UJI DAYA HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH DI SUBAK DANGIN UMAH GIANYAR BALI AANB. Kamandalu dan S.A.N. Aryawati Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali ABSTRAK Uji daya hasil beberapa galur harapan padi sawah ini telah dilaksanakan di Subak Dangin Umah, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar pada bulan Juni sampai dengan Oktober MT 2010. Tujuan dari pengkajian ini adalah untuk mengetahui keragaan beberapa galur harapan padi sawah dalam hal ini adalah pertumbuhan dan hasilnya. Diharapkan salah satu dari galur harapan yang dikaji mempunyai produktivitas yang lebih tinggi dari varietas yang sudah ada di petani, sehingga dapat dijadikan alternatif pengganti varietas yang ada di petani. Kajian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 9 perlakuan (5 galur harapan + 4 varietas pembanding) dengan tiga kali ulangan, ukuran plot 4 x 5 m, dengan sistem tanam legowo 2 : 1 (25 x 50 x 12.5 cm). Perlakuan tersebut adalah : RUTT ST 96 B-15-1-2-2-2-1; IR 73885-1-4-3-2-1-4-2-1-3; RUTT SG-691B-1-1-3-2-1; BP 1804-1F-9; IR 71146-122-1-1-2; varietas pembanding Tukad Unda; Ciherang; IR 64 dan Membramo. Variabel tanaman yang diamati adalah : umur tanaman berbunga 50 %, tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, jumlah gabah isi dan hampa per malai, bobot 1000 biji dan hasil gabah kering giling (GKG) per hektar. Hasil kajian menunjukkan perlakuan galur harapan (GH) tidak berpengaruh nyata (P-value > 0,05) terhadap hasil gabah kering giling (GKG) per hektar. Dari 5 (lima) galur harapan yang diuji terdapat tiga galur harapan yaitu : RUTT ST 96 B-15-1-2-2-2-1, BP 1804-1F-9, dan IR 71146-122-1-1-2 yang memiliki tingkat produktivitas yang lebih tinggi dari varietas pembanding (Tukad Unda, Ciherang dan IR 64). Kata kunci : uji daya hasil, galur harapan, dan padi sawah PENDAHULUAN Varietas unggul merupakan salah satu komponen teknologi yang andal dan cukup besar sumbangannya dalam meningkatkan produksi padi nasional, baik kaitannya dengan ketahanan pangan maupun peningkatan pendapatan petani. Tuntutan terhadap sifat-sifat unggul dalam pembentukan varietas padi akhir-akhir ini semakin beragam dan spesifik. Untuk menjawab tuntutan ini Badan Litbang Pertanian berupaya menghasilkan varietas unggul spesifik lokasi, seperti varietas toleran terhadap kekeringan, naungan, suhu rendah, tahan hama wereng coklat, penyakit blas, tungro dan hama penykait penting lainnya (Kustiyanto et al., 1995). Untuk merakit varietas padi melalui pembentukan galur harapan yang mampu tumbuh baik dan berproduksi tinggi pada semua tipe agroekosistem setiap musim sangat sulit (Drajat, 2001). Dengan demikian diperlukan kerjasama dengan peneliti dari BPTP untuk mengetahui kendala biotik dan abiotik yang bersifat spesifik dalam memperbaiki stabilitas dan mutu hasil dari galur harapan maupun varietas yang sudah dilepas, karena terbatasnya wilayah operasional
99
penelitian. Melalui program pemuliaan partisipatif, BB Padi bekerjasama dengan BPTP melaksanakan kegiatan pengujian/adaptasi VUB/GH. Pendekatan pemuliaan parisipatif diarahkan kepada seleksi, observasi uji daya hasil dan uji multilokasi untuk tujuan ketahanan cekaman biotik seperti hama dan penyakit utama atau toleran terhadap cekaman lingkungan abiotik seperti keracunan Fe, Al. kekeringan, suhu rendah, daya hasil tinggi dan sesuai dengan preferensi petani (Drajat, 2000). Uji multilokasi merupakan bagian dari kegiatan pemuliaan padi. Melalui pengujian ini diharapkan dapat diidentifikasi galur-galur yang memiliki daya adaptasi terhadap lingkungan tumbuh yang luas maupun lingkungan tumbuh spesifik. Galur-galur yang memiliki potensi hasil tinggi dan memiliki keunggulan daya adaptasi yang menonjol akan diajukan sebagai calon varietas unggul baru. Dengan pendekatan pemuliaan partisipatif ini, diharapkan sejumlah galur harapan generasi awal dan menengah cepat diketahui keunggulan sifat-sifat spesifiknya seperti daya hasil, daya adaptasi dan kesesuaian agroekosistemnya. Berdasarkan pertimbangan tersebut, BPTP Bali bekerjasama dengan Balai Besar Penelitian Padi mengembangkan program pemuliaan padi partisifatif. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan galur-galur harapan padi sawah calon varietas padi unggul berdaya hasil tinggi, sebagai bahan usulan pelepasan varietas spesifik lokasi untuk Provinsi Bali atau nasional. BAHAN DAN METODE Percobaan dilaksanakan di lahan sawah Subak Dangin Umah, Desa Batu Bulan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar pada bulan Juni sampai dengan Oktober MT 2010. Pemilihan lokasi kegiatan berdasarkan peta AEZ dan merupakan daerah sentra tanaman padi. Bahan yang dipergunakan dalam percobaan ini adalah galur harapan (GH) dan varietas padi tahan tungro yang didapat dari Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) Sukamandi, pupuk Urea dan Ponska. Sebalik-nya alat yang digunakan adalah alat untuk bercocok tanam, meteran/penggaris, timbangan dan alat-alat yang lainnya. Setelah pengolahan tanah dilakukan sampai siap tanam, maka dibuat petakan berukuran 4 m x 5 m yang jumlahnya disesuaikan dengan jumlah perlakuan dan jumlah ulangan. Bibit padi yang telah berumur 19 hari setelah semai ditanam dengan sistem tanam legowo 2 : 1 (25 x 50 x 12.5 cm), ditanam 2-3 bibit per lubang. Sebagai pupuk dasar diberikan pupuk Urea 250 kg/ha , 75 kg/ha SP-36 dan KCL 50 kg/ha. Pupuk Urea diberikan tiga kali, yaitu pada minggu pertama setelah tanam dengan dosis 100 kg urea/ha, sedang pupuk SP36 dan KCL diberikan sekaligus. Pada umur tanaman 3 minggu setelah tanam (MST) tanaman padi dipupuk urea dengan dosis 100 kg urea/ha dan sisa pupuk urea diberikan pada saat tanaman berumur 6 MST. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara intensif (konsep PHT), sedangkan pengendalian gulma menggunakan cara mekanis, menyesuaikan dengan keadaan tanaman. Dalam percobaan ini digunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 9 perlakuan (5 GH + 4 varietas pembanding), diulang tiga kali. Perlakuan galur harapan dan varietas pembanding yang dicoba ádalah : RUTT ST 96 B-15-1-2-2-
100
2-1; IR 73885-1-4-3-2-1-4-2-1-3; RUTT SG-69-1B-1-1-3-2-1; BP 1804-1F-9; IR 71146-122-1-1-2; varietas pembanding Tukad Unda; Ciherang; IR 64 dan Membramo. Variabel tanaman yang diamati dalam penelitian ini adalah : • Umur berbunga, yaitu jumlah hari sejak sebar sampai saat 50% dari tanaman dalam petak percobaan sudah keluar malainya. • Tinggi tanaman, yaitu rerata tinggi tanaman dari 5 rumpun contoh yang ditentukan secara acak pada setiap petak. • Jumlah anakan produktif per rumpun, yaitu rerata jumlah anakan dari 5 rumpun contoh yang ditentukan secara acak. • Jumlah gabah isi, yaitu rerata jumlah gabah isi dari 10 rumpun contoh yang diambil secara acak. • Bobot 1000 butir gabah isi, yaitu bobot 1000 biji gabah kering bersih kadar air (14%). • Hasil gabah kering per petak, yaitu didapat dari panen semua malai dalam petak, hitung jumlah rumpun yang dipanen, ditimbang (kg) dan ukur kadar air. Data yang dikumpulkan dianalisis secara sidik ragam. Uji rata-rata pengaruh perlakuan dalam hal ini galur harapan dengan varietas padi pembanding dilakukan dengan uji Duncan pada taraf 5% (Gomez dan Gomez, 1984). HASIL DAN PEMBAHASAN Umur Berbunga Tanaman Perlakuan galur harapan berpengaruh nyata (p-value < 0,05) terhadap umur berbunga tanaman. Umur berbunga tanaman paling pendek dihasilkan oleh galur harapan BP 1804-1F-9, yaitu 70,67 hari dari sebar dan berbeda nyata dengan galur harapan lainnya dan dengan semua varietas pembanding. Sedangkan galur harapan lain umur berbunganya berkisar antara 78,33 sampai dengan 85,33 hari dari sebar, dan varietas pembanding umur berbunganya berkisar antara 78,33 sampai dengan 85,00 hari dari sebar (Tabel 1). Tinggi Tanaman Perlakuan galur harapan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman. Tinggi tanaman tertinggi dihasilkan oleh galur harapan IR 73885-1-4-3-2-1-4-2-13 yaitu 124,33 cm dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya termasuk dengan semua varietas pembanding, kecuali dengan galur harapan IR 71146122-1-1-2. Tinggi tanaman paling rendah dihasilkan oleh varietas pembanding Ciherang, yaitu 96,13 cm dan berbeda nyata dengan semua galur harapan dan varietas yang dicobakan (Tabel 1). Pertumbuhan tanaman yang tinggi belum menjamin produktivitas tanaman juga tinggi. Pertumbuhan tanaman yang tinggi mempunyai pengaruh yang besar terhadap hubungan antara panjang malai dengan hasil. Tanaman yang tumbuh baik dapat menyerap hara dalam jumlah banyak. Ketersediaan hara dalam tanah berpengaruh terhadap aktivitas fotosintesis, sehingga dengan demikian tanaman dapat meningkatkan pertumbuhan dan komponen hasil tanaman (Yosida, 1991).
101
Jumlah Anakan Produktif Perlakuan galur harapan berpengaruh nyata (p-value < 0,05) terhadap jumlah anakan produktif. Jumlah anakan terbanyak dihasilakan oleh galur RUTT SG-69-1B-1-1-3-2-1, yaitu 15,47 batang per rumpun dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya, kecuali dengan galur harapan IR 73885-1-4-3-2-1-4-2-1-3 dan BP 1804-1F-9 (Tabel 1). Perbedaan jumlah anakan padi yang terjadi pada fase vegetatif lebih dipengaruhi oleh sifat genetik tanaman atau tergantung pada sensitivitas dari varietas dan galur harapan terhadap lingkungan (Guswara dan Yamin, 2008). Tabel 1. Keragaan umur berbunga, tinggi tanaman, dan jumlah anakan beberapa galur harapan (GH) padi sawah di Subak Dangin Umah, Kab. Gianyar MK. 2010 Perlakuan
Umur berbunga Tinggi Jumlah Anakan 50% (hari) Tanaman (cm) (batang /rumpun) RUTT ST 96 B-15-1-2-2-2-1 78,33 b 102,80 b 13,40 cd IR 73885-1-4-3-2-1-4-2-1-3 82,33 cd 124,33 f 14,07 de RUTT SG-69-1B-1-1-3-2-1 85,33 e 102,27 b 15,47 e BP 1804-1F-9 70,67 a 110,13 cd 13,87 de IR 71146-122-1-1-2 84,00 de 121,00 ef 10,93 ab Tukad Unda 78,33 b 103,33 b 11,53 bc Ciherang 78,33 b 96,13 a 13,00 cd IR 64 81,67 c 105,67 bc 10,60 ab Membramo 85,00 e 115,40 de 9,33 a Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada setiap kolom tidak berbeda nyata pada taraf uji Duncan 5%.
Komponen Hasil dan Hasil Padi Perlakuan galur harapan tidak berpengaruh nyata pada taraf 0,05 (pvalue > 0,05) terhadap jumlah gabah isi per malai, tetapi berpengaruh nyata pada taraf 0,10 (p-value < 0,10). Jumlah gabah isi per malai terbanyak dihasilkan oleh galur harapan IR 73885-1-4-3-2-1-4-2-1-3, yaitu 165,25 butir, tetapi tidak berbeda nyata dengan galur harapan RUTT ST 96 B-15-1-2-2-2-1 serta dengan varietas pembanding Membramo. Varietas pembanding Ciherang merupakan varietas dengan jumlah gabah isi per malai paling rendah, yakni sebesar 109,95 dan berbeda nyata dengan galur harapan RUTT ST 96 B-15-1-2-2-2-1 dan IR 73885-1-4-3-2-1-4-2-1-3 (Tabel 2). Terdapat korelasi positif antara jumlah gabah isi per malai dengan tingkat hasil gabah kering giling (Kamandalu dan Suastika, 2007). Tabel 2. Keragaan gabah isi dan hampa per malai serta berat 1000 biji beberapa galur harapan (GH) padi sawah di Subak Dangin Umah, Kab. Gianyar MK. 2010 Perlakuan RUTT ST 96 B-15-1-2-2-2-1 IR 73885-1-4-3-2-1-4-2-1-3 RUTT SG-69-1B-1-1-3-2-1 BP 1804-1F-9 IR 71146-122-1-1-2 Tukad Unda Ciherang IR 64
102
Jumlah gabah isi/ malai 156,40 bc 165,25 c 127,30 ab 116,95 a 121,53 ab 122,60 ab 109,95 a 126,55 ab
Jumlah gabah hampa/malai 19,70 ab 39,30 b 19,65 ab 13,90 a 27,65 ab 29,30 ab 17,20 a 19,20 ab
Berat 1000 biji (gr) 29,12 c 25,69 a 29,49 c 28,04 bc 29,06 c 27,13 ab 28,22 bc 27,89 bc
Membramo 139,25 abc 27,20 ab 28,18 bc Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada setiap kolom tidak berbeda nyata pada taraf uji Duncan 5%
Galur harapan tidak berpengaruh nyata (p-value > 0,05) terhadap jumlah gabah hampa per malai. Jumlah gabah hampa per malai paling rendah dihasilkan oleh galur harapan BP 1804-1F-9, yaitu 13,90 butir, sedangkan paling tinggi dihasilkan oleh galur harapan IR 73885-1-4-3-2-1-4-2-1-3 (Tabel 2). Galur harapan berpengaruh nyata pada taraf 0,05 (p-value < 0,05) terhadap berat 1000 biji. Berat 1000 biji tertinggi dihasilkan oleh galur harapan RUTT SG-69-1B-1-1-32-1, yaitu 29,49 gr dan berbeda nyata dengan galur harapan IR 73885-1-4-3-2-14-2-1-3 serta dengan varietas Tukad Unda. Berat 1000 biji varietas pembanding 27,13-28,22 gr, sedangkan berat 1000 biji galur-galur harapan 25,69-29,49 gr (Tabel 2). Galur harapan tidak berpengaruh nyata (p-value > 0,05) terhadap hasil gabah kering giling (GKG), tetapi perlakuan galur harapan berpengaruh nyata pada taraf 0,10 (p-value < 0,10). Hasil gabah kering giling tertinggi (7,07 ton/ha) dihasilkan oleh varietas Membramo, dan berbeda nyata dengan varietas pembanding Tukad Unda dan IR64. Hasil gabah kering giling galur-galur harapan berkisar 6,33-6,95 ton/ha dan tidak berbeda nyata dengan varietas pembanding Membramo yang memiliki hasil gabah kering giling tertinggi. Sebaliknya varietas pembanding memiliki hasil gabah kering giling 5,49-7,07 ton/ha. Terlihat adanya peningkatan jumlah gabah kering giling yang dihasilkan oleh galur-galur harapan dibandingkan varietas pembangding, walaupun tidak berbeda nyata dengan Ciherang dan Membramo. Tabel 3.
Keragaan produktivitas beberapa galur harapan (GH) padi sawah di Subak Dangin Umah, Kab. Gianyar MK. 2010
Perlakuan Produkrivitas (ton GKG ha-1) RUTT ST 96 B-15-1-2-2-2-1 6,95 c IR 73885-1-4-3-2-1-4-2-1-3 6,33 abc RUTT SG-69-1B-1-1-3-2-1 6,48 abc BP 1804-1F-9 6,78 bc IR 71146-122-1-1-2 6,82 bc Tukad Unda 5,49 a Ciherang 6,52 abc IR 64 5,75 ab Membramo 7,07 c Keterangan: Angka sekolom yang diikuti huruf sama, berbeda nyata pada taraf uji Duncan 5%.
KESIMPULAN Dari hasil kajian ini disimpulkan sbb: 1. Dari 5 (lima) galur harapan yang diuji terdapat tiga galur harapan yaitu : RUTT ST 96 B-15-1-2-2-2-1, BP 1804-1F-9, dan IR 71146-122-1-1-2 yang memiliki tingkat produktivitas yang lebih tinggi dari varietas pembanding (Tukad Unda, Ciherang dan IR 64). 2. Perlu evaluasi terhadap kemantapan stabilitas produktivitas galur harapan padi sawah di sejumlah lingkungan yang memiliki tipe agroekosistem yang sama sebelum dilepas menjadi varietas unggul spesifik lokasi maupun nasional.
103
DAFTAR PUSTAKA Drajat, A.A. 2000. Pembentukan varietas unggul baru di berbagai zona agroekologi. Puslitbangtan. Bogor. Drajat, A.A. 2001. Program pemuliaan partisipatif. Bahan Lokakarya Penyelarasan Perakitan Varietas Unggul Komoditas Hortikultura Melalui Penerapan Shuttle Breeding. Puslitbanghort. Jakarta, 19-20 April 2001. Gomez and Gomez. 1984. Statistical Procedures for Agricultural Research. Second Edition. An International Rice Research Instute Book. A Wiley Interscience Publ. John Wiley and Sons. New York. 680 p. Guswara, A. dan M. Yamin Samaullah. 2008. Penampilan beberapa varietas unggul baru pada sistem pengelolaan tanaman dan sumberdaya terpadu di lahan sawah irigasi. Dalam Anischan Gani et al. (Eds). Buku 2 : Hlm. 629-637. Proseding Seminar Nasional Padi : Inovasi Teknologi Padi Mengantisipasi Perubahan Iklim Global Mendukung Ketahanan Pangan. BB Tanaman Padi. Balitbangtan. Deptan. Kamandalu., AANB., dan IBK. Suástika. 2007. Uji daya hasil beberapa galur harapan (GH) padi sawah. Proseding Seminar Nasional Percepatan Alih Teknologi Pertanian mendukung Ketahanan Pangan. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian bekerjasama dengan BPTP Bali. Hlm. : 60-63. Kustiyanto, B., E. Lubis dan M. Amir. 1995. Pewarisan ketahanan terhadap blas daun (P. Oryzae) isolat 26 pada beberapa varietas padi. Rízala Kongres Nasional XII dan Seminar Ilmiah Perhimpunan Fitopatologi Indonesia. Yogyakarta, 6-8 Septembert 1995. hlm. : 132-139. Yosida, S. 1981. Fundamental of rice crop science. IRRI. Manila, Philippines. p. 111176.
104