UNIVERSITAS DIPONEGORO
PENGARUH ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN TERHADAP KONDISI EKONOMI DI DESA DUREN KECAMATAN BANDUNGAN
TUGAS AKHIR
ARYA CITRA RAMADHAN L2D 607 007
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
SEMARANG DESEMBER 2011
ABSTRAK
Kawasan Bandungan merupakan kawasan pinggiran yang berada di Kabupaten Semarang dengan banyaknya usaha komersial yang ada disana salah satunya adalah Desa Duren. Persediaan lahan yang terbatas menyebabkan terjadinya kompetisi antar aktivitas untuk memperoleh lahan, dan pada suatu saat akan terjadi perubahan penggunaan lahan dari suatu aktivitas menjadi aktivitas lain yang lebih produktif. Dalam perkembangannya, perubahan penggunaan lahan tidak terjadi di setiap lokasi karena lahan memiliki tingkat kestrategisan dan potensi yang berbeda-beda, sehingga lahan yang memiliki tingkat kestrategisan yang tinggi akan berpeluang mengalami proses perubahan alih fungsi. Perubahan alih fungsi ini biasaya terjadi di kawasan yang memiliki keunikan dan karakteristik yang berbeda juga. Aktivitas komersial adalah sektor yang paling cepat tumbuh di tempat-tempat strategis karena sektor komersial memang dibutuhkan pada tempat strategis tersebut Banyaknya usaha komersial tersebut justru menyebabkan adanya alih fungsi lahan yang dapat menyebabkan kondisi ekonomi masyarakat khususnya petani menjadi berubah. Bagi mereka yang bekerja sebagai petani, alih fungsi ini sangat merugikan karena mata pencaharian utama mereka untuk bercocok tanam juga akan semakin kecil. Permasalahan ekonomi lainnya yang terjadi setelah adanya alih fungsi lahan adalah sebagian masyarakat disana belum mempunyai pekerjaan yang tetap karena lahan pertanian yang menjadi mata pencaharian mereka sudah berkurang atu bahkan sudah hilang. Adanya alih fungsi lahan di Desa Duren menjadi kawasan komersial yang terjadi menyebabkan semakin banyaknya para investor untuk membangun suatu kawasan komesial disana. Banyaknya investor yang membangun kawasan komersial karena letak dari Desa Duren dekat dengan pusat perdagangan dan jasa yaitu Pasar Bandungan. Oleh sebab itu, mereka mambangun kawasan komersial dekat dengan pusat perdagangan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Semakin banyaknya alih fungsi yang terjadi maka berdampak pada kondisi ekonomi masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut khususnya para petani yan lahan pertaniannya berubah fungsi menjadi kawasan komersial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis deskriptif serta alat analisis yang digunakan adalah analisis crosstabs yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perubahan yang terjadi di kehidupan masyarakat setelah alih fungsi lahan pertanian dengan kondisi ekonomi masyarakat yang terjadi setelah alih fungsi. Bentuk data yang bersifat kuantitatif atau angka statistik dapat disimpulkan kemudian akan dideskripsikan guna memperjelas dan memberikan kemudahan dalam pemahaman kepada masyarakat maupun pembaca. Untuk mencapai tujuan dilakukan analisis berupa analisis kondisi sosial ekonomi masyarakat Desa Duren Kecamatan Bandungan, analisis kondisi guna lahan Desa Duren Kecamatan Bandungan, Analisis dampak adanya alih fungsi lahan menjadi kawasan komersial di Desa Duren dan analisis pengaruh perubahan alih fungsi lahan pertanian di Desa Duren. Selanjutnya dilakukan sintesa analisis sehingga dapat diketahui alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan komersial yang berpengaruh terhadap kondisi ekonomi petani di Desa Duren Kecamatan Bandungan. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa adanya alih fungsi tersebut memberikan kerugian kepada petani dengan lahan yang mereka miliki berubah fungsinya. Tetapi ada beberapa hal yang juga memberikan dampak yang menguntungkan kepada petani. Di Desa Duren terdapat dua jenis petani yang terkena alih fungsi lahan tersebut. Ada petani besar dan petani non pemilik (petani garapan). Dampak yang memberikan keuntungan tersebut dirasakan pada petani besar karena mereka cenderung mempunyai lahan pertanian yang cukup besar. Oleh karena itu dengan adanya alih fungsi lahan pertanian tersebut tidak begitu mempengaruhi lahan pertanian yang dimilikinya karena petani tersebut mempunyai lahan yang cukup luas dan walaupun petani tersebut mengalami kerugian tetapi masih bisa untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Sedangkan untuk petani non pemilik (petani garapan) dengan adanya alih fungsi lahan dirasakan sangat merugikan bagi mereka karena lahan pertanian yang mereka miliki hanya lahan garapan yang bukan miliknya sendiri. Oleh sebab itu dengan adanya alih fungsi lahan pertanian ini membuat mereka kehilangan pekerjaan mereka sebagai petani dan harus mencari pekerjaan lainnya untuk tetap bisa mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Karena Desa Duren merupakan kawasan pedesaan yang adatnya masih kuat, mereka beranggapan bahwa jika mata pencaharian mereka sebagai petani sudah tidak bisa diteruskan lagi maka akan sulit mencari pekerjaan kembali. Mereka hanya mempunyai keahlian sebagai petani yang identik dengan pedesaan. Salah satu cara yang bisa dilakukan petani garapan untuk tetap bisa mencukupi kebutuhan hidupnya adalah dengan cara berdagang hasil pertanian mereka di Pasar Bandungan yang merupakan pusat perdagangan di kawasan Bandungan. Rekomendasi yang dapat diberikan meliputi aturan yang ketat mengenai alih fungsi lahan pertanian yang dijadikan daerah non pertanian khususnya daerah terbangun seperti permukiman, kawasan komersial, industry yang harus menganut rencana tata ruang yang sudah ada. Mempertahankan potensi-potensi yang ada di Desa Duren yang bisa membuat desa tersebut banyak dikunjungi oleh wisatawan. Diperlukan kesempatan kerja bagi masyarakat yang ada disana untuk sebagai pegawai di salah satu usaha komersial tersebut. Perlu dilakukan sosialisasi mengenai usaha-usaha pengembangan sehingga antara kepentingan pemerintah yang ingin membangun usaha komersial dengan kepentingan masyarakat petani di Desa Duren dapat diwujudkan secara bersama-sama Keywords: alih fugsi lahan, kawasan komersial, kondisi ekonomi
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah dan rahmat-Nya sehingga penyusunan tugas akhir berjudul Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Kondisi Ekonomi Masyarakat Desa Duren Kecamatan Bandungan dapat diselesaikan dengan baik. Penyusun menyadari bahwa dalam proses penyusunan tugas akhir ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. rer. nat. Imam Buchori sebagai Ketua Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang. 2. Bapak Ir. Mardwi Rahdriawan, MT selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan, bimbingan dan semangat sehingga tugas akhir ini dapat selesai. 3. Bapak Dr.Sc. Agr. Iwan Rudiarto, ST, M.Sc. dan Ibu Mada Sophianingrum ST. MSc. selaku dosen penguji yang memberikan banyak masukan untuk mendapatkan hasil penelitian dan tugas akhir yang lebih baik. 4. Orang tua dan keluarga besar Salimin Sastroredjo yang selalu mendoakan dan memberi dukungan moral dan materi yang tidak terhingga. 5. Hestiana Puspitasari yang sudah menjadi motivator buat saya. Sehingga penelitian ini berjalan dengan baik. 6. Teman-teman Planologi regular 2 yang sudah berjuang bersama-sama selama 4 tahun ini dan teman-teman Planologi 2007 lainnya atas kebersamaannya yang luar biasa dan tetap setia menyemangati. 7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini. Semoga dengan adanya penyusunan tugas akhir ini diharapkan dapat mendukung kelancaran penelitian yang akan dilakukan selanjutnya sehingga dapat bermanfaat bagi semua.
Semarang, 21 Desember 2011
Arya Citra Ramadhan
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................................... KATA PENGANTAR......................................................................................................... DAFTAR ISI........................................................................................................................ DAFTAR GAMBAR........................................................................................................... DAFTAR TABEL................................................................................................................ DAFTAR PETA ..................................................................................................................
i ii iii vi viii ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1 1.2 Perumusan Masalah.......................................................................................... 4 1.3 Tujuan dan Sasaran .......................................................................................... 5 1.3.1 Tujuan .................................................................................................... 5 1.3.2 Sasaran ................................................................................................... 5 1.4 Manfaat Penelitian............................................................................................ 5 1.5 Ruang Lingkup ................................................................................................. 6 1.5.1 Ruang Lingkup Wilayah ......................................................................... 6 1.5.2 Ruang lingkup Materi ............................................................................. 10 1.6 Keaslian Penelitian ........................................................................................... 10 1.7 Posisi Penelitian ............................................................................................... 12 1.8 Kerangka Pikir.................................................................................................. 13 1.9 Metode Penelitian............................................................................................. 15 1.9.1 Pendekatan Studi.................................................................................... 15 1.9.2 Teknik Pengumpulan data...................................................................... 16 1.9.3 Teknik Pengambilan Sampel ................................................................. 17 1.9.4 Metode dan tahap Analisis Data ............................................................ 18 1.10 Kerangka Keterkaitan Analisis........................................................................ 21 1.11 Sistematika Penulisan...................................................................................... 22 BAB II KAJIAN ALIH FUNGSI LAHAN 2.1 Pengertian Lahan.............................................................................................. 23 2.2 Alih Fungsi Lahan ............................................................................................ 23 2.2.1 Pengertian Alih Fungsi Lahan................................................................ 23 2.2.2 Penyebab Alih Fungsi Lahan ................................................................. 25 2.2.3 Pengaruh Akibat Alih Fungsi................................................................. 27 2.3 Proses Alih Fungsi Lahan................................................................................. 28 2.4 Strategi Alternatif Pengendalian Alih Fungsi Lahan........................................ 30 2.4.1 Strategi Peraturan Kebijakan ................................................................. 30 2.4.2 Strategi Partisipasi Masyarakat.............................................................. 31 2.5 Jenis Penggunaan Lahan .................................................................................. 32 2.6 Perubahan Kondisi Sosial dan Ekonomi Masyarakat....................................... 33 2.7 Faktor Penentu Perubahan Penggunaan Lahan Ditinjau Dari Sisi Pemilik Lahan Pertanian .................................................................................. 34 2.8 Best Practice..................................................................................................... 35 2.9 Sintesis Literatur............................................................................................... 37
iii
BAB III GAMBARAN UMUM PENGGUNAAN LAHAN DI DESA DUREN 3.1 Gambaran Umum Kawasan Komersial di Kecamatan Bandungan.................. 38 3.1.1 Jenis Kegiatan Komersial di Kecamatan Bandungan ............................ 38 3.1.2 Karakteristik Perkembangan Aktivitas Komersial................................. 39 3.2 Gambaran Umum Desa Duren ......................................................................... 40 3.2.1 Letak Geografis dan Batas Administratif dan Luas Wilayah................. 40 3.2.2 Kondisi Fisik Dasar................................................................................ 43 3.2.3 Penggunaan Lahan ................................................................................. 46 3.2.4 Jumlah dan Kepadatan Penduduk .......................................................... 49 3.3 Pengaruh Kawasan Komersial Terhadap Lingkungan dan Masyarakat ........... 50 BAB IV ANALISIS PERUBAHAN FUNGSI LAHAN MENJADI KAWASAN KOMERSIAL YANG BERPENGARUH TERHADAP KONDISI EKONOMI 4.1 Analisis Kondisi Ekonomi Masyarakat Desa Duren Kecamatan Bandungan ....................................................................................................... 52 4.2 Analisis Kondisi Guna Lahan Desa Duren Kecamatan Bandungan................. 55 4.2.1 Analisis Alih Fungsi Lahan di Desa Duren Kecamatan Bandungan ..... 56 4.2.2 Analisis Perkembangan Alih Fungsi di Desa Duren Kecamatan Bandungan.............................................................................................. 59 4.3 Analisis Dampak Adanya Alih Fungsi Lahan Menjadi Kawasan Komersial di Desa Duren Kecamatan Bandungan ............................................................ 63 4.3.1 Analisis Dampak Keuntungan Adanya Alih Fungsi Lahan di Desa Duren Kecamatan Bandungan................................................................ 65 4.3.2 Analisis Dampak Kerugian Adanya Alih Fungsi Lahan di Desa Duren Kecamatan Bandungan........................................................................... 70 4.4 Analisis Pengaruh Perubahan Alih Fungsi lahan Pertanian di Desa Duren Kecamatan Bandungan ......................................................................... 76 4.5 Temuan Studi ................................................................................................... 85 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan....................................................................................................... 87 5.2 Rekomendasi .................................................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... LAMPIRAN.........................................................................................................................
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3 Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 3.1 Gambar 3.2 Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3 Gambar 4.4 Gambar 4.5 Gambar 4.6 Gambar 4.7 Gambar 4.8 Gambar 4.9 Gambar 4.10 Gambar 4.11 Gambar 4.12 Gambar 4.13 Gambar 4.14 Gambar 4.15 Gambar 4.16 Gambar 4.17 Gambar 4.18 Gambar 4.19 Gambar 4.20 Gambar 4.21 Gambar 4.22 Gambar 4.23 Gambar 4.24 Gambar 4.25 Gambar 4.26
Posisi Penelitian dalam Lingkup Perencanaan Wilayah dan Kota................. 12 Kerangka Pikir ............................................................................................... 14 Kerangka Keterkaitan Analisis ...................................................................... 21 Proses Perubahan Guna Lahan....................................................................... 29 Pengendalian Alih Fungsi Lahan bertumpu Pada Partisipasi Masyarakat ..... 32 Salah Satu Usaha Komersial Bandungan....................................................... 39 Penggunaan Lahan di Desa Duren ................................................................. 47 Pie Chart Jenis Pekerjaan di Desa Duren Kecamatan Bandungan ................ 53 Pie Chart Penghasilan Masyarakat Desa Duren Kecamatan Bandungan ...... 54 RTH Desa Duren Kecamatan Bandungan...................................................... 55 Pie Chart Jenis Usaha Tani Desa Duren Kecamatan Bandungan.................. 56 Salah Satu Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Kawasan Komersial ........ 57 Lahan Pertanian di Sekitar Pekarangan Rumah ............................................. 58 Perkembangan Kawasan Desa Duren Tahun 2006 ........................................ 60 Perkembangan Kawasan Desa Duren Tahun 2007 ........................................ 61 Salah Satu Kawasan Komersial Desa Duren Kecamatan Bandungan ........... 62 Pie Chart Peluang Usaha Dijadikan Usaha Komersial.................................. 65 Pie Chart Perubahan yang Terjadi Setelah Adanya Kawasan Komersial...... 66 Pie Chart Peningkatan Nilai Jual Lahan Desa Duren .................................... 67 Pie Chart Harga Lahan Desa Duren Setelah Adanya Alih Fungsi Lahan ..... 68 Pie Chart Kepemilikan Lahan Membantu Kondisi Ekonomi ........................ 69 Pie Chart Pendapat Masyarakat Tentang Alih Fungsi yang Dapat Mengurangi Angka Pengangguran ................................................................. 70 Pie Chart Pengaruh Alih Fungsi Lahan Terhadap Kondisi Ekonomi............ 72 Pie Chart Pengaruh Alih Fungsi Memberikan Perubahan Kondisi Ekonomi 73 Pie Chart Persepsi Masyarakat Terhadap Alih Fungsi Tentang Kondisi Ekonomi ......................................................................................................... 74 Pie Chart Pengaruh Alih Fungsi Terhadap Kehidupan Masyarakat.............. 75 Pie Chart Alih Fungsi Lahan yang Mempengaruhi Pekerjaan Sebagai Petani.............................................................................................................. 76 Faktor yang Menyebabkan Alih Fungsi Lahan Pertanian.............................. 77 Pendapat Petani Terhadap Alih Fungsi yang Memberi Keuntungan ............. 78 Keuntungan yang Diperoleh Dari Adanya Alih Fungsi Lahan ...................... 79 Proses Perubahan Alih Fungsi Membutuhkan Waktu yang lama .................. 80 Proses Alih Fungsi ......................................................................................... 81 Diagram Hubungan Antara perubahan masyarakat yang terjadi setelah Alih fungsi dengan pengaruh alih fungsi terhadap kondisi ekonomi masyarakat...................................................................................................... 84
v
DAFTAR TABEL
Tabel I.1 Tabel I.2 Tabel II.1 Tabel III.1 Tabel III.2 Tabel III.3 Tabel III.4 Tabel III.5 Tabel III.6 Tabel III.7 Tabel IV.1 Tabel IV.2 Tabel IV.3 Tabel IV.4 Tabel IV.5 Tabel IV.6 Tabel IV.7 Tabel IV.8 Tabel IV.9
Keaslian Penelitian ........................................................................................... 10 Kebutuhan Data ................................................................................................ 20 Sintesis Literatur............................................................................................... 37 Sarana Perekonomian Desa Duren Tahun 2009............................................... 39 Jumlah Penduduk Menurut Usia....................................................................... 41 Jenis Penggunaan lahan Desa Duren ................................................................ 43 Luas Penggunaan Lahan di Desa Duren Tahun 2009....................................... 46 Luas dan Produktivitas Tanaman Pangan di Desa Duren................................. 47 Mata Pencaharian Penduduk Desa Duren Tahun 2011..................................... 49 Jumlah Penduduk Menurut Agama .................................................................. 49 Pekerjaan Masyarakat Desa Duren Kecamatan Bandungan............................. 53 Penghasilan Petani Desa Duren Kecamatan Bandungan .................................. 54 Jenis Usaha Tani ............................................................................................... 56 Peluang Usaha Dijadikan Usaha Komersial ..................................................... 65 Perubahan yang Terjadi Setelah Adanya Kawasan Komersial......................... 66 Peningkatan Nilai Jual Lahan Setelah Adanya Alih Fungsi Lahan .................. 67 Harga Lahan Desa Duren Setelah Adanya Alih Fungsi Lahan......................... 68 Kepemilikan Lahan Membantu Kondisi Ekonomi ........................................... 69 Pendapat Masyarakat Tentang Alih Fungsi Yang Dapat Mengurangi Angka Pengangguran................................................................................................... 70 Tabel IV.10 Pengaruh Alih Fungsi Lahan Terhadap Kondisi Ekonomi ............................... 72 Tabel IV.11 Pengaruh Alih Fungsi Memberika Perubahan Kondisi Ekonomi..................... 72 Tabel IV.12 Alih Fungsi yang Membuat Kondisi Ekonomi Semakin Baik.......................... 74 Tabel IV.13 Pengaruh Alih Fungsi Terhadap Kehidupan Masyarakat ................................. 75 Tabel IV.14 Alih Fungsi yang Mempengaruhi Pekerjaan Petani.......................................... 76 Tabel IV.15 Faktor Penyebab Alih Fungsi Lahan di Desa Duren......................................... 77 Tabel IV.16 Pendapat Petani Terhadap Alih Fungsi yang Memberi Keuntungan ................ 78 Tabel IV.17 Keuntungan yang Diperoleh Adanya Alih Fungsi Lahan ................................. 79 Tabel IV.18 Proses Perubahan Alih Fungsi Membutuhkan Waktu yang Lama.................... 80 Tabel IV.19 Chi-Square Test ................................................................................................ 82 Tabel IV.20 Directional measures ........................................................................................ 83 Tabel IV.21 Symmetric Measures ......................................................................................... 83
vi
DAFTAR PETA
Peta 1 Peta 2 Peta 3 Peta 4 Peta 5
Peta Administrasi Kecamatan Bandungan ............................................................... Peta Administrasi Desa Duren ................................................................................. Peta Lokasi Penelitian Desa Duren .......................................................................... Peta Jenis Tanah Desa Duren ................................................................................... Peta Penggunaan Lahan Desa Duren........................................................................
vii
8 9 42 45 48
HALAMAN PENGESAHAN Tugas Akhir ini diajukan oleh : NAMA
: Arya Citra Ramadhan
NIM
: L2D 607 007
Jurusan
: Perencanaan Wilayah & Kota
Fakultas
: Teknik
Judul Tugas Akhir
: Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Kondisi Ekonomi Masyarakat Desa Duren Kecamatan Bandungan
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana pada Jurusan Perencanaan Wilayah & Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro. TIM PENGUJI Pembimbing
: Ir. Mardwi Rahdriawan, MT
( .......................................... )
Penguji I
: Dr. Sc. Agr Iwan Rudiarto, ST, M.Sc.
( .......................................... )
Penguji II
: Mada Sophianingrum, ST, M.Sc
( .......................................... )
Semarang, 21 Desember 2011 Mengetahui, Ketua Jurusan Perencanaan Wilayah & Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Dr.rer.nat. Imam Buchori, ST NIP. 197011231995121001
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Tugas Akhir yang berjudul, “Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian terhadap Kondisi Ekonomi Masyarakat Desa Duren Kecamatan Bandungan” ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
NAMA
: Arya Citra Ramadhan
NIM
: L2D 607 007
Tanda Tangan : ............................... Tanggal
: 21 Desember 2011
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai civitas akademika Universitas Diponegoro, saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama
: Arya Citra Ramadhan
NIM
: L2D 607 007
Jurusan
: Perencanaan Wilayah & Kota
Fakultas
: Teknik
Jenis Karya
: Tugas Akhir
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Diponegoro Hak Bebas Royalti Noneksklusif (None-exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : “Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian terhadap Kondisi Ekonomi Masyarakat Desa Duren Kecamatan Bandungan” beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti/Noneksklusif ini Universitas Diponegoro berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di
: Semarang
Pada Tanggal
: 21 Desember 2011 Yang menyatakan
Arya Citra Ramadhan
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Pola pertumbuhan dan perkembangan kota sangat penting dalam perencanaan kota. Dengan
mengetahui pertumbuhan dan perkembangan kota perencana dapat menentukan arah maupun memutuskan suatu perencanaan. Salah satu sebab terjadinya pertumbuhan dan perkembangan kota adalah pertumbuhan ekonomi. Perkembangan kota akan selalu dihubungkan dengan penggunaan lahan perkotaan, dimana terdapat tiga sistem kunci yang mempengaruhi yaitu sistem aktifitas, sistem pengembangan dan sistem lingkungan (Chapin dan Kaiser, 1986). Pertumbuhan dan perkembangan kota salah satunya ditandai dengan adanya gejala perubahan penggunaan lahan. Pada wilayah yang berada di pinggiran yang masih wilayah pedesaan, perubahan dari desa menjadi desakota dapat mengakibatkan gangguan pada ekonomi masyarakat yang tinggal disekitarnya karena masyarakat disana masih bergantung pada hasil pertanian mereka. Alih fungsi lahan yang tidak sesuai peruntukan rencana tata ruang telah berkembang demikian pesat, hal ini disebabkan oleh implikasi dari semakin beragamnya fungsi di kawasan perkotaan seperti pemerintahan, perdagangan dan jasa serta industri. Adanya keterbatasan lahan dan kebutuhan lahan yang semakin meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan kegiatan sosial ekonomi yang menyertainya, berdampak pada semakin beragamnya fungsi di kawasan perkotaan. Ketersediaan lahan yang terbatas menyebabkan dinamika perkembangan kegiatan di kawasan perkotaan ini dapat menimbulkan persaingan antar pemanfaatan lahan. Persaingan terjadi untuk mendapatkan pemanfaatan lahan yang paling menguntungkan sehingga dapat mendorong kecenderungan terjadinya perubahan pemanfaatan lahan perkotaan (Kustiawan, 2010). Fenomena alih fungsi lahan senantiasa terjadi dalam pemenuhan aktivitas sosial ekonomi yang menyertai pertumbuhan penduduk kota. Persediaan lahan yang bersifat tetap sedangkan permintaannya yang terus bertambah menjadikan penggunaan lahan suatu kota berubah ke arah aktivitas yang lebih menguntungkan dilihat dari potensi sekitarnya yang ada. Hal ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa kota merupakan lokasi yang paling efisien dan efektif untuk kegiatan-kegiatan produktif sehubungan dengan ketersediaan sarana dan prasarana, tenaga kerja terampil, serta dana sebagai modal (Tjahjati 1996:1). Perubahan penggunaan lahan tidak terjadi di setiap lokasi karena lahan memiliki tingkat kestrategisan dan potensi yang berbeda-beda, sehingga lahan yang memiliki tingkat kestrategisan yang tinggi akan berpeluang mengalami proses perubahan alih fungsi. Perubahan alih fungsi ini biasanya terjadi di kawasan tertentu yang memiliki keunikan dan karakteristik yang berbeda juga.
1
2
Aktivitas komersial adalah sektor yang paling cepat tumbuh di tempat-tempat strategis karena sektor komersial memang dibutuhkan pada tempat strategis tersebut. Kawasan Bandungan yang peruntukan lahannya digunakan sebagai lahan pertanian secara perlahan berubah alih fungsi menjadi kawasan komersial. Adanya kawasan komersial tersebut selain memberikan dampak negatif juga memberikan dampak positif kepada masyarakat. Salah satu dampak positif yang didapatkan dari adanya alih fungsi tersebut adalah masyarakat disana yang pengangguran dapat mendapatkan pekerjaan sebagai pegawai di salah satu tempat komersial tersebut. Sedangkan dampak negatif yang ada adalah para petani kehilangan pekerjaan, sumber penghasilan dan harus berjuang untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Bandungan sendiri masih di dominasi wilayah pertanian dan keberadaan sarana prasarana yang ada disana sangat berperan dalam perkembangan kota ke daerah pinggiran. Menurut Scott (1976:23), pada umumnya petani menganut moral ekonomi subsistem yang berprinsip safety first yaitu lebih suka menggunakan cara tradisional yang hasilnya pas-pasan daripada menggunakan cara yang baru yang berisiko mengalami kegagalan. Apalagi moral ekonomi ini dihadapkan pada hilang/berkurangnya lahan pertanian akibat alih fungsi, maka dikhawatirkan petani tidak dapat beradaptasi dengan kondisi berkurang atau hilangnya lahan yang merupakan sumber pendapatannya sehingga menjadi golongan yang terbawah. Pada wilayah Bandungan sendiri mempunyai akses fisik yang cukup tinggi, oleh karena itu dapat mengakibatkan terjadinya alih fungsi lahan dari pertanian menjadi kawasan komersial. Karenanya bagi petani yang kehilangan lahan pertanian yang menjadi sumber penghasilan petani, diduga akan sulit memperoleh kembali penghasilan yang stabil dan layak, seperti ketika sebelum terjadi pengurangan lahan pertanian. Bagi masyarakat Bandungan yang bekerja sebagai petani, lahan yang berkurang akan sangat merugikan mereka karena lahan untuk bercocok tanam akan semakin kecil. Karena semakin kecilnya lahan untuk bertani atau bercocok tanam maka kesempatan untuk bekerja sebagai petani juga akan semakin menurun. Kawasan Bandungan yang memiliki permasalahan ekonomi setelah adanya alih fungsi ini cukup mengganggu masyarakat yang tinggal di daerah tersebut. Permasalahan ekonomi yang terjadi di kawasan Bandungan adalah sebagian besar masyarakat disana belum mempunyai pekerjaan yang tetap, masih ada yang tidak mendapatkan pekerjaan, kehilangan kepemilikan lahan karena terdesak kebutuhan ekonomi,dan lain-lain. Alih fungsi lahan di kawasan Bandungan sebagian besar banyak dijadikan sebagai kawasan komersial. Perubahan menjadi kawasan komersial tersebut untuk mendatangkan keuntungan yang banyak bagi para investor. Oleh sebab itu, banyak investor mendirikan usaha di kawasan
3
Bandungan. Kecamatan Bandungan memiliki 10 desa yang semuanya memiliki masalah perubahan penggunaan lahan (alih fungsi), dari kesepuluh desa tersebut di ambil wilayah studi yaitu Desa Duren yang memiliki ciri-ciri kondisi alih fungsi lahan yang cukup banyak. Alasan penelitian ini mengambil desa tersebut adalah penggunaan lahan di desa tersebut mengalami perubahan yang cukup jelas dan sangat berpengaruh terhadap masyarakat yang tinggal disana. Isu yang ada di desa tersebut adalah alih fungsi lahan tersebut memberikan dampak negatif pada masyarakat yang tinggal disana, khususya para petani. Fakta yang ada di kawasan Bandungan adalah banyaknya fenomena alih fungsi yang terjadi di kawasan tersebut. Alih fungsi yang terjadi di kawasan Bandungan tersebut menyebabkan lahan pertanian menjadi berkurang yang merupakan mata pencaharian bagi petani. Lahan pertanian disana sangat penting karena selain sebagai mata pencaharian juga mempunyai fungsi lain antara lain, menyediakan lapangan pekerjaan, penyerap penampung air hujan, pencegah banjir dan erosi dan pelindung atas lingkungan. Alih fungsi lahan pertanian ini sangat mempengaruhi kondisi ekonomi masyarakat yang tinggal di Desa Duren. Kondisi ekonomi masyarakat yang dulunya berkecukupan, setelah adanya alih fungsi mengubah kondisi ekonomi masyarakat menjadi menurun. Dipilihnya wilayah studi Desa Duren tersebut karena ingin meneliti tentang perubahan penggunaan lahan (alih fungsi) pertanian menjadi kawasan komersial yang dapat mempengaruhi kondisi ekonomi masyarakat sekitar, mencari apa saja yang menjadi penyebab terjadinya masalah tersebut. untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan penelitian agar mendapatkan output yang memuaskan. Perubahan penggunaan lahan yang terjadi di desa tersebut salah satunya adalah lahan pertanian menjadi kawasan komersial. Peneliti ingin mencari pengaruh alih fungsi lahan pertanian tersebut terhadap kondisi ekonomi masyarakat disana. Faktor-faktor yang ingin di teliti terdiri dari beberapa variabel, diantaranya adalah faktor ekonomi, faktor letak desa tersebut, faktor nilai/harga lahan, dan lain-lain. Faktor-faktor tersebut nantinya supaya bisa memberikan hasil yang memuaskan dan mencapai tujuan yang diharapkan. Sebagian besar Desa Duren memiliki kawasan komersial yang banyak diantaranya adalah beberapa hotel dan rumah makan yang menarik wisatawan untuk berkunjung. Kecamatan Bandungan memang terkenal memiliki berbagai macam kawasan komersial diantaranya adalah hotel, tempat makan, dan tempat rekreasi. Banyaknya kawasan komersial seperti hotel, tempat pemancingan, penginapan, dan lain-lain yang terdapat disana juga menimbulkan masalah bagi masyarakat. Salah satu yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan tersebut adalah faktor ekonomi. Faktor ekonomi disini adalah dengan adanya perubahan penggunaan lahan tersebut masyarakat yang tinggal disana akan berubah kondisi ekonominya seiring dengan adanya fenomena
4
alih fungsi lahan yang terjadi. Masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi rendah akan mudah tergusur bila terjadi alih fungsi lahan dibandingkan masyarakat dengan tingkat ekonomi yang cukup tinggi. Sebagian besar dari Desa Duren bermata pencaharian adalah sebagai petani, oleh sebab itu alih fungsi lahan yang terjadi akan mempengaruhi kondisi ekonomi masyarakatnya.
1.2
Perumusan Masalah Pada tahun 1978 wilayah Bandungan sudah menjadi kawasan wisata dan sekaligus kawasan
pertanian karena tanahnya yang memang subur terletak di daerah pegunungan. Oleh sebab itu, dengan adanya kawasan wisata tersebut maka lahan pertanian yang dulu menghiasi sebagian besar wilayah Bandungan sekarang mulai berkurang karena adanya alih fungsi lahan tersebut. Sedangkan masyarakat sekitar yang bermata pencaharian sebagai petani semakin khawatir dengan adanya masalah alih fungsi lahan. Kehidupan masyarakat pun berangsur-angsur mengalami perubahan dengan tidak bekerja sebagai petani sejak adanya masalah tersebut. Adanya perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Bandungan menjadi kawasan komersial dapat mempengaruhi ekonomi masyarakat yang tinggal disana. Pengaruh lain yang menyebabkan banyaknya wisatawan berkunjung ke Bandungan adalah Kecamatan Bandungan yang sekarang telah berubah menjadi kawasan potensial usaha khususnya usaha penginapan dan rumah makan yang sekarang berkembang menjadi besar dan semakin padat. Usaha penginapan dan rumah makan yang ada di wilayah Bandungan tersebut adalah usaha dari beberapa investor untuk mendapatkan keuntungan dari usaha tersebut. Ada beberapa lahan pertanian yang masih berada di wilayah yang seharusnya dijadikan pertanian tetapi justru berubah menjadi kawasan komersial. Hal ini mempengaruhi beberapa faktor yang menyebabkan harga lahan menjadi naik. Dampak yang terjadi lainnya adalah kawasan tersebut semakin lama akan menjadi semakin padat karena adanya alih fungsi tersebut. Dari segi fisik pun terlihat kalau tempat-tempat seperti hotel/penginapan, rumah makan, dan lain-lain, menjadi semakin terlihat banyak karena mementingkan keuntungan yang diperoleh dari usaha tersebut. Hipotesa dalam penelitian ini adalah adanya alih fungsi pertanian ini akan berdampak pada kondisi ekonomi masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan tersebut. kondisi ekonomi yang rendah juga mempengaruhi pada alih fungsi lahan ini. Berdasarkan masalah yang ada di wilayah Bandungan tersebut maka timbul pertanyaan “Bagaimana perubahan-perubahan kondisi ekonomi masyarakat yang terjadi akibat adanya alih fungsi lahan pertanian?”. Dari pertanyaan tersebut diharapkan dapat menjelaskan bagaimana perkembangan yang terjadi sebelum dan sesudah adanya alih fungsi lahan tersebut.
5
1.3
Tujuan dan Sasaran Tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian tentang alih fungsi lahan pertanian
menjadi kawasan komersial terhadap kondisi ekonomi di Desa Duren Kecamatan Bandungan adalah sebagai berikut:
1.3.1 Tujuan Penelitian ini pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui pengaruh alih fungsi lahan pertanian terhadap kondisi ekonomi masyarakat Desa Duren, Kecamatan Bandungan.
1.3.2 Sasaran Untuk memperoleh suatu tujuan diperlukan sasaran-sasaran yang harus dicapai dalam proses penelitian yang harus dilalui. Sasaran kegiatan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Mengidentifikasi dan menganalisis kondisi ekonomi masyarakat. 2) Mengidentifikasi dan menganalisis kondisi guna lahan 3) Mengidentifikasi dan menganalisis dampak setelah adanya alih fungsi lahan menjadi kawasan komersial. 4) Mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh alih fungsi lahan di Desa Duren Kecamatan Bandungan terhadap kondisi ekonomi masyarakat.
1.4
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memperoleh beberapa manfaat bagi semua pihak yang
terkait dengan masalah alih fungsi lahan terhadap kondisi ekonomi masyarakat Desa Duren, Kecamatan Bandungan. Beberapa manfaat studi ini antara lain adalah sebagai berikut: 1) Manfaat Teoritis Semoga dalam penelitian ini dapat member manfaat kepada pengembangan ilmu perencanaan wilayah dan kota, khususnya masalah alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan komersial di Kecamatan Bandungan. Apakah perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya alih fungsi yang berakibat pada kondisi ekonomi masyarakat.
6
2) Manfaat Praktis Manfaat secara praktis dapat memberikan konstribusi yang cukup besar dalam bidang perencanaan kota khususnya. Adapun manfaat praktis yang diperoleh dari penelitian ini antara lain: Memperoleh karakteristik kondisi sosial ekonomi yang ada di Desa Duren Kecamatan Bandungan. memperoleh beberapa fenomena terhadap alih fungsi lahan yang terjadi yang sesuai dengan kondisi eksisting di lapangan Mengetahui dampak yang dirasakan terhadap para petani khususnya kondisi ekonomi setelah terjadinya alih fungsi lahan yang mengambil lahan pertanian milik mereka Mendapatkan faktor apa saja yang berpengaruh terhadap alih fungsi lahan Masukan bagi penelitian lainnya sebagai hasil rekomendasi dari studi lanjutan Masukan bagi pemerintah Kabupaten Semarang khususnya dalam penentuan kebijakan pembangunan dan pengembangan wilayah.
1.5
Ruang Lingkup Dalam ilmu perencanaan ruang lingkup yang digunakan ada dua macam yaitu lingkup
wilayah dan ruang lingkup materi. Ruang lingkup wilayah adalah lingkup analisis keruangan yang dijadikan objek studi dengan batas-batas administrasinya. Sedangkan ruang lingkup substansi adalah analisis yang digunakan untuk elemen-elemen dasar objek studi.
1.5.1 Ruang Lingkup Wilayah Ruang lingkup penelitian yang digunakan pada kawasan Bandungan ini secara administrasi terdiri dari beberapa desa, antara lain Desa Pakopen, Desa Sidomukti, Desa Duren, Kel.Bandungan, Desa Kenteng, dan Desa Candi. Penelitian ini lebih difokuskan kepada Desa Duren. Alasan dipilihnya Desa Duren karena banyak sekali terjadi alih fungsi lahan menjadi kawasan komersial yang dapat berpengaruh terhadap kondisi ekonomi masyarakat. Selain itu, banyak juga kawasankawasan komersial yang terdapat di desa tersebut. Oleh sebab itu, Desa Duren dipilih untuk mengetahui alih fungsi yang terjadi yang dapat berpengaruh terhadap kondisi ekonomi masyarakat Desa Duren tersebut. Dengan adanya alih fungsi lahan tersebut maka terjadi perubahan dari yang semula berfungsi sebagai lahan pertanian untuk bekerja sekarang menjadi tempat rekreasi dan tempat beristirahat.
7
Tetapi dengan terjadi alih fugsi lahan tersebut masyarakat sekitar yang tinggal di daerah tersebut bisa berdampak positif dengan membuka lapangan kerja baru yaitu sebagai pegawai dari usaha tersebut yang bisa mempengaruhi kondisi ekonomi masyarakat. Berikut adalah batas-batas administrasi wilayah penelitian: Sebelah Utara
: Kecamatan Bergas dan Kecamatan Ungaran
Sebelah Timur
: Kecamatan Bawen
Sebelah Selatan
: Kecamatan Jambu
Sebelah Barat
: Kecamatan Sumowono dan Kecamatan Ambarawa
Pemilihan ruang lingkup wilayah didasarkan pada pertimbangan bahwa fenomena alih fungsi tersebut sangat mempengaruhi pola kehidupan masyarakat yang tinggal di daerah tersebut. Adanya masalah alih fungsi lahan pertanian, yang dapat mempengaruhi pola kehidupan masyarakat menyebabkan lokasi ini dipilih sebagai lokasi penelitian. Berikut adalah beberapa justifikasi pemilihan lokasi penelitian: Bandungan adalah suatu kecamatan di pinggiran kota yang mempunyai nilai jual yang tinggi bila para investor membangun usaha di Bandungan dan sering terjadi fenomena alih fungsi lahan yang menyebabkan pola kehidupan masyarakat dapat berubah dengan seketika Bandungan merupakan kawasan yang strategis untuk para investor membangun usaha yang dapat mendatangkan keuntungan yang besar serta dapat membuka lapangan pekerjaan yang baru untuk para masyarakat yang masih belum mendapatkan pekerjaan.
8
9
10
1.5.2 Ruang Lingkup Materi Ruang lingkup materi dalam penelitian ini meliputi: Identifikasi dan menganalisis perubahan kondisi ekonomi. Identifikasi ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran perubahan yang terjadi dari kondisi sosial ekonomi sebelum adanya alih fungsi lahan sampai setelah adanya alih fungsi lahan. Identifikasi dan menganalisis adanya perubahan luas lahan. Identifikasi ini merupakan awal dari pembahasan tentang alih fungsi lahan. Dengan adanya alih fungsi lahan tersebut maka menyebabkan luas lahan pertanian yang ada berkurang atau malah hilang. Identifikasi dan menganalisis dampak yang diberikan setelah adanya alih fungsi lahan menjadi kawasan komersial. Identifikasi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak yang dirasakan masyarakat sekitar setelah adanya alih fungsi lahan tersebut. Identifikasi dan menganalisis pengaruh apa saja yang menyebabkan perubahan alih fungsi lahan di Desa Duren Kecamatan Bandungan, sehingga akan diketahui pengaruh apa sajakah yang paling dominan yang menyebabkan adanya alih fungsi lahan.
1.6
Keaslian Penelitian Keaslian penelitian adalah suatu langkah awal dalam usaha mewujudkan suatu penelitian yang asli
tanpa unsur penjiplakan dari penelitian orang lain. Hal ini dilakukan supaya penelitian yang dilakukan merupakan murni hasil karya peneliti dalam alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan komersial yang berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat Desa Duren, Kecamatan Bandungan. Keaslian penelitian berikut akan mengedepankan mengenai alih fungsi lahan yang berakibat pada kondisi sosial ekonomi masyarakat Desa Duren, Kecamatan Bandungan. Berikut beberapa penelitian yang juga menjadi acuan materi dalam melakukan penelitian ini:
Penelitian Alih fungsi lahan pertanian dan perubahan kehidupan sosial ekonomi petani di wilayah perbatasan Kabupaten Demak (Eri Agus Susanto,1999)
Tujuan Mengetahui pengaruh alih fungsi lahan pertanian terhadap perubahan kepemilikan dan peranan lahan, kehidupan sosial ekonomi rumah tangga petani
Tabel I.1 Keaslian Penelitian Metode Metode analisis yang digunakan adalah kombinasi antara penelitian menerangkan (explanatory research) dan penelitian deskriptif (descriptive research). Penelitian yang bersifat menerangkan adalah penelitian yang menyangkut pengujian hipotesishipotesis peubah penelitian. Penelitian semacam ini dalam deskripsinya juga mengandung uraian-uraian tetapi fokusnya terletak pada analisis hubungan-hubungan
Hasil Ada beberapa temuan yang cukup relevan dari penelitian ini untuk permasalahan alih fungsi lahan di salah satu wilayah pinggiran Kota Semarang yang menjadi limpahan perkembangan kota. Temun tersebut antara lain adalah peranan lahan pertanian, peranan sektor pertanian dan non pertanian, perubahan kondisi ekonomi rumah tangga
11
antar peubah
Pengaruh alih fungsi lahan pertanian terhadap kondisi sosial ekonomi petani di Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal (Irsyad Sumarwanto, 2009)
Mengetahui pengaruh alih fungsi lahan pertanian terhadap kondisi sosial ekonomi petani di Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuanttatif. Metode ini digunakan untuk menganalisis keadaan objek studi dengan menguraikan masalah secara logis, yang mengacu pada teori-teori yang relevan. Selain itu penelitian ini juga menggunakan analisis tabulasi silang. Prosedur tabulasi silang digunakan untuk menghitung data dalam bentuk tabel frekuensi atau tabel prosentase yang mempunyai kombinasi nilainilai yang berbeda dari dua variabel atau lebih.
Pengaruh alih fungsi lahan pertanian terhadap kondisi ekonomi masyarakat di Desa Duren Kecamatan Bandungan (Arya Citra Ramadhan, 2011)
mengetahui pengaruh alih fungsi lahan terhadap kondisi ekonomi masyarakat Desa Duren, Kecamatan Bandungan
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan metode distribusi frekuensi. Distribusi frekuensi merupakan salah satu cara untuk mengatur atau menyusun data dengan mengelompokkan data-data berdasarkan ciri-ciri penting dari sejumlah besar data, ke dalam beberapa kelas dan kemudian dihiung banyaknya pengamatan yang masuk ke dalam setiap kelas. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan analisis tabulasi silang yang bertujuan untuk mengetahui apakah ad hubungan antara dua variabel yaitu alih fungsi dengan kondisi ekonomi masyarakat sekitar.
Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2011
petani, dan persepsi petani terhadap alih fungsi lahan. Proses alih fungsi lahan yang berlangsung di wilayah perbatasan, menunjukkan bahwa petani cenderung untuk menolak baik pada saat pembebasan lahan berlangsung maupun terhadap rencana alih fungsi lahan pada masa datang. Hal ini juga tercermin sikap petani yang menganggap bahwa alih fungsi lahan tidak bermanfaat. Alih fungsi lahan pertanian merupakan proses transformasi suatu wilayah yang dapat memberikan efek perubahan pada bidang lainnya, antara lain terjadi perubahan/transformasi pada aspek fisikal/spasial dan juga perubahan pada aspek sosial/transformasi sosial. Dampak dalam aspek fisikal dan sosial antara lain adalah terjadinya perubahan bentuk pemanfaatan lahan pertanian dan berkurangnya luas lahan pertanian, perubahan peranan sektor pertanian dan non pertanian, perubahan kondisi ekonomi rumah tangga petani, persepsi petani terhadap alih fungsi lahan mengetahui bagaimana pengaruh alih fungsi lahan terhadap kondisi ekonomi masyarakat Desa Duren, Kecamatan Bandungan. Alih fungsi tersebut merugikan bagi petani karena mereka kehilangan pekerjaan mereka sebagai petani. Petani yang kehilangan pekerjaan tersebut rata-rata merupakan petani penggarap (non pemiliki) yang menggantungkan hidupnya pada lahan pertanian yang digarapnya.
12
1.7
Posisi Penelitian Posisi penelitian ini menunjukkan letak tema penelitian dalam ilmu perencanaan wilayah dan
kota. Dalam ilmu perencanaan wilayah kota ini memiliki dua makna perencanaan, yaitu perencanaan wilayah dan perencanaan kota. Penelitian dengan tema alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan komersial terhadap kondisi ekonomi masyarakat Desa Duren, Kecamatan Bandungan termasuk dalam bidang perencanaan kota terutama pada bagian pengembangan kota yang membahas alih fungsi lahan yang mengakibatkan beberapa kendala pada lahan pertanian milik petani. Secara spesifik, posisi penelitian terletak pada pengembangan kawasan pinggiran yang terjadi masalah alih fungsi lahan yang berdampak pada masyarakat sekitar kawasan tersebut. Berikut posisi penelitian ini dalam ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota secara skematis dapat dilihat dalam Gambar 1.1 sebagai berikut: Perencanaan Wilayah dan Kota
Perencanaan Kota
Perencanaan Wilayah
Perkembangan Kawasan Pinggiran
Alih fungsi lahan
Harga Lahan meningkat
Berubahnya kondisi ekonomi masyarakat
Alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan komersial terhadap kondisi ekonomi masyarakat Desa Duren
Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2011
Gambar 1.1 Posisi Penelitian dalam Lingkup Perencanaan Wilayah dan Kota
13
1.8
Kerangka Pikir Dalam penyusunan penelitian ini diperlukan adanya kerangka pikir untuk mengetahui proses yang
harus dilalui hingga mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Kawasan Bandungan yang merupakan kawasan pinggiran mempunyai potensi di bidang pariwisata karena memang tempatnya yang strategis. Banyak sekali terjadi alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan komersial di Kecamatan Bandungan tersebut yang bisa mempengaruhi kondisi ekonomi masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan yang terkena alih fungsi. Dengan adanya fenomena alih fungsi lahan tersebut maka ada beberapa masalah yang harus diketahui oleh masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan tersebut. Untuk lebih jelasnya berikut adalah kerangka pikir dalam penyusunan proposal penelitian ini:
14
Kawasan Bandungan sebagai kawasan pinggiran
Kawasan Bandungan yang memiliki ciri khas lahan pertanian yang banyak
Banyaknya investor
Perkembangan kawasan Bandungan
Kawasan komersial semakin bertambah
Pertumbuhan ekonomi masyarakat
Perubahan alih fungsi lahan pertanian di Bandungan
Kondisi ekonomi masyarakat meningkat
Berkurangnya lahan pertanian
Alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan komersial yang berpengaruh pada kondisi ekonomi masyarakat
Menganalisis kondisi ekonomi masyarakat
Menganalisis kondisi guna lahan
Menganalisis dampak setelah adanya alih fungsi lahan menjadi kawasan komersial
Diketahui pengaruh alih fungsi lahan pertanian terhadap kondisi ekonomi masyarakat
Kesimpulan
Rekomendasi Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2011
Gambar 1.2 Kerangka Pikir
Menganalisis pengaruh alih fungsi lahan terhadap kondisi ekonomi masyarakat
15
1.9
Metode Penelitian Metode penelitian berfungsi untuk memberikan penjelasan mengenai pendekatan penelitian, teknik
yang digunakan dalam memperoleh dan mengolah data terhadap variabel-variabel penelitian yang telah dirumuskan. Sesuai dengan tujuan penelitian dengan tema alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan komersial yang berpengaruh terhadap kondisi ekonomi di Desa Duren Kecamatan Bandungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui pengaruh alih fungsi lahan terhadap kondisi ekonomi masyarakat Desa Duren, Kecamatan Bandungan sehingga akan diketahui apa saja yang dirasakan masyarakat dengan adanya masalah tersebut. Metode penelitian yang digunakan pada masing-masing penelitian tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.
1.9.1 Pendekatan Studi Tahap pendekatan penelitian merupakan tahap lanjut setelah didapat informasi atau data yang diperlukan. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam tema alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan komersial yang berpengaruh terhadap kondisi ekonomi di Desa Duren Kecamatan Bandungan menggunakan pendekatan bersifat kuantitatif dimana pendekatan ini lebih mementingkan adanya variabel-variabel sebagai objek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefinisikan dalam bentuk operasionalisasi variabel masing-masing. Pengertian lain dari pendekatan kuantitatif adalah metode yang didesain sangat spesifik, yaitu penelitian yang dirancang untuk mengetahui objek tertentu, atau benar-benar fokus kepada suatu permasalahan saja (Ahira, 2009). Penelitian kuantitatif memerlukan suau hipotesis dan uji cobanya, yang kemudian dapat menentukan tahap-tahap selanjutnya seperti penentuan teknik analisis dan formula statistik yang nantinya akan digunakan. Pendekatan ini bertujuan menguji teori yang dipakai, membangun fakta, mengetahui hubungan variabel, memberikan deskriptif statistic serta menaksir dan meramalkan hasilnya. Teknis analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dimana teknik analisis ini digunakan untuk membantu dan memperjelas penyampaian informasi sesuai data dan hasil survey yang dilakukan. Bentuk data yang bersifat kuantitatif atau angka-angka statistik dapat direduksi menjadi suatu data kualitatif yang kemudian dapat dideskriptifkan guna memperjelas dan memberikan kemudahan dalam pemahaman kepada masyarakat maupun pembaca hasil penelitian ini serta juga data yang besifat deskriptif. Dalam penelitian kuantitatif ini menggunakan alur penjelasan deduktif yaitu suatu alur berpikir yang mengawali penjelasannya dengan penjelasan-penjelasan yang bersifat umum dan mengakhirinya dengan penjelasan-penjelasan yang bersifat khusus. Komponen dari teori adalah konsep-konsep, variabel-variabel, dan proposisi-proposisi. Fungsi dari teori itu sendiri
16
dalam penelitian kuantitatif adalah untuk merumuskan pertanyaan penelitia, mengidentifikasi konsepkonsep dan merumuskan ke dalam bentuk variabel serta merumuskan hipotesis. Metode dan teknik analisis yang digunakan adalah menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini bertujuan selain untuk menguji teori, membangun fakta, mendeskripsikan hubungan antar variabel, juga dapat memaparkan sejauh mana argumen/pendapat peneliti dapat diterapkan didalam perencanaan dengan tetap mempertimbangkan faktor internal dan eksternal serta pengaruh yang dapat ditimbulkan dari penelitian mengenai alih fungsi lahan pertanian yang berpengaruh terhadap kondisi ekonomi masyarakat. Sebagai langkah untuk bisa menentukan keberhasilan penelitian ini peneliti harus mampu berupaya untuk menggali informasi, mengolah data dan menganalisis sehingga dapat memunculkan informasi yang baru yang belum ada pada kajian literatur.
1.9.2 Teknik Pengumpulan Data Teknik ini merupakan teknik pengumpulan data yang paling strategis dalam penelitian karena salah satu tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Biasanya dalam pendekatan kuantitatif, teknik yang dipakai adalah observasi langsung dan kuesioner yang hasilnya nanti dapat di deskriptifkan. Sedangkan untuk wawancara dilakukan interview kepada narasumber utuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Berikut merupakan teknik data yang diperlukan dalam penelitian. Observasi Langsung Kegiatan penting dalam observasi langsung ini adalah mengenai kondisi eksisting yang terkait dengan aspek kehidupan masyarakat terutama secara fisik sehingga dapat mengethui karakteristik wilayah serta karakteristik penyebab terjadi alih fungsi. Hasilnya berupa dokumentasi seperti foto maupun rekaman yang dpat digunakan untuk memperjelas deskripsi Kuesioner Untuk penelitian yang bersifat kuantitatif kuesioner juga dibutuhkan untuk menunjang kebutuhan data. Hasil dari kuesioner nantinya akan dinarasikan secara deskriptif melalui metode distribusi frekuensi. Kuesioner ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik penyebab alih fungsi lahan, sebab dan akibat yang ditimbulka adanya perubahan-perubahan yang terjadi akibat alih fungsi, perubahan kondisi ekonomi yang terjadi sebelum dan sesudah adanya alih fungsi lahan.
Kedua teknik pengumpulan data tersebut termasuk dalam pengumpulan data primer (Observasi langsung dan kuesioner). Untuk data sekundernya sendiri terdiri dari studi literatur dan survey
17
sekunder. Studi literatur merupakan studi yang dilakukan untuk mengetahui dan mendalami teori-teori yang menjadi dasar dalam sebuah penelitian. Studi literatur ini sangat membantu dalam penelitian ini untuk bisa menambah ilmu yang tidak didapat pada saat survei primer. Buku-buku teks, makalah, tugas akhir, serta jurnal-jurnal adalah sumber-sumber yang bisa digunakan dalam mendapatkan informasi yang berguna yang terkait dengan tema penelitian ini yaitu mengenai alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan komersial yang berakibat pada kondisi ekonomi masyarakat yag tinggal di kawasan tersebut. Sedangkan untuk survei sekunder dilakukan dengan mencari data-data sekunder baik berupa dokumen maupun wawancara singkat dengan instansi pemerintah. Metode pengumpulan data sekunder ini sering disebut dengan metode penggunaan bahan dokumen, karena dalam hal ini peneliti tidak secara langsung mengambil data sendiri tetapi meneliti dan memanfaatkan data atau dokumen yang dihasilkan oleh pihak-pihak lain (Sugiartom 2001:19).
1.9.3 Teknik Pengambilan Sampel Pada pendekatan kuantitatif semakin besar sampel yang digunakan semakin merepresentasikan kondisi real di lapangan. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling (sampel bertujuan) dimana teknik ini akan memudahkan pengumpulan data tentang kondisi lingkungan pada lokasi penelitian (Iriyanti, 2006). Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu, misalnya orang tersebut yang di anggap paling tahu tentang kondisi eksisting yang ada di wilayah pengamatan dan tahu tentang apa yang peneliti harapkan. Jika maksudnya untuk memperluas informasi maka jumlah sampel dapat ditambahkan, namun jika tidak ada lagi informasi yang dijaring, maka penarikan sampel dihentikan (Moleong, 2002:166). Hal ini dapat diketahui dari Kecamatan Bandungan yang sering terjadi alih fungsi lahan sekitar + 5 tahun. Sampai sekarang ini di Kecamatan Bandungan banyak terjadi alih fungsi lahan. Alasan menggunakan teknik purposive sampling adalah supaya dapat memperoleh responden yang benar-benar tahu yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti dalam kaitannya dengan alih fungsi lahan. Purposive sampling ini dalam pengambilannya perlu diperhatikan dengan seksama karena akan mempengaruhi tingkat validasi yang tinggi. Sesuai dengan teknik sampling yang dipakai, maka jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini menggunakan perhitungan sebagai berikut:
n
=
N Nd2+1
18
Keterangan: n
: Jumlah sampel
N
: Jumlah populasi (jumlah penduduk yang bekerja sebagai petani)
d
: Derajat Kecermatan (0,1)
Rumus tersebut jika dilakukan perhitungan secara matematis dengan error estimate sebesar 0,1 yang berarti derajat kecermatan penelitian yang diharapkan adalah sebesar 90%, maka jumlah sampel adalah sebesar: 766 n
= 766(0,1)2+1
n
= 88,45 dibulatkan menjadi 88 sampel
Pada proses pemilihan responden berikutnya,
jumlah sampel diambil secara proporsional
berdasarkan jumlah populasi di Desa Duren.
1.9.4 Metode dan Tahap Analisis Data Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dann kualitatif. Kemudian alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yang bersifat non numerik dan numerik. Analisisi kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan metode distribusi frekuensi. Distribusi frekuensi merupakan salah satu cara untuk mengatur atau menyusun data dengan mengelompokkan data-data berdasarkan ciri-ciri penting dari sejumlah besar data, ke dalam beberapa kelas dan kemudian dihiung banyaknya pengamatan yang masuk ke dalam setiap kelas. Selain menggunakan metode distribusi frekuensi, penelitian ini juga menggunakan metode tabulasi silang. Metode Tabulasi silang (Crosstabs) merupakan metode yang menggunakan uji statistic untuk mengidentifikasikan dan mengetahui korelasi antara dua variabel (Gasperz, 1992). Dalam uji statistic crosstabs terdapat langkah-langkah yang dilakukan untuk mendapatkan hasil analisis tersebut salah satunya adalah Uji Chi Square Pearson. Uji chi square pearson ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel. Yaitu antara baris dan kolom. Kemudian hipotesis yang dilakukan adalah: H0 = Tidak ada hubungan antara baris dan kolom H1 = Ada hubungan antara baris dan kolom
19
Dengan menggunakan uji chi square ini dapat diperoleh kesimpulan jika nilai chi square hitung lebih kecil dari chi square tabel maka H0 diterima (tidak ada keterkaitan antara dua variabel), begitu sebaliknya jika chi square hitung lebih besar dari chi square tabel maka H0 ditolak (ada keterkaitan antara dua variabel yang diujikan). Catatan yang perlu diperhatikan adalah chi square tabel bisa dihitung dengan tingkat signifikansi 5% dan df (degree of freedom) berbeda-beda tiap variabelnya. Variabel yang akan di crosstabs kan terdiri dari nama, perubahan yang terjadi dengan adanya alih fungsi lahan, pengaruh alih fungsi lahan terhadap kehidupan sehari-hari petani yang ada di Desa Duren, pendapatan rata-rata yang dimiliki petani Desa Duren.
20
Tabel I.2 Kebutuhan Data No
Analisis
1
Analisis kondisi sosial ekonomi masyarakat Desa Duren Kecamatan bandungan
Data kondisi ekonomi masyarakat di Desa Duren
Narasi Deskriptif
2
Analisis kepemilikan lahan dan guna lahan
Data Penggunaan lahan/tanah Data banyaknya kepemilikan lahan Kebijakan dalam RTRW
Tabel angka Deskriptif Narasi
3
Analisis dampak yang ditimbulkan setelah adanya alih fungsi menjadi kawasan komersial
4
Analisis pengaruh perubahan alih fungsi lahan di Desa Duren Kecamatan Bandungan
Data jumlah sarana perekonomian Desa Data kependudukan Desa Duren Data profil wilayah Desa Duren
Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2011
Data/input
Peta administrasi Kecamatan Bandungan Peta lokasi wilayah studi di Desa Duren, Data kependudukan Desa Duren Data profil wilayah Desa Duren
Bentuk Data
Peta Narasi Deskriptif Tabel angka
Narasi Tabel angka Deskriptif
Sumber BPS Kabupaten Semarang Kelurahan Desa Duren Kecamatan Bandungan Bappeda Kabupaten Semarang BPS Kabupaten Semarang Kelurahan Desa Duren Kecamatan Bandungan Bappeda Kabupaten Semarang Kecamatan Bandungan Kelurahan Desa Duren Masyarakat BPS Kabupaten Semarang Kelurahan Duren
Teknik Pengumpulan Observasi langsung Kuesioner
Instansi pemerintah Observasi langsung kuesioner
Wawancara Instansi pemerintah
Observasi langsung
21
1.10 Kerangka Keterkaitan Analisis INPUT
PROSES/ANALISIS
OUTPUT
Mengidentifikasi dan menganalisis kondisi ekonomi masyarakat
Menganalisis bagaimana kondisi ekonomi masyarakat Desa Duren, Kecamatan Bandungan
Mengetahui kondisi ekonomi sebelum dan sesudah adanya alih fungsi lahan pertanian
Mengidentifikasi dan menganalisis kondisi guna lahan
Menganalisis kepemilikan lahan dan guna lahan yang bisa mempengaruhi kawasan komersial
Mengetahui fungsi guna lahan yang bisa mempengaruhi kondisi ekonomi masyarakat
Mengetahui keterkaitan antara kondisi guna lahan dengan kondisi ekonomi masyarakat Desa Duren, Kecamatan Bandungan
Mengidentifikasi dan menganalisis dampak setelah adanya alih fungs lahan menjadi kawasan komersial
Menganalisis dampak yang ditimbulkan setelah adanya alih fungsi lahan menjadi kawasan komersial yang bisa berakibat pada kondisi ekonomi masyarakat
Mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh alih fungsi lahan pertanian di Desa Duren Kecamatan Bandungan terhadap kondisi ekonomi masyarakat
Menganalisis bagaimana perubahan kondisi ekonomi yang terjadi setelah adanya alih fungsi lahan pertanian tersebut di Desa Duren Kecamatan Bandungan.
Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2011
Gambar 1.3 Kerangka Keterkaitan Analisis
Mengetahui penyebab adanya alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan komersial
Mengaetahui hal-hal apa saja yang paling dominan yang mempengaruhi terjadi alih fungsi lahan pertanian yang bisa mempengaruhi kondisi ekonomi rumah tangga petani
Pengaruh paling dominan yang menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan komersial yang bisa mempengaruhi kondisi ekonomi masyarakat Desa Duren
22
1.11 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan sasaran dari penyusunan tugas akhir, manfaat penelitian. Selain itu berisi tentang ruang lingkup yag terdiri dari ruang lingkup wilayah yang menjadi objek penelitian serta ruang lingkup materi yang akan dibahas dalam penelitian ini. Kemudian terdapat keaslian penelitian, posisi penelitian dalam lingkup perencanaan wilayah dan kota, kemudian kerangka pikir, metode penelitian yang digunakan, kerangka keterkaitan dan sistematika penulisan BAB II KAJIAN ALIH FUNGSI LAHAN Bab ini berisi tentang teori-teori yang diperlukan dalam penyusunan tugas akhir yang diambil dari literarur-literatur yang relevan, meliputi pengertian lahan, pengertian alih fungsi lahan, proses alih fungsi lahan, strategi alternatif alih fungsi dalam mengurangi adanya alih fungsi lahan tersebut, kemudian jenis penggunaan lahan, kajian mengenai daerah pinggiran perkotaan, faktor penentu perubahan penggunaan lahan ditinjau dari sisi pemilik lahan pertanian, best practice dan yang terakhir sintesis literatur BAB III GAMBARAN UMUM PENGGUNAAN LAHAN DI DESA DUREN Bab ini berisi tentang gambaran karakteristik wilayah studi yang di dapat dari hasil survei instansi dan survei di lapangan, yang meliputi kawasan komersial Kecamatan Bandungan, gambaran umum Desa Duren Kecamatan Bandungan, dan pengaruh kawasan komersial terhadap lingkungan dan masyarakat. BAB IV ANALISIS PERUBAHAN FUNGSI LAHAN MENJADI KAWASAN KOMERSIAL YANG BERPENGARUH TERHADAP KONDISI EKONOMI Bab ini meliputi analisis ekonomi masyarakat Desa Duren Kecamatan Bandungan, analisis kondisi guna lahan di Desa Duren Kecamatan Bandungan, analisis dampak adanya alih fungsi lahan menjadi kawasan komersial di Desa Duren yang meliputi dampak positif dan negatif, serta yang terakhir adalah analisis pengaruh perubahan alih fungsi lahan pertanian di Desa Duren BAB V PENUTUP Bab ini berisi tentang temuan studi, kesimpulan dan rekomendasi yang dihasilkan dari penelitian yang dilakukan DAFTAR PUSTAKA