UJI ANGKA LEMPENG TOTAL BEDAK DINGIN BERMEREK DALAM KEMASAN YANG BEREDAR DI KOTA BANJARMASIN PuteriAnugrah Fajar1, Dini Rahmatika.,S.Farm.,Apt.2, Ratih Pratiwi Sari.,S.Farm.,Msc.,Apt3
[email protected] [email protected] [email protected] AKADEMI FARMASI ISFI BANJARMASIN ( Jl. Flamboyan III / 7B KayuTangi )
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah jumlah mikroba dalam bedak dingin bermerek dalam kemasan yang beredar di Kota Banjarmasin memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh Peraturan Kepala BPOM RI No. HK.03.1.23.07.11.6662 Tahun 2011 tentang Persyaratan Cemaran Mikroba dan Logam berat dalam Kosmetika yaitu tidak boleh lebih dari 103koloni/g ataukoloni/mL.PenelitianinibersifatdeskriptifdenganmenggunakanmetodeUji Angka Lempeng Total yang meneliti 8 sampel.Penghitungan jumlah mikroba didapat dengan melarutkan sampel pada pelarut Buffer Peptone Water dengan pengenceran 102 dan diinokulasikan media Plate Count Agar pada suhu 37o C selama 48 jam.Hasilpenelitianmenunjukkanbahwa 100% sampelbedak dingin bermerek dalam kemasan yang beredar di kota Banjarmasin telah memenuhi syarat nilai Angka Lempeng Total yang telah ditetapkan.
Kata Kunci :Kosmetika Tradisional, BedakDingin, Uji Angka Lempeng Total.
ABSTRACT The purpose of this study was to determine the number of microba in branded and packaged bedak dingin which distributed at Banjarmasin has fulfilled the specified standard from head regulation BPOM RI No. HK.03.1.23.07.11.6662
Tahun
2011
about
Requirements
of
Microbial
Contamination and Heavy Metals in Cosmetics wich should not be more than 103 Colony Forming Unit (CFU). This is a descriptive study using total plate count test method to determine the number of microba colonies that growth in bedakdinginwich used 8 sample. Calculation of the number of microba obtained by dissolving the sample in the Buffer Peptone Water solvent and inoculated in Total Plate Count Agar media at 37o C temperature and storing for 48 hours.The result showed that 100% sample branded and in packaging bedakdinginwich distributed at Banjarmasin are qualified value standard of Total Plate Count Test determined by BPOM RI. Key Words : Traditional Cosmetic, Total Plate Count Test, Cold Powder
PENDAHULUAN
Bumi Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan kaya akan berbagai pepohonan dan tumbuhan. Beberapa diantaranya memilikik hasiat untuk kesehatan dan kecantikan, salah satunya adalah bengkuang yang dapat dibuat menjadi bedak dingin yang digunakan sebagai kosmetika tradisional. Bedak dingin umumnya terbuat dari bengkuang yang diambil sarinya dans etelah itu dicampur dengan tepung beras dan bahan pewangi alami yang dihaluskan, diayak, kemudian dibentuk bulatan yang dipipihkan, dan selanjutnya dijemur dibawah sinar matahari. Bedak dingin biasanya dipakai di kulit untuk menghindari sengatan matahari apabila akan keluar rumah, atau bila ingin mendapat efek sejuk. Budaya perempuan – perempuan Banjarmasin pada zaman dahulu biasanya banyak yang memakai pupur dingin ini saat bekerja di ladang (Anonim, 2013). Bedak dingin termasuk jenis kosmetika tradisional yang penggunaannya langsung dibalurkan kewajah setelah dicairkan dengan penambahan air. Dalam proses pembuatan bedak dingin juga terdapat proses fermentasi beras untuk menghasilkan bahan baku utamanya yaitu tepung beras basah yang melibatkan peran bakteri didalamnya (Hasbullah, 2001). Bahan dan proses yang tidak higienis akan mengakibatkan adanya cemaran mikroorganisme (BPOM, 2011). Bahan yang mengandung cemaran mikroba dapat dipastikan akan memberikan efek yang tidak diinginkan, seperti munculnya gangguan kulit. Dari gangguan kulit yang ringan seperti iritasi, ruam dan jerawat hingga gangguan kulit yang berat seperti impetigo, bisul, inas dan erisi pelas (Knight, 2002) Berdasar penelitian yang telah dilakukan oleh BPOM, banyak ditemukan sampel bedak dingin yang memiliki data nilai angka lempeng total melebihi batas yang beredar dipasaran. Dimana persyaratan cemaran mikroba yang diatur dalam peraturan BPOM NO.HK.03.1.23.07.11.6662 tahun 2011 meliputi Angka Lempeng Total, Angka Kapang dan Khamir, Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, dan Candida albicans.Dalam peraturan tersebut menyatakan bahwa nilai Angka Lempeng Total pada kosmetika golongan bedak dingin tidak boleh lebih dari 103koloni /g atau koloni /mL.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah bedak dingin bermerek dalam kemasan yang beredar di kota Banjarmasin memenuhi standar nilai Angka Lempeng Total yang telah ditetapkan oleh BPOM RI.