IJCCS
ISSN: 1978-1520
451
UJI PERSEPSI MENGGUNAKAN SKALA LIKERT TERHADAP HASIL SINTESA REKAM GERAK BERAFEKSI Irwan Karim Program Studi Teknik Informatika, Politeknik Gorontalo, Gorontalo e-mail:
[email protected]
Abstrak Sintesa dalam teknik rekam gerak adalah salah satu cara yang efisien digunakan untuk menyunting hasil rekam gerak. Proses penyuntingan yang melibatkan sintesa digunakan misalnya ketika ada kebutuhan akan variasi-variasi pose atau adegan tanpa harus melakukan perekaman kembali. Menghasilkan pose afektif yang memiliki kandungan afeksi tentunya membutuhkan pengujian-pengujian agar pose atau adegan yang dihasilkan benar-benar dapat mewakili afeksi yang diperagakan. Pengujian-pengujian ini dapat dilakukan dengan cara manual dengan melibatkan manusia sebagai penguji atau dapat dilakukan secara otomatik menggunakan metode-metode komputasi. Dalam penelitian ini kami melakukan pengujian hasil sintesa rekam gerak berafeksi yang berasal dari hasil penelitian kami sebelumnya dengan pengujian manual yang melibatkan manusia sebagai penguji. Pengujian dilakukan dengan membuat survey daring berbasis skala likert. Hasil pengujian diharapkan menjadi bagian dari data-data pembanding untuk mengukur keakuratan hasil sintesa yang kami lakukan agar hasil penelitian ini kelak dapat digunakan untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang merupakan rangkaian dari penelitian ini. Kata kunci—Afeksi, Pose, Sintesa, Skala Likert, Rekam Gerak. Abstract In Motion Capture, Sythesising is one of the efficent ways used to edit the result of motion capturing.The editorial process that involves synthesis is used for example when there is a need for variations of poses or scenes without having to do the re-recording.To generate affective pose that contains affections certainly require tests that pose or scene that is generated can truly represent the affection exhibited. These tests can be done manually with human involvement as a tester or can be done automatically using computational methods.In this study we tested the synthesis of the affective motion capture derived from the results of our previous study with manual testing involving humans as testers. Testing is done by creating an online survey based on the Likert scale.The test results are expected to be part of the data comparison of the accuracy of the synthesis of what we do so that later can be used for further studies is a series of research. Keywords—Affection, Pose, Synthesising, Likert Scale, Motion Capture 1. PENDAHULUAN
D
alam komputasi afeksi [1], Emosi manusia dapat dikelompokkan dalam 6 (enam) emosi dasar seperti bahagia, sedih, marah, takut, terkejut dan jijik [2]. Pelibatan afeksi dalam pembuatan animasi, permainan komputer dan berbagai produksi industri kreatif sejenis dimaksudkan untuk menghidupkan karakter yang dianimasikan. Kemiripan ekspresi yang ditampilkan oleh karakter virtual dalam animasi dengan ekpresi afektif manusia akan menjadikan animasi terkesan lebih hidup. Upaya menghidupkan karakter dalam produksi animasi ataupun permainan komputer terkini terus dilakukan dengan berbagai eksperimen maupun penelitian. Beberapa penelitian relevan dengan hal ini diantaranya adalah [1]–[4]. Dalam pembuatan animasi, salah satu proses yang dilakukan adalah proses penyuntingan. Proses ini dilakukan dengan tujuan antara lain : agar hasil rekaman dapat digunakan kembali untuk tujuan lain (re-use), membuat gerakan yang sulit (infeasible), Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
IJCCS 452
ISSN: 1978-1520
memperbaiki gerakan yang kurang realistis (imperfection of reality), mengubah tujuan gerakan (change of intent), atau menambahkan gerakan sekunder (addition of “secondary” motion) [3]. Salah satu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan dari proses penyuntinga adalah melakukan sintesa terhadap hasil-hasil rekam gerak yang sudah ada. Salah satu kegunaan sintesa dalam proses penyuntingan adalah menghasilkan adegan baru yang dibuat dengan cara melakukan sintesa terhadap adegan-adegan hasil rekam gerak yang sudah ada.
Pada penelitian sebelumnya kami telah melakukan sintesa gerak dengan menggunakan metode numerik lagrange polynomial [5]. Luaran dari penelitian tersebut adalah data-data pose baru yang diharapkan akan menghasilkan pose-pose berafeksi. Untuk menguji apakah pose-pose hasil sintesa tetap memiliki muatan afeksi, kami melakukan pengujian dengan mensurvey persepsi visual responden. Survey kami lakukan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk skala likert. 2. METODE PENELITIAN 2.1 Biovison Hiearchy Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil rekam gerak dengan menggunakan format Biovision Hirarchy (BVH). Format data dalam bentuk BVH adalah data yang disimpan dalam bentuk teks berstandard ASCII [6]. Berkas dengan format BVH didesain untuk menyimpan data-data untuk kebutuhan proses animasi, oleh karenanya format filenya terdiri dari struktur yang mengandung bagian-bagian dari struktur obyeknya. Misalnya untuk obyek berbentuk manusia, struktur filenya akan terdiri dari struktur yang dapat mengakomodasi penyimpanan struktur kerangka tubuh manusia seperti halnya yang kami gunakan pada penelitian ini. Struktur berkas BVH untuk kerangka tubuh manusia berisi sebagian atau keseluruhan anggota tubuh manusia. Pembagian kerangka tubuh manusia berdasarkan pemetaan pada berkas BVH dapat dilihat pada gambar 1. Berkas berformat BVH pada dasarnya terdiri dari dua bagian yakni : Bagian hirarki dan Bagian Data Gerak. Bagian hirarki berisi bagian-bagian dari penyusun kerangka seperti kepala, tangan, kaki, bahu, pinggul dan lain-lain, sedangkan bagian Data Gerak berisi informasiinformasi berupa data rotasi dan translasi sambungan (joint) dari anggota tubuh, jumlah frame dan durasi. Data gerak dan Hirarki inilah yang menjadi data dasar agar obyek dapat bergerak berdasarkan translasi dan rotasi pada sumbu-sumbu penyambung bagian-bagian dari kerangka
Gambar 1. Peta Anggota Tubuh Manusia dalam berkas BVH Rotasi dan translasi data gerak disimpan dalam sebuah matrik seperti persamaan (1).
dituliskan dalam
M = TRS (1) Dimana M = Matriks Rotasi Translasi, T= Translasi, R = Rotasi, S= Skala
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
IJCCS
453
ISSN: 1978-1520
Data dalam format BVH tidak mengandung nilai skala, sehingga untuk memperoleh nilai lokal dari sebuah tulang, hanya digunakan nilai saja, yakni nilai translasi (T) dan nilai rotasi (R). Untuk menyusun matriks rotasi R dapat dengan mudah dilakukan dengan mengalikan semua matriks rotasi dari axes setiap channel pada bagian hirarki yg ada dalam file BVH. Dengan sebuah transformasi matrik, persamaan diatas dapat dituliskan kembali menjadi persamaan (2).
[ ]
R R RTx R R RT y M= R R R T z (2) 0001 2.2. Sintesa dengan Interpolasi Lagrange Polynomial Dengan mengambil data-data komponen matrik pada persamaan (2) kemudian dapat dilakukan perhitungan interpolasi terhadap salah satu dari nilai rotasi atau translasi dari satu atau lebih data rekam gerak. Interpolasi yang kami gunakan adalah Interpolasi lagrange polinomial seperti pada persamaan (3). Ilustrasi persamaan (3) dapat dilihat pada gambar (2). n
f n (x )= ∑ Li (x )f ( x i )
(3)
i= 0
Gambar 2. Ilustrasi Interpolase Lagrange Polynomial 2.3. Proses Sintesa Penelitian ini pada menggunakan data-data pose hasil rekam gerak yang diambil dari penelitian sebelumnya pada laboratorium Human Centered System, Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya[7]. Sedangkan pose-pose dasar yang direkam adalah pose-pose dasar berafeksi dari data BEAST [2]. Proses sintesa yang dilakukan dapat dilihat pada gambar (3). Hasil sintesa berupa data dalam format BVH kemudian di Animasikan menggunakan Motion Builder seperti pada gambar 4. 2.4. Uji Persepsi Hasil Sintesa 2.4.1. Skala Likert Skala likert adalah sebuah skala psikometrik yang dapat digunakan untuk menilai persepsi responden terhada suatu obyek, persepsi ini bisa beruka rasa suka dan rasa tidak suka atau ketidak setujuan hingga persetujuan. 2.4.2. Pelaksanaan Survei Untuk menguji persepsi responden terhadap hasil riset ini kami menggunakan media online yakni Google Form sebagai media penyampai angket. Responden memberikan penilaian terhadap gambar pose hasil animasi dengan menyatakan persetujuan apakah pose tersebut
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
IJCCS 454
ISSN: 1978-1520
mewakili afeksi emosi tertentu. Pengujian dilakukan terhadap hasil sintesa yang menggunakan lagrange polynomial orde 1
Gambar 3. Proses Animasi hasil sintesa dengan motion builder Contoh hasil animasi dari data rekam gerak yang telah disintesa adalah seperi pada gambar 4
Gambar 4. Animasi Pose hasil sintesa 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada kuisioner online ini kami melibatkan 84 responden dari beberapa kota di Indonesia, yaitu Surabaya, Jakarta, Yogyakarta, Tangerang Selatan, Mataram, Aceh, Blitar, Probolinggo, Pamekasan Luwu, Makassar, Samarinda, Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo dan Boalemo. Responden terbesar berasal dari Provinsi Gorontalo. Usia responden yang termuda 15 tahun dan tertua 48 tahun, Dalam kuisioner responden diminta untuk memilih 4 jenis emosi yakni bahagia, sedih, marah dan takut sebagai pendapat mereka setelah disajikan gambar hasil-hasil sintesa. Gambar yang disajikan terdiri dari gambar-gambar yang merupakan variasi dari masukan yang diberikan untuk melakukan sintesa. Variasi masukan berupa masukan dengan jenis emosi yang sama dan masukan dengan jenis emosi berbeda. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel 1. Sintesa pose karakter virtual berafeksi menggunakan interpolasi polinomial lagrange orde 1 menggunakan data pose hasil motion capture berdasarkan peragaan dari pose-pose BEAST berupa pose bahagia, sedih, marah dan takut telah menghasilkan berbagai variasi pose. Sedangkan sintesa dengan interpolasi polinomial lagrange orde 3 tidak bisa memperoleh hasil sintesa yang baik . Pada hasil sintesa dengan lagrange orde 1, sintesa dengan pose masukan yang sama masih menghasilkan pose yang juga disepakati sebagai pose yang mewakili sifat afeksi dari pose penyusunnya. Sedangkan pose yang menggunakan dua emosi yang berbeda hasil
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
455
ISSN: 1978-1520
IJCCS
sintesanya lebih mewakili pose yang dalam sekuens sintesanya berada didekat emosi penyusunnya. Tabel 1. Hasil Persepsi responden terhadap hasil sintesa dengan lagrange Pose Masukan Bahagia+Bahagia Sedih+Sedih Marah+Marah Marah+Marah Takut+Takut Marah+Takut Bahagia+Bahagia Marah+Bahagia Marah+Sedih Bahagia+Takut Bahagia+Sedih Sedih+Takut
Sintesa Ke 3 3 3 3 3 4 4 5 5 5 5 5
Bahagia
Sedih
Marah
Takut
63 0 4 6 2 6 20 49 3 5 13 3
0 78 1 8 1 1 3 8 73 0 46 1
11 6 41 29 6 17 49 23 7 33 11 4
10 1 38 41 75 60 12 4 1 46 14 75
Tabel 2. Persentase Keterterimaan Responden Terhadap Hasil Sintesa Orde 1 Pose Masukan Bahagia+Bahagia Sedih+Sedih Marah+Marah Marah+Marah Takut+Takut Marah+Takut Bahagia+Bahagia Marah+Bahagia Marah+Sedih Bahagia+Takut Bahagia+Sedih Sedih+Takut
Bahagia 75 % 0% 5% 7% 2% 7% 24 % 58 % 4% 6% 15 % 4%
Sedih 0% 93 % 1% 10 % 1% 1% 4% 10 % 87 % 0% 55 % 1%
Marah 13 % 7% 49 % 35 % 7% 20 % 58 % 27 % 8% 39 % 13 % 5%
Takut 12 % 0% 45 % 49 % 89 % 71 % 14 % 5% 1% 55 % 17 % 89 %
4. KESIMPULAN Dari hasil pengujian melalui sebuah kuisioner terhadap pose-pose yang dihasilkan oleh sintesa dengan interpolasi polinomial lagrange diperoleh hasil-hasil sebagai berikut : 1. Pose sedih+sedih, 93 % responden mempresepsikannya sebagai pose sedih, 7 % marah, 0 % lainnya. 2. Pose takut+takut, 89 % responden mempresepsikannya sebagai pose takut, 7 % marah, 2 % bahagia, 1 % sedih. 3. Pose sedih+takut, 89 % % responden mempresepsikannya sebagai pose takut, 5 % marah, 4 % bahagia, 1 % sedih. 4. Pose marah+sedih, 87% responden mempresepsikannya sebagai pose sedih, 8 % marah, 4 % bahagia, 1 % sedih
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
IJCCS 456
ISSN: 1978-1520
5. SARAN Jumlah data masukan yang digunakan masih belum memadai untuk dapat menghasilkan variasi yang lebih banyak lagi. Penambahan jumlah data dan pengujian kembali terhadap datadata pose masukan perlu dilakukan untuk lebih meningkatkan keakuratan karakter afeksi yang diwakili oleh pose tersebut. Diperlukan adanya suatu metode pengujian yang sifatnya lebih terukur baik pose awal maupun terhadap pose hasil sintesa dengan menggunakan teknik pengujian terkomputasi (tidak manual/ menggunakan survey).
UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Politeknik Gorontalo yang telah memberi dukungan finansial terhadap penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA [1]
P. Ekman, “Facial Expression and Emotion,” Am. Psychol., vol. 48, no. 4, pp. 384–392, 1993.
[2]
B. de Gelder and J. Van den Stock, “The bodily expressive action stimulus test (BEAST). Construction and validation of a stimulus basis for measuring perception of whole body expression of emotions,” Front. Psychol., vol. 2, no. August, pp. 1–6, 2011.
[3]
M. Gleicher, “Animation from observation: Motion capture and motion editing,” ACM SIGGRAPH Comput. Graph., vol. 33, no. 4, pp. 1–5, 1999.
[4]
G. Venture, “Human characterization and emotion characterization from gait,” 2010 Annu. Int. Conf. IEEE Eng. Med. Biol. Soc. EMBC’10, pp. 1292–1295, 2010.
[5]
I. Karim, S. Sumpeno, and M. H. Purnomo, “Synthesis of virtual character poses using Lagrange polynomial interpolation,” in Intelligent Technology and Its Applications (ISITIA), 2015 International Seminar on, 2015, pp. 273–278.
[6]
M. Meredith, S. Maddock, and P. Road, “Motion Capture File Formats Explained,” Motion Capture St., pp. 1–36, 2001.
[7]
A. P. Dyaksa and S. Sumpeno, “Klasifikasi Pose Afektif Manusi dari Optical Motion Capture,” Inst. Sepuluh Nop., pp. 1–6, 2012.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)