41644.pdf
TUGAS AKHIR PROGRAM MAGISTER (TAPM)
PERSEPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN RETRIBUSI
PASAR DI KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
Studi Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat
No 8 Tahun 2011 tentang Retribusi Pelayanan Pasar)
R
BU
KA
.......
....
-
.....
SI TA S
TE
~
U
N IV
ER
TAPM Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Gelar Magister Sains Dalam IImu Administrasi
Bidang Minat Administrasi Publik
Disusun Oleh :
PHILIPUS TRINWAN DOKTRINO
NIM: 018264311
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS TERBUKA
JAKARTA
2013
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41644.pdf
ABSTRAK Persepsi Efektivitas Pengelolaan Retribusi Pasar
Di Kabupaten Kotawaringin Sarat
(Studi Pelaksanaan Peraturan Daerab Kabupaten Kotawaringin Sarat Nomor 8
Tahun 2011 Tentang Retribusi Pelayanan Pasar)
Philipus Trinwan Doktrino
Universitas Terbuka
Kata Kunci : Persepsi, Efektifitas, Pengelolaan Retribusi Pasar
U
N
IV ER
SI TA S
TE R BU
KA
Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis persepsi efektivitas pengelolaan retribusi pasar di Kabupaten Kotawaringin Barat berdasarkan Peraturan Daerab Kahupaten Kotawaringin Sarat Nomor 8 Tahun 2011 Tentang Retribusi Pelayanan Pasar. Penelitian evaluasi ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Obyek penelitian adalah Peraturan Daerab Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 8 Tahun 2011 Tentang Retribusi Pelayanan Pasar. Sarnpel penelitian dilakukan secara purposive sampling yang mewakili stakeholders Pegawai Negeri Sipil pada dinaslbadan/satuan unit keIja terkait, Pedagang Pasar , Petugas Pemungut Retribusi. HasH anaIisis menunjukkan bahwa perspsi efektifitas pengelolaan retribusi pasar efektif. Pada penelitian ini Efektif dikategorikan sebagai pelaksanaan Perda ini perlu di tingkatkan baik dari segi pemantauan maupun implementasi peraturan pendukungan lainnya Dari anaIisis ditemukan bahwa masyarakat merniliki harapan besar atas pelaksanaan Perda 8/20 II tentang Retribusi Pelayanan Pasar utamanya dalam hal pelaksanaan dilapangan, pengelolaan dana yang diperoleh, penggunaan dana tersebut bagi kepentingan masyarakat. Kesimpulan penelitian ini adalah pelaksanaan Perda 8/2011 Tentang Retribusi Pelayanan Pasar adaIah Efektif
ii
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41644.pdf
ABSTRACT
Perception ofthe effectivenessfor management ofmarket retribution
at Kotawaringin Barat Regency
(Study ofthe implementation ofthe Regulation Region ofKotawaringin Barat
Regency number 8 year 2011 About retribution services market)
By: Philipus Trinwan Doktrino
Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU
KA
This research was conducted to describe and analyze Perception of the effectiveness for management of market retribution at Kotawaringin Barat Regency based on Regulation Region of Kotawaringin Barat Regency number 8 year 2011 About retribution services market. Research evaluation method is using qualitative approach using a technique descriptive qualitative. Research object is Regulation Region of Kotawaringin Barat Regency number 8 year 2011 About retribution services market A sample of research conducted in purposive of sampling representing stakeholders are civil servants at Department/agency/unit of work associated. Traders, officer levy collector The result analysis shows that Perception of the effectiveness for management of market retribution at Kotawaringin Barat Regency is effective In this research effective categorized as the implementation of this regulation needs to be stepped up both in terms of monitoring and other supporting the implementation regulation From the results ofthe analysis found that the public has great expectations of the implementation of Regulation Region of Kotawaringin Barat Regency number 8 year 2011 About retribution services market, primarily in terms of the implementation in field, the management of funds obtained, the use ofthese funds for the benefit ofthe community. Conclusion this research is the implementation of implementation ofthe Regulation Region of Kotawaringin Barat Regency number 8 year 2011 About retribution services market is effective
Keywords: perception, effectiveness, the ItUInagement ofItUIrket retribution
llJ
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41644.pdf
.... __
-.... --
¥
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
JI. Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang, Tanggerang $elatan
Universitas Terbuka
Telephone ; (02117490941 (021) 7490147 (021) 7434290 E·Mail:
[email protected] Homepage : http/1www.uLac.id
15418
PERNYATAAN
KA
Tugas Akhir Program Magister (TAPM) denganjudul ;
BU
"PERSEPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN RETRIBUSJ PASAR
DJ KABUP ATEN KOTAW ARINGIN BARAT (Studi Pelaksanaao Peraturan
TE R
Daerab Kabupateo Kotawariogio Barat Nomor 8 Tabuo 2011 Teotaog Retribusi
Pelayaoao Pasar)", adalab basil karya saya sendiri dan seluruh swnber yang
dikutip maupun yang dirujuk telab saya nyatakan dengan benar. Apabila
TA
S
dikemudian bari temyata ditemukan penjiplakan (plagiat), maka saya bersedia
menerima sangsi akademik yang berlaku.
SI
Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenarnya sebagai baban
Jakarta,
2013
U
N
IV
ER
selanjutnya.
84B63AAF4792 !Nfu'oI IU.IIIJ IUJftAH
:.6-~;:"';""
~~ID...ID...{!!
Ir. PHILlPUS TRINWAN DOKTRlNO
NIM. 018264311
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41644.pdf
LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR PROGRAM MAGISTER (TAPM) PERSEPSI EFEKTIVITAS PENGELOlAAN RETRIBUSI PASAR 01 KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT (Studi Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 8 Tahun 2011 Tentang Retribusi Pelayanan Pasar)
NAMA
PHIUPUS TRINWAN DOKTRINO
NIM
018264311
PROGRAM STUDI
MAGISTER ADMINISTRASI PUBUK (MAPI/90
BU
KA
JUDUl TAPM
Pembimbing I
Pcmbimbing II
/f6V
Prof. Or. Eddy Lion, M.Pd. NIP. 19541016 197803 1 002
SI T
AS
Dr. Sri Hartini Jatmikowati. M.Si
TE
R
0ft? R
Mengetahui,
Pascasarjana
U
N
IV E
Ketua Bidang 11m Program Magister Adm;
.!:!FI!.!!o!!Cre~n!!.!t!!.!in!!.!a!...~Ra~t~ih~W!.L.:S~.I!.!:P.:... ~.:=Si
NIP. 19710629 1998022
.., --:.. . : :=.::::::::::
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
I M.SC. Ph.D. -~. 195202131985032001
41644.pdf
UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK
PENGESAHAN Nama NIM Program Judul TAPM
R
BU
KA
Phllipus Trinwan Doktrino 018264311 Magister Administrasi Publik PERSEPSI EFEKTIVITAS PENGUOLAAN RETRIBUSI PASAR 01 KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT (Studi Pelaksanaan j>eraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 8 Tahun 2011 Tentang Retribusi Pelayanan Pasar)
TE
Telah dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program Magister
Adminastrasi Publik Program Pascasarjana Universitas Terbuka pada :
: Sabtu / 18 Januari 2014
: Pukul 07.00 - 09.00 WIB
AS
Hari[Tanggal Wa ktu
SI T
dan telah dinyatakan LULUS[TIDAK LULUS·)
R
Panitia Penguii TAPM
IV E
Ketua Komisi Penguji
U
N
Prof. Dr. Holten Sian, M.Pd Penguji Ahli
Dr Agus Maulana, M.Si Pembimbing I
Dr. Sri Hartini Jatmikowati, M.Si Pembimbing II
Prof. Dr. Eddy Lion, M.Pd.
• ) Coret salah satu
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41644.pdf
DAFTAR LAMPIRAN
Surat permohonan kesediaan menjadi responden Kuisioner Scoring responden terhadap kuisioner sebagai bahan analisis Nilai prosentase hasil kuisioner sebagai bahan analisis Nama-nama responden
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
1. 2. 3. 4. 5.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka XUl
41644.pdf
DAFTAR GAMBAR
Halarnan Garnbar 2.1 Garnbar 2.2
Pola Dasar Sebuah Model Efektifitas Pola Aliran Barang Dari Produsen Sarnpai Ke Konsurnen
Garnbar 2.2
Alur Pemungutan Retribusi Pelayanan Pasar Di Kabupaten Kotawaringin
34 53
Barat...70 Menjelaskan Penjelasan Pada Responden
.1 06
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
Garnbar 4.1
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka XII
41644.pdf
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel4.7
Perbandingan Penerimaan Retribusi Pasar Pada Sample Penelitian
BU
Tabel4.5
U
N
IV
ER
SI
TA S
( Dalam Ribuan Rupiah )
TE R
Tabel4.2 Tabel4.3 Tabel4.4
KA
Tabel4.6
Jenis-jenis Retribusi Daerah Berdasarkan Golongan 34
Penelitian Terdahulu Yang Relevan 66
Jumlah Populasi Penelitian Sebagai Responden 78
Jumlah Desai Kelurahan Di Setiap Kecamatan Dan Jumlah Penduduk
Tiap Kecamatan Dari Tahun 2006-2009 86
Luas Wilayah Menurut Kelurahan Desa 89
Kondisi Iklim Di Pangkalan Bun Dan Sekitarnya 90
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di
Kecamatan Arut Selatan 91
Rasio Jenis Kelamin, Kepadatan Penduduk, dan Rata-Rata Jumlah
ART Menurut Kelurahan! Desa 94
Struktur dan Besarnya TariffRetrebusi 99
Tabell Tabel2 Tabel3.1 Tabel4.1
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka xi
.113
41644.pdf
KATAPENGANTAR
Puji Tuhan Yesus atas Kasih dan Karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir Program Magister (TAPM) dengan judul "PERSEPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN RETRIBUSI PASAR DI
KABUPATEN
KOTAWARINGIN
BARAT
(Studi
Pelaksanaan
KA
Peraturan Daerab Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 8 Tabun 2011 Tentang Retribusi Pelayanan Pasar)"
BU
Penulisan TAPM (Tesis) ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah
TE
R
satu syarat untuk mencapai gelar Magister Administrasi Publik dan Birokrasi Program PascasaJjana pada Universitas Terbuka. Saya menyadari bahwa, tanpa
AS
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dari mulai perkuliahan sampai pada
SI T
penulisan penyusunan TAPM ini, sangatIah sulit bagi saya untuk menyelesaikan
ER
TAPM ini. Keberhasilan penulis pada proses akademis yang dijaJani tidak lepas
IV
dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis
N
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada:
U
I. Direktur Program PascasaIjana Universitas Terbuka; 2. Kepala UPBJJ-UT Palangka Raya Bapak Prof. Dr. Holten Sion, MPd., selaku penyelenggara Program Pascaswjana sekaligus Ketua Komisi; 3. Bapak Dr. Agus Maulana, M.Si, selaku Penguji Ahli; 4. Pembimbing 1 Ibu Dr. Sri Hartini Jatmikowati, M. Si, dan Pembimbing II Bapak Prof. Dr. Eddy Lion, M.Pd, yang telah dengan penuh kesabaran dan ketulusan telah meluangkan waktu dan tenaga dalam memberikan bimbingan,
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41644.pdf
referensi, araban dan motivasi yang sangat berharga selama perkuliahan dan selama penyusunan TAPM ini; 5. Ketua Bidang Ilmu Sosial dan Politik selaku penanggungjawab program Magister Administrasi Publik Ibu Florentina Ratih W, S.IP. M.Si; 6. Istri dan Anak -
anakku yang selalu taat dan patuh serta setia
mendampingiku.
BU
8. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu
KA
7. Orang Tua dan Saudara - saudaraku yang telah memberikan dukungan
R
Penulis sadar babwa karya ini masih jauh dari sempurna, karena itu kritik
TE
dan saran alas karya ini sangat diharapkan demi majunya khasanah ilmu
S
pengetahuan khususnya Bidang Administrasi Publik.
U
N
IV E
R
SI TA
Demikian disampaikan dan terimakasih
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
Pangkalan Bun,
Januari 2014
Salam Sejahtera,
Philipus Trinwan Doktrino
41644.pdf
DAFfARISI
Halaman HALAMAN JUDUL
.
ABSTRAK........................................................................................................
11
LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................................
IV
LEMBAR PENGESAHAN......................................
V
VI
KA
KATA PENGANTAR
'"
BU
DAFTAR ISI..
Vlll
R
DAFTAR TABEL............................................................................... DAFTAR GAMBAR........................................................................
TE
XII
AS
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. BAB I
PENDAHULUAN.............................................................
SI T
A. Latar Belakang
,
Xlll
1
. 7
ER
B. Perumusan MasaIah,...............................................................
8
D. Kegunaan Penelitian
8
Tujuan Penelitian............................................................................
N
IV
C.
TINJAUAN PUST
U
BABII
Xl
AKA.........................................................
9
A. Kajian Teori...............................................................................
9
1. Teori Kebijakan Publik..........................................................
9
2. Teori Evaluasi Kebijakan Publik...........................................
11
3. Teori Efektivitas.....................................................................
14
4. Teori Pengelolaan..................................................................
25
5. Teori Retribusi......
33
6. Teori Pasar.............................................................................
50
VIU
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41644.pdf
7. Teori Pelayanan Publik..........................................................
57
8. Teori Peraturan Daerah..........................................................
63
B. Penelitian TerdahuJu
68
D. Pokok Bahasan................................................................ .....
71
METODOLOGI PENELITIAN........................................................
72
A.
Desain Penelitian............................................................. ..... . .. ...
72
1. Indikator Penelitian...................................................................
74
BU
2. Lokasi Penelitian......................................................................
B. PopuJasi dan Sample......................................................................
76
77
.... ..... . ..
78
Instrumen Penelitian.......................................................................
79
D. Prosedur PengumpuJan Data..........................................................
79
TE
SI T
C.
AS
2. Dolrumen......................................................
,..
76
..
R
1. Responden
79
80
3. Dolrumentasi.........................................................................
80
Metode Analisis Data.....................................................................
80
TEMUAN DAN PEMBAHASAN......................................... ......
84
A. Gambaran Umurn Lokasi Penelitian.............................
84
B. Temuan..........................................................................................
95
U
E.
IV
2. Observasi.............................................................................
N
ER
1. Kuesioner............................................................................
BAB IV
65
C. Kerangka Berpikir................................................................
KA
DAB III
'" .,.
1. Efektivitas Pengelolaan Retribusi Pasar................
106
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Retribusi
Pasar.......................................................................................... C. Pembahasan....................................................................................
111
1. Efektivitas Pengelolaan Retribusi Pasar...................................
114
2. Faktor Pengaruh Penerimaan Retribusi Pelayanan Pasar..........
132
IX
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
114
41644.pdf
BAD V
KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................
135
A. Kesimpulan....................................................................................
135
B. Saran................................................................................................
136
DAFTARPUSTAKA
U
N
IV E
R
SI TA
S
TE
R
BU
KA
LAMPlRAN
x
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U N
IV
ER
SI
TA S
TE
R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U N
IV ER
SI
TA
S
TE
R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER SI
TA
S
TE
R BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41644.pdf
BABII TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori 1. Teori Kebijakan Publik
KA
Kebijakan adalah suatu rangkaian konsep dan asas yang menjadi
BU
pedoman dan dasar dari suatu rencana dalam pelaksanaan suatu pekeIjaan.
R
Dalam melakukan penyelesaian pekeIjaan yang diperlukan adalah
TE
kepemimpinan dan cara bertindak. Istilah ini dapat diterapkan pada
AS
pemerintahan, organisasi dan kelompok sektor swasta, serta individu.
SI T
Kebijakan berbeda dengan peraturan dan hukum. Jika hukum dapat memaksakan alau melarang suatu perilaku (misalnya suatu hukum yang
ER
mengharuskan pembayaran pajak penghasilan). Sedangkan
kebijakan
IV
hanya menjadi pedoman tindakan yang tujuan utamannya adalah yang
U
N
paling mungkin yaitu memperoleh basil yang diinginkan. Kebijakan atau pengkajian kebijakan dapat pula merujuk pada
proses pembuatan keputusan-keputusan penting organisasi. Ini didalamnya termasuk identifikasi berbagai alternatif seperti prioritas program atau pengeluaran. Hal ini yang menjadi pemilihan prioritasnya adalah berdasarkan dampaknya Karena kebijakan juga dapat diartikan sebagai mekanisme politis, manajemen, fmansial, atau administratif untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Sukowati dalam bukunya yang beIjudul Public Service ManagemenUniversitas di era Reformasi Koleksi Perpustakaan Terbuka mengartikan kebijakan publik adalah
9
10 41644.pdf
keputusan-keputusan yang mengikat bagi orang banyak pada tataran strategis atau bersifat garis besar yang dibuat oleh pemegang otoritas tertinggi. Konsep demokrasi modem kebijakan publik tidaklah hanya berisi cetusan pikiran atau pendapat para pejabat yang mewakili rakyat, Opini publik (public opinion) juga mempunyai porsi yang sarna
KA
besamya untuk diisikan dan tercermin dalam kebijaksanaan-kebijaksanaan
BU
negara. Karena itu setiap kebijaksanaan negara harns selalu berorientasi
R
pada kepentingan pubJik (public interest). Administrator publik bekeJja
kepentingan
publik
atau
sebagai
abdi
masyarakat.
Tugas
AS
pada
TE
untuk kepetingan seluruh anggota masyarakat/publik. Mereka mengabdi
SI T
administrator publik bukan membuat kebijaksanaan negara "atas nama kepentingan publik" tetapi benar-benar bertujuan untuk mengatasi masalah
ER
dan memenuhi keinginan dan tuntutan seluruh anggota masyarakat.
IV
Istilah "kebijakan" atau "policy" dipergunakan untuk menunjuk
U
N
perilaku seorang aktor (rnisalnya seorang pejabat suatu kelompok maupun suatu badan pemerintah) atau sejUIi1.lah aktor dalam suatu bidang kegiatan tertentu. Menurut Winarno (2002:14-15) Pengertian kebijakan sepmi ini dapat kita gunakan dan relatif memadai untuk keperluan pembicaraan pembicaraan biasa namun menjadi kurang memadai untuk ;x:mbicaraan pembicaraan yang Jebih bersifat ilmiah dan sistematis menyangkut analisis kebijakan publik. Anderson merumuskan kebijakan (dalam Islamy 1984: 17) adalah :
"A purposive course of action followed by an actor or set of actors in Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
II 41644.pdf
dealing with a problem or mailer ofconcern" (serangkaian tindakan yang mempunyai tujuan tertentu yang di ikuti dan dilaksanakan oleh seorang pelaku atau sekelompok pelaku, guna
memecahkan suatu malasalah
tertentu). Berkaitan dengan rumusan tersebut, Anderson mengatakan (dalam Islamy 1984: 19) : "Public policies are those policies developed by
bodies
and
officials"
(kebijakan
Negara
KA
governmental
adalah
BU
kebijaksanaan - kebijaksanaan yang dikembangkan oleh barlan - badan
Teori Evaluasi Kebijakan Publik
S
2.
TE R
dan pejabat - pejabat pemerintah).
SI
3 (tiga) aspek yaitu :
TA
Dalam mengevaluasi suatu kebijakan, analis akan dihadapkan pada
ER
I. Aspek perumusan kebijakan, pada aspek ini analis berusaha mencari
N IV
jawaban bagaimana kebijakan tersebut dirumuskan , siapa yang paling
U
berperan dan untuk siapa kebijakan tersebut dibuat. 2. Aspek implementasi kebijakan, pada aspek ini analis berusaha untuk mencari jawaban bagaimana kebijakan tersebut dilaksanakan, apa faktor-faktor yang mempengaruhinya dan bagaimana perfonnance dari kebijakan tersebut. Aspek ini merupakan proses lanjutan dari tahap fonnulasi kebijakan. Pada tahap fonnulasi ditetapkan strategi dan tujuan-tujuan
kebijakan
sedangkan
pada
tahap
implementasi
kebijakan, tindakan (action) diselenggaran dalam mencapai tujuan. Menurut Bressman dan Wildavsky (Jones, 1991) implementasi adalah
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
12 41644.pdf
suatu proses interaksi antara suatu perangkat tujuan dan tindakan yang mampu mencapai tujuan. Dalam mengkaji implementasi kebijakan, para ahIi kebijakan publik banyak menggunakan model implementasi yang salah satunya adaIah model Merilee S Grindle (1980). Model Grindle menyajikan 3 (tiga) komponen kelayakan yaitu : 1) tujuan
KA
kebijakan, 2) aktivitas pelaksanaan yang dipengaruhi oleh content yang
BU
terdiri atas : kepentingan yang dipengaruhi, tipe manfaat, derajat
dan
context yang terdiri atas :
TE
sumber daya yang dilibatkan,
R
perubahan, posisi pengambilan keputusan, pelaksanaan program,
AS
kekuasaan, kepentingan dan strategi yang dilakukan pelaksana;
SI T
karakteristik rezim dan lembaga; compliance serta responsiveness. Model ini menggambarkan semua variabel yang berpengaruh dalam
ER
pencapaian tujuan dan basil kebijakan.
IV
3. Aspek evaluasi, pada aspek ini anaIis berusaha untuk mengetahui apa
U
N
dampak yang ditimbulkan oleh suatu tindakan kebijakan, baik dampak yang diharapkan maupun yang tidak diharapbn. Evaluasi kebijakan menurut Samudra, dkk (1994) dilakukan untuk mengetahui : I) proses pembuatan kebijakan; 2) proses implementasi; 3) konsekuensi kebijakan ; 4) efektivitas dampak kebijakan. Evaluasi pada tahap pertama, dapat dilakukan sebelum
dan sesudah kebijakan
dilaksanakan, kedua evaluasi tersebut evaluasi sumatif dan formatif, evaluasi untuk tahap kedua disebut evaluasi implementasi , evaluasi ketiga dan keempat disebut evaluasi dampak kebijakan.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
13 41644.pdf
Sedangkan evaluasi menurut Limberry (dalam Santoso, 1992), analisis evaluasi kebijakan mengkaji akibat-akibat pelaksanaan suatu kebijakan dan membahas hubungan antara cara-cara yang digunakan dengan hasil yang dicapai. Dengan demikian studi evaluasi kebijakan (Sudiyono, 1992)
KA
merupakan suatu anaIisis yang bersifat evaluatif sehingga konsekuensinya
BU
lebih restrospeksi dibandingkan prospeksi. Dan dalam mengevaluasi
R
seorang anaIis berusaha mengidentifikasi efek yang semula direncanakan
TE
untuk merealisir suatu keberhasilan dan dampak apa yang ditimbulkan dari
AS
akibat suatu kebijakan.
SI T
Studi evaluasi ini mempunyai 2 (dua) pendekatan (Sudiyono,1992) yaitu :
ER
1. Pendekatan kepatuhan., asumsinya apabila para pelaksana mematuhi
IV
semua petunjuk atau aturan yang diberikan maka implementasi sudah
U
N
dinilai berhasil. Kemudian pendekatan ini disempurnakan lagi dengan adanya pengaruh : a) ekstem, kekuatan non birokrasi dalam pencapaian
tujuan, b) intern, program yang dimaksudkan untuk melaksanakan suatu kebijakan sering tidak terdesain dengan baik sehingga perilaku yang baik dari para pelaksana (birokrasi) tetap tidak akan berhasil dalam mencapai tujuan kebijakan. 2. Pendekatan
perspektif, "what's happening
(apa yang terjadi).
Pendekatan ini menggambarkan pelaksanaan suatu kebijakan dari
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
14 41644.pdf
seluruh aspek karena implementasi kebijakan melibatkan beragam variabel dan faktor. Dalam studi evaluasi, menurut Finsterbusch dan Motz (dalam Samudro dkk, 1994) terdapat 4 (empat) jenis evaluasi yaitu: I. Single program after only, merupakan jenis evaluasi yang melakukan
KA
pengukuran kondisi atau penilaian terhadap program setelah meneliti
BU
setiap variabel yang dijadikan kriteria program. Sehingga anaIis tidak kelompok sasaran terhadap
R
mengetahui baik atau buruk respon
TE
program.
AS
2. Single program befora-after, merupakan penyempumaan dari jenis
SI T
pertama yaitu adanya data tentang sasaran program pada waktu sebelum
dan setelah program berlangsung.
IV E
R
3. Comparative after only, merupakan penyempumaan evaluasi kedua tapi tidak untuk yang pertarna dan anaIis hanya melihat sisi keadaan
U
N
sasaran bukan sasarannya.
4. Comparative
before-after, merupakan
kombinasi
ketiga desain
sehingga informasi yang diperoleh adaJah efek program terlJadap kelompok sasaran.
3. Teori Efektivitas Menurut Ravianto (1989:113), pengertian efektivitas adaIah seberapa baik pekerjaan yang dilakukan, sejauh mana orang menghasiJkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan. lui berarti bahwa apabila suatu
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
15 41644.pdf
pekeIjaan dapat diselesaikan dengan perencanaan, baik dalam waktu, biaya rnaupun mutunya, maka dapat dikatakan efektif. Ndraha (2005:163), efisiensi digunakan untuk rnengukur proses, efektivitas guna mengukur keberhasilan mencapai tujuan". Khusus rnengenai efektivitas pemerintahan, Ndraha (2005: 163) mengemukakan :
AS
TE
R
BU
KA
Efektivitas (effectiveness) yang didefmisikan secara abstrak sebagai tingkat pencapaian tujuan, diukur dengan nunus basil dibagi dengan (per) tujuan. Tujuan yang bermula pada visi yang bersifat abstrak itu dapat dideduksi sarnpai menjadi kongkrit, yaitu sasaran (strategi). Sasaran adaIah tujuan yang terukur, Konsep hasil relatif, bergantung pada pertanyaan, pada mata rantai mana dalam proses dan sildus pernerintahan, hasil didefmisikan. Apakah pada titik output? Outcome? Feedback? Siapa yang mendefmisikannya : Pernerintah, yang-diperintah atau bersama sarna?
SI T
Apapun penilaiannya, efektivitas birokrasi yang menyelenggarakan fungsi-fungsi pemerintah menjadi hal yang sangat penting dalam proses
ER
penyelenggaaan pemerintahan daerah.
IV
Barnard
(dalam
Prawirosoentono,
1997:
27)
berpendapat
U
N
"Accordingly, we shall stry that an action is effective if it specific objective aim. It is ejficiem
if it satisfies the motives of the aim, whatever it is
effective or not." Pendapat ini antara lain rnenunjukkan bahwa suatu kegiatan dikatakan efektif apabila telah rnencapai tujuan yang ditentukan. Mengutip Ensildopedia adminis!raSi, (The Liang Gie, 1967) rnenyarnpaikan pernahaman entang efektifitas sebagai berikut : Efektifitas adaIah suatu keadaan yang rnengandung pengertian mengenai teIjadinya suatu efek atau akibat yang dikehendaki, kalau seseorang melakukan suatu perbuatan denngan rnaksud tertentu yang memang dikehendaki. Maka orang itu dikatakan efektif kalau rnenimbulkan atau rnernpunyai maksud sebagairnana yang dikehendaki.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16 41644.pdf
Dari diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu hal dapat dikatakan efektif apabila hal tersebut sesuaI dengan dengan yang dikehendaki. Artinya,
pencapaian hal
yang dimaksud merupakan
pencapaian tujuan dilakukannya tindak-tindakan untuk mencapai hal tersebut. Efektivitas dapat diartikan sebagai suatu proses pencapaian suatu
KA
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya Suatu usaha atau kegiatan dapat
BU
dikatakan efektif apabila usaha atau kegiatan tersebut telah mencapai
R
tujuannya Apabila tujuan yang dimaksud adaIah tujuan suatu instansi
TE
maka proses pencapaian tujuan tersebut roerupakan keberhasilan dalaro
AS
melaksanakan program atau kegiatan menurut wewenang, tugas dan fungsi
SI T
instansi tersebut.
Menurut Richard M. Steers. Richard M. Steers mengatakan bahwa
ER
efektivitas suatu organisasi tergantung kepada sejauh mana organisasi
IV
tersebut mencapai tujuannya Berdasarkan pendapat Steers (1986: 4) cara
U
N
yang terbaik untuk meneliti suatu efektivitas ada1ah roemperhatikan secara serempak tiga bwih konsep yang saling berhubungan, antara lcin : a Paharo mengenai optiroalisasi tujuan, efektivitas dinilai menurut ukuran berapa jauh sebuah organisasi berhasil roencapai tujuan yang layak dicapai. b. Perspektif sistematika, organisasi terdiri dari berbagai unsur yang saling roendukung dan saling melengkapi. Unsur-unsur tersebut sangat berpengaruh terhadap proses pencapaian suatu tujuan organisasi.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
17 41644.pdf
c. Tekanan pada suatu tingkah manusia dalam susunan organisasi tingkah laku individu dan kelompok daIam menentukan kelancaran tercapainya tujuan suatu organisasi. Berdasarkan konsep yang diutarakan Steers tersebut maka acuan untuk mengukur efektivitas dapat mengunakan perspektif sistem. Perspektif
KA
sistem ini adaIah untuk melihat optimalisasi dari komponen-komponen
BU
sistem tersebut yang terdiri dari komponen dasar yaitu input, throughput
TE R
dan output daIam pencapaian tujuan.
I Throughput
I
I
I
TA
I
Input
I
Output
I
SI
I
S
Gambar2.1
Pola dasar sebuab model efektifitas
ER
Feedback
N IV
Srunber : Richard M. Steers, Efektifitas Organifasi, 1986
U
Berdasarkan gambar diaU>s dapat dilihat bahwa adanya keterpaduan
antara komponen-komponen daIam sistem yang saling mempengaruhi dan berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Atrnosoeprapto
(2002:139)
menyatakan
Efektivitas
adaIah
melakukan hal yang benar, sedangkan efisiensi adaIah melakukan hal secara benar, atau efektivitas adaIah sejauh mana kita mencapai sasaran dan efisiensi adaIah bagaimana kita mencampur segala sumber daya secara
cermat.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
18 41644.pdf
Efektivitas memiliki tiga tingkatan sebagaimana yang didasarkan oleb David J. Lawless dalam Gibson, Ivancevicb dan Donnely (1997:25-26) antara lain
I. Efektivitas Individu Efektivitas Individu didasarkan pada pandangan dari segi individu yang
KA
menekankan pada basil karya karyawan atau anggota dari organisasi.
R BU
2. Efektivitas kelompok
Adanya pandangan bahwa pada kenyataannya individu saling bekerja
TE
sarna dalam kelompok. Jadi efektivitas kelompok merupakan Jumlah
3. Efektivitas Organisasi
TA S
kontribusi dari semua anggota ke1ompoknya;
SI
Efektivitas organisasi terdiri dari efektivitas individu dan kelompok.
ER
Melalui pengaruh sinergitas, organisasi mampu mendapatkan hasil
IV
karya yang lebih tinggi tingkatannya daripada jumlah basil karya tiap
U
N
tiap bagiannya. Efektivitas dalam kegiatan organisasi dapat dirumuskan sebagai
tingkat perwujudan sasaran yang menunjukkan sejauh mana sasaran telah dicapai. Sumaryadi (2005:105) berpendapat dalam bukunya "Efektivitas Implementasi
Kebijakan
Otonomi
Daerah"
Organisasi dapat dikatakan efektif bila organisasi
bahwa:
tersebut dapat
sepenuhnya mencapai sasaran yang te1ah ditetapkan. Efektivitas umumnya dipandang sebagai tingkat pencapaian tujuan operatif dan operasional.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
19 41644.pdf
Dengan demikian pada dasarnya efektivitas adalah tingkat pencapaian tujuan atau sasaran organisasional sesuai yang ditetapkan. Efektivitas adalah seberapa baik pekeIjaan yang dilakukan, sejauh mana seseorang rnenghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan. 1ni dapat diartikan, apabila sesuatu pekeIjaan dapat dilakukan dengan baik dengan yang direncanakan,
dapat dikatakan
R BU
rnernperhatikan waktu, tenaga dan yang lain.
efektif tanpa
KA
sesuai
Sementara itu, Sharma dalarn Tangkilisan (2005:64) rnemberikan
TE
!criteria atau ulruran efektivitas organisasi yang rnenyangkut faktor internal
TA S
organisasi dan faktor eksternal organisasi antara lain: I. Produktivitas organisasi atau output;
ER SI
2. Efektivitas organisasi dalarn bentuk keberhasilannya menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan di dalam dan di luar organisasi;
IV
3. Tidak adanya ketegangan di dalarn organisasi atau hambatan-hambatan
U
N
konflik diantara bagian-bagian organisasi. Gibson dalarn Tangkilisan (2005:65) mengatakan hal yang
berbeda bahwa efektivitas organisasi dapat pula diukur rnelalui : I. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai; 2. Kejelasan strategi pencapaian tujuan; 3. Proses analisis dan perumusan kebijaksanaan yang rnantap; 4. Perencanaan yang matang; 5. Penyusunan program yang tepat 6. Tersedianya sarana dan prasarana
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
20 41644.pdf
7. Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik Adapun Emerson dalam Handayaningrat (1996: 16) mengatakan bahwa "Efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan". Jadi apabila tujuan tersebut telah dicapai, barn dapat dikatakan efektif. Masih dalam bulru yang sarna, Hal ini
KA
dipertegas kembali dengan pendapat Hasibuan dalam Handayaningrat
BU
(1996: 16) bahwa "efektivitas adaIah tercapainya suatu sasaran eksplisit
TE R
dan implisit".
Hal yang sarna dikemukakan oleh Miller dalam Handayaningrat
TA S
(1996: 16) "Effectiveness be define as the degree to which a social system
achieve its goals. Effectiveness must be distinguished from efficiency.
SI
Efficiency is mainly concerned with goal attainments", yang artinya
IV ER
efektivitas dirnaksudkan sebagai tingkat seberapa jauh suatu sistem-sistem sosial mencapai tujuannya
U
N
Selain pencapaian tujuan, Winardi (1992:84) menjelaskan
"Efektivitas adaIah basil yang dicapai seorang pekeJja dibandingkan dengan basil produksi lain dalam jangka waktu terlentu". Apabila peneliti analisa kutipan ini, maka efektivitas adaIah basil yang diperoleh seorang pekeIja dan dibandingkan dengan waktu yang dipergunakan untuk mengbasilkan barangljasa tersebut. Efektivitas berkaitan dengan pencapaian unjuk kerja yang maksimal dalam arti pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas,
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
21 41644.pdf
kuantitas dan waktu. Jadi efektivitas ini lebih berorientasi kepada keluaran. Sedangkan masalah penggunaan masukan kurang menjadi perhatian utama Hall dalam Tangkilisan (2005:67) mengartikan bahwa dengan tingkat sejauh mana suatu organisasi merealisasikan tujuannya, semua konsep tersebut hanya menunjukkan pada pencapaian tujuan organisasi.
KA
Sedangkan bagaimana cara mencapainya tidak dibahas. Yang membahas
R BU
bagaimana mencapai tingkat efektivitas adalah Argris dalam Tangkilisan (2005:68) yang mengatakan"Organizational effectiveness then is balanced
TE
organization optimal emphasis upon achieving object solving competence
TA S
and human energy utilization" atau dengan kata lain efektivitas organisasi adalah keseimbangan atau pendekatan secarn optimal pada pencapaian
SI
tujuan, kemampuan dan pemanfaatan tenaga manusia.
ER
Amirullah dan Ribdyah Hanafi (2002) efektivitas menunjukkan
IV
kemampuan suatu perusahaan dalam mencapai sasaran yang telah
U
N
ditetapkan secara tepat. Pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dan ukuran maupun standar yang berlaku mencermir.kan suatu perusahaan tersebut telah memperhatikan efektivitas operasionalnya. Menurut Gibson, Donnely dan Ivancevich konsep efektivitas
terdiri dari dua pendekatan yaitu pendekatan Tujuan dan pendekatan sistem
(1997:27-29).
Dua
pendekatan
tersebut
antara
lain
Pendekatan tujuan untuk menentukan dan mengevaluasi efektivitas didasarkan pada gagasan bahwa organisasi diciptakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Sedangkan dalam teori sistem, organisasi dipandang
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
22 41644.pdf
sebagai suatu unsur dari sejumlah unsur yang saling berhubungan dan saling tergantung satu sarna lain. Arus masukan (input) dan keluaran (output) merupakan titik tolak dalam uraian organisasi. Dengan kata lain yang lebih sederhana, organisasi mengambil sumber (input) dari sistern yang
lebih
luas
(Iingkungan),
rnemproses
sumber
lID
dan
KA
mengembalikannya dalam bentuk yang sudah dirubah (output).
BU
Gibson, Donnely dan Ivancevich mernberikan batasan dalam
R
kriteria efektivitas organisasi melalui pendekatan teori sistem (1997:31-32)
TE
antara lain :
AS
1. Produksi
SI T
Produksi merupakan Kemampuan organisasi untuk memproduksi
2. Efisiensi
ER
jumlah dan mutu output yang sesuai dengan permintaan lingkungan.
IV
Konsep efisiensi didefenisikan sebagai angka perbandingan (rasio)
U
N
antara output dan input. Ukuran efisiensi hams dinyatakan dalam perbandingan antara keuntungan dan biaya atau dengan waktu atau
dengan output. 3. Kepuasan Kepuasan menunjukkan sarnpai sejauh mana organisasi memenuhi kebutuhan para karyawan dan pengguna . 4. Adaptasi Kemampuan adaptasi adalah sampai seberapa jauh organisasi dapat menanggapi perubahan ekstern dan intern.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
23 41644.pdf
5. Perkembangan Organisasi harus mengivestasi dalam organisasi itu sendiri untuk memperluas kemampuannya untuk hidup terns dalam jangka panjang. 6. Hidup Terus Organisasi hams dapat hidup terns dalam jangka waktu yang
KA
panjang. Berdasarkan beberapa teori yang dikemukakan oleh para pakar di
BU
atas, peneliti menggunakan teori Emerson dalam Handayaningrat
R
(1996: 16) bahwa "Efektivitas adalah pengukuran dalam ani tercapainya
TE
sasaran atau tujuan yang telah ditentukan". Jadi apabila tujuan tersebut
S
telah dicapai, bam dapat dikatakan efektif.
SI TA
Unsur-unsur efektivitas Sutarto ( 2000 : 335 ) yang terdapat baik di dalam organisasi maupun suatu lembaga meliputi:
IV E
R
a. Input, yaitu unsur-unsur yang dimasukkan atau diolah misalnya uang, energy, orang dan benda
U
N
b. Throughput, yaitu kegiatan mengubah input (orang, uang, benda) menjadi output
c. Ouput, yaitu hail yang diperoleh dari proses pengolahan baik berupa barang (fisik), maupunjasa (pelayanan). Menurut Munir,dkk (2004: 34), unsur-unsur efektivitas meliputi: 1. Input (masukan), yang meliputi semua sumber daya yang dimiliki,
informasi dan pengetahuan, bahan-bahan mentah serta modal.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
24 41644.pdf
2. Conversion (perubahan), yaitu tahap yang ditentukan oleh kemampuan
organisasi untuk memanfaatkan sumber daya yang dimiliki, manajemen dan penggunaan teknologi agar dapat menghasilkan nilai.
3. Output (keluaran) yaitu pelayanan yang diberikan yang merupakan basil daripenggunaan teknologi dan keahlian sumber daya manusia
mengetahni
efektivitas
pengelolaan
retribusi
pasar
yang
BU
untuk
KA
Berdasarkan pendapat tersebut, maka konteks penelitian ini yaitu
InpllJ (mUUDO)
TE
8.
R
menggunakan perspektif sistem yang terdiri dari tiga komponen, yaitu :
S
Input yang akan digunakan sebagai indikator pada penelitian ini
TA
adalah surnber daya, dana dan wajib retribusi. Sumber daya yang
SI
dimaksud meliputi sumber daya manusia dan sarana dan prasarana
ER
yang digunakan. Dalam hal ini petugas pemungut retribusi pasar yang
IV
merupakan modal dalam bentuk sumber daya manusia yang paling
U
N
penting karena merupakan ujung tombak, begitu juga dengan sarana dan prasarana dan dana yang digunakan dalam pemungutan retribusi
pasar. Jika sarana dan prasarana memadai maka akan mempermudah petugas melakukan pemungutan. selain itu pula dana, merupakan salah satu motivasi yang be!Upa intensif untuk petugas dalam pemungutan.
Keempat
faktor
ini
sangat
berpengaruh
dalam
Throughput (proses) dan output (keluaran) dari proses pemungutan
retribusi tersebut. Sub indikator sumber daya yang akan diteliti antara lain SDM hanya pada kualitas dan kuantitas petugas pemungut Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
25 41644.pdf
retribusi, kelengkapan sarana dan Prasarana pemungutan retribusi. Sub indilctor dana adalah upah pemungutan. Sub indikator untuk wajib retribusi adalah kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak, dilihat dari jurnlah ketetapan wajib retribusi dan jumlah wajib retribusi yang membayar retribusi.
KA
b. Throughplll (proses)
BU
Yakni merupakan proses pengolahan Input menjadi output. Proses
R
penelitian yang akan berlangsung adaIah proses pemungutan retribusi
TE
pasar yang oleh Dinas Koperasi Usaha, Mikro, Kecil, Menengah dan
AS
Pasar Kabupaten Kotawaringin Barat. Adapun untuk mengetahui
SI T
indikator efektivitas komponen atau aspek Throughput ini meliputi
pasar"
ER
indikator. yaitu : "Kepatuhan pada mekanisme pemungutan retribusi
IV
c. Output (keluaran)
U
N
Merupakan basil dari pekeIjaan atau dari proses pemungutan. Pada penelitian ini maka outplll atau keluaran yang dihasilkan proses ini adaIah pencapaian realisasi dari target retribusi yang ditetapkan Efektivitas output ini dinilai menurut ukuran seberapa jauh sebuah organisasi mencapai tujuan.
4.
Teori Peogelolaan Kata "pengelolaan" dapat disamakan dengan manajemen, yang berarti pulapengaturan atau pengurusan (Suharsimi Arikunto, 1993: 31). Banyak orang yang mengartikan manajemen sebagai pengaturan,
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
26 41644.pdf
pengelolaan, dan pengadministrasian, dan memang itulah pengertian yang populer saat ini. Pengelolaan diartikan sebagai suatu rangkaian pekeIjaan atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan serangkaian keIja dalam mencapai tujan tertentu. Griffm (1990: 6) mendefinisan manajemen sebagai berikut:
BU
KA
"Management is the process of planning and decision making, organizing, leading and controlling and organization human, financial, physical and information recources to archieve organizational goals in an efficient and effective manner ..
TE
R
Dikatakan manajemen adaIah suatu proses perencanaan dan pengambilan keputusan, pengorganisasian, memimpin dan pengendalian keuangan, fisik dan informasi sumber daya untuk
AS
organisasi manusia,
SI T
mencapai tujuan organisasi secara efisiensi dan efektif. Nanang Fattah,
ER
(2004: I) berpendapat bahwa dalam proses manajemen terlibat fungsi
IV
fungsi pokok yang ditampilkan oleh seorang manajer atau pimpinan., yaitu (planning),
pengorganisasian
(organising),
pemimpin
N
perencanaan
U
(leading), dan pengawasan (controlling). Oleh karena ito, lIllIIl3jemen diartiJ.:an sebagai proses merencanakan, mengorganising, memimpin, dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien.Pengertian manajemen telah banyak dibahas para ahIi yang antara satu dengan yang lain saling melengkapi. Stoner yang dilrutip oleh Handoko menyatakan bahwa manajemen merupakan proses perencanan, pengorganisasian, pengarahan, dan Pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan pengguna sumber daya organisasi lainya untuk mencapai tujuan organisasi yang
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
27 41644.pdf
telah ditetapkan. Stoner menekanan bahwa manajemen dititik beratkan pada proses dan sistern. Oleh karena itu, apabila dalam sistem dan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
penganggaran, dan sistem
pengawasan tidak baik, proses manajemen secara keseluruhan tidak lancar sehingga proses pencapaian tujuan akan terganggu atau
Bedasarkan defmisi
KA
kegagalan (Shyhabuddin Qalyubi, 2007: 271).
melakukan
perencanaan,
melakukan
pengorganisasian,
R
meliputi
BU
manajemen diatas secara garis besar tahap-tahap dalam manajemen
mengalami
TE
pelaksanaan, dan pengawasan. Perencanaan merupakan proses dasar dari
pengelolaan. Kemudian pengorganisasian berkaitan dengan
SI T
kegiatan
AS
suatu kegiatan pengelolaan dan merupakan syarat mutlak dalam suatu
pelaksanaan perencanaan yang telah ditetapkan. Sementara itu pengarahan
ER
diperlukan agar menghasilkan sesuatu yang diharapkan dan pengawasan
IV
yang dekat. Dengan evaluasi, dapat menjadi proses monitoring aktivitas
U
N
untuk menentukan apakah individu atau kelompok memperolah dan mempergunakan sumber-sumbernya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan.
4.1 Fungsi Pengelolaan Bedasarkan fungsi manaJemen (pengelolaan) di atas secara garis besar dapat disampaikan bahwa tahap-tahap dalam melakukan manajemen meliputi:
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
dan pengawasan. Fungsi-fungsi
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
manajemen tersebut bersifat
28 41644.pdf
universal, di mana saJa dan dalam organisasi apa saJa. Namun, semuanya
tergantung
pada tipe organisasi,
kebudayaan
dan
anggotanya. Pada penelitian 00, peneliti cenderung berpedoman pada pendapat Terry dalam The Liang Gie (2000: 21), yang menyatakan bahwa kegiatan atau fungsi manajemen, meliputi: perencanaan
KA
(planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating),
BU
dan pengawasan (controlling).
R
a. Perencanaan (Planning)
TE
Batasan atau pengertian perencanaan bennacam-macam
AS
sesuai dengan pendapat para ahIi manajemen. Menurut Sutarno NS sebagai perhitungan dan
SI T
(2004: 109), perencanaan diartikan
penentuan tentang apa yang akan dijalankan dalam rangka
ER
mencapai tujuan tertentu, dimana menyangkut tempa!, oleh siapa
IV
pelaku itu atau pelaksana dan bagaimana tata cara mencapai itu.
U
N
Cropper (1998: I) berpendapat:
"Planning is the basis from which all other jUnction are spawned Without a congruent plan, organizations usually lack a centralfocus ". Bahwa perencanaan adaIah dasar yang akan dikembangkan
menjadi seluruh fungsi berikutnya. Tanpa rencana yang tepat dan padu sebuah organisasi akan kehilangan fokus sentral berpijak bukan sekedar daftar kegiatan yang harns dilakukan. Perencanaan merupakan suatu proses mempersiapkan serangkaian pengambilan keputusan untuk dilakukanya tindakan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
29 41644.pdf
dalam mencapai tujuan organisasi, dengan dan tanpa mengguna1<:an
sumber-sumber yang ada. Adapun aspek perencanaan meliputi:
I). Apa yang dilakukan?
2). Siapa yang melakukan?
3). Di mana akan melakukan?
KA
4). Apa saja yang diperlikan agar tercapainya tujuan dapat
BU
dilakukan?
R
5). Bagaimana melakukannya?
TE
6). Apa saja yang dilakukan agar tercapainya tujuan dapat
demikian
kunci
SI T
Dengan
AS
maximum? (Arikunto, 1993: 38)
pengelolaan atau manajemen
keberhasilan
dalam
suatu
tergantung atau terletak pada
ER
perencanaanya Perencanaan merupakan suatu proses dan kegiatan
IV
pimpinan (manager) yang terus menerus, artinya setiap kali timbul
U
N
sesuatu yang baru. Perencanaan merupakan langkah awal setiap
manajemen. Perencanaan merupakan kegiatan yang
di masa depan dalam waktu
ar.an dila1c'Jkan
tertentu untuk mencapai tujuan
tertentu pula. Sebuah perencanaan yang baik adalah yang rasional, dapat dilaksanakan dan menjadi panduan langkah selanjutnya Oleh karena itu, perencanaan tersebut sudah mencapai permulaan pekerjaan yang baik dari proses pencapaian tujuan organisasi. Berdasarkan
uraian
dialas,
perencanaan
pada
hakekatnya
merupakan proses pemikiran yang sistematis, analisis, dan rasional
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
30 41644.pdf
untuk
menentukan
apa
yang
akan
dilakukan,
bagaimana
meIakukanya, siapa pelaksananya, dan kapan kegitan tersebut hams dilakukan. b. Pengorganisasian (Organizing)
Rue dan Byars (2006:6) berpendapat:
KA
Organizing is grouping activities, assigning activities an providing the authority necessary to carry out the activities.
kegiatan-kegiatan penyediaan keperluan,
TE
kegiatan penugasan
R BU
Pengorganisasian merupakan pengeIompokan kegiatan
weweuang untuk meIaksanakan
kegiatannya Dalam suatu
TA S
organisasi dituntut adanya keIja sarna antara dua orang atau lebih
SI
untuk mencapai siatu tujuan secara efektif dan efisien. Organisasi
ER
merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal,
IV
pengeIompokan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau
N
pekerjaan diantara para anggota organisasi agar tujuan organisasi
U
dapat tecapai. Untuk mencapai tujuan tersebut mala perlu dipilih
orang yang
memiliki
meIak..,makan tugas.
kemampuan
dan
kompetensi
dalam
Oleh karena itu, perlu memilih dan
menentukan orang yang akan dipercaya atau diposisikan dalam posisi tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu diperhatikan dalam hal proses penarikan, penempatan, pemberian latihan dan pengembangan anggota-anggota organisasi.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
31 41644.pdf
c. Pengarahan (Actuating) Pengarahan (Direction) adalah keinginan untuk membuat orang lain mengikuti keinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan pada tempatnya demi
kepentingan
jangka
panjang
perusahaan.
Termasuk
KA
didalamnya memberitahukan orang lain apa yang barns dilakukan
BU
dengan nada yang bervariasi mulai dari Dada tegas sampai meminta
R
atau bahkan mengancam. Tujuannya adalah agar tugas-tugas dapat
TE
terselesaikan dengan baik. Pengarahan berarti para manajer
S
mengarahkan, memimpin dan mempengaruhi bawahan. Manajer
TA
tidak melakukan semua kegiatan sendiri, tetapi menyelesaikan
SI
tugas-tugas esensial melalui orang-orang lain. Mereka juga tidak
ER
sekedar memberikan perintah, tetapi menciptakan ikIirn yang dapat
IV
membantu para bawahan melakukan pekerjaan secara paling baik.
U
N
Fungsi pengarahan adaIah suatu fungsi kepemirnpinan manajer
untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksiIJlal
serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
d. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan
adalah
kegiatan
membandingkan
atau
mengukur yang sedang atau sudah dilaksanakan dengan !criteria, norma-norma standar atau rencana-rencana yang sudah ditetapkan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
32 41644.pdf
sebelumnya (Sutamo NS, 2004:128). Pengawasan atau kontrol yang
merupakan
bagian
terakhir
dari
fungsi
manajemen
dilaksanakan untuk mengetabui:
a Apakah semua kegiatan telab dapat beIjalan sesuai dengan rencana sebelumnya.
KA
b. Apakah didalam pelaksanaan teIjadi harnbatan, kerugian,
BU
penyalabgunaan kekuasaan dan wewenang, penyirnpangan dan
mencegab
teIjadinya
TE
c. Untuk
R
pemborosan.
kegagalan,
kerugian,
SI T
pemborosan.
AS
penyalabgunaan kekuasaan dan wewenang penyirnpangan, dan
d. Untuk meningkatkan efisien dan efektifitas organisasi.
ER
Tujuan pengawasan adaIab: dan
mengbilangkan
sebab-sebab
yang
IV
I. Menentukan
U
N
menimbulkan kesulitan sebelum kesulitan itu teIjadi.
2. Mengadakan pencegahan
3. Mendapatkan efisiensi dan efektifitas. Dengan demikian, perencanaan merupakan proses awal dari suatu kegiatan pengelolaan yang keberadaanya sangat diperlukan dalam memberikan arab atau patokan dalam suatu kegiatan, kemudian pengorganisasian berkaitan dengan penyatuan seluruh sumber daya yang ada untuk bersinergi dalam mempersiapkan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
33 41644.pdf
pelabanaan
kegiatan.
Tahap
berikutnya
pengarahan
dan
pelaksanaan kegiatan yang seialu berpedoman pada perencanaan yang telah ditelapkan. Tahap terakhir OOaIah pengawasan yang meliputi kegiatan monitoring dan evaluasi tersebut, dapat dilakukan perbaikan selama kegiatan berlangsoog alau ootuk memperbaiki kegiatan
berikutnya
sehingga
tujuan
yang
telah
KA
program
Teori Retribusi didefinisikan
sebagai
poogutan
daerah
sebagai
AS
Retribusi
TE
5.
R
BU
direncanakan tercapai dengan baik.
SI T
pembayaran alas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan danlatau diberikan oleh Pemerintah Daerah ootuk kepentingan
ER
pribOOi alau badan. Berdasarkan ketentuan pada Undang Undang Nomor
IV
28 Tahoo 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah disebutkan
U
N
bahwa retribusi daerah terdiri alas 3 (riga) golongan yaitu: a)
Retribusi Jasa Umum, yaitu retribusi alas jasa yang disediakan atau
diberikan oleh pemerintah daerah ootuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan wnwn serta dapat dinikmari oleh orang pribOOi atau bOOan; b) Retribusi Jasa Usaba, retribusi alas jasa yang disediakan atau diberikan oleh pemerintah daerah dengan menganut prinsip komersial karena pada dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swasta;
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
34
41644.pdf
c)
Retribusi Perizinan Tertentu, retribusi atas kegiatan tertentu pemerintah daerah dalarn rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian, dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alarn, barang, prasarana, sarana atau
KA
fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga
BU
kelestarian lingkungan.
R
Berikut disarnpaikan jenis-jenis retribusi berdasarkan golongan
TE
retribusi daerah:
SI TA S
Tabell J ems . -Jems 'Retn'bUSI' 0aera h B erd asarka n G o Ione;an Retribusi J_ UID1UIl
RetribaiJ_ U....
Retribusi Pemakaian Kekaymm Daerah
Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan
Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan
U
N
IV
ER
Rellibusi Pelayanan Kesehatan
Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akte Catatan Sipil Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mavat Retribusi Pelayanan parkir di Tepi Jalan Umum Retribusi Pelayanan Pasar Retribusi Pengujian Kendaraan Bennotor Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran
Retribusi Tempat Pelelangan
Retribai PeriziDaa Terteat. Retribusi lzin Mendirikan Bangunan Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol Retribusi Izin Gangguan
Retribusi Terminal
Retribusi Tempst Khusus Parkir
Retribusi Tempat Penginapan/PesanAATahanIVilia Retribusi Penyedotan Kakus Retribusi Rumah Potong Hewan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
Rctribusi lzin Trayek
35 41644.pdf
Retribusi Penggantian Retribusi Pelayanan Pelabuhan Biaya Cetak Peta Kapal Retribusi Pengujian Kapal Retribusi Tempat Rekreasi dan Perikanan Olah raga RetribusiPenyeberangan Diatas Air Retribusi Pengolahan Lirnbah Cair Retribusi Penjualan Produksi UsahaDaerah
KA
Sumber: Undang-Undang Nomor 28 TallUo 2009 Tentang Pajak Daerah dan RetnbuSl Daerah
Dari tabel diatas terIihat babwa retribusi pelayanan pasar
BU
termasuk dalam salab satu golongan jenis retribusi jasa umum daerah.
TE
R
Menurut pasal 157 Undang Undang Nomor 32 Taboo 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan pasal 5 Undang Undang Nomor 33
AS
Taboo 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
ER
daerah berasal dari:
SI T
Pemerintahan Daerah, disebutkan bahwa somber-sumber penerimaan
Pendapatan Asli Daerah;
b.
Dana Peri.mbangan;
c.
Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sab.
U
N
IV
a.
Sedangkan menurut pasal 6 Undang Undang Nomor 33 Tabun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, pendapatan asli daerah terdiri atas: a.
Pajak Daerah;
b.
Retribusi Daerah;
c.
basil pengelolaan kekayaan Daerah yang dipisahkan, dan
d.
lain-lain PAD yang sah.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
36 41644.pdf
Kondisi
yang
teIjadi
pada
sebagian
besar
Pemerintah
KabupatenIKota diJcetahui pajak daerah dan retribusi daerah belum mampu memberikan surnbangan signifikan terhadap pendapatan asli daerah.
Berdasarkan berdasarkan
data
pada Direktorat lenderal
Perirnbangan Keuangan Kementerian Keuangan, rata-rata nasional
KA
pencapaian pajak daerah dan retribusi daerah, pada Pendapatan Asli
BU
Daerah di KabupatenIKota Indonesia mencapai ± 80% dari total
R
pendapatan asli daerah kabupatenlkota yang ada di Indonesia, sedangkan
TE
pada kenyataannya sumbangan pajak daerah dan retribusi daerah masih
AS
berkisar diantara angka 10 % sid 20% dari total pendapatan daerah
SI T
(Halim, 20 II).
Potensi yang dimiliki oleh pajak daerah dan retribusi daerah
ER
masih mungkin untuk terns ditingkatkan, hal tersebut seiring dengan
IV
semakin besarnya porsi yang diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada
U
N
daerah untuk menge/ala, mengolah dan memanfaatkan potensi tersebut berdasarkan ka.-akteristik masing-masing daerah. Belurn optirnalnya surnbangan pajak daerah dan retribusi daerah terhadap pendapatan asli daerah (disarikan dari beberapa surnber) ditengarai disebabkan oleh beberapa faktor yakni: a)
Lemahnya sistern hukum, terutama dalam hal penegakan peraturan daerah tentang pajak daerah dan retribusi daerah;
b) Lemahnya
kemampuan
surnberdaya
aparatur
pengumpul pajak daerah dan retribusi daerah;
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
pemungut
dan
37 41644.pdf
c)
Lemahnya administrasi pajak daerah dan retribusi daerah;
d)
Rendahnya tingkat kesadaran wajib pajak daerah dan retribusi daerah. Sumber pendapatan daerah yang terpenting salah satunya adalah
retribusi daerah. Pengertian retribusi menurut Rochmad Sumitro ( Victor
KA
M. Situmorang dan Cormentyna Sitanggang, 1994:205) bahwa :"
BU
Pembayaran-pembayaran kepada negara yang dilakukan oleh mereka
R
yang menggunakan jasa-jasa negara".
TE
Menurut S. Munawir ( Victor M. Situmorang dan Cormentyna
S
Sitanggang, 1994:205) bahwa retribusi yaitu :
ER
SI
TA
luran kepada Pemerintah yang dapat dipaksakan dan jasa balik secara langsung dapat ditunjuk. Paksaan di sini bersifat ekonomis karena siapa saja yang tidak merasakan jasa balik dari pemerintah, dia tidak dikenakan iuran itu.
IV
Menurut Marihot P. Siahaan (2005:5) bahwa pengertian
U
N
Retribusi yaitu :
Pembayaran wajib dari penduduk kepada negara karena adanya jasa tertentu yang diberikan oleh negara bagi penduduknya secara perorangan. Jasa tersebut dapat dikatakan bersifat langsung yaitu hanya yang membaya!" retribusi yang menikmati balas jasa dari negara.
Jadi retribusi daerah yakni suatu pemungutan daerah sebagai pembayaran atas pemakaian atau karena memperoleh jasa pekeIjaan usaha atau milik daerah yang berkepentingan, atau karena jasa yang diberikan oleh daerah baik langsung maupun tidak langsung.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
38 41644.pdf
Menurut Victor M. Situmorang dan Corrnentyna Sitanggang, 1994:205 bahwa adapun em-em dari retribusi pada umumnya adalah : I. Retribusi dipungut oleh negara; 2. Dalam pemungutan terdapat paksaan secara ekonomis; 3. Adanya kontra prestasi yang seeara langsung dapat ditunjuk;
BU
mengenyamjasa-jasa yang disiapkan negara.
KA
4. Retribusi dikenakan pada setiap orang! badan yang menggunakan/
R
Sedangkan menurut Siahaan (2005:7) bahwa terdapat beberapa
TE
em yang melekat pada retribusi daerah yaitu :
AS
1. Retribusi merupakan pungutan yang dipungut berdasarkan undang
SI T
undang dan peraturan daerah yang berkenaan. 2. HasH penerimaan retribusi masuk ke kas pemerintah daerah.
ER
3. Piliak yang membayar retribusi mendapatkan kontra prestasi (balas
IV
jasa) seeara langsung dari pemerintah daerah atas pembayaran yang
U
N
dilakukannya. 4. Retribusi terutang apabila ada jasa yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah yang dinikmati oleh orang atau barlan. 5. Sanksi yang dikenakan pada retribusi adalah sanksi seeara ekonomis, yaitu jika tidak membayar retribusi tidak akan memperoleh jasa yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah. Retribusi yang ditarik oleh pemerintah daerah dalam rangka peningkatan pendapatan asli daerah adaIah merupakan hal yang mutlak untuk dilakukan guna mendukung pembangunan di daerah tersebut.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
39 41644.pdf
Pengertian retribusi daerah menurut Panitia Nasrun (Victor M. Situmorang dan Cormentyna Sitanggang, 1994:205-206) adalah : Retribusi daerah adaJah pungutan daerah sebagai pernbayaran pemakaian atau karena memperoleh jasa pekeJjaan, usaha atau milik daerah untuk kepentingan umurn, atau karena jasa yang diberikan oleh daerah baik langsung maupun tidak langsung.
KA
Pernungutan retribusi daerah yang saat ini didasarkan pada
BU
Undang-Undang Nornor 28 Tabun 2009 sebagai perubahan Undang-
R
Undang Nomor 34 Tabun 2000, dalam Undang-Undang tersebut diatur
TE
pula mengenai pengertian retribusi daerah, yaitu :
SI T
AS
Pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Pada Pasall angka 70 Undang Undang 28 Tabun 2009 Tentang
ER
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah disebutkan babwa:
U
N
IV
Wajib retribusi adaJah orang pribadi atau Harlan yang rnenurut peraturan
perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran
retribusi, termasuk pemungut atau pemotong retribusi tertentu.
Retribusi daerah menurut Peraturan Pemerintah N:>mor 65
Tabun 2001 adaJah : "Retribusi daerah, yang selanjutnya disebut retribusi adalab pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan danlatau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan pribadi atau badan". Dari pengertian retribusi daerah tersebut maka menurut Josef Riwu Kaho (1987 : 43) dapat dilihat eiri-eiri mendasar dari retribusi daerah adalab :
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
40 41644.pdf
a Retribusi dipungut oleh Pemerintah Daerah; b. Dalam
pungutan
retribusi
terdapat
prestasi
yang
diberikan
pemerintah daerah yang langsung dapat ditunjuk; dan c. Retribusi dikenakan kepada siapa saja yang memanfaatkan atau memakai jasa yang disediakan pemerintah daerah. bahwa retribusi
memiliki
KA
Maka dapat disimpulkan
BU
beberapa karakteristik penting, diantaranya :
melaksanakan
pungutan
terdapat
paksaan
secara
TE
2. Dalam
R
I. Pungutan yang dila1rukan oleh daerah terhadap rakyat;
AS
ekonomis;
SI T
3. Adanya kontra prestasi yang secara langsung dapat ditunjuk; 4. Pungutannya disampaikan kepada setiap orang atau badan yang
ER
menggunakan jasa-jasa yang telah disiapkan oleh daerah.
IV
Dari pengertian tersebut di atas maka dapat disimpulkan
U
N
bahwa retribusi daerah dipungut karena adanya suatu balas jasa yang dapat disediakan oleh pemerintah
daerah.
Retribusi
tidak akan
dipungut tanpa adanya balas jasa yang langsung dapat ditunjuk. Retribusi seperti halnya pajak tidak langsung yang dapat dihindari oleh masyarakat,
artinya
masyarakat
dapat
tidak membayar retribusi
dengan menolak alau tidak rnengambil manfaat terhadap jasa yang disediakan pemerintah.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41 41644.pdf
5.1 Dasar Hukum Pemuogutao Indonesia
a d a 1ah
Negara
hukwn,
sehingga sernua
penyelenggaraan kehidupan masyarakat Indonesia pada daerah pun juga harus berdasarkan hukwn. Beberapa dasar hukurn yang digunakan sebagai dasar
KA
pernungutan retribusi adalah sebagai berikut :
BU
a Pasal 23 ayat (2) Undang-undang Dasar 1945. Pasal tersebut
deogan
segala
pajak rnerupakan
segala
jenis
S
dirnaksud
PenjeIasan dari Pasal ini yang
TE
berdasarkan Undang-undang.
R
rnerwnuskan bahwa segala pajak untuk keperluao negara
TA
pungutan pajak termasuk retribusi.
SI
b. Pasal 158 ayat (I) dan (2) Undang-undang Nornor 32 tabun
ER
2004 tentang Pernerintab Daerah
IV
c. Pasal 6 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang Nornor 33 tabun
U
N
2004 teotang Perimbangan Keuangan antara Pernerintab Pusat
dar.. Pernerintah Daerah,
d. Pasal
156 ayat (I) sampai dengan ayat (8) Undang-undang
Nornor 28 tabun 2009 tentang Pajak Daerah
dan
Retribusi
Daerah, e. Pasal 12 Peraturan Pernerintab Nornor 66 tabun 2001 tentang Retribusi Daerah, yakni : tata carn pelaksanaan pernungutan retribusi dilakukan oleh Kepala Daerah.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
42 41644.pdf
5.2 Azas-Azas Pemungutan Pemerintah daerah dalam pemungutan retribusi menurut Soedarga (1962: 12) didasarkan pada asas-asas pemungutan retribusi daerah sebagai berikut: a. Mengadakan,
merubah,
meniadakan
daerah
barns
KA
ditetapkan dengan peraturnn daerah;
retribusi
BU
b. Pembayaran pungutan retribusi daerah tidak dimaksudkan sebagai
R
pembayaran atas penye1enggaraan usaha perusahaan;
TE
c. Tarif retribusi tidak boleh ditetapkan setinggi-tingginya tetapi
AS
keuntungan yang diharapkannya hanya meme1ihara agar dapat
SI T
memberikanjasa secara langsung kepada masyarakat;
ER
d. Jumlah tarif suatu retribusi daerah harus ditetapkan dalam peraturan daerah atau setidak-tidaknya dapat dihitung menurut
N
IV
ketentuan yang berlaku;
U
e. Returbusi daerah tidak boleh merupakan rintangan bagi keluar masuknya pengangkutan barang-barang ke dalam dan ke1uar
daerah; f. Pemungutan retribusi daerah tidak boleh digadaikan kepada pihak
ketiga; g. Peraturan retribusi
daerah
tidak
diadakan
perbedaan
atau
pemberian keistimewaan yang menguntungkan perseorangan, golongan atau keagamaan.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
43 41644.pdf
Asas pemungutan retirbusi daerah sesuai dengan Keputusan Mendagri Nomor 970.05.442 tanggal 16 Desember 1980 tentang Administrasi Pendapatan Daerah adalah sebagai berikut: I) Azas Keadilan Pemungutan retribusi daerah dilaksanakan dengan memperhatikan
perundang-undangan Berarti
daIam
dalam
dalam pelaksanaan
peraturan
dan pelaksanaan
R
pemungutannya
maupun
BU
peraturan
KA
tujuan hukum yaitu dapat untuk berlaku adil, baik
TE
pemungutannya barns berlaku bagi mereka yang menggunakan
AS
jasa/barang dan tidak membedakan antara obyek satu dengan
ER
2) Azas Yuridis
SI T
obyek lain.
Pemungutan retribusi daerah harus berdasarkan atas hukum
N
IV
atau peraturan perundang-undangan yang berlaku, daIam artian:
U
a Pemungutan retribusi daerah memberikan jaminan bukum yang baik kepada daerah
b. Pemungutan tersebut didasarkan pada suatu peraturan yang berlaku dan barns berpangkal pada keadilan. 3) Azas Ekonomis Pemungutan retribusi tidak
holeb mengganggu
keseimbangan
dan kelancaran jalannya perekonomian, hal ini berarti : a Pemungutan retribusi barns tidak menghambat kelancaran produksi dan perdagangan.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
44 41644.pdf
b. Pemoogutan retribusi usaha
masyarakat
tidak menghalangi
barns
dan
tidak
merugikan
kegiatan
kepentingan
umum. 5.3 Prinsip, Kriteria dan Tingkat Pengenaan Retribusi
Dalam rangka memantapkan otonomi daerah yang nyata,
daerah
yang
bersumber
dari
pendapatan
asli
daerah,
BU
dan
KA
dinamis, serasi, dan bertanggung jawab, pembiayaan pernerintab
R
khususnya yang berasal dari retribusi, hams dipoogut dan dikelola
TE
secara bertanggung jawab. Di samping itu, dengan semakin penyediaan
AS
meningkatnya pelaksanaan pembangunan, maka kegiatan
kemanfaatan
umum
diarahkan
agar
tidak menghambat,
ER
dan
SI T
jasa peJayanan oleh pemerintab daerah Wltuk tujuan kepentingan
bahkan sebaliknya dapat menoojang usaha peningkatan pertumbuhan
N
IV
perekonomian daerah. penerapan
retribusi
daerah
perlu
U
Dengan demikian,
disederhanakan berdasltrkan golongan jasa yang disediakan oleh
pemerintab daeraI:., yaitu golongan jasa umum, jasa LISa1la, dan perizinan tertentu.
Langkah-Iangkab
meningkatkan efektivitas daerah
dan
efisiensi
ini
diharapkan
pemoogutan
akan
retribusi
serta meningkatkan mutu dan jenis pelayanan kepada
masyarakat (penjelasan PP No. 20 Taboo 1997, daiam Adrian (2008 : 80».
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
45 41644.pdf
Menurut
Tjip ismail, daIarn Adrian (2008 : 81-83), ootuk
menerbitkan tentang retribusi yang meliputi retribusi jasa umurn, jasa usaha, dan perizinan lertentu harus memenuhi kriteria sebagai berumt:
a Kriteria retribusi jasa umum
KA
I) Retribusi jasa umum bersifat bukan pajak, bukan retribusi
BU
jasa usaha, dan bukan retribusi perizinan tertentu.
daeriih
langsoog
diterima
oleh
S
pengguna.
yang
TE
pemerintah
R
a) Bersifat bukan pajak, maksudnya ada pelayanan dari
TA
b) Bersifat bukan retribusi jasa usaha, maksudnya dalarn
ER
SI
pengenaan tarif ootuk jenis layanan ini tidal< boleh melebihi biaya yang digunakan ootuk penyelenggaraan
U
N
IV
layanan
tersebut.
Sedangkan
pengertian jasa
usaha
daIarn Pasal I Angka 29 daIarn Undang-oodang No. 34 Tahoo 2000 adaIah jasa yang pemerintah
daerah
dengan
disediakan menganut
oleh
prinsip-prinsip
komersial karena pada dasamya dapat pula disediakan oleh sektor swasta Dalarn Pasal I Angka 4 PP No. 20 Tahoo
1997
menyatakan
pengertian
retribusi
Jasa
usaha adaIah retribusi atas jasa yang disediakan oleh pemerintah daerah dengan menganut prinsip komersial
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
46 41644.pdf
karena pada
dasamya dapat pula disediakan
oleh
sektor swasta. c) Bersifat bukan perizinan tertentu, maksudnya layanan disediakan
pengaturan, kegiatan.
bukan
dalarn
pengendalian, Sedangkan
atau
pengertian
rangka
pembinaan,
pengawasan perizinan
KA
yang
suatu tertentu
kegiatan
pemerintah
daerah
daIarn
rangka
R
adaIab
BU
daIarn Pasa! I Angka 30 No. Uu No. 34 Tabun 2000
TE
pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang
AS
dirnaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendaIian ruang,
SI T
atau pengawasan suatu kegiatan, pemanfaatan
ER
penggunan sumber daya alarn, prasarana dan sarana, atau
fasilitas
tertentu
guna melindungi kepentingan
N
IV
umum dan menjaga kelestarian lingkungan.
U
2) Jasa yang
bersangkutan merupakan kewenangan pemerintah
Daerah daIarn rangka pelaksanaan desentraIisasi, sebagajrnana dimaksud daIam Undang- undang No. 32 Tabun 2004 dan Undang-undang No. 33 Tabun 2004.
3) Jasa tersebut memberi manfaat khusus bagi orang pribadi atau badan yang diharuskan membayar retribusi,
di sarnping
untuk melayani kepentingan dan kemanfaatan umum.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
47 41644.pdf
4) Jasa tersebut layak untuk dikenakan retribusi, maksudnya, a) Pengenaan retribusi atas jasa tersebut dapat diterima oleh masyarakat secara keseluruhan; b) Pengenaan retribusi tidak mengakibatkan orang tidak dapat mengkonsumsi jasa tersebut;
KA
c) Apabila suatu jenis layanan sudah ditetapkan sebagai obyek
R BU
retribusi, maka orang pribadi atau badan yang tidak mampu atau tidak ingin membayar retribusi tidak diberikan
mengenai
tidak
bertentangan
dengan
TA S
5) Retribusi
TE
jasa yang bersangkutan.
penyelenggaraannya
ER SI
bertentangan dengan
kriteria
kebijakan
Contoh
ini adalah
nasional
retribusi retribusi
yang atas
penyediaan layanan pokok pendidikan dasar dan retribusi
N
IV
penggunaan jalan raya atau lokal selain jalan tol tertentu.
U
Karena berdasarkan kebijakan nasional, pelayanan jasa ini harns disediakan kepada umum secara gratis.
6) Retribusi
dapat dipungut
sec~ra
efektif dan efisien, serta
merupakan salah satu sumber pendapatan yang potensial. Dapat dipungut secara efektif berarti pungutan tersebut dapat
dihitung
dan
dipungut
dengan
mudah.
Dapat
dipungut secara efisien berarti biaya pemungutan retribusi tidak melebihi pendapatan
hasil penerimaan retribusi dan merupakan
pemerintah
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
daerah
yang
potensial.
Artinya,
48 41644.pdf
potensi penerimaan sebanding dengan biaya penyediaan layanan. 7) Pemoogutan
retribusi
memoogkinkan
penyediaan
Jasa
tersebut mencapai tingkat kualitas pelayanan yang lebih baik.
Alokasi
penenmaan
retribusi
ootuk
KA
peningkatan kualitas pelayanan.
diutamakan
BU
b. Kriteria retribusi jasa usaha
R
1) Retribusi jasa usaha bersifat bukan pajak, bukan retribusi jasa
bersangkutan adaIah jasa
yang
bersifat
AS
2) Jasa yang
TE
umum, atau retribusi perizinan tertentu.
memadai
atau
terdapatnya
harta
yang
ER
belum
SI T
komersial yang seyogyanya disediakan oleh sektor swasta, tetapi
dimilikildikuasai daerah yang belum dimanfaatkan secara penuh
N
IV
oleh pemerintah daerah
U
c. Kriteria retribusi perizinan tertentu 1) Perizinan tersebut merupakan kewenangan Pemda dalam rangka asas desentralisasi, sebagaimana dimaksud dalam Undang oodang No. 32 Tahoo 2004 dan Undang-oodang No. 33 Tahoo 2004. 2) Perizinan
tersebut
benar-benar
diperlukan
gWIa
melindWlgi kepentingan umum, yakni : a) Kegiatan yang memerlukan izin menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat setempat; dan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
49 41644.pdf
b) Dengan penyelenggaraan
lZlD
tersebut, kepentingan
masyarakat terlindungi. 3) Biaya yang menjadi beban daerah dalam penyelenggaraan izin tersebut dan biaya untuk mengurangi dampak negatif dari pemberian izin tersebut cukup besar sehingga layak untuk
KA
dibiayai dari retribusi perizinan.
BU
Menurut Kesit Bambang (2003 : 49-52) prinsip dasar untuk
yang
disediakan.
TE
pelayanan-pelayanan
R
tingkat pengenaan retribusi biasanya didasarkan pada total cost dari Akan tetapi akibat adanya
AS
perbedaan-perbedaan tingkat pembiayaan mengakibatkan tarif retribusi
SI T
tetap di bawah tingkat biaya (full cost), ada 4 a1asan utama mengapa hal
a
ER
ini teIjadi :
Apabila suatu pelayanan palla dasarnya merupakan suatu public yang disediakan karena keuntungan kolektifnya, tetapi
N
IV
good
dikenakan untuk mendisiplinkan konsumsi. Misalnya,
U
retribusi
ret:ibusi air minum.
b. Apabila suatu pelayanan merupakan bagim dari swasta dan sebagian lagi merupakan good public. Misalnya tarif kereta api atau bis di subsidi guna mendorong masyarakat menggunakan angkutan
umum
dibandingkan
angkutan swasta, guna
mengurangi kemacetan. c. Pelayanan seluruhnya merupakan privat good yang dapat di subsidi jika hal ini merupakan permintaan terbanyak dan penguasa Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
50 41644.pdf
enggan menghadapi masyarakat dengan full cost. Misalnya fasilitas rekreasi dari kolam renang. d. Private
yang
good
manusia dan
dianggap
grouJrgroup
sebagai
berpenghasilan
kebutuhan rendah.
dasar
Misalnya
perumahan untuk tunawisma. Teori Pasar
KA
6.
BU
Pasar dalam arti sempit adalah tempat dimana permintaan dan
R
penawaran bertemu, dalam hal ini lebih condong ke arab pasar tradisional.
TE
Sedangkan dalam arti luas adalah proses transaksi antara permintaan dan
S
penawaran, dalam hal ini lebih condong ke arab pasar modem. Permintaan
SI TA
dan Penawaran dapat bempa barang atau jasa. Pasar tradisional adalah salah satu komponen utama pembentukan komunitas masyarakat baik di
IV E
R
desa maupun di kota sebagai lembaga distribusi berbagai macam kebutuhan manusia seperti makanan, sumber energi, dan sumberdaya
U
N
lainnya. Pasar berperan pula sebagai penghubung antara desa dan kota, pt:rkembangan
penduduk
daI'
kebudayaan
selalu
diikuti
oleh
perkembangan pasar sebagai salah sam pendukung penting bagi kehidupan manusia sehari-hari temtama di kawasan perkotaan. Pada saat ini pusat-pusat perbelanjaan modem berkembang dengan pesat sampai kepinggiran kota kecamatan, namun peranan pasar tradisional masih tetap penting dan menyatu dalam kehidupan masyarakat. Pasar tradisional mempakan tempat untuk mendapatkan berbagai keperluan dan kebutuhan pokok mayoritas penduduk di tanah air dengan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
51 41644.pdf
harga yang terjangkau. Jumlah pasar tradisional di Indonesia lebih dari 13.450 dengan jumlah pedagang berkisar 12.625.000 orang (APKASI, 2003).
Pasar tradisional masih merupakan wadah utama penjualan produk produk kebutuhan pokok yang dihasilkan oleh para pelaku ekonomi
KA
berskala menengah, kecil dan mikro yaitu para petani, nelayan, pengrajin
BU
dan home industri (industri rakyat). Para pedagang yang pada umumnya
R
menggunakan modal sendiri daIam jumlah pas-pasan memulai usahanya,
TE
berjumlah puluhan juta dan menyandarkan hidupnya kepada pasar
S
tradisional. Pada sisi lain, interaksi sosial sangat kental terjadi di dalam
TA
pasar tradisional, karena mekanisme transaksinya menggunakan metode
SI
tawar menawar. Para pedagang atau produsen dan pembeli atau konsumen
ER
dapat secara langsung berkomunikasi dan saling mengenal lebih jauh,
IV
bukan hanya menyangkut barang yang diperdagangkan tetapi juga
U
N
menyangkut hal lainnya. Di pasar tradisional budaya masing-masing yang terkait dengan jenis masakan dan cara berpakaian, telah berkwnpul dan berintekraksi dengan damai dengan latar belakang suku dan ras mulai dari keturunan Arab, Cina, Batak, Padang, Sunda, Jawa, Madura, Bugis dan lainnya. Selain itu, pasar tradisional selalu menjarli indikator nasional daIam kaitannya dengan pergerakan tingkat kestabilan harga atau inflasi
domestic. Dalam menghitung inflasi, harga kebutuhan pokok penduduk yang dijual di pasar tradisional seperti beras, gula, dan sembiIan kebutuhan pokok lainnya menjadi objek monitoring ahIi statistik setiap bulannya.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
52 41644.pdf
6.1 Pasar Tradisional Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli seeara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka
KA
oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Kebanyakan menjual
BU
kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan hempa ikan,
R
buah, sayur-sayuran. telur, daging, bin, pakaian barang elektronik,
TE
jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan
S
barang-barang lainnya. Pasar seperti ini rnasih banyak ditemukan di
TA
Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan agar
SI
memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Beberapa pasar
ER
tradisional yang "legendaris" antara lain adalah pasar Beringharjo di
IV
Jogja, pasar Klewer di Solo, pasar Johar di Semarang. Pasar
U
N
tradisional di seluruh Indonesia terus mencoba bertahan menghadapi serangan dari pasar modem.
6.1.1 Alassn Konsumen Memilih Berbelanjs Ke Pusr Tradisionsl Budaya, sejarah, mudah dijangkall, harga bisa ditawar, informasi produk dan harga, untuk semua kalangan, wisata, produk beragam, peluang usaha dan pekerjaan. Pasar Berseri "bersih, sehat, ramah lingkungan, dan indah" merupakan konsep pemikiran ulang menuju peningkatan performa pasar tradisional. Konsep ini mengarah pads dua hal,
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
53 41644.pdf
yaitu: (I) Optimalisasi kinerja pasar tradisional dan peningkatan infrastruktur, (2) pengembalian peron pasar tradisional sebagai
distributor produk-produk lokal. Upaya tersebut diharapkan mampu menjadikan pasar tradisional memenuhi syarat minimal sebuah pasar, dimana terbangun regularity, adequocy, dan
KA
security, dengan terciptanya comfortability bagi pelaku pasar
BU
dalam bemiaga(www.menlh.go.id/pasarberseriJPasarberseri.pdf)
R
6.1.2 Puar Tradisional Pada Sut Sekarang
TE
Ilustrasi tentang pola aliran produk dari perodusen ke
S
konsumen di sajikan pada gambar di bawah ini:
TA
[i]
,-
-------~--
ER
-
I
L
-..
1 1- r
N
IV
I
c=:M~ ~,
SI
f---
r······~ -------- ,,
,
0
-I I
f
I
:__ m.~ -=~_m--m1
U I
~
:
--
~----H2 1
II I
.)".-fr"" ] ~
--
17 1
Gambar 2.2. Pola Aliran Barang Dar; Produsen Sampai Ke KOBSumen
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
54
41644.pdf
6.1.3 Peluaog Peogembaogao Pasar Tradisiooal Pasar tradisional saat ini masih menjOOi salah satu pusat kegiatan ekonomi penting bagi sebagian masyarakat Indonesia Berbagai
kendala
dan
perubahan
yang
terjOOi
telah
meminggirkan pasar tradisional yang telah lama memiliki fungsi produk-produk
yang
dihasilkan
masyarakat.
KA
redistribusi
TE R BU
Perbaikan manajemen pasar tradisional diharapkan dapat meningkatkan daya saing, efisiensi pembiayaan dan pengelolaan lingkungan. POOa kondisi demikian, diperlukan pemikiran ulang
SI TA S
akan keberadaan pasar tradisional. Dua hal perlu dicennati dalam hal
ini,
yaitu:
(I)
diperlukan pemikiran
untuk
meningkatkan kinerja dan tampilan pasar tradisional dan (2)
IV ER
ajakan perlunya mengedepankan produk ramah lingkungan dan menumbuhkan rasa cinta produk-produk sendiri.
U
N
2.1.2. Pasar Modern
Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional,
namun pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh prarnuniaga Barang-barang yang dijual, selain bahan makanan makanan seperti, buah, sayuran, daging; sebagian besar barang lainnya yang dijual adaIah barang yang dapat bertahan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
55 41644.pdf
lama. Contoh dari pasar modem adalah pasar swalayan dan hypennarket,
supennarket,
dan
minimarket.
Pasar
dapat
dikategorikan dalam beberapa hal. Yaitu menurot jenisnya, jenis barang yang dijual, lokasi pasar, hari, luas jangkauan dan v.-ujud.
a. Pasar Menurut Jenisnya
KA
1. Pasar Konsumsi
BU
Pasar Konsumsi menjual barang-barang Ill1tuk keperIuan
R
konsumsi. Misa1nya menjual beras, sandal, lukisan, dan lain-lain.
TE
Contohnya adalah Pasar Mergan di Malang, Pasar Kramat Jati, dan
AS
lain-lain.
Pasar
Faktor
produksi.
ER
keperluan
SI T
2. Pasar Faktor Produksi
Produksi Misa1nya
menjual
barang-barang
Ill1tuk
mesin-mesin
Ill1tuk
menjual
IV
memproduksi, lahan Ill1tuk pabrik, dan lain-lain.
U
N
b. Pasar Menurut Jenis Barang Yang Dijual Pasar menurut jenis barang yang dijual dapat dibagi menjadi
pasar ikan, pasar buah, dan lain-lain.
c. Pasar Menurut Lokasi Pasar menurot lokasi misalnya Pasar Kebayoran yang berlokasi di Kebayoran Lama, dan lain-lain.
d. Pasar Menurut Hari Pasar menurut hari dinamakan sesuai hari pasar itu dibuka Misalnya Pasar Rebo dibuka khusus hari Rabu, Pasar Minggu dibuka
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
S6
41644.pdf
khusus hari Minggu, Pasar Senen dibuka khusus hari Senin, dan lain lain.
e. Pasar Menurut Luu Jangkauan 1. Pasar daerah Pasar Daerah membeli dan menjual produk dalam satu
KA
daerah produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar daerah
BU
melayani permintaan dan penawaran dalam satu daerah.
R
2. Pasar lobi
TE
Pasar Lokal membeli dan menjual produk dalam satu kota
S
tempat produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar 10kaI
SI
3. Pasar Nasiooal
TA
melayani permintaan dan penawaran dalam satu kola.
ER
Pasar Nasional membeli dan menjual produk dalam satu
IV
negara tempat produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar
U
N
nasional melayani permintaan dan penjualan dari dalam negeri.
4. ruar intemasional Pasar Internasional membeli dan menjual produk dari beberapa negara. Bisa juga dikatakan luas jangkauannya di seluruh donia.
f. Pasar menurut wujud
1. Pasar konkret Pasar Konkret adalah pasar yang lokasinya dapat dilihat dengan kasat mata. Misalnya ada los-los, toko-toko, dan lain-lain. Di pasar
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
57 41644.pdf
konkret, produk yang dijual dan dibeli juga dapat diIihat dengan kasat mata. Konswnen dan produsen juga dapat dengan mudah dibedakan.
2. Pasar abstrak Pasar Abstrak adaIah pasar yang lokasinya tidak dapat dilihat
KA
dengan kasat matakonsurnen dan produsen tidak berternu secara
BU
langsung.Biasanya dapat melalui internet, pemesanan telepon, dan
R
lain-lain. Barang yang dipeIjual belikan tidak dapat dilihat dengan
TE
kasat mata, tapi pada wnurnnya melalui brosur, rekornendasi, dan
S
lain-lain. Kita juga tidak dapat melihat konsurnen dan produsen
TA
bersarnaan, atau bisa dikatakan sulit membedakan produsen dan
SI
konsurnen sekaligus.
ER
7. Teori Pelayanan Publik
Jasa sering dipandang sebagai sootu fenornena yang rurnit.
U
N
IV
7. 1. Pengertian Pelayanan Publik
KaUi jasa itu sendiri mempunyai banyak arti, d::ri mula: pelayanan
personal (personal service) sarnpai jasa sebagai produk. Berbagai konsep rnengenai pelayanan banyak dikemukakan oleh para ahIi seperti Haksever (2000) menyatakan bahwa jasa atau pelayanan
(services)
didefmisikan
sebagai
kegiatan
ekooorni
yang
rnenghasiIkan waktu, ternpat, bentuk dan kegunaan psikologis. Menurut Edvardsson (2005) jasa atau pelayanan juga rnerupakan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
58 41644.pdf
kegiatan, proses dan interaksi serta merupakan perubahan dalarn kondisi orang atau sesuatu dalarn kepernilikan pelanggan. Sinarnbela (2010, hal : 3), pada dasamya setiap rnanusia membutuhkan pelayanan, bahkan secara ekstrirn dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan rnanusia.
KA
Menurut Kotlem dalarn Sarnpara Lukrnan, pelayanan adalah setiap
R BU
kegiatan yang rnenguntungkan dalarn suatu kurnpulan atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasiinya tidak terikat pada
TE
suatu produk secara fisiko Selanjutnya Sarnpara berpendapat,
TA S
pelayanan adalah sutu kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antarseseorang dengan orang lain alau rnesin secara fisik,
SI
dan menyediakan kepuasan pelanggan.
ER
Sernentara itn, istilah publik berasal dari Bahasa Inggris
IV
public yang berarti umurn, masyarakat, negara. Kala publik
U
N
sebenarnya sudah diterirna menjadi Bahasa Indonesia Baku menjadi
Publik yang berarti ureurn, orang banyak, rarnai. Inu dan kawan
kawan mendefinisikan publik adalah sejurnIah rnanusia yang merniliki kebersarnaan berpikir, perasaan, harapan, sikap atau tindakan yang benar dan baik berdasarkan nilai-nilai norma yang merasa merniliki. Oleh karena itu pelayanan publik diartikan sebagai setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sejurnIah rnanusia yang merniliki setiap kegiatan yang menguntungkan dalarn
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
59 41644.pdf
suatu kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipWl hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisiko Lebih Ianjut dikatakan pelayanan publik dapat diartikan, pemberi layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan
KA
pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.
R BU
7.2 Kualitas Pelayanan Publik
Dalam Sinambela (2010, hal : 6), secara teoritis tujuan
TE
pelayanan publik pada dasarnya adalah memuaskan masyarakat.
tercermin dari
ER SI
I. Transparan
TA S
Untuk mencapai kepuasan itu ditWltut kualitas pelayanan prima yang
Pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh
IV
semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai
U
N
serta mudah dimengerti.
2. Akuntabilitas Pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 3. Kondisional PeIayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima peIayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan efektivitas.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
60 41644.pdf
4. Partisipatif Pelayanan yang dapat mendorong peran serta rnasyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat. 5. Kesamaan Hak
KA
Pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi dilihat dari aspek
R BU
apapun khususnya suku, ras, agama, golongan, status sosial dan lain-lain.
TE
6. Keseirnbangan Hak Dan Kewajiban
TA S
Pelayanan yang mempertirnbangkan aspek keadilan antara pemberi dan penerima pelayanan publik.
ER SI
Selanjutnya, jika dihubungkan dengan administrasi publik, pelayanan adalah IruaIitas pelayanan birokrat terhadap rnasyarakat.
IV
Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda dan bervariasi
U
N
mulai dari yang konvensional hingga yang lebih stralegis. Definisi
konvesional dari IruaIitas biasanya menggambarkan karakteristik langsung dari suatu produk, seperti
I. KIDerja (peiformance) 2. Kehandalan (reliability) 3. Mudah dalam penggunaan (easy of use) 4. Estetika (esthetics), dan sebagainya
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
61 41644.pdf
Adapun dalam definisi strategis dinyatakan bahwa kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs ofcustomers). Sala.'I
satu
fuktor
yang
menentukan
tingkat
kualitas perusahaan menurut Lupiyoadi (2001,)
keberhasilan dan
KA
ada1ah kemampuan pemsahaan dalam memberikan pelayanan
R BU
kepada pelanggan. Salah satu pendekatan kualitas pelayanan yang banyak dijadikan acuan daIam riset pemasaran adalah model
(Service
Quality)
yang
dikembangkan
oleh
TE
SERVQUAL
TA S
Parasuraman, Zeithaml, dan Berry dalam serangkaian penelitian mereka yang melibatkan 800 pelanggan terhadap enam sektor jasa : peralatan
rumah
tangga,
ER SI
reparasi,
kartu
sambungan telepon jarak jauh, perbankan
kredit, rite~
asuransi,
dan pialang
IV
sekuritas disimpulkan bahwa terdapat lima dimensi SERVQUAL
U
N
sebagai berikut (Parasuraman el ai, 1998) : I.
Tangibles, atau bukti fisik yaitu kemampuan suatu peru£ahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan sekitamya adaIah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. Yang meliputi fasilitas fisik (gedung, gudang, dan lain sebagainya), perlengkapan dan peralatan yang dipergunakan (teknologi), serta penampilan pegawainya.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
62 41644.pdf
2.
Reliability, atau kehandalan yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya Kinerja hams sesuai dengan harapan pelanggan yang
berarti keteparan waktu, pelayanan yang
sarna, untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang
KA
simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi.
membantu dan memberi pelayanan yang cepat
R
untuk
BU
3. Responsiveness, atau ketanggapan yaitu suatu kemampuan
TE
(responsif) dan tepat kepada pe1anggaiI, dengan penyarnpaian
adanya
suatu
alasan
yang jelas
menyebabkan
SI T
tanpa
AS
informasi yang jelas. Membiarkan konsumen menunggu
persepsi yang negatif dalam pelayanan.
ER
4. Assurance, atau jaminan dan kepastian yaitu pengetahUllll,
IV
kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan
U
N
untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada
perusa.l:Jaan. Terdiri duri be bcrapa komponen antara lain komunikasi
(communication),
(credibility),
kredibilitas
keamanan (security), kompetensi (competence), dan sopan
santun (courtesy).
5. Emphaty, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi pelanggan
dengan
konsumen.
Dimana
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
yang
diberikan
kepada
berupayarnemahami suatu
pemssbaan
para
keinginan diharapkan
63 41644.pdf
memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifIk, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan. Abidin (2010) mengatakan bahwa pelayanan publik yang berkualitas bukan hanya mengacu pada pelayanan itu semata, menekankan
pada
proses
penyelenggaraan
atau
KA
juga
BU
pendistribusian pelayanan itu sendiri hingga ke tangan masyarakat
R
sebagai konsumer. Aspek-aspek kecepatan, ketepatan, kenmdahan,
pelayanan
SI TA
memberikan
pemerintah
S
berkualitas. Hal ini berarti,
TE
dan keadilan menjadi alat untuk mengukur pelayanan publik yang
publik
melalui
aparat
daJam
kepada masyarakat harus
8.
IV E
keadilan.
R
memperhatikan aspek kecepatan, ketepatan, kemudahan, dan
Teori Peraturan Daerab
U
N
Peraturan daerah dibentuk karena ada kewenangan yang dimiliki
da::rah otcnom dan perintah dari peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Kewenangan yang dimaksud adaIah kewenangan yang diatur daJam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi, dan Pemerintahan Daerah KabupatenIKota berdasarkan Pasal 12 Peraturan Pemerintah dimaksud. Menurut wikipedia disebutkan bahwa peraturan daerah adaIah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
64 41644.pdf
Rakyat Daerah dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (gubemur atau bupati/walikota). Materi muatan peraturan daerah adalah seluruh materi muatan dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan dan menampung kondisi khusus daerah Menurut Pasal 136 ayat (2) UU 32/2004 tentang Pemerintahan
KA
Daerah disebutkan bahwa Perda dibentuk oleh pemerintah daerah dan
BU
DPRD dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas
TE R
pembantuan, serta ayat (3) Perda yang dimaksud merupakan penjabaran lebih lanjut dari peraturan yang lebih tinggi dengan memperhatikan eiri
S
khas masing-rnasing daerah.
TA
Dalam membentuk satu peraturan daerah paling sedikit harus
SI
memuat 3 (tiga) landasan, yaitu:
ER
I) Landasan FilosOf"IS, landasan yang berkaitan dengan dasar atau
N IV
ideologi negara;
U
2) Landasan Sosiologis, landasan yang berkaitan dengan kondisi atau kenyataan empiris yang hidup dalam masyarakat, dapat berupa kebutuhan atau tuntutan yang dihadapi oleh masyarakat, keeenderungan dan harapan masyarakat; 3) Landasan Yuridis, landasan yang berkaitan dengan keweD3llgan untuk membentuk, kesesuaian antara jenis dan materi muatan, tata eara prosedur tertentu, dan tidak bertentangan dengan perturan perundang undangan yang lebih tinggi.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
65 41644.pdf
Mengingat Perda adalah produk politis, maka kebijakan daerah yang bersifat politis dapat berpengaruh terbadap substansi perda Oleh karena itu perlu dipertimbangkan kebijakan politis tersebut tidak menimbulkan gejolak dalam masyarakat. Selain itu pula menurut penulis yang perlu dipertimbangkan juga
BU KA
dalam penyusunan perda adalah Landasan Historis, landasan ini didasarkan
R
pada kebiasaan, adat istiadat, perilalru dati masyarakat pada daerah tersebut.
TE
B. Penelitian Terdahulu
S
Penelitian tentang retribusi pasar telah banyak dilaksanakan oleh para
TA
peneliti Damun basil dan kesimpulannya berbeda dibandingkan dengan
SI
pungutan retribusi pasar di Kabupaten Kotawaringin Barat, karena situasi dan
U
N
IV
ER
kondisi daerah yang tidak sarna.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41644.pdf
Berikut inl disampaikan beberapa penelitian terdahulu yang relevan Potensi Retribusi Daerah~ terhadap peningkatan pendapatan daerah
I Potensi
Kualitatif
dan Retribusi Pasar
IV
U
N
Efektivitas Retribusi Pasar I Kualitatif di Kabupaten Banyumas/Oewanto/200 1
ER
JayapuranKarnbu/2000
4.
TE R
Kualitatif
Proyeksi Kambu mencntat adanya perbedaari-l efektivitas dalam hal penerimaan retribusi pasar, bila menggunakan potensl dan target penerimaan sebagai dasar perhitW1gan Indeks Kinerja Penerimaan (lKP). Dengan dasar potensi, IKP menunjukkan ketidakefektivan pemungutan retribusi pasar, sementara jika target dijadikan dasar perhitungan, maka emunQ:utan retribusi casar meniadi efektif. Potensi Retribusi Paser Dewanto menyimpulkan bahwa efetifitas rata rata retribusi pasar di Kabupaten Banyumas adalah 105,28 %. Angka ini menunjukkan tingkat efetivitas yang tinggi, yang sekaJigus menandakan bahwa target penerimaan yang selama ini ditetapkan masih berada di bawah otensi penerimaan retribusi pa~~.
S
3.
Efisiensi dan efektifitas pemungutan retribusi pasar di Kabupaten Soromz:lSudarmad ii/2000 Potensi dan Proyeksi Retlibusi Pasar di Kotamadya
SI TA
2.
terdapat beberapa jenis retribusi yang bis meningkat penerimaannya hingga mcncapai angka 400 %. Menurut Downing, retribusi daerah tetap merupakan peluang yang menjanjikan bagi peningkatan pendapatan daerah. Efisiensi dan Efektifltas Tingkat efisiensi dan efektifitas pemungutan Retribusi retribusi pasar ditentukWl oleh kinerja petugas Pemungutan pemungut Pasar
BU KA
Potensi Beberapa Jenis Retribusi Daerah Oi Beberapa Kota Di Amerika Serikat/DO\\'ning/1992
w
-J
66
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
67 41644.pdf
Kualitatif
Efektivitas Pengelolaan Tingkat Efektivitas Pengelolaan Retribusi Retribusi Pasar Pasar Oi Kabupaten Kotawaringin Barat di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: sumberdaya manusia, tatacara pemungutannya dan mekanisme kontrol
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
Efektivitas Pengelolaan Retribusi Pasar Terhadap Sumbangannya Terhadap PAOIPhilipus/20 13
U
5.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
68 41644.pdf
Persamaan penelitian tersebut adaJah sarna-sarna meneliti pendapatan daerah, yaitu dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah dengan eara ekstensifikasi maupun intensifikasi. Dengan demikian berdasarkan perbedaan lokasi, waktu, serta variabel-variabel untuk peningkatan pungutan retribusi pasar yang dipilih dalam
c. Kerangka Berpikir Sunarto
(2005
21)
retribusi
pelayanan
pasar adalah
BU
Menurut
KA
penelitian ini, maka terdapat adanya perbedaan dengan penelitian sebelurnnya.
atas
pemakaian
tempat-tempat berupa toko/kios, counter/los,
TE
pembayaran
sebagai
R
pungutan yang dikenakan pada pedagang oleh Pemerintah Daerah
AS
dasaran, dan halaman pasar yang disediakan di dalarn pasar daerah atau
SI T
pedagang lain yang berada di sekitar pasar daerah lainnya yang berada di sekitar pasar daerah sarnpai dengan radius 200 meter dari pasar tersebut.
ER
Menurut Kesit Bambang, (2005; 135) pengertian Retribusi Pasar adalah ;
IV
"Retribusi atas fasilitas pasar tradisional/sederhana yang berupa pelataran atau
U
N
los yang dikelola pemerintah daerah dan khusus disediakan untuk pedagang, tidak termasulc yang dikelola perusahaan daerah pasar". Retribusi dipungut dengan menggunakan Surat Ketetapan
Retribusi
Daerah (SKRD) atau dokumen lain yang dipersarnakan. SKRD adalah suratletetapanretribusi yang menentukan besarnya pokok retribusi. Dokumen lain yang dipersamakan antara lain, berupa kareis masuk, kupon dan karru langganan. Jika wajib retribusi tertentu tidak membayar retribusi tepat pada waktunya atau kurang
membayar, ia dikenakan sanksi administrasi berupa
bunga sebesar dua persen setiap bulan dari retribusi terutang yang tidak atau kurang dibayar dan ditagih dengan menggunakan Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
Surat
Tagihan
Retribusi
69 41644.pdf
Daerah
(STRD).
STRD meropakan surat untuk melakukan tagihan retribusi berupa
dan atau sanksi administrasi
bunga
dan
atau
denda
Tata
cara
pelaksanaan pemungutan retribusi daerah ditetapkan oleh kepala daerah (Erly Suandi, 2002 : 273-274). Demikian pula kebijakan pemerintah daerah tentang retribusi pelayanan pasar perlu dilaksanakan sesuaJ. dengan syarat-syarat pelaksanaan kebijakan,
KA
agar penerirnaan retribusi sesuai harapan bahkan dapat melebihi sesuai dengan
R BU
perkembangan potensinya (Erly Suandi, 2002 : 275).
Di dalam melakukan pemungutan retribusi Undang-undang memiliki Peraturan
TE
fungsi untuk menertibkan pungutan-pungutan di daerah baik melalui
mengefektitkan
mengefisienkan penerimaan
Undang-undang
asli
daerah
maka
pajak daerah dan retribusi asli daerah. Selain
SI
diterbitkan
dan
TA S
Daerah maupun dasar hukum yang lain selain Perda Oleh karena itu untuk
ER
untuk mengefisienkan dan mengefektitkan penerimaan tersebut, penertiban ini di
IV
juga berfungsi untuk mencegah atau menghilangkan pungutan-pungutan
U
N
daerah yang dalam hal ini tentu dapat meresahkan para investor, pungutan yang !ebih besar pungutannya daripada pemasukannya, serta menghilangkan pungutan yangdapat meresahkan ketidakadilan,
masyarakat, mengganggu kenyamananlmenimbulkan rasa
oleh karena itu
Undang-undang ini berfungsi "memberikan
jaminan" bahwa pemangkasan pungutan-pungutan
tersebut
tidak
akan
menurunkan pendapatan asli daerah tiap-tiap daerah (Erly Suandi, 2002 : 273 274). Menurot Peraturan Daerah Kabupaten
Kotawaringin Barat Nomor 8
Tahun 2011 Tentang Retribusi Pelayanan Pasar di Kabupaten Kotawaringin Barat Pasa! 1 ayat (12) yang dimaksud dengan retribusi pelayanan pasar adalah
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
70 41644.pdf
retribusi atas penyediaan fasilitas pasar tradisionallsederhana berupa pelataran, los, kios yang dikelola Pemerintah Daerah dan khusus disediakan untuk pedagang. Dalam peraturan daerah ini diatur mengenai cara pengukutan penggunaan jasa yang dijadikan sebagai dasar pengenaan biaya kepada para pedagang yang berdagang di pasar. Hal ini tereanturn pada Bab IV Cara Mengukur Tingbt Penggunaan Jasa Pasal 6 sampai dengan Pasal 7, Bab V Prinsip Dalam Penetapan
KA
Struktur dan Besarnya Tarif, Bab VI Struktur dan Besarnya Tarif.
BU
Dalam hal ini retribusi dipWlgut oleh petugas pemWlgut dari Dinas Koperasi
TE R
Usaha, Mikro, Keeil, Menengah dan Pasar Kabupaten Kotawaringin Barat Wltuk
kemudian disetorkan kepada Bendahara Penerima Setelah Bendahara Penerima
TA S
menerima setoran dari petugas pemWlgut, bendahara wajib menyetorkan basil
SI
pungutan tersebut kepada Kas Daerah. Berikut disajikan bagan gambamya
U
N
IV ER
PEDAGANGI
WAJIB RETRIBUSI
PETUGAS
PUNGllT
BENDAHARA PENERIMA
KASDAERAH
KAB.KOBAR
Gambar2.2
Alur Pemungutan Retribusi Pelayanan Pasar
di Kabupaten Kotawaringin Barat
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
71 41644.pdf
D. Pokok Bahasao Pokok bahasan dalam penelitian ini menggunakan konsep-konsep sebagai berikut: a) Prinsip Efektivitas, penilaian mengenai perbandingan antara sasaran dengan keberhasilan yang dicapai oleh sebuah organisasi dalam melaksanakan kegiatan organisasi dengan memanfaatkan semaksimal mungkin sumber daya yang ada
8
rabun
2011,
retribusi
atas
penyediaan
fasilitas
pasar
BU
Nomor
KA
b) Retribusi Pelayanan Pasar berdasarkan Peraturan Daerah Kotawaringin Barat
TE
Daerah dan khusus disediakan untuk pedagang.
R
tradisional!sederhana berupa pelataran, los, kios yang dikelola Pemerintah
SI TA S
c) Efektitivitas Retribusi Pelayanan Pasar, penilaian mengenai target dan realiasi penerimaan retribusi pelayanan pasar pada pos penerimaan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat.
ER
d) Efisiensi dalam penelitian ini adaIab perbandingan atau rasio antara biaya yang
N IV
dikeluarkan untuk pemungutan! pengelolaan retribusi pasar dengan besamya
U
realisasi penerimaan retribusi pasar.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41644.pdf
BAD III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian Untuk lebih membuat penelitian ini terarah dan bisa mencapai sasaran
KA
yang diinginkan, maka perlu adanya metode penelitian yang tepat. Dalam
BU
penelitian ini digunakan adalah metode kualitatif, dengan tujuan untuk
R
memperoleh gambaran yang mendalam dari Retribusi Pelayanan Pasar di
TE
Kabupaten Kotawaringin Barat
AS
Penelitian evaluasi menggunakan pendekatan kualitatif menekankan
SI T
pada pengungkapan makna dan proses merupakan hal yang emosioanal, latar alami (natural setting) digunakan sebagai sumber data langsung dan peneJiti
ER
sendiri sebagai instrumen kunci. Prosedur pemecahan masalah yang diselidiki
IV
dengan menggambarkan/melukiskan keadaan subyek atau obyek penelitian
U
N
(seseorang, lembaga., masyarakat dan lainnya) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Nawawi, (1985:65) dan Arikunto (2007:269), mengatakan analisis data yang menggunakan teknik deskriptif kualitatif memanfaatkan presentase hanya langkah awal saja dari keseluruhan proses analisis. Presentase dinyatakan dalam bilangan sudah jelas merupakan ukuran yang bersifat kuantitatif dan perlu dinyatakan dalam sebuah predikat yang menunjukan pada pemyataan keadaan, ukuran kualitas. Sehingga bilangan tersebut harus diubah menjadi
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 72
73 41644.pdf
sebuah predikat dalam kala-kala "Efektif Sekali", "Efektif', "Cukup Efektif', " Kurang Efektif', dan "Tidak Efektif'. Menurut Moleong (2001:5) mengatakan penelitian kuaIitatifmerupakan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan pengamatan berperan serta (participant observation). Penelitian kualitatif ini merupakan penelitain yang
KA
menghasilkan data deskriptif mengenai kala-kata lisan maupun tertulis dan
BU
tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang atau lembaga yang diteliti.
R
Menurut Bogdan dan Taylor (dalam MoJeong 2009:4) metcde penelitian
TE
kuaIitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan dala deskriptif berupa
AS
kala-kala tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
SI T
Kemudian Kirk dan Miller (dalam Moleong 2009:4) mendefinisikan penelitian kualilatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial
ER
yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam
IV
kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam
U
N
bahasanya dan dalam peristilahannya. Sedangkan menurut Danirn (1997: 187), cm ulama penelitian
kuaIitatif ada lima, yaitu:
a
Penelitian kuaIitatif bersifat deskriptif, dimana data yang dikumpulkan berbentuk kala-kala, gambar dan bukan angka-angka.
b. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses keIja, dimana seluruh fenomena yang dihadapi diteIjemahkan kedalam kegiatan sehari-hari terutama yang berkaitan dengan masalah sosial. c. Penelitian kualitatif cenderung menggunakan pendekatan induktif.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
74 41644.pdf
d. Penelitian kualitatif memberi titik tekan pada makna, dimana focus penelaahan terpaut langsung dengan masalah kehidupan manusia.
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain:
1. Memberikan masukan
dan
informasi
bagi
Pemerintah Daerah
Kabupaten Kotawaringin Barat, sekaligus dapat menjadi acuan dalam
KA
pembuatan kebijakan di masa yang akan datang dalam hal pengelolaan
R BU
retribusi pasar.
2. Hasil penelitian di harapkan dapat menjadi bahan perbandingan bagi
TE
para peneliti yang berminat mengadakan penelitan terhadap retribusi
TA S
pasar.
Hasil penelitian diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan
retribusi pasar.
ER SI
bagi pembaca, khususnya yang berminat untuk mengetahui lebih jauh tentang
IV
Dari beberapa pendapat tersebut diatas, maka peneliti memilih yang bersifat kualitatif dikarenakan pendekatan
U
N
pendekatan penelitian
kualitatif memiliki sifat : I). Lebih fleksibel; 2). Dapat menyajikan secara langsung hakekat hubungan antara peneliti dengan responden; 3). Lebih peka.
1. lndikator Pcnclitian
Indikator penetitian evaluasi kebijakan yang bersifat kualitatif merupakan penelitian empirik, karena penelitian kualitatif ini berkaitan erat dengan rumusan masalah. Sebagaimana Meyer dan Greenwood (1984 : 66), mengatakan babwa penelitian kebijakan adalah penelitian empirik yang
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
7S
41644.pdf
dilakukan untuk memverifIkasi proporsi-proporsi mengenai beberapa aspek hubungan antara alat, tujuan dan proses kebijakan. PeneJitian kebijakan publik dapat diartikan sebagai penelitian sosial terapan karena bentuk penelitian tersebut memiliki indikator utama yang sarna dengan penelitain terapan, yakni pemecahan masalah praktis.
KA
Wahab (2001:13), mengemukan bahwa kebijakan publik dapat
BU
dilihat sebagai variabel tergantung dan variable bebas. Jika kebijakan tergantung, maka perhatian akan diarahkan
R
dipandang sebagai variabel
TE
pacta factor-faktor politik dan lingkungan yang diduga mempengaruhi isi
S
kebijakan negara Apabila kebijakan dipandang sebagai variabel bebas,
Moleong,
ER
Menurut
SI
politik dan lingkungan.
TA
perhatian akan diarahkan kepada darnpak kebijakan tersebut terhadap sistem
(2001 :62-63)
bahwa
indikator
penelitian
IV
kualitatif ini dapat berkembang atau berubah sesuai dengan sifat pendekatan
U
N
kualitatif yang lentur, luwes yang mengikuti pola piker yang empirical dimana segala sesuatu dalam penelitian ini ditentukan hasil akhir pengumpulan data
yang
mencerminkan
keadaan
yang
sebenamya
dilapangan. Dengan adanya kejelasan dan kemampuan indikator ini, maka peneliti dapat membuct keputusan yang lebih tepat tentang data mana yang akan dikumpulkan/dipakai dan data mana yang tidak dipakaiJperJu atau bahkan harns dibuang. Dengan indikator ini, dimungkinan seorang peneliti tidak akan teJjebak oleh melimpahnya sumber/volume data yang diperoleh dari lapangan.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
76 41644.pdf
Berdasarkan pada pemikiran tersebut diatas, maka indikator dalam penelitian ini menekankan pada : Persepsi
Efektivitas
Pengelolaan
Retribusi
Pasar
Di
Kabupaten
Kotawaringin Barat Studi Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 8 Tahun 2011 Tentang Retribusi Pelayanan
KA
Pasar sebagai berikut :
BU
a. Efektivitas retribusi pasar;
TE R
b. Capaian retribusi pasar;
c. Pelayanan pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat terhadap para
S
pedagang sebagai obyek dari retribusi pasar;
ER
2. Lokasi PeDelitiaD
SI TA
d. Pengelolaan retribusi pasar.
dengan asumsi bahwa pasar tersebut lebih dapat dikontrol
U
N
Selatan
IV
Lokasi penelitian ini terfokus pada pasar yang ada di Kecarnatan Arut
penerimaan retribusi pasarnya, selain itu pe!a berdasarkan data dari 14 Pasar yang ada di Kabupaten Kotawaringin Barat yang menjadi pusat perdagangan adalah pasar yang ada di Kecarnatan Arut Selatan.
B. Populasi dan Sample
Populasi dan sample sebagai sumber data untuk penelitian ini diperoleh dari data primer dan data sekunder, yang berasal dari :
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
77 41644.pdf
1. Responden.
Yang menjadi responden adaJah orang yang dapat memberikan informasi dan pandangannya tentang situasi dan kondisi latar belakang , perumusan masalah dan indikator penelitian. Sebagai
responden
didasarkan
atas
subyek
yang
menguasal
KA
permasalahan, memiliki data dan bersedia memberikan data yang benar
R BU
benar relevan dan kompeten dengan masalah penelitian berupa data keterangan, kata-kata yang bermakna, sehingga data yang diperoleh dapat teori. Teknik yang digunakan untuk
TE
digunakan untuk membangun
TA S
menentukan responden adalah Teknik Purposive Sampling. Responden berasal dari Pegawai Negeri Sipil (pada Dinas Koperasi UMKM dan Pasar
ER SI
Kabupaten Kotawaringin Barat), Pegawai Negeri Sipil (pada Bagian Hukum Setda Kabupaten Kotawaringin Barat), Penyidik Pegawai Negeri Sipil dan
IV
Staf Penyidik Pegawai Negeri Sipil (pada Satuan Polisi Pamong Praja
U
N
Kabupaten Kotawaringin Barat), Anggota Lapangan Satuan Polisi Pamong Praja, Pedagang j:::IDa Pasar di Kecamatan Amt Selatan, Petugas Pemungut Retribusi Sebagaimana daftar responden dalam populasi penelitian 1m dapat dil ihat dal am tabel berikut ini .
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
78
41644.pdf
•
I.
Tbl31 asl ener' a e .. J urn lahPopuI'P ItIan seba~al'Responden
,,:;,'
:fzs""f".
,
Dinas Koperasi UMKM dan Pasar (Kepala
"I,n
x.t.
4
DinasIKabid Pasar/Kasi)
2.
Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil dan Staf Penyidik Pegawai Negeri Sipil
3.
Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten
S
Anggota Lapangan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kotawaringin Sarat
TE
6.
R BU
Perundang-undangan) Petugas Pemungut Retribusi Pasar
2
KA
Kotawaringin Barat (Kabag/Kasubag Peraturan
i:
6
IS
Perwakilan Pedagang di Pasar Indera Kencana
TA S
Pangkalan Bun, Pasar Indra Sari Pangkalan Bun
62
ER SI
JUMLAH TOTAL
30
Karena jumlah populasi dalam penelitian ini 62 responden dan tidak terlalu
IV
banyak serta kurang dari 100 orang responden , maka semua populasi
U
N
diambil selurubnya sebagai sampel yang biasa disebut sampel total .
2. Dokumen. Dokumen merupakan sumber data lainnya yang sifatnya melengkapi data utama yang berkaitan dengan permasalahan dan indikator dalam penelitian ini. Dokumen-dokumen ini meliputi Peraturan PerUndangUndangan yang berlaku terkait retribusi pelayanan pasar di Kabupaten Kotawaringin Barat.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
79 41644.pdf
C. Instrumen Penelitian Dalam instrumen penelitian ini adalah bagaimana teknik dan proses pemilihan responden adalah dengan cara menemui pimpinan/wakil dari instansillembagalorganisasi serta pedagang untuk dapat memberikan data
KA
melalui kuesioner (angket), Observasi dan Dokumentasi.
R BU
D. Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur dan proses pengumpulan data penelitian ini menggunakan
TE
teknik kuesioner, observasi dan dokumentasi. Responden diberikan pertanyaan
TA S
untuk dapat memberikan jawaban yang responden anggap paling sesuai, sedangkan data observasi dan dokumentasi sebagai data
pendukung. Peneliti
SI
sendiri sebagai instrument utama yang teIjun langsung ke lapangan untuk
IV
I. Kuesioner
ER
mengumpulkan data dari seorang responden dengan teknik sebagai berikut :
U
N
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pemyataan tertulis kepada responden untuk dijawab sebagai bahan memperoleh informasi tentang sejauhmana. Surnbangannya
Efektivitas Kepada
Pengelolaan Pendapatan
Retribusi Asli
Daerah
Pasar Di
Terhadap Kab'-lpaten
Kotawaringin Barat Studi Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor g Tahun 2011 Tentang Retribusi Pelayanan Pasar
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
80
41644.pdf
Kuesioner ini diberikan kepada PNS, petugas pemungut retribusi, staf lapangan Satpol PP, PPNS Satpol PP dan pedagang yang berhubungan secara langsung dengan permasalahan peneJitian ini
2. Observasi
KA
Observasi dilakukan untuk mendapalkan data-data yang diperlukan
R BU
terkait permasalahan penelitian ini . Hal ini dilakukan untuk mengungkap dan memperoleh diskripsi secara utuh dan jelas terhadap pelaksanaan
TE
pelayanan retribusi pasar pada para pedagang yang ada di pasar-pasar di
ER SI
3. Dokumentasi
TA S
Kecamatan Amt Selatan
Dokumentasi ini diperlukan untuk meJengkapi data sekunder dan
IV
sebagai data pendukung. Dokumen ini terkait masalah peraturan perundang
U
N
undangan tentang retribusi pelayanan pasar di Kabupaten Kotawaringin Barat.
E. Metode Analisis Data
Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Diskriptif Kualitatif dengan Skala Likert. Menurut Sugiyono (2007: I04) Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial, jika ditetapkan secara spesifik, maka dapat merupakan indikator data yang lerukur. Komponen yang terukur
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
81 41644.pdf
ini kemudian dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun bagian instrument yang diajukan serta meminta kepada responden memberikan jawaban atas pertanyaan sebagai penjabaran dari indikator dengan menunjukan apakah baik sekali, baik, kurang baik dan tidak baik. Skor dalam Skala Likert digunakan untuk untuk mengukur sikap,
KA
pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentng fenomena. Dengan
BU
Skala Likert, maka variabel yang akan dikukur dijabarkan menjadi indikator
TE R
variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak unuk menyusun item instrumen yang dpat berupa pernyataan atau pertanyaan.
S
Pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan tersebut yang nantinya akan
SI TA
dijawab oleh reponden. Iawaban setiap instrurnen yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sarnpai dengan sangat negatif
ER
(Sugiyono 2007: 107)
IV
Penelitian evaluasi merupakan suatu proses yang dilakukan dalam
U
N
rangka menentukan kebijakan dengan terlebih dahulu mempertimbangkan nilai-nilai positif, keuntungan suatu program ,
prose~
dan teknik yang
digunakan untuk melakukan penilaian. Setiap kegiatan pengurnpulan data secara sistematis dimaksudkan untuk mengembangkan kerangka berpikir dan membantu para pengambil keputusan dalam usaha menjawab pertanyaan pertanyaan yang disarnpaikan (Arikunto, 2007:222). Untuk keperluan anal isis 00, peneliti memperhatikan dan mengambil 5 skor untuk jawaban setiap item yang dapat berupa kata-kata alas pertanyaan dengan jawaban : Efektif Sekali (ES) diberi skor 5;
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
82 41644.pdf
Efektif (E) diberi skor 4; Cukup Efektif(CE) diberi skor 3; Kurang Efektif (KE) diberi skor 2; dan jawaban Tidak Efektif (TE) diberi skor I. Apabila pelaksanaan retribusi pasar berdasarkan Peraturan Daerah
KA
Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 8 Tahun 2011 Tentang Retribusi
BU
Pelayanan Pasar tdah menunjukan dengan kategori nilai prosentase sebesar
TE R
100% - 81 % pelaksanaannya efektif sekali , 80 % - 61 % pelaksanaanya efektif, 60 % - 41 % pelaksanaannya cukup efektif, 40 % - 21 % kurang efektif
S
dan 20 % - 0 % pelaksaaannya tidak efektif. Dengan Rumus sebagai berikut :
L lawaban yang masuk - - - - - - - - X 100 % L Responden
SI TA
ER
Nilai setiap item pertanyaan
L Total % setiap indikator pertanyaan L Total pertanyaan dalam setiap indicator
N
IV
Nilai rata-rata setiap Indikator Pertanyaan
U
lika hasil analisis menunjukan kategori nilai prosentase Efektif Sekali ( ES ) yang mendominasi hal ini berarti pengelolaan retribusi telah tepat sasaran; bila Efektif ( B ) maka pelaksanaan Perda i'li perlu di tingkatkan baik dari segi pemantauan maupun implementasi peraturan pendukungan lainnya;
bila Cukup Efektif ( CE ) maka Perda ini dirasa belum berjalan dan perlu dilakukan evaluasi dan pemantauan terhadap elemen pengbambat yang lebih mendalam; bila Kurang Efektif ( KB) Perda ini berarti perlu dilakukan evaluasi terhadap keseluruhan elemen atau unsur-unsur terkait sebagai pengbambat pelaksanaan Perda 8/2011 tentang retribusi pelayanan pasar; dan bila yang
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
83 41644.pdf
mendominasi adalah Tidak Efektif ( TB ) maka Perda 8/2011 tentang retribusi
U
N
IV ER
SI
TA S
TE
R
BU
KA
pelayanan pasar di tolak oleh pedagang atau tidak berhasil.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI TA
S
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER SI
TA
S
TE
R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER SI TA
S
TE
R
BU KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER SI
TA
S
TE
R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER SI TA
S
TE
R
BU KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER SI TA
S
TE
R
BU KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV E
R
SI
TA
S
TE
R BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER SI TA
S
TE
R
BU KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV E
R
SI
TA
S
TE
R BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER SI
TA
S
TE
R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI TA
S
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U N
IV
ER
SI
TA S
TE
R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER SI
TA
S
TE
R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U N
IV
ER
SI
TA S
TE
R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER SI
TA
S
TE
R BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U N
IV
ER
SI
TA S
TE
R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE
R
BU KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI TA
S
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER SI
TA
S
TE
R BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI TA
S
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI TA
S
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U N
IV
ER
SI
TA S
TE
R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41644.pdf
BABV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan observasi lapangan dan mendasarkan diri pada hasil
KA
kuesioner tentang persepsi efektivitas pengelolaan retribusi pasar di
BU
Kabupaten Kotawaringin Barat dapat disimpulkan bahwa persepsi efektifitas
R
pengelolaan retribusi pasar yang ada di Kabupaten Kotawaringin Barat
TE
berdasarkan Peraturan Daerah Kahupaten Kotawaringin Barat Nomor 8
AS
Tahoo 2011 telah Efektif, hal tersebut terlihat dari :
SI T
a. Masyarakat menganggap secara aturan Perda 8/2011 telah efektif yang dapat dilihat, antara lain:
IV E
R
I) KineIja petugas pemoogut retribusi; 2) Penanganan Dinas Koperasi, UMKM dan Pasar atas keluban-keluban
U
N
yang disampaikan oleh para pedagang; 3) Pembenahan fasilitas-fasilitas penoojang ootuk kelancaran berdagang. b. Masyarakat berasumsi bahwa isi kebijakan-kebijakan dalam Perda 8/20 II telah tepat tetapi perlu pembenahan dalam pelaksanaanya, antara lain: I) Aturan pemungutan retribusi yang hams dipertegas; 2) Adanya kepastian terhadap mereka yang melanggar kebijakan dalam Perda; c. Adanya kemudahan yang diberikan kepada pedagang jika mengalami tunggakan pembayaran;
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 135
136 41644.pdf
d. Jika ada kasus yang terjadi terkait penerapan Perda 8/20 II dinas memberikan fasilitasi untuk menyelesaikannya e. Masyarakat sepakat jika memang perda 812011 mengandung kelemahan kelemahan dalam penerapannya harns dilaksanakan revisi untuk menjadi peraturan yang lebih baik
KA
B. Saran
BU
Melihat dan memperhatikan kesimpulan yang disampaikan diatas,
R
berkenaan dengan penerapan Perda 8/20 II disarankan hal-hal sebagai
TE
berikut:
pelayanan pasar;
SI TA S
a. Pemerintah harns tegas untuk menegakkan perda 8/20 II tentang retribusi
b. Terhadap aparat pelaksana lapangan, pimpinan daerah perlu tegas kepada
ER
aparat pelaksana lapangan yang menyalahgunakan wewenangnya;
N IV
c. Fasilitas-fasilitas yang ada di pasar harns diperbaiki, antara lain:
U
I) Parkir untuk bongkar muat barang dagangan; 2) Tempat pembayaran retribusi pasar; 3) Kualitas bangunan yang disediakan oleh Dinas Koperasi, UMKM dan Pasar. d. Pemerintah harns mendengar keluhan-keluhan yang disarnpaikan oleh masyarakat terhadap pasar demi mempertahankan eksistensi pasar tradisional ditengah serbuan pasar-pasar modern;
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
137 41644.pdf
e. Perda 8120 II
hams direvisi jika memang ditemukan kelemahan
kelemahan pelaksanaan dengan menambahkan mekanisme dan ketentuan
U
N
IV E
R
SI T
AS
TE
R
BU
KA
punishment kepada siapapun pihak yang melanggar.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41644.pdf
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Zainal, 2010, Analisis Pengaruh Kehandalan dan Etos Kerja Terhadap Pelayanan Publik di Pemerintah Kota Medan. Amirullah dan Hanafi, Rindyah, 2002, Pengantar Manajemen, Graha Ilmu, Yogyakarta
KA
Arikunto, Suharsirni. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Gramedia Pustaka Utama ,Jakarta
BU
Atmosoeprapto, Kisdarto, 2002, Menuju SDM Berdaya Dengan Kepemimpinan Eftktifdan Manajemen Eftsien, PT Elex Media Komputindo, Jakarta
TE R
Davey, K J, 1988, Pembiayaan Pemerintah Daerah, Words Warth Publishing Company, Universitas Indonesia Jakarta,
S
Departemen Dalam Negeri, 1997, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. UU No. 18 Cetakan Pertama , Harvanindo, Jakarta.
SI TA
Departemen Dalam Negeri, 1999, Pemerintahan Daerah, UU No. 22, Jakarta.
ER
Devas, Nick, Brian Binder, Anne Booth, Kenneth Davey and Roy Kelly, 1989, Keuangan Pemerintah Daerah di Indonesia, (teIjemahan oleh Masri Maris), ill-Press, Jakarta
U
N
IV
Dewanto, Wahyu, 2001, "Peranan Retribusi Pasar Dalam Otonomi Daerah dan Faktor-/aktor Yang Mempengaruhinya", Tesis S - 2 Program Pasca SaIjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (tidak dipublikasikan) Downing, P.B. 10 92, "The Revenue Potential Of User Charges In Municipal Finance ", Publik Finance Quarterly, Vol. 20 No.4, 512-527. Gibson, J.L, Ivancevich, J.M, & Donelly, J.H., Jr 1997, Organizations: Business, Structure, Processes (8'h ed) MA: Irwin, Boston Gie, The Liang, 2000. Administrasi Perkantoran, Modem Liberty, Yogyakarta Haksever, Cengiz, 2000. Service Management and operations, Prentice Hall (Upper Saddle River, NJ) Handayaningrat, Soewamo, 1996, Pengantar Studi llmu Administrasi & Manajemen, Gunung Agung, Jakarta Insukindro, Mardiasrno, Widayati. W, Jaya W.K, Puwanto. B.M, Halim. A, Suprihanto. J, Pumomo. A.B., 1994, "Peran dan Pengelolaan Keuangan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41644.pdf
Daerah dalam Usaha Peningkatan PAD", Laporan Penelitian. KKD, FE UGM, Yogyakarta. Jones, Rowan and Pendlebury, Maurice, 1996, Public Sector Accounting, London, Pitman Publishing. Kaho, Joseph Riwu,1997.Prospek Otonomi Daerah di Negara Kesatuan Republik Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Kambu, Manase Robert, 2000, " Kajian Potensi dan Proyeksi Retribusi Pasar
BU
KA
serta kontribusinya Terhadap Penerimaan Asli Daerah di Kotamadya Jayapura", Tesis S-2 Program Pasca SaIjana Universitas Gadjah Marla, Yogyakarta (tidak dipublikasikan).
R
Kesit, Bambang Prakosa. 2005. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta: Grasindo
AS
TE
Kim, Sung Tai, 1997, " The Role Of Local Public Sector In Regional Economic Growth In Korea ", Asian Economic Journal, Vol 11 No. 21,155-168.
SI T
Mardiasmo dan Akhmad Makhfatih, " Penghitungan Potensi Pajak dan Retribusi Daerah di Kabupaten Magelang " , Laporan Akhir KeIjasama, Pemda Kabupaten Magelang dengan PAU Studi Ekonomi UGM, 2000.
ER
Miller, Stephen M. Dan Frank s. Russek, 1997, " Fiscal Structures and Economic
IV
Growth at The State and Local Level". Public Finance Review, Vol 25, No.2, 213-237.
U
N
Munawir, S, 1998, Perpajakan, Liberty, Edisi Kelima Cetakan Kedua, Yogyakarta ------, 1998 PeraturdIl Pemerintah Nomor 20 tahun 1997 tentang Retribusi Daerah. Munir dick, 2004, Kebijakan dan Manajemen Keuangan Daerah, Penerbit yPAPI, Yogyakarta Ndraha, Talidizuhu, 2005, Teori Budaya Organisasi, PT. Rineka Cipta, Jakarta Parasuraman, A. Dkk. 1998 Servqual : A Multiple-Item &ale for Measuring Customer Perception ofService Quality. Jorunal of Retailing, Vol 64. Prawirosentono, Ec. Sujadi, 1997, Manajemen Aksara, Jakarta.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
Produksi dan Operasi, Bumi
41644.pdf
Qalyubi, Syihabudidin ill, 2007, Dasar-dasar Omu Perpustakaan dan Informasi, Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi (IPI) Fakultas Adab UN! Sunan Kalijaga Rambat Lupiyoadi, 2001, Manajemen Pemasaran Jasa (Feori don Praktik), Salemba Empal, Jakarta. Ravianto, 1989. Produktivitas dan Seni Usaha. PT. Binaman Teknika Aksara. Jakarta.
KA
Robbins, Stephen P. Dan Timothy A Judge, 2008, Perilaku Organisasi Edisi ke 12, Salemba Empat, Jakarta
R
BU
Santoso, Bagus, 1995, " Retribusi Pasar Sebagai Pendapatan Asli Daerah, Studi Kasus Pasar Kabupaten Sleman, "Prisma Nomor 4, LP3ES 19-35.
TE
Suandi, Eriy, 2002, Perpajakan, Salemba Empal, Jakarta
AS
Sinambe1a, Lijan Po1tak. 2010, Reformasi Pelayanan Publik: Teori, Kebijakan dan Implementasi, PT Bumi Aksara, Jakarta
SI T
Situmorang, Victor M, Cormentyna Sitanggang, 1994, Grosse Akta dalam Pembuktian dan Ekselrusi, PT Rineka Cipta, Jakarta
IV E
R
Soeratno dan Lincoln Arsyad, 1993, " Metodologi Penelitian Untuk Ekanomi dan Bisnis," UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
U
N
Sudarmadji, 2000, " Analisis Efisiensi, Efektifitas dan Prospek Pungutan Retribusi Pasar di Kabupaten Sorong ," Tesis S-2 Program Pasca SaIjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (Tidak Dipub1ikasikan). Sudiyono, A, 2002, Pengantar Evaluasi Pendidikan, PT Raja Grafindo persam., Jakarta Sumaryadi, I Nyoman, Efektivitas ImplemenJasi Kebijakan Otonomi Daerah, Citra Utama, Jakarta Sunarto, 2005, Pajak dan Retribusi Daerah, AMUS Yogyakarta dan Citra Pustaka Yogyakarta, Yogyakarta. Sutarno, NS, 2004. Manajemen Perpustakaan. Sumitra Media Utama Jakarta Sutarto, 2000, Dasat-Dasar Organisasi, Gadjah Mada University Press, Jogjakarta
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41644.pdf
Syamsi, loom, 1994, Dasar-dasar Kebijaksanaan Keuangan Negara, Cetakan Ketiga , PT Rineka Cipta, Jakarta
Tangkilisan, Nogi Hessel, 2005. Manajemen Publik. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 "Pemerintahnn Daerah", DiIjen PUOD. Jakarta
Tahun
2004
tentang
BU
KA
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang "Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah", DiIjen PUOD Jakarta.
TE
R
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang "Pajak Daerah dan Retribusi Daerah", DiIjen PUOD Jakarta.
SI TA
S
Yandhi, G, 1996, " Kinerja EjekJijitas dan Efisiensi Pemungutan PP I di Kotamadya Daerah TingkaJ II Banjarmasin, 1991/1992 - 1995/1996 ", Tesis S 2, Program Pasca SaIjana (tidak dipublikasikan). Wibawa, Samudra., 1994, Kebijakan Publik Proses dan Analisis, Cetakan Pertama, Intermedia Jakarta
IV E
R
Widodo, H G Suseno T 1990, 1ndikator Ekonomi Dasar Perhitungan Perekonomian 1ndanesia, Kanisius, Yogyakarta
U
N
Winardi, 1992. Manajemen Perilaku Organisasi, PT Citra Aditya Bakti, Bandung
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41644.pdf
U
N
IV E
R
SI TA
S
TE
R
BU
KA
LAMPlRAN-LAMPlRAN
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41644.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41644.pdf
Lampiran I
... --
~.~
ijI lJNIVERSITAS TERBUKA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA
Unit Program Belajar Jarak Jauh (upBJJ-UT) Palangkaraya
]1. G. Obos No. 177 Km 3,5 Palangkaraya 73112
Te1epon : 0536-3221084, 3306440, Faksimile : 0536-3221086
Laman:
[email protected]
K epada
: Lepas : I (satu) berkas Permohonan Kesediaan Menjadi Responden dan Pengisian Kuesioner
.
KA
yth
BU
di
Tempat
R
Nomor Lampiran Perihal
TE
Dengan Hormat,
TA S
Saya mahasiswa Magister Administrasi Publik Universitas Terbuka yang sedang melaksanakan penelitian mengenai "PERSEPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN
SI
RETRIBUSI PASAR DI KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT (Studi
IV ER
Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 8 Tahun 2011 Tentang Retribusi Pelayanan Pasar)"
dalam rangka menyelesaikan Tugas Akhir
Mahasiswa di Universitas Terbuka.
N
Penelitian ini bertujuan menganalisis dan mendiskripsikan evaluasi pelaksanaan
U
kebijakan Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 8 Tahoo 2011 Tentang Retribusi Pelayanan Pasar . Penelitian ini diharapkan dapa! memberikan masukan kepada pemerintah daerah ootuk menilai pengelolaan retribusi pasar di Kabupaten Kotawaringin Barat dan bahan perbandingan penelitian sejenis bagi pihak-pihak yang berkepentingan. OIeh Karena itu, saya memohon kepada BapaklIbu/Saudaral1 kiranya bersedia meluangkan sedikit waktu ootuk mengisi kuesioner berikut ini. ]awaban yang telah BapaklIbu/Saudara/I berikan , akan dijamin kerahasiaanya berdasarkan kode etik penelitian. Kuesioner ini hanya dipergooakan ootuk keperluan penelitian semata tanpa kepentingan apapoo serta tidak ada jawaban yang benar ataupoo salah.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka Kuesioner
PERSEPSI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
RETRIBUSI
PASAR
OJ
KABUPATEN
41644.pdf
Demiltian disarnpaikan atas kesediaan, waktu dan kerjasarnanya yang telah diluangkan saya ucapkan banyak terima kasih. Pangkalan Bun,
Agustus 2013
Peoeliti,
U
N
IV ER
SI
TA S
TE
R
BU
KA
PHILIPVS TRINWAN DOKTRINO
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka K.,,;oDtr
PERSEPSI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
RETRIBUSI
PASAR
DI
KABUPATEN
41644.pdf
Lampiran 2.
... ... ~
BU
KUESIONER
KA
PROGRAM PASCA SAR.JANA UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ PALANGKA RAYA
PERSEPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN RETRIBUSI PASAR
TE R
DI KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
(Studi Pelaksauaau Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 8 Tahun
2011 Tentallg Retribusi PelayaDan Pasar)
SI TA
S
Nama Responden
lnstansi/Lembaga/Organisasi Responden
IV
Alamat Responden
ER
Jaba!an Responden
N
Tanggal Pengisian
U
Tanda Tangan Responden
(
)
Nama Terang
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka Kue.ioner
PERSEPSI
EFEKTIVITAS
PENGEWLAAN
RETRIBUSI
PASAR
Dr
KABUPATEN
41644.pdf
Bagiao Pertama (Pegawai Negeri Sipil)
Lingkari pada salah satujawaban yang anda anggap paling sesuai danjawablah
pertanyaan pada No. I - 9 berikut ini.
U
N
IV
ER SI
TA S
TE
R BU
KA
I. Jenis Kelamin : a.Pria b. Wanita 2. Usia Saat ini : a.21 - 30 Tahun b.31 - 40 Tahun c.41 - 50 Tahun d. 51 Tahun ke atas 3. Pendidikan terakhir : a. Tidak sekolah b. SO c. SLTP d. SLTA e. Perguruan Tinggi 4.Masa kerja sebagai Pegawai Negeri Sipil : a. 0 sid 4 tahun b. 5 sid 10 tahun c. 11 sid 15 tahun d. lebib dari 15 tahun 5. Sudah berapa lama bekeIja pada instansi ini osid 4 tahun b. 5 sid 10 tahun c. 11 sid IS tahun d. lebih dari 15 tahun 6. Saat ini menduduki jabatan apa : a. StaflPelaksana b. Pejabat Eselon IV c. Pejabat Eselon III d. Pejabat Eselon II 7. Sudah berapa kali mengalami mutasi jabatan : a. Belum pemah b. I kali c. 2 kali d. Lebib dari 2 kali
Bagiao Pertama (Pedagaog Pasar)
Lingkari pada salah satujawaban yang anda anggap paling sesuai danjawablah
pertanyaan pada No.9 - 11 berikut ini.
I. Jenis Kelamin : a. Pria 2. Usia Saat ini : a.21 - 30 Tahun c.41 - 50 Tahun 3. Pendidikan terakhir : a. Tidak sekolah c. SLTP e. Perguruan Tinggi
b. Wanita b.31 - 40 Tahun d. 51 Tahun ke atas
b.SO d. SLTA
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka Ku..ion_r
PERSEPSI
EFEKTIVITAS
PENGEWLAAN
RETRIBUSI
PASAR
DI
KABUPATEN
41644.pdf
U
N IV
ER
SI TA S
TE
R
BU
KA
4. Penghasilan per bulan sebelum adanya pembangunan pasar : a. Rp. 1.000.000,- sId Rp. 1.500.000, b. Rp. 1.500.001,- sid Rp.2.000.ooo, c. Rp. 2.000.001,- sId Rp.2.500.000, d. Rp. 2.500.001,- sId Rp. 3.000.000, e. Lebih dari Rp. 3.000.001 (Rp., bila berkenan mahan diisi) 5. Penghasilan per bulan setelah adanya pembangunan pasar : a. Rp. 1.000.000,- sid Rp. 1.500.000, b. Rp. 1.500.001,- sid Rp. 2.000.000, c. Rp. 2.000.001,- sId Rp.2.500.000, d. Rp. 2.500.001,- sid Rp. 3.000.000, e. Lebih dari Rp. 3.000.001 (Rp., bila berkenan mohon diisi) 6. Berapa orang jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan Bapak/lbu/Saudara/l per bulan: a. Tidakada b. 1 - 2 orang c. 3 - 4 orang d. Lebih dan 5 7. Berapa Pengeluaran per bulan : a. Kurang dari Rp. 1.000.000, b. Rp. 1.000.000,- sid Rp. 1.500.000, c. Rp. 1.500.001,- sid Rp.2.ooo.ooo, d. Rp. 2.000.001,- sid Rp.2.500.000, e. Rp. 2.500.001,- sid Rp.3.000.oo0, f. Lebih dari Rp. 3.000.00\ (Rp Bila berkenan mohan diisi) 8. Sudah berapa lama menjadi IJedagang di pasar : a 1 taboo b. 2 taboo c.3 taboo d. Lebih dari 3 taboo 9. pooya berapa kios di pasar di pasar : b.2 a.l d. Lebih dari 3 c.3
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka Ku..iooer
PERSEPSI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
RETRIBUSI
PASAR
DI
KABUPATEN
41644.pdf
Bagian Kedua Efektivitas Retribusi Pelayanan Pasar
R BU
KA
Berilah tanda silanl!. (X) Pada salah satu iawaban yang anda anggRll paling sesum.
f,.fcktjf Cutup Knnmg TJdak PERTANYAAN Ffektif Ffi+'jf F'+tjf No. Scali Ffektif I. MenlUlJl Saudarali Bagairnana pe1aksanaan kebijakan Retribusi 5 4 3 2 1 Pelayanan Pasar Berdasarkan Pen:la 8/2011 2. menurul Apakah Saudarali kebijakan retribusi pelayanan 5 4 3 2 1 berdasarkan Perda 812011 telah tepat sasaran? Bagaimanakah menurut Saudarali 3. isi kebijakan dalam Perda 812011 4 5 3 2 1 tentan!!. retribusi oelavanan pasar? 4. Saudarali menurut Apakah retribusi pe1ayanan pasar telah 4 2 1 5 3 efektif menyumbang kepada tan asli daerah? I Menurut Saudarali apakah 5. mekanisme dalam pemungutan retribusi pasar telah di]alankan 5 4 3 2 1 sesuai prosedur yang ada dalam oerda 8/2011 ?
ER SI
TA S
TE
.
L
~
IV
Bagian Ketiga Pelayanan Publik
U
N
Berilah tanda silang (X) pada salah sam jawaban yang anda anggap paling sesum.
Cukup Kunmg TIdak Efeldif PERTANYAAN Efeldif No. Efebif Ffektif Efelctif Seb1i Bagaimanakah pelayanan dan 1. 1 \inerja para petugas pemungut 4 3 2 5 retribusi? terhadap 2. Jika ada keluhan retribusi pelayanan pasar yang 2 disarnpaikan, 3 1 pemah 4 5 bagaimanakah penanganan lerhadap keluhan tersebut? kinerja 3. dan Ba&aimanakah tanggapan dari pejabat Dinas Koperasi UMKM dan Pasar 1 3 2 dalam melayani para pedagang 5 4 jiks terdapat keluhan stau komplain sehubungan dengan Perda 812
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka Ku..in_er
PERSEPSI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
RETRIBUSI
PASAR
DI
KABUPATEN
S.
4
J
2
J
5
4
J
2
J
5
3
2
1
(
TE
6.
5
KA
Apakah fasilitas yang diberikan dan disediakan oleh Dinas Koperasi VMKM dan Pasar teJah cukup efektif memenuhi keinlrinan dari para .~A. ang? Jika terdapat kemudahan-semisal keringanan pembayaran retribusi pelayanan pasar, yang diberikan Dinas Koperasi UMKM dan Pasar apakah sudah cukup efektif bagiDedaganll? Jika ada kasus daIam pelaksanaan Perda 8/20 II ini, Dinas Koperasi UMKM dan Pasar teJah dektif daIam menyelesaikannva?
R
4.
BU
41644.pdf
Bagian Ketiga PengeJoJaan Retribusi Pasar
U
N IV
ER
SI TA S
Benlah tanda silang (X) pada salah satu iawaban yang anda anggaD Dalin!! sesuai.
t:fektif TidlIk Elektil c.bp Karu& J:fddIr PI:RNYATAAN He. f"",", E....... SeIId apakah 1. Menurut Saudarali pembayanm Tetribusi pclayanan pasar berdasarkan perda 8/20 II 3 2 1 5 4 telah dikelola secara efektif terkait dengan penerimaan dan penggunaan dana yang diterima ? Apakah mekanisme penerimaan 2. 4 2 1 pem bayaran retribusi pasar dari 5 3 para vedaanl!. telah efektif? MenW1lt saudarali apakah 3. pengalokasian dana yang diterima oleh Dinas Koperasi UMKM dan 4 3 2 1 5 dan efektif Pasar telall sesum veDl!lmnaannYa? Apakah peraturan-peraturan yang 4. 3 1 5 4 2 ada daIam perda 8f20II telah efektif? Apakall efektif jib Perda 8/20II 5 2 1 kelemahan 4 J direYisi brena 5 kelemahan yang ada didalamnva?
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka Ku..io...
PERSEPSI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
RETRIBUSI
PASAR
DI
KABUPATEN
41644.pdf
Larnpiran 3.
--
=!!!i=:.
" 4~' PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ PALANGKA RAYA
BU
KA
SCORING RESPONDEN TERHADAP KUESIONER
SEBAGAI BAHAN ANALlSIS
PERSEPSl EFEKTIVITA.S PENGE,LOLAAN UTIUBUSI PASAR
TE
R
DI KA.BUPATEN KOTAWARlNGlNBARAT
(Studi Pelaksanaan Peraturan Daerab Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 8 Tabun
~Oll T~~Jt :Q.embllsj Pelaya~Q p_r)
AS
Efektivitas Retribusi Pelayan8n Pasar No.
SI T
PERTANYAAN
Menurut Saudarali Bagaimana pelaksanaan kebijakan Retribusi Pelayanan Pasar Berdasarkan Perda 8/20 II Apakah menurut Saudarali kebijakan retribusi pelayanan berdasarkan Perda 8/2011 telah tepat sasaran? Bagaimanakah menurut Saudarali isi kebijakan dalarn Perda 812011 tentang retribusi pelayanan pasar? menurut Saudarali Apakah retribusi pelayanan pasar telah kepada efektif menyurnbang pendaDatan asli daerah? Menurut Saudarali apakah mekanisme dalarn pemungutan retribusi pasar telah dijalankan sesuai prosedur yang ada dalarn oerda 8/2011 ? Jumlah{L)
IV E
R
I.
3.
L
3
35
14
10
0
62
2
37
19
4
0
62
6
38
10
8
0
62
3
10
3S
10
4
62
3
25
10
4
20
{)2
11
175
58
36
0
310
U
N
2.
5
Y. lawaban Resoonden 4 3 2 I
4.
5.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka Ku..ioner
PERSEPSJ
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
RETRIBUSI
PASAR
DI
KABUPATEN
Ket.
41644.pdf
Pelayanan Publik
14
62
2
IS
20
8
17
62
KA
IS
5
30
25
2
0
62
3
23
7
13
16
62
4
47
4
7
0
62
5
49
5
3
0
62
22
184
71
48
47
372
6.
ER
U
N
IV
5.
10
Ket.
SI
TA
4.
20
BU
3.
3
TE R
2.
Bagaimanakah pelayanan dan kinerja para petugas pemlU\gut retribusi? ada terlJadap Jib kt:luh
I:
S
1.
5' Jawaban Resoonden 5 4 3 2 1
PERTANYAAN
No.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka Kuesioaer
PERSEPSI
EFEKTlVlTAS
PENGELOLAAN
RETRlBUSI
PASAR
01
KABUPATEN
41644.pdf
Peogelolaso Retribusi Psssr
3.
2
1
L
5
29
21
7
0
62
5
25
24
8
0
62
17
3(j
6
0
62
3
27
30
2
0
62
3
40
15
4
0
62
19
138
126
27
0
310
Ket.
3
TE
I
3
R
2.
4
BU
Menurut Saudara/i apakah pembayaran retribusi pelayanan pasar berdasarkan perda 8/20 II telah dikelola secara efektif oorlcait m:ngan pem:rimaan dan penggunaan dana yang diterima ? Apakah mekanisme penerimaan pembayaran retribusi pasar dari para pedaanl1. telah efektif? Menurut apakah saudBra/i pengalokasian dana yang diterima oleh Dinas Koperasi UMKM dan Pasar telah efektif dan sesuai penggunaannya? Apakah penltunm-penltunm yang ada dalam perda 8/2011 telah efektif? Apakah efektif jika Perda 8/2011 karena direvisi kelemahan-kelemahan yang ada didalarnnva?
1.
5
KA
Jawaban Resnonden
PERTANYAAN
No.
SI TA S
4.
ER
5.
U
N IV
Jumlabl'5"l
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka Ku..io... w~
,
PERSEPSI
w_
,
EFEKTIVITAS "'~
-',
PENGELOLAAN no
£
RETRIBUSI ~_L
__
PASAR ~_
DI , __ ,_
KABUPATEN 'D
•
1IU
G
41644.pdf
Pen eo lia anRem°b nSI° Pasar
4.
TE
L
46,8
33,9
11,3
0
100
8,1
40,3
38,7
12,9
0
100
4,8
27,4
58,1
9,7
0
100
4,8
43,5
48,4
3,2
0
100
4,8
64,5
24,2
6,5
0
100
6,1
44,5
40,7
8,7
0
100
Menurut Saudara/i apakah pembayaran retribusi pelayanan pasar berdasarkan perda 8/20 II 8,1 telah dikelola secara efektif terkait dengan penerimaan dan penggunaan dana yang diterima ? Apakah mekanisme penerimaan pembayaran retribusi pasar dari para pedaang telah efektif'? Menurut saudara/i apakah pengalokasian dana yang diterima oleh Dinas Koperasi UMKM dan Pasar telah efektif dan Se5uai penggunaannya? Apakah peraturan-peraturan yang ada dalam perda 8/2011 telah efektif'? Apakah efektif jika Perda 8/20 II direvisi kelemahan karena kelemahan yang ada didalamnya?
ER
SI
5.
KE
BU
3.
CE
TE R
2.
E
ES
TA S
I.
Nilai (%)
PERNYATAAN
KA
No.
N
IV
Jumlab(Y)
Ket.
U
L lawaban yang masuk
Nilai % setiap item pertanyaan
=
- - - - - - - - X 100 % 2: Responden
L Total % setiap indikator pertanyaan
Nilai rata-rata % setiap Indikator Pertanyaan
L Total pertanyaan dalam setiap indikator
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka Kuesioner
PERSEPSI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
RETRIBUSI
PASAR
DI
KABUPATEN
41644.pdf
Lampiran4.
-----
....~
~.~ lJ,j PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ PALANGKA RAYA
R BU
KA
NILAI PROSENTASE BASIL KUESIONER
SEBAGAI BAHAN ANALISIS
PERSEPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN RETRIBUSI PASAR
DI KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
(Stud! Pelaks_ PerlU1l1"lUl n.rak Kakupatea KotawariDgia Bam NomoI" 8 Tallua
TE
1011 TentaBg Retribusl Pelayanaa Pasar)
TA S
Ef,ek.tiv'w Retn'blUI' Pelalyauau Puar I
No.
PERTANYAAN
Menurut Saudarali Bagairnana pelaksanaan kebijakan Retribusi Pelayanan Pasar Berdasarkan Perda 8120 II menurut 2. Apakah Saudara/i kebijakan retribusi pelayanan berdasarkan Perda 8120 II telah tepat sasaran? 3. Bagaimanakah menurut Saudara/i isi kebijakan dalam Perda 812011 tentang retribusi oelaVanBn pasar? Apakah menurut Saudara/i 4. retribusi pelayanan pasar telah efektif menywnbang kepada oendapatan asli daerah? Menurut Saudara/i apakah 5. mekanisme dalam pemungutan retribusi pasar telah dijalankan sesuai pTOSedur yang ada dalam oerda 8/20 II ? Jumlah(:5':) Pelayanan Pnblik
E
CE
KE
TE
L
4,8
56,5
22,5
16,1
0
100
3,2
59,7
36,6
6,5
(J
100
9,7
61,3
16,1
12,9
0
100
4,8
16,1
56,4
16,1
6,5
100
4,8
40,3
16,1
6,5
32,3
100
11,6
7,8
100
U
N
IV
ER SI
1.
Nilai (%)
ES
I
5,5
56,5
18,7
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka K...;on..
PERSEPSI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
RETRIBUSI
PASAR
DI
KABUPATEN
Ket.
41644.pdf
PERTANYAAN BagaimBnakah pelayanan
2.
kineIja para petugas pemungut retribusi? Jika ada ke\uhan terhadap retribusi pelayanan pasar yang pemah disampaikan, bagaimanakah penanganan terhadall keluhan tersebut? Bagaimanakah kineIja dan tanggapan dari pej abat Dinas Koperasi UMKM dan Pasar daJam meJay,mi para pedagang jika terdapat keluhan atau komplain sehubungan dengan Perda 8/20 \ \? Apakah fasilitas yang diberikan dan disediakan oleh Dinas Koperasi UMKM dan Pasar telah cukup efektif memenuhi keinginan dari para pedagang? Jika terdapat kemudahan semisal keringanan pembayaran retribusi pelayanan pasal", yang diberikan Dinas Koperasi UMKM dan Pasar apakah sudah cuIrop efektif baRi nedall.aD1I.? Jika ada kasus dalam pelaksanaan Perda 8/20111m, Dinas Koperasi UMKM dan Pasar telah efektif dalam menvelesaikannva? JumlahCYl
4,8
32,3
16,1
24,2
22,6
100
3,2
24,2
32,3
13
27,4
100
8,1
48,4
40,3
3,2
0
JOO
TE R
3.
TA S
4.
4,8
37,1
11,3
21
25,8
100
6,5
75,8
6,5
11,3
0
100
8,1
79
8,1
4,8
0
100
5,9
49,5
19,1
12,9
12,6
100
IV
ER
SI
5.
Ket.
dan
KA
1.
ES
Nilai (%) E CEKETE
BU
No.
U
N
6.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka Kuesioner
PERSEPSI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
RETRIBUSI
PASAR
DI
KABUPATEN
41644.pdf
Lamplran 5 Nama-Nama Responden Berlkut Jawaban
1 4 4 4 4 4 4 4
.4 4 4 4 4 5 5
ER
IV N
1
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
.4
~
2
1
4
.?
~
~ ~ ~ ~
.2 .2
4
5 5 4
4
4 4
1 5 5
~
.2 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5
BU KA
5
I pengelolaCin Retribusi Pasall'
Pelayanan Publlk
11 ~
TE R
I
Efektifjtas Retrlbusi Pelayanan Pasar
2
4 3 5
4 5 5 5 5 4 5 .2 4 .2 .2 4 4 5 4 1 .2 4 4 .4 4 1 ~ 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 3 4 4 3 .4 4 3 4 4 3 4 4 ~ 1 4 ~ ! 3 1 .4 4 3 .4 4 3 ~ 3 3 .4 3 4 J
SI TA
Nama
U
No I
I
-
~
~
~
~
4
4i
4
f
4 4 4
41
5 4 4 4 4 4 4
5 5 5
4 4
~
~
~ ~
4 4 4
.4
'11
.4
1
4 4
4
~
.4 4
3 3
g
.4
41
.4
1
~
3 3 3
4 4
3 3
4
4
J
.,
~
3
3
4
.4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
~
~
~
4
.4
4 4 4 4 4 4 4
S
-
~
~
.4 .4 .4 ~
.4
3 3
6
1
2
3
4
.2 2
~ ~
2 2
S
S
~
5 5 5
4
2
.2
.2
!
4
4 4 4 4 4 4
4
4 4
4 4 4 4 4 4
5 4 4 4
~ ~ .4
5 5 5 4
.1
!
1
4
~
1
4
!
4 4
5 4
_4
4
4
4 4 4
! .4
4 4
.4 4
.1 4
.1
4 4 4 4 4 4 5
~
~
4
.4 .2 .4 .4 .1 .1 .4
.4 4 1
4
1
.4 .1 .4 1 .4 .4
4 4 4
5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
1
4 4
~
.4
3 3 3 3 3 3
~
.s.
~
!
1
4
4 4
!
.4
! 4
4 4 4
!
1 4
!
!
4
J
4
1
~
!
41644.pdf
4 4 3 3 1
ER
IV N
-
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
3
3 3 3 3 3 3 3
J. J. J. J.
4
!
2 1 2 2
S
1 1 1 1 1 1
2
1 3 2 1 2 2
5
6
1
2
3
4
4
4
~
J.
!
~ ~
~
1
~
1 1
~
4
~
4
~
1
1 1
4 4
4
4 4 4 4
4
4 41
4 4
4
4 4 4 3
3 3
~
1
J.
~
4 4 4 4 4 4
~
3
1
2 3
2
J. ~
4
4. 41 ~ ~
}
~.-
1 1
4 2 2
f
2
~
2 3
J.
! 1
4
4
.4
f
3
! 1 1 1 1
3 3
1
1
3
3
~
1
1
J.
1
1. 1.
2 3
1
!
~
4
1.
J. J.
J.
1
2
3 3 2 3
4 4
1
1 J. 1.
1
~
!
1
~
1
1 1
1 1 1
1 1
1 1
2 1 2 1 2
~
1
1 1 1 ],
1
1 1
1
!
3 3 4 2 4 4 4
1
1
2
3
3
~
3 3 3
!
4
4
~
1.
3
1
~
2 4
9
.a
3 3 3
1.
1
4
1
.1
2
~
4 ! 1 ! ! - 4
1. 1 1
1
1 1
1 1 1
~
-
1
1
1 1 1 2
1 2 2
1
2
1
!
1 1
1
1 2 1 1
3
Pengelolaan RetribLlsi Pasa~
4 4
BU KA
~
1
TE R
5 3 3
I
Pelayanan PubJik
I
SI TA
Nama
U
No I
Efektifitas Retrlbusi Pelayanan Pasar 2 4 3 3 ~ ~ 3 ~ ~ 3 4 ~ 3 4 ~ 3 3 4 3 4 ~ 3 4 ~ 4 2 l 4 l J. 4 3 f 4 3 3 3 ~ ~ 3 J. 1 3 2 ~ 3 3 I 3 1 1 2 1 f 2 1 1 2 l 1 4 1 1 4 3 2 4 1 1 4 3 ! 4 ~ 1 4 1 3 4 1 ~ 4 1 1
1
1
2
~
1
1
1
~
4
4
2.
3
-
1 1
1 1 1 1
2
1
1
1
J.
1
1
-3
1 1
5 4 4 4 4 4 4 4 3
J. 3 3 4 2 4 3 4 4 2 4 2
1 4 3 3 2 3
1
41644.pdf
,
~
~
2
2
,
~
i
4
4
4
4
3
3
3
3
4
2
4
4
4
4
4
4
~ ~
1
~ ~
1
~
~ ~
4
4
1
!
::!
1
1
2
3
2
3
3
3
3
3
1
2
2
2
2
2
1
~
1
1
2
1
1
1
2
3
2
U
N
IV
ER
SI TA
S
53. Rohlmanl Pedagang 54. Joko Hamdl/ PedallIng 55. Mahyudln/-Pedallang 56. _Lisa Nur PI Pedag~mg 57. A<;III~ur/ PedaganK 58. I Unggal Hannahl Pedag:ang 59. Andarl Bl PedalinJ 60. Sutr'lman/ Pedagang 61. Amans Gan'l/ Pedagang 62. Jatmlko/ Pedagang
Pelayanan Publlk
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
1
2
3
3
3
3
3
~
~
4
1
2
1
Pengelolaan RetribUsi Pasar
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
BU KA
Name
Efektifitas Retrlbusi Pelayanan Pasar 2
5
4
1
3
1
~ ~
~
TE R
No
~
1
~
"2 2
.£ .£ .£
2
3
6
1
2
::!
~
~
~
3
3
"2
~
2
3
3
J 3
3
~ 3
3
~
1
4
~
4
4
4
4
3
3
3
~
::!
~
2
3
3
4
4
4
2
3
3
1
::!
1
3
3
1
1
1
1
4
3
4
1
1
1
1
3
5
3
3
~
3
3