV PENGEMBANGAN DAN HASIL PENELITIAN
4.1 Pengantar Bab ini berisi uraian tentang setiap kegiatan yang dilakukan dalam masing-masing tahap pengembangan rubrik penilaian yang mencakup penelitian dan pengumpulan data awal, perencanaan, pembuatan produk awal, uji coba awal, perbaikan produk awal, uji coba lapangan, dan perbaikan produk operasional, sehingga menghasilkan suatu luaran berupa rubrik penilaian yang dapat digunakan guru sebagai alat dalam menilai tulisan siswa SMA. 4.2 Penelitian dan Pengumpulan Data Awal Pada tahap ini dilakukan observasi bagaimana cara guru menilai hasil tulisan siswa dalam pelajaran menulis dan melakukan penelitian perkiraan kebutuhan guru maupun siswa dalam penilaian tulisan. Pada tahap ini juga dilakukan penelitian kepustakaan mengenai teori dan referensisi penunjang pembuatan rubrik penilaian. 4.2.1 Bentuk dan Cara Guru Menilai Tulisan Siswa Kegiatan observasi pada tahap ini dilakukan terhadap dua orang guru Bahasa Inggris guna mengetahui cara dan kebiasaan mereka dalam menilai hasil tulisan siswa. Observasi awal dilakukan di SMAN 8 Tangerang yang melibatkan satu orang guru Bahasa Inggris yang mengajar 25 orang siswa kelas XI IPA. Observasi kedua dilakukan di SMAN 15 Tangerang yang melibatkan satu orang guru Bahasa Inggris yang mengajar 37 orang siswa kelas XI IPA. Hasil observasi proses penilaian tulisan siswa yang dilakukan guru, ditampilkan dalam bentuk penilaian tulisan yang dilakukan oleh kedua guru. Teks 4.1 adalah bentuk penilaian yang dilakukan oleh guru SMA Negeri 8 Tangerang dan teks 4.2 adalah bentuk penilaian yang dilakukan oleh guru SMA Negeri 15 Tangerang.
47
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
48
Teks 4.1 Penilaian Oleh Guru SMAN 8 Tangerang
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
49
Teks 4.2 Penilaian Oleh Guru SMAN 15 Tangerang Dari hasil penilaian di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan: a. Guru hanya mencoret-coret kata yang dianggap salah tanpa memberi penjelasan lebih lanjut. b. Penilaian yang dilakukan guru hanya sebatas pada ketepatan dalam penggunaan struktur kata per kata saja, seperti penggunaan tense dan singular/plural. Sebaliknya, guru tidak memperhatikan makna klausa secara keseluruhan. c. Bentuk pegembangan tema tulisan tidak menjadi fokus penilaian. d. Guru memberikan skor pada tulisan siswa tanpa kriteria yang jelas. Guru SMAN 8 memberikan penilaian berdasarkan 4 kategori, namun kategori-kategori tersebut tidak memberikan petunjuk mengenai apa yang sebenarnya masih kurang dan perlu diperbaiki. Sedangkan guru SMAN 15 sama sekali tidak memberikan
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
50
penjelasan. Ia hanya memberikan poin penilaian, sehingga memberikan kesan bahwa penilaian dilakukan subjektif dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. e. Hasil penilaian guru ini juga tidak dapat membantu siswa dalam melakukan perbaikan pada tulisan mereka. Sebaliknya, siswa mungkin menjadi binggung dengan maksud dari coretan-coretan tersebut dan pada akhirnya mengurangi motivasi siswa untuk menulis. f. Hasil penilaian guru pada akhirnya berdampak pada ketidakpuasan siswa.
4.2.2 Perkiraan Kebutuhan Guru dan Siswa Berdasarkan hasil observasi dan analisis yang dilakukan di dalam kelas serta analisis tulisan siswa yang telah dikoreksi guru terlihat jelas bahwa penilaian dilakukan tanpa kriteria yang jelas. Hal ini berdampak pada hasil penilaian yang cenderung kurang objektif dan tidak akurat. Berdasarkan pertimbangan ini direncanakan suatu pengembangan rubrik penilaian tulisan yang diharapkan dapat membantu guru dalam menilai hasil tulisan siswa secara lebih objektif dan dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, hasil penilaian ini diharapkan dapat digunakan siswa untuk memperbaiki tulisan pada buram berikutnya. Lebih lanjut, rubrik penilaian tulisan ini diharapkan dapat digunakan sebagai evaluasi diri (self evaluation) bagi siswa terhadap unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam menulis.
4.3 Perencanaan 4.3.1 Tujuan Pengembangan Seperti yang telah dijelaskan pada tahap penelitian dan penggumpulan data bahwa pengembangan rubrik penilaian ini ditujukan untuk membantu guru dalam memberikan penilaian yang lebih objektif, andal, dan praktis. Proses penilaian dalam KTSP dilakukan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, dalam penilaian perlu diperhatikan beberapa hal seperti: (1) penilaian ditujukan untuk mengukur pencapaian kompetensi, (2) penilaian menggunakan acuan kriteria yakni berdasarkan kemampuan atau apa yang dapat dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, (3) penilaian
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
51
dilakukan secara keseluruhan dan berkelanjutan, (4) hasil penilaian digunakan untuk menentukan tindak lanjut, berupa perbaikan proses pembelajaran, program remedial bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan minimal, dan (5) penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Berdasarkan pemikiran di atas, penggunaan suatu acuan dan kriteria yang jelas dalam menilai tulisan siswa dirasa perlu guna memberikan skor yang objektif dan adil. Penskoran yang lebih objektif dan adil, atau dengan kata lain penilaian yang tidak merugikan siswa. Hal ini secara langsung menggambarkan suatu penilaian yang baik sesuai dengan fungsi penilaian itu sendiri, yaitu: a. menggambarkan penguasaan peserta didik dalam pencapaian kompetensi, b. membantu peserta didik memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya,
menyelesaikan
masalah,
baik
untuk
perencanaan
program
pembelajaran, pengembangan kepribadian, maupun untuk penjurusan (sebagai bimbingan), c. menemukan kesulitan belajar, kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan peserta didik, dan menjadinya sebagai alat diagnostik untuk membantu pendidik menentukan apakah seseorang perlu mengikuti kegiatan remedial atau pengayaan, d. menemukan kelemahan dan kekurangan dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung guna perbaikan proses pembelajaran berikutnya, e. mengendalikan kemajuan perkembangan peserta didik, dan f. memotivasi peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajarnya.
4.4 Pembuatan Produk Awal Pembuatan produk awal dilakukan dalam beberapa langkah. Langkah pembuatan produk awal ini menggunakan model penyusunan rubrik yang dikemukakan oleh Donna & Ellyn (1995) dan disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan dalam penelitian ini. Langkah-langkah tersebut akan dijabarkan di bawah ini.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
52
4.4.1 Penentuan Model Rubrik Sesuai dengan jenis penilaian yang akan dilakukan dalam penelitian ini, yaitu melakukan penskoran pada beberapa komponen-komponen penting dalam suatu tulisan berbentuk discussion dan mengetahui secara rinci kesalahan-kesalahan yang ada, maka model rubrik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik. pengembangan model rubrik ini dilakukan melalui adaptasi ketiga rubrik yang telah dibahas pada bab 2, yaitu (1) rubrik yang dibuat oleh Jacobs et.al (1981) yang memfokuskan penilaian pada lima kriteria, mencakup organisasi, pengembangan ide/isi, tata bahasa, kosakata, dan mekanika, (2) rubrik penilaian yang dibuat oleh Hamp-Lyons (1992, 1993) dan Andrade (1997) yang khusus digunakan untuk menilai hasil tulisan argumentatif. Rubrik tersebut memfokuskan penilaian pada enam elemen yang terdapat dalam tulisan argumentatif, mencakup organisasi dan argumen, isi, posisi penulis, pendahuluan, penulisan thesis statement, dan kontrol bahasa, dan (3) rubrik yang digunakan di San Diego Unified School District. Rubrik yang digunakan di rayon sekolah ini berbeda menurut tingkatan siswa. Dari sumber yang diperoleh, ada beberapa rubrik untuk jenis tulisan yang berbeda, yaitu rubrik untuk jenis teks naratif, eksposisi, persuasif, dan report.
4.4.2 Penentuan Kategori/Senarai Dalam penentuan kategori/senarai yang akan dinilai dalam rubrik ini, selain berpedoman pada ketiga jenis rubrik yang telah dijelaskan sebelumnya, penulis juga memasukan kategori khusus yang memfokuskan penilaian berdasarkan struktur generik/organisasi jenis teks discussion, yaitu: (1) issue (masalah), (2) argument pros (argumen mendukung), (3) Argument cons (argumen menentang). (4) conclusion (penutup atau kesimpulan). Mengingat pentingnya keempat organisasi tersebut, maka keempat organisasi ini dimasukan ke dalam kategori penilaian. Hal ini sesuai dengan ketentuan dalam KTSP bahwa setiap siswa harus mampu menguasai setiap organisasi penyusun suatu teks. Mengingat setiap jenis teks memiliki organisasi yang berbeda, maka siswa harus paham betul organisasi setiap teks. Dengan memasukan struktur generik/organisasi sebagai salah satu kategori penilaian diharapkan siswa dapat membedakan tulisan discussion dari tulisan argumentatif lainnya yang
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
53
memiliki struktur generik yang hampir sama, seperti jenis teks hortatori eksposisi dan analitikal eksposisi. Selain keempat kategori tersebut, dimasukan pula kategori umum yang menjadi tolak ukur baik tidaknya suatu tulisan. Setelah membandingkan ketiga jenis rubrik yang dibuat oleh Jacobs et.al, Hamp-Lyons dan Andrade, dan rubrik yang digunakan di San Diego Unified School District, maka kategori umum yang dimasukan dalam rubrik ini adalah ideas/content (gagasan/isi), word choice (pemilihan kata), dan conventions (mekanisme tulisan dan tata bahasa). Ketiga kategori ini dimasukan ke dalam penilaian karena dianggap sebagai kategori umum penentu baik tidaknya suatu tulisan. Pemilihan ideas/content berdasarkan anggapan bahwa suatu tulisan harus memiliki gagasan utama dan isi, sehingga pembaca dapat memahami pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Penetapan aspek kognitif dan aspek kinerja yang akan dimasukan pada kategori ideas/content didasari pada pengembangan isi dan gagasan utama yang berkenaan dengan pembentukan wacana yang utuh, berkesinambungan, kohesif dan koheren. Oleh karena itu, pada kategori ideas/content penilaian difokuskan pada pengembangan tema dan kohesi. Pemilihan word choice (pemilihan kata) sebagai salah satu kategori penilaian didasari pada ciri-ciri kebahasaan atau lexicogrammatical features yang ada pada tulisan discussion. Ciri-ciri kebahasaan pada teks discussion mencakup penggunaan berbagai macam proses (kata kerja), penghubung, kata sambung, modalitas, dan kata keterangan cara. Oleh karena itu, penetapan aspek kognitif dan aspek kinerja yang akan dimasukan pada kategori word choice didasari pada ketepatan pemilihan kata dan keefektifan kata dalam suatu klausa. Dengan demikian, pada kategori word choice penilaian difokuskan pada precision (ketepatan pemilihan kata) dan effectiveness (keefektifan penggunaan kata dalan sebuah kalimat). Sedangkan pada kategori conventions, penulis memasukan ejaan (spelling), tanda baca (punctuation), dan tata bahasa (grammar) sebagai aspek kognitif dan aspek kinerja yang menjadi fokus penilaian. Kategori ini dianggap penting untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis. Kerapihan tulisan, penggunaan tata bahasa, dan penulisan kata yang benar akan memudahkan pembaca untuk memahami tulisan dengan baik.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
54
4.4.3 Skala Penskoran Penilaian hasil tulisan yang menggunakan skala penilaian memungkinkan guru memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, sehingga pilihan kategori nilai bisa lebih dari dua obsi mutlak. Pembuatan skala penilaian ini didasari oleh jumlah kategori atau kriteria yang akan dinilai. Departemen Pendidikan misalnya, memberikan contoh skala penilaian pada rentang 1 sampai 4 dengan deskripsi sebagai berikut: 1 = tidak kompeten, 2 = cukup kompeten, 3 = kompeten, dan 4 = sangat kompeten (Depdiknas, 2009: 12). Pada pengembangan rubrik penilaian tulisan ini, penulis cenderung menggunakan skala penskoran yang digunakan di San Diego Unified School District, yang menggunakan rentang penilaian mulai dari below basic (pra pemula), basic (pemula), proficient (mampu), hingga advanced (mahir). Keempat rentang penilaian ini dianggap mewakili kompetensi siswa dalam menulis, sehingga tingkatan pencapaian siswa dapat digambarkan dengan menggunakan bentuk kualitatif (deskriptif) dan kuantitatif (numerik). Rubrik ini berisi empat tingkatan pencapaian, maka bentuk kuantitatifnya antara 1 sampai 4. Bentuk kuantitatif ini dapat diperjelas dengan menggunakan penjelasan kualitatif yaitu, 1 untuk tingkat below basic (pra pemula), 2 untuk tingkat basic (pemula), 3 untuk tingkat proficient (mampu), dan 4 untuk tingkat advanced (mahir). Dari skala penilaian tersebut akan dibuat penskoran dengan rentang nilai yang sama untuk setiap kriteria, yaitu, ideas and content, organization, word choice, dan conventions dengan nilai maksimal 50 dan nilai minimal 30. Pemilihan rentang nilai ini setelah mengadaptasi rubrik yang dibuat oleh Jacobs (1981). Dari ketiga rubrik analitik yang digunakan sebagai patokan, hanya rubrik buatan Jacobs yang menggunakan skala penskoran dengan menggunakan rentang nilai. Sedangkan rubrik yang dibuat oleh Hamp-Lyons (1992, 1993) dan Andrade (1997), serta rubrik yang digunakan di San Diego Unified School District menggunakan angka 1, 2, dan 3 untuk mewakili bobot yang didapat siswa. Pemilihan rentang nilai yang didasari oleh rubrik Jacobs sesuai dengan penskoran yang biasa dilakukan di Indonesia, yaitu dengan memberikan nilai kumulatif dari 0-100. Dengan demikian, interval nilai untuk masing-masing gradasi mutu pada rubrik ini adalah 5, dengan rincian Advanced (50-45), proficient (44-40), basic (39-
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
55
35), below basic (34-30). Dengan demikian, rentang skor untuk jumlah komulatif semua kriteria adalah 30 hingga 200. Sehingga nilai yang paling rendah yang akan diperoleh siswa adalah 30 dan nilai yang paling tinggi adalah 200. Skala penskoran untuk masing-masing kategori dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1: Skala Penskoran
SENARAI
Advanced A
GARADASI MUTU/SKOR Proficient Basic Below Basic P B BB
Ideas and Content (50-45)
(44-40)
(39-35)
(34-30)
Introduction /Issue Argument pro/cons Conclusion
(50-45)
(44-40)
(39-35)
(34-30)
Word Choice Precision Effectiveness
(50-45)
(44-40)
(39-35)
(34-30)
(50-45)
(44-40)
(39-35)
(34-30)
Theme Cohesion Organization
Conventions Spelling punctuation grammar
Nilai maksimal = 200 Nilai minimal = 120
4.4.4 Penentuan Gradasi Mutu Gradasi mutu merupakan tingkatan pencapaian siswa dalam tulisan yang dibuat dan digambarkan berdasarkan skala penskoran dengan rentang mulai dari tingkat yang paling rendah sampai dengan tingkat yang paling tinggi, yaitu below basic (pra pemula), basic (pemula), proficient (mampu), hingga advanced (mahir). Deskripsi lengkap untuk tingkatan pencapaian atau hasil kerja siswa mulai dari tingkat kinerja terendah hingga tertinggi merupakan bagian utama dalam membuat sebuah rubrik. Oleh karena itu perlu diusahakan agar setiap rentang penskoran
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
56
mendapatkan porsi yang tepat. Berikut ini merupakan penjelasan gradasi mutu untuk masing-masing kategori. 1. Gagasan/Isi (Ideas and Content) Siswa memahami tujuan penulisan dan mengetahui siapa audiens atau pembacanya. Siswa juga dituntut untuk dapat menjelaskan ide dan informasi yang berhubungan dengan judul, memperlihatkan bagaimana bahasa beroperasi untuk menciptakan wacana yang utuh dan berkesinambungan dan mempertautkan pesan menjadi teks yang direalisasikan sebagai suatu sistem tema. Dengan demikian, siswa mampu memaparkan bagaimana sistem tema dapat direpresentasikan sebagai struktur tematik pada klausa. Uraian untuk masing-masing gradasi mutu dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.2: Uraian Kategori Gagasan/Isi Gradasi Mutu 4. Advanced
3. Proficient
2. Basic
1. Below Basic
Uraian Siswa mahir mengungkapkan sebuah topik permasalahan yang tegas/kuat, sehingga dapat menarik perhatian pembaca. Topik yang dijabarkan jelas dan pasti. Rincian isi sangat efektif dan tepat, sehingga gambaran isi tulisan menjadi jelas dan menunjukkan pengetahuan dan wawasan penulis. Siswa mampu mengungkapkan sebuah topik permasalahan yang efektif, sehingga membuat isi/gagasan menjadi jelas. Topik yang dijabarkan jelas. Rincian isi cukup efektif, sehingga gambaran isi tulisan menunjukkan pengetahuan dan wawasan penulis. Siswa masih pada tahap pemula yang merumuskan permasalah pada isi tulisan terlalu sempit atau terlalu luas, sehingga tidak jelas bagi pembaca. Topik yang dijabarkan kurang jelas. Rincian isi tulisan tidak berkembang, sehingga menunjukkan pengetahuan yang minim. Hal ini disebakan karena pengungkapan gagasan terlalu umum dan tidak fokus. menggambarkan permasalahan yang sebenarnya. Siswa masih pada tahap pra pemula, karena permasalahan tidak jelas. Topik yang dijabarkan tidak jelas. Pengembangan gagasan sangat terbatas dan tidak berhubungan dengan topik yang dibahas, sehingga menunjukkan kurangnya pemahaman dan pengetahuan penulis.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
57
2. Organisasi (Organization) Siswa memahami dan menguasai struktur generik penyusun jenis teks discussion mulai dari issue, argument pros, argument cons, dan conclusion. Pada bagian issue, siswa dituntut untuk dapat memaparkan satu topik yang menjadi permasalahan sesuai dengan tema yang telah diberikan. Issue merujuk pada pengungkapan dua sudut pandang yang berbeda tentang permasalahan yang diangkat. Untuk argument pros dan cons, siswa dituntut untuk dapat memaparkan argumen-argumen pendukung yang dapat memperkuat bukti-bukti untuk pihak yang setuju (pros/for) terhadap masalah yang sedang dibahas dan yang tidak setuju (cons/against). Argumen yang dipaparkan harus memperkuat alasan kenapa satu pihak setuju dengan masalah dan satu pihak yang lain tidak setuju dengan masalah yang dibicarakan. Pada bagian conclusion, siswa diharapkan dapat membuat kesimpulan atau penutup dengan merangkum permasalahan yang ada. Pada bagian akhir ini, penulis membuat kesimpulan dari apa yang telah dipaparkan pada argumen. Kesimpulan dapat berupa saran atau opini dari penulis. Uraian untuk masing-masing gradasi mutu dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.3: Uraian Kategori Organisasi Gradasi Mutu 4. Advanced
3. Proficient
2. Basic
1. Below Basic
Uraian Siswa mahir membuat bagian pendahuluan menarik, lugas logis, dan efektif, sehingga terjalin kesatuan antara ide dan permasalahan yang dibahas. Tulisan diakhiri dengan kesimpulan yang tegas dan memperkuat masalah yang dibahas. Siswa mampu membuat bagian pendahuluan menarik, susunan ide tulisan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai tersusun secara logis, dan berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. Kesimpulan memperkuat masalah yang dibahas Siswa masih pada tahap pemula, karena pendahuluan, argumen, dan kesimpulan perlu mendapat beberapa revisi. Bukti atau contoh yang ditampilkan terlalu sempit dan tidak sesuai dengan fakta yang diungkapkan dalam argumen. Urutan struktur generik tidak tersusun dengan baik. Siswa masih pada tahap pra pemula, kerena tidak terlihat adanya pendahuluan, argumen, atau kesimpulan dalam tulisan. Tulisan perlu mendapat revisi menyeluruh.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
58
3. Pemilihan Kata (Word Choice) Pada bagian ini siswa dituntut untuk memilih kata dengan tepat (precision) dan keefektifan penggunaan kata tersebut dalam suatu klausa (effectiveness), sehingga penggunaan kata tersebut dapat mempermudah pesan sampai kepada pembaca. Oleh karena itu, pada bagian ini penguasaan kosa kata siswa akan diuji. Penggunaan kosa kata yang tepat dan bervariasi selain membantu pembaca memahami tulisan juga sebagai gambaran bahwa seorang siswa telah memiliki penguasaan kosa kata yang baik. Uraian untuk masing-masing gradasi mutu dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.4: Uraian Kategori Pemilihan Kata Gradasi Mutu 4. Advanced
3. Proficient
2. Basic
1. Below Basic
Uraian Siswa mahir memilih kata/frase yang tepat dalam menyampaikan pesan dengan cara yang sangat tepat dan menarik perhatian pembaca. Penulisan kalimat yang tepat dan jelas dengan penggunaan bahasa yang alami menciptakan gambaran yang jelas dan lengkap bagi pembaca. Siswa mampu memilih kata/frase yang dapat mengungkapkan pesan yang ingin disampaikan. Pemilihan kata yang benar dan cukup bervariasi menciptakan gambaran yang jelas bagi pembaca tentang topik yang dibahas. Siswa masih pada tahap pemula, karena pemilihan kata/frase yang belum tepat dalam menyampaikan sebuah pesan dengan jelas. Pemilihan kata yang umum bermaksud membuat pembaca memahami tulisan. Penggunaan kata kerja, kata benda, kata sifat, dan frase dianggap sudah cukup memadai. Siswa masih pada tahap pra pemula, karena pemilihan kosa kata yang sangat terbatas dan penggunaan kata yang tidak tepat membuat pembaca sulit memahami maksud tulisan. Pemilihan bahasa dan penulisan kalimat tidak tepat, serta terjadi pengulangan kata dan menyebabkan pesan yang ingin disampaikan tidak sampai ke pembaca.
4. Conventions Pada kategori conventions, siswa dituntut untuk dapat membuat suatu tulisan yang benar tata bahasanya (grammar), ejaan kata yang tepat (spelling), dan penggunaan tanda baca yang benar (punctuation). Kategori ini berguna untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengikuti rambu-rambu yang ada dalam
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
59
pencapaian kompetensi menulis. Kerapihan tulisan, penggunaan tata bahasa, dan penulisan kata yang benar akan memudahkan pembaca untuk memahami tulisan dengan baik. Uraian untuk masing-masing gradasi mutu dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.5: Uraian Kategori Conventions Uraian
Gradasi Mutu 4. Advanced
3. Proficient
2. Basic
1. Below Basic
Siswa telah mahir dan menguasai standar penulisan dengan baik. Hal ini terlihat dari keakuratan dan ketepatan penggunaan huruf besar dan tanda baca yang memudahkan pembaca mamahami tulisan. Tidak ada kesalahan ejaan bahkan pada kata-kata sulit. Tata bahasa dan penggunaan sudah sangat tepat dan akurat, sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat dipahami pembaca dengan baik. Siswa mampu menguasai standar penulisan dengan baik. Hal ini terlihat dari penggunaan huruf besar dan tanda baca yang benar, sehingga memudahkan pembaca mamahami tulisan. Penulisan ejaan pada sebagian besar kata sudah benar. Tata bahasa dan penggunaan sudah benar Siswa berada pada tahap pemula karena memiliki pemahaman standar penulisan yang masih dasar. Kesalahan dalam mekanisme penulisan dapat mengganggu pemahaman pembacaan terhadap isi tulisan, karena kesalahan yang dibuat terkadang membuat makna tulisan sulit dipahami. Siswa berada pada tahap pra pemula karena minimnya pemahaman terhadap standar penulisan yang benar. Banyak kesalahan kaidah penulisan, sehingga membingungkan pembaca memahami isi tulisan. Pemahaman yang terbatas tentang mekanisme penulisan membuat tulisan tidak dapat dipahami oleh pembaca.
4.4.5 Pembuatan Template Setelah melakukan keempat langkah sebelumya, yaitu pemilihan jenis rubrik, penentuan kategori/senarai, pembuatan skala penilaian, dan pembuatan gradasi mutu, maka untuk memudahkan pembuatan rubrik, selanjutnya akan dibuat sebuah template, yaitu gabungan dari keempat langkah pembuatan rubrik yang telah dijabarkan sebelumnya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa sebuah template terdiri dari senarai dan gradasi mutu (Zainul, 2001). Senarai adalah daftar yang diwujudkan dengan dimensi-dimensi kinerja berupa kategori kompetensi yang akan
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
60
dinilai. Gradasi mutu adalah pemerolehan skor mulai dari tingkatan skor tertinggi sampai dengan skor terendah. Senarai dalam rubrik ini dikelompokan menjadi empat bagian, yaitu (1) ideas and content, yang mencakup theme dan cohesion, (2) organization, yang mencakup introduction/issue, argument pros and cons, dan conclusion, (3) word choice, yang mencakup precision dan effectiveness, dan (4) conventions, yang mencakup spelling, punctuation, dan grammar. Sedangkan bagian gradasi mutu dibagi menjadi empat tingkatan pencapaian kompetensi mulai dari skor terendah sampai skor tertinggi, yaitu (1) below basic (pra pemula), (2) basic (pemula), (3) proficient (mampu), dan (4) advanced (mahir) untuk skor tertinggi. Isi template dibuat dalam bahasa Inggris agar sesuai dengan kompetensi kebahasaan yang ingin dicapai dalam pelajaran Bahasa Inggris, yaitu membuat siswa mahir dalam menggunakan bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan. Template rubrik penilaian dapat dilihat pada tabel berikut:
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
61
Tabel 4.6: Template Rubrik Penilaian Tulisan Diadaptasi dari rubrik yang dibuat oleh Jacobs, Hamp-Lyons dan Andrade, serta Rubrik yang digunakan di San Diego Unified School District KATEGORI
Ideas and Content theme Cohesion
Organization Introduction/ Issue Argument Conclusion
Word Choice Precision, Effectiveness,
4. Advanced
3. Proficient
2. Basic
1. Below Basic
States a compelling issue that appeals to the audience. Focus on topic is clear and definite. Effective and appropriate details create a vivid picture showing knowledge and insight.
States an effective issue that makes a clear and knowledgeable judgment. Focus on topic is clear. Sufficient details create a picture showing some knowledge and insight.
Issue is too narrow, too broad or not immediately clear to reader. Focus on topic is somewhat defined. Underdeveloped details show little knowledge
No clear issue. Focus on topic is not clearly defined. Limited or disconnected details show a lack of understanding.
Strong, engaging introduction , logical and effective sequencing of ideas linked to thesis. Conclusion strongly reinforces thesis.
Engaging introduction, logical sequencing of ideas based on purpose and linked to thesis. Conclusion reinforces thesis.
Introduction, argument and conclusion may need some revision. Evidence may be isolated facts with weak sequencing.
Introduction, argument and conclusion may not exist or may need major revision.
Words/phrases powerfully convey the intended message in a very interesting and precise way. Precise, vivid, natural language creates a clear and complete picture in the reader’s mind.
Effective words/phrases get message across. Correct, adequate word choice creates a clear picture in the reader’s mind.
More precise words/phrases are needed to create a clear message. Ordinary word choice attempts to create a picture in the reader’s mind. Verbs, nouns, adjectives, and phrases are adequate.
Limited vocabulary; words may be used inappropriately. Language choice and phrasing is inappropriate, repetitive or lacks meaning.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
62
Conventions spelling, punctuation, grammar
A strong grasp of the standard writing conventions is apparent: capitalization is accurate, punctuation is smooth and enhances meaning, spelling is correct even on more difficult words, grammar is essentially correct, usage is correct.
A strong grasp of the standard writing conventions is apparent capitalization is correct, punctuation is smooth and enhances meaning, spelling of common words is correct; grammar is generally correct, usage is generally correct.
A basic grasp of the standard writing conventions is apparent. Errors in conventions may impair readability, errors occasionally obscure meaning.
A minimal grasp of the standard writing conventions is apparent. Numerous errors in conventions distract and/or confuse the reader. Limited understanding of appropriate conventions.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
63
4.4.6 Uraian Pencapaian Kompetensi Siswa berdasarkan Interval Nilai Sesuai dengan skala penskoran yang telah dibuat sebelumnya, maka diperoleh rentang nilai antara 120-200, kemudian akan dibuat interval nilai dan penjelasan kompetensi siswa terhadap nilai yang diperolehnya. Selanjutnya berdasarkan interval nilai ini, siswa akan dikelompokan kedalam perolehan poin akhir (dalam bentuk huruf) seperti terlihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.7: Interval Nilai dan Uraian Pencapaian Siswa Pada Rubrik Awal Grade
Nilai
Deskriptif
A
191-200
B
181-190
C
161-180
D
141-160
E
120-140
Memperlihatkan penguasaan pada tahap sangat memuaskan. Memiliki pemahaman struktur organisasi dan sistem tata bahasa yang baik. Memperlihatkan penguasaan yang cukup baik tentang struktur organisasi dan sistem tata bahasanya. Pada rentang ini tulisan dikategorikan pada tahap memuaskan. Memperlihatkan penguasaan parsial tentang struktur organisasi dan sistem tata bahasa. Pemahaman pada tingkat ini dikategorikan cukup. Memperlihatkan pemahaman terbatas tentang struktur organisasi dan sistem tata bahasanya. Pemahaman pada tingkat ini dikategorikan kurang. Sama sekali tidak memperlihatkan penguasaan struktur organisasi dan sistem tata bahasa yang baik. Pemahaman pada tingkat ini dikategorikan buruk.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
64
4.4.7 Rubrik Penilaian Setelah melakukan langkah-langkah di atas kemudian dapat dihasilkan sebuah rubrik penilaian tulisan. Rubrik ini diharapkan dapat membantu guru dalam menilai tulisan siswa guna menciptakan kualitas penilaian pembelajaran. Selanjutnya, rubrik penilaian yang digunakan secara teratur dan tepat diharapkan dapat mendorong terciptanya evaluasai diri (self evaluation) bagi siswa untuk mengetahui apakah tulisan mereka sudah baik atau belum. Hal ini dimaksudkan agar siswa menjadi pemelajar mandiri dan dapat memperbaiki tulisan mereka selanjutnya. Rubrik yang berisi beberapa kriteria dan skala penilaian ini memungkinkan guru menilai kualitas kinerja siswa dengan lebih akurat. Hal ini dilakukan untuk memperkecil faktor subjektivitas dalam penilaian. Nitko (1996, p. 241) mengartikan rubrik penskoran sebagai suatu alat yang berisi seperangkat aturan yang akan digunakan guna mengetahui kualitas dari unjuk kinerja siswa. Lebih lanjut, rubrik ini diharapkan dapat bermanfaat baik untuk guru maupun siswa. Guru dapat menilai tulisan siswa secara lebih objektif, sedangkan siswa diharapkan dapat memperbaiki tulisan mereka berdasarkan penilaian guru pada buram berikutnya. Hasil pembuatan rubrik awal dapat dilihat pada tabel berikut:
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
65
Tabel 4.8: Rubrik Awal Diadaptasi dari rubrik yang dibuat oleh Jacobs, Hamp-Lyons dan Andrade, serta Rubrik yang digunakan di San Diego Unified School District STUDENT : DATE : CLASS : CATEGORY 1 I D E A S / C O N T E N T O R G A N I Z A T I O N
Cohesion
4. Advanced A (50-45) States a compelling issue that appeals to the audience. Focus on topic is clear and definite. Effective and appropriate details create a vivid picture showing knowledge and insight.
3. Proficient B (44-40) States an effective issue that makes a clear and knowledgeable judgment. Focus on topic is clear. Sufficient details create a picture showing some knowledge and insight.
2. Basic C (39-35) Issue is too narrow, too broad or not immediately clear to reader. Focus on topic is somewhat defined. Underdeveloped details show little knowledge
1. Below Basic D (34-30) No clear issue. Focus on topic is not clearly defined. Limited or disconnected details show a lack of understanding.
Introduction /Issue
Strong, engaging introduction , logical and effective sequencing of ideas linked to thesis. Conclusion strongly reinforces thesis.
Engaging introduction, logical sequencing of ideas based on purpose and linked to thesis. Conclusion reinforces thesis.
Introduction, argument and conclusion may need some revision. Evidence may be isolated facts with weak sequencing.
Introduction, argument and conclusion may not exist or may need major revision.
theme
Argument
SCORE
Conclusion
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
66
W O Precision, R D Effectiveness, C H O I C E C spelling, O punctuation, N V grammar E N T I O N S TOTAL SCORE:
Words/phrases powerfully convey the intended message in a very interesting and precise way. Precise, vivid, natural language creates a clear and complete picture in the reader’s mind.
Effective words/phrases get message across. Correct, adequate word choice creates a clear picture in the reader’s mind.
More precise words/phrases are needed to create a clear message. Ordinary word choice attempts to create a picture in the reader’s mind. Verbs, nouns, adjectives, and phrases are adequate.
Limited vocabulary; words may be used inappropriately. Language choice and phrasing is inappropriate, repetitive or lacks meaning.
A strong grasp of the standard writing conventions is apparent: capitalization is accurate, punctuation is smooth and enhances meaning, spelling is correct even on more difficult words, grammar is essentially correct, usage is correct.
A strong grasp of the standard writing conventions is apparent capitalization is correct, punctuation is smooth and enhances meaning, spelling of common words is correct; grammar is generally correct, usage is generally correct.
A basic grasp of the standard writing conventions is apparent. Errors in conventions may impair readability, errors occasionally obscure meaning.
A minimal grasp of the standard writing conventions is apparent. Numerous errors in conventions distract and/or confuse the reader. Limited understanding of appropriate conventions.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
67
4.5 Uji Coba Awal Pada tahap uji coba awal, rubrik yang telah jadi kemudian diujikan dalam menilai tulisan siswa . Pada bagian ini akan ditampilkan dua tulisan siswa yang telah dianalisis dan dinilai menggunakan rubrik ini. Setelah melakukan uji rubrik terhadap hasil tulisan siswa, kemudian tahap berikutnya adalah evaluasi oleh teman sejawat. Peneliti bersama guru bersangkutan melakukan evaluasi terhadap hasil analisis dan penilaian dengan menggunakan rubrik. Evaluasi teman sejawat ini akan digunakan sebagai masukan dan saran untuk melakukan perbaikan rubrik pertama ini.
4.5.1 Uji Rubrik Pada Tulisan Siswa Uji coba rubrik pertama dilakukan pada tulisan siswa yang diambil dari hasil ujian tengah semester dengan tema “giving homework to children”. Pada tahap ini peneliti dan guru secara bersama-sama menggunakan rubrik penilaian dalam memberikan skor terhadap tulisan siswa. Pada tahap ini akan ditampilkan dua analisis tulisan siswa yang telah dinilai dengan menggunakan rubrik yang dihasilkan pada tahap pembuatan produk awal. Analisis dilakukan bersama guru Bahasa Inggris SMAN 8 dan guru SMAN 15. Tulisan siswa dan hasil penilaian pada uji coba awal ini dapat dilihat pada lampiran 5.
4.5.2 Evaluasi Teman Sejawat Berdasarkan hasil analsisis bersama dengan guru terhadap hasil tulisan siswa, kemudian diperoleh sejumlah saran dan masukan guna menyempurnakan rubrik untuk tahap berikutnya. Adapun saran dan masukan yang diperoleh pada tahap ini dijabarkan ke dalam beberapa poin di bawah ini. a. Berdasarkan skala kepentingan dalam penulisan genre teks tertentu, maka kriteria penilaian bagian organization perlu mendapat porsi penilaian yang lebih besar dari pada kriteria yang lain. Oleh karena itu, kategori organization penilaian harus difokuskan pada keempat generik struktur, yaitu: issue, argument pros, argument cons, dan conclusion b. Berawal dari saran pada poin A, maka penilaian pada bagian organization dapat dibagi menjadi empat bagian sesuai dengan Generic Structure (Struktur Generik) jenis teks discussion, yaitu issue, argument pros, argument cons, dan conclusion
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
68
c. Penentuan nilai minimum dan nilai maksimum yang akan diperoleh siswa dianggap tidak efektif. Berdasarkan rubrik awal, nilai maksimum yang dapat diperoleh siswa untuk empat kategori tersebut adalah 50, dengan demikian skor maksimum yang akan diperoleh siswa adalah 200. Begitu juga dengan nilai minimum yang dapat diperoleh siswa untuk empat kategori tersebut adalah 30. Dengan demikian skor minimum yang dapat diperoleh siswa adalah 120. d. Teman sejawat mengatakan perlunya kolom komentar buat guru agar dapat memberikan saran dan masukan bagi siswa.
4.6 Perbaikan Produk Awal Hasil analisis awal terhadap tulisan siswa dan evaluasi teman sejawat yang diperoleh pada tahap uji coba awal digunakan sebagai masukan pada tahap perbaikan produk awal. Tahap perbaikan produk awal ini menghasilkan rubrik yang nantinya digunakan dalam menganalisis dan menilai hasil tulisan siswa yang menjadi data utama dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil analsis awal dan evaluasi teman sejawat, peneliti memperoleh masukan dan saran yang digunakan dalam perbaikan produk awal. Perbaikan yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: a. hal yang paling penting dalam penulisan suatu genre tertentu adalah keberadaan penyusun (organization) teks yang memiliki struktur generik yang berbeda. Sesuai dengan jenis tulisan discussion dalam penelitian ini, maka generik struktur mencakup: (1) issue (masalah), yang berperan sebagai pendahuluan, (2) argument pros (argumen pro), yaitu pendapat yang memihak atau setuju dengan masalah yang dibahas (3) argument cons (argumen kontra), yaitu pendapat yang menolak atau tidak setuju dengan masalah yang dibahasa, dan (4) conclusion (kesimpulan), sebagai penutup yang berisi rekomendasi atau saran penulis. Dengan demikian pada kategori organisasi, masing-masing bagian dari struktur generik diberi penilaian yang berbeda. b. nilai tertinggi yang akan diperoleh siswa, yaitu 200 tidak efektif dan tidak sesuai dengan sistem penskoran yang biasa dipakai guru di dalam kelas, yaitu skor 100 untuk nilai maksimum dan 0 untuk nilai minimum. Berdasarkan pertimbangan tersebut, penskoran tertinggi untuk 3 kategori (ideas and content, word choice, dan conventions) adalah 20 dan terendah adalah 0, dengan interval nilai untuk
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
69
masing-masing gradasi mutu adalah 5, dengan rincian below basic (0-5), basic (610), proficient (11-15), Advanced (16-20). Sedangkan untuk kategori organisasi sesuai dengan poin A yang dianggap sebagai unsur paling penting di dalam suatu tulisan diberikan poin 40, dengan rincian masing-masing kategori (issue, argument pros, argument cons, dan conclusion) diberi nilai tertinggi 10 dan 0 untuk nilai terendah. Interval nilai untuk masing-masing gradasi mutu adalah 2, dengan rincian below basic (0-2), basic (3-5), proficient (6-8), Advanced (9-8). Dengan demikian skor maksimum yang akan diperoleh siswa adalah 100 dan nilai minimum adalah 0. c. Pembuatan kolom komentar guru juga dianggap penting agar siswa dapat memperoleh masukan untuk memperbaiki tulisan mereka selanjutnya. Kolom komentar guru ini dibuat pada bagian paling bawah sejajar dengan nilai akhir. Sesuai dengan poin (a) dan (b) di atas berupa perbaikan pada kategori organisasi, maka setiap bagian dari struktur generik akan diberi porsi penilaian masing-masing. Uraian untuk tiap gradasi mutu pada masing-masing struktur generik dijabarkan di bawah ini. 1. Issue Pada bagian issue, siswa diharapkan dapat memaparkan satu topik yang menjadi permasalahan sesuai dengan tema yang telah diberikan. Issue harus berisi dua sudut pandang yang berbeda tentang permasalahan yang diangkat. Tabel 4.9: Uraian Kategori Issue Gradasi Mutu 4. Advanced
3. Proficient
2. Basic
1. Below Basic
Uraian Siswa mahir membuat bagian pendahuluan terlihat menarik dan tegas, sehingga mengundang orang lain untuk membaca. Masalah yang disampaikan berhubungan dengan topik yang telah ditentukan. Siswa mampu membuat bagian pendahuluan cukup menarik, pengungkapan ide yang cukup runut dan berkaitan dengan topik yang dibahas, tapi tidak terlalu mengundang pembaca untuk membaca lebih jauh. Siswa berada pada tahap pemula, karena masalah yang dibahas kurang jelas, sehingga tidak cukup mewakili struktur tulisan secara keseluruhan dan tidak menarik orang untuk membaca lebih lanjut. Pendahuluan perlu mendapat beberapa revisi Siswa berada pada tingkat pra pemula, karena penulisan
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
70
pendahuluan tidak jelas dan tidak berhubungan dengan topik yang ada atau bahkan tidak terdapat pendahuluan dalam tulisan, sehingga perlu mendapatkan revisi menyeluruh.
2. Argument Pros Pada bagian ini, siswa dituntut untuk dapat memaparkan argumen pendukung yang dapat memperkuat bukti untuk pihak yang setuju terhadap masalah yang sedang dibahas. Argumen harus sesuai dengan masalah yang dibicarakan. Pemaparan argumen dan bukti yang jelas dapat memperkuat alasan mengapa satu pihak setuju dengan masalah yang dibicarakan. Tabel 4.10: Uraian Kategori Argument Pros Uraian
Gradasi Mutu 4. Advanced
3. Proficient
2. Basic
1. Below Basic
Siswa mahir membuat argumen pro yang lugas, sehingga mendukung masalah yang dibahas. Pengungkapan urutan ide efektif, sehingga memperkuat hubungan antara argumen dan masalah. Bukti-bukti yang dipaparkan terlihat konsisten dan mendukung masalah yang ada. Siswa mampu membuat Argumen pro dan bukti yang cukup efektif mendukung masalah yang dibahas. Teknik penjelasan argumen sudah cukup menyampaikan tujuan tulisan kepada pembaca. Siswa berada pada tingkat pemula, karena argumen pro dan bukti yang dipaparkan tidak relevan, tidak jelas, dan tidak cukup mendukung masalah yang dibahas. Kurangnya penjelasan dan penjabaran argumen, sehingga tidak mendukung masalah yang ada. Siswa berada pada tingkat pra pemula, karena pada tulisan hanya terdapat sedikit argumen dan bukti atau bahkan tidak terdapat argumen atau bukti yang mendukung masalah.
3. Argument Cons Siswa dituntut untuk dapat memaparkan argumen pendukung yang dapat memperkuat bukti-bukti untuk pihak yang tidak setuju terhadap masalah yang sedang dibahas. Argumen harus sesuai dengan masalah yang dibicarakan. Pemaparan argumen dan bukti yang jelas dapat memperkuat alasan mengapa satu pihak tidak setuju dengan masalah yang dibicarakan.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
71
Tabel 4.11: Uraian Kategori Argument Cons Gradasi Mutu 4. Advanced
Uraian Siswa sudah mahir membuat argumen yang berlawanan dan memberikan argumen yang tidak setuju dengan masalah yang dibicarakan. Siswa juga terlihat mahir membuat argumen yang meyakinkan dan sangat terfokus pada masalah. Siswa sudah mampu membuat argumen yang berlawanan dan berhubungan dengan masalah yang ada. Siswa masih dianggap pada tahap pemula, karena argumen kontra yang dijabarkan tidak berhubungan dengan masalah yang ada. Siswa masih pada tingkat pra pemula, karena tidak mampu membuat argumen kontra yang mendukung permasalahan.
3. Proficient 2. Basic
1. Below Basic
4. Conclusion Pada bagian ini, siswa diharapkan dapat membuat kesimpulan atau penutup dengan merangkum permasalahan yang ada. Bagian akhir ini memuat kesimpulan dari apa yang telah dipaparkan pada argumen. Kesimpulan dapat berupa saran atau opini dari penulis. Tabel 4.12: Uraian Kategori Argument Conclusion Gradasi Mutu 4. Advanced 3. Proficient 2. Basic
1. Below Basic
Uraian Siswa sudah mahir membuat kesimpulan yang kuat, tegas, dan memperkuat masalah yang dibahas. Siswa mampu membuat kesimpulan yang memperkuat masalah, sehingga hubungan keduanya terlihat jelas. Siswa masih pada tahap pemula yang mencoba membuat kesimpulan agar fokus pada masalah yang ada, sehingga kesimpulan masih perlu mendapatkan beberapa revisi. Siswa dianggap berada pada tingkat pra pemula, karena pada tulisan tidak terdapat kesimpulan atau terdapat kesimpulan tetapi harus mendapatkan revisi menyeluruh.
Sesuai dengan perbaikan awal pada gradasi mutu dan skala penilaian tersebut, maka diketahui bahwa skor maksimum yang dapat diperoleh siswa adalah 100 dan skor minimum adalah 0. Dengan demikian interval nilai dapat dibuat dari rentang nilai 0100 seperti terlihat pada tabel berikut:
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
72
Tabel 4.13: Interval Nilai dan Uraian Pencapaian Siswa Pada Rubrik 2 Poin
Nilai
Uraian
A
86 - 100
Memperlihatkan penguasaan pada tahap sangat memuaskan. Memiliki pemahaman struktur organisasi dan sistem tata bahasa yang baik. Memperlihatkan penguasaan yang cukup baik tentang struktur organisasi dan sistem tata bahasanya. Pada rentang ini tulisan dikategorikan pada tahap memuaskan. Memperlihatkan penguasaan parsial tentang struktur organisasi dan sistem tata bahasa. Pemahaman pada tingkat ini dikategorikan cukup. Memperlihatkan pemahaman terbatas tentang struktur organisasi dan sistem tata bahasanya. Pemahaman pada tingkat ini dikategorikan kurang. Memperlihatkan sama sekali tidak menguasai struktur organisasi dan sistem tata bahasanya dengan baik. Pemahaman pada tingkat ini dikategorikan buruk.
B 70 - 85 C 51 - 69 D 26 - 50 E 0 - 25
Dari beberapa perbaikan yang telah dilakukan, maka dihasilkan rubrik baru (rubrik 2) yang digunakan pada uji coba lapangan 1. Rubrik 2 ini juga telah melalui tahap adaptasi dari tiga jenis rubrik yang menjadi pedoman. Sesuai dengan rubrik yang dibuat untuk beberapa jenis tulisan di San Diego Unified School District, maka pada rubrik 2 ini kategori penilaian juga difokuskan untuk menilai struktur generik penyusun teks discussion. Selain itu, setelah melihat ketiga jenis rubrik sebelumnya tidak memiliki kolom untuk guru memberi komentar, maka dibuat kolom komentar pada rubrik 2 agar guru dapat menuliskan saran dan masukan untuk siswa. Rubrik 2 dapat dilihat pada tabel berikut:
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
73
Tabel 4.14: Rubrik 2 Diadaptasi dari rubrik yang dibuat oleh Jacobs, Hamp-Lyons dan Andrade, serta Rubrik yang digunakan di San Diego Unified School District STUDENT : DATE : CLASS :
1 I D E A S / C O N T E N T
2
O R
CATEGORY
theme Cohesion
CATEGORY
Introduction/ Issue
4. Advanced A (20-16) States a compelling issue that appeals to the audience. Focus on topic is clear and definite. Effective and appropriate details create a vivid picture showing knowledge and insight.
4. Advanced A (10-9) Strong, engaging introduction. The introduction is inviting, states the main topic.
3. Proficient B (15-11) States an effective issue that makes a clear and knowledgeable judgment. Focus on topic is clear. Sufficient details create a picture showing some knowledge and insight.
2. Basic C (10-6) Issue is too narrow, too broad or not immediately clear to reader. Focus on topic is somewhat defined. Underdeveloped details show little knowledge
1. Below Basic D (5-0) No clear issue. Focus on topic is not clearly defined. Limited or disconnected details show a lack of understanding.
SCORE
3. Proficient B (8-6)
2. Basic C (5-3)
1. Below Basic D (2-0)
SCORE
Engaging introduction, Adequate sequencing of ideas based on purpose and linked to issue, but it is not particularly inviting to the reader.
The introduction states the main topic, but does not adequately preview the structure of the writing nor is it particularly inviting to the reader. Introduction may need some revision.
There is no clear introduction of the main topic or structure of the writing. Introduction may not exist or may need major revision.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
74
G pros
A N Argument
I Z A
Cons
T I O
Conclusion
Presents powerful Argument pros to support issue, effective sequencing of ideas enhances argument and links to issue. Well documented evidence provides a consistent and convincing perspective on issue. Effectively addresses opposing viewpoints and provides counterarguments, building a convincing and wellfocused argument. Powerful conclusion reinforces issue.
N
3
CATEGORY
4. Advanced A (20-16)
Effectively supports issue with relevant argument(s) pros and evidence. Adequately uses elaboration techniques to suit reader and purpose.
Supporting argument(s) pros or evidence insufficient, irrelevant or unclear. Lacks explanation/ elaboration.
Little or no supporting reasons or credible evidence to support issue.
Addresses an opposing viewpoint and provides a reasonable counterargument.
Addresses opposing viewpoint but does not provide a reasonable counterargument.
Doesn’t address opposing viewpoint nor provide counterargument
Conclusion reinforces thesis and gives closure, conclusion and issue are clearly linked.
Conclusion attempt to establish focus, conclusion may need some revision.
Conclusion lacks focus, conclusion may not exist or may need major revision.
3. Proficient B (15-11)
2. Basic C (10-6)
1. Below Basic D (5-0)
SCORE
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
75
W O Precision, R D Effectiveness, C H O I C E
4
C O N V E N T I O N S
Words/phrases powerfully convey the intended message in a very interesting and precise way. Precise, vivid, natural language creates a clear and complete picture in the reader’s mind.
CATEGORY
spelling, punctuation, grammar
Effective words/phrases get message across. Correct, adequate word choice creates a clear picture in the reader’s mind.
4. Advanced A (20-16)
3. Proficient B (15-11)
A strong grasp of the standard writing conventions is apparent: capitalization is accurate, punctuation is smooth and enhances meaning, spelling is correct even on more difficult words, grammar is essentially correct, usage is correct.
A strong grasp of the standard writing conventions is apparent capitalization is correct, punctuation is smooth and enhances meaning, spelling of common words is correct; grammar is generally correct, usage is generally correct.
More precise words/phrases are needed to create a clear message. Ordinary word choice attempts to create a picture in the reader’s mind. Verbs, nouns, adjectives, and phrases are adequate.
Limited vocabulary; words may be used inappropriately. Language choice and phrasing is inappropriate, repetitive or lacks meaning.
2. Basic C (10-6)
1. Below Basic D (5-0)
A basic grasp of the standard writing conventions is apparent. Errors in conventions may impair readability, errors occasionally obscure meaning.
SCORE
A minimal grasp of the standard writing conventions is apparent. Numerous errors in conventions distract and/or confuse the reader. Limited understanding of appropriate conventions. TOTAL SCORE:
TEACHER’S COMMENTS:
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
76
4.7 Uji Coba Lapangan Pada tahap uji coba lapangan ini dilakukan dua kali uji coba, yaitu uji coba lapangan 1 dan uji coba lapangan 2. Uji coba lapangan 1 dilakukan untuk menganalisis dan menilai hasil tulisan pertama siswa. Sedangkan uji coba lapangan 2 dilakukan pada tulisan pertama yang telah diperbaiki siswa (buram kedua). Setelah uji coba lapangan 1 dilakukan perbaikan produk. Perbaikan produk ini dilakukan berdasarkan proses analisis tulisan siswa, masukan dari hasil penyebaran kuesioner, dan wawancara siswa. Setiap analisis tulisan siswa di-scan dalam bentuk JPEG image, sehingga tulisan dan segala bentuk coretan siswa dapat dilihat secara utuh dan jelas tanpa diubah ejaan dan kata-katanya. Masing-masing tulisan yang telah dianalisis kemudian dinilai berdasarkan kriteria yang telah dibuat di dalam rubrik. Selanjutnya, nilai akhir siswa ditampilkan di dalam rubrik sesuai dengan skor yang diperoleh pada masing-masing kategori penilaian.
4.7.1 Uji Coba Lapangan 1 Data utama berupa hasil tulisan siswa yang diperoleh dalam pelajaran menulis di kelas kemudian dianalisis dan dinilai oleh peneliti pada tahap uji coba lapangan 1. Pada tahap ini akan diambil masing-masing 8 tulisan sebagai data yang akan dianalisis dari kelas A dan B. Tulisan siswa pada uji coba lapangan 1 ini disebut kelompok X. Kedelapan tulisan yang dianalisis dari masing-masing kelas, yaitu Ax1Ax8 dan Bx1-Bx8, sehingga jumlah tulisan yang dianalisis pada tahap uji coba lapangan 1 adalah 16 tulisan sesuai dengan topik yang diberikan pada masing-masing kelas. Topik 1 diberikan untuk kelas A adalah: Instruction: write an essay with the following topic. Many students think that the mobile phone is one the most important things in their life. They will feel something missing if the don’t bring it everywhere they go. However, is it necessary to bring their mobile phones to the classroom or not? Give your arguments of the two positions and explain which position you support. Your essay should consist of 150 - 300 words. Your time allotment is 90 minutes. Sedangkan topik 2 diberikan untuk kelas B adalah: Instruction: write an essay with the following topic. In order to decrease the effect of global warming and sustain the students’ health, the school requires the students to bike to school. Do you agree or disagree with this policy?
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
77
Suppose your school is considering implementing this policy. Write an essay why you agree or disagree with this policy and give your reasons. Your essay should consist of 150 - 300 words. Your time allotment is 90 minutes. Dari 16 tulisan yang ada pada uji coba lapangan 1, maka ditampilkan 3 tulisan dari siswa yang memiliki kemampuan yang pintar, sedang, dan kurang. Data berupa hasil tulisan siswa yang telah di-scan beserta hasil penilaian ini dapat dilihat pada lampiran 6.
4.7.2 Perbaikan Produk Pada tahap ini akan dilakukan perbaikan produk 2 pasca dilakukannya uji coba lapangan 1. Berbeda dengan perbaikan produk awal yang dilakukan setelah mendapat masukan dari teman sejawat, maka perbaikan pada tahap ini akan dilakukan setelah memperoleh data dari hasil penyebaran kuesioner dan wawancara pertama kepada siswa. Penyebaran kuesioner dan wawancara dilakukan setelah hasil penilaian buram 1 dikembalikan kepada siswa. Penyebaran kuesioner dan wawancara ini ditujukan untuk mengetahui pendapat siswa tentang format rubrik penilaian. Berikut ini adalah hasil kuesioner pertama. Tabel 4.15: Data Kuesioner Pertama No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
P1 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
P2 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4
P3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
P4 3 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4
P5 2 4 3 3 3 4 3 1 2 3 2 2 4 2 3 2
P6 P7 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 Rerata
P8 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
P9 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3
P10 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4
Jumlah 32 31 34 29 30 32 33 30 29 30 33 33 32 34 30 34
Rerata 3,15152 3,07878 3,38787 2,87878 3 3,15152 3,29090 3 2,87878 3 3,29090 3,29090 3,15152 3,38787 3 3,38787 3.15038
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
78
*) P1 = Pemahaman terhadap format rubrik P2 = Pemilihan kategori penilaian P3 = Pemahaman bahasa yang digunakan P4 = Pemahaman terhadap kriteria penilaian P5 = Keefektifan rentang nilai untuk masing-masing kriteria P6 = Kepraktisan bentuk rubrik P7 = Keobjektivitasan penilaian dengan menggunakan rubrik P8 = Kesesuaian antar kategori penilaian dengan materi di sekolah P9 = Kegunaan rubrik dalam kemampuan menulis siswa P10 = Rubrik membantu siswa memahami unsur yang harus ada dalam tulisan Dari tabel 4.15 diketahui rerata nilai kuesioner adalah 3.15. Hal ini membuktikan bahwa pendapat siswa tentang rubrik 2 ini sudah baik dan siswa menganggap penggunaan rubrik penilaian efektif dan praktis digunakan dalam menilai tulisan mereka secara lebih akurat dan objektif. Hasil kuesioner pertama ini juga menunjukan adanya korelasi positif dengan wawancara pertama. Hasil wawancara menunjukan bahwa sebagian besar responden menyambut positif penggunaan rubrik penilaian yang digunakan untuk menilai tulisan mereka. Dari pertanyaan poin ke 4, sebagian besar responden mengatakan bahwa guru hampir tidak pernah menggunakan rubrik seperti ini dalam menilai hasil tulisan mereka. Dari hasil wawancara ini dapat dikatakan bahwa 16 responden (100% siswa) memberi respon positif terhadap penilaian dengan menggunakan rubrik. Namun, pada wawancara ini peneliti mendapat masukan dari responden mengenai penilaian untuk kategori conventions dianggap tidak begitu objektif. Hal ini disebabkan tidak ditentukannya batasan jumlah kesalahan untuk masing-masing kriteria. Misalnya untuk dapat berada pada kriteria mahir (advanced) jumlah kesalahan mulai dari x kesalahan sampai y kesalahan, begitu juga dengan kriteria yang lain. Masukan pada sesi wawancara ini juga menunjukan adanya korelasi dengan kuesioner poin P5 yang menunjukan respon negatif terhadap rentang nilai yang diberikan dengan rerata adalah 2,71. Tanggapan lain juga diberikan siswa tentang penggunaan huruf A, B, C, dan D dan angka 1,2,3,4 pada skala penilaian. Banyak siswa yang bertanya apa maksud penggunaan huruf dan angka tersebut. Masukan lain yang diperoleh peneliti
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
79
adalah untuk kategori kesimpulan. Siswa mengusulkan untuk kategori kesimpulan agar posisi penulis (stance) terhadap masalah yang dibahas juga diperhitungkan sebagai kriteria penilaian. Dari hasil masukan yang diperoleh pada penyebaran kuesioner dan wawancara pertama di atas dilakukanlah beberapa perbaikan rubrik 2 sebagai berikut: a. agar lebih objektif, untuk kategori conventions sebaiknya diberikan batasan jumlah kesalahan untuk masing-masing kriteria. Oleh karena itu, penilaian pada kategori conventions dibuat berdasarkan jumlah kesalahan yang dilakukan penulis. Untuk tingkat advanced, kesalahan mulai dari 0 – 5 kesalahan, tingkat proficient, kesalahan mulai dari 6 – 10, tingkat basic, kesalahan mulai dari 11 – 15, dan untuk tingkat below basic jika kesalahan > 15, b. huruf A, B, C, dan D dan angka 4, 3, 2, dan 1 pada skala penilaian akan dihapus agar tidak menimbulkan kebingungan siswa. c. Pada kategori kesimpulan belum ada pernyataan yang menyatakan kedudukan atau posisi penulis terhadap masalah yang dibahas. Posisi atau stance penulis sebaiknya dimasukan sebagai bagian penilaian pada kategori kesimpulan. Dari beberapa masukan di atas dan setelah melakukan adaptasi sesuai dengan rubrik yang dibuat oleh Hamp-Lyons (1992, 1993) dan Andrade (1997) tentang posisi (stance) penulis yang dijadikan sebagai kategori penilaian, maka untuk kategori kesimpulan akan ditambai posisi (stance) penulis terhadap masalah yang dibahas sebagai salah satu kategori penilaian. Rubrik 3 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
80
Tabel 4.16: Rubrik 3 Diadaptasi dari rubrik yang dibuat oleh Jacobs, Hamp-Lyons dan Andrade, serta Rubrik yang digunakan di San Diego Unified School District STUDENT : DATE : CLASS :
CRITERIA AND SCORE LEVEL 1 I D E A S / C O N T E N T
2
CATEGORY
theme Cohesion
CATEGORY
Advanced (20-16) States a compelling issue that appeals to the audience. Focus on topic is clear and definite. Effective and appropriate details create a vivid picture showing knowledge and insight.
Advanced (10-9)
Proficient (15-11) States an effective issue that makes a clear and knowledgeable judgment. Focus on topic is clear. Sufficient details create a picture showing some knowledge and insight.
Basic (10-6) Issue is too narrow, too broad or not immediately clear to reader. Focus on topic is somewhat defined. Underdeveloped details show little knowledge
Below Basic (5-0) No clear issue. Focus on topic is not clearly defined. Limited or disconnected details show a lack of understanding.
Proficient (8-6)
Basic (5-3)
Below Basic (2-0)
SCORE
SCORE
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
81
O
Introduction/ Issue
R
Strong, engaging introduction. The introduction is inviting, states the main topic, and previews the structure of the writing.
Engaging introduction, Adequate sequencing of ideas based on purpose and linked to issue, but it is not particularly inviting to the reader.
The introduction states the main topic, but does not adequately preview the structure of the writing nor is it particularly inviting to the reader. Introduction may need some revision.
There is no clear introduction of the main topic or structure of the writing. Introduction may not exist or may need major revision.
Presents powerful Argument pros to support issue, effective sequencing of ideas enhances argument and links to issue. Well documented evidence provides a consistent and convincing perspective on issue.
Effectively supports issue with relevant argument(s) pros and evidence. Adequately uses elaboration techniques to suit audience and purpose.
Supporting argument(s) pros or evidence insufficient, irrelevant or unclear. Lacks explanation/ elaboration.
Little or no supporting reasons or credible evidence to support issue.
Effectively addresses opposing viewpoints and provides counterarguments, building a convincing and wellfocused argument.
Addresses an opposing viewpoint and provides a reasonable counterargument.
Addresses opposing viewpoint but does not provide a reasonable counterargument.
Doesn’t address opposing viewpoint nor provide counterargument
G A N
pros
I Argument
Z A T I O N
Cons
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
82
Conclusion Position
3
CATEGORY
W O Precision, R D Effectiveness, C H O I C E
4
CATEGORY
Powerful conclusion reinforces issue. The position of the student to the topic is strong. She/he strongly agrees to one of the argument.
Conclusion reinforces thesis and gives closure, conclusion and issue are clearly linked. Student’s stance or position to the topic is flexible. She/he is flexible to both argument pros and cons.
Conclusion attempt to establish focus, conclusion may need some revision. The position of the student is neutral toward the topic
Conclusion lacks focus, conclusion may not exist or may need major revision.
Advanced (20-16)
Proficient (15-11)
Basic (10-6)
Below Basic (5-0)
Words/phrases powerfully convey the intended message in a very interesting and precise way. Precise, vivid, natural language creates a clear and complete picture in the reader’s mind.
Effective words/phrases get message across. Correct, adequate word choice creates a clear picture in the reader’s mind.
More precise words/phrases are needed to create a clear message. Ordinary word choice attempts to create a picture in the reader’s mind. Verbs, nouns, adjectives, and phrases are adequate.
Limited vocabulary; words may be used inappropriately. Language choice and phrasing is inappropriate, repetitive or lacks meaning.
Advanced (20-16) With 0-5 errors
Proficient (15-11) With 6-10 errors
Basic (10-6) With 11-15 errors
Below Basic (5-0) With > 15 errors
SCORE
SCORE
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
83
C O N V E N T I O N S
spelling, punctuation, grammar
A strong grasp of the standard writing conventions is apparent: capitalization is accurate, punctuation is smooth and enhances meaning, spelling is correct even on more difficult words, grammar is essentially correct, usage is correct.
A strong grasp of the standard writing conventions is apparent capitalization is correct, punctuation is smooth and enhances meaning, spelling of common words is correct; grammar is generally correct, usage is generally correct.
A basic grasp of the standard writing conventions is apparent. Errors in conventions may impair readability, errors occasionally obscure meaning.
A minimal grasp of the standard writing conventions is apparent. Numerous errors in conventions distract and/or confuse the reader. Limited understanding of appropriate conventions. TOTAL SCORE:
TEACHER’S COMMENTS:
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
84
4.7.3 Uji Coba Lapangan 2 Setelah uji coba lapangan 1 selesai dilakukan, dilanjutkan dengan uji coba lapangan 2. Data utama berupa hasil tulisan pertama siswa yang telah dinilai menggunakan rubrik penilaian, kemudian dikembalikan kepada siswa untuk dilakukan perbaikan sesuai dengan koreksi dan penilaian rubrik yang telah diberikan. Hasil perbaikan ini kemudian akan dikoreksi dan dinilai kembali pada uji coba lapangan 2. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah dengan penilaian rubrik ini siswa dapat memperbaiki tulisan mereka berikutnya. Sesuai dengan tahap uji coba lapangan 1, maka pada uji coba lapangan 2 juga ada 16 tulisan sebagai data yang akan dianalisis dari kelas A dan B. Perbaikan tulisan siswa pada uji coba lapangan 2 ini disebut kelompok Y. 16 tulisan yang dianalisis dari masing-masing kelas, yaitu Ay1-Ay8 dan By1-y8. Dengan demikian, total tulisan yang dianalisis dan dinilai dalam penelitian ini berjumlah 32 tulisan, 16 tulisan pada uji coba lapangan 1 dan 16 tulisan perbaikan pada uji coba lapangan 2. Sama seperti uji coba lapangan 1, dari 16 tulisan yang ada pada uji coba lapangan 2 akan ditampilkan 3 perbaikan tulisan siswa yang memiliki kemampuan pintar, sedang, dan kurang. Data berupa hasil perbaikan tulisan siswa yang telah discan beserta hasil analisis dan hasil penilaian ini dapat dilihat pada lampiran 7.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
85
4.7.4 Analisis Perolehan Nilai Siswa Pada Uji Coba Lapangan Setelah melakukan uji coba lapangan 1 dan 2 dengan menggunakan rubrik penilaian di 2 SMA Negeri di Kota Tangerang yaitu SMAN 8 dan SMAN 15, kemudian dilakukan kajian lebih lanjut berupa analisis terhadap nilai tulisan yang didapat siswa pada buram 1 dan buram 2. Kajian yang akan di jelaskan pada bagian ini merupakan kajian per kategori yang ada di dalam rubrik, yaitu (1) ide/konten (ideas and content,) yang mencakup tema dan kohesi, (2) organisasi (organization), seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa keempat generik struktur dalam kategori ini termasuk ke dalam penilaian, yaitu permasalahan, argumen pro, argumen kontra, dan kesimpulan, (3) pemilihan kata (word choice), penilaian difokuskan pada ketepatan
pemilihan
kata
dan
keefektifan
pengungkapan
kalimat
dalam
menyampaikan ide dan argumen penulis, dan (4) conventions, mencakup penggunaan tanda baca, ejaan, dan tata bahasa. Melalui analisis per kategori ini diharapkan baik guru maupun siswa dapat mengetahui peningkatan nilai siswa pada masing-masing kategori dari buram 1 ke buram 2. Pengujian hipotesis pada analisis ini dilakukan dengan melihat perubahan karakteristik nilai siswa dari buram 1 dan buram 2. Dari populasi yang berjumlah 62 siswa diambil sampel 25% melalui pengambilan secara random sampling pada tulisan siswa kelas XI SMAN 8 dan SMAN 15 Kota Tangerang, sehingga pada penelitian ini jumlah sampel hasil tulisan siswa yang diteliti sebanyak 16 tulisan pada uji coba lapangan 1 dan 16 tulisan pada uji lapangan 2. Dengan demikian, keseluruhan tulisan yang dianalisis berjumlah 32 tulisan. Berikut merupakan hipotesis ujinya :
(Tidak terjadi perubahan perbaikan nilai siswa dari buram 1 ke buram 2)
(Ada perubahan perbaikan nilai siswa dari buram 1 ke buram 2) *) = Buram 1 = Buram 2
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
86
Pada tahap analisis ini peneliti menggunakan software SPSS untuk menunjang penelitian lebih dalam. Dengan taraf signifikan sebesar 5% maka akan dilakukan analisis pada setiap kategori seperti berikut ini : a. Kategori Ide/Konten Tabel 4.17: Selisih Nilai Pada Kategori Ide/Konten Ide/Konten/ P1 Buram 1 Buram 2 Responden Tulisan Nilai Tulisan Nilai Ax1 Ay1 18 18 1 Ax2 Ay2 13 15 2 Ax3 Ay3 19 20 3 Ax4 Ay4 18 20 4 Ax5 Ay5 8 12 5 Ax6 Ay6 13 18 6 Ax7 Ay7 19 20 7 Ax8 Ay8 19 20 8 Bx1 By1 14 17 9 Bx2 By2 16 18 10 Bx3 By3 19 20 11 Bx4 By4 14 14 12 Bx5 By5 10 11 13 Bx6 By6 15 15 14 Bx7 By7 15 18 15 Bx8 By8 13 15 16
Selisih 0 2 1 2 4 5 1 1 3 2 1 0 1 0 3 2
Setelah mendapatkan selisih nilai antara buram 1 dan buram 2 pada kategori ide/konten, kemudian dilakukan pengujian untuk melihat perubahan nilai yang terjadi dengan asumsi :
(Tidak terjadi perubahan perbaikan nilai siswa dari buram 1 ke buram 2 pada kategori ide/konten)
(Ada perubahan perbaikan nilai siswa dari buram 1 ke buram 2 pada kategori ide/konten) )
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
87
*) = buram 1 kategori ide/konten = buram 2 kategori ide/konten Hipotesis uji dapat diubah menjadi :
One-Sample Test Test Value = 0 95% Confidence Interval of the Difference Sig. (2-tailed) Lower Upper Selisih
.000
1.1502
2.5998
Statistik uji : Tolak
jika p-value < , terima dalam hal lainnya. Dari tabel yang diperoleh
setelah mengolah data dengan menggunakan SPSS terlihat bahwa p – value = 0.000 <
maka
di tolak, artinya terjadi perubahan nilai siswa dari buram 1 ke
buram 2 pada kategori ide/konten menjadi semakin baik. Pada tabel yang sama terlihat pula batas bawah = 1.1502 dan batas atas = 2.5998 artinya bahwa dengan taraf signifikan sebesar 5% ternyata rubrik telah merubah nilai siswa sebesar 1.1502 sampai dengan 2.5998. Descriptive Statistics
P1a P1b Valid N (listwise)
N
Mean
Std. Deviation
16 16 16
15.1875 17.0625
3.37083 2.86284
Jika dikaitkan dengan rata-rata nilai siswa dan simpangan bakunya maka rata-rata nilai siswa pada buram 1 adalah 15.1875. Hal ini menunjukan bahwa pada buram 1 siswa termasuk dalam kategori proficient, namun pada buram 2 rata-rata nilai siswa
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
88
menjadi 17.0625, artinya pada buram 2 nilai siswa meningkat dan termasuk dalam kategori advanced dengan rerata peningkatan 1,8750 poin. Simpangan baku terlihat menurun dari 3.37083 menjadi 2.86284. Dengan demikian, para siswa sudah memiliki pandangan yang sama tentang bagaimana membuat ide/konten dalam suatu tulisan discussion. Tabel 4.18: Perubahan Gradasi Mutu Pada Kategori Ide/Konten Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Buram 1 Buram 2 Gradasi Mutu Nilai Nilai Gradasi Mutu 18 A 18 A 13 P 15 P 19 A 20 A 18 A 20 A 8 B 12 P 13 P 18 A 19 A 20 A 19 A 20 A 14 P 17 A 16 A 18 A 19 A 20 A 14 P 14 P 10 B 11 P 15 P 15 P 15 P 18 A 13 P 15 P
Tabel di atas menunjukan bahwa pada buram 1, kategori siswa terendah dengan nilai 8 hanya satu orang siswa dan nilai 10 juga satu orang siswa yang berada pada kategori basic, kemudian pada buram 2 meningkat menjadi kategori proficient (12,5%). Dari 7 siswa yang berada di kategori proficient, 4 orang tetap berada pada tingkat proficient (25%) dan 3 orang meningkat menjadi advanced (18,75%). 7 siswa terakhir sudah berada dalam kategori advanced dan pada buram 2 juga masuk dalam kategori advanced (43,75%). Hal ini jelas terlihat bahwa 16 siswa (100%) dikatakan efektif menggunakan rubrik pada kategori ide/konten dalam memperbaiki tulisan mereka.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
89
b. Kategori Issue Tabel 4.19: Selisih Nilai Pada Kategori Issue Issue /P2 Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Buram 1 Tulisan Nilai Ax1 8 Ax2 5 Ax3 10 Ax4 8 Ax5 5 Ax6 8 Ax7 10 Ax8 10 Bx1 8 Bx2 7 Bx3 10 Bx4 6 Bx5 6 Bx6 7 Bx7 7 Bx8 6
Buram 2 Tulisan Nilai Ay1 8 Ay2 7 Ay3 10 Ay4 10 Ay5 7 Ay6 10 Ay7 10 Ay8 10 By1 9 By2 8 By3 10 By4 6 By5 6 By6 7 By7 8 By8 7
Selisih 0 2 0 2 2 2 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1
Setelah mendapatkan selisih nilai antara buram 1 dan buram 2 pada kategori issue, kemudian dilakukan pengujian untuk melihat perubahan nilai yang terjadi dengan asumsi :
(Tidak terjadi perubahan perbaikan nilai siswa dari buram 1 ke buram 2 pada kategori issue)
(Ada perubahan perbaikan nilai siswa dari buram 1 ke buram 2 pada kategori issue) ) *) = buram 1 kategori issue = buram 2 kategori issue
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
90
Hipotesis uji dapat diubah menjadi :
One-Sample Test Test Value = 0 95% Confidence Interval of the Difference Sig. (2-tailed) Lower Upper Selisih
.003
.3273
1.2977
Statistik uji : Tolak
jika p-value < , terima dalam hal lainnya. Dari tabel yang diperoleh
setelah mengolah data dengan menggunakan SPSS terlihat bahwa p-value= 0.003 <
maka
ditolak, artinya terdapat perubahan nilai siswa dari buram 1 ke
buram 2 pada kategori issue menjadi semakin baik. Pada tabel yang sama terlihat pula batas bawah = 0. 3273 dan batas atas = 1.2977 artinya bahwa dengan taraf signifikan sebesar 5% ternyata rubrik telah merubah nilai siswa sebesar 0. 3273 sampai dengan 1.2977. Descriptive Statistics
P2a P2b Valid N (listwise)
N
Mean
Std. Deviation
16 16 16
7.6250 8.4375
1.74642 1.41274
Dilihat dari rata-rata nilai siswa dan simpangan bakunya maka rata-rata nilai siswa pada buram 1 adalah 7.6250. Ini menunjukan bahwa pada buram 1 siswa termasuk dalam kategori proficient dan pada buram 2 rata-rata nilai siswa menjadi 8.4375, artinya pada buram 2 nilai siswa tetap berada kategori proficient dengan rerata peningkatan 0,8125 poin. Dengan simpangan baku yang menurun sangat kecil yaitu dari 1.74642 menjadi 1.41274. Dengan demikian, para siswa sudah memiliki
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
91
pandangan yang sama tentang bagaimana membuat issue dalam suatu tulisan discussion. Tabel 4.20: Perubahan Gradasi Mutu Pada Kategori Issue Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Buram 1 Buram 2 Nilai Gradasi Mutu Nilai Gradasi Mutu 8 P 8 P 5 B 7 P 10 A 10 A 8 P 10 A 5 B 7 P 8 P 10 A 10 A 10 A 10 A 10 A 8 P 9 A 7 P 8 P 10 A 10 A 6 P 6 P 6 P 6 P 7 P 7 P 7 P 8 P 6 P 7 P
Tabel di atas menunjukan bahwa pada buram 1, kategori siswa terendah dengan nilai 5 hanya dua orang siswa yang berada pada kategori basic kemudian pada buram 2 meningkat menjadi kategori proficient (12,5%). 14 siswa lainnya terdiri dari 7 siswa yang tetap berada di kategori proficient pada buram 1 dan 2 (43,75%), 3 siswa lainnya mengalami peningkatan karena pada buram 1 berada pada kategori proficient dan pada buram 2 berada pada kategori advanced (18,75%). 4 siswa terakhir pada buram 1 dan 2 sudah berada dalam kategori advanced (25%). Hal ini jelas terlihat bahwa 16 siswa (100%) dikatakan efektif menggunakan rubrik pada kategori issue.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
92
c. Kategori Argumen Pro Tabel 4.21: Selisih Nilai Pada Kategori Argumen Pro
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Argumen Pro / P3 Buram 1 Buram 2 Tulisan Nilai Tulisan Nilai Ax1 Ay1 6 9 Ax2 Ay2 5 8 Ax3 Ay3 8 10 Ax4 Ay4 8 9 Ax5 Ay5 6 7 Ax6 Ay6 8 10 Ax7 Ay7 10 10 Ax8 Ay8 9 10 Bx1 By1 7 7 Bx2 By2 8 9 Bx3 By3 8 8 Bx4 By4 0 5 Bx5 By5 9 9 Bx6 By6 6 8 Bx7 By7 8 8 Bx8 By8 6 8
Selisih 3 3 2 1 1 2 0 1 0 1 0 5 0 2 0 2
Setelah mendapatkan selisih nilai dari buram 1 ke buram 2 pada kategori argumen pro, kemudian dilakukan pengujian untuk melihat perubahan nilai yang terjadi dengan asumsi:
(Tidak terjadi perubahan perbaikan nilai siswa dari buram 1 ke buram 2 pada kategori argumen pro)
(Ada perubahan perbaikan nilai siswa dari buram 1 ke buram 2 pada kategori argumen pro) ) *) = buram 1 kategori argumen pro = buram 2 kategori argumen pro
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
93
Hipotesis uji dapat diubah menjadi:
One-Sample Test Test Value = 0 95% Confidence Interval of the Difference Sig. (2-tailed) Lower Upper selisih
.003
.5524
2.1976
Statistik uji : Tolak
jika p-value < , terima dalam hal lainnya. Dari tabel yang diperoleh
setelah mengolah data dengan menggunakan SPSS terlihat bahwa p-value = 0.003 <
maka
ditolak, artinya terdapat perubahan nilai siswa dari buram 1 ke
buram 2 pada kategori argumen pro menjadi semakin baik. Pada tabel yang sama terlihat pula batas bawah = 0.5524 dan batas atas = 2.1976, artinya bahwa dengan taraf signifikan sebesar 5% ternyata rubrik telah merubah nilai siswa sebesar 0.5524 sampai dengan 2.1976. Descriptive Statistics
P3a P3b Valid N (listwise)
N
Mean
Std. Deviation
16 16 16
7.0000 8.3750
2.30940 1.36015
Dilihat dari rata-rata nilai siswa dan simpangan bakunya maka rata-rata nilai siswa pada buram 1 adalah 7.0000 ,ini menunjukan bahwa pada buram 1 siswa termasuk dalam kategori proficient dan pada buram 2 rata-rata nilai siswa menjadi 8.3750, artinya pada buram 2 nilai siswa tetap berada kategori proficient dengan rerata peningkatan 1,375 poin. Nilai simpangan baku dari 2.30940 menjadi 1.36015 artinya kemampuan siswa pada kategori argumen pro mendekati keseragaman. Dengan
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
94
demikian, para siswa sudah memiliki pandangan yang sama tentang bagaimana membuat argumen pro dalam suatu tulisan discussion. Tabel 4.22: Perubahan Gradasi Mutu Pada Argumen Pro Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Buram 1 Buram 2 Nilai Gradasi Mutu Nilai Gradasi Mutu 6 P 9 A 5 B 8 P 8 P 10 A 8 P 9 A 6 P 7 P 8 P 10 A 10 A 10 A 9 A 10 A 7 P 7 P 8 P 9 A 8 P 8 P 0 BB 5 B 9 A 9 A 6 P 8 P 8 P 8 P 6 P 8 P
Tabel di atas menunjukan bahwa pada buram 1, kategori siswa terendah dengan nilai 0 hanya satu orang siswa yang berada pada kategori below basic, namun pada buram 2 terjadi peningkatan menjadi proficient (6,25%). 1 orang siswa berada pada kategori basic, namun pada buram 2 terjadi peningkatan menjadi proficient (6,26%). 14 siswa lainnya berada pada kategori yang cukup baik, yaitu terdiri dari 6 orang siswa yang pada buram 1 dan 2 tetep berada pada ketegori proficient (37,5%). 5 orang siswa lainnya mengalami peningkatan dari kategori proficient menjadi kategori advanced (31,25%) dan 3 orang terakhir (18,75%) sudah menempati posisi kategori advanced pada buram 1 dan 2. Hal ini jelas terlihat bahwa 16 siswa (100%) dikatakan efektif menggunakan rubrik pada kategori argumen pro dalam memperbaiki tulisan mereka.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
95
d. Kategori Argumen Kontra Tabel 4.23: Selisih Nilai Pada Kategori Argumen Kontra
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Argumen Kontra/ P4 Buram 1 Buram 2 Tulisan Nilai Tulisan Nilai Ax1 Ay1 6 8 Ax2 Ay2 7 8 Ax3 Ay3 9 10 Ax4 Ay4 8 10 Ax5 Ay5 6 6 Ax6 Ay6 7 0 Ax7 Ay7 9 9 Ax8 Ay8 9 10 Bx1 By1 6 7 Bx2 By2 9 10 Bx3 By3 8 9 Bx4 By4 0 5 Bx5 By5 9 9 Bx6 By6 5 6 Bx7 By7 8 8 Bx8 By8 6 8
Selisih 2 1 1 2 0 -7 0 1 1 1 1 5 0 1 0 2
Setelah mendapatkan selisih nilai dari buram 1 dan 2 pada kategori argumen kontra, kemudian dilakukan pengujian untuk melihat perubahan nilai yang terjadi dengan asumsi:
(Tidak terjadi perubahan perbaikan nilai siswa dari buram 1 ke buram 2 pada kategori argumen kontra)
(Ada perubahan perbaikan nilai siswa dari buram 1 ke buram 2 pada kategori argumen kontra) *)
) = buram 1 kategori argumen kontra = buram 2 kategori argumen kontra
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
96
Hipotesis uji dapat diubah menjadi :
One-Sample Test Test Value = 0 95% Confidence Interval of the Difference Sig. (2-tailed) Lower Upper selisih
.003
.5386
2.1636
Statistik uji : Tolak
jika p-value <
, terima dalam hal lainnya. Dari tabel yang diperoleh
setelah mengolah data dengan menggunakan SPSS terlihat bahwa p-value = 0.2 >
maka
ditolak, artinya terdapat perubahan nilai siswa dari buram 1 ke
buram 2 pada kategori argumen kontra menjadi semakin baik. Pada tabel yang sama terlihat pula batas bawah = 0. 5386 dan batas atas = 2. 1636, artinya bahwa dengan taraf signifikan sebesar 5% ternyata rubrik telah merubah nilai siswa sebesar 0. 5386 sampai dengan 2.1636. Descriptive Statistics
P4a P4b Valid N (listwise)
N
Mean
Std. Deviation
16 16 16
6.9375 7.7500
2.26477 2.51661
Dilihat dari rata-rata nilai siswa dan simpangan bakunya maka rata-rata nilai siswa pada buram 1 adalah 6.9375, ini menunjukan bahwa pada buram 1 siswa termasuk dalam kategori proficient dan pada buram 2 rata-rata nilai siswa menjadi 7.7500, artinya pada buram 2 nilai siswa tetap berada kategori proficient dengan rerata peningkatan 0,8125 poin. Dengan demikian, para siswa sudah memiliki pandangan
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
97
yang sama tentang bagaimana membuat argumen kontra dalam suatu tulisan discussion. Tabel 4.24: Perubahan Gradasi Mutu Pada Kategori Argumen Kontra Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Buram 1 Buram 2 Nilai Gradasi Mutu Nilai Gradasi Mutu 6 P 8 P 7 P 8 P 9 A 10 A 8 P 10 A 6 P 6 P 7 P 0 BB 9 A 9 A 9 A 10 A 6 P 7 P 9 A 10 A 8 P 9 A 0 BB 5 B 9 A 9 A 5 B 6 P 8 P 8 P 6 P 8 P
Tabel di atas menunjukan bahwa pada buram 1, kategori siswa terendah pada buram 1 dengan nilai 0 hanya satu orang siswa dan berada pada kategori below basic, namun pada buram 2 meningkat menjadi kategori basic (6,25%). Sebaliknya pada kategori ini terdapat 1 orang siswa yang pada buram 1 berada pada posisi proficient, namun pada buram 2 menurun dengan perolehan nilai 0 dan berada pada kategori below basic (6,25%). 1 orang siswa berada pada kategori basic, namun pada buram 2 meningkat menjadi proficient (6,25%). 13 siswa lainnya berada pada kategori yang cukup baik , yaitu terdiri dari 6 orang siswa yang pada buram 1 dan 2 tetap berada pada ketegori proficient (37,5%), 2 orang siswa lainnya mengalami peningkatan dari kategori proficient menjadi advanced (12,5%). 5 orang terakhir sudah berada pada posisi advanced dari buram 1 ke buram 2 (31,25%). Hal ini jelas terlihat bahwa 15 dari 16 siswa berhasil menggunakan rubrik dalam memperbaiki tulisan mereka, artinya sebesar 93.75% siswa dikatakan efektif dalam penggunaan rubrik pada kategori argumen kontra.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
98
e. Kategori Argumen Kesimpulan Tabel 4.25: Selisih Nilai Pada Kategori Kesimpulan Kesimpulan / P5 Buram 1 Buram 2 Responden Tulisan Nilai Tulisan Nilai Ax1 Ay1 8 9 1 Ax2 Ay2 5 9 2 Ax3 Ay3 6 8 3 Ax4 Ay4 8 8 4 Ax5 Ay5 5 5 5 Ax6 Ay6 9 10 6 Ax7 Ay7 5 8 7 Ax8 Ay8 8 5 8 Bx1 By1 3 3 9 Bx2 By2 9 9 10 Bx3 By3 8 8 11 Bx4 By4 0 6 12 Bx5 By5 5 5 13 Bx6 By6 5 9 14 Bx7 By7 9 10 15 Bx8 By8 2 2 16
Selisih 1 4 2 0 0 1 3 -3 0 0 0 6 0 4 1 0
Setelah mendapatkan selisih nilai dari buram 1 dan 2 pada kategori kesimpulan, kemudian dilakukan pengujian untuk melihat perubahan nilai yang terjadi dengan asumsi:
(Tidak terjadi perubahan perbaikan nilai siswa dari buram 1 ke buram 2 pada kategori kesimpulan)
(Ada perubahan perbaikan nilai siswa dari buram 1 ke buram 2 pada kategori kesimpulan) ) *) = buram 1 kategori kesimpulan = buram 2 kategori kesimpulan
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
99
Hipotesis uji dapat diubah menjadi :
One-Sample Test Test Value = 0 95% Confidence Interval of the Difference Sig. (2-tailed) Lower Upper selisih
.003
.4518
2.0768
Statistik uji : Tolak
jika p-value < , terima dalam hal lainnya. Dari tabel yang diperoleh
setelah mengolah data dengan menggunakan SPSS terlihat bahwa p-value = 0.19 >
maka
ditolak, artinya terdapat perubahan nilai siswa dari buram 1 ke
buram 2 pada kategori kesimpulan menjadi semakin baik. Pada tabel yang sama terlihat pula batas bawah = 0.4518 dan batas atas = 2.0768, artinya bahwa dengan taraf signifikan sebesar 5% ternyata rubrik telah merubah nilai siswa sebesar 0.4518 sampai dengan 2.0768. Descriptive Statistics
P5a P5b Valid N (listwise)
N
Mean
Std. Deviation
16 16 16
6.0625 6.8750
2.81588 2.39096
Dilihat dari rata-rata nilai siswa dan simpangan bakunya maka rata-rata nilai siswa pada buram 1 adalah 6.0625, ini menunjukan bahwa pada buram 1 siswa termasuk dalam kategori proficient dan pada buram 2 rata-rata nilai siswa menjadi 6.8750, artinya pada buram 2 nilai siswa tetap berada kategori proficient dengan rerata peningkatan 0,8125 poin. Dengan demikian, para siswa sudah memiliki pandangan yang sama tentang bagaimana membuat kesimpulan dalam suatu tulisan discussion.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
100
Tabel 4.26: Perubahan Gradasi Mutu Pada Kategori Kesimpulan Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Buram 1 Buram 2 Nilai Gradasi Mutu Nilai Gradasi Mutu 8 P 9 A 5 B 9 A 6 P 8 P 8 P 8 P 5 B 5 B 9 A 10 A 5 B 8 P 8 P 5 B 3 B 3 B 9 A 9 A 8 P 8 P 0 BB 6 P 5 B 5 B 5 B 9 A 9 A 10 A 2 BB 2 BB
Tabel di atas menunjukan bahwa terjadi perubahan gradasi mutu dari buram 1 ke buram 2. Dari 16 responden, 2 orang berada pada kategori below basic pada buram 1. Pada buram 2, satu orang siswa (6,25%) meningkat menjadi proficient dan satu siswa masih tetap berada pada kategori below basic (6,25%). 3 orang siswa tetap berada pada kategori basic pada buram 1 dan 2 (18,75%). Pada kategori ini terdapat 1 orang siswa yang mengalami penurunan dari posisi proficient menjadi basic (6,25%). 10 siswa lainnya berada pada kategori yang cukup baik, yaitu 2 orang siswa yang berada pada kategori basic menjadi advanced pada buram 2 (12,5%). 1 orang siswa yang pada buram 1 berada pada kategori basic dan pada buram 2 meningkat menjadi proficient (6,25%), 3 orang siswa tetap berada pada kategori proficient pada buram 1 dan 2 (18,75%), 1 orang siswa mengalami peningkatan dari proficient menjadi advanced (6,25), dan 3 orang terakhir sudah berada pada kategori advanced dari buram 1 ke buram 2 (18,75%). Pada kategori ini diketahui sebanyak 5 siswa (31,25) mengalami kesulitan dalam membuat kesimpulan. Hal ini ditandai dengan 1 siswa mengalami penurunan gradasi mutu (6,25%), 4 siswa (25%) lainnya tetap berada pada gradasi mutu yang sama dari buram sebelumnya. Sedangkan, 11 siswa lainnya
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
101
(68,75%) dikatakan efektif dalam penggunaan rubrik pada kategori kesimpulan. Selanjutnya, khusus untuk kategori kesimpulan, guru perlu memberikan pemahaman dan pelatihan lebih lanjut kepada siswa. f. Kategori Argumen Word Choice Tabel 4.27: Selisih Nilai Pada Kategori Word Choice Word Choice / P6 Buram 1 Buram 2 Responden Tulisan Nilai Tulisan Nilai Ax1 Ay1 17 18 1 Ax2 Ay2 10 13 2 Ax3 Ay3 16 18 3 Ax4 Ay4 16 20 4 Ax5 Ay5 10 10 5 Ax6 Ay6 14 17 6 Ax7 Ay7 18 20 7 Ax8 Ay8 18 20 8 Bx1 By1 11 16 9 Bx2 By2 17 18 10 Bx3 By3 16 19 11 Bx4 By4 15 15 12 Bx5 By5 14 16 13 Bx6 By6 14 15 14 Bx7 By7 12 18 15 Bx8 By8 10 13 16
Selisih 1 3 2 4 0 3 2 2 5 1 3 0 2 1 6 3
Setelah mendapatkan selisih nilai dari buram 1 dan 2 pada kategori word choice, kemudian dilakukan pengujian untuk melihat perubahan nilai yang terjadi dengan asumsi:
(Tidak terjadi perubahan perbaikan nilai siswa dari buram 1 ke buram 2 pada kategori word choice)
(Ada perubahan perbaikan nilai siswa dari buram 1 ke buram 2 pada kategori word choice) )
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
102
*) = buram 1 kategori word choice = buram 2 kategori word choice Hipotesis uji dapat diubah menjadi :
One-Sample Test Test Value = 0 95% Confidence Interval of the Difference Sig. (2-tailed) Lower Upper Selisih
.000
1.5680
3.3070
Statistik uji : Tolak
jika p-value < , terima dalam hal lainnya. Dari tabel yang diperoleh
setelah mengolah data dengan menggunakan SPSS terlihat bahwa p-value = 0.000 <
maka
ditolak, artinya perubahan nilai siswa dari buram 1 ke buram
2 pada kategori word choice semakin baik. Pada tabel yang sama terlihat pula batas bawah = 1.5680 dan batas atas = 3.3070 artinya bahwa dengan taraf signifikan sebesar 5% ternyata rubrik telah merubah nilai siswa sebesar 1.5680 sampai dengan 3.3070. Descriptive Statistics
P6a P6b Valid N (listwise)
N
Mean
Std. Deviation
16 16 16
14.2500 16.6875
2.86356 2.84532
Dilihat dari rata-rata nilai siswa dan simpangan bakunya maka rata-rata nilai siswa pada buram 1 adalah 14.2500, ini menunjukan bahwa pada buram 1 siswa termasuk dalam kategori proficient, namun pada buram 2 rata-rata nilai siswa menjadi
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
103
16.6875, artinya pada buram 2 nilai siswa meningkat pada kategori advanced dengan rerata peningkatan 2,4375. Dengan demikian, para siswa sudah memiliki pandangan yang sama tentang bagaimana penggunaan pemilihan kata dan mengembangkannya dalam tulisan discussion. Tabel 4.28: Perubahan Gradasi Mutu Pada Kategori Word Choice Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Buram 1 Buram 2 Nilai Gradasi Mutu Nilai Gradasi Mutu 17 A 18 A 10 B 13 P 16 A 18 A 16 A 20 A 10 B 10 B 14 P 17 A 18 A 20 A 18 A 20 A 11 P 16 A 17 A 18 A 16 A 19 A 15 P 15 P 14 P 16 A 14 P 15 P 12 P 18 A 10 B 13 P
Tabel di atas menunjukan bahwa pada kategori word choice posisi siswa sudah berada pada kategori yang cukup baik. 2 siswa yang pada buram 1 berada pada kategori basic, namun pada buram 2 meningkat menjadi proficient (12,5%), 4 orang siswa (25%) mengalami peningkatan dari kategori proficient menjadi advanced, 1 siswa tetap pada kategori basic pada buram 1 dan 2 (6,25%), 2 siswa juga tetap pada kategori proficient (12,5%), 7 siswa lainnya tetap berada pada kategori advanced pada buram 1 dan 2 (43,75%). Dengan demikian, 15 siswa (93,75%) dikatakan efektif menggunakan rubrik pada kategori word choice dalam memperbaiki tulisan mereka. Sedangkan 1 siswa (6,25%) yang tetap berada pada posisi basic dinyatakan belum mampu memperbaiki tulisannya pada buram 2.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
104
g. Kategori Argumen Conventions Tabel 4.29: Selisih Nilai Pada Kategori Conventions Conventions / P7 Buram 1 Buram 2 Responden Tulisan Nilai Tulisan Nilai Ax1 Ay1 16 16 1 Ax2 Ay2 10 12 2 Ax3 Ay3 15 18 3 Ax4 Ay4 14 19 4 Ax5 Ay5 10 10 5 Ax6 Ay6 12 18 6 Ax7 Ay7 19 19 7 Ax8 Ay8 18 19 8 Bx1 By1 13 16 9 Bx2 By2 16 19 10 Bx3 By3 15 19 11 Bx4 By4 15 15 12 Bx5 By5 10 15 13 Bx6 By6 14 15 14 Bx7 By7 11 20 15 Bx8 By8 14 15 16
Selisih 0 2 3 5 0 6 0 1 3 3 4 0 5 1 9 1
Setelah mendapatkan selisih nilai dari buram 1 dan 2 pada kategori conventions, kemudian dilakukan pengujian untuk melihat perubahan nilai yang terjadi dengan asumsi:
(Tidak terjadi perubahan perbaikan nilai siswa dari buram 1 ke buram 2 pada kategori conventions)
(Ada perubahan perbaikan nilai siswa dari buram 1 ke buram 2 pada kategori conventions) *)
) = buram 1 kategori conventions = buram 2 kategori conventions
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
105
Hipotesis uji dapat diubah menjadi :
One-Sample Test Test Value = 0 95% Confidence Interval of the Difference Sig. (2-tailed) Lower Upper Selisih
.009
.6762
3.9488
Statistik uji : Tolak
jika p-value < , terima dalam hal lainnya. Dari tabel yang diperoleh
setelah mengolah data dengan menggunakan SPSS terlihat bahwa p-value = 0.009 < maka
ditolak, artinya terjadi perubahan nilai siswa dari buram 1 ke
buram 2 pada kategori conventions. Pada tabel yang sama terlihat pula batas bawah = 0. 6762 dan batas atas = 3.9488 artinya bahwa dengan taraf signifikan sebesar 5% ternyata rubrik telah merubah nilai siswa sebesar 0.6762 sampai dengan 3.9488. Descriptive Statistics
P7a P7b Valid N (listwise)
N
Mean
Std. Deviation
16 16 16
13.9375 16.2500
2.79210 3.15172
Dilihat dari rata-rata nilai siswa dan simpangan bakunya maka rata-rata nilai siswa pada buram 1 adalah 13.9375, ini menunjukan bahwa pada buram 1 siswa termasuk dalam kategori proficient dan pada buram 2 rata-rata nilai siswa menjadi 16.2500, artinya pada buram 2 nilai siswa meningkat menjadi kategori advanced dengan rerata peningkatan 2,3125 poin. Dengan demikian, para siswa sudah memiliki pandangan yang sama tentang bagaimana menggunakan conventions dalam suatu tulisan discussion.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
106
Tabel 4.30: Perubahan Gradasi Mutu Pada Kategori Conventions Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Buram 1 Buram 2 Nilai Gradasi Mutu Nilai Gradasi Mutu 16 A 16 A 10 B 12 P 15 P 18 A 14 P 19 A 10 B 10 B 12 P 18 A 19 A 19 A 18 A 19 A 13 P 16 A 16 A 19 A 15 P 19 A 15 A 15 A 10 B 15 P 14 P 15 P 11 P 20 A 14 P 15 P
Tabel di atas menunjukan bahwa dalam kategori conventions sebagian besar siswa sudah berada pada kategori yang cukup baik. 2 siswa mengalami peningkatan dari kategori basic pada buram 1 menjadi proficient pada buram 2 (12,5%). 6 orang lainnya mengalami peningkatan dari kategori proficient pada buram 1 menjadi advanced pada buram 2 (37,5%). 8 siswa yang lain berada pada kategori yang sama untuk buram 1 dan 2, yaitu 5 orang pada buram 1 dan 2 berada pada kategori teratas (advanced) (31,25%), 2 orang tetap berada pada kategori proficient (12,5%), dan 1 orang tetap berada pada kategori basic pada buram 1 dan 2 (6,25%). Siswa yang tetap berada pada kategori basic ini dianggap kurang mampu menggunakan rubrik dalam memperbaiki tulisannya pada buram 2. Dengan demikian, 15 siswa (93,75%) dikatakan efektif menggunakan rubrik pada kategori conventions dalam memperbaiki tulisan mereka. Sedangkan 1 siswa (6,25%) yang tetap berada pada posisi basic dinyatakan belum mampu memperbaiki tulisannya pada buram 2.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
107
4.7.5 Perolehan Nilai Siswa Pada Uji Coba Lapangan Dari hasil analisis nilai per kategori yang terdapat pada rubrik, maka diperoleh nilai total untuk masing-masing responden pada buram 1 dan buram 2, seperti terlihat pada tabel berikut: Tabel 4.31: Nilai Total Uji Coba Lapangan Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Buram 1 80 55 83 80 50 71 90 91 62 82 84 50 63 66 70 57
Buram 2 82 72 94 96 57 83 96 94 75 91 93 66 71 75 90 68
Dari tabel di atas dibuat diagram peningkatan nilai siswa dari buram 1 ke buram 2.
Nilai Total 100 80 60 40 20 0 1
2
3
4
5
6
7
Buram 1
8
9
10 11 12 13 14 15 16
Buram 2
Gambar 4.1: Diagram Perolehan Nilai Total Siswa
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
108
Dari diagram tersebut diketahui bahwa terjadi peningkatan perolehan nilai pada seluruh responden dari buram 1 ke buram 2. Peningkatan tertinggi terlihat pada responden ke-15 dari nilai 70 pada buram 1 menjadi 90 pada buram 2 dengan jumlah peningkatan nilai 20. Sedangkan peningkatan terendah terlihat pada responden ke-1 dari nilai 80 pada buram 1 menjadi 82 pada buram 2 dengan peningkatan nilai sejumlah 2. Adanya peningkatan nilai pada seluruh responden dari buram 1 ke buram 2 menunjukan bahwa penggunaan rubrik dinyatakan efektif untuk siswa SMA dalam memperbaiki tulisan mereka selanjutnya. Untuk mengetahui grafik peningkatan nilai total yang didapat siswa, dari diagram balok di atas diolah menjadi sebuah grafik garis yang menunjukan peningkatan nilai total yang cukup baik pada buram 2. Terlihat pada buram 1 jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas 70 sejumlah 9 orang dan pada buram 2 meningkat menjadi 13 orang, sedangkan 3 orang siswa lainnya tetap memperoleh nilai di bawah 70.
120 100 80 60
Buram 1
40
Buram 2
20 0 1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16
Gambar 4.2: Diagram Garis Peningkatan Nilai Total Siswa Berdasarkan interval nilai dan pencapaian kompetensi siswa pada tabel 4.13 memperlihatkan bahwa pada uji lapangan 1 dari 16 orang siswa diketahui 2 orang (12,5%) memperoleh nilai D, 5 orang (31,25%) memperoleh nilai C, 7 orang (43,75%) memperoleh nilai B, dan 2 orang (12,5%) memperoleh nilai A.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
109
Uji Coba Lapangan 1 Grade A
12,5%
Grade D
12,5%
31,25%
43,75%
Grade C
Grade B
Gambar 4.3: Grafik Pencapaian Kompetensi Siswa Pada Uji Lapangan 1 Pada uji lapangan 2, setelah siswa diberi kesempatan untuk memperbaiki tulisan mereka berdasarkan koreksi dan rubrik penilaian yang telah diberikan. Hasil evaluasi pada uji lapangan 2 menunjukan bahwa rubrik penilaian tulisan memberikan motivasi menulis, efektif, dan membantu siswa dalam memperbaiki tulisan mereka. Dari 16 orang siswa memperlihatkan 3 orang (18,75%) memperoleh nilai C, 6 orang (37,5%) memperoleh nilai B, dan 7 orang (43,75%) memperoleh nilai A. Dari hasil ini diketahui bahwa terjadi peningkatan nilai yang cukup signifikan, karena dari 2 orang siswa yang memperoleh nilai A pada uji coba lapangan 1 meningkat menjadi 7 orang siswa pada uji coba lapangan 2. 7 orang siswa yang memperoleh nilai B menjadi 6 orang siswa pada uji coba lapangan 2. 5 orang siswa yang memperoleh nilai C pada uji coba lapangan 1 menurun menjadi 3 orang siswa pada uji coba lapangan 2 dan pada uji lapangan 2 diketahui tidak ada lagi siswa yang memperoleh nilai D.
Uji Coba Lapangan 2 18,75%
43,75% 37,5%
Gambar. 4.4: Grafik Pencapaian Kompetensi Siswa Pada Uji Lapangan 2
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
110
4.7.6 Hasil Penilaian Guru Untuk lebih membuktikan bahwa penilaian dengan menggunakan rubrik yang telah dilakukan peneliti andal dan sahih, maka peneliti juga meminta guru SMAN 8 dan SMAN 15 Kota Tangerang untuk menilai buram 2 pada tiap tulisan siswanya dengan menggunakan rubrik ini. Buram 2 dipilih karena merupakan nilai akhir siswa yang mungkin akan digunakan guru sebagai nilai menulis di sekolah. Penilaian yang dilakukan guru ini berguna untuk melihat kesenjangan nilai dengan penilaian yang telah dilakukan oleh peneliti. Sebelum guru melakukan penilaian, peneliti memberikan pengarahan dan pelatihan tentang bagaimana menggunakan rubrik ini dalam menilai hasil tulisan siswa. Pelatihan ini seputar tentang kategori apa saja yang dinilai, gradasi mutu yang menunjukan tingkat kompetesi siswa, dan skala penilaian yang digunakan untuk masing-masing gradasi mutu. Dari hasil penilaian guru dengan menggunakan rubrik, maka didapat perbandingan perolehan nilai antara peneliti dan guru sebagai berikut: Tabel 4.32: Penilaian Antara Peneliti dan Guru
Tulisan Ay1 Ay2 Ay3 Ay4 Ay5 Ay6 Ay7 Ay8
Hasil Nilai Dari Guru Nilai Peneliti SMA 8 Akhir 82 78 80 72 75 73,5 94 95 94,5 96 95 95,5 57 55 56 83 83 83 96 95 95,5 94 95 94,5
Tulisan By1 By2 By3 By4 By5 By6 By7 By8
Hasil Nilai Dari Guru Nilai Peneliti SMA 15 Akhir 75 75 75 91 90 90,5 93 92 92,5 66 65 65,5 71 70 70,5 75 77 76 90 90 90 68 70 69
Dari hasil nilai akhir di atas diperoleh rentang tertinggi buram 2 pada kelompok A adalah 2,92 (3,00 dengan pembulatan) dan pada kelompok B adalah 1,75 (2,00 dengan pembulatan). Keterangan lengkap mengenai rentang tertinggi nilai akhir dapat dilihat pada lampiran 8. Dengan demikian, batas toleransi kesenjangan nilai tertinggi antara peneliti dengan guru SMA 8 adalah 3 dan antara peneliti dengan guru SMA 15 adalah 2. Tabel di bawah adalah kesenjangan nilai pada buram 2 antara peneliti dan guru.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
111
Tabel 4.33: Kesenjangan Nilai Antara Peneliti dan Guru
Tulisan Ay1 Ay2 Ay3 Ay4 Ay5 Ay6 Ay7 Ay8
Hasil Nilai Dari Hasil Nilai Dari Tulisan Guru Guru Peneliti SMA 8 Selisih Peneliti SMA 15 Selisih 82 78 4 By1 75 75 0 72 75 3 By2 91 90 1 94 95 1 By3 93 92 1 96 95 1 By4 66 65 1 57 55 2 By5 71 70 1 83 83 0 By6 75 77 2 96 95 1 By7 90 90 0 94 95 1 By8 68 70 2
Berdasarkan kesenjangan nilai pada tabel di atas, kesenjangan nilai akhir tulisan Ay1 (4 poin) melewati batas kesenjangan yang dapat ditoleransi, yaitu 3. Perolehan kesenjangan ini, kemudian dilakukan diskusi antara peneliti dan guru SMA 8 untuk menentukan nilai akhir siswa tersebut. Setelah melakukan diskusi dan me-review ulang tulisan Ay1, maka peneliti dan guru SMA 8 sepakat tetap memberikan nilai akhir 80 pada tulisan Ay1. Korelasi penilaian antara peneliti dan dan guru SMA 8 pada buram 2 adalah 0,989 dengan signifikansi 0,00 dan korelasi penilaian antara peneliti dan guru SMA 15 adalah 0,950 dengan signifikansi 0,00 (untuk penjabaran lihat pada lampiran 9). Dengan nilai korelasi 0,989 dan 0,950 mengindikasikan bahwa penilaian dengan menggunakan rubrik ini adalah andal, dengan kata lain bahwa penilaian dengan menggunakan rubrik objektif, akurat, dan efektif membantu siswa dalam memperbaiki tulisan mereka. Sedangkan untuk signifikansi 0,00 mengindikasikan bahwa penilaian dengan menggunakan rubrik adalah sahih. Cara lain untuk lebih membuktikan bahwa penilaian dengan menggunakan rubrik yang telah dilakukan peneliti andal dan sahih, maka peneliti juga meminta guru SMAN 8 dan SMAN 15 untuk melakukan penilaian silang, yaitu guru SMAN 8 diminta untuk menilai buram 2 siswa SMAN 15 dan sebaliknya, guru SMAN 15 diminta untuk menilai buram 2 siswa SMAN 8. Dari hasil penilaian kedua guru tersebut, maka didapat hasil sebagai berikut:
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
112
Tabel 4.34: Penilaian Silang Antara Guru SMAN 8 dan SMAN 15
Tulisan
Ay1 Ay2 Ay3 Ay4 Ay5 Ay6 Ay7 Ay8
Hasil Nilai Dari Nilai Guru SMA Akhir 8 15 78 85 81,5 75 73 74 95 95 95 95 92 93,5 55 60 57,5 83 80 81,5 95 90 92,5 95 95 95
tulisan
By1 By2 By3 By4 By5 By6 By7 By8
Hasil Nilai Dari Guru SMA Nilai Akhir 15 8 75 77 76 90 90 90 92 89 90,5 65 70 67,5 70 70 70 77 85 81 90 93 91,5 70 68 69
Dari hasil penilaian silang di atas diperoleh rentang tertinggi buram 2 pada kelompok A adalah 5,59 (6,00 dengan pembulatan) dan pada kelompok B adalah 5,51 (6,00 dengan pembulatan). Keterangan lengkap mengenai rentang tertinggi nilai akhir dapat dilihat pada lampiran 10. Dengan demikian, batas toleransi kesenjangan nilai tertinggi antara guru SMA 8 dan SMA 15 untuk tulisan kelompok A dan B adalah 6. Tabel di bawah adalah kesenjangan nilai pada buram 2 antara guru SMAN 8 dan SMAN 15. Tabel 4.35: Kesenjangan Nilai Antara Guru SMAN 8 dan SMAN 15 Tulisan
Ay1 Ay2 Ay3 Ay4 Ay5 Ay6 Ay7 Ay8
Hasil Nilai Dari tulisan Guru SMA Selisih 8 15 78 85 7 By1 75 73 2 By2 95 95 0 By3 95 92 3 By4 55 60 5 By5 83 80 3 By6 95 90 5 By7 95 95 0 By8
Hasil Nilai Dari Guru SMA Selisih 15 8 75 77 2 90 90 0 92 89 3 65 70 5 70 70 0 77 85 8 90 93 3 70 68 2
Berdasarkan kesenjangan nilai pada tabel di atas, kesenjangan nilai akhir tulisan Ay1 (7 poin) dan tulisan By6 (8 poin) melewati batas kesenjangan yang dapat ditoleransi, yaitu 6. Perolehan kesenjangan ini, kemudian dilakukan diskusi antara guru SMAN 8 dan SMAN 15 untuk menentukan nilai akhir siswa tersebut. Setelah melakukan
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
113
diskusi dan me-review ulang tulisan Ay1 dan By6, maka guru SMAN 8 dan SMAN 15 sepakat memberikan nilai akhir 80 pada tulisan Ay1 dan tulisan By6. Korelasi penilaian antara guru SMAN 8 dan SMAN 15 untuk tulisan Ay adalah 0,963 dengan signifikansi 0,00 dan korelasi penilaian antara guru SMAN 8 dan SMAN 15 untuk tulisan By adalah 0,938 dengan signifikansi 0,00 (untuk penjabaran lihat pada lampiran 11). Dengan nilai korelasi 0,963 dan 0,938 mengindikasikan bahwa penilaian dengan menggunakan rubrik ini adalah andal digunakan antar-penilai (inter-raters reliability), dengan kata lain bahwa penilaian dengan menggunakan rubrik objektif, akurat, dan efektif serta membantu siswa dalam
memperbaiki
tulisan
mereka.
Sedangkan
untuk
signifikansi
0,00
mengindikasikan bahwa penilaian dengan menggunakan rubrik adalah sahih. 4.7.7 Pengambilan Keputusan Nilai Akhir Siswa Pengambilan keputusan nilai akhir siswa dalam keterampilan menulis jenis teks discussion dilakukan dengan penggabungan nilai antara peneliti dan guru (lihat tabel 4.32) dan antara guru SMAN 8 dan SMAN 15 (lihat tabel 4.34). Gabungan nilai tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.36: Nilai Gabungan Nilai Tulisan
Ay1 Ay2 Ay3 Ay4 Ay5 Ay6 Ay7 Ay8 By1 By2 By3 By4 By5 By6 By7 By8
Antara Peneliti dan Guru 80 73,5 94,5 95,5 56 83 95,5 94,5 75 90,5 92,5 65,5 70,5 76 90 69
Antara Guru SMA 8 dan SMA 15 80 74 95 93,5 57,5 81,5 92,5 95 76 90 90,5 67,5 70 80 91,5 69
Nilai Tengah 80 73,75 94,75 94,5 56,75 82,25 94 94,75 75,5 90,25 91,5 66,5 70,25 78 90,75 69
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
114
Dari hasil nilai gabungan di atas diperoleh rentang tertinggi adalah 2,241 (2,00 dengan pembulatan). Keterangan lengkap mengenai rentang nilai tertinggi antara peneliti, guru SMA 8, dan SMA 15 dapat dilihat pada lampiran 12. Dengan demikian, batas toleransi kesenjangan nilai tertinggi adalah 2. Tabel kesenjangan nilai gabungan dapat dilihat di bawah ini. Tabel 4.37: Kesenjangan Nilai Gabungan Nilai Tulisan
Ay1 Ay2 Ay3 Ay4 Ay5 Ay6 Ay7 Ay8 By1 By2 By3 By4 By5 By6 By7 By8
Antara Peneliti dan Guru 80 73,5 94,5 95,5 56 83 95,5 94,5 75 90,5 92,5 65,5 70,5 76 90 69
Antara Guru SMA 8 dan SMA 15 80 74 95 93,5 57,5 81,5 92,5 95 76 90 90,5 67,5 70 80 91,5 69
Nilai Tengah 0 0,5 0,5 2 1,5 1,5 3 0,5 1 0,5 2 2 0,5 4 1,5 0
Berdasarkan kesenjangan nilai pada tabel di atas, kesenjangan nilai akhir tulisan Ay7 (3 poin) dan tulisan By6 (4 poin) melewati batas kesenjangan yang dapat ditoleransi, yaitu 2. Perolehan kesenjangan ini, kemudian dilakukan diskusi antara peneliti, guru SMAN 8, dan guru SMAN 15 untuk memberikan keputusan nilai akhir siswa tersebut. Setelah melakukan diskusi dan me-review ulang tulisan Ay7 dan By6, maka diambil keputusan dengan memberikan nilai akhir 94 untuk tulisan Ay7 dan 80 untuk tulisan By6. Korelasi penilaian bersama yang dilakukan peneliti, guru SMAN 8, dan guru SMAN 15 pada buram 2 adalah 0,991 dengan signifikansi 0,00 (untuk penjabaran lihat pada lampiran 13). Dengan nilai korelasi 0,991 mengindikasikan bahwa penilaian dengan menggunakan rubrik andal, setelah dilakukan penilaian oleh tiga
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
115
orang penilai, yaitu peneliti, guru SMAN 8, dan guru SMAN 15. Dengan kata lain bahwa penilaian dengan menggunakan rubrik objektif, akurat, dan efektif membantu siswa dalam memperbaiki tulisan mereka. Sedangkan untuk signifikansi 0,00 mengindikasikan bahwa penilaian dengan menggunakan rubrik adalah sahih. 4.8 Perbaikan Produk Operasional Setelah uji coba lapangan 2 selesai, tahap terakhir yang dilakukan dalam pengembangan rubrik ini adalah perbaikan produk operasional. Perbaikan produk pada tahap ini dilakukan melalui data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kedua, hasil wawancara kedua, dan perolehan nilai akhir siswa. Hasil kuesioner dan wawancara kedua ditujukan untuk mengetahui pendapat siswa tentang manfaat rubrik penilaian. Berikut ini adalah hasil kuesioner kedua. Tabel 4.38: Data Kuesioner Kedua no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
P1 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3
P2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3
P3 3 4 4 2 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3
P4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3
P5 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 2 2
P6 P7 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 2 4 2 4 2 3 Rerata
P8 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3
P9 P10 2 3 4 4 1 4 2 2 2 3 3 3 1 2 2 3 2 3 1 4 1 4 3 4 3 4 3 2 3 4 2 3
Jumlah 28 40 36 31 30 36 28 31 28 34 34 36 37 30 33 27
Rerata 2,77575 4 3,52727 3,07878 3 3,52727 2,77575 3,07878 2,77575 3,38787 3,38787 3,52727 3,67878 3 3,29090 2,67878 3,24375
*) P1 = Penggunaan rubrik dalam melakukan perbaikan P2 = Keefektifan rubrik dalam meningkatkan keterampilan menulis siswa P3 = Pemahaman hasil penilaian rubrik
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
116
P4 = Motivasi memperbaiki tulisan P5 = Efektivitas waktu untuk memperbaiki tulisan P6 = Penolakan penggunaan rubrik P7 = Kemampuan menilai tulisan sendiri P8 = Mengetahui kesalahan yang dibuat P9 = Penilaian dengan rubrik atau dengan cara yang biasa guru lakukan P10 = Kepuasan siswa terhadap penilaian dengan menggunakan rubrik Dari tabel 4.34 diketahui rerata kuesioner adalah 3.24. Hal ini membuktikan bahwa rubrik penilaian tulisan efektif digunakan oleh siswa dalam memperbaiki tulisan mereka pada buram 2. Hasil kuesioner kedua ini juga menunjukan adanya korelasi positif dengan wawancara kedua. Hasil wawancara menunjukan bahwa seluruh responden menyambut positif keberadaan rubrik penilaian sebagai patokan atau alat yang dapat membantu mereka dalam memperbaiki tulisan pada buram 2. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara pada poin ke 4. Dari 16 responden, 15 responden (93,75%) merasa puas dengan penilaian rubrik dan 1 responden (6,25%) merasa kurang puas. Responden yang merasa kurang puas dengan penilaian rubrik beranggapan bahwa rentang nilai yang digunakan untuk 3 kriteria penilaian, yaitu ideas/content, word choice, dan convension terlalu besar, sehingga pemberian skor dianggap tidak objektif. Masukan pada sesi wawancara kedua ini juga menunjukan adanya korelasi dengan kuesioner pertama poin P5 yang menunjukan respon negatif terhadap rentang nilai yang diberikan dengan rerata adalah 2,71. Masukan pada sesi wawancara kedua ini juga menunjukan adanya korelasi dengan kuesioner pertama poin P5 yang menunjukan respon negatif terhadap rentang nilai yang diberikan dengan rerata adalah 2,71. Hal ini juga mendapat sorotan dari guru SMA 8 yang mengatakan bahwa skala penskoran yang digunakan tidak sesuai dengan interval penilaian yang telah dibuat (lihat tabel 4.13). Guru tersebut juga beranggapan bahwa penggunaan rentang skor 16-20 untuk tingkat mahir, 12-15 untuk tingkat mampu, 6-11 untuk pemula, dan 0-5 untuk pra pemula tidak efektif. Rentang skor seperti ini malah mempersulit guru dalam melakukan penilaian, sehingga perlu mendapatkan perbaikan dan pemikiran lebih lanjut.Masukan dan saran yang diperoleh dari guru dan siswa tersebut kemudian digunakan untuk melakukan perbaikan produk operasional.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
117
Hasil uji kuesioner dan wawancara kedua di atas secara langsung menunjukan korelasi positif dengan perolehan nilai akhir. Keputusan nilai akhir menunjukan bahwa 3 orang siswa (18,75%) memperoleh nilai C, 6 siswa (37,5%) memperoleh nilai B, dan 7 siswa (43,75%) memperoleh nilai A. Dari hasil nilai tersebut mengindikasikan bahwa penggunaan rubrik cukup efektif membantu sebagian besar siswa untuk memperbaiki tulisan mereka pada buram 2, namun masih perlu diperhatikan penggunaan skala penskoran yang digunakan. Hasil positif yang diperoleh dari uji kuesioner, wawancara, dan perolehan nilai akhir siswa tersebut mengindikasikan bahwa rubrik penilaian ini cukup andal dan dapat digunakan untuk menilai tulisan discussion siswa SMA. Dari hasil masukan yang diperoleh pada penyebaran kuesioner kedua, wawancara kedua, dan perolehan nilai akhir siswa, maka dilakukanlah beberapa perbaikan rubrik 3 , khususnya penggunaan skala penskoran untuk setiap kategori penilaian yang mencakup: ideas/content, organization, word choice, dan convension yang menggunakan rentang skor 20-16 untuk kategori advanced, 15-11 (proficient), 10-6 (basic), dan 5-0 (below basic) menimbulakan subjektivitas dalam pemberian skor dan dinilai tidak sesuai dengan interval penilaian yang dibut. Misalnya, jika siswa dinyatakan berada pada tingkat mahir (advanced)
maka penilai harus
menentukan skor antara 20, 19, 18, 17, atau 16. Penentuan skor ini menimbulkan pertanyaan dikalangan siswa, kenapa ada yang memperoleh skor 19, 18, dan 20. Upaya untuk membuat penilaian menjadi lebih objektif, penggunaan skala penskoran yang tadinya diadaptasi dari rubrik yang dibuat oleh Jacobs (1981) diganti dengan skala penskoran seperti yang digunakan Hamp-Lyons (1992, 1993) dan Andrade (1997) serta rubrik yang digunakan di San Diego Unified School District. Skala penskoran yang digunakan pada kedua rubrik tersebut menggunakan angka 1,2,3, dan 4 untuk mewakili pencapaian kompetensi siswa. Selanjutnya, rubrik akhir menggunakan skala penskoran 4 untuk tingkat mahir (advanced), 3 untuk tingkat (proficient), 2 untuk tingkat (basic), dan 1untuk tingkat (below basic). Dari skala penskoran ini, maka dibuat interval nilai dan uraian pencapaian siswa untuk rubrik akhir, seperti terlihat pada tabel berikut:
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
118
Tabel 4.39: Interval Nilai dan Uraian Pencapaian Siswa Untuk Rubrik Akhir Poin
Nilai
Uraian
A
26 - 28
Memperlihatkan penguasaan pada tahap sangat memuaskan. Memiliki pemahaman struktur organisasi dan sistem tata bahasa yang baik. Memperlihatkan penguasaan yang cukup baik tentang struktur organisasi dan sistem tata bahasanya. Pada rentang ini tulisan dikategorikan pada tahap memuaskan. Memperlihatkan penguasaan parsial tentang struktur organisasi dan sistem tata bahasa. Pemahaman pada tingkat ini dikategorikan cukup. Memperlihatkan pemahaman terbatas tentang struktur organisasi dan sistem tata bahasanya. Pemahaman pada tingkat ini dikategorikan kurang. Memperlihatkan sama sekali tidak menguasai struktur organisasi dan sistem tata bahasanya dengan baik. Pemahaman pada tingkat ini dikategorikan buruk.
B 21- 25 C 14 - 20 D 7 - 13 E 0-6
Hasil temuan di atas menghasilkan rubrik akhir yang masih perlu diujicobakan lagi agar dipastikan lebih efektif dan andal untuk selanjutnya digunakan dalam menilai hasil tulisan discussion siswa SMA. Rubrik akhir dapat dilihat pada tabel berikut:
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
119
Tabel 4.40: Rubrik 3 Diadaptasi dari rubrik yang dibuat oleh Jacobs, Hamp-Lyons dan Andrade, serta Rubrik yang digunakan di San Diego Unified School District STUDENT : DATE : CLASS :
CRITERIA AND SCORE LEVEL 1 I D E A S / C O N T E N T
O R G
CATEGORY
Cohesion
Advanced 4 States a compelling issue that appeals to the audience. Focus on topic is clear and definite. Effective and appropriate details create a vivid picture showing knowledge and insight.
Proficient 3 States an effective issue that makes a clear and knowledgeable judgment. Focus on topic is clear. Sufficient details create a picture showing some knowledge and insight.
Basic 2 Issue is too narrow, too broad or not immediately clear to reader. Focus on topic is somewhat defined. Underdeveloped details show little knowledge
Below Basic 1 No clear issue. Focus on topic is not clearly defined. Limited or disconnected details show a lack of understanding.
Introduction/ Issue
Strong, engaging introduction. The introduction is inviting, states the main topic, and previews the structure of the writing.
Engaging introduction, Adequate sequencing of ideas based on purpose and linked to issue, but it is not particularly inviting to the reader.
The introduction states the main topic, but does not adequately preview the structure of the writing nor is it particularly inviting to the reader. Introduction may need some revision.
There is no clear introduction of the main topic or structure of the writing. Introduction may not exist or may need major revision.
theme
SCORE
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
120
A N
pros
I Argument
Z A
Presents powerful Argument pros to support issue, effective sequencing of ideas enhances argument and links to issue. Well documented evidence provides a consistent and convincing perspective on issue.
Effectively supports issue with relevant argument(s) pros and evidence. Adequately uses elaboration techniques to suit audience and purpose.
Supporting argument(s) pros or evidence insufficient, irrelevant or unclear. Lacks explanation/ elaboration.
Little or no supporting reasons or credible evidence to support issue.
Effectively addresses opposing viewpoints and provides counterarguments, building a convincing and wellfocused argument.
Addresses an opposing viewpoint and provides a reasonable counterargument.
Addresses opposing viewpoint but does not provide a reasonable counterargument.
Doesn’t address opposing viewpoint nor provide counterargument
Powerful conclusion reinforces issue. The position of the student to the topic is strong. She/he strongly agrees to one of the argument.
Conclusion reinforces thesis and gives closure, conclusion and issue are clearly linked. Student’s stance or position to the topic is flexible. She/he is flexible to both argument pros and cons.
Conclusion attempt to establish focus, conclusion may need some revision. The position of the student is neutral toward the topic.
Conclusion lacks focus, conclusion may not exist or may need major revision.
T I
Cons
O N
Conclusion Position
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
121
W O Precision, R D Effectiveness, C H O I C E
4 C O N V E N T I O N S
Words/phrases powerfully convey the intended message in a very interesting and precise way. Precise, vivid, natural language creates a clear and complete picture in the reader’s mind.
Effective words/phrases get message across. Correct, adequate word choice creates a clear picture in the reader’s mind.
More precise words/phrases are needed to create a clear message. Ordinary word choice attempts to create a picture in the reader’s mind. Verbs, nouns, adjectives, and phrases are adequate.
Limited vocabulary; words may be used inappropriately. Language choice and phrasing is inappropriate, repetitive or lacks meaning.
With 0-5 errors
With 6-10 errors
With 11-15 errors
With > 15 errors
A strong grasp of the standard writing conventions is apparent: capitalization is accurate, punctuation is smooth and enhances meaning, spelling is correct even on more difficult words, grammar is essentially correct, usage is correct.
A strong grasp of the standard writing conventions is apparent capitalization is correct, punctuation is smooth and enhances meaning, spelling of common words is correct; grammar is generally correct, usage is generally correct.
A basic grasp of the standard writing conventions is apparent. Errors in conventions may impair readability, errors occasionally obscure meaning.
A minimal grasp of the standard writing conventions is apparent. Numerous errors in conventions distract and/or confuse the reader. Limited understanding of appropriate conventions.
CATEGORY
spelling, punctuation, grammar
SCORE
TOTAL SCORE:
TEACHER’S COMMENTS:
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
122
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
BAB 5 PENUTUP
Bagian penutup ini berisi simpulan, implikasi, dan saran. Simpulan pada bab ini adalah intisari yang diperoleh dari pengembangan dan hasil penelitian yang diuraikan pada Bab 4. Bagian implikasi berisi tentang dampak dari hasil temuan yang diperoleh dalam penelitian dan pengembangan ini. Pada bagian saran memuat tentang masukan yang penulis kemukakan untuk memperbaiki kekurangan yang terdapat di dalam penelitian ini.
5.1 Simpulan Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam pengembangan rubrik, maka dihasilkan suatu luaran berupa rubrik penilaian tulisan discussion untuk siswa SMA. Rubrik penilaian tulisan ini berisi empat kategori penilaian, yaitu untuk kategori ideas and content, organization, word choice, dan conventions dengan rentang skor yang telah ditentukan pada masing-masing gradasi mutu. Skor 4 untuk tingkat mahir (advanced), 3 untuk tingkat mampu (proficient), 2 untuk tingkat pemula (basic), dan 1untuk tingkat pra pemula (below basic). Berdasarkan evaluasi teman sejawat, hasil analisis, dan penskoran yang dilakukan oleh peneliti dan guru terhadap tulisan siswa, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan rubrik penilaian tulisan ini dipastikan dapat memudahkan guru bahasa Inggris dalam menilai hasil tulisan siswa secara lebih akurat dan objektif. Bentuk penilaian yang menfokuskan pada struktur generik teks membuat penilain ini andal dan akurat untuk menilai tulisan discussion. Hal ini tidak menutup kemungkinan dijadikan patokan untuk membuat rubrik penilaian jenis tulisan yang lain. Dengan demikian, rubrik ini akan sangat membantu guru fokus menilai pada jenis teks tertentu. Sedangkan siswa dapat lebih memahami struktur generik setiap tulisan dan membantu mereka memperbaiki tulisan pada buram selanjutnya. Rerata peningkatan nilai pada kategori ideas and content adalah 1.875 poin, pada kategori introduction/issue meningkat 0.8125 poin, kategori argument pros meningkat 1.375 poin, kategori argument cons meningkat 0,8125, kategori
122
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
123
kesimpulan 0,8125, kategori word choice meningkat 2,4375, dan pada kategori conventions meningkat 2,3125 poin. Hasil ini mengindikasikan bahwa penggunaan rubrik andal dan dapat membantu siswa untuk memperbaiki tulisan mereka selanjutnya. Untuk mengetahui apakah penggunaan rubrik ini dianggap efektif oleh siswa, maka dipakai hasil uji kuesioner dan wawancara. Hasil uji kuesioner dan wawancara menunjukan bahwa format rubrik sudah cukup baik dan siswa menganggap penggunaan rubrik penilaian praktis digunakan dalam menilai tulisan mereka karena lebih akurat dan objektif serta terbukti efektif membantu siswa dalam memperbaiki tulisan mereka pada buram 2. Hal ini dibuktikan dengan rerata hasil uji kuesioner pertama yang mencapai 3.15 dan uji kuesioner kedua yang mencapai hasil 3.24. Kedua hasil kuesioner ini membuktikan bahwa penggunaan rubrik dalam menilai hasil tulisan siswa dianggap efektif, akurat, dan objektif. Selain itu, keandalan dan keakuratan rubrik ini diperkuat dengan hasil penilaian gabungan pada tulisan siswa yang dilakukan oleh peneliti, guru SMAN 8, dan guru SMAN 15. Hasil penilaian gabungan menunjukan bahwa korelasi penilaian gabungan ini adalah 0,991 dengan signifikansi 0,00. Hal ini mengindikasikan bahwa penilaian dengan menggunakan rubrik andal, objektif, dan efektif membantu siswa dalam memperbaiki tulisan mereka. Sedangkan untuk signifikansi 0,00 mengindikasikan bahwa penilaian dengan menggunakan rubrik adalah sahih.
5.2 Implikasi Hasil temuan yang diperoleh dalam penelitian dan pengembangan ini memberikan implikasi terutama yang berhubungan dengan penilaian hasil tulisan siswa, seperti dijabarkan di bawah ini. a. Penggunaan rubrik penilaian tulisan ini memudahkan guru dalam menilai hasil tulisan siswa khususnya jenis teks discussion secara lebih objektif dan akurat. namun guru sebaiknya diberi penjelasan dan pelatihan tentang penggunaan rubrik tersebut. b. Sedangkan bagi siswa rubrik ini efektif dalam membantu mereka memperbaiki tulisan pada buram berikutnya dengan memperhatikan kekurangan dan
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
124
kelemahan pada masing-masing kategori penilaian. Disamping itu, mereka juga dapat mengetahui kekuatan tulisan yang telah mereka buat. Namun, penggunaan rubrik ini cukup berhasil karena peneliti mendampingi siswa dalam memahami isi rubrik, sehingga siswa dapat memahami rubrik dengan baik setelah diberi penjelasan sebelumya oleh peneliti. c. Berdasarkan poin (b) di atas, rubrik yang dihasilkan diperkirakan lebih mudah digunakan di Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional (RSBI) yang kemampuan bahasa Inggris siswanya sudah cukup baik daripada di sekolah biasa. Hal ini disebabkan penggunaan bahasa yang dipakai di dalam rubrik mungkin sulit dipahami siswa di sekolah biasa yang memiliki kemampuan bahasa Inggris masih terbatas. Namun, bila selanjutnya rubrik ini mau dipakai, penggunaan bahasa harus disederhanakan terlebih dahulu. d. Pengembangan rubrik penilaian tulisan discussion ini memiliki ciri khas pada penilaian struktur generiknya, sehingga berimplikasi terhadap pemahaman siswa tentang struktur generik teks tersebut.
5.3 Saran Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dan pengembangan rubrik penilaian tulisan discussion, penulis memaparkan beberapa saran di bawah ini. a. Keberlanjutan pembuatan rubrik penilaian untuk siswa SMA diharapkan dapat diperhatikan mengingat pada penelitian ini pengembangan rubrik hanya dilakukan khusus untuk jenis teks discussion, sehingga pengembangan rubrik penilaian jenis tulisan yang lain sangat terbuka untuk dilakukan pada penelitian berikutnya. b. Pengembangan rubrik penilaian tulisan discussion ini memiliki ciri khas pada struktur generiknya, sehingga memungkinkan bagi peneliti lain untuk membuat rubrik penilaian jenis teks yang lain dengan memfokuskan penilaian pada struktur generik masing-masing teks. c. Hasil penelitian yang menunjukan rerata peningkatan nilai pada kategori kesimpulan (conclusion) lebih rendah dibanding dengan rerata peningkatan nilai pada kategori yang lain. Hal ini mengharuskan guru memberikan
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
125
pemahaman dan pelatihan lebih lanjut kepada siswa tentang bagaimana membuat suatu kesimpulan yang baik dan lugas. d. Mengingat penelitian ini masih pada tahap pengembangan dan akhirnya menghasilkan suatu luaran berupa rubrik penilaian tulisan discussion untuk siswa SMA, maka peneliti lain yang berminat untuk melanjutkan penelitian ini sebaiknya mengujicobakan rubrik ini pada skala yang lebih besar untuk lebih membuktikan keakuratan rubrik dalam menilai tulisan siswa secara lebih objektif. Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada pengajaran kemahiran menulis khususnya dalam penilaian hasil tulisan siswa, dan akhirnya e. Penulis menyadari bahwa pembuatan rubrik ini masih jauh dari sempurna, maka untuk meningkatkan keakuratan, keandalan, dan keobjektifitasan rubrik penilaian ini, peneliti secara terbuka dan senang hati bagi para peneliti lain untuk me-review atau mengulang dari tahap awal pengembangan rubrik untuk menghasilkan gradasi mutu dan uraian skala penilaian pada masing-masing kategori yang sesuai dan andal untuk menilai kemampuan menulis siswa SMA,
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
DAFTAR PUSTAKA
Andrade, H.G. (1997). Understanding rubrics. Educational leaderships. 29 Mei 2012. http://www.middleweb.com/rubricsHD.html. Azhar, I.N. (2010). Pembagian jenis-jenis wacana (Genre Teks). 21 Desember 2011. http://pusatbahasaalazhar.wordpress.com/pesona-puisi/pembagian-jenisjenis-wacana-genre-teks/. Bathesta, Y., & Wahyuni, L.D. (2011, Januari). Rubrik: asesmen alternatif untuk menilai peserta didik secara realtime dan komprehensif. Makalah yang disampaikan pada Konferensi Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI), Hotel Nusantara, Bandar Lampung. Borg, W.R., & Gall, M.D. (1989). Educatioanal research. New York: Longman. Brown, H.D. (2004). Language assessment: principles and classroom practices. NY: Pearson Education. Depdiknas. (2007). Kurikulum tingkat satuan pendidikan.. Jakarta: Depdiknas. _______. (2009). Panduan implementasi standar penilaian pada KTSP di sekolah. Jakarta: Depdiknas. Ferris, D., & Hedgcock, J.S. (2005). Teaching ESL composition: purpose, process, and practice (2nd ed.). NJ: Lawrence Erlbaum. Golich, Vicki. (1998). Thinking About Assessment. Makalah. (Conference for Chairs a special panel on Academic Program Assessment). University of Minnesota. Halliday, M. A. K. (1994). An Introduction to Functional Grammar (2nd ed.). London: Edward Arnold. ________. (2002). Linguistic studies of text and discourse. London: Continuum. Hyland, K. (2003). Second language writing. New York: Cambridge University Press. ________. (2008). Genre and academic writing in the disciplines. Language Teaching, 41, 543–562. Jacobs, H.L. et al. (1981). Testing ESL Composition: A Practical Approach. Massachuset: Newburry House. Kress, G. (1994). Learning to write (2nd ed.). London: Routledge and Kegan Paul Ltd.
126
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
127
Kidam. (2011). The Effect of The Rhetorical Approach on The Development of Learners’ Rhetorical Awareness in Writing The Argumentative Essay: A Case Study. Jakarta. Disertasi. Universitas Katholik Atma Jaya. (Tidak Dipublikasikan). Mertler, C.A. (2001). Designing Scoring Rubrics for Your Classroom. Practical Assessment, Research & Evaluation, 7(25). Millar, Diane. (2011). Promoting Genre Awareness in the EFL Classroom. Journal of English Teaching Forum, 2, 2-15. Nitko, A.J. (1996). Educational Assessment of Student. New Jersey: Prentice-Hall. Nunan, D. (1999). Second language teaching and learning. Boston: Heinle and Heinle. Nunan, David., & Kathleen, M, Bailey (2009). Exploring second language classroom research. Boston: Heinle. Poerwanti, Jenny, I, S. (2011). Asesmen otentik dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Makalah. Pendidikan Guru sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. (Tidak Dipublikasikan). Rass, R.A. (2011). Integrating reading and writing for effective language teaching. Journal of English Teaching Forum, 39, 1-5. Rofi’uddin, Ahmad. (1996). Penilaian pengajaran bahasa indonesia di sekolah dasar. Malang: IKIP Malang. San Diego Unified School District. (2006, September). SDUSD Grade 7 NARRATIVE Writing Rubric. April 5, 2012. http://old.sandi.net/depts/literacy/rubrics/7_writing.pdf Syafi’ie, I. (1988). Retorika dalam menulis. Jakarta: Depdikbud. Tarigan, H.G. (1994). Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa. Wijayanti, N. (2010). Implementasi Ancangan Proses Genre di Sekolah Menengah Atas di Indonesia: Studi Kasus. Depok. Karya Proyek. Pascasarjana Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia. (Tidak Dipublikasikan). Yan, Guo. (2005). A Process genre model for teaching writing. Journal of English Teaching Forum. 43, 18-26. Zainul, A. (2001). Alternative assessment applied approach. Jakarta: Dikti Depdiknas.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
128
Zainul, A., & Mulyana, A. (2005). Materi pokok: tes dan asesmen di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Model Penilaian SMA (n.d.). September, 2006. http://www.scribd.com/doc/7174527/Model-Penilaian-SMA-Sept06.
Diunduh
pada tanggal 12 April 2012.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
129
Lampiran 1. Silabus Pembelajaran Bahasa Inggris Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP)
Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester
Standar Kompetensi
: SMA / MA ……………….. : Bahasa Inggris : XI / 2
Kompetensi Dasar
7.1 Merespon Mendengarkan makna dalam 7. Memahami makna percakapan dalam percakapan transaksional transaksional dan (to get things interpersonal done) dan resmi dan interpersonal berlanjut (bersosialisasi) (sustained) dalam resmi dan konteks kehidupan berlanjut sehari-hari (sustained) yang menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan tindak tutur: menyatakan
Materi Pembelajaran Responding to expressions of congratulating and complimenting
Nilai Budaya & Karakter Bangsa Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab
Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif Percaya diri (keteguhan hati, optimis). Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin) Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)
Kegiatan Pembelajaran Melakukan studi pustaka untuk mengidentifika si berbagai ungkapan menyatakan sikap dan perasaan beserta responnya secara berkelompok. Mendengarkan percakapan interpersona/tra nsaksional melalui tape secara klasikal Mendiskusikan tindak tutur yang digunakan
Indikator Pencapaian Kompetensi Mengidentifikasi hubungan antar pembicara Mengidentifikasi makna tindak tutur sikap terhadap sesuatu Merespon tindak tutur menyatakan sikap terhadap sesuatu
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Tertulis
1 x 45
Developing English Competenci es for Grade X Senior High School (SMA/MA) Tape Kamus Kaset/CD Tape/CD Player OHP/LCD Foto/ Poster Gambar Koran berbehasa Inggris Majalah
(PG dan Uraian) 1 x 45
Quiz
Mengidentifikasi makna tindak tutur menyatakan perasaan sedih Merespon tindak tutur menyatakan perasaan sedih Mengidentifikasi makna tindak tutur menyatakan
Tugas
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
130
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Nilai Budaya & Karakter Bangsa
Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif
sikap terhadap sesuatu, menyatakan perasaan cinta, dan menyatakan perasaan sedih 7.2 Merespon makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal (bersosialisasi) resmi dan berlanjut (sustained) yang menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan tindak tutur: menyatakan perasaan malu, menyatakan perasaan marah, dan menyatakan perasaan jengkel
Responding to narrative texts
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab
Percaya diri (keteguhan hati, optimis). Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin) Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
dan responnya dalam percakapan yang didengar secara berkelompok
Merespon tindak tutur menyatakan perasaan cinta
Melakukan studi pustaka untuk mengidentifika si berbagai ungkapan menyatakan perasaan beserta responnya secara berkelompok. Mendengarkan percakapan interpersona/tra nsaksional melalui tape secara klasikal Mendiskusikan tindak tutur yang digunakan dan responnya dalam percakapan yang didengar secara berkelompok
Penilaian
Alokasi Waktu
perasaan cinta
Sumber Belajar Internet
Mengidentifikasi konteks situasi Mengidentifikasi makna tindak tutur menyatakan perasaan malu
Tertulis
2 x 45
Merespon tindak tutur menyatakan perasaan malu
(PG dan Uraian)
2 x 45
Mengidentifikasi makna tindak tutur menyatakan perasaan marah Merespon tindak tutur menyatakan perasaan marah Mengidentifikasi makna tindak tutur menyatakan perasaan jengkel Merespon tindak tutur menyatakan perasaan jengkel
Quiz
Tugas
Developing English Competenci es for Grade X Senior High School (SMA/MA) Tape Kamus Kaset/CD Tape/CD Player OHP/LCD Foto/ Poster Gambar Koran berbehasa Inggris Majalah Internet
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
131
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
8. Memahami makna 8.1 Merespon dalam teks makna dalam fungsional pendek teks fungsional dan monolog pendek resmi berbentuk dan tak resmi narrative, spoof, yang discussion, dan menggunakan hortatory ragam bahasa exposition dalam lisan secara konteks kehidupan akurat, lancar sehari-hari dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari
8.2 Merespon makna dalam teks monolog yang menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam teks
Materi Pembelajaran Responding to expressions of congratulating and complimenting Responding to narrative texts
Responding to expressions of congratulating and complimenting Responding to narrative texts
Nilai Budaya & Karakter Bangsa
Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).
Mendengarkan sebuah pengumuman lisan.
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).
Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin) Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)
Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan,
Mendiskusikan isi teks yang didengar secara berpasangan. Mendiskusikan bentuk bahasa lisan berdasarkan teks yang didengar secara kelompok.
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Mengidentifikasi topik sebuah teks fungsional pendek yang didengar
Tertulis
1 x 45
Mengidentifikasi informasi tertentu teks yang didengar
(PG dan Uraian)
1 x 45
Quiz
1 x 45
Developing English Competenci es for Grade X Senior High School (SMA/MA) Tape Kamus Kaset/CD Tape/CD Player OHP/LCD Foto/ Poster Gambar Koran berbehasa Inggris Majalah Internet
Mengidentifikasi tujuan komunikasi teks fungsional pendek yang didengar.
Tugas
Mendengarkan sebuah narrative/spoof /discussion/hor tatory exposition secara klasikal. Mendiskusikan isi teks yang didengar secara berpasangan. Melakukan
Mengidentifikasi main idea dari teks hortatory exposition yang didengar Mengidentifikasi tokoh dari cerita yang didengar Mengidentifikasi kejadian dalam teks yang didengar
Tertulis
1 x 45
(PG dan Uraian)
2 x 45
Tugas
1 x 45
Developing English Competenci es for Grade X Senior High School (SMA/MA) Tape Kamus Kaset/CD
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
132
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
berbentuk: narrative, spoof, discussion, dan hortatory exposition
Nilai Budaya & Karakter Bangsa membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab
Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif mampu memimpin) Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
case building berdasarkan kelompok pro dan kontra.
Mengientifikasi bagian cerita yang lucu
Penilaian
Alokasi Waktu
Quiz
Tape/CD Player OHP/LCD Foto/ Poster Gambar Koran berbehasa Inggris Majalah Internet
Mengientifikasi solusi dalam sebuah cerita yang didengar Mengidentifikasi kasus yang didengar Mengidentifikasi argumen yang didengar
9.1 MengungkapBerbicara kan makna 9. Mengungkapkan dalam makna dalam teks percakapan percakapan transaksional transaksional dan (to get things interpersonal done) dan resmi dan interpersonal berlanjut (bersosialisasi) (sustained) dalam resmi dan konteks kehidupan berlanjut sehari-hari (sustained) dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan tindak tutur:
Congratulating and complimenting
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).
Bermain peran secara berkelompok
Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin) Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)
Menggunakan tindak tutur menyatakan sikap terhadap sesuatu Merespon tindak tutur menyatakan sikap terhadap sesuatu Menggunakan tindak tutur menyatakan perasaan cinta Merespon tindak tutur menyatakan perasaan cinta Menggunakan tindak tutur menyatakan perasaan sedih Merespon tindak
Performans
Sumber Belajar
6 x 45
Developing English Competenci es for Grade X Senior High School (SMA/MA) Tape Kamus Kaset/CD Tape/CD Player OHP/LCD Foto/ Poster Gambar Koran berbehasa Inggris Majalah
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
133
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Nilai Budaya & Karakter Bangsa
Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif
Kegiatan Pembelajaran
menyatakan sikap terhadap sesuatu, menyatakan perasaan cinta, dan menyatakan perasaan sedih 9.2 Mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal (bersosialisasi) resmi dan berlanjut (sustained) yang menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan tindak tutur: menyatakan perasaan malu, menyatakan perasaan marah, dan menyatakan
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Alokasi Waktu
tutur menyatakan sikap terhadap sesuatu, menyatakan perasaan cinta, dan menyatakan perasaan sedih Performing a monologue of a narrative text
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).
Bermain peran secara berkelompok
Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin) Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)
Menggunakan tindak tutur menyatakan perasaan malu Merespon tindak tutur menyatakan perasaan malu Menggunakan tindak tutur menyatakan perasaan marah Merespon tindak tutur menyatakan perasaan malu, menyatakan perasaan marah, dan menyatakan perasaan jengkel
Sumber Belajar Internet
Tertulis
1 x 45
(PG dan Uraian)
2 x 45
Tugas
1 x 45
Quiz
Developing English Competenci es for Grade X Senior High School (SMA/MA) Tape Kamus Kaset/CD Tape/CD Player OHP/LCD Foto/ Poster Gambar Koran berbehasa Inggris Majalah Internet
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
134
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Nilai Budaya & Karakter Bangsa
Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).
Memberikan sebuah pengumuman lisan secara bergantian
Menggunakan bahasa lisan dalam menyampaikan teks fungsional pendek
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).
Mendongeng
Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).
berkelompok
Tugas Menggunakan kalimat past continuous dalam menyampaikan Performans spoof
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
4 x 45
Developing English Competenci es for Grade X Senior High School (SMA/MA) Tape Kamus Kaset/CD Tape/CD Player OHP/LCD Foto/ Poster Gambar Koran berbehasa Inggris Majalah Internet
perasaan jengkel 10 Mengungkapkan 10.1 Mengungkapmakna dalam teks kan makna fungsional pendek dalam teks dan esei berbentuk fungsional narrative, spoof, pendek resmi discussion, dan dan tak resmi hortatory dengan exposition dalam menggunakan konteks kehidupan ragam bahasa sehari-hari lisan secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari
10.2 Mengungkapkan makna dalam esei dengan mengguna-kan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks
Congratulating and complimenting Performing a monologue of a narrative text
Congratulating and complimenting Performing a monologue of a narrative text
Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).
Tugas performance
4 x 45
Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin) Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)
Melakukan debat secara
Pengambil
Melakukan monolog berbentuk narrative
4 x 45
4 x 45
Developing English Competenci es for Grade X Senior High School (SMA/MA) Tape
Melakukan
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
135
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk: narrative, spoof, discussion, dan hortatory exposition
Nilai Budaya & Karakter Bangsa prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab
Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif
Kegiatan Pembelajaran
resiko (suka tantangan, mampu memimpin)
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Alokasi Waktu
monolog berbentuk discussion
Kamus Kaset/CD Tape/CD Player OHP/LCD Foto/ Poster Gambar Koran berbehasa Inggris Majalah Internet
Melakukan monolog berbentuk hortatory exposition
Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)
Menggunakan modal “should” untuk menyampaikan saran Melakukan debat
11.1Merespon Membaca makna dalam 11 Memahami makna teks fungsional teks fungsional pendek pendek dan esei (misalnya berbentuk banner, poster, narrative, spoof, pamphlet, dll.) discussion, dan resmi dan tak hortatory resmi yang exposition dalam menggunakan konteks kehidupan ragam bahasa sehari-hari dan tulis secara untuk mengakses akurat, lancar ilmu pengetahuan dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan untuk mengakses ilmu pengetahua
Identifying meanings and informatio n in a narrative text
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab
Percaya diri (keteguhan hati, optimis). Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin) Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)
Membaca nyaring bermakna sebuah banner, poster, pamphlet secara individu Mendiskusikan isi teks yang dibaca secara berpasangan. Mendiskusikan ciri-ciri gramatikal yang digunakan dalam teks yang dibaca secara berkelompok.
Membaca nyaring Performans bermakna wacana ragam Tertulis tulis yang (PG dan dibahas dengan Uraian) ucapan dan intonasi yang benar Quiz Mengidentifikasi topic dari teks Tugas yang dibaca Mengidentifikasi informasi tertentu dari banner, poster, pamphlet
Sumber Belajar
1 x 45 1 x 45
2 x 45
Developing English Competenci es for Grade X Senior High School (SMA/MA) Tape Kamus Kaset/CD Tape/CD Player OHP/LCD Foto/ Poster Gambar Koran berbehasa Inggris
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
136
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Nilai Budaya & Karakter Bangsa
Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar Majalah Internet
11.2 Merespon makna dan langkah retorika dalam esei yang menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan untuk mengakses ilmu pengetahuan dalam teks berbentuk narrative, spoof, discussion, dan hortatory exposition
Reading narrative texts
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab
Percaya diri (keteguhan hati, optimis). Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin) Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)
Membaca nyaring bermakna teks exposition secara individu Mendiskusikan berbagai aspek dari teks seperti isi, struktur teks, secara berkelompok. Berlatih menggunakan kalimat yang menyatakan argumen dan saran
Performans
2 x45
Tertulis (PG dan Uraian)
4 x45
Mengidentifikasi setting dalam sebuah cerita narasi
Tugas
2 x45
Mengidentifikasi komplikasi dalam sebuah cerita narasi
Quiz
Mengidentifikasi makna kata dalam teks yang dibaca Mengidentifikasi makna kalimat dalam teks yang dibaca
Mengidentifikasi kejadian dalam teks yang dibaca Mengidentifikasi kasus yang dibahas dalam teks
Developing English Competenci es for Grade X Senior High School (SMA/MA) Tape Kamus Kaset/CD Tape/CD Player OHP/LCD Foto/ Poster Gambar Koran berbehasa Inggris Majalah Internet
Mengidentifikasi argumen yang diberikan Mengidentifikasi saran yang diberikan Mengidentifikasi langkahlangkah retorika dari teks
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
137
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Nilai Budaya & Karakter Bangsa
Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Tugas
2 x 45
Developing English Competenci es for Grade X Senior High School (SMA/MA) Tape Kamus Kaset/CD Tape/CD Player OHP/LCD Foto/ Poster Gambar Koran berbehasa Inggris Majalah Internet
Mengidentifikasi tujuan komunikasi teks dibaca 12.1 MengungkapMenulis kan makna 12 Mengungkapkan dalam teks makna dalam teks fungsional fungsional pendek pendek dan esei berbentuk (misalnya narrative, spoof, banner, poster, discussion, dan pamphlet, dll.) hortatory resmi dan tak exposition dalam resmi dengan konteks kehidupan menggunakan sehari-hari ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari
12.2 Mengungkapkan makna dan langkah retorika dalam esei dengan menggunakan ragam bahasa tulis secara
Developing a paragraph of a narrative text based on the pictures
Writing narrative texts
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).
Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)
Menuliskan sebuah banner, poster, pamphlet secara berkelompok dan Mempublikasik an di lingkungan sekolah
Menulis gagasan utama Mengelaborasi gagasan utama Membuat draft, merevisi, menyunting Menghasilkan banner, poster, atau pamphlet
Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)
Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad,
Menggunakan tata bahasa, kosa kata, tanda baca, ejaan, dan tata tulis dengan akurat
Membuat draft teks exposition dengan melakukan chain writing. Melakukan menulis teks discussion
Menggunakan kalimat past continuous dalam menulis spoof Menggunakan kalimat kompleks dalam membuat sebuah cerita
Unjuk kerja
Developing English Competenci es for Grade X Senior High School (SMA/MA)
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
138
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk: narrative, spoof, discussion, dan hortatory exposition
Materi Pembelajaran
Nilai Budaya & Karakter Bangsa tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab
Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif
Kegiatan Pembelajaran
enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin) Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)
Indikator Pencapaian Kompetensi Menggunakan modal “should” untuk menulis saran pada teks hortatory exposition Menghasilkan teks berbentuk spoof Menghasilkan teks berbentuk discussion
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Tugas Unjuk kerja
2 x 45 2 x 45
Tape Kamus Kaset/CD Tape/CD Player OHP/LCD Foto/ Poster Gambar Koran berbehasa Inggris Majalah Internet
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
139
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran
: B.Inggris
Kelas/Semester
: XI/2
Pertemuan ke
: 44
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Standar Kompetensi 1. Memahami makna teks monolog/esei berbentuk narrative, spoof, discussion, dan hortatory exposition secara akurat, lancar, dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan mengakses ilmu pengetahuan. 2. Mengungkapkan makna dalam teks monolog/esei tulis narrative, spoof, discussion, dan hortatory exposition secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan mengakses ilmu pengetahuan Kompetensi Dasar 1. Memahami dan merespon makna dalam teks monolog/esei yang menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima dalam teks berbentuk: discussion 2. Mengungkapkan makna dalam teks monolog/esei yang menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima dalam teks berbentuk: discussion Indikator Mengidentifikasi makna dalam teks molog/essei berbentuk discussion Mengidentifikasi langkah-langkah retorika dalam wacana: discussion Menulis teks berbentuk monolog/esei berbentuk discussion
1. Tujuan Pembelajaran Siswa mengidentifikasi makna dalam teks molog/essei berbentuk discussion Siswa mengidentifikasi langkah-langkah retorika dalam wacana: discussion Siswa dapat menulis teks berbentuk monolog/esei berbentuk discussion 2. Materi Pokok Teks tulis berbentuk discussion 3. Metode Pembelajaran/Teknik: Genre-based
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
140
(lanjutan)
4. Langkah-langkah Kegiatan Kegiatan Awal (10’) Siswa mendapat feedback tentang tulisan mereka sebelumnya Kegiatan Inti (70’) Siswa menulis teks berbentuk discussion dengan tema riding bike to school Siswa membuat ide mengenai tema yang dipilihnya Siswa boleh saling bertukar tulisan dan mengomentari kekurangannya Siswa juga meminta saran dari guru mereka Kegiatan Akhir (10’) Siswa mengumpulkan hasil tulisan kepada guru 5. Sumber/Bahan/Alat Buku Look Ahead 2 6. Penilaian Teknik: Unjuk kerja Bentuk: hasil tulisan
Mengetahui Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
_________________ NIP.
_________________ NIP.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
141
Lampiran 3. Kuesioner Untuk Siswa 1. Kuesioner Pertama Satuan Pendidikan Kelas Alokasi Waktu Jumlah item
: Sekolah Menengah Atas : XI IPA : 25 menit : 10 butir
Petunjuk Umum : Angket ini hanya untuk kepentingan pendidikan dan tidak akan berpengaruh terhadap nilai Anda di sekolah ini. Silahkan mengisi dengan sejujur-jujurnya dan sebenar-benarnya berdasarkan pikiran Anda dan sesuai dengan yang Anda alami. 1. Bacalah setiap nomor dengan seksama. 2. Isilah sesuai dengan apa yang anda alami tanpa ada paksaan dari pihak manapun Petunjuk Khusus : Tuliskan pendapat Anda terhadap setiap pernyataan ( pertanyaan ) dengan cara memberikan tanda cek list ( ) pada kolom jawaban sebagai berikut : SS S TS STS No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
9. 10.
: Sangat Setuju : Setuju : Tidak Setuju : Sangat Tidak Setuju
Pernyataan Anda dapat mengerti format rubrik ini dengan baik Kategori penilaian sudah mencakup semua unsur dalam membuat suatu tulisan discussion yang baik Bahasa yang digunakan dalam rubrik ini sulit untuk dipahami Kriteria penilaian mudah dipahami Rentang nilai untuk masing-masing kriteria sudah sangat sesuai Format rubrik sederhana dan praktis Anda merasa penilaian dengan menggunakan rubrik ini bersifat objektif dan tidak asal-asalan Kategori yang digunakan dalam rubrik ini tidak sesuai dengan materi yang diajarkan guru di dalam kelas Kriteria yang digunakan terlalu tinggi untuk tingkat SMA Rubrik ini membantu Anda memahami faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam menulis
SS
S
TS
STS
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
142
2.
Kuesioner Kedua
Satuan Pendidikan Kelas Alokasi Waktu Jumlah item
: Sekolah Menengah Atas : XI IPA : 25 menit : 10 butir
Petunjuk Umum : Angket ini hanya untuk kepentingan pendidikan dan tidak akan berpengaruh terhadap nilai Anda di sekolah ini. Silahkan mengisi dengan sejujur-jujurnya dan sebenar-benarnya berdasarkan pikiran Anda dan sesuai dengan yang Anda alami. 3. Bacalah setiap nomor dengan seksama. 4. Isilah sesuai dengan apa yang anda alami tanpa ada paksaan dari pihak manapun Petunjuk Khusus : Tuliskan pendapat Anda terhadap setiap pernyataan ( pertanyaan ) dengan cara memberikan tanda cek list ( ) pada kolom jawaban sebagai berikut : SS S TS STS
: Sangat Setuju : Setuju : Tidak Setuju : Sangat Tidak Setuju
No. Pernyataan 1. Rubrik ini mudah digunakan untuk memperbaiki kesalahan dalam tulisan Anda 2. Rubrik ini efektif digunakan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan Anda dalam menulis 3. Anda tidak mengalami kendala dalam memahami hasil penilaian guru dengan menggunakan rubrik ini 4. Rubrik ini memotivasi Anda dalam memperbaiki tulisan yang telah dinilai dan diberi masukan oleh guru 5. Rubrik ini membingungkan Anda dalam memperbaiki tulisan, sehingga Anda membutuhkan waktu lama untuk memperbaiki tulisan berikutnya 6. Rubrik seperti ini sudah ada sebelumnya dan Anda tidak suka jika guru mengunakan alat ini dalam menilai tulisan Anda 7. Dengan rubrik ini Anda dapat menilai tulisan Anda apakah sudah baik atau belum
SS
S
TS
STS
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
143
No. Pernyataan 8. Rubrik ini membantu Anda memahami kesalahan dalam tulisan yang Anda buat 9. Anda lebih suka dengan penilaian yang biasa guru berikan daripada menggunakan rubrik ini 10. Anda merasa puas dengan penilaian tulisan menggunakan rubrik ini dan selanjutnya Anda ingin guru tetap menggunakan rubrik ini sebagai alat dalam menilai tulisan Anda.
SS
S
TS
STS
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
144
Lampiran 4. Wawancara Kepada Siswa dan Guru 1. Pertanyaan Wawancara Pertama Untuk Siswa Nama: Kelas: 1.
Bagaimana pendapat Anda tentang format rubrik yang digunakan untuk menilai hasil tulisan Anda?
2.
Bagaimana pendapat Anda tentang penggunaan bahasa dalam rubrik ini? Apakah muda dipahami atau tidak?
3.
Apakah Anda memahami semua kriteria yang digunakan dalam rubrik ini?
4.
Apakah guru Anda pernah menggunakan rubrik semacam ini untuk menilai tulisan Anda?
5.
Apa pendapat Anda terhadap bentuk penilaian tulisan dengan menggunakan rubrik ini?
2. Pertanyaan Wawancara Kedua Untuk Siswa Nama: Kelas: 1.
Apakah rubrik penilaian ini membantu Anda dalam memperbaiki tulisan Anda pada buram 2?
2.
Sejauhmana rubrik ini mengarahkan Anda dalam memperbaiki tulisan pada buram 2?
3.
Apakah rubrik ini praktis digunakan untuk menilai tulisan Anda? bila dilihat dari segi keakuratan dan objektivitasnya?
4.
Secara keseluruhan apakah Anda merasa puas terhadap penilaian dengan menggunakan rubrik ini?
5.
Apakah seterusnya Anda ingin guru menggunakan rubrik ini dalam menilai hasil tulisan Anda?
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
145
Lampiran 5a. Analisis Uji Coba Awal 1. Ayesha Tantriana Giving Homework to children Who does said that homework is always being an important thing for students. I have been wondering why it is important or not. Sometimes, think we should have , because it is the strong reason why students have to opened the book and review the lesson. Homework also helps students to remember what they have learned at school.Without homework, some lazy students just study if there will be any examination. But for dilligent students, they will study at home, eventhough there is no homework or examination. Therefore, I hope if homework is very important for increasing student’s spirit to study at home. , especially for school which has full time learning, homework isn’t the strong reason for studying at home. The students will so exhausted if they finish studying at school above 3 p.m and then after arrive at home, they have to do their homework from school. They think, it’s better for then to take a rest or have some refreshment after being so bored at school. So, homework is an important thing for education, but only for the students who don’t have full time at school. 2. Sri Elita Homework to children there are a lot of discussion as to whether children should be given homework or not. Is it enough for children having time to study at school or reading additional time in home for study after school time?some people claim that children do enough work in school already. They also argue that children have their hobbies which they want to do after school, such as sport or music. A further point they make is that a lot of homeworks are pointless and does not help the children learn at all. however, there are also strong arguments against this point of view. Parents and teachers argue that it is important to find out whether children can work on their own without the support from the teacher. They say that the evening is a good time for children to sit down and think about what they have learned in school. Furthermore they claim that the school day is too short to get anything done. It makes sense to send home tasks like independent reading or further writing task which do not need the teacher support. I think, on balance, that some homework is good idea but that should only given at the weekend when children have more time.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
146
Lampiran 5b. Penilaian Tulisan Siswa Pada Uji Coba Awal 1. Tulisan Siswa SMAN 8 Tangerang STUDENT : Ayesha Tantriana DATE : CLASS : 1 CATEGORY I D E A S / C O N T E N T O R G A N I Z A T I O N
theme Cohesion
Introduction /Issue Argument Conclusion
4. Advanced A (50-45)
3. Proficient B (44-40)
2. Basic C (39-35)
1. Below Basic D (34-30)
States a compelling issue that appeals to the audience. Focus on topic is clear and definite. Effective and appropriate details create a vivid picture showing knowledge and insight.
States an effective issue (position) that makes a clear and knowledgeable judgment. Focus on topic is clear. Sufficient details create a picture showing some knowledge and insight.
Issue is too narrow, too broad or not immediately clear to reader. Focus on topic is somewhat defined. Underdeveloped details show little knowledge and are too general to create a picture.
No clear issue. Focus on topic is not clearly defined. Limited or disconnected details show a lack of understanding
Strong, engaging introduction. The introduction is inviting, states the main topic, and previews the structure of the writing.
Engaging introduction, Adequate sequencing of ideas based on purpose and linked to issue, but it is not particularly inviting to the reader.
The introduction states the main topic, but does not adequately preview the structure of the writing nor is it particularly inviting to the reader. Introduction may need some revision.
There is no clear introduction of the main topic or structure of the writing. Introduction may not exist or may need major revision.
SCORE
50
50
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
147
W O R D
Precision, Effectiveness,
C H O I C E
C O N V E N T I O N S
spelling, punctuation, grammar
Words/phrases powerfully convey the intended message in a very interesting and precise way. Precise, vivid, natural language creates a clear and complete picture in the reader’s mind. Powerful verbs, precise nouns, and appropriate adjectives
Effective words/phrases get message across. Correct, adequate word choice creates a clear picture in the reader’s mind. Lively verbs, specific nouns, and appropriate adjectives and phrases add to the meaning.
More precise words/phrases are needed to create a clear message. Ordinary word choice attempts to create a picture in the reader’s mind. Verbs, nouns, adjectives, and phrases are adequate.
Limited vocabulary; words may be used inappropriately. Verb and noun choice is rather general. Adjectives and phrases lack definition. Language choice and phrasing is inappropriate, repetitive or lacks meaning.
A strong grasp of the standard writing conventions is apparent: capitalization is accurate, punctuation is smooth and enhances meaning, spelling is correct even on more difficult words, grammar is essentially correct, usage is correct.
A strong grasp of the standard writing conventions is apparent capitalization is correct, punctuation is smooth and enhances meaning, spelling of common words is correct; grammar is generally correct, usage is generally correct.
A basic grasp of the standard writing conventions is apparent. Errors in conventions may impair readability, errors occasionally obscure meaning.
A minimal grasp of the standard writing conventions is apparent. Numerous errors in conventions distract and/or confuse the reader. Limited understanding of appropriate conventions.
50
45
TOTAL SCORE:
190
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
148
2. Tulisan Siswa SMAN 15 Tangerang STUDENT : Sri Elita DATE : CLASS : 1 CATEGORY I D E A S / C O N T E N T O R G A N I Z A T I O N
theme Cohesion
Introduction /Issue Argument Conclusion
4. Advanced A (50-45)
3. Proficient B (44-40)
2. Basic C (39-35)
1. Below Basic D (34-30)
States a compelling issue that appeals to the audience. Focus on topic is clear and definite. Effective and appropriate details create a vivid picture showing knowledge and insight.
States an effective issue (position) that makes a clear and knowledgeable judgment. Focus on topic is clear. Sufficient details create a picture showing some knowledge and insight.
Issue is too narrow, too broad or not immediately clear to reader. Focus on topic is somewhat defined. Underdeveloped details show little knowledge and are too general to create a picture.
No clear issue. Focus on topic is not clearly defined. Limited or disconnected details show a lack of understanding
Strong, engaging introduction. The introduction is inviting, states the main topic, and previews the structure of the writing.
Engaging introduction, Adequate sequencing of ideas based on purpose and linked to issue, but it is not particularly inviting to the reader.
The introduction states the main topic, but does not adequately preview the structure of the writing nor is it particularly inviting to the reader. Introduction may need some revision.
There is no clear introduction of the main topic or structure of the writing. Introduction may not exist or may need major revision.
SCORE
45
45
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
149
W O R D
Precision, Effectiveness,
C H O I C E
C O N V E N T I O N S
spelling, punctuation, grammar
Words/phrases powerfully convey the intended message in a very interesting and precise way. Precise, vivid, natural language creates a clear and complete picture in the reader’s mind. Powerful verbs, precise nouns, and appropriate adjectives
Effective words/phrases get message across. Correct, adequate word choice creates a clear picture in the reader’s mind. Lively verbs, specific nouns, and appropriate adjectives and phrases add to the meaning.
More precise words/phrases are needed to create a clear message. Ordinary word choice attempts to create a picture in the reader’s mind. Verbs, nouns, adjectives, and phrases are adequate.
Limited vocabulary; words may be used inappropriately. Verb and noun choice is rather general. Adjectives and phrases lack definition. Language choice and phrasing is inappropriate, repetitive or lacks meaning.
A strong grasp of the standard writing conventions is apparent: capitalization is accurate, punctuation is smooth and enhances meaning, spelling is correct even on more difficult words, grammar is essentially correct, usage is correct.
A strong grasp of the standard writing conventions is apparent capitalization is correct, punctuation is smooth and enhances meaning, spelling of common words is correct; grammar is generally correct, usage is generally correct.
A basic grasp of the standard writing conventions is apparent. Errors in conventions may impair readability, errors occasionally obscure meaning.
A minimal grasp of the standard writing conventions is apparent. Numerous errors in conventions distract and/or confuse the reader. Limited understanding of appropriate conventions.
44
50
TOTAL SCORE:
184
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
150
Lampiran 6a. Hasil Tulisan Siswa Pada Uji Coba Lapangan 1. 1. Tulisan Ax2 Berikut ini adalah hasil tulisan siswa yang ditulis pada buram pertama dan diberi nama tulisan Ax2.
2. Tulisan Ax6 Berikut ini adalah hasil tulisan siswa yang ditulis pada buram pertama dan diberi nama tulisan Ax6.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
151
3. Tulisan Bx3 Berikut ini adalah hasil tulisan siswa yang ditulis pada buram pertama dan diberi nama tulisan Bx3.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
152
Lampiran 6b. Penilaian Tulisan Dengan Menggunakan Rubrik Pada Uji Coba Lapangan 1 Akan ditampilkan satu contoh rubrik penilaian. 1. Penilaian Rubrik Tulisan Ax2 STUDENT : Katarina Vivi D DATE : CLASS : XI IPA 1 I D E A S / C O N T E N T 2
CATEGORY
theme Cohesion
CATEGORY
O R G A
Introduction/ Issue
4. Advanced A (20-16) States a compelling issue that appeals to the audience. Focus on topic is clear and definite. Effective and appropriate details create a vivid picture showing knowledge and insight.
3. Proficient B (15-11) States an effective issue that makes a clear and knowledgeable judgment. Focus on topic is clear. Sufficient details create a picture showing some knowledge and insight.
2. Basic C (10-6) Issue is too narrow, too broad or not immediately clear to reader. Focus on topic is somewhat defined. Underdeveloped details show little knowledge
1. Below Basic D (5-0) No clear issue. Focus on topic is not clearly defined. Limited or disconnected details show a lack of understanding.
SCORE
4. Advanced A (10-9) Strong, engaging introduction. The introduction is inviting, states the main topic.
3. Proficient B (8-6) Engaging introduction, Adequate sequencing of ideas based on purpose and linked to issue, but it is not particularly inviting to the reader.
2. Basic C (5-3) The introduction states the main topic, but does not adequately preview the structure of the writing nor is it particularly inviting to the reader. Introduction may need some revision.
1. Below Basic D (2-0) There is no clear introduction of the main topic or structure of the writing. Introduction may not exist or may need major revision.
SCORE
13
5
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
153
N I
pros
Z Argument A T Cons
I O N
3 W O R D C H O I C E
Conclusion
CATEGORY
Precision, Effectiveness,
Presents powerful Argument pros to support issue, effective sequencing of ideas enhances argument and links to issue. Well documented evidence provides a consistent and convincing perspective on issue. Effectively addresses opposing viewpoints and provides counter-arguments, building a convincing and well-focused argument. Powerful conclusion reinforces issue.
Effectively supports issue with relevant argument(s) pros and evidence. Adequately uses elaboration techniques to suit reader and purpose.
Supporting argument(s) pros or evidence insufficient, irrelevant or unclear. Lacks explanation/ elaboration.
Little or no supporting reasons or credible evidence to support issue.
Addresses an opposing viewpoint and provides a reasonable counterargument.
Addresses opposing viewpoint but does not provide a reasonable counterargument.
Doesn’t address opposing viewpoint nor provide counterargument
Conclusion reinforces thesis and gives closure, conclusion and issue are clearly linked.
Conclusion attempt to establish focus, conclusion may need some revision.
Conclusion lacks focus, conclusion may not exist or may need major revision.
4. Advanced A (20-16) Words/phrases powerfully convey the intended message in a very interesting and precise way. Precise, vivid, natural language creates a clear and complete picture in the reader’s mind.
3. Proficient B (15-11) Effective words/phrases get message across. Correct, adequate word choice creates a clear picture in the reader’s mind.
2. Basic C (10-6) More precise words/phrases are needed to create a clear message. Ordinary word choice attempts to create a picture in the reader’s mind. Verbs, nouns, adjectives, and phrases are adequate.
1. Below Basic D (5-0) Limited vocabulary; words may be used inappropriately. Language choice and phrasing is inappropriate, repetitive or lacks meaning.
5
7
5
SCORE
10
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
154
4
C O N V E N T I O N S
CATEGORY
spelling, punctuation, grammar
4. Advanced A (20-16) A strong grasp of the standard writing conventions is apparent: capitalization is accurate, punctuation is smooth and enhances meaning, spelling is correct even on more difficult words, grammar is essentially correct, usage is correct.
3. Proficient B (15-11) A strong grasp of the standard writing conventions is apparent capitalization is correct, punctuation is smooth and enhances meaning, spelling of common words is correct; grammar is generally correct, usage is generally correct.
SCORE
2. Basic C (10-6)
1. Below Basic D (5-0)
A basic grasp of the standard writing conventions is apparent. Errors in conventions may impair readability, errors occasionally obscure meaning.
A minimal grasp of the standard writing conventions is apparent. Numerous errors in conventions distract and/or confuse the reader. Limited understanding of appropriate conventions.
10
TOTAL TEACHER’S COMMENTS:
SCORE:
55
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
155
Lampiran 7a. Hasil Tulisan Siswa Pada Uji Coba Lapangan 2. 1. Tulisan Ay2 Berikut ini adalah hasil tulisan siswa yang ditulis pada buram kedua dan diberi nama tulisan Ay2.
2. Tulisan Ay6 Berikut ini adalah hasil tulisan siswa yang ditulis pada buram kedua dan diberi nama tulisan Ay6.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
156
3. Tulisan By3 Berikut ini adalah hasil tulisan siswa yang ditulis pada buram kedua dan diberi nama tulisan By3.
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
157
Lampiran 7b. Penilaian Tulisan Dengan Menggunakan Rubrik Pada Uji Coba Lapangan 2 Akan ditampilkan satu contoh penilaian rubrik tulisan 1. Penilaian Rubrik Tulisan Ay2 STUDENT : Katarina Vivi D DATE : CLASS : XI IPA CRITERIA AND SCORE LEVEL 1
I D E A S / C O N T E N T 2
O R
CATEGORY
theme Cohesion
CATEGORY
Introduction/ Issue
SCORE
Advanced (20-16)
Proficient (15-11)
Basic (10-6)
Below Basic (5-0)
States a compelling issue that appeals to the audience. Focus on topic is clear and definite. Effective and appropriate details create a vivid picture showing knowledge and insight.
States an effective issue that makes a clear and knowledgeable judgment. Focus on topic is clear. Sufficient details create a picture showing some knowledge and insight.
Issue is too narrow, too broad or not immediately clear to reader. Focus on topic is somewhat defined. Underdeveloped details show little knowledge
No clear issue. Focus on topic is not clearly defined. Limited or disconnected details show a lack of understanding.
Advanced (10-9) Strong, engaging introduction. The introduction is inviting, states the main topic, and previews the structure of the writing.
Proficient (8-6) Engaging introduction, Adequate sequencing of ideas based on purpose and linked to issue, but it is not particularly inviting to the reader.
Basic (5-3) The introduction states the main topic, but does not adequately preview the structure of the writing nor is it particularly inviting to the reader. Introduction may need some revision.
Below Basic (2-0) There is no clear introduction of the main topic or structure of the writing. Introduction may not exist or may need major revision.
15
SCORE
7
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
158
G A
pros
N Argument I Z
Presents powerful Argument pros to support issue, effective sequencing of ideas enhances argument and links to issue. Well documented evidence provides a consistent and convincing perspective on issue.
Effectively supports issue with relevant argument(s) pros and evidence. Adequately uses elaboration techniques to suit audience and purpose.
Supporting argument(s) pros or evidence insufficient, irrelevant or unclear. Lacks explanation/ elaboration.
Little or no supporting reasons or credible evidence to support issue.
8
Effectively addresses opposing viewpoints and provides counter-arguments, building a convincing and well-focused argument.
Addresses an opposing viewpoint and provides a reasonable counterargument.
Addresses opposing viewpoint but does not provide a reasonable counterargument.
Doesn’t address opposing viewpoint nor provide counterargument
8
Powerful conclusion reinforces issue. The position of the student to the topic is strong. She/he strongly agrees to one of the argument.
Conclusion reinforces thesis and gives closure, conclusion and issue are clearly linked. Student’s stance or position to the topic is flexible. She/he is flexible to both argument pros and cons.
Conclusion attempt to establish focus, conclusion may need some revision. The position of the student is neutral toward the topic
Conclusion lacks focus, conclusion may not exist or may need major revision.
A Cons
T I O N
Conclusion Position
9
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
159
3 W O R D
CATEGORY
Precision, Effectiveness,
C H O I C E
4 C O N V E N T I O N S
Advanced (20-16) Words/phrases powerfully convey the intended message in a very interesting and precise way. Precise, vivid, natural language creates a clear and complete picture in the reader’s mind.
punctuation, grammar
Basic (10-6) More precise words/phrases are needed to create a clear message. Ordinary word choice attempts to create a picture in the reader’s mind. Verbs, nouns, adjectives, and phrases are adequate.
Below Basic (5-0) Limited vocabulary; words may be used inappropriately. Language choice and phrasing is inappropriate, repetitive or lacks meaning.
Advanced (20-16) With 0-5 errors
Proficient (15-11) With 6-10 errors
Basic (10-6) With 11-15 errors
Below Basic (5-0) With > 15 errors
A strong grasp of the standard writing conventions is apparent: capitalization is accurate, punctuation is smooth and enhances meaning, spelling is correct even on more difficult words, grammar is essentially correct, usage is correct.
A strong grasp of the standard writing conventions is apparent capitalization is correct, punctuation is smooth and enhances meaning, spelling of common words is correct; grammar is generally correct, usage is generally correct.
A basic grasp of the standard writing conventions is apparent. Errors in conventions may impair readability, errors occasionally obscure meaning.
A minimal grasp of the standard writing conventions is apparent. Numerous errors in conventions distract and/or confuse the reader. Limited understanding of appropriate conventions.
CATEGORY
spelling,
Proficient (15-11) Effective words/phrases get message across. Correct, adequate word choice creates a clear picture in the reader’s mind.
SCORE
13
SCORE
12
TOTAL TEACHER’S COMMENTS:
SCORE:
72
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
160
Lampiran 8. Toleransi Rentang Tertinggi Kesenjangan Antara Nilai Peneliti dan Guru
Peneliti 82 72 94 96 57 83 96 94 std mean rentang
Nilai Akhir Guru SMA 8 78 75 95 95 55 83 95 95
Selisih 4 3 1 1 2 0 1 1
Peneliti 75 91 93 66 71 75 90 68
1,30247 1,625 2,92747
Std Mean rentang
Nilai Akhir Guru SMA 15 75 90 90 65 70 83 90 65
Selisih 0 1 1 1 1 2 0 2 0,755929 1 1,755929
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
161
Lampiran 9. Korelasi Penilaian buram 2 antara peneliti dan guru 1. Antara peneliti dan guru SMA 8 nilai buram 2 nilai peneliti Correlation
P 0,989025 Sig. (2-tailed) n
o,ooo 8
2. antara peneliti dan guru SMA 15 nilai buram 2 nilai peneliti Correlation
P 0,950486 Sig. (2-tailed) n
o,ooo 8
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
162
Lampiran 10. Toleransi Rentang Tertinggi Kesenjangan Nilai Antara Guru SMAN 8 dan SMAN 15.
Tulisan
Ay1 Ay2 Ay3 Ay4 Ay5 Ay6 Ay7 Ay8
Hasil Nilai Dari Guru SMA 15 8 78 85 75 73 95 95 95 92 55 60 83 80 95 90 95 95 total std mean rentang
tulisan Selisih 7 2 0 3 5 3 5 0 25 2,474874 3,125 5,599874
By1 By2 By3 By4 By5 By6 By7 By8
Hasil Nilai Dari Guru SMA 15 Selisih 8 75 77 2 90 90 0 92 89 3 65 70 5 70 70 0 77 85 8 90 93 3 70 68 2 total Std mean rentang
23 2,642374 2,875 5,517374
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
163
Lampiran 11. Korelasi Penilaian buram 2 antara guru SMAN 8 dan SMAN 15
1. Korelasi Penilaian Tulisan B Antara guru SMAN 8 dan SMAN 15
nilai buram 2 nilai peneliti Correlation
P 0,963268
Sig. (2-tailed) n
o,ooo 8
2. Korelasi Penilaian Tulisan B Antara guru SMAN 8 dan SMAN 15 nilai buram 2 nilai peneliti Correlation
P
Sig. (2-tailed) n
0,938797
o,ooo 8
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
164
Lampiran 12. Toleransi Rentang Tertinggi Kesenjangan Nilai Bersama
Nilai Tulisan
Ay1 Ay2 Ay3 Ay4 Ay5 Ay6 Ay7 Ay8 By1 By2 By3 By4 By5 By6 By7 By8 total std mean rentang
Antara Peneliti dan Guru 80 73,5 94,5 95,5 56 83 95,5 94,5 75 90,5 92,5 65,5 70,5 76 90 69
Antara Guru SMA 8 dan SMA 15 80 74 95 93,5 57,5 81,5 92,5 95 76 90 90,5 67,5 70 80 91,5 69
selisih 0 0,5 0,5 2 1,5 1,5 3 0,5 1 0,5 2 2 0,5 4 1,5 0 21 1,108677891 1,3125 2,421177891
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.
165
Lampiran 13. Korelasi Penilaian bersama antara peneliti, guru SMAN 8, dan guru SMAN 15
nilai buram 2 nilai peneliti Correlation
P
Sig. (2-tailed) n
0,991769
o,ooo 16
Universitas Indonesia
Pengembangan rubrik..., Harjuli Surya Putra, FIB UI, 2012.