KAPABILITAS MILITERISME JEPANG DAN STABILITAS KEAMANAN KAWASAN ASIA TIMUR Oslan Amril, S.S., M.Si. Staf Pengajar Prodi Sastra Jepang Universitas Bung Hatta Abstrak Increased military power of the country almost automatically going to be pressures subject and contains replies from all political constellation’s member. Any increase in military weapons by Japan in East Asia, will come criticism and pressure from other countries in East Asia, such as China, North Korea, South Korea or Taiwan, and so on. The increase in Japan's military capabilities have implications for security and stability in East Asia this causes disruption the balance of power. And improvement of military capabilities is also a trigger of an arms race in East Asia region that impact on political stability, economic, social and cultural. Kata kunci : Kebijakan Militer Jepang, Stabilitas Keamanan Kawasan Asia Timur
Potensi
1. Pendahuluan
konflik
regional
merupakan hal yang dirasakan oleh Keadaan kawasan Asia Timur
negara-negara Asia Timur sebagai
sampai saat ini masih tidak menentu
ancaman yang besar. Oleh sebab itu,
walaupun Perang Dingin telah berakhir.
negara-negara di Asia Timur saling
Sejarah membekas
Perang
Dingin
masih
berusaha untuk terus meningkatkan
dan
masih
belum
pertahanan
nasionalnya
dengan
sepenuhnya usai dengan rivalitas antar
meningkatkan pembelanjaan militer
negara
maupun
Asia
Timur.
Dinamika
modernisasi
persenjataan
keamanan regional di kawasan Asia
karena ada rasa saling curiga satu sama
Timur berkisar pada tiga isu: masalah
lain. Cina setelah Perang Dingin
hubungan
dengan
muncul sebagai kekuatan ekonomi dan
negara-negara tetangganya, ketegangan
militer di Asia. Sejumlah perselisihan
hubungan antara Cina dan Taiwan, dan
yang terjadi antara Cina dan Jepang,
perang yang tak terselesaikan antara
terutama yang berkaitan dengan luka
dua negara Korea.
sejarah ekspansi Jepang ke Cina yang
Jepang
diikuti dengan aktivitas modernisasi
1
militer
Cina
telah
menimbulkan
kecemasan di kawasan Asia Timur. Cina
saat
ini
selain
menjadi
faktor
utama
kecurigaan
negara-negara tersebut.
melakukan
Benua Asia sebagai kawasan
modernisasi pada angkatan laut dan
yang memiliki pertumbuhan ekonomi
udaranya, juga memperluas jangkauan
tertinggi di dunia, telah menjadikan
operasi maritimnya. Cina bahkan terus
negara-negara
mengarahkan
peluru
kawasan ini khususnya negara-negara
kendalinya ke wilayah Jepang dalam
yang berada dalam kawasan Asia
posisi tembak. Selain itu, masalah
Timur dengan pertumbuhan GNP yang
Cina-Taiwan tentu menjadi salah satu
tinggi (rata-rata sekitar 7% per tahun)
isu
bahkan
puluhan
penting
yang
tidak
mungkin
yang
berada
beberapa
negara
dalam
sudah
dilupakan di dalam strategi keamanan
menyandang gelar sebagai The new
negara-negara Asia Timur. Ketegangan
industrializing countrie's. Tampaknya
Cina-
di
Taiwan
diperkirakan
akan
kawasan
membawa imbas yang besar terhadap
kemajuan
kawasan.
pertumbuhan
ini
selain
yang
memiliki
pesat
dalam
ekonominya,
ternyata
Perubahan fundamental yang
juga memiliki berbagai persoalan yang
terjadi dalam reorientasi kebijakan
bermuatan konflik, baik itu konflik
pertahanan
telah
yang menyangkut kebijakan politik
menimbulkan kontroversi di kawasan
suatu negara yang bertentangan dengan
Asia Timur. Di satu sisi, perubahan ini
kebijakan politik negara lainnya juga
merupakan hak prerogratif Jepang
terdapat
dalam
berkaitan dengan batas-batas teritorial
Jepang
melindungi
yang
dan
mencapai
konflik
regional
kepentingan keamanan nasionalnya,
dan
namun di sisi lain, telah menimbulkan
wilayah-wilayah tertentu.
berbagai kecurigaan dan negara-negara
klaim
terdapat di wilayah
dan
mengalami
Tenggara.
Sikap
kepemilikian
Atas dasar potensi konflik yang
tetangganya, khususnya di Asia Timur Asia
yang
yang sedang
pertumbuhan
ekonomi
ekspansionisme militer Jepang pada
secara pesat ini, maka konsekuensi
masa Perang Dunia dan berbagai
logisnya adalah negara-negara yang
kecenderungan
memburuknya
memendam potensi konflik tersebut
lingkungan keamanan di kawasan telah
mau tidak mau dihadapkan pada
2
kondisi
untuk
memperkuat
postur
militernya.
samurai yang notabene militer sebagai golongan paling atas.
Fakta
bahwa,
Pada awal masa pemerintahan
dalam
Meiji, ketika Jepang menghapuskan
kawasan Asia Timur juga merupakan
golongan dalam masyarakatnya, maka
negara-negara
untuk mempunyai kekuatan militer
negara-negara
peningkatan
berbicara yang
berada
yang
bidang
dibentuk angkatan perang melalui
daripada
wajib militer bagi semua rakyat Jepang
wilayah lainnya di dunia. Dalam hal ini
terutama kaum petani. Ujian pertama
negara
sedang
angkatan perang ini adalah menumpas
meningkatkan kapabilitas militernya di
habis pemberontakan Saigo Takamori
kawasan Asia Timur mengikuti hal
di Kagoshima yakni pemberontakan
serupa yan tengah dilakukan oleh
para mantan samurai yang kemudian
negara-negara di kawasan Asia Timur
lebih dikenal dengan nama Seinan
lainnya.
Sensho
anggaran
terpesat
mengalami
belanja
Jepang
di
militer
yang
(Perang
Keberhasilan
ini
Barat merupakan
Daya). awal
keberadaan militer Jepang sebagai
2. Kebijakan Pertahanan
sebuah kekuatan militer modern.
Nasional Jepang
Setelah itu dunia melihat lebih Merupakan hal yang umum kita
banyak lagi bukti dari keberadaan
ketahui bahwa bangsa Jepang saat ini
militer bangsa Jepang mulai dari perang
termasuk dalam negara-negara di dunia
Jepang-Cina 1894, Jepang-Rusia 1904,
yang menonjol dalam bidang militer.
sampai akhirnya terjun dan terlibat
Pandangan ini terutama disebabkan
dalam Perang Dunia II. Meskipun
oleh perkembangan bangsa Jepang
menghadapi kekuatan-kekuatan besar
sejak Restorasi Meiji 1868 sampai
seperti Amerika Serikat, Inggris dan
Jepang terlibat dalam Perang Dunia II.
Perancis,
Tetapi sebenarnya keadaan sebelum
menguasai
Restorasi Meiji telah memperkuat
Tenggara dan melumpuhkanarmada
kebenarannya, karena waktu itu strata
Amerika Serikat di Hawaii sampai
masyarakatnya
akhirnya
menempatkan
kaum
Jepang
awalnya
seluruh
takluk
wilayah
oleh
dapat Asia
keunggulan
industri dan organisasi militer Amerika
3
Serikat.
Jepang
hancurnya
takluk
kota
dengan
Hiroshima
dalam upaya menjunjung tinggi perdamaian internasional yang didasarkan atas keadilan dan ketertiban, rakyat Jepang untuk selamanya menolak perang sebagai hak berdaulat dari bangsa dan penggunaan ancaman atau kekerasan sebagai sarana penyelesaian sengketa internasional. Pasal 9 ayat 2 : Untuk mewujudkan tujuan tersebut di atas, Angkatan Darat, Angktan Laut, dan Angkatan Udara serta kekuatan perang lain, tidak dimiliki. Selain itu hak negara untuk berperang tidak akan diakui.
dan
Nagasaki oleh bom atom Amerika Serikat. Kalau negara
yang
mempunyai
Jepang
merupakan
seakan-akan kekuatan
tidak militer,
khususnya jika dibandingkan dengan kekuatan ekonominya, itu hanyalah sebuah
fakta
yang
tersembunyi.
Timbulnya penderitaan lahir dan bathin akibat bom atom Amerika Serikat dalam Perang Dunia II membuat bangsa Jepang lebih bersikap pasif.
Berdasarkan kepada konstitusi Pasal 9 Konstitusi baru Jepang (Nihon Koku Kempo) pada
tahun
1947
yang berlaku sebagai
dasar
kebijakan militer Jepang : Article 9 : Aspiring sincerely to an international peace based on justice and order, the Japanese people forever renounce war as a sovereign right of the nation and threat or use of force as means of settling inernational disputes.
Jepang di atas, terlihat jelas bahwa bangsa
Jepang
dalam
pengembangan kekuatan militer pada awalnya dibatasi dengan ketat oleh konstitusinya
sendiri.
Pasal 9 ayat 1 : Dengan keinginan sungguh-sungguh
Akan
tetapi
dengan kondisi keamanan dunia saat ini mereka harus menyesuaikan dengan perkembangan
kekuatan
militer
setidaknya untuk kawasan Asia Timur. Hal
ini
berkaitan
masalah-masalah In order to accomplish the aim of the preceding paragraph, land, sea, and air forces, as well as other war potential, will never be maintained. The right of belligerency of the states will not be recognized.
masalah
erat lain
dengan yang
berkembang antara lain politik, sosial ekonomi, dan budaya. Kekuatan militer Jepang secara modern dimulai dengan dibentuknya Pasukan Beladiri Jepang (Self Defense Force) pada April 1952 atau lima tahun
4
sejak diberlakukannya konstitusi baru
Disamping
keberadaan
Jepang baru tahun 1947. Pembentukan
Pasukan
Pasukan
Jepang
pertahan Jepang, yang juga dicermati
mengakibatkan terjadinya perdebatan
adalah masalah Perjanjian Keamanan
di kalangan bangsa Jepang sendiri.
Jepang-Amerika
Sebagian rakyat dan anggota parlemen
Security Treaty) tahun 1951. Perjanjian
Jepang menentang
ini diantaranya mengatur kewajiban
Beladiri
beranggapan Pasukan
karena
bahwa
Beladiri
mereka
pembentukan
telah
melanggar
Beladiri
dalam
Serikat
Amerika
masalah
(Japan-US
Serikat
mempertahankan
keutuhan
Jepang
yang menyangkal perang, melarang
memberikan
adanya potensi perang, dan menolak
Serikat atas pangkalan Jepang di
hak berperang.
Okinawa
kalangan
pemerintah,
serangan
wilayah
Nihon Koku Kempo khususnya pasal 9
Di
dari
untuk
hak
luar,
kepada
dalam
dan
Amerika
rangka
menjaga
keamanan kawasan Asia Timur.
mereka beranggapan bahwa Pasukan Beladiri
itu
diperlukan
untuk
3. Tantangan Keamanan
melindungi kedaulatan Jepang di segala
Jepang di Kawasan Asia
bidang kehidupan baik sosial, ekonomi,
Timur
dan politik serta jika terjadi serangan
Perubahan sistem internasional
atau gangguan dari negara lain maupun
dan meningkatnya potensi ancaman
dari dalam negeri. Pemerintah juga
Pasca Perang Dingin menyebabkan
berpendapat
Jepang merasa perlu mengantisipasi
bahwa
keberadaan
Pasukan Beladiri tidak bertentangan
dengan
dengan
pertahanan.
konstitusi
Jepang,
karena
mengubah Perubahanj
kebijakan kebijakan
tindakan bersenjata apapun juga yang
pertahanan Jepang tertera dalam NDPO
dilakukan
(National Defence Program Outline)
semata-mata
oleh
Jepang
bersifat
harus defensif
1996
sebagai
dasar
kebijakan
(membela diri). Persenjataan yang
pertahanan Jepang pasca Perang Dingin.
membentuk
NDPO
kekuatan
pertahanan
1996
memasukan
peran
Jepang, juga terbatas pada persenjataan
pertahanan Jepang di kawasan selepas
yang
Perang Dingin yang mengendapkan
hanya
diperuntukkan
tujuan-tujuan defensif belaka.
bagi
rencana
kerjasama
Jepang-Amerika
5
Serikat untuk menghadapi ancaman
perhatian
seperti bila terjadi agresi militer, baik
pengembangan militer Cina.
terhadap Jepang atau wilayah lain di luar Jepang yang dapat menggangu stabilitas kawasan. Hal ini menunjukan adanya
perubahan
kebijakan
pertahanan Jepang pada NDPO 1996 dari NDPO 1976 hanya berfokus pada kerjasama
Jepang-Amerika
Serikat
dalam menghadapi serangan terhadap Jepang semata. Dalam
resmi
terhadap
upaya
Pada Desember 2004 Kabinet Jepang meluluskan National Defense Program Guidelines (NDPG) sebagai kebijakan baru pertahanan Jepang yang mulai diterapkan pada tahun 2005. Perhatian
mengenai
peningkatan
potensi ancaman di kawasan tercantum dalam NDPG 2005. NDPG 2005 meletakan Teori Ancaman Militer Cina
menghadapi
kedalam dokumen resmi kebijakank
perubahan situasi keamanan di kawasan,
pemerintah yang belum tercantum
Jepang pun memperluas kerjasama
dalam NDPO Jepang sebelumnya.
pertahanan dengan Amerika Serikat
Rencana pertahanan Jepang 2005-2006
pada
untuk pertama kalinya menyebut Cina
17
“Jepang-US
upaya
April Joint
1996
melalui
Declaration
on
sebagai ancaman.
Security, Aliance For The 21 st Century. Pada tahun 2006 dibentuk Defense Posture Review Board di dalam Japan Defense Agency (JDA) yang melakukan rangkaian diskusi untuk mengulas kapabilitas pertahanan Jepang. Jepang pun mempelajari dengan seksama potensi ancaman di kawasan. Pada Defense White Paper
Sebagai
tambahan,
ketidakjelasan dan ketidakpastian tetap ada pada situasi di Semenanjung Korea dan isu Taiwan. Disebutkan bahwa Korea
Utara
menempatkan
mengembangkan, dan
memproliferasi
senjata pemusnah massal dan rudal balistik. Kegiatan militer Korea Utara seperti
itu
menjadi utama
faktor
Jepang tahun 2001 dilaporkan adanya
ketidakstabilan
peningkatan pesat dari kesiapan militer
keamanan
Cina dalam kualitas dan kuantitas
memiliki pengaruh kuat atas keamanan
kekuatan angkatan laut dan udara.
kawasan
Inilah titik dimana Jepang menitik
kemampuan nuklir dan rudalnya seperti
kawasan.
telah
terhadap Cina
yang
memodernisasi
6
pasukan laut dan udara dan memperluas
langsung mencapai Jepang dan jika hal
wilayah
itu terjadi, untuk mengusir ancaman
operasi
di
laut.
Jepang
menyatakan sikapnya untuk tertap
sekaligus meminimalisir
waspada terhadap arah perkembangan
Tujuan kedua adalah untuk mengurangi
militer Cina ini dimasa depan. Perlu
kesempatan
diperhatikan pada pernyataan dalam
apapun di berbagai bagian dunia
NDPG 2005 ini adalah bahwa Jepang
sebagai
menyebut dengan jelas ancaman serius
mencapai Jepang.
yang ditimbulkan
munculnya
upaya
untuk
ancaman
mencegah
Tujuan pertama upaya yang
Terlihat bahwa Jepang saat ini menghadapi
kerusakan.
adalah
melalui
peningkatan kemampuan pertahanan
masalah
dan peningkatan kerjasama pertahanan
keamanan di kawasan. Selain itu,
dengan AS. Tujuan kedua dilakukan
Jepang juga memiliki kerawanan dalam
melalui peran serta aktif Jepang sendiri
negeri seperti daratan yang sempit,
dalam kerjasama dengan komunitas
garis pantai panjang dengan sejumlah
internasional.
pulau kecil, kepadatan penduduk tinggi
merupakan
dan di mana secara geografis dan
kemanan nasional, sementara tujuan
geologi Jepang juga rawan terhadap
kedua merupakan bentuk dari strategi
bencana alam (disaster relief) dan
keamanan internasional.
situasi
baru
Jepang
dan
berbagai
ancaman
diraih
sebagai
bahwa keamanan komunikasi garis pantai
sangat
kesejahteraan
penting dan
untuk
pertumbuhan
ekonomi Jepang. Penyesuaian
Tujuan satu
bentuk
pertama strategi
Sejak uji coba peluncuran rudal balistik oleh Korea Utara pada tahun 1993, 1998 dan 2003 Jepang merasakan ancaman yang nyata atas serangan
besar
dalam
rudal ataupun nuklir karena jangkauan
NDPG 2005 selanjutnya adalah dalam
rudal balistik Korea Utara tersebut
hal penentuan tujuan dari kebijakan
dapat mencapai dan bahkan melampaui
keamanan Jepang yang memiliki dua
wilayah Jepang.
tujuan.
waktu lalu, Korea Utara juga baru Tujuan pertama adalah untuk
mencegah ancaman apapun dari secara
melaksanakan nuklirnya
dan
Bahkan beberapa
uji
coba secara
senjata sepihak
7
memutuskan perjanjian kerjasamanya
wilayah Asia Timur dan melahirkan
dengan Korea Selatan.
apa yang kemudian disebut Pax Sinica
Bukan hanya Korea Utara, Cina pun
turut
balistik
mengembangkan
yang
ancaman
rudal
dimilikinya.
tersebut
atau The Asia Middle Kingdom.
Dari
terlihat
bahwa
Seperti merupakan tradisi
juga
negara
Cina,
Jepang
yang
memiliki
kuat
untuk
kejayaan
masa
sendiri
masih
yang
langkah yang paling tepat dilakukan
mempertahankan
Jepang adalah untuk mengembangkan
lalunya.
sistem pertahanan rudal balistik dengan
membanggakan kejayaan masa lalunya
AS
dari
dan pengaruh kekuatannya yang besar
Konstitusi Jepang serta meneguhkan
pada masa Perang Dunia II sebagai The
prinsip
lagi
Greater East Asian War atau menyebut
ditegaskan bahwa pengembangan rudal
dirinya sebagai saudara tua (old
balistik tersebut dilakukan untuk tujuan
brother) bagi negara-negara di Asia
deterence
Tenggara.
agar
tidak
non
menyimpang
nuklir,
sekali
sebagaimana
telah
Jepang
Hubungan
bilateral
dicantumkan dalam NDPO 1996. Jadi
Cina-Jepang yang memburuk tidak
jelas terlihat bahwa sistem pertahanan
dapat dilepaskan dari pengaruh images
rudal balistik merupakan suatu sistem
yang diberikan masing-masing negara
yang
terhadap pihak lawannya.
dimanfaatkan
Jepang
untuk
mengatasi potensi ancaman militer yang datang dari kawasan.
Cina dan Jepang mempunyai kepentingan nasional yang berbenturan
Persamaan Cina dan Jepang
(berbeda). Pemerintah masing-masing
adalah sama-sama mempunyai national
negara
mempunyai
images
berbeda
dalam
sebagai
negara
dengan
agenda
yang
mempertahankan
beradaban yang besar. Cina sangat
kepentingan negaranya dalam beberapa
mengagungkan masa lalunya sebagai
masalah seperti nampak pada masalah
salah satu negara besr yang memiliki
sengketa
kebudayaan dan peradaban tertua di
Diaoyu.
dunia.
Dimulai
pada
masa
pemerintahan Dinasti Tang pengaruh kekuasaan Cina meluas ke seluruh
teritorial
di
Kepulauan
Sejak berakhirnya PD II, kedua negara terlibat sengketa perbatasan di kepulauan Diaoyo (versi Cina) atau
8
Senkaku (versi Jepang) wilayah laut
Ketegangan yang terjadi antara
Cina Selatan. Kepulauan ini semula
Cina dengan Taiwan diyakini akan
merupakan bagian dari wilayah Cina.
mengganggu stabilitas keamanan Asia
Namun akibat kekalahan Cina dalam
Timur,
perang terhadap Jepang di tahun 1895,
dikhawatirkan juga dapat mengganggu
kepemilikan kepulauan ini kemudian
stabilitas perekonomian Asia. Jepang
beralih kepada Jepang. Cina tidak
dan
pernah mengakui kepemilikan Jepang
berkepentingan
atas Kepulauan tersebut.
berbagai
Kepulauan ini dinilai memiliki potensi minyak dan gas cukup besar, diperkirakan hingga sekitar 100 juta barrel minyak. Kedua negara saling mengklaim sumber energi tersebut seagai miliknya berdasarkan konvensi hukum laut PBB yang menyatakan negara pantai mempunyai hak ZEE sejauh 370 km atau 230 mil dari pantai mereka. Perebutan pulau ini menjadi
lebih
Amerika
dari
pada
Serikat untuk
langkah
itu
merasa melakukan persiapan
menghadapi hal ini, termasuk dengan cara
meningkatkan
kerjasama
keamanan kedua negara karena efek dari konflik Taiwan tersebut pasti akan mengganggu perekonomian Jepang. Pemerintah Jepang telah memperluas kerjasama militernya dengan Amerika Serikat, dengan memasukan isu Selat Taiwan. Serangan militer Cina terhadap
sangat penting karena kedua negara
Taiwan
tersebut merupakan pengimpor energi
ancaman perdamaian dan keamanan
terbesar di dunia. Cina dan Jepang
kawasan, sehingga Amerika Serikat
adalah
ketiga
dan Jepang akan bergabung membela
pengkonsumsi energi minyak terbesar
Taiwan dari setiap serangan Cina agar
di dunia setelah Amerika Serikat. Cina
tercipta keseimbangan kekuatan di Asia
sangat membutuhkan energi dalam
Timur. Bagi Jepang keterlibatannya
jumlah besar
untuk melaksanakan
mendukung Taiwan merupakan strategi
pembangunan ekonominya. Begitu pula
keamanan untuk melindungi wilayah
Jepang, yang saat ini tengah berupaya
yang selama ini berperan sebagai buffer
mengurangi ketergantungan energinya
zone bagi agresifitas militer Cina.
dari Timur Tengah.
Sekaligus sebagai sarana memperkuat
negara
kedua
dan
akan
dianggap
sebagai
9
ikatan kerjasama militernya dengan
pembangunan dan uji coba nuklir
Amerik Serikat.
sebagai
Perbedaan
lainnya
antara
faktor
pemicu
lainnya
perselisihan Cina dan Jepang.
Jepang dan Cina juga terlihat dari upaya
Perubahan
kebijakan
Cina yang berusaha menahan eksistensi
pertahanan dan politik luar negeri
Jepang agar
tidak meluas secara
Jepang terhadap Cina sebagai mana
internasional. Salah satu caranya adalah
yang dinyatakan secara terbuka oleh
dengan menghalangi upaya Jepang
Menteri Luar Negri Jepang, Taro Aso,
menjadi anggota Dewan Keamanan
di akhir bulan Desember 2005, Cina
PBB. Jepang dan Cina merupakan dua
merupakan ancaman bagi Jepang. Cina
negara yang berpengaruh dan bersaing
merupakan
di
memiliki
memiliki penduduk lebih dari satu
paling
milyar jiwa, memiliki senjata nuklir,
Asia
Timur.
kerjasama
Meski
ekonomi
yang
negara
serta
bertentangan ini mempunyai hubungan
meningkat diatas 10 persen setiap tahun
politik yang kurang harmonis.
dalam 17 tahun terakhir dan tidak
akan menghalangi Jepang duduk di
militernya
yang
menguntungkan, kedua negara yang
Cina dengan tegas menyatakan
belanja
tetangga
yang
pernah bersikap terbuka mengenai anggaran militernya.
Dewan Keamanan PBB. Selain berjanji
Alasan tersebut bagi pemerintah
untuk menggunakan kekuatan vetonya,
Jepang merupakan bukti bahwa Cina
Cina
merupakan sebuah ancaman nyata.
juga
sentimen
berupaya anti
menggalang
Jepang
secara
Menganggap Cina sebagai musuh dari
internasional, terutama di kalangan
pada regional patner akan sangat
negara-negara
membahayakan
Asia,
dengan
terus
hubungan
bilateral
membuktikan bahwa Jepang tidak mau
kedua negara, dan sekaligus stabilitas
mengakui
keamanan di Asia Timur.
sejarah
imperialismenya
di
kekejaman masa
PD
II.
Perbedaan lainnya juga terlihat dari
4. Kapabilitas Militerisme
kenyataan bahwa Cina adalah sekutu
Jepang dan Stabilitas
terdekat Korea Utara yang sampai
Keamanan Kawasan Asia
sekarang
Timur
tetap
melakukan
upaya
10
Pasukan sebagai
ujung
pertahana strategi
Beladiri tombak
Jepang militer
Jepang
Amerika Serikat lumpuh dan tidak
kebijakan
melakukan
memiliki
Jepang akan mengirimkan pasukan
telah
menghadapi
intervensi
ke
Taiwan.
Cina
militer demi mengamankan Jepang dan
berdasarkan hipotesa serangan Cina
pangkalan militer Amerika Serikat di
terhadap
Okinawa.
Jepang.
Garis
besar
kemungkinan serangan Cina itu adalah bagian dari rahasia strategi pertahanan Jepang. Para perencana pertahanan Jepang membuat berbagai perkiraan arah datangnya serangan Cina. Skenario
satu,
Skenario
ketiga,
meyakini
Cina
dapat
tindakan
militer
Jepang mengambil
untuk
menjaga
kepentingannya dilaut Cina Timur. Untuk itu pemerintah Jepang dalam
Cina
akan
laporan
rahasia
mengenai
strategi
menyerang Jepang dengan alasan untuk
pertahanannya, telah mempersiapkan
mengamankan sumber energi di pulau
skenario pertahanan dari serangan Cina,
Diaoyo
yang bisa dipicu oleh isu Taiwan
Cina
akan
mengerahkan
militernya untuk mengamankan pulau
ataupun sumber daya energi.
tersebut. Hal ini akan menimbulkan konflik militer lokal karena tindakan Cina tersebut akan dibalas Jepang dengan mengirimkan tentaranya dan merebut kembali pulau Diaoyo. Skenario menyerang terkait
dua,
Jepang
masalah
Cina
dengan
perkembangan di bidang ekonomi, perkiraan mengenai perhitungan akan keperluan bahan energi cepat atau lambat
akan alasan
Taiwan.
Sementara itu, sejalan dengan
Setelah
akan
mengakibatkan
ketegangan-ketegangan milier negara-negara
yang
antar
menuntut
kedaulatan atas wilayah laut yang
Taiwan menyatakan merdeka Cina
mengandung
akan melakukan invasi miter untuk
strategis, misalnya Laut Cina Selatan,
mengembalikan
Selat Ambalat dan Kepulauan Natuna.
wilayahnya,
Cina
Taiwan
kedalam
kemudian
akan
menyerang Jepang untuk mengusir dan menguasai pangkalan militer Amerika Serikat di Okinawa, agar kekuatan
kekayaan
mineral
Energi dipandang sebagai salah satu faktor pendukung pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu perkiraan tentang
kemungkinan
terjadinya
11
perebutan dan tuntutan wilayah yang
perang terbuka
kaya akan bahan-bahan energi didasar
sepertinya sudah tersedia.
laut maupun di lepas pantai akan masuk dalam
perhitungan-perhitungan
strategis
negara-negara
besar
di
kawasan. Lebih dari itu, banyak yang percaya bahwa kekuatan industri dan teknologi
Jepang,
dalam
keadaan
tertentu, dapat diubah untuk keperluan militer. Jepang adalah negara yang sangat tergantung dalam segi sumber daya alam, rute internasional, dan pasokan energi. Pada
Pertama, pada Desember 2010 lalu,
Tokyo
haluan
September
Pertahanan
mengumumkan Baru
sebagai
respons atas meningkatnya anggaran militer Cina dan sepak-terjangnya di kawasan Asia Pasifik. Berarti, ada satu tren terjadinya militerisasi baik di pihak Jepang yang notabene masih terikat pada perjanjian persekutuan keamanan bersama antara Jepang dan Amerika
2010,
antara Cina dan Jepang atas Kepulauan yang
mengungkap
adanya potensi konflik kedua negara bertetangga ini di dalam beberapa bulan atau tahun mendatang. Pada September 2010 itu Tokyo sempat menahan seorang kapten kapal RRC di ibukota Okinawa, Naha, dengan tuduhan kapten kapal Bejing itu melanggar kedaulatan hukum Jepang.
Kedua,
asing
sebagai
konsekuensi
dari haluan baru pertahanan Jepang untuk mengimbangi kekuatan militer Cina,
Jepang
memutuskan
untuk
menjalin kerjasama strategis dengan Amerika keamanan
Serikat
untuk
nasional
menjamin
Jepang.
Dan
konsekuensinya,
Jepang
akan
mempersilahkan
kehadiran
militer
Amerika di Jepang (Mainichi Daily News, 2011). Potensi
Peneliti
telah
Serikat.
misalnya, sempat terjadi ketegangan
Senkaku/Diaoyu
Cina dan Jepang
konflik
regional
memprediksi
merupakan hal yang dirasakan oleh
akan pecah konflik militer terbuka
negara-negara Asia Timur sebagai
antara Amerika dan Cina di kawasan
ancaman yang besar. Oleh sebab itu,
Asia
sekitar
negara-negara di Asia Timur saling
jelas,
berusaha untuk terus meningkatkan
Pasifik
2014-2017. Namun
pada yang
beberapa prakondisi untuk memantik
pertahanan
nasionalnya
dengan
12
meningkatkan pembelanjaan militer
militer penuh yang bebas seperti dulu
maupun
persenjataan
kala. Andai kata sudah tidak ada lagi
karena ada rasa saling curiga satu sama
kekangan dari Amerika Serikat dan
lain.
segel terbuka, niscaya militer Jepang
modernisasi
Melihat perkembangan situasi di kawasan Asia Timur, terutama pasca
akan ditakuti dengan segala teknologi yang dimilikinya.
pertumbuhan pesat militer Cina dan konflik dua Korea membuat Jepang
5. Penutup
berpikir ulang untuk menata ulang kekuatan
militernya.
Kekhawatiran
Keinginan
kuat
dari
Jepang perlu dijadikan perhatian lebih
pemerintahan Jepang beberapa waktu
mengingat armada militer Cina yang
lalu
semakin
terutama
konstitusinya di bidang militer, agar
angkatan laut dan program peluru
Jepang dapat berkiprah lebih besar
kendalinya.
dalam perpolitikan dunia perlu dikaji
menjadi
Saat
ini
jadi,
untuk
menangkal
ancaman militer Cina, Jepang secara perlahan sedang membangun alutsista canggih untuk militernya yakni Kapal Induk , Kapal Selam, Jet tempur Siluman dan lainnya. Cepat atau lambat kebutuhan akan kekuatan militer yang tangguh akan dirasakan oleh rakyat Jepang untuk menghadapi tetangga besarnya
yang
semakin
tangguh,
dibuktikan dengan ranking ekonominya yang sudah disalip Cina.
dari
Amerika
Serikat
mengamandemen
secara seksama. Fenomena ini juga menyiratkan bahwa situasi di Kawasan Asia Timur akan semakin kompleks. Keragaman kebijaksanaan dan tindakan negara-negara di kawasan ini dapat bersifat konvergen atau divergen, dan dapat berkembang ke arah konfigurasi politik yang berakhir
pada suatu
struktur perdamaian dan kerjasama atau pada suatu suasana
yang diliputi
keretakan dan konflik. Tiada
negara
manapun
di
kawasan ini, yang dapat menutup diri
Jepang hanya membutuhkan ijin
untuk
terhadap perkembangan-perkembangan
untuk
itu. Analisis tentang situasi Kawasan
merubah Pasukan Beladiri Jepang
Asia Timur menunjukkan bahwa arah
(JSDF)
perkembangannya masih sangat tidak
menjadi sebuah organisasi
13
menentu. Satu faktor yang utama adalah peranan Amerika Serikat di kawasan ini. Sampai pada suatu tingkat yang cukup besar Amerika Serikat masih menentukan laju dan arah perkembangan di Kawasan Asia Timur dan Kawasan Asia Pasifik , terlepas dari sadar tidaknya Amerika Serikat akan hal ini, dan terlepas dari senang tidaknya negara-negara di kawasan ini mengenai keadaan tersebut.
14
Daftar Pustaka Betts, Richard K. Conflict After the Cold Arguments on Cause of War and Peace, Mac Millan Publishing Company, New York, 1994. Diplomatic Bluebook 2004. Japanese Diplomacy and Global Affairs in 2003, Ministry of Foreign Affairs, Japan, 2004. Irsan, Abdul. Jepang : Politik Domestik, Global & Regional, Hasanuddin University Press, Maksassa, 2005 Japan Defense Agency, Defense of Japan 2001. Tokyo, 2001 Luney, Percy R, Jr., Takahashi, Kazuyuki, Japanese Constitutional Law. University of Tokyo Press. Tokyo,1993 Mas’oed, Mohtar. Ilmu Hubungan Internasional - Disiplin dan Metodologi,LP3ES, Jakarta, 1990. ------------------. Ekonomi Politik Internasional dan Pembangunan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1994.
Morgenthau, Hans J. Politik Antar Bangsa, Penterjemah A.M Fatwa, Cetakan Pertama, Yayasan Obor Indonesia. Jakarta, 1991. Nusa Bakti, Ikrar : Forum Regional ASEAN dan Pengaturan Keamanan Regional di Asia Pasifik. Jurnal Ilmu Politik, 1997. Prasetyono, Edy. Peningkatan Kekuatan Militer Negara-negara Asia Pasifik dan Implikasinya Terhadap Keamanan Regional, Analisis CSIS, 1994. Scalapino, Robert A., Sato, Seizaburo, Internal and External Security Issues in Asia. Institute of East Asia, University of California. Berkeley, 1986 Singh, Bilveer. The Chalenge of Conventional Arms Proliferation In Southeast Asia, CSIS, Jakarta, 1995. Sukma, Rizal. Transformasi Peranan Strategis RRC menuju Skenario Dominant Power, Analisis CSIS, Jakarta, 1991 Waltz, Kenneth N. Theory of International Politics, Reading Mass: Addison Wesley, 1979.
15