ABSTRAK
MASA PENDUDUKAN MILITER JEPANG DI KAWASAN SUMATERA TIMUR
Pada saat perang Dunia ke-II terjadi, militer Jepang menyerang negaranegara dan daerah jajahannya yang ada di Asia serta menduduki wilayah tersebut dalam waktu yang singkat. Jepang menggantikan Belanda yang telah menguasai Indonesia selama 350 tahun sebagai jajahan militer Jepang. Militer Jepang memperlancar kekuasaannya dengan menduduki wilayah di Indonesia yang salah satunya adalah kawasan Sumatera Timur. Sumatera Timur terdiri dari 12 wilayah yaitu Langkat, Deli serdang, Asahan, Labuhan batu, Tanah karo, Simalungun, Tanjung Balai, Pematang Siantar, Tebing Tinggi, Medan dan Binjai. Di ke 12 wilayah tersebut militer Jepang menduduki dan menjalankan jajahannya. Selain itu Sumatera Timur memiliki kerajaan seperti kerajaan Haru, Kerajaan Kampai, Kerajaan Nagur. Militer Jepang dalam operasi militernya di Sumatera Timur bertujuan untuk menguasai Sumatera Timur dengan hasil bumi yang ada di Sumatera Timur seperti penguasaan bahan-bahan mentah yakni minyak dan hasil perkebunan. Untuk tujuan tersebut Militer Jepang memiliki strategi untuk menguasai kawsan Sumatera Timur dengan penerapan Sistem Pemerintahannya.
Universitas Sumatera Utara
Jenderal Nakashima menggantikan jabatan Gubernur yang sebelumnya diduduki oleh pihak Belanda. Sebagai orang pertama yang berhak menentukan pemerintahan militer Jepang di kawsan Sumatera Timur, Nakashima mempunyai anjuran yang ditujukan untuk raja-raja yang ada di Sumatera Timur. Anjuran pertama Nakashima adalah memberikan jaminan bahan makanan. Kemudian anjuran yang kedua adalah raja diminta menyerahkan pengawasanwilayah Sumatera Timur kepada polisi rahasia Jepang yang disebut kampetai . Kebijakan yang diambil oleh Nakashima merupakan pembentukan pola pemerintahan yang bertujuan mempertahankan strategi jajahannya di Sumatera Timur. Sebelumnya masnyarakat beserta penguasa di Sumatera Timur beranggapan kedatangan Jepang hanyalah untuk membebaskan kawasan Sumatera Timur dari jajahan kulit putih yakni Belanda. Hal tersebut membuat Jepang memanfaatkan situasi dan beranggapan raja dan masnyarakat dapat mendukung sistem pemerintahannya. Kebijakan lain Nakashima adalah menciptakan keamanan di Sumatera Timur dengan tujuan untuk tidak mendapatkan hambatan demi berlangsungnya sisitem pemerintahannya di Sumatera Timur. Pemuda-pemuda yang ada di Sumatera Timur dimanfaatkan oleh Nakashima untuk melancarkan sisitem pemerintahannya. Pada tanggal 28 November 1943 dibentuk Badan Untuk Membantu yang disebut dengan BOMPA. Pemuda yang masuk sebagaianggota Bompa dibekali dengan pembenahan sugesti psikologis yakni menanamkan semangat nasionalisme prajurit Jepang dan agar selalu anti sekutu yang berbau barat.
Universitas Sumatera Utara
Selain Bompa didirikan organisasi serupa yang disebut dengan Gyugun. Gyugun memiliki fungsi yang lebih penting dibandingkan dengan Bompa karena berdomisili di daerah pantai Sumatera Timur. Selain itu Gyugun dibekali dengan semangat militer yang penuh dengan kekerasan. Demikianlah strategi Nakshima yang memanfaatkan pemuda di Sumatera Timur untuk memperoleh prajurit militer Jepang. Penduduk di Sumatera Timur mulai tidak percaya terhadap Jepang, sebabnya di Sumatera Timur mulai terjadi tindakan keras dan kejam yang dilakukan militer Jepang saat mengatasi kerusuhan. Akibatnya Bompa dan Gyugun yang didirikan dari pemuda yang ada di Sumatera Timur menjadi tidak ingin lagi bergabung dengan militer Jepang. Hal itu membuat Nakashima kembali menganjurkan kepada Inoe Tetsoro agar mendirikan organisasi yang mendukung Jepang untuk melancarkan sistem pemerintahannya di Sumatera Timur. Dibentuklah organisasi yang disebut dengan Talapetaka yang artinya taman latihan pemuda tani. Selain pembentukan organisasi penduduk Jepang, di Sumatera Timur militer Jepang membuat suatu balai pendidikan yang disebut Tyu Gakka. Selain itu ada pendidikan bahasa Jepang yang disebut dengan Nobura Na Gakka. Setiap paginya seluruh anak sekolah diwajibkan untuk Seikire yakni memberi hormat dan membungkukkan badan ke arah matahari terbit sebagai penghormatan kepada negeri dan kaisar Jepang kemudian menyayikan lagu kebangsaan yaitu Kimigayo.
Universitas Sumatera Utara
Prajurit militer Jepang ke-25 yang disebut Rikugun membagi Sumatera Timur dalam 5 pusat konsentrasi militer yaitu Binjai(padang berahrang), sungai karang(galang), dolok merangir, kisaran,dan perkebunan wingfoot. Sedangkan divisi 2 militer Jepang yang disebut Imperial Guard bermarkas di Medan dan meliputi hingga Aceh. Saat di kota Medan terjadi perampokan, intel Jepang yang disebut kampetai menyelesaikan kasus perampokan dengan menggertak orangorang yang ada di Medan dengan cara menangkap 5 orang beretnis China kemudian ditengah-tengah orang banyak tepatnya di depan bioskop Chatay, kepala ke 5 orang tersebut dipacung dan digantung. Sejak itu tidak ada lagi terjadi perampokan di Medan. Ketika pasukan Jepang menjalankan operasinya di Deli serdang militer jepang berkunjung ke kediaman Sultan Serdang di Istana. Sultan Sulaiman yang sudah lanjut usia menerima kedatangan militer Jepang di tingkat dua kediaman istana. Saat Sultan Sulaiman duduk di bawah gambar Tenn Heika Meiji yang merupakan bapaka dari Tenno Heika Hirohito, membuat militer Jepang heran. Gambar tersebut diperoleh Sultan Sulaiman saat berkunjung ke Jepang dan diberikan oleh-oleh gambar kaisar Jepang beserta tanda tangannya. Melihat gambar tersebut berada di atas tempat duduk Sultan Sulaiman, serentak semua tentara Jepang sujud dan tidak berani menaikan kepalanya sebelum gambar itu ditutup dengan kain kuning. Sejak saat itu, Sultan serdang diperlakukan dengan istimewa. Rakyat yang ada di deli serdang tidak lagi dipaksa menjadi romusha dan juga tidak adalagi pemerkosaan terhadap wanita di deli serdang.
Universitas Sumatera Utara
Setelah lebih kurang 3 ½ tahun Jepang berkuasa akhirnya harus menyerah kalah kepada sekutu saat bom Hiroshima dan Nagasaki terjadi. Karena banyak korban jiwa, Jepang menarik semua militernya untuk kembali ke Jepang. Hal tersebut membuat Militer Jepang
mengosongkan kawasan Sumatera Timur.
Namun di Sumatera Timur tidak seluruh prajurit militer kembali ke Jepang. Keadaan tersebut dimanfaatkan masnyarakat di Sumatera Timur untuk mengambil senjata tentara militer Jepang. Melihat tentara militer Jepang yang kekurangan personil tentara Jepangpun tidak bisa melawan penuh. Hingga akhirnya senjata diperoleh rakyat di Sumatera Timur. Tindakan Jepang pada saat menduduki kawasan Sumatera Timur memberikan cerita sejarah bagi rakyat yang ada di Sumatera Timur. Pendudukan militer Jepang yang diliputi dengan strategi sistem pemerintahan yang mengikutsertakan kekerasan dan ketidakadilan menyimpulkan masa penjajahan adalah masa suram bagi rakyat di Sumatera Timur. Setelah Jepang menyudahi jajahannya di Indonesia, terjadilah persiapan kemerdekaan Indonesia. Dengan tahap yang panjang hingga akhirnya Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta. Di Sumatera Timur tokoh-tokoh yang ada di Sumatera Timur membentuk Negara Sumatera Timur (NST). Pembentukan negara tersebut menuai pertentangan dengan rakayat yang ingin wilayah Sumatera Timur masuk ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hinga akhirnya lahir piagam persetujuan RIS-RI yang menandakan Sumatera Timur telah masuk ke Wilayah Negara Kesatuan
Universitas Sumatera Utara
Republik Indonesia serta dijadikan salah satu provinsi di Indonesia yang di beri nama Provinsi Sumatera Utara yang beribukotakan Medan. S
Universitas Sumatera Utara