UNIVERSITAS INDONESIA
MATA UANG EMAS KESULTANAN ACEH DAN SAMUDERA PASAI, KAJIAN NUMISMATIK DAN ARKEOLOGIS
SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Humaniora
NITA LESTARI NPM: 0806343696
FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI ARKEOLOGI DEPOK 2014
ABSTRAK
Nama
: NITA LESTARI
Program Studi : ARKEOLOGI Judul: Mata uang emas Kesultanan Samudra Pasai dan Aceh Darusalam, Kajian Numismatik dan Arkeologis. Skripsi ini membahas mengenai mata uang emas yang dikeluarkan oleh Kesultanan Samudra Pasai dan Aceh Darusalam. Data utama berupa mata uang emas didapatkan dari koleksi milik Museum Bank Indonesia yang dikaji menggunakan kajian Numismatik dan Arkeologis. Penelitian ini memfokuskan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada mata uang tersebut, baik hiasan, ukuran, bentuk, mutu, berat, dan isi tulisan. Dalam melakukan penelitian ini dilakukan beberapa tahapan sebagai metode penelitian, yakni meliputi pengumpulan data, deskripsi, analisis, dan diakhiri dengan kesimpulan. Kata kunci: Mata uang emas( Dirham ), Numismatik, dan Arkeologi
Mata uang …, Nita Lestari, FIB UI, 2014
ABSTRACT
Name
: NITA LESTARI
Study Program
: ARCHAEOLOGY
Title
: Samudra Pasai and Aceh Darusalam Sultanate’s Gold Currency, a
Numismatic and Archaeological Research. The gold currency of Samudra Pasai and Aceh Darusalam Sultanate is the base of this research. The gold currency as the main data of this research are taken from Bank Indonesia Museum’s collection and studied by numismatic and archaeological study. This research are focusing on the transformation of the gold currency itself, particularly the ornament, size, shape, quality, weight and the inscription. Some stages as the research’s method are done to make this research, which are collecting data, description, analyzing the data, and ended with a conclusion. Keyword(s): Gold currency (Dirham), Numismatic, Archaeology.
Mata uang …, Nita Lestari, FIB UI, 2014
Mata uang …, Nita Lestari, FIB UI, 2014
dipecahkan tanpa mengurangi nilai, dan mudah dipindahkan.
BAB I PENDAHULUAN
Tidak hanya itu mata uang yang
I.1 Latar Belakang
terbuat dari logam dapat memberikan
Berdasarkan penelitian, manusia
informasi
mengenai
dimensi
waktu
telah lama mengenal uang, tepatnya ketika
(temporal dimension), dimensi tempat asal
sistem
pembuatan
barter
tersebut
sudah
tidak
dan
penemuan
(spatial
digunakan lagi. Sistem barter merupakan
dimension), dan dimensi bentuk (formal
suatu kondisi dimana pada waktu yang
dimension) yang terdiri dari; atribut bentuk
bersamaan terdapat keinginan yang sama
(shape), ukuran (size), gaya (stylistic), dan
dari
melakukan
teknologi (technological) dari mata uang
pertukaran akan suatu barang (double
logam pada masa itu (Aruan, 2003:4). Hal
confidence of wants) (Idris, H.R.,dkk,
ini yang menyebabkan mata uang logam
2008:75). Dalam perkembangannya sistem
sebagai uang penuh (full bodied money)
barter dianggap tidak praktis dan dapat
yang artinya nilai uang yang tertera
merugikan
dipermukaannya sama dengan nilai yang
pihak-pihak
salah
yang
satu
pihak
yang
melakukan pertukaran. Adanya kondisi tersebut
menyebabkan
terkandung didalamnya.
terjadinya Dalam penelitian Arkeologi, mata
penggunaan uang sebagai media tukar. fungsi
uang logam dianggap sebagai artefak
sebagai perantara untuk pertukaran barang
bertanggal mutlak yang memuat nama
dengan
raja/ penguasa, angka tahun terbitnya dan
Secara
umum
uang
barang,
memiliki sehingga
dapat
menghindari perdagangan secara barter.
adanya hiasan-hiasan atau tulisan yang
akan
tertera pada kedua sisinya (Mundardjito,
membahas mengenai mata uang yang
1978:47). Hal ini yang menyebabkan mata
berbahan
biasa
uang memiliki peranan yang penting bagi
digunakan sebagai mata uang terdiri dari
penelitian arkeologi dan sejarah. Cabang
emas, perak, perunggu, tembaga, dan
ilmu
alumunium. Bahan logam dipilih sebagai
meneliti
Dalam
mata
penelitian
logam.
uang/
alat
Logam
tukar
ini yang
dikarenakan
memiliki nilai yang dapat ditentukan,
sejarah mata
yang uang
mempelajari kuno
dan
disebut
numismatik,1 berasal dari kata nomisma (bahasa Yunani) (Trigangga, 2003:7).
tahan lama, tidak mudah rusak, mudah 1
Numismatik: 1.Aktivitas mengoleksi atau mengumpulkan koin, uang kertas (Bank note),
Mata uang …, Nita Lestari, FIB UI, 2014
Penelitian ini akan dibahas mata uang
timah, busuk dan yang paling kecil disebut
emas Kesultanan Samudra Pasai dan Aceh
keuëh/pëng (Zainuddin, 1960:70). Adapun
Darussalam
catatan Cheng Ho abad XIII menyebutkan
koleksi
Museum
Bank
Indonesia lebih mendalam. Kesultanan
kesultanan
Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam
menggunakan mata uang yang terbuat dari
pertama di Nusantara yang mengeluarkan
timah (Kusmiati, 1977:3).
mata uang berbahan logam mulia atau emas sebagai alat tukar yang resmi dan sah. Derham yang dikeluarkan pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Malik Az-Zahir (1297-1326) sampai saat ini masih dianggap sebagai derham tertua (Alfian, 1979:8). Mata uang emas tersebut dinamakan derham atau dirham. Derham2 berasal dari kata dirham (drachma, bahasa Persia)
merupakan
mata
uang
emas
telah
Dari uraian diatas maka masalah pada penelitian ini adalah 1. Atribut-atribut apa saja yang terdapat pada mata uang ? 2. Inskripsi apa yang terdapat pada mata uang ? 3. Bagaimana
kaitannya
antara
nama-nama dan gelar sultan yang terdapat pada mata uang
2008:90).
tersebut berita-berita
Pasai
I.2 Rumusan Masalah:
warisan peradaban Persia (Idris, H.R.,dkk,
Berdasarkan
Samudra
dengan
sejarah
Kesultanan Samudra Pasai dan
Asing
Aceh Darusalam ?
mengenai kerajaan ini menyebutkan pada masa pemerintahan Sultan Malikul Saleh
4. Bagaimana perkembangan dari
telah mengeluarkan mata uang yang terdiri
mata uang Kesultanan Samudra
dari; derham emas, derham perak, gupang
Pasai dan Aceh Darusalam? I.3 Tujuan Penelitian:
medali dan alat tukar lainnya. 2. Istillah ini berasal dari kata Numisma (Bahasa Latin) dan Nomisma (BahasaYunani) yang berarti koin atau mata uang (Kamus Istilah Dasar Numismatik). 2 Istilah Derham atau Dirham: 1. Mata uang
penelitian
berbahan emas yang dipakai pada masa
atau
pemerintahan Islam masa lalu atau oleh badan
Samudra
atau organisasi Islam masa kini 2. Di Tanah Arab
Darusalam.
dipergunakan untuk menyebutkan mata uang yang terbuat dari logam (Kamus Istilah Dasar
Dari
uraian ini
diatas
maka
bertujuan
untuk
mengetahui perkembangan sejarah kronologis Pasai
I.4 Gambaran Data:
Numismatik).
Mata uang …, Nita Lestari, FIB UI, 2014
Kesultanan dan
Aceh
Pada penelitian ini data yang
tersebut. Data picktorial merupakan data–
digunakan merupakan hasil penelitian
data yang berupa gambar-gambar dan
koinemas Islam (derham mas) koleksi
peta-peta lama.
Museum Bank Indonesia. Koleksi tersebut
terdiri dari 6 keping derham (emas), 18
BAB II
keping derham Kesultanan Samudra Pasai dan 16 keping derham Kesultanan Aceh. Memiliki
bentuk
SEJARAH KESULTANAN SAMUDERA PASAI DAN KESULTANAN ACEH DARUSSALAM
lingkaran/bulat3,
berdiameter±1mm, mutu ±13 karat, berat ±0,50 gram, memiliki hiasan motif lingkaran-‐
II.1 Sejarah Kesultanan Samudra Pasai
lingkaran kecil, dan terdapat tulisan-‐tulisan
Munculnya kesultanan Samudra Pasai
huruf Arab pada kedua bagian mata uang
seiring dengan runtuhnya kekuasaan kerajaan
tersebut. Tulisan-‐tulisan atau inskripsi4 yang
Sriwijaya di Selat Malaka. Sebelumnya
terdapat pada kedua bagian tersebut biasanya
kedudukkan Sriwijaya diganti oleh kerajaan
bertuliskan nama sultan dan ungkapan sultan
Melayu di Jambi yang juga berkuasa di
yang telah mengeluarkan mata uang tersebut
Malaka, akan tetapi pusat kerajaan ini
atau sultan yang sedang berkuasa.
dipindahkan
kepedalaman
yaitu
Minangkabau, sehingga pengawasan terhadap
I.5 Metode Penelitian:
selat Malaka berkurang (Muhamad Ibrahim,
Metode penelitian ini terdiri dari
1991: 53). Hal ini yang menyebabkan
beberapa tahapan. Penelitian ini diawali
kesultanan Samudra Pasai menggantikan
dengan melakukan pengumpulan data.
kedudukan kerajaan Melayu di Selat Malaka.
Pengumpulan data terdiri data verbal dan
data picktorial. Pengumpulan data verbal
Pasai : Kesultanan Samudra Pasai ini didirikan
terdiri
tertulis,
oleh Sultan Malik as-‐Saleh (1270-‐1297 M).
naskah-naskah kuno, catatan atau berita-
Sultan ini digantikan oleh puteranya yang
berita Asing dan juga pengamatan lansung
bernama Sultan Muhammad (1297-‐1326 M)
mengenai ukuran, bentuk, bahan dan
(Alfian,1979:15). Setelah sultan mangkat
hiasan yang terdapat pada mata uang
beliau digantikan oleh Sultan Mahmud Malik
dari
sumber-sumber
Kesultanan
Samudera
az-‐Zahir (1326-‐1345 M). Ketika sultan sedang
3
Kronologis
Bulat : bentuk lingkaran sempurna dengan jarak sisi-sisi dari titik pusatnya sama, nama lainya temu gelang. Soeroso,hal.47. 2004 4 Inskripsi : tulisan, pahatan atau guratan hurufhuruf yang mengandung pesan pada permukaan benda/bangunan. Soeroso,hal.47:2004.
melakukan
tugas
keluar
Pasai,
sultan
digantikan sementara oleh adiknya yang bernama Sultan Mansur Malik az-‐Zahir (1326)
Mata uang …, Nita Lestari, FIB UI, 2014
akan tetapi sultan Mansur melakukan
Mahmud (1477-‐1500 M). Sultan digantikan
kesalahan karena telah mengambil wanita
oleh Sultan Abd.Allah Malik az-‐Zahir (1501-‐
dari istana. Hal ini yang membuat Sultan
1513 M). Kemudian digantikan oleh Sultan
Mahmud
Zain al-‐Abidin (1513-‐1524 M). Pada masa
membuangnnya
ke
Tamiang
(Alfian.1979:17).
sultan ini Kesultanan Samudera Pasai
Kemudian setelah sultan ini mangkat
digantikan oleh Sultan Ahmad Malik az-‐Zahir (1346-‐1383 M). Pada tahu 1361 Kesultanan Samudera Pasai dikalahkan oleh Kerajaan Majapahit dan Sultan melarikan diri. Sultan
mengalami kemunduran, yakni tahun 1521 diserang oleh Portugis dan tahun1524 berhasil ditaklukan oleh Sultan Ali Mughayat Syah, yaitu Sultan dari Kesultanan Aceh Darussalam (Alfian,1979:27).
digantikan oleh Sultan Zain al-‐Abidin Malik az-‐
II.2 Gambaran kota Kesultanan Samudra
Zahir (1383-‐1405 M). Sultan ini mangkat
Pasai
terbunuh oleh Sultan Pidie, yaitu Raja Nakur. Setelah mangkatnya sultan ini kesultanan dipimpin oleh istrinya yang bernama Sultanah Nahrasiyah (1405-‐1412 M), akan tetapi ketika beliau menggantikan suaminya menjadi sultan beliau mengeluarkan sayembara untuk siapa saja yang dapat membunuh Raja Nakur jika ia laki-‐laki maka akan diangkat sebagai sultan yang memerintah bersama puteranya dan apabila
wanita
maka
akan
dijadikan
saudarinya (Alfian,1979:21).
Dilihat dari kedudukan geografisnya Kesultanan Samudra Pasai dianggap memiliki peranan yang sangat penting dalam jalur perdagangan. Posisi Kesultanan Samudra Pasai terletak diantara dua muara sungai yang menghadap ke Selat Malaka. Kesultanan Samudra Pasai ini terbentang mulai dari ujung Tamiang dibagian timur hingga ke Kuala Ulim dibagian
barat
(Ambary,
1992:12).
Berdasarkan lokasi yang strategis ini telah membuat Kesultanan Samudra Pasai ini cepat
Tidak berselang lama ada seorang
berkembang dan setengah abad sesudah
nelayan yang berhasil membunuh Raja Nakur,
didirikan oleh Sultan Malik as-‐Saleh (1270-‐
yaituSultan Sallah ad-‐Din (1405-‐1412 M).
1297 M) kesultanan ini telah menjadi negeri
Namun, pada tahun 1412 sultan ini dibunuh
yang makmur dan maju.
oleh putera tirinya yang bernama Abu Malik az-‐Zahir. Sultan digantikan oleh Sultan Abu Zaid Malik az-‐Zahir (1412-‐1455 M). Kemudian sultan dilanjutkan oleh Sultan Mahmud Malik az-‐Zahir (1455-‐1477 M). Sultan mangkat dan digantikan oleh Sultan Zain al-‐Abidin ibn
Hal ini yang menyebabkan para pedagang muslim umumnya menjadikan jalur pantai barat dan timur Sumatra sebagai rute pelayaran untuk menuju kepulauan Nusantara dan Cina melalui Selat Sunda. Kegiatan pelayaran perdagangan tersebut memiliki
Mata uang …, Nita Lestari, FIB UI, 2014
pengaruh
besar
terhadap
munculnya
pelabuhan-‐pelabuhan besar dan menjadikan Selat Malaka sebagai rute perdagangan yang menghubungkan ke Cina dan perairan sebelah timur dan barat (Ambary, 1992:12). Kegiatan perdagangan
tersebut
menyebabkan
masuknya Agama Islam di Samudra Pasai. Raja Kesultanan Samudra Pasai yang masuk Agama Islam adalah Raja Merah Silu atau Sultan Malik
as-‐Saleh
(1270-‐1297
M)
(Suny,
1980:31).
berada dibawah kekuasaan kerajaan Sriwijaya dan Majapahit (Poesponegoro, 2008:28). Adapun pendapat lain mengenai kesultanan Samudera Pasai adalah menurut J.P. Moquete, berdasarkan temuan arkeologis, yaitu batu nisan Sultan Malik as-‐Salih yang meninggal pada 696H (1297M) di Gampong Samudra Lhokseumawe ini memperkuat pendapat mengenai kedatangan Islam pada abad ke-‐13 di Nusantara (Tjandrasasmita, 2009:13).
Namun Samudra muncul pertama kali dalam catatan Dinasti Yuan yakni, ketika seorang utusan Cina kembali dari Coromandel (India) dia berhenti atau singgah di Sa-‐ma-‐ta-‐ la pada tahun 1282 M menyebutkan bahwa Raja
Sa-‐ma-‐ta-‐lamengirimdua
orang
utusannya yang bernama Husein dan Sulaiman menyertai utusan Cina dalam perjalanan pulang ke Cina. Tidak hanya itu
berita tertua mengenai Kesultanan Samudra Gambar 1. Lokasi Samudera Pasai
Pasai ini berasal dari Marco Polo (1292 M) yang
menyebutkan
bahwa
(Ambary,1992:01)
Kesultanan
Samudra Pasai terletak di tepi sungai
Gambaran kota Kesultanan Samudra
Peusangan, salah satu sungai terpanjang
Pasai sebagai pusat kerajaan diperoleh dari
didaerah pantai timur Sumatra bagian Utara
Ibn Batutah yang pernah berkunjung kesana
(Haris, 1992:11).
pada pertengahan abad ke-‐14. Dalam
Adapun berita lainnya berasal dari Cina: chau-‐ju-‐kua dan kitab Negara Kertagama karya Prapanca menyebutkan adanya kata Lambri, Lamuri, dan Ramni adalah kerajaan Islam yang berada di pantai Sumatra dan merupakan kerajaan yang pada abad 13-‐14 M
catatannya mengatakan bahwa Kesultanan Samudra Pasai terletak agak kedalam dari pantai. Ia berjalan sekitar 4mil dengan naik kuda dari pelabuhan yang disebut Sarha ke kota Samudra, yang dilaporkan sebagai kota yang besar dan indah, dikelilingi oleh pagar–
Mata uang …, Nita Lestari, FIB UI, 2014
pagar kayu yang dilengkapi dengan menara-‐ menara yang juga terbuat dari kayu.
Pasai dapat ditaklukan oleh Kesultanan Aceh
Naskah Nun Parsi menceritakan tentang raja “Sarha” yang memerintah di Kerajaan
Samtalita,
Syamtara.
Dalam
Samtalira Mir’atu
Padatahun 1524 M kerajaan Samudra
disebut
danTuhfatu
‘I’Mujahidin disebut Samtara, Shamtara yang dapat dibaca Samudra, Samadra, Samotra, Camatra, dan Sumuntala.
Dar as-‐Salam dibawah pimpinan Sultan Ali Mughayat Syah(Ibrahim,1991:70). Pada masa kesultanan Iskandar Muda (1607-‐1636 M) kerajaan ini telah mencapai puncak kejayaan dalam perkembangannya kesultanan Aceh Dar as-‐Salam dapat mempersatukan kerajaan-‐ kerajaan kecil lainnya yang berada disekitar Aceh.
Kronik Pasai menyebutkan bahwa Samudra dibangun sebagai tempat putera Sultan Malik al-‐Zahir pada suatu tempat dimana anjing perburuan Sultan Malik as-‐ Saleh bertemu dan berdekap-‐dekap dengan
Berdasarkan penelitian mata uang dan tinggalan arkeologis lainnya dapat menyebutkan kronologis Sultan di Kesultanan Aceh Dar as-‐Salam abad 13-‐17 M.
seekor pelanduk yang dianggap sebagai suatu
Kronologis Kesultanan Aceh Dar as-‐salam:
keajaiban.
Namun
dua-‐tiga
generasi
Sultan Ali Muhayat Syah ± (1514 -‐
selanjutnya Samudra ditaklukan Pasai. Dalam
1530), baginda adalah pendiri Kesultanan
kronik
bahwa
Aceh Dar as-‐Salam dikarenakan dapat
penangkapan Sultan Samudrayakni, Sultan
mengusir Portugis dari Kerajaan Pedir,
Malikul Mansur oleh Sultan Malikul Mahmud
Samudera Pasai dan menakhlukan Daya.
karena dia melarikan seorang puteri Pasai dan
Sultan ini mangkat pada tahun 1530 dan
tidak mematuhi nasehat perdana mentrinya
digantikan oleh puteranya, yakni Sultan
Sayid Semayamul I’-‐Din. Berdasarkan Hikayat
Salahuddin
raja-‐raja
bahwa
Selama masa pemerintahannya baginda
Kesultanan Samudra Pasai merupakan suatu
dianggap tidak menjalankan pemerintahannya
pusat urban yang kosmopolit, lingkungan
dengan baik sehingga baginda diturunkan
kosmopolit itu tampak dengan adanya
oleh adiknya sendiri, yaitu Sultan Alauddin
penyebutan nama –nama kampung yang
Riayat Syah al-‐Kahhar (1537-‐1571). Baginda
mengacu kelompok etnis tertentu seperti,
merupakan putera dari sultan yang pertama.
ini
kampong
juga
Pasai
Cina
menyebutkan
menyebutkan
dan
Kampung
Bangka
(Haris,1992:13).
(1530-‐1537)
Sultan pemerintahannya
II.3 SejarahKesultanan Aceh Darussalam
ini
(Afian,1979:24).
selama
membangun
masa armada
angkatan darat dan laut yang kuat. Sultan banyak melakukan penyerangan terhadap
Mata uang …, Nita Lestari, FIB UI, 2014
Portugis di Malaka dan Kerajaan Aru di
wakil sultan kerajaan Pedir dan baginda ke
Sumatra bagian Timur. Sultan juga menjalin
Aceh pada tahun 1601.
hubungan perdagangan dengan negara-‐ negara Islam di Turki, Arab dan India. Baginda mangkat digantikan oleh puteranya yang bernama Sultan Ali Riayat Syah atau Husein (1571-‐1579). Sultan mangkat digantikan oleh puteranya, yaitu Sultan Muda (1579). Sultan menjadi sultan hanya atas
Sultan ini digantikan oleh Sultan Iskandar Muda (1607-‐1636), cucu dari sultan Alaudin
Riayat
Syah.
Pada
masa
pemerintahannya Kesultanan Aceh Dar as-‐ Salam menjadi kerajaan yang besar dan kuat di belahan Barat Nusantara. Sultan ini memiliki
beberapa
nama,
yakni
nama sebagai putera dari sultan Husein hal ini
Darmawangsa, Tun Pangkat dan Sri Perkasa
dikarenakan baru berumur 4 bulan dan
Alam (Lombard,1967:235). Dalam Hikayat
mangkat 7 bulan kemudian. Sultan digantikan
Atjeh telah menyebutkan nama-‐nama yang
oleh sepupunya yang merupakan putera dari
diberikan kepada sultan ini selama ketiga
Sultan Alauddin Riayat Syah al-‐Kahhar. Sultan
tahun pertama hidupnya ia bernama Raja
tersebut bernama Sultan Sri Alam (1579).
Zainal atau Raja Silan, pada hari ulang
Sultan mangkat terbunuh karena dianggap
tahunnya yang ketiga ia diberi nama Raja
zalim. Sultan ini digantikan oleh Sultan Zainal
Munawwar Syah bertujuan untuk mengenang
Abidin (1579-‐1586), putera dari Sultan
leluhurnya, yaitu Raja Makota Alam yang
Abdullah raja Aru yang tewas di Malaka pada
beristrikan peri dari kahyangan. Pada hari
tahun (1568).
ulang tahun yang kelima ia diberi nama
Sultan ini mangkat dan digantikan oleh Sultan Alaudin dari Perak atau Sultan Mansyur (1577-‐1586), putera dari Sultan Ahmad dari Perak. Sultan ini digantikan oleh Sultan Ali Riayat Syah atau Raja Buyung (± 1589-‐1604). Sultan merupakan putera dari Sultan Munawar Syah, sultan kerajaan Indrapura. Sultan digantikan oleh Sultan Alaudin Riayat Syah, anak laki-‐laki dari Firman Syah ( ± 1589-‐1604). Sultan ini digantikan oleh
Pancagah (dalam kata Sansekerta dikenal dengan
Panca)dan
ketika
umur
yang
kesepuluh tahun ia diberi nama Perkasa Alam kemudian nama terakhir yang diberikan dari umur sebelas tahun bernama Johan Alam ( nama Perkasa Alam dan Johan Alam memiliki arti yang sama, yakni “dunia”, Perkasa merupakan bahasa Parsi sedangkan Johan dalam bahasa Arab). Sultan
banyak
melakukan
puteranya, yakni Sultan Ali Riayat Syah atau
penyerangan terhadap kerajaan disekitarnya.
Sultan Muda (1604-‐1607). Sultan merupakan
Pada tahun 1612 sultan berhasil merebut kerajaan Aru di Johor, 1618 menyerang
Mata uang …, Nita Lestari, FIB UI, 2014
kerajaan Pahang dan 1619 Kedah, Patani dan
digantikan oleh Sultan Djuhar Alam (1726),
Deli. Tahun 1629 Melaka, daerah di pantai
Maharaja
Timur Sumatra sampai ke Palembang dan
meninggal 20 hari setelah beliau dinobatkan
pantai Barat Sumatera sampai ke Bengkulu
menjadi sultan.
takhluk terhadap Kesultanan Aceh Dar as-‐ Salam.
dari
kampung
Pahang
dan
Sultan ini digantikan oleh keponakan dari Sultan Sultan Djamal al Alam Badr al
Sultan ini mangkat dan digantikan
Munir yang bernama Sultan Syamsul Alam
oleh menantunya Sultan Iskandar Thani
atau Wandi Tebing (1726-‐1727), beliau
(1636-‐1641). Sultan merupakan putera dari
menjadi Sultan hanya beberapa hari. Sultan
Sultan Ahmad dari Pahang. Sultan dibawa ke
ini digantikan oleh Sultan Alaudin Ahmad Syah
Aceh setelah kerajaan Pahang dikalahkan oleh
atau Maharaja Lela Melayu Wangsa Bugis
Kesultanan Aceh Dar as-‐Salampada tahun
(1727-‐1735). Sultan ini digantikan oleh
1618. Sultan ini digantikan oleh istrinya, yakni
puteranya yang bernama Sultan Alauddin
Sultanah Tadj al Alam Syafiatuddin Syah
Johan Syah atau Pocut Auk (1735-‐1760).
(1641-‐1675) atau Putri Sri Alam Permaisuri.
Sultan ini digantikan oleh puteranya Sultan
Sultanah ini merupakan sultan wanita
Mahmud Syah atau Tuanku Radja(1760-‐1781).
pertama di Kesultanan Aceh Dar as-‐Salam dan
Sultan ini digantikan oleh puteranya yang
selama 60 tahun dipimpin oleh sultan –sultan
bernama Sultan Alauddin Muhammad Syah
wanita. Sultanah ini digantikan oleh Sultanah
atau Tuanku Muhammad(1781-‐1795).
Nur Alam Nakiatuddin Syah (1675-‐1678). Sultanah ini digantikan oleh Sultanah Inayat Syah atau Putri Raja Setia (1678-‐1688).
Sultan mangkat dan digantikan oleh puteranya, yakni Sultan Alauddin Jauhar Alam Syah
(1795-‐1824),
akan
tetapi
ketika
Setelah sultanah mangkat beliau
dinobatkan sebagai sultan beliau belum
digantikan oleh Sultanah Kamalat Syah (1688-‐
dewasa sehingga masih dalam pengawasan
1699). Sultanah ini digantikan oleh Sultan
ibu dan pamannya dari pihak ibu, baru dalam
Badrul Alam Syarif Hasjim Djamaluddin (1699-‐
1802 beliau memegang pemerintahannya
1702). Kesultanan digantikan oleh Sultan
sendiri. Pada tahun 1815 ketika sultan pergi
Perkasa Alam Syarif Lamtui bin Syarif Ibrahim
ke Pantai Barat untuk menghukum mereka
(1702-‐1703). Sultan ini disingkirkan oleh
yang tidak mau membayar pajak, sultan
puteranya yang bernama Sultan Djamal al
disingkirkan dan digantikan oleh Sultan Syarif
Alam Badr al Munir (1703-‐1726). Sultan
al-‐Alam (1815-‐1820). Setelah sultan mangkat
merupakan puteranya Sultan Badrul Alam
tahun1824 sultan digantikan oleh Sultan
Syarif
Muhammad Syah, juga dinamakan Sultan
Hasjim
Djamaluddin.
Sultan
ini
Mata uang …, Nita Lestari, FIB UI, 2014
Buyung (1824-‐1836). Selanjutnya digantikan
selama ± 60 tahun lamanya. Dari fakta-‐fakta
oleh Sultan Sulaiman( ±1836-‐1857), Sultan Ali
tersebut dapat diketahui bahwa penggantian
Alaudin Mansur Syah (Ibrahim) (1857-‐1870),
sultan di Kesultanan Aceh Dar as-‐Salama gak
Sultan Mahmud Syah (1857-‐1870).
longgar, akan tetapi terdapat syarat-‐syarat
Sultan Muhammad Daud Syah (1874-‐1903).
tertentu yang harus dipenuhi oleh seseorang untuk dapat diangkat menjadi sultan,
Penggantian Sultan-‐sultan di Aceh
misalnya harus berbadan sehat, artinya tidak
biasanya dilakukan apabila sultan yang
buta, tidak tuli, tidak pincang, berpikiran
memerintah telah meninggal dunia. Pada
sehat dan yang terpenting adalah harus
umumnya sultan itu digantikan oleh putera
beragama Islam (Ibrahim, 1991:80).
sulung dari isteri yang pertama, akan tetapi di
BAB III
Kesultanan Aceh Dar as-‐Salam tidak demikian. Hal ini diketahui bahwa terdapat penggantian
MATA UANG EMAS KESULTANAN
sultan yang digantikan oleh kemenakannya,
SAMUDERA PASAI DAN ACEH
pamannya,
isterinya
dan
sultan
lain
DARUSALAM
(menantu). Hal ini dapat dilihat sewaktu Sultan Ali Riayat Syah (1604-‐1607) mangkat, beliau tidak digantikan oleh puteranya melainkan oleh keponakannya yang bernama Maharaja Darma Wangsa Tun Pangkat, dengan gelar Sultan Iskandar Muda. Ketika Sultan Iskandar Muda mangkat, beliau juga tidak digantikan oleh puteranya
Gambar.13.A Keterangan
melainkan putera dari Sultan Pahang yang
Bahan :Emas
dibawa ke Aceh setelah Kesultanan Aceh Dar
Diameter : 13 mm
as-‐Salam berhasil menaklukan Kerajaan Pahang. Putera Sultan Pahang ini bernama
Berat : 0,55 gram
Sultan Iskandar Thani yang tidak lain
Mutu : 17 Karat
merupakan menantunya. Tidak berhenti
Warna :Emas
disitu, yakni ketika Sultan ini meninggal digantikan oleh istrinya yang bergelar Sultanah
Tajul
Alam
bukan
putranya.
Semenjak saat itu Kesultanan Aceh Dar as-‐ Salam dipimpin oleh sultan-‐sultan wanita
Gambar.13.B
Kondisinya saat ini masih baik Ref. : Ibrahim Alfian, hlm. 23 A.ﺯزﻳﯾﻨﻠﻌﺎﺑﻴﯿﺪﻳﯾﻨﻤﻠﻜﺎﻟﻈﻬﮭﺮﻱي B. ﺍاﺳﻠﻄﻨﺎﻟﻌﺎﺩدﻝل
Mata uang …, Nita Lestari, FIB UI, 2014
Hiasan :
Zakiat ad-Din Syah berdaulat
A. Tulisan Arab dan Lingkaran lingkaran kecil
BAB IV
Zain al-Abidin Malik az-Zahir
KESIMPULAN
B. Tulisan Arab dan Lingkaran -
Data penelitian ini berjumlah 40
lingkaran kecil
keping mata uang emas yang terdiri dari
as –Sultan al-Adil
mata
uang
koleksi
Museum
Bank
Indonesia yang terdiri dari 6 keping, 16 keping Kesultanan Aceh Darussalam dan 18 keping Kesultanan Samudera Pasai koleksi Bpk. Ibrahim Alfian Berdasarkan penelitian dapat diketahui bahwa data yang diperoleh dari 40 keping mata uang emas Gambar.36.A
Gambar.36.B
tersebut terdiri dari 21 keping mata uang emas Kesultanan Samudera Pasai dan 19
Keterangan
keping mata uang emas Kesultanan Aceh
Bahan : Emas
Darusalam.
Diameter : 14 mm
Dalam
Berat : 0,6 gram
penelitian
ini
dapat
menjelaskan bahwa mata uang yang
Mutu : 18 karat
dikeluarkan
oleh
Kesultanan
Aceh
Warna :Emas
Darussalam pada masa Alau ad-Din ibn
Kondisinya saat ini masih baik
Ahmad sampai Ali ibn Munawar Syah masih
A.ﻓﺎﺩدﻙك ﺳﺮﻱي ﺳﻠﻂ ﻧﻪﮫ ﻋﻴﯿﻨﻴﯿﺔ ﺷﻪﮫ
dipengaruhi
oleh
Kesultanan
Samudera Pasai. Hal ini ditandai dengan
B. ﺯزﻛﻴﯿﺔ ﺍاﻟﺪ ﻳﯾﻦ ﺷﻪﮫ ﺑﺮ ﺩدﻭو ﻟﺖ
adanya penulisan ungkapan “as-Sultan al-
Hiasan :
Adil” pada mata uang yang dikeluarkan
A. Tulisan Arab dan Lingkaran lingkaran kecil
oleh kedua Sultan tersebut. Pada gambar
Paduka Seri Sultanah Inayat Syah
Malik az-Zahir ()ﻋﻠﻮﺍاﻟﺪﺑﻦ ﻋﻠﻲ ﻣﻠﻚ ﺍاﻟﻈﻬﮭﺮﻱي.
B. Tulisan Arab dan Lingkaran - lingkaran kecil
26.A bertuliskan Alau ad-Din bin Ali Gambar 26.B., 30.B., dan 31.B., as –Sultan al-Adil ()ﺍاﺳﻠﻄﻦ ﺍاﻟﻌﺎﺩدﻝل. Gambar 30. A. dan 31.A Alau ad-Din ibn Ahmad ( ﻋﻠﻮﺍاﻟﺪﻳﯾﻦ ﺍاﺑﻦ
Mata uang …, Nita Lestari, FIB UI, 2014
)ﺍاﺣﻤﺪ. Sultan memimpin Kesultanan Aceh
Aceh Darussalam yang berkuasa pada
Darussalam tahun 1577-1586 M. Pada
tahun1607-1636.
gambar
27.A.,
28.A.,
dan
29.A.,
bertuliskan Ali bin Ala ad-Din Malik azZahir
(ﺍاﻟﻈﻬﮭﺮﻱي
ﻣﻠﻚ
ﻋﻠﻮﺍاﻟﺪﻳﯾﻦ
ﺑﻦ
)ﻋﻠﻲ.
Gambar.27.B., 28.B., dan 29.B., as –Sultan al-Adil ()ﺍاﺳﻠﻄﻦ ﺍاﻟﻌﺎ ﺩد ﻝل. Sultan memimpin Kesultanan Aceh Darussalam tahun 15891604.
Pada
gambar
hingga
Sultanah
Zakiat
tidak
lagi
dan
3.B
merupakan mata uang yang dikeluarkan oleh
Zakiat
ad-Din
Syah
berdaulat
( )ﺯزﻛﻴﯿﺔﺍاﻟﺪﻳﯾﻦ ﺷﻪﮫ ﺑﺮﺩدﻭوﻟﺖdengan gelar Paduka Seri Sultanah Inayat Syah ( ﻓﺎﺩدﻙك ﺳﺮﻱي ﺳﻠﻂ ﻧﻪﮫ )ﻋﻴﯿﻨﻴﯿﺔ ﺷﻪﮫ. Pemakaian gelar tersebut untuk menunjukkan
Sejak masa Sultan Iskandar Muda
3.A
bahwa
sultanah
yang
mengeluarkan ini masih keturunan dari sultanah
sebelumnya.
Sultanah
ini
dipengaruhi oleh Kesultanan Samudera
merupakan sultan yang memerintah di
Pasai. Hal ini dikarenakan mata uang yang
Kesultanan Aceh Darussalam.
dikeluarkan tidak lagi terdapat penulisan ungkapan
“as-Sultan
penulisan
nama-nama
al-Adil”,
tetapi
sultan
yang
mengeluarkan mata uang dan juga nama yang
menunjukkan
adanya
keturunan
Berdasarkan peniltian ini maka kronologis sementara sultan yang berkuasa di
Kesultanan
Pasai
dapat
dijelaskan, yakni 1. Sultan Muhammad Malik az-
silsilah dari masing-masing sultan yang
Zahir tahun 1297-1326 M
tersebut.
2. Sultan Mahmud Malik az-Zahir
Hiasan yang terdapat pada gambar
tahun1326-1345 M
1.A., 33.A., 34.A., dan 35.A bertuliskan
3. Sultan Ahmad Malik az-Zahir
Seri Sultan Iskandar Muda (ﺳﻠﻄﻦ ﺍاﺳﻜﻨﺪﺭرﻣﻮﺩد
tahun 1346-1383 M
)ﺳﺮﻱيdan 1.B., 34.B., 35.B., dan 36.B.,
4. Sultan
Johan berdaulat bin Ali ( ﺟﻮﻫﮬﮪھﻦ ﺑﺮﺩدﻭوﻟﺖ ﺑﻦ )ﺍاﺳﻠﻄﻦ.
36.A.,37.A.,dan38.A.,
Pada
al-Abidin
5. Sultan Shallah ad-Din tahun
gambar
bertuliskan
Zain
tahun1383-1405 M
)ﻋﻠﻲ. Gambar 33.B as –Sultan al-Adil (ﺍاﻟﻌﺎﺩدﻝل
Samudra
1405-1412 M
Seri
6. Sultan Abd allah tahun 1501-
Sultan Raja Iskandar Muda ( ﺳﺮﻱي ﺳﻠﻄﻦ
1513 M
)ﺭرﺟﺎﺍاﺳﻜﻨﺪﺭرﻣﻮﺩدGambar 37.B,.dan 38.B Johan berdaulat bin Mansur Syah ( ﺑﻦ ﻣﺎﻧﺸﻮﺭرﺷﻪﮫ
Kronologis
ﺑﺮﺩدﻭوﻟﺖ
berkuasa di Kesultanan Aceh Darussalam,
ﺟﻮﻫﮬﮪھﻦ
). Sultan Iskandar Muda
merupakan salah satu sultan Kesultanan
yakni:
Mata uang …, Nita Lestari, FIB UI, 2014
sementara
sultan
yang
1. Sultan Alau ad-Din tahun15771586 M
berdiameter 14mm, berat 0,60 gram, dan
2. Sultan Ali ad-Din tahun 15891604
4. Sultanah
Safittud-Din
tahun
1641-1675M 5. Sultanah Zakiat tahun 16781688 M
sultanah
ini
juga
telah
membuktikan bahwa penggantian sultan diKesultanan Aceh Dar as-Salam agak longgar, akan tetapi terdapat syarat-syarat yang
harus
dipenuhi
oleh
seseorang untuk dapat diangkat menjadi sultan, misalnya harus berbadan sehat, artinya tidak buta, tidak tuli, tidak pincang, berpikiran sehat dan yang terpenting adalah
harus
beragama
Islam
(Ibrahim,1991:80). Hal ini dikarenakan adanya pengangkatan sultan wanita di Kesultanan Aceh Darussalam.
terdapat kesamaan ukuran antara mata yang
Iskandar
dikeluarkan
Muda
di
oleh
kesultanan
Sultan Aceh
Darussalam dengan mata uang yang dikeluarkan
oleh
terdapat pada mata uang mas dan buktibukti
sejarah
tertulis
lainnya
dapat
Sultan
dibuat dengan menggunakan teknik tempa.
Berdasarkan penelitian
menyebutkan adanya pola-pola inskripsi . Pola inskripsi yang terdapat pada kedua sisi mata uang emasa tidak hanya mengenai gelar ataupun ungkapan dari nama-nama sultan, melainkan terdapat pola jenis-jenis khat. Kesultanan Samudera Pasai memiliki 4 jenis pola khat yang berbeda , yakni Riq’ah-Riq’ah, RaihaniRaihani, Farisi-Farisi, dan Kufi-Kufi. Kesultanan Aceh Darusalam terdiri dari 2 pola, yakni Riq’ah-Riq’ah dan FarisiFarisi.
Berdasarkan analisis sebelumnya uang
Berdasarkan jejak-jejak buat yang
dijelaskan bahwa mata uang tersebut
Penjelasan mengenai nama-nama
tertentu
sultan di masing-masing kesultanan telah mengalami masa kejayaan.
1607-1636 M
dan
mutu 18 karat. Hal ini dapat menunjukkan bahwa pada masa pemerintahan kedua
3. Sultan Iskandar Muda tahun
sultan
oleh sultan – sultan sebelumnya, yakni
Zainal
di
kesultanan Samudera Pasai. Pada mata uang tersebut memiliki ukuran yang lebih besar dari mata uang yang dikeluarkan
DAFTAR PUSTAKA ReferensiPustaka Alfian, T.Ibrahim. (1979). Mata Uang Emas Kerajaan-Kerajaan di Aceh (Seri
ke-3.Proyek
Rehabilitasi
Daerah Istimewa Aceh). Aceh: Museum Negri Aceh.
Mata uang …, Nita Lestari, FIB UI, 2014
Ayatrohaedi.(1992).Struktur
Masyarakat
Hurngronje,
C.Snouck.(1996).
Tanah
Pasai. Diskusi Ilmiah Tentang
Gayo dan Penduduknya. Seri INIS
Pasai. Cisarua, 25-227 September
XXV.
1992. Departemen Pendidikan dan
Budiman S. Jakarta: INIS
Diterjemahkan
oleh
Kebudayaan. Proyek Inventarisasi
Ibrahim,Muhamad,dkk. (1991). Sejarah
dan Dokumentasi Sejarah Nasional
Daerah Propinsi Daerah Istimewa Aceh.
Anthony.(2005). Asal Usul Konflik Aceh: Dari Perebutan Pantai Timur Sumatra hingga Akhir Kerajaan Obor Indonesia
Pendidikan
dan
Direktorat
Sejarah
gperunggu Cina masa Dinasti 10-13
Trowulan,
Jawa
Fakultas
Ilmu
dari
Timur.
situs Tesis.
Pengetahuan
Budaya: Depok
dan
Masa Lampau Menjangkau Masa Depan Kebudayaan Aceh. Banda
Nasional.Skripsi.Fakultas
Idris, H.R.,dkk. (2008). Ekonomi Makro Pendekatan
Morfologi Kota Samudera Pasai. Ilmiah
Tentang
Pasai.
Cisarua, 25-227 September 1992. Pendidikan
dan
Kebudayaan. Proyek Inventarisasi Dokumentasi
Sejarah
Teoritis.
Jakarta:Kencana Prenada Media Group. Lombard, Denys. (1967).Kerajaan Aceh (1607-1636).
Haris, Tawalinuddin.(1992). Bentuk dan
Sastra
Universitas Indonesia: Depok.
Daerah Istimewa Aceh
Nasional.
Sejarah
logam Cirebon koleksi Museum
Zaman
dan
Nilai
Indratiningsih, Henny.(1995). Mata uang
Aceh: Pemerintah Daerah Propinsi
Departemen
dan
Dokumentasi
Islam
Djohan,Teuku.(1991). PKA-3 Menjenguk
Diskusi
Kebudayaan.
Nasional.
Aruan, YessyPuji. (2003). Mata Uan abad
Departemen
Tradisional. Proyek Inventarisasi
Aceh Abad ke-19.JakartaYayasan
Song
Jakarta:
Sultan
Iskandar
Muda
(Terj.Winarsih
Arifin.2006). Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. Muarif,
HasanAmbary.Dr.
Tinggalan
Arkeologi
(1992). Samudera
Pasai. Diskusi Ilmiah Tentang Pasai. Cisarua, 25-227 September 1992. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan .Proyek Inventarisasi dan
Dokumentasi
Nasional.
Mata uang …, Nita Lestari, FIB UI, 2014
Sejarah
Mundardjito. (1978). Laporan Penelitian Arkeologi
Banten
1976.
Pusat
Penelitian Purbakala Peninggalan Nasional: Jakarta. Pol,
J.
Sumber Sejarah Indonesia.Jakarta: Museum Nasional. Tjandrasasmita, Uka. (2009). Arkeologi
Hulshoff.
(1929).
GoudenMunten Sumatra.
Trigangga, dkk.(2003).Mata Uang sebagai
De
van
Noord
Amsterdam:
Johannes
Muller.
Islam
Nusantara.
Kepustakaan Populer Gramedia. Zainuddin, H. M. (1961).Tarich Atjeh dan Nusantara
Poesponegoro,
Marwati
Djoened
Nugroho
Notosusanto.
Zaman
pertumbuhan
dan
(2008).
Jakarta:
(Jilid
1).
Medan:
Pustaka Iskandar Muda. ReferensiPustakaArtikel
dan
Amelia. (2002). Mata Uang Logam Cina
perkembangan kerajaan islam di
dan Peranannya Dalam Kehidupan
Indonesia.
Sejarah
Nasional
Beragama
Indonesia
III.
Jakarta:
Balaipustaka.
Umat
Hindu
di
Bali.dalam AMERTA 22. Jakarta: Badan Pengembangan Kebudayaan
Soeroso,Mp.M.Hum. (2004). Vademekum
dan Pariwisata.
Benda Cagar Budaya. Kementrian
Iskandar, Mohamad. (2005). Nusantara
Kebudayaan dan Pariwisata. Deputi
dalam Era Niaga sebelum Abad ke-
Bidang Sejarah dan Purbakala.
19.Wacana
Jakarta: Asisten Deputi Urusan
Pengetahuan
Kepurbakalaan dan Permuseuman.
tradisi lisan dan sejarah,vol.7.no.2.
Jurnal
Ilmu
budaya.
naskah,
Sufi, Rusdi.(1992). Mata uang Kerajaan – Kerajaan di Aceh. Diskusi Ilmiah Tentang Pasai. Cisarua, 25-227 September
1992.
Departemen
Pendidikan
dan
Kebudayaan.
Proyek
Inventarisasi
dan
Dokumentasi Sejarah Nasional. Suny, Ismail.Prof.Dr.S.H.,M.C.L. (1980). Bunga
Rampai
Tentang
Aceh.
Jakarta: Bharatara Karya Aksara.
Iskandar,Teuku. (1958), De HikajatAtjeh, VKI XXVI Kartakusuma, Richadiana. (1983) Alat-alat Upacara dari Prasasti –prasasti Pada Masa Rakai Watukura Dyah Balitung (Rapat Evaluasi Hasil Penelitian
Arkeologi
I,hlm.181-
200). Jakarta : Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
Mata uang …, Nita Lestari, FIB UI, 2014
Kusmiati,
Tjut
Nyak.
Pebruari) Tentang Pasai
(1977,
Catatan Mata
21-25
Sementara
Uang
Samudra
,Pertemuan
Ilmiah
fiba.blogspot.com/2010/11/matauang-dalam-tinjauanarkeologi.html 21:15 WIB)
Arkeologi, Proyek Penelitian dan Penggalian Purbakala, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Suny, Ismail Prof.Dr. (1980) Bunga Rampai
tentang
Aceh;
Aceh,
Sejarah dan Kebudayaanya oleh Prof.OsmanRaliby, Hal. 27- 44. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.
Mujib.(1995). Gelar ” Al-Sahid” pada beberapa makam kuno di Indonesia (sebuah interpretasi baru).Berkala Arkeologi, TahunXVMei 1995,no.1. Yogyakarta:
Balai
Arkeologi
Yogyakarta. Referensi Online Horde, Golden. (2011) Hubungan Sejarah Aceh dan Tiongkok. http://www.acehinstitute.org/index. php/option/com_content:article:hub ungan-sejarah Aceh dan Tiongkok. (10 Mei 2011, 21:34 WIB) Sudarman.(2010).Mata Tinjauan
Uang
Arkeologi
:
dalam Upaya
Rekonstruksi Sejarah dari Mata Uang. Selasa, 2 November 2010. PusatKajianBudaya Islam.http://lppbi-
Mata uang …, Nita Lestari, FIB UI, 2014
(10
Mei
2011,