UNGKAPAN PERIBAHASA AIR SEBAGAI INSPIRASI KARYA SENI RUPA DENGAN TEKNIK MARBLING
Proyek Akhir Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Seni dari Institut Teknologi Bandung
Oleh Asep Kadarisman 27098002
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2001
Drs. Setiawan Sabana, MFA. Pembimbing I Drs. Tisna Sanjaya, M. Sch. Pembimbing II Dr. Subarna Ketua Unit Implementasi Seni Murni
ABSTRACT
Kadarisman, Asep. The Phrase Water as an Inspiration to Art Work by Marbling Technique (2001). Final Project. Bandung. Magisterial Program at Fine Art Major of Art and Design Faculty in Bandung Institute of Technology. Symbol system that is supported and approved by social community and made as a communication facility to reflect the truth morally was revealed through verbal communication, and there is also a sequence of symbols in the form of interpretative comprehension. The phrase that consisted of a sequence of interpretative symbol is a product of humankind as a civilized creature. The water theme in phrases is one of themes among phrase themes in this archipelago, which has connections with the existence of the condition and the culture. Seeing this, the writer obtained a stimulus of the theme and the significance of the phrase as a background topic. Besides the actual existence, the writer has an interest in the character of the water, which has signification with a technique that elicit experiments, whether a technique or a structure tendency. The consciousness of arranging structure of an art work is one thing, while arranging substance experienced as a concept and process record is another thing. The gratification art work is different with understanding the meaning and the content of the masterpiece, which is why the writer have an obligation to perform these two substances, that is performing and writing the obligation concept. The water as a concept to the working process is a feature of the natural existence of the water substantially. Water exist and relate with another natural element, while the meaning of the phrase water arouse from a metaphor and a personification of the existence of the nature of human, comprehended interpretatively to reveal a new denotation of a phrase symbol. Based on the concept or the comprehension toward the stimulus of the meaning of phrases, the writer performs reinterpretation toward processing the metaphor of a new language to exhibit an approximation between the concept and the performance of the appearance of a work. The suitability between the water theme and the marbling technique provoke forms of art language through marbling technique, which arouse the effect occurred on the water surface filled with oil paint. In this process, however the writer is not only focusing on the technique skill, but also more important is how to exhibit feelings abstracted from reality to show the essential form sufficient with the theme, idea and conception.
ABSTRAK
Kadarisman, Asep. Ungkapan Peribahasa Air sebagai Inspirasi pada Karya Seni Rupa dengan Teknik Marbling (2001). Proyek Akhir. Bandung. Program Studi . Seni Murni Pasca Sarjana FSRD Institut Teknologi Bandung. Sistem simbol yang disepakati dan didukung oleh lingkungan sosial masyarakat, serta dijadikan sarana komunikasi guna merefleksikan kebenaran secara moral temngkap hwat bahasa verbal, selain itu terdapat pula rangkaian simbol-simbol dalam bentuk pemahaman interpretatif. Ungkapan peribahasa yang terdiri dari rangkaian symbol interpretative ini merupakan pengolahan manusia sebagai makhluk yang berbudaya. Tema air dalam ungkapan peribahasa merupakan salah satu tema yang terbanyak diantara tema-tema ungkapan peribahasa di Nusantara, hal ini tentu saja berkaitan dengan keberadaan kondisi dan kebudayaan yang terdapat di Nusantara. Dengan kenyataan tersebut penyusun memperoleh stimuli tentang tema dan makna ungkapan peribahasa air sebagai latar belakang. Di samping kenyataan tersebut penyusun tertarik dengan watak air yang ditemukan keselarasan dengan sebuah teknik yang menstimuli eksperimen-eksperimen, baik kecenderungan teknik maupun bentuk. Kesadaran tentang menyusun bentuk pada karya merupakan hal tersendiri, sedangkan menyusun hal yang dialami sebagai catatan konsep dan proses adalah hal lain. Menikmati sebuah karya seni rupa berbeda dengan memahami makna dan isi karya tersebut, maka penyusun berkewajiban melakukan dua hal sekaligus, yakni berkarya dan menuliskan konsep pertanggungjawaban. Perupaan air yang dijadikan sebagai ide pada proses berkarya merupakan sifat dari keberadaan hakekat air secara alamiah. Air terdapat dan berhubungan dengan unsur alam lainnya. Sedangkan makna ungkapan peribahasa air diangkat dari metafor dan personifikasi dari keberadaan sifat manusia, yang dipahami secara interpretatif guna menemukan pemaknaan baru dari suatu simbol peribahasa. Berdasarkan pada konsep atau pemahaman terhadap stimuli makna ungkapan peribahasa, penyusun melakukan penafsiran ulang mengolah metafor bahasa baru guna menghasilkan pendekatan antara konsep dan penampilan pada rupa karya. Kesesuaian antara tema air dan teknik marbling ini memunculkan bentuk-bentuk bahasa rupa melalui teknik marbling, yakni mengangkat efek-efek yang terjadi pada permukaan air yang bermuatan cat minyak. Namun pada proses ini penulis bukan semata-mata tertuju pada kemampuan teknik semata, yang terpenting bagaimana memunculkan perasaan-perasaan yang diabstraksikan dari realitas guna memunculkan bentuk esensi yang berkesesuaian dengan tema, ide dan gagasan.