Tugas Akhir
SCHEDULING PROSES CETAK PADA PT. PERCETAKAN UNTUK MENGOPTIMALKAN WAKTU DEADLINE MAJALAH
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Akhir Program Teknik Industri
Disusun oleh: Yugo Indrayatno 4160411-064
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Mercubuana Jakarta, 2006
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Yugo Indrayatno
NIM
: 4160411-064
Jurusan
: Teknik Industri
Fakultas
: Teknologi Industri
Universitas
: Mercu Buana
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir ini adalah hasil karya saya sendiri kecuali pada bagian yang telah disebutkan sumbernya.
Jakarta, Juni 2007
Yugo Indrayatno
i
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul: Scheduling Proses Cetak Pada PT. Percetakan Untuk Mengoptimalkan Waktu Deadline Majalah
Nama
: Yugo Indrayatno
NIM
: 4160411-064
Jurusan
: Teknik Industri
Fakultas
: Teknologi Industri
Universitas
: Mercu Buana
Tugas Akhir ini telah diperiksa dan disetujui oleh:
Jakarta, Juni 2007
Pembimbing Tugas Akhir
Ir. Muhammad Kholil, MT
ii
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
LEMBAR PENGESAHAN
Judul: Scheduling Proses Cetak Pada PT. Percetakan Untuk Mengoptimalkan Waktu Deadline Majalah
Nama
: Yugo Indrayatno
NIM
: 4160411-064
Jurusan
: Teknik Industri
Fakultas
: Teknologi Industri
Universitas
: Mercu Buana
Tugas Akhir ini telah diperiksa dan diterima oleh:
Jakarta, Juni 2007 Mengetahui Ketua Program Studi/Koordinator Tugas Akhir
Ir. Muhammad Kholil, MT
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir dengan Judul:
Scheduling Proses Cetak Pada PT. Percetakan Untuk Mengoptimalkan Waktu Deadline Majalah
Yang dibuat untuk melengkapi sebagai prasyarat menjadi sarjana teknik pada Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Mercu Buana, bukan merupakan tiruan atau duplikasi dari Tugas Akhir yang sudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai untuk mendapat gelar kesarjanaan di lingkungan Universitas Mercu Buana maupun di Perguruan Tinggi atau Instansi manapun, kecuali bagian yang sumber informasinya dicantumkan sebagaimana mestinya.
Jakarta, Juni 2007
Yugo Indrayatno
iv
ABSTRAK
PT. Percetakan adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa percetakan. Dalam sebuah perusahaan jasa, kepuasan pelanggan adalah syarat utama bagi kemajuan dan perkembangan sebuah perusahaan. Hal inilah yang menjadi tolak ukur untuk meningkatkan kinerja perusahaan, dimana pada industri percetakan hasil akhir yang perlu diperhatikan adalah kualitas hasil cetakan dan ketepatan waktu produksi atau proses sesuai keinginan pelanggan. Scheduling menjadi faktor penting dalam sebuah proses produksi. Suatu metode scheduling yang baik dapat membantu melancarkan proses produksi dengan terencananya aturan waktu dengan baik dari setiap proses pada unit produksi mulai dari persiapan cetak, proses cetak dan proses finishing hingga delivery. Scheduling dapat membantu menetapkan ketepatan waktu dengan mengoptimalkan waktu dan mengacu pada perjanjian deadline setiap majalah antara perusahaan percetakan dengan penerbit majalah yang akan dicetak. Berdasarkan masalah-masalah yang terjadi pada penentuan ketepatan waktu produksi, penulis mencoba melakukan penelitian terhadap setiap metode scheduling pada proses pencetakan majalah. Penelitian dilakukan pada 10 majalah dengan spesifikasi yang berbeda dan deadline yang berbeda. Dari 10 majalah tersebut dilakukan proses cetak dengan 7 mesin cetak, 4 mesin lipat, dan 2 mesin binding yang berbeda. Dengan beberapa metode scheduling yang ada penulis melakukan penelitian pada setiap proses dari masng-masing majalah hingga ditemukan dan ditetapkan metode yang paling optimal agar dapat diaplikasikan pada penentuan waktu yang tepat pada setiap deadline majalah.
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kasih Allah Yang Maha Kuasa karena atas berkat dan karunia-Nya yang begitu besar penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Laporan tugas akhir yang berjudul “Scheduling Proses Cetak Pada PT. Percetakan Untuk Mengoptimalkan Waktu Deadline Majalah”, disusun sebagai syarat untuk kelulusan dari Starta Satu Universitas Mercu Buana Teknik Industri dan bertujuan untuk mengetahui penjadwalan yang baik untuk proses cetak dan pembahasan permasalahan yang terjadi serta penanggulangannya. Penulis merasa bahwa tanpa bantuan dari semua pihak untuk penulisan tugas akhir ini, maka tidak mungkin selesai pada waktunya dan penulis mengucapkan terima kasih untuk seluruh pertolongannya, kepada: 1. Kedua orang tua tercinta atas doa dan dorongan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan tugas akhir. 2. Kepada Nenek tercinta dan tersayang disurga, atas seluruh doa yang tulus. 3. Kepada Pakde di surga dan Bude atas doa serta motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan tugas akhir ini.
vi
4. Kepada Mbak Yani, Mbak Uci, Mas Agus, Mas Khalim, Retno, Alex dan Tuti atas seluruh motivasi yang diberikan kepada penulis. 5. Kepada Bapak Ir. Muhammad Kholil, MT atas bimbingan dan motivasinya untukk penyelesaian tugas akhir ini. 6. Kepada Dianku, yang telah memberikan dukungan, semangat dan doanya. 7. Kepada teman-teman seperjuangan di Teknik Industri angkatan 5 yang telah memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan tugas akhir. 8. Seluruh rekan-rekan yang belum penulis sebutkan namanya, yang telah memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan tugas akhir.
Tugas akhir ini masih jauh dari sempurna dengan keterbatasan pengetahuan penulis tentang masalah yang dibahas. Penulis menerima segala saran dan kritik yang membangun tentang masalah yang dibahas dan semoga tugas akhir ini berguna bagi para pembaca.
Jakarta, Juni 2007
Penulis
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ……………………………...……………………..
i
LEMBAR PERSETUJUAN ………………………………..……………………
ii
LEMBAR PENGESAHAN …………………….…………..………………...…
iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ……..………….…………………….
iv
ABSTRAK ………………………………………………………………………
v
KATA PENGANTAR …………………………………………………………...
vi
DAFTAR ISI ………………………………………….………………………....
viii
DAFTAR TABEL …………………………………………………...…………..
xii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………..………………..
xiv
DAFTAR GRAFIK ……………………………………...………………………
xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah ……………………………………………. 1
1.2
Pembatasan Masalah ……………………………………………….. 3
1.3
Tujuan Penulisan ………………........................................................ 3
viii
1.4
Metode Penulisan …………………………………………...……... 4
1.5
Sistematika Penulisan ………………………………………………. 5
BAB II LANDASAN TEORI 2.1
2.2
Gambaran Umum Proses Cetak ……………………………………. 7 2.1.1
Proses Pracetak …………………………….......................... 7
2.1.2
Proses Cetak ………………………….…………………...… 8
2.1.3
Proses Finishing ……………………….…………...…….…. 8
Penjadwalan (Scheduling) …………………………………...……. 10 2.2.1
Tujuan dan Fungsi Scheduling dalam Praktek…………….. 12
2.2.2
Model-Model Penjadwalan Produksi …………………...… 13
2.2.3
Beberapa Istilah Dasar dalam Penjadwalan ……………….. 16
2.2.4
Teknik Penjadwalan ……………………………………...... 17 2.2.4.1 Mesin Tunggal …………………………………….. 17 2.2.4.2 Mesin Paralel ……………………………………… 18
BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1
Tinjauan Umum Peruhahaan ……………………………………..
22
3.2
Data Produksi …………………………………………………….. 23
3.3
Penjadwalan Waktu Proses Produksi …………………………….. 26 3.3.1 Penjadwalan Pada Proses Cetak …………………………... 26 3.3.1.1 Penjadwalan Proses Cetak Dengan Metode SPT..… 27 3.3.1.2 Penjadwalan Proses Cetak Dengan Metode LPT...... 28
ix
3.3.1.3 Penjadwalan Proses Cetak Dengan Metode EDD..... 29 3.3.1.4 Penjadwalan Proses Cetak Dengan Metode Slack..... 30 3.3.1.5 Penjadwalan Proses Cetak Dengan Metode Hudgson Rule ………………………………………………... 31 3.3.2
Penjadwalan Pada Proses Lipat …………………………... 34 3.3.2.1 Penjadwalan Proses Lipat Dengan Metode SPT..…. 35 3.3.2.2 Penjadwalan Proses Lipat Dengan Metode LPT....... 36 3.3.2.3 Penjadwalan Proses Lipat Dengan Metode EDD...... 37 3.3.2.4 Penjadwalan Proses Lipat Dengan Metode Slack .... 38 3.3.2.5 Penjadwalan Proses Lipat Dengan Metode Hudgson Rule ………………………………………………... 39
3.3.3
Penjadwalan Pada Proses Binding ………………………... 42 3.3.3.1 Penjadwalan Proses Binding Dengan Metode SPT... 43 3.3.3.2 Penjadwalan Proses Binding Dengan Metode LPT... 44 3.3.3.3 Penjadwalan Proses Binding Dengan Metode EDD.. 45 3.3.3.4 Penjadwalan Proses Binding Dengan Metode Slack . 46 3.3.3.5 Penjadwalan Proses Binding Dengan Metode Hudgson Rule……………………………………... 47
BAB IV ANALISA PEMBAHASAN 4.1
Analisa Scheduling Berdasarkan Pengolahan Data ……………...... 50 4.1.1
Hasil Scheduling Pada Proses Cetak ….…………………... 51
4.1.2
Hasil Scheduling Pada Proses Lipat .……………………... 52
x
4.1.3 4.2
Hasil Scheduling Pada Proses Binding …………………... 53
Hasil Output Produksi Percetakan …………………..…………….. 54
BAB V PENUTUP 5.1
Kesimpulan ………………………………………..………………. 61
5.2
Saran ……………………………………………………………..... 63
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….
64
LAMPIRAN ………………………………………………………....………….
65
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Waktu Proses N Job …………………………………………………… 19 Tabel 3.1 Waktu Proses PT. Percetakan …………………………………………. 25 Tabel 3.2 Waktu Proses Cetak PT. Percetakan …………………………………… 26 Tabel 3.3 Waktu Proses Cetak PT. Percetakan Untuk SPT ………………………. 27 Tabel 3.4 Waktu Proses Cetak PT. Percetakan Untuk LPT ……………………… 28 Tabel 3.5 Waktu Proses Cetak PT. Percetakan Untuk EDD ……………………... 29 Tabel 3.6 Waktu Proses Cetak PT. Percetakan Untuk Slack ...…………………… 30 Tabel 3.7 Waktu Proses Cetak PT. Percetakan Untuk Hudgson Rule ……………. 31 Tabel 3.8 Tabel Hudgson Rule ………………………………………………...…. 31 Tabel 3.9 Waktu Proses Lipat PT. Percetakan …………………………………… 34 Tabel 3.10 Waktu Proses Lipat PT. Percetakan Untuk SPT ……..………………. 35 Tabel 3.11 Waktu Proses Lipat PT. Percetakan Untuk LPT …...………………… 36 Tabel 3.12 Waktu Proses Lipat PT. Percetakan Untuk EDD …...………………... 37 Tabel 3.13 Waktu Proses Lipat PT. Percetakan Untuk Slack …….……………… 38 Tabel 3.14 Waktu Proses Lipat PT. Percetakan Untuk Hudgson Rule ………..…. 39
xii
Tabel 3.15 Tabel Hudgson Rule ………………………………………….…...…. 39 Tabel 3.16 Waktu Proses Binding PT. Percetakan ………………..……………… 42 Tabel 3.17 Waktu Proses Binding PT. Percetakan Untuk SPT …….……………. 43 Tabel 3.18 Waktu Proses Binding PT. Percetakan Untuk LPT ………..………… 44 Tabel 3.19 Waktu Proses Binding PT. Percetakan Untuk EDD ………..………... 45 Tabel 3.20 Waktu Proses Binding PT. Percetakan Untuk Slack ...…..…………… 46 Tabel 3.21 Waktu Proses Binding PT. Percetakan Untuk Hudgson Rule …..……. 47 Tabel 3.22 Tabel Hudgson Rule ……………………..………………………...…. 47 Tabel 4.1 Waktu Total Hasil Proses Cetak-Lipat-Binding pada MasingMasing Job …………...……………………………………………….. . 56
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Contoh Bentangan Halaman dalam Satu Katern …………………….
8
Gambar 2.2 Alur Proses Cetak Secara Umum Pada PT. Percetakan ………………
9
Gambar 2.3 Cakupan Penjarwalan Produksi …………………………………...…. 11 Gambar 2.4 Pola Aliran Pure Flow Shop …………………………………………. 13 Gambar 2.5 Pola Aliran General Flow Shop ……………………………………... 14 Gambar 2.6 Pola Aliran Job Shop ……………………………………………….... 15 Gambar 2.7 Contoh N Job Mesin Paralel ……………………………………….... 18
xiv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 2.1 Grafik Gantt Chart Untuk SPT Rule ………………………………….
20
Grafik 2.2 Grafik Gantt Chart Untuk LPT Rule ………………………………….
20
Grafik 2.3 Grafik Gantt Chart Untuk EDD Rule ………………...………………. 21 Grafik 2.4 Grafik Gantt Chart Untuk Slack Rule ……………..…………………. 22 Grafik 3.1 Gantt Chart SPT Rule Cetak ………………………………………….
27
Grafik 3.2 Gantt Chart LPT Rule Cetak ………………………………………….
28
Grafik 3.3 Gantt Chart EDD Rule Cetak …………...…………………………….. 29 Grafik 3.4 Gantt Chart Slack Rule Cetak ……..…………………………………. 30 Grafik 3.5 Gantt Chart Hudgson Rule Cetak ……………………………………. 33 Grafik 3.6 Gantt Chart SPT Rule Lipat ………………………………………….
35
Grafik 3.7 Gantt Chart LPT Rule Lipat ………………………………………….
36
Grafik 3.8 Gantt Chart EDD Rule Lipat …………………………………………
37
Grafik 3.9 Gantt Chart Slack Rule Lipat ……………………………..…………. 38 Grafik 3.10 Gantt Chart Hudgson Rule Lipat …………………………………… 41
xv
Grafik 3.11 Gantt Chart SPT Rule Binding …………..………………………….
43
Grafik 3.12 Gantt Chart LPT Rule Binding …………..………………………….
44
Grafik 3.13 Gantt Chart EDD Rule Binding …………..…………………………. 45 Grafik 3.14 Gantt Chart Slack Rule Binding …………..…………………………. 46 Grafik 3.15 Gantt Chart Hudgson Rule Binding …………..……………………. 49 Grafik 4.1 Gantt Chart Slack Rule pada Proses Cetak
……………………….
51
Grafik 4.2 Gantt Chart Slack Rule pada Proses Lipat
………………….…….
53
…….……………….
54
Grafik 4.3 Gantt Chart Slack Rule pada Proses Binding
Grafik 4.4 Gantt Chart pada Proses Cetak-Lipat-Binding pada Masing-Masing Job …………………………………………………. 55
xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Pada industri grafika khususnya pada industri percetakan, baik itu percetakan komersial maupun security, ketepatan waktu cetak menjadi faktor utama dalam prosesnya. Perkembangan percetakan offset khusus untuk mencetak cetakan publikasi seperti brosur, pamphlet, majalah dan surat kabar, baik harian, mingguan maupun bulanan telah berkembang dengan pesat. Perkembangan ini tidak hanya sebagai industri besar/pabrikan tetapi juga pada industri menengah ataupun industri kecil. Oleh karena itu perlu terus diadakan pengembangan teknologi yang dapat membantu proses penyebaran yang cepat dan terpadu disetiap lini produksi. Penggunaan metode yang tidak tepat tentu akan meningkatkan biaya bahan baku yang dipesan maupun yang digunakan, mengingat bahan baku kertas tidak selamanya dapat dipenuhi sesuai permintaan yang ada dikarenakan bahan utama pembuatan kertas tersebut berasal dari kayu yang kian hari semakin berkurang
karena eksplorasi hutan yang terus menerus membuat luasnya hutan di dunia semakin berkurang. Pada industri percetakan penggunaan metode penjadwalan yang tidak tepat berarti meningkatkan biaya produksi yang seharusnya dapat ditekan seminim mungkin, mengingat biaya terbesar dari proses pencetakan adalah kertas sebagai bahan utamanya. Teknologi grafika yang terus berkembang dari waktu kewaktu ikut serta membantu mengurangi kelebihan waktu cetak yang tidak digunakan pada saat proses set up time karena pada teknologi mesin cetak turut memperpendek waktu cetak yang dapat mengurangi jumlah waste, sehingga dalam proses pencetakan dapat diperoleh kualitas hasil cetakan yang diinginkan oleh pelanggan dengan hasil yang baik dan bagi industri percetakan dapat mengoptimalkan penggunaan bahan yang diperlukan. Dengan judul “Scheduling Proses Cetak Pada PT. Percetakan Untuk Mengoptimalkan
Waktu
Deadline
Majalah”
penulis
bermaksud
untuk
menjelaskan pentingnya perhitungan waktu produksi pada suatu proses cetak yang dapat menentukan tepat atau tidaknya deadline dari suatu order cetak yang sangat berkaitan erat dengan deadline yang diberikan oleh pelanggan setiap majalah. Dengan memperhatikan penjadwalan yang tepat diharapkan tidak terjadi penyimpangan waktu produksi yang telah ditentukan antara pelanggan dan pihak percetakan sehingga ketepatan waktu dapat dijaga dan media informasi tercetak dapat diterima oleh khalayak umum sesuai dengan deadline yang telah ada.
-2-
I.2 Pembatasan Masalah
Tugas akhir ini akan melakukan
penghitungan waktu produksi yang
diperlukan pada setiap proses pencetakan khususnya pada order majalah, dengan memperhatikan banyaknya waktu yang dihasilkan pada saat proses cetak, pada proses lipat dan pada proses finishing sehingga dapat diketahui waktu total pada proses cetak dari awal proses sampai akhir proses. Penjadwalan yang tepat pada suatu proses produksi dapat ditentukan dengan tepat sesuai dengan kapasitas dari masing-masing mesin produksi yang digunakan sehingga dapat diketahui mesin–mesin mana saja yang dapat digunakan untuk mempercepat proses untuk memperoleh ketepatan waktu produksi.
I.3 Tujuan Penulisan
Penulisan yang dibuat oleh penulis tentang “Scheduling proses cetak pada PT. Percetakan untuk mengoptimalkan waktu deadline majalah” memiliki tujuan sebagai berikut: •
Untuk memberikan gambaran secara jelas bagaimana proses pencetakan offset pada setiap order cetak yang masuk sehingga dapat diketahui proses mana yang menghasilkan waktu terbanyak.
•
Menentukan jumlah waktu optimal pada setiap proses yang harus dipenuhi.
-3-
•
Menetapkan kegiatan produksi mana yang menghasilkan waktu terbanyak yang harus diperbaiki sehingga dapat diketahui kegiatan yang memerlukan perhatian dalam pemenuhan hasil cetakan.
•
Mengevaluasi jumlah total penggunaan waktu yang dapat ditentukan waktu standar setiap proses cetak.
•
Menentukan schedule yang tepat yang dapat digunakan sebagai acuan dasar penggunaan schedule.
I.4 Metode Penulisan
Dalam mengumpulkan data penulis melakukan pengamatan dan analisa yang berhubungan dengan proses pencetakan dan perhitungan serta perencanaan dari suatu schedule yang digunakan, antara lain: •
Pengamatan Lapangan : pengamatan
berlangsung di PT. Percetakan.
Pengamatan dilakukan pada setiap order cetak 10 majalah dalam periode satu kali order cetak bulan terakhir. •
Pengumpulan Data: Dalam pengumpulan data penulis melakukan pendataan setiap order serta pencarian data perpustakaan dari berbagai sumber yang terkait sebagai bahan referensi yang menunjang tema penulisan.
-4-
I. 5 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan tugas akhir ini dilakukan beberapa pembahasan pada setiap babnya, agar dapat dipahami dengan baik oleh pembaca, untuk itu dibawah ini dijelaskan sistematika penulisan:
Bab I PENDAHULUAN Pada bab ini penulis menjelaskan latas belakang penulisan, tujuan penulisan, metode penulisan dan metode pengumpulan data yang memiliki korelasi dengan tema. Kemudian menyertakan sistematika penulisan sebagai kerangka penulisan.
Bab II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai beberapa keterangan mengenai proses pencetakan secara umum agar pembaca memiliki gambaran mengenai proses cetak dan proses prepress (pracetak), press (cetak), dan post press (finishing). Dan dijelaskan mengenai metode kerja yang digunakan. Pemahaman mengenai proses scheduling secara umum.
Bab III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada bab ini diuraikan data-data yang diperlukan sebagai acuan dasar dalam analisa waktu produksi
-5-
Bab IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Bab ini melakukan pembahasan mengenai pelaksanaan perencanaan waktu produksi terhadap 10 order cetak yang diterima sesuai oplah certak yang diminta oleh pemesan, menganalisa kebutuhan pada mesin produksi, serta penghitungan waktu setiap proses produksi.
Bab V KESIMPULAN Pada bab terakhir akan dipaparkan kesimpulan yang menjelaskan standar waktu proses cetak yang sesuai, pentingnya menentukan mesin untuk proses cetak pada setiap order cetak yang menjadi pedoman pada setiap order cetak .
-6-
Bab II LANDASAN TEORI
2.1. Gambaran Umum Proses Cetak Pada setiap proses percetakan. Proses-proses yang dilalui terdiri dari tiga tahapan proses yaitu: 1. Proses Pracetak 2. Proses Cetak 3. Proses Finishing
2.1.1 Proses Pracetak Proses pracetak merupakan tahapan awal dari suatu industri grafika sebagai tahap persiapan dalam proses cetak. Pada proses pracetak dilakukan proses pengolahan data atau file dari penerbit yang kemudian dilayout menjadi gabungan halaman-halaman yang akan dicetak atau disebut juga katern.
Gambar 2.1 Contoh bentangan halaman dalam satu katern
Hasil dari layout tersebut kemudian dilakukan proses blue print/cetak coba untuk mengetahui kesiapan data/file dengan urutan-urutan yang tepat sesuai dengan dummy majalah yang telah diberikan pemesan atau penerbit melalui proses quality control. Hasil layout yang telah di acc oleh pemesan dan Quality Control maka akan dilakukan proses pembuatan plat yang digunakan sebagai acuan dalam proses mencetak.
2.1.2 Proses Cetak
Plat yang telah disiapkan pada proses pracetak digunakan pada mesin cetak sebagai acuan dasar proses cetak. Mesin cetak disebut juga mesin Offset terdiri dari dua jenis mesin yaitu:
-8-
1. Mesin Offset Lembaran (Sheet Feed Offset): Mesin cetak yang melakukan proses cetak dengan menggunakan kertas secara lembaran. 2. Mesin Offset Gulungan (Web Offset): Mesin cetak yang melakukan proses cetak dengan menggunakan kertas secara gulungan.
2.1.3
Proses Finishing
Pada proses finishing hasil dari output proses cetak dalam bentuk katern dilakukan proses penggabungan antar katern sehingga urutan halaman menjadi sesuai dengan dummy pemesan dan dilakukan proses binding atau pengeleman. Data/file
Proses Ws
PRACETAK RIP CTP
Plate
CETAK
Cetak
Lipat
FINISHING
Binding Majalah Gambar 2.2 Alur proses cetak secara umum pada PT. Percetakan
-9-
2.2 Penjadwalan (Sheduling)
Sesudah rencana produksi tertentu dibuat pada suatu perusahaan, tahapan selanjutnya adalah menjadwalkan jumlah produk yang telah direncanakan untuk memasukan kedalam proses pengerjaannya. Fungsi memasukkan kedalam proses tersebut secara umum dikenal sebagai penjadwalan produksi perincian yang diperlukan dalam penjadwalan tersebut adalah merupakan suatu fungsi dari tipetipe pengerjaannya. Jika proses pengerjaan atau pembuatanya adalah merupakan jalur perakitan yang berhubungan dengan beberapa produk penjadwalannya dimungkinkan dengan membuat jumlah unit yang dikehendaki dimasukan kedalam jalur tersebut. Jika pabrik tersebut beroperasi berdasarkan pekerjaan pesanan, secara ekonomis dimungkinkan untuk menjadwalkan pembagian operasi, pemindahan, dam lain-lain dari setiap bagian komponen, setiap sub-perakitan , setiap perakitan utama dan setiap akhir perakitan. Sebenarnya, pekerjaan tersebut dapat dilakukan terhadap mesin-mesin secara tersendiri atau terhadap kelas-kelas mesin tersendiri. Dalam setiap industri tahapan-tahapan proses pada setiap proses produksi perlu adanya penjadwalan yang tepat sehingga tidak terjadi antrian proses yang akibatnya dapat menggangu proses produksi
yang berdampak pada biaya
produksi dan terjadinya penumpukan bahan pada satu proses produksi. Penjadwalan atau Scheduling adalah alokasi dari sumber daya (tenaga kerja, material, dan mesin) secara edisien bagi pekerjaan-pekerjaan dengan sistem prioritas. Penjadwalan yang terperinci akan memerlukan informasi yang lebih
- 10 -
banyak daripada tipe informasi yang diperlukan untuk pembuat rencana produksi. Hal ini perlu untuk mengetahui kemampuan dari setiap mesin, setiap pengikat, setiap operator, setiap departemen, dan lain-lain. Dalam kemampuan ini termasuk ukuran dan tipe dari komponen yang dapat dipakai, waktu untuk setiap operasi, waktu yang tersedia, waktu pemeliharaan, waktu untuk menukar hubungan-hubungan dan banyak lainnya yang mungkin kecil, tetapi kurang pentingnya sebagai bahan informasi. Untuk mendayagunakan pekerjaan ini, pembuat jadwal tersebut harus mengenal lebih mendalam mengenai aspek-aspek pengerjaan di dalam pabrik. Pembatasan Variabel Keputusan 1. Kapasitas jangka pendek yang layak 2. Kapasitas persediaan penyangga 3. Pemeliharaan kebutuhan 4. Urutan pengerjaan (operasi)
1. Jumlah TK harian 2. Tingkat Produksi harian 3. Pemberian perintah pengerjaan 4. Prioritas urutan pengerjaan
INPUT
OUTPUT
Kebutuhan Kapasitas dari:
1. Penerimaan order 2. Permintaan jangka pendek
Penentuan 1. 2. 3. 4.
Skills Peralatan Material dll.
1. Pembebanan pengerjaan 2. Urutan pengerjaan 3. Percepatan pengerjaan 4. Updating dan pengendalian
SISTEM PENJADWALAN
Lembar operasi dan Bill of material (struktur produk)
Urutan Kinerja Penjadwalan = Minimasi Biaya Total Penjadwalan Biaya total penjadwalan
=
Biaya idle akibat utilisasi rendah
+
Biaya keterlambatan pengiriman
Gambar 2.3 Cakupan Penjadwalan Produksi
- 11 -
+
Biaya adjustment jadwal
2.2.3
Tujuan dan Fungsi Scheduling dalam Praktek
Proses scheduling dapat diidentifikasikan dengan beberapa tujuan dari aktivitas penjadwalan adalah sebagai berikut: •
Meningkatkan
penggunaan
sumberdaya
atau
mengurangi
waktu
tunggunya, sehingga total waktu proses dapat berkurang, dan produktifitas dapat meningkat. •
Mengurangi persediaan barang setengah jadi atau mengurangi sejumlah pekerjaan yang menunggu dalam antrian ketika sumberdaya yang ada masih mempekerjakan tugas lain.
•
Mengurangi beberapa keterlambatan pada pekerjaan yang mempunyai batas waktu penyelesaian sehingga akan meminimasi penalti cost (biaya keterlambatan).
•
Membantu pengambilan keputusan mengenai perencanaan kapasitas pabrik dan jenis kapasitas yang dibutuhkan sehingga penambahan biaya yang mahal dapat dihindarkan. Dalam
aplikasinya
scheduling
digunakan
dalam
operasi-operasi
manufaktur dan kegiatan-kegiatan proyek, dan berfungsi antara lain sebagai alat pengambil keputusan dan proses operasional serta membentuk table waktu (line table) dari aktifitas-aktifitas pekerjaan dengan mematuhi hubungan antar pekerjaan, urutan-urutan pekerjaan serta keterbatasan sumberdaya yang ada. Element-element yang Berpengaruh dalam Sceduling, antara lain:
- 12 -
1. Operation
: pekerja
2. Procesing Time
: waktu pekerjaan
3. Job
: Kumpulan pekerjaan
4. Machine
: Fasilitas untuk menyelesaikan waktu pekerjaan.
2.2.4
Model-Model Penjadwalan Produksi
Model-model penjadwalan dapat dibedakan oleh beberapa keadaan sebagai berikut:
1. Berdasarkan mesin yang digunakan, terdiri dari: -
Penjadwalan pada mesin tunggal
-
Penjadwalan pada mesin jamak
2. Berdasarkan aliran proses -
Pure Flow Shop: Pola aliran proses model ini identik dari satu mesin ke mesin yang
lainnya sehingga semua tugas akan mengalir pada jalur produksi yang sama.
Input
Mesin 1
Mesin 2 Gambar 2.4 Pola aliran Pure Flow Shop
- 13 -
Mesin 3
-
General Flow Shop Pada model ini aliran proses tidak terlalu identik, sehingga ada
tugas-tugas yang berbeda pola aliran prosesnya, hal ini disebabkan karena: 1. Suatu shop dapat menangani tugas yang berfariasi 2. Tugas yang datang kedalam flow shop tidak harus dikerjakan pada semua mesin, sehingga ada kemungkinan suatu prosesnya dilewati
Input
Input
Input
Input
Mesin 1
Mesin 2
Mesin 3
Mesin n
Output
Output
Output
Output
Gambar 2.5 Pola aliran General Flow Shop
-
Job Shop Pada model penjadwalan ini semua tugas yang masuk memiliki pola aliran yang berbeda, sehingga setiap tugas yang akan diproses pada suatu mesin dapat berupa job baru maupun job dalam proses, dan job yang keluar dari suatu mesin dapat merupakan job jadi atau job dalam proses.
- 14 -
Job Baru
Job dalam Proses
Mesin K
Job dalam Proses
Job Jadi Gambar 2.6 Pola aliran Job shop
3. Berdasarkan pola datangnya pekerjaan, dibedakan atas: -
Pola kedatangan statis: Tugas datang secara serempak dan dikerjakan pada mesin-mesin yang tidak bekerja.
-
Pola kedatangan dinamis: Sifat kedatangan tugas tidak menentu, sehingga dijumpai adanya variable waktu sebagai faktor berpengaruh.
4. Berdasarkan sifat informasi yang diterima: -
Model deterministie: Memiliki informasi yang pasti mengenai elemen-elemen yang ada.
-
Model statistik dan probalistic: Memiliki informasi yang tidak pasti mengenai elemen-elemen yang ada.
- 15 -
Elemen-elemen yang dimaksud disini meliputi: -
Elemen data tugas mengenai waktu kedatangan bahan, data waktu penyelesaian produk, data prioritas pekerjaan produk, data waktu proses, dan data jumlah operasi.
-
Elemen data mesin mengenai susunan mesin, data kapasitas mesin, jumlah mesin, dan kecocokan tiap mesin dengan tugas yang diberikan.
2.2.5
Beberapa Istilah Dasar dalam Penjadwalan
1. Waktu proses (tij) Adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu operasi atau proses ke – I dari job ke – j. Dalam proses ini telah tercakup waktu untuk persiapan dan pengaturan proses. 2. Ready Time (Rj) Menunjukan saat job ke- j dapat dikerjakan (siap dijadwalkan) 3. Flow Time (Fj) Waktu antara job ke – j siap dikerjakan sampai job tersebut diselesaikan. 4. Completion Time (Cj) waktu komulatif Menunjukan rentang waktu sejak pekerjaan pertama mulai dikerjakan sampai proses tersebut selesai 5. Due Date (dj) Batas akhir waktu sesuai pekerjaan ke – j boleh selesai
- 16 -
6. Lateness (Lj) Penyimpangan waktu penyelesaian hingga saat Due Date Lj = Cj - dj < 0 , saat penyelesaian memenuhi batas akhir Lj = Cj - dj > 0 , saat penyelesaian melewati batas akhir 7. Tardiness (Tj) Keterlambatan penyelesaian suatu pekerjaan hingga saat Due Date Tj i<j
2.2.6
= maksimum {0, Lj}
Teknik Penjadwalan
2.2.6.1 Mesin Tunggal
A. SPT (Shortest Processing Time) Memilih aturan prioritas berdasarkan waktu proses yang terpendek Fungsi: - meminimumkan Mean Flow Time - meminimumkan Mean Lateness t1 ≤ t2 ≤ …. ≤ tn
B. WSPT (Weighted Short Processing Time) Memilih aturan prioritas berdasarkan bobot waktu proses yang terkecil Fungsi: - meminimumkan Weighted Mean Flow Time T1 ≤ t2 ≤ …. ≤ tn
- 17 -
C. EDD (Earliest Due Date) Memilih aturan prioritas berdasarkan due date yang terkecil Fungsi: - meminimumkan maksimun Tardiness d1 ≤ d2 ≤ …. ≤ dn
D. Slack Memilih urutan penjadwalan berdasarkan sisa waktu proses yang terkecil Fungsi: - memaksimumkan Mean Flow Time
d1 – c1 < d2 – c2 …. < dn - c1
2.2.6.2 Mesin Paralel
Mesin 1
N Job
Mesin 2
Mesin 3 Gambar 2.7 Contoh N job mesin paralel
- 18 -
Contoh pengerjaan dengan: 1. SPT rule (Shrotest Processing Time) 2. EDD rule (Earliest Due Date) 3. LPT rule (Longest Processing Time)
Contoh Flow Shop Berikut dikemukakan contoh Penjadwalan yang dilakukan terhadap 10 job yang akan dikerjakan pada 3 mesin paralel yang identik (sama): Tabel 2.1 Waktu proses N job
Job 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu Proses 5 6 3 8 7 2 3 5 4 2
Due Date 8 9 14 12 11 5 8 10 15 7
Slack 3 3 11 4 4 3 5 5 11 5
Penyelesaian berdasarkan SPT rule: Urutan penjadwalan dilakukan dari job yang memiliki waktu proses terkecil: 6-10-3-7-9-1-8-2-5-4
- 19 -
Dalam bentuk Gantt Chart:
M1
3
1
M2
10
9
M3
6
7
5
2
8
4 waktu
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Grafik 2.1 Grafik Gantt Chart untuk SPT Rule
Penyelesaian Berdasarkan LPT rule: Urutan penjadwalan dilakukan dari job yang memiliki waktu proses panjang: 4-5-2-1-8-9-3-7-6-10 Dalam bentuk Gantt Chart:
M1
2
1
3
M2
5
8
7
M3
4
9
10
6 Waktu
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
Grafik 2.2 Grafik Gantt Chart untuk LPT Rule
Penyelesaian dengan EDD rule Urutan penjadwalan dilakukan dari job yang memiliki due date terpendek:
- 20 -
20
6-10-1-7-2-8-5-4-3-9 Dalam bentuk Gantt Chart
M1
1
5
M2
10
M3
6
9
2
4
7
8
3 Waktu
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Grafik 2.3 Grafik Gantt Chart untuk EDD Rule
Penyelesaian Berdasarkan Slack Urutan penjadwalan dilakukan dari job yang memiliki slack (sisa waktu proses) terkecil: 1-2-6-4-5-7-8-10-3-9
M1
6
4
M2
10
2
M3
7
1
9
8
5
3
Waktu 0
2
4
6
8
10
12
14
Grafik 2.4 Grafik Gantt Chart untuk Slack Rule
- 21 -
16
18
20
BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
3.1 Tinjauan umum perusahaan
Dalam pemyusunan tugas akhir ini penulis menggunakan data-data dari perusahaan tempat penulis bekerja. Data tersebut diperoleh berdasarkan hasil dari proses produksi yang telah berlangsung pada PT. Percetakan dengan perbandingan dari proses dalam satu bulan terakhir. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai perusahaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
3.1.1 Sejarah PT. Percetakan
PT. Percetakan merupakan sebuah industri percetakan yang telah melakukan produksi untuk berbagai alat komunikasi massa secara tercetak antara lain: majalah, koran, tabloid, poster, brosur, pamflet dan buku yang disebar
kepada khalayak umum sebagai sebuah alat komunikasi. Disamping itu PT. Percetakan merupakan penerbit yang telah menerbitkan berbagai buku-buku sebagai sarana komunikasi massa tercetak.
3.2 Data Produksi
Data yang diperoleh berdasarkan order cetak yang diterima selama satu kali order cetak dengan estimasi waktu deadline yang berbeda-beda. Perhitungan waktu proses berdasarkan dari jumlah (oplah) majalah dari masing-masing majalah dengan spesifikasi yang berbeda, untuk waktu proses dari masing-masing mesin yang digunakan dalam satu proses produksi menggunakan waktu standar yang sama. Berdasarkan pekerjaan-pekerjaan yang diterima oleh PT. Percetakan berikut ini spesifikasi pekerjaan yang akan diproses oleh PT. Percetakan: •
•
•
Job1
Job 2
Job 3
Oplah
: 3.000 exp
Jumlah Halaman
: 64 Halaman
Finishing
: Perfect Binding
Waktu Deadline
: 2 Hari
Oplah
: 12.000 exp
Jumlah Halaman
: 96 Halaman
Finishing
: Perfect Binding
Waktu Deadline
: 3 Hari
Oplah
: 9.000 exp
Jumlah Halaman
: 192 Halaman
- 23 -
•
•
•
•
•
Job 4
Job 5
Job 6
Job 7
Job 8
Finishing
: Perfect Binding
Waktu Deadline
: 4 Hari
Oplah
: 15.000 exp
Jumlah Halaman
: 160 Halaman
Finishing
: Perfect Binding
Waktu Deadline
: 5 Hari
Oplah
: 21.000 exp
Jumlah Halaman
: 128 Halaman
Finishing
: Perfect Binding
Waktu Deadline
: 6 Hari
Oplah
: 6.000 exp
Jumlah Halaman
: 112 Halaman
Finishing
: Perfect Binding
Waktu Deadline
: 3 Hari
Oplah
: 6.000 exp
Jumlah Halaman
: 144 Halaman
Finishing
: Perfect Binding
Waktu Deadline
: 3 Hari
Oplah
: 24.000 exp
Jumlah Halaman
: 80 Halaman
Finishing
: Perfect Binding
Waktu Deadline
: 4 Hari
- 24 -
•
•
Job 9
Oplah
: 21.000 exp
Jumlah Halaman
: 96 Halaman
Finishing
: Perfect Binding
Waktu Deadline
: 4 Hari
Job 10 Oplah
: 18.000 exp
Jumlah Halaman
: 128 Halaman
Finishing
: Perfect Binding
Waktu Deadline
: 5 Hari
Untuk lebih jelasnya pembagian waktu berdasarkan proses yang dilakukan sebagai acuan dasar waktu proses dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.1 Waktu proses PT. Percetakan
Job 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Oplah 3.000 12.000 9.000 15.000 21.000 6.000 6.000 24.000 21.000 18.000
Katern 4 6 12 10 8 7 9 5 6 8
Total 12.000 72.000 108.000 150.000 168.000 42.000 54.000 120.000 126.000 144.000
Dari data diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Oplah
: Jumlah order yang diberikan pelanggan (= eksemplar)
b. Katern
: jumlah lembaran halaman yang tercetak (1 katern = 16 halaman)
- 25 -
3.3 Penjadwalan Waktu Proses Produksi
Pada proses penjadwalan ini dilakukan perhitungan waktu produksi berdasarkan metode-metode penjadwalan yang ada pada setiap proses produksi khususnya pada mesin cetak sheet feed, mesin lipat dan mesin binding.
3.3.1 Penjadwalan Pada Proses Cetak
Dibagian ini dilakukan proses penjadwalan pada proses cetak untuk tujuh mesin produksi dengan sepuluh order cetak yang masuk. Tabel 3.2 Waktu proses cetak PT. Percetakan
Job
Oplah
Katern
Total
Waktu/mesin
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3000 12000 9000 15000 21000 6000 6000 24000 21000 18000
4 6 12 10 8 7 9 5 6 8
12000 72000 108000 150000 168000 42000 54000 120000 126000 144000
2 12 18 25 28 7 9 20 21 24
Make Ready (+ 1 jam) 3 13 19 26 29 8 10 21 22 25
Dari data diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Waktu/mesin
: waktu yang diperlukan untuk satu mesin (1 jam = 6000 eksemplar)
b. Make ready
: waktu untuk pesiapan sebelum proses cetak dilaksanakan (=1 jam)
- 26 -
3.3.1.1 Penjadwalan Proses Cetak Dengan Metode SPT
Tabel 3.3 Waktu proses cetak PT. Percetakan untuk SPT
Job
Oplah
Katern
Total
Waktu/mesin
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3000 12000 9000 15000 21000 6000 6000 24000 21000 18000
4 6 12 10 8 7 9 5 6 8
12000 72000 108000 150000 168000 42000 54000 120000 126000 144000
2 12 18 25 28 7 9 20 21 24
Make Ready (+ 1 jam) 3 13 19 26 29 8 10 21 22 25
Urutan penjadwalan dilakukan dari job yang memiliki waktu proses yang terpendek: 1 – 6 – 7 – 2 – 3 – 8 – 9 – 10 – 4 – 5 Dalam bentuk Gantt Chart: cetak SPT
M7
J9
M6
J8
M5
J3
M4
J2
M3
J7
M2
J4
J6
M1
J4
J1 1
2
3
4
5
6
7
8
J10 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 Waktu Proses
Grafik 3.1 Gantt Chart SPT Rule
- 27 -
3.3.1.2 Penjadwalan Proses Cetak Dengan Metode LPT
Tabel 3.4 Waktu proses cetak PT. Percetakan untuk LPT
Job
Oplah
Katern
Total
Waktu/mesin
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3000 12000 9000 15000 21000 6000 6000 24000 21000 18000
4 6 12 10 8 7 9 5 6 8
12000 72000 108000 150000 168000 42000 54000 120000 126000 144000
2 12 18 25 28 7 9 20 21 24
Make Ready (+ 1 jam) 3 13 19 26 29 8 10 21 22 25
Urutan penjadwalan dilakukan dari job yang memiliki waktu proses yang terpanjang: 5 – 4 – 10 – 9 – 8 – 3 – 2 – 7 – 6 – 1 Dalam bentuk Gantt Chart:
cetak LPT
M7
J2
M6
J3
M5
J8
M4
J9
M3
J10
M2
J1 J4
M1 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
J6 J5 14 15
16
17
18
19
20
21 22 23 Waktu Proses
Grafik 3.2 Gantt Chart LPT Rule
- 28 -
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
J7 34
35
36
37
38
39
40
41
42
3.3.1.3 Penjadwalan Proses Cetak Dengan Metode EDD Tabel 3.5 Waktu proses cetak PT. Percetakan untuk EDD
Job
Oplah
Katern
Total
Waktu/mesin
Make Ready
Due Date
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3000 12000 9000 15000 21000 6000 6000 24000 21000 18000
4 6 12 10 8 7 9 5 6 8
12000 72000 108000 150000 168000 42000 54000 120000 126000 144000
/jam 2 12 18 25 28 7 9 20 21 24
(+ 1 jam) 3 13 19 26 29 8 10 21 22 25
4 15 24 29 32 12 18 23 25 27
Urutan penjadwalan dilakukan dari job yang memiliki due date yang terkecil: 1 – 6 – 2 – 7 – 8 – 3 – 9 – 10 – 4 – 5 Dalam bentuk Gantt Chart: cetak EDD
M7
J9
M6
J3
M5
J8
M4
J7
M3
J2
M2
J5
J6
M1
J4
J1 1
J10 2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 Waktu Proses
Grafik 3.3 Gantt Chart EDD Rule
- 29 -
3.3.1.4 Penjadwalan Proses Cetak Dengan Metode Slack
Tabel 3.6 Waktu proses cetak PT. Percetakan untuk Slack
Job
Oplah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Katern
3000 12000 9000 15000 21000 6000 6000 24000 21000 18000
4 6 12 10 8 7 9 5 6 8
Total
Waktu/mesin
Make Ready
Due Date
Slack
12000 72000 108000 150000 168000 42000 54000 120000 126000 144000
/jam 2 12 18 25 28 7 9 20 21 24
(+ 1 jam) 3 13 19 26 29 8 10 21 22 25
4 15 24 29 32 12 18 23 25 27
1 2 5 3 3 4 8 2 3 2
Urutan penjadwalan dilakukan dari job yang memiliki sisa waktu proses yang terkecil: 1 – 2 – 8 – 10 – 4 – 5 – 9 – 6 – 3 – 7 Dalam bentuk Gantt Chart:
Cetak Slack
M7
J9
M6
J5
M5
J4
M4
J10
M3
J8
M2
J7
J2
M1
J3
J1 1
J8 2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21 22 23 Waktu Proses
Grafik 3.4 Gantt Chart Slack Rule
- 30 -
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
3.3.1.5 Penjadwalan Proses Cetak Dengan Metode Hudgson Rule Tabel 3.7 Waktu proses cetak PT. Percetakan untuk Hudgson rule
Job
Oplah
Katern
Total
Waktu/mesin
Make Ready
Due Date
Slack
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3000 12000 9000 15000 21000 6000 6000 24000 21000 18000
4 6 12 10 8 7 9 5 6 8
12000 72000 108000 150000 168000 42000 54000 120000 126000 144000
/jam 2 12 18 25 28 7 9 20 21 24
(+ 1 jam) 3 13 19 26 29 8 10 21 22 25
4 15 24 29 32 12 18 23 25 27
1 2 5 3 3 4 8 2 3 2
Hudgson Rule, dengan mengurutkan job berdasarkan due date Tabel 3.8 Tabel Hudgson Rule
Job: 1, 6, 2, 7, 8, 3, 9, 10, 4, 5 Job 1 6 2 7 8 3 9 10 4 5
3 - 4 = -1 11 - 12 = -1 24 - 15 = +9 EL 1 34 - 18 = +16 55 - 23 = +32 74 - 24 = +50 96 - 25 = +71 121 - 27 = +94 147 - 29 = +118 175 - 32 = +144
Job: 1, 6, 7, 8, 3, 9, 10, 4, 5 Job 1 6
3 - 4 = -1 11 - 12 = -1
- 31 -
7 8 3 9 10 4 5
21 - 18 = +3 EL 2 42 -23 = +19 61 - 24 = +37 83 - 25 = +58 108 - 27 = +81 134 - 29 = +105 163 - 32 = +131
Job: 1, 6, 8, 3, 9, 10, 4, 5 Job 1 6 8 3 9 10 4 5
3 - 4 = -1 11 - 12 = -1 32 - 23 = +9 EL 3 51 - 24 = +27 72 - 25 = +47 97 - 27 = +70 123 - 29 = +94 152 - 32 = +120
Job: 1, 6, 3, 9, 10, 4, 5 Job 1 6 3 9 10 4 5
3 - 4 = -1 11 - 12 = -1 30 - 24 = +6 EL 4 52 - 25 = +27 77 - 27 = +50 103 - 29 = +74 132 - 32 = +100
Job: 1, 6, 9, 10, 4, 5 Job 1 6 9 10 4 5
3 - 4 = -1 11 - 12 = -1 33 - 25 = +8 EL 5 58 - 27 = +31 84 - 29 = +55 113 - 32 = +81
Job: 1, 6, 10, 4, 5 Job 1 6 10
3 - 4 = -1 11 - 12 = -1 36 - 27 = +9 EL 6
- 32 -
4 5
62 - 29 = +33 91 - 32 = +59
Job: 1, 6, 4, 5 Job 1 6 4 5
3 - 4 = -1 11 - 12 = -1 37 - 29 = +8 EL 7 66 - 32 = +34
Job: 1, 6, 5 Job 1 6 5
3 - 4 = -1 11 -12 = -1 40 - 32 = +8
Job: 1, 6, 2, 7, 8, 3, 9, 10, 4, 5
Urutan penjadwalan dari Hudgson rule adalah: 1 – 6 – 2 – 7 – 8 – 3 – 9 – 10 – 4 – 5 Dalam bentuk Gantt Chart: Cetak Hudgson
M7
J9
M6
J3
M5
J8
M4
J7
M3
J2
M2
J5
J6
M1
J4
J1 1
2
3
4
5
6
7
8
J10 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 Waktu Proses
Grafik 3.5 Gantt Chart dari Hudgson Rule
- 33 -
3.3.2 Penjadwalan Pada Proses Lipat
Dibagian ini dilakukan proses penjadwalan pada proses lipat untuk empat mesin produksi dengan sepuluh order cetak yang masuk. Tabel 3.9 Waktu proses lipat PT. Percetakan
Job
Oplah
Katern
Total
Waktu/mesin
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3000 12000 9000 15000 21000 6000 6000 24000 21000 18000
4 6 12 10 8 7 9 5 6 8
12000 72000 108000 150000 168000 42000 54000 120000 126000 144000
2 12 18 25 28 7 9 20 21 24
Make Ready (+ 1 jam) 3 13 19 26 29 8 10 21 22 25
Dari data diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Waktu/mesin
: waktu yang diperlukan untuk satu mesin (1 jam = 6000 eksemplar)
b. Make ready
: waktu untuk pesiapan sebelum proses cetak dilaksanakan (=1 jam)
- 34 -
3.3.2.1 Penjadwalan Proses Lipat Dengan Metode SPT Tabel 3.10 Waktu proses lipat PT. Percetakan untuk SPT
Job
Oplah
Katern
Total
Waktu/mesin
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3000 12000 9000 15000 21000 6000 6000 24000 21000 18000
4 6 12 10 8 7 9 5 6 8
12000 72000 108000 150000 168000 42000 54000 120000 126000 144000
2 12 18 25 28 7 9 20 21 24
Make Ready (+ 1 jam) 3 13 19 26 29 8 10 21 22 25
Urutan penjadwalan dilakukan dari job yang memiliki waktu proses yang terpendek: 1 – 6 – 7 – 2 – 3 – 8 – 9 – 10 – 4 – 5
Dalam bentuk Gantt Chart:
Lipat SPT
M4
J2
M3 M2 M1
J10
J7 J6
J9 J8
J5
J1 J3 J4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 Waktu Proses
Grafik 3.6 Gantt Chart SPT Rule
- 35 -
3.3.2.2 Penjadwalan Proses Lipat Dengan Metode LPT
Tabel 3.11 Waktu proses lipat PT. Percetakan untuk LPT
Job
Oplah
Katern
Total
Waktu/mesin
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3000 12000 9000 15000 21000 6000 6000 24000 21000 18000
4 6 12 10 8 7 9 5 6 8
12000 72000 108000 150000 168000 42000 54000 120000 126000 144000
2 12 18 25 28 7 9 20 21 24
Make Ready (+ 1 jam) 3 13 19 26 29 8 10 21 22 25
Urutan penjadwalan dilakukan dari job yang memiliki waktu proses yang terpanjang: 5 – 4 – 10 – 9 – 8 – 3 – 2 – 7 – 6 – 1
Dalam bentuk Gantt Chart: Lipat LPT
M4
J9
M3
J7 J10
M2
J2 J4
M1 1
2
3
4
5
6
7
8
J3
J1
J5 J8 J6 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 Waktu Proses
Garfik 3.7 Gantt Chart LPT Rule
- 36 -
3.3.2.3 Penjadwalan Proses Lipat Dengan Metode EDD
Tabel 3.12 Waktu proses lipat PT. Percetakan untuk EDD
Job
Oplah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Katern
3000 12000 9000 15000 21000 6000 6000 24000 21000 18000
4 6 12 10 8 7 9 5 6 8
Total
Waktu/mesin
Make Ready
Due Date
12000 72000 108000 150000 168000 42000 54000 120000 126000 144000
/jam 2 12 18 25 28 7 9 20 21 24
(+ 1 jam) 3 13 19 26 29 8 10 21 22 25
4 15 24 29 32 12 18 23 25 27
Urutan penjadwalan dilakukan dari job yang memiliki due date yang terkecil: 1 – 6 – 2 – 7 – 8 – 3 – 9 – 10 – 4 – 5 Dalam bentuk Gantt Chart: Lipat EDD
M4
J7
J10
M3
J2
M2
J9
J6
M1
J3
J1 1
J5
J8
2
3
4
5
6
7
8
J4 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 Waktu Proses
Grafik 3.8 Gantt Chart EDD Rule
- 37 -
3.3.2.4 Penjadwalan Proses Lipat Dengan Metode Slack Tabel 3.13 Waktu proses lipat PT. Percetakan untuk Slack
Job
Oplah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Katern
3000 12000 9000 15000 21000 6000 6000 24000 21000 18000
4 6 12 10 8 7 9 5 6 8
Total
Waktu/mesin
Make Ready
Due Date
Slack
12000 72000 108000 150000 168000 42000 54000 120000 126000 144000
/jam 2 12 18 25 28 7 9 20 21 24
(+ 1 jam) 3 13 19 26 29 8 10 21 22 25
4 15 24 29 32 12 18 23 25 27
1 2 5 3 3 4 8 2 3 2
Urutan penjadwalan dilakukan dari job yang memiliki sisa waktu proses yang terkecil: 1 – 2 – 8 – 10 – 4 – 5 – 9 – 6 – 3 – 7
Dalam bentuk Gantt Chart:
Lipat Slack
M4
J10
M3
J6
J8
M2
J9
J2
M1
J5
J1 1
2
3
4
5
6
7
8
J7
J4 J3 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 Waktu Proses
Grafik 3.9 Gantt Chart Slack Rule
- 38 -
51 52 53
3.3.2.5 Penjadwalan Proses Lipat Dengan Metode Hudson Rule Tabel 3.14 Waktu proses lipat PT. Percetakan untuk Hudgson Rule
Job 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Oplah 3000 12000 9000 15000 21000 6000 6000 24000 21000 18000
Katern 4 6 12 10 8 7 9 5 6 8
Total
Waktu/mesin
Make Ready
Due Date
Slack
12000 72000 108000 150000 168000 42000 54000 120000 126000 144000
/jam 2 12 18 25 28 7 9 20 21 24
(+ 1 jam) 3 13 19 26 29 8 10 21 22 25
4 15 24 29 32 12 18 23 25 27
1 2 5 3 3 4 8 2 3 2
Hudgson Rule, dengan mengurutkan job berdasarkan due date Tabel 3.15 Tabel Hudgson Rule
Job: 1, 6, 2, 7, 8, 3, 9, 10, 4, 5 Job 1 6 2 7 8 3 9 10 4 5
3 - 4 = -1 11 - 12 = -1 24 - 15 = +9 EL 1 34 - 18 = +16 55 - 23 = +32 74 - 24 = +50 96 - 25 = +71 121 - 27 = +94 147 - 29 = +118 175 - 32 = +144
Job: 1, 6, 7, 8, 3, 9, 10, 4, 5 Job 1 6 7 8
3 - 4 = -1 11 - 12 = -1 21 - 18 = +3 EL 2 42 -23 = +19
- 39 -
3 9 10 4 5
61 - 24 = +37 83 - 25 = +58 108 - 27 = +81 134 - 29 = +105 163 - 32 = +131
Job: 1, 6, 8, 3, 9, 10, 4, 5 Job 1 6 8 3 9 10 4 5
3 - 4 = -1 11 - 12 = -1 32 - 23 = +9 EL 3 51 - 24 = +27 72 - 25 = +47 97 - 27 = +70 123 - 29 = +94 152 - 32 = +120
Job: 1, 6, 3, 9, 10, 4, 5 Job 1 6 3 9 10 4 5
3 - 4 = -1 11 - 12 = -1 30 - 24 = +6 EL 4 52 - 25 = +27 77 - 27 = +50 103 - 29 = +74 132 - 32 = +100
Job: 1, 6, 9, 10, 4, 5 Job 1 6 9 10 4 5
3 - 4 = -1 11 - 12 = -1 33 - 25 = +8 EL 5 58 - 27 = +31 84 - 29 = +55 113 - 32 = +81
- 40 -
Job: 1, 6, 10, 4, 5 Job 1 6 10 4 5
3 - 4 = -1 11 - 12 = -1 36 - 27 = +9 EL 6 62 - 29 = +33 91 - 32 = +59
Job: 1, 6, 4, 5 Job 1 6 4 5
3 - 4 = -1 11 - 12 = -1 37 - 29 = +8 EL 7 66 - 32 = +34
Job: 1, 6, 5 Job 1 6 5
3 - 4 = -1 11 -12 = -1 40 - 32 = +8
Job: 1, 6, 2, 7, 8, 3, 9, 10, 4, 5
Lipat Hudgson
M4
J7
M3
J2
M2 M1
J10
J6 J1
J9 J3
J5 J8
J4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 Waktu Proses
Grafik 3.10 Gantt Chart untuk Hudgson Rule
- 41 -
3.3.3 Penjadwalan Pada Proses Binding
Dibagian ini dilakukan proses penjadwalan pada proses binding untuk dua mesin produksi dengan sepuluh order cetak yang masuk.
Tabel 3.16 Waktu proses binding PT. Percetakan
Job 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Oplah
Waktu/mesin
3000 12000 9000 15000 21000 6000 6000 24000 21000 18000
/jam 1 4 3 5 7 2 2 8 7 6
Make Ready (+ 1 jam) 2 5 4 6 8 3 3 9 8 7
Dari data diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Waktu/mesin
: waktu yang diperlukan untuk satu mesin (1 jam = 3000 eksemplar)
b. Make ready
: waktu untuk pesiapan sebelum proses binding dilaksanakan (= 1 jam)
- 42 -
3.3.3.1 Penjadwalan Proses Binding Dengan Metode SPT
Tabel 3.17 Waktu proses binding PT. Percetakan untuk SPT
Job
Oplah
Waktu/mesin
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3000 12000 9000 15000 21000 6000 6000 24000 21000 18000
/jam 1 4 3 5 7 2 2 8 7 6
Make Ready (+ 1 jam) 2 5 4 6 8 3 3 9 8 7
Urutan penjadwalan dilakukan dari job yang memiliki waktu proses yang terpendek: 1 – 6 – 7 – 3 – 2 – 4 – 5 – 9 – 10 – 8
Dalam bentuk Gantt Chart: Binding SPT
M2
J6
M1
J3
J1 1
J7 2
3
J4
J5
J2 4
5 6 7 WAKTU PROSES
J8
J10 8
9
10
11
12
13
J9 14
15
16
Grafik 3.11 Gantt Chart untuk SPT
- 43 -
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
3.3.3.2 Penjadwalan Proses Binding Dengan Metode LPT
Tabel 3.18 Waktu proses binding PT. Percetakan untuk LPT
Job
Oplah
Waktu/mesin
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3000 12000 9000 15000 21000 6000 6000 24000 21000 18000
/jam 1 4 3 5 7 2 2 8 7 6
Make Ready (+ 1 jam) 2 5 4 6 8 3 3 9 8 7
Urutan penjadwalan dilakukan dari job yang memiliki waktu proses yang terpanjang: 8 – 10 – 9 – 5 – 4 – 2 – 3 – 7 – 6 – 1
Dalam bentuk Gantt Chart:
Binding LPT
M2
J9
J10
M1
J8 1
2
3
4
5 6 7 WAKTU PROSES
8
9
10
11
J2
J9 12 13
14
15
16
Grafik 3.12 Gantt Chart untuk LPT
- 44 -
17
18
J4 19 20
21
J6
J1
22
J3 24 25
23
26
27
J7 28 29
30
3.3.3.3 Penjadwalan Proses Binding Dengan Metode EDD
Tabel 3.19 Waktu proses binding PT. Percetakan untuk EDD
Job 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Oplah
Waktu/mesin
3000 12000 9000 15000 21000 6000 6000 24000 21000 18000
/jam 1 4 3 5 7 2 2 8 7 6
Make Ready (+ 1 jam) 2 5 4 6 8 3 3 9 8 7
Due Date 2 7 6 9 10 4 4 13 10 10
Urutan penjadwalan dilakukan dari job yang memiliki due date yang terkecil: 1 – 6 – 7 – 3 – 2 – 4 – 5 – 9 – 10 – 8
Dalam bentuk Gantt Chart:
Binding EDD
M2
J6
M1
J1 1
J3 J7 2
3
J4
J9
J2 4
5 6 7 WAKTU PROSES
J8
J5 8
9
10
11
12
13
14
15
16
Grafik 3.13 Gantt Chart untuk EDD
- 45 -
17
18
19
20
J10 21 22
23
24
25
26
27
28
29
30
3.3.3.4 Penjadwalan Proses Binding Dengan Metode Slack
Tabel 3.20 Waktu proses binding PT. Percetakan untuk Slack
Job 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Oplah
Waktu/mesin
3000 12000 9000 15000 21000 6000 6000 24000 21000 18000
/jam 1 4 3 5 7 2 2 8 7 6
Make Ready (+ 1 jam) 2 5 4 6 8 3 3 9 8 7
Due Date
Slack
2 7 6 9 10 4 4 13 10 10
0 2 2 3 2 1 1 4 2 3
Urutan penjadwalan dilakukan dari job yang memiliki sisa waktu proses yang terkecil: 1 – 6 – 7 – 2 – 3 – 5 – 9 – 4 – 10 – 8
Dalam bentuk Gantt Chart:
Binding slack
M2
J6
J2
M1 J1
J7 1
2
3
4
J5
J4
J3 5 6 7 WAKTU PROSES
8
9
10
11
12
J9 13 14
15
16
Grafik 3.14 Gantt Chart untuk Slack
- 46 -
17
J8 18
19
20
J10 21 22
23
24
25
26
27
28
29
30
3.3.3.5 Penjadwalan Proses Binding Dengan Metode Hudson Rule
Tabel 3.21 Waktu proses binding PT. Percetakan untuk Hudgson Rule
Job 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Oplah
Waktu/mesin
3000 12000 9000 15000 21000 6000 6000 24000 21000 18000
/jam 1 4 3 5 7 2 2 8 7 6
Make Ready (+ 1 jam) 2 5 4 6 8 3 3 9 8 7
Due Date
Slack
2 7 6 9 10 4 4 13 10 10
0 2 2 3 2 1 1 4 2 3
Hudgson Rule, dengan mengurutkan job berdasarkan due date Job: 1, 6, 7, 3, 2, 4, 5, 9, 10, 8 Tabel 3.22 Tabel Hudgson Rule
Job: 1, 6, 7, 3, 2, 4, 5, 9, 10, 8 Job 1 6 7 3 2 4 5 9 10 8
2 – 2 = 0 EL 1 6–4=2 9–4=5 13 – 6 = 7 18 – 7 = 11 24 – 9 = 15 32 – 10 = 22 40 – 10 = 30 47 – 10 = 37 56 – 13 = 43
- 47 -
Job: 6, 7, 3, 2, 4, 5, 9, 10, 8 Job 6 7 3 2 4 5 9 10 8
3 – 4 = -1 6 – 4 = 2 EL 2 10 – 6 = 4 15 – 7 = 8 21 – 9 = 12 29 – 10 = 19 37 – 10 = 27 44 – 10 = 34 53 – 13 = 40
Job: 6, 3, 2, 4, 5, 9, 10, 8 Job 6 3 2 4 5 9 10 8
3 – 4 = -1 7 – 6 = 1 EL 3 12 – 7 = 5 18 – 9 = 9 26 – 10 = 16 34 – 10 = 24 41 – 10 = 31 50 – 13 = 37
Job: 6, 2, 4, 5, 9, 10, 8 Job 6 2 4 5 9 10 8
3 - = -1 8 – 7 = 1 EL 4 14 – 9 = 5 22 – 10 = 12 30 – 10 = 20 37 – 10 = 27 46 – 13 = 33
Job: 6, 4, 5, 9, 10, 8 Job 6 4 5
3 – 4 = -1 9 – 9 = 0 EL 5 17 – 10 = 7
- 48 -
9 10 8
25 – 10 = 15 32 – 10 = 22 41 – 13 = 28
Job: 6, 5, 9, 10, 8 Job 6 5 9 10 8
3 – 4 = -1 11 – 10 = 1 EL 6 19 – 10 = 9 29 – 10 = 16 34 – 13 = 14
Job: 6, 9, 10, 8 Job 6 9 10 8
3 – 4 = -1 11 – 10 = 1 EL 7 18 – 10 = 8 27 – 13 = 14
Job: 6, 10, 8 Job 6 10 8
3 – 4 = -1 10 – 10 = 0 EL 8 19 – 9 = 10
Job: 1, 6, 2, 7, 8, 3, 9, 10, 4, 5
Binding Hudgson
M2
J6
J7
M1 J1
J6 1
2
3
J4
J9
J2 4
5 6 7 WAKTU PROSES
8
9
10
11
12
J5 13 14
15
16
17
Grafik 3.15 Gantt Chart untuk Hudgson Rule
- 49 -
J8 18
19
20
J10 21 22
23
24
25
26
27
28
29
30
BAB IV ANALISA DAN HASIL
4.1 Analisa Scheduling Berdasarkan Pengolahan Data
Scheduling proses cetak dilakukan unutk mengetahui ketepatan waktu proses pada sebuah industri percetakan berdasarkan deadline yang telah ditetapkan oleh masing-masing penerbit majalah atau konsumen. Dalam mengetahui proses scheduling pada masing-masing pekerjaan dapat diketahui dari penetapan waktu yang telah dilakukan pada bab sebelumnya yaitu sesuai dengan data yang telah dikumpulkan dengan memilih metode penjadwalan yang mempunyai tingkat penyelesaian proses yang tepat sesuai dengan waktu yang telah disepakati. Dari hasil scheduling pada tiap-tiap unit produksi yaitu proses cetak, lipat dan binding dengan menggunakan metode scheduling yang telah ditetapkan, dapat dijelaskan sebagai berikut:
4.1.1 Hasil Scheduling Pada Proses Cetak
Berdasarkan metode penjadwalan yang didapat dari hasil perhitungan pada bab sebelumnya dari metode-metode perhitungan yang didapat, metode perhitungan yang dapat kita ketahui mempunyai waktu proses terpendek dan optimal adalah metode yang akan dipilih untuk proses penjadwalan. Pada proses cetak yang dilakukan pada PT. Percetakan dari waktu proses cetak yang telah ditentukan oleh konsumen maka metode penjadwalan pada proses cetak yang digunakan adalah metode Slack atau didasarkan dari sisa waktu proses yang terkecil dengan memaksimumkan Mean Flow Time pada proses cetak. Metode penjadwalan pada proses cetak berdasarkan 10 order cetak yang diterima PT. Percetakan pada 7 mesin cetak yang digunakan dengan metode Slack dapat dilihat pada grafik berikut berdasarkan data-data yang diperoleh adalah: Cetak Slack
M7
J9
M6
J5
M5
J4
M4
J10
M3
J8
M2
J7
J2
M1
J3
J1 1
J8 2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Grafik 4.1 Gantt Chart Slack Rule pada proses cetak
- 51 -
21 22 23 Waktu Proses
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
Dari hasil penjadwalan di atas dapat dilihat bahwa waktu optimum untuk penjadwalan pada proses cetak adalah 32 jam pada mesin 2 dan dapat dilihat waktu proses cetak dapat diperpendek dari masing-masing mesin sehingga untuk job-job berikutnya sudah dapat dimasukan.
4.1.2 Hasil Scheduling Pada Proses Lipat
Berdasarkan metode penjadwalan yang didapat dari hasil perhitungan pada bab sebelumnya dari metode-metode perhitungan yang didapat, metode perhitungan yang dapat kita ketahui mempunyai waktu proses terpendek dan optimal adalah metode yang akan dipilih untuk proses penjadwalan. Pada proses lipat yang dilakukan pada PT. Percetakan dari waktu proses lipat yang telah ditentukan oleh konsumen maka metode penjadwalan pada proses lipat yang digunakan adalah metode Slack atau didasarkan dari sisa waktu proses yang terkecil dengan memaksimumkan Mean Flow Time pada proses lipat. Metode penjadwalan pada proses lipat berdasarkan 10 order cetak yang diterima PT. Percetakan pada 4 mesin lipat yang digunakan dengan metode Slack dapat dilihat pada grafik berikut berdasarkan data-data yang diperoleh adalah:
- 52 -
Lipat Slack
M4
J10
M3 M2 M1
J6
J8
J9
J2
J5
J7
J1 J4 J3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 Waktu Proses
Grafik 4.2 Gantt Chart Slack Rule pada proses lipat
Dari hasil penjadwalan di atas dapat dilihat bahwa waktu optimum untuk penjadwalan pada proses lipat adalah 52 jam pada mesin 2 dan dapat dilihat waktu proses lipat dapat diperpendek dari masing-masing mesin sehingga untuk job-job berikutnya sudah dapat dimasukan.
4.1.3 Hasil Scheduling Pada Proses Binding
Berdasarkan metode penjadwalan yang didapat dari hasil perhitungan pada bab sebelumnya dari metode-metode perhitungan yang didapat, metode perhitungan yang dapat kita ketahui mempunyai waktu proses terpendek dan optimal adalah metode yang akan dipilih untuk proses penjadwalan. Pada proses binding yang dilakukan pada PT. Percetakan dari waktu proses binding yang telah ditentukan oleh konsumen maka metode penjadwalan pada proses binding yang digunakan adalah metode Slack atau didasarkan dari sisa waktu proses yang terkecil dengan memaksimumkan Mean Flow Time pada proses binding.
- 53 -
Metode penjadwalan pada proses binding berdasarkan 10 order cetak yang diterima PT. Percetakan pada 2 mesin binding yang digunakan dengan metode Slack dapat dilihat pada grafik berikut berdasarkan data-data yang diperoleh adalah: Binding slack
M2
J6
J2
M1 J1
J7 1
2
3
4
J5
J4
J3 5 6 7 WAKTU PROSES
8
9
10
11
12
J9 13 14
15
16
17
J8 18
19
20
J10 21 22
23
24
25
26
Grafik 4.3 Gantt Chart Slack Rule pada proses binding
Dari hasil penjadwalan di atas dapat dilihat bahwa waktu optimum untuk penjadwalan pada proses binding adalah 29 jam pada mesin 2 dan dapat dilihat waktu proses binding dapat diperpendek dari masing-masing mesin sehingga untuk job-job berikutnya sudah dapat dimasukan.
4.2 Hasil Output Produksi PT. Percetakan
Setelah didapat scheduling yang tepat untuk penjadwalan tersebut, maka dapat diketahui waktu optimal untuk masing-masing pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh konsumen untuk setiap majalah yang diproses pada PT. Percetakan. Hasil penjadwalan tersebut adalah sebagai berikut:
- 54 -
27
28
29
30
Job 1 Cetak
Lipat
Binding
1 2 3 4 5 6 7 8 Waktu Proses Job 6 Cetak
Lipat
Binding
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Waktu proses Job 2 Cetak
Lipat
Binding
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Waktu proses Job 7 Cetak 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 Waktu Proses Job 3 Cetak 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 Waktu Proses Job 8 Cetak
Lipat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 Waktu Proses Job 9 Cetak
Lipat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 Waktu Proses Job 10 Cetak
Lipat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 Waktu Proses Job 4 Cetak
Lipat
Binding
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 Waktu Proses Job 5 Cetak
Lipat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 Waktu Proses
Grafik 4.4 Gantt Chart pada proses cetak-lipat-binding pada masing-masing job
Berdasarkan data-data deadline yang diperoleh dari konsumen untuk masing-masing majalah yaitu dengan data sebagai berikut:
- 55 -
Tabel 4.1 Waktu total hasil proses cetak-lipat-binding pada masing-masing job
Job 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Oplah 3000 12000 9000 15000 21000 6000 6000 24000 21000 18000
•
Katern 4 6 12 10 8 7 9 5 6 8
Job1
Total 12000 72000 108000 150000 168000 42000 54000 120000 126000 144000
Waktu Proses Cetak 3 13 19 26 29 8 10 21 22 25
Waktu Proses Lipat 3 13 19 26 29 8 10 21 22 25
Waktu Proses Binding 2 5 4 6 8 3 3 9 8 7
Oplah
: 3.000 exp
Jumlah Halaman
: 64 Halaman
Finishing
: Perfect Binding
Waktu Deadline
: 2 Hari (= 48 jam)
Waktu Total 8 31 42 58 66 19 23 51 52 57
Deadline 48 72 96 120 144 72 72 96 96 120
Untuk job 1 berdasarkan waktu yang telah diperhitungkan, total waktu proses yang diperlukan adalah 8 jam proses.
•
Job 2
Oplah
: 12.000 exp
Jumlah Halaman
: 96 Halaman
Finishing
: Perfect Binding
Waktu Deadline
: 3 Hari (= 72 jam)
Untuk job 2 berdasarkan waktu yang telah diperhitungkan, total waktu proses yang diperlukan adalah 32 jam proses.
- 56 -
Waktu Produksi 8 32 76 69 63 36 72 78 84 89
•
Job 3
Oplah
: 9.000 exp
Jumlah Halaman
: 192 Halaman
Finishing
: Perfect Binding
Waktu Deadline
: 4 Hari (= 96 jam)
Untuk job 3 berdasarkan waktu yang telah diperhitungkan, total waktu proses yang diperlukan adalah 76 jam proses.
•
Job 4
Oplah
: 15.000 exp
Jumlah Halaman
: 160 Halaman
Finishing
: Perfect Binding
Waktu Deadline
: 5 Hari (=150 jam)
Untuk job 4 berdasarkan waktu yang telah diperhitungkan, total waktu proses yang diperlukan adalah 69 jam proses.
•
Job 5
Oplah
: 21.000 exp
Jumlah Halaman
: 128 Halaman
Finishing
: Perfect Binding
Waktu Deadline
: 6 Hari (= 144 jam)
Untuk job 5 berdasarkan waktu yang telah diperhitungkan, total waktu proses yang diperlukan adalah 63 jam proses.
- 57 -
•
Job 6
Oplah
: 6.000 exp
Jumlah Halaman
: 112 Halaman
Finishing
: Perfect Binding
Waktu Deadline
: 3 Hari (= 72 jam)
Untuk job 6 berdasarkan waktu yang telah diperhitungkan, total waktu proses yang diperlukan adalah 36 jam proses.
•
Job 7
Oplah
: 6.000 exp
Jumlah Halaman
: 144 Halaman
Finishing
: Perfect Binding
Waktu Deadline
: 3 Hari (= 72 jam)
Untuk job 7 berdasarkan waktu yang telah diperhitungkan, total waktu proses yang diperlukan adalah 72 jam proses.
•
Job 8
Oplah
: 24.000 exp
Jumlah Halaman
: 80 Halaman
Finishing
: Perfect Binding
Waktu Deadline
: 4 Hari (= 96 jam)
Untuk job 8 berdasarkan waktu yang telah diperhitungkan, total waktu proses yang diperlukan adalah 78 jam proses.
•
Job 9
Oplah
: 21.000 exp
Jumlah Halaman
: 96 Halaman
- 58 -
Finishing
: Perfect Binding
Waktu Deadline
: 4 Hari (= 96 jam)
Untuk job 9 berdasarkan waktu yang telah diperhitungkan, total waktu proses yang diperlukan adalah 84 jam proses.
•
Job 10 Oplah
: 18.000 exp
Jumlah Halaman
: 128 Halaman
Finishing
: Perfect Binding
Waktu Deadline
: 5 Hari (= 120 jam)
Untuk job 10 berdasarkan waktu yang telah diperhitungkan, total waktu proses yang diperlukan adalah 91 jam proses.
- 59 -
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Berdasarkan tujuan dari penulisan ini yaitu untuk mengetahui ketetapan waktu yang optimal dari suatu proses produksi melalui proses scheduling kita dapat menentukan waktu yang tepat khususnya pada sebuah industri percetakan. Sebuah metode scheduling yang tepat dapat membantu kelancaran jalannya produksi percetakan dengan berdasarkanwaktu yang telah ditetapkan oleh konsumen atau penerbit dimana deadline dari sebuah majalah tidak dapat berubah sesuai dengan keinginan dari perusahaan percetakan itu sendiri, sehingga dengan menggunakan metode scheduling yang baik dapat mencegah keterlambatanketerlambatan yang dapat mengganggu deadline majalah yang berakibat terlambatnya distribusi majalahyang akan dietrima oleh khalayak umum.
Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh dan melalui pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari kelima metode scheduling yang dibahas pada penulisan ini, yaitu: metode SPT (Shortest Processing Time) atau mengurutkan job yang memiliki waktu proses terkecil, metode LPT (Longest Processing Time) atau mengurutkan job yang memiliki waktu proses panjang, metode EDD (Earliest Due Date) atau mengurutkan jod yang memiliki due date terpendek, metode Slack atau mengurutkan job berdasarkan sisa waktu proses, dan berdasarkan metode Hudgson Rule, dapat kita ketahui bahwa metode yang baik adalah dimana dari masing-masing mesin yang digunakan untuk proses produksi, waktu yang dibutuhkan lebih singkat dengan pembagian job lebih merata sehingga waktu proses untuk proses pencetakan job yang lain dapat dipercepat. 2. Metode Slack dapat mengurangi waktu proses yang diperlukan pada setiap unit produksi relative lebih pendek, dengan nilai dari masing-masing job adalah 32 jam untuk mesin 2 pada proses cetal, 52 jam untuk mesin 2 pada proses cetak dan 29 jam untuk mesin 2 pada proses binding. 3. Keuntungan yang didapat dari penerapan Metode Slack adalah: - Waktu proses dari masing-masing mesin lebih merata dengan waktu yang optimal. - Dapat mereduksi waktu proses yang telah ditetapkan sehingga lebih cepat.
- 62 -
- Membantu memberikan alternative mesin-mesin berdasarkan awktu yang ada bila terjadi kerusakan mesin yang tidak dikehendaki - Tersedia waktu-waktu diluar waktu proses pencetakan seperti perawatan dan perbeikan.
5.2 Saran
Melalui pembahasan dan kesimpulan permasalan, ada beberapa saran yang mungkin dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang baik untuk para penulis maupun pembaca makalah ini. Adapun saran-saran yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1.
Dalam penerapan metode scheduling pada proses produksi sebaiknya perlu di identifikasi dari masing-masing job yang ada melalui spesifikasi dari majalah-majalah yang dicetak.
2.
Menentukan waktu yang tepat dari masing-masing majalah yang diperoleh dari konsumen atau penerbit.
3.
Hendaknya menggunakan mesin-mesin yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dan spesifikasi dari majalah yang akan dicetak.
4.
Hendaknya deadline majalah sudah ditentukan beberapa hari sebelum proses produksi berlangsung.
5.
Materi-materi yang diterima oleh percetakan dari konsumen atau penerbit harus merupakan materi yang telah siap proses untuk percetakan.
- 63 -
DAFTAR PUSTAKA
Arman Hakim Nasution, 2003, Perencanaan Dan Pengendalian Produksi, Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh November, Penerbit Guna Widya Teguh Baroto, 2002, Perencanaan Dan Pengendalian Produksi, Jakarta, Ghalia Indonesia John E. Biegel, 1998, Production Control, New Delhi, Prentice Hall of India Private Limited Everett Adam Jr, Ronald J. Ebert, 1986, Planning and Production Controling, USA, Prentice Hall