UJI SISTEM PEMBERIAN NUTRISI DAN MACAM MEDIA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SELADA ( Lactuca sativa L ) HODROPONIK
ISSN : 1693 - 0142
UJI SISTEM PEMBERIAN NUTRISI DAN MACAM MEDIA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SELADA ( Lactuca sativa L ) HODROPONIK Siswadi dan Sarwono Dosen Fakultas Pertanian Universitas Slamet Riyadi Surakarta ABSTRACT The research abaut test irrigation system and source media on growth and yield hydroponic lettuce (Lactuca sativa L ). The research had been green house agriculture of faculty UNISRI conducted Kadipiro, Banjarsari, Surakarta from April to June 2012. This research was based on a completelety randomized design (CRD) factorial. The first factor was irrigation system consist of three system, those are drip system, floating system and watering system, the second factor was source media consist of four, those are charcoal chaff, rice husk, sand and zeolite. So that the total combination was 12 combination treatment and 3 replication. The parameters measured were height of plant, number of leaves, fresh weight of canopy and harvest index. The result showed that drip irrigation and charcoal chaff is the best combination to growth and yield lettuce (Lactuca sativa L). Key words : Lecture Hydroponic, irrigation system and media A. PENDAHULUAN Selada (lactuca sativa L) merupakan salah satu komoditi sayuran hortikultura yang memiliki prospek dan nilai komersial yang cukup tinggi, semakin bertambahnya jumlah penduduk Indonesia serta meningkatnya kesadaran pemerintah akan kebutuhan gizi menyebabkan bertambahnya permintaan akan sayuran (Mas’ud H, 2009) Samanhudi dan Harjoko (2006) menyatakan dewasa ini perkembangan industri semakin maju dengan pesat, perkembangan tersebut banyak yang menggeser lahan pertanian lebih-lebih di daerah perkotaan, akibatnya lahan pertanian semakin sempit. Di sisi lain kebutuhan akan hasil pertanian semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Oleh karena itu perlu dipikirkan jalan keluar untuk mengatasi kondisi tersebut. Hidroponik merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktifitas tanaman terutama di lahan sempit. Aspek penting yang perlu juga diperhatikan dalam menentukan keberhasilan budidaya hidroponik adalah pengelolaan tanaman yang meliputi persiapan bahan media, larutan nutrisi, pemeliharaan, aplikasi larutan nutrisi, panen dan pasca panen (Rosikiana R. dan Sumarni N, 2005) Pemberian nutrisi yang tepat pada sistem hidroponik akan memberikan hasil yang optimal bagi pertumbuhan tanaman selada, selain itu pertumbuhan tanaman tidak lepas dari lingkungan tumbuhan terutama faktor media tanam yang secara langsung akan mempengaruhi hasil tanaman (Mas’ud H, 2009). Penelitian tentang sistem pemberian nutrisi maupun penelitian tentang macam media tanam hidroponik pada tanaman selada sudah banyak di lakukan, namun demikian hasil penelitian menunjukkan hasil yang berbeda-beda, hal ini terkait dengan waktu dilakukannya penelitian serta kondisi lingkungan yang berbeda-beda. Berdasarkan uraian tersebut di atas dipandang perlu dilakukannya penelitian dengan tujuan untuk mendapatkan informasi tentang sistem pemberian nutrisi dan macam media pada tanaman selada secara hidroponik. B. BAHAN DAN METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian Universitas Slamet Riyadi di Jl. Jaya Wijaya Kalurahan Kadipiro Banjarsari Surakarta dengan ketinggian 105 meter dari permukaan laut. Pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan April sampai dengan bulan Juni 2012. Bahan yang digunakan yaitu benih selada varietas grand rapids, urea, SP 36, KCl, dan Gandasil D, arang sekam, sekam mentah, pasir, zeolit, polibag, botol aqua, ember, selang, timbangan, dan alat tulis kantor. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial. Faktor pertama yaitu sistem pemberian nutrisi yang terdiri dari atas 3 sistem yaitu: sistem tetes, sistem genangan, dan sistem siram, sedangkan faktor yang kedua terdiri dari 4 macam media yaitu: media arang sekam, sekam mentah, pasir dan zeolit. Dengan demikian di dapatkan 12 kombinasi perlakuan yang diulang masing-masing 3 ulangan. 144
Agronomika, Vol. 08. No. 01 Pebruari 2013 - Juli 2013
UJI SISTEM PEMBERIAN NUTRISI DAN MACAM MEDIA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SELADA ( Lactuca sativa L ) HODROPONIK
ISSN : 1693 - 0142
Variable pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar tajuk dan indek panen. Data yang diperoleh kemudian di analisis dengan analisis ragam pada taraf á 5 % dan apabila terdapat beda nyata dilakukan uji lanjut Duncan (DMRT) pada taraf 5 %. B. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Tinggi Tanaman Hasil analisis Duncan Multiple Ring Test (DMRT) pada taraf 5 % terhadap tinggi tanaman akibat perlakuan sistem pemberian nutrisi dan macam media disajikan pada table 1 sebagai berikut : Tabel 1 : Purata Tinggi Tanaman Pada Saat Panen (cm) Perlakuan
Jenis Daun
P 1M 4
19,203
a
P3M4
19,650
a
P2M4
19,783
ab
P 1M 2
19,900
ab
P2M2
20,093
ab
P1M3
20,256
ab
P 2M 1
20,426
ab
P3M2
20,780
ab
P2M3
20,833
ab
P 3M 1
20,906
ab
P3M3
21,073
ab
P2M1
22,396
b
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata berdasarkan analisis DMRT pada taraf 5 %. Berdasarkan tabel 1 di atas menunjukkan bahwa tinggi tanaman selada tertinggi dicapai pada perlakuan pemberian nutrisi sistem tetes dan media arang sekam (P1M1) tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan yang lainnya kecuali dengan perlakuan perberian nutrisi sistem tetes dengan media tanam zeolit (P1M4) dan pemberian nutrisi sistem siraman dengan media tanam zeolit (P3M4). 2. Jumlah Daun Hasil analisis Duncan Multiple Ring Test (DMRT) pada taraf 5 % terhadap jumlah daun akibat perlakuan sistem pemberian nutrisi dan macam media disajikan pada tabel 2 sebagai berikut :
Agronomika, Vol. 08. No. 01 Pebruari 2013 - Juli 2013
145
ISSN : 1693 - 0142
UJI SISTEM PEMBERIAN NUTRISI DAN MACAM MEDIA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SELADA ( Lactuca sativa L ) HODROPONIK
Tabel 2 : Purata Jumlah Daun Pada Saat Panen Perlakuan
Berat Segar Tajuk (g)
P 2M 3
16,543
a
P
2
M4
17,156
ab
P
2
M1
17,386
ab
P 3M 1
17,800
ab
P
3
M
4
17,993
ab
P
1
M3
18,023
ab
P
3
M
2
18,123
ab
P
1
M2
18,123
ab
P
1
M
4
18,320
ab
P 3M 3
18.366
ab
P
2
M2
18,596
ab
P
1
M1
19,886
b
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata berdasarkan analisis DMRT pada taraf 5 %. Berdasarkan tablel 3 di atas menunjukkan bahwa jumlah daun terbanyak dicapai pada perlakuan pemberian nutrisi dengan sistem tetes dan media arang sekam (P1M1), berbeda nyata dengan pemberian nutrisi dengan genangan dan media pasir (P2M3), tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Hasil terendah dicapai pada (P2M3), tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan lainnya kecuali (P1M1) . 3. Berat Segar Tajuk Hasil analisis Duncan Multiple Ring Test (DMRT) pada taraf 5 % terhadap berat segar tajuk akibat perlakuan sistem pemberian nutrisi dan macam media disajikan pada tabel 3 sebagai berikut : Tabel 3.: Purata Berat Segar Tajuk (g) Perlakuan
Berat Segar Tajuk (g)
P 2M 2
63,846
a
P1M2
65,033
ab
P2M3
66,196
abc
P 3M 2
67,966
abcd
P1 M3
69,266
abcd
P2M1
69,480
abcd
P3 M1
71,706
bcde
P3M3
72,700
cde
P3 M4
73,616
cde
P 2M 4
74,920
de
P1M4
77,603
e
P1M1
86,036
f
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata berdasarkan analisis DMRT pada taraf 5 %. 146
Agronomika, Vol. 08. No. 01 Pebruari 2013 - Juli 2013
ISSN : 1693 - 0142
UJI SISTEM PEMBERIAN NUTRISI DAN MACAM MEDIA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SELADA ( Lactuca sativa L ) HODROPONIK
Berdasarkan tabel 3 diatas menunjukkan bahwa berat segar tajuk tertinggi dicapai pada perlakuan pemberian nutrisi dengan sistem tetes dan media arang sekam (P1M1), sedangkan berat segar tajuk terendah dicapai pada perlakuan pemberian nutrisi dengan sistem penanganan dan media sekam segar (P2M2). Perlakuan pemberian nutrisi sistem tetes dan arang sekam (P1M1) memberikan hasil yang berbeda nyata dengan perlakuan yang lainnya. 4.Indek Panen Hasil analisis Duncan Multiple Ring Test (DMRT) pada taraf 5 % terhadap indek panen akibat perlakuan sistem pemberian nutrisi dan macam media disajikan pada tabel 4 sebagai berikut : Tabel 4 : Purata Indek Panen Perlakuan
Indek Panen
P1 M2
0,630
a
P2M2
0,656
ab
P1M3
0,666
ab
P2 M3
0,700
abc
P3 M3
0,703
abc
P3M4
0,706
abc
P3 M2
0,713
abc
P2M1
0,720
abc
P 3M 1
0,723
abc
P 1M 4
0,726
abc
P 2 M 4`
0,743
bc
P1M1
0,800
c
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata berdasarkan analisis DMRT pada taraf 5 %. Berdasarkan tabel 4 diatas menunjukkan bahwa indek panen tertinggi dicapai pada perlakuan pemberian nutrisi dengan sistem tetes dan arang sekam sedangkan indek panen terendah dihasilkan dari perlakuan penyiraman sistem tetes dengan media sekam mentah (P1M2). Perlakuan (P1M2) menunjukan hasil yang berbeda nyata dengan (P1M2) tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. B. PEMBAHASAN Pemberian nutrisi dengan sistem tetes yang dikombinasikan dengan media arang sekam, setelah dianalisis dengan Duncan Multiple Ring Test (DMRT) pada taraf 5 % menunjukkan hasil tertinggi pada tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar tajuk, dan indeks panen. Khusus pada berat segar tajuk memberikan pengaruh yang nyata dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Pemberian nutrisi dengan sistem tetes memungkinkan media tanam dalam keadaan kapasitas lapang selama penelitian berlangsung, sehingga bila dibandingkan dengan sistem pemberian nutrisi dengan genangan dan siraman tentu lebih baik karena tidak akan mengakibatkan akar tanaman terendam air. Sebagaimana di katakan oleh Susila dan Kourniawati (2004) yang mengatakan bahwa terendamnya akar tanaman dalam larutan hara akan mengakibatkan rendahnya kadar oksigen di daerah perakaran. Lebih lanjut dikatakan oleh Drew dan Stoley (1991) dalam Susilo dan Koerniawati mengatakan bahwa gangguan akar sebagai akibat kekurangan oksigen adalah pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang tidak sempurna serta menurunnya hasil panen. Anjaliza dkk (2013), mengatakan bahwa pemberian nutrisi sistem genangan (floaty hydroponic) memberikan hasil terendah dibandingkan dengan sistem tetes dan sistem NFT dikarenakan dengan sistem genangan akar terendam air. Media tanam arang sekam merupakan media tanaman yang ideal dalam hidroponik, hal ini dikarenakan sifat dari arang sekam yang porous dan mampu menyimpan air dengan baik. Di samping itu arang sekam merupakan media Agronomika, Vol. 08. No. 01 Pebruari 2013 - Juli 2013
147
UJI SISTEM PEMBERIAN NUTRISI DAN MACAM MEDIA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SELADA ( Lactuca sativa L ) HODROPONIK
ISSN : 1693 - 0142
organik yang banyak mengandung kalium dan carbon yang berguna bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Siswadi dan Teguh Yuwono (2013) mengatakan bahwa media tanam sangat menentukan kemampuannya dalam menyerap air sehingga media yang tidak mampu menyerap air perlu penyiraman yang berulang-ulang agar memberikan kelembaban media yang ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Hasil penelitian Perwitasari dkk (2012) menunjukkan bahwa kombinasi arang sekam dan nutrisi memberikan hasil terbaik pada tanaman pakchoi. Hasil tertinggi yang ditunjukkan dari berat segar tajuk diperoleh dari kombinasi perlakuan pemberian nutrisi sistem tetes dan media arang sekam. Hal ini disebabkan karena adanya kelebihan dari sistem pemberian nutrisi tetes dan arang sekam sebagaimana dijelaskan di atas. Ditegaskan juga oleh Perwitasari dkk (2012) yang menyatakan bahwa sifat arang sekam yang mudah menyimpan air dan drainase yang baik sangat menguntungkan dalam pencegahan busuk akar. Kondisi media yang baik dan dengan adanya nutrisi yang selalu tersedia lewat sistem tetes memberikan efek pertumbuhan tanaman dapat optimal. Qardner dkk (1991) menyatakan bahwa untuk pertumbuhan .. tanaman diperlukan unsur-unsur esensial tertentu yang tersedia dalam suatu keseimbangan yang wajar. Pertumbuhan dapat terhambat jika unsur-unsur esensial tidak tersedia atau tersedia dalam jumlah yang berlebihan. KESIMPULAN Pemberian nutrisi dengan sistem tetes yang dikombinasikan dengan media tanam arang sekam memberikan pertumbuhan dan hasil selada (Lactuca sativa L) terbaik yang ditunjukkan dengan berat segar tajuk tertinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya. SARAN Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan Focus pada seberapa banyak (volume) nutrisi yang diberikan dalam satu kali siklus hidup tanaman selada (Lactuca sativa L). DAFTAR PUSTAKA Anjeliza, R.Y., A Masniawati, Baharuddin dan M.A. Salam, 2013. Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi Hijau Brassica juncea L. Pada Berbagai Desain Hidroponik. Universitas Hasanuddin, Makasar. Gardner, P.F., R.B. Pearce and R.L. Mitohell, 1991, Fisiologi Tanaman Budidaya. UI Press, Jakarta. Indrawati, R., D. Indradewa dan S.N.H. Utami, 2012. Pengaruh Komposisi Media dan Kadar Nutrisi Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tomat (Lycopersicon esculentum Mill). UGM, Yogyakarta. Mas’ud, Hidayati, 2009. Sistem Hidroponik dengan Nutrisi dan Media Tanam Berbeda terhadap Pertumbuhan dan Hasil Selada. Program Studi Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Tadulako. Palu. Perwitawati, B, M. Tripatmasari dan C. Wasonowati, 2012. Pengaruh Media Tanam dan Nutrisi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Pakchoi (Brassica juncea L.) dengan Sistem Hidroponik. Jurnal Agrovigar Vol. 5 No. 1 Universitas Trunojoyo Madura. Rosliana, R dan N. Sumarni, 2005, Budidaya Tanaman Sayuran dengan sistem hidroponik, Jurnal Monografi No. 27.Balai Penelitian Tanaman Sayuran Samanhudi dan D. Harjoko, 2006, Pengaturan Komposisi Nutrisi dan Media Dalam Budidaya Tanaman Tomat Dengan Sistem Hidroponik. UNS, Surakarta. Siswadi dan Teguh Yuwono, 2013, Uji Hasil Tanaman Sawi Pada Berbagai Media Tanam Secara Hidroponik. Jurnal Innofarm Vol. II, No. 1, 44-50. Susilo, A. D. dan Koesniawati, 2004. Pengaruh Volume dan Jenis Media Tanam pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada (Lactuca sativa) dalam Teknologi Hidroponik Sistem Terapung, Buletin Agron (32) (3) 16-21.
148
Agronomika, Vol. 08. No. 01 Pebruari 2013 - Juli 2013