PENGARUH PERUBAHAN NILAI AKTIVA BERSIH PER UNIT (NAB/Unit) TERHADAP INVESTASI REKSADANA SAHAM PERIODE 2003-2006
1. Latar Belakang Pasar modal Indonesia sudah dimulai sejak zaman pemerintahan Belanda dulu, dengan didirikannya bursa di Batavia
Oleh : Gugyh Susandy*) dan Dwi Perbadi Sonymara
yang sekarang menjadi ibu kota Jakarta pada tanggal empat belas ABSTRAK
Desember 1912 yang merupakan cabang dari Amsterdamse
Nilai aktiva bersih per unit (NAB/Unit) adalah ukuran atau gambaran nyata dari sebuah kinerja reksadana. Setiap jenis reksadana akan diukur berdasarkan pada nilai aktiva bersih per unit nya termasuk jenis reksadana saham. Ukuran itu didapat dari perhitungan antara jumlah NAB dibagi dengan jumlah unit penyertaan yang beredar (saham). Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian data sekunder dan metode statistik yang digunakan adalah regresi linier sederhana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah perubahan nilai aktiva bersih per unit (NAB/Unit) mempengaruhi investasi reksadana saham dan seberapa besar pengaruh perubahan nilai aktiva bersih per unit (NAB/Unit) terhadap investasi reksadana saham pada periode 2003-2006. Setelah dilakukan perhitungan antara variabel X (perubahan nilai aktiva bersih per unit (NAB/Unit) dengan variabel Y (investasi reksadana saham) didapat nilai thitung sebesar 5,626 dan ttabel sebesar 2,03 maka thitung (5,626) > ttabel (2,03). Artinya “pada tingkat keyakinan 95 persen dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara perubahan nilai aktiva bersih per unit (NAB/Unit) terhadap investasi reksadana saham pada periode 2003-2006 dengan pengaruh sebesar 46,8 persen dan sisa nya sebesar 53,2 persen dipengaruhi oleh faktor-faktor lain selain nilai aktiva bersih per unit seperti interest rate risk, market risk, inflation risk, business risk, financial risk, likuiditas risk dan currency risk.
Effectenbuerus milik negara Belanda dengan penyelenggara Verreniging
Voor
diperjualbelikan
de
yaitu
Effectenhandel.
saham
dan
Sekuritas
obligasi
tetapi
yang hanya
perusahaan-perusahaan milik hindia Belanda saja yang beroperasi di Indonesia, dengan demikian kegiatan di bursa tersebut praktis hanya milik masyarakat Belanda saja. Setelah terjadi perang dunia ke II pada tahun 1939 semua kegiatan di bursa ditutup karena tidak adanya kegiatan jual beli saham pada saat itu. Bursa Efek Jakarta (BEJ) kembali dibuka pada tanggal sepuluh Agustus 1977 oleh pemerintah orde baru dengan dibentuknya Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM) dan PT. Danareksa untuk mengelola dan membeli sekuritas sekurangkurangnya 50% saham yang ditawarkan. Semua kegiatan pasar modal ini ditujukan untuk memulihkan dan menghidupkan kembali
kegiatan
ekonomi
nasional
melalui
pembangunan
infrastruktur seluruh kegiatan ekonomi. Pembangunan ini tentunya membutuhkan dana atau
Kata kunci : NAB/Unit, Investasi, reksadana saham
biaya yang sangat besar atau investasi yang sangat besar pula. *) Dosen Tetap STIESA Pengaruh Nilai Aktiva Bersih (Gugyh & Dwi)
93
94
Pengaruh Nilai Aktiva Bersih (Gugyh & Dwi) 2008 Dimensia, Volume 5 Nomor 3, September
Menurut Marzuki dkk (1997 : 17) perencanaan pembangunan
telah terjadi krisis pada tahun 1997 maka perdagangan reksadana
pada repelita VI sangat membutuhkan investasi yang sangat besar
pun menjadi lesu kembali.
hal ini bisa dilihat dari target pemerintah untuk menaikkan laju
Reksadana ini merupakan salah satu alternatif investasi
pertumbuhan ekonomi sekitar 7,1% dengan membutuhkan dana
bagi masyarakat investor baik bagi investor institusi maupun
investasi sebesar Rp. 815 triliun. Dan sekitar 77% biaya itu
individual, termasuk juga investor kecil dan investor yang tidak
diharapkan bersumber dari swasta dan pemerintah melalui pasar
memiliki banyak waktu dan keahlian serta pengetahuan yang
modal. Pasar modal lah yang memiliki peranan sangat besar
terbatas untuk menghitung risiko dari investasi tersebut. Ada
dalam kegiatan atau investasi tersebut. Kegiatan investasi pada
banyak alasan bagi para investor untuk memilih investasi pada
bursa efek ini sangat diperlukan sekali untuk menyokong
reksadana ini, diantaranya yaitu ada sepuluh hal menarik jika
perekonomian negara pada sektor perdagangan internasional.
berinvestasi pada reksadana itu yaitu : pengelolaan investasi yang
Pada Bursa Efek Jakarta banyak sekali pilihan investasi bagi para
profesional, adanya diversifikasi portofolio efek, dengan proses
investor untuk menanamkan modalnya, diantaranya yaitu dalam
administrasi yang mudah, jumlah dana investasi yang bisa
bentuk investasi saham, obligasi, Right Issue, Opsi, warrant dan
terjangkau oleh segala lapisan masyarakat dan yang paling
Reksadana.
menarik adalah potensi pengembalian yang tinggi, tingkat
Untuk Reksadana sendiri memiliki karakteristik tersendiri dibandingkan
dengan
investasi
jenis
Reksadana
merupakan pilihan sasaran investasi yang bisa diatur dengan baik
yang berarti bahwa
oleh pengelola serta penentuan harga unit penyertaan yang wajar
dana yang saling menguntungkan, yang oleh bangsa indonesia
dalam bentuk perubahan nilai aktiva bersih per unit (NAB/ Unit).
disebut Danareksa, tetapi karena untuk menghindari terjadinya
Hal menarik lainnya juga bisa dilihat dari perbandingan antara
kesalahan penafsiran maka dipilih kata reksadana. Jabang bayi
keuntungan reksadana dengan bunga pada bank, yaitu tingkat
reksadana ini sebenarnya sudah lahir sejak tahun 1977 dengan
keuntungan yang dapat diperoleh sebesar 17% dalam waktu
didirikannya PT. Danareksa persero yang membidani kelahiran
kurang dari satu tahun pada reksadana jika dibandingkan dengan
reksadana ini dalam unit trust. Reksadana sebenarnya mengalami
tabungan yang hanya memberikan bunga 13% dalam waktu satu
perkembangan yang cukup pesat pada saat itu, namun karena
tahun.
sebenarnya berasal dari kata mutual fund
lainnya.
likuiditas yang sangat likuid, biaya yang sangat murah dan
Pengaruh Nilai Aktiva Bersih (Gugyh & Dwi)
95
96
Pengaruh Volume Nilai Aktiva Bersih 3, (Gugyh & Dwi) 2008 Dimensia, 5 Nomor September
Sebagai
tentu
Nilai Aktiva Bersih (NAB) mencerminkan nilai sebenarnya
menjanjikan keuntungan yang dalam bentuk dividen (uang tunai)
dari dana masyarakat pemodal yang ditanamkan dalam reksadana
dan pertumbuhan asset jika nilai efek dalam portofolio reksadana
pada satu periode yang dihitung oleh bank kustodian untuk
meningkat. Pertumbuhan asset dalam reksadana menjadi salah
menjaga obyektivitas nya. Resiko likuiditas dari reksadana ini
satu keunggulan dibandingkan dengan tabungan atau deposito
adalah
yang hanya memberikan pendapatan berupa bunga. Pendapatan
penjualan kembali atau penebusan kembali (panic selling) yang
dari dividen juga bisa dicairkan (redeem) atau diinvestasikan
berakibat pada menurunnya nilai aktiva bersih (NAB) yang
kembali
berujung pada penurunan keuntungan. (Frida ; yahoo.com : 08 /02
untuk
sebuah
membeli
bentuk
unit
investasi,
penyertaan
reksadana
tambahan
pada
reksadana tersebut. Besar kecilnya keuntungan investasi sangat
apabila
secara
serentak
para
pemodal
melakukan
/2007)
tergantung pada turun naiknya nilai instrumen tempat reksadana
Istilah Net Asset Value (NAV) atau Nilai Aktiva Bersih (NAB)
di investasikan. Bagi investor tentu hal itu sangat menarik, investor
tidak dapat dipisahkan dari reksadana, karena NAB merupakan
tidak perlu memantau monitor dan mendengarkan rumor serta
tolok ukur dalam memantau hasil suatu reksadana. NAB
menganalisis dan harus sport jantung seperti yang terjadi pada
merupakan harga wajar dari portofolio suatu reksadana setelah
investor
dikurangi biaya operasional kemudian dibagi jumlah saham per
saham. Investor
akan semakin tertarik
jika tahu
keuntungan reksadana bukanlah objek pajak seperti obligasi yang
unit
penyertaan
yang
telah
beredar.
Meningkatnya
NAB
kena pajak 15% dan hal menarik lainnya dari reksadana ini adalah
mengidentifikasikan meningkatnya investasi pemegang saham per
nilai awal NAB/Unit pada penawaran perdana yaitu sebesar Rp.
unit penyertaan dan begitu juga sebaliknya. (Sunariyah ; 2004 :
1.000,- per satu unit penyertaan nya. Setelah penawaran perdana
229)
nilai tersebut berubah sesuai dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB)
NAB per unit dipublikasikan setiap hari bursa dan dapat
yang merupakan nilai per unit penyertaan yang ditentukan
dijadikan indikator kepada investor untuk melakukan keputusan
berdasarkan rumus total aktiva dikurangi total kewajiban lalu
beli atau jual, yang juga dapat menjadi indikator untung atau rugi
dibagi jumlah unit penyertaan yang terjual, jadi bisa turun
investasi reksadana. Naik turunnya NAB per unit salah satunya
ataupun naik.
dipengaruhi oleh nilai pasar masing-masing efek yang terdapat dalam portofolio suatu reksadana. NAB per unit mencerminkan
Pengaruh Nilai Aktiva Bersih (Gugyh & Dwi)
97
98
Pengaruh Volume Nilai Aktiva Bersih 3, (Gugyh & Dwi) 2008 Dimensia, 5 Nomor September
nilai sesungguhnya suatu unit penyertaan pada suatu hari tertentu
2. Identifikasi Masalah
setelah menghitung seluruh pengeluaran dan biaya manajemen.
Berdasarkan latar belakang penelitian yang dikemukakan
NAB per unit reksadana saham dihitung setiap hari dengan
sebelumnya,
menggunakan nilai pasar yang diterbitkan setiap hari. Nilai
penelitian ini adalah :
NAB/Unit reksadana saham pada tahun 2003-2005 mengalami
1.
kenaikan sebesar 94,88 persen sehingga karena nilai NAB/Unit pada
periode
tersebut
meningkat
yaitu
sebesar
maka
masalah
yang
diidentifikasikan
dalam
Bagaimana perubahan nilai aktiva bersih per unit (NAB/unit) periode 2003-2006.
rata-rata
2.
Bagaimana investasi reksadana saham periode 2003-2006.
pertumbuhannya 80-90 persen. Itu artinya bahwa jika nilai
3.
Seberapa besar pengaruh perubahan nilai aktiva bersih per
NAB/Unit terjadi kenaikan akan mendorong para investor untuk
unit (NAB/unit) terhadap investasi reksadana saham periode
mengalihkan dana portofolio investasinya kedalam reksadana
2003-2006.
jenis reksadana saham, sehingga mengakibatkan meningkatnya nilai investasi pada reksadana saham tersebut. Dari fenomena
3. Kerangka Pemikiran
diatas menjadi jelas bahwa perubahan Nilai Aktiva Bersih (NAB)
Berpikir dari sebuah investasi, para investor akan
per unit merupakan indikator atau tolok ukur dalam investasi
mengalami kesulitan ketika harus menempatkan dananya untuk
reksadana saham / efek sekuritas bagi para investor sebagai
berinvestasi tersebut. Dalam berinvestasi setidaknya ada dua jenis
pertimbangan dalam berinvestasi. Dari latar belakang diatas
pilihan investasi yang bisa dilakukan yaitu investasi dalam bentuk
penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul “PENGARUH
aktiva riil dan dalam bentuk investasi surat-surat berharga atau
PERUBAHAN NILAI AKTIVA BERSIH PER UNIT (NAB/Unit)
financial asset. Sehingga hal yang paling banyak diminati adalah
TERHADAP INVESTASI REKSADANA SAHAM PERIODE 2003-
investasi dalam bentuk surat-surat berharga karena memiliki
2006.”
return and risk yang paling tinggi dibandingkan dengan investasi pada aktiva riil. Dalam investasi surat-surat berharga juga terdapat dua pasar yang menjadi tempat dimana transaksi jual beli dilakukan, yaitu pasar uang dan pasar modal, dimana pasar uang merupakan
Pengaruh Nilai Aktiva Bersih (Gugyh & Dwi)
99
100
Pengaruh Volume Nilai Aktiva Bersih 3, (Gugyh & Dwi) 2008 Dimensia, 5 Nomor September
pasar yang instrumen yang diperjual belikannya yaitu efek yang
Istilah Net Asset Value (NAV) atau nilai aktiva bersih (NAB)
jatuh tempo kurang dari satu tahun atau efek jangka pendek, nilai
tidak dapat dipisahkan dari reksadana karena istilah ini merupakan
tukar mata uang, dan lain-lain. Sedangkan pasar modal yaitu
tolak ukur dalam memantau hasil dari suatu reksadana (Sunariyah
pasar yang instrumen yang diperjualbelikannya yaitu surat-surat
; 2004 :229). Menurut Sri Susilo dkk (2000 : 200). “ Nilai aktiva
berharga yang jatuh tempo lebih dari satu tahun atau jangka
bersih (NAB) adalah perbandingan antara total nilai investasi yang
panjang, dengan tujuan yaitu untuk memperoleh keuntungan
dilakukan manajer investasi dengan total volume reksadana yang
yang sangat besar. Di dalam pasar modal pun investor ternyata
diterbitkan.”
memiliki banyak pilihan untuk menempatkan dananya yaitu
Kemungkinan untuk mendapatkan kenaikan nilai aktiva
diantaranya saham, obligasi, RI, warrant, maupun reksadana.
bersih ini sangat tergantung pada jenis reksadana yang dibeli,
Instrumen-instrumen
tingkat
reksadana terbuka akan dibeli kembali dengan harga nilai aktiva
pengembalian yang besar bagi para investor yang memilihnya.
bersih yang baru, sedangkan reksadana tertutup tidak dapat dibeli
Tetapi untuk jenis reksadana sendiri memiliki keuntungan dan
kembali oleh penerbit reksadana tersebut. Kinerja investasi
kerugian yang paling banyak diminati oleh para investor
pengelola portofolio reksadana tercermin dari nilai aktiva bersih
dibandingkan dengan jenis investasi yang lainnya.
atau Net Asset Value. Baik tidaknya kinerja investasi portofolio
tersebut
akan
memberikan
Dalam investasi reksadana risiko yang ditimbulkannya
yang dikelola oleh manajer investasi dipengaruhi oleh kebijakan
adalah paling rendah jika dibandingkan dengan jenis investasi
dan strategi investasi yang dijalankan oleh manajer investasi yang
yang lain, karena dana pada reksadana di portofolio kan kedalam
bersangkutan, oleh karena itu untuk mengetahui perkembangan
beberapa jenis investasi sehingga hal itu akan meminimalkan
nilai investasi suatu reksadana dapat dilihat dari peningkatan nilai
risiko yang ditimbulkan bagi para investor. Selain itu keuntungan
aktiva bersih (NAB) nya yang sekaligus merupakan nilai investasi
yang diberikan oleh reksadana dapat diprediksi atau dihitung
yang dimiliki investor.
sendiri oleh para pemegang reksadana tersebut, salah satunya
Nilai aktiva bersih (NAB) dari suatu reksadana pada
yaitu melalui perubahan nilai aktiva bersih (NAB) atau nilai aktiva
dasarnya menunjukan kemampuan manajer investasi dalam
bersih per unit nya (NAB/Unit).
mengelola dana yang berhasil dihimpun dari para investor yang menginvestasikan dananya. Nilai aktiva bersih (NAB) adalah nilai
Pengaruh Nilai Aktiva Bersih (Gugyh & Dwi)
101
102
Pengaruh Volume Nilai Aktiva Bersih 3, (Gugyh & Dwi) 2008 Dimensia, 5 Nomor September
pasar aktiva reksadana (sekuritas, gaji dan seluruh pendapatan)
saham, obligasi dan instrumen derivatif secara abstrak dapat
dikurangi total kewajiban (fee manajer investasi, bank kustodian,
dibayangkan bahwa reksadana merupakan suatu instrumen
pajak, fee broker, serta fee pembelian efek yang belum
investasi seperti sertifikat deposito.
dibayarkan).
Tiga unsur penting dalam reksadana yaitu :
NAB per unit dipublikasikan setiap hari bursa dan dapat
1.
Adanya kumpulan dana dari masyarakat atau pool of funds.
dijadikan indikator kepada investor untuk melakukan keputusan
2.
Investasi dalam bentuk portofolio efek.
beli atau jual, dan juga dapat menjadi indikator untung-ruginya
3.
manajer investasi sebagai pengelola dana.
investasi. Naik turunnya NAB per unit dipengaruhi oleh nilai pasar
Menurut Marzuki (1997 : 211), “ Reksadana merupakan
dari masing-masing efek yang terdapat dalam portofolio suatu
perusahaan
reksadana. Nilai aktiva bersih per unit (NAB/unit) merupakan
portofolio saham beragam (diversified portofolio) “. Seorang
jumlah NAB dibagi dengan jumlah nilai unit penyertaan yang
investor yang melakukan investasi melalui reksadana berarti ia
beredar. NAB per unit mencerminkan nilai sesungguhnya unit
telah melakukan diversifikasi investasi yang dapat menaikkan
penyertaan
expected return dalam meminimalkan risiko.
suatu
reksadana
pada
hari
tertentu
setelah
yang
menanamkan
modalnya
dalam
berbagai
menghitung seluruh pengeluaran dan biaya manajemen. Dalam
Dalam reksadana sendiri yang paling banyak diminati oleh
reksadana NAB per unit yang berubah-ubah setiap harinya
para investor yaitu jenis reksadana saham karena dari keempat
menjadi indikator hasil investasi karena NAB per unit memberikan
jenis reksadana tersebut yang paling tinggi return and risk nya
gambaran nyata dari kinerja sebuah reksadana.
adalah jenis reksadana saham. Sehingga menurut Sunariyah (2004
Nasehat yang baik dalam berinvestasi bahwa jangan
: 229) bahwa “meningkatnya nilai NAB/Unit mengindikasikan
pernah menaruh semua telur dalam satu keranjang dalam
meningkat pula investasi pemegang saham atau efek yang
investasi reksadana, prinsip itu bisa dilakukan karena pada
menyertainya itu”. Selain itu reksadana saham juga sangat likuid
prinsipnya investasi dalam reksadana yaitu melakukan investasi
bila dibandingkan dengan jenis reksadana lainnya.
yang menyebar pada sekian alat investasi yang diperdagangkan di
Data
yang
menunjukan
adanya
pengaruh
yang
pasar modal dan pasar uang. Reksadana merupakan suatu
ditimbulkan dari meningkatnya nilai NAB/Unit terhadap investasi
fenomena baru sebagai salah satu alternatif investasi selain
reksadana saham yaitu pada tahun 2003 nilai NAB per unit berada
Pengaruh Nilai Aktiva Bersih (Gugyh & Dwi)
103
104
Pengaruh Volume Nilai Aktiva Bersih 3, (Gugyh & Dwi) 2008 Dimensia, 5 Nomor September
pada level 94,88 persen, kemudian pada tahun tersebut juga nilai
4. Metode Penelitian
investasi untuk reksadana saham juga berada pada rata-rata pertumbuhan 80-90 persen.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jenis penelitian survei data sekunder. Survei adalah penelitian yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik
Investasi tentang institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok Pasar Modal
ataupun daerah (M. Nazir ; 2003 : 56). Metode statistik yang
Reksadana
digunakan adalah analisis regresi linier sederhana untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Sedangkan metode pemilihan sampel yang digunakan
Jenis Reksadana
Kinerja
dalam penelitian ini yaitu berdasarkan sampling sistematis. Dimana sampling Reksadana pendapatan tetap
Reksadana pasar uang
Reksadana campuran
sistematis
itu
adalah
teknik
penentuan
sampel
berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Sampel yang diteliti adalah tiga reksadana saham dari periode 2003-2006.
Reksadana Saham
Nilai Aktiva Bersih per unit (NAB/unit)
5. Hasil Penelitian Pengaruh Perubahan Nilai Aktiva Bersih per Unit (NAB/ Unit) terhadap Investasi reksadana saham
Hasil penelitian ini berupa data-data yang diperoleh oleh penulis dari berbagai sumber dan juga karakteristik serta
Keterangan : _______ = Garis Hubungan
informasi umum mengenai perusahaan yang diambil datanya = Garis Pengaruh
sebagai objek penelitian tersebut, untuk kemudian diolah
Gambar : 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran
sehingga mendapatkan hasil akhir yakni pengambilan kesimpulan dari hipotesis yang telah diajukan. Berikut adalah reksadana
Pengaruh Nilai Aktiva Bersih (Gugyh & Dwi)
105
106
Pengaruh Volume Nilai Aktiva Bersih 3, (Gugyh & Dwi) 2008 Dimensia, 5 Nomor September
saham yang dijadikan sampel penelitian dimana periode data yang dijadikan sampel nya adalah dimulai pada bulan Nopember 2003 sampai dengan Desember 2006 atau sekitar 38 bulan. Tabel 4.1 Daftar Produk Reksadana yang diteliti tahun 2003-2006 No. 1.
2. 3.
Produk reksadana saham ABN AMRO Indonesia Dana Saham Panin Dana Maksima Phinisi Dana Saham
Manajer investasi PT. ABN AMRO Manajeman Investasi PT. Panin Sekuritas PT. Dharmala Manulife Asset Manajemen
Bank kustodian Deutsche Bank AG, Jakarta Deutsche Bank AG, Jakarta Deutsche Bank AG, Jakarta
Sumber : Data Bapepam
2.1 PERUBAHAN NILAI AKTIVA BERSIH PER UNIT (NAB/UNIT) PERIODE 2003-2006 Pada tabel 4.2, 4.3 dan 4.4 terdapat jumlah NAB/Unit dari tiga reksadana saham yang menjadi objek dalam penelitian ini. Nilai NAB/Unit itu diperoleh dari hasil perhitungan antara total nilai aktiva bersih dibagi dengan total unit penyertaan (saham) yang beredar. Perhitungan diatas dapat diformulasikan kedalam rumus sebagai berikut :
NAB / Unit =
Total NAB Total Unit Penyertaan yang beredar
(Dahlan Siamat ; 2005 : 499)
Pengaruh Nilai Aktiva Bersih (Gugyh & Dwi)
107
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Sumber
108
2003 1297,15 1432,47 :
Tabel 4.2 NAB /Unit ABN AMRO Indonesia Dana Saham (dalam rupiah) ∆x 2004 ∆x 2005 ∆x 2106,32 123,76 63,32 1556,23 2190,11 11,95 1544,28 83,79 2174,49 38,47 1505,81 15,62 2053,96 100,33 1606,14 120,53 2163,70 90,32 1515,82 109,74 2202,82 0,38 1515,44 39,12 2278,75 42,00 1557,44 75,93 1991,92 9,88 1547,56 286,83 119,65 2047,54 1667,21 55,62 64,77 1731,98 1984,61 62,93 245,96 1977,94 1950,14 0 34,47 65,06 2043,00 2045,97 135,32 95,83 Data Bapepam, data
Pengaruh Nilai 5 Aktiva Bersih (Gugyh & Dwi) Dimensia, Volume Nomor 3, September 2008
2006 2143,23 2192,23 2372,11 2688,02 2414,61 2381,56 2484,07 2628,93 2777,81 2850,63 3043,99 3144,30 diolah
∆x 97,26 49,00 139,88 315,91 273,41 33,05 102,51 144,86 148,88 72,82 193,36 100,31 kembali
NAB/ Unit reksadana saham ABN AMRO pada Nopember
pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5 persen di tahun 2006. Nilai ini
2003 sebesar Rp. 1297,15 angka ini naik pada bulan Desember
berfluktuasi pada kisaran Rp. 30 sampai bulan maret 2005 yakni
sebesar Rp. 135,32 yakni sebesar Rp. 1432,47.
sebesar Rp. 2174,49, namun pada bulan April sampai dengan
Pada Januari 2004 angka NAB/Unit tersebut sebesar Rp.
Desember 2005 angka NAB/Unit reksadana saham ABN AMRO ini
1556,23 angka tersebut mengalami penurunan rata-rata sebesar
berfluktuasi lebih besar dibandingkan dengan bulan sebelumnya
Rp. 20 sampai bulan maret yakni sebesar Rp. 1505,81. Penurunan-
di tahun yang sama yaitu sebesar Rp. 100. kisaran fluktuasi
penurunan ini disebabkan karena adanya penurunan harga saham
NAB/Unit itu pada bulan April sampai dengan Desember 2005
juga pada BEJ pada saat reksadana saham ini akan dijual kembali,
yaitu pada level angka Rp. 1900 sampai dengan Rp. 2000. hal ini
dengan demikian bahwa jelas telah terjadi peningkatan jumlah
menunjukan tidak adanya perubahan kenaikan angka NAB/Unit
saham yang beredar yang menyertai reksadana saham tersebut
jika dilihat pada periode sebelumnya di tahun 2004 yakni nilai
sehingga berakibat pada menurunnya nilai NAB/Unit reksadana
pada Desember 2004 sebesar Rp. 2043,00 berada pada level yang
saham tersebut. Akan tetapi pada bulan April angka NAB/Unit
sama pada Desember 2005 yakni sebesar Rp. 2045,97. Karena hal
naik secara signifikan menjadi Rp. 1606,14 penurunan pun kembali
ini terjadi akibat adanya fluktuasi dari harga saham setelah gejolak
terjadi pada bulan Mei dan Juni sebesar Rp. 1515,44, selanjutnya
pergantian tim ekonomi kabinet Indonesia bersatu pada akhir
dari bulan Juli sampai dengan Desember 2004 angka NAB/Unit
tahun ini.
tersebut meningkat terus di kisaran rata-rata Rp. 100 hingga mencapai level Rp. 2043,00 pada Desember 2004.
Hal yang positif juga di perlihatkan oleh reksadana saham ABN AMRO ini di awal tahun 2006 angka NAB/Unitnya berada
Di awal tahun 2005 NAB/Unit reksadana saham ABN
pada level Rp. 2143,23. angka ini naik sebesar Rp. 49 pada bulan
AMRO menunjukan angka yang positif yakni Rp. 2106,32 ini
Februari kenaikan yang sangat signifikan terjadi pada bulan Maret
merupakan awal yang baik bagi ABN AMRO karena memiliki
dan April rata-rata sebesar Rp. 200 yakni pada level Rp. 2372,11
kenaikan kembali pada NAB/ Unitnya. Kenaikan ini didukung oleh
dan Rp. 2688,02.Kenaikan ini didorong oleh adanya regulasi
regulasi pemerintah yang menurunkan tingkat suku bunga
pemerintah tentang rencana kenaikan gaji PNS tahun 2006,
deposito
dilakukan
sehingga membuat daya beli masyarakat meningkat dan ini
target
berakibat pada membaik nya iklim investasi yang mendorong
mengingat
perbankan pada tahun pemerintahan
2005. Hal ini
SBY-JK
menetapkan
Pengaruh Nilai Aktiva Bersih (Gugyh & Dwi)
109
110
Pengaruh Volume Nilai Aktiva Bersih 3, (Gugyh & Dwi) 2008 Dimensia, 5 Nomor September
pertumbuhan ekonomi tahun 2006 menuju tahun 2007 dengan target
pertumbuhan
6,0
persen.
Kinerja
yang
baik
juga
diperlihatkan oleh ABN AMRO pada bulan Juli sampai dengan Desember 2006 yang menunjukan NAB/Unit mengalami kenaikan terus-menerus
sebesar
rata-rata
Rp.
100
sampai
dengan
Desember 2006 angka NAB/Unit itu sebesar Rp. 3144,30 hal tersebut menunjukan kinerja reksadana saham ABN AMRO sangat baik karena bisa dilihat dari NAB/Unit reksadana saham tersebut mengalami kenaikan sebesar rata-rata Rp. 1.000 dari Desember 2003 sampai dengan Desember 2006.
Pengaruh Nilai Aktiva Bersih (Gugyh & Dwi)
111
Tabel 4.3 NAB/Unit Panin Dana Maksima (dalam rupiah) Bulan 2003 ∆x 2004 ∆x 2005 6277,37 253,77 4621,66 Januari 6551,16 7,09 4614,57 Februari 6925,89 268,37 4346,20 Maret 6732,72 343,31 4689,51 April 7030,11 337,22 4352,29 Mei 7139,82 50,06 4402,35 Juni 7423,76 219,37 4621,72 Juli 6567,36 85,35 4536,37 Agustus 6759,55 281,75 4818,12 September 6956,18 248,40 5066,52 Oktober 7200,22 747,90 5814,42 0 Nopember 3976,05 7521,54 125,08 391,84 5939,50 4367,89 Desember Sumber : Data Bapepam, data diolah kembali
112
∆x 337,87 273,79 374,73 193,17 297,39 109,71 283,94 856,40 192,19 199,63 244,04 321,32
PengaruhVolume Nilai Aktiva Bersih 3, (Gugyh & Dwi)2008 Dimensia, 5 Nomor September
2006 8051,68 8349,48 9007,38 9819,59 9184,45 9168,69 9519,74 10106,84 10727,48 11135,52 11913,36 12813,41
∆x 530,14 297,80 657,90 512,21 635,14 15,76 351,05 587,80 620,64 408,04 777,84 900,05
NAB/Unit reksadana saham Panin Dana Maksima pada
sampai Desember 2004 nilai NAB/Unit ini menunjukan kinerja
Nopember 2003 sebesar Rp. 3976,05 dan angka ini naik secara
yang positif atau baik karena telah terjadi kenaikan yang terus-
signifikan sebesar Rp. 391,84 menjadi rp. 4367,89 pada Bulan
menerus dari nilai tersebut sebesar rata-rata Rp. 300 dan sampai
Desember 2003.
dengan Desember angka itu mencapai level Rp. 5939,50.
Pada tahun 2004 angka NAB/Unit reksadana saham ini
Di tahun 2005 nilai NAB/Unit reksadana saham Panin
mengalami kenaikan sebesar Rp. 4621,66 ini merupakan awal
Dana maksima ini terus mengalami kenaikan, di awal tahun yakni
yang baik di tahun 2004 ini karena kenaikannya yang cukup
Januari sampai Maret 2005 nilai tersebut berada pada kisaran Rp.
drastis. Sama halnya dengan reksadana saham ABN AMRO faktor-
6277,37 – Rp. 6925,89 tentu ini menunjukan bahwa adanya kinerja
faktor yang mempengaruhi kenaikan nilai NAB/Unit ini adalah
yang bagus dari reksadana saham tersebut. Karena PDM ini
telah terjadinya penurunan tingkat suku bunga deposito tahun
adalah jenis reksadana saham yang sama dengan ABN Amro,
2004 ini.
Angka ini stabil pada kisaran Rp. 4614,57 di bulan
maka situasi dari kenaikan dan penurunannya hampir sama atau
Februari, namun malah terjadi penurunan pada bulan Maret
bahkan sama. Hal yang biasa terjadi pada NAB/Unit ini kembali
sebesar Rp. 268,37 menjadi Rp. 4346,20. Penurunan ini terjadi
terjadi pada bulan April hal ini bisa dilihat dari menurunnya nilai
akibat adanya penurunan harga saham-saham pada BEJ di bulan
NAB/Unit tersebut menjadi Rp. 6732,72 atau menurun sebesar Rp.
maret ini. Hal yang menggembirakan juga terjadi pada bulan April
193,17. Namun yang sangat mengejutkan terjadi pada bulan
karena telah terjadi kenaikan nilai NAB/Unit menjadi Rp. 4689,51
Agustus yang mengalami penurunan cukup drastis sebesar Rp.
tetapi hal yang sama juga terjadi pada bulan Mei namun bukan
856,4 menjadi Rp. 6567,36, tetapi nilai ini kembali mengalami
kenaikan melainkan penurunan sebesar Rp. 337,22 menjadi Rp.
kenaikan dari September sampai Desember dengan rata-rata
4352,29. Pada bulan Mei sampai dengan Juli 2004 terus terjadi
kenaikan sebesar Rp. 300 dan nilai tersebut pada bulan Desember
peningkatan angka sebesar rata-rata Rp. 100 sampai Juli 2004
2005 mencapai level Rp. 7521,54.
mencapai level Rp. 4621,72, namun fluktuasi dari nilai NAB/Unit ini
Awal yang baik kembali terlihat pada tahun 2006 dari
memang menjadi sesuatu yang biasa terjadi hal ini bisa dilihat dari
kinerja reksadana saham Panin dana maksima ini karena
kembali menurunnya nilai NAB/unit tersebut pada bulan Agustus
kenaikannya yang cukup signifikan dari Desember 2005 ke Januari
yang menjadi Rp. 4536,37 dan pada periode bulan September
2006 sebesar Rp. 500 menjadi Rp. 8051,68. kenaikan ini terus
Pengaruh Nilai Aktiva Bersih (Gugyh & Dwi)
113
114
Pengaruh Volume Nilai Aktiva Bersih 3, (Gugyh & Dwi) 2008 Dimensia, 5 Nomor September
terjadi sampai bulan April 2006 yang mencapai rata-rata kenaikan sebesar Rp. 300 dan nilai tersebut berada pada level Rp. 8051,68 – Rp. 9819,59 namun pada Mei dan Juni 2006 kembali terjadi penurunan yang mencapai nilai Rp. 9184,45 dan Rp. 9519,74. kenaikan kembali terjadi di bulan Juli dan Agustus yang mencapai nilai Rp. 10.106,84 angka ini stabil pada bulan September yang tidak mengalami perubahan yang signifikan. Kenaikan nilai ini cukup stabil sampai Desember 2006 yang berkisar pada Rp. 500 hingga mencapai level Rp. 12.813,41 pada Desember 2006. Secara keseluruhan nilai NAB/Unit reksadana saham Panin Dana Maksima ini memperlihatkan kinerjanya yang cukup baik hal ini bisa dilihat dari kenaikan yang cukup signifikan pada periode Desember 2003 sampai Desember 2006 yakni Rp. 4367,89 – Rp. 12.813,41.
Pengaruh Nilai Aktiva Bersih (Gugyh & Dwi)
115
Tabel 4.4 NAB/Unit Phinisi Dana Saham (dalam rupiah) Bulan 2003 ∆x 2004 ∆x 2005 3881,77 261,88 2786,46 Januari 4064,19 27,45 2759,01 Februari 4140,69 94,02 2664,99 Maret 3983,47 181,30 2846,29 April 4225,38 202,99 2668,30 Mei 4407,68 2,98 2665,32 Juni 4699,25 84,17 2749,49 Juli 4262,24 18,54 2730,95 Agustus 4360,40 180,28 2911,23 September 203,52 3114,75 4287,50 Oktober 491,12 3605,87 4415,38 0 2222,70 Nopember 94,08 3699,95 4690,96 301,88 2524,58 Desember Sumber : Data Bapepam, data diolah kembali
116
∆x 181,82 182,42 76,50 157,22 241,91 182,30 291,57 437,01 98,16 72,90 127,88 275,58
Pengaruh Nilai Aktiva Bersih3,(Gugyh & Dwi)2008 Dimensia, Volume 5 Nomor September
2006 5056,91 5147,92 5486,46 6153,54 5728,58 5637,09 5869,45 6213,24 6521,91 6775,40 7244,58 7504,25
∆x 365,95 91,01 338,54 667,08 424,96 91,49 232,36 343,79 308,67 253,49 469,18 259,63
Sama halnya dengan dua reksadana saham diatas NAB/Unit reksadana saham Phinisi Dana Saham ini juga
2004 menjadi Rp. 3699,95 pada Desember 2004 angka ini berfluktuasi pada kisaran rata-rata Rp. 100.
mengalami fluktuasi dari tahun ke tahunnya bahkan dari bulan ke
Pada Januari 2005 nilai NAB/Unit reksadana saham phinisi
bulan dalam tahun yang sama. Pada tahun 2003 NAB/Unit phinisi
dana saham ini berada pada level Rp. 3881,77 nilai ini terus naik
dana saham untuk bulan Nopember sebesar Rp. 2222,70 nilai ini
hingga Maret 2005 menjadi Rp. 4140,60 dengan rata-rata
mengalami kenaikan sebesar Rp. 300 pada bulan Desember
kenaikan sebesar Rp. 100,-. Hal yang sama pada April 2004
menjadi Rp. 2524,58.
kembali terjadi pada bulan April 2005 yakni terjadi penurunan nilai
Fluktuasi dari nilai NAB/Unit ini disebabkan oleh adanya
NAB/Unit yaitu sebesar Rp. 157,23 menjadi Rp. 3983,47. Namun
penurunan tingkat suku bunga deposito dan telah terjadinya
kondisi penurunan tersebut tidak berkelanjutan hal ini bisa dilihat
perubahan harga saham dari tahun ke tahun bahkan setiap
karena telah terjadi kenaikan kembali pada Mei hingga Juli 2005
harinya. Perubahan ini cenderung didasarkan atas tingkat
dengan kisaran angka sebesar rata-rata Rp. 200 yaitu dari Rp.
kepercayaan masyarakat pemodal yang selalu berubah-ubah dan
4225,38, Rp. 4407,68 dan Rp. 4699,25. Fluktuasinya nilai tersebut
situasi ekonomi indonesia yang selalu berubah-ubah pula. Selain
kembali terjadi pada Agustus sampai Oktober 2005 dengan rata-
itu penjualan saham/ obligasi dalam jumlah yang besar akan
rata fluktuasi sebesar Rp. 100 yaitu pada kisaran Rp. 4262,24 –
berpotensi pula menurunkan harga dari saham/ obligasi tersebut,
4360,40. Pada Agustus 2005 sebesar Rp. 4360,40 dan pada
dengan demikian berakibat pada menurunnya nilai NAB/Unit.
September dan Oktober sebesar Rp. 4287,50. Sedangkan untuk
Pada awal tahun 2004 yakni Januari 2004 nilai NAB/Unit
bulan Nopember dan Desember kembali terjadi kenaikan menjadi
mengalami kenaikan menjadi Rp. 2786,46, tetapi dua bulan
Rp. 4415,38 dan Rp. 4690,96.
kemudian yakni Februari dan Maret nilai ini mengalami penurunan
Awal yang baik pada tahun 2006 diperlihatkan oleh
yaitu menjadi Rp. 2759,01 & Rp. 2664,99, rata-rata penurunan
kinerja
reksadana
saham
phinisi
dana
saham
yakni
nilai
tersebut sebesar Rp. 90. Tetapi indikasi akan naiknya angka
NAB/Unitnya pada Januari sampai April 2006 terus mengalami
tersebut terjadi pada periode Juli sampai Desember, hal ini bisa
kenaikan. Pada Januari nilai tersebut sebesar Rp. 5056,91, Februari
dilihat dari nilai yang terus meningkat dari Rp. 2749,49 pada Juli
sebesar Rp. 5147,92, Maret sebesar Rp. 5486,46 dan April sebesar Rp. 6153,54. Penurunan pun kembali terjadi pada dua bulan
Pengaruh Nilai Aktiva Bersih (Gugyh & Dwi)
117
118
Pengaruh Volume Nilai Aktiva Bersih (Gugyh & Dwi) 2008 Dimensia, 5 Nomor 3, September
berikutnya dengan rata-rata penurunan sebesar Rp. 100 yaitu Rp. 5728,58 pada Mei dan Rp. 5637,09 pada Juni sedangkan untuk Juli hingga Desember 2006 nilai Nab/Unit reksadana saham ini terus meningkat dengan rata-rata peningkatan sebesar Rp. 400 angka tersebut meningkat dari Rp. 5869,45 pada Juli menjadi Rp. 7504,25 pada Desember 2006.
2.2 PERTUMBUHAN
INVESTASI
REKSADANA
SAHAM
PERIODE 2003-2006 Investasi reksadana saham ini merupakan suatu ukuran dimana pertumbuhan suatu investasi reksadana saham diukur
Tabel 4.5 Pertumbuhan Investasi Reksadana Saham (dalam persen) Bulan 2003 2004 2005 2006 55,15 59,57 49,80 Januari 55,26 56,83 56,64 Februari 68,92 55,65 51,66 Maret 60,11 67,62 64,39 April 65,22 51,16 55,60 Mei 63,53 52,85 Juni 56,10 74,18 56,10 Juli 57,63 64,54 53,47 Agustus 60,48 62,22 67,97 September 65,37 68,17 61,54 Oktober 76,64 82,26 61,13 92,37 Nopember 77,30 87,67 98,21 60,99 Desember 83,69 Sumber : Data Bapepam
berdasarkan atas banyaknya investor untuk berinvestasi pada reksadana saham tersebut yang kemudian dibandingkan dengan jenis investasi reksadana lainnya. Ukuran ini dinyatakan dalam bentuk persen. Persentase tersebut diperoleh dari seluruh total
Pertumbuhan investasi reksadana saham pada Nopember 2003 sebesar 92,37 persen, nilai itu meningkat pada bulan Desember menjadi 98,21 persen merupakan peningkatan yang sangat signifikan sekali.
pertumbuhan investasi untuk reksadana.
Kecenderungan menurunnya tingkat suku bunga deposito
Tabel 4.5 dibawah ini merupakan data pertumbuhan investasi reksadana saham dari periode Nopember 2003 sampai dengan Desember 2006.
bank, akan mendorong masyarakat untuk mengalihkan portofolio investasinya pada reksadana saham. Selain itu terjadinya fluktuasi nilai pertumbuhan ini disebabkan oleh adanya perubahan harga saham pada BEJ sehingga mempengaruhi terhadap nilai NAB/Unit yang menyertainya. Hal yang nyata terjadi pada periode 20032005 yakni telah terjadinya penurunan tingkat suku bunga SBI dari 12,9 persen menjadi 8,5 persen sehingga berakibat pada
Pengaruh Nilai Aktiva Bersih (Gugyh & Dwi)
119
120
Pengaruh Volume Nilai Aktiva Bersih (Gugyh & Dwi) 2008 Dimensia, 5 Nomor 3, September
meningkatnya pertumbuhan investasi reksadana saham di tahun
April sebesar 8,81 persen menjadi 60,11 persen. Angka ini terus
tersebut. Selain itu penjualan saham/ obligasi dalam jumlah besar
naik hingga mencapai level 74,18 persen pada Juni 2005. Namun
berpotensi menurunkan harga saham/ obligasi tersebut sehingga
sesuatu terjadi pada Agustus sampai Desember terus terjadi
dapat menurunkan nilai NAB/Unitnya dengan demikian menurun
penurunan bahkan mencapai angka terendah yaitu sebesar 60,99
pula nilai investasinya.
persen pada akhir tahun 2005. walau demikian pada Juli 2005
Pertumbuhan yang kurang baik terjadi pada tahun 2004,
angka tersebut berada pada 74,18 persen yang menunjukan
ini bisa dilihat dari angka pertumbuhan yang menurun sebesar
bahwa pertumbuhan investasi reksadana saham selalu berfluktuasi
38,64 persen menjadi 59,57 persen pada Januari 2004 dari
secara signifikan atau tidak merata.
Desember 2003. penurunan pun berlanjut hingga bulan Maret
Pada tahun 2006 pertumbuhan investasi reksadana saham
penurunan yang memang cukup signifikan, dari angka 59,57
kembali menunjukan hal yang negatif karena nilai pertumbuhan
persen pada Februari menjadi 56,83 persen dan pada bulan Maret
menurun sebesar 11,19 persen dari periode sebelumnya. Tetapi
menjadi 55,65 persen penurunan tersebut rata-rata berkisar
kembali naik pada Februari menjadi 56,64 persen dan kemudian
sebesar 2 persen. Namun kenaikan kembali terjadi pada bulan
turun lagi secara signifikan menjadi 51,66 persen, pada bulan April
April sebesar 11,97 persen atau menjadi 67,62 persen. Angka ini
kenaikan tersebut sebesar 12,73 persen dari bulan Maret yang
terus berfluktuasi hingga September 2004 berkisar antara 52,85
berada pada level 51,66 persen. Penurunan pun kembali terjadi
persen sampai dengan 67,97 persen. Kenaikan yang signifikan
bahkan sampai pada level 55,60 persen pada Agustus 2006.
terus terjadi sampai bulan Desember sebesar 5 persen rata-rata
kenaikan pada Desember 2006 ini menutup akhir tahun dengan
kenaikannya. Dan pada Nopember sampai dengan Desember
angka yang sangat bagus yaitu sebesar 83,69 persen. Peningkatan
2004 mencapai angka 87,67 persen angka ini menunjukan
yang terus menerus ini mengindikasikan bahwa pertumbuhan
kestabilan nya.
investasi reksadana saham ini sudah mulai membaik, karena
Di tahun 2005 investasi yang awal berada pada kisaran 55,15 persen yang kemudian naik menjadi 55,26 persen pada
banyak beralihnya
portofolio investasi para investor dari
deposito ke reksadana.
bulan Februari. Kenaikan yang signifikan terjadi pada maret hingga mencapai 68,92 persen dan kembali menurun pada bulan
Pengaruh Nilai Aktiva Bersih (Gugyh & Dwi)
121
122
Pengaruh Volume Nilai Aktiva Bersih (Gugyh & Dwi) 2008 Dimensia, 5 Nomor 3, September
2.3 PENGARUH PERUBAHAN NILAI AKTIVA BERSIH PER UNIT
berdasarkan perhitungan SPSS versi 10.0 dari tabel diatas maka
(NAB/UNIT) TERHADAP INVESTASI REKSADANA SAHAM
dapat disimpulkan bahwa Vvalue < 0,05 yang berarti bahwa
PERIODE 2003-2006
terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel x ( perubahan nilai
2.3.1
Analisis Regresi Linier Sederhana
aktiva bersih per unit) terhadap variabel y (investasi reksadana
Untuk mengetahui persamaan regresi linier sederhana
saham) pada periode 2003-2006.
dari penelitian ini, dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Model (Constant) NAV/unit
Unstandardized Coefficients B Std. Error 55,740 2,128 850 151
Standardized Coefficients Beta 684 684
2.3.2 T 26,190 5,626
Sig.
Pengujian Koefisien Regresi Untuk mengetahui apakah perubahan nilai aktiva bersih
per unit (NAB/Unit) berpengaruh terhadap investasi reksadana
000 000
saham pada periode 2003-2006, maka digunakan statistik uji t melalui bantuan software SPSS versi 10.0 yang dapat dilihat pada
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 10.0 maka diperoleh bentuk persamaan regresi linier sederhananya sebagai berikut :
tabel diatas. 1.
Merumuskan Hipotesis
Ho = ρ = 0 tidak ada pengaruh antar perubahan nilai aktiva
y = 55 ,740 + 0 ,850 x
bersih
unit
(NAB/Unit)
terhadap
Ha = ρ ≠ 0 terdapat pengaruh antara perubahan nilai aktiva
satu satuan (satu persen) maka nilai Investasi reksadana saham
bersih
atau variabel (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,850
reksadana saham periode 2003-2006. 2.
persen. Untuk sig. 0,000 menunjukan tingkat pengaruh yang signifikan yang ditimbulkan oleh variabel x terhadap variabel y
investasi
reksadana saham periode 2003-2006.
Yang mengandung arti bahwa setiap terjadi peningkatan Nilai Aktiva Bersih per unit (NAB/Unit) atau variabel (X) sebesar
per
per
unit
(NAB/Unit)
terhadap
investasi
Menentukan tingkat signifikansi alfa (α) yaitu 5% dan derajat kebebasan (dk) = n - 2 ; 38 – 2 = 36 (0,05 ; 36) sehingga dari tabel distribusi t didapat nilai ttabel = 2,03
dengan kriteria jika Vvalue > 0,05 maka hipotesis ditolak dan jika Vvalue< 0,05 maka hipotesis diterima. Karena Vvalue bernilai 0,000
Pengaruh Nilai Aktiva Bersih (Gugyh & Dwi)
123
124
Pengaruh Volume Nilai Aktiva Bersih (Gugyh & Dwi) 2008 Dimensia, 5 Nomor 3, September
3.
menghitung nilai thitung, dari hasil perhitungan dengan
2.3.3
menggunakan software SPSS versi 10.0 diperoleh nilai thitung
4.
Koefisien Determinasi Koefisien determinasi menunjukan besarnya pengaruh
sebesar 5,626.
yang ditimbulkan oleh variabel bebas yaitu perubahan nilai aktiva
menentukan kriteria penerimaan dan penolakan Ho :
bersih per unit (NAB/Unit) terhadap variabel tidak bebas yaitu investasi reksadana saham selama periode 2003-2006, yang ditunjukan dalam tabel dibawah ini:
thitung > ttabel
Model Summaryb
= Ho ⇒ ditolak
Hipotesis diterima
Model 1
Ha ⇒ diterima
R R Square ,684a ,468
Adjusted R Square ,453
Std. Error of the Estimate 8,7227
a. Predictors: (Constant), NAV/unit
thitung < ttabel
b. Dependent Variable: reksadana saham
= Ho ⇒ diterima
Nilai koefisien determinasi atau R square sebesar 46,8
Hipotesis ditolak
persen menunjukan besarnya pengaruh dari perubahan nilai
Ha ⇒ ditolak
aktiva bersih per unit (NAB/Unit) terhadap investasi reksadana Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa nilai thitung adalah 5,626 dimana nilai ini menjadi statistik uji yang akan dibandingkan dengan nilai ttabel pada tingkat kepercayaan 95%. Dari tabel distribusi t untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (38-2), diperoleh ttabel sebesar 2,03 karena nilai thitung lebih besar dari nilai
saham selama periode 2003-2006. Sedangkan sisanya sebesar 53,2 persen dipengaruhi oleh faktor-faktor lain selain perubahan nilai aktiva bersih per unit (NAB/Unit) seperti interest rate risk, market risk, inflation risk, business risk, financial risk, likuiditas risk and currency risk. (Tendelilin ; 2001 : 48-50).
ttabel atau (thitung > ttabel) maka dengan derajat kekeliruan 5% (α = 0,05), Ho ditolak. Artinya bahwa dengan derajat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara nilai aktiva bersih per unit (NAB/Unit) terhadap investasi reksadana saham pada periode 2003-2006.
Pengaruh Nilai Aktiva Bersih (Gugyh & Dwi)
KESIMPULAN 1.
Selama kurun waktu empat tahun atau periode 2003-2006 fluktuasi
dari
nilai
aktiva
bersih
per
unit
(NAB/Unit)
menyebabkan nilai NAB/Unit tersebut selalu berubah-ubah
125
126
Pengaruh Volume Nilai Aktiva Bersih (Gugyh & Dwi) 2008 Dimensia, 5 Nomor 3, September
2.
setiap bulannya, fluktuasi dari nilai NAB/Unit itu tidak berada
investasi reksadana saham pada periode 2003-2006. besarnya
pada angka yang sama melainkan berbeda-beda dari ketiga
pengaruh nilai aktiva bersih per unit (NAB/Unit) terhadap
reksadana saham tersebut. Hal ini mungkin disebabkan karena
investasi reksadana saham adalah sebesar 46,8%. Artinya
adanya perubahan suku bunga deposito yang ditetapkan oleh
bahwa variasi perubahan dari investasi reksadana saham
BI. Reksadana saham yang memiliki nilai aktiva bersih per unit
46,8% ditentukan atau dipengaruhi oleh perubahan nilai
(NAB/Unit) paling tinggi adalah reksadana saham Panin Dana
aktiva bersih per unit (NAB/Unit). Sedangkan sisanya sebesar
Maksima (PDM) disusul oleh Phinisi Dana Saham (PDS)
53,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain selain nilai aktiva
kemudian ABN AMRO Indonesia Dana Saham (ADS).
bersih per unit (NAB/Unit) seperti interest rate risk, market risk,
Pertumbuhan investasi reksadana saham juga dalam kurun
inflation risk, business risk, financial risk, likuiditas risk dan
waktu
currency risk.(Tendelilin ;2001 : 48-50)
empat
tahun
atau
periode
2003-2006
tidak
menunjukan kestabilan, dikarenakan adanya perubahan nilai aktiva bersih per unitnya sehingga mendorong berubahnya nilai investasi reksadana saham tersebut. Dan hal ini terbukti
3.
SARAN 1.
Bagi investor yang memiliki keterbatasan baik dalam hal
dengan berfluktuasi nya nilai tersebut dari bulan ke bulan
waktu maupun kemampuan didalam menganalisis suatu
selama periode tahun 2003-2006. Nilai tertinggi dari investasi
prospektus investasi, prospektus tersebut merupakan isi dari
reksadana saham tersebut dari periode 2003-2006 adalah
portofolio investasi reksadana yaitu saham, obligasi dan
berada pada tahun 2004 dengan rata-rata pertumbuhan
instrumen pasar uang apa saja yang ada didalamnya dan
sebesar 63,28 persen, disusul tahun 2006 sebesar 62,93 persen
bagaimana
serta 62,73 persen pada tahun 2005 dan kemudian 15,88
penjualan
persen pada tahun 2003.
berpotensi menurunkan harga saham/ obligasi tersebut,
berdasarkan analisis statistik uji t yang dijabarkan pada hasil
dengan demikian akan berakibat pada menurunnya nilai
dan pembahasan, pada
tingkat keyakinan 95% dapat
NAB/Unit nya, dan hal ini perlu dicermati serta dipahami oleh
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara
para investor, sebaiknya investor meminta informasi yang
perubahan nilai aktiva bersih per unit (NAB/Unit) terhadap
lebih up to date atau lebih lanjut secara tertulis sebelum
Pengaruh Nilai Aktiva Bersih (Gugyh & Dwi)
127
128
bobot dari saham/
masing-masing
obligasi
dalam
nya.
jumlah
Selain besar
Pengaruh Volume Nilai Aktiva Bersih (Gugyh & Dwi) 2008 Dimensia, 5 Nomor 3, September
itu akan
memutuskan untuk berinvestasi tersebut. Carilah masukan-
meningkatkan
masukan atau nasihat dari para ahli serta para pakar yang
masyarakat pemodal atau investor tertarik untuk berinvestasi
berkompeten dibidang investasi atau yang mengerti betul
di reksadana karena keuntungan-keuntungan yang akan
tentang investasi jika investor tidak mengerti terhadap
diterimanya.
informasi didalam prospektus suatu alat investasi tersebut. Jangan
pernah
berinvestasi
pada
reksadana
3.
iklim
investasi
di
Indonesia.
Sehingga
Bagi peneliti lain, besarnya pengaruh faktor-faktor lain
hanya
terhadap investasi reksadana saham perlu dilakukan penelitian
berdasarkan atas rayuan pihak-pihak tertentu atau jangan
lebih lanjut, mengingat hasil dari penelitian ini masih ada
mudah percaya pada pihak-pihak yang menjamin dengan
variabel-variabel lain yang mungkin memiliki pengaruh yang
pasti akan adanya keuntungan. Periksalah referensi dan latar
lebih signifikan dari pada perubahan nilai aktiva bersih per
belakang dari pihak-pihak yang menawarkan reksadana
unit (NAB/Unit).
tersebut. Ingatlah bahwa perubahan nilai aktiva bersih per unit (NAB/Unit) merupakan ukuran kinerja dari sebuah reksadana akan tetapi perlu diingat juga bahwa kinerja yang bagus dimasa lalu tidak menjamin kinerja dimasa depan bagus pula. Dan juga pastikan bahwa investor sangat mengerti tentang risiko
yang
berkaitan
dengan
investasi
yang
akan
ditanggungnya. 2.
Kinerja yang baik dari para emiten atau perusahaan dan kebijakan pemerintah yang mendukung, akan menciptakan suatu
iklim
investasi
yang
baik
pula.
Artinya
bahwa
pemerintah dituntut untuk mengeluarkan regulasi atau kebijakan seperti peraturan tentang pajak untuk reksadana, tingkat bunga pengembalian atau bunga dividen nya dan interpelasi nya terhadap harga saham yang akan membantu
Pengaruh Nilai Aktiva Bersih (Gugyh & Dwi)
129
130
Pengaruh Volume Nilai Aktiva Bersih (Gugyh & Dwi) 2008 Dimensia, 5 Nomor 3, September
DAFTAR PUSTAKA
Situs www.kontan.com. 08/02/07 Situs www.jsx.co.id. 10/04/07 ; 07/05/07
Alwi, Z, Iskandar. 2003. Pasar Modal Teori dan Aplikasi. Yayasan Siwah ; Jakarta.
Situs www.reksadana.com. 08/02/07 Situs www.yahoo.com. 08/02/07 ; 10/04/07 ; 23/04/07 ; 07/05/07
Husnan, Suad. 1998. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi pertama, UPP-AMP YPKN ; Yogyakarta. Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi edisi 4. BPFE-UGM ; Yogyakarta. Sharpe, F, William. 1997. Investasi edisi bahasa Indonesia. Prentice hall ; Singapura. Siamat, Dahlan. 1999.. Manajemen Lembaga Keuangan. LPFE-UI ; Jakarta. Siamat, Dahlan. 2005.. Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan moneter dan perbankan. LPFE-UI ; Jakarta. Sudjana. 1997. Statistika. Tarsito ; Bandung Sugiyono. 2004. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta ; Bandung. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Alfabeta ; Bandung. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta ; Bandung. Susilo, Sri, Y. 2000. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Salemba empat ; Jakarta. Tendelilin, Eduardus, D.R, M.B.A. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. BPFE ; Yogyakarta. Walpole, E, Ronald. 1986. Ilmu Peluang dan Statistika untuk Insinyur dan Ilmuan. ITB ; Bandung. Situs www.bapepam.co.id. 08/02/07 ; 15/03/07 ;10/04/07 ; 23/04/04 ; 07/05/07 Situs www.bisnis.com. 15/03/07
Pengaruh Nilai Aktiva Bersih (Gugyh & Dwi)
131
132
Pengaruh Volume Nilai Aktiva Bersih (Gugyh & Dwi) 2008 Dimensia, 5 Nomor 3, September