UAS ASIA TIMUR OKKY LARAS SAKTI 44312098
1. Perkembangan hubungan luar negeri antara Tiongkok- Korea Selatan semakin hari semakin membaik, hal ini terbukti dengan adanya pertemuan dua petinggi Negara Tiongkok- Korea selatan. Pertemuan pertama tahun 2014 ini, Presiden Tiongkok, Xi Jinping, bertemu dengan Presiden Korea Selatan (Korsel), Park Geun-hye di Seoul. Langkah yang dilakukan oleh petinggi Tiongkok ini merupakan yang pertama sejak Beijing dan Seoul menjalin hubungan diplomatik pada tahun 1992.
Tetapi banyak pihak di Tiongkok menganggap kunjungan itu tidak sebagai langkah yang luar biasa, tetapi juga tanda tumbuhnya tunas persahabatan diantara dua pemimpin itu. Banyak yang telah dibuat dari kunjungan Park ke Beijing tahun lalu dan keputusan Xi untuk mengirim ucapan selamat ulang tahun kepada Park awal tahun ini. Sebenarnya uang telah lama menjadi fokus dari hubungan antara Tiongkok, negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, sementara Korsel negara dengan perekonomian terbesar keempat di Asia. Mereka tampaknya akan membahas perjanjian bilateral perdagangan bebas. Tiongkok adalah mitra dagang terbesar Korsel.
Pertemuan tahun 2015, Presiden Tiongkok XI Jinping kembali berkunjung ke Seoul dan bertemu Presiden Korea Selatan Park Geun-hye. Hal ini adalah pertemuan kedua mereka dalam tahun ini dan sejak keduanya memimpin negara masing-masing. Bulan Maret lalu Presiden Park dan Presiden Xi melakukan pembicaraan di sela Pertemuan Tingkat Tinggi Keamanan Nuklir di Den Haag.
Pertemuan kedua presiden ini memiliki arti penting karena dilakukan bersamaan dengan keinginan Jepang yang semakin kuat untuk membangun dan mengembangkan kapasitas militer.
Langkah pertama untuk membangun kapasitas militer itu adalah dengan menghapuskan Pasal 9 Konstitusi Jepang yang melarang Jepang memiliki kekuatan militer reguler. Amandeman ini telah mendapatkan persetujuan, bahkan didorong oleh, dari Amerika Serikat.Dukungan itu pertama kali disampaikan Menteri Luar Negeri John Kerry dan Menteri Pertahanan Chuck Hagel yang di bulan Oktober tahun lalu bertemu Perdana Menteri Shinzo Abe di Tokyo.
Bagi Korea Selatan dan bagi China, kebangkitan militer Jepang merupakan ancaman nyata di depan mata, mengingat kedua negara adalah korban dari ekspansionisme militer Jepang di masa lalu, terutama Perang Dunia Kedua. Sementara bagi Amerika Serikat, kebangkitan militer Jepang dibutuhkan untuk menghadapi dominasi China baik secara ekonomi maupun militer di kawasan itu. menurut analisa saya, tanggapan Korea utara mengenai pertemuan kedua petinggi negara Tiongkok- Korea selatan yang membahas tentang persoalan senjata nuklir di Korea utara mengisyaratkan pesan kepada Korea utara bahwa nuklir mereka mengganggu stabilitas keamanan dikawasan Asia Timur. Pembicaraan didasarkan pada kenyataan bahwa Korea Selatan dan Tiongkok tidak menginginkan Korea Utara membangun fasilitas persenjataan nuklir dan menginginkan denuklirisasi di Utara dan menanggapi hal ini, Korea utara semakin meningkatkan nuklir dan rudal balistiknya yang diluncurkan di semenanjung korea yang memicu konflik diantara ketiga Negara tersebut
2. Kepemimpinan Kim Jong Un adalah bagian dari triumvirat kepala eksekutif yang memerintah Korea Utara, bersama dengan Perdana Menteri Pak Pong-ju dan Ketua Parlemen Kim Yong-nam. Kekuasaan tiap-tiap orang setara dengan sepertiga kekuasaan presiden di sebagian besar negara yang menganut sistem presidensial. Kim Jong-un berperan sebagai pemimpin angkatan bersenjata, Pak Pong-ju sebagai pemimpin pemerintahan, sedangkan Kim Yong-nam menangani masalah hubungan luar negeri. Meskipun demikian, secara umum Kim Jong-un memiliki kontrol mutlak atas pemerintahan dan negara. Sejak dikeluarkannya kesepakatan “Joint Declaration of the Denuclearization of the Korean Peninsula”, muncul beberapa fenomena yang membuat hubungan Korea Utara dan Korea Selatan semakin memburuk. Korea Utara yang dipimpin oleh Kim jong un secara terang – terangan melakukan uji coba rudal balistik di sekitar Laut Jepang. Hal ini membuat hubungan Korea Utara dan Korea Selatan yang sebelumnya membaik malah berbalik menjadi buruk. Prospek penyelesaian konflik semenanjung korea bukan oleh Negara Negara dikawasanAsia timur melainkan diajukan oleh pihak luar yaitu Amerika serikat. AS membentuk UN Security Council Resolution (UNSCR) tahun 2009. Pada tahun 2010, kapal perang Korea Selatan ditemukan tertembak rudal dari Korea Utara dan Pulau Yeonpyeong diserang oleh militer Korea Utara. Insiden ini telah membuat hubungan kedua negara semakin buruk dan bahkan menutup komunikasi bilateral. UNSCR kemudian memberikan rekomendasi kedua negara tersebut antara lain : 1. Bahwa semua hubungan diplomatik antar negara Korea dihentikan dan insiden pada tahun 2010 akan diselesaikan dalam hukum perang 2. Dialog antara Korea Utara dan Korea Selatan dihentikan selama masa Lee. 3. Semua komunikasi antar kedua negara dihapus 4. Kapal dan pesawat Korea Selatan dilarang melewati wilayah perairan dan udara Korea utara.
3. Rekomendasi penyelesaian sengketa pulau Sengkaku/Diayo Sea of Peace. Cooperation
Priciple Concensus
Joint Agreement
and Friendship Kedua
negara
membentuk Kepulauan Senkaku berada di Resolusi
konflik
mengenai
kesepakatan bersama dalam perairan Laut China Timur persengketaan pulau Senkaku menangani isu atau sengketa yang terletak sekitar 120 mil atau Diaoyu antara China dan kepulauan
Senkaku
yang dari Taiwan, 120 mil dari Jepang
dapat
dilakukan
tertak di Laut China Timur dataran China dan 200 mil dengan Joint Agreement dan dengan membentuk “Sea of dari Peace.
Cooperation
kota
Naha,
Okinawa intervensi
and Jepang.
Friendship”.
dari
beberapa
negara tetangga yang harus
“Priciple Concensus”, turut kedua
membantu
mencari
Kerangka dasar tersebut
dimana
negara solusi begitu juga dengan PBB
menjadi dasar upaya kedua
menyepakati beberapa hal. sebagai
negara untuk mengadakan
Pertama, China dan Jepang internasioanl yang bertujuan
perjanjian pengelolan
sepakat untuk menyelesaikan untuk memakmurkan serta
bersama (Joint Development),
perselisihan
sampai kedua negara dapat
menyelesaikan
menetapkan kesepakatan
mengenai eksploitasi ladanag dengan negara lainnya
delimitasi akhir berdasarkan
gas alam di Laut China Timur.
pada prinsip-prinsip saling
Jepang menyatakan bahwa
menguntungkan atau mutual
ladang
teritorial
dan mensejahterakan
tersebut
benefit principles. Proses awal seharusnya dikelola bersama dalam Joint Development
tidak
Jepang–China, ialah dengan
memanfaatkannya
membentuk dan mengadakan penelitian letak stategis titiktitik pengelolaan bersama oleh kedua belah pihak
sutau
perbedaan negara yang sedang berkonflik
gas
hanya
organisasi
China
yang
4. Analisis kebijakan luar negeri Jepang yang dapat menguntungkan sekaligus membawa kerugian bagi negaranya: POLITIK
EKONOMI
KEUNTUNGAN Jepang menganut sistem negara Perekonomian monarki konstitusional. Jepang juga mengalami
Jepang
semakin
peningkatan
yang
menjadi bagian dari negara anggota membuat jepang masuk ke dalam tiga G8,
APEC,
ASEAN+3,
yang besar perekonomian dunia.
menandakan keinginan kuat Jepang untuk
menciptakan
hubungan
internasional antara negara-negara di
dunia.
Dan
bahwa
Jepang
memiliterisasi kembali politik luar negeri Jepang yang ditandai dengan penataan ulang instansi pertahanan yang dulunya berada di bawah kementerian pertahanan, menjadi Penasehat
Keamanan
Nasional.
kemudian Pasukan Bela Diri yang
Industri utama yang dikembangkan oleh
Jepang
diantaranya
sektor
perbankan, asuransi, realstat, bisnis eceran, transportasi, telekomunikasi dan kosntruksi. Etik kerja keras dan penggunaan teknologi canggih menjadi faktor
utama
dalam
mendukung
pertumbuhan ekonomi Jepang yang sangat pesat baik dalam aktivitas ekspor maupun impor
dulunya terbatas hanya pada lingkup pertahanan nasional diperluas ke lingkup melakukan operasi militer KERUGIAN
Politik di Jepang cenderung stabil, Perekonomian dengan
menghapuskan
Pasal
Jepang
sering
9 mengalami krisis yang disebabkan oleh
Konstitusi Jepang yang melarang perggantian kekuasaan pemerintah, Jepang memiliki kekuatan militer sehingga politik di Jepang sangat regular harus di Amandemen karena berpengaruh terhadap perekonomian pasal ini sangat membatasi jepang di Jepang dalam politik luar negerinya
5. Analisis dua artikel mengenai stabilitas keamanan dikawasan Asia Timur ARTIKEL PERTAMA
Artikel ini membahas tentang perlunya keamanan di kawasan laut asia timur yang merupakan jalur laut internasional dan menghubungkan Negara-negara besar yang berada di kawasan Asia timur. Dalam seminar internasional yang dihadiri oleh pakar terkemuka ASEAN serta para akademisi Jepang ini, membahas kepada isu-isu keamanan maritim Asia Timur dan Masa Depan laut di Asia Timur: Tantangan dan Peluang serta membahas cara-cara untuk mengatasi damai perubahan dalam dinamika kekuasaan di kawasan Asia Timur dan laut nya.
Pertemuan ini bertujuan untuk membentuk pemahaman umum bahwa masa depan laut akan dibentuk oleh kemauan dan kemampuan seluruh pemangku kepentingan untuk bekerja sama dalam semua aspek. Perlunya stabilitas keamanan dikawasan Asia timur yang rawan terjadinya konflik dalam seminar ini menjadi topik karena mencakup berbagai masalah, seperti sengketa batas maritim di laut Timur dan Cina Selatan dan rebalancing Jepang ke Asia Tenggara.
Meskipun masalahnya mungkin di Laut Cina Selatan antara Cina, Vietnam dan Filipina dan seterusnya, jika ada masalah dengan mereka, maka itu akan mempengaruhi semua negara, tidak hanya di wilayah tersebut, tetapi di dunia, karena 48 persen dari perdagangan global tergantung pada Laut China Selatan, bersama pasokan energi dan sebagainya. Jadi peran Indonesia dalam hal ini tidak bisa dipungkiri ARTIKEL KEDUA
Artikel ini membahas Asia Timur secara komprehensif. negara-negara Asia Timur telah menemukan jalan pembangunan yang sesuai dengan kondisi nasional mereka dan sepenuh hati difokuskan pada pengembangan dan peningkatan kehidupan masyarakat. Mereka menjunjung tinggi semangat membuka diri, kerjasama dan menang-menang dalam bersama-sama memajukan kerjasama regional dan kesejahteraan umum. Dibandingkan dengan masa lalu, Asia Timur adalah pada tahap pengembangan terbaik. Dibandingkan dengan daerah lain di dunia, Asia Timur memiliki momentum dan kerjasama pembangunan lingkungan mengagumkan. Dialog dan kerjasama telah menjadi arus utama hubungan antarnegara.
Tak bisa dipungkiri bahwa Asia Timur saat ini ditantang oleh meningkatnya tekanan pada pertumbuhan ekonomi dan terjalinnya ancaman tradisional dan non-tradisional keamanan yang memiliki akar sejarah, seperti rezim kolonial dan Perang Dingin, serta masalah-masalah baru yang timbul dari pembangunan. Kita harus mengatasi masalah ini tanpa penggelapan atau berlebihan, melainkan, bersama-sama menghadapi dan mengatasi mereka melalui negosiasi pragmatis dan kerjasama berdasarkan pada pemahaman situasi keseluruhan
REFERENSI: www.google.com
www.thejakartapost.com
http://en.m.wikipedia.org>wiki>china
http://en.m.wikipedia.org>wiki>southkorea
http://en.m.wikipedia.org>wiki>northkorea
http://en.m.wikipedia.org>wiki>Japan
SUMBER BUKU: HISTORY OF CHINA, Ivan Taniputra, Jogjakarta, 2007 NORTH KOREA, Eugene J.Palka/Francis A. Galgano, California, 2004 Preferential Rule of ORIGIN, Bandung, 2014