Vol. 1
●
No. 7
●
Vol. 1 ● No. 7 ● Juli 2010
Juli 2010
Newsletter informasi pemasaran pariwisata
Tumbuh dengan Berkarakter S
Sapta Nirwandar Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata
Penanggung jawab : Sapta Nirwandar Penerbit/PemRed : Arifin Hutabarat Dewan Redaksi : Syamsul Lussa, T. Burhanuddin, Wisnu B. Sulaeman Reporter : Ekasanti Alamat : Direktorat Jenderal Pemasaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Jl. Medan Merdeka Barat No.17 Lantai 3 Jakarta 10110 Telp : 021 383 8220 Fax : 021 320 8612, Email :
[email protected]
nanti akan berujung pada tersusunnyaa strategi dan rencana kegiatan pemasaran n 2011. Mengemukalah dalam rapat tanggal 2-3-4 Juli 2010 itu, apa yang akan dikerjakan, target-target yang perlu dicapai, baik output maupun outcome. Pasar tujuan mana yang tepat mulai tahun 2011? Dirasakan kini kurang relevan menggunakan penerapan ‘focus market’, namun menentukan sasaran-sasaran pasar sesuai perkembangan. Ada pasar baru, kendati jauh seperti Brazilia, Polandia, Mesir, Afrika Selatan. Pasar dekat ada Filipina dan Vietnam.
eluruh peserta rapat sudah berada di tempat tepat waktu. Jajaran eselon II, III dan IV Direktorat Jenderal Pemasaran hari itu tanggal 2 Juli 2010 memulai rapat membahas strategi pemasaran pariwisata tahun 2011. Di tengah suasana terjadinya pertumbuhan signifikan dimana Badan Pusat Statistik mengumumkan jumlah kunjungan wisman Januari-Mei 2010 mengalami pertumbuhan 15,22 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2009. Capaian yang ‘fenomenal’ manakala ekonomi dunia, baru memasuki tahap-tahap awal pemulihan. Rapat dua hari penuh itu untuk menyongsong tahun 2011, membahas strategi yang perlu diterapkan di bidang pemasaran pariwisata. Masing-masing direktorat dan sekretariat Ditjen menyampaikan analisis dan rencana, lalu dibahas lintas bidang. Ini akan menuju ke rapat koordinasi nasional pemasaran pariwisata yang akan diadakan akhir Juli. Pada tahap itu nanti akan diundang para pelaku bisnis, asosiasi bisnis, pemda, VITO, stakeholders. Hasilnya
Pemasar yang berkarakter Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata, Sapta Nirwandar memimpin rapat tersebut. Dirjen memulainya justru dengan membahas perlunya melaksanakan kegiatan pemasaran, masa kini, oleh para pemasar yang berkarakter. Seraya meningkatkan aspek-aspek strategi dan teknis, Dirjen mengajak seluruh sub-ordidnate-nya memperhatikan nilainilai dan karakter yang akan mensukseskan sang pelaku “marketer”, dan semakin mensukseskan pemasaran pariwisata. “Growth with character,” kata Dirjen.
ISI NOMOR INI :
Jika Anda mempunyai informasi dan pendapat untuk Newsletter ini, silakan kirim ke alamat tersebut di atas.
Destinasi Utama bagi Turis Malaysia: Muangthai, Cina dan Indonesia ................................ Urusan Bahasa Asing Demi Kenyamanan Wisatawan ................................ Penjualan On-line oleh Agen Memang Masih Kecil Bisnis Hotel On-line Lebih Maju ............................... Lebih Sejuta Mendukung Bisnis Anda ....................
3 6 7 8 9
Penjualan On-line Pariwisata di Beberapa Negara ........................................ Mengoptimalkan Momentum Pertumbuhan Event ............................................................... Dari Tetangga sampai Pemanfaatan Media Sosial ................................................... Indikator (Statistik) ........................................
11 12 15 18 20
1
Vol. 1
UTAMA
●
No. 7
●
Juli 2010
Para direktur direktorat di dalam Ditjen Pemasaran (kiri-kanan): Nia Niscaya, KIP; Esthy Rekso Astuty, Sarana Promosi; Fathul Bahri, Promosi Dalam Negeri; I Gde Pitana, Promosi Luar Negeri; Syamsul Lussa, Pengembangan Pasar; Sekretaris Ditjen Pemasaran, Noviendi Makalam. Para peserta rapat tampak kian dalam meresapi uraian Dirjen Sapta Nirwandar yang menyebutkan tiga unsur karakter bagi ‘pemasar’. Yaitu Excellence, Profesional, dan Ethics. Excellence berisi sikap mental yang selalu mengupayakan yang terbaik, dan memperbaiki secara terus menerus. Profesional, mengandung sikap mental yang senantiasa ‘bergairah dan semangat’ mencapai yang terbaik di bidangnya. Adapun perihal Ethics, memang terasa makna sesungguhnya jika diungkapkan dalam bahasa asing, terdiri dari Trusworthy, Responsibility, Respect, Fairness, Caring, Citizenship, dan Tolerance. Jadi, pertumbuhan kuantitatif bisa dicapai, namun pemeliharaan sampai peningkatan kinerja kualitatif dan hasilnya, akan berkaitan dengan nilainilai dan budaya kerja disebutkan tadi. Khususnya tentu berbicara di bidang pemasaran pariwisata. Growth with character, perlu diterapkan oleh inividu, dan, terutama dalam suatu tim pemasaran, di tingkat atas sampai bawah. Dengan latar belakang ‘budaya bagi marketer’ seperti itu, sampailah pembicaraan pada prinsip-prinsip umum yang akan dilaksanakan oleh Ditjen Pemasaran Pariwisata khususnya, pemerintah pada umumnya. Pertama, fungsi regulator, akan ditingkatkan. Setiap direktorat akan memiliki NSPK, Norma, Standar, Prosedur, Kriteria. Kedua, fungsi koordinator.
2
Ketiga, fungsi fasilitator. Dalam tahun 2010 prinsip-prinsip dimaksud akan disusun sehingga setiap kegiatan akan memiliki pedoman baru berupa panduan-panduan. Dan kesemuanya akan terjalin menjadi suatu sistem kerja yang semakin meningkat di lingkungan pemasaran pariwisata Indonesia.
Rancangan untuk 2011 Demikianlah dalam rapat itu telah dikritisi strategi yang lebih tepat untuk tahun 2011. Promosi Luar Negeri, memilih dan memilah bursabursa pariwisata yang akan dituju. Menambah kegiatan sales mission pada pasar yang dipandang perlu, untuk memperkuat pemasaran, utamanya di mana tidak ada event semacam Travel Mart. Kerjasama Public Private akan ditingkatkan. Juga, semakin memperhatikan niche market, seperti kegiatan golfing, diving, spa. Festival Indonesia di luar negeri, akan dipertajam bentuk kerjasamanya dengan KBRI, demikian pula penajaman fokus tugas VITO, apakah sampai kegiatan penjualan, atau pelayanan informasi, dan merajut jalinan memanfaatkan website www.indonesia.travel. Promosi Dalam Negeri, akan memfasilitasi penyelenggaraan event bersifat direct selling, tapi akan semakin selektif. Mendorong penjualan paket-paket dalam negeri, mengingat dirasakan minat meningkat. Akan lebih fokus pada event yang
besar dampak ‘gaungnya’, sedangkan yang relatif kecil akan diserahkan pada kegiatan dana dekonsentrasi, yakni yang diselenggarakan oleh instansiinstansi pariwisata di daerah. Sarana Promosi, jumlah jenis-jenisnya mungkin dikurangi, tapi meningkatkan kemampuan penggunaan berbagai bahasa asing dalam sarana promosi, yang akan ditingkatkan kerjasamanya dengan VITO dan kantor-kantor Perwakilan Indonesia di luar negeri. Termasuklah akan memperbanyak sarana promosi dalam rangka kegiatan co-marketing dengan perusahaan-perusahaan Indonesia. Brochure, jelas akan diperbanyak. Konferensi,Insentive, Pameran (KIP), akan meningkatkan lagi kegiatan bidding. Akan berupaya meningkatkan lagi fasilitasi bidding, seraya mengatasi kendala kurangnya data dari kalangan instansi maupun asosiasi-asosiasi swasta. Pengembangan Pasar, seperti terurai di atas tadi, memaparkan pasar-pasar yang perlu dijadikan sasaran 2011. Tak lagi harus terbatas fokus pasar, bahkan sudah waktunya melirik ke long haul market. Sekditjen, akan mendukung peningkatan kemampuan SDM, bahasa, multi media sampai presentation skill. Noviendi Makalam, Sekditjen, menjelaskan, hasil rapat ini akan menuju ke Rencana Kegiatan dan Anggaran 2011. “Jelas, meningkatkan lagi koordinasi dan sinergi antar direktorat,” katanya. Dengan bekal tadi, Growth with character. ■
Vol. 1
●
No. 7
●
Juli 2010
PASAR
Destinasi Utama bagi Turis Malaysia :
Muangthai, Cina dan Indonesia
B
agi kebanyakan keluarga Malaysia dan konsumen yang usianya lebih tua, saat pergi berlibur, lebih memilih untuk mengambil paket tur yang ditawarkan oleh salah satu dari sedemikian banyak agen perjalanan dan operator wisata. Bersamaan itu, warga Malaysia tampak sudah ‘semakin kaya’ dan berpendidikan tinggi, dan itu juga tampak berkaitan dengan gejala penurunan yang signifikan pada usia rata-rata wisatawan Malaysia. Yang muda cenderung lebih mandiri dan menunjukkan peningkatan preferensi, baik untuk bepergian sendiri atau dengan mitra tunggal. Itu berbicara tentang wisatawan liburan, holiday makers. Kalau untuk bisnis, MICE misalnya, sebagian besar keberangkatan outbound dari Malaysia, dilakukan oleh manajer tingkat menengah dan eksekutif senior. Tujuan mereka kebanyakan ke Singapura, Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa, jumlah mereka terus meningkat . Pejabat pemerintah yang bepergian juga menambah jumlah outbound cukup berarti. Pemerintah Malaysia masih sangat banyak terlibat dalam pengembangan perekonomian negara dan bertindak baik sebagai regulator bisnis maupun fasilitator. Misalnya, sering mengirim delegasi untuk kegiatan MICE internasional dalam upaya untuk mempromosikan kemampuan industri manufaktur di negara itu. Demikian pula, Multimedia Development Corporation (MDeC) telah mempromosikan perusahaan teknologi Malaysia untuk meningkatkan kesadaran akan kemampuan teknologi Malaysia serta membantu perusahaan lokal da-
lam mengembangkan pasar di negaranegara lain. Perjalanan melalui udara kian banyak digunakan, akibat dari diperkenalkannya maskapai bertarif rendah. Selain itu, penandatanganan perjanjian open sky ASEAN, yang mulai diterapkan bertahap hingga sepenuhnya tahun 2015 nanti. Persaingan antarmaskapai penerbangan biaya rendah dan tradisional meningkat secara signifikan. Sejumlah maskapai bertarif rendah menawarkan promosi khusus yang terbukti semakin populer di kalangan konsumen di Malaysia.
Maksud Kunjungan Sekitar 76% dari wisatawan outbound Malaysia jelas untuk tujuan rekreasi. Sebagian besar minatnya untuk belanja, berwisata, dan mengunjungi temanteman dan kerabat. Karena itu destinasi atau tujuan outbound paling populer tetap Singapura. Belakangan ini, meningkat minat melakukan perjalanan ke negara-negara ASEAN lainnya seperti Vietnam dan Kamboja, terutama karena biaya-biaya yang lebih rendah di negara-negara tersebut. Ke Singapura tentu juga untuk perjalanan bisnis. Dalam hal kunjungan untuk bisnis ini, Hong Kong menjadi
tujuan yang paling cepat berkembang. Hong Kong dipandang sebagai pintu gerbang ke Republik Rakyat Cina, dan inilah sesungguhnya pasar pertumbuhan yang paling menarik di kawasan ini. Jumlah perjalanan bisnis ke Hong Kong meningkat terus rata-rata 8% per tahun. Lain lagi tujuan ke Inggris. Tahun 2008, Britania Raya memperingatkan pemerintah Malaysia lantaran warganya menjadi pelanggar visa terbesar di Inggris dan mengancam menghapus Malaysia dari Daftar Pembebasan Visa. Ini sedikit banyak telah mengurangi warga Malaysia bepergian ke Britania Raya. Tapi berpotensi beralih ke Uni Eropa. Pada saat yang sama, jumlah wisatawan Malaysia mengunjungi Eropa menurun sebagai akibat dari depresiasi ringgit.
Ihwal wisata belanja Pasar outbound kelas atas dalam hal maksud berbelanja, kebanyakan tetaplah utamanya ke Singapura. Namun, dihitung dari jumlah pengeluaran per kapita, belanja di Singapura sebenarnya salah satu yang terendah dari semua negara yang disurvei. Kenyataan ini dapat dihubungkan dengan fakta bahwa banyak warga Malaysia bepergian ke Singapura dalam rangka mengunjungi keluarga dan teman-teman, jadi, pengeluaran uang belanja mereka memang terbatas.
3
Vol. 1
PASAR Muangthai mencatat tingkat tertinggi kedua dalam hal pengeluaran wisatawan outbound Malaysia. Negeri gajah putih ini adalah tujuan populer bagi warga Malaysia karena negara itu telah membangun persepsi tentang prasarana jalan-jalan yang baik, budaya, alam, belanja, makan, dan kesehatan di samping berbagai atraksi. Namun, banyak konsumen Malaysia sensitif terhadap harga, dan skeptis menggunakan kartu kredit di negaranegara lain karena biaya tinggi yang dikenakan oleh penerbit kartu kredit pada transaksi internasional. Ya, mereka cenderung membayar tunai saja.
Prospek Pertumbuhan pengeluaran wisatawan Malaysia akan mengalami dampak negatif oleh sejumlah faktor yang berhubungan dengan penurunan ekonomi. Misalnya, inflasi di Malaysia telah mencapai tingkat yang tinggi, dengan harga meningkat 8% antara bulan Juni 2007 dan Juni 2008. Pada saat yang sama upah tetap relatif stabil, sehingga mengakibatkan penurunan disposable income para konsumen. Kedua, ringgit Malaysia, yang longgar dipatok ke dolar AS, melemah sepanjang tahun 2008 dibandingkan dengan mata uang yang paling utama. Yang terpenting lainnya, ringgit Malaysia telah melemah cukup besar terhadap dolar Singapura; perkembangan yang sangat signifikan mengingat fakta bahwa mayoritas wisatawan outbound di Malaysia pergi ke Singapura. Perjanjian open sky atau katakanlah
●
No. 7
●
Juli 2010
Forecast Wisata Outbound Malaysia menurut destinasi: 2010-2013 ‘000 orang
Australia China Hong Kong, China Indonesia New Zealand Saudi Arabia Singapore Thailand United Kingdom USA Other destinations Total
2010
2011
2012
2013
179.4 891.2 356.7 682.3 25.0 114.7 6,766.0 1,742.3 93.6 60.4 1,613.0
176.7 886.8 353.1 705.7 24.6 117.6 6,732.1 1,729.2 92.4 59.7 1,596.9
177.6 900.1 358.4 731.3 24.5 121.1 6,765.8 1,737.8 91.9 59.2 1,584.9
180.3 922.6 367.4 759.2 24.9 125.6 6,850.4 1,768.0 92.9 59.5 1,612.6
12,524.6
12,474.8
12,552.6
12,763.3
Source: Euromonitor International
Untuk Indonesia khususnya, angka proyeksi di atas sudah jauh dilampaui. langit terbuka, di ASEAN, akan meningkatkan persaingan antarmaskapai penerbangan. Maskapai bertarif rendah cenderung mengambil keuntungan dari kesempatan ini untuk meningkatkan pangsa pasar dengan mengorbankan maskapai tradisional yang secara tradisional mendominasi pasar. Perkembangan ini akan mendorong harga tiket ke bawah dan mendorong perjalanan yang lebih besar antara negara-negara ASEAN. Perjanjian itulah yang diharapkan menghasilkan peningkatan jumlah wisatawan Malaysia mengunjungi negaranegara seperti Filipina, Vietnam, dan Kamboja. Biaya-biaya yang lebih rendah di negara-negara ini akan menjadi daya tarik utama bagi banyak wisatawan out-
bound Malaysia yang sedang diperas oleh meningkatnya biaya hidup dan oleh karena itu mencari tempat tujuan yang lebih murah. Dari dimensi kuantitatif, Singapura dan Thailand akan tetap menjadi tujuan yang paling banyak dikunjungi untuk wisatawan outbound Malaysia. Jelas karena kedekatan jarak, sekedar border crossing saja, dalam hal Singapura, juga hubungan sejarah antara kedua negara. Negeri Cina diperkirakan akan tetap menjadi daya tarik kuat bagi banyak wisatawan outbound Malaysia, terutama bagi orang-orang keturunan Cina. Fakta bahwa ringgit Malaysia terdepresiasi terhadap mata uang Eropa, dan diprediksi terus melemah di tahun-tahun berikutnya, akan mencegah banyak orang Malaysia melakukan perjalanan ke Eropa.
Sebagai Kompetitor Indonesia
Shuttle bus di Malaysia menuju Genting Highland.
4
Menurut Euromonitor International, Malaysia tetap menjadi tujuan wisata populer meskipun ada kekhawatiran tentang peningkatan ketidakstabilan politik. Negara ini menawarkan banyak atraksi bagi wisatawan, termasuk atraksi budaya seperti kota-kota historis Malaka dan Georgetown, wisata alam seperti Gua Mulu, Pulau Sipadan, dan Taman Negara, dan belanja kelas dunia dan hiburan di kota-kota modern seperti Kuala Lumpur. Dengan harga murah, Malaysia terus menarik pelanggan dari seluruh dunia, terutama dari negara-negara dengan biaya hidup yang lebih tinggi. Angka kedatangan wisman tumbuh 9% per tahun, di mana kinerja itu dihubungkan ke sisa-sisa efek dari kampanye Visit Malaysia Tahun 2007.
Vol. 1
●
No. 7
●
Juli 2010
PASAR
Country of Origin Nah, ketika membandingkan jumlah wisman yang berkunjung ke Malaysia, sebagai destinasi kompetitor Indonesia, sebenarnya Singapura menyumbang rata-rata 50% dari total kedatangan wisatawan yang masuk ke Malaysia per tahun. Fakta bahwa Singapura sebelumnya merupakan bagian dari Malaysia berarti bahwa Singapura dan Malaysia mempertahankan hubungan yang kuat satu sama lain dan terdapat banyak ikatan budaya yang erat antara kedua negara. Hampir 50% dari pengunjung ex Singapura mengunjungi Malaysia melakukannya untuk mengunjungi teman dan kerabat. Lalu, Indonesia menyumbang angka kedua terbesar dalam kunjungan wisatawan ke Malaysia. Malaysia dan Indonesia juga mempunyai berbagai banyak kesamaan budaya dan dengan Sebuah mesjid di Malaysia. kedekatan kedua negara satu sama lain (berbagi perbatasan Kemana saja orang Malaysia pergi: 2007-2008 darat di Kalimantan), Malaysia juga dipandang murah dan mu‘000 orang dah untuk dicapai. 2007 2008 Diharapkan kedatangan wisatawan Australia 182.6 190.7 negara berkembang China 881.3 995.6 yang tercepat adalah Hong Kong, China 335.4 360.4 dari Cina. Cina menIndonesia 623.1 641.1 catat pertumbuhan New Zealand 25.2 25.9 ekonomi yang tinggi Saudi Arabia 107.3 110.8 maka kelas menengah Singapore 6,561.5 6,801.0 negeri ini berkemThailand 1,705.6 1,786.7 bang dengan cepat. United Kingdom 92.3 97.4 Wisatawan dari Cina USA 61.8 62.6 ke Malaysia ditaOther destinations 1,579.2 1,629.4 warkan kesempatan Total 12,155.3 12,701.7 untuk mengunjungi lingkungan budaya Source: Euromonitor International yang beragam di mana bahasa Cina digunakan sehari-hari. Selain itu, usaha di atas, jelaslah Malaysia itu bagi perjalanan antara Cina dan Malaysia Indonesia mempunyai dua sisi. juga meningkat dengan cepat sebagai Satu sebagai sumber wisatawan dampak bawaan dari peningkatan peuntuk inbound. sat dalam perdagangan antara kedua Ini pun masih ditambah nilai negara. lain: mereka juga ikut memproTuris dari Australia dan Inggris adamosikan destinasi Indonesia, lah yang tertinggi dalam hal berbelanja. lantaran berkepentingan menarik Malaysia telah menikmati gelombang wisman dari negara-negara lain besar dalam jumlah wisatawan yang termasuk yang long haul seperti berkunjung dari negara-negara Barat Eropa, untuk mengunjungi Ma- Mal di Malaysia. dalam beberapa tahun terakhir sebagai laysia sekalian ke Indonesia. akibat dari promosi luas sebagai tujuan Malaysia untuk berkunjung ke IndoneSisi lainnya, terutama dilihat dari wisata. Banyak wisatawan mengunsia. Seraya maskapai penerbangan naperspektif pasar negara ASEAN, samjungi Malaysia bagian Barat yang lebih sional Indonesia menambah terus rute pai Cina dan Jepang, maka Malaysia makmur dan menikmati berbelanja di dan frekuensi penerbangan antara kotaitu menjadi kompetitor ‘kuat’ terhadap high-end mall. kota di Malaysia dengan di Indonesia, destinasi pariwisata Indonesia. tampak maskapai LCC dari Malaysia Kini, Indonesia sedang menikmati dan Singapura pun semakin menambah pertumbuhan yang semakin potensial Malaysia: dua sisi kemampuan aksesibilitas udara. ■ akan kian tinggi, dari pasar wisatawan Berdasarkan perbandingan dicatat
5
Vol. 1
BISNIS
●
No. 7
●
Juli 2010
Urusan Bahasa Asing Demi Kenyamanan Wisatawan B isnis penerbangan Garuda Indonesia pada rute Indonesia ke Cina (pp) tampaknya berjalan bagus. Tapi ada satu kendala. Penumpang menuntut petugas di atas pesawat agar fasih dalam menggunakan bahasa mereka. Yaitu bahasa Mandarin. Ketika membawa rombongan para pelaku bisnis pariwisata Indonesia ke Cina, dengan penerbangan Garuda ke Beijing, Vinsensius Jemadu, Kasubdit Hubungan Lembaga Pariwisata dan Widyawisata Kemenbudpar, menceritakan kepada General Manager Garuda di Beijing, Sentot Mujiono, bagaimana ‘usulan’ muncul lagi dari penumpang Garuda Indonesia rute Jakarta-Beijing. Bahwa bahasa Mandarin yang ‘dibacakan’ oleh pramugari Garuda di pesawat, terdengar ‘tidak pas’. Baik pengucapan maupun kalimat. Pengalaman itu terjadi di pertengahan bulan Juni lalu. Garuda Indonesia rupanya justru sudah mempersiapkan tenaga-tenaga pramugari asing dari negeri asal mereka, dari Cina, Jepang dan Korea. Tentulah, penerbangan rute ke Jepang dan Korea pun agaknya menuntut kebutuhan serupa. GM Garuda di Beijing, memperjelas persiapan dimaksud. Bahwa sudah beberapa lama ini dipersiapkan sejumlah pramugari untuk memenuhi tuntutan kemampuan bahasa Mandarin, Jepang, dan bahasa Korea. Mereka direkrut dari negeri asal masing-masing. Mereka akan mulai bertugas aktif di setiap penerbangan Garuda rute ke Cina, Jepang dan Korea mulai bulan Juli ini.. Tak tanggung-tanggung, menurut Sentot, “sejumlah 19 native Chinese sudah menjalani pelatihan, bersama 25 native Japanese dan 20 Korean native,” ujar Sentot. Diungkapkannya, manajemen Garuda memang berupaya serius membangun pengertian di kalangan internal Garuda, agar ‘secara bisnis’ dapat memahami dan menerima kebijakan baru tersebut. Yakni mempekerjakan tenaga kerja asing, khususnya pertimbangan keahlian berbahasa tersebut. Resistensi yang potensial timbul dari karyawan terhadap penggunaan tenaga kerja asing, perlu dinetralkan. Dia pun mengungkapkan, kalau tenaga pramugari asing direkrut dari Cina, beban biaya ternyata tidak lebih mahal dibandingkan tenaga kerja dalam negeri sendiri. Hal yang mudah dapat dimaklumi, mengingat standard penggajian di negeri Cina tentulah tidak ‘semahal’ dibandingkan Jepang dan Korea. Adapun dari Jepang, Garuda Indonesia pernah mempekerjakan wanita warga negara Jepang, tetapi dalam status ‘inter-
6
Sentot Mujiono preter’ dan ‘outsourcing’. Perkembangan bisnis pada rute Indonesia-Jepang suatu ketika telah mengharuskan Garuda menghentikan penggunaan ‘interpreter on board’ itu. Sekarang tentulah telah ditemukan penghitungan kompensasi antara beban biaya menggunakan tenaga kerja asing, dengan penghasilan bisnis yang diperoleh. Setidak-tidaknya, kebijakan itu untuk memenuhi persyaratan dasar guna meningkatkan kualitas pelayanan. Cathay Pacific dan Singapore Airlines dikenal sebagai airlines yang mempekerjakan cabin crew dari berbagai warganegara, multi nationals. Ada dari Indonesia, India, Muangthai, Cina, Jepang, dan seterusnya.
Tambah Kapasitas Frekuensi Tahun 2010 ini kami siap menambah kapasitas 30 persen, Sentot menerangkan mengenai bisnis penerbangannya untuk rute Indonesia ke Cina. Beijing-Jakarta dari tiga kali menjadi lima sekali seminggu, menggunakan pesawat A330-300 berkapasitas 300 penumpang, mulai tahun 2011. Ke Shanghai tetap empat kali seminggu tapi ke Guangzhou dan Hong Kong, satu penerbangan setiap hari. Banyak yang meminta penerbangan rute langsung dari Cina ke Bali. Tapi menurut Sentot, kebijakan Garuda adalah menambah frekuensi penerbangan dari dan ke Jakarta terlebih dahulu.
Pramuwisata Dimaklumi betapa pasar wisatawan Cina sungguh ‘lucrative’. Datang pula
usulan agar ada yang mau memproduksi sinetron yang dilaksanakan di Indonesia. Atau yang diputar di TV Cina, seperti di Korea Selatan. Perihal itu Vinsensius Jemadu mengungkapkan, Kemenbudpar dalam tahun 2010 ini, akan mengundang TV dari Cina untuk membuat film dokumenter. Maksudnya, film tersebut direncanakan untuk ditayangkan di TV Cina. Itu menyangkut bidang promosi. Di lapangan praktik bisnis, datang keluhan dari operator tur Cina, turis mereka cukup antusias ingin ke Yogyakarta, akan tetapi pramuwisata berbahasa Mandarin sukar didapat. Kepala Disparda Yogyakarta, Tazbir, menjawab “we will add more Mandarin speaking guide in Yogyakarta”. Vinsensius kembali menegaskan, dalam rangka mendukung ketersediaan tenaga pelaksana yang ‘mumpuni’ di praktik bisnis, Kemenbudpar melaksanakan pelatihan yang fokus dalam tahun 2010 ini, bagi pramuwisata untuk menggunakan tiga bahasa, yakni Mandarin, Rusia dan Arab. “Mereka yang akan mengikuti pelatihan itu didatangkan dari banyak destinasi wisata di Indonesia,” ujar Vinsensius. Kita sering mendengar ungkapan, bisnis pariwisata secara populer disamakan dengan bisnis menjual cerita. Dan cerita-cerita itulah yang disajikan oleh para front-liners yang berhadapan langsung dengan para turis alias konsumen. Peran di bidang komunikasi ini, diwakili antara lain oleh para tour guide, dan, pramugari di atas pesawat. Semakin fasih mereka berinteraksi dalam bahasa sang Tamu atau Turis, semakinlah ‘sapta pesona’ akan bisa diterapkan. Ketika Anda sedang berjalan-jalan di luar negeri, tiba-tiba berjumpa orang yang lancar berbahasa Indonesia. Bukankah timbul rasa antusiasme berkomunikasi? Bahkan sebenarnya, di hati terselip timbulnya rasa ‘nyaman’. Bagi wisatawan Jepang, rasa ‘nyaman’ itu malahan sebenarnya diambil ke hati sebagai kata lain dari ‘perasaan aman’.
Lombok dengan bandara baru Seorang wakil dari Disparda propinsi Lombok mengungkapkan, bandara internasional yang baru dibangun akan mulai beroperasi Desember 2010 ini. Itu menggantikan bandara lama yang masih digunakan sekarang. Siapkah industri pariwisata setempat menyongsong peluang bisnis itu? ■
Vol. 1
●
No. 7
●
Juli 2010
BISNIS
Penjualan On-line oleh Agen Memang Masih Kecil
Y
ekti P Suraji adalah salah satu pelaku bisnis di bidang travel agent dan tour operator untuk wisata nusantara. Berbicara penjualan wisata melalui on-line, dari pengalamannya hingga sekarang barulah mencapai sekitar 10 persen saja. Bagaimana tour operator menarik minat calon wisatawan untuk membeli paket dalam negeri? Menurut dia, selain melalui iklan, kini juga melalui website. Karena orang Indonesia belum banyak yang ‘internet minded’, maka booking melalui internet hanya berkisar 10% saja, sisanya booking melalui telepon. Dari pengalaman perusahaannya, konsumen yang mempelajari informasi paket tour melalui website, barulah pada tahap ‘embrio’. Selama 6 bulan terakhir misalnya, barulah ada 3000 hit masuk. Berarti sekitar 500 kali saja dalam sebulan website-nya mengabarkan informasi mengenai paket turnya. Belum diketahui berapa di antara hits tersebut yang efektif menjadi transaksi membeli tur.
Paket Dalam Negeri ? Meski bisnis penjualaan paket dalam negeri hanya 20% dari total omzet perusahaannya, namun dia menyatakan bahwa peluang untuk penjualan paket wisata dalam negeri ini, masih bisa lebih besar di masa yang akan datang. Saat ini penghasilannya didominasi penjualan tiket pesawat. Bila anda menerima brosur tabel paket tour wisata dalam negeri, terlihat menggiurkan harganya. Misalnya saja penawaran dari salah satu travel agent, paket tour ke Manokwari harganya Rp. 600.000 menginap di Swissbell Hotel Manokwari, satu kamar berdua, makan pagi di hotel, transfer airport Hotel pp dan full day tour 1x. Tapi, tunggu dulu, biaya itu belum termasuk air fare tentunya, yang bisa mencapai Rp. 6.000.000 pp untuk rute Jakarta-Manokwari. Dengan demikian bila digabung biayanya, maka harga paketnya menjadi tidak murah lagi. Jadi, menjual paket tour dalam negeri masih terasa besar tantangannya, ditilik dari harga yang belum kompetitif maupun dari aspek keunggulan destinasi yang belum maximal. Tidak seperti menjual outbound, pasar dapat
Untuk menarik minat calon wisatawan membeli paket dalam negeri adalah selain melalui iklan, kini juga melalui website. Yekti P Suraji bergerak sendiri tanpa upaya keras mendorongnya. “Rata-rata biaya transportasi jumlahnya dua kali lipat dari komponen biaya lainnya,“ kata Yekti lagi. Maka dukungan airlines terhadap wisata dalam negeri, sangat diharapkan oleh kalangan operator tour dalam negeri. Airlines tidak hanya sekedar menjual tiket agar orang bergerak dengan trasportasi pesawat, lebih dari itu secara bisnis airlines pasti menemukan solusi untuk menampung aspirasi travel agent, membuat paket inclusive air fare yang terjangkau masyarakat. “Banyak cara, antara lain dengan memberikan harga khusus bagi travel agent untuk penerbangan siang yang tidak padat,” ujarnya.
Wisata Bujet dan Non-Bujet Dewasa ini sedang berkembang pandangan-pandangan mengenai upaya memajukan wisnus berkaitan dengan peran airlines. Penerbangan nasional telah berkembang pesat. Tapi sistem dan tata niaga penerbangan yang juga sudah berubah sangat cepat dengan sistem on-line booking, dan sebagian bahkan sudah memasuki on-line ticket purchasing, belum membuka peluang dinamis bagi travel dan tour operator untuk membuat paket-paket inklusif tiket penerbangan, khususnya untuk wisata nusantara.
Di lain pihak unsur-unsur pembentuk harga paket wisnus mulai dari akomodasi, kegiatan tur termasuk atraksi, juga belum berinisiatif menyediakan harga-harga yang menarik wisnus. Sementara itu ada gagasan dari pihak penerbangan, untuk mengajak stakeholders pariwisata, berupaya membentuk suatu sistem dan tata niaga yang bisa menciptakan ‘Budget Tourism’ dan ‘Non-Budget Tours’. Gagasan ini sebenarnya bukan hanya untuk tujuan inbound tourism, tetapi justru untuk ‘domestic tourism’. Dengan kata lain, bisa menciptakan paket-paket ‘Wisata Bujet’ dan ‘Wisata non-Bujet’. Jika pihak penerbangan menyediakan secara sistemik tata cara penjualan tiket dan penyediaan seats pesawat dengan harga khusus untuk ‘paket wisata dalam negeri’, dalam jangka waktu dan destinasi tertentu, dan pihak tour operator dan akomodasi melakukan kebijakan serupa, maka harga dasar suatu paket wisnus akan ‘meng-generate’ pasar dan konsumen. Terlebih lagi, jika outlet pariwisata untuk atraksi, kegiatan wisata, seperti kegiatan di marine tourism, kegiatan sport tourism, bersedia menciptakan ”harga khusus untuk paket wisnus khusus pada periode yang disepakati”, maka wisnus akan semakin tergerak. Siapa yang akan memulai ? ■
7
Vol. 1
BISNIS
●
No. 7
●
Juli 2010
Bisnis Hotel On-line Lebih Maju
B
isnis hotel ternyata lebih berpeluang jauh lebih banyak dalam memanfaatkan penjualan on-line ketimbang travel agent dan tour operator. Dengan random survey ditemukan, bisnis hotel di Bali sudah jauh lebih maju dengan on-line reservation and sales. Para travel agent dan tour operator, yang sudah memiliki website, dan berusaha memasarkan dan menjual melalui internet, menghadapi kelemahan dibandingkan hotel. On-line penjualan hotel dapat memberikan konfirmasi langsung terhadap sesuatu permintaan informasi, ketersediaan kamar dan harganya sampai konfirmasi segera. Sedangkan travel agent masih memerlukan waktu untuk menjawablangsung atas sesuatu booking hotel, karena seringkali harus mengecek terlebih dahulu pada pihak hotel. Namun di Bali, ada pula perorangan yang menjual tur melalui on-line. Kendati yang diperoleh adalah konsumen turis FIT atau kelompok kecil, tetapi ya, mereka berhasil menarik wisman.
8
Melayani secara individual, merangkap sebagai guide sekaligus pemilik perusahaan, terlepas dari mereka memiliki izin usaha, sertifikasi pramuwisata, atau tidak. Wayan Supandi memimpin salah satu akomodasi di Bali, dengan kapasitas 43 Villa luxurius yang setiap villa berfasilitas kolam renang sendiri. Tarif villanya mulai US$ 360 sampai US$ 510 ++. Sejak November 2009 yang lalu membuka fasilitas on-line sales and booking di website-nya. Enam bulan kemudian, Supandi mengatakan: “Kini kami berhasil mendapatkan penjualan sekitar 35 persen dari booking on-line,”, kata dia. Gejalanya akan semakin meningkat, katanya lagi. Bagi hotel tentu lebih menguntungkan. Etik berbisnis dengan travel agent tetap dilaksanakan sebagaimana lazimnya, di mana para travel agent tetap diberikan confident atau contract rate, yang tarifnya lebih murah dari published rate di on-line. Dan tampaknya perkembangan seperti itu kini semakin meluas di antara bisnis penginapan di pulau dewata itu.
Wayan Supandi
Strategi atau gimmick komunikasi pemasaran Suatu masa di Jakarta ada sebuah hotel internasional terkenal, melancarkan kampanye pemasarannya dengan slogan komunikasi mengenai keunggulan propertinya. Keunggulan pertama, disebutnya location. Kedua, location. Ketiga, location. Itulah yang namanya ketika itu Jakarta Hilton Hotel. Memang, kala itu di sepanjang jalan Thamrin dan Sudirman, Jakarta, hanya ada saingannya, Hotel Sari Pacific, Hotel Indonesia dan Hotel Sahid Jaya. Lokasi Hilton memang paling strategis lantaran berada di sudut jembatan Semanggi, yang membuka jalan masuk keluar ke empat arah di jalan utama kota Jakarta. Kendati berbeda konteksnya, fenomena komunikasi pemasaran di dunia sekarang seakan menuntut prioritas dengan bunyi yang mirip. Pertama, on-line, Kedua, on-line dan seterusnya. Kalau ketinggalan menggunakan online sales, cenderung akan ketinggalan dalam memperoleh bisnis, atau terpukul oleh pesaing. Pesaing di dalam negeri antar perusahaan, pesaing di luar negeri dalam konteks persaingan antardestinasi. Website Kemenbudpar dewasa ini, pada domain www.indonesia.travel, menjalin jejaring dengan perusahaanperusahaan praktisi bisnis pariwisata. Website resmi itu, tentu saja tidak boleh terlibat dalam kegiatan komersial, termasuk on-line sales and reservation. Namun ada jalan melalui jejaring link, sehingga website Kemenbudpar, sekali dikunjungi oleh calon wisman di mancanegara, pada saat sama dapat dihubungkan dengan hotel untuk memesan kamar, atau dengan tour operator untuk membuking paket wisata. ■
Vol. 1
●
No. 7
●
Juli 2010
SARANA PROMOSI
Lebih Sejuta Mendukung Bisnis Anda
S
atu juta lebih (1.144.750) jumlah seluruh material promosi yang diproduksi oleh Kemenbudpar tahun 2010, dan jumlah itu akan ditingkatkan menjadi 1.128.000 di tahun 2011. Dibuat dalam sembilan bahasa, sesuai kebutuhan jenis materi promosi pasarnya: Arab, Belanda, Inggris, Jepang, Jerman, Korea, Cina, Perancis dan Rusia. Pengedaran media promosi tersebut, berupa barang cetakan mulai dari brochure, leaflet, poster sampai barang elektronik berupa keping-keping CD, sudah barang tentu ke berbagai negerinegeri pengguna bahasa tersebut. Baik melalui kantor perwakilan pariwisata (VITO), kedutaan dan konsulat jenderal dan sudah pasti melalui setiap eventevent promosi pariwisata di dalam dan luar negeri. Materi promosi berbahasa Indonesia juga diproduksi dan diedarkan, ini sejalan dengan strategi berslogan ”Kenali Negerimu Cintai Negerimu”, KNCN. Bahkan kenyataannya, sekitar 30 % dari total anggaran untuk sarana promosi dibelanjakan bagi promosi wisata nusan-
Iklan cetak di luar negeri.
tara, wisnus. Promosi above the line di dalam dan luar negeri masih tetap dijalankan, maka tetaplah ada dimuat iklan-iklan promosi di media TV mancanegara dan media cetak, suratkabar dan majalah. ”Promosi above the line masih besar, menelan biaya besar karena memang relatif jauh lebih mahal. Maka quantity kami kurangi,” ujar Esthy Reko Astuty, direktur Direktorat Sarana Promosi. Mengejawantahkan strategi pemasaran pariwisata, setiap materi promosi dan ‘pesan-pesan promosi’, sudah dua tahun ini mendukung konsep horizontal marketing. Antara lain, pesan-pesan promosi untuk menjangkau komunitas per komunitas, di mana konsep pemasaran horizontal itu sendiri mengandung sasaran-sasaran yang spesifik komunitas sosial, business, budaya sampai masyarakat ekonomi bisnis. Jadi, selama tahun 2010 ini, sebanyak 33 jenis material promosi yang diproduksi dan diedarkan. Di antaranya, sejumlah 72.000 buah merupakan promosi beberapa special interest tours. Tahun 2011 dirancang keseluruhan2 nya akan dijadikan 31 jenis. d Isi dan pesan-pesan yang disajikan pada materi mate promosi yang berupa barang cetakan, bervariasi mulai dari ceta yang bersifat berssifat informasi informaasi generik, gen neriik,,
Esthy Reko Astuty, sampai berisi promosi special interest, dan booklet mengenai destinasi pariwisata dari daerah-daerah di Indonesia. Itu semua dikerjakan di Direktorat Sarana Promosi di dalam lingkup Ditjen Pemasaran Kemenbudpar.
Semakin ke eletronic media Tahun 2010, sudah dan akan dilaksanakan penciptaan dan penggandaan E-brochure, CD interaktif, kompilasi film-film promosi, sehingga mencafilm f pai jumlah 96.000 keping. ju Tahun 2011, dirancang materiTa materi mate tersebut akan mencapai 125.000 keping. Penciptaan dan 125.0 penggandaan material berisi propeng mosi mos khususnya lima destinasi pariwisata Indonesia, untuk propari mosi mo ke luar negeri, akan berjumlah 6.250 keping. Memang tugas pokok di direktorat ini, kalau disaripatikan, tor mencakup: pekerjaan produksi me material yang mendukung konm sep se horizontal marketing; mengembangkan kemampuan mengelola ba dan d memanfaatkan on-line media, untuk mendukung konsep comu munity marketing; memproduksi m material sebagai sarana dan m pra p sarana promosi yang diperlukan oleh kegiatan pemasaran l dari direktorat-direktorat lain.
9
Vol. 1
SARANA PROMOSI Merincinya lebih lanjut, fungsifungsinya dapat dikatakan begini: 1. Mengelola website, on-line promotion. 2. Marketing Public Relations, melalui media cetak, elektronik, event outdoor maupun indoor, di pasar-pasar wisman yang disasar oleh Kemenbudpar di luar negeri, dan di dalam negeri. 3. Menyiapkan prasarana promosi dan sarana, mulai dari desain image, pencitraan dan pemasaran, sampai mendokumentasi kegiatan-kegiatan berkaitan dengan pelaksanaan produksi di lapangan. 4. Merancang dan memproduksi material promosi tersebut di atas tadi. 5. Mendistribusikan semua material tersebut ke mancanegara selain di dalam negeri. Maka demikianlah jika Anda selaku industri pariwisata yang memerlukan material promosi, dalam rangka co-marketing antara swasta dan Kemenbudpar, direktorat ini akan mendukung. Juga, dalam rangka social marketing, Kemenbudpar bersedia melakukan pembinaan komunitas, mendukung acara-acara yang diselenggarakan oleh komunitas-komunitas yang berinisiatif. Termasuk mendukung penguatan isi dan muatan pada media milik para blogger di internet. Website www.indonesia.travel, kini telah semaikin diperluas dan ‘dipercanggih’. Meski tak boleh terlibat kegiatan commercial sebagai website resmi yang dibiayai APBN, namun melalui sistem jejaring internet, para pengakses indonesia.travel dapat dihubungkan dengan commercial web milik para unsur industri pariwisata. Pengakses dapat memperoleh informasi destinasi, akomodasi, aksesibilitas,
No. 7
●
Juli 2010
Iklan banner di Timur Tengah. paket-paket wisata, dan sekaligus bisa melakukan on-line booking and purchasing. Sesuai dengan ketersediaan yang berbeda dari masing-masing unit bisnis yang linked ke website resmi. ”Ini merupakan penerapan konsep fasilitasi bagi industri swasta. Kami mempromosikan website Kemenbudpar sebagai sumber informasi aktif, dan pihak swasta bisa linked untuk pemasaran dan penjualan,” ujar Esthy Reko Astuty. Memang, jumlah produksi fisik material produksi berupa barang cetakan, jumlahnya terbatas sesuai kemampuan anggaran. Karenanya kepada KBRI, misalnya, selain disedia-
Strategi pemasaran pariwisata Indonesia 2010 oleh Ditjen Pemasaran. Produksi sarana promosi mengejawantahkan strategi pemasaran ini.
10
●
kan hard copy, brochure, booklet dan lain sebagainya, juga selalu disertai soft copy. Jika soft copy kekurangan dalam jumlah, masih lebih mudah untuk diperbanyak alias di-copy. Untuk promosi pariwisata, masih ditambah lagi dengan produksi material yang akan dilaksanakan oleh kantor-kantor VITO, Visit Indonesia Tourism Officer yang merupakan kepanjangan tangan dari Kemenbudpar di luar negeri. Dewasa ini sudah beroperasi VITO di Australia, di Cina pada dua kota, India, Jerman, Jepang, Kuala Lumpur, Prancis, Rusia, Singapura, dan Korea Selatan (dioperasikan oleh kantor Garuda Indonesia Holidays ). Ya, jumlah sejuta lebih, untuk mencakup 16 negara sebagai pasar utama saja, dan di dalam negeri, bukankah terasa ‘sedikit’? Disitulah terletak situasi di mana kalangan industri dengan Kemenbudpar, dan jangan lupa, dengan dinasdinas pariwisata di daerah, dapat mengoptimalkan pemanfaatan efektifitas dari setiap materi promosi yang disediakan. Dengan kata lain, materi promosi pariwisata Indonesia juga diproduksi sendiri-sendiri oleh masing-masing daerah. Tinggal meningkatkan kualitas. ■
Vol. 1
●
No. 7
●
Juli 2010
produk-produk khusus. Setelah produk terbukti populer dan kompetitif, para anggota secara bersama-sama men-jual produk-produk tersebut. Masih ha-rus dilihat apakah konsep baru ini da-pat sesukses pasar terbuka yang men-jual barang-barang berwujud.
bali ke agen perjalanan, karena menyadari bahwa travel on-line seringkali tidak bisa memuaskan kebutuhan wisatawan yang semakin bervariasi. Hal ini karena warga Australia semakin banyak bepergian untuk memanjakan kepentingan mereka, dan memuaskan kebutuhan-kebutuhan khusus yang memerlukan jasa agen perjalanan. Termasuk untuk spa. Pemesanan secara on-line di ritel travel mencapai 11% dari total pasar ritel travel, sebagian besar berasal dari transaksi sederhana seperti dari penerbangan atau pemesanan hotel. Untuk transaksi yang lebih kompleks dan bernilai tambah, agen perjalanan masih jadi pilihan dominan, walaupun warga Australia, karena keakraban dan tingkat penyerapan internet yang tinggi, biasanya meneliti pilihan mereka secara on-line sebelum datang ke agen perjalanan. Lebih lanjut, dengan sejumlah besar informasi yang tersedia bagi wisatawan on-line, warga Australia semakin mencari lokasi-lokasi yang lebih eksotis, dan ini menginspirasi mereka untuk bepergian ke lokasi di mana penggunaan agen perjalanan untuk mengatur liburan mereka diperlukan.
Jepang
Jerman
Penjualan lewat internet akan terus bertumbuh. Konsumen ini akan menjadi lebih percaya diri dalam membeli produk perjalanan dan wisata secara online, karena situs perusahaan travel menjadi lebih canggih, lebih aman dan lebih mudah digunakan. Transaksi melalui internet diharapkan meningkat 70% secara konstan dengan proyeksi hingga ¥ 869 miliar pada tahun 2013. Ini akan setara dengan 12% dari total penjualan. Tetapi, kendati penetrasi internet meluas ke rumah tangga, banyak konsumen yang online untuk mengumpulkan informasi pada hari libur mereka atau membuat rencana liburan. Toh, kebanyakan tidak membeli produk secara online. Pelanggan umumnya merasa bahwa ritel travel tradisional lebih dapat diandalkan, terutama untuk produk perjalanan luar negeri yang mahal. Selain itu juga banyak orang Jepang yang tidak suka menggunakan kartu kredit untuk pemesanan online demi alasan keamanan.
Pemesanan on-line kian bertumbuh di semua pasar yang relevan, dengan penetrasi broadband yang meningkat, dan kebiasaan konsumen pun bergeser lebih jauh. Selain itu, pemesanan online didorong oleh aktivitas yang kuat dari sisi penawaran, termasuk pengembangan dan peningkatan website/portal, aliansi strategis dalam bentuk penjualan layanan pelengkap dan iklan yang kuat. Pangsa pasar internet tertinggi di transportasi udara (43%), diikuti oleh rental mobil (30%) dan hotel (24%). Sebaliknya, internet belum memiliki kepentingan yang sama untuk produk ritel seperti perjalanan paket liburan. Peran internet dalam penjualan ritel perjalanan dan industri pariwisata diperkirakan akan meningkat lebih lanjut. Pada tahun 2013, penjualan internet diharapkan mencapai 69% di bidang transportasi udara, bagian 49% dari penjualan mobil sewa, pangsa 48% dari penjualan hotel, dan 48% dari penjualan ritel perjalanan. Pertumbuhan akan ditopang oleh kenaikan terus-terusan dalam jumlah konsumen Jerman dengan akses internet broadband. Keakraban lebih besar dengan website yang menjual produk pariwisata. Dan, tumbuh kebiasaan menggunakan internet bukan hanya sebagai sumber informasi, tetapi juga untuk melakukan pembelian. ■
Penjualan On-line Pariwisata
di Beberapa Negara Belanda Penjualan online terus berkembang dengan tingkat pertumbuhan 20% lebih. Total tahun 2008 penjualan online sudah mencapai nilai EUR 2,3 miliar. Nilai ini merupakan 24% dari total nilai penjualan pada 2008. Biro Perjalanan TUI Nederland BV merupakan agen terbesar di Belanda. Mencatat penjualan sekitar EUR 1,5 miliar tahun 2007, dengan pangsa pasar 15%. Beradaptasi menggunakan Internet untuk pasar eceran. Populer dengan situsnya lastminute.nl, melayani orangorang yang mengambil keputusan last minute untuk melakukan perjalanan. Agen lainnya, BCD memimpin dalam teknologi Internet. Mengoperasikan beberapa merek untuk penjualan ritel, sekaligus mengembangkan infrastruktur Internet dan melayani pemesanan teknologi online bagi banyak perusahaan perjalanan lainnya. Dengan internet sebagai alat baru untuk menjual produk perjalanan, muncul beberapa pendatang baru di pasar ritel. Para penjual langsung pun mulai beralih menjadi pemain pasar utama di penjualan online, sampai memasuki pasar langsung ke dalam rumah tangga.
Korea Selatan Di antara wisatawan outbound, 34,1% memperoleh informasi dari Internet dalam persiapan untuk sebuah perjalanan keluar di tahun 2007, yang lebih tinggi dari 27,7% yang menggunakan agen perjalanan. Online Travel Agent, salah satu kunci agen perjalanan online, me-ngalami 33% kenaikan penjualan bera-sal dari wisatawan outbound pada ta-hun 2007, penjualan tiket pesawat dan kamar hotel online juga meningkat. Lima operator tur besar di Korsel meng-klaim hampir 50% dari total nilai ritel perjalanan di Korea Selatan. Pada tahun 2008, gabungan penjualan online produk-produk wisata diluncurkan sebagai percobaan. Jenis baru online ini menjual seperti sebuah pasar ter-buka di mana semua agen perjalanan anggota dapat memposting produk mereka. Perwakilan agen perjalanan direkrut dari setiap daerah, dan setiap anggota didorong untuk mengembang-kan
Australia Meskipun masih merupakan segmen yang kecil, paket spa mengalami perkembangan paling cepat pada tahun 2008, naik sebesar 32% Warga Australia telah bergeser kem-
11
Vol. 1
AKSESIBILITAS
Mengoptimalkan Momentum Pertumbuhan
●
No. 7
●
Juli 2010
rat sedang melakukan gerakan ‘lompat galah’ melampaui target yang terpasang pada Rencana Pengembangan Jangka Pendek. Bukan tanpa konsekwensi adanya capaian seperti ini. Selain segenap unsur industri pariwisata, dan, stakeholders, perlu menaruh perhatian pada upaya lebih lanjut ‘memanfaatkan momentum pertumbuhan’, terpampang kini satu peluang ‘lompat galah’ berikutnya. Untuk menyongsong periode tahun 2011. Tahun di mana kompetisi antardestinasi semakin tajam sejalan dengan perbaikan ekonomi yang menggelinding. Dirjen Pemasaran Pariwisata, Sapta Nirwandar, mengingatkan, di tengah pertumbuhan yang akan mulai marak, Indonesia justru menghadapi kompetisi dari destinasi di negeri tetangga.
Kapasitas penerbangan
K
urun waktu lima bulan pertama Januari-Mei 2010, telah dicapai tingkat pertumbuhan rata-rata 15,22% pada jumlah kunjungan wisman, dibanding periode sama tahun lalu. Melalui 19 pintu masuk utama berdasarkan kewarganegaraan, BPS telah mencatat capaian jumlah 2.601.922 wisman, meningkat dari 2.258.258 pada periode sama tahun 2009. Momentum pertumbuhan relatif tinggi tampaknya sedang kembali di Indonesia. Beberapa faktor pendukung
utama terasa perlu diperhatikan. (1). Pada semester I (dan selanjutnya pada semester kedua 2010), telah dan akan bertambah kapasitas penerbangan luar negeri. (2). Economic recovery sedang menjalar di banyak negeri. (3). Berpadu dengan pertimbangan atas dampak akumulatif dari kegiatan promosi pemasaran pariwisata Indonesia, sejak tahun 2009 yang lalu sampai selama semester I 2010, timbullah perhitungan dan harapan, bahwa target jumlah kunjungan wisman tahun ini, 6,75—7 juta wisman, sangat mungkin akan terlampaui. Dengan faktor-faktor pendukung utama disebutkan di atas, jikalau konstan saja berlangsung pertumbuhan rata-rata 15% hingga menutup tahun 2010 ini, maka sedikitnya 7,2 juta atau lebih, jumlah wisman ke Indonesia. Di samping itu, secara empiris jumlah wisman pada semester pertama biasanya mengisi proporsi sekitar 45 % dari jumlah total tahun berjalan. Maka semester kedua cenderung dipenuhi dengan jumlah 55% dari total per tahun. Hasilnya, pariwisata Indonesia iba-
Perkembangan di bidang aksesibilitas menambah penjelasan bagi kita. Arus penumpang penerbangan internasional yang diangkut maskapai nasional saja sepanjang Januari-Maret 2010 melonjak 39,8% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, atau mencapai 1,401 juta orang. Mulai Maret 2010 maskapai yang berpusat di Uni Emirat Arab, Emirates, mengoperasikan penerbangan JakartaDubai dua kali sehari. Ini berarti menambah kapasitas tempat duduk yang semula 2.600 setiap minggunya menjadi 9.500.
Target Wisman 2010 menurut pasar SINGAPORE MALAYSIA AUSTRALIA JEPANG CHINA REPUBLIC KOREA SELATAN TAIWAN USA UNITED KINGDOM FRANCE NETHERLANDS GERMANY INDIA RUSSIAN SAUDI ARABIA Others Middle East OTHERS Total
1,500,000 1,300,000 620,000 525,000 630,000 300,000 225,000 180,000 175,000 200,000 200,000 150,000 140,000 87,000 60,000 35,000 673,000 7,000,000 Ditjen Pemasaran
12
Vol. 1
●
No. 7
●
Juli 2010
AKSESIBILITAS
Berdasarkan data periode Oktober 2009-Maret 2010 Total kapasitas tempat duduk untuk ketibaan internasional di Indonesia, per minggu Total kapasitas tempat duduk untuk ketibaan internasional di Indonesia, per tahun
349.750 9.093.500
Kapasitas tersebut tampaknya belum optimal dieffektifkan dalam menarik wisman berkunjung lebih banyak ke Indonesia.
Garuda Indonesia, calon emiten Bursa Efek Indonesia, menargetkan pertumbuhan bisnis di atas 10% selama 2010. Akan melayani penerbangan ke Amerika Serikat di penghujung 2012 dengan menggandeng Delta Airlines dan China Airlines serta kemudian akan menetapkan penerbangan langsung Amerika Serikat pada 2013. Sejak Mei yang lalu, di Cina, ikut berpromosi di World Expo Shanghai dengan memberikan berbagai hadiah, seperti tiket Garuda PP Shanghai-Jakarta dan Bali, serta paket tur yang didukung oleh Hotel Intercontinental, Ramada Bintang Bali, dan Hotel Borobudur. Ditargetkannya jumlah penumpang selama berlangsungnya World Expo itu, Mei-Oktober 2010, meningkat 30% atau antara 6.000 7.000 orang per bulan, sehingga seat load factor menjadi sekitar 80%. Di bandara Bandung tahun 2010 telah terjadi kenaikan arus penumpang 16% dari tahun 2009. Kini, 2500 orang per hari. Untuk tahun 2011, berbagai maskapai sudah mendaftar untuk beroperasi ke sini, sehingga diperkirakan ‘jumlah penumpang bisa naik tiga kali lipat.’ Malaysian Airlines pada 16 Juli 2010 memulai satu kali penerbangan setiap hari Kuala Lumpur-Bandung, menargetkan 54 ribu wisatawan per tahun bisa dibawanya. Manager MAS Indonesia diberitakan mengatakan: ”kita tidak membawa pelancong Malaysia saja untuk masuk ke Indonesia”, tetapi juga dari rute-rute mancanegara dari Eropah, Jepang, hingga Australia. MAS menggunakan Boeing 737-400 sesuai kemampuan landasan pacu bandara Husein Sastranegara. Landasan itu sedang ditingkatkan agar tahun depan mampu didarati oleh pesawat tipe lebih besar. Maka sama seperti AirAsia, berencana akan mengganti pesawatnya dengan tipe Airbus, manakala overlay landasan pacu itu sudah selesai. Maka boleh jadi tahun depan jumlah wisman ke Bandung akan dua atau tiga kali lipat. Penerbangan Garuda Indonesia ke dari Amsterdam mulai 1 Juni 2010, juga sebenarnya didukung kerjasama code
sharing khusus rute Singapura-Denpasar dengan KLM sejak Desember 2009. Diberitakan KLM telah mendapatkan pesanan sekitar 24 ribu penumpang per tahun untuk rute tersebut. Garuda pun menjalin kerja sama code share dengan Turkish Airlines, pemasaran dan promosi bersama untuk meningkatkan trafik antara kedua negara, Firefly Indonesia, anak usaha dari Group Malaysia Airlines, diketahui telah menyiapkan tiga pesawat untuk
rute Surabaya-Johor Bahru, Malaysia, mulai akhir Maret 2010. Ada lagi, Solo-Kuala Lumpur, saat ini sudah dilayani maskapai penerbangan Air Asia. Kota Solo sedang menunggu tambahan jalur penerbangan ke kawasan Timur Tengah.
Upaya pesaing Di tengah momentum ini tentu ada gerakan baru dari pesaing. Muangthai misalnya, Pemerintahnya telah memperluas langkah mempromosikan pariwisata, termasuk pembebasan biaya visa turis sampai dengan 31 Maret 2011, memberi paket bantuan pinjaman untuk industri pariwisata sebesar US $ 153.000.000. Hotel dibebaskan dari pajak operasi sampai dengan tahun 2011, wisnus yang bepergian dengan paket dari operator tour atau akomodasi, dapat mengurangi sampai BHT 15.000 dari pajak penghasilan tahunan.
8,60
Terdapat peluang melompati target-target tersebut dengan penggalangan lebih rapat antara unsur industri pariwisata dengan kalangan airlines, nasional maupun maskapai asing. beroperasi di Indonesia pada tahun ini. Firefly sudah membawa wisman dari Kuala Lumpur langsung ke beberapa kota Indonesia. Maskapai Mandala mencatat peningkatan tingkat isian penumpang pada kuartal I 2010 menjadi rata-rata 83%, dibandingkan 80% pada periode sama tahun sebelumnya. Mulai tahun ini melayani penerbangan luar negeri Jakarta-Singapura satu kali setiap hari dan BalikpapanSingapura tiga kali per minggu. Menggunakan Airbus A320 yang memuat 180 kursi per penerbangan. Maskapai Sriwijaya Air membuka
Otoritas Pariwisata Thailand (TAT) telah diberikan tambahan anggaran sebesar US $ 11.100.000 untuk meningkatkan promosi pasar domestik, sementara bandara Thailand telah memperkenalkan skema diskon 15 persen bagi penerbangan. Juga mungkin pemotongan pajak bagi penyelenggara MICE. TAT mau kembali menarik wisatawan dari pasar luar negeri dan regional. Saat ini berkonsentrasi memikat wisatawan dari Asia Selatan dan negara-negara ASEAN, serta Asia Timur Laut. Sebuah kegiatan mega-fam besar dilaksanakan dengan 500 operator tur dan media diundang ke negara itu pada
13
Vol. 1
AKSESIBILITAS
●
No. 7
●
Juli 2010
12-15 Juli, dengan mayoritas berasal dari negara-negara tetangga. Memang ada kontroversi, mega-fam yang biasa dilakukan TAT setelah setiap krisis terjadi di Thailand, dinyatakan efisiensinya selalu tidak jelas. Tapi, beberapa kabar baik mereka terima dari industri transportasi udara Thai Airways International mengalami rata-rata load factor meningkat 50 persen dari April dan Mei menjadi 70 persen pada bulan Juni. Qatar Airways mengumumkan akan meluncurkan penerbangan langsung dari Doha ke Phuket. Maka mereka pun menaksir jumlah wisman ke Muangthai tahun 2010 akan sama dengan tingkat tahun lalu, antara 14 juta sampai 14.100.000 wisatawan .
Arah Pasar Indonesia berada di posisi dengan tantangan yang menarik. Wisman dari Negara-Negara Asia Pasifik cenderung beriwisata di Asia Pasifik juga, sementara itu beberapa maskapai penerbangan nasional mengembangkan operasinya ke sekitar kawasan ini. Memang, selama ini tidak setiap pasar utama yang disasar oleh Kemenbudpar akan dibarengi dengan perluasan operasi oleh maskapai nasional. Namun maskapai internasional lain, termasuk Low Cost Carrier dari Negara tetangga, sudah dan akan menambah rute penerbangan termasuk ke Indonesia. Jadi, muncul kecenderungan di mana arah pasar yang produktif bagi upaya menambah jumlah wisman ke Indonesia, akan kian variatif. Arah pasar dari strategi pemasaran Kemenbudpar, perlu dituju oleh para pelaku bisnis inbound. Bersamaan itu,
14
mereka perlu memanfaatkan kapasitas airlines dengan memajukan pemasaran dan penjualan paket-paket yang dinamis. Artinya, sesuai dengan apa yang bervariasi dituntut oleh karakteristik wisman dewasa ini. Adapun perubahan karakter pasar, utamanya terletak pada saluran distribusi, di mana on-line reservation and purchasing akan semakin meluas. IATA (International Air Transport Association) mencontohkan, tahun 2009 tercatat sekitar 40 % penjualan melalui on-line, dan diperkirakan mendekati 60% pada tiga tahun mendatang.
Lompatan industri Dari perspektif makro ekonomi, dunia sedang menjalani recovery, cukup menggairahkan Forecast jumlah wisatawan outbound berbagai negara tahun 2010 ini. Menurut Euromonitor International, begini : Cina 33,1 juta, Malaysia 12,5 juta, Ko-
rea Selatan 10,7 juta, Australia 5,7 juta, Belanda 18,5 juta, Jerman 82,3 juta, Arab Saudi 3,6 juta, India 8,9 juta, Rusia 31,7 juta, Inggris 69,6 juta, Taiwan 7,5 juta, Prancis 27,1 juta, Jepang 14,7 juta. Tapi lihatlah, di antara pasar itu, tampak Jepang amat sangat memerlukan perhatian kembali. Hanya dari pasar ini jumlah outbound yang turun (cukup signifikan), demikian pula di Indonesia selama Januari-Mei 2010 ini, tumbuh negative 11,99 % dibanding periode sama tahun 2009. (Lihat statistik di halaman 20). Para unsur industri pariwisata perlu bertanya ulang, mengapa ini terjadi, dan apa yang segera harus dikerjakan untuk mengembalikan pertumbuhan ini. Japan Airlines akan berhenti beroperasi ke Bali, sehingga Garuda Indonesia praktis memonopoli rute tersebut. Di pasar-pasar lain, terbuka peluang bagi industri pariwisata untuk memanfaatkan kondisi objektif momentum ‘lompat galah’ dewasa ini. Untuk semester kedua 2010 Kemenbudpar telah siap lagi dengan berbagai program kegiatan, yang tidak akan kurang dampaknya dari apa yang telah dlaksanakan selama semester I 2010. Selama 180 hari pertama tahun 2010 Kemenbudpar telah melaksanakan lebih 100 kegiatan pemasaran, di mancanegara dan di dalam negeri. Nah, dalam konteks itu bola kemudian berada di lapangan para pelaku bisnis, untuk menghasilkan gol. Artinya, semakin banyak wisman yang dibawa ke Indonesia, dengan menggalang lebih rapat kerjasama dengan kalangan airlines. Dengan skill mereka menyusun paket, menyuguhkan yang baru, dan menyesuaikan dengan itinerary yang diinginkan menurut tipe wisatawan masa kini. ■
Vol. 1
●
No. 7
●
Juli 2010
EVENT
S
alut patut disampaikan pada para pihak penyelenggara event, yang seakan membawa kita ke kawasan timur Indonesia. Serangkaian event dalam bulan-bulan ini dilaksanakan di sana, tampak menarik baik bagi wisnus maupun wisman. Indonesia bagian Timur, melalui Indonesia bagian Tengah dengan Makassar sebagai ‘pusat distribusi’, rasanya sedang menjadi lirikan bagi pertumbuhan pariwisata khususnya, ekonomi masyarakat umumnya. Tercermin antara lain pada gerak penambahan rute dan frekuensi oleh maskapai penerbangan nasional, untuk menghubungkan kotakota di Timur Indonesia dengan yang di Tengah dan di Barat.
Sail Banda International 2010 Diikuti oleh lebih dari 100 kapal pesiar dari seluruh dunia, International Sail Banda 2010, Yachting dan Racing Regatta akan dimulai di pelabuhan Darwin, Australia pada 24 Juli 2010. Menyinggahi berbagai pelabuhan di Indonesia sebelum tiba di pulau Banda di Maluku pada tanggal 27 Juli, upacara perayaannya akan diselenggarakan hingga 29 Juli. Semua berlayar ke Ambon, untuk tiba pada tanggal 1 Agustus, kemudian pelayaran dilanjutkan sampai dengan 5 Agustus. Bersamaan itu diselenggarakan pula beberapa kegiatan seminar, konferensi dan pameran. Pada tanggal 6 Agustus para yachters melanjutkan kegiatan mereka ke program Sail Indonesia, yang akan berlayar ke arah barat. Para wisatawan pelayar ini akan mengunjungi Flores, Lombok, Bali, Jawa, dan BangkaBelitung. Berakhir di Pulau Batam pada akhir Agustus, setelah berlayar satu bulan penuh di laut Indonesia, sebelum ke-
berangkatan akhir ke Singapura dan seterusnya. Event besar ini diselenggarakan berkat kerjasama Federasi Pelayaran Indonesia dengan Panitia Sail Banda, Pemerintah Daerah Provinsi Maluku, Kementerian Kelautan dan Perikanan Negeri, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dan Angkatan Laut Republik Indonesia. Pihak Panitia mengatakan bahwa Sail Banda mengusung misi utama untuk membuat Maluku Gerbang Timur di Indonesia. Melalui acara tahunan ini Indonesia akan menciptakan Passage Pelayaran Terbaik melalui kepulauan, sehingga lebih mudah bagi para yachters untuk masuk, menikmati dan melewati pulau-pulau Indonesia. Sekaligus bertujuan untuk mengembangkan potensi kelautan dan perikanan di Maluku. Dengan event Sail Indonesia, akan membangun Indonesia sebagai sebuah tujuan wisata laut kelas dunia.
15
Vol. 1
EVENT
●
No. 7
●
Juli 2010
Darwin-Ambon Yacht Race 2010 Dalam rangka kegiatan Sail Banda, sejumlah 18 Yacht akan mengikuti Darwin-Ambon Yacht Race yang juga telah dilaksanakan setiap tahun, kata Hellen Di Lima, penyelenggara acara ini barubaru ini di Ambon. Bendera off akan berlangsung pada hari yang sama dengan Sail Banda 2010 Regatta di pelabuhan Darwin pada 24 Juli, dengan perbedaan satu jam. Para peserta Race akan berlayar langsung ke
Yang Baru, The Sandeq Race
Ini akan menjadi yang terpanjang di bidang kegiatan lomba layar tradisional, juga tercepat, mungkn juga paling sulit. Seluas 300 mil laut akan diarungi mulai dari pelabuhan Mamuju di Sulawesi Barat ke Makassar, ibukota Sulawesi Selatan. Dinamakan event ini International Sandeq Race 2010, akan diselenggarakan dari 28 Juli-7 Agustus 2010. Maka kampanyenya pun menyebut, inilah event berperahu pesiar tercepat di dunia,
16
desa Ahamusu di Ambon untuk mencapai garis finish pada tanggal 26 Juli. Pemenang akan menerima tropy dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia. Di Ambon, 100 anggota awak pelayaran ini akan disambut dengan tarian selamat datang dan pertunjukan budaya lainnya dari sekitar Ambon. Ingin tahu lebih lanjut tentang kegiatan ini? Klik: www.sailbanda.com
terpanjang dan perlombaan terberat untuk kapal nelayan tradisional. Perahu tradisional Sandeq yang selalu berwarna putih dari Mandar berlayar untuk memulai Race di Mamuju di Sulawesi Barat, berlomba melaju di sepanjang pantai Sulawesi tersebut, kemudian ke Sumba, Majene, mengelilingi Teluk Polewali dan ke Pare-pare, Barru dan finishing di Pantai Losari di Makassar. Di tempat finish inilah upacara besar menunggu dalam menyambut semua peserta. Sedikitnya 43 perahu Sandeq Mandar akan mengikuti lomba ini, mereka akan dikawal selama seluruh perlombaan oleh empat perahu pinisi Bugis. Kegiatan Sandeq Race Sail dan Festival Budaya ini didukung oleh pemerintah Sulawesi Selatan dan Barat serta oleh asosiasi agen perjalanan dan hotel yang dikoordinasikan oleh Dewan Pariwisata Makassar dan Asosiasi Wisata Bahari, Gahawisri. Untuk rincian lanjut tentang perlombaan ini, dapat menghubungi (1) Makassar Tourism Board, Nico B. Pasaka, handphone: 0.811 46 9.513 - e.mail:
[email protected], atau lihat (2) www. asianyachting.com/berita/SandeqRace. htm atau (3) www.songlinecruises.com, atau www.indonesia. travel.
Vol. 1
●
No. 7
●
Juli 2010
EVENT
Upacara Pemakaman Besar di Toraja Masih di Indonesia Timur, di Sulawesi Selatan, sebuah event yang jarang terjadi, adalah upacara pemakaman tradisional yang besar yang diselenggarakan di Toraja, 8-15 Juli 2010 ini. Upacara itu adalah untuk membawa ke tempat peristirahatan terakhir almarhum, Ne ‘Sumbung (Jadi’ Mangnga), yang meninggal pada usia 83 tahun pada tanggal 21 Oktober 2009 di desa Garu’ga, Mengkepe. Upacara keseluruhan akan berlangsung satu minggu penuh dengan persiapan awal sejak 5 Juli. Dari tanggal itu para kerabat dan anggota masyarakat desa membangun menara seremonial, memutuskan pusat kegiatan di mana kerbau kurban harus disembelih, kemudian membawa peti turun ke lokasi upacara, diikuti dengan doa yang dipimpin oleh seorang imam Katolik. Pada 9 Juli, prosesi sebenarnya dimulai. Setiap keluarga atau desa membawa sejumlah kontribusi, kerbau, dan babi dan ini ditampilkan, terdaftar dan diumumkan satu per satu dalam prosesi yang panjang. Paling berharga dan mahal adalah kerbau putih. Pada kesempatan ini, wisatawan, berpakaian hitam, juga diberi kesempatan untuk bergabung dengan prosesi upacara dan untuk diterima oleh keluarga almarhum. Ketika semua kontribusi tersebut dihitung, keluarga duduk untuk pertemuan guna memutuskan bagaimana mendistribusikannya, berapa banyak yang harus disembelih untuk makanan kepada ribuan orang, setiap hari selama seluruh upacara berlangsung. Itu juga termasuk memberi sampai ke desa-desa miskin sebagai amal. Puncak acara pada tanggal 14 Juli, prosesi pemakaman akhir yang sebenarnya di mana keluarga orang yang meninggal dan ribuan penduduk desa membawa peti mati ke tempat peristirahatan yang terakhir. Lihat juga di www.indonesia.travel .
Konferensi DMO 7 Agustus Rencana Konferensi Nasional Destination Management Organization (DMO), akan diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 6-7 Agustus 2010. Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Kemenbudpar telah mengumumkan, konferensi tersebut akan menampilkan para penyaji Keynote Speech yang didatangkan dari: State Secretariat for Economic Affairs (SECO), Swiss, Centre of Excellence for Destinations (CED), Canada, dan World Tourism Organization (UNWTO). Para nara sumber akan terdiri dari pengelola Destinasi Pariwisata.
Peserta konferensi ini diharapkan dari para Pelaku dan Pengelola Pariwisata, Asosiasi/Lembaga Pariwisata, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Instansi Lintas Sektor, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi, Dinas Kebudayaan dan Provinsi Kabupaten/ Kota, Perguruan Tinggi, dan LSM. Maksud tujuan yang hendak dicapai, adalah Sharing best practices berkaitaan dengan pengelolaan destinasi pariwisata; menyusun pola pembentukan dan pengembangan Destination Management Organization (DMO), dan Menyusun indikator, kriteria dan model
pengembangan dan pengelolaan destinasi melalui konsep Destination Management Organization (DMO) Anda perlu informasi? Dapat menghubungi Sekretariat Panitia Konferensi Nasional Destination Management Organization (DMO), di Setditjen Pengembangan Destinasi Pariwisata, Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Jl. Medan Merdeka Barat No. 17, Lt 14. Telp (0213838410) Fax (021-3860926) dengan Sdri. Yuliasih/Sdri Rita Estu Handayani. Email:
[email protected].
17
Vol. 1
PERSAINGAN
●
No. 7
●
Juli 2010
Dari Tetangga sampai Pemanfaatan Media Sosial Thailand Merasa Tersaingi Berat Karena pemerintah Thailand meluncurkan kampanye untuk membujuk kembali wisatawan setelah kerusuhan baru-baru ini, industri perhotelan Muangthai yang terkenal di dunia itu menghadapi ancaman lain: persaingan ketat dari negara-negara tetangga yang bekerja untuk meningkatkan kunjungan wisman. Industri pariwisata Thailand menderita selama dua bulan, yang berakhir pada tanggal 19 Mei dengan 88 orang tewas dan beberapa daerah yang paling popular di ibukotanya, dilalap api. Hotel seluruhnya melaporkan hunian kurang dari 50% setelah banyak wisatawan mengubah rencana kunjungan untuk menghindari masalah tersebut. Bisnis wisata Thailand memiliki sejarah ‘tahan mental’ mengatasi krisis. Antara lain setelah wabah SARS tahun 2003, tsunami 2004 yang melanda dae-
18
rah Phuket dan demo protes 2008 yang menutup bandara internasional utama Thailand selama berhari-hari. Kali ini, rebound bisa lebih lemah dan membutuhkan waktu lebih lama. “Jauh lebih buruk kali ini karena orang melihat orang membakar kota” setelah pertempuran antara demonstran dan militer, kata Apichart Sankary Asosiasi Agen Perjalanan Thailand. Kunjungan wisatawan internasional dan pendapatan bisa jatuh antara 10% dan 20% tahun ini, analis mengatakan, tergantung pada apakah protes demo akan marak lagi. Penurunan tersebut akan menimbulkan masalah serius bagi perekonomian negara itu, yang bergantung pada pariwisata sekitar 6% dari produk domestik bruto. Thailand juga harus menghadapi persaingan kuat dari negara-negara tetangganya. Singapura kini memiliki dua kasino, di Resorts World Sentosa dan Marina Bay Sands Singapura yang
terbaik yang pernah ada. Bulan April, wisatawan ke Singapura meningkat 20% dari tahun sebelumnya, berjumlah 938.000. Malaysia juga sedang mendorong kuat sekali mendukung industri pariwisata, termasuk memungkinkan lebih banyak penerbangan internasional untuk terbang ke bandaranya. Singapura dan Kuala Lumpur sedang menjadi hub bagi maskapai berbiaya rendah yang tumbuh cepat, membuat kedua tempat itu ideal sebagai springboards ke wilayah ini. AirAsia berbasis di Kuala Lumpur, sementara Tiger Airways Singapura menggunakan hub itu juga. “Alih-alih membuat Bangkok sebagai tempat pemberhentian pertama mereka, penerbangan dengan perjalanan jarak jauh pun memilih Singapura atau Kuala Lumpur,” kata Annuar Aziz, seorang analis pada Credit Suisse di Kuala Lumpur. “Anda menghabiskan beberapa hari di resort dan kasino baru kemudian Anda berkata,” Mari kita pergi ke Angkor Wat,“ katanya. Annuar mengharapkan kedatangan wisatawan jelas turun di Thailand tahun ini dan Singapura bisa naik lebih dari 20% tahun 2010, ia memperkirakan, dan hampir dua kali lipat selama enam tahun ke depan. Orang-orang dalam industri pariwisata di Thailand mengatakan mereka bermaksud untuk ‘berjuang’. Pemerintah berencana menyediakan lebih dari lima miliar baht (US$ 150 juta) untuk usaha industri pariwisata berupa pinjaman berbunga rendah dengan grace period dua tahun. Juga menghapus biaya visa untuk beberapa negara dan menurunkan biaya untuk pendaratan penerbangan.
Vol. 1
●
No. 7
●
Juli 2010
Pemerintahnya bahkan mempertimbangkan membawa pertandingan besar sepak bola internasional ke Bangkok untuk memacu semangat dan keyakinan, kata Attachai Burakamkowit, sekretaris tetap Menteri Pariwisata dan Olahraga. “Langkah pertama adalah rencana pemulihan citra, maka kita memiliki rencana stimulus-tamu asing dan kemudian rencana pariwisata domestik,” kata Mr Attachai. “Kita akan memiliki lebih banyak iklan untuk mempromosikan produk pariwisata.” Tapi kalau protes berkepanjangan dilakukan kembali-karena beberapa analis politik berharap-kerusakan citra Thailand dapat menjadi permanen dan lebih potensial pelanggan akan memilih destinasi lain di wilayah ini.
Ke Genting Highlands 7 juta wisatawan Negeri Bagian Pahang di Malaysia menetapkan target menarik 10.000.000 kunjungan wisatawan tahun ini dengan menawarkan 10 paket ikon pariwisata yang dinyatakannya terbaik. Yaitu Ikon pariwisata Cameron Highlands, Genting Highlands, Fraser’s Hill, Kuala Gandah Gajah Pusat Konservasi, Kuala Lipis (sejarah dan kota warisan), Taman Nasional, Tioman Island, Rompin (Billfish-Olahraga Perikanan), Pekan (Royal City) dan Cherating (Surfing Paradise). Sasaran itu sama dengan jumlah wisatawan tahun lalu. “Pemerintah negara bagian telah meminta alokasi RM166.5 juta di bawah Rencana Malaysia untuk melaksanakan 28 proyek pariwisata yang terkait di Pahang,” kata pejabat pariwisata di negeri bagian Malaysia itu. Berdasarkan data statistik tahun lalu, 70 persen atau tujuh juta wisatawan
PERSAINGAN
mengunjungi Genting Highlands yang terletak di Pahang. Oleh karena itu, pengelola Genting Highlands telah sepakat untuk mempromosikan destinasi wisata lainnya dalam iklan dan brosur promosi.
Memanfaatkan Media Sosial Anda bisa memenangkan hadiah utama 12 malam liburan Eropa untuk dua orang dewasa ke Paris, Berlin, dan Barcelona, jika Anda memenangi Accor Hotel game online. Permainan on-line itu diberi judul “Around the World Photo Hunt,” yang diluncurkan 24 Juni 2010. Game ini dibuat untuk membangun brand awareness dengan menggunakan dunia media sosial untuk pasar permainan. Untuk hadiah utama, Hotel Accor bermitra dengan US Airways dan kereta api Eropa sebagai co-sponsor. Termasuk tiket pesawat pp, tiket kereta api kelas satu, akomodasi Accor Hotel, dan sarapan harian. Hadiah lainnya termasuk SoBed (TM) paket, kamera digital, TV layar datar, DVD Home Theater, dan banyak lagi. Di samping itu, US $ 50 gift card MasterCard akan diberikan secara acak untuk satu pemain yang beruntung setiap hari sampai 23 Juli. “Idenya adalah untuk membuat menyenangkan dan menarik pemain game online, di mana pembeli dapat berinteraksi dengan perjalanan kami
yang beragam berupa hotel di seluruh dunia, serta mendorong mereka untuk berbagi pengalaman dengan jaringan sosial mereka di Facebook dan Twitter. Kami percaya ini adalah cara terbaik untuk meningkatkan visibilitas dari Hotel Accor sementara pelanggan potensial bermanfaat untuk meluangkan waktu mempelajari lebih lanjut tentang kami,“ kata Gianna Rivera, deputi wakil presiden, Divisi Penjualan Internasional Amerika Utara, Accor Restoran. Permainan online akan berjalan dari 24 Juni-23 Juli 2010. Dalam permainan itu, pemain diminta menemukan perbedaan pada dua foto yang tampaknya identik dari serangkaian properti Accor Hotel yang terletak di seluruh dunia. Yang menang poin akan maju ke babak berikutnya berdasarkan kecepatan mereka menemukan perbedaan. Setiap putaran akan menampilkan fitur kunci sebuah properti tunggal, memungkinkan pemain mendapat pengalaman luas dan mengetahui keragaman merek Hotel Accor di seluruh dunia. Pemain dapat berbagi nilai mereka di Facebook dan Twitter, menantang temanteman mereka untuk mencoba mengalahkan skor mereka. Untuk memainkan permainan, kunjungi www.accorhotels.com/aroundtheworld. Begitulah. Bisa menjadi inspirasi? ■ (Dari berbagai sumber)
19
Vol. 1
INDIKATOR
No. 7
●
Juli 2010
●
Jumlah Wisman ke Indonesia Melalui 19 Pintu Masuk Utama Menurut Kebangsaan Periode Januari-Mei 2010 2 0 1 0
Kebangsaan (2) Singapura Malaysia Jepang Korea Selatan Taiwan China India Philippina Hong Kong Thailand Australia Amerika Serikat Inggris Belanda Jerman Perancis Rusia Saudi Arabia Mesir Uni Emirat Arab Bahrain Lainnya Jumlah
Jumlah Jan-Mei 2010
Jumlah Jan-Mei 2009
Pertumbuhan (%)
(9)
(10)
(11)
Januari (4)
Februari (5)
Maret (6)
April (7)
Mei (8)
76,062 62,588 29,662 27,663 16,152 31,056 10,051 6,596 3,250 4,077 52,513 11,994 12,172 10,337 7,516 7,734 10,352 3,220 252 205 32 77,611
81,081 70,609 35,006 20,562 21,221 51,740 11,575 7,329 4,480 5,066 39,907 12,450 12,974 9,690 8,878 9,949 7,265 4,724 278 242 64 74,161
94,452 123,271 35,056 22,649 16,231 29,246 10,080 8,224 5,706 6,085 50,234 15,065 15,003 11,113 12,100 9,339 6,823 3,667 244 258 74 83,899
83,475 113,228 28,957 20,049 15,438 31,718 10,847 9,176 5,148 6,890 50,587 14,180 15,034 10,150 9,830 11,721 4,867 5,192 326 308 83 78,019
98,413 102,519 30,400 24,041 16,775 35,014 14,379 10,564 4,788 6,586 56,356 15,182 16,271 13,573 12,685 15,698 4,812 5,298 261 359 78 83,482
433,483 472,215 159,081 114,964 85,817 178,774 56,932 41,889 23,372 28,704 249,597 68,871 71,454 54,863 51,009 54,441 34,119 22,101 1,361 1,372 331 397,172
415,204 384,321 180,762 99,006 73,509 148,147 50,743 39,637 21,055 24,984 171,456 59,393 62,710 44,481 46,760 54,662 32,363 16,771 1,133 1,207 235 329,719
4.40 22.87 -11.99 16.12 16.74 20.67 12.20 5.68 11.00 14.89 45.57 15.96 13.94 23.34 9.09 (0.40) 5.43 31.78 20.12 13.67 40.85 20.46
461,095
489,251
558,819
525,223
567,534
2,601,922
2,258,258
15.22
Sumber : Badan Pusat Statistik
Forecast Jumlah Wisman Outbound Berbagai Negara Berangsur Tumbuh Positif Negeri asal :
2009
2011
2012
2013
India
8.672,4
8.994,4
9.434,3
10.054,5
10.936,2
Cina
35.707.4
33.149,7
35.177,3
38.603,3
32.380,6
Taiwan
8.017,2
7.551,4
7.820,1
8.237,1
8.840,8
Belanda
18.342,5
18.565,3
18.720,6
18.894,4
9.058,2
Perancis
26.929,0
27.129,2
27.707,0
28.365,3
29.200,9
Rusia
31.121,4
31.726,6
32.555,8
33.205,0
33.800,2
Korea Selatan
10.718,8
10.781,4
11.131,1
1.607,3
12.217,8
Inggris
68.362,7
69.683,2
71.111,5
73.790,0
76.239,6
Australia Jepang Arab Saudi
5.797,0
5.738,2
5.918,5
6.244,2
6.834,7
15.532,2
14.724,1
14.830,3
15.115,5
15.574,7
3.700,9
3.610,7
3.551,7
3.537,3
3.498,9
Jerman
81.339,2
82.315,3
83.550,0
84.970,3
86.669,8
Malaysia
12.690,8
12.524,6
12.474,8
12.552,6
12.763,3
Catatan: warna merah menunjukkan penurunan
20
2010
●
Sumber: diolah dari Euromonitor International
(dalam ribuan)