TUGAS AKHIR RD 141558
PERANCANGAN VIDEO PRMOSI TAMAN KOTA SURABAYA
DENDY AGUSTARIO R. NRP 3412100117
Dosen Pembimbing Ir. Baroto Tavip Indrajarwo., Msi NIP. 19640930 199002 1001
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL JURUSAN DESAIN PRODUK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2017
FINAL PROJECT RD 141558
DESIGNING PROMOTIONAL VIDEO OF SURABAYA CITY PARKS
DENDY AGUSTARIO R. NRP 3412100117
Lecturer Ir. Baroto Tavip Indrajarwo., Msi NIP. 19640930 199002 1001
VISUAL COMMUNICATION DESIGN DEPARTMENT OF INDUSTRIAL PRODUCT DESIGN FACULTY OF CIVIL ENGINEERING AND PLANNING SEPULUH NOPEMBER INSTITUTE OF TECHNOLOGY SURABAYA 2017
iii
ABSTRAK PERANCANGAN VIDEO PROMOSI TAMAN KOTA SURABAYA Dendy Agustario Rahardjo NRP : 3412100117 Program Studi Desain Komunikasi Visual, Jurusan Desain Produk Industri Fakultas Teknik Sipil danPerencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Email:
[email protected] Pembimbing : Ir. Baroto Tavip Indrajarwo., M,si NIP. 19640930 199002 1001 Surabaya adalah salah satu tujuan tempat wisata yang mengeksplor urban lifestyle, sehingga kebanyakan wisatawan di Surabaya lebih memilih untuk berwisata belanja ke mall. Padahal, taman kota Surabaya memiliki berbagai value dan keunggulan sebagai tempat wisata. Permasalahan yang terjadi upaya promosi yang dilakukan pemerintah belum maksimal juga tidak adanya media baru yang efektif dan mampu menarik perhatian wisatawan, sehingga banyak yang belum mengetahui. Diperlukan media promosi yang paling efektif yaitu dengan video. Keunggulan promosi melalui video adalah karena memiliki jangkauan yang luas, dapat menyesuaikan dengan tren media sosial, selain itu mampu mengemas pesan secara ringkas dan mudah dipahami. Metode yang digunakan dalam perancangan ini diantaranya kuisioner, wawancara mendalam, observasi, dan studi literatur. Kuesioner dilakukan untuk mendapat opini masyarakat terkait dengan kebutuhan audience. Wawancara mendalam dilakukan kepada stakeholder dan narasumber yang berkompeten pada bidang video promosi. Studi literatur dilakukan untuk mendapat pedoman atau teknik dasar dalam proses pembuatan video promosi. Observasi dilakukan untuk mengetahui lebih dalam value dan keunggulan masing- masing taman. Nantinya keseluruhan hasil riset dianalisa untuk menghasilkan konsep yang matang. Pada akhirnya, konsep “Sparkling the green city” dirasa sesuai dengan kebutuhan dan mampu menyelesaikan masalah. Desain akhir dari perancaTabel 1ngan ini berupa 9 video taman kota Surabaya berdurasi masing-masing 2-3 menit yang dikemas dengan gaya modern melalui pengambilan gambar yang variatif, grafis yang menarik, dan informatif. Video ini memiliki konten menarik seperti fakta unik, tagline, dan peta lokasi setiap taman agar audience tidak hanya mendapat keindahan taman, tetapi juga pengetahuan akan value dan keunikannya.
Kata Kunci : Video, Promosi, Taman Kota, Surabaya
iii
ABSTRACT DESIGNING PROMOTIONAL VIDEO OF SURABAYA CITY PARKS Dendy Agustario Rahardjo NRP : 3412100117 Program Studi Desain Komunikasi Visual, Jurusan Desain Produk Industri Fakultas Teknik Sipil danPerencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Email :
[email protected] Pembimbing : Ir. Baroto Tavip Indrajarwo., Msi NIP. 19640930 199002 1001 Surabaya is one of the tourist destinations that explores urban lifestyle, so most travellers in Surabaya prefer to travel in the shopping mall. Whereas, the city park of Surabaya has wide range of value and excellence as a tourist destination. The problem is the promotion by the government has not done optimally. Also, no new media is effective and able to attract the attention of tourists, so many people do not know. Required an effective media campaign that uses video. The advantages of promotion through the video is because it has a wide range, can adapt to the trend of social media, but it is able to package the message in a concise and easily understood. The method used in this design include questionnaires, depth interviews, observation, and literature studies. The questionnaire was conducted to obtain public opinion related to the needs of the audience. Depth interviews to stakeholders and competent resource persons in the field of promotional videos. The literature study conducted to obtain guidelines or basic techniques in the process of making a promotional video. Observations conducted to gain insights into the value and excellence of each parks. Later, the overall research results analyzed to produce a mature concept. In the end, the concept of "Sparkling the green city" felt needs and is able to resolve the problem. The final design of this scheme in the form of 9 video Surabaya city park with a duration of 2-3 minutes each are packed with modern style through the shooting varied, attractive graphics, and informative. This video has interesting content such as unique facts, tagline, and map the location of every garden so that the audience not only got the beauty of the park, but also the knowledge of the value and uniqueness. Keywords : Vidiography, Promotion, City Park, Surabaya
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahuwataala, Atas
berkas Rahmat dan Hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan lancar. Karya tulis yang berjudul “Perancangan Video Promosi Taman Kota Surabaya” ini, disusun sebagai persyarat mata kuliah, yang merupakan gabungan antara analisis dan solusi kreatif berbasis program studi Desain Komunikasi Visual di jurusan Desain Produk Industri Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) ITS. Sebagai bagian dari generasi muda, penulis menangkap fenomena kurangnya peran pemerintah dalam mempromosikan taman kota Surabaya melalui media yang efektif dan menarik sebagai upaya meningkatkan meningkatkan minat mengunjungi taman kota. Keberadaan taman kota yang fasilitasnya telah dimaksimalkan ini tidak didukung dengan upaya promosi yang terintegrasi. Sehingga penulis bermaksud menelusuri dan mengidentifikasi masalah ini untuk kemudian memberikan gagasan sebagai solusi kreatif Penulis menyadari karya tulis ini tidak luput dari berbagai kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan dan perbaikan karya tulis ini. Diharapkan laporan ini dapat menjadi bagian kecil dari sekian banyak langkah dalam mewujudkan generasi muda produktif yang kompetitif, menjadi sumber data manusia unggul yang berkualitas, dalam menuju masa depan Indonesia cemerlang. Surabaya, 01 Januari 2017 Penulis v
DAFTAR ISI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS TUGAS AKHIR ......................................................... ii ABSTRAK ............................................................................................................................ iii ABSTRACT ........................................................................................................................... iv KATA PENGANTAR .............................................................................................................. v DAFTAR ISI .......................................................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................. xii DAFTAR TABEL .................................................................................................................. xv DAFTAR BAGAN ................................................................................................................. xv BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1 1.1
Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1
1.2
Identifikasi Masalah ............................................................................................ 6
1.3
Batasan Masalah ................................................................................................. 6
1.4
Rumusan Masalah ............................................................................................... 7
1.5
Ruang Lingkup ..................................................................................................... 7
1.5.1
Ruang Lingkup Studi .................................................................................... 7
1.5.2
Output/Luaran ............................................................................................ 7
1.6
Tujuan Penelitian ................................................................................................ 8
1.7
Manfaat Penelitian .............................................................................................. 8
1.7.1
Manfaat bagi mahasiswa ............................................................................ 8
1.7.2
Manfaat bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata : ...................................... 8
1.8
Sistematika Penulisan ......................................................................................... 9
BAB II STUDI ACUAN ........................................................................................................ 11 2.1
Studi Eksisting ................................................................................................... 11
2.1.1
Video Promosi “36 Hours in Central Park, New York” .............................. 12
2.1.2
Video Promosi “Gardens by the Bay, Singapore” ...................................... 15 vi
vii 2.1.3
Video Promosi “Taman Bhagawan Bali” ................................................... 19
2.1.4
Video Promosi “Padma Resort Legian Corporate Video” ......................... 23
2.2
Struktur Film ..................................................................................................... 25
2.3
Video Production Development Workflow ....................................................... 26
2.3.1
Pre-Production .......................................................................................... 26
2.3.2
Production ................................................................................................ 26
2.3.3
Post-Production ........................................................................................ 27
2.4
Video ................................................................................................................. 27
2.4.1
Elemen Naratif .......................................................................................... 27
a.
Tema ................................................................................................................. 27
b.
Cerita ................................................................................................................. 28
c.
Skenario ............................................................................................................ 29
d.
Plot .................................................................................................................... 29
e.
Skrip dan Storyboard ........................................................................................ 29
f.
Karakter ............................................................................................................ 30
g.
Setting ............................................................................................................... 30
h.
Sinematografi .................................................................................................... 31
2.5
Aspek-Aspek Sinematografi .............................................................................. 31
2.5.1
Komposisi simetrik .................................................................................... 31
2.5.2
Pengambilan Gambar atau Shot ............................................................... 32
a.
Jarak .................................................................................................................. 32
b.
Sudut Pandang .................................................................................................. 33
c.
Gerakan ............................................................................................................. 34
2.5.3
Ruang ........................................................................................................ 35
Deep space ................................................................................................................ 35 2.5.4
Pencahayaan ............................................................................................. 36 vii
a.
Light .................................................................................................................. 36
b.
Filllight ............................................................................................................... 36
c.
Back light ........................................................................................................... 36
d.
Background light ............................................................................................... 36
2.5.5
Kecepatan Gerak Gambar ......................................................................... 37
2.5.6
Elemen Audio ............................................................................................ 38
2.6
Warna ................................................................................................................ 41
2.7
Tinjauan Promosi .............................................................................................. 43
2.7.1
Komunikasi ................................................................................................ 43
2.7.2
Tagline ....................................................................................................... 43
2.7.1
Definisi Promosi ........................................................................................ 44
BAB III METODE RISET DAN DESAIN ................................................................................. 47 3.1
Rancangan Penelitian ........................................................................................ 47
3.1.1
Rancangan Umum Subyek Desain ............................................................. 47
3.1.2
Judul Perancangan .................................................................................... 48
3.1.3
Profil 9 Taman Kota di Surabaya .............................................................. 49
a.
Taman Bungkul .................................................................................................. 49
b.
Taman Flora ...................................................................................................... 49
c.
Kebun Bibit Wonorejo ....................................................................................... 50
d.
Apsari ................................................................................................................ 51
e.
Taman Prestasi .................................................................................................. 51
f.
Taman Ekspresi ................................................................................................. 52
g.
Taman Buah Undaan ......................................................................................... 53
h.
Taman Jayengrono ............................................................................................ 54
i.
Taman Mundu ................................................................................................... 55
3.2
Prosedur Penelitian ........................................................................................... 56 viii
ix 3.2.1
Tahapan Penelitian ................................................................................... 56
3.2.2
Jenis Data .................................................................................................. 59
3.2.3
Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 61
3.3
Alur Perancangan .............................................................................................. 64
3.4
Kriteria Desain ................................................................................................... 66
3.5
Protokol Riset .................................................................................................... 67
3.5.1
Depth Interview dengan Narasumber Sinematografi ............................... 68
3.5.2
Depth Interview dengan Narasumber Marketing Vidiografi ..................... 70
3.5.3
Depth Interview dengan Dinas Pariwisata Surabaya ................................ 72
3.5.4
Kuesioner .................................................................................................. 75
BAB IV ANALISA HASIL RISET ............................................................................................ 79 4.1
Hasil Penggalian Data ........................................................................................ 79
4.1.1
Wawancara ............................................................................................... 79
4.1.2
Observasi .................................................................................................. 80
4.1.3
Kuesioner .................................................................................................. 85
4.2
Analisa Data ...................................................................................................... 87
4.2.1
Analisa Permasalahan ............................................................................... 87
4.2.2
Analisa Kebutuhan .................................................................................... 88
BAB V KONSEP DESAIN ..................................................................................................... 89 5.1
Proses Desain .................................................................................................... 89
5.1.1
Konsep Komunikasi ................................................................................... 91
5.1.2
Konsep Visual ............................................................................................ 92
5.2
Produk ............................................................................................................... 94
5.3
Strategi Media ................................................................................................... 94
5.4
Strategi Penempatan ........................................................................................ 95
5.5
Konten Vidio Promosi ....................................................................................... 96 ix
5.5.1
Bumper ...................................................................................................... 96
5.5.2
Judul .......................................................................................................... 98
5.5.3
Grafis dan transisi ...................................................................................... 99
5.5.4
Tagline ..................................................................................................... 100
5.5.5
Fakta ........................................................................................................ 102
5.5.6
Map/peta ................................................................................................ 105
5.5.7
Backsound ............................................................................................... 106
5.5.8
Talent ...................................................................................................... 106
5.6
Studi Eksperimental ........................................................................................ 110
5.6.1
Draft narasi dasar .................................................................................... 110
5.6.2
Teknik Shoot ............................................................................................ 111
5.7
Analisa melalui Depth Interview dengan narasumber .................................... 120
5.7.1
Depth Interview dengan Narasumber 1 .................................................. 120
5.7.2
Depth Interview dengan Narasumber 2 .................................................. 124
5.1.1
Depth Interview dengan Narasumber 3 .................................................. 127
5.8
Draft Narasi Final ............................................................................................ 128
5.9
Storyboard ...................................................................................................... 130
5.9.1
Storyboard Taman Bungkul ..................................................................... 130
5.9.2
Storyboard Taman Flora .......................................................................... 132
5.9.3
Storyboard Taman Wonorejo .................................................................. 134
5.9.4
Storyboard Taman Apsari ........................................................................ 136
5.9.5
Storyboard Taman Prestasi ..................................................................... 137
5.9.6
Storyboard Taman Ekspresi ..................................................................... 139
5.9.7
Storyboard Taman Buah Undaan ............................................................ 141
5.9.8
Storyboard Taman Jayengrono ............................................................... 143
5.9.9
Storyboard Taman Mundu ...................................................................... 145 x
xi 5.10
Equipment ....................................................................................................... 147
5.11
Jadwal Proses Produksi (timeline) .................................................................. 148
5.12
Teaser ............................................................................................................. 149
5.12.1 5.13
Screenshoot Teaser ................................................................................. 149
Desain Final ..................................................................................................... 150
5.13.1
Taman Bungkul ....................................................................................... 150
5.13.2
Taman Flora ............................................................................................ 151
5.13.3
Taman Wonorejo .................................................................................... 151
5.13.4
Taman Apsari .......................................................................................... 152
5.13.5
Taman Prestasi ........................................................................................ 152
5.13.6
Taman Ekspresi ....................................................................................... 153
5.13.7
Taman Buah Undaan ............................................................................... 153
5.13.8
Taman Jayengrono .................................................................................. 154
5.13.9
Taman Mundu ......................................................................................... 154
5.14
Post test .......................................................................................................... 155
5.14.1
Audience ................................................................................................. 155
5.14.2
Stakeholder ............................................................................................. 157
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................... 161 6.1
Kesimpulan ..................................................................................................... 161
6.1.1
Kesimpulan dari Segi Konsep Perancangan ............................................ 161
6.1.2
Kesimpulan dari Segi Perancangan Visual ............................................... 161
6.2
Saran ............................................................................................................... 162
6.2.1
Saran dari Segi Penerapan ...................................................................... 162
6.2.2
Saran dari Segi Perancangan Visual ........................................................ 162
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 164
xi
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Potensi Taman Kota di Surabaya ..................................................................... 1 Gambar 1.2 Berita Surabaya mendapat penghargaan ........................................................ 2 Gambar 1.3 (a) Video Promosi Taman Kota Surabaya dan ................................................. 4 Gambar 2.1 Video Promosi Central Park, New York ......................................................... 12 Gambar 2.2 Sceencapture Video Promosi Central Park, New York .................................. 13 Gambar 2.3 Video Promosi “Gardens by the Bay, Singapore” .......................................... 16 Gambar 2.4 Sceencapture Video Promosi “Gardens by the Bay, Singapore” ................... 17 Gambar 2.5 Video Promosi Taman Bhagawan Bali ........................................................... 19 Gambar 2.6 Sceencapture Video Promosi Taman Bhagawan Bali .................................... 20 Gambar 2.7 Video Padma Legian ...................................................................................... 23 Gambar 2.8 Sceencapture Video Padma Legian ............................................................... 24 Gambar 3.1 Taman Bungkul .............................................................................................. 49 Gambar 3.2 Taman Flora .................................................................................................. 50 Gambar 3.3 Taman Bibit Wonorejo .................................................................................. 50 Gambar 3.4 Taman Apsari ................................................................................................ 51 Gambar 3.5 Taman Prestasi .............................................................................................. 52 Gambar 3.6 Taman Ekspresi ............................................................................................. 53 Gambar 3.7 Taman Buah Undaan ..................................................................................... 54 Gambar 3.8 Taman Jayengrono ........................................................................................ 55 Gambar 3.9 Taman Mundu ............................................................................................... 55 Gambar 4.1 Hasil Observasi Taman Bungkul .................................................................... 81 Gambar 4.2 Hasil Observasi Taman Flora ......................................................................... 81 Gambar 4.3 Hasil Observasi Kebun Bibit Wonorejo .......................................................... 82 Gambar 4.4 Hasil Observasi Taman Apsari ....................................................................... 82 Gambar 4.5 Hasil Observasi Taman Prestasi ..................................................................... 83 xii
xiii Gambar 4.6 Hasil Observasi Taman Ekspresi .................................................................... 83 Gambar 4.7 Hasil Observasi Taman Buah Undaan ........................................................... 84 Gambar 4.8 Hasil Observasi Taman Jayengrono ............................................................... 84 Gambar 4.9 Hasil Observasi Taman Mundu ..................................................................... 85 Gambar 5.1 Bumper setiap video promosi Taman Kota Surabaya ................................... 97 Gambar 5.2 Alternatif desain bumper video promosi Taman Kota Surabaya .................. 98 Gambar 5.3 Judul video promosi Taman Kota Surabaya .................................................. 98 Gambar 5.4 Alternatif desain judul video promosi Taman Kota Surabaya ....................... 99 Gambar 5.5 Colour Tone video promosi Taman Kota Surabaya ....................................... 99 Gambar 5.6 Transisi video promosi Taman Kota Surabaya ............................................ 100 Gambar 5.7 Tagline video promosi Taman Kota Surabaya ............................................. 101 Gambar 5.8 Alternatif desain tagline video promosi Taman Kota Surabaya .................. 101 Gambar 5.9 Alamat Taman Kota Surabaya ..................................................................... 105 Gambar 5.10 Alternatif Grafis Map pada video promosi Taman Kota Surabaya ............ 105 Gambar 5.11 Grafis Map pada video promosi Taman Kota Surabaya ........................... 106 Gambar 5.12 Talent Keluarga ......................................................................................... 107 Gambar 5.13 Talent Pemuda .......................................................................................... 108 Gambar 5.14 Talent Sahabat A ....................................................................................... 109 Gambar 5.15 Talent Sahabat B ....................................................................................... 110 Gambar 5.16 Draft Narasi dasar ..................................................................................... 111 Gambar 5.17 Teknik shoot di taman Bungkul ................................................................. 112 Gambar 5.18 Teknik shoot di taman Flora ...................................................................... 113 Gambar 5.19 Teknik shoot di Bibit Wonorejo ................................................................. 114 Gambar 5.21 Teknik shoot di Taman Prestasi ................................................................ 116 Gambar 5.22 Teknik shoot di Taman Ekspresi ................................................................ 117 Gambar 5.23 Teknik shoot di Taman Buah Undaan ....................................................... 118 xiii
Gambar 5.24 Teknik shoot di Taman Jayengrono ........................................................... 119 Gambar 5.25 Teknik shoot di Taman Mundu .................................................................. 120 Gambar 5.26 Draft narasi final ........................................................................................ 129 Gambar 5.27 Equipment ................................................................................................. 147 Gambar 5.28 Screenshoot Teaser ................................................................................... 150 Gambar 5.29 Screenshoot Video Final Taman Bungkul ................................................. 150 Gambar 5.30 Screenshoot Video Final Taman Flora ...................................................... 151 Gambar 5.31 Screenshoot Video Final Taman Wonorejo .............................................. 151 Gambar 5.32 Screenshoot Video Final Taman Apsari .................................................... 152 Gambar 5.33 Screenshoot Video Final Taman Prestasi ................................................. 152 Gambar 5.34 Screenshoot Video Final Taman Ekspresi ................................................. 153 Gambar 5.35 Screenshoot Video Final Taman Buah Undaan ........................................ 153 Gambar 5.36 Screenshoot Video Final Taman Jayengrono ............................................ 154 Gambar 5.37 Screenshoot Video Final Mundu .............................................................. 154 Gambar 5.38 Hasil Kuesioner User Testing .................................................................... 156
xiv
DAFTAR TABEL Tabel 2. 1 Moodchart & Color .......................................................................................... 42 Tabel 3. 1 List Pertanyaan Ivander Aditya…......................................................................68 Tabel 3. 2 Tabel List Pertanyaan Angela Thea .................................................................. 70 Tabel 3. 3 List pertanyaan dengan Bapak Nanang ............................................................ 72 Tabel 5. 1 Tabel Hasil Wawancara dengan Ivander Aditya.............................................121 Tabel 5. 2 Tabel Hasil Wawancara dengan Angela Thea ................................................. 124 Tabel 5. 3 Tabel Hasil Wawancara dengan Bapak Nanang ............................................. 127 Tabel 5. 4 Storyboard Taman Bungkul ............................................................................ 130 Tabel 5. 5 Storyboard Taman Flora ................................................................................. 132 Tabel 5. 6 Storyboard Taman Wonorejo ......................................................................... 134 Tabel 5. 7 Storyboard Taman Apsari .............................................................................. 136 Tabel 5. 8 Storyboard Taman Prestasi ............................................................................ 138 Tabel 5. 9 Storyboard Taman Ekspresi ............................................................................ 139 Tabel 5. 10 Storyboard Taman Buah Undaan ................................................................ 141 Tabel 5. 11 Storyboard Taman Jayengrono .................................................................... 143 Tabel 5. 12 Storyboard Taman Mundu ........................................................................... 145 Tabel 5. 13 Jadwal Proses Produksi ................................................................................ 148
DAFTAR BAGAN Bagan 3.1 Alur perancangan ............................................................................................. 65 Bagan 3.2 Kriteria Desain .................................................................................................. 66 Bagan 3.3 Protokol Riset ................................................................................................... 67 Bagan 5.1 Bagan proses Desain ........................................................................................ 89 Bagan 5.2 Bagan proses Desain ........................................................................................ 90 Bagan 5.3 Bagan Konsep Desain ....................................................................................... 91
xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah Melihat kota Surabaya dari segi perancangan kotanya saat ini telah
mengalami transformasi. Setidaknya semenjak lima tahun yang lalu, landmark Kota Surabaya menjadi bertambah. Kini, wisatawan yang melancong ke Surabaya punya banyak pilihan alternatif wisata yang sayang untuk dilewatkan. Di tengah panasnya cuaca kota metropolis kedua di Indonesia ini, tersimpan potensi wisata taman kota yang sejuk nan hijau. Taman kota tersebut seakan menjadi oase ditengah panasnya kota Surabaya yang sangat padat penduduk.
Gambar 1.1 Potensi Taman Kota di Surabaya (Sumber : Agustario, 2016) Transformasi taman yang terlihat pada wajah kota Surabaya ini dirintis oleh sang wali kota periode 2010 – 2015, Tri Risma Harini, yang tak hanya sukses menghijaukan kota Surabaya, tapi juga berhasil membuat daerah-daerah di 1
2
sekitarnya berlomba-lomba membangun taman yang cantik. Kesadaran walikota yang paham betul mengenai ketentuan ruang terbuka hijau dari sebuah kota, Sehingga banyak lahan-lahan kosong tidak terawat dan lahan yang tidak jelas izinnya, kemudian dialih-fungsi menjadi taman kota.
Gambar 1.2 Berita Surabaya mendapat penghargaan (Sumber : google.com) Surabaya telah banyak mendapat beberapa penghargaan, diantaranya Adipura Kencana, Adiwiyata dan Kalpataru. Ini bukan pertama kalinya Surabaya mendapatkan penghargaan di bidang lingkungan. Setiap tahun Surabaya selalu mendapatkan penghagaan, dari dalam maupun dari luar negeri. Penghargaan untuk kategori lingkungan di Surabaya, tak terlepas dari adanya taman – taman kota yang
3
ikut menjadikan Surabaya terlihat lebih hijau. Surabaya saat ini mempunyai Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebanyak 22,26 persen atau 171,68 hektar dari total luas wilayah kota. Upaya pelayanan Ruang Terbuka Hijau (RTH), juga sedang digencarkan oleh dinas Kebersihan dan pertamanan Kota Surabaya saat ini. Banyaknya lahan-lahan kosong di tengah kota, kini dijadikan taman kota dan hutan kota. Ada puluhan taman kota yang dimiliki Kota Surabaya. Kota Surabaya memiliki banyak taman yang tersebar di setiap sudut kota. Taman kota ini memiliki beragam fungsi, salah satunya berfungsi sebagai paru – paru kota. Taman kota juga bisa menjadi landmark sebuah kota serta menambah nilai estetika sebuah lingkungan, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi sebuah kota. Ada puluhan taman di Kota Pahlawan itu yang kini menjadi indah. Hadirnya beberapa taman kota di Surabaya, sedianya dapat memberikan suasana baru. Warga Surabaya memiliki ruang terbuka hijau yang bisa dimanfaatkan untuk olahraga, rekreasi, atau sekadar bersantai saja. Tidak hanya berfungsi sebagai penghias dan penjaga kualitas lingkungan kota, taman kota juga dapat menjadi tempat warga bertemu dan berkomunikasi dan juga dapat menyediakan sarana olahraga, bermain dan rekreasi. Untuk mewujudkan fungsi RTH tersebut, penataan RTH selain ditanam vegetasi tetapi dapat dilengkapi dengan prasarana sebagai taman rekreasi kota, jalurjalur hijau, atau areal hijau diarea bangunan, sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2002 tentang Hutan Kota dan Peraturan Daerah No 7/2002 tentang pengelolaan RTH. Dengan berbagai daya tarik yang dimiliki oleh taman kota Surabaya, sangat perlu apabila taman kota di Surabaya untuk di promosikan sehingga nantinya akan menambah income kota. Sebagai ibu kota terbesar nomer dua setelah Jakarta, Surabaya juga menjadi tujuan wisata bagi mereka yang ingin mengeksplor wisata urban lifestyle. Namun kebanyakan dari wisatawan Surabaya mereka memilih untuk berwisata belanja ke mall, sedikit dari mereka yang memilih untuk berkunjung ke taman di Surabaya. Potensi yang dimiliki oleh taman kota di Surabaya belum diketahui secara luas atau global. Sehingga tidak banyak masyarakat baik dalam negeri maupun luar negeri
4
yang mengetahui menarik dan uniknya taman kota di Surabaya. Beberapa vidio promosi beredar di youtube, namun jauh dari aspek visual yang baik sehingga kurang efektif menarik perhatian wisatawannya. Sedangkan di luar negeri beberapa taman kota di kelola dengan sangat baik dan dioptimalkan kegiatan promosinya. Sehingga wisatawan tak segan berwisata ke taman kota / central park.
A
B
Gambar 1.3 (a) Video Promosi Taman Kota Surabaya dan (b) Video Promosi Central Park New York (Sumber : google.com) Melihat fenomena tersebut dan hubungannya dengan keberadaan taman di Surabaya maka diperlukan suatu upaya untuk mempromosikan taman di Surabaya agar semakin dikenal oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Potensi taman tematik yang di Surabaya akan lebih dikenal oleh wisatawan melalui promosi, dan pendekatan promosi yang paling efektif saat ini adalah dengan video. Media Video dipilih karena menurut penulis sangat cocok dengan perkembangan yang ada dan demi mencapai sasaran yang signifikan. Video promosi menjadi output media yang ingin dihasilkan oleh penulis. Pemilihan media promosi menggunakan media audio visual/video promosi disebabkan selain karena sebelumnya potensi taman kota di Surabaya belum pernah melakukan promosi menggunakan media ini, juga salah satu keunggulan dari audio visual ialah memiliki jangkauan yang luas, dan mampu menyesuaikan dengan perkembangan teknologi jaman dan terlihat menarik karena menggabungkan dari beberapa unsur seperti visual dan audio dimana media ini memiliki keunggulan daya tangkap pada target lebih jelas. Dimana sekarang adalah jamannya internet dan
5
gadget, sehingga perancangan audio visual ini akan lebih praktis sebab dapat dinikmati dan diaplikasikan melalui media apapun, kapanpun dan dimanapun, yakni televisi, smartphone, laptop, tablet, dan situs-situs internet seperti Youtube, Instagram, ataupun website pariwisata lainnya. Dengan sasaran para wisatawan yang gemar akan berlibur ke dota metropolis dengan waktu yang singkat namun memiliki tingkat kesibukan tinggi dan dekat dengan dunia internet. Hal ini juga dikarenakan dinas pertamanan kota Surabaya sendiri memiliki misi pengembangan dan promosi taman kota. Media ini nantinya akan membantu dalam pemasaran taman kota Surabaya secara meluas dan tetap dapat berkembang mengikuti tema serta perkembangan jaman. Hal yang melatarbelakangi lainnya karena promosi secara visual dan jujur akan lebih diminati dan lebih mampu untuk membujuk audience. Belum adanya langkah pemerintah untuk mempromosikan taman tematik di Surabaya ini menjadi latar belakang dari perancangan video promosi destinasi taman kota di Surabaya. Video ini nantinya akan di publikasikan baik melalui sosial media maupun situs pemerintahan. Video promosi sering digunakan sebagai media untuk memperkenalkan atau mengingatkan kembali informasi mengenai suatu produk, jasa, acara, maupun sebuah destinasi. Di beberapa negara sudah banyak taman kota (Central Park) yang menggunakan video promosi sebagai media informasi sekaligus berpromosi. Beberapa kota besar yang menggunakan media ini adalah Australia, Amerika Serikat, Singapura, dan baru akhir-akhir ini Indonesia mulai menggencarkan tentang Video Promosi. Komunikasi yang ingin dibangun dari taman kota Surabaya adalah sebagai taman kota yang memiliki ciri khas tersendiri dan menunjukan keanekaragaman hayati dan keunggulan fasilitas Taman Kota Surabaya yang masih belum banyak di ketahui oleh masyarakat luas, yang selama ini Surabaya hanya di kenal sebagai kota metropolis dengan potensi belanja saja. Namun masih banyak sekali taman kota yang telah digarap pemerintah menjadi lebih baik yang belum terekspose seperti taman terbaik se Asia, Taman Bungkul, Taman Flora, serta banyak hal yang jika diketahui
6
bisa menjadi penarik wisatawan sehingga menjadi objek wisata prioritas kota Surabaya yang mampu bersaing dengan taman kota lain di Indonesia maupun mancanegara. 1.2 Identifikasi Masalah
Dari penjabaran fenomena diatas, dapat diitenfikasikan masalahnya sebagai
berikut : 1.
Kurangnya upaya promosi yang dilakukan pemerintah terhadap taman kota di Surabaya, padahal fasilitas dan tatanan setiap taman kota di Surabaya pantas untuk dijadikan sebagai objek menarik wisatawan.
2.
Value dan keunggulan Taman kota di Surabaya belum mampu bersaing dengan taman kota di perkotaan lain untuk dijadikan destinasi wisata.
3.
Tidak adanya media yang menarik untuk mempromosikan taman kota di Surabaya kepada masyarakat.
1.3 Batasan Masalah Dari permasalahan yang ada, diperlukan batasan masalah dalam percangan ini. Batasan masalahnya yaitu : 1. Perancangan ini fokus dalam desain video promosi. 2. Objek perancangan ini hanya meliputi 9 taman kota di Surabaya, diantarnya : a. Taman Bungkul b. Taman Flora c. Taman Bibit Wonorejo d. Taman Apsari e. Taman Prestasi f. Taman Ekspresi g. Taman Buah Undaan h. Taman Jayengrono i.
Taman Mundu
7
3. Studi penelitian dibatasi pada lingkup wisata taman kota Surabaya tidak termasuk dalam pembahasan wisata belanja, wisata alam, dan wisata kuliner. 1.4
Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu, “Bagaimana merancang video promosi dengan konten keunggulan (value) dan keunikan taman kota di Surabaya untuk meningkatkan minat masyarakat mengunjungi taman kota di Surabaya ?”
1.5
Ruang Lingkup
1.5.1 Ruang Lingkup Studi Ruang lingkup studi dibuat untuk membantu memperkuat latar belakang dengan data dan menganalisisnya melalui metode, riset, dan studi – studi terkait. Beberapa ruang lingkup pada percangan ini diantaranya : 1. Studi gaya penceritaan 2. Studi videografi 3. Studi teknik komunikasi, tata bahasa 4. Studi eksisting, kompetitor, dan komparator 5. Riset analisa target audiens untuk mengetahui karakteristik target audien 6. Riset melalui pendekatan observasi 1.5.2 Output/Luaran Dari perancangan ini nantinya diharapkan akan menghasilkan video promosi dengan berikut karakterisitknya 1. Jenis
: Video promosi
2. Konten
: 9 taman kota di Surabaya
3. Durasi
: ±2 menit tiap konten
4. Media publikasi : youtube channel
8
Dalam perancangan ini, output desain berupa prototype video promosi Taman Kota Surabaya, dengan durasi antara 2 menit perkonten/series dengan format video HD 1080p. Dapat di mainkan pada gadget minimal 5 inch 1.6
Tujuan Penelitian Tujuan perancangan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut : 1.
Merancangan Video Promosi Taman Kota Surabaya dengan menampilkan keunggulan (value) dan keunikan dari taman kota
2.
Meningkatkan promosi Kota Surabaya dalam tujuannya untuk meningkatkan jumlah wisnu dan wisman untuk berkunjung ke taman kota di Surabaya.
1.7
Manfaat Penelitian
1.7.1 Manfaat bagi mahasiswa 1. Sebagai pembelajaran mahasiswa dalam menerapkan disiplin ilmu 2. Sebagai prasyarat mahasiswa yang bersangkutan dalam menyelesaikan tugas akhir perkuliahan Desain Komunikai Visual sekaligus sebagai upaya membantu pemerintah Kota Surabaya untuk mempromosikan taman kota. 1.7.2 Manfaat bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata : 1. Dapat mendukung program kerja dinas Pariwisata dan Kebudayaan kota Surabaya khususnya bagian promosi wisata kota dalam mempromosikan kota Surabaya 2. Dapat memajukan promosi dan potensi taman kota Surabaya khususnya di bidang pariwisata dan kebudayaan kepada masyarakat Surabaya dan luar Surabaya 3. Dapat menyampaikan potensi keunggulan (value) dan keunikan taman kota di Surabaya
9
1.8
Sistematika Penulisan 1. Bab 1, Pendahuluan Menguraikan latar belakang masalah dari video promosi destinasi taman kota Surabaya yang diuraikan di identifikasi masalah, batasan masalah berisi permasalahan mana yang diselesaikan dan mana yang tidak diselesaikan, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup, dan sistematika penulisan. 2. Bab 2, Tinjauan Pustaka dan Studi Eksisting Berisi landasan ilmu/landasan teori tentang video promosi, sinematografi, serta tinjauan tentang desain komunikasi visual yang dibutuhkan, seperti infografis, videografi, vektor grafis, motion graphic, dan sebagainya untuk dianilisis guna memperkuat konsep desain. Studi kompetitor tentang media serupa yang telah digunakan pada destinasi lain. Dan juga studi komparator sebagai acuan menentukan desain yang baik. 3. Bab 3, Metode Penelitian Berisi tentang penjabaran cara dan proses penelitian akan video promosi destinasi taman kota Surabaya yang dilakukan, penentuan konten, sumber data penelitian, konsep, dan logika berpikir. 4. Bab 4, Konsep Desain Berisi uraian mengenai penentuan konsep desain yang akan digunakan berdasarkan penelusuran masalah yang telah dilakukan. Analogi visualisasi konsep hingga penentuan kriteria desain yang kemudian dilanjutkan dengan pembuatan alternatif hingga terpilih desain final. 5. Bab 5, Implementasi Desain Ketentuan desain yang telah terpilih serta aplikasinya pada media. 6. Bab 6, Kesimpulan dan Saran Berisi jawaban atas permasalahan dan nilai-nilai baru yang ditemukan
10
“Halaman ini Sengaja Dikosongkan”
BAB II STUDI ACUAN Pada bab ini akan dikemukakan studi literatur yang digunakan sebagai pedoman perancangan video promosi Taman kota Surabaya. Tinjauan pustaka ini secara umum membahas mengenai aktivitas promosi Taman kota Surabaya yang telah dilakukan serta berbagai literatur mengenai unsur pembuatan video promosi yang efektif sebagai media promosi Taman kota Surabaya. Sebagian dari tinjauan pustaka yang ada pada penelitian ini berhubungan dengan videografi dan promosi sesuai dengan kebutuhan studi pustaka penelitian yang dilakukan. Tinjauan pustaka pada penulisan ini menggunakan buku-buku basic tentang sinematografi dan pembahasan teknis-teknis dari videografi. Namun pada penerapan untuk penelitian ini literatur tersebut tidak langsung diaplikasikan karena ada beberapa aspek yang berbeda, sehingga diperlukan analisa lebih mendalam untuk nantinya digunakan sebagai acuan literatur untuk perancangan Video Promosi Taman Kota Surabaya. Berikut ini adalah beberapa aspek yang dapat digunakan sebagai acuan literatur untuk kebutuhan perancangan tersebut.
2.1
Studi Eksisting Karena Surabaya belum memiliki video promosi taman kota yang baik,
maka penulis melakukan studi penelitian terhadap komparator video promosi taman kota lain. Komparator disini adalah video yang menjadi refrensi dari video promosi taman kota Surabaya yang akan dirancang. Komparator disini adalah pesaing dengan level yang lebih baik. Komparator yang dipilih akan dijadikan refrensi dan sebisa mungkin diimplementasikan.
11
12
2.1.1 Video Promosi “36 Hours in Central Park, New York”
Gambar 2.1 Video Promosi Central Park, New York (Sumber : Youtube.com/newyorktimes) Pada eksisting pertama, penulis menganalisa video promosi 36 Hours in Central Park, New York yang merupakan bagian dari promosi taman kota Amerika Serikat yang diunggah di media sosial dengan tujuan wisatawan lokal dan mancanegara. Berikut ini adalah hasil analisa pada video Central Park, New York. A. Analisa Berikut ini adalah cuplikan gambar scene per scene dari Video Promosi Central Park, New York yang telah diambil oleh penulis.
13
Gambar 2.2 Sceencapture Video Promosi Central Park, New York (Sumber : Youtube.com/newyorktimes) B. Konsep Video Promosi 36 Hours in Central Park, New York Konsep pada video promosi Central Park New York menggunakan nuansa taman kota yang hidup dengan aktifitas warganya. Didominasi shoot berbagai macam aktivitas yang ada di Central Park New York diantaranya wisata kano di danau, permainan kuda putar, bersantai di taman, jogging, bermain skateboard, panjat tebing, bersepatu roda, berjemur, piknik, bermain baseball, melukis, berkuda, hingga birding. Ragam aktifitas itulah yang memiliki keunikan tersendiri dan coba ditonjolkan dalam video ini. Video ini dipandu oleh seorang narator. 36 Hours in Central Park, New York menenunjukan Central Park New York merupakan salah satu taman terbaik
14
dengan keindahannya dan berbagai aktifitas warga di dalamnya. Tidak hanya aktifitas warga saja, ada pula adegan seseorang yang sedang menunjukkan kemampuan uniknya seperti bermain biola dan hulahup bersamaan, bermain puppet secara dramatis di depan anak – anak, breakdance, hingga bermain saxophone ditengah aktifitas warga di Central Park New York. Detail fasilitas yang mendukung juga dishoot seperti patung atau monumen, dekorasi lantai, danau buatan, jembatan indah, restaurant dengan view danau dan bentang taman, kebun binatang Central Park, museum Central Park. Video ini menggunakan backsound yang calm dan fun, hal ini digunakan untuk mendukung konsep dari video itu sendiri. Video ini menunjukan kelebihankelebihan dari Central Park New York yang jarang dimiliki taman – taman lain di dunia. Secara teknis video ini menggunakan tone warna yang cerah dengan tingkat saturasi yang tinggi. Dengan angle yang bervariasi, mulai dengan kamera moving, framing, dan sebagainya sangat sesuai dengan konsep video. C. Data Video • Diproduksi
: The New York Times
• Resolusi
: 1920x1080 pixel
• Durasi
: 5 menit 2 detik
• Link
: https://www.youtube.com/watch?v=PG3DMCoENdkkk
• Publikasi
: 18 September 2014
• Kecepatan gambar : Normal, fast motion untuk menambah mood • Tone Warna
: Kontras tinggi dengan saturasi yang tinggi juga untuk menampilkan kesan hijau taman.
• Transisi
: Cut to Cut.
• Konten
: Menampilkan berbagai aktifitas warga dan fasilitas taman.
• Jarak
: Long shot, extreme long, medium dan close up.
• Angle Camera
: Moving, framing, wide.
• Lighting
: Sebagian besar menggunakan cahaya asli
15
• Sudut pandang
: Medium angle, wide angle
• Gerak kamera
: Still, Panning
Teknik pengambilan sudut pandang gambar video 36 Hours in Central Park, New York juga dirasa cocok untuk diaplikasikan pada vidio promosi taman kota Surabaya. Pencahayaan juga dirasa akan sama digunakan pada video promosi taman kota Surabaya. Hal lain yang masuk kedalam post production juga dapat dijadikan bahan untuk membentuk kriteria desain. D. Kesimpulan Dari video 36 Hours in Central Park, New York bisa diambil kesimpulan bahwa pentingnya aktifitas warga didalamnya yang merupakan hal paling menarik dari sebuah taman, dengan di dukung oleh fasilitas yang ada dan pertunjukkan unik lainnya maka akan jadi hal yang bagus dalam sebuah video promosi taman kota. Aktifitas seseorang/talent nantinya didalam taman yang variatif menjadi poin utama yang akan diaplikasikan pada video promosi taman kota Surabaya. Karena dengan adanya konten aktifitas menampilkan kesan bahwa taman tersebut hidup dan manfaatnya dirasakan oleh warga. Konsep pada video promosi Central Park New York yang menggunakan nuansa taman kota yang hidup dengan aktifitas warganya menjadi pertimbangan dalam membentuk kriteria desain video promosi taman kota Surabaya 2.1.2 Video Promosi “Gardens by the Bay, Singapore”
16
Gambar 2.3 Video Promosi “Gardens by the Bay, Singapore” (Sumber : Youtube.com/gardenbythebay)
Pada eksisting lain, penulis menganalisa video promosi Gardens by the Bay, Singapore yang merupakan bagian dari promosi taman di negara Singapura yang diunggah di media sosial dengan tujuan wisatawan lokal dan mancanegara. Berikut ini adalah hasil analisa pada video Gardens by the Bay, Singapore. A. Analisa Berikut ini adalah cuplikan gambar scene per scene dari Video Promosi Gadens by the Bay, Singapore yang telah diambil oleh penulis.
17
Gambar 2.4 Sceencapture Video Promosi “Gardens by the Bay, Singapore” (Sumber : Youtube.com/gardenbythebay) B. Konsep Video Promosi Gardens by the Bay, Singapore Konsep pada video promosi Gardens by the Bay, Singapore menonjolkan keindahan taman kota ragam tumbuhan dan bunga yang dipadukan dengan bangunan arsitektur yang futuristik. Didominasi shoot berbagai macam detail tumbuhan dan bangunan arsitektur yang ada di Gardens by the Bay, Singapore. Kelebihan dari taman itulah yang memiliki keunikan tersendiri dan coba ditonjolkan dalam video ini. Video ini memiliki motion graphic sebagai pendukung dalam penyampaian informasi. Motion graphic disini dibuat secara meriah dan fun, seperti apa yang ingin di ungkapkan dalam taman Gardens by the Bay, Singapore tersebut. Informasi tersebut sangat membantu dalam penyampaian informasi
18
kepada para penonton video. Video ini menggunakan backsound yang happy dan fun, hal ini digunakan untuk mendukung konsep dari video itu sendiri. Video ini menunjukan kelebihankelebihan dari Gardens by the Bay, Singapore yang jarang dimiliki taman – taman lain di dunia. Secara teknis video ini menggunakan tone warna yang cerah dengan tingkat saturasi yang tinggi. Dengan angle yang bervariasi, mulai dengan kamera moving, framing, dan sebagainya sangat sesuai dengan konsep video. C. Data Video • Diproduksi
: Gardens by the Bay
• Resolusi
: 1920x1080 pixel
• Durasi
: 2 menit 39 detik
• Link
: www.youtube.com/watch?v=bMSBeeNf6E
• Publikasi
: 23 April 2013
• Kecepatan gambar
: Normal, fast.
• Tone Warna
: Kontras tinggi dengan saturasi yang tinggi juga untuk menampilkan berbagai macam warna yang indah pada setiap tumbuhan.
• Transisi • Konten
: Cut to Cut, motion graphic. : Menampilkan berbagai tempat yang ada di taman.
• Jarak pengambilan
: Medium dan close up, aerial shoot.
• Sudut pandang
: Extreme high angel, framing, wide angle
• Gerak kamera
: Panning, Moving, Tiltlin.
• Pencahayaan
: Sebagian besar menggunakan cahaya asli.
D. Kesimpulan Dari video Gardens by the Bay, Singapore bisa diambil beberapa masukan untuk dijadikan acuan dalam membentuk kriteria desain nantinya berupa bahwa gaya video motion graphic yang digunakan dapat memperindah video sekaligus membuat video lebih informatif. Teknik pengambilan video seperti gerak kamera
19
moving dan panning serta aerial video yang dominan dalam teknik pengambilan video ini, juga sangat penting untuk memperlihatkan detail keindahan di taman. Bird angle pada aerial video dengan sudut yang unik serta didukung wide angle pada kamera yang menghasilkan bentang luas keindahan taman maka akan jadi hal yang istimewa dalam sebuah video promosi taman kota. 2.1.3 Video Promosi “Taman Bhagawan Bali”
Gambar 2.5 Video Promosi Taman Bhagawan Bali (Sumber : Youtube.com/baligolive)
Penulis juga menganalisa video promosi Taman Bhagawan yang merupakan bagian dari promosi taman di Bali yang diunggah di media sosial dengan tujuan wisatawan lokal dan mancanegara. Berikut ini adalah hasil analisa pada video Taman Bhagawan, Bali. A. Analisa Berikut ini adalah cuplikan gambar scene per scene dari Video Promosi Taman Bhagawan, Bali yang telah diambil oleh penulis.
20
Gambar 2.6 Sceencapture Video Promosi Taman Bhagawan Bali (Sumber : Youtube.com/baligolive)
21
B. Konsep Video Promosi Taman Bhagawan Konsep pada video promosi Taman Bhagawan Bali memperlihatkan detail keindahan pada setiap sudut yang ada di taman. Didominasi shoot berbagai macam keindahan dan keunikan pada taman yang ada di Taman Bhagawan Bali ini seperti hijaunya tanaman, ragam tumbuhan, keindahan bunga, adanya seekor burung yang menimbulkan kesan alami, pura sebagai bangunan khas di Bali, perahu dengan bendera Indonesia bersandar di pantai, spanduk Taman Bhagawan yang tertiup angina pantai, kolam renang dan air mancurnya yang memberi kesan menyegarkan, hingga keindahan tatanan taman di Taman Bhagawan Bali ini dengan aerial shoot. Berbagai macam detail keindahan di setiap sudut taman itulah yang memiliki keunikan tersendiri dan coba ditonjolkan dalam video ini. Video ini memiliki gaya beauty shoot dengan motion sederhana untuk memberi informasi yang ingin disampaikan. Video Taman Bhagawan – Venues in Bali for your Occasion menenunjukan bahwa Taman Bhagawan merupakan salah satu taman terbaik di Bali bahkan di Indonesia dengan keindahan detail dan tatanan tamannya, juga keunikan letaknya di samping pantai. Serta berbagai aktifitas warga di dalamnya yang jarang ditemukan di taman lain seperti aktifitas meeting, penggunaan taman sebagai event seni dan tari, event konser, serta event wedding. Video ini menggunakan backsound yang tenang dan harmonis, hal ini digunakan untuk mendukung konsep dari video itu sendiri. Video ini menunjukan kelebihan – kelebihan dari Taman Bhagawan Bali yang jarang dimiliki taman – taman lain di Indonesia. Secara teknis video ini menggunakan tone warna yang cerah dengan tingkat saturasi yang tinggi. Dengan angle yang bervariasi, mulai dengan kamera moving, framing, wide, serta aerial video yang sangat sesuai dengan konsep video.
22
C. Data Video • Diproduksi
: Bali Go Live
• Resolusi
: 1920x1080 pixel
• Durasi
: 4 menit 43 detik
• Link
: https://www.youtube.com/watch?v=JfgEZ-2uTjA
• Publikasi
: 7 Desember 2015
• Kecepatan gambar : Normal, slow motion • Tone Warna
: Kontras tinggi dengan saturasi yang tinggi juga untuk menampilkan kesan hijau taman.
• Transisi
: Cut to Cut.
• Konten
: Menampilkan berbagai detail keindahan taman dan tatanan taman.
• Jarak pengambilan : Long shot, medium dan close up. • Sudut pandang
: Extreme high angel, framing, wide angle
• Gerak kamera
: Panning, Moving, Tiltling, Pedestal, Tracking
• Pencahayaan
: Sebagian besar menggunakan cahaya asli.
D. Kesimpulan
Dari video Taman Bhagawan – Venues in Bali for your Occasion bisa diambil
kesimpulan bahwa pentingnya detail keindahan di taman dan juga tatanan taman yang merupakan hal sangat menarik dari sebuah taman. Bird angle pada aerial video dengan sudut yang unik serta didukung wide angle pada kamera yang menghasilkan bentang luas keindahan taman maka akan jadi hal yang istimewa dalam sebuah video promosi taman kota. Teknik gerak kamera dan sudut pandang yang baik akan mendukung tujuan menampilkan detail keindahan taman. Beberapa poin diatas akan menjadi pertimbangan untuk membuat kriteria desain vidio promosi taman kota Surabaya sehinggal kesan keindahan yang natural pada taman dapat tersampaikan.
23
2.1.4
Video Promosi “Padma Resort Legian Corporate Video”
Gambar 2.7 Video Padma Legian (Sumber : Youtube.com/avbmediaasia)
Penulis menganalisa video promosi Padma Resort Legian Corporate Video yang merupakan promosi sebuah resort dengan menggunakan model keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan kedua anak. Berikut ini adalah hasil analisa pada video Padma Resort Legian. A. Analisa
24
Gambar 2.8 Sceencapture Video Padma Legian (Sumber : Youtube.com/avbmediaasia)
B. Konsep Video Promosi “Padma Legian” Konsep pada video profil Padma Resort Legian menggunakan model keluarga yang sedang berlibur dan menikmati keindahan hunian Padma Resort Legian. Keluarga terdiri dari Ayah, Ibu, dan dua anak. Sekeluarga menikmati kenyamanan dan ketenangan pada resort, juga menikmati beberapa fasilitas yang tersedia. Akting dari model keluarga adalah kebersamaan dan keceriaan. Dengan banyak bermain dan bercanda tawa bersama akan menimbulkan kesan fun. Hal itulah yang ditonjolkan Padma sebagai resort yang fun untuk sebuah keluarga. Pengambilan gambar beragam, dan didominasi oleh pergerakan kamera following atau mengikuti pergerakan model. Ada juga pengambilan gambar close
25
up sebagai detail ekspresi keceriaan dan pengambilan gambar medium untuk memperlihatkan aktifitas. C. Data Video • Diproduksi
: AVB Media Asia
• Resolusi
: 1920x1080
• Durasi
: 3 menit 44 detik
• Link
: https://www.youtube.com/watch?v=6HbE9jXPXlY
• Publikasi
: 7 Maret 2016
• Kecepatan gambar : Normal. Slow motion • Tone Warna
: Kontras dan saturasi tinggi
• Transisi
: Fade in out
• Konten
: Model keluarga menikmati resort
• Jarak pengambilan : Long, medium, short • Sudut pandang
: Extreme high angel, framing, wide angle
• Gerak kamera
: Panning, Moving, Tiltling, Pedestal, Tracking
• Pencahayaan
: Sebagian besar menggunakan cahaya asli
D. Kesimpulan
Dari video Padma Resort Legian Corporate Video ini bisa diambil kesimpulan
bahwa pentingnya peran model keluarga dalam membangun kesan fun dan happy. Melalui aktifitas – aktifitas kebersamaan yang penuh canda tawa, serta didukung dengan ekspresi yang ceria, maka kesan fun pun dapat ditonjolkan.
2.2
Struktur Film
Dalam sebuah film ada struktur fisik, ini sama halnya dengan sebuah karya literatur yang dapat di pecah menjadi bab (chapter), alinea, dan kalimat. Secara fisik sebuah film dapat dipecah menjadi unsur-unsur, yakni shoot, adegan dan
26
sekuen.
Chapter
disini
nantinya
digunakan
untuk
mempermudah
pengelompokkan konten sesuai dengan kebutuhan.
2.3
Video Production Development Workflow Tahapan-tahapan dari pembuatan video secara umum di bagi menjadi
tiga urutan besar yaitu, Pre-Production, Production, dan Post-Production. Setiap tahapan ini memiliki peran masing-masing, dalam tiap-tiap tahapan terdapat list kebutuhan dan apa yang harus di lakukan. Tahapan-tahapan tersebut merupakan sebuah alur kerja yang menjaga agar sebuah progres bisa terus terpantau dan terevaluasi, dari awal sampai final. 2.3.1 Pre-Production
Tahap pre-production adalah tahap persiapan guna untuk mencatat
semua kebutuhan pada proses selanjutnya yaitu tahap production. Tahap ini berisi banyak hal mulai dari pembuatan konsep storyline, proses storyboard, sinematografi, narasi, konsep scoring dan lainnya. Selain itu juga mempersiapkan kebutuhan alat untuk kepentingan production sehingga pada proses selanjutnya tidak terdapat kendala dalam pengerjaannya.
2.3.2 Production
Tahap production adalah tahap pengerjaan pengambilan gambar
dilapangan atau di tempat shoot yang sudah diatur sesuai dengan kebutuhan. Ketika tempat sudah diatur sedemikian rupa sesuai dengan storyboard maka artis/pemeran yang berkaitan dapat melakukan akting sesuai dengan arahan storyboard juga dengan mudah dan tertata sesuai kebutuhan. Penentuan sinematografi yang dibutuhkan untuk menghadirkan hasil yang baik akan dapat diambil ketika shoot lapangan dilakukan karena adanya proses sebelumnya (preproduction). Hasil produksi yang baik akan menghasilkan source yang baik ini akan memudahkan proses selanjutnya yaitu post-production
27
2.3.3 Post-Production Post-production merupakan tahap terakhir dalam proses pembuatan video atau film. Secara teknis proses yang dilakukan terdiri dari compiling file, composting, editing, visual effect, scoring, dan lain sebagainya. Pada proses ini hasil dari hasil produksi dilakukan pengeditan dan penggabungan file serta penambahan visual effect untuk menghasilkan hasil final yang siap untuk ditampilkan kepada masyarakat luas. Sehingga menghasilkan karya yang dapat dinikmati maupun diapresiasi oleh khalayak luas.
2.4
Video
Video menurut beberapa praktisi terdiri dari berbagai elemen
pendukung, elemen elemen tersebut akan berinteraksi satu dengan yang lain untuk membentuk sebuah film atau video yang dapat bercerita. Kata dan gambar tersebut dirancang untuk menimbulkan dampak. Dampak terebut dapat berupa emosi penonton ataupun dampak lain yang diinginkan pembuat video. Elemenelemen ini tidak dapat berdiri sendiri-sendiri untuk membentuk sebuah film atau video. 2.4.1 Elemen Naratif1 Elemen naratif meliputi berbagai hal yang berhubungan mengenai jalan cerita sebuah video. Berikut adalah aspek yang diterapkan pada elemen naratif sebuah video. Elemen naratif meliputi berbagai hal yang berhubungan mengenai jalan cerita sebuah video. Berikut adalah aspek yang diterapkan pada elemen naratif sebuah video. a.
Tema Tema adalah pokok cerita, yaitu tentang apa cerita itu dibuat. Tema yang
makna yang terkandung dalam sebuah kisah ditemukan dengan merampungkan seluruh kisah, bukan hanya beberapa bagian dari itu. Dari tema ini dapat 1
Weise, Marcus. Weynand, Diana. How Video Works. USA. 2007
28
dikembangkan menjadi daya tarik dan menjadi cerita yang unik. Dari tema ini juga seharusnya dapat muncul dasar cerita yang nantinya dapat dituangkan dalam skenario atau pun story board. Pada perancangan video promosi, tema utamanya adalah menyajikan keunggulan dan keunikan taman kota sebagai what to say baik dari keindahan taman, fasilitas, maupun pada sebuah taman kota. b.
Cerita Untuk membangun sebuah cerita perlu adanya ide pokok dan tema. Ide
pokok adalah satu kalimat perenungan yang ingin disampaikan pembuat film atu video pada penontonnya dan yang akan menentukan bobot suatu film atau video tersebut. Sebuah cerita yang difilmkan haruslah cerita dramatik, yaitu cerita yang mengandung unsur dramatis. Dengan dramatisasi akan didapatkan efek yang menggetarkan emosi audiens. Untuk menampilkan dramatisasi cerita dapat ditampilkan dengan mengikuti aturan tiga babak. Babak pertama atau sering disebut opening atau juga persiapan. Dalam babak ini perlu membuat perhatian penonton sepenuhnya langsung terfokus pada video atau film. Ada berbagai macam cara untuk membuat perhatian penonton terfokus pada video. Hal itu bisa berupa hal yang menegangkan, bisa adegan pantai yang tenang, bisa berupa adegan action yang riuh rendah ataupun adegan senyap namun mengundang keingintahuan. Bila dalam video atau film memakai talent atau cast usahakan untuk membuat penonton tahu siapa protagonis cerita, supaya secepatnya secara emosional penonton dapat terlibat dalam cerita. Babak Kedua berlangsung cerita yang sebenarnya. Dibabak ini mulai muncul konflik – konflik yang berujung pada klimaks. Berbeda dengan film yang biasanya pada babak ini menampilkan masalah – masalah yang menerpa tokoh protagonis, pada video promosi pada tahap ini justru dimana audien ditunjukkan keseruan dan keceriaan pada saat terlibat dalam suatu kegiatan masyarakat setempat. Pada babak ini tempo cerita mulai cepat dengan transisi yang cepat yang menunjukkan serunya berwisata dan mengikuti kegiatan masyarakat setempat. Pada akhir atau klimaks biasanya digambarkan bahwa wisatawan
29
mengekspresikan kepuasan terhadap perjalanannya. Pada Babak ketiga merupakan akhir dari cerita, dalam film biasanya ada tiga macam ending yaitu happy ending, unhappy end, dan open end. Dalam video promo wisata biasanya pada babak ketiga ini ditampilkan wisatawan tersebut menikmati kunjungannya pada suatu tempat wisata. c.
Skenario Skenario adalah naskah cerita yang didesain untuk disajikan sebagai film.
Skenario yang diambil dari kata screen atau screenplay, diartikan sebagai desain penuturan dengan bahasa film. Jika cerita sudah ada maka dibutuhkan bahasa yang dapat mengimplementasikan cerita tersebut dengan bahasa yang bisa digunakan sebagai acuan dalam membuat film atau video. Misalnya sebuah video promo ingin menceritakan keramahan warga masyarakat maka dapat digambarkan ada seorang pedagang yang tersenyum saat melihat seseorang. Orang dengan senang hati memberi petunjuk arah dan lain sebagainya. d.
Plot Plot adalah alur cerita yang didesain untuk mencapai tujuan tertentu.
Oleh karena itu dalam satu topik atau tema tertentu maka dapat dibuat beberapa plot ceriat yang berberbeda–beda karena tergantung pada sudut pandang yang diambil dan tujuan yang diharapkan dari sebuah plot. Dalam penyajiannya plot biasa dibagi menjadi plot utama dan sub plot sebagai pendukung sebuah cerita. e.
Skrip dan Storyboard Iklan biasanya disusun oleh dua orang yaitu copywriter dan art director.
Copywriter biasanya bertugas untuk membuat skrip iklan sedangkan art director membuat storyboard. Skrip merupakan versi kata – kata dari sebuah iklan yang mencakup semua yang ada di dalam iklan tersebut. Didalamnya biasanya terdapat dialog, instruksi kamera, setting waktu kejadian sampai dengan datangnya arah cahaya. Skrip juga dituliskan musik atau sound dan sound effect dalam satu adegan. Agar penyampaian skrip dapat dipahami oleh crew di lapangan maka
30
dibuatlah storyboard. Storyboard merupakan rencana visual atau layout komersial, menunjukkan sejumlah scene, komposisi shoot dan progress aksi. Biasanya skrip yang telah dibuat diletakkan dibawah gambar storyboard. f.
Karakter Dalam sebuah video promosi tentunya dapat juga memakai seorang
talent atau karakter yang dapat membantu penyampaian pesan. Sebenarnya seorang tokoh selain membawa pesan juga dapat memberikan informasi baik budaya maupun adat istiadat. Tokoh tersebut tidaklah harus selebritis atau orang yang sudah banyak dikenal namun karena video promosi juga bersifat entertain maka karakter tersebut haruslah menarik. Menarik disini diartikan bahwa seorang tokoh itu punya unikum dan bisa mengundang keingintahuan. Seorang tokoh haruslah menonjol dari segi karakter, tidak boleh membaur dari kerumunan kebanyakan. karakter ini dapat ditonjolkan oleh kepiawaian sutradara. Dalam video promosi yang memiliki waktu singkat, karakter suatu tokoh mungkin hanya dapat dilihat karakter fisiknya saja dan mungkin dengan karakter psikisnya misalnya ceria. Video promosi wisata yang menawarkan keunikan suatu daerah wisata dapat juga menampilkan karakter khas setempat dengan latar belakang budaya yang sangat kental dan dapat dirasasakan audiens. g.
Setting Set atau setting dalam film dapat diartikan sebagai tempat kejadian,
sebagaimana pelaku, set dapat memperlihatkan bagaimana keadaan sosial budaya, menjelaskan atmosfer, menjelaskan status, menjelaskan zaman peristiwa. Fungsi utama dari set adalah sebagai indikasi tempat dan waktu untuk memberikan informasi yang kuat dalam mendukung cerita film. Dalam promosi wisata sebenarnya keindahan setting inilah yang akan dieksplorasi disamping keunggulan lain semisal keunikan budaya, keramahan masyarakat dan pelayanan yang diberikan. Penampilan set ini juga akan dibuat dan mendukung efek dramatis dari sebuah video. Setting ini jika dilah juga dapat menampilkann kesan tertentu semisal kenyamanan atau ketenangan.
31
h.
Sinematografi Sinematografi adalah kata serapan dari Bahasa Inggris cinematograhy
yang berasal dari bahasa latin kinema ‘gambar‘. Sinematografi sebagai ilmu serapan merupakan bidang ilmu yang membahas tentang teknik menangkap gambar dan menggabung gabungkan gambar tersebut hingga menjadi rangkaian gambar yang dapat menyampaikan ide. Sinematografi memiliki objek yang sama dengan fotografi yakni menangkap pantulan cahaya yang mengenai benda. Karena objeknya sama maka peralatannya pun mirip. Perbedaannya fotografi menangkap gambar tunggal, sedangkan sinematografi menangkap rangkaian gambar. Penyampaian ide pada fotografi memanfaatkan gambar tunggal, sedangkan pada sinematografi memanfaatkan rangkaian gambar.Jadi sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik rangkaian gambar atau dalam senematografi disebut montase atau montage. Sinematografi meliputi semua pekerja dan aspek teknis dari proses pangambilan gambar dalam sebuah film, mulai dari teknis kamera dan pencahayaan, sudut pandang, dan jarak. Unsur sinematografi secara umum dapat dibagi menjadi tiga aspek, yakni: kamera dan film, framing, serta durasi gambar. Kamera dan film mencakup teknik-teknik yang dapat dilakukan melalui kamera dan stok filmnya, seperti warna, kecepatan gerak gambar, dan sebagainya. Framing merupakan hubungan kamera dengan objek yang akan diambil, seperti batasan wilayah gambar atau frame, jarak, ketinggian, pergerakan kamera, dan seterusnya. Sementara durasi gambar mencakup lamanya sebuah objek diambil gambarnya. 2.5
Aspek-Aspek Sinematografi
2.5.1 Komposisi simetrik Komposisi simetrik sifatnya statis, obyek terletak persis ditengah-tengah frame dan posisi ruang di sisi kanan dan kiri obyek relatif seimbang. Komposisi sinematik dapat digunakan untuk berbagai macam motif dan simbol seperti, efek
32
tertutup,terperangkap, atau keterasingan seorang karakter dari lingkungannya. Shoot sebuah obyek yang besar/luas dan megah sering kali menggunakan komposisi simetrik, seperti landscape yang luas, bangunan bersejarah, dan pusat pemerintahan. 2.5.2 Pengambilan Gambar atau Shot2 a. Jarak Jarak yang dimaksud adalah dimensi jarak kamera terhadap objek dalam frame. Kamera secara fisik tidak perlu berada dalam jarak tertentu karena dapat dimanipulasi menggunakanlensa zoom. Ukuran jarak ini adalah sangat relatif dan menjadi tolok ukur adalah proporsi manusia atau obyek dalam sebuah frame. Adapun dimensi jarak kamera tehadap obyek dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok. •
Extreme Long Shot Extreme Long Shot merupakan jarak kamera paling jauh dari obyeknya.
Wujud fisik manusia nyaris tidak tampak. Teknik ini dapat digunakan untuk menggambarkan sebuah obyek yang sangat jauh atau panorama yang luas. Kebutuhan pengambilan gambar ini pada video promosi untuk memperlihatkan keadaan yang ingin dimunculkan secara luas. Oleh karena visual yang bagus tersebut maka teknik ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan video atau film •
Long Shot Pada jarak long shot tubuh fisik manusia telah tampak jelas namun latar
belakang masih dominan. Long shot sering kali digunakan sebagai establishing shot, yakni shot pembuka sebelum digunakan shot-shot yang berjarak lebih dekat. Pada teknik ini profil manusia masih terlihat meskipun tidak terlalu detail. Teknik ini menampilkan visual yang menggabungkan environment dengan karakter yang ingin dimunculkan pada footage yang diambil untuk dihadirkan pada video atau film. Shoot ini akan banyak digunakan pada video promosi ini 2
Blain Brown-Cinematography - Theory and Practice, 2nd Edition - Focal Press. USA (2011) .Hal 17
33
untuk menggambarkan keseharian kehidupan masyarakat di Surabaya. •
Medium Close-up Pada jarak ini memperlihatkan tubuh manusia dari dada ke atas. Sosok
tubuh manusia mendominasi frame dan latar belakang tidak lagi dominan. Medium Close- Up digunakan untuk memperlihatkan lebih detil ekspresi seorang talent dalam suatu adegan. Tidak hanya fokus pada ekspresi saja namun juga memperlihatkan bahasa tubuh dari talent yang ingin dimunculkan pada shot yang dibutuhkan. Medium close up digunakan untuk menggambarkan kegiatan yang dilakukan oleh talent selama berinteraksi di obyek wisata secara mendetail. •
Close-up Umumnya memperlihatkan wajah, tangan, kaki, atau sebuah obyek kecil
lainnya. Teknik ini mampu memperlihatkan ekpresi wajah dengan jelas serta gesture yang mendetil. Close-up juga memperlihatkan sangat mendetil sebuah benda atau obyek. Jarak ini nantinya lebih di gunakan untuk memperlihatkan detil sebuah benda atau obyek tertentu. •
Extreme Close Up Merupakan pengambilan gambar yang sangat dekat sekali misalnya
hanya menampilkan mata saja. Hal ini dimaksudkan untuk memperlihatkan detil suatu objek. Dalam perancangan ini Extreme Close Up akan digunakan sebagai cara untuk menampilkan ekspresi secara mendetil dari seseorang, ekspresi ini dapat berupa keramahan atau kebahagiaan. b. Sudut Pandang Sudut kamera sama dengan sudut pandang kamera terhadap obyek yang berada dalam frame. Secara umum sudut kamera dapat dibagi menjadi tiga, yakni high angle (kamera melihat obyek dalam frame yang berada di bawahnya), straight on angle (kamera melihat obyek dalam frame secara lurus), serta low angle (kamera melihat obyek dalam frame yang berada di atasnya). •
High-Angle High Angle digunakan untuk memperlihatkan panorama luas serta
landscape sebuah wilayah kota Surabaya. Sehingga objek yang ditangkap oleh
34
kamera luas dan memperlihatkan environment secara menyeluruh. •
Low-Angle Low-Angle membuat sebuah obyek seolah tampak lebih besar (raksasa),
dominan, percaya diri, serta kuat. Efek ini nantinya digunakan untuk memperlihatkan sebuah bangunan agar terlihat kuat dan kokoh. Efek distorsi dari bangunan pada kamera menjadikan objek lebih dramatis ketika dilakukan pengambilan gambaran sesuai dengan kebutuhan. c. Gerakan •
Gerakan Kamera Pergerakan kamera sering digunakan untuk menggambarkan situasi dan
suasana sebuah lokasi atau suatu panorama. Pergerakan kamera secara teknis sebenarnya variasinya tidak terhitung namun secara umum dapat dikelompokkan menjadi 5. Teknik-teknik tersebut tidak di batasi hanya sebuah gerakan saja namun juga dapat berkombinasi satu sama lain. Kombinasi dari gerakan kamera ini dibutuhkan untuk menghasilkan sinematografi yang menarik secara visual. Namun kebutuhan tersebut tetap sesuai dengan kebutuhan sesuai dengan storyline yang ingin disampaikan lewat video atau film. Pan Pan
merupakan
singkatan
dari
kata
panorama.
Umumnya
menggambarkan pemandangan (menyapu pandang) secara luas, jadi Pan digunakan saat mengambil gambar sebuah landscape luas dengan pergerakan kamera secara horizontal (kanan dan kiri) dengan posisi kamera statis. Teknik ini akan menampilkan visual yang menampilkan keadaan kota Surabaya agar terlihat luas dan dramatis sesuai dengan kebutuhan. Tilt Tilt merupakan pergerakan kamera secara vertikal (atas-bawah atau bawah atas) dengan posisi kamera statis. Tilt nantinya digunakan lebih di gunakan untuk memperlihatkan obyek (terutama bangunan) yang tinggi seperti misalnya gedung bertingkat, patung raksasa, atau obyek lainnya.
35
Pedestal Kamera keatas dan kebawah secara vertikal, namun berbeda dengan tilt yang masih bertumpu pada sumbu, dalam pedestal seluruh bodi kamera bergerak. Sudut ujung kamera juga tetap dan tidak bergerak. Gerakan kamera ini digunakan untuk menangkap panorama yang sangat luas. Seperti suasana kota dengan bangunan pecakar langit sebagai obyeknya. Track Pergerakan kamera ini adalah pergerakan yang mengikuti arah dari objek pengambil gambar. Jika track right berarti mengikuti objek ke kanan. Dolly Dolly adalah pergerakan mendakati atau menjauhi objek tanpa mengubah sudut atau ukuran lensa. Hasil gambar dolly dan zoom mungkin saja sama namun pada kenyataannya pada zoom tidak terjadi perubahan jarak, yang terjadi hanya perubahan focal length •
Gerakan Objek Terdapat dua arah dasar dari gerakan objek di dunia nyata yang dapat
ditangkap oleh kamera. Objek dapat bergerak paralel atau perpendicular terhadap bidang gambar.
2.5.3 Ruang Ada tiga macam dari ruang visual. Pertama, ruang secara fisik di depan kamera, kedua, ruang yang muncul di layar, ketiga ukuran spasial dan bentuk dari layar itu sendiri. Dunia yang kita diami berupa dunia tiga dimensi, mempunyai tinggi, lebar dan kedalaman. Namun dalam layar hanya terdapat dua dimensi dan tidak memiliki kedalaman. Namun gambar dapat tampak tiga dimensi dengan menggunakan teknik- teknik seperti berikut. Deep space Deep space adalah ilusi dari dunia tiga dimensi dalam permukaan dua dimensi layar. Penonton mempercayai bahwa mereka melihat kedalaman dalam
36
layar dua dimensi karena Depth cues /Tanda kedalaman. Depth cue yang paling penting adalah perspektif. Terdapat tiga jenis perspektif, satu titik, dua titik dan tiga titik perspektif. 2.5.4 Pencahayaan Cahaya adalah unsur media visual, karena dengan cahayalah informasi bisa dilihat61. Ada dua jenis cahaya yangmembantu pada proses pengambilan gambar, cahaya tersebut adalah cahaya alami atau sering disebut day light dan cahaya buatan. Cahaya alami atau dalam hal ini cahaya matahari memberikan efek kebiru– biruan dan cahaya buatan memberikan kesan merah. Dalam pengambilan gambar seorang cameraman harus memilih salah satu dari cahaya tersebut sebagai sumber cahaya karena bila terjadi mixed light, color balance tidak dapat diatur lagi. Ditinjau dari penempatannya, cahaya dapat dibagi menjadi empat golongan yaitu: a. Light Sumber cahaya utama dengan intenitas paling besar. b. Filllight Sumber cahaya penyeimbang untuk mengurangi kepekatan cahaya yang ada di sisi kanan atau kiri objek yang terkena key light. c. Back light Sumber cahaya yang ditempatkan diatas objek dan diarahkan ke bahu atau rambut untuk memberi kesan 3D. d. Background light Sumber cahaya yang diarahkan ke background untuk menghilangkan cahaya yang jatuh di belakang objek.
Berikutnya adalah fungsi dari pencahayaan,yang dianggap penting dalam
pembentukan sebuah gambar. Cahaya memiliki tiga fungsi yaitu: -
Fungsi Exposure Cahaya akan membantu camera menangkap gambar yang kita inginkan, apabila cahaya kurang maka gambar tidak seperti yang
37
diinginkan. -
Dramatisasi Cahaya dapat disesuaikan untuk membentuk mood adegan sesuai cerita. Dalam adegan yang misterius dibutuhkan sedikit cahaya. Sebaliknya untuk membentuk suasana meriah perlu cahaya yang terang bahkan berwarna-warni.
-
Petunjuk waktu Fungsi cahaya yang terakhir adalah sebagai petunjuk waktu kapan adagan direkam. Namun adegan siang tidak harus direkam pada siang hari, begitupun adegan malam tidak harus diambil pada malam hari. Tata cahaya yang baik dapat menunjukkan waktu adegan diambil. Dalam pengaturan cahaya dibutuhkan pengaturan lampu yang digunakan agar sesuai dengan hasil yang diharapkan. Berikut adalah tata letak lampu yang dapat digunakan sebagai acuan ketika pengambilan gambar.
2.5.5 Kecepatan Gerak Gambar Kecepetan gerak sebuah shot dapat dikontrol melalui pengaturan kecepetan pada kamera film ketika shot tersebut diambil. Kamera dan proyektor film memiliki kecepatan normal 24 frame per detik (fps). •
Fast-Motion Teknik fast-motion juga memiliki fungsi serta motif yang beragam. Teknik
ini biasanya digunakan untuk menunjukkan aktifitas rutin pada sebuah ruang publik, seperti suasana jalan raya yang ramai, para pejalan kaki, stasiun, dan sebagainya. Teknik ini digunakan untuk menggambarkan perubahan waktu yang cepat dari siang ke malam atau sebaliknya. Karena hal tersebut teknik ini digunakan agar visual tidak membosankan dan teknik ini lebih sering digunakan untuk transisi saja.
38
2.5.6 Elemen Audio3 Audio Post Production adalah bagian dari proses produksi dimana berkaitan dengan proses pemposisian track, pencampuran suara dan mastering dari soundtrack sebuah video. Meskipun tingkat kerumitan dari penciptaan soundtrack bisa sangat berbeda satu dengan lainnya, bergantung pada tipe dari produksinya, tujuan Audio Post Production adalah: - Memunculkan jalan cerita dengan cara mengatur mood, waktu, posisi atau lamanya durasi dari dialog, musik dan efek suara. - Untuk memberikan penekanan dengan cara pengaturan dynamic range pada suara. - Untuk melengkapi ilusi dari realitas dan perspektif melalui penggunaan efek suara. Dan penciptaan ulang suasana akustik alami, menggunakan equalization dan reverb buatan. - Menciptakan ilusi keberlanjutan pada scene yang di shot secara terputus. - Menciptakan ilusi kedalaman ruang melalui penempatan elemen suara pada media rekam audio. - Untuk membenahi permasalahan dari proses perekaman suara di lapangan melalui editing, atau mengganti dialog di post production, dan menggunakan audio processor untuk memaksimalkan kejernihan suara dan mengurangi suara yang tidak diperlukan (noise). - Menciptakan soundtrack yang sesuai dengan spesifikasi video dan melalui proses mastering yang sampai kepada format yang sesuai. A. Post Production Audio saat ini - Proses Audio Digital
Proses audio Digital adalah sebuah proses pengubahan sinyal analog
suara yang kemudian diterjemahkan/dikonversi ke dalam bentuk data digital. 3
Hillary, Wyatt. Tim, Amyes, 2005, Audio Post Production for Television and Film Third Edition,
Focal Press.
39
Dimana saat ini teknologi yang tersedia sudah memungkinkan untuk menghasilkan suara "Hi Fidelity", karena dalam audio, apabila digunakan sampling audio digital diatas 40kHz dengan kuantisasi "16 bit", maka kualitas dari audio tersebut sudah sama dengan kualitas analog. Sedangkan teknologi yang dikonsumsi masyarakat secara umum saat ini sudah menggunakan 24bit dengan 96kHz. -
Penyimpanan data audio Penyimpanan data audio yang telah direkam, ditempatkan dalam
harddisk. - Audio di perekam video
Perekam video digital modern biasanya menyediakan empat channel atau
lebih untuk input suara digital. Penambahan audio pada data video secara langsung menambah jumlah besarnya data yang direkam, artiya diperlukan data rate ekstra, meskipun tidak signifikan dibanding dengan data rate video itu sendiri.
Pada HD-SLR modern, disediakan dua channel input audio digital. Channel
tersebut digunakan apabila penggunaan microphone internal diarasa tidak mampu menangkap detail suara di lapangan. Penggunaan channel tersebut dapat dipadukan dengan microphone tambahan yang sudah diperkuat oleh preamp, maupun sebagai input dari rangkaian microphone yang telah melalui proses mixing di lapangan menggunakan mixer. - Efek Suara
Apakah itu sebuah proyek video yang dimixing dengan teknik satu sesi
studio mixing, atau sebuah video feature yang memiliki kerumitan tracklaying yang membutuhkan sebuah tim editor, tujan utama dari editing efek suara adalah menciptakan sebuah "pemandangan audio" yang memberikan "gambaran" kepada audiens kepada sebuah rekaan "kenyataan" yang diciptakan oleh sutradara. Efek suara mempunyai beberapa fungsi di dalam sebuah soundtrack, yaitu : - Meciptakan ilusi dari sebuah realitas
40
- Menciptakan menciptakan ilusi waktu. - Menciptakan ilusi ruang. - Menciptakan ilusi jarak. - Mengambarkan action yang tidak disajikan secara visual. - Mengatasi permasalahan rekaman audio yang buruk, menyamarkan kebisingan yang tidak diperlukan dengan menambahkan kebisingan (dengan frekuensi yang sama) - Penekanan pada visual stunt. - Memandu mood.
Bersama dengan musik, menyediakan elemen dinamis dari sebuah hasil
mixing suara. - Tipe efek suara : a. Ambience/Atmosphere FX
Efek ini adalah tipe efek yang tidak disinkronkan dengan timing visualnya.
Efek ini digunakan untuk memberikan ilusi ruang dan lokasi. Efek ini digunakan dengan teknik stereo agar memungkinkan penerapan teknik surround sound yang memberikan ilusi "kenyataan". b. Foley FX
Tipe efek ini direkam dalam studio langsung kedalam video. Foley
menambahkan kesan realism ke dalam sebauh soundtrack. c. Musik
Musik adalah sebuah area dari audio post production yang disadari dan
dipahami oleh kebanyakan sutradara dan produser. Dan musik tersebut dapat berkontribusi banyak dalam menyusun emosi penonton. Musik adalah sebuah medium yang efektif untuk membangun emosi ditangan seorang pembuat film. Dalam audio post production, musik dapat berfungsi sebagai : - Musik dapat menambah mood dari sebuah scene. - Musik dapat membantu membentuk sebauh scene. - Musik dapat berfungsi sebagai Atmosphere FX.
41
- Musik dapat memandu penonton untuk mendeskripsikan waktu, lokasi dan periode tertentu. - Pemilihan urutan musik yang baik dapat menambah alur dinamis pada hasil akhir mixing suara. - Musik dapat mewakili perasaan karakter pemeran dalam sebuah scene. - Musik dapat berperan sebagai arahan sutradara kepada penonton. 2.6
Warna Salah satu proses terpenting pada proses produksi adalah adanya
komposisi warna dalam setiap adegan4. Produser film dapat lebih efektif mengekspresikan psikologis dan emosional karakter utama serta ideologi film itu dengan perencanaan palet warna untuk seluruh skenario pada awal proses produksi. Dari sanalah akan terbangun sebuah keterkaitan emosi yang ditimbulkan dari mood setiap adegan. Berikut adalah beberapa warna beserta mood yang ditimbulkannya.
4
Poyton, Charles. Digital Video and HDTV. Bandung Hal 76
42
Tabel 2. 1 Moodchart & Color (sumber: www.google.com/colourchart) Dari tabel diatas dapat dilihat pengaruh warna terhadap suasana seseorang dan emosinya, sebuah warna dapat mencerminkan sesuatu yang dapat dirasakan oleh audiens. Gambar tersebut telah diriset oleh beberapa peneliti dari Columbia University dan membuktikan bahwa tingkat akurasi klasifikasi mood tones berdasarkan warna diatas mencapai 80% , sehingga warna diatas dan biru dapat menjadi warna yang mendominasi video promo ini secara natural. Namun pemakaian warna ini bukanlah hal yang mutlak, warna juga ditentukan oleh temperatur warna.
43
2.7
Tinjauan Promosi Berikut akan dijelaskan mengenai definisi promosi khususnya promosi
yang dilakukan pada sebuah daerah atau wilayah tertentu 2.7.1 Komunikasi Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang berarti 'sama'. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (make to common).5 Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain”.6 Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi meliputi 5 unsur : 1. Komunikator = who (communicator, source, sender) 2. Pesan
= says what (message)
3. Media
= in which channel (channel, media)
4. Komunikan
= to whom (communicant, communicatee, receiver, recipient)
5. Efek (effect, impact, influence) Tujuan utama dari penguasaan teknik komunikasi adalah aspek interaksi. Bagaimana calon pelanggan merasa tertarik hingga mau untuk mencoba lalu membeli setelah melihat promosi yang dikomunikasikan dari sipembuat pesan, agar itu semua dapat dicapai maka di haruskan si pembuat pesan menguasai tehnik-tehnik dalam berkomunikasi baik itu secara lisan ataupun tulisan yang dapat menggunakan mediamedia sebagai jembatan penghubungnya.7 2.7.2 Tagline Istilah tagline berasal dari bahasa Inggris. Kata ini belum ada padanan katanya dalam bahasa Indonesia, juga belum ada di KBBI . Merujuk kepada 5
Mulyana, Deddy Prof. Imu Komunikasi Suatu Pengantar. PT Remaja Rosdakarya. 2007 Ruben Brent D dan Lea P Stewart. (2006). Communication and Human Behavior. United States: Allyn and Bacon 7 Sanyoto, Sadjiman Ebdi. 2006. Metode Perancangan Komunikasi Visual Periklanan. Yogyakarta: Dimensi Press. 6
44
kamus-kamus bahasa Inggris, pengertian tagline identik dengan slogan. Tagline adalah rangkaian kalimat pendek yang dipakai untuk mengasosiasikan sebuah brand (merek) atau perusahaan dibenak konsumen, misalnya tagline lampu Philips "Terus Terang Philips Terang Terus". Eric Swartzm, seorang penulis dan ahli brand tagline mendefinisikan tagline sebagai "susunan kata yang ringkas, diletakkan mendampingi logo dan mengandung pesan brand yang kuat ditujukan kepada audience tertentu". Secara bahasa, menurut kamus, tagline adalah: 1. a catchphrase or slogan, especially as used in advertising, or the punchline of a joke. (Oxford Dictionaries). 2. a final line (as in a play or joke); especially : one that serves to clarify a point or create a dramatic effect; a reiterated phrase identified with an individual, group, or product. (Merriam-Webster). Tagline adalah kata atau frasa yang mudah diingat dan digunakan oleh kelompok atau bisnis untuk menarik perhatian. Menurut pemahaman Tiche sendiri Tagline adalah suatu media atau alat pemasaran yang kuat berupa katakata yang singkat namun penuh makna untuk memotivasi para pelanggan mengingat maupun mendukung, merek dari produk-produk kita. Nah, Tagline yang baik itu adalah yang dapat langsung dikenali oleh audiens. 2.7.1 Definisi Promosi Kegiatan promosi merupakan sebuah kewajiban bagi produsen yang menghasilkan produk atau jasa. Pada dasarnya promosi merupakan kegiatan komunikasi sebuah barang atau jasa kepada konsumen dengan tujuan untuk melakukan pencitraan atau peningkatan omzet (pemasukan) perusahaan. Peningkatan omzet perusahaan dapat dilakukan dengan peningkatan penjualan atau penggunaan jasa dalam waktu yang singkat8 Kegiatan promosi yang dilakukan pada sebuah daerah, tentu berbeda 8 Shimp, Terence. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Masyarakat Terpadu Jilid 1 Edisi 10. Erlangga. 2007 hal 6
45
dengan kegiatan promosi terhadap sebuah barang atau jasa. Pemasaran sebuah daerah biasanya didukung dengan pencitraan daerah tersebut atau yang lebih dikenal dengan istilah Destiantion Branding. Pemasaran sebuah daerah dapat dilihat melalui : •
Video Promosi Video pada dasarnya memiliki dua alat utama yaitu video itu sendiri
dilihat dari sisi visual dan dilengkapi dengan audio. Kedua hal ini dirancang untuk mendapatkan dampak yang diinginkan kepada penonton. Seperti yang dijelaskan sebelumnya didalam unsur audio dan visual tersebut banyak elemen-elemen yang harus diperhatikan. Karena banyaknya elemen video dan audio, serta cara pengkombinasiannya, maka video promosi adalah salah satu jenis advertising yang kompleks. Video promosi dibuat sebagai penunjang aktivitas promosi sebuah produk. Video promosi pada umumnya dikemas dengan pengenalan dan gambaran sebuah produk, dengan memperlihatkan juga kelebihan dari produk tersebut. Dalam hal ini, perancangan video promosi daerah, yang dimaksudkan dengan produk itu adalah daerah itu sendiri. Dengan menampilkan potensi daerah yang di inginkan, maka sebuah video promosi daerah akan sangat menarik wisatawan untuk berkunjung ke daerah tersebut
46
“Halaman ini Sengaja Dikosongkan”
BAB III METODE RISET DAN DESAIN 3.1
Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan rancangan dari subyek umum yang
akan diteliti dan berlanjut pada perancangan desain. Dalam suatu penelitian menggunakan landasan-landasan atau teori yang mendukung dalam metode perancangan untuk menghasilkan proses penelitian yang baik dan terstruktur. Metode ini mendukung terciptanya perancangan yang menghasilkan output yang sesuai dengan keinginan stakeholder melalui berbagai aspek mulai aspek visual, verbal, komunikasi, dan bahasa yang akan disampaikan kepada audien dari subyek umum desain. 3.1.1 Rancangan Umum Subyek Desain Subyek desain yang akan dirancang pada penelitian ini adalah sebuah taman kota di Surabaya. Namun pada penelitian ini hanya dibatasi oleh 7 taman kota yang terpilih untuk di promosikan. Taman adalah sebidang lahan berpagar yang digunakan untuk mendapatkan kesenangan, kegembiraan, dan kenyamanan9. Kota adalah tempat berlangsungnya proses hidup dan kehidupan atau sebagai tempat berlangsungnya aktifitas manusia10. Sedangkan Taman Kota adalah taman yang berada di lingkungan perkotaan dalam skala yang luas dan dapat mengantisipasi dampak-dampak yang ditimbulkan oleh perkembangan kota dan dapat dinikmati oleh seluruh warga kota. Berbagai fungsi taman yang dapat dirasakan manfaatnya adalah sebagai berikut : 1. Fungsi Ekologis Taman kota sebagai penjaga kualitas lingkungan kota. Dengan adanya penghijauan maka taman kota dapat berfungsi sebagai: 1. Paru-paru kota yang menghasilkan banyak O2 2. Filter debu dan asap kendaraan bermotor, sehingga dapat 9
(Laurie,1986:9)
10
(Setiyaningrum, Diyah,2002:4). 47
48
meminimalisir polusi udara 3. Tempat penyimpanan air tanah, sehingga mencegah datangnya banjir dan erosi serta menjamin pasokan air tanah. 4. Peredam kebisingan kota yang padat aktivitas 5. Pelestarian lingkungan ekosistem. 2. Fungsi Sosial 1. Sebagai tempat komunikasi social 2. Sebagai sarana olahraga, bermain, dan rekreasi 3. Sebagai landmark sebuah kota 4. Menambah nilai estetika sebuah lingkungan sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi sebuah kota. 3.1.2 Judul Perancangan “Perancangan Video Promosi Taman Kota Surabaya” Perancangan dapat diartikan kegiatan dalam membuat apa yang direncanakan atau di program. Perancangan dalam hal ini dikhususkan untuk membuat suatu media informasi yaitu video promosi mengenai Taman Kota di Surabaya. Pada media ini informasi yang disampaikan lebih mengarah pada suasana, keunikan, dan keunggulan dari suatu taman kota di Surabaya tidak menjual produk atau pelayanan yang disediakan oleh taman kota, dengan kata lain tidak ada konten yang bersifat hard sale pada media ini. Selain itu lewat media ini visual yang ditampilkan juga secara tidak langsung mengedukasi masyarakat akan pentingnya dan manfaat dari kegiatan diluar ruangan dengan menggunakan fasilitas publik taman kota yang asri. Hal itu merupakan salah satu cara promosi dari Surabaya kepada masyarakat luas. Selain konten edukasi tersebut juga ditampilkan profil singkat dan menarik kepada masyarakat. Kelebihan dari Taman Kota di Surabaya juga terlihat dari berbagai penghargaan yang didapat juga akan ditonjolkan kepada masyarakat pada media ini sebagai informasi sekunder.
49
3.1.3 Profil 9 Taman Kota di Surabaya a. Taman Bungkul Taman yang diresmikan tanggal 21 Maret 2007, dengan luas area 900 m2. Taman Bungkul terletak di jalur protokol Surabaya, yakni di Jalan Darmo. Terdapat makam salah seorang tokoh ynag dipercayai menyebarkan agama islam setelah era Majapahit. Taman ini menggunakan konsep taman yang minimalis dan modern. Merupakan revitalisasi Taman Bungkul dengan konsep Sport, Education, dan Entertainment. Dilengkapi dengan fasilitas seperti : Skateboard park Sepeda BMX track, Jogging track, Plasa, Green Park, Playground, dll.
Gambar 3.1 Taman Bungkul (Sumber : Agustario, 2016) b. Taman Flora
Taman yang ada didaerah Bratang ini juga lebih dikenal sebagai Kebun
Bibit, merupakan taman yang bertemakan keanekaragaman flora, yang ditanami berbagai macam tanaman. Selain itu juga dilengkapi koleksi beragam hewan satwa, misalnya rusa tutul, merak, monyet, burung, dll. Dilengkapi dengan techno park yaitu wifi, sarana outbond, bibit tanaman dan koleksi hewan – hewan, sarana bermain, public space, plaza, air mancur, kolam buatan, jalur refleksi dan tanaman yang menawan.
50
Gambar 3.2 Taman Flora (Sumber : Agustario, 2016) c. Kebun Bibit Wonorejo Kebun Bibit Wonorejo yang berada di wiayah timur atau tepatnya Jl. Kendalsari ini berfungsi sebagai tempat pembibitan, pembuatan kompos, bosem, dan tempat perkemahan. Selain itu Kebun Bibit Wonorejo juga memiliki berbagai fasilitas bermain yang dapat dinikmati oleh pengunjung.
Gambar 3.3 Taman Bibit Wonorejo (Sumber : Agustario, 2016)
51
d. Apsari Lokasi Taman Apsari didaerah yang merupakan kawasan pusat kota (CBD) tepatnya di jalan Taman Apsari. Di sekitar kawasan tersebut terdapat beberapa bangunan/gedung seperti rumah dinas gubernur Jawa Timur (Gedung Grahadi), patung Joko Dolog, dan kantor pos. Dengan berkonsep tema perjuangan maka di area pintu masuk utama dapat ditemukan patung Gubernur Suryo. Ada sekitar 20 jenis tanaman dan bunga yang ditata di taman Apsari. Tetumbuhan itu diselaraskan dengan kehadiran dua ikon sejarah ditaman tersebut, yakni patung Gubernur Suryo dan peninggalan arkeologis patung Joko Dolog. Di sekitar area patung Joko Dolog tersebut terapat fasilitas lapangan yang digunakan warga.
Gambar 3.4 Taman Apsari (Sumber : Agustario, 2016)
e. Taman Prestasi Pengunjung di taman ini akan merasa seperti sebuah oasis di tengah-tengah kota. Ini adalah taman 6.000 meter persegi dengan 21 jenis tanaman di mana pengunjung dapat menghilangkan rasa lelah dan anak-anak dapat belajar tentang lingkungan mereka saat bermain di area bermain. Taman ini juga ditampung dengan panggung terbuka, panggung theatherical dan taman bermain anak-anak. Disini juga bisa melihat replika penghargaan yang kota
52
Surabaya telah dicapai sebelumnya, seperti Wahana Tata Nugraha, Adipura Kencana dan banyak lainnya. Para pengunjung juga bisa berlayar di sepanjang Sungai Emas (Kalimas) dengan perahu naga.
Gambar 3.5 Taman Prestasi (Sumber : Agustario, 2016)
f. Taman Ekspresi Taman Ekspresi terletak di Jl. Gentengkali persisnya di sepanjang Kalimas. Sebelumnya lahan tersebut oleh Jasa Tirta dibiarkan kosong tak terawat dan ditumbuhi rumput ilalang sehingga mengganggu keindahan kota. Lahan ini kemudian diubah dengan ditanami aneka bunga dan rumput segar. Untuk melengkapi arena bermain, Taman Ekspresi juga dilengkapi dengan area playground. Begitu memasuki taman, akan langsung disambut sebuah sculpture makhluk dalam posisi duduk diatas rumput. Dari arah jalan raya, taman ini memang terlihat kecil karena sebagian besar terturup oleh bangunan. Tapi begitu masuk lebih dalam kearah taman, seperti menemukan oase di tengah – tengah panasnya kota Surabaya. Sesuai dengan namanya, taman ekspresi dibuat untuk mengekspresikan karya seni. Tak heran sepanjang taman ini dapat dijumpai banyak instalasi seni berupa sculpture yang terbuat dari material bekas yang didaur ulang dan dimodifikasi, seperti besi bekas, sepeda bekas, vespa bekas, rodak bekas, dll. Selain sculpture keren tadi banyak bench dari beton berbentuk kotak bewarna – warni yang tersebar di area taman. Fasilitas lain ditaman ini adalah
53
perpustakaan, wifi, toilet, playground, jalur refleksi, dan parkir sepeda. Ada juga pelataran berbentuk bulat, semacam plaza, yang bisa digunakan untuk mengadakan pertunjukkan kecil – kecilan, atau berkumpul bersama komunitas. Bangunan – bangunan yang menutupi bagian depan taman justru berfungsi sebagai berrier, sehingga bising dan polusi kendaran tidak mengganggu keadaan taman.
Gambar 3.6 Taman Ekspresi (Sumber : Agustario, 2016)
g. Taman Buah Undaan Taman Undaan merupakan salah satu taman tematik di Surabaya yang bertemakan buah – buahan. Buah – buahan itu membentuk satu kesatuan menarik dengan aneka wahana permainan anak – anak yang ditata sedemikian rupa dan di integrasikan dengan areal bermain itu. Berlokasi di Jalan Undaan yang merupakan taman yang dahulunya berfungsi untuk SPBU.
54
Gambar 3.7 Taman Buah Undaan (Sumber : Agustario, 2016)
h. Taman Jayengrono Taman Willemsplein yang kini dikenal dengan nama Taman Jayengrono merupakan taman tertua di kota Surabaya. Nama Jayengrono sendiri diambil dari nama Bupati pertama di Surabaya. Taman Jayengrono terletak di kawasan Jembatan Merah yang memiliki sejarah penting bagi bangsa Indonesia, khususnya rakyat Surabaya. Pertempuran 10 November 1945 atau dikenal juga dengan Battle of Surabaya juga terjadi di kasawan Jembatan Merah ini. Ditempat ini pula, Jenderal besar asal Inggris, Brigjend A.W.S Mallaby pada 30 Oktober 1945 setelah dilempar granat oleh para pejuang. Taman ini berfungsi sebagai Memorial Park untuk mengenang semangat perjuangan arek-arek Suroboyo dalam pertempuran Surabaya. Selain itu, taman ini juga bisa menjadi alternative warga untuk beraktifitas atau sekedar berekreasi. Berbagai fasilitas bisa ditemui di taman ini. Diantaranya adalah Spot Mallaby, sebuah spot dengan pola lantai yang tidak beraturan yang menggambarkan ledakan hebat yang menewaskan Brigjend Mallaby. Di sini juga akan ditambahkan replika mobil milik Mallaby di atas spot tersebut.
55
Taman seluas 5.300 m2 ini dikelilingi oleh bangunan-bangunan bergaya Belanda yang sudah ada sejak jaman penjajahan. Diantaranya adalah Jembatan Merah, Gedung Cerutu, Gedung Internatio, Gedung Garuda, dan lain sebagainya.
Gambar 3.8 Taman Jayengrono (Sumber : Agustario, 2016)
i. Taman Mundu Pada tanah 5.500 meter persegi, ada taman yang indah di mana semua orang dapat mengunjungi. Ini memiliki fasilitas lengkap seperti trek joging, bermain dengan kasur pasir, air keran minum dan toilet. Kita tidak bisa melewatkan untuk melihat air mancur yang indah sebagai master desain taman ini. Ada juga plaza (panggung terbuka untuk hiburan publik, termasuk konser) di taman ini.
Gambar 3.9 Taman Mundu (Sumber : Agustario, 2016)
56
3.2
Prosedur Penelitian Pada setiap penelitian ilmiah selalu dilandasi prosedur dalam melakukan
penelitian untuk menghasilkan penelitian yang dapat dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu terdapat prosedur penelitian yang menjelaskan bagaimana cara peneliti melakukan penelitian yang dilakukan sebagai pijakan. 3.2.1 Tahapan Penelitian Pada penelitian Perancangan Video Promosi Taman Kota di Surabaya ini melalui beberapa tahapan sebelum menghasilkan laporan penelitian yang utuh dan dapat dipertanggungjawabkan, adapun tahapan penelitian tersebut sebagai berikut : a. Pencarian Stakeholder Pencarian Stake Holder dilakukan pada prosedur penelitian tahap awal, pencarian ini dilakukan agar penelitian memiliki wadah yang mendukung dan menjamin ketika penelitian dilakukan. Dengan adanya instansi yang mendukung dan menjamin maka data yang diperoleh berasal dari sumber yang terjamin. Selain itu saat publikasi penelitian dilakukan tidak terjadi masalah karena ada perusahaan atau instansi yang menjamin penelitian, serta penelitian tidak terlihat mengada-ada dan berdasarkan real case. Pada penelitian ini institusi yang menaungi adalah Dinas Pertamanan Kota Surabaya. b. Analisa Fenomena & Permasalahan yang dimiliki Stake Holder Setelah proses awal sudah dilakukan, peneliti akan menganalisa fenomena & permasalahan yang dimiliki oleh perusahaan atau instansi yang menjadi stake holder. Sehingga dari analisa tersebut dapat diambil kesimpulan untuk proses penelitian selanjutnya. c. Analisa Solusi untuk Fenomena & Permasalahan Setelah analisa fenomena & permasalahan sudah dilakukan maka
57
akan muncul kesimpulan dari analisa yang dilakukan. Kesimpulan ini akan mengarah kepada solusi yang dapat menjawab fenomena & permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan atau instansi yang terkait. Sehingga pada solusi yang diambil akan mengerucut pada media tertentu yang dapat menjawab fenomena & permasalahan yang telah diambil kesimpulannya. d. Penentuan Media yang Dapat Mengakomodasi Solusi Penentuan media adalah hasil dari kesimpulan analisa solusi fenomena & permasalahan yang dimiliki stake holder. Solusi yang dihasilkan akan mengarahkan pada solusi desain yang tepat, yaitu mengarahkan pada media yang dapat mengakomodasi hasil dari solusi analisa fenomena & permasalahan. Pada penelitian ini media yang dapat mengakomodasi adalah video promosi. Media yang dipilih ini sesuai dengan solusi yang didapat dari analisa sebelumnya & sesuai dengan kebutuhan stake holder, selain itu pihak stake holder memang memiliki rencana untuk memiliki media berupa vidio promosi dengan konten taman kota yang menarik yang ditawarkan oleh peneliti. e. Pengumpulan Data Kompetitor & Komparator Pengumpulan data dari kompetitor & komparator dilakukan pada proses selanjutnya sebagai gambaran atau guideline pada proses selanjutnya agar output perancangan memiliki perbedaan dengan kompetitor. Apabila penelitian ini tidak memiliki data dari kompetitor & komparator maka tidak ada pijakan untuk proses perancangan, output yang dihasilkan juga tidak dapat efektif saat dipublikasikan kepada masyarakat karena poin-poin tidak tercapai. f. Pengumpulan Data Penunjang Primer & Sekunder Pengumpulan data penunjang dari penelitian dibagi menjadi 2
58
macam yaitu data primer & sekunder untuk menghasilkan video promosi yang sesuai dengan konten dari stakeholder. Dengan dilengkapinya data ini maka penelitian berada pada proses yang benar karena data yang dihadirkan secara visual berasal dari sumber yang terjamin dan dapat dipertanggung jawabkan. Selain itu data yang ada juga berasal dari beberapa materi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan sehingga video yang dihasilkan akan dapat dengan mudah ditangkap oleh masyarakat karena menggunakan pijakan tinjauan pustaka oleh para ahli yang berhubungan dengan komunikasi, bahasa, dan manajemen yang telah dikemukakan oleh para ahli. Materi tersebut terjamin keefektifannya karena diambil dari hasil penelitian para ahli pada bidang tersebut. g. Analisa Data yang Terkumpul Analisa data yang terkumpul ini mencakup data eksisting yang dicari untuk proses penelitian antara lain data kompetitor & komparator. data penunjang primer & sekunder untuk proses selanjutnya. Dari data tersebut dapat diambil poin-poin penting yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan sehingga pada proses aplikasi pada media visual yang disampaikan sesuai dengan poin yang diinginkan oleh peneliti dan stake holder. Media yang dibuat dapat menjembatani ide dari peneliti dan poin yang ingin dicapai oleh stakeholder. Untuk memudahkan hasil analisa maka dilakukan proses selanjutnya untuk menghasilkan kesimpulan dari penelitian perancangan video promosi taman kota di Surabaya. i. Perancangan Visual Penelitian Setelah kesimpulan dari analisa data diperoleh maka dilakukan proses mapping untuk mempermudah hasil kesimpulan sebagai core idea pada proses perancangan, pada proses pembuatan video masuk pada
59
tahapan pre-production. Pada proses ini peneliti dapat menentukan gaya visual yang akan digunakan, scoring atau narasi yang digunakan, penataan bahasa, sinematografi, dan berbagai aspek lainnya yang sudah ada pada proses mapping analisa data. j. Pengambilan Gambar dan Pengolahan Gambar (editing) 1. Metode pengambilan gambar dan pengolahan gambar (editing) mengacu pada studi literatur seperti yang telah diulas di Bab II. 2. Dari metode yang di dapat dari studi literatur kemudian dikomparasi dengan komparator yang sudah rilis/beredar/dikeluarkan secara resmi dan berhasil. 3. Setelah semua data diperoleh, maka peneliti dapat menggunakan sesuai kebutuhan. 3.2.2 Jenis Data a.
Data Primer Data primer merupakan data yang langsung bisa diambil dari sumbernya.
Suatu obyek atau dokumen original, material mentah dari perilaku yang disebut first-hand information. Data yang dikumpulkan dari situasi aktual ketika peristiwa terjadi. Data primer yang dikumpulkan dalam perancangan ini adalah hasil deep interview/wawancara dengan berbagai narasumber dan hasil observasi. Data ini digunakan mulai dari untu penelusuran masalah hingga pengumpulan data terkait content video promosi. Hasil data primer yang berhasil dikumpulkan yaitu: •
Kuisioner Pendekatan kuesioner dilakukan untuk mendapatkan data yang sangkut pautnya dengan masyarakat. Kuisioner disebar kepada masyarakat Surabaya baik laki-laki maupun perempuan dengan rentang usia 18-40 tahun. Tidak ada spesifikasi dalam pekerjaan, tingkat pendidikan dan pengeluaran. Diutamakan kepada masyarakat Surabaya
60
dan luar Surabaya yang mengetahui tentang taman kota di Surabaya. -
Data Kuisioner 1. Metode Penyebaran
: Media Online dan Secara Langsung
2. Jumlah Responden
: 200 orang
3. Jenis Kelamin
: Laki-laki dan Perempuan
4. Pendidikan
: Bebas
5. Pertanyaan
: Terlampir
Kuisioner dilakukan untuk memperoleh data sebagai berikut: 1. Destinasi taman kota favorit masyarakat Surabaya 2. Kegiatan yang dilakukan oleh pengunjung. 3. Komentar atau opini publik terhadap taman kota di Surabaya 4. Media untuk mendapatkan informasi tentang Taman Kota •
Wawancara Mendalam
Hasil wawancara dengan pihak Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Surabaya selaku stakeholeder dan kebeberapa pihak yang memahami terkait taman kota. Wawancara dengan pihak stakeholder dilakukan untuk memperoleh data sebagai berikut : 1. Masalah dan kebutuhan yang ada pada taman kota di Surabaya 2. Langkah atau upaya yang dilakukan pemerintah terhadap taman kota Surabaya 3. Interest masyarakat terhadap taman kota di Surabaya 4. Opini atau masukan dari pihak stakeholder terhadap perancangan vidio promosi taman kota di Surabaya
Hasil wawancara mendalam dengan narasumber yang ahli
dalam bidang sinematografi dan vidio promosi. Wawancara dengan narasumber tersebut dilakukan untuk memperoleh data sebagai berikut : 1. Teknik yang paling tepat digunakan dalam video promosi.
61
2. Berapa menit durasi ideal dalam pembuatan video promosi. 3. Proses produksi vidio promosi 4. Keseluruhan terkait tentang sinematografi 5. Pembuatan alur atau narasi dalam sebuah vidio 6. Gaya visual yang baik digunakan dalam pembuatan video promosi. •
Studi pustaka dan Analisa data dari instansi yang sudah ada diberbagai media yang dibuat mulai dari website resmi
•
Observasi langsung di beberapa taman kota di Surabaya
b.
Data Sekunder 1. Informasi dari studi artefak 2. Eksisting. 3. Kompetitor dan komparator. 4. Teori-teori pendukung pembahasan dan literatur-literatur yang sesuai. 5. Informasi-informasi fasilitas umum khususnya taman kota 6. Studi komparator dari observasi melalui internet.
7.
Hasil observasi dan tinjauan langsung ke lapangan
3.2.3 Teknik Pengumpulan Data 1.
Wawancara
Dalam perancangan vidio promosi taman kota Surabaya,
data juga diperoleh melalui Deep Interview yang dilakukan dengan stakeholder terkait selaku pengelola taman kota Surabaya. Deep Interview ini bertempat di kantor Dinas Kebersihan dan Pertamanan Surabaya dengan memberikan 3 bahasan utama seputar permasalahan terkait taman kota, internal Dinas Kebersihan dan Pertamanan Surabaya serta tanggapan terhadap
62
perancangan vidio promosi taman kota Surabaya yang masingmasing berisi enam pertanyaan.
Wawancara mendalam yang lain juga dilakukan dengan
narasumber yang ahli dalam bidang sinematografi dan video promosi. Wawancara ini dilakukan dengan Bapak Ivander Aditya selaku pimpinan produksi perusahaan vidiografi yang ekspert dalam bidang video promosi, AVB Media Bali. Kemudian dengan Angela Thea selaku Marketing dan Sales Manager di AVB Media Bali. Dan wawancara juga dilakukan kepada Bapak Nanang selaku Kepala Bagian Promosi Pariwisata Disbudpar, Surabaya 2.
Kuesioner
Metode kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan opini
publik terhadap konten taman kota Surabaya dan kebutuhan wisatawan terhadap vidio promosi. Kuesioner juga dapat digunakan untuk menentukan segmentasi pasarnya dan gaya visual apa yang disukai audience yang akan dijadikan sebagai acuan dalam mendesain vidio promosi taman kota Surabaya. 3.
Observasi
Observasi (Pengamatan), yaitu kegiatan mencermati
langsung secara visual terhadap kondisi obyek penelitian. Beberapa informasi yang didapatkan dari hasil observasi adalah ruang, pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, keadaan atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Pada metode ini dilakukan pengamatan dan pencatatan secara langsung mengenai keadaan dan suasana di taman kota Surabaya, sehingga dapat menentukan konten dan gaya visual yang tepat untuk pengaplikasian vidio promosi taman kota.
63
Observasi dilakukan di kawasan taman kota Surabaya dengan tujuan mengamati secara langsung suasana, masalah, kondisi, dan gambaran umum terkait taman kota guna mengetahui karakteristik taman kota Surabaya yang nantinya juga akan digunakan dalam menentukan big idea. Beberapa temuan terkait kondisi taman kota Surabaya adalah sebagai berikut: 1. Permasalahan yang menghambat berkembangnya taman kota Surabaya adalah masalah kesadaran masyarakat untuk ikut menjaga keindahan dan kebersihan taman kotanya, beberapa taman kota saat akhir pekan menjadi kotor dan harus dibereskan oleh dinas kebersihan. 2.
Suasana kekeluargaan dan kenyaman begitu dirasakan saat berada di taman kota Surabaya karena taman kota telah ditata sedemikian rupa untuk kenyamanan masyarakat
3.
Selain potensi keindahan dan fasilitas, taman kota Surabaya juga memiliki keunggulan dibidang koleksi tanaman dan tumbuhannya yang terus dirawat dengan baik oleh pemerintah
4.
Konsep tematik yang di buat pemerintah menjadi hal yang menarik dan yang menbedakan antara satu taman kota dan yang lainnya Observasi juga dilakukan guna mengamati secara langsung
konten tentang taman kota Surabaya yang akan diaplikasikan pada vidio promosinya. Desain vidio promosi taman kota Surabaya yang dihasilkan harus dapat memvisualisasikan ciri khas dan keunikan taman kota Surabaya sehingga dapat bersaing dengan taman kota lain. 4.
User Testing User testing atau Uji Penerimaan Pengguna adalah suatu proses
64
pengujian oleh pengguna yang dimaksudkan untuk menghasilkan dokumen yang dijadikan bukti bahwa produk/jasa yang telah dikembangkan telah dapat diterima oleh pengguna, apabila hasil pengujian (testing) sudah bisa dianggap memenuhi kebutuhan dari pengguna.
Dalam perancangan ini user testing didapat dari hasil kuesioner
oleh 58 responden untuk mendapatkan data berupa opini public tentang kualitas vidio promosi Taman Kota Surabaya ini. 3.3
Alur Perancangan Untuk menghasilkan rancangan desain Vidio Promosi Taman Kota di Surabaya yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan makan dibentuk sebuah alur perancangan sebagai berikut :
65
Bagan 3.1 Alur perancangan (Sumber : Agustario, 2016)
66
3.4
Kriteria Desain • Penentuan variabel penelitian Dalam perancangan Vidio Promosi Taman Kota di Surabaya meliputi
beberapa variabel penelitian yang akan dibahas. Variabel berupa fasilitas taman kota, tema, koleksi tanaman, keunikan, fakta, aspek estetika, narasi, durasi, dan visual. • Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan merupakan kesimpulan peneliti dalam mengambil keputusan untuk keluaran desain dan penetapan media pada final desain berikutnya.
Bagan 3.2 Kriteria Desain (Sumber : Agustario, 2016)
67
3.5 Protokol Riset
Bagan 3.3 Protokol Riset (Sumber : Agustario, 2016)
68
3.5.1 Depth Interview dengan Narasumber Sinematografi PEDOMAN WAWANCARA Perancangan Vidio Promosi Taman Kota Surabaya Informan
: Ahli Sinematografi dan Vidio Promosi
Nama
: Ivander Aditya
Jabatan
: Pimpinan Produksi AVB Bali
(Perusahaan Vidiografi di Bali)
Hari/Tanggal
: Sabtu, 12 Maret 2016
Pukul
: 09.00 WITA
Tabel 3. 1 List Pertanyaan Ivander Aditya Fokus Penelitian
Teknik pengambilan gambar Data berupa informasi penjelasan teknik
Jenis Data
pengambilan gambar yang menarik dan unik untuk sebuah vidio promosi
1. 1. Bagaimana teknik pengambilan gambar yang menarik untuk diaplikasikan kedalam Pertanyaan
vidio promosi sehingga vidio promosi nantinya
mampu
menarik
perhatian
masyarakat dan menjawab kebutuhan ? Fokus Penelitian Jenis Data 2.
Durasi ideal dalam merancang vidio promosi Data berupa penjelasan teknik durasi ideal dalam merancang vidio promosi 2. Berapa lama durasi yang ideal dalam
Pertanyaan
merancang
vidio
promosi
terkomunikasikan ke audience ?
agar
69
Tabel 3.1 Tabel List Pertanyaan Ivander Aditya Fokus Penelitian
Jenis Data 3.
Tentang narasi/alur sebagai unsur dalam vidio promosi Data berupa penjelasan terkait narasi/alur sebagai unsur dalam vidio promosi 3. Bagaimana proses pembuatan narasi/alur
Pertanyaan
dalam pengaplikasian vidio promosi ? 4. Apa saja yang harus diperhatikan saat membuat narasi/alur untuk vidio promosi ?
Fokus Penelitian
4.
Jenis Data
Pertanyaan
Tentang tren gaya visual pada vidio Data berupa penjelasan tentang tren gaya visual pada vidio 5. Gaya visual vidio seperti apa yang menjadi tren dan menarik untuk diikut ?
Fokus Penelitian
Tentang sinematografi
Jenis Data
Data berupa penjelasan sinematografi 6. Hal – hal apa yang menjadi perhatian
5.
khusus dalam pembuatan vidio dalam Pertanyaan
menyampaikan ide/cerita ? 7. Apa
menjadi
point
penting
dalam
merancang vidio promosi ? Fokus Penelitian 6.
Jenis Data Pertanyaan
Referensi vidio promosi Data berupa contoh referensi vidio promosi yang pernah dirancang narasumber (permintaan dokumen pribadi narasumber)
70
Tabel 3.1 Tabel List Pertanyaan Ivander Aditya Opini atau saran terhadap perancangan vidio
Fokus Penelitian
promosi taman kota Surabaya Data berupa diskripsi terkait opini narasumber
7.
Jenis Data
atau saran terhadap perancangan vidio promosi taman kota Surabaya 8. Apa saran/masukan atau opini untuk
Pertanyaan
perancangan vidio promosi taman kota Surabaya ini ?
3.5.2 Depth Interview dengan Narasumber Marketing Vidiografi PEDOMAN WAWANCARA Perancangan Vidio Promosi Taman Kota Surabaya Informan
: Marketing & sales Manager
Nama
: Angela Thea
Jabatan
: Marketing & sales Manager di AVB Media Asia
(Perusahaan Vidiografi di Bali)
Hari/Tanggal
: Minggu, 13 Maret 2016
Pukul
: 14.00 WITA
Tabel 3. 2 Tabel List Pertanyaan Angela Thea Fokus Penelitian Jenis Data 1.
Segmentasi audience Penjelasan tentang langkah untuk menentukan target audience 1. Bagaimana
Pertanyaan
kreatif
dalma
menentukan segmentasi/audience produk kita ?
proses
71
Tabel 3.2 Tabel List Pertanyaan dengan Angela Thea Fokus Penelitian 2.
Jenis Data Pertanyaan Fokus Penelitian
Talent vidio Penjelasan tentang hal – hal yang harus diperhatikan untuk menentukan talent 1. Apa saja yang harus diperhatikan dalam memilih talent ? Strategi Media Penjelasan tentang Media/platform yang
Jenis Data 3.
dapat digunakan untuk proses publikasi dan timing publikasi 1. Bagaimana cara menentukan strategi media
Pertanyaan
yang tepat agar tujuan dari vidio promosi dapat tercapai ?
Fokus Penelitian
4.
Jenis Data
Pertanyaan Fokus Penelitian 5.
Jenis Data Pertanyaan
Tentang tren gaya visual pada vidio Data berupa penjelasan tentang tren gaya visual pada vidio 1. Gaya visual vidio seperti apa yang menjadi tren dan menarik untuk diikut ? Referensi vidio promosi Data berupa contoh referensi vidio promosi yang pernah dirancang narasumber (permintaan dokumen pribadi narasumber)
72
Tabel 3.2 Tabel List Pertanyaan dengan Angela Thea Opini atau saran terhadap perancangan vidio
Fokus Penelitian
promosi taman kota Surabaya Data berupa diskripsi terkait opini narasumber
6.
atau saran terhadap perancangan vidio
Jenis Data
promosi taman kota Surabaya 1. Apa saran/masukan atau opini untuk Pertanyaan
perancangan vidio promosi taman kota Surabaya ini ?
3.5.3 Depth Interview dengan Dinas Pariwisata Surabaya PEDOMAN WAWANCARA Perancangan Vidio Promosi Taman Kota Surabaya Informan
: Dinas Pariwisata Surabaya
Nama
: Bapak Nanang
Jabatan
: KaBag. Promosi Pariwisata, Disbudpar Surabaya
Hari/Tanggal
: Selasa, 15 Maret 2016
Pukul
: 10.00 WIB
Tabel 3. 3 List pertanyaan dengan Bapak Nanang Sistem pengelolahan, dan berbagai program Fokus Penelitian
Kota Surabaya
1. Jenis Data
pariwisata yang telah dilakukan untuk Taman
Data berupa informasi sistem pengelolahan dan program kepariwisataan
73
Tabel 3.3 Tabel List Pertanyaan dengan Bapak Nanang 1. Bagaimana selama ini sistem pengelolahan Taman Kota di Surabaya ?
Pertanyaan
2. Apa saja program kepariwisataan untuk taman kota di Surabaya yang sedang dan akan dikerjakan ? Statistik data kunjungan wisata di Surabaya dan
Fokus Penelitian
dijadikan sebagai tempat wisata unggulan Surabaya
2. Jenis Data Pertanyaan Fokus Penelitian
3.
daftar taman kota di Surabaya yang bisa
Jenis Data
Data kualitatif dari jumlah kunjungan wisatawan dan daftar taman kota di Surabaya (permintaan arsip negara statistik) Masalah – masalah/kendala terkait yang dihadapi wisata taman kota di Surabaya Masalah – masalah dan kendala terkait yang dihadapi wisata taman kota di Surabaya 5.
Pertanyaan
Apa saja masalah terkait pengembangan wisata taman kota di Surabaya ini yang dihadapai pengelola taman kota ?
Fokus Penelitian
Gambaran umum tentang taman kota di Surabaya
4. Jenis Data
Cerita secara luas dan lengkap tentang taman kota di Surabaya
74
Tabel 3.3 Tabel List Pertanyaan dengan Bapak Nanang 6.
Bagaimana gambaran umum tentang taman
kota
di
pelayanan,
Pertanyaan
Surabaya,
keunikan,
fasilitas, ataupun
keunggulannya ? 7.
Apa yang menjadi daya tarik taman kota di Surabaya dibanding taman di kota lain ?
Fokus Penelitian
Tanggapan mengenai kegiatan promosi taman kota di Surabaya Opini atau tanggapan mengenai kegiatan
5.
Jenis Data
promosi taman kota di Surabaya yang akan dirancang
Pertanyaan
8.
Bagaimana
pendapat
soal
kegiatan
promosi taman kota di Surabaya? Fokus Penelitian Jenis Data
Konten atau keunikan yang ingin dimunculkan ke dalam vidio promosi taman kota di Surabaya Konten atau keunikan yang ingin ditonjolkan
6. 9. Pertanyaan
Konten apa yang ingin divisualkan kedalam media vidio promosi ?
10. Apa keunikan atau ciri khas taman kota di Surabaya yang ingin ditonjolkan ? Fokus Penelitian
7.
Jenis Data
Pertanyaan
Harapan untuk kegiatan kegiatan promosi taman kota di Surabaya Harapan untuk kegiatan promosi pariwisata terkait konten taman kota di Surabaya 11. Apa harapan yang ingin dicapai terhadap vidio promosi yang akan dirancang ?
75
3.5.4 Kuesioner (kepada 100 responden)
1. Jenis kelamin
1.
Laki-Laki 2. Perempuan
2. Umur 3. 15-20 Tahun 4. 21-25 Tahun 5. 26-30 Tahun 6. 31-35 Tahun 7. >35 Tahun
3. Domisili (kota/kabupaten) ?
4. Pekerjaan 8. Pelajar/Mahasiswa 9. PNS 10. Wiraswasta 11. Karyawan/Swasta 12. Other: 5. Pendidikan terakhir 13. SD 14. SMP 15. SMA/SMK 16. D1/D3
6. Pendapatan per bulan (Rupiah) 17. < 500.000 18. 500.000 - 2.000.000 19. 3.000.000 - 5.000.000 20. > 5.000.000
76
7. Apabila berkunjung ke Surabaya apa hal yang paling anda cari ? 21. Kuliner 22. Mall 23. Taman 24. Café 25. Lainnya_______________ (diisi) 8. Pernah atau tidak anda memanfaatkan taman kota/alun – alun/hutan kota 26. Pernah 27. Tidak Pernah 28. Tidak tau/tidak jawab 9. Alasan tersering anda ke taman kota di Surabaya ? 29. CFD 30. Event 31. Olahraga 32. Nongkrong 33. Foto 34. Lainnya, _______________ (diisi) 10. Kapan anda mengunjungi taman kota di Surabaya ? 35.Setiap hari 36.weekend 37.1 bulan sekali 38.lebih dari itu, _______________ (diisi) 11. Apabila akan dirancang vidio promosi untuk taman kota, konten apa yang menurut anda menarik diunggulkan ? 39.fasilitas 40.koleksi flora dan fauna 41.keunggulan lain 42.tema 43.sejarah
77
12. Menurut anda, sudah memadai atau belumkah ketersediaan fasilitas taman kota di Surabaya ? 44.Memadai 45.Tidak memadai 46.Tidak tahu/tidak jawab
78
“Halaman ini Sengaja Dikosongkan”
BAB IV ANALISA HASIL RISET 4.1
Hasil Penggalian Data Penggalian atau pengumpulan data merupakan proses pencarian data
pada sumber-sumber terkait yang berrhubungan dengan subyek penelitian. Penelitian yang telah dilakukan untuk mendapatkan data-data yang relevan dengan subyek perancangan video promosi Taman Kota di Surabaya adalah wawancara, observasi, dan penyebaran kuesioner.
4.1.1 Wawancara Wawancara dilakukan dengan KaBag. Promosi Pariwisata Disbudpar Surabaya, Bapak Nanang, yang dilaksanakan pada: Tanggal
: Selasa, 15 Maret 2016
Jam
: 10.00 WIB
Lokasi
: Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Surabaya
Jl. Adityawarman 110 Surabaya
Informasi yang diperoleh dari narasumber Bapak Nanang, KaBag. Promosi Pariwisata Disbudpar Surabaya adalah sebagai berikut : 1. Data kunjungan obyek wisata mulai dari tahun 2012 hingga tahun 2015. 2. Kriteria Potensi Wisata
Dalam mengembangkan obyek wisata, terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan. Salah satunya kriteria potensi wisata yang dapat dijadikan sebagai obyek wisata. Potensi wisata minimal harus mempunyai 3A, yaitu: a. Accessibility Akses untuk menjangkau lokasi wisata harus memadai. Transportasi menuju lokasi wisata harus jelas sehingga dapat mempermudah para wisatawan untuk mengunjungi lokasi wisata. 79
80
b. Amenity
Sarana dan fasilitas harus memadai. Perbaikan infrastruktur dan
penyediaan layanan wisatawan harus ada. Sehingga ketika wisatawan sampai pada lokasi wisata, tidak dibuat bingung karena belum adanya kesiapan dalam aspek amenitasnya. c. Attraction Daya tarik potensi wisata dalam hal ini adalah wisata taman kota. Banyak potensi wisata taman kota yang ada di Surabaya, namun kembali kepada aspek lain yang belum memadai, sehingga belum siap untuk dipromosikan lebih. 3. Sistem pengelolaan taman kota khususnya beberapa taman kota yang ada di Surabaya masih belum terstruktur. 4. Saat ini, taman kota yang menjadi andalan dan sudah terbukti dapat menarik banyak pengunjung adalah Taman Bungkul yang telah mendapat penghargaan internasional 5. Media promosi yang dilakukan untuk memperkenalkan taman kota di Surabaya, sudah pernah dipromosikan melalui website resmi Surabaya, berita – berita pers. 6. Dinas Kebersihan dan pertamanan Surabaya berharap pengembangan potensi taman kota yang ada di Surabaya dapat ditingkatkan lagi. 4.1.2 Observasi Berikut ulasan hasil observasi ke 9 taman kota di Surabaya :
81
Gambar 4.1 Hasil Observasi Taman Bungkul (Sumber : Agustario, 2016)
Gambar 4.2 Hasil Observasi Taman Flora (Sumber : Agustario, 2016)
82
Gambar 4.3 Hasil Observasi Kebun Bibit Wonorejo (Sumber : Agustario, 2016)
Gambar 4.4 Hasil Observasi Taman Apsari (Sumber : Agustario, 2016)
83
Gambar 4.5 Hasil Observasi Taman Prestasi (Sumber : Agustario, 2016)
Gambar 4.6 Hasil Observasi Taman Ekspresi (Sumber : Agustario, 2016)
84
Gambar 4.7 Hasil Observasi Taman Buah Undaan (Sumber : Agustario, 2016)
Gambar 4.8 Hasil Observasi Taman Jayengrono (Sumber : Agustario, 2016)
85
Gambar 4.9 Hasil Observasi Taman Mundu (Sumber : Agustario, 2016) 4.1.3 Kuesioner Selain melakukan wawancara, juga dilakukan penyebaran kuesioner guna mendapatkan informasi mengenai tanggapan responden tentang perancangan video promosi Taman Kota di Surabaya. Hasil kuesioner adalah sebagai berikut: Metode Penyebaran : Media Online (Sementara) Jumlah Responden : 150 Orang (Sementara) Jenis Kelamin
: Laki-laki dan Perempuan
Pertanyaan
: Terlampir
Tujuan dari kuesioner adalah untuk memperoleh data sebagai berikut: 1. Kebiasaan/Kegiatan responden dalam menanggapi wisata urban khususnya taman kota 2. Taman Kota Favorit responden di Surabaya 3. Opini terhadap media
86
•
Taman Favorit 45
Taman Apsari Taman Prestasi
51 40
Taman Ekspresi Taman Buah Undaan
30 48
Taman Jayangrono 38
Taman Flora/Bibit
32
Taman Bibit Wonorejo
62
Taman Bungkul 34
Taman Mundu
•
Kegiatan menarik di Taman Kota 60
Bersantai Jalan - jalan
47
Anak bermain
40 60
Foto - foto Olahraga Kuliner
20 12
•
Media untuk mendapatkan vidio promosi taman kota Website
45
Sosial Media
51
Event Media Cetak
40 30 Diagram 4.1 Hasil Kuesioner (Sumber : Agustario, 2016)
87
Analisa hasil kuesioner yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Taman Kota di Surabaya yang menjadi Favorit responden adalah Taman Bungkul, yang dimana memang sudah tidak ragukan lagi ketenarannya dikalangan wisatawan lokal maupun mancanegara, kemudian secara berurutan terdapat Taman Prestasi, Jayangrono, Apsari, Ekspresi, Flora/Bibit, Mundu, Bibit Wonorejo, dan yang terakhir Taman Buah Undaan. 2. Aktivitas yang sering dilakukan responden secara berurutan adalah bersantai, kemudian berurutan yaitu olahraga, kumpul dengan komunitas, wisata kulner, dan melakukan kegiatan kampanye. Dapat disimpulkan bahwa masyarakat juga menikmati dan memanfaat keberadaan Taman Kota, antusias mereka untuk berkegiatan di Taman Kota terbilang tinggi. 3. dan Platform yang memudahkan responden dalam mendapatkan vidio promosi Taman Kota Surabaya ialah sosial media, melihat hampir 98% masyarakat urban kini sangat akrab dengan keberadaan gadget dan internet. 4.2
Analisa Data
4.2.1 Analisa Permasalahan Berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah dilakukan mulai dari wawancara dengan narasumber terkait, observasi ke lokasi taman kota, sampai penyebaran kuesioner, terdapat beberapa permasalahan yang nantinya akan dikelompokkan dan dianalisa kebutuhan apa yang sesuai dengan permasalahan yang ditemukan. Yang pertama adalah permasalahan dari pihak pengelola. Surabaya memiliki potensi taman kota yang sangat besar. Namun pengelolaan yang dilakukan oleh stakeholder masih pada tahap internal, yaitu mengedukasi masyarakatnya untuk lebih peduli lingkungan dan meningkat minta masyarakat Surabaya untuk mengunjungi taman kota. Dinas pertamanan belum melakukan upaya promosi yang terintegrasi terkait dengan taman kota di Surabaya Pengelompokkan masalah yang kedua adalah tentang pengenalan lokasi
88
taman kota entah itu dari event -event yang ada di taman kota maupun melalui media-media untuk mengenalkan ataupun mempromosikan wisata taman kota. Dinas Pertaman Surabaya mempunyai media-media dalam mempromosikan taman kota wisata yang ada di Surabaya, salah satunya adalah website resmi Surabaya.go.id. Namun, website resmi Surabaya ini belum mencakup informasi mengenai lokasi taman wisata secara menarik, hanya menampilkan foto-foto amatir dan ulasan singkat mengenai lokasi taman kota tersebut. 4.2.2 Analisa Kebutuhan Formulasi kebutuhan didapatkan dari hasil analisa formulasi masalah yang telah dijabarkan. Dari hasil formulasi masalah terdapat 2 pengelompokkan permasalahan sesuai dengan fokus yang di analisa. Yang pertama adalah mengenai permasalahan pengelolaan dari sisi internal. Dinas Pertamanan Surabaya belum mempersiapkan pengembangan tahap eksternal seperti promosi. Kebutuhan berdasarkan permasalahan tersebut adalah adanya upaya promosi yang terintegrasi dan efektif sehingga mampu menarik perhatian masyarakat luar Surabaya atau bahkan luar negeri untuk datang dan mengunjungi taman kota Surabaya. Yang kedua adalah alat atau media untuk memperkenalkan lokasi taman kota yang kurang maksimal dan memadai. Yang dibutuhkan dari permasalahan ini adalah bagaimana orang yang ingin mengunjungi taman kota di Surabaya mendapatkan informasi secara lengkap dan mendetail sehingga ekspektasi akan pemikiran yang timbul setelah melihat promosi yang ada dapat terpenuhi.
BAB V KONSEP DESAIN 5.1
Proses Desain
Bagan 5.1 Bagan proses Desain (Sumber : Agustario, 2016)
89
90
Bagan 5.2 Bagan proses Desain (Sumber : Agustario, 2016)
91
Bagan 5.3 Bagan Konsep Desain (Sumber : Agustario, 2016)
5.1.1 Konsep Komunikasi Konsep komunikasi yang akan digunakan adalah menginformasikan secara persuasif tentang Taman Kota di Surabaya sebagai alternatif tempat wisata yang tak kalah menarik untuk dikunjungi, karena selain indah juga memiliki keanakeragaman flora dan fauna serta objek-objek yang menawan yang bertahan hingga saat ini dan juga memiliki kegiatan yang menarik untuk dinikmati. Keasrian dan tata Taman Kota di Surabaya yang terbilang modern menjadi daya tarik sendiri dan value lebih bagi Surabaya. Selain itu kawasan Taman Kota Surabaya juga dapat dijadikan obyek persuasif dengan mengangkat
92
aktifitas yang memanfaat. Taman Kota sebagai tempat berkumpul. “Sparkling the green city” adalah tema yang akan di angkat pada konsep komunikasi disini. Dengan menunjukan talent yang mempresentasikan keluarga modern yang berlibur dan bersantai serta melakukan aktifitas yang seru dan menikmati beberapa fasilitas Taman Kota Surabaya. 5.1.2 Konsep Visual Dari konsep (how to say) tersebut di atas diturunkan ke dalam kriteria desain, yaitu ketentuan-ketentuan dasar yang melandasi konsep desain, sehingga desain yang dihasilkan sesuai dengan konsep perancangan. Dimana hal itu berpengaruh terhadap berhasil tidaknya tujuan yang ingin dicapai dalam perancangan. Konsep desain dalam perancangan ini adalah “Sparkling the green city” yaitu mendukung branding dari Surabaya itu sendiri yang telah dibangun yaitu “Surabaya Sparkling” yang berarti Surabaya menawarkan suatu suasana kota metropolis berbeda dari kota besar lainnya yang ada di Indonesia. Surabaya menjadi kota yang nyaman penuh dengan kemeriahan dan kebahagiaan. Sedangkan Green City adalah image baru yang ingin didapat dari keberadaan Taman Kota di Surabaya. Konsep Green City ingin mempresentasikan bahwa Kota Surabaya merupakan kota yang besar dengan tingkat mobilitas yang tinggi namun akan tetap terasa nyaman dan asri karena keberadaan Taman Kota. Sehingga konsep utama dari “Surabaya Sparkling” yang telah dibangun selama ini akan tetap terjaga. Dan Taman kota sebagai value yang ingin ditawarkan oleh Surabaya untuk membuat wisatawan maupun warganya nyaman berada di Surabaya. Berdasarkan studi analisa mengenai beberapa video pembanding / eksisiting, maka didapatkan kriteria desain sebagai berikut : • Durasi
: 1 menit hingga 2 menit
• Kecepatan gambar
: Normal, slow motion dalam beberapa scene untuk mendramatisir dari scene tertentu.
• Tone Warna
: Flat dan berubah-ubah disesuaikan dengan mood
93
yang diharapkan dari scene-scene yang ada. • Transisi
: Cut to Cut.
• Konten
: Menampilkan keunikan atau ciri khas dan aktifitas menarik yang terjadi di Taman Kota Surabaya.
• Jarak
: Long shot, extreme long, medium dan close up.
• Angle Camera
: Normal, Aerial, dan Wide
• Lighting
: Sebagian besar menggunakan cahaya asli, beberapa menggunakan
lighting
tambahan
untuk
memperjelas image pada saat malam hari. • Talent
: Menggunakan 1 keluarga yang terdiri dari seorang ibu, seorang ayah, satu anak laki – laki, dan satu anak perempuan
• Motion Graphic
: Digunakan pada awal video untuk menganimasikan logo dari project vidio promosi Taman Kota Surabaya
• Typoghraphy
: pada konsep video ini tidak menggunakan hal-hal pendekatan tipografi kecuali pada penempatan logo dari project vidio promosi Taman Kota Surabaya
• Narasi
: Pada konsep video promosi ini narasi ditampilkan pada shoot objek Taman Kota Surabaya yang diambil. Walau terdapat talent namun tidak menggunakan dialog untuk memfokuskan antara music latar dengan penampilan visual yang di tunjukan oleh penulis selaku pembuat video
Dalam perancangan ini penekanan informasinya adalah Taman Kota di
Surabaya sebagai pilihan tujuan wisata di kota metropolis yang tak kalah menarik dan mengedukasi masyarakat serta menyuguhkan kegiatan yang menyenangkan yang bisa dilakukan di kota dengan kesibukan yang padat.
94
5.2
Produk Output Produk yang dihasilkan dalam perancangan ini adalah video
promosi destinasi wisata Taman Kota Surabaya dengan liburan menyenangkan dan ciri khas Taman Kota Surabaya dengan gaya dokumenter yang menampilkan potensi wisata taman kota Surabaya dan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh
wisatawan
dengan
berfokus
menunjukan
beragam
aktivitas,
keanekagaraman tumbuhan dan fasilitas di taman kota Surabaya, keanekaragaman ekosistem maupun flora dan fauna yang terjaga dengan baik maupun aktivitas kreatif yang berada di Taman Kota Surabaya. Berlandaskan eksisting yang dibahas pada bab 2 dan hasil kuisioner yang telah disebar, maka video promosi Taman Kota Surabaya akan dibuat secara dokumenter dengan durasi ±2 menit masing – masing vidio dengan menunjukan potensi utama wisata Taman Kota di Surabaya 5.3
Strategi Media Video promo ini diturunkan menjadi beberapa media yang digunakan
untuk lebih mempermudah sampai ke audien. Media yang dimaksud dalam perancangan ini adalah media elektronik dan multimedia (seperti Video promosi, Teaser). Media yang digunakan akan didukung dengan event tertentu yang akan dilakukan pada kurun waktu tertentu. Strategi media ditentukan oleh pertimbangan terhadap esensi media: 1. Cakupan Daya jangkau yang luas, meliputi wilayah lokal atau nasional maupun internasional, mampu mencapai khalayak sasaran selengkap, semaksimal, dan seekonomis mungkin. 2. Frekuensi Tingkat pengulangan - pengulangannya yang tinggi sehingga melekat didalam benak khalayak. 3. Target Penentu sasaran yang tepat dan hanya sedikit pemborosan yaitu dengan
95
memanfaatkan media semaksimal mungkin sehingga menguntungkan. 5.4
Strategi Penempatan Strategi penempatan media untuk lebih memudahkan video promo ini
sampai ke audien. Penempatan video promo maupun media turunannya di kelompokkan dalam beberapa tempat yang nantinya dapat di implementasikan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pihak stakeholder, seperti: 1. Televisi Mempunyai tujuan untuk menjangkau audien seluas-luasnya tentang wisata cagar alam kepulauan Karimunjawa. Tayangan iklan TV baik langsung maupun tidak langsung memberikan dampak yang cukup besar bagi audien. Selain iklan tv, penggunakan motion logo dan video promosi dengan gaya dokumenter juga bisa di implementasikan dalam sebua acara tv. a. TVC b. Film Dokumenter c. Advetorial 2. Transmedia (Transportasi Media) Meliputi semua kendaraan transportasi umum yang dapat menayangkan video promo ini. Video promo dapat ditampilkan selama perjalanan. a. Bus antar provinsi b. Kapal pesiar c. Pesawat d. Kereta Api 3. Tempat Umum Penempatan media di tempat umum dapat dilakukan di beberapa tempat strategis seperti yang disebutkan. a. Foodcourt b. Stasiun c. Terminal bus d. Bandara
96
e. Lobby hotel f. Kamar-kamar hotel g. Lobby perkantoran 4. Web Pengungahan video diletakan di Sosial media dan juga diletakan pada website resmi pemerintah Surabaya. a. Web resmi Kota Surabaya b. Sosial media seperti Facebook, Youtube, Vimeo, dll. c. Web biro wisata baik domestik maupun mancanegara. 5. Event Memanfaatkan event sebagai sarana menayangkan video promo wisata Taman Kota Surabaya. Salah satu event yang sering diadakan oleh Dinas Pariwisata Surabaya adalah pameran pariwisata. a. Pameran pariwisata (Regional, Nasional, International). Acara - acara tahunan yang telah direncanakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surabaya. b. Acara-acara tahunan yang telah direncanakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surabaya. 5.5
Konten Vidio Promosi
5.5.1 Bumper Dalam perancangan ini nantinya setiap video akan dimulai dengan munculnya bumper yang digrafis sedemikian rupa sehingga berintegrasi antar video lain. Berikut merupakan bumper yang akan ditempatkan pada video promosi taman kota Surabaya :
97
Gambar 5.1 Bumper setiap video promosi Taman Kota Surabaya (Sumber : Agustario, 2016) a. Deskripsi Konsep bumper di desain dari kumpulan stilasi ilustrasi taman kota. Stilasi ikon yang ditampilkan diantaranya : pohon, kursi taman, berbagai permainan anak, dan tumbuhan. Setiap bumper pada satu taman dengan yang lain memiliki ikon yang berbeda tergantung konten kegiatan dan fasilitas yang terdapat pada taman tersebut. Walaupun kesembilan bumper bentuknya hampir sama, tetapi setiap taman tetap dibedakan melalui ikon - ikon berbeda yang menampilkan keunikan masing – masing taman agar antar satu taman dan lainnya terdapat perbedaan. Penggunaan dominan warna hijau menjadi identitas dari bumper yang menginterpresentasikan warna taman. Bumper ini nantinya akan muncul pada detik kelima di awal video sebagai tanda permulaan setiap video, dan juga berfungsi sebagai pengikat video taman yang terintegrasi. Sehingga memberikan perhatian kepada audience bahwa video tersebut merupakan video promosi taman kota Surabaya.
98
b. Alternatif Desain
Gambar 5.2 Alternatif desain bumper video promosi Taman Kota Surabaya (Sumber : Agustario, 2016)
5.5.2 Judul Dalam perancangan ini nantinya setiap video akan dimulai dengan identitas taman berupa judul taman yang digrafis sedemikian rupa sehingga berintegrasi antar video satu dengan yang lain. Berikut merupakan grafis dari judul yang akan ditempatkan pada vidio promosi taman kota Surabaya :
Gambar 5.3 Judul video promosi Taman Kota Surabaya (Sumber : Agustario, 2016) a. Deskripsi Konten judul ini berfungsi memperjelas identitas/nama masing – masing video, grafisnya didesain serupa dengan bumper yang berasal dari stilasi taman, terdapat ikon pohon, dan tumbuhan. Warna hijau menjadi ciri khas taman dan
99
disesuaikan juga dengan bumper sehingga grafis video dari awal sampai akhir sama. b. Alternatif Desain
Gambar 5.4 Alternatif desain judul video promosi Taman Kota Surabaya (Sumber : Agustario, 2016)
5.5.3 Grafis dan transisi Grafis pada video promosi Taman Kota Surabaya ini berupa transisi video yang serupa antar video. Berikut colour tone yang digunakan untuk grafis video ini :
Gambar 5.5 Colour Tone video promosi Taman Kota Surabaya (Sumber : Agustario, 2016) Selanjutnya merupakan grafis dari transisi, yang akan ditempatkan pada video promosi taman kota Surabaya. Konsep transisi ini dibuat untuk memberikan kesan fun, dan ceria. Colour tone yang diambil juga disamakan
100
dengan bumper, judul, dan tagline. Transisi ini didesain juga untuk mengurangi rasa jenuh apabila terlalu banyak menggunakan transisi cut to cut, dan memberi kesan berbeda.
Gambar 5.6 Transisi video promosi Taman Kota Surabaya (Sumber : Agustario, 2016) 5.5.4 Tagline a. Deskripsi Dalam perancangan Vidio Promosi Taman Kota di Surabaya ini nantinya konten vidio juga berisi tagline – tagline yang mengandung makna persuasif untuk mengajak audience datang ke taman kota Surabaya. Setiap taman memiliki tagline berbeda yang menggambarkan keunikan dari taman itu sendiri. Warna yang digunakan juga disamakan dengan bumper, judul, dan tagline. Berikut merupakan grafis dari tagline yang akan ditempatkan pada vidio promosi taman kota Surabaya :
101
Gambar 5.7 Tagline video promosi Taman Kota Surabaya (Sumber : Agustario, 2016) b. Alternatif Desain
Gambar 5.8 Alternatif desain tagline video promosi Taman Kota Surabaya (Sumber : Agustario, 2016)
102
5.5.5 Fakta Dalam perancangan Vidio Promosi Taman Kota di Surabaya ini juga dibumbuhin konten fakta. Informasi ini dirasa penting untuk memberikan pengetahuan terhadap audience tentang setiap taman kota itu sendiri. Berikut merupakan detail fakta yang akan ditempatkan pada vidio promosi taman kota Surabaya : A. Bungkul park 1. The name of bungkul derived from sunan bungkul. A propagator figure of islam in surabaya. There is a tomb of him in the back of the park. 2. Bungkul park was awarded as “the 2013 asian townscape award” from united nations. 3. This park has an awards that is future gov awards 2013 level asia pacific, healthy city level national, e-procurement, and many more 4. Skatepark facilities for skaters and bmx cyclist 5. There is an event called “car free day” that held every sunday morning 6. At least, there are dozens of creative community are here 7. Playground for children B. Flora Park 1. There are deers that you can find here. Feeding and take a picture with deers is a favorite activity 2. This park has a lot of trees and plants, also a variety of animals 3. Toga continuation of “tanaman obat keluarga”, or family medicinal plants in english 4. There are various types of toga plants for a variety of functions 5. Outbound and playground area for children C. Wonorejo park 1. The lake is a favorite spot for visitors
103
2. Small pier in the lake is a great place to relax & take a picture 3. Processing organic waste into compost 4. Green house. You can learn various types of ornamental plants 5. All the existing plants in surabaya will be bred here 6. Playground for children D. Apsari park 1. Mr. Suryo is the first governor of east java 2. There is a text of his speech when reject ultimatum of colonizer 3. Grahadi bulding was built in 1795, used as a government office during the colonial era 4. Futsal field with syntethic grass that you can use for free E. Prestasi park 1. Restasi means achievement in english. This park has a replica monument of the achievements of surabaya city 2. Achievements that have been obtained by the city of surabaya is wahana tata nugraha 1992, adipura kencana, and many more 3. Boat tours to explore the river of kalimas. A favorite facility 4. Bomber b-26 includer, an original fighter aircraft in battle of crushing insurgents 5. Playground for children F. Ekspresi park 1. Ekspresi means expression in english. The theme of this park is expresses an artwork 2. Recycling junk into unique artwork. There are various types of artwork made from junk 3. Junk composed by motorcycle, tyre, barrel, metal, kitchen equipment, and many others.
104
4. This diorama tells of majapahit kingdom era, the entry of islam in java by sunan ampel, and proclamation by soekarno - hatta. 5. Library facilities G. Buah undaan park 1. A park seating that has a shape and colors such as fruits 2. Farious kinds of fruits is banana, starfruit, papaya, mango and others 3. Fountain with beautiful bursts in the middle of the park 4. Playground for children H. Jayengrono park 1. This park is oldest in surabaya. Has existed since the reign of daendels in 1808-1811 2. Jembatan merah (red bridge), is the location of the “battle of surabaya”. A historical moments 3. Jembatan merah plaza (jmp) is a middle-class mall in surabaya that sells a variety of product 4. Internatio building is a trading company during the colonial period, is the location killed of mallaby 5. Brigadier a.w.s mallaby is a british army leader killed in a shootout during the battle of surabaya 6. Random pattern of the floor which means a huge explosion that killed mallaby 7. Playground for children I. Mundu park 1. It has a modern and beautiful architectural forms 2. Dancing fountain with amazing bursts in the middle of the park 3. Gelora 10 nopember surabaya is a stadium of persebaya football club 4. Playground and mini vehicle rental for children
105
5.5.6 Map/peta Peta merupakan item penting pada video promosi Taman Kota di Surabaya ini. Peta nantinya akan ditampilkan pada bagian terakhir video sebagai penutup di setiap video. Berikut merupakan alternatif grafis peta pada video promosi Taman Kota di Surabaya :
Gambar 5.9 Alamat Taman Kota Surabaya (Sumber : Agustario, 2016)
Gambar 5.10 Alternatif Grafis Map pada video promosi Taman Kota Surabaya (Sumber : Agustario, 2016
106
Gambar 5.11 Grafis Map pada video promosi Taman Kota Surabaya (Sumber : Agustario, 2016) 5.5.7 Backsound
Backsound menggunakan musik instrumental dengan genre fun, happy,
dan energik untuk menampilkan kesan tersebut dalam video promosi taman kota Surabaya, dengan durasi kurang lebih 2 menit. Backsound didapatkan dari mengunduh gratis di internet yang tidak memiliki copyright. 5.5.8 Talent Konsep video promosi taman kota Surabaya ini, penulis menggunakan talent Keluarga, dan beberapa talent pendukung lainnya seperti Pemuda dan Sahabat. Video promosi taman kota Surabaya ini menggunakan talent karna yang ingin dilihatkan itu bukan hanya keindahan taman tetapi juga aktifitas dan penggunaan fasilitas dari taman sehingga membutuhkan talent untuk memperagakan hal tersebut.
107
1. Keluarga
Gambar 5.12 Talent Keluarga (Sumber : Agustario, 2016)
Terdiri dari Ayah, Ibu, dan 2 orang anak. Berperan dalam 9 taman yaitu taman Bungkul, taman Flora, taman Wonorejo, taman Apsari, taman Prestasi, taman Ekspresi, taman Buah Undaan, taman Jayengrono, dan taman Mundu. Talent keluarga ini memerankan kegiatan keluarga yang sedang melakukan aktivitas jalan – jalan, bersantai, berfoto, bermain, dan menikmati fasilitas lain yang ada di taman tersebut. Pemilihan talent keluarga tersebut berdasarkan rentang usia orang tua dan anak. Juga dilihat dari aspek aktivitas, sehingga keluarga yang dipilih yang mampu menyampaikan pesan aktivitas outdoor yang fun. Beberapa kriteria lain sebagai berikut : a. Ayah dengan rentang usia 40 – 50, seorang pekerja yang memiliki mobilitas kesibukan sebagai pekerja. Family man, yang sangat memproritaskan berkumpul dengan keluarga di akhir pecan. Seorang ayah yang peduli dengan sekitar, berfikiran terbuka, dan mengikuti tren. Penampilannya santai namun tetap berwibawa. b. Ibu dengan rentang usia 35 – 50. Seorang ibu rumah tangga maupun pekerja yang menjadikan keluarga sebagai prioritas utama. Peduli dan perhatian terhadap lingkungan sehat bagi keluarga. Berpenampilan sederhana, santai, namun penuh kasih sayang.
108
c. Dua anak kaka beradik dengan selisih usia 3-5 tahun, yang tertarik dengan kegiatan outdoor. Berhubungan sangat baik satu dengan yang lain, rukun, dan memberi dampak positif. Anak – anak yang berada pada masa penuh rasa keingintahuan yang tinggi, dan tidak takut mengeksplore hal baru. 2. Pemuda
Gambar 5.13 Talent Pemuda (Sumber : Agustario, 2016)
Terdiri dari 5 orang laki - laki dewasa yang berpakaian rapi sepulang dari
kantor dan akan bermain bola di Taman Apsari. Pemilihan talent tersebut berdasarkan style dan aktifitas yang dilakukan. Lima orang laki – laki dewasa ini dibutuhkan untuk mengimpresentasikan tentang pekerja muda yang penuh kegiatan didalam kantor, dan membutuhkan taman kota sebagai kawasan untuk melakukan kegiatan outdoor, yaitu bermain bola yang berada pada Taman Apsari. Tidak ada spesifikasi khusus terhadap tinggi dan postur tubuh, yang terpenting mereka mampu menyampaikan kesan sebagai laki – laki dewasa yang aktif dan minat pada kegiatan outdoor, dengan rentang usia 25-30. 3. Sahabat Talent sahabat ini memerankan kegiatan berkumpul dengan teman yang sedang melakukan aktivitas jalan – jalan, bersantai, berfoto, berbagi cerita,
109
bercanda, dan menikmati fasilitas lain yang ada di taman tersebut. Pemilihan talent ini untuk mengimpresentasikan sebagai remaja yang aktif, up to date, dan mewakili gaya fashion anak muda Surabaya. Gambaran terhadap anak muda Surabaya yang heboh dalam berteman, sangat mengikuti tren, dan up to date. Mereka dengan rentang usia 16 - 22 berada pada fase sekolah atau kuliah yang memiliki kesibukan dengan tugas dan rutinitas belajar sehari – hari sehingga membutuhkan kegiatan outdoor yang menyenangkan. Sahabat A
Gambar 5.14 Talent Sahabat A (Sumber : Agustario, 2016)
Terdiri dari 2 remaja perempuan dan 1 remaja laki-laki yang berperan
sebagai sahabat yang sedang bermain di taman kota. Berperan dalam 3 taman yaitu taman Ekspresi, taman Buah Undaan, dan taman Jayengrono. Sahabat B
110
Gambar 5.15 Talent Sahabat B (Sumber : Agustario, 2016) 5.6
Studi Eksperimental
5.6.1 Draft narasi dasar
111
Gambar 5.16 Draft Narasi dasar (Sumber : Agustario, 2016) Draft narasi dirancang penulis untuk mendapatkan gambaran secara umum dan rancangan alternatif cerita. Karena masih berbentuk draft, untuk menjadikan sebuah narasi final penulis akan melakukan studi eksperimental berupa depth interview kepada narasumber yang ahli dibidang vidiografi untuk mendapatkan masukan atau pembenahan terhadap draft narasinya. 5.6.2 Teknik Shoot Teknik Shoot dibuat untuk mendapatkan acuan visual dan runtutan pengambilan gambar pada setiap Taman Kota sehingga nanti dalam proses produksinya mengurangi terjadinya kekurangan konten dan kesalahan shoot. Studi ini dilakukan dengan cara mengambil shoot referensi visual dari Taman Kota Surabaya melalui observasi yang kemudian akan dianalisa lebih mendalam untuk mendapatkan shoot apa saja yang akan diambil. Berikut merupakan bagan studi eksperimen yang dilakukan pada perancangan vidio promosi Taman Kota
112
Gambar 5.17 Teknik shoot di taman Bungkul (Sumber : Agustario, 2016)
113
Gambar 5.18 Teknik shoot di taman Flora (Sumber : Agustario, 2016)
114
Gambar 5.19 Teknik shoot di Bibit Wonorejo (Sumber : Agustario, 2016)
115
Gambar 5.20 Teknik shoot di Taman Apsari (Sumber : Agustario, 2016)
116
Gambar 5.20 Teknik shoot di Taman Prestasi (Sumber : Agustario, 2016)
117
Gambar 5.21 Teknik shoot di Taman Ekspresi (Sumber : Agustario, 2016)
118
Gambar 5.22 Teknik shoot di Taman Buah Undaan (Sumber : Agustario, 2016)
119
Gambar 5.23 Teknik shoot di Taman Jayengrono (Sumber : Agustario, 2016)
120
Gambar 5.24 Teknik shoot di Taman Mundu (Sumber : Agustario, 2016) 5.7
Analisa melalui Depth Interview dengan narasumber Studi Eksperimental menganalisis DI dengan narasumber ahli vidiografi.
Berikut merupakan Pendapat mengenai draft narasi dan teknik pengambilan gambar yang telah dibuat : 5.7.1 Depth Interview dengan Narasumber 1
121
PEDOMAN WAWANCARA Perancangan Perancangan Vidio Promosi Taman Kota Surabaya Informan
: Narasumber ahli Vidiografi
Nama
: Ivander Aditya
Jabatan
: Producer & Director di AVB Media Asia
(Perusahaan Vidiografi di Bali)
Rincian Wawancaranya sebagai berikut : Tabel 5. 1 Tabel Hasil Wawancara dengan Ivander Aditya Fokus Penelitian
Konten narasi
Komentar
Cukup mencangkup garis besar kebutuhan sebuah Company Profile. Vidio taman Company Profile merupakan sebuah tantangan
1.
tersendiri - bentuk - fasilitas - warna - visualiasi kamera
Tidak memiliki nilai spesial yang cukup
122
Tabel 5.1 Tabel Hasil Wawancara dengan Ivander Aditya 2.
Fokus Penelitian
Model atau talent
Komentar
- Harus memberi dampak yang bagus - Memiliki peran yang besar - Sehingga mampu membangkitkan daya tarik vidio
3.
Fokus Penelitian
Durasi Vidio
Komentar
Durasi vidio harus singkat, namun tetap memiliki informasi yang padat dan baik.
4.
Fokus Penelitian
Teknik
Komentar
70% shoot medium – close up 30% wide Model sebagai skala perbandingan frame
5.
6.
Fokus Penelitian
Angle
Komentar
foreground – mengisi kekosongan frame
Fokus Penelitian
Hal – hal yang di Tambahankan
Komentar
- Aspek kreativitas : merangkai narasi cerita pada vidio - Memberikan perbedaan signifikan pada tiap vidio agar memiliki ciri khas dan karakter yang berbeda antara vidio yang terutama opening. Cara memberi diferensiasi lain juga didapat dari shoot dan model yang berbeda. - Teknik pengambilan gambar juga harus memperhatikan gerakan harus unik agar visualisasinya hidup - Bergantung pada model dan shoot
123
Tabel 5.1 Tabel Hasil Wawancara dengan Ivander Aditya 7.
Fokus Penelitian
Hal – hal yang dikurangi
Komentar
- Informasi yang terlalu berlebihan tentang taman dan fasilitasnya dapat digambarkan dengan aktifitas model, agar audience lebih mengerti dan cepat paham apa yang ada di taman tersebut.
8.
Fokus Penelitian
Kesimpulan Depth Interview
Komentar
- Harus memiliki ciri khas yang signifikan antar taman, karena karakternya hampir mirip semua. Bisa dibedakan melalui model - Durasi vidio singkat : 1-2 menit. Harus dapat memadatkan informasi secara menarik dengan unique selling point - Harus dapat menunjukkan fungsi taman secara menarik (contoh : sebagai tempat jogging, senam, dll) - Pengambilan gambar yang menarik : Aerial menggunakan drone, pergerakan kamera menggunakan Gimbal (Ronin), pergeseran kamera menggunakan slidder, dll - Vidio mengenai pengalaman dan keindahan, apabila dapat memfokuskan pada 2 hal tersebut, akan menghasilkan vidio penuh warna
124
5.7.2 Depth Interview dengan Narasumber 2 PEDOMAN WAWANCARA Perancangan Perancangan Vidio Promosi Taman Kota Surabaya Informan
: Narasumber ahli Vidiografi
Nama
: Angela Thea
Jabatan
: Marketing & Sales Manager di AVB Media Asia
(Perusahaan Vidiografi di Bali)
Rincian Wawancaranya sebagai berikut : Tabel 5. 2 Tabel Hasil Wawancara dengan Angela Thea Fokus Penelitian
Konten narasi
Komentar
- Narasi menjadi monotone jika semua ceritanya berkonsep keluarga. - 4 taman dibuatkan konsep lain : tidak hanya
1.
didominasi mainan anak – anak - Sebagai masukan pada vidio promosinya untuk ditambahkan animasi bumper atau animasi lokasi
2.
Fokus Penelitian
Koreksi alur narasi
125
Tabel 5.2 Tabel Hasil Wawancara dengan Angela thea
Komentar
Taman Ekspresi - 2
cewek
muda
yang
narsis
ingin
mengkomunikasikan yang Surabaya punya di sosmed (foto – foto dan upload di sosmed menunjukkan bahwa banyak yang melihat dan tertarik datang) - Fasionable, smart, tidak norak, bangga terhadap keberadaan Taman Ekspresi - Sasaran anak muda yang ekspresif Taman Jayengrono - Tetap menggunakan model keluarga namun dengan konsep lain - Ayah mau meeting, ibu dan 2 anak diturunin di Jayengrono - Setelah puas makan, bermain, ke JMP, ke Jembatan Merah – dijemput ayah Value : waktu senggang tidak harus di mall Taman Apsari - Cowok – cowok ganteng dan energik (Businessman) - Habis
pulang
kerja,
main
futsal.
Melanjutkan aktifitas dengan wisata kuliner Value : Menunjukkan bahwa taman selain untuk keluarga, juga tempat berkumpul yang positif untuk anak muda
126
Tabel 5.2 Tabel Hasil Wawancara dengan Angela thea
Taman Bungkul - 5 cowok bermain skte - 2 cewek berpenampilan menarik dan cantik inframe - Ibu dan anak cowok melihat dan menikmati taman Value : Menarik anak muda dengan kegiatan yang positif
127
5.1.1 Depth Interview dengan Narasumber 3 PEDOMAN WAWANCARA Perancangan Perancangan Vidio Promosi Taman Kota Surabaya Informan
: Dinas Pariwisata Surabaya
Nama
: Bapak Nanang
Jabatan
: KaBag. Promosi Pariwisata, Disbudpar Surabaya
Rincian Wawancaranya sebagai berikut : Tabel 5. 3 Tabel Hasil Wawancara dengan Bapak Nanang Fokus Penelitian
Konten narasi
Komentar
- Narasi nya jangan semua hampir sama, coba pakai model dan lebih mengeksplor
1.
lagi potensi taman kota Surabaya, kegiatan seru yang bisa dilakukan Juga yang tak kalah penting menunjukkan bahwa taman di Surabaya memang patut dibanggakan
128
Tabel 5.3 Tabel Hasil Wawancara dengan Bapak Nanang 2.
Fokus Penelitian
Strategi Audience
Komentar
Mungkin taman di Surabayanya ini termasuk taman
tematik
yang
tidak
ada
pengkhususannya, semua bisa menggunakan tama nota bebas. Seperti keinginan Bu Risma, untuk menciptakan suatu tempat public dimana yang kaya dan yang tidak bisa bertemu, orang tua dan anak yang sama – sama sibuk bisa ketemu. 2.
Fokus Penelitian
Strategi Publikasi
Komentar
Nanti bisa dibuatkan proposal pengajuan untuk memasang vidio promosi di website resmi pemerintah kota Surabaya. Selain karena kontennya sangat memberi dampak positif bagi Surabaya, kita juga akan mendukung vidio ini karena dihasilkan oleh warga Surabaya sendiri, yang nantinya ditujukan untuk warga Surabaya juga.
5.8
Draft Narasi Final Draft narasi final dirancang penulis setelah melakukan Depth Interview
dengan narasumber untuk mendapat kritik dan saran dari draft narasi awal. Depth interview tersebut akan di analisa sehingga mendapatkan draft narasi baru yang lebih baik.
129
Gambar 5.25 Draft narasi final (Sumber : Agustario, 2016)
130
5.9
Storyboard Storyboard merupakan acuan dalam proses produksi. Berisi detail – detail
rencana pembuatan video yang meliputi konsep video, tema video, durasi video, masa produksi, masa pasca produksi / editing, dan juga konten scene yang ada didalam storyboard guna memperkuat tema dan konsep yang diusung. Konten tersebut meliputi adegan – adegan apa saja dan lokasi – lokasi mana saja yang akan dishoot selama proses produksi / shooting. 5.9.1 Storyboard Taman Bungkul -
Durasi Video Produksi video Produksi animasi Editing Talent
: 2 menit 20 menit : 1 hari (weekend) : 1 minggu : 1 minggu : Keluarga ( Ayah, Ibu, 2 anak)
Tabel 5. 4 Storyboard Taman Bungkul
131
Tabel 5.4 Storyboard Taman Bungkul
132
Tabel 5.4 Storyboard Taman Bungkul
5.9.2 Storyboard Taman Flora -
Durasi Video Produksi video Produksi animasi Editing Talent
: 2 menit : 1 hari (weekend) : 1 minggu : 1 minggu : Keluarga ( Ayah, Ibu, 2 anak)
Tabel 5. 5 Storyboard Taman Flora
133
Tabel 5.5 Storyboard Taman Flora
134
5.9.3 Storyboard Taman Wonorejo -
Durasi Video Produksi video Produksi animasi Editing Talent
: 2 menit 20 menit : 1 hari (weekend) : 1 minggu : 1 minggu : Keluarga ( Ayah, Ibu, 2 anak)
Tabel 5. 6 Storyboard Taman Wonorejo
135
Tabel 5.6 Storyboard Taman Wonorejo
136
5.9.4 Storyboard Taman Apsari -
Durasi Video Produksi video Produksi animasi Editing Talent
: 2 menit : 1 hari (weekend) ; 1 hari (weekday) : 1 minggu : 1 minggu : Keluarga (Ayah, Ibu, 2 anak) ; Pemuda (5 laki-laki)
Tabel 5. 7 Storyboard Taman Apsari
137
Tabel 5.7 Storyboard Taman Apsari
5.9.5 Storyboard Taman Prestasi
Durasi Video Produksi video Produksi animasi Editing Talent
: 2 menit 10 menit : 1 hari (weekend) : 1 minggu : 1 minggu : Keluarga ( Ayah, Ibu, 2 anak)
138
Tabel 5. 8 Storyboard Taman Prestasi
139
Tabel 5.8 Storyboard Taman Prestasi
5.9.6 Storyboard Taman Ekspresi -
Durasi Video Produksi video Produksi animasi Editing Talent
: 2 menit : 1 hari (weekend) ; 1 hari (weekday) : 1 minggu : 1 minggu : Keluarga ( Ayah, Ibu, 2 anak) ; Sahabat (2 perempuan, 1 laki-laki)
Tabel 5. 9 Storyboard Taman Ekspresi
140
Tabel 5.9 Storyboard Taman Ekspresi
141
Tabel 5.9 Storyboard Taman Ekspresi
5.9.7 Storyboard Taman Buah Undaan -
Durasi Video Produksi video Produksi animasi Editing Talent
: 1 menit 40 menit : 1 hari (weekend) ; 1 hari (weekday) : 1 minggu : 1 minggu : Keluarga ( Ayah, Ibu, 2 anak) ; Sahabat (2 perempuan, 1 laki-laki)
Tabel 5. 10 Storyboard Taman Buah Undaan
142
Tabel 5.10 Storyboard Taman Buah Undaan
143
5.9.8 Storyboard Taman Jayengrono -
Durasi Video Produksi video Produksi animasi Editing Talent
: 2 menit : 1 hari (weekend) ; 1 hari (weekday) : 1 minggu : 1 minggu : Keluarga ( Ayah, Ibu, 2 anak) ; Sahabat (2 perempuan, 1 laki-laki)
Tabel 5. 11 Storyboard Taman Jayengrono
144
Tabel 5.11 Storyboard Taman Jayengrono
145
Tabel 5.11 Storyboard Taman Jayengrono
5.9.9 Storyboard Taman Mundu -
Durasi Video Produksi video Produksi animasi Editing Talent
: 1 menit 50 menit : 1 hari (weekend) ; 1 hari (weekday) : 1 minggu : 1 minggu : Keluarga ( Ayah, Ibu, 2 anak) ; Sahabat (2 perempuan, 1 laki-laki)
Tabel 5. 12 Storyboard Taman Mundu
146
Tabel 5.12 Storyboard Taman Mundu
147
5.10
Equipment Di dalam proses produksi, penggunaan peralatan videografi tidaklah
sembarangan. Harus menyesuaikan dengan apa yang akan kita shoot nantinya. Peralatan videografi ini sangat banyak dan rumit, butuh ketelitian saat memilih peralatan yang akan digunakan. Dalam proses produksi vidio promosi Taman Kota Surabaya ini, ada beberapa peralatan yang digunakan mulai dari kamera sebagai media utama pengambilan video hingga alat – alat penunjang lainnya.
Gambar 5.26 Equipment (Sumber : Agustario, 2016)
148
5.11
Jadwal Proses Produksi (timeline) Berikut ini adalah Jadwal pengambilan Gambar untuk Video Promosi
Taman Kota Surabaya yang dilakukan. Estimasi waktu ini bisa lebih maupun kurang terkandung keadaan di lapangan : Tabel 5. 13 Jadwal Proses Produksi Minggu
Point
0
Shooting Keluarga 1/9
Model Keluarga Lokasi Taman Ekspresi
1
Shooting Keluarga 2/9
Model Keluarga Lokasi Taman Prestasi
2
Shooting Keluarga 3/9
Model Keluarga Lokasi Taman Apsari
3
Shooting Keluarga 4/9
Model Keluarga Lokasi Taman Buah
4
Shooting Keluarga 5/9
Model Keluarga Lokasi Taman Wonorejo
5
Shooting Keluarga 6/9
Model Keluarga Lokasi Taman Flora
6
Shooting Keluarga 7/9
Model Keluarga Lokasi Taman Mundu
7
Shooting Keluarga 8/9
Model Keluarga Lokasi Taman Jayengrono
8
Shooting Keluarga 9/9
Model Keluarga Lokasi Taman Bungkul
9
Shooting Sahabat 1/3
Model 2 cewek 1 cowok Lokasi Mundu
9
Shooting Sahabat 2/3
Model 2 cewek 1 cowok Lokasi Ekspresi
9
Shooting Sahabat 3/3
Model 2 cewek 1 cowok Lokasi Buah
9
Shooting Sahabat 4/3
Model 2 cewek 1 cowok Lokasi Jayengrono
9
Shooting sepak bola
Model cowok - cowok
10
Animasi Map Lokasi
Map Lokasi 9 Taman
10
Fact taman
11
Tagline
12
Backsound
Backsound video 9 Taman
12
Editing
Finishing 9 Video Taman
Keterangan
Fakta fakta menarik 9 taman Tagline 9 Taman
149
5.12
Teaser Agar dapat menarik para penonton untuk menonton video promosi
taman kota Surabaya, dibuatlah video teaser. Teaser yang dalam bahasa Indonesia berarti ‘penggoda’. Teaser memang dirilis dengan tujuan untuk menggoda atau membuat orang bertanya-tanya atau penasaran apa yang akan dia tonton di film tersebut. Dengan durasi kurang lebih 30 detik, teaser memuat cuplikan-cuplikan adegan dalam sebuah film atau video, ciri khasnya disini adalah minim keterangan tentang video tersebut. Teaser biasanya dirilis dengat tujuan dibuat untuk promosi awal mengenalkan sebuah film atau video yang akan tayang, bertujuan juga untuk membuat film atau video itu menjadi bahan perbincangan di khalayak ramai. 5.12.1 Screenshoot Teaser
150
Gambar 5.27 Screenshoot Teaser (Sumber : Agustario, 2016) 5.13
Desain Final
Berikut adalah screenshoot hasil final video promosi Taman Kota Surabaya yang terdiri dari 9 video terpisah masing masing taman. 5.13.1 Taman Bungkul
Gambar 5.28 Screenshoot Video Final Taman Bungkul (Sumber : Agustario, 2016)
151
5.13.2 Taman Flora
Gambar 5.29 Screenshoot Video Final Taman Flora (Sumber : Agustario, 2016) 5.13.3 Taman Wonorejo
Gambar 5.30 Screenshoot Video Final Taman Wonorejo (Sumber : Agustario, 2016)
152
5.13.4 Taman Apsari
Gambar 5.31 Screenshoot Video Final Taman Apsari (Sumber : Agustario, 2016) 5.13.5 Taman Prestasi
Gambar 5.32 Screenshoot Video Final Taman Prestasi (Sumber : Agustario, 2016)
153
5.13.6 Taman Ekspresi
Gambar 5.33 Screenshoot Video Final Taman Ekspresi
(Sumber : Agustario, 2016) 5.13.7 Taman Buah Undaan
Gambar 5.34 Screenshoot Video Final Taman Buah Undaan (Sumber : Agustario, 2016)
154
5.13.8 Taman Jayengrono
Gambar 5.35 Screenshoot Video Final Taman Jayengrono (Sumber : Agustario, 2016) 5.13.9 Taman Mundu
Gambar 5.36 Screenshoot Video Final Mundu (Sumber : Agustario, 2016)
155
5.14
Post test Post test dilakukan kepada 2 pihak, yaitu audience dan stakeholder untuk
mendapatkan data berupa opini mereka tentang kualitas video promosi Taman Kota Surabaya ini. 5.14.1 Audience Berikut adalah hasil kuesioner oleh 58 responden dan pendapat dari responden sebagai audience video promosi taman kota Surabaya:
156
Gambar 5.37 Hasil Kuesioner User Testing (Sumber : Agustario, 2016) Pada kuesioner ini juga dilakukan pengumpulan data berupa opini, kriti, saran atau masukan dari responden terhadap video promosi ini, berikut penjabarannya : a. Daya Tarik Vidio Promosi -
Sangat menarik, sudah oke sebagai video promosi
-
Diberi penjelasan tentang taman
-
Tingkatkan isi cerita
-
Keterangan letak taman
-
Ditambahkan info (fakta, opini masyarakat)
b. Kriteria Taman (aktivitas dan fasilitas) -
Overall sudah menunjukkan kriteria taman, tapi masih banyak lagi yang harus ditambahkan sehingga benar - benar berbeda kriteria tiap tamannya
-
Lebih menonjolkan keunikan tiap taman
-
Event Tambahan
-
CFD Bungkul
157
-
Aktifitas khas kurang begitu jelas
-
Aktifitas belajar, nongkrong, jajan, jualan, pacaran, petugas merawat taman
c. Gaya Video (teknik, angle, dll) -
Teknik overall bagus, pengambilan gambarnya oke, angle menarik
-
Penggunaan drone bikin oke
-
Permainan alur lebih diperhatikan
d. Editing (tone warna, backsound, dll) -
Tone warna sudah bagus, adem, ntural, fresh, ketajaman gambar oke
-
Bewarna, menghibur
-
Backsound calm, sesuai buat taman, sudah cocok tapi bisa cari alternative lain lagi
-
Bisa lebih fun/ceria Dari kuesioner ini dapat disimpulkan bahwa didapati respon yang positif,
43,1% responden menyukai gaya visual yang ditampilkan. Bagi 75,9% respnden yang pernah mengunjungi taman kota di Surabaya, baik daya tarik, kriteria taman, dan editing vidio mendapat opini baik sekali. Sehingga dapat disimpulkan bahwa 80% video ini mencapai keberhasilannya dan mampu diterima oleh segmentasinya. 5.14.2 Stakeholder Selanjutnya adalah melakukan post test kepada stakeholder, dalam hal ini adalah Dinas Pariwisata Kota Surabaya yang diwakili oleh Bapak Nanang. Berikut merupakan ulasan yang disampaikan oleh Bapak Nanang tentang video promosi Taman Kota Surabaya :
158
Narasumber
: Dinas Pariwisata Surabaya
Nama
: Bapak Nanang
Jabatan
: KaBag. Promosi Pariwisata, Disbudpar Surabaya
Menurut beliau, dari segi pembuatannya sudah sangat baik, sehingga menjadikan video promosi yang sangat menarik untuk mempengaruhi masyarakat lebih tertarik dengan taman kota Surabaya. Ide yang ditawarkan unik dan fresh, belum pernah ada. Tampilan video nya memberikan kesan positif terhadap wisata taman kota di Surabaya. Poin – poin menarik lainnya, seperti fakta, aktifitas dan fasilitas unik juga ditampilkan dengan sangat baik. Dengan adanya video promosi yang diproduksi ini diharap mampu membantu pemerintah Surabaya untuk lebih efektif mempromosikan ikon wisata Kota Surabaya, dan meningkat wisatawan Surabaya baik lokal saat ada tamu – tamu kenegaraan khususnya maupun wisatawan mancanegara. Sedikit evaluasi mungkin ada, namun tidak mengurangi kebagusan dari video promosi yang sudah di produksi ini. Misalnya, mungkin akan lebih menarik apabila juga terdapat shoot malam, jadi melihat taman kota Surabaya pada sisi malam hari yang sekarang ini telah diterangi lampu – lampu kota menarik. Juga dapat lebih mengeksplor wisata kuliner yang berada pada tiap – tiap taman kota. Karena pemerintah telah memfasilitasi tempat – tempat jajanan, yang murah – murah, dan hits. Namun semua itu dapat ditambahan seiring berjalannya upaya pemerintah membenahi spot – spot kuliner tersebut. Harapan kedepannya, ide – ide kreatif seperti ini mampu terus berkembang
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa karya tulis “Perancangan Video Promosi Taman
Kota Surabaya” dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa promosi khususnya dalam bentuk audio visual menjadi hal yang sangat dibutuhkan oleh Surabaya saat ini untuk meningkatkan minta masyarakat maupun wisatawan untuk mengunjungi destinasi wisata taman kota Surabaya. Selain untuk mempromosikan potensi taman kota sebagai pilihan destinasi wisata, juga untuk memberi citra yang baik kepada wisatawan. Karena video promosi merupakan media yang dirasa cocok untuk menyampaikan keunggulan dan keunikan suatu objek pariwisata saat ini kepada masyarakat. Terutama untuk wisata urban lifestyle di kota metropolis Surabaya ini 6.1.1 Kesimpulan dari Segi Konsep Perancangan Kebutuhan Kota Surabaya akan sebuah media promosi efektif yang mampu menginterpresentasikan value, keunggulan dan keunikan taman kota Surabaya untuk meningkatkan minat masyarakat mengunjungi taman kota Surabaya telah terpenuhi dengan adanya hasil desain yang dihasilkan oleh penulis. Penulis telah menciptakan desain berupa video promosi dengan sinematografi yang baik dan grafis maupun pengambilan gambar yang menarik, sehingga mampu meningkatkan reputasi, membangun kepercayaan audience, berbeda dengan video promosi lain, sesuai dengan karakteristik dan keunikan sehingga tercermin citra positif taman kota Surabaya. 6.1.2 Kesimpulan dari Segi Perancangan Visual Hasil dari “Perancangan Video Promosi Taman Kota Surabaya” berupa video promosi 9 taman tematik dengan masih – masing durasi ±2 161
162
menit dengan konten tambahan berupa animasi tagline, fakta, dan map yang terintegrasi, dapat mampu memenuhi kebutuhan Surabaya dalam menjadikan taman kota nya menjadi pilihan destinasi wisata. Perancangan tersebut telah memenuhi kebutuhan (needs) dan (wants) stakeholder. 6.2
Saran
6.2.1 Saran dari Segi Penerapan Pada perancangan ini penulis membatasi ruang lingkup yang dikerjakan untuk menghasilkan sebuah output desain yaitu video promosi yang terfokus pada 9 taman kota di Surabaya. Disetiap pengerjaannya penulis sangat memperhatikan aspek sinematografi, dan grafis yang menarik untuk itu dibutuhkan studi khusus yang lebih mendalam pada penerapannya dalam perancangan ini, guna menghasilkan sebuah output desain yang maksimal dan mampu melengkapi kebutuhan promosi taman kota secara menyeluruh. Beberapa poin yang dirasa kurang ditampilkan pada video promosi taman kota Surabaya diantaranya, keadaan taman kota di malam hari, dan spot – spot kuliner yang ada. Pada perancangan video promosi ini, penulis juga belum melakukan studi marketing secara optimal, hal itu berdampak pada kurang jelasnya sistem marketing penempatan video promosi ini. Oleh karena itu perlu diterapkannya studi lebih lanjut mengenai marketing promosi. Sehingga didalam penerapannya, video promosi ini dapat teroptimalkan dengan baik. Penerapan sistem marketing promosi secara baik tersebut dapat mempermudah merealisasikan proses produksi jangka panjang. 6.2.2 Saran dari Segi Perancangan Visual Perancangan video promosi taman kota Surabaya adalah sebuah awal dalam upaya membangun brand baru kepada masyarakat agar
163
mengenal dan tertarik untuk berkunjung ke taman kota di Sruabaya. Perancangan tersebut juga merupakan strategi promosi Kota Surabaya untuk membangun brand awareness bahwa Kota Surabaya sebagai wilayah metropolis yang nyaman dan menyejukkan. Selanjutnya proses yang dilalui haruslah didukung dengan sebuah konsistensi, dimana dalam penerapannya pada setiap output haruslah ditampilkan secara konsisten dan menarik pada porsi dan tempat yang tepat sehingga efektif.
164
DAFTAR PUSTAKA
Literatur Buku Brown, B. (2011). Cinematography- Theory and Practice, 2nd Edition. USA: Focal Press. Laurie. (1986). Videography - Theory and Practice . USA: Focal Press. Marcus Weise, W. d. (2007). How Video Works. USA. Mulyana, P. D. (2007). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Jakarta. Poyton, C. (2008). Digital Video and HDTV. Bandung. Ruben Brent D, L. P. (2006). Communication and Human Behavior. In A. a. Bacon. United States. Sanyoto, S. E. (2006). Metode Perancangan Komunikasi Visual Periklanan. Yogyakarta: Dimens Press. Setyaningrum. (2002). Videografi dan Perancangan Komunikasi Visual Periklanan. Bandung: Erlangga. Shimp, T. (2006). Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Masyarakat Terpadu Jilid 1 Edisi 10. Bandung: Erlangga. Wyatt Hillary, A. (2011). Audio Post Production for Television and Film Third Edition. USA: Focal Press. Literatur Media Elektronik Cenadi, Christine Suharto. (n.d.). From content/uploads/2009/03/dkv990101011.pdf.
http://dgi-indonesia.com/wp-
Wawan Junaidi. (n.d.). Media Pengenalan dan Promosi. From http://wawanjunaidi.blogspot.com/2012/01/pengertian-media.html. (n.d.). From https://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Surabaya. (n.d.). From https: //youtube.com/ Taman Surabaya.
165
BIODATA PENULIS Dendy Agustario Rahardjo atau lebih akrab dipanggil Dendy, lahir di Kota Surabaya pada 1 Agustus 1994. Anak pertama dari 2 bersaudara. Pernah menempuh pendidikan sekolah dasar di SD Negeri Rungkut Menanggal 2, lalu di SMP Negeri 35 Surabaya, kemudian melanjutkan di SMA Negeri 16 Surabaya. Penulis dalam keseharian memiliki hobi photografi, dan juga sangat gemar sekali traveling.
Ketika masa belajarnya penulis aktif dalam kegiatan organisasi kampus.
Saat diperkuliahan penulis pernah menjabat sebagai ketua Instructor Commitee himpunan HIMA IDE periode 2014-2015. Mengikuti berbagai aktivitas himpunan lain diantaranya sebagai staff BSO kominfo HIMA IDE periode 2013-2014. Perancangan video promosi taman kota Surabaya merupakan judul tugas akhir yang diambil oleh penulis, karena penulis tertarik untuk mengangkat potensi pariwisata Kota Surabaya.
Untuk kemudahan mengirimkan kritik dan saran mengenai judul
perancangan tugas akhir yang diambil oleh penulis, maka penulis dapat dihubungi melalui alamat dibawah ini : No.Telpon : 082 131 101 385 E-mail
:
[email protected]
Instagram
: @dendyagst
Youtube
: youtube.com/airwaveschannel