MUHAMMAD AZIZ
Divisi Diklat MPK PP Muhammadiyah Sekretaris PP Pemuda Muhammadiyah Dosen Fak. Teknologi Industri UAD S.T. & M.Cs. (UGM) Istri 1 Perum Sendok Indah No. 434 Prenggan Kotagede HP: 0811292903
An-Nisaa’: 9
TULISKAN 5 TOKOH MUHAMMADIYAH YANG ANDA KENAL. BOLEH TOKOH NASIONAL (PUSAT) BOLEH JUGA TOKOH WILAYAH, DAERAH, CABANG, BAHKAN RANTING.
DIANTARA 5 TOKOH TERSEBUT, SIAPA YANG PALING ANDA KAGUMI? (PILIH SATU SAJA) MENGAPA ANDA MENGAGUMI TOKOH TERSEBUT? TULIS 5 ALASAN !
DISKUSIKAN DENGAN TEMAN ANDA, USWAH / TAULADAN APA YANG BISA DIAMBIL DARI TOKOH YANG ANDA PILIH TERSEBUT.
BERAPA BANYAK KETELADANAN TOKOH TERSEBUT YANG SAAT INI ADA PADA DIRI BAPAK/IBU?
BELAJAR DARI ORANGORANG SUKSES
Dorongan untuk meningkatkan atau memenuhi standard keunggulan:
Berorientasi pada hasil Risk taker & menetapkan sasaran yang menantang. Mengumpulkan informasi sebanyakbanyaknya untuk mengurangi ketidakpastian Terus belajar meningkatkan kinerja 11
Menyelaraskan diri dengan sasaran kelompok/lembaga. Siap berkurban demi pemenuhan sasaran lembaga yang lebih penting. Merasakan dorongan semangat dalam misi yang lebih besar. Menggunakan nilai-nilai kelompok dalam mengambil keputusan Aktif mencari peluang untuk memenuhi misi kelompok. 12
Mengejar sasaran lebih dari sekedar yang dipersyaratkan. “to be good is not enough, you have to be great.” Berani “menerabas” batas-batas/ aturan/norma yang tidak prinsip. Mengajak orang lain melakukan “perjuangan” dan menghadapi tantangan. 13
gigih dalam memperjuangnkan sasaran meski ada halangan / kegagalan. Tekun dalam mengejar sasaran kendati banyak halangan. Bekerja untuk sukses tanpa takut gagal. Melihat kegagalan sebagai situasi yang dapat dikendalikan. 14
Ikhlasun Niyyah: Niat ikhlas berMuhammadiyah untuk ibadah Itqanul ‘Amal: Beramal secara professional untuk mencapai kesempurnaan hasil.
PENGERTIAN KADER Elite: Bagian yang terpilih & yang terbaik karena telah terlatih Inti tetap suatu resimen Kelompok manusia yang terbaik karena terpilih, merupakan inti dari kelompok yang lebih besar dan terorganisir secara permanen
KADER MUHAMMADIYAH • Kader Muhammadiyah sebagai hasil dari proses perkaderan adalah anggota inti yang diorganisir secara permanen dan berkemampuan dalam menjalankan tugas serta misi di lingkungan Persyarikatan, umat dan bangsa guna mencapai tujuan Muhammadiyah
Kader Muhammadiyah adalah tenaga inti dalam persyarikatan yang menggerakkan organisasi ke arah tercapainya tujuan persyarikatan.
Anggota Inti penggerak organisasi Berperan sebagai kader persyarikatan, umat & bangsa Basis gerakan:
Posisi Kader 1. 2. 3. 4.
Umat Islam Simpatisan Aktivis Kader
Profil kader muhammadiyah mampu menunjukkan integritas dan kompetensi :
Keberagamaan Akademis dan Intelektual Sosial Kemanusiaan
KOMPETENSI KEBERAGAMAAN Kemurnian aqidah Ketekunan beribadah Keikhlasan Shidiq Amanah Berjiwa gerakan
KOMPETENSI AKADEMIS & INTELEKTUAL
Fathonah Semangat tajdid (berkemajuan) Istiqamah Etos belajar Moderat
KOMPETENSI SOSIAL KEMANUSIAAN
Kesalehan Kepedulian sosial Suka beramal Keteladanan Tabligh
Manifestasi Pengamalan Islam Kader Muhammadiyah Memahami hakikat Islam secara menyeluruh (aqidah, ibadah, akhlaq & muamalah) Melandasi segala sesuatu dengan niat ikhlas Mengamalkan ajaran Islam secara menyeluruh (pribadi, keluarga & masyarakat) Semangat jihad memperjuangkan Islam Kesediaan berkorban untuk Islam (waktu, harta, tenaga, bahkan nyawa)
Keteguhan hati dalam memperjuangkan Islam (tahan ancaman maupun godaan) Mematuhi pimpinan selama dalam kebenaran Mengamalkan ukhuwah Islamiyah dalam bermasyarakat Aktif dalam dakwah Islam (Muhammadiyah) secara murni dan penuh Bisa dipercaya & mempercayai orang lain dalam organisasi
KHA Dahlan (1912 – 1923) Pemahaman terhadap ajaran agama Islam yang harus diamalkan dalam bentuk : • Pemurnian ajaran Islam • Pendirian persyarikatan • Merintis pendidikan
1. Kebaikan pribadinya menonjol, sifatsifatnya terpuji. 2. Berani memulai sesuatu yang baru. 3. Berani merubah sesuatu yang salah menjadi benar dan berjuang untuk mempertahankannya.
4. Ikhlas dalam beribadah dan berkorban sampai menyentuh hati orang-orang di sekelilingnya. Banyak orang ikut berjuang dan berkorban. 5. Sedikit bicara, banyak bekerja. Tidak banyak wacana, yang penting bekerja dan beramal. 6. Menerjemahkan ayat al-Quran dan Hadits ke dalam tindakan nyata dan diatur dalam organisasi.
Majelis Tarjih (1927) Nasyiatul ‘Aisyiyah (1931) Pemuda Muhammadiyah (1932) Mengadakan “Fonds Dachlan” (sekolah miskin) Mengirim lulusan mu’allimin dan mu’allimat
Pendidikan berkembang pesat, kemajuan amal usaha Tertib Organisasi / adminstrasi
Rumusan masalah lima (Tarjih) Menyusun “Langkah 12”
Dikeluarkannya “Franco Amal” Hindia-Belanda diganti Indonesia Pembinaan Tauhid Empat Serangkai bersama : Soekarno, Muh. Hatta, Ki Hajar Dewntoro
Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah Penjajahan Jepang Kemerdekaan Perang Kemerdekaan
Khittah Palembang : - Jiwa pribadi anggota & Pimpinan - Uswatun khasanah - Tertib Org & Adm - Kualitas amal - Kualitas anggota & kader - Ukhuwah Islamiyah - Tuntunan hidup anggota
•Demokrasi Terpimpin •Kepribadian Muhammadiyah •IPM (1961)
Gejolak poltik Tapak Suci (1963) IMM (1964) Peran politik Fatwa: “Membubarkan PKI adalah Ibadah”
Matan Keyakinan dan Citacita Hidup Khittah Ponorogo (1969)
Memuhammadiyahkan kembali Muhammadiyah Rumusan Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah (MKCH) Rumusan Khittah Perjuangan Muhammadiyah Pedoman Pengkaderan Muhammadiyah, GJDJ Perubahan Azas Persyarikatan karena “ Dipaksa “ Rezim Penguasa Orde baru Khittah Surabaya
Perumusan Nilai-nilai Dasar Peningkatan Peran Ummat Islam Pembinaan AMM Konsolidasi Organisasi, Kaderisasi
Masalah GlobalInternasional ( Muhammadiyah di Singapura, Malaysia, Thailand, Australia, dll) Masalah Dunia Islam : Kerjasama Muhammadiyah
Masalah Nasional : Peran Muhammadiyah dalam Kebangsaan. Reformasi Amandemen UUD 1945
Kembali ke Azas Islam Penyempurnaan Khittah Perjuangan Muhammadiyah Kodifikasi Pedoman Hidup Islami (PHI) Konsep Dakwah Kultural Peningkatan Peran Kebangsaan dan Internasional Guru bangsa
Dialog Multikulturalisme
Peran Internasional Peneguhan Ideologi Dialog Lintas budaya dan agama
Bisa Hidup di mana-mana, (bisa di gunung, di pohon, di rumah manusia). Seorang Kader bisa menjadi penggerak (aktif) dalam segala medan. Makan yang baik-baik (bunga buah-buahan) Mengeluarkan dari perut juga yang baik dan bermanfaat
Untuk menjadi kupu-kupu indah yang bisa terbang, seekor ulat perlu puasa dan bersabar seorang kader harus gigih dalam berjuang untuk apa saja demi cita-cita.
Pesan K.H.Ahmad Dahlan yang disampaikan oleh Nyi Ahmad Dahlan saat berbaring sakit
• Hendahlah kamu jangan sekali-kali menduakan pandangan Muhammadiyah dengan perkumpulan lain. • Jangan sentimen, jangan sakit hati kalau menerima celaan dan kritikan. • Jangan sombong, jangan berbesar hati kalau me nerima pujian.
• Jangan Jubriya (‘ujubkibir-riya). • Dengan ihlas murni hatinya, kalau sedang berkembang harta, pikiran dan tenaga. • Harus bersungguhsungguh hati dan tetap tegak pendiriannya (jangan was-was).