TUGAS PERANCANGAN UNIT PENGOLAHAN “Industri Bahan Pelengkap Makanan – Bubuk Lada ”
OLEH Laili Inayah Harisnawati 125100501111023
PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014
Pembuatan Rancangan Pabrik dengan Bahan Baku lada yang akan Diolah Menjadi Bubuk Lada Bahan Baku : Lada Putih 1. Latar Belakang Pemilihan Bahan Baku Salah satu subsektor perkebunan yang telah menjadi andalan ekspor Indonesia adalah komoditas perkebunan. Selain perspektif komopditi ekspor sebagai penghasil devisa, disisi penawaran kegiatan agribisnis komoditas tanaman perkebunan secara umum melibatkan banyak masyarakat petani. Salah satu komodti perkebunan tersebut adalah lada hitam. Diantara negara produsen lada dunia, Indonesia termasuk salah satu produsen utama dunia bersama-sama dengan india, Malaysia, dan brazil. Lada merupakan salah satu hasil perkebunan yang dapat menghasilkan devisa negara Karen merupakan salah satu komoditi ekspor tradisional serta merupakan produk tertua dari rempah-rempah yang diperdagangkan di dunia. Penyebaran lada di Indonesia pertama kali dilakukan oleh per koloni Hindu yang sedang melakukan perjalanan dalam misi penyebaran agamanya. Sebelum perang duni kedua Indonesia merupakan negara produsen utama di dunia dengan produksi sekitar 69% produksi lada dunia, lalu disusul dengan india dan Malaysia. Rismunandar (1990) mengatakan bahwa perkembangan lada sejak awal abbad 19 hingga lahirnya orde baru di Indonesia mengalami pasang surut akibat perang dunia kedua. Sejak tahun 1929 produksi lada berpusat di lampung dan Bangka. Lampung dan Bangka Belitung mampu mengekspor lada sebanyak 25.000 ton pada tahun 1931, 27.000 ton untuk tahun 1937, dan dinyatakan bahwa harga lada yang tinggi terjadi dalam periode 1925-1930. Selain dihasilkan di daerah lampung dan Bangka Belitung sebagian produksi lada di Indonesia diperoleh dari daerah-daerah sumatera selatan, Kalimantan timur, Sulawesi selatan, aceh, sumatera barat dan jawa barat. Berikut ini adalah data perkembangan luas areal dan produksi lada Indonesia dari tahun 1991-2000. Tabel 1. Luas Areal dan Produksi Lada Indonesia Tahun 1990-2000
Tahun
Luas Areal (hektar) Perkebuna Perkebuna
Total
Produksi (ton) Perkebuna Perkebuna
Total
n Rakyat 126.540 126.706 130.086 127.185 134.287 126.292 110.957 130.611 130.724 130.178
19991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000
n Swasta 243 494 590 488 402 340 306 380 379 379
126.783 127.200 130.673 127.673 134.689 126.632 111.263 130.991 131.403 131.403
n Rakyat 62.479 64.886 65.669 53.952 58.847 52.080 46.644 64.469 64.621 75.145
n Swasta 70 128 113 91 108 88 64 69 82 82
62.549 65.014 65.782 54.043 58.955 52.168 46.708 64.538 64.703 62.227
Sumber : Dirjen Perkebunan 2000 Dengan luasan arela lahan proses produkai lada tersebut menjadikan Indonesia termasuk salah satu negara yang dapat mengekspor lada ke seluruh dunia. Dalam thun 1990-2000 ratarata pertahunnya negara Indonesia merupakan negara yang paling besar dalam mengekspor lada kemudian diikuti oleh mlaysia dan brazil, dengan masing-masing rata-rata pertahunnya sebesar 43.193 ton, 31.904 ton, dan 24.511 ton. Berikut ini adalah tabel perkembangan ekspor lada dari berbagai negara pemasok. Tabel 2. Perkembangan Ekspor Lada dari Beberapa Negara Eksportir Tahun 1990-2000 (ton) Tahun 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 Rata” Pertahu
Indns 48438 50294 62136 27684 36036 57781 36849 33386 38723 36293 47502 43193 -0,20
India 28886 19662 22684 47677 36536 25270 47211 35403 32859 35636 19125 31904 -4,04
Malay 28719 27131 22919 16737 23275 14869 28124 29000 18717 21804 21804 23009 -2,72
n Sumber : FAO-Trade 1993-2000
Thai 4042 3876 6156 4541 1124 877 339 802 502 857 620 2158 -17,10
Brazil 29046 48180 26277 26254 22231 22158 13962 17249 19617 20469 24511 24511 -3,44
S.lank 1305 2062 2143 5032 1850 2082 2612 3485 5493 3754 4855 3152 14,04
Vietnm 8995 16252 22347 14900 16000 17900 25300 24713 15100 34800 36200 21137 14,94
Mexc 3367 2632 5200 3645 4209 5008 6445 6599 6057 10646 13997 6164 15,31
Md.gskr 1222 1844 1948 2001 2066 1274 1570 894 339 619 588 1306 -7,05
Perkembangan harga lada yang diekspor untuk negara eksportir selama tahun 19902000 rata-rata harga lada internasional perkilogramnya yang paling rendah terjadi di negara mexico dan tertinggi dinegara Indonesia, yaitu masing-masing berkisar dai US dolar 1,77 – US dolar 2,99. Dengan harga yang tinggi ini membuktikan bahwa lada negara Indonesia sudah memenuhi standar mutu internasional dan sekaligus dipergunakan sebagai acuan standar mutu internasional. Tabel 3. Perkembangan Harga Internasional Lada di Beberapa Negara Eksportir Tahun 1990-200 (US dolar/kg) Tahun 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 Rata”
Indonesia 1,66 1,33 1,00 1,66 2,18 2,69 2,68 4,89 4,88 5,27 4,65 2,99
India 1,95 1,52 1,26 1,24 2,05 2,37 2,43 3,70 4,44 4,61 3,69 2,66
Malay 1,55 1,20 0,97 1,45 2,03 2,78 1,83 2,90 4,97 4,90 4,90 2,68
Brazil 1,44 1,04 0,88 1,11 1,89 2,35 2,28 4,25 4,50 4,46 3,38 2,51
Thai 1,60 1,10 0,89 1,17 2,48 2,63 2,10 2,41 4,00 3,60 3,24 2,29
S.langka 2,25 1,63 1,30 1,05 1,85 2,76 2,38 3,94 4,70 4,87 4,25 2,82
Vietn 1,54 1,08 0,68 0,62 0,92 1,37 1,21 2,73 4,27 3,94 4,03 2,04
Mexico 1,25 1,42 1,43 1,50 1,61 1,62 1,53 1,57 1,80 2,64 3,09 1,77
Mdgaskar 1,72 1,33 1,14 1,20 0,166 1,99 2,15 3,17 3,35 3,95 2,44 2,19
Sumber : FAO-Trade 1993-2000 Proses pengembangan suatu bahan atau produk dikarenakan memiliki nilai jual atau nutrsi yang baik untuk tubuh. Selain lada banyak laku dipasaran baik padar nasional maupun internasional lada juga memiliki banyak nutri yang dibutuhkan oleh tubuh, sekalipun lada hanya digunakan sebagai bahan tambahan pangan dengan kadar yang minim. Berikut ini adalah komposisi dari lada hitam. Tabel 4. Komposisi atau Nilai Gizi dari Lada Hitam Komponen Energi Karbohidrat Protein Total Lemak Vitamin : Colin Asam Folat Niasin
Nilai Nutrien 255 Kal 64,81 g 10,95 g 3,26 g
Persentase (%) 13% 49% 10,5% 11%
11,3 mg 10 mg 1,142 mg
2% 2,5% 7%
Puridoksin Riboflavin Thiamin Vitamin A Vitamin C Vitamin E Vitamin K
0,340 mg 0,240 mg 0,109 mg 299 IU 21 mg 4,56 mg 163,7 mcg
26% 18% 9% 10% 35% 30% 136%
Sodium Potasium
44 mg 1250 mg
3% 27%
Elektrolit : Mineral : Kalsium 437 mg 44% Tembaga 1,127 mg 122% Besi 28,06 mg 360% Magnesium 19,4 mg 48,5% Mangan 5,625 mg 244,5% Fosfor 173 mg 25% Seng 142 mg 13% Sumber : USDA National Data Base Selain mengandung komposisi diatas lada hitam juga mengandung minyak volatile, alkaloid, tannin, fenolik, dan flavonoid. Lada hitam dijuluki dengan “King of Spices” karena aroma dan flavor yang menyengat yang berasal dari komposisi minyak volatile. Sedangkan kepedasannya ditentukan oleh senyawa alkaloid yang tidak mudah menguap, salah satunya adalah piperin. Lada hitam mengandung bahan aktif seperti amida fenolat, asam fenolat, dan flavonoid yang bersifat antioksidan (anti-radikal bebas) sangat kuat. Antioksidan adalah senyawa yang dapat menetralkan radikal bebas dengan ara memberikan electron atau atom H + kepada radikal bebas. Senyawa antioksidan tidak menjadi radikal bebas baru karena mempunyai truktur molekul yang stabil. Tidak hanya snyawa anioksidan, piperin yang terkalam lada hitam juga banyak berperan dalam aplikasi klinis. Kegunaan kandungan lada hitam dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 5. Kegunaan Kandungan Lada Hitam – Farmakologi dan Aplikasi Klinis Lada Hitam Application Analgesic Antipyretic Rubefacient Inhibits Lipopolysacharide induced inflammatory responsess
Resposible Componens Piperine Piperine Piperine Piperine
Problem Addressed
Intermittent fever, colic, dysentery,
Piperine
worms, and piles Cures cold cough,
Piperine
dyspnoea.
Diaseases og the troat Improves appetite Increases digestive power Antimikrobial Activity A protective impact upon key liver enzymes Antioxsidant
Mutagenic
and
cough Piperine Piperine Piperine Proper liver funtioning Phenolic amides, phenolic
Prevent DNA and cells
acids, and flavonoid
damage, control oxidative stress Cancer
Carcinogenic
Properties Spice, Culinary application Preservatives Cosmetic industry Insecticides
Improves breathing, reduce
Fruits and papercorn Friuts ang leaves Papercorn Papercorn
Improves food quality Prevent food spoilage Improve beauty Natural insecticide
Suatu hasil penelitian menunjukkan bahwa megkonsumsi lada hitam dapat membantu mengontrol lemak dalam darah. Kandungan piperin dalam lada hitam dapat memblokir pembentukkan sel lemak baru. Piperin berguna untuk menganggu aktivitas gen yang mengontrol pembentukkan sel lemak baru. Piperin memicu reaksi metabolisme beratai yang membantu menjaga lemak, dan dapat dimanfattkan untuk pengobbatan obesitas. Selain itu ekstrak lada hitam secara signifikan dapat meningkatkan aktifitas sitosik sel pembunuh alami, yang menunjukkan potensinya sebagai anti kangker. Efek anti kanker tersebut karena adanya aktivitas dari senyawa alkaloid piperin yang terdapat pada lada. Lada hitam juga dapat mengatasi masalah pencernaan, mampu meningkatkan cairan pencernaan karena mengandung asam klorida yang dapat memecah protein yang ada didalm lambung. Manfaat lainnya dari lada adalah dipercaya dapat menekan pertumbuhan bakteri terutama pada cairan usus. Lada mengandung sejumlah mineral seperti kslim, kalsium, seng, mangan, besi, dan magnesium. Kalium merupakan komponen penting dari se dan cairan tubuh yang membantu mengontrol detak jantung dan tekanan darah. Mangan digunakan oleh tubuh sebagai faktor rekan untu enzim antioksidan, superoksida dismutase.Zat besi didal lada hitam penting untuk respirasi sel dsn produksi sel darah.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor diatas akhirnya kami memutuskan untuk mengangkat lada sebagai bahan baku yang akan kami kembangkan dalam perusahhan kami. Untuk menambah nilai jual dari bahan baku maka kami melakukan difesifikasi produk. Selain digunakan untuk menambah nilai jua produk, diversifikasi produk ini juga bertuujuan agar bahan lebih awet. Diversifikasi produk lada dapat dilakukan secara vertical maupun horizontal. Diversifikasi vertika dilakukan melalui pengembangan produk lada hitam dari bentuk curah menjadi bentuk yang siap digunakan untuk konsumen akhir seperti industri makanan, rumah tangga, dan restoran. Diversifikasi secara horizontal dilakukan melalui penganekaragaman produk lada, diantaranya adalah lada hijau, minyak lada, dan oleoresin. Diversifikasi produk yang akan digunakan kali ini adalah pengolahan butiran lada menjadi bubuk lada. Sehingga harga jual dan umur simpan juga akan meningkat. Proses penglahan lada menjadi bubuk lada harus melewati proses sterilisai, grading, milling, dan ackaging. Produk lada disterilisasi terlebih dahulu sehingga bebas dari kontaminan mikroba. Sterilisasi lada dapat dilakukan dengan pencucian dengan uap air panas atau uap irradiasi, dan microwave. Setelah itu lada akan diproses pada tahap selanjutnya untuk menghasilkan bubuk lada. 2. Inovasi dan Alternatif Produk Pada proses pemilihan inovasi produk dan produk alternative kami memiliki tiga produk inovasi yang akan diajukan untuk difersifikasi lada. 1. Bubuk Lada 2. Minyak Lada 3. Oleoresin Lada Dari ketiga inovasi tersebut kami lebih cenderung memilih untuk memproduksi biji lada menjadi bubuk lada. Hal ini dikarenakan proses produksi bubuk lada tidak membutuhkan investasi alat yang cukup besar sehingga akan balance dengan modal awal yang ada. 3. Perhitungan Biaya Proses Produksi per Tahun Nilai Investasi: Rp. 16.499.170.240 1. Lahan Harga lahan atau tanah yang ada didaerah gresik = Rp. 400.000/m Harga lahan atau tanah yang ada didaerah klaten = Rp. 550.000/m Lahan yang dibutuhkan adalah 22.000 m2, sehingga: Harga tanah di gresik = 8.800.000.000 Harga tanah di klaten = 12.100.000.000
2. Alat dan Teknologi Alat dan teknologi yang digunakan untuk perusahaan pegolahan lada bubuk adalah No.
Nama Mesin 1. Mesin penggiling Listrik
Jumlah 4 unit
Harga (Rp) Jumlah (Rp) 4.400.000 17.600.000
2. Mesin perontok Lada Basah atau Kering
4 unit
3.800.000
15.200.000
3. Mesin Sortasi Lada
4 unit
4.050.000
16.200.000
4. Mesin Mixing
4 unit
4.800.000
19.200.000
5. Mesin Pengayak
1 unit
3.500.000
3.500.000
6. Mesin Pengering
3 unit
4.700.000
14.100.000
7. Mesin Packaging (sealer)
10 unit
220.000
2.200.000
Total No.
88.000.000
Nama Barang 1. Lampu TL 10 watt
Jumlah 25 buah
Harga (Rp) Total (Rp) 30.500
2. Lampu TL 20 Watt
35 buah
34.000
1.190.000
3. Lampu TL 35 Watt
16 buah
38.500
616.000
4. Mesin Foto Copy
1 buah
5.000.000
5.000.000
5. Printer
2 buah
800.000
1.600.000
6. Meja Kerja
5 buah
350.00
1.750.000
7. Kursi Karyawan
20 buah
60.000
1.200.000
8. Kursi panjang (tamu)
2 buah
75.000
150.000
9. Blower
14 buah
700.000
9.800.000
10. Ac
4 buah
2.000.00
8.000.000
762.500
11. Kasur
20 buah
300.000
6.000.000
12. Dispenser
2 buah
750.000
1.500.000
13. Telepone
2 buah
320.00
640.000
14. Laptop
5 buah
6.000.00
30.000.000
Total Total pengeluaran untuk alat dan teknologi adalah Rp. 156.210.500
68.210.500
3. Bahan Baku Harga Bahan Baku per Kg Komposisi produk
= 10.100/kg
(biji lada)
Kebutuhan Biji Lada perhari 1500 kg
= Rp. 151.500.000
Kebutuhan Biji Lada perbulan 39.000 kg
= Rp. 393.900.000
Kebutuhan Biji Lada pertahun 468.000 kg
= Rp. 4.726.800.000
Biaya Kemasan (2% dari harga bahan baku utama) = 3.030.000/hari Biaya kemasan perbulan = 78.780.000 Biaya kemasan pertahun = 945.360.000 Dengan efisiensi kerja 26 hari perbulan dan 312 hari pertahun Total biaya bahan baku/hari
= 154.530.000/hari
Total biaya pengeluaran bahan baku/bulan
= 472.680.000 /bulan
Total biaya pengeluaran bahan baku/tahun
= 5.672.160.000/tahun
4. Listrik Kebutuhan listrik perhari = 37,7 kwh Kebutuhan listrik perbulan = 983 kwh Kebutuhan listrik pertahun = 11796 kwh Kebutuhan listrik yang digunakan sudah termasuk kebutuhan mesin, komputer dan penerangan pabrik. Total biaya untuk pembayaran listrik perhari (37,7 kwh x 1075,00) = Rp. 40.635 Total biaya untuk pembayaran listrik perbulan (983kwh x 1075,00) =Rp. 1.056.725 Total biaya untuk pembayaran listrik pertahun (11796 kwh x 1075,00) = Rp. 12.680.700 5. Air Total air yang digunakan perhari adalah 26.610 liter/hari Total air yang dibutuhkan perbulan adalah 691.860 liter/bulan Total air yang dibutuhkan pertahun adalah 8.302.320 liter/tahun
Total pemakaian air tersebut dengan rincian : Perendaman lada 1000 liter/hari Air mandi karyawan @30 orang 13.790 liter/hari Air untuk mencuci mesin (20x (197 x 3)) 11.820 liter/hari Sehingga biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar air pertahun adalah: Pembayaran air didaerah klaten/tahun Rp. 4.151.160.000 Pembayarn air didaerah Gresik.tahun Rp. 1.660.460.400
6. Transportasi Kami menggunakan dua kali pengiriman bahan baku dari pemasok, dua kali pengiriman tersebut selama jangka waktu 1 tahun. Biaya untuk pengiriman dari bangka belitung menuju pulau jawa
sebesar Rp.
1.250.000/ 6bulan dengan kapasitas 14 ton (Truk engkel) Sedangkan untuk pemasaran kami menggunakan pick up tertutup sebanyak 9 buah dengan harga pengiriman Rp. 550.000/bulan dengan kapasitas bahan baku 15000 Sehingga biaya yang harus dikeluarkan untuk transpotasi adalah : Untuk truk engkel pertahun Rp. 2.500.000 Untuk Pick up tertutup pertahun Rp. 39.600.000 Total biaya yang dikeluarkan adalah Rp. 42.100.000 7. SDM Jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi bubuk lada sebanyak 70 orang, dengan Rincian: 1 orang operator kantor 1 orang HRD 2 orang Marketing 15 orang bekerja di operator 3 orang bekerja pada bagian mixing 3 orang bekerja pada bagian perendaman 5 orang bekerja pada bagian pengeringan 4 orang bekerja pada bagian pengajakan 10 orang bekerja pada bagian packaging 5 orang bagian pemasaran 2 orang bagian pemasangan lampu 2 orang bagian distributor 2 orang bagian promosi dan pengiklanan 2 orang bagian perpipaan dan pemasangan alat 2 orang laboran 1 orang QC 1 orang QA 1 orang manager 1 orang direktur 5 orang OB 2 orang security
No
Nama Barang
Jumlah
.
Gaji per orang Total
Total gaji/tahun
/Bulan(Rp)
(Rp)
gaji/bulan
1.750.000 2.500.000 2.300.000 2.100.000 2.000.000 1.950.000 1.950.000 1.950.000 2.000.000 1.950.000 1.300.000
(Rp) 1.750.000 2.500.000 4.600.000 31.500.000 6.000.000 5.850.000 9.750.000 7.800.000 20.000.000 9.750.000 2.600.000
21.000.000 30.000.000 55.200.000 378.000.000 72.000.000 70.200.000 117.000.000 93.600.000 240.000.000 117.000.000 31.200.000
12 13
lampu Bagian distributor 2 orang Bagian promosi dan 2 orang
1.500.000 1.750.000
3.000.000 3.500.000
36.000.000 42.000.000
14
pengiklanan Bagian perpipaan 2 orang
2.300.000
4.600.000
55.200.000
2.200.000 3.500.000 4.000.000 4.500.000 5.000.000 1.000.000 1.000.000
4.400.000 3.500.000 4.000.000 4.500.000 5.000.000 5.000.000 2.000.000 141.600.000
52.800.000 42.000.000 48.000.000 54.000.000 60.000.000 60.000.000 24.000.000 1.699.200.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Operator HRD Marketing Bagian operator Bagian mixing Bagian perendaman Bagian pengeringan Bagian pencucian Bagian packaging Bagian pemasaran Bagian pemasangan
dan 15 16 17 18 19 20 21
1 orang 1 orang 2 orang 15 orang 3 orang 3 orang 5 orang 4 orang 10 orang 5 orang 2 orang
pemasangan
alat Laboran QC QA Manager Direktur OB Security
2 orang 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang 5 orang 2 orang Total
Total Biaya yang dihabiskan selama satu tahun produksi sebanyak Lahan Alat dan Teknologi Bahan Baku Listrik Air SDM Transportasi Total
Rp. 8.800.000.000 Rp. 156.210.500 Rp. 5.672.160.000 Rp. 12.680.700 Rp. 1.660.460.400 Rp. 1.699.200.000 Rp. 42.100.000 + Rp. 18.042.811.600
4. Pemilihan Lokasi dan Alternatif Lokasi Menggunakan Metode Faktor Terbobot
Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan sebelum menentukan lokasi yang akan dijadikan sebagai pusat produksi bahan baku kita. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan adalah harga lahan, harga, jumlah, efisiensi kerja, dan umur simpan dari alat dan teknologi yang akan kita gunakan, harga bahan baku, biaya transportasi bahan baku dari pusat panen menuju pabrik produksi dan transportasi pengiriman produk yan sudah jadi ke pasar atau target pemasaran, listrik yang digunakan dalam waku proses produksi, air yang digunakan dalam proses produksi, total sumber daya manusia yang digunakan untuk proses produksi. Berdasarkan faktor-faktor diatas kami memilih dua lokasi yang dijadikan tempat untuk produksi bubuk lada. 1. Klaten 2. Gresik Pertimbangan memilih kedua tempat tersebut karena memiliki tanah yang yang baik untuk dijadikan sebagai lahan untuk proses produksi lada. Sehingga tidak diperlukan tambahan dana untuk mengkonstruksi tanah agar menjadi lahan yang baik. Selain pertimbangan tersebut harga tanhg yang ada pada daerah klaten dan gresik juga memiliki harga yang murah dibandingkan dengan provinsi lainnya seprti pada malang, surabaya, semarang, bangka belitung, ataupun sukabumi.
Pertimbangan selanjutnya yaitu dari segi keadaan
penduduk yang ada. Pada daerah gresik dan klaten lahan yang kami pilih lumayan jauh dari kawasan penduduk sehingga tidak dikhawatirkan mengganggu aktivitas penduduk. Proses pencarian data secara kualitatif tersebut
akan dikonversi secara kuantitatif untuk
mendapatkan bobot dalam upaya untuk membantu proses penentuan lokasi produksi.
No.
Kriteria
Bobot
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Lahan Alat dan Teknologi Bahan Baku Listrik Air SDM (Sumber Daya
0,48 0,008 0,314 0,0007 0,09 0,094
7.
Manusia) Transportasi Total
0,002 1
Pembobotan tersebut didapat dari perhitungan sebagai berikut.
Penentuan Nilai Bobot: 1. Nilai bobot lahan =
biaya bahan baku (1tahun) Nilai investasi
=
8.800.000.000 18.042.811.600
= 2. Nilai bbt Alat,Teknologi =
0,48 biaya Alat dan Teknologi (1tahun) Nilai investasi =
156.210.500 18.042.811.600
= 0,008 3. Nilai bobot Bahan Baku
=
Biaya Bahan Baku (1tahun) Nilai investasi
=
5.672.160.000 18.042.811.600
4. Nilai bobot Listrik
=
0,314
=
biaya listrik (1tahun) Nilai investasi
=
12.680.700 18.042.811.600
5. Nilai bobot Air
=
0,0007
=
biaya air (1tahun) Nilai investasi
=
1.660.460.400 18.042.811.600
6. Nilai bobot SDM
=
0,09
=
biaya SDM (1tahun) Nilai investasi
=
1.699.200.000 18.042.811.600
7. Nilai bobot Transportasi
=
0,094
=
biaya transportasi (1tahun)
Nilai investasi =
42.100.000 18.042.811.600
=
0,002
1. Lahan Bobot yang diberikan untuk poin lahan sebesar 0,64. Hal ini dikarenakan kondisi alam didaerah klaten dan gresik masih belum padat penduduk dan memiliki tanah yang mudah untuk didirikan pabrik. Dari pertimbangan yang telah disebutkan diatas faktor yang paling mendominasi pembobotan pada lahan sebesar 0,64 adalah harga lahan itu sendiri. 2. Alat dan Teknologi Parameter kedua yang digunakan sebagai pembobotan adalah alat dan teknologi. Alat dan teknologi memiliki bobot penbilaian 1,85. Hal tersebut dikarenakan lat dan teknologi yang digunakan masih bisa digantikan dengan kinerja dari manusia sehingga pembobotan untuk alat dan teknologi tidak terlalu besar. 3. Bahan Baku Dalam hal ini bahan baku memegang peranana yang sangat penting pada proses produksi sehingga pembobotan untuk bahan baku sebesar 78. Bobot yang diberikan tinggi karena bahan yang akan diproduksi merupakan bahan yang mudah rusak jadi lokasi pabrik harus dekat dengan sumber bahan baku. 4. Listrik Dalam hal ini listrik merupakan paramenter yang tidak begitu penting, untuk itu bobot untuk listrik hanyalah 0,2. Hal tersebut dikarenakan listrik memegang kolerasi dengan alat dan tebknologi yang digunakan. Jika alat dan teknologi yang digunkan tidak membutuhkan listrik yang banayk maka listri hanya berfungsbi untuk penerangan dalam pabrik saja. 5. Air kesediaan air akan mempengaruhi proses produksi, oleh karena itu diberi bobot yang cukup tinggi. 6. SDM Kesediaan SDM juga mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik bobot yang diberikan karena itu akan mempengaruhi pencarian tenaga kerja.
7. Transpotasi Transportasi
sebagai parameter lokasi pabrik karena mudah tidaknya akses
transportasi akn memepengaruhi penerimaan bahan baku ataupun distribusinya. Sehingga bobotnyapun cukup tinggi
Berikut ini adalah tabel hubungan antara bobot dan score untuk menentukan lokasi.
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Kriteria Lahan Alat dan Teknologi Bahan Baku Listrik Air SDM (Sumber Daya
Bobot 0,48 0,008 0,314 0,0007 0,09 0,094
Manusia) Transportasi
0,002
Score
Klaten (B x S)
42 50 50 50 33 50 43
Total
Gresik Score (B x S)
20,16 0,4 15,7 0,035 2,97 4,7
60 50 50 50 66 50
28,8 0,4 15,7 0,035 5,94 4,7
0,086
37
0,074 55,649
44,051
Dari tabel hubungan antara bobot dan score didapatbkan hasil tertinggi adalah wilayah gresik dengan total 53,219. Sehingga lokasi pabrik yang akan digunakan untuk produksi bubuk lada akan didirikan di kota gresik. 5. Tipe Dasar yang Digunakan untuk Tata Letak No. 1.
Kriteria Diskripsi
Produk Layout Pengaturan menurut urutan kegiatan
2.
Tipe Proses
Kontinyu, produksi massal, perakitan
3. 4. 5.
Produk Permintaan Volume
Standar, dibuat untuk stok Stabil Tinggi
Process Layout Pengaturan menurut kelompok kegiatan scr Fungsional Terputus (Intermittent), Job Shop, Produksi Batch, Pabrikasi Beragam, dibuat untuk pesanan Berfluktuasi Rendah
6. 7. 8.
Mesin/peralatan Pekerja Inventori
9. 10. 11. 12. 13. 14.
Ruang Penyimpanan Penanganan Bahan Lorong Penjadwalan Keputusan tata letak Sasaran
Produk akhir Tinggi Kecil Lintasan Tetap (konveyor) Sempit Bagian dari Keseimbangan Keseimbangan Lini Keseimbangan kerja antar
akhir Rendah Besar Lintasan Beragam (Forklift) Lebar Dinamis Lokasi Mesin/ruang Minimasi biaya penanganan
Kelebihan
Stasion Efisiensi
bahan Fleksibilitas.
15.
Special purpose Ketrampilan khusus Dalam proses Rendah,
General purpose Keterampilan beragam Dalam proses Tinggi, Produk
Berdasarkan tabel pertimbangan diatas proses produksi bubuk lada lebih cocok menggunakan tipe produksi produk lay out. Hal tersebut dengan pertimbangan bahwa produk hanya satu macam, tanpa ada inovasi produk. Produk merupakan bahan tambahan dalam produk pangan sehingga kebtuhannya tidak dibutuhkan dalam skal yang continyu dan dalam jumlah yang besar.
Selain itu faktor harga bahan baku yang tinggi membuat
inestasi lainnya harus mengalami penyusutan. Hal inilah yang menyebabkan kami memilik proses batch untuk memproduksi bubuk lada.
6. Diagram Alir Proses Produksi Bahan Baku (Lada)
Perontokan Pengayakan
Perendaman
Pengupasan dan
Pengeringa n Sortasi
Penggilinga n
Penambahan BTM
Mixing
Packagin g
Flow Chart Proses Produksi
Operasi Pemeriksaaan
dan
Penyimpanan
Penundaan
Transportasi
Operasi pemeriksaan
Perhitungan Neraca Massa dari Proses Produksi Bubuk Lada
100 kg
86,146 kg
100 kg
86,146 kg
100 kg 86,146 kg
100 kg
100 kg
Neraca Massa Pengeringan
88,041 kg
88,041 kg
Bahan Baku
B
A 100 kg ; In KA:= Massa Out Masaa 26,69% A (1-KA) = B (1-KB) + C (1-KC) C 100 (1-0,227) = B (1-1) + C (1 – 0,217) x kg ; KA: 1% 77,3 = C (0,878) 77,3 / 0,878 = C 88,041 kg
X kg ; KA: 12,17%
Neraca Massa Penggilingan
B
A
X kg ; KA: 10,27%
88,01 kg ; KA: 12,17%
C x kg ; KA: 1% Masaa In = Massa Out A (1-KA) = B (1-KB) + C (1-KC) 88,01(1-0,1217) = B (1-1) + C (1 – 0,1027) 77,273 = C (0,897) 77,273 / 0,897 = C 86,146 kg
Neraca Energi yang digunakan 1. Mesin Penggiling Listrik Jumlah mesin = 4 unit Listrik yang digunakan/ jam adalah 2,2 kwh Waktu produksi untuk Mesin penggiling sebanyak 1 jam/hari Maka listrik yang digunakan/jam untuk mesin penggiling listrik adalah : 4 unit x 1 jam/hari x 2,2 kwh = 8,8 kwh/hari Listrik yang terpakai selama 1 bulan (dengan hari efektif kerja 26 hari/bulan) = 26 x 8,8 kwh = 228,8 kwh/bulan Listrik yang terpakai selama 1 tahun (dengan hari efektif kerja 312 hari/tahun) = 312 x 8,8 kwh = 2745,6 kwh/tahun 2. Mesin Perontok Lada Basah atau Kering Jumlah mesin = 4 unit Listrik yang digunakan/ jam adalah 0,746 kwh Waktu produksi untuk Mesin penggiling sebanyak 2 jam/hari Maka listrik yang digunakan/jam untuk mesin penggiling listrik adalah :
4 unit x 2 jam/hari x 0,746 kwh = 5,968 kwh/hari Listrik yang terpakai selama 1 bulan (dengan hari efektif kerja 26 hari/bulan) = 26 x 5,968 kwh = 155,168 kwh/bulan Listrik yang terpakai selama 1 tahun (dengan hari efektif kerja 312 hari/tahun) = 312 x 5,968 kwh = 1862,016 kwh/tahun 3. Mesin Sortasi Lada Jumlah mesin = 4 unit Listrik yang digunakan/ jam adalah 0,373 kwh Waktu produksi untuk Mesin penggiling sebanyak 2 jam/hari Maka listrik yang digunakan/jam untuk mesin penggiling listrik adalah : 4 unit x 2 jam/hari x 0,373 kwh = 2,984 kwh/hari Listrik yang terpakai selama 1 bulan (dengan hari efektif kerja 26 hari/bulan) = 26 x 2,984 kwh = 77,584 kwh/bulan Listrik yang terpakai selama 1 tahun (dengan hari efektif kerja 312 hari/tahun) = 312 x 2,984 kwh = 931,008 kwh/tahun 4. Mesin Mixing Jumlah mesin = 4 unit Listrik yang digunakan/ jam adalah 5,595 kwh Waktu produksi untuk Mesin penggiling sebanyak 1 jam/hari Maka listrik yang digunakan/jam untuk mesin penggiling listrik adalah : 4 unit x 1 jam/hari x 5,595 kwh = 62,38 kwh/hari Listrik yang terpakai selama 1 bulan (dengan hari efektif kerja 26 hari/bulan) = 26 x 62,38 kwh = 1621,88 kwh/bulan Listrik yang terpakai selama 1 tahun (dengan hari efektif kerja 312 hari/tahun) = 312 x 62,38 kwh = 19462,56 kwh/tahun 5. Mesin Pengering Jumlah mesin = 3 unit Listrik yang digunakan/ jam adalah 2,9 kwh Waktu produksi untuk Mesin penggiling sebanyak 1,5 jam/hari Maka listrik yang digunakan/jam untuk mesin penggiling listrik adalah : 3 unit x 1,5 jam/hari x 2,9 kwh = 913,5 kwh/hari Listrik yang terpakai selama 1 bulan (dengan hari efektif kerja 26 hari/bulan) = 26 x 913,5 kwh = 23751 kwh/bulan Listrik yang terpakai selama 1 tahun (dengan hari efektif kerja 312 hari/tahun) = 312 x 913,5 kwh = 285012 kwh/tahunn 7. Pola produksi yang digunakan (Pla Produksi Huruf U) Pola proses produksi yang digunakan untuk memproduksi bubuk adalah adalah pola produksi dengan huruf U. hal ini dikarenakan pola produksi huruf U dapat lebih efisien dalam penggunaan laha (tidak boros lahan), karena susunan tiap lini proses lebih dekt dan meminimalisir adanya lahan kosong yang berlebihan. Selain itu pemilihan pola huruf U juga cocok dalam proses produksi tipe produk proses, karena alur proses produksi berjalan secara berurutan dan saling berkesinambungan. Sehibgga jika ada bahan reject pada salah satu lini
dapat dikembalin ke lini sebelumnya dengan mudah karena jartak alur produksi yang tidak terlalu jauh. Pemilihan pola produksi tipe huruf U juga sudah dipertimbangkan proses transfer panas antar lininya, dimungkinkan tidak ada proses heat transfer pada salah lini yang akan menuju kelini yang lain, untuk itulah pola produksi huruf U sangat cocok digunakan untuk proses produksi lada bubuk. sudah diperhbitungkan. Selain itu akumulasi panas yan dihasilkan pada Saat proses pengeringan juga tdk memeprngaruhi proses sebelum atau sesudahnya.
Ruang Pengeluaran Bahan Baku dari Gudang Ruang Perontokan
Packaging
Ruang Pengayakan
Ruang Penggilingan
Ruang Perendaman
Sortasi
Ruangan Pengupasan Kulit air dan Pencucian
8. Derajat Keeratan Hubungan
Mixing
Ruang Pengeringan
A
2,3
Total Closeness Rating (Pusat Aktifitas ke-i(TCRi) Pada TCR, menunjukkan sebesar apa derajat keterkaitan suatu Pusat Aktivitas ke-i, terhadap seluruh pusat aktivitas. V(rij = A) = 24 = 16 V(rij = E) = 23 = 8
V(rij = I) = 22 = 4 V(rij = O) = 21 = 2
V(rij = U) = 20 = 0 V(rij = X) = Total
GBB
16
0
-
-
-
-
2
2
-
16
36
RP
16
8
-
2
-
2
0
2
-
16
46
GPA
4
-
2
-
0
0
-
16
16
0
38
KA
-
2
2
2
0
0
4
4
8
-
22
RPL
-
8
-
2
2
4
-
-
-
-
16
SA
-
4
4
4
0
-
0
0
0
-
12
KM
4
4
2
2
4
-
2
0
2
2
22
TIK
2
4
2
4
4
2
0
0
0
2
20
MU
2
0
4
2
4
2
0
-
2
-
16
KT
2
4
2
4
2
0
-
2
-
0
16
TP
0
2
2
0
4
4
16
-
16
2
46
RP TP GPA GBB KA KM TIK KT MU RPL SA
GBB
GPA
TP
KM
RP
TIK
RPL
KA
KT
MU
MU
Tempat Parkir
Gudang Bahan Baku
Gudang Produk Akhir
Kantor
Kantin
Ruang Produksi
Mushola Kamar Mandi
Ruang Istirahat Karyawan
Sumber Air
9. Desain Tata Letak
KM Karyawan
Ruang Pembuangan Limbah
Contoh Letak Industri Lada Parkir
Gudang Bahan Baku
Pintu Produksi Utama
Gudang Produk Jadi
Kantor
Kantin
Mushola
AREA PRODUKSI
AREA PRODUKSI
Kamar Mandi
Sumber AIR
Ruang Istirahat Karyawan
Kamar mandi Karyawan
Limbah
Parkir
Gudang Bahan Baku
Kantor
R. R. pengeluaran pengeluaran Bahan BahanBaku Bakudari dari Gudang
Pintu Produksi Utama
Gudang Produk Jadi Ruang Packaging
Ruang Perontokan Kantin
Ruang Mixing
Ruang Perontokan Ruang Pengayakan Ruang Pengayakan
Mushola
Ruang Penggilingan
Ruang Perendaman Ruang Perendaman
Kamar Mandi
Sumber AIR
R. R. Sortasi Sortasi
R. Pengupasan Kulit Ari dan Pencucian
Ruang Istirahat Karyawan
Ruang Pengeringan Ruang Pengeringan
Kamar mandi Karyawan
Limbah
R. pengeluaran Bahan Baku dari Gudang
Ruang Perontokan
Ruang Pengayakan
Ruang Perendaman
R. Pengupasan Kulit Ari dan Pencucian
R. Sortasi Ruang Pengeringan
Parkir
Gudang Bahan Baku
Kantor
R. pengeluaran Bahan Baku dari Gudang
Pintu Produksi Utama
Gudang Produk Jadi
Ruang Packaging
Ruang Perontokan
Ruang Mixing
Kantin
Ruang Penggilingan Ruang Pengayakan
Mushola R. Sortasi
Ruang Perendaman Kamar Mandi
Sumber AIR
R. Pengupasan Kulit Ari dan Pencucian
Ruang Istirahat Karyawan
10. Desain Mesin
Kamar mandi Karyawan
Ruang Pengeringan
Limbah
1. Mesin Penggiling Listrik Tipe : 9F2-23 Dimensi : 104 x 24 x 100 cm Kapasitas Produksi : 18 – 220 kg/jam Kapasitas Efesien Produksi : 200 kg/jam Listrik : 2200 watt ; 220 volt ; 2,2 kwh Kecepatan : 4500 rpm Berat : 58 kg Harga 4.400.000 2. Mesin Perontok Lada Basah atau Kering Dimensi : 90 x 50 x 100 cm Material Rangka : Siku Besi Material Body : Plat Besi atau Stain less steel Material Perontok : Plat Besi atau Stain less steel Penggerak Dinamo 1 HP / Engine Bensin 5,5 Hp / Listrik 0,746 kwh Kapasitas : 80 – 120 kg/jam Kapasitas Efisien Produksi : 100 kg/jam
3. Mesin Sortasi Lada Tipe : Rotasi Dimensi : 20 x 60 100 cm Materi Rangka : Siku Besi / Sthal Besi Material Tabung : Plat Besi atau stainless Steel Mterial Screen : Besi atau stainless Steel Tranmisi : Pulley, Gear Box Penggerak : Dinamo ½ HP / Engine Bensin 5,5 HP/ listrik 0,373 kwh Kapasitas : 100 – 120 kg/jam Kapasitas Efisien : 100 kg/jam
4. Mesin Mixing Kapasitas – Diameter : 120 – 250 kg/jam Material : Mild Steel plat, UHP dan garden Penggerak : Diesel 16 pk / Dinamo 7,5 bp / Listrik 5,595 kwh Operasional : 1 orang Sistem Operasi : Putaran mesin penggerak yang diteruskan oleh garden mobil sehingga mixer dan mesin penggerak bisa tahan lama 5. Mesin pengering Kontrol suhu otomatis Material Body full stainless steel Optimal meningkatkan produk Dimensi Mesin : 348 x 54 x 115 cm secara horizontal, dan 120 x 60 x 180 cm secara vertical Kapasitas : 21 loyang (1 loyang 6 – 10 kg) efesien (1 loyang 8 kg) Suhu Operasi : 30 °C - 200°C Sistem Kerja : Suhu dapat diatur sesuai kebutuhan Sistem Pemanas : Kompor LPG/listrik cheater Daya Listrik : 300 watt (untuk heater 2600 watt) sehingga listrik yang dipakai 2900 watt / 2,9 kwh
11. Keseimbangan Lini Kesimbangan lini ini digunakan untuk menegtahui waktu siklus yang dibutkan untuk memproduksi satu unit barang, jumlah stasiun kerja yang dibutuhkan untuk proses produksi, dan efisiensi proses yang telah kita kerjakan. Precedence Diagram
Persamaan: Waktu Siklus : Waktu Produksi yang Tersedia Permintaa (Produksi) / hari : 600 menit 800 : 0,75 menit / unit
Minimum Jumlah Stasiun Kerja : Jumlah Waktu Tugas (Operasi) Waktu Siklus 9 0,75 : 12 stasiun kerja
Efisiensi : Jumlah Waktu Pengerjaan Tugas Jumlah Stasiun Kerja Aktual x Waktu Siklus : 9 0,75 x 12 : 1 atau 100%
A
L
B
K J
C
I D E
H F
G
12. Tingkat Produksi Tingkat produksi yang akan diolah atau diproses pada tahap proses pembuatan bubuk lada sebanyak 1500 kg/hari. Dimana 1 kg dapat menjadi 150.000 sachet bubuk lada yang berisi 10 gr. 13. Kebutuhan Mesin Kebutuhan Mesin digunakan untuk mengetahui jumlah mesin yang dibutuhkan untuk memproduksi produk sebanyak yang ditargetkan atau sebanyak produk byang dibuat dalam tingkat produksi Perhitungan Kebutuhan Jumlah Mesin 1. Mesin Penggiling Listrik
Tipe : 9F2-23 Dimensi : 104 x 24 x 100 cm Kapasitas Produksi : 18 – 220 kg/jam Kapasitas Efesien Produksi : 200 kg/jam Listrik : 2200 watt ; 220 volt ; 2,2 kwh Kecepatan : 4500 rpm Berat : 58 kg Harga 4.400.000
Cij M = 800 x 0,005 1 M=4 Mesin penggiling listrik yang dibutuhkan adalah 4 unit 2. Mesin Perontok Lada Basah atau Kering Dimensi : 90 x 50 x 100 cm Material Rangka : Siku Besi Material Body : Plat Besi atau Stain less steel Material Perontok : Plat Besi atau Stain less steel Penggerak Dinamo 1 HP / Engine Bensin 5,5 Hp / Listrik 0,746 kwh Kapasitas : 80 – 120 kg/jam Kapasitas Efisien Produksi : 100 kg/jam
Cij M = 800 x 0,001 2 M=4 Mesin perontok yang dibutuhkan adalah 4 unit 3. Mesin Sortasi Lada Tipe : Rotasi Dimensi : 20 x 60 100 cm Materi Rangka : Siku Besi / Sthal Besi Material Tabung : Plat Besi atau stainless Steel Mterial Screen : Besi atau stainless Steel Tranmisi : Pulley, Gear Box Penggerak : Dinamo ½ HP / Engine Bensin 5,5 HP/ listrik 0,373 kwh Kapasitas : 100 – 120 kg/jam Kapasitas Efisien : 100 kg/jam
Cij M = 800 x 0,011 2
M=4 Mesin sortasi yang dibutuhkan adalah 4 unit 4. Mesin Mixing Kapasitas – Diameter : 120 – 250 kg/jam Material : Mild Steel plat, UHP dan garden Penggerak : Diesel 16 pk / Dinamo 7,5 bp / Listrik 5,595 kwh Operasional : 1 orang Sistem Operasi : Putaran mesin penggerak yang diteruskan oleh garden mobil sehingga mixer dan mesin penggerak bisa tahan lama
Cij M = 800 x 0,005 1 M=4 Mesin mixing yang dibutuhkan adalah 4 unit 5. Mesin Pengayak Harga : 7.500.000 Kerangkan Pengayak p x l x t : 100 x 80 x 90 cm Luas : 8 x 10 cm Jumlah : 3 Kemampuan Pengayak : Memisahkan 4 ukuran yang berbeda Penggerak : Dinamo YC series single phase Listrik : +/- 900 watt / 0,9 kwh Kapasitas : 20 kg/menit / 1200 kg/jam
Cij M = 800 x 0,001 0,5 M=1 Mesin pengayak yang dibutuhkan adalah 1 unit 6. Mesin pengering Kontrol suhu otomatis Material Body full stainless steel Optimal meningkatkan produk Dimensi Mesin : 348 x 54 x 115 cm secara horizontal, dan 120 x 60 x 180 cm secara vertical Kapasitas : 21 loyang (1 loyang 6 – 10 kg) efesien (1 loyang 8 kg) Suhu Operasi : 30 °C - 200°C Sistem Kerja : Suhu dapat diatur sesuai kebutuhan Sistem Pemanas : Kompor LPG/listrik cheater
Daya Listrik : 300 watt (untuk heater 2600 watt) sehingga listrik yang dipakai 2900 watt / 2,9 kwh
Cij M = 800 x 0,0067 1,5 M = 3 unit Mesin penering yang dibutuhkan adalah 3 unit 14. Kebuthan Operator Perhitungan Kebutuhan Operator 1. Kebutuhan Operator
Cij A = 800 x 0,75 10 A = 60 Dibutuhkan 60 operator untuk memproduksi 800 kg lada menjadi 160.000 sachet lada/hari Secara matematis kebutuhan operator sebanyak 60 orang pekerja tetapi dalam penenrapannya kami hanya memerlukan operator 15 orang karena mengingat efisiensi operator saat bekerja (mengoptimalkan jam kerja dari operator) 15. Bagan Hubungan Mesin dan Orang 0
M1 M1
O
M2
O
O
M1
M2
0
O
M1
10
10
waktu operasi mesin yang independen
Waktu aktivitas kongkuren Waktu aktifitas operator independen
Waktu idle operator mesin
16. Penentuan Kebutuhan Ruang No.
Aktivitas Departemen
No.operator
1.
Kantor
3
PC (Laptop)
2.
Kamar Mandi
-
Closet, cermin
3.
Kantin
-
4. 5.
Mushola Sumber Air
-
6.
Ruang Istirahat Karyawan Tempat pembuangan limbah Parkir
40
Meja, kursi, etalase Tangki penyimpanan air Kasur lipat
-
-
7.
8.
Nama Mesin Peralatan
Kebutuhan Luas Mesin Operator (p x l) (p x l) 3m 3m (@3) 50 cm 0,5 m (@20) = (@ 20) = 10 m 10 m 3 m (@ 10 m 2) = 6 m 7 m 4m -
Total Auxliary (p x l) 2m
8m
-
20 m
-
16 m
-
7m 4 m
-
20 m
-
20 m
pipa
-
-
-
3m
Mobil, motor,
40 m
-
-
40 m
-
-
-
-
15 m
15 m
3
Bahan baku
-
3m
10 m
13 m
12.
Gudang Bahan Baku Gudang Produk Akhir R. bahan baku awal R. perontokan
truk -
4
Mesin Perontok
2m
-
6m
13.
R. pengayakan
1
Mesin pengayak
1m
-
2m
14.
R. perendaman
3
Bak
3m
-
9m
15.
R. pengupasan dan pencucian
4
bak
3m
-
9m
16.
R.pengeringan
3
Mesin pengering
1,5 m
-
5m
17.
R. penggilingan
4
Mesin penggiling
2m
-
6m
18.
R. Mixing
4
Mesin mixing
2m
-
12 m
19.
R. packaging
10
Kemasan
100 cm (@4) = 4 m 100 cm (@1) = 1 m 2m (@3) = 6m 2m (@3) = 6 m 1,15 m (@3) = 3,5 m 100 cm (@4) = 4 m 2,5 m (@4) = 10 m -
7m
3m
10 m
9. 10. 11.
-
-
15 m
15 m
Lampiran Alat dan Mesin yang Digunakan Energi yang digunakan 1. Mesin Penggiling Listrik Jumlah mesin = 4 unit Listrik yang digunakan/ jam adalah 2,2 kwh Waktu produksi untuk Mesin penggiling sebanyak 1 jam/hari Harga Listri 1 kwh = 1075 Maka listrik yang digunakan/jam untuk mesin penggiling listrik adalah : 4 unit x 1 jam/hari x 2,2 kwh = 8,8 kwh/hari Listrik yang terpakai selama 1 bulan (dengan hari efektif kerja 26 hari/bulan) = 26 x 8,8 kwh = 228,8 kwh/bulan Listrik yang terpakai selama 1 tahun (dengan hari efektif kerja 312 hari/tahun) = 312 x 8,8 kwh = 2745,6 kwh/tahun
Harga listrik yang terpakai: 8,8 kwh x Rp 1075 = Rp. 9460/hari 228,8 kwh x Rp. 1075 = Rp. 245.960/bulan 2745,6 x Rp. 1075 = Rp. 2951520/tahun 2. Mesin Perontok Lada Basah atau Kering Jumlah mesin = 4 unit Listrik yang digunakan/ jam adalah 0,746 kwh Waktu produksi untuk Mesin penggiling sebanyak 2 jam/hari Harga Listri 1 kwh = 1075 Maka listrik yang digunakan/jam untuk mesin penggiling listrik adalah : 4 unit x 2 jam/hari x 0,746 kwh = 5,968 kwh/hari Listrik yang terpakai selama 1 bulan (dengan hari efektif kerja 26 hari/bulan) = 26 x 5,968 kwh = 155,168 kwh/bulan Listrik yang terpakai selama 1 tahun (dengan hari efektif kerja 312 hari/tahun) = 312 x 5,968 kwh = 1862,016 kwh/tahun Harga listrik yang terpakai: 5,968 kwh x Rp 1075 = Rp. 6414,6/hari 155,168 kwh x Rp. 1075 = Rp. 166805,6/bulan 1862,016 x Rp. 1075 = Rp. 2001667,2/tahun 3. Mesin Sortasi Lada Jumlah mesin = 4 unit Listrik yang digunakan/ jam adalah 0,373 kwh Waktu produksi untuk Mesin penggiling sebanyak 2 jam/hari Harga Listri 1 kwh = 1075 Maka listrik yang digunakan/jam untuk mesin penggiling listrik adalah : 4 unit x 2 jam/hari x 0,373 kwh = 2,984 kwh/hari Listrik yang terpakai selama 1 bulan (dengan hari efektif kerja 26 hari/bulan) = 26 x 2,984 kwh = 77,584 kwh/bulan Listrik yang terpakai selama 1 tahun (dengan hari efektif kerja 312 hari/tahun) = 312 x 2,984 kwh = 931,008 kwh/tahun Harga listrik yang terpakai: 2,984 kwh x Rp 1075 = Rp. 3207,8/hari 77,584 kwh x Rp. 1075 = Rp. 83402.8/bulan 931,008 x Rp. 1075 = Rp. 1000833,6/tahun 4. Mesin Mixing Jumlah mesin = 4 unit Listrik yang digunakan/ jam adalah 5,595 kwh Waktu produksi untuk Mesin penggiling sebanyak 1 jam/hari Harga Listri 1 kwh = 1075 Maka listrik yang digunakan/jam untuk mesin penggiling listrik adalah : 4 unit x 1 jam/hari x 5,595 kwh = 62,38 kwh/hari Listrik yang terpakai selama 1 bulan (dengan hari efektif kerja 26 hari/bulan) = 26 x 62,38 kwh = 1621,88 kwh/bulan Listrik yang terpakai selama 1 tahun (dengan hari efektif kerja 312 hari/tahun) = 312 x 62,38 kwh = 19462,56 kwh/tahun Harga listrik yang terpakai:
62,38 kwh x Rp 1075 = Rp. 67058,5/hari 1621,88 kwh x Rp. 1075 = Rp. 1743521/bulan 1946,56 x Rp. 1075 = Rp. 2092552/tahun 5. Mesin pengayak Jumlah mesin = 1 unit Listrik yang digunakan/ jam adalah 0,9 kwh Waktu produksi untuk Mesin penggiling sebanyak 0,5 jam/hari Harga Listri 1 kwh = 1075 Maka listrik yang digunakan/jam untuk mesin penggiling listrik adalah : 1 unit x 0,5 jam/hari x 0,9 kwh = 0,45 kwh/hari Listrik yang terpakai selama 1 bulan (dengan hari efektif kerja 26 hari/bulan) = 26 x 0,45 kwh = 11,7 kwh/bulan Listrik yang terpakai selama 1 tahun (dengan hari efektif kerja 312 hari/tahun) = 312 x 0,45 kwh = 140,4 kwh/tahun Harga listrik yang terpakai: 0,45 kwh x Rp 1075 = Rp. 483,75/hari 11,7 kwh x Rp. 1075 = Rp. 12577,5/bulan 140,4 kwh x Rp. 1075 = Rp. 150930/tahun 6. Mesin Pengering Jumlah mesin = 3 unit Listrik yang digunakan/ jam adalah 2,9 kwh Waktu produksi untuk Mesin penggiling sebanyak 1,5 jam/hari Harga Listri 1 kwh = 1075 Maka listrik yang digunakan/jam untuk mesin penggiling listrik adalah : 3 unit x 1,5 jam/hari x 2,9 kwh = 913,5 kwh/hari Listrik yang terpakai selama 1 bulan (dengan hari efektif kerja 26 hari/bulan) = 26 x 913,5 kwh = 23751 kwh/bulan Listrik yang terpakai selama 1 tahun (dengan hari efektif kerja 312 hari/tahun) = 312 x 913,5 kwh = 285012 kwh/tahun Harga listrik yang terpakai: 913,5 kwh x Rp 1075 = Rp. 982012,5/hari 23751 kwh x Rp. 1075 = Rp. 25532325/bulan 285012 kwh x Rp. 1075 = Rp. 306387900/tahun Utilitas 1. Lahan Harga lahan atau tanah yang ada didaerah gresik = Rp. 400.000/m Harga lahan atau tanah yang ada didaerah klaten = Rp. 550.000/m 2 Lahan yang dibutuhkan adalah 22.000 m , sehingga: Harga tanah di gresik = 8.800.000.000 Harga tanah di klaten = 12.100.000.000 2. Alat dan Teknologi Alat dan teknologi yang digunakan untuk perusahaan pegolahan lada bubuk adalah No.
Nama Mesin 1. Mesin penggiling Listrik
Jumlah 4 unit
Harga (Rp) Jumlah (Rp) 4.400.000 17.600.000
2. Mesin perontok Lada Basah atau Kering
4 unit
3.800.000
15.200.000
3. Mesin Sortasi Lada
4 unit
4.050.000
16.200.000
4. Mesin Mixing
4 unit
4.800.000
19.200.000
5. Mesin Pengayak
1 unit
3.500.000
3.500.000
6. Mesin Pengering
3 unit
4.700.000
14.100.000
7. Mesin Packaging (sealer)
10 unit
220.000
2.200.000
Total No.
88.000.000
Nama Barang 1. Lampu TL 10 watt
Jumlah 25 buah
Harga (Rp) Total (Rp) 30.500
2. Lampu TL 20 Watt
35 buah
34.000
1.190.000
3. Lampu TL 35 Watt
16 buah
38.500
616.000
4. Mesin Foto Copy
1 buah
5.000.000
5.000.000
5. Printer
2 buah
800.000
1.600.000
6. Meja Kerja
5 buah
350.00
1.750.000
7. Kursi Karyawan
20 buah
60.000
1.200.000
8. Kursi panjang (tamu)
2 buah
75.000
150.000
9. Blower
14 buah
700.000
9.800.000
10. Ac
4 buah
2.000.00
8.000.000
11. Kasur
20 buah
300.000
6.000.000
12. Dispenser
2 buah
750.000
1.500.000
13. Telepone
2 buah
320.00
640.000
762.500
14. Laptop
5 buah
6.000.00
Total Total pengeluaran untuk alat dan teknologi adalah Rp. 156.210.500
30.000.000 68.210.500
3. Bahan Baku Harga Bahan Baku per Kg Komposisi produk
= 10.100/kg
(biji lada)
Kebutuhan Biji Lada perhari 1500 kg
= Rp. 151.500.000
Kebutuhan Biji Lada perbulan 39.000 kg
= Rp. 393.900.000
Kebutuhan Biji Lada pertahun 468.000 kg
= Rp. 4.726.800.000
Biaya Kemasan (2% dari harga bahan baku utama) = 3.030.000/hari Biaya kemasan perbulan = 78.780.000 Biaya kemasan pertahun = 945.360.000 Dengan efisiensi kerja 26 hari perbulan dan 312 hari pertahun Total biaya bahan baku/hari
= 154.530.000/hari
Total biaya pengeluaran bahan baku/bulan
= 472.680.000 /bulan
Total biaya pengeluaran bahan baku/tahun
= 5.672.160.000/tahun
4. Listrik Kebutuhan listrik perhari = 37,7 kwh Kebutuhan listrik perbulan = 983 kwh Kebutuhan listrik pertahun = 11796 kwh Kebutuhan listrik yang digunakan sudah termasuk kebutuhan mesin, komputer dan penerangan pabrik. Total biaya untuk pembayaran listrik perhari (37,7 kwh x 1075,00) = Rp. 40.635 Total biaya untuk pembayaran listrik perbulan (983kwh x 1075,00) =Rp. 1.056.725 Total biaya untuk pembayaran listrik pertahun (11796 kwh x 1075,00) = Rp. 12.680.700 5. Air Total air yang digunakan perhari adalah 26.610 liter/hari Total air yang dibutuhkan perbulan adalah 691.860 liter/bulan Total air yang dibutuhkan pertahun adalah 8.302.320 liter/tahun Total pemakaian air tersebut dengan rincian : Perendaman lada 1000 liter/hari Air mandi karyawan @30 orang 13.790 liter/hari Air untuk mencuci mesin (20x (197 x 3)) 11.820 liter/hari Sehingga biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar air pertahun adalah: Pembayaran air didaerah klaten/tahun Rp. 4.151.160.000 Pembayarn air didaerah Gresik.tahun Rp. 1.660.460.400
6. Transportasi Kami menggunakan dua kali pengiriman bahan baku dari pemasok, dua kali pengiriman tersebut selama jangka waktu 1 tahun. Biaya untuk pengiriman dari bangka belitung menuju pulau jawa
sebesar Rp.
1.250.000/ 6bulan dengan kapasitas 14 ton (Truk engkel) Sedangkan untuk pemasaran kami menggunakan pick up tertutup sebanyak 9 buah dengan harga pengiriman Rp. 550.000/bulan dengan kapasitas bahan baku 15000 Sehingga biaya yang harus dikeluarkan untuk transpotasi adalah : Untuk truk engkel pertahun Rp. 2.500.000 Untuk Pick up tertutup pertahun Rp. 39.600.000 Total biaya yang dikeluarkan adalah Rp. 42.100.000 7. SDM Jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi bubuk lada sebanyak 70 orang, dengan Rincian: 1 orang operator kantor 1 orang HRD 2 orang Marketing 15 orang bekerja di operator 3 orang bekerja pada bagian mixing 3 orang bekerja pada bagian perendaman 5 orang bekerja pada bagian pengeringan 4 orang bekerja pada bagian pengajakan 10 orang bekerja pada bagian packaging 5 orang bagian pemasaran 2 orang bagian pemasangan lampu 2 orang bagian distributor 2 orang bagian promosi dan pengiklanan 2 orang bagian perpipaan dan pemasangan alat 2 orang laboran 1 orang QC 1 orang QA 1 orang manager 1 orang direktur 5 orang OB 2 orang security No
Nama Barang
Jumlah
. 1 2 3 4
Operator HRD Marketing Bagian operator
1 orang 1 orang 2 orang 15 orang
Gaji per orang Total
Total gaji/tahun
/Bulan(Rp)
(Rp)
1.750.000 2.500.000 2.300.000 2.100.000
gaji/bulan (Rp) 1.750.000 2.500.000 4.600.000 31.500.000
21.000.000 30.000.000 55.200.000 378.000.000
5 6 7 8 9 10 11
Bagian mixing Bagian perendaman Bagian pengeringan Bagian pencucian Bagian packaging Bagian pemasaran Bagian pemasangan
2.000.000 1.950.000 1.950.000 1.950.000 2.000.000 1.950.000 1.300.000
6.000.000 5.850.000 9.750.000 7.800.000 20.000.000 9.750.000 2.600.000
72.000.000 70.200.000 117.000.000 93.600.000 240.000.000 117.000.000 31.200.000
12 13
lampu Bagian distributor 2 orang Bagian promosi dan 2 orang
1.500.000 1.750.000
3.000.000 3.500.000
36.000.000 42.000.000
14
pengiklanan Bagian perpipaan 2 orang
2.300.000
4.600.000
55.200.000
2.200.000 3.500.000 4.000.000 4.500.000 5.000.000 1.000.000 1.000.000
4.400.000 3.500.000 4.000.000 4.500.000 5.000.000 5.000.000 2.000.000 141.600.000
52.800.000 42.000.000 48.000.000 54.000.000 60.000.000 60.000.000 24.000.000 1.699.200.000
dan 15 16 17 18 19 20 21
3 orang 3 orang 5 orang 4 orang 10 orang 5 orang 2 orang
pemasangan
alat Laboran QC QA Manager Direktur OB Security
2 orang 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang 5 orang 2 orang Total
ANALISA EKONOMI DESAIN PABRIK INDUSTRI BUBUK LADA Analisa ekonomi perlu digunkan dalam membuat perancangan sebuah industri, karena dengan cara analisa ekonomi dapat digunakan sebagai pedoman yang bertindak untuk memperoleh penghasilan atau keuntungan yang maksimal dengan modal tertentu. Analisa ini
juga dapat membantu membuat keputusan rekayasa dengan membuat neraca pengeluaran dan pendapatan yang terjadi sekarang dan yang akan datang menggunakan sebuah konsep. 1. Modal Tetap Mesin Pengolahan No.
Nama Mesin 8. Mesin penggiling Listrik
Jumlah 4 unit
Harga (Rp) Jumlah (Rp) 4.400.000 17.600.000
9. Mesin perontok Lada Basah atau Kering
4 unit
3.800.000
15.200.000
10.Mesin Sortasi Lada
4 unit
4.050.000
16.200.000
11.Mesin Mixing
4 unit
4.800.000
19.200.000
12.Mesin Pengayak
1 unit
3.500.000
3.500.000
13.Mesin Pengering
3 unit
4.700.000
14.100.000
14.Mesin Packaging (sealer)
10 unit
220.000
2.200.000
Total
88.000.000
Lahan dan Bangunan
No.
Lahan dan Bangunan
Luas
1.
Lahan
220 m x 100 m
2. 3. 4.
= 22.000 m2 Bangunan 22.000 m2 Instlasi perpipaan dan air Instalansi Listrik Total
Harga / meter Total (Rp) (Rp)
No.
400.000
8.800.000.000
1.500.000 38.160.00 40.030.000
33.000.000.000 38.160.000 40.030.000 41.878.190.000
Peralatan Kantor dan Pabrik Nama Barang 15.Lampu TL 10 watt
Jumlah 25 buah
Harga (Rp) Total (Rp) 30.500
16.Lampu TL 20 Watt
35 buah
34.000
1.190.000
17.Lampu TL 35 Watt
16 buah
38.500
616.000
762.500
18.Mesin Foto Copy
1 buah
5.000.000
5.000.000
19.Printer
2 buah
800.000
1.600.000
20.Meja Kerja
5 buah
350.00
1.750.000
21.Kursi Karyawan
20 buah
60.000
1.200.000
22.Kursi panjang (tamu)
2 buah
75.000
150.000
23.Blower
14 buah
700.000
9.800.000
24.Ac
4 buah
2.000.00
8.000.000
25.Kasur
20 buah
300.000
6.000.000
26.Dispenser
2 buah
750.000
1.500.000
27.Telepone
2 buah
320.00
640.000
28.Laptop
5 buah
6.000.00
30.000.000
Total
68.210.500
2. Modal Operasional Biaya Operasional Produksi No. 1.
Nama Bahan Kemasan
2. 3. 4. 5. Total
Jumlah/bulan 3.900.000
Harga/bulan(Rp.) Total / tahun (Rp.) 78.780.000 945.360.000
sachet Air (Rp 200/liter) 8.302.302 liter 138.371.700 Listrik 11.796 kwh 1.056.725 Transportasi 42.100.000 Pengolahan Limbah (25% dari harga Bahan Baku)
1.660.460.400 12.680.700 42.100.000 1.181.500.000 3.842.101.100
Bahan Baku
No.
Nama Bahan
Jumlah
1.
Biji lada putih
1500 kg/hari = 39.000 kg/bulan = 468.000 kg/ tahun
Harga/kg(R
Harga/bulan Total / tahun (Rp.)
p.) 10100
(Rp.) 393.900.00 0
4.726.000.000
Total
No
4.726.000.000
3. Biaya Tetap SDM atau Karyawan Nama Barang
Jumlah
.
Total gaji/bulan
/Bulan(Rp)
(Rp)
gaji/bulan
1.750.000 2.500.000 2.300.000 2.100.000 2.000.000 1.950.000 1.950.000 1.950.000 2.000.000 1.950.000 1.300.000
(Rp) 1.750.000 2.500.000 4.600.000 31.500.000 6.000.000 5.850.000 9.750.000 7.800.000 20.000.000 9.750.000 2.600.000
21.000.000 30.000.000 55.200.000 378.000.000 72.000.000 70.200.000 117.000.000 93.600.000 240.000.000 117.000.000 31.200.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Operator HRD Marketing Bagian operator Bagian mixing Bagian perendaman Bagian pengeringan Bagian pencucian Bagian packaging Bagian pemasaran Bagian pemasangan
12 13
lampu Bagian distributor 2 orang Bagian promosi dan 2 orang
1.500.000 1.750.000
3.000.000 3.500.000
36.000.000 42.000.000
14
pengiklanan Bagian perpipaan 2 orang
2.300.000
4.600.000
55.200.000
2.200.000 3.500.000 4.000.000 4.500.000 5.000.000 1.000.000 1.000.000
4.400.000 3.500.000 4.000.000 4.500.000 5.000.000 5.000.000 2.000.000 141.600.000
52.800.000 42.000.000 48.000.000 54.000.000 60.000.000 60.000.000 24.000.000 1.699.200.000
Harga/bulan(Rp.) Total/bulan (Rp.)
Total/tahun (Rp)
dan 15 16 17 18 19 20 21
1 orang 1 orang 2 orang 15 orang 3 orang 3 orang 5 orang 4 orang 10 orang 5 orang 2 orang
Gaji per orang Total
pemasangan
alat Laboran QC QA Manager Direktur OB Security
2 orang 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang 5 orang 2 orang Total
No . 1. 3. 4. 5. 6.
Tunjangan Nama Tunjangan
Jm
Tunjangan Pensiun Keselamatan Kerja Tunjangan kesehatan THR Bonus akhir tahun
l 70 70 70 70 70
1.000.000 1.050.000 1.155.000 1.000.000 800.000
70.000.000 73.500.000 80.850.000 70.000.000 56.000.000
840.000.000 882.000.000 970.200.000 840.000.000 672.000.000
7. 8. 9. 10. 11. 12. Total
Tunjangan Riset Tunjangan asuransi alat CSR (25% dari laba) Biaya Setivikat SNI Biaya Setifikat Halal Biaya Sertifikat HACCP
2
1.500.000 240.000
3.000.000 240.000
283.590.000
36.000.000 2.880.000 4.047.144.000 7.000.000 10.000.000 15.000.000 8.322.224.000
4. Biaya Variabel atau Operasional Biaya Operasional Produksi No. 1.
Nama Bahan Kemasan
2. 3. 4. 5. Total
Harga/bulan(Rp.) Total / tahun (Rp.) 78.780.000 945.360.000
sachet Air (Rp 200/liter) 8.302.302 liter 138.371.700 Listrik 11.796 kwh 1.056.725 Transportasi 42.100.000 Pengolahan Limbah (25% dari harga Bahan Baku)
1.660.460.400 12.680.700 42.100.000 1.181.500.000 3.842.101.100
Biaya Operasional kantor
No. 1. 3. 4. 5. Total
Jumlah/bulan 3.900.000
Nama Bahan ATK Kertas Tinta Printer Pe17ngharum Ruangan
Jumlah 8 rim 2 buah 4 buah
Harga/bln (Rp.) Total/tahun(Rp.) 200.000 2.400.000 30.000 2.880.000 20.000 480.000 23.000 1.104.000 6.864.000
Bahan Baku
No. 1.
Nama Bahan Biji lada putih
Jumlah 1500 kg/hari = 39.000 kg/bulan = 468.000 kg/ tahun
Harga/kg(R
Harga/bulan Total / tahun (Rp.)
p.) 10100
(Rp.) 393.900.00
4.726.000.000
0
Total
4.726.000.000 5. Biaya Depresiasi atau Penyusutan - Mesin dan Alat Kantor
No.
Jenis
1
Penyusutan Bangunan
2
Penyusutan alat dan mesin 1. Mesin penggiling Listrik 2. Mesin Perontok Lada 3. Mesin Sortasi Lada 4. Mesin Mixing 5. Mesin Pengayak 6. Mesin Pengering
3
Penyusutan alat kantor 1. Lampu TL 10 Watt 2. Lampu TL 20 Watt 3. Lampu TL 35 Watt 4. Mesin Fotocopyy 5. Printer 6. Meja kerja 7. Kursi Karyawan 8. Kursi Panjang Tamu 9. AC 10. Kasur 11. Blower 12. Dispenser 13. Telepone 14. Laptop
Jumlah
1%
Harga Beli (Rp)
Depresiasi Total / Tahun(Rp)
33.000.000.000
330.000.000
4 4 4 4 1 3
4.400.000 3.800.000 4.050.000 4.800.000 3.500.000 4.700.000
2.880.000 2.560.000 1.851.428 1.536.000 433.333 990.000
25 35 16 1 2 5 20 2 14 4 20 2 2 5
30.500 34.000 38.500 5.000.000 800.000 350.000 60.000 75.000 700.000 2.000.000 300.000 750.000 320.000 6.000.000
610.000 952.000 492.800 300.000 480.000 157.500 108.000 13.500 1.568.000 1.280.000 1.800.000 270.000 192.000 270.000
TOTAL
50.124.561
NO
Nama Mesin
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Mesin penggiling Listrik Mesin perontok Lada Basah atau Kering Mesin Sortasi Lada Mesin Mixing Mesin Pengayak Mesin Pengering Lampu TL 10 watt Lampu TL 20 Watt Lampu TL 35 Watt Mesin Foto Copy Printer Meja Kerja Kursi Karyawan Kursi panjang (tamu) Blower Ac Kasur Dispenser Telepone Laptop Total
Harga Beli
4.400.000 3.800.000 4.050.000 4.800.000 3.500.000 4.700.000 30.500 34.000 38.500 5.000.000 800.000 350.000 60.000 75.000 700.000 2.000.000 300.000 750.000 320.000 6.000.000 41.708.000
% Sus ut 10% 10% 10% 10% 10% 10% 1% 1% 1% 20% 5% 5% 5% 5% 10% 10% 5% 5% 5% 5%
Nilai Sisa
Umur Mesin
400.000 300.000 405.000 480.000 450.000 700.000 3.050 3.400 3.850 1.000.000 40.000 17.500 3.000 3.750 70.000 200.000 15.000 37.500 16.000 300.000
5 5 7 10 6 10 1 1 1 10 3 10 10 10 5 5 3 5 3 5
Jml J Penyusuta M n (Rp.) 4.000.000 3.500.000 3.645.000 4.320.000 3.050.000 4.000.000 27.450 30.600 34.650 4.000.000 760.000 332.500 57.000 71.250 630.000 1.800.000 285.000 712.500 304.000 570.000 32.129.950
CASH FLOW
46.800.000.000 46.800.000.000
50.700.000.000
46.800.000.000
46.800.000.000
50.602.501.100
46.800.000.000 46.800.000.000
18.596.389.100
NO
18.596.389.100 Nama Mesin
7 8 9
Lampu TL 10 watt 18.596.389.100 Lampu TL 20 Watt Lampu TL 35 Watt 17.124.561 Total
46.800.000.000
46.800.000.000
18.596.389.100
11
Nama Mesin
18.596.389.100
18.596.389.100
18.596.389.100 18.596.389.100 Harga18.596.389.100 Beli % Nilai Sisa Umur Jml Jmlh Penyusutan Total Sus Mesin Penyusuta Mesin tahunan (Rp) Penyusutan ut n (Rp.) 3.336.428 tahunan (Rp) 3.336.428 12.597.761 30.500 1% 3.050 1 27.450 25 24.400 610.000 34.000 1% 3.400 1 30.600 35 27.200 952.000 12.597.761 3.769.761 3.336.428 38.500 1% 3.850 1 34.650 16 30.800 492.800 82.400 2.054.800
15.069.761 NO
46.800.000.000
Harga Beli 15.069.761
Printer
800.000 330.000.000
% Sus ut 5%
Nilai Sisa
330.000.00 0 Umur Jml Mesin
40.000
3
Penyusuta n (Rp.) 760.000
Jmlh Mesin 2
Penyusutan tahunan (Rp) 240.000
330.000.000 Total Penyusutan tahunan (Rp) 480.000
17 19
Kasur Telepone Total
300.000 320.000
NO
Nama Mesin
1 2 15 16 18 20
Mesin penggiling Listrik Mesin perontok Lada Basah atau Kering Blower Ac Dispenser Laptop Total Nama Mesin
NO
5
NO
3
NO
Mesin Pengayak Total
Nama Mesin
Mesin Sortasi Lada Total
Nama Mesin
Harga Beli
4.400.000 3.800.000 700.000 2.000.000 750.000 6.000.000 Harga Beli
3.500.000
Harga Beli
4.050.000
Harga Beli
5% 5%
15.000 16.000
% Sus ut 10% 10% 10% 10% 5% 5%
Nilai Sisa
% Sus ut 10%
Nilai Sisa
% Sus ut 10%
Nilai Sisa
% Sus
Nilai Sisa
400.000 300.000 70.000 200.000 37.500 300.000
450.000
405.000
3 3
Umur Mesin 5 5 5 5 5 5 Umur Mesin 6
Umur Mesin 7
Umur Mesin
285.000 304.000
20 2
Jml Jmlh Penyusuta Mesin n (Rp.) 4.000.000 4 3.500.000 4 630.000 14 1.800.000 4 712.500 2 570.000 5 Jml Jmlh Penyusuta Mesin n (Rp.) 3.050.000 1
90.000 96.000 426.000
1.800.000 192.000 2.472.000
Penyusutan tahunan (Rp)
Total Penyusutan tahunan (Rp) 2.880.000 2.560.000 1.568.000 1.280.000 270.000 270.000 8.828.000 Total Penyusutan tahunan (Rp) 433.333 433.333
720.000 640.000 112.000 320.000 135.000 54.000 1.981.000 Penyusutan tahunan (Rp) 433.333 433.333
Jml Jmlh Penyusuta Mesin n (Rp.) 3.645.000 4
Penyusutan tahunan (Rp)
Jml Penyusuta
Penyusutan tahunan (Rp)
Jmlh Mesin
462.857 462.857
Total Penyusutan tahunan (Rp) 1.851.428 1.851.428
Total Penyusutan
4 6 10 12 13 14
Mesin Mixing Mesin Pengering Mesin Foto Copy Meja Kerja Kursi Karyawan Kursi panjang (tamu) Total
4.800.000 4.700.000 5.000.000 350.000 60.000 75.000
ut 10% 10% 20% 5% 5% 5%
480.000 700.000 1.000.000 17.500 3.000 3.750
10 10 10 10 10 10
n (Rp.) 4.320.000 4.000.000 4.000.000 332.500 57.000 71.250
4 3 1 5 20 2
384.000 330.000 300.000 31.500 5.400 6.750 1.057.650
tahunan (Rp) 1.536.000 990.000 300.000 157.500 108.000 13.500 3.105.000
Total Modal Tetap
= 88.000.000 + 41.878.190.000 + 68.210.000
= 42.034.400.000 Total Modal Variabel = 3.842.101.100 + 4.726.000.000 = 8.568.101.100 Total Biaya Tetap
= 1.699.200.000 + 8.322.224.000 = 10.021.424.000
Total Biaya Variabel = 3.842.101.100 + 4.726.000.000 + 6.864.000 = 8.574.965.100 Total Modal
= 50.602.501.100
Total Biaya
= 18.596.389.100
I. HHP HPP
= total biaya / jumlah produk yang dijual = Rp 18.596.389.100/ 46.800.000
= Rp 397 HPP menyatakan harga yang dapat digunakan untuk menjual produk dengan tidak mengharapkan keuntungan atau keuntungan sama dengan nol. II. Biaya variable perunit Biaya variable perunit
= biaya tidak tetap/jumlah produk yang dijual = Rp 8.574.965.100/ 46.800.000 = Rp 183,22
Biaya variable perunit menyatakan harga jual produk tanpa mempertimbangkan modal maupun biaya tetap ex: pekerja. Besarnya biaya ini hanya dipengaruhi oleh bahan baku dan bahan tambahan untuk membuat produk sekaligus kebutuhan yang sewaktu-waktu harganya bisa berubah. mengembalikan pengeluaran biaya tanpa adanya laba (keuntungan sama dengan 0).
III.
Laba
a. Laba per tahun
= (harga jual x banyak produk) – total biaya = (1000 x 46.800.000) – 18.596.389.100 = 46.800.000.000 – 18.596.389.100 = 28.203.610.900
Laba per tahun yang didapat dari industri lada adalah Rp 28.203.610.900 IV.
ROI ROI
=
pertahun ×100 ( laba total modal )
= (28.203.610.900/ 50.602.501.100) x 100% = 0,557 x 100% = 55,7 % V. POT a. POT
= modal tetap/laba pertahun = 42.034.400.000/ 28.203.610.900 = 1,5 tahun
POT menyatakan waktu pengembalian modal tanpa dikenakan pajak
b. POT MAX
= 100/ROI
= 100 / 55,7 = 1,8 tahun POT max waktu pengembalian modal dengan dikenakan pajak. VI.
BC ratio BC Ratio
= laba pertahun/total biaya = Rp 28.203.610.900/ Rp 18.596.389.100 = 1,51
BC ratio menyatakan layak atau tidaknya suatu pabrik atau usaha untuk didirikan, dan dikarenakan nilai BC ratio pabrik saya >1 maka bisa dikatakan layak. VII.
Keuntungan Keuntungan
= harga jual x produk terjual = 1000 x 46.800.000 = Rp. 46.800.000.000
Lanjutan perhitungan depresiasi % = 17.124.561 / 41.708.000 % = 0,41 = 41%
G = 41% x 41.708.000 G = 0,41 x 41.708.000 G = 17.100.280 N = 32.129.950 / 17.100.280 N = 1 tahun 10 bulan
Perhitungan NPV dari Cash Flow NPV = (97.498.900 / (1+i)1) + (28.186.486.339 / (1+i)2) + (28.188.541.139 / (1+i)3) + (27.858.541.139 / (1+i)4) + (28.191.013.139 / (1+i)5) + (28.191.013.139 / (1+i)6) + (27.869.841.139 / (1+i)7 ) + (28.200.274.472 / (1+i)8) + (28.200.274.472 / (1+i)9) + (27.870.274.472 / (1+i)10) = (97.498.900 / (1+0,1)1) + (28.186.486.339 / (1+0,1)2) + (28.188.541.139 / (1+0,1)3) + (27.858.541.139 / (1+0,1)4) + (28.191.013.139 / (1+0,1)5) + (28.191.013.139 / (1+0,1)6) + (27.869.841.139 / (1+0,1)7 ) + (28.200.274.472 / (1+0,1)8) + (28.200.274.472 / (1+0,1)9) + (27.870.274.472 / (1+0,1)10) = (97.498.900 / (1,1)) + (28.186.486.339 / (1,21)) + (28.188.541.139 / (1,331)) + (27.858.541.139 / (1,464)) + (28.191.013.139 / (1,61)) + (28.191.013.139 / (1,77)) + (27.869.841.139 / (1,948) ) + (28.200.274.472 / (2,143)) + (28.200.274.472 / (2,357)) + (27.870.274.472 / (2,593)) = (88.635.364) + (23.294.616.809) + (21.178.468.174) + (19.029.058.155) + (17.509.946.049) + (15.927.126.067) + (14.306.899.969 ) + (13.159.250.804) + (11.964.477.926) + (10.748.273.996) = 147.204.753.313