perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
UJI UNJUK KERJA MESIN STIRLING TIPE GAMMA DENGAN FLUIDA KERJA NANOFLUID BERBASIS ZnO
SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Disusun Oleh : OKY DWI HP I 1406014
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN UJI UNJUK KERJA MESIN STIRLING DENGAN FLUIDA KERJA NANOFLUID BERBASIS ZnO
Disusun oleh
Oky Dwi Hanggara Putra I 1406014
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Dr. Tech. Suyitno, M.T. NIP. 197409022001121002
Wibawa Endra Juwana, S.T, M.T. NIP. 197009112000031001
Telah dipertahankan dihadapan Tim dosen penguji pada hari Senin tanggal 25 Juni 2012 1. Tri Istanto, S.T, M.T NIP. 197308202000121001
…………………………
2. Zainal Arifin, S.T, M.T NIP. 197303082000031001
…………………………
3. Eko Prasetyo B., S.T, M.T NIP. 197109261999031002
…………………………
Mengetahui, Ketua Jurusan Teknik Mesin
Koordinator Tugas Akhir
Didik Joko Susilo, S.T, M.T NIP. 197203131997021001
Wahyu Purwo Raharjo, S.T, M.T NIP. 197202292000121001 commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN Kepada mereka yang telah berjasa, kepada mereka pula saya persembahkan hasil jerih payah dan kerja keras saya selama menempuh jenjang S-1 ini yaitu sebuah skripsi yang akan menjadi karya terbesar dan kebanggaan saya sehingga saya lulus dari Universitas Sebelas Maret ini dengan gelar Sarjana Teknik. Mereka adalah 1. Segala puji bagi Allah SWT dan Muhammad SAW sebagai rosulNya. 2. Keluarga besar Sudarmadji (Bapak : Sudarmadji, Ibu : Cahyani Widyastuti, karena berkat beliaulah penulis terlahir didunia ini) beserta saudara dari Bapak dan Ibu. 3. Kakaku: Novianto Widyadarmasto beserta Istri, Arta Akhmalia dan Adikku: Elysa Hemas Putri, terimakasih dengan semua dorongan, doa dan semangatnya dan semoga kelak bisa membahagiakan ayah dan ibu kita kelak di dunia dan akhirat…Amien ya Robbalallamin... 4. Semua ilmuwan dan praktisi pendidikan, terima kasih dengan semua ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dihasilkan. 5. Semua orang yang dekat dan kenal dengan penulis (mereka yang pernah bersama memberi pengalaman yang berarti dalam kehidupan saya).
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO “Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman dintara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat dan Allah Maha Teliti yang kamu kerjakan’’ (QS. Al Mujadalah :11) „‟Bacalah dan Tuhanmulah yang Maha Mulia yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya‟‟ (QS. Al. Alaq: 3-5) „‟Jangan menilai orang lain dari kesuksesan yang didapat tapi nilailah dari usaha yang dilakukannya‟‟ (Bong Chandra) „‟ Sebuah target dan cita-cita itu dibuat bukan untuk dicapai. Cita-cita itu dibuat untuk dimulai, maka segera mulailah, lalu perhatikan apa yang terjadi,‟‟ (Mario Teguh)
„‟Jangan pernah patah semangat karena perjuanganmu adalah keberhasilanmu‟‟ (Oky Dwi HP) “Jangan pernah merasa tidak mampu sebelum kamu mencobanya” (Oky Dwi HP) commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Uji Unjuk Kerja Mesin Stirling Tipe Gamma dengan Fluida Kerja Nanofluid Berbasis ZnO Oky Dwi Hanggara Putra I 1406014 Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta Email :
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fluida kerja terhadap unjuk kerja mesin Stirling. Mesin Stirling tipe gamma dipilih sebagai desain dalam penelitian ini dengan kontruksi satu piston displacer (silinder panas) dan satu power piston (silinder dingin) serta pemanas listrik sebagai sumber panasnya. Variasi fluida kerja mesin Stirling yang digunakan dalam penelitian ini adalah udara pada tekanan atmosfir, udara dengan penambahan ethanol, dan udara dengan penambahan fluida nano. Pada fluida kerja udara dengan penambahan ethanol diatur sehingga fraksi ethanol dalam udara tersebut adalah 1% volume, 5% volume dan 10% volume. Pada fluida kerja udara dengan penambahan campuran ethanol dengan partikel nano (nanofluid) dilakukan pada fraksi ethanol dalam udara yang menghasilkan efisiensi terbaik. Pada pengujian dengan fluida kerja berupa nanofluid dilakukan untuk variasi fraksi volume nano fluida 1x10-3, 2,5x10-3 dan 5x10-3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk fluida kerja udara dengan penambahan ethanol dapat diperoleh torsi, daya dan efisiensi yang maksimum masing-masing sebesar 0,3 N.m, 10,6 Watt dan 3,9% yaitu pada penambahan 5% volume ethanol. Torsi, daya dan efisiensi mesin Stirling dapat ditingkatkan lagi dengan menambahkan nano fluida pada fluida kerja udara. Hasil perolehan torsi, daya dan efisiensi untuk penambahan nano fluida pada fraksi volume 5x10-3 sebesar 0,42 Nm, 17,9 watt dan 6,3%. Kata kunci : mesin Stirling, tipe gamma, ethanol, ZnO, nanofluid.
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Performance Test of Gamma-Type Stirling Engine with Working Fluid of Nanofluid Based on ZnO Oky Dwi Hanggara Putra I 1406014 Department Mechanical Engineering Faculty of Engineering Sebelas March University Surakarta, Indonesia Email :
[email protected]
ABSTRACT The purpose of this study is to determine the influence of working fluids on the performance of the Stirling engine. Gamma-type Stirling engine was chosen as the design in this study with the construction of a displacer piston (hot cylinder), a power piston (cold cylinder) and an electric heater as the heat source. Various working fluids of the Stirling engine used in this study were atmospheric air, air with the ethanol addition and air with mixtures of ethanol and nano particles. Ethanol was added into air so that the volume fractions were 1% volume, 5% volume and 10% volume. The experiments with nanofluids were conducted at the fraction of ethanol in the air resulting the best efficiency. Performance Test with working fluids of nanofluids were conducted at volume fractions of 1x10-3, 2.5 x10-3 and 5x10-3. The results show that the working fluid of air with the addition of 5 % volume ethanol can be obtained the maximum of torque, power and efficiency at 0.3 Nm, 10.6 W and 3.9%, respectively. The engine torque, power and efficiency can be further increased by adding nano fluid in the working fluid with the addition of 5% volume ethanol. By addition the nano fluids up to 5x10-3 can be obtained engine torque, power and efficiency of 0.42 Nm, 17.9 W and 6.3%, respectively. Key word : Stirling engine, gamma type, ethanol, ZnO, nanofluid
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.wb Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhannahuwata’alla yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir dengan judul “ Uji Unjuk Kerja Mesin Stirling dengan Fluida Kerja Nanofluid Berbasis Zno” ini dengan baik. Laporan ini disusun dan dilakukan sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dengan selesainya laporan ini, penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada : 1. Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya kepada penulis. 2. Bapak Didik Joko Susilo, S.T, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Bapak Dr.techn. Suyitno, M.T., selaku pembimbing pertama atas bimbingannya hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 4. Bapak Wibawa Endra Juwana, S.T, M.T., selaku pembimbing kedua yang telah turut serta memberikan bimbingan yang berharga bagi penulis. 5. Bapak Tri Istanto, S.T, M.T., selaku pembimbing akademis yang telah berperan sebagai orang tua selama penulis melaksanakan studi di Universitas Sebelas Maret. 6. Seluruh pengajar, staf administrasi, dan laboran di Jurusan Teknik Mesin UNS, yang telah turut mendidik penulis hingga menyelesaikan studi S1. 7. Kedua Orang tua tercinta, kakak, adik, om, tante dan ponakan-ponakan penulis yang telah memberikan doa dan dukungan kepada penulis dalam menempuh pendidikan di Universitas Sebelas Maret Surakarta. 8. Ani Lestari, S.T yang selalu memberikan semangat dan doa kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan di Universitas Sebelas Maret Surakarta. 9. Teman-teman di Laboratorium Biofuel (mas_Ter toharudin, S.T, mas aji, mas darmanto, bombi, khamdan, bandriyo, imam saputra, sutarmo, huda, to user sanuria, kinas, dian, arief,commit pak arief, S.T, pak imam, S.T, pak mirza, pak
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
agus, S.T, pak bayu, S.T dan pak luqman, S.T) yang selalu solid dan harmonis. 10. Teman-teman Tim Futsal D’Jump FC (Agung “Bagiyo”, Hery “Celeng”, Sukma, Agus “Kenthus”, Bagus “Koko”, Fais, Wisnu) yang semakin solid. 11. Teman-teman 2006 NR semoga tetap “Satu Komando....!! 12. Teman-teman mahasiswa khususnya jurusan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret Surakarta. 13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu pelaksanaan dan penyusunan skripsi. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharap kritik dan saran dari berbagai pihak untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat berguna bagi ilmu pengetahuan dan kita semua.
Surakarta,
Juli 2012
Penulis
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. v ABSTRACT ........................................................................................................... vi DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1 1.2. Perumusan Masalah ........................................................................... 2 1.3. Batasan Masalah ................................................................................ 2 1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 3 1.5. Sistematika Penulisan ........................................................................ 4 BAB II DASAR TEORI ........................................................................................ 5 2.1. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 5 2.2. Mesin Stirling .................................................................................... 6 2.2.1. Siklus Stirling ........................................................................ 8 2.2.2. Efisiensi mesin Stirling ........................................................ 10 2.3. Nanofluid ......................................................................................... 10 2.4. Daya Poros ....................................................................................... 11 2.5. Efisiensi thermal .............................................................................. 12 BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 13 3.1. Tempat Penelitian ............................................................................ 13 3.2. Alat dan Bahan Penelitian................................................................ 13 3.3. Prosedur Penelitian .......................................................................... 17 3.4. Skema Peralatan ............................................................................... 19 3.5. Diagram Alir Penelitian ................................................................... 20 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN ........................................................ 21 4.1. Pengaruh Penambahan Ethanol Tehadap Efisiensi Mesin Stirling . 21 commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4.2. Pengaruh Penambahan Nanofluid ZnO Tehadap Efisiensi Mesin Stirling ............................................................................................. 24 BAB V PENUTUP ................................................................................................ 28 5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 28 5.2 Saran ................................................................................................ 28 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 29 LAMPIRAN .......................................................................................................... 31
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Konfigurasi Alpha ............................................................................... 7 Gambar 2.2 Konfigurasi beta .................................................................................. 7 Gambar 2.3 Konfigurasi gamma ............................................................................. 8 Gambar 2.4 Siklus Mesin Stirling ........................................................................... 8 Gambar 3.5 Zinc Oxide ......................................................................................... 13 Gambar 3.6 Timbangan Digital ............................................................................ 13 Gambar 3.7 Gelas ukur 1cc-10cc .......................................................................... 14 Gambar 3.8 Digital tachometer ............................................................................. 14 Gambar 3.9 Torsi meter ........................................................................................ 14 Gambar 3.10 voltage Regulator ............................................................................ 15 Gambar 3.11 Ac clamp- on Ammeter ................................................................... 15 Gambar 3.12 Unit kWh meter ............................................................................... 15 Gambar 3.13 Relay ................................................................................................ 16 Gambar 3.14 Thermoreader .................................................................................. 16 Gambar 3.15 Thermocouple.................................................................................. 16 Gambar 3.16 Stopwatch ........................................................................................ 17 Gambar 3.17 Skema peralatan pengujian.............................................................. 19 Gambar 3.18 Skema mesin Stirling tipe gamma ................................................... 19 Gambar 3.19 Diagram Alir Penelitian .................................................................. 20 Gambar 4.1. Torsi Mesin Stirling yang Dihasilkan dengan Penambahan Ethanol % volume ......................................................................................... 21 Gambar 4.2. Daya Mesin Stirling yang Dihasilkan dengan Penambahan Ethanol % Volume ........................................................................................ 22 Gambar 4.3. Efisiensi Mesin Stirling yang Dihasilkan dengan Penambahan Ethanol % Volume........................................................................... 23 Gambar 4.4. Torsi Mesin Stirling yang Dihasilkan dengan Penambahan Nanofluid Zno ................................................................................................... 25 Gambar 4.5. Daya Mesin Stirling yang Dihasilkan dengan Penambahan Nanofluid Zno ................................................................................................... 25 Gambar 4.6. Efisiensi Mesin Stirling yang Dihasilkan dengan Penambahan Nanofluid Zno .................................................................................. 26 commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Sifat- sifat fluida kerja........................................................................... 24 Tabel 4.2 Pengaruh Penambahan Nano Partikel ................................................... 24
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Mesin Stirling merupakan mesin yang termasuk pada mesin pembakaran luar (external combustion engine). Mesin Stirling bekerja dengan memanfaatkan siklus tertutup regeneratif (closed-cycle regenerative machines). Kelebihan mesin Stirling yaitu dapat bekerja dengan sumber energi panas yang bervariasi misalnya: panas matahari, panas pembakaran dari limbah pertanian (sekam, tempurung kelapa), panas pembakaran dari kayu, panas pembakaran dari bahan bakar minyak, panas bumi, dan lainnya. Perbedaan yang mencolok dengan mesin pembakaran dalam adalah potensi untuk menggunakan sumber panas terbarukan pada mesin Stirling lebih mudah, suara mesin lebih lembut (tidak berisik), dan biaya perawatannya lebih rendah. Mesin Stirling tipe gamma dipilih sebagai desain dalam penelitian ini karena mempunyai keuntungan yaitu desain yang sederhana dan rendah gesekan. Penelitian yang sudah dilakukan oleh Shung Wen Kang, Meng Yuan Kuo, Jian You Chen dan Wen An Lu pada tahun 2010 tentang pembuatan mesin Stirling tipe gamma didapatkan efisiensi maksimum 2,57% pada 456 RPM dan 2,9% pada 412 RPM dengan menggunakan fluida kerja udara (Kang, S. W., dkk., 2010). Sementara itu analisis secara teori termodinamik dari mesin Stirling menunjukkan bahwa efisiensi thermal mesin ini sama dengan efisiensi siklus Carnot berkisar 30% - 40% (Kongtragool, B., dkk., 2007). Penelitian lainnya menyebutkan bahwa penggunaan helium sebagai fluida kerja mampu meningkatkan daya keluaran mesin Stirling hampir dua kali dibandingkan dengan fluida kerja udara (Cinar, C., dkk., 2005). Selain helium dan udara, fluida kerja yang umum digunakan ada mesin Stirling adalah hidrogen (H2) dan sodium (Thombare, D. G., dkk., 2008). Perkembangan dewasa ini dalam teknologi nano telah menciptakan suatu kelas fluida baru dan agak khusus, disebut nanofluid. Nanofluid muncul sebagai fluida yang memiliki potensi yang besar untuk berbagai aplikasi termasuk sebagai fluida pemindah panas. Istilah nanofluid berarti dua campuran fase, dimana fase yang kontinu biasanya cairan dancommit fase yang terdispersi terdiri dari nano partikel to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
2 digilib.uns.ac.id
padat yang sangat halus, berukuran lebih kecil daripada 100 nm. Dengan nanofluid, sifat-sifat fluida dapat dirubah dan diprediksikan mempunyai pengaruh positif pada kinerja mesin Stirling sehingga menarik untuk diteliti lebih lanjut. Dalam penelitian ini padatan berukuran nano yang dipakai adalah ZnO karena selain lebih murah dibanding nano partikel lainnya juga karena nano partikel ZnO telah berhasil diproduksi di Jurusan Teknik Mesin dan Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret. Metode yang digunakan adalah FASP (flame assisted spray pyrolysis) (Suhendra, B., dkk., 2011). 1.2.Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam tugas akhir ini adalah: 1. Bagaimana unjuk kerja mesin Stirling tipe gamma? 2. Bagaimana pengaruh konsentrasi nano partikel ZnO terhadap unjuk kerja mesin Stirling?
1.3.Batasan Masalah Dalam penelitian ini, permasalahan dibatasi pada: 1. Material yang dipakai pada mesin Stirling adalah:
Silinder panas atau displacer menggunakan alumunium dan pada kepala silinder menggunakan stainlessteel.
Silinder dingin atau power piston menggunakan besi cor.
Piston displacer menggunakan aluminium.
Power piston menggunakan teflon dengan ukuran 3,95 mm.
Poros engkol mengadopsi dari mesin gergaji.
Roda gila/flywheel menggunakan bahan besi cor.
2. Volume silinder displacer 104,6 cm³ dan volume silinder power 49,3 cm³ 3. Sudut crankshaft 90º. 4. Sumber panas berasal dari listrik (pemanas listrik). 5. Dinding luar silinder panas dijaga konstan 450°C. 6. Fluida kerja yang digunakan adalah: a. 100% udara commit to user b. 1% volume ethanol
3 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. 5% volume ethanol d. 10% volume ethanol e. udara + ZnO f. Prosentase volume ethanol yang menghasilkan efisiensi terbaik + ZnO (fraksi volume = 1 x 10-3). g. Prosentase volume ethanol yang menghasilkan efisiensi terbaik + ZnO (fraksi volume = 2,5 x 10-3) h. Prosentase volume ethanol yang menghasilkan efisiensi terbaik + ZnO (fraksi volume = 5 x 10-3)
1.4.Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari tugas akhir ini adalah: 1. Menghasilkan prototipe mesin Stirling tipe gamma. 2. Mengetahui pengaruh penambahan ethanol terhadap unjuk kerja mesin Stirling. 3. Mengetahui pengaruh nanofluid ZnO terhadap unjuk kerja mesin Stirling. 4. Menghasilkan variasi terbaik penambahan nanofluid ZnO terhadap unjuk kerja mesin Stirling. Manfaat dari tugas akhir ini adalah: 1. Diperolehnya prototipe mesin Stirling tipe gamma. 2. Diperolehnya data-data ilmiah tentang pengaruh nanofluid ZnO terhadap unjuk kerja mesin Stirling.
commit to user
4 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1.5.Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: Bab I
:
Pendahuluan, menjelaskan tentang latar belakang masalah, tujuan dan manfaat penelitian, perumusan masalah dan batasan masalah serta sistematika penulisan
Bab II
:
Dasar teori, berisi tinjauan pustaka yang berkaitan dengan sejarah perkembangan mesin Stirling dan teori tentang mesin Stirling tipe gamma.
Bab III
:
Metodologi penelitian, menjelaskan peralatan yang digunakan, tempat dan pelaksanaan penelitian, langkah-langkah percobaan dan pengambilan data.
Bab IV
: Data
dan
analisa,
menjelaskan
data
hasil
pengujian,
perhitungan data hasil pengujian serta analisa hasil dari perhitungan. Bab V
: Penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II DASAR TEORI
2.1.Tinjauan Pustaka Can Cinar dan Halit Karabulut pada tahun 2005, melakukan manufaktur dan pengujian mesin Stirling tipe gama volume 276 cc. Fluida kerja yang digunakan yaitu udara dan helium dengan memakai sumber panas dari pemanas listrik dengan rentang suhu berkisar 700-1000°C dan tekanan 1-4 bar. Diperoleh hasil torsi dan tekanan pada suhu maksimum 1000°C sebesar 2 Nm dan 4 bar (Cinar, C., dkk., 2005). Bancha Kongtragool, Somchai Wongwises tahun 2007 melakukan penelitian tentang performance mesin Stirling tipe Gamma LTD (low temperature differential). Fluida kerja yang digunakan adalah udara 1 atmosfer dengan kontruksi dua power piston dan empat power piston dengan pemanas menggunakan burner. Dihasilkan untuk dua power piston dengan pemanasan 2.355 J/s (589 K) mendapatkan torsi 1,222 Nm pada 67,7 RPM dan power output maximum 11,8 W pada 133 RPM serta brake thermal efficiency sebesar 0,494% pada 133 RPM. Untuk empat power piston dengan actual heat input 4.041 J/s dengan temperatur heater 771 K menghasilkan torsi maksimum 10,55 Nm pada 28,5 RPM, power output 32,7 W pada 42,1 RPM dan brake thermal efficiency 0,809% pada 42,1 RPM (Kongtragool, B., dkk., 2007). Xiang-Qi Wang dan Arun S. Mujumdar pada tahun 2007 melakukan penelitian tentang karakteristik perpindahan panas dari nanofluid. Dihasilkan bahwa nanofluid dapat merubah atau meningkatkan sifat perpindahan panas fluida yang tersuspensi dengan nanofluid rata-rata sampai dengan 20% (Wang, X. Q., dkk., 2007). Kang, Kuo pada tahun 2010 telah melakukan pembuatan dan pengujian mesin Stirling tipe gamma dengan desain piston power tunggal dan ganda dengan fluida kerja udara 1 atm dengan variasi daya untuk sumber panas 156,3 W, 187,6 W dan 223,2 W. Hasilnya menunjukkan bahwa brake thermal efficiency mesin stirling sebesar 2,57% pada 456 RPM dan 2,9% pada 412 RPM (Kang, S. W., dkk., 2010).
commit to user
5
6 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Moosavi, Goharshadi dkk pada tahun 2010 telah melakukan produksi, karakterisasi dan pengukuran dari beberapa sifat fisik dan kimia ZnO nanofluid. Konduktifitas termal dari ZnO nanofluid telah diukur sebagai fungsi dari fraksi volume dan temperatur. Konduktivitas termal dari ZnO/EG dan ZnO/G nanofluid masing-masingnya mengalami peningkatan hingga 10,5% dan 7,2% pada saat fraksi volume dari nano partikel ditingkatkan sampai 3 % volume (Moosavi, M., dkk., 2010).
2.2.Mesin Stirling Mesin Stirling adalah mesin kalor yang mengambil kalor dari luar silinder. Sumber kalor apapun, selama temperaturnya cukup tinggi, akan bisa menggerakkan mesin Stirling ini. Banyak teori yang bisa dijadikan dasar untuk analisis termodinamik mengenai mesin Stirling. Salah satunya dikemukakan oleh Schmidt (1871), yang kemudian dikenal dengan nama Schmidt theory. Dalam perkembangannya, mesin Stirling dapat digunakan sebagai pembangkit listrik yang menggunakan sumber energi terbarukan, seperti energi matahari (Hirata, K., 2010). Ada tiga macam konfigurasi mesin Stirling yang biasa digunakan akan tetapi perbedaan konfigurasi tersebut tidak berpengaruh terhadap siklus termodinamika. Konfigurasi tersebut antara lain: a. Konfigurasi alpha, konfigurasi tersebut menggunakan dua piston pada tiap sisi pemanas, regenarator, dan pendingin. Pertama-tama piston secara seragam memiliki persamaan arah untuk menghasilkan proses volume konstan untuk mendinginkan dan memanaskan gas. Kerja kompresi terjadi pada piston dingin (cold piston) dan ekspansi terjadi pada piston panas (hot piston). Konfigurasi alpha tidak memerlukan displacer.
commit to user
7 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 2.1 Konfigurasi Alpha (Hirata, K., 2010)
b. Konfigurasi beta, merupakan rancangan penggabungan piston displacer dan daya dalam silinder yang sama. Displacer membolak-balikkan gas antara ujung panas dan ujung dingin silinder melewati pemanas, regenerator, dan pendingin. Power piston biasanya diletakkan pada ujung dingin silinder, menekan (kompresi) gas kerja ketika gas berada pada ujung dingin dan mengekspansikan gas kerja ketika gas bergerak ke dalam piston panas.
Gambar 2.2 Konfigurasi beta (Hirata, K., 2010) c. Konfigurasi gamma, konfigurasi tersebut menggunakan silinder terpisah antara displacer dan power piston. Displacer membolak-balikkan gas antara ujung panas dan ujung dingin silinder melewati pemanas, regenerator, dan pendingin. Power piston pada silinder terpisah dan secara pneumatik dihubungkan pada silinder displacer.
commit to user
8 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 2.3 Konfigurasi gamma (Hirata, K., 2010) 2.2.1. Siklus Stirling
Gambar 2.4 Siklus Mesin Stirling Siklus mesin Stirling terdiri atas dua proses isotermal dan dua proses volume konstan. Gambar 2.4 merupakan diagram siklus p-v dan T-s (Daryus, A., 2010). Proses 1-2 : Ekspansi isotermal, pada temperatur konstan T1 dari v1 ke v2. Dalam proses tersebut terjadi penyerapan kalor dari sumber eksternal. Kalor yang diberikan = kerja selama proses isotermal. Q1 p 1 v1 ln
v2 v1
mRT1 ln
v2 v1
(2.1) commit to user
9 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mRT1 ln r
Dimana r adalah rasio kompresi = v2/v1 (Daryus, A., 2010) Proses 2-3 : Udara melewati regenerator dan didinginkan pada volume konstan ke temperatur T3. Pada proses ini terjadi pelepasan kalor ke regenerator. Kalor yang dilepas ke regenerator (Qreg-in): Q m.c .(T T ) reg in v 3 2
( 2.2)
(Daryus, A., 2010) Proses 3-4 : Merupakan proses kompresi isotermal dalam silinder mesin dari v3 ke v4. Dalam proses tersebut kalor dilepaskan oleh udara. Kalor yang dilepaskan oleh udara (Q2) : Q2 p3 v3 ln
v3 v4
mRT3 ln
v3 v4
(2.3)
mRT3 ln r
Dimana r adalah rasio kompresi = v3/v4
(Daryus, A., 2010)
Proses 4-1 : Merupakan proses pemanasan udara pada temperatur konstan ke temperatur T1 dengan melewatkan udara ke regenerator dalam arah berlawanan dengan proses 2-3. Pada proses ini terjadi penyerapan kalor oleh udara dari regenerator. Kalor yang diserap udara (Qreg-out) Q m.c .(T T ) reg out v 1 4
(2.4)
Karena T3=T4 maka, Q m.c .(T T ) reg out v 1 3 (Daryus, A., 2010)
commit to user
(2.5)
10 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.2.2. Efisiensi mesin Stirling Dalam mesin Stirling pun berlaku hubungan bahwa kerja yang dilakukan = kalor yang disuplai - kalor yang dilepaskan, sehingga efisiensi mesin Stirling ( ) st
dapat dinyatakan dengan:
Kerja yang dilakukan = kalor yang disuplai – kalor yang dibuang = mRT1lnr – mRT3lnr (2.6) = mRlnr(T1-T3)
st
Kerja yang dilakukan mR ln r (T1 T3 ) Kalor yang disuplai mRT1 ln r T1 T3 T 1 3 T1 T1
(2.7)
(Daryus, A., 2010)
Persamaan (2.1) s.d. (2.7) dalam penelitian ini digunakan untuk proses perancangan mesin Stirling.
2.3.Nanofluid Teknologi nano telah menciptakan suatu kelas fluida baru dan agak khusus, disebut nanofluid. Nanofluid adalah larutan yang mengandung partikel solid yang berukuran nano dan diharapkan memiliki kinerja yang lebih baik daripada fluida pemindah kalor yang ada sekarang. Hasil eksperimen menunjukkan indikasi peningkatan konduktivitas thermal dibandingkan dengan fluida tanpa partikel nano atau fluida dengan partikel yang lebih besar. Adapun rumus untuk menghitung viskositas, densitas, kapasitas panas dan konduktifitas panas dari nanofluid sebagai berikut (Fard, M. H., dkk., 2011). Viskositas
µnf = (1+ 2,5 φ)µf Dimana:
µnf
= Viskositas nanofluid (kg.s/m2)
φ
= Fraksi volume
µf
commit to user = Viskositas fluida (kg.s/m2)
(2.8)
11 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Densitas ρnf = φρs + (1- φ) ρf
(2.9)
Dimana: ρnf
= Densitas nanofluid (kg/m3)
φ
= Fraksi volume
ρs
= Massa jenis padatan (kg/m3)
ρf
= Massa jenis cairan (kg/m3)
Kapasitas panas (Cp) CPnf =
φ
φ
(2.10)
Dimana: CPnf
= Kapasitas panas (J/g.K)
CPs
= Kapasitas panas padatan (J/g.K)
CPf
= Kapasitas panas cairan (J/g.K)
φ
= Fraksi volume
ρs
= Massa jenis padatan (kg/m3)
ρf
= Massa jenis cairan (kg/m3)
ρnf
= Massa jenis nanofluid (kg/m3)
Konduktivitas panas Knf = [
]
(2.11)
Dimana: Knf ks kf kw φ
= Konduktivitas panas nanofluid (W/mK) = Konduktivitas panas padatan W/mK = Konduktivitas panas cairan (W/m.K) = Konduktivitas udara (W/m.K) = Fraksi volume
2.4.Daya Poros Daya poros didefinisikan sebagai momen putar dikalikan dengan kecepatan putar poros engkol. Daya porostodiketahui dari pengukuran torsi meter commit user
12 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digunakan untuk mengukur momen putar dan tachometer untuk mengukur putaran poros engkol. Rumus untuk menghitung daya poros adalah sebagai berikut P=
(2.12)
Dimana: P
= Daya poros (Watt)
N
= Putaran poros engkol (RPM)
T
= Torsi (Nm)
2.5.Efisiensi thermal Efisiensi thermal menyatakan perbandingan antara daya yang dihasilkan terhadap jumlah panas yang diperlukan untuk jangka waktu tertentu. Rumus untuk menghitung efisiensi thermal adalah sebagai berikut: =
(2.13)
Dimana : ɳ
= Efisiensi thermal
P
= Daya poros (Watt)
qin
= Panas yang dibutuhkan (Watt)
Pada mesin Stirling, panas yang masuk ke dalam sistem adalah
maka
untuk mengukur energi yang masuk kedalam sistem menggunakan alat pengukur penggunaan energi (kwh meter), jadi qin dapat dirumuskan: qin =
(2.14)
dimana qin= panas yang dibutuhkan (Watt) Ein= energi yang diukur dari kwh meter (kwh) t = waktu (s)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Konversi Energi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3.2.Alat dan Bahan Penelitian Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian uji unjuk kerja mesin Stirling tipe gamma dengan fluida kerja nanofluid berbasis ZnO ini antara lain: 1. Prototipe mesin Stirling tipe gamma Mesin yang digunakan untuk pengujian unjuk kerja dengan fluida kerja nanofluid berbasis ZnO. 2. Zinc oxide Bahan solid partikel untuk variasi pengujian mesin Stirling.
Gambar 3.5 Zinc Oxide (Suhendra, B., dkk., 2011) 3. Ethanol (alkohol) Sebagai bahan pencampur nanofluid berbasis ZnO. 4. Timbangan digital Alat untuk menimbang ZnO, dengan spesifikasi kapasitas maksimal pengukuran berat 51 gram, resolusi pengukuran berat 0,005 gram.
Gambar 3.6 Timbangan Digital commit to user
13
14 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5. Gelas ukur Alat untuk mengukur volume ethanol.
Gambar 3.7 Gelas ukur 1cc-10cc 6. Digital Tachometer Alat untuk mengukur putaran mesin Stirling. Batas pengukuran 6050.000 RPM, 1-833 RPS. Jarak pembacaan 10-150 mm.
Gambar 3.8 Digital tachometer 7. Torsimeter Alat untuk mengukur torsi mesin Stirling. Spesifikasi pengukuran maks. 15 kg-cm dengan akurasi ± (1,5% + 5 d), resolusi maks. 0,01 kg-cm/0,1 N-cm, resolusi min. 0,1 kg-cm/1 N-cm dan sensor menggunakan exclusive torque sensor.
Gambar 3.9 Torsi meter commit to user
15 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
8. Regulator Alat untuk mengatur besar kecilnya keluaran tegangan dan arus yang masuk dari tegangan listrik PLN (220 V) sehingga dapat diatur menurut kebutuhan. Regulator ini digunakan untuk mengatur tegangan dan arus pada pemanas listrik mesin Stirling. (Spesifikasi 2 kVA maksimum 8 ampere.).
Gambar 3.10 voltage Regulator 9. Ac clamp- on Ammeter Alat untuk mengukur arus yang mengalir pada pemanas listrik pada mesin Stirling. Maksimum pengukuran 400 ampere.
Gambar 3.11 Ac clamp- on Ammeter 10. Unit kWh meter Alat untuk mengukur besarnya energi yang diperlukan pada pemanas listrik mesin Stirling (Qin). Menggunakan spesifikasi kWh meter 450 Watt.
commit to user Gambar 3.12 Unit kWh meter
16 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
11. Relay Alat yang digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus yang mengalir ke pemanas listrik saat temperatur dinding silinder panas tercapai (450ºC). Spesifikasi relay kontak 5 ampere.
Gambar 3.13 Relay
12. Thermoreader Alat yang digunakan untuk menunjukkan atau membaca temperatur yang diukur oleh sensor thermocouple pada dinding luar silinder panas mesin Stirling.
Gambar 3.14 Thermoreader 13. Thermocouple Alat atau sensor suhu yang ditempatkan pada dinding luar silinder panas mesin Stirling. Termokopel yang digunakan tipe-K.
Gambar 3.15 Thermocouple commit to user
17 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
14. Stopwatch Alat untuk mengukur waktu (t) saat mesin Stirling berputar.
Gambar 3.16 Stopwatch 15. Oli Cairan yang berfungsi sebagai pelumas bagian mesin Stirling yang bergesekan. 16. Obeng 17. Cutter 18. Gunting 19. Vaslin 20. Alat tulis 3.3.Prosedur Penelitian Prosedur yang dilakukan pada penelitian ini antara lain : 1. Mempersiapkan variasi nanofluid: o Menimbang partikel padat (ZnO) dengan timbangan digital. o Mengukur volume bahan pencampur (ethanol 96%) dengan gelas ukur. 2. Melakukan pelumasan pada bagian atau komponen mesin Stirling dengan oli. 3. Memastikan tidak ada kebocoran pada bagian mesin Stirling. 4. Mengecek rangkaian pemanas dari regulator, kwh meter dan relay. 5. Menyiapkan variasi fluida kerja pada pengujian mesin Stirling antara lain: a. 100% udara b. 1% volume ethanol c. 5% volume ethanol d. 10% volume ethanol e. udara + ZnO commit to user
18 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
f. Prosentase volume ethanol yang menghasilkan efisiensi terbaik + ZnO (fraksi volume = 1 x 10-3). g. Prosentase volume ethanol yang menghasilkan efisiensi terbaik + ZnO (fraksi volume = 2,5 x 10-3) h. Prosentase volume ethanol yang menghasilkan efisiensi terbaik + ZnO (fraksi volume = 5 x 10-3) 6. Melakukan pengujian tiap variasi dengan memasukkan ke dalam silinder displacer. 7. Memastikan rangkaian pemanas terhubung dengan listrik PLN dan thermocouple terpasang pada dinding luar silinder diplacer dan selanjutya memutar saklar regulator. 8. Setelah suhu tercapai pada temperatur 450°C, berikan awalan putaran pada fly wheel supaya mesin Stirling berputar secara kontinyu. 9. Melakukan pengukuran putaran mesin, torsi mesin dan putaran pada kWh meter selama ± 10 menit. 10. Mencatat hasil pengukuran putaran mesin dengan tachometer, torsi mesin dengan torsi meter dan pengukuran putaran kWh meter secara visual. 11. Melakukan perhitungan sesuai data yang diperoleh. 12. Melakukan prosedur pengujian variasi berikutnya dengan urutan langkah pengujian no.2.
commit to user
19 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3.4.Skema Peralatan 1
3 2 5 4
6
Keterangan: 1. Unit mesin Stirling tipe gamma 4. Tang ampere 2. Regulator 5. Thermoreader + thermocouple 3. Unit kwh meter 6. Stopwatch Gambar 3.17 Skema peralatan pengujian
Gambar 3.18 Skema mesin Stirling tipe gamma commit to user
20 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3.5.Diagram Alir Penelitian
commit to user Gambar 3.19 Diagram Alir Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Pengaruh Penambahan Ethanol Tehadap Efisiensi Mesin Stirling Pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2 masing-masingnya menunjukkan hubungan antara torsi dan daya yang dihasilkan oleh mesin Stirling dengan penambahan fluida kerja ethanol. Torsi mesin mengalami kenaikan dengan penambahan ethanol 0% volume sampai 5% volume. Perolehan torsi pada ethanol 0% volume sebesar 0,19 N.m, pada ethanol 1% volume diperoleh torsi sebesar 0,28 N.m, pada penambahan ethanol 5% volume torsi mesin diperoleh sebesar 0,30 Nm dan pada penambahan ethanol 10% volume diperoleh torsi sebesar 0,28 Nm. Pada hubungan torsi dengan penambahan ethanol 0% volume sampai dengan 10% volume diperoleh torsi terbesar pada penambahan ethanol 5% volume sebesar 0,30 Nm. Pada penambahan ethanol 10% volume terjadi penurunan torsi menjadi 0,28 Nm.
0,35 0,30
Torsi (N.m)
0,25 0,20 0,15 0,10 0,05 0,00 0%
2%
4%
6%
8%
10%
12%
%vol Ethanol
Gambar 4.1. Torsi Mesin Stirling yang Dihasilkan dengan Penambahan % volume Ethanol
commit to user
21
22 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 4.2 menunjukkan bahwa daya mesin Stirling yang diperoleh semakin meningkat dengan penambahan fluida kerja ethanol 0% volume sampai dengan ethanol 5% volume. Perolehan daya pada ethanol 0% volume sebesar 4,8 Watt, pada ethanol 1% volume diperoleh daya sebesar 7,6 Watt, pada penambahan ethanol 5% volume diperoleh daya sebesar 10,6 Watt dan pada penambahan ethanol 10% volume sebesar 8,5 watt. Dari perolehan besar daya dapat dinyatakan bahwa dengan semakin besar penambahan ethanol sampai dengan 5% volume diperoleh daya yang lebih tinggi dan kemudian menurun seiring dengan bertambahnya ethanol lebih dari 5% volume. 14,0
Daya output (Watt)
12,0 10,0 8,0 6,0 4,0 2,0 0,0 0%
2%
4%
6%
8%
10%
12%
%vol Ethanol
Gambar 4.2. Daya Mesin Stirling yang Dihasilkan dengan Penambahan % Volume Ethanol Hubungan antara efisiensi dengan penambahan ethanol 0% volume sampai 10% volume yang dihasilkan oleh mesin Stirling seperti pada Gambar 4.3 terlihat bahwa efisiensi mesin Stirling mengalami peningkatan seiring dengan penambahan ethanol 0% volume sampai dengan 5% volume. Dari Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa efisiensi mesin Stirling pada penambahan ethanol 0% volume sebesar 1,8%, ethanol 1% volume sebesar 2,8%, sedangkan penambahan ethanol 5% volume dan 10% volume masing-masing diperoleh efisiensi sebesar 3,9% dan 3,0%. commit to user
23 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5,0
Efisiensi (%)
4,0 3,0 2,0 1,0 0,0 0%
2%
4%
6%
8%
10%
12%
%vol Ethanol
Gambar 4.3. Efisiensi Mesin Stirling yang Dihasilkan dengan Penambahan % Volume Ethanol. Torsi, daya, dan efisiensi yang dihasilkan dari mesin Stirling mengalami peningkatan seiring dengan penambahan ethanol sampai 5% volume dan kemudian mengalami penurunan untuk penambahan ethanol lebih dari 5% volume. Hal ini disebabkan karena dengan penambahan ethanol dapat meningkatkan perpindahan kalor ke dalam fluida kerja karena ethanol mempunyai nilai konduktivitas termal yang lebih tinggi dibandingkan fluida kerja udara. Dengan demikian, energi yang diubah menjadi kerja piston mengalami peningkatan karena perpindahan panas ke fluida kerja lebih efektif seiring dengan penambahan ethanol. Pada sisi lain, ethanol mempunyai massa jenis yang lebih besar dibandingkan udara sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 4.1. Penggunaan fluida kerja bermassa jenis besar justru merupakan kerugian untuk mesin Stirling karena meningkatkan tahanan aerodinamik sehingga mengurangi kerja piston dari mesin Stirling. Pada penambahan ethanol 10% volume fluida kerja mempunyai massa jenis yang lebih besar dibandingkan massa jenis fluida kerja dengan penambahan ethanol sampai 5% volume, akibatnya tahanan aerodinamik pada penambahan ethanol 5% volume masih lebih rendah dibandingkan dengan tahanan aerodinamika pada penambahan ethanol 10% volume, sehingga pengaruh penambahan panas
masih
lebih besar dibandingkan pengaruh tahanan commit to user
24 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
aerodinamika. Penambahan ethanol lebih dari 5% volume mengakibatkan massa jenis fluida kerja meningkat yang tidak diiringi dengan penambahan panas yang signifikan sehingga menyebabkan penurunan torsi, daya dan efisiensi dari mesin Stirling. Tabel 4.1 Sifat- sifat fluida kerja Sifat
Helium
Ethanol pada T = 450oC
Udara pada
ZnO
T = 450oC
k
W/mK
0,284
0,074
0,0538
13
cp
J/kg.K
5.193
2.650
1.081
577,4
Ns/m2
4E-05
2,002E-05
3,46E-05
0,129
kg/m3
0,0697
0,924
0,482228
5.600
Pustaka
(Cinar, C., dkk., 2005)
(Yaws, C. L., (Incropera, F. (Yu, W., dkk., 1999) P., dkk., 1985) 2011)
4.2. Pengaruh Penambahan Nanofluid ZnO Tehadap Efisiensi Mesin Stirling
Tabel 4.2 Pengaruh Penambahan Nano Partikel Diperoleh Torsi Rpm Daya Efisiensi
Udara 0,19 N.m 257 4,8 Watt 1,8 %
Udara + Nano 0,19 N.m 273 5,4 Watt 2,0 %
Dilihat pada Tabel 4.2 bahwa perolehan torsi, daya dan efisiensi mesin Stirling mengalami peningkatan. Ini disebabkan karena sifat nano partikel ZnO memiliki nilai konduktifitas termal yang lebih tinggi dari udara. Dengan penambahan ZnO menyebabkan peningkatan dari perpindahan panas ke dalam fluida kerja sehingga panas yang diserap lebih efektif untuk diubah menjadi kerja piston akan meningkat dan selanjutnya meningkatkan torsi, daya dan efisiensi. commit to user
25 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
0,50 0,45 0,40 Torsi (N.m)
0,35 0,30 0,25 0,20 0,15 0,10 0,05 0,00 0
1
2
3
4
5
6
Fraksi volume (x10⁻³)
Gambar 4.4. Torsi Mesin Stirling yang Dihasilkan dengan Penambahan Nanofluid ZnO 20,0 18,0 Daya output (Watt)
16,0 14,0 12,0 10,0 8,0 6,0 4,0 2,0 0,0 0
1
2
3
4
5
6
Fraksi volume (x10⁻³)
Gambar 4.5. Daya Mesin Stirling yang Dihasilkan dengan Penambahan Nanofluid ZnO Pada Gambar 4.4 dan Gambar 4.5 masing-masing grafik menunjukkan hubungan antara torsi dan daya yang dihasilkan oleh mesin Stirling dengan penambahan nanofluid ZnO. Torsi mesin mengalami kenaikan dengan penambahan nanofluid ZnO sampai dengan penambahan fraksi volume nanofluid ZnO 5x10-3. Pada penambahan ethanol 5% volume torsi mesin diperoleh sebesar commit to user 0,3 Nm. Pada penambahan nanofluid ZnO dengan fraksi volume nanofluid ZnO
26 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1x10-3 diperoleh torsi sebesar 0,36 Nm, pada hubungan torsi dengan penambahan nanofluid ZnO dengan fraksi volume nanofluid ZnO 2,5x10-3 dan 5x10-3 masingmasingya diperoleh torsi sebesar 0,39 Nm dan 0,42 Nm. Gambar 4.5 menunjukkan bahwa daya mesin Stirling yang diperoleh semakin meningkat dengan penambahan nanofluid ZnO sampai dengan penambahan fraksi volume nanofluid ZnO 5x10-3. Perolehan daya pada penambahan ethanol 5% volume sebesar 10,6 Watt, fraksi volume nanofluid ZnO 1x10-3 diperoleh daya sebesar 13,4 Watt, fraksi volume nanofluid ZnO 2,5x10-3 diperoleh daya sebesar 15,3 Watt dan fraksi volume nanofluid ZnO 5x10-3 sebesar 17,9 watt. Dari perolehan besar daya dapat dinyatakan bahwa dengan semakin besar penambahan fraksi volume nanofluid ZnO sampai dengan 5x10-3 masih dapat diperoleh daya yang lebih tinggi. 7,0 6,0
Efisiensi (%)
5,0 4,0 3,0 2,0 1,0 0,0 0
1
2
3
4
5
6
Fraksi volume (x 10⁻³)
Gambar 4.6. Efisiensi Mesin Stirling yang Dihasilkan dengan Penambahan Nanofluid ZnO Gambar 4.6 menunjukkan hubungan antara efisiensi yang dihasilkan oleh mesin Stirling dengan penambahan nanofluid ZnO. Dari Gambar 4.6 tersebut terlihat bahwa efisiensi mesin Stirling mengalami peningkatan seiring dengan penambahan fraksi volume nanofluid ZnO sampai dengan 5x10-3. Dari hasil grafik di atas diperoleh efisiensi pada penambahan ethanol 5% volume sebesar 3,9%, fraksi volume nanofluid ZnO 1x10-3 sebesar 4,7%, sedangkan penambahan fraksi commit to user
27 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
volume nanofluid ZnO 2,5x10-3dan 5x10-3 masing-masing diperoleh efisiensi sebesar 5,4% dan 6,3%. Torsi, daya, dan efisiensi yang dihasilkan dari mesin Stirling mengalami peningkatan seiring dengan penambahan fraksi volume nanofluid ZnO sampai 5x10-3. Hal ini disebabkan dari nilai konduktivitas termal dari masing-masing fluida dapat dilihat pada Tabel 4.2 bahwa penambahan ZnO mengakibatkan peningkatan pada nilai konduktivitas termal nanofluid. Dengan demikian energi yang diubah menjadi kerja piston mengalami peningkatan karena perpindahan panas ke dalam fluida kerja lebih efektif seiring penambahan fraksi volume nanofluid sampai 5x10-3, sehingga pengaruh dari penambahan panas masih lebih besar dibandingkan pengaruh tahanan aerodinamis menyebabkan peningkatan torsi, daya dan efisiensi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu : 1. Pengaruh penambahan ethanol terhadap unjuk kerja mesin Stirling 0% volume sampai dengan 5% volume mengalami peningkatan pada torsi, daya dan efisiensi mesin Stirling dan kemudian mengalami penurunan torsi, daya dan efisiensi mesin Stirling untuk penambahan ethanol lebih dari 5% volume. 2. Pengaruh penambahan nanofluid ZnO sebagai fluida kerja terhadap unjuk kerja mesin Stirling yang dihasilkan dari mesin Stirling dengan fraksi volume 1x10-3 sampai 5x10-3 mengalami peningkatan pada torsi, daya dan efisiensi. 3. Variasi terbaik untuk peningkatan efisiensi yang dihasilkan mesin Stirling yaitu pada penambahan ethanol 5% volume sebesar 3,9% dengan fraksi volume 5x10-3 sebesar 6,3%. 5.2 Saran Untuk mengembangkan mesin Stirling lebih lanjut, maka penulis ingin memberikan beberapa saran untuk penelitian berikutnya yaitu : 1. Perlu dilakukan perancangan regenerator pada mesin Stirling dengan lebih baik. 2. Perlu menyempurnakan desain dan memperbesar kapasitas silinder dari mesin Stirling yang sudah ada 3. Perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan fluida kerja nanofluid bertekanan.
commit to user
28