TUGAS MIKROBIOLOGI DASAR ALGAE
Nama Npm
: Niti Galih Lestari : 140410130111
Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran
1
BAB I. Pendahuluan
1.1.
Latar Belakang
Alga adalah organisme berkloroplas yang dapat menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis. Ukuran alga beragam dan beberapa mikrometer sampai beberapa meter panjangnya. Alga tersebar luas di alam dan dijumpai hampir disegala macam lingkungan yang terkena sinar matahari. Dalam dunia tumbuhan, ganggang termasuk kedalam dunia Thallopyta (Tumbuhan Talus). Thallophyta adalah tumbuhan yang belum memiliki daun, akar dan batang yang jelas dan Thallophyta merupakan tumbuhan yang bertalus termasuk diantaranya adalah golongan jamur atau fungi, bakteri, dan ganggang atau alga. Alga atau ganggang merupakan tumbuhan yang belum mempunyai akar, batang, dan daun yang sebenarnya, tetapi sudah memiliki klorofil sehingga bersifat autotrof. Alga hidup ditempat-tempat yang berair, baik air tawar maupun air laut dan tempat-tempat yang lembab. Alga atau ganggang merupakan sumber daya nabati sebagai bahan kebutuhan hidup manusia. Berdasarkan perbedaan pigmen alga dibedakan menjadi empat divisio, yaitu: Chlorophyta, Chrysophyta, Phaeophyta, dan Rodophyta
1.2. 1. 2. 3. 4.
1.3. 1. 2. 3. 4.
Rumusan Masalah Apa yang dimaksud dengan alga? Bagaimana morfologi alga? Bagaimana alga bereproduksi? Bagaimana klasifikasi alga?
Tujuan Untuk mengetahui apa itu alga Untuk meengetahu morfologi dari alga Untuk memahami bagaimana alga bereproduksi Untuk mengetahui klasifikasi dari alga
2
BAB II. ALGA
2.1. Pengertian Alga Alga berukuran amat beragam dari beberapa micrometer sampai kepada bermetermeter panjangnya. Organisme ini mengandung klorofil serta pigmen-pigmen lain untuk melangsungkan fotosintesis, tersebar luas di alam, dan dijumpai hampir di segala macam lingkungan yang terkena sinar matahari. Morfologi dan cirinya yang lain sangat beragam. Kebanyakan alga berukuran mikroskopik. Artinya, teknik-teknik yang biasa dipergunakan oleh mikrobiologiawan untuk menelaah bakteri dan cendawan dapat dipergunakan juga untuk menelaah microalgae ini. Telaah mengenai algae disebut fikologi. Alga adalah tumbuhan nonvascular yang memilika benruk thalli yang beragam, uniseluler atau multiseluler, dan berpigmen fotosintetik. Alga bentuk (makroalga) dapat hidup di perairan tawar dan laut. Makroalga adalah tumbuhan tidak berpembuluh yang tumbuh melekat pada subtract di dasaran laut. Tumbuhan tersebut tidak memiliki akar, batang daun, bunga, buah, dan biji ssejati. Makroalga terbesar didaerah litoral dan sublitoral. Daerah tersebut masih dapat memperoleh cahaya matahari yang cukup sehingga proses fotosintesis dapat berlangsung. Makraoalga menyerap nutrisi berupa fosfor dan nitrogen dari lingkungan sekitar perairan. Tumbuhan ganggang merupakan tumbuhan yang hidup di air, baik air tawar atau air laut, setidak-tidaknya selalu menempati habitat yang lembab dan basah. Ada yang bergerak aktif dan ada yang tidak. Jenis ganggang yang bergerak aktif mempunyai alat untuk bergerak yang berupa bulu-bulu cambuk atau flagel.Yang berjumlah satu atau lebih. Jenis yang tubuhnya bersel tunggal dan adapat bergerak aktiv merupakan penyusun plankton,tepatnya fikoplankton.Yang melekat pada sesuatu yang ada didalam air seperti batu atau kayu,disebut bentos. Alga memiliki ciri-ciri, antara lain: a. Belum mempunyai akar, batang, dan daun sejati. b. Mempunyai klorofil, terdapat pirenoid yang berfungsi membentuk amilum. c. Bersel satu atau bersel banyak. d. Habitat di air tawar, air laut, dan di tempat-tempat yang lembap. e. Reproduksi: 1) Aseksual dengan fragmentasi, pembelahan sel, pembentukan zoospora dan pembentukan zigospora. 2) Seksual dengan konjugasi, pembentukan gamet jantan dan betina.
3
2.2. Arti Penting Alga Kebanyakan alga hidup di air. Karena 70% permukaan bumi terdiri dari air, maka boleh jadi banyaknya karbon yang terfiksasi(tertangkap sebagian karbon dioksida dan diubah menjadi senyawa-senyawa karbon organic seperti misalnya gula-gulaan) melalui fotosintesis oleh alga sama jumlahnya dengan yang tertambat oleh seluruh flora daratan. Alga renik yang terapungapung merupakan bagian dari fitoplankton (flora laut tersuspensi) dan berguna sebagai sumber makanan yang penting bagi organism-organisme lain, termasuk yang besar-besar seperti misalnya ikan paus. Alga ini merupakan dasar atau permulaan kebanyakan rantai makanan akuatik karena kegiatan fotosintesisnya dan oleh sebab itu dinamakan produsen primer bahan organik. Selain itu, dalam semua lingkungan, alga menghasilkan oksigen selama fotosintesis. Gas ini dimanfaatkan oleh binatang maupun organism lain untuk repirasi aerobic. Oksigen yang dihasilkan dengan cara demikian itu juga penting dalam masalah pengendalian lusi dan bahan buangan. Sebagai contoh, di beberapa daerah bahan organic darilimbah dimasukan ke daam klam-kolam dangkal untuk oksidasi. Proses ini dilaksanakan oleh bakteri yang kegiatannya itu ditingkatkan eh oksigen yang disediakan oleh alga yang bersangkutan. Alga juga terdapat dalam tanah meskipun kehadirannya tidak begitu mencolok. Boleh jadi mereka itu penting dalam stabilisasi dan perbaikan sifat-sifat fisika tanah dengan mengagregasi partikel-partikel dan menambahkan bahan organic. Alga dimanfaatkan manusia dalam banyak cara. Di Negara-negara yang banyak mempunyai alga merah dan coklat, organism ini digunakan sebagai pupuk. Tanah diatom, yang pada dasarnya merupakan sisa-sisa alga mati yang disebut diatom (terkumpul selama kurun waktu geologis dalam tumpukan-tumpukan amat besar di berbagai bagian bumi), digunakan sebagai bahan penggosok Dalam pekerjaan-pekerjaan penggosokan. Juga telah dimanfaatkan untuk membuat bahan penginsulasi panas dan dalam beberapa macam filter.
2.3. Morfologi dan Fisiologis Alga Banyak spesies alga terdapat sebagai sel tunggal yang dapat berbentuk bola, batang, gada atau kumparan. Dapat bergerak atau tidak. Algae hijau uniseluler yang khas. Algae mengandung nucleus yang dibatasi membrane. Setiap sel mengandung satu atau lebih kloroplas, yang dapat berbentuk pita atau seperti cakram-cakram diskrit (satuan-satuan tersendiri) sebagaimana yang terdapat pada tumbuhan hijau. Di dalam matriks kloroplas terdapat membrane tilakoid yang berisikan klorofil dan pigmen-pigmenpelengkap yang merupakan situs reaksi cahaya pada fotosintesis.
4
Algae adalah mikroorganisme aerobic fotosintetik, dijumpai di mana saja yang tersedia cukup cahaya, kelembapan, dan nutrient sederhana yang memperpanjang hidupnya. Pertumbuhan algae berlangsung cepat di air yang diam dengan bantuan sinar matahari. Phosphat dan Nitrat dalam air dapat mendukung pertumbuhan Algae.Beberapa spesies algae hidup pada salju dan es di daerah-daerah kutub dan puncak-puncak gunung. Beberapa ganggang hidup dalam sumber air panas dan suhu setinggi 70 0C. beberapa algae beradaptasi pada tanah lembab, pepagan pohon, dan bahkan permukaan batuan. Alga (ganggang) mempunyai tiga macam pigmen fotosintetik yaitu klorofil, karotenoid, dan fikobilin (ketiganya terdapat dalam kloroplas). Sebagai hasil fotosintetiknya, algae menyimpan berbagai produk makanan cadangan sebagai granul atau globul dalam sel-selnya. Ganggang hijau menyimpan pati seperti yang terdapat pada tumbuhan. Algae lain dapat menyimpan macam-macam karbohidrat, beberapa algae menyimpan minyak atau lemak.
2.4. Klasifikasi Alga A. Divisi Chlorophyta a) Pengertian Chlorophyta atau Alga hijau merupakan kelompok terbesar dari vegetasi alga. Alga hijau termasuk dalam divisi chlorophyta bersama charophyceae. Divisi ini berbeda dengan divisi lainnya karena memiliki warna hijau yang jelas seperti pada tumubuhan tingkat tinggi karena mengandung pigmen klorofil a dan klorofil b lebih dominan dibandingkan karotin dan xantofil. Hasil asimilisasi beberapa amilum, penyusunnya sama pula seperti pada tumbuhan tingkat tinggi yaitu amilose dan amilopektin. Alga ini merupakan kelompok alga yang paling beragam, karena ada yang bersel tunggal, berkoloni, dan bersel banyak. Banyak terdapat didanau, kolam, tetapi banyak juga yang hidup di laut. Ganggang hijau meliputi sebanyak sebanyak 7.000 spesies, baik yang hidup di air maupun di darat. Sejumlah ganggang hijau tumbuh dalam laut, namun golongan ini secara keseluruhan lebih khas bagi ganggang air tawar. Alga berperan sebagai produsen dalam ekosistem. Berbagai jenis alga yang hidup bebas di air terutama yang tubuhnya bersel satu dan dapat bergerak aktif merupakan penyusun phitoplankton. Sebagian besar fitoplankton adalah anggota alga hijau, pigmen klorofil yang dimilikinya efektif melakukan fotosintesis sehingga alga hijau merupakan produsen utama dalam ekosistem perairan.
5
Chlorella, salah satu anggota dari Chlorophyceae memiliki nilai gizi yang sangat tinggi dibandingkan sengan nilai jasad yang lainnya. Di dalam sel Chlorella masih pula memiliki chlorelin yaitu semacam antibiotik yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. b) Ciri Umum 1. Habitat Chlorophyta atau alga hijau sebagian besar hidup di air tawar, beberapa diantaranya hidup di air laut dan air payau. Pada umumnya melekat pada batuan dan seringkali muncul apabila air menjadi surut. Sebagian yang hidup di air laut merupakan makroalga seperti Ulvales danSiphonales. 2. Susunan Tubuh Alga hijau mempunyai susunan tubuh yang bervariasi baik dalam ukuran maupun dalam bentuk dan susunanya. Ada Chlorophyta yang terdiri dari sel-sel kecil yang merupakan koloni berbentuk benang yang bercabang-cabang atau tidak, ada pula yang membentuk koloni yang menyerupai kormus tumbuhan tingkat tinggi. Dari banyaknya variasi tersebut alga hijau dikelompokan sebagai berikut: a. Sel tunggal (uniseluler) dan motil, contoh: Chlamidomonas b. Sel Tunggal dan non motil, contoh: Chlorella c. Koloni senobium yaitu koloni yang mempunyai jumlah sel tertentu sehingga mempunyai bentuk yang relatif tetap, contoh: Volvox, Pandorina. d. Koloni tidak bertauran, contoh: Tetraspora e. Berbentuk - filamen tidak bercabang, contoh: Ulothrix, Oedogonium ; Filamen bercabang, contoh: Chladhopora, Pithopora
1. Hetemtrikus, yaitu filamen bercabang yang bentuknya terbagi menjadi bagian yang rebah (prostrate) dan bagian yang tegak, contoh: Stigeoclonium
6
2. Foliaceus atau parenkimatis, yaitu filamen yang pembelahan sel vegetatisnya terjadi lebih dari satu bidang, contoh: Ulva 3. Tubular, yaitu talus yang memilik banyak inti tanpa sekat melintang, contoh: Caulerpa 3. Susunan Sel a. Dinding Sel Dinding sel tersusun atas dua lapisan, lapisan bagian dalam tersusun oleh selulosa dan lapisan luar adalah pektin. Tetapi beberapa alga bangsa Volvocales dindingnya tidak mengandungselulosa, melainkan tersusun oleh glikoprotein. Dinding sel Caulerpales mengandung xylhan atau mannan. b. Kloroplas Kloroplas terbungkus oleh sistem membran rangkap. Pigmen yang terdapat dalam kloroplas yaitu klorofil a dan klorofil b, beta-karoten serta berbagai macam xantofil, luten, violaxanthin, zeaxanthin. Kloroplas di dalam sel letaknya mengikuti bentuk dinding sel (parietal), contoh :Ulothrix atau di tengah lumen sel (axial) contoh : Muogothia. Bentuk kloroplas sangat bervariasi, oleh karena itu penting untuk klasifikasi dalam tingkatan marga. Variasi bentuk kloroplas sebagai berikut : 1. Bentuk mangkuk, contoh : Chlamydomonas 2. Bentuk sabuk (girdle), contoh : Ulothrix 3. Bentuk cakram, contoh : Chara 4. Bentuk anyaman, contoh: Oedogonium 5. Bentuk spiral, contoh : Spirogyra 6. Bentuk bintang, contoh : Zygnema c. Inti Sel
7
Inti dari Chlorophyceae seperti pada tumbuhan tingkat tinggi diselubungi membran inti dan terdapat nukleus dan kromatin. Inti umumnya tunggal, tetapi beberapa anggota misalnya jenis yang tergolong dalam bangsa Siphonales memiliki inti lebih dari satu. c) Cadangan Makanan Cadangan makanan merupakan amilum seperti pada tumbuhan tinggi tersusun sebagai rantai glukosa tidak bercabang yaitu amilose dan rantai yang bercabang amilopektin. Seringkali amilum tersebut terbentuk dalam granula bersama dengan badan protein dalam plastida disebut piretinoid, Pirenoid umumnya diliputi oleh butiran-butiran pati, pirenoid ini berasal dari hasil asimilasi berupa tepung dan lemak. Tetapi beberapa jenis tidak mempunyai pirenoid dan jenis yang demikian ini merupakan golongan Chlorophyceae yang telah tinggi tingkatannya. Jumlah pirenoid umumnya dalam tiapel tertentu dan alat digunakan sebagai taksonomi. d) Pergerakan Pada umumnya sel alga hijau baik sel vegetatif maupun sel generatif dijumpai adanya alat gerak berupa flagel. Flagela pada ganggang tipe ini dihubungkan dengan struktur yang sangat luas disebut aparatus neuromotor, merupakan granula pada pangkal dari tiap flagela disebut blepharoplas. Pergerakan dengan sekresi lendir. e) Perkembangbiakan Reproduksi seksual merupakan salah satu ciri yang paling terkemuka pada tumbuhan darat. Sudah barang tentu aspek tumbuhan ini merupakan hal yang sangat penting bagi manusia, karena buah dan biji sebagai bahan makanannya hanya dihasilkan sebagai akibat proses seksual
Berdasarkan berbagai pengertian dan pembahasan diatas maka secara umum perkembangbiakan ganggang hijau dapat dibagi kedalam tiga cara, yaitu :
8
1. Secara vegetative Perkembangbiakan vegetative dilakukan dengan fragmentasi tubuhnya dan juga melakukan pembelahan sel. 2. Secara Asexual Perkembangbiakan dengan cara membentuk sel khusus yang mampu berkembang menjadi individu baru tanpa terjadinya peleburan sel kelamin. Pada umumnya terjadi dengan perantara spora, oleh karena itu sering disebut perkembangbiakan secara sporik. Selain dengan zoospora, perkembangbiakan secara asexual dilakukan dengan pembentukan : 1. Aplanospora 2. Hipnospora 3. Autospora 3. Secara sexual Perkembangbiakan secara sexual banyak dijumpai yaitu : isogami, anisogami, dan oogami. Meiosis dapat terjadi pada zigot yang berkecambah atau pada waktu pembentukan spora atau gamet. Daur hidup yang umum dijumpai adalah tipe haplontik, meskipun beberapa jenis termasuk tipe diolohaplonthik. f) Pola Daur Hidup Ada 2 macam pola daur hidup, yaitu : a. Haplobiontik yaitu selama pergiliran keturunannya golongan tumbuhan ini hanya mempunyai satu macam tumbuhan yaitu tumbuhan yang bersifat haploid. b. Diplobiontik yaitu tumbuhan yang di dalam pergiliran keturunannya mempunyai 2 macam tumbuhan yaitu tumbuhan yang bersifat haploid dan tumbuhan yang bersifat diploid. Menurut Smith (1955) klas dari Chlorophyceae terdiri dari 10 bangsa yaitu : 1. Volvocales
9
2. Tetrasporales 3. Ulotrichales 4. Oedogenales 5. Ulvales 6. Schizogonales 7. Chlorococales 8. Siphonales 9. Siphonacladades 10. Zygnematales Sedangkan menurut Mattox dan Stewart (1984), ada 5 klas Chlorophyta yaitu : 1. Micromunadophyceae 2. Charophyceae 3. Ulvophyceae 4. Pleurastrohyceae 5. Chloophyceae Klas chlorophyceae sendiri terbagi dalam 9 bangsa (ordo), yaitu : 1. Volvocales : sel – sel flagelata dan berkoloni dinding glicoprotein 2. Tetrasporales : aggregasi palmolloid dan berkoloni, flagelata nonmotil, sel –sel dengan vacuola contractile, tibih basal dan bentuk mata, dinding glicoprotein 1. Chlorococcales : sel -sel nonmotile, agregasi dan berkoloni sel – selnya tampak Vacuola contractile, pembagiannya hanya menyatu dengan bentuk pada tahap reproduksi saja. 1. Ulotrichales : filament talus dengan bentuk bulat sel.
10
2. Ulvales : parenchymatous sel 3. Oedogonialies : filamen – filamen bercabang dan tidak bercabang dengan sel sel Uninucleat, pembagian sel-sel termasuk pembentukan lingkaran, stephanokontous zoospora dan sperma. a) Cladoporales : (mencakup siphonocladales) alga multiseluler dengan sel-sel Multinicleat, filamen atau sascate thalli 1. Caulerpales : (siphorales) single coenoytic sel berkomposisi dengan thallus; Siphonaxanthin; dinding selulosa, mannans atau xylan. g) Contoh Spesies Desmid Desmid adalah ganggang hijau yang hidup di air dan dapat mengapung bebas, kebanyakan bersel tunggal, meskipun kadang – kadang sel – selnya saling bertautan dari ujung ke ujung untuk membentuk suatu koloni seperti filament. Kebanyakan desmid itu mempunyai tanda – tannda khasberupa penyempitan di bagian tengah yang membagi sel menjadidua bagian sama besar, masing – masing mengandung satu atau dua kloroplas besar. Ulothrix Pada ini filamennya juga tidak bercabnag-cabang, melainkan terdiri dari sebaris sel yang silindris dan pendek berkaitan pada ujung pangkalnya. Sel pangkal biasanya berubah menjadi pelengkap. Tumbuhan ini dijumpai menempel pada batu – batuan dan benda lain dalam sungai kecil dan danau, tetapi juga terdapat dalam masa yang terapung bebas, sebagaimana Spirogyra di permukaan air.
Spirogyra
11
Spirogyra merupakan ganggang yang membentuk massa berwarna hijau cerah di permukaan kolam dan sungai beraliran tenang, kerap kali disebut kekam kola. Benang – benangnya tidak bercabang. Setiap sel mengandung sebutir kloroplas, atau pada beberapa spesies bahkan dapat lebih banyak. Kloroplas yang umumnya besar itu terikat dalam sitoplasma tepat di dalam dinding sel. Protococcus Organisme ini adalah salah satu dari ganggang hijau bersel tunggal yang paling umum ditemukan di mana – mana, hidup di darat, tumbuh sebagai selaput tipis berwarna hijau pada batu – batuan yang selalu lembab, dinding, tongak -tongak pagar, dan dengan pohon. Selnya bulat dan mengandung satu kloroplas besar dan tercuping tepat di dalam dinding sel. Satu – satunya cara perkembangbiakan yang diketahui adalah dengan pembelahan sel, yang dapat berlangsung pada salah satu dari ketiga bidang belahnya Oedogonium Ganggang ini umum terdapat dan tersebar luas, tumbuh sebagai benang tidak bercabang, melekat pada tempat tumbuh dengan pelengkap ketika masih muda, tetapi biasanya mengapung dalam bentuk masa ketika matang. Selnya mengandung sebutir kloroplas yang berbentuk silindris dan seperi jala, dengan banyak sekali pirenoid. Tumbuhan ini berkembang biak secara aseksual dan seksual. h) Peranan Chlorophyta Chlorophyta mempunyai peranan di dalam kehidupan sebagai : 1. Produsen dari ekosistem air 2. Sebagai alternatif bahan pangan bagi astronot, terutama spesies chlorela (karena kandungan chlorelinnya banyak mengandung vitamin E)
B. Divisi Chrysophyta
12
a) Pengertian Divisi chrysophyta memiliki 3 kelas, berdasarkan pada persediaan karbohidrat, struktur kloroplas dan heterokontous flagelata. Selain berdasarkan hal tadi, divisi chrysophyta juga dapat dibagi ke dalam 3 klas yaitu ganggang hijau-kuning, ganggang coklat-emas dan diatom. Dalam chrysophyta, prinsip fotosintesis pigmen biasanya terdiri dari klorofil A dan C1/C2 dan karotenoid fukosantin. Pengelompokan chrysophyta menunjukan perbedaan struktur kloroplas dan sering kali terdapat tiga thylakoids disekitar periphery kloropla (girdle lamena). Mustigonema dibentuk dalam gelombang antar sel. Dalam Chrysophyta, prinsip fotosintesis pigmen biasanya terdiri dari klorofil A dan C1 / C2dan karetonoid fukosanthin. Diatom merupakan komponen besar planktonic dan komunitas benthic di samudera dan air jenih. Kadang – kadang diatom dikelompokkan menjadi tiga jenis berdasarkan strategi ekologi : (1) diatom, (2) diatom benthic (periphytic) dan (3) diatom meioplonthonic (tycoplanktonic). b) Klasifikasi Chrysophyta Chrysophyta dibagi menjadi 3 kelas yaitu: 1. Kelas Xanthopyceae 2. Kelas Chrysophyceae 3. Kelas Bacilloryphyceae / Diatomeae c) Ciri Umum A. Kelas Xanthophyceae a) Habitat Xanthophyceae juga lazim dikenal dengan nama alga hijau – kuning, karena alga ini mempunyai plastid hijau kekuningan, warna ini disebabkan kelebihan Xanthofil. Salah satu contoh dari kelas ini adalah Vaucheria yang berwarna hijau kuning dan menyolok, tumbuh secara umum dan kerap kali ditelaah, dahulunya dikelompokkan bersama – sama chlorophyta. Bermacam – macam spesiesnya dapat hidup dalam air atau di darat.
13
b) Reproduksi Reproduksi berlangsung dengan cara asexual dan sexual (oogami). Cara yang pertama biasanya dengan pembentukan zoospora, satu demi satu dalam sporangium berbentuk gada yang dipisahkan pada ujung – ujung cabang. Zoospora itu multinukleat, permukaanya dilengkapi dengan amat banyak flagela, yang terdapat berpasang – pasangan, maka zoospora itu dianggap sebagai struktur majemuk yang merupakan sejumlah besar zoospora kecil yang berflagela dua dan yang tidak berhasil memisahkan diri. Zoospora memisahkan diri dari sporangium melalui pori ujung, berenang – renang selama beberapa saat, lalu menetap, flagela pun hilang, kemudian berkecambah untuk menjadi tumbuhan baru. Bilamana bereproduksi secara seksual, maka oogonia dan anteridia biasanya terbentuk pada filamen yang sama, pada cabang lateral yang sama, atau dapat pula pada cabang yang berdekatan. C. Divisi Phaeophyta a) Pengertian Phaeophyta adalah ganggang yang berwarna pirang. Dalam kromatoforanya terkandung klorofil a, karoten, dan santofil, tetapi terutama fikosantin yang menutupi warna lainnya dan yang menyebabkan ganggang ini berwarna pirang. b) Ciri Umum 1. Habitat Kebanyakan Phaeophyta hidup dalam air laut,hanya beberapa jenis saja yang hidup di air tawar. Di laut dan samudera di daerah iklim sedang dan dingin, talusnya dapat mencapai ukuran yang amat besar dan sangat berbeda-beda bentuknya. Ganggang ini termasuk bentos, melekat pada batu-batu, kayu, sering juga sebagai epifit pada talus lain ganggang, bahkan ada yang hidup sebagai endofit.
2. Susunan Sel a. Dinding sel
14
Dinding selnya yang sebelah dalam terdiri atas selulosa, sebelah luar terdiri dari pektin dan dibawah pektin terdapat algin, suatu zat yang menyerupai gelatin, yaitu garam Ca dari asam alginat yang pada laminaria merupakan sampai 20-60% dari berat keringnya. c) Cadangan makanan Sebagai hasil asimilasi dan zat makanan cadangan tidak pernah ditemukan zat tepung, tetapi sampai 50% dari berat keringnya terdiri dari laminarin, sejenis karbohidrat yang menyerupai dekstrin dan lebih dekat dengan selulosa dari pada dengan tepung. Selain laminarin juga ditemukan manit, minyak dan zat-zat lain. d) Perkembangbiakan Berdasarkan tipe pergantian keturunan, phaeophyta dibagi dalam 3 golongan, yaitu: a. Golongan isogeneratae Yaitu golongan tumbuhan yang memiliki pergiliran isomorf. Sporofit dan gametofit mempunyai bentuk dan ukuran yang sama secara morfologi tetapi sitologinya berbeda. Contoh; Ectocarpus, dan Dictyota, Cutleria. b. Golongan heterogeneratae Yaitu golongan tumbuhan yang memiliki pergiliran keturunan yang heteromorf. Sporofit dn gametofit D. Divisi Rhodophyta a) Pengertian Rhodophyta atau Alga Merah merupakan salah satu ganggan yang mempunyai pigmen klorofil a dan d, karoten, xantofil, fikoeritrin dan fikosianin. Salah satu spesiesnya dapat berubah warna menjadi hijau tua jika diberi campuran alkohol.
b) Ciri Umum 1. Habitat
15
Sebagian besar alga spesies Ceratodtyon variabilis hidup di laut, dan banyak terdapat di laut tropika. Sebagian kecil hidup di air tawar yang dingin dengan aliran deras dan banyak oksigen. Selain itu ada pula yang hidup di air payau. Alga merah yang banyak ditemukan di laut dalam adalah Gelidium dan Gracilaria, sedang Euchema spinosum menyukai laut dangkal (Kimball, 1991: 95). 2. Susunan Tubuh Panjang keseluruhan dari alga ini yaitu 18 cm dan lebarnya 5,8 cm. Panjang holdfast 1,5 cm dan holdfast pada alga ini berbentuk seperti cakram serta stipe dan bladenya tidak dapat dibedakan. Bentuknya silindris, percabangan dikotom karena mempunyai dua cabang dan terdapat bintik-bintik. Tekstur dari spesies ini keras. c) Cadangan Makanan Alga merah dapat menyediakan makanan dalam jumlah banyak bagi ikan dan hewan lain yang hidup di laut. Jenis ini juga menjadi bahan makanan bagi manusia misalnya Chondrus crispus (lumut Irlandia) dan beberapa genus Porphyra. Chondrus crispus dan Gigortina mamilosa menghasilkan karagen yang dimanfaatkan untuk penyamak kulit, bahan pembuat krem, dan obat pencuci rambut. d) Perkembangbiakan Alga jenis ini bereproduksi secara vegetative dan generative. Perkembangbiakan secara vegetatif ganggang merah berlangsung dengan pembentukan spora haploid yang dihasilkan oleh sporangium atau talus ganggang yang diploid. Spora ini selanjutnya tumbuh menjadi ganggang jantan atau betina yang sel-selnya haploid. Sedangkan perkembangbiakan secara generatif ganggang merah dengan oogami, pembuahan sel kelamin betina (ovum) oleh sel kelamin jantan (spermatium). Alat perkembangbiakan jantan disebut spermatogonium yang menghasilkan spermatium yang tak berflagel. Sedangkan alat kelamin betina disebut karpogonium, yang menghasilkan ovum. Hasil pembuahan sel ovum oleh spermatium adalah zigot yang diploid. Selanjutnya, zigot itu akan tumbuh menjadi ganggang baru yang menghasilkan aplanospora dengan pembelahan meiosis. Spora haploid akan tumbuh menjadi ganggang penghasil gamet.
16
Jadi pada ganggang merah terjadi pergiliran keturunan antara sporofit dan gametofit (Tjitrosoepomo,2009:114). e) Contoh Spesies Ceratodityon variabilis Keterangan : Warna asal merah dan setelah di campur dengan larutan alkohol berubah warna menjadi hijau tua Ukuran Panjang keseluruhan : 18 cm Lebar keseluruhan
: 5,8 cm
Holdfast
: 1,5 cm
Holdfast berbentuk seperti cakram Stipe dan bladenya tidak bisa dibedakan Tekstur : keras Bentuk : silindris, percabangan dikotom dan terdapat bintik-bintik Klasifikasi Klasifikasi ilmiah dari Ceratodityon variabilis adalah sebagai berikut (Aslan,1991: 131): Kingdom
Plantae
Divisio
Rhodophyta
Class
Rhodophyceae
Ordo
Criptonemiales
Family
Criptonemiaceae
17
Genus
Ceratodityon
Species
Ceratodityon variabilis
f) Peranan Alga merah ini juga menghasilkan bahan serupa gelatin yang dikenal sebagai agar-agar. Gel ini digunakan oleh para peneliti sebagai medium biakan bakteri dan fase padat pada elektroforesis gel, untuk pengental dalam banyak makanan, perekat tekstil, sebagai obat pencahar (laksatif), atau sebagai makanan penutup (Loveless,1989: 108).
E. Divisi Cyanopyhta GANGGANG BIRU merupakan ganggang yang paling sederhana. Dalam beberapa hal, strukturnya mirip dengan sel bakteri sehingga sementara ahli ada yang menggunakan istilah bakteri hijau biru (Cyanobacteria) untuk organisme tersebut. Sungguhpun demikian, organisme tersebut memiliki klorofil a sebagai organ fotosintesis yang berbeda dengan klorofil pada bakteri fotosintesis. Selain itu, ganggang tersebut juga melepaskan O2 sebagai hasil fotosintesis yang tidak dijumpai pada bakteri. Alasan inilah yang menempatkan organisme tersebut dalam kelompok tersendiri, yaitu Cyanophyta.
CIRI UMUM: - Tipe sel: sel Prokariotik (sama dengan bakteri) - Uniseluler dan Multiseluler - Memiliki pigmen fikosianin - Klorofil tidak di dalam kloroplas, tetapi tersebar di seluruh sitoplasma
HABITAT GANGGANG BIRU
18
Perairan (terutama perairan tawar) dan tempat-tempat lembab. Mampu hidup pada perairan dengan suhu sampai 85 derajat C (sumber air panas) sehingga Ganggang Biru merupakan salah satu vegetasi perintis.
PERANAN GANGGANG BIRU DALAM KEHIDUPAN Ganggang biru berperan dalam kehidupan manusia, ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan. a. Ganggang biru yang menguntungkan Ganggang biru adalah fitoplankton di ekositem perairan dan berperan sebagai produsen dalam rantai makanan. Hal itu penting untuk perikanan air tawar maupun air laut. Ada sebagian ganggang biru yang dapat menyuburkan tanah karena mampu memfiksasi N2 dari udaara, misalnya Nostoc daan Gloeocapsa. Anebaena azollae bersimbiosis dengan paku air (Azolla pinnata) yang hidup terapung di air. Daun Azolla pinnata mengandung nitrat hasil fisasi N2 oleh Anabaena azollae. Kandungan nitrogen yang banyak di dalam taanah adalah sutu pertanda kesuburan tanah itu.
Beberapa jenis ganggang biru mulai dikembangkan untuk sumber makanan yaang bernilai gizi tinggi, misalnya Spirulina maxima yang dimanfaatkan untuk sumber protein disebut Protein Sel Tunggal (PST).
b. Ganggang biru yang merugikan Ada beberapa ganggang biru yang merugikan karena menyebabkan kematian organisme di dalam air maupun yang minum air beracun tersebut. Misalnya, Microcystis aurugynosa, Anabaena flosaquae, dan Aphanizomenom sp.
MACAM-MACAM GANGGANG BIRU 1. Alga biru uniseluler · Chroococcus -> hidup di air/kolam yang tenang · Gloeocapsa -> hidup pada batu atau epifit pada tumbuhan lain 2. Alga biru uniseluler berkoloni
19
·
Polycistis
·
Spirulina -> dapat diolah menjadi makanan kesehatan (food
suplement) 3. Alga biru berbentuk benang ·
Oscillatoria
·
Nostoc commune
·
Anabaena azollae dan anabaena cycadae bersimbiosis dengan Azolla pinnata dan Cycas
rumphii. Simbiosis Anabaena azollae dnegan Azolla pinnata sebagai alternatif pupuk Urea, karena simbiosis ini dapat meningkatkan kadar Nitrogen di lahan persawahan. Ganggang merupakan tumbuhan yang belum mempunyai akar, batang dan daun yang sebenarnya, tetapi sudah memiliki klorofil sehingga bersifat autotrof. Tubuhnya terdiri atas satu sel (uniseluler) dan ada pula yang banyak sel (multi seluler). Yang Uniseluler umumnya sebagai Fitoplankton sedang yang multiseluler dapat hidup sebagai Nekton, Bentos atau Perifiton.
20
BAB III. Penutup
3.1. Kesimpulan Dari hasil pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Alga atau ganggang merupakan tumbuhan yang belum mempunyai akar, batang, dan daun yang sebenarnya, tetapi sudah memiliki klorofil sehingga bersifat autotrof. 2. Berdasarkan
perbedaan
pigmen
alga
dibedakan
menjadi lima
divisio,
yaitu: Chlorophyta, Chrysophyta, Cyanophyta, Phaeophyta, dan Rhodophyta. 3. Chlorophyta atau Alga hijau merupakan kelompok terbesar dari vegetasi alga. Alga hijau termasuk dalam divisi chlorophyta bersama charophyceae. Divisi ini berbeda dengan divisi lainnya karena memiliki warna hijau yang jelas seperti pada tumubuhan tingkat tinggi karena mengandung pigmen klorofil a dan klorofil b lebih dominan dibandingkan karotin dan xantofil. 4. Ganggang Divisi crhysophyta terbagi dalam 3 kelas yaitu ganggang hijau-kuning, ganggang coklat-emas dan diatom. 5. Phaeophyta adalah ganggang yang berwarna pirang. Dalam kromatoforanya terkandung klorofil a, karoten, dan santofil, tetapi terutama fikosantin yang menutupi warna lainnya dan yang menyebabkan ganggang ini berwarna pirang. 6. Rhodophyta atau Alga Merah merupakan salah satu ganggan yang mempunyai pigmen klorofil a dan d, karoten, xantofil, fikoeritrin dan fikosianin. 7. Cyanophyta atau Alga biru merupakan ganggang yang paling sederhana. Dalam beberapa hal, strukturnya mirip dengan sel bakteri sehingga sementara ahli ada yang menggunakan istilah bakteri hijau biru (Cyanobacteria) untuk organisme tersebut.
21
DAFTAR PUSTAKA
Campbel, dkk. 2003. Biologi Jilid 2. Jakarta : Erlangga. Gembong, T.1994. Taksonomi Tumbuhan. Bhatara. Jakarta. Latifah, roimil. 2001. Botani tumbuhan rendah. Malang. Umm. Hasairin, Ashar. 2009. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta : UGM Press http://blog.ub.ac.id/raineywindayati/2014/02/22/makalah-algae-ganggang/ tanggal 6 Oktober 2014)
(diakses
pada
http://sitisalmah27.blogspot.com/2014/03/makalah.html (diakses pada tanggal 6 Oktober 2014) https://huderi.wordpress.com/tag/makalah-alga-protista/ (diakses pada tanggal 6 Oktober 2014) Mochtar, Faisal. 2012. Makalah Alga pada https://id.scribd.com/doc/185911930/MakalahAlga#download Pelczar, Michael J., Chan, E.C.S., Pelczar, Merna F.(1986). Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
22
23