EVALUASI DAMPAK ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN KE NON PERTANIAN DI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG Oleh : Danny Marliana Budianingrum, Fathurrochman, Aufarul Marom JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO ABSTRACT Population growth and Semarang’s development which outspread into urban area cause increasing of land requirement in urban area. Gunungpati District, one of urban areas around Semarang, becomes the area of Semarang’s development. How the land conversion in Gunungpati District occurs is because city development outspreads into urban area as well assupported by some facilities such as education and settlements. Hence, many agricultural lands convert for nonagricultural activity in Gunungpati District. Land conversion, mainly agricultural land conversion, causes the change of social and economic condition as well as the change of livelihood or employment of population. The purposes of this research are to discover the impact of land conversion from agricultural land into developed land, to know the change of social and economic condition of community, and also to know the available employment opportunity after land conversion occurs in Gunungpati. The research approach used is qualitative approach and method used is matrix Leopold. Designed to determine the impact on the region's natural environment. So that can know the value impact of the conversion of agricultural land to non-agricultural in District Gunungpati Semarang. The result of this research shows that agricultural land conversion into developed land in Gunungpati District has positive effect towards social and economic condition of society and has negative effect towards natural environment surround. According to Leopold matrix, the positive effects has values 25 are good value shown by improving quality of life and increasing the varieties of livelihood or employment, whereas the negative effects has values -13 are bad value shown by decreasing the amount of agricultural land and damaging the sanitation or water infiltration in Gunungpati District. The agricultural land conversion is suggested to divert less productive agricultural land so that it would not damage ecological function of Gunungpati District as infiltration water area. Keywords: Impact Evaluation, Land Conversion, City Development
Salah satu kegiatan pertanian
PENDAHULUAN yang
a. Latar Belakang Pembangunan pertanian memiliki arti yang sangat strategis, tidak hanya untuk
negara-negara
berkembang,
bahkan untuk negara maju pertanian tetap
mendapat
perhatian
dan
perlindungan yang lebih mengingat arti penting pertanian dalam menjaga kelangsungan hidup. Peranan sektor pertanian diantaranya adalah sebagai penyedia
bahan
pangan,
bahan
sandang dan bahan papan. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengedepankan sebagai
salah
mendukung negara. menyatakan merupakan
sektor satu
pertanian
sektor
struktur
yang
perekonomian
Departemen
Pertanian
sektor
pertanian
sektor
yang
menjadi
penggerak perekonomian di Indonesia. Hal ini tercermin dari sumbangan sektor pertanian terhadap Pendapatan Domestik Bruto, dalam penyerapan tenaga kerja, sebagai penghasil devisa, serta peranan tidak langsung dalam pelestarian lingkungan hidup.
menjadi
tumpuan
penduduk
Indonesia adalah praktek budidaya tanaman dengan lahan sebagai sumber daya
pertanian
yang
utama.
Perkembangan kegiatan masyarakat yang membutuhkan lahan sebagai wadahnya meningkat dengan sangat cepat sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Akibatnya terjadi persaingan pemanfaatan lahan, terutama pada wilayah dimana
yang
telah
ketersediaan
berkembang lahan
relatif
terbatas. Pada akhirnya alih fungsi lahan sangat sulit untuk dihindarkan. Alih fungsi lahan pertanian di Kota Semarang yang terjadi secara progresif
yaitu
di
Kecamatan
Gunungpati. Kecamatan Gunungpati merupakan daerah pinggiran Kota Semarang
yang
karakteristik
wilayahnya menyerupai karakteristik wilayah pedesaan. Karakteristik ini dapat dilihat dari masih banyaknya aktivitas dan lahan pertanian yang ada di Kecamatan Gunungpati. Akan tetapi, kedudukan sebagai
Kecamatan
wilayah
Gunungpati
pinggiran
Kota
Semarang dapat menjadikan wilayah
b. Tujuan
ini
yang
1. Untuk mengetahui dampak yang
karakteristik
ditimbulkan dari adanya alih fungsi
terkena
pembangunan
mengarah
ke
lahan pertanian ke non pertanian di
pembangunan kota. Berdasarkan
Perda
Kota
Kecamatan
Semarang No. 14 Tahun 2011 tentang
Semarang.
RTRW Kota Semarang Tahun 2011-
2. Untuk
Gunungpati
mengetahui
Kota
perubahan
2031 yaitu peruntukkan Kecamatan
kondisi sosial ekonomi masyarakat
Gunungpati
akibat alih fungsi lahan pertanian ke
sebagai
konservasi,
kawasan
pertanian,
dan
taman
non
pertanian
di
Kecamatan
tersebut
Gunungpati Kota Semarang. Dari
dimaksudkan untuk menjaga kawasan
kondisi sebelum dan setelah alih
Gunungpati
fungsi lahan.
hutan
raya.
Perda
agar
tersedia
lahan
memenuhi
3. Untuk mengetahui peluang kerja
kebutuhan pangan masyarakat. Selain
yang tersedia setelah terjadinya alih
itu, juga dimaksudkan agar lahan
fungsi lahan pertanian ke non
pertanian (padi) yang produktif tidak
pertanian di Kecamatan Gunungpati
beralih
Kota Semarang. Dari masyarakat
pertanian
(padi)
fungsi.
pelaksanaan
untuk
Namun
Perda
demikian,
tersebut
tidak
petani ke masyarakat bukan petani.
efektif karena tidak didukung oleh data
c. Teori
dan sikap proaktif dari Pemerintah dan
1. Administrasi Publik
masyarakat.
Keban menyatakan bahwa istilah
Berdasarkan
permasalahan
Administrasi
Publik
menunjukkan
tersebut maka peneliti penulis merasa
bagaimana
perlu untuk dilakukan suatu kajian
sebagai agen tunggal yang berkuasa
tentang Evaluasi Dampak Alih Fungsi
atau sebagai regulator, yang aktif dan
Lahan Pertanian ke Non Pertanian di
selalu berinisiatif dalam mengatur atau
Kecamatan
mengambil langkah dan prakarsa, yang
Semarang.
Gunungpati
Kota
pemerintah
berperan
menurut mereka penting atau baik
untuk masyarakat karena diasumsikan
kronologisnya dalam mencapai tujuan
bahwa masyarakat adalah pihak yang
maupun konteks kebijakan sampai
pasif, kurang mampu, dan harus
kondisi
tunduk dan menerima apa saja yang
mempengaruhi
diatur pemerintah.
kebijakan.
Selain
2. Kebijakan Publik
memberikan
penjelasan
Kebijakan publik menurut Thomas
lingkungan
berbagai
yang
seluruh
proses berusaha tentang
fenomena
kebijakan,
Dye (1981: 1) adalah apapun pilihan
evaluator mempunyai maksud lain
pemerintah untuk melakukan atau
yaitu memberikan rekomendasi kepada
tidak melakukan (public policy is
pemerintah selaku pembuat kebijakan
whatever government choose to do or
tentang
not to do) dalam (Subarsono, 2010: 2).
terhadap
Konsep tersebut sangat luas karena
dievaluasinya.
kebijakan publik mencakup sesuatu
d. Metode Penelitian
yang tidak dilakukan oleh pemerintah disamping
yang
pemerintah
Penelitian
diambil
ini
yang
menggunakan
metode
kualitatif
dengan
pemerintah
matriks
Leopold.
Informan dalam
penelitian
3. Evaluasi Dampak Kebijakan
Semarang,
kebijakan
perlu
kebijakan
menghadapi suatu masalah publik.
Evaluasi
yang
oleh
dilakukan
ketika
apa
kiranya
ini
adalah
Perangkat
BPN
metode
Kota
Kecamatan
Gunungpati Kota Semarang, dan Dinas
bermaksud untuk mengetahui empat
Tata
Kota
aspek yaitu (1) proses pembuatan
Semarang.
dan
Perumahan
Kota
kebijakan, (2) proses implementasi, (3)
Jenis data yang digunakan yaitu
konsekuensi kebijakan, (4) efektivitas
data yang berbentuk teks dan data
dampak kebijakan. Keempat aspek
yang berbentuk kata-kata. Adapun
pengamatan
mendorong
sumber data terdiri dari sumber data
seorang evaluator untuk secara khusus
primer yang berasal dari wawancara
mengevaluasi isi kebijakan, baik pada
terhadap informan dan sumber data
dimensi
sekunder yang berasal dari dokumen,
ini
hukum
dapat
dan
terutama
buku, data statistik, laporan dan lain-
membutuhkan lahan sebagai wadahnya
lain
meningkat dengan sangat cepat sejalan
yang
berhubungan
dengan
dengan
penelitian ini. Teknik Pengumpulan data melalui observasi,
wawancara,
kepustakaan.
Data
dan yang
studi sudah
perkembangan
jumlah
penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Akibatnya
terjadi
pemanfaatan
lahan
terutama
wilayah
diinterpretasi data melalui reduksi data
Seperti hal nya yang terjadi di kawasan
yakni data yang diperoleh, dipilah
Sekaran dimana adanya pembangunan
sesuai dengan kebutuhan, kemudian
sarana transportasi yang mendukung
data yang sudah dipilah, disajikan
keberadaan Perguruan Tinggi Unnes
yang pada akhirnya ditarik kesimpulan
sebagai
atas jawaban-jawaban yang diberikan
menyebabkan terjadinya alih fungsi
informan.
lahan pertanian ke non pertanian di
PEMBAHASAN
kawasan sekitarnya.
Dampak
Alih
Fungsi
telah
pada
dikumpulkan kemudian dianalisis dan
Evaluasi
yang
persaingan
pusat
2. Rencana
berkembang.
pertumbuhan
Tata
Lahan Pertanian ke Non Pertanian
Penggunaan
di Kec. Gunungpati Kota Semarang.
Gunungpati
1. Kondisi Penggunaan Lahan di
Berdasarkan Rencana Tata Ruang
di
Lahan
Ruang di
Kec.
Kec. Gunungpati
Wilayah Kota Semarang Tahun 2011-
Pada tahun 90an penggunaan lahan
2031,
Kecamatan
didominasi
peruntukkan
Gunungpati
masih
Gunungpati
pertanian
untuk
konservasi, pertanian, dan taman hutan
oleh
raya.
Proporsi peruntukkan lahan pertanian
Gunungpati
untuk
pekarangan
sebagai daerah resapan air sehingga
masing-masing kecamatan sekitar 85
melindungi daerah Semarang bawah
%.
dari
Seiring
dan
perkembangan
zaman
dimana kegiatan masyarakat yang
ini
kawasan
konservasi dan untuk pekarangan.
konservasi
Hal
sebagai
Kecamatan
ancaman
berarti
kawasan
mempunyai
peranan
banjir.
Kecamatan
Gunungpati dalam penataan ruang
diprioritaskan sebagai kawasan hijau
dari pihak berwajib telah memberikan
yang mampu menjaga kekritisan lahan
himbauan
pada
kebersihan. Namun, pada kenyataanya
Kecamatan
Gunungpati
untuk
tetap
khususnya. Namun pada kenyataanya
himbauan
sudah banyak perubahan lahan ke non
dengan baik oleh masyarakat karena
pertanian di Kecamatan Gunungpati.
masyarakat
Faktor pemicunya yaitu keberadaan
UNNES
UNNES dan pembangunan perumahan
sehingga kesadaran untuk menjaga
di
lingkungan masih sangat kurang.
kawasan
Gunungpati
mengakibatkan berkembang
yang
daerah
sekitarnya
menjadi
aktivitas
tersebut
menjaga
di
tidak
sekitar
kebanyakan
4. Dampak
direspon
Sosial
kawasan pendatang
Alih
Fungsi
Lahan di Kec. Gunungpati Sebelum adannya alih fungsi lahan
ekonomi dan jasa. 3. Dampak Lingkungan Alih Fungsi
ke non pertanian kondisi masyarakat
Lahan di Kec. Gunungpati
Kecamatan
Penurunan
lingkungan
memprihatinkan sebab masyarakatnya
yang diakibatkan oleh polusi udara
terisolir, jarak tempuh ke kota lumayan
yaitu polusi yang berasal dari kegiatan
jauh serta minimnya sarana-prasarana
permukiman,
yang
kualitas
industri-industri.
transportasi, Polusi
udara
dan di
Gunungpati
ada
masyarakatnya
masih
mengakibatkan susah
untuk
sekitar kawasan UNNES juga cukup
berkembang. Mayoritas masyarakat
mengganggu bagi masyarakat sekitar.
Kecamatan Gunungpati yang bermata
Polusi tersebut biasanya diakibatkan
pencaharian sebagai petani membuat
oleh
bermotor maupun
masyarakat sulit untuk bersosialisasi
kendaraan umum seperti angkutan
dengan masyarakat lain. Setiap hari
yang seringkali melewati kawasan
pergi bertani hingga sore hari sehingga
UNNES. Serta permasalah mengenai
tidak ada waktu untuk bersosialisasi
sampah di kawasan Sekaran sangat
dengan masyarakat sekitarnya serta
meresahkan sebab permasalah tentang
masih
sampah sangat susah diatasi meskipun
seperti masjid yang biasa digunakan
kendaraan
sedikitnya
fasilitas
umum
sebagai tempat berkumpul masyarakat
Adanya
pedesaan. Setelah terjadi alih fungsi
membawa
lahan
masyarakat karena dapat mengangkat
mengakibatkan
kebutuhan
UNNES dampak
dirasakan positif
prasarana dan sarana di kawasan yang
perekonomian
dialih fungsikan menjadi terpenuhi,
memilih mengalih fungsikan lahan
serta pembangunan fasilitas-fasilitas
pertanian ke non pertanian untuk
umum
menunjang
dibangun menjadi kos-kosan, warung
kebutuhan masyarakat juga terpenuhi.
atau aktivitas lain yang dapat memiliki
Hubungan antar masyarakatnya sangat
nilai ekonomi tinggi daripada sektor
baik seperti yang peneliti temui di
pertanian.
Kelurahan
dimana
6. Matriks
bahu-membahu
Dampak
yang
dapat
Patemon
masyarakat
saling
rakyat.
bagi
Leopold Alih
Masyarakat
Evaluasi
Fungsi
lahan
membangun fasilitas umum seperti
Pertanian ke Non Pertanian Di
masjid dan sekolah dalam rangka
Kecamatan
pemenuhan
Semarang
kebutuhan
sosial
a. Kependudukan
masyarakat sekitar. 5. Dampak Ekonomi Alih Fungsi
Kecamatan
kampus
UNNES
Gunungpati
Kota
sangat
berpengaruh terhadap terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke
Lahan di Kec. Gunungpati Berdirinya
Gunungpati
di
maka
non pertanian di Kecamatan Gunungpati
Kota
menimbulkan pengaruh dari berbagai
Data
sektor bagi perkembangan kawasan di
kepadatan penduduk Kecamatan
sekitarnya. Sektor ekonomi merupakan
Gunungpati
salah satu sektor yang tumbuh pesat
setiap tahunnya yaitu jumlah
pada
penduduk
kawasan
UNNES
dengan
jumlah
Semarang.
penduduk
yang
dari
meningkat
tahun
berbagai aktivitas sehingga kawasan
sebesar
tersebut menjadi daya tarik bagi
meningkat
penduduk
sebesar 75.885 penduduk.
untuk
mengembangkan
usaha di sekitar kawasan tersebut.
68.584 pada
dan
2009
penduduk tahun
2013
b. Mata pencaharian masyarakat Kecamatan
Gunungpati
yang
2012 sejumlah 12.215 rumah permanen. Kemudian semakin
tadinya hanya sebagai petani kini
berkurangnya
telah memiliki beragam mata
yang terbuat dari papan/kayu
pencaharian.
Selain
bertani
yaitu tahun 2010 sejumlah 3.362
masyarakat
dapat
bekerja
rumah kayu/papan menurun pada tahun 2012 menjadi 2.230 rumah
sebagai,
buruh,
pedagang,
pegawai,
dll.
Kecamatan
Gunungpati mayoritas
tahun penduduknya
jumlah
rumah
kayu/papan.
2013
d. Sarana transportasi di kawasan
lebih
Kecamatan Gunungpati semakin
buruh
membaik
industri terbukti dari banyaknya
UNNES.
penduduk yang bekerja sebagai
Kecamatan
buruh
dibandingkan
ingin ke Kota Semarang harus
pekerjaan lain. Jumlah pekerja
melewati Kabupaten Semarang
buruh
terus
terlebih dahulu namun sekarang
meningkat setiap tahunnya dari
sudah tidak perlu karena terdapat
tahun
pekerja)
jembatan yang menghubungkan
(7.273
Kecamatan Gunungpati dengan
suka
bekerja
sebagai
industri
industri
2010
hingga
juga
(6.985
tahun
2013
Dahulu
adanya masyarakat
Gunungpati
jika
Sampangan sehingga akses ke
pekerja). c. Jenis rumah penduduk. Data BPS
setelah
jenis
rumah
penduduk
Kota semakin mudah. e. Tingkat pendidikan masyarakat
Kecamatan Sekaran tahun 2010
Kecamatan
hingga
semakin
tahun
2012
dimana
Gunungpati
juga
meningkat.
jumlah rumah yang permanen
Pembangunan
semakin
meningkat
terus ditingkatkan di Kecamatan
tahunnya
dari
tahun
setiap 2010
Gunungpati
Sekolah-sekolah
namun
rumah
pembangunanya belum merata
permanen meningkat pada tahun
ke seluruh kecamatan. Hanya
jumlahnya
7.552
tingkat kelurahan saja yang telah
baik. Hanya 133 saluran yang
memiliki SD sampai SMA. Itu
berfungsi lancar dan sisanya
pun
kurang lancar/macet.
tidak
semua
kelurahan
memiliki. Data jumlah SD, SMP, dan
SMA
tahun
2013
menunjukkan
bahwa
semua
kelurahan
di
Gunungpati
Kecamatan
memiliki
SD.
Kemudian pada jenjang SMP tidak semua kelurahan memiliki SMP. Hanya 3 kelurahan saja yang
memiliki
SMP
yaitu
Kelurahan Sumurejo (1 sekolah SMP), Kelurahan Cepoko ( 1 sekolah SMP) dan Kelurahan Nongkosawit (1 sekolah SMP). Sedangkan untuk jenjang SMA hanya Kelurahan Plalangan yang memiliki
SMA
(1
sekolah
SMA). f. Drainase / Irigasi. Tingkat alih fungsi lahan yang terjadi justru mengakibatkan drainase
rusaknya
di
Gunungpati.
Kecamatan
Data
drainase/
irigasi Kecamatan Gunungpati tahun 2013 menunjukkan bahwa total
212
semuannya
saluran
tidak
berfungsi
dengan
PENUTUP 1. Kesimpulan Perubahan
suatu
kawasan
dari
pertanian ke non pertanian mendorong tumbuhnya suatu kawasan dengan pemukiman disertai
yang
semakin
meningkatnya
padat sarana-
prasarana yang menunjang seperti transportasi, perdagangan, jasa, dan sebagainya.
terjadinya
alih
fungsi
lahan ke non pertanian tentunya membawa lingkungan menimbulkan
perubahan
terhadap
sekitarnya dampak
positif
yang dan
dampak negatif diberbagai bidang seperti dibidang sosial, ekonomi dan lingkungan. Dampak positif alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian yaitu masyarakat
yang
tadinya
hanya
mengandalkan hasil pertanian saja. Kini masyarakat memiliki berbagai macam aktivitas yang dapat dilakukan dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Disamping itu, lapangan
pekerjaan
juga
Misalnya
semakin
kegiatan
usaha
mengembangkan
semakin
terbuka
berkembangnya
masyarakat bisnis
dalam
kos-kosan,
lahan pertanian ke non pertanian di Kec. Gunungpati Kota Semarang. 2. Rekomendasi a. Perlu adanya pengawasan yang
membuka warung makan, membuka
ketat
toko-toko dalam memenuhi kebutuhan
menjaga
dari masyarakat sekitar Kecamatan
Kecamatan
Gunungpati.
kawasan
konservasi
fungsinya
tetap
Terjadi
perubahan
mata
dari
Pemerintah
fungsi
untuk
kawasan
Gunungpati
di
sebagai sehingga
terjaga
dengan
pencaharian penduduk di Kecamatan
banyaknya
Gunungpati dari mata pencaharian
dilakukan di kawasan sekitarnya.
hanya
sebagai
mayoritas
petani
sebagai
buruh
industri
dan
bangunan, pedagang.
yang
kini
b. alih fungsi lahan pertanian harus
bekerja
diarahkan pada daerah pertanian
buruh
yang bukan irigasi teknis, lahan
Dampak
kurang subur dan tidak produktif.
saja,
penduduknya
pembangunan
negatifnya adalah makin berkurangnya
Keberadaan
sawah
harus
lahan pertanian sebagai daerah resapan
dipertahankan
untuk
fungsi
air, hilangnya kesuburan tanah dan
ekonomi, fungsi sosial, dan fungsi
timbulnya polusi di sekitar kawasan
ekologi. c. Petani harus diberdayakan dalam
yang terjadi alih fungsi. Berdasarkan data matriks Leopold
program-program
pertanian
agar
diketahui dampak positifnya yaitu 25
tidak menjual lahan pertaniannya
dan dampak negatifnya yaitu – 12.
yang kemudian dialih fungsikan ke
Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa
non pertanian.
total matriks Leopold Kec. Gunungpati yaitu 13 menunjukkan nilai baik.. Artinya bahwa dampak positif lebih banyak
terjadi
daripada
dampak
negatif karena adannya alih fungsi
DAFTAR PUSTAKA Keban, Yeremias. T. 2008. Enam Dimensi
Strategi
Administrasi
Publik. Yogyakarta: Gava Media. Subarsono,
AG.
2010.
Analisis
Kebijakan Publik: Konsep, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Wibawa, Samodra. 1994. Evaluasi Kebijakan
Publik.
Jakarta:
PT.
Radja Grafindo Persada.
Sumber regulasi Perda Kota Semarang No. 14 Tahun 2011
Tentang
Semarang.
RTRW
Kota