TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA NO 1
TOKOH Socrates
KEYWORD Ilmu Pengetahuan
KETERANGAN Socrates mengatakan bahwa definisi atau makna harus terlebih dahulu dipahami sebelum mencapai sebuah ilmu pengetahuan. Beliau juga mengatakan bahwa ilmu pengetahuan dan kecerdasan adalah dasar dari suatu keberhasilan. Karena kebajikan dapat dicapai melalui kecerdasan manusia.
2
Plato
Conceptualism
Plato menekankan bahwa suatu kebenaran harus diperoleh dengan menguji atau membuktikan konsep-konsep terlebih dahulu. Selain itu, Plato mengatakan bahwa suatu idea atau konsep itu tidak hanya bisa dicapai hanya melalui satu pengalaman saja. Plato juga terkenal dengan filsafatnya yaitu “idealisme”, menurutnya kebajikan tidak mungkin ada tanpa memiliki pengetahuan, pengetahuan itu tidak terbatas pada pengamatan saja, karena menurutnya pengetahuan itu lahir dari alam dan bukan benda.
Komunisme
Masyarakat yang ideal adalah masyarakat yang terbagi atas 3 lapisan sosial, yaitu: 1. Mereka yang mengabdikan hidupnya bagi pemenuhan nafsu dan perasaan dengan tujuan menghidupi atau memelihara masyarakat. Yang termasuk dalam kelas ini adalah kelas pekerja di sektor pertanian dan industri (manual work). 2.
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
Mereka
yang
mengabdikan
hidupnya
untuk
memperoleh
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA penghormatan dan perbedaan sebagai manifestasi dari spirit or the will yang bertugas melindungi masyarakat (baik dari luar maupun dari dalam masyarakat itu sendiri. Mereka ini adalah kelas militer atau a citizen soldier class. 3. Mereka yang mempersembahkan hidupnya untuk memelihara akal atau
kecerdasan
bertugas
untuk
memerintah
dan
memimpin
masyarakat. mereka ini disebut kelas penguasa (magistrates atau guardian class). Orang yang masuk dalam kelas ini adalah mereka yang berasal dari kelas militer yang telah diangkat karena memiliki kemampuan dan kecerdasan otak Meskipun masyarakat terbagi dalam 3 kelas tersebut, pelapisan sosial masyarakatnya bersifat terbuka. 5 Tahap Perkembangan Masyarakat
1.Tahap kehidupan masyarakat yang terisolir didalam masyarakat pemburu dan yang hidup di padang-padang rumput. 2.Masyarakat yang patriarchal dimana keluarga-keluarga tersusun kedalam ikatan-ikatan klan dan suku-suku, tetapi masyarakat itu masih hidup di padang-padang sebagai pemburu dan pengembala. 3.Masyarakat pertanian yang sudah mulai mendiami desa-desa pertanian. 4.Masyarakat yang hidup di kota-kota perdagangan. 5.Masyarakat yang hidup di kota yang mapan seperti Sparta atau Athena. Gambaran mengenai tahapan perkembangan masyarakat tersebut
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA dilukiskan berdasarkan situasi negara Yunani saat itu yang terdiri dari kota-kota. 3
Aristoles
Organisasi Sosial
Aristoteles membagi ilmu tentang keluarga menjadi 4 bagian, yaitu: 1. Hubungan antara tuan dengan budaknya. Aristoteles mengatakan bahwa ada sejumlah orang yang secara kodrati dilahirkan sebagai budak. Hubungan keduanya merupakan manifestasi dari hukum subordinasi. Hubungan antara tuan dan budaknya bersifat alamiah jika kedua belah pihak tersebut bisa saling menguntungkan. Akan tetapi jika sebaliknya, hubungan tersebut dikatakan legal maka hal tersebut merupakan “pemaksaan”. 2. Hubungan antara suami dengan istri Secara kodrati, dalam keluarga laki-laki memiliki kekuasaan tertinggi oleh karena itu perempuan harus tunduk. Akan tetapi secara moral, laki-laki dan perempuan adalah setara atau sederajat. Dalam hubungan antara suami dengan istri, diibaratkan antara penguasa dan yang dikuasai dalam sebuah pemerintahan konstitusional. 3. Hubungan antara orang tua dengan anaknya Hubungan antara orang tua dan anaknya diibaratkan antara penguasa dan yang dikuasai dalam sebuah pemerintahan monarkhi. 4. Ilmu atau seni mendapatkan uang Dalam hal ini, Aristoteles dapat dikatakan masih memiliki pemikiran
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA yang kuno atau primitif. Dia tidak senang dengan kegiatan perdagangan dan industri. Menurutnya, pertanian adalah satu-satunya sumber untuk memperoleh kemakmuran dan kekayaan. Uang tergantung pada hasil bumi yang dimiliki oleh alam dan binatang. Aristoteles juga menggambarkan keadaan perekonomian yang buruk dimana sistem membungakan uang atau interest taking hanya menyengsarakan manusia. Aristoteles mengakui hal milik pribadi atau individu yang tentu saja masih berada dibawah pengawasan negara dan menolak komunisme yang dicetuskan oleh Plato. 4
Thomas Hobbes
Egoistik dan “bellum omnium
Arti dari istilah “bellum omnium contra omnes” tersebut adalah perang
contra omnes”
antara semua melawan semua. Manusia adalah serigala bagi manusia yang lain. Dia mengatakan bahwa ada 3 sifat dasar manusia yaitu: 1. Ingin menguasai. 2. Ingin memiliki. 3. Ingin dipuji.
5
Auguste Comte
Ilmu Alam (Social Static And Social Dynamic)
1. Social Static - The Doctrin of Individual - The Doctrin of Family or Group - The Doctrin of Society - The Doctrin of State
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA 2. Social Dynamic - The Law of The Three Stage Fetheism (Theological, Metaphysical, and Scientic) Polytheism Monotheism - The Law of The Hierarchie of The Science - The Law of The Practical Activities - The Law of Corelation of The Feeling 6
Emile Durkheim
Fakta Sosial
1. Fakta Sosial Material Sesuatu yang dapat disimak, ditangkap, diobservasi. Fakta sosial yang berbentuk material ini adalah bagian dari dunia nyata (external world), contohnya arsitektur dan norma hukum. 2. Fakta Sosial Nonmaterial Fenomena yang bersifat inter subjektif yang hanya dapat muncul dari dalam kesadaran manusia, contohnya egoisme, altruisme dan opini.
Teori Bunuh Diri (suicide)
1. Bunuh Diri Egoistik (Egoistic Suicide) Seseorang tidak dapat menolak peran yang diharapkan. 2. Bunuh Diri Altruistik (Altruistic Suicide) - Seseorang merasa dirinya beban masyarakat. - Kepentingan masyarakat lebih penting dari pada kepentingannya.
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA 3. Bunuh Diri anomik (Anomic Suicide) Tidak ada aturan yang mengatur pola sikapnya. 4. Bunuh Diri Fatalistik (Fatalistic Suicide) Karena merasa putus asa. Teori Solidaritas (The Division of Labour in Society)
1. Solidaritas Mekanis Tidak terspesialisasi dan ada pada masyarakat tradisional 2. Solidaritas Organis Terspesialisasi dan ada pada masyarakat modern
7
Karl Marx
Teori Tentang Agama (The
Agama merupakan perwujudan dari collective consciousness. Ada 2 hal
Elementary Forms of Religious
pokok dalam agama yaitu kepercayaan dan ritus, kepercayaan adalah
Life)
bentuk fikiran dan ritus adalah bentuk lanjut yang berupa tindakan.
Teori Dialektika
Ada pertentangan antara 2 kelas, yaitu kelas yang memiliki dan menguasai alat produksi dan kelas yang tidak memiliki dan menguasai alat produksi. Hal tersebut akan terus menerus terjadi sampai terbentuk masyarakat utopia (masyarakat sosialis atau komunis).
Dinamika Perubahan Sosial
Perubahan revolusioner, mulai dari: 1. Tradisional/property Berburu 2. Feodal Tanah sudah disewakan
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA 3. Kapitalis Majikan menguasai alat-alat produksi dan buruh dipihak lain 4. Sosialis Hak milik dikuasai oleh negara 5. Komunis Masyarakat tanpa kelas Teori Kelas
3 kelas menurut Marx: - Kelas Pemilik Tanah - Kelas Pemilik Modal - Kelas Pekerja
Teori Alienasi
4 unsur alienasi: - pekerja teralienasi dari aktivitas produksi mereka - pekerja teralienasi dari tujuan aktivitas tersebut atau produk - pekerja teralienasi dari sesama pekerja - pekerja teralienasi dari potensi kemanusiaan mereka sendiri
8
Max Webber
Tindakan Sosial
4 Tindakan Sosial: - Rasional Instrumental (Zweck Rational) Tindakan berdasarkan rasionalitas manusia dlmmenghadapi lingkungan - Rasional Berorientasi Nilai (Wert Rational) Menyandarkan diri pada suatu nilai-nilai absolut tertentu
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA - Afektif Tindakan atas dasar dorongan emosional - Tradisional Tindakan yang didasari oleh tradisi masa lampau Teori Kekuasaan dan Wewenang - Wewenang Tradisional Berdasarkan tradisi zaman - Wewenang Kharismatik Mutu luar biasa yang tidak dimiliki orang lain - Wewenang Rasional – Legal Melalui aturan yang diundangkan secara resmi dan diatur secara impersonal Etika Protestan dan Semangat
Menurut Webber, jika seseorang ingin menjadi seorang kapitaslis, harus
Kapitalisme
terlebih dahulu memiliki etika protestan. Menurutnya, karakteristik dari spirit kapitalisme itu sendiri adalah: 1. Adanya usaha-usaha ekonomi yang doirganisir dan dikelola secara rasional diatas landasan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan berkembangnya kepemilikan/kekayaan pribadi. 2. Berkembangnya produksi untuk pasar. 3. Produksi untuk massa dan melalui massa. 4. Produksi untuk uang. 5. Adanya Anthusiasme, etos, dan efisiensi yang maksimal yang
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA menuntut pengabdian manusia kepada panggilan kerja. 9
George Simmel
4 Asumsi
4 asumsi menurut Simmel: 1. Social Relationship terjadi dalam konteks sistemik, hanya dapat dipahami bentuknya sebagai sesuatu keterkaitan organis dari asosiatif dan disosiatif proses. Assosiatif itu sendiri adalah hubungan yang saling mendekatkan satu sama lain, 2. Proses sedemikian itu, keduanya direfleksikan melalui dorongan instinktif aktor (manusia) dan menjadi dasar yang mengatur atau menentukan beraneka ragam bentuk hubungan sosial. 3. Oleh karena itu, proses konflik adalah sesuatu yang tidak terelakan di dalam sistem sosial, meskipun tidak semua proses konflik itu tidak dibutuhkan dalam setiap konflik. Namun proses itu mendorong terjadinya perubahan sosial. 4. pada kenyataannya, konflik merupakan suatu proses penting untuk terjadinya perubahan secara keseluruhan ataupun perubahan di dalam beberapa bagian saja.
7 Proposisi Intensitas Konflik
1. Proporsi Pertama Besarnya derajat keterlibatan emosional suatu kelompok suatu kelompok terhadap konflik maka makin intens konflik terjadi. 2. Proporsi Kedua Makin besar derajat in-groupness dari kelompok yang terlibat konflik maka
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA makin intens konflik terjadi. 3. Proposisi Ketiga Makin besar derajat penghormatan solidaritas dari suatu kelompok didalam konflik, maka makin intens konflik terjadi. 4. Proposisi Keempat Makin besar derajat harmoni suatu kelompok yang terlibat dalam konflik, makin intens konflik terjadi. 5. Proposisi Kelima Makin terisolasi dan tersegregasi kelompok-kelompok yang terlibat konflik yang diikuti dengan meluasnya struktur sosial, maka makin intens konflik terjadi. 6. Proposisi Keenam Makin konflik dianggap sebagai tujuan, makin intens konflik terjadi. 7. Proposisi ketujuh Makin konflik dipersepsi oleh yang terlibat untuk mencapai tujuan dan kepentingan transenden atau suci, makin intens konflik terjadi.
Filsafat
Uang
atau
Philosophy of Money”
“The Menurut Georg Simmel, “Uang itu secara historis tidak hanya berfungsi untuk mengukur benda, tetapi uang juga untuk mengukur manusia. uang juga berpartisipasi dalam kebebasan individual, namun tujuannya ada pada dirinya sendiri”.
Kebudayaan
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
Individual 1. Kebudayaan Individual (Subjektif)
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA (Subjektif)
dan
Objektif
Kebudayaan
Kemampuan sang aktor untuk menghasilkan, menyerap, dan mengendalikan unsur-unsur kebudayaan objektif. 2. Kebudayaan Objektif Kebudayaan objektif mengacu kepada hal-hal yang dihasilkan manusia (seni, ilmu, filsafat, dan seterusnya).
Geometri Sosial
2 koefisien geometrik yang yang dijadikan fokus perhatian Simmel, yaitu: 1. Jumlah Simmel menaruh perhatian pada dampak jumlah orang pada kualitas interaksi dapat dilihat didalam diskusinya mengenai perbedaan antara suatu diade (kelompok yang terdiri dari 2 orang) dan suatu triade (kelompok yang terdiri dari 3 orang). Menurutnya yang paling penting dari perbedaan jumlah tersebut adalah bahwa ukuran dan diferensiasi yang semakin bertambah cenderung melonggarkan ikatan-ikatan antar individu yang menghasilkan banyak hubungan yang jauh lebih berjarak, tidak berpribadi, dan terpecah-pecah. Kelompok yang besar akan membebaskan individu sekaligus mengancam individualitas. 2. Jarak Nilai sesuatu ditentukan oleh jaraknya dari sang aktor. Ia tidak akan bernilai jika terlalu dekat dan terlalu mudah untuk diperoleh atau terlalu jauh dan terlalu sulit untuk diperoleh. Objek-objek yang paling
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA besar nilainya adalah yang dapat dicapai tetapi hanya dengan usaha yang besar. 10
Ferdinand Tonnies
Tipe Masyarakat
Ferdinand Tonnies membagi masyarakat menjadi 2 tipe, yaitu: 1. Gemeinscaft Masyarakat dengan tipe gemeinscaft mendasarkan hubungannya atas dasar ikatan perasaan. Tipe hubungan seperti ini terjadi dan dapat dilihat pada masyarakat pedesaan. Gemeinscaft dibagi menjadi 3 yaitu: -
Gemeinscaft by blood
-
Gemeinscaft of place
-
Gemeinscaft of mind
Di dalam masyarakat gemeinscaft, terdapat ciri-ciri diantaranya adalah, -
kehendak bersama (common will) lebih dominan dibandingkan dengan kehendak individu (individual will).
-
Keanggotaannya tidak saling menonjolkan diri.
-
Hubungan sosialnya berdasarkan kaidah-kaidah yang disebut dengan adat istiadat dan mores.
-
Solidaritasnya bersifat alami
-
Kepemilikan bersama diakui di dalam masyarakat ini.
2. Gesellschaft Masyarakat dengan tipe gesellschaft mendasarkan hubungannya pada kehendak-kehendak yang sifatnya lebih rasional. Ciri masyarakat gesellschaft adalah,
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA -
Yang lebih menonjol adalah kepentingan individu dan bukan kepentingan kelompok.
-
Kepentingan individu sangat dominan.
-
Kepentingan-kepentingan individu tersebut tentu saja memiliki tujuantujuan yang yang sifatnya pribadi.
-
Terdapat sanksi-sanksi yang sifatnya eksternal jika para anggotanya melakukan suatu penyimpangan.
-
Pendapat umum atau public opinion lebih terlihat dalam masyarakat ini
-
Sudah tidak terlihat lagi adat istiadat.
-
Solidaritasnya bersifat sementara karena berdasarkan kepentingankepentingan tertentu.
-
Kepemilikan bersama disini tidak berlaku dan yang diakui adalah kepemilikan secara individu.
Hakekat Kehendak Manusia
Tonnies membagi kedalam dua jenis kehendak masyarakat, yaitu: 1. Zweckwille Zweckwille adalah kemauan rasional yang hendak mencapai mencapai suatu tujuan, contohnya terlihat pada diri seorang pedagang, ilmuwan dan pejabat-pejabat. 2. Tribwille Tribwille adalah kemauan batin yang didorong oleh perasaan, contohnya seperti yang ada pada diri seorang petani, seniman, rakyat, wanita, dan kaum pemuda.
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA 11
Vilvredo Pareto
Fakta Sosial
Fakta sosial dapat dibagi menjadi tindakan yang logis dan non logis. Penjelasan dari tindakan logis dan non logis adalah sebagai berikut: 1. Tindakan logis Tindakan logis adalah suatu tindakan yang ada hubungannya dengan logika dan mempunyai tujuan yang nyata. Pareto mengatakan, contoh dari suatu tindakan logis adalah ekonomi. 2. Tindakan non Logis Tindakan non logis adalah tindakan yang tidak ditentukan oleh tujuan yang nyata tetapi hanya sekedar dorongan dari hati yang masuk kedalam penjelasan yang lebih lanjut.
Stabilizing Forces
Masyarakat adalah suatu „Dynamic Equilibirium‟ yang beralih dari satu keseimbangan ke keseimbangan yang lain, hal ini disebabkan karena adanya Stabilizing Forces. Unsur-unsur stabilizing forces adalah sebagai berikut: 1. Kondisi Geografis (tanah, flora, dan fauna). 2. Unsur-unsur pengaruh baik dari masyarakat luar maupun tradisi lama masyarakat itu sendiri (feodalisme). 3. Unsur-unsur mekanisme didalam diri manusia (perasaan, naluri, residu, derivasi, kepentingan, faktor-faktor rasial, dan etnis). 4. Heterogenitas kelompok sosial Individu dan masyarakat itu berbeda atau memiliki heterogenitas
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA karena mereka mempunyai residu. 5. Mobilitas Sosial dan Sirkulasi Elite Dalam pergantian pemimpin seolah-olah ada pergantian, tapi tidak begitu adanya. Sebenarnya yang terjadi hanya perputaran dari elite satu ke elite yang lain. Pertukaran elite tersebut memiliki 2 unsur yaitu: The Lion The foxes Unsur-unsur
Mekanis
Menegakkan Sistem Sosial
yang 1. Residu (endapan) Ada 6 residu (sifat-sifat dasar manusia yang mengendap sebagai dasar berperilaku), yaitu: -
Menggabungkan Manusia cenderung menggabungkan hal-hal yang berlainan.
-
Mempertahankan/melestarikan kombinasi yang sudah ada Residu ini menjelaskan mengapa adat itu sulit untuk berubah.
-
Kecenderungan untuk mengungkapkan emosi sacara lahiriah.
-
Sosialitas Kecenderungan untuk bersatu dengan orang lain, dengan kata lain individu selalu ingin berkumpul membentuk kelompok.
-
Kecenderungan untuk mempertahankan diri sebagai individu yang utuh, masing-masing individu memiliki identitas, dan selalu menjaga identitas masing-masing.
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA -
Kecenderungan
untuk
mengarahkan
dan
mengungkapkan
seksualitas. Contohnya, pelacuran sakral. 2. Derivasi Derivate merupakan penjelasan-penjelasan atau rasionalisasi residu.
3. Interest Ekonomi Pareto mengatakan bahwa perilaku dalam hal ekonomi merupakan perilaku yang logis selain ilmu pengetahuan. Karena perilaku ekonomi adalah tindakan rasional yang tujuannya mencari keutungan. 4. 12
Herbert Spencer
Teori Evolusi Masyarakat
Spencer memperkenalkan teori evolusi universalnya. Ia memandang evolusi sosial sebagai serangkaian tingkatan yang harus dilalui oleh semua masyarakat yang bergerak dari tingkat yang sederhana ke tingkat yang lebih rumit dan dari tingkat homogen ke tingkat heterogen.
Sistem Social
1. Masyarakat adalah organisme atau mereka adalah superorganis yang hidup berpencar-pencar. 2. Antara masyarakat dan badan-badan yang ada di sekitarnya ada suatu keseimbangan
tenaga,
suatu
kekuatan
yang
seimbang
antara
masyarakat yang satu dan masyarakat yang lain, antara kelompok sosial satu dengan kelompok sosial yang lain. 3. Keseimbangan antara masyarakat dengan masyarakat, antara
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA masyarakat dan lingkungan mereka, berjuang satu sama lain demi eksistensi mereka di antara warga masyarakatnya. Akhirnya konflik menjadi suatu kegiatan masyarakat yang sudah lazim. 4. Di dalam perjuangan ini kemudian timbulah rasa takut di dalam hidup bersama serta rasa takut untuk mati. Rasa takut mati adalah pangkal kontrol terhadap agama. 5. Kebiasaan konflik kemudian diorganisir dan dipimpin oleh kontrol politik dari agama menjadi militerisme. Militerisme pada umumnya membentuk sifat dan tingkah laku serta membentuk organisasi sosial dalam peperangan. 6. Militerisme menggabungkan kelompok-kelompok sosial yang kecil menjadi kelompok sosial yang lebih besar dan kelompok-kelompok tersebut memerlukan integrasi sosial. Proses semacam ini memperluas medan integrasi sosial yang biasanya terdapat pemupukan rasa perdamaian antar sesamanya serta rasa kegotongroyongan. 7. Kebiasaan berdamai dan rasa kegotongroyongan membentuk sifat, tingkah laku serta organisasi sosial yang suka pada hidup tenteram dan penuh dengan rasa setia kawan. 8. Dalam tipe masyarakat yang penuh dengan perdamaian, kekuatannya akan berkurang namun rasa spontanitas serta inisiatif semakin bertambah. Organisasi sosial menjadi semacam bungkus, sedang
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA anggota masyarakat dapat dengan leluasa pindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Mereka mengubah hubungan sosial mereka tanpa merusak kohesi sosial yang telah ada. Kesemuanya ini merupakan elemen di mana rasa simpati dan seluruh pengetahuan yang ada di dalam kelompok sosial merupakan kekuatan tersendiri bagi masyarakat primitif. 9.
Perubahan
dari
semangat
militerisme
menjadi
semangat
industrialisme. Semangat kerja keras tergantung pada luasnya tenaga antara kelompok masyarakat yang ada serta kelompok masyarakat tetangganya, antara ras dalam suatu masyarakat yang ada serta masyarakat yang lain, antara masyarakat pada umumnya serta lingkungan fisis yang ada. Akhirnya semangat kerja keras yang disertai dengan penuh rasa perdamaian tak dapat dicapai sampai keseimbangan bangsa-bangsa serta ras-ras yang ada tercapai lebih dahulu. 10. Di dalam masyarakat, seperti pada kelompok masyarakat lain tertentu, luasnya perbedaan serta jumlah kompleksitas segenap proses evolusi tergantung pada nilai proses integrasi. Semakin lambat nilai integrasinya, semakin lengkap dan memuaskan jalan evolusi itu. 13
Pitirim Sorokin
Mentalitas Budaya
Tipe-tipe mentalitas budaya: 1. Kebudayaan Ideasional Dasar pemikirannya (premis) ini adalah kenyataan bahwa akhir itu
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA bersifat nonmateriil, transdenden, dan tidak dapat ditangkap dengan indera. Kebudayaan ideasional ini terbagi lagi menjadi: -
Kebudayaan Ideasional Asketik Mentalitas ini memperlihatkan suatu ikatan tanggung jawab untuk mengrangi sebanyak mungkin kebutuhan materiil manusia supaya mudah diserap ke dalam dunia transenden.
-
Kebudayaan Ideasional Aktif Selain untuk mengurangi kebutuhan inderawi, tipe ini berusaha mengubah dunia materil supaya selaras dengan dunia transenden.
2. Kebudayaan Inderawi (Sensate Culture) Dasar pemikirannya adalah bahwa dunia materil yang kita alami dengan indera kita merupakan satu-satunya kenyataan yang ada. Eksistensi kenyataan adi-inderawi atau yang transenden disangkal. Mentalitas ini dibagi menjadi: -
Kebudayaan Inderawi Aktif Kebudayaan ini mendorong usaha aktif dan giat untuk memenuhi kebutuhan materil. Mentalitas ini mendasari pertumbuhan teknologi dan kemajuan-kemajuan ilmiah serta kedokteran.
-
Kebudayaan Inderawi Pasif Kebudayaan ini meliputi hasrat atau keinginan untuk mengalami kesenangan inerawi yang setinggi-tingginya. Sebagai contoh,
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA adanya prinsip “bekerjalan seakan kita akan hidup 1000 tahun lagi”. -
Kebudayaan Inderawi Sinis Mentalitas ini menunjukkan usaha yang bersifat hipokrit atau munafik untuk membenarkan pencapaian tujuan meterialistis atau inderawi dengan menunjukkan sistem nilai transenden yang pada dasarnya tidak diterimanya.
3. Kebudayaan Campuran Kebudayaan ini mengandung penegasan terhadap dasar berfikir mentalitas ideasional dan inderawi. Terbagi kedalam dua tipe, yaitu: -
Kebudayaan Idealistis Kebudayaan ini terdiri dari suatu campuran organis dari mentalitas ideasional dan inderawi, oleh karenanya keduanya saling berhubungan satu sama lain.
-
Kebudayaan Ideasional Tiruan Tipe ini didominasi oleh pendekatan inderawi, akan tetapi antara unsur-unsur ideasional dan inderawi saling berlawanan satu sama lain meskipun keduanya berdampingan.
14
Thorstein Veblen
The Theory of Leisure Class
Beliau adalah pemikir ekonomi sekaligus sosiolog. Dalam teorinya ia menggabungkan antara sosiologi dan ekonomi dan kemudian muncullah teori “The Theory of Leisure Class”. Dalam teori ini, menganalisis
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA evolusi dengan mengaitkannya dengan bisnis dan trust. Proses industri baru
terdorong
integrasi
dan
memberikan
kesempatan
yang
menguntungkan bagi mereka yang berhasil. Hasilnya adalah berupa konflik antara pengusaha dan insinyur, dengan pengusaha yang mewakili urutan yang lebih tua dan insinyur sebagai inovator dari cara-cara baru dalam melakukan sesuatu. Dalam kombinasi dengan kecenderungan yang dijelaskan dalam teori ini, konflik ini menghasilkan limbah dan memangsa yang kemmudian berfungsi untuk meningkatkan status sosial mereka yang dapat keuntungan dari klaim predator terhadap barang dan jasa. 15
D. Droghicesco
Interaksi Sosial
Menurut pemikiran dari D. Droghicesco, interaksi soail yang lebih intensif, lebih kompleks dan lebih panjang atau lebih lama dari manusia akan memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk timbul dan berkembangnya pikiran dan pengetahuan. Persepsi tersbut bisa juga diartikan sebagai berikut, interaksi sosial harus diperhitungkan didalam menerangkan pertumbuhan pemikiran kejiwaan manusia.
16
E.D. Roberty
Bio-Social Hypothesis
Teiori ini bermaksud untuk menerangkan mengapa pikiran da pengetahuan merupakan gejala-gejala superorganis yang paling tinggi. Terdapat dua faktor yang mendasari munculnya teori ini, yaitu: - Sumber yang bersifat biologis - Sumber yang bersifat Sosial.
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA Faktor Interaksi sosial
Ada 4 faktor interaksi sosial yang menerangkan pentingnya atau sebab dari interaksi sosial sebagai faktor yang mengembangkan pikiran dan pengetahuan manusia, yaitu: 1. Berbeda dengan gejala-gejala psikis biasa, pikiran dan pengetahuan tidak mungkin timbul tanpa adanya bahasa, dan bahasa tidak mungkin ada tanpa adanya interaksi. 2. Berbeda dengan gejala-gejala psikis biasa, pikiran dan pengetahuan menusia tidak hanya ada berkat pengalaman-pengalaman pribadi saja, tetapi juga pengalaman-pengalaman kolektif dimana satu sama lain saling melengkapi dan mengkoreksi. 3. Tanpa interaksi sosial yang permanen diantara b anyak generasi, maka akumulasi
pikiran
dan
pertumbuhan
gejala-gejala
superorganis,
perkembangan peradaban manusia bahkan perkembangan mental tidak akan terjadi. 4. Satu dari kondisi yang paling penting dari proses kejiwaan manusia yang sadar adalah stimulti atau rangsangan yang bervariasi dan berubahubah (changing and different stimuli). 17
William F. Ogburn
Teori Perubahan Sosial
erubahan sosial adalah perubahan yang mencakup unsur-unsur kebudayaan baik material maupun immaterial yang menekankan adanya pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsurunsur immaterial.
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/