PRINSIP DAN DASAR – DASAR PENGUJIAN MIKROBIOLOGI M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
1
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
Pendahuluan
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
2
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
1
Sejarah Mikrobiologi 1. Penemuan jasad renik dan penemu mikroskop oleh Antony van Leeuwenhoek (1632-1723) 2. Teori abiogenesis oleh John Needham (1713-1781) 3. Teori biogenesis oleh Lazaro Spallanzani (1729-1799), John Tyndall (1870), Louis Pasteur (1822-1895) 4. Penemuan proses fermentasi oleh Louis Pasteur (1822-1895) M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
3
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
5. Teknik isolasi bakteri pada kasus penyakit antraks oleh Robert Koch (1843-1910) 6. Koch dan rekan-rekannya mengembangakan beberapa prosedur laboratorium seperti mewarnai bakteri, membiakkan bakteri, penggunaan media
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
4
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
2
Mikrobiologi Micros = kecil (renik); Bios = hidup; logos = ilmu. Mikrobiologi : ilmu tentang perikehidupan organisme hidup yang sangat kecil yang hanya dapat dilihat menggunakan
mikroskop. Mikroorganisme : Bakteri, Protozoa, virus, algae, cendawan M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
5
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
Morfologi sel bakteri - Umumnya bakteri berukuran 0,5-1,0 x 2,05,0 μm. - Bentuk bakteri : bola (kokus), batang (basilus), spiral (vibrio). - Penataan bakteri : berpasangan, gerombol, rantai, atau filamen.
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
6
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
3
Morfologi Fungi Ukuran khamir : lebar berkisar antara 1 – 5 μm, panjang 5 – 30 μm. Bentuk khamir: bulat, elips, tidak dilengkapi flagelum. Khamir bersifat fakultatif Kapang terdiri dari 2 bagian, yaitu miselium (kumpulan beberapa filamen >>hifa) dan spora. Kapang bersifat fakultatif M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
7
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
Medium pertumbuhan
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
8
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
4
MEDIA Nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk tumbuh.
-
Menghitung Memperkaya Identifikasi koleksi mikroba
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
9
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
Syarat-syarat media : Mengandung semua nutrisi yang digunakan oleh mikroba. Mempunyai tekanan osmosis. Mempunyai pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroba. Tidak mengandung zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba. Harus dalam keadaan steril sebelum digunakan. M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
10
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
5
Jenis-jenis media 1. Berdasarkan fisiknya :
a. Media cair b. Media padat c. Media semi padat
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
11
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
1.Media Cair Bentuk cair, tidak mengandung bahan pemadat Menumbuhkan/ membiakkan, menyimpan kultur, uji kemampuan fermentasi, pengayaan, dan pengujian lain. Nutrient broth, Brain Heart Broth, TS Broth, Lactose broth, SC Broth, LE Broth, dll. M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
12
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
6
2. Media Padat 1,5 - 2 % Agar Menumbuhkan mikroba, menyimpan kultur untuk jangka waktu tidak terlalu lama, mengisolasi dan menghitung mikroba. Plate Count Agar, Potato Dextrose Agar, Violet Red Bile Agar, Nutrient Agar, dll. Tidak larut sempurna dalam air Pencairan & Pemadatan terus menerus menurunkan kekuatan agar M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
13
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
Bahan Pemadat Agar Rumput laut - Galaktan : polimer dari molekul galaktosa (tidak dapat dipecah oleh MO) Tidak digunakan sbg bahan makanan MO Tidak berpengaruh thd karakteristik MO Mix dengan medium broth sebelum sterilisasi Mencair setelah pemanasan 90-100 0C Memadat 40 0C Digunakan pada suhu 45 0C Jika lebih mikroba mati M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
14
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
7
Bahan Pemadat Gelatin - Polimer asam amino dari kolagen
- 12-15 % - Jarang digunakan - Mencair pada T di atas suhu ruang
tidak
dapat diinkubasi pada T tinggi
- Dapat dihidrolisis oleh sebagian bakteri M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
15
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
3. Media Semi Padat 0,5 % agar Menyimpan kultur mikroba Pertumbuhan MO menyebar ke seluruh media tapi tidak mengalami pencampuran sempurna. Mencegah/menekan difusi oksigen kondisi anaerob atau sedikit oksigen Thioglycolate medium M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
16
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
8
Jenis-jenis media 2. Berdasarkan komposisi :
a. Media alami : media yang tersusun dari bahan-bahan alami, seperti kentang, daging, telur, air kelapa, dll. b. Media semi sintesis : media yang tersusun dari bahan-bahan alami dan bahan-bahan sintesis, contohnya : M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
17
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
Pepton Ekstrak daging NaCl Aquadest
10 gr 10 gr 5 gr 1000 ml
c. Media sintesis : media yang disusun dari senyawa kimia, contohnya : K2HPO4 KH2PO4 MgSO4. 7H2O NaCl FeSO4. 7H2O MnSO4. 7H2O
0.5 gr 0.5 gr 0.1 gr 0.1 gr 0.01 gr 0.01 gr M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
18
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
9
3. Berdasarkan sifatnya : a. Media umum : media yang digunakan untuk pertumbuhan satu atau lebih mikroba, contohnya PCA, PDA, dll. b. Media pengayaan (enrichment) : media yang berfungsi untuk mempercepat suatu bakteri, contohnya RVS, TBB, Frasher, dll. c. Media selektif : media yang berfungsi menumbuhkan bakteri tertentu dan menghambat bakteri tertentu, contohnya Mc Conkey, EMB, XLD, dll. M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
19
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
d. Media diferensial : media yang digunakan untuk pertumbuhan mikroba yang bertujuan mengetahui sifat dari mikroba tersebut, contohnya Mc Conkey Agar, BPA, dll.
e. Media identifikasi : media yang digunakan untuk mempelajari/membuktikan satu atau lebih funsi metabolik khas dari mikroba yang diperlukan untuk identifikasi, contohnya TSI Agar. M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
20
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
10
Larutan Pengencer Mengencerkan contoh yang akan dianalisa atau mikroba yang akan ditumbuhkan (dilusi). Mengandung buffer: mempertahankan keseimbangan fisiologis mikroba. PH netral = Larutan garam fisiologis 0.85%, buffer fosfat (KH2PO4), Buffered Peptone Water. PH basa = Alkaline Peptone Water M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
21
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
Bahan Tambahan Media Indikator Asam-Basa - Phenol Red
- Neutral Red Antibiotik - Menghambat pertumbuhan mikroba nontarget/kontaminan
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
22
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
11
TEKNIK ASEPTIK
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
23
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
Teknik Aseptik Suatu teknik yang dilakukan di laboratorium mikrobiologi yang bertujuan untuk meminimalisasi terjadi kontaminasi, yaitu dengan cara : 1. Menggunakan APD 2. Membersihkan meja kerja sebelum dan sesudah dengan menggunakan desinfektan 3. Menggunakan Laminar Air Flow/Biosafety Cabinet
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
24
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
12
Sterilisasi Suatu proses untuk membunuh mikoba, baik sel vegetatif maupun spora. Beberapa teknik sterilisasi : A. Mekanik/Filtrasi - 0,22-0,45 µ - Bahan yang mudah rusak dengan pemanasan
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
25
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
B. Fisik - Pemanasan • Pemijaran : ose, pinset,dll • Panas Kering (oven,160-180 0C selama 2 jam) : alat gelas • Uap air panas bertekanan : autoklaf (121 0C, 15 psi, 15 ‘) : medium -Penyinaran • UV, X, gamma, dll • UV : membunuh mikroba pada permukaan LAF C. Kimiawi * Desinfektan : alkohol, formalin, khlor, dll M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
26
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
13
KULTUR MIKROBA
Prosedur SR 02 Kelompok Resiko MO
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
27
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
Kultur Mikroba Mengetahui sifat dari mikroba, harus dipisahkan satu dengan yang lain dari kutur campuran Kultur Campuran : Biakan yang terdiri dari lebih dari satu species Kultur murni : biakan yang hanya terdiri dari satu spesies tunggal.
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
28
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
14
Kultur Mikroba Peremajaan kultur murni dengan memindahkan ke medium baru Sub Kultur Piaraan Kultur yang disimpan
Stock Kultur
Kultur mikroba disimpan dalam L.Es pada T 40C Dorman : tidak dapat tumbuh & berkembang biak tetapi tidak mati Bagaimana penanganan & pemeliharaan MO ?
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
29
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
Kultur Mikroba & Cara Isolasi Kultur mikroba dapat dibekukan dengan cara Liofilisasi Isolasi mikroba adalah tehnik pemisahan/ pemurnian mikroba, dapat dilakukan dengan cara : 1. Isolasi pada medium agar dalam cawan 2. Isolasi pada agar tegak/ agar miring 3. Isolasi pada medium cair M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
30
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
15
Kultur Murni Pelet (Lypo – disk) Stik (kwik – stick) Cultiloop
Berbeda cara penanganan dan persiapannya M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
31
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Mikroba
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
32
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
16
Sumber Nutrisi Carbon T E Nitrogen R Oksigen G Fosfor A Sulfur N Air T Hidrogen U Fe, Ca, Na, Mg, K N G dll
Sifat MO
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
33
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
Waktu Reproduksi Fase Pertumbuhan Mikroba Stationary phase
Decline phase Lag phase
Log phase
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
34
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
17
Fase Pertumbuhan Mikroba Lag phase Belum ada pertumbuhan populasi karena sel mulai beradaptasi dengan medium sehingga siap untuk membelah diri. Logaritma phase Sel membelah diri dengan laju yang cepat & konstan. Stationary phase -Terjadinya penumpukan racun akibat metabolisme sel - kandungan nutrien mulai habis Decline phase -Sel menjadi mati akibat penumpukan racun - nutrisi habis, mengalami penurunan jumlah sel secara 35 eksponensial. M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
Aerob
Anaerob
Mutlak ada O2
Mutlak tidak ada O2
Kebutuhan O2
Mikroaerofil Sedikit O2
Fakultatif Ada/tidak O2
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
36
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
18
Penggolongan Mikroorganisme
Mesofil 25 - 40 0C Psikrofil 0 – 30 0C
Termofil 50 atau lebih 0C
Aktivitas Suhu
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
37
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
Suhu Suhu dapat mempengaruhi mikroba dalam dua cara yang berlawanan : 1) Apabila suhu naik maka kecepatan metabolisme naik dan pertumbuhan dipercepat dan Sebaliknya. 2) Apabila suhu naik atau turun secara drastis, tingkat pertumbuhan akan terhenti, komponen sel menjadi tidak aktif dan rusak, sehingga sel-sel menjadi mati. suhu yang berkaitan dengan pertumbuhan mikroorganisme digolongkan menjadi tiga, yaitu : 1) Suhu minimum : suhu yang apabila berada di bawahnya maka pertumbuhan terhenti. 2) Suhu optimum : pertumbuhan berlangsung paling cepat dan optimum. (Disebut juga suhu inkubasi) 3) Suhu maksimum : suhu yang apabila berada di atasnya maka pertumbuhan tidak terjadi. M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
38
19
•
PH Aw
: 6,5-7,5 • Y&M : 3-4 Bakteri
• Jumlah air yang terikat dalam bahan pangan • Aw bakteri : 0,9 • Aw Y&M : 0,7
Kondisi lembab dan kadar air yang tinggi sangat menguntungkan untuk pertumbuhan mikroba,, 39
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
Jumlah dan Jenis Mikroorganisme dalam suatu produk tergantung pada Kondisi lingkungan (substrat, kadar air, pH, dll). Kualitas mikrobiologi tempat penanganan & pengolahan (ruangan, personil, alat) Kondisi pengemasan, penanganan, penyimpanan (kemasan, ruangan, personil)
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
340
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
20
TOTAL MIKROBA BERDASARKAN KELOMPOK Total mikroba - Prinsip hitungan cawan menggunakan Plate Count Agar (PCA) sebagai media pemupukan. - Semua bakteri, kapang, khamir dapat tumbuh. M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
41
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
TOTAL MIKROBA BERDASARKAN KELOMPOK Total bakteri - Perhitungan menggunakan Nutrient Agar (NA), media yang mengandung nitrogen, tetapi tidak mengandung karbohidrat. - Baik untuk pertumbuhan bakteri, tetapi kapang dan khamir tidak dapat tumbuh. M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
42
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
21
TOTAL MIKROBA BERDASARKAN KELOMPOK Total spora bakteri - Perhitungan jumlah spora bakteri, suspensi contoh dipanaskan terlebih dahulu untuk membunuh sel vegetatif bakteri, kapang, dan khamir maupun spora kapang dan khamir - Jumlah spora dihitung menggunakan metode hitungan cawan setelah contoh dipanaskan pada suhu tertentu. M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
43
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
TOTAL MIKROBA BERDASARKAN KELOMPOK Total kapang dan khamir Perhitungan jumlah kapang dan khamir dengan metode hitungan cawan menggunakan media PDA
-
PDA merupakan suatu medium yang mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir, tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri. Dengan menurunkan pH PDA menjadi sekitar 3,5 pertumbuhan bakteri terhambat disebut Acidified Potato Dextrose Agar (APDA). M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
44
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
22
Keselamatan kerja di Lab. mikrobiologi
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
45
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
Asumsi Dasar Perlakukan semua MO sebagai yang memiliki potensi membahayakan kesehatan manusia. Yang Harus Dilakukan : 1. Cuci tangan terlebih dahulu dengan sabun sebelum bekerja laboratorium. 2. Selalu menggunakan jas laboratorium yang bersih dan APD lainnya selama berada di laboratorium. 3. Tidak makan, minum dan merokok di dalam laboratorium. 4. Sebelum mulai kerja, semprot tangan dengan alkohol 70 %. 5. Meja kerja dibersihkan dengan alkohol 70 % sebelum dan sesudah bekerja. 6. Beri label pada kultur atau media (nama kultur/media, tanggal dibuat). 7. Sterilisasikan peralatan bekas kultur dan media yang sudah tercemar. 8. Jangan memipet dengan mulut. 9. Jika kultur atau media tumpah, segera dilap dengan alkohol 70 %. 10.Setelah selesai bekerja, semprot kembali tangan dengan alkohol 70 % kemudian cuci tangan pakai sabun M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
46
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
23
Teknik dasar analisis mikrobologi
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
47
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
1. Teknik Dilusi • Sangat penting di dalam analisa mikrobiologi. Hampir semua metode perhitungan jumlah mikroba mempergunakan teknik ini. • 1 : 10, 1 : 100, 1 : 1000, dst. • Kelebihan teknik ini adalah digunakan untuk mendeteksi jumlah populasi mikroba yang tinggi dengan pengenceran bertingkat. M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
48
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
24
2. Teknik Pour Plate •Suatu teknik menumbuhkan mikroorganisme pada media agar dengan cara mencampurkan media agar yang masih cair dengan sample. •Teknik ini biasa digunakan pada uji TPC, Y&M, Enterobacteriaceae, Coliform, dll. •Kelebihan teknik ini adalah mikroorganisme yang tumbuh dapat tersebar merata pada media agar. M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
49
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
3. Teknik Spread Plate • Suatu teknik menumbuhkan mikroorganisme pada media agar dengan cara menuangkan sample di atas media agar yang telah memadat dan diratakan menggunakan hockey stick. • Bedanya dengan pour plate adalah pencampuran sample dilakukan setelah media agar memadat sedangkan pour plate kultur dicampurkan ketika media masih cair (belum memadat). • Teknik ini biasa digunakan pada uji S.aureus, B.cereus, dll. • Kelebihan teknik ini adalah mikroorganisme yang tumbuh dapat tersebar merata pada bagian permukaan media agar. 50 M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
25
4. Teknik Streak Plate • Suatu teknik menumbuhkan mikroorganisme pada media agar dengan cara menstreak (menggores) permukaan agar yang telah memadat dengan jarum ose yang telah diinokulasikan dengan sample. • Dengan teknik ini mikroorganisme yang tumbuh akan tampak dalam goresan-goresan inokulum bekas dari streak jarum ose. • Teknik ini biasa digunakan L.monocytogenes, Vibrio, dll.
pada
uji
Salmonella,
M-BRIO Training Proprietary - dilarang menggandakan M-BRIOdalam Training Proprietary dilarang dalam Biotekindo bentuk apapun–tanpa ijin menggandakan tertulis dari Embrio
51
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
5. Teknik Transfer Aseptik • Suatu teknik memindahkan atau mentransfer sample dari satu medium ke medium lain secara aseptik agar tidak terjadi kontaminasi. • Teknik transfer aseptis, yaitu : 1) Inoculating (inokulasi) dengan jarum ose 2) Pipetting (mentransfer dengan pipet)
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
52
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
26
1) Inoculating (inokulasi) dengan jarum ose a) Bakar jarum ose dari bagian pangkal dalam terus hingga ke bagian lup (ujung) sampai berpijar merah. b) Biarkan selama beberapa detik sampai pijar menghilang, kemudian segera ambil tabung reaksi/cawan yang berisi MO. c) Segera masukkan jarum ose ke dalam tabung reaksi/cawan, lalu segera keluarkan dan lakukan di dekat pembakar bunsen. d) Jarum ose dibakar kembali untuk membunuh bakteri yang sudah diinokulasikan. M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
53
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
2)
Pipetting (mentransfer dengan pipet)
a) Gunakan pipet steril b) Usahakan ketika memasukkan pipet yang berisi sample ke dalam tabung/cawan petri jangan sampai menyentuh dinding tabung/cawan dan lakukan di dekat pembakar bunsen. c) Ganti dengan pipet baru dalam melakukan dilusi yang berbeda.
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
54
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
27
Pengambilan contoh dalam uji mikrobologi
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
55
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
PENGAMBILAN CONTOH DALAM UJI MIKROBIOLOGI Prosedur Pengambilan Contoh REPRESENTATIF Peralatan Steril Teknik Aseptik
o Bahaya terhadap kesehatan
Organisme berbahaya sample semakin banyak o Keseragaman Homogen sample semakin sedikit M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
56
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
28
Penetapan Penerimaan Produk Sampel defektif: Mengandung mikroorganisme berbahaya Mengandung mikroorganisme dalam jumlah lebih tinggi dari yang ditetapkan
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
57
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
The N
M-BRIO Training Proprietary – dilarang menggandakan dalam
58
bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari PT. Embrio Biotekindo
29