1
TUGAS PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA TERHADAP EFEK SAMPING PENGOBATAN TB PARU DI WILAYAH PUSKESMAS PABUARAN TUMPENG Wahyu Hidayati Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Kampus FIK UI, Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan, Depok, Jawa Barat, 16424 E-mail:
[email protected]
Abstrak Keluarga sangat berperan dalam membantu mengatasi efek samping pengobatan TB paru pada anggota keluarga . Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran pelaksanaan tugas perawatan kesehatan keluarga dengan anggota keluarga yang mengalami efek samping obat TB di wilayah Puskesmas Pabuaran Tumpeng. Jenis penelitian ini adalah deskriptif univariat,dengan pendekatan survei pada 29 keluarga penderita TB paru, menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi karakteristik keluarga terdiri dari: rata-rat keluarga berada pada usia dewasa tengah (41.62 tahun), dengan mayoritas responden berumur 40 tahun (dewasa awal); mayoritas responden berjenis kelamin perempuan; sebagian besar responden berasal dari suku Sunda; sebagian besar
responden
berpendidikan rendah; mayoritas responden tidak bekerja; dan mayoritas mempunyai penghasilan yang rendah. Hasil penelitian menggambarkan bahwa lebih dari sebagian keluarga mempunyai kemampuan yang kurang baik dalam mengenal masalah; sebagian besar keluarga mampu memutuskan masalah dengan baik; lebih dari sebagian keluarga kurang baik dalam merawat anggota keluarga; sebagian besar keluarga kurang baik dalam memodifikasi lingkungan; dan sebagian besar keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan dengan baik. Rekomendasi: Petugas kesehatan khusunya petugas Perawatan Kesehatan Masyarakat sebaiknya melaksanakan asuhan keperawatan keluarga dengan melaksanakan kunjungan rumah kepada keluarga dengan penderita TB paru. Kata kunci: TB paru, tugas perawatan kesehatan keluarga, efek samping obat TB
Abstrack Family have an important role to help overcome the side effects of pulmonary TB drug that happen to the family members. The purpose of this study was to determine the description of the implementation of the health care task families with family members who experience the side effects of TB drugs in the health centers Tumpeng Pabuaran. This research is descriptive univariate, with survey approach to the 29 families of patients with pulmonary tuberculosis, using total sampling technique. This study suggests that the distribution of respondent characteristics comprises: the average respondent age 41.62 (midle adult), majority of respondents aged 4o years (adult onset), the majority of respondents were female, most of the respondents came from the Sundanese, most of the respondents have a low level of education, the majority of respondents did not work, and and the majority have a low income. Results of research on family health care tasks to family members who had pulmonary TB drug side effects are: more than most families have a poor ability to recognize a problem, most families were able to take a well informed decision, more than most families
Tugas perawatan…, Wahyu Hidayati, FIK UI, 2013
2 have less unfavorable capabilities in providing care, most families have a poor ability to modify the environment, most families have a good ability to utilize health services. Recommendation: Helath care workers especially Community Health Car workers should implement nursing care families by conducting home visits to families with pulmonary tuberculosis. Key words: Pulmonary tuberculosis, family health care tasks, the side effects of TB drugs
Pendahuluan Program pengobatan TB telah dilaksanakan di
Hal baru dalam penelitian ini dibandingkan
Puskesmas sejak tahun 1972, mencakup
dengan penelitian sebelumnya terkait TB paru
kegiatan
pengobatan.
adalah penelitian ini memberikan gambaran
Pengobatan TB menimbulkan beberapa efek
tugas perawatan kesehatan keluarga terhadap
samping, baik ringan maupun berat. Oleh
efek samping pengobatan TB paru, sedangkan
karena itu, peran keluarga sangat diperlukan
penelitian-penelitian
guna mendukung penderita TB. Penelitian ini
membahasa tentang pengaruh efek samping
bermaksud mengetahui gambaran perawatan
dengan kejadian DO, faktor-faktor yang
kesehatan keluarga terhadap efek samping
mempengaruhi kepatuhan minum obat TB,
pengobatan TB paru di wilayah Puskesmas
dan analisis peran PMO terhadap kepatuhan
Pabuaran Tumpeng.
berobat penderita TB.
Keluarga memiliki tugas dalam perawatan
Metode
kesehatan naggota keluarga. Tugas perawatan
Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dengan
kesehatan
keluarga
meliputi
kemampuan
pendektan survey, pada 29 keluarga penderita
keluarga
dalam
mengenal
masalah,
TB paru, dengan teknik total sampling.
kemampuan keluarga dalam memutuskan atau
Instrumen penelitian berupa kuesioner yang
mengambil tindakan yang tepat, kemampuan
berisi tentang karakteristik responden (umur,
keluarga
perawatan
jenis kelamin, suku, pendidikan, pekerjaan,
kemampuan
penghasilan), dan tugas perawatan kesehatan
keluarga dalam memodifikasi lingkungan,
keluarga (mengenal masalah, memutuskan
baik lingkungan fisik maupun psikologis yang
tindakan,
mendukung kesehatan anggota keluarga, dan
memodifikasi lingkungan, dan memanfaatkan
kemampuan keluarga dalam memanfaatkan
fasilitas kesehatan). Data diolah dengan cara
fasilitas pelayanan kesehatan (Maglaya et al.,
mengedit data, memberikan kode pada data,
2009).
memasukkan
kepada
diagnosis
dan
dalam
memberikan
anggota
keluarga,
merawat
Tugas perawatan…, Wahyu Hidayati, FIK UI, 2013
data,
sebelumnya
anggota
dan
banyak
keluarga,
melakukan
3
pembersihan atau pengecekan data. Penelitian
muncul pada penderita TB, yang disebabkan
ini menerapkan etika dengan memberikan hak
karena efek samping obat (OAT).
autonomy kepada responden. Hak autonomy dilakukan
dengan
menjelaskan
kepada
Kurangnya
kemampuan
keluarga
dalam
responden tentang maksud & tujuan, serta
mengenal efek samping obat TB, yang
manfaat dari penelitian, yang tertuang dalam
muncul selama masa pengobatan, sangat
lembar informed consent, kemudian jika
mengkhawatirkan,
responden bersedia terlibat dalam penelitian,
pengobatan
responden memberikan tanda tangan dalam
samping obat bisa mengakibatkan penderita
dalam lembar persetujuan penelitian. Etika
putus minum obat, atau dikenal dengan istilah
kedua yaitu peneliti menjaga kerahasiaan
DO (drop out). Penelitian Syaumaryadi
identitas dan data yang diberikan oleh
(2001) menyimpulkan bahwa ada hubungan
responden dengan menghanguskan data yang
keluhan
sudah tidak terpakai. Etika ketiga adalah
ketidakpatuhan berobat penderita TB paru di
penelitian memberikan manfaat bagi keluarga
kota Palembang, yaitu penderita TB paru
maupun instansi pelayanan kesehatan.
yang mengalami keluhan efek samping OAT
TB
efek
karena ditambah
samping
lamanya adanya
OAT
efek
dengan
3 kali lebih berisiko tidak patuh berobat, Hasil dan Pembahasan
dibandingkan dengan penderita TB yang tidak
Kemampuan Keluarga Dalam Mengenal
mengalami
Efek Samping Obat TB
penelitian Rian (2010) menunjukkan bahwa
Hasil penelitian ini memberikan gambaran
pasien yang memilki keluhan efek samping
bahwa kemampuan keluarga dalam mengenal
OAT berisiko sebesar 4,07 kali untuk default,
efek samping akibat obat anti tuberkulosa
dibandingkan dengan pasien yang tidak
(OAT) masih kurang baik. Kondisi tersebut
mempunyai keluhan. Demikian juga hasil
kemungkinan
tingkat
penelitian dari Rahmansyah (2012) dan
pendidikan keluarga yang sebagian besar
Kartika (2009) menyatakan bahwa salah satu
mempunyai pendidikan tingkat rendah, yaitu
faktor yang mempengaruhi kejadian DO
SD dan SMP. Hal ini sejalan dengan teori
(drop out ) penderita TB adalah efek samping
Bauman (1961; dalam Friedman, 1998), yang
obat. Oleh karena itu, kemampuan keluarga
menyatakan bahwa semakin terdidik keluarga,
dalam mengenal masalah efek samping obat
semakin baik pengetahuan keluarga tentang
sangat penting.
kesehatan.
dipengaruhi
Sehingga,
oleh
keluarga
efek
samping
OAT.
Hasil
kurang
mengerti dan menyadari adanya masalah yang
Tugas dalam Memutuskan Masalah Akibat Efek Samping OAT
Tugas perawatan…, Wahyu Hidayati, FIK UI, 2013
4
Maglaya et al. (2009) menjelaskan bahwa
keluarga harus mengetahui beberapa hal
tugas memutuskan tindakan merupakan tugas
ketika merawat anggota keluarganya yang
yang utama. Tugas ini berkaitan dengan
sakit. Kemampuan merawat penderita TB
upaya mencari pertolongan kesehatan bagi
yang mengalami efek samping antara lain
anggota keluarga yang mengalami sakit.
menyiapkan obat TB, memberikan obat TB,
Selain
anggota
mendampingi penderita saat minum obat TB,
keluarga saling berkaitan, apabila ada anggota
mengontrol jumlah, serta selalu mengingatkan
keluarga yang sakit, akan mempengaruhi
dan
anggota keluarga yang lain. Dalam perawatan
meminum obatnya, meskipun merasakan
anggota keluarganya yang sakit, keluarga
adanya efek samping obat yang membuat
merupakan
bagi
penderita tidak nyaman. Tugas-tugas tersebut
perawatan anggota keluarganya (Effendy,
dilakukan oleh pengawas minum obat yang
1998).
bisa berasal dari keluarga penderita TB. Hal
itu,
masalah
pengambil
kesehatan
keputusan
memotivasi
penderita
untuk
rutin
itu sejalan dengan penelitian Darmawan Peneliti berpendapat bahwa sebaian besar
(2002) yang menyimpulkan bahwa penderita
keluarga sudah mampu dalam memutuskan
yang tidak mempunyai PMO sewaktu minum
masalah disebabkan oleh fasilitas kesehatan
obat, mempunyai risiko tidak teratur minum
(Puskesmas) yang mudah dijangkau oleh
obat 2,68 kali lebih dibandingkan dengan
keluarga, baik dari segi jarak maupun biaya.
mereka yang mempunyai PMO. Hal itu
Mereka cenderung untuk melakukan tindakan
menandakan bahwa peranan keluarga dalam
kuratif atau pengobatan saat merasakan
merawat, sangat diperlukan oleh anggota
adanya gangguan kesehatan pada tubuhnya.
keluarga yang sakit.
Dengan kata lain, keluarga memiliki tingkat ketergantungan
yang
tinggi
terhadap
Perawatan
lain
yang
dibutuhkan
oleh
Puskesmas. Di samping itu, dari hasil
penderita TB adalah pemenuhan nutrisi yang
jawaban kuesioner didapatkan data bahwa
adekuat guna membantu proses penyembuhan
pada umumnya keluarga merasa takut atau
penyakit. Namun, hal itu sering sulit untuk
khawatir akan efek samping obat TB yang
dipenuhi karena pada umumnya penderita
terjadi pada anggota keluarganya.
merasakan efek samping obat TB berupa mual dan anoreksia. Kalsum, Sartono, &
Tugas dalam Merawat Anggota Keluarga
Caesary
(2012)
yang Mengalami Efek Samping OAT
menyatakan cara penanganan efek samping
Baylon dan Maglaya (1998) dalam Efendi dan
obat berupa anoreksia adalah melakukan
Makhfudli (2009) menjelaskan bahwa
perbaikan gisi melalui pemberian nutrisi
Tugas perawatan…, Wahyu Hidayati, FIK UI, 2013
dalam
penelitiannya
5
untuk menghilangkan dampak psikis dan
tempat yang therapeutik bagi kesembuhan
depresi serta edukasi mengenai pengaturan
penderita. Selain lingkungan fisik, lingkungan
diit, aktivitas fisik, dan istirahat yang cukup.
yang mendukung psikologis anggota keluarga yang sakit juga perlu diperhatikan (Baylon
Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa
dan
kemampuan keluarga dalam memberikan
Makhfudli,
perawatan kepada anggota keluarganya yang
Goldenberg (2000, dalam Friedman, Bowden,
mengalami
anti
dan Jones 2010), sebuah keluarga berfungsi
tuberkulosa kurang baik. Peneliti berasumsi
dengan baik jika saling memberikan motivasi
hal itu antara lain dipengaruhi tingkat
memberikan kebebasan serta memberikan
pendidikan
penghasilan
perlindungan dan keamanan untuk mencapai
keluarga yang rendah. Pendidikan keluarga
potensi diri. Motivasi tersebut termasuk
yang
motivasi pada penderita untuk selalu rutin
efek
samping
maupun
rendah
obat
tingkat
mengakibatkan
minimnya
Maglaya,1998; 2009).
dalam
Efendi
Goldenberg
dan dan
cara
meminum obat TB, walaupun menimbulkan
perawatan terhadap anggota keluarga yang
efek samping yang membuat penderita tidak
mengalami
efek
anti
nyaman. Di samping itu, lamanya masa
tuberkulosa
dalam
pengobatan.
pengobatan TB, yaitu 6-8 bulan sering
informasi
yang
Penghasilan
dimiliki,
samping
obat
masa
keluarga
menyebabkan
terutama
kurangnya
keluarga
dalam
keluarga,
misalnya
rendah
menyebabkan penderita malas dan bosa
kemampuan
meminm obat. Sehingga, keluarga harus
kebutuhan
memberikan dukungan psikologis berupa
yang
memenuhi kebutuhan
sandang,
motivasi
pada
anggota
keluarga
yang
pangan, dan perumahan yang mendukung
menderita TB. Hasil penelitian Sukana, B., et
bagi kesehatan. Padahal, penderita TB baik
al (2000) menjelaskan bahwa angka ketaatan
yang mengalami efek samping obat TB
minum
maupun yang tidak mengalami efek samping
memberdayakan tenaga anggota keluarga
obat TB sangat memerlukan nutrisi TKTP
lebih
(tinggi kalori tinggi protein), serta sajian
dibandingkan tanpa pemanfaatan anggota
makanan bervariasi lainnya.
keluarga sebagai PMO (pengawas minum
obat baik
pada atau
penderita berebda
dengan
maknanya,
obat). Hal senada disampaikan oleh Marzuki Tugas dalam Memodifikasi Lingkungan
(2000) bahwa penderita TB yang selama
Bagi Anggota Keluarga yang Mengalami
pengobatan mempunyai pengawas minum
Efek Samping OAT
obat akan lebih patuh dibandingkan yang
Memodifikasi lingkungan identik dengan
tidak mempunyai pengawas minum obat.
bagaimana membuat lingkungan menjadi
Penelitian yang dilakukan oleh Lihanna
Tugas perawatan…, Wahyu Hidayati, FIK UI, 2013
6
(2002) menyebutkan peran keluarga sebagai
Berdasarkan hasil distribusi karakterteristik
motivator 36,56%, sebagai edukator sebesar
keluarga, mayoritas keluarga berjenis kelamin
33,19%, dan sebagai fasilitator 30,25% dalam
perempuan dan tidak bekerja. Sehingga,
memberikan dampak yang baik terhadap
idealnya keluarga memiliki banyak waktu
tugas perawatan kesehatan keluarga kepada
luang
anggota keluarga dengan TB paru.
memberikan motivasi dan perhatian yang lebih
untuk kepada
membina anggota
komunikasi, keluarga
yang
Penelitian ini memberikan gambaran bahwa
menderita TB. Ditambah lagi, perempuan
sebagian keluarga memiliki kemampuan yang
memilki sifat yang lembut dan lebih care
kurang baik dalam memodifikasi lingkungan.
dalam
Hal itu didukung oleh penghasilan keluarga
anggota keluarga. Namun, lebih dari sebagian
yang rendah. Rendahnya sumber finansial
keluargaberkemampuan kurang baik dalam
membuat
memodifikasi
keluarga
tidak
mampu
untuk
melaksanakan
perawatan
lingkungan.
kepada
Hal
itu
menyediakan tempat tinggal yang nyaman
kemungkinan besar disebabkan oleh tingkat
bagi anggota keluarganya yang mengalami
pendidikan keluarga yang rendah. Rendahnya
ketidaknyamanan akibat efek samping obat
pendidikan
TB paru. Center for Disease Control and
pengetahuan mereka untuk mengetahui cara
Prevention
memperoleh informasi dari berbagai media
(1997,
dalam
Wong,
2009)
berdampak
tentang
merugikan pada kesehatan adalah status sosial
Dampak lain yang mungkin bisa terjadi akibat
ekonomi. Persentase individu kelas bawah
kurangnya
untuk mengalami masalah kesehatan lebih
memodifikasi lingkungan yang nyaman bagi
tinggi
lainnya.
penderita yang mengalami keluhan efek
Semua aspek situasi mereka menyebabkan
samping obat TB yaitu penderita TB sulit
dan memperumit masalah kesehatan, yang
untuk mengesampingkan ketidaknyamanan
terdiri dari: kondisi tempat tinggal yang padat
efek samping obat TB yang dirasakannya.
kelompok
memodifikasi
minimnya
menyatakan bahwa pengaruh yang sangat
dibandingkan
cara
pada
kemampuan
lingkungan.
keluarga
dalam
dan sanitasi yang buruk, yang memudahkan penularan penyakit (misalnya tuberkulosis).
Tugas
dalam
Memanfaatkan
Fasilitas
Pelayanan Kesehatan (Puskesmas) Selain modifikasi lingkungan fisik, keluarga
Persepsi keluarga terhadap sehat atau sakit
juga perlu melakukan modifikasi lingkungan
erat kaitannya dengan perilaku mencari
psikologis. Modifikasi lingkungan psikologis
pengobatan. Respon keluarga apabila anggota
meliputi: motivasi; perhatian; komunikasi;
keluarga mengalami gangguan kesehatan,
dan suasana rumah hangat atau harmonis.
termasuk adanya gangguan kesehatan akibat
Tugas perawatan…, Wahyu Hidayati, FIK UI, 2013
7
efek samping OAT, adalah bervariasi. Ada
gratis biaya pengobatan di Puskesmas, sejak 1
keluarga
Mei 2012. Keadaan tersebut tentu saja sangat
yang
membiarkan
saja
karena
mereka menganggap tidak mengganggu, dan
menguntungkan
ada yang melakukan pengobatan sendiri,
mayoritas berpenghasilan rendah. Mereka
seperti mencari fasilitas kesehatan tradisional,
bisa memanfaatkan pelayanan di Puskesmas
mencari pengobatan di warung obat, mencari
dengan mudah. Namun, sangat disayangkan,
fasilitas di pelayanan kesehatan modern yang
jumlah
diselenggarakan
atau
pelayanan Puskesmas masih 68,97%. Hasil
lembaga swasta, seperti balai pengobatan,
tersebut belum mencapai maksimal, yaitu
Puskesmas, Rumah Sakit, sampai mencari
100%. Peneliti beranggapan bahwa kurang
pengobatan modern yang diselenggarakan
maksimalnya
oleh dokter praktik (Notoatmodjo, 2003).
disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
oleh
pemerintah
bagi
keluarga
keluarga,
yang
yang
menggunakan
penggunaan
Puskesmas
keluarga malu karena adanya stigma yang Hasil penelitian Masadad, Rahajeng, Syafei,
kurang dari masyarakat mengenai penyakit
& Notoatmodjo (1997) menyimpulkan bahwa
TB;
tatacara
kesehatan
samping penderita TB merupakan hal yang
masyarakat kampung Naga pada umumnya
biasa dan tidak mengganggu penderita;
sudah menggunakan pelayanan kesehatan
tingkat
modern, terutama keluarga-keluarga yang
sebagainya. Hasil penelitian Gordon (2001)
dalam
menyimpulkan bahwa faktor pengetahuan,
pencarian
pencarian
pelayanan
pengobatan
sudah
keluarga
mengangap
pengetahuan
biaya,
keluhan
yang
efek
rendah;
menggunakan pelayanan kesehatan, obat, dan
pendidikan,
tenaga medis. Hasil penelitian ini juga
penyuluhan, dan pelayanan petugas, dapat
menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga
mempengaruhi perilaku penderita TB paru
yang berasal dari suku Sunda, sudah mampu
dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan di
memanfaatkan pelayanan kesehatan modern
Puskesmas,
dengan baik.
transportasi merupakan faktor yang paling
dan
transportasi,
dan
ketersediaan
jarak,
sarana
dominan. Akses pelayanan kesehatan sering dikaitkan dengan penghasilan keluarga yang memadai.
Kesimpulan
Namun, hal itu tidak terlalu berpengaruh pada
Hasil penelitian ini memberikan gambaran
keluarga berpenghasilan rendah di wilayah
bahwa sebagian besar keluarga mempunyai
kota Tangerang, khususnya wilayah Pabuaran
kemampuan
Tumpeng, karena pemerintah daerah kota
mengenal
Tangerang memberikan kebijakan berupa
keluarga;
yang masalah;
dan
Tugas perawatan…, Wahyu Hidayati, FIK UI, 2013
kurang
baik
merawat
memodifikasi
dalam anggota
lingkungan,
8
sedangkan kemampuan mengambil keputusan
Asnawi. (2002). Faktor-faktor yang berhubungan
yang tepat serta memanfaatkan fasilitas
dengan kepatuhan berobat penderita TB paru di
kesehatan sudah baik. Kemampuan atau tugas keluarga tersebut didukung oleh karakteristik
Kota Jambi tahun 2001. Depok: FKM UI Darmawan,
A.
(2002).
Hubungan
keberadaan
keluarga, baik umur, jenis kelamin, suku,
pengawas menelan obat dengan keteraturan
tingkat
minum obat penderita tb paru di kabupaten
pendidikan,
pekerjaan,
dan
penghasilan.
Disarankan
kepada
institusi
pelayanan
kesehatan
mengembangkan
kerjasama yang baik dengan keluarga & penderita
TB,
pendidikan
senantiasa
kesehatan
memberikan
kepada
penderita
kerinci
tahun
2001.
Depok:
FKM-UI
(dipublikasikan) Dahlan, M.S. (2009). Besar sampel dan cara pengambilan sampel dalam penelitian kedokteran dan kesehatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika
maupun keluarga penderita tentang efek samping
pengobatan
Perkesmas asuhan
TB,
diharapkan
keperawatan
melakukan
serta
dapat
melakukan
keluarga
kunjungan
petugas
rumah
dengan
Dahlan, M.S. (2012). Evidence based medicine, seri 3 Edisi2 cetakan 2: Langkah-langkah membuat proposal
penelitian
institusi pendidikan agar lebih optimal dalam mengembangkan materi promosi kesehatan; pengadaan media informasi seperti leaflet &
dan
kesehatan. Jakarta: Sagung Seto Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya. Pirazinamid. Oktober,
10,
Direktorat
Jenderal
Penyehatan
asuhan keperawatan keluarga, khususnya
pelatihan
keluarga dengan TB paru. Untuk peneliti selanjutnya dapat lebih mengembangkan dan penelitian
tugas
perawatan kesehatan keluarga terkait efek
2012.
diunduh
dari
http://dinkes.tasikmalayakota.go.id
brosur bagi mahasiswa, dan pendalaman
memperdalam
kedokteran
kepada
keluarga penderita TB. Disarankan juga untuk
lebih
bidang
Pengendalian Lingkungan. nasional
tuberkulosis
bagi
petugas
Penyakit (2009).
dan
Modul
penanggulangan TB
di
sarana
pelayanan kesehatan. Jakarta Effendi,
N.
(1998).
Dasar-dasar
keperawatan
kesehatan masyarakat, Edisi 2. Jakarta: EGC
samping pengobatan TB. Ferry, E., Mahfudli. (2009). Keperawatan kesehatan komunitas:
Daftar Referensi
Teori
dan
praktik
dalam
keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Ali, Z. (2010). Pengantar keperawatan keluarga. Jakarta: EGC
Friedman, M.M. (1998). Buku ajar keperawatan keluarga: riset, teori, dan praktik, Edisi 3. (Alih
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktis. Jakarta: Rineka Cipta
bahasa: Ina Debora & Yaakim Asya). Jakarta: EGC
Tugas perawatan…, Wahyu Hidayati, FIK UI, 2013
9 Friedman, M.M., Bowden, V.R., Jones, E.G. (2010). Buku ajar keperawatan keluarga: Riset,teori,
Maglaya, A.S., Cruz-Earnshaw, R.G., Pambid-Dones, L.B.L., Maglaya, M.C.S., Lao-Nario, M.B.T., &
dan praktik. Jakarta: EGC
Leon, W.O.U.-D. (2009). Nursing practice in the
Gordon, D. (2001). Studi kasus kontrol pemanfaatn
Marikina:
Argo
Nauta
Corporation
pelayanan kesehatan oleh penderita tb paru bta (+) di puskesmas kabupaten kapuas hulu tahun
community.
Marzuki. (2000). Faktor-faktor yang berhubungan dengan
2000. Depok: FKM-UI (dipublikasikan)
kepatuhan
berobat
penderita
tuberkulosis paru di puskesmas dalam wilayah kabupaten aceh besar propinsi di aceh tahun
Hanson, S.M.H., Gedaly-Duff, V., & Kaakinen, J.R.
1998. Depok: FKM-UI (dipublikasikan)
(2005). Family health care nursing: Theory, practice, and research. Philadelphia: Davis
Masadad,
Company
A.,
Rahajeng,
Notoatmodjo.
E.,
(1997).
Syafei, Perilaku
L.,
dan
pencarian
Hastono, S.P., (2007). Analisis data kesehatan. Depok:
pelayanan kesehatan masyarakat kampung naga
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
kabupaten tasikmalaya. Media Litbangkes, Vol
Indonesia. Tidak dipublikasikan
VII No. 03 dan 04/ 1997
Hidayat, A.A.A. (2003). Riset keperawatan & teknik
Maulana, D.J., (2009). Promosi kesehatan. Jakarta: EGC
penulisan ilmiah. Jakarta: Salemba Medika Kalsum, U., Sartono, T.R., Caesary, A.G. (2012). Efek
Mansjoer, A. (2002). Kapita selekta kedokteran. Edisi III. Jakarta: Media Aesculapius
samping obat pada pasien mdr (multi drug resistant) tb di rsud dr saiful anwar malang. Surabaya:
FK-Universitas
Brawijaya
Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu kesehatan masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta
(dipublikasikan) Kartika.
(2009).
berhubungan
Analisis dengan
faktor-faktor default
yang
Notoatmodjo,
S.
(2005).
Metodologi
penelitian
kesehatan. Ed. Rev. Jakarta: Rineka Cipta
penderita
tuberculosis paru di rsud budi asih jakarta
tahun 2008. Depok: FK-UI (dipublikasikan)
Notoatmodjo,
S.
(2010).
Metodologi
penelitian
kesehatan. Ed. Rev. Jakarta: Rineka Cipta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Pedoaman nasional pengendalian tuberkulosis. Kemenkes RI. Dirjen Pengendalian Penyakit dan Peneyehatan Lingkungan
Nasrul, E. (1998). Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat. Jakarta: EGC Pakpahan, E.M. (2010). Pelaksanaan tugas kesehatan
keluarga
Lihana, A. (2002). Peran keluarga pada perawatan
kenangan kecamatan pencut sei tuan. Sumatera
suku
penyakit tb paru di puskesmas kepadangan
Utara:
tulangan sidoarjo. Malang: Fakultas Ilmu
(dipublikasikan)
Keperawatan –UMM (dipublikasikan)
Tugas perawatan…, Wahyu Hidayati, FIK UI, 2013
batak
Fakultas
toba
di
kelurahan
Keperawatan-USU
10 Potter, P.A., & Perry, A.G. (2006). Buku ajar
Sukana, B., et al. (2000). Penelitian pengobatan
fundamental keperawatan: Konsep, proses, dan
penderita tb paru dengan memberdayakan
praktik. Edisi 4. (Komalasari, R., et al.
keluarga di kabupaten tanggerang. Jakarta:
Penerjemah). Jakarta: EGC
Puslitbang
Ekologi
Kesehatan,
Badan
Litbangkes Rahmansyah,
A.
(2012).
Faktor-faktor
yang
berhubungan dengan terjadinya drop out pada
Suprajitno. (2004). Asuhan keperawatan keluarga: Aplikasi dalam praktik. Jakarta: EGC
penderita tb paru di rs paru palembang tahun 2010. Depok: FKM-UI (dipublikasikan)
Swanson, J.M. & Nies, M.A. (1995). Community health nursing: Promoting the health of
Rian, S. (2010). Pengaruh efek samping obat anti tuberkulosis terhadap default di rs islam pondok kopi jakarta timur periode
aggregates.
Philadelphia:
W.B.
Saunder
Company
januari 2008 –
mei 2010. Depok: FKM-UI (dipublikasikan)
Syaumaryadi. (2001). Hubungan keluhan efek samping obat anti tuberkulosa dengan ketidakpatuhan
Rusnoto. (2008). Artikel tb paru. Oktober, 13, 2012.
berobat penderita tb paru di kota palembang
Universitas Diponegoro
propinsi sumatera selatan tahun 1999-2000.
eprints.undip.ac.id/5283/1/Rusnoto.pdf Sastroasmoro
dan
Ismael.
(1995).
Dasar-dasar
metodologi penelitian klinis. Cetakan pertama.
Depok: FKM-UI (dipublikasikan) United Nations. (2007). Millenium development goals indicators database 2007
Bagian Ilmu Kesehatan Anak. Universitas Widjanarko, B., Prabamurti, P.N., Widyaningsih, N.
Indonesia. Bina Rupa Aksara
(2006). Setyadi. (2012).
Konsep dan praktik penulisan
keperawatan. Edisi 2. Yogyakarta: Graha Ilmu
Analisa
faktor-faktor
mempengaruhi praktik pengawas menelan obat (PMO)
dalam
pengawasan
penderita
tuberkulosis paru di kota semarang. Staf Pengajar Farmakologi Universitas Sriwijaya.
yang
Promosi
Kesehatan
Indonesia,
Vol
Jurnal 1/No
(2009). Kumpulan kuliah farmakologi, Edisi 2.
1/Januari,
2006.
Jakarta: EGC
ejournal.undip.ac.id/index.php/jkpi/article/down load/2811/2497
Stanhope, M., & Lancaster, J. (2004). Community and public health nursing. St. Louiss Missouri:
Wong, et al. (2009). Buku ajar keperawatan pediatrik, Ed. 6, Vol. 1. Jakarta: EGC
Mosby Stringer, J.L. (2008). Konsep dasar farmakologi: Panduan untuk mahasiswa. Jakarta: EGC
Yoliandra, Y. (2011). Efek samping obat. 16 Maret 2011 yoliandra14.wordpress.com/2011/03/16/efek samping-obat/
Tugas perawatan…, Wahyu Hidayati, FIK UI, 2013
–
11
Tugas perawatan…, Wahyu Hidayati, FIK UI, 2013