13/40926.pdf
TUGAS AKHIR PROGRAM MAGISTER (TAPM)
PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN DAN PELATIHAN
APARATPENGAWASTERHADAP
MUTU HASIL PEMERIKSAAN REGULER INSPEKTORAT
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
....
-
.. ~
BU
KA
~ TA S
TE
R
TAPM Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Gelar Magister Sains dalam IImu Administrasi
Bidang Minat Administrasi Publik
ER
SI
Disusun Oleh :
NIM. 015551488
U
N
IV
YULIZAR ADNAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS TERBUKA
JAKARTA
2012
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
13/40926.pdf
UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK
PERNYATAAN
TE
R
BU
KA
TAPM yang berjudul PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN DAN
PELATIHAN APARAT PENGAWASAN TERHADAP MUTU HASIL
PEMERIKSAAN REGULER INSPEKTORAT PROVINSI KEPULAUAN
BANGKA BELITUNG adalah hasil karya
saya sendiri, dan seluruh sumber yang dikutip maupun dirujuk telah saya
nyatakan dengan benar.
Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan
adanya penjiplakan (plagiat), maka saya bersedia
menerima sanksi akademik.
Januari 2011
TA S
Pangkalpinang,
U
N
IV
ER
SI
Yang Menyatakan
YULIZAR ADNAN NPM.015551488
11
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
13/40926.pdf
LEMBAR P ERSETUJUAN TAPM
: PENGARUH PENDIOIKAN, PENGALAMAN DAN PELATIHAN APARAT PENGAWASAN TERHADAP MUTU HASIL PEMERlKSAAN REGULER INSPEKTORAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Penyusun TAPM
: YULIZAR ADNAN
NIM
: 015551488
Program Studi
: MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK
Hariffanggal
: SENIN / 2 MEl 2011
KA
Judul TAPM
Mellyetujui,
Pembimbing II
TE
R
BU
Pembimbing I
iiti
--~
NI~
. c, Ph.D
195202131985032001
SI
TA S
Prof. DR. HM. Aries Ojaenuri, MA
U
N
IV
ER
Mengetahui,
ati
Ora. usanti, M.Si NI~
c, Ph.D
. f9520213198503200 1
196 12141993032002
111
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
13/40926.pdf
UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK
PENGESAHAN
: YULIZARADNAN
NIM
: 015551488
Program Studi
: MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK
Judul Tesis
: PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN DAN PELATIHAN APARAT PENGAWASAN TERHADAP MUTU HASIL PEMERIKSAAN REGULER INSPEKTORAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
KA
Nama
BU
Telah dipertahankan dihadapan Sidang Panitia Penguji Tesis Program Pascasarjana,
Senin / 2 Mei 2011
Waktu
13:00-15:00 WIB
Dan telah dinyatakan LULUS
TA S
~Y7~ . . . . . . ............. '.jI.. .~ . . . . . . . . . . . .
PANITIA PENGUJI TESIS
ER
SI
Ketua Komisi Penguji Dr. Maman Rumanta, M.Si
............................................................... .
IV
Penguj j Ahli
TE
Hari/Tanggal
R
Program Studi Administrasi Publik Universitas Terbuka pada :
U
N
Prof. Dr. Chandra Wijaya, S.S., MM ~
Pembimbing I
,fl,
of _
.............................................................. .
Prof. Dr. HM. Aries Djaenuri, MA
Pembimbing II Suciati, M. Sc, Ph.D
IV
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
13/40926.pdf
ABSTRACT
Tbe Influeuce Of EdUcatioD, ExperieDce And EducatioD Of Supervisory Apparatus
For The Quality Of Regular IDspectioD OfIDspedorate OfProvmce OfBangka
Belitullg Arebipelago
YULIZARADNAN
UNIVERSITAS TERBUKA
Yulizaraduan@ymaiLeom
Keywords: EducatioD, ExperieDee. Training, The Quality of Result ofIDspeetioD
TE
R
BU KA
This research aims to examine and analyze whether 1here are influence of education, experience and training for the quality ofthe result of regular inspection. The collection of Data bas been done to 31 respondents which are auditors at inspectorate of province ofBangka BelitungArchipelago. This research was conducted using statistical test to see free variable to bond variable using descriptive analysis, conelation, regression and double regression..
U
N
IV
ER
SI T
AS
The Results of Test of Conelation shows that there are positive relation and significance between education(Xl) and the result of regular inspection (y), it's mean that hypothesis bas been proposed is proven or it can be accepted. There is positive relation and significance between training (Xl) and the result of regular inspection (Y), it's mean that hypothesis has been proposed is proven or it can be accepted. The result of regression shows that 1here are significant result among Education(Xl), Experience(X2), and Training to the result of regular inspection.. The result of test has shown with equation of regression: Y=28.143+352Xl+266X2+759X3 and R=O,318. The influence of education of snpervisory apparatus shows that there is positive correlation (35,2%) its mean that hypothesis bas been proposed is proven or it can be accepted, the influence of working experience (Xl) to the quality ofthe result of regular inspection (Y) shows positive relation (26,6%) its mean that hypothesis bas been proposed is proven or it can be accepted, the influence of training (Xl) to the result of regular inspection shows positive relation(75,9"Io). The conclusion, research shows the result of regular inspection is good. Education, Experience, and training have positive relation and significance to the quality of the result of regular inspection. It's advised to inspectorate of province to increase education for auditors, to have special inspection, 1herefore they have experience on inspection. They also have given relevant education to increase insensitive for auditors.
v
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
13/40926.pdf
ABSTRAK
Pengarull PendidikaD, Pengalaman dan Pelatiltao Aparat Pengaw8S8n Terlladap
Mum Hasil Pemeriksaan Reguler Inspektorat Provmsi Kepulauao Bangka
DeUtung
YULIZARADNAN Universitas Terbuka )
[email protected] Kala Kunci : Pendidikan, Pengalaman. Pelatihan. Mum Basil Pemeriksaan
BU KA
Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh Pendi.dikan, Pengalaman dan Pelalilian terhadap mum basil pemeriksaan reguJer. Pengumpulan data dilalrubn terhada.p 31 responden yaitu auditor dilingkungan lnspektorat Provinsi KepulllUllll Bangka Belitung. Data diolah mengwma'k;m uji statistik untuk melihat variabel bebas terbadap variabeI tak bebas dengan menggunakan analisis deskriptif:, korelasi, regresi
TE
R
dan regresi betganda.
U
N
IV
ER
SI T
AS
Hasil ~i korelasi menunjukkan terdapat hubnngan positif dan signifihm antara Pendidikan (X 1) dengan mum basil pemeri.ksa.an reguJer (Y), berarti hipotesis yang diajukan terbukti atau dapat diterima Terdapat hubungan yang positif dan signifibn antara Pengalaman KeJja (X2) dengan mum basil pemeri.ksa.an reguJer (Y), berarti hipotesis terbukti atau dapat diterima Terdapat hubungan yang positif dan signifibn antara pelatihan (Xl) dengan mum basil pemeri.ksa.an reguJer (Y), berarti hipotesis yang diujikan terbuktildapat diterima. Hasil anaHsis regresi memperlihatkan secara betsama sama adanya pengaruh yang signifikan antara Pendi.dikan (XI), Pengalaman (X2) dan Pelatihan (Xl) terhadap mum basil pemeri.ksa.an reguJer dan terdapat pengaruh fukJor lain terbadap mutu basil pemeri.ksa.an reguJer. Hasil pengujian secara simultan ditunjukkan dengan persamaan regresi sebagai berikm Y=28.143+352XI+266X2+159X3 dan R'=O,318. Secara parsial pengaruh Pendidilan Aparat Pengawasan menunjukkan hubungan yang positif(35,2%) berarti hipotesis yang diujikan terbukti atau diterima, pengaruh Pengalaman KeJja (X2) terbadap mum basil pemeriksaan reguJer (Y) menunjukkan hubungan yang positif (26,6%) berarti hipotesis yang diujikan terbukti atau diterima, pengaruh Pelatihan (Xl) terhadap mum hasil pemeriksaan reguJer menunjukkan hubungan yang positif (15,9"/0). Sebagai kesimpulan. penelitian menunjukkan mutu basil pemeriksaan reper relatif baik. Secara bersama-sama Pendidikan. Pengalaman dan Pelatihan menJPunyai hubungan yang positif dan signfikan terhadap mutu basil pemeriksaan reguJer. Disarankan kepada lnspektorat Provinsi untuk selalu meningkatkan pendidikan terhadap para auditor, ikut sertakan para auditor pada pemeriksaan-pemeriksaan khusus agar ditambah pengalaman dalam pemeriksaan serta diberikan kesempatan dalam mengikuti pendidikan yang relevan, menaikkan tarif insentif untuk para auditor.
VI
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
13/40926.pdf
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah. SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada penulis sehingga dapat rnenyelesaikan tesis yang PELATlHAN
berjudul
"
APARAT
PENGARUH
PENDIDlKAN,
PENGAWASAN
PENGALAMAN
TERHADAP
MUTU
DAN BASIL
BU KA
PEMERlKSAAN REGULER INSPEKTORAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG " merupakan salah salu syarat dalam rangka rnenyelesaikan studi pada
TE R
Program Paseasarjana Universitas Terbuka UPBJJ Pangkalpinang.
Tesis ini diselesaikan berkal birnbingan dan arahan serta bantuan dari berbagai
AS
pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyarnpaikan terima kasih dan
SI T
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
I. Prof. DR. HM Aries Djaenuri, MA selaku pembirnbing I dan Suciati, M.Sc.
IV ER
Ph.D selaku pernbirnbing
n
yang telah banyak rneluangkan waktu dan
perhatiannya dalam mernbirnbing dan memberikan petunjuk-petunjuk yang
N
sangat berharga dalam penulisan ini, semoga Allah, SWT selalu rnemberikan
U
rahmat dan hidayahNya. 2. Ir. H. Eko Maulana Ali, Msc Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang telah mernotivasi dan mernberikan dukungan sarana dan prasarana kepada penulis dalam rangka menyelesaikan pendidikan Program Pascasarjana ini. 3. DR. Maman Rumania, Baryono Mulyo, MA, Dr. H. Budiman yang telah bersedia memberikan sumbangan pemikiran bagi kesempurnaan tesis ini
vii
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
13/40926.pdf
4. Teristirnewa istriku tercinta yang tulus dan ikhlas rnernberikan dukungan dan rnotivasi yang sangat berarti bagi penulis, serm anak-anakku tersayang seJama penulisan studi sarnpai selesainya penulisan tesis ini rnau rnernahami dan rnengerti, meskipun secara tidak sengaja penulis kurang mernberikan perhatian.
5. Ternan-ternan sepeIjuangan yang telab rnernberikan bantuan dan dorongan dalam rnenyelesaikan studi ini Akhimya dengan tulus dan iklas penulis berdoa sernoga segala amal baik sernua pihak
BU KA
diatas menjadi amal yang diridhoi Allah SWT dan rnendapat balasan yang setirnpal
R
darinya.
Januari 20 II
Penulis,
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
Pangkalpinang,
viii
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
YULlZAR ADNAN
EEf'l1ENTERlAN PENDmrKAN NASI01':A L
I'r~OGTtAM PASCASARJA!"iA
UNIVERSITAS TEIH1UKA
13/40926.pdf
.I\. Cabc Rnya, Pondol; Cabc CipU1'll 1541 f
Telp. 021.7415050, Fax 021.74.5588
:elillda 'tho Direbur PPs UT JI. Cab!;' Raya, I'oml"k C:\be Tanger£ng 15418 '8.ng bertanda tangan di hawall ini. Saya sda!~l1 Pembimbing TAPM dad Mahasis"..a,
. -111 L 12. A. R
!amaINIM
udul TAPl\1
Ap/JA..\J
:·····~f:·~iA~u~j ....~o·t0r~~·i-.i . s·i·.. ··APki~T···~~j:T1;A"\iJBAfr··· ..
··.. ·Te·~fiN>~f·· ..t.4UT0·'-H·~;L .. ff~e~·i~·SA~· ..P£GVii~···i·N5iiiicTnrt&! .....r.~p.!~~r..... ~·.?p.~~:~.~.~.... ~~.~~.... ~~.~!~~~I ............................
BU KA
.... 7)............................................................................, ........................................ .
AS
'emikian kelerangan ini dibuat umuk menjadibll1 periksa.
TE
R
lel'latakan den~an sesunggllhnya. bahwa TAPM dari mahasiswa yang bersal1gkutan sudahJbaru* elesai sekitar .J!.S:.% sehil1gga dinyatakan sudan laY2.k ujilbelurn layali uji* dalam Ujian Sidang 'ugas Akhir Program Magister (TAJ'M}
Qg
J~iJ(.I,-1L I
?
II
U
N
IV
I./'....,~eff ...b...:!.s!S/.~':!j.ff.fo:(¥-tI
ER
SI T
..................... , .............................. _0 ....
) Coret yang tidak perlu
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
13/40926.pdf
DAFTARISI
Halaman
PENDAHULUAN .................................................................... 1
R
BAD. I
BU KA
HALAMAN JUDUL .......................................................................... .i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................... .ii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ .iv
ABSTRAK........................................................................................v
KATA PENGANTAR............................................................................vii
DAFTAR ISI. ......................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................xii
DAFTAR TABEL................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xv
TINJAUAN PUSTAKA............................................................13
SI T
BAB. II
AS
TE
A. Latar Belakang Masalah.............................................................1
B. Perumusan Masalah .............................................................. 10
C. Tujuan Penelitian .................................................................11
D. Kegunaan Penelitian ............................................................. 11
U
N
IV
ER
A. KAJIAN TEORI .................................................................13
I. Inspektorat Daerah ............................................................ 13
2. Pengertian Pengawasan ....................................................... 15
3. Pengertian Aparatur ...........................................................19
4. Profesionalisme Aparatur ........................................................20
5. Standar Umum APFP ..........................................................21
a. Kompetensi.................................................................21
b. Independensi ............................................................. 22
c. Kecennatan Profesi ....................................................... 23
d. Kerahasiaan .............................................................. .24
6. Norma-norma Pengawasan ..................................................25
7. Kode Etik ......................................................................25
8. Pengertian Kompetensi.. .........................................................26
a. Pendidikan.................................................................28
b. Pengalaman...............................................................30
c. Pelatihan ................................................................... 32
9. Mutu Hasil Pemeriksaan......................................................33
B. Kerangka Pemikiran .................................................................36
C. Hipotesis Penelitian ...................................................................39
ix
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
13/40926.pdf
METODOLOGI PENELITIAN............................................................... .40
A. Tempat Penelitian ................................................................................... .40
B. Waktu Penelitian .................................................................................... .40
C. Desain Penelitian ....................................................................................40
1. Definisi Konsep dan Operasional Variabel ....................................... .42
a. Definisi Konsep .............................................................................42
b. Definisi Operasional ......................................................................45
c. Operasionalisasi Variabel ..............................................................46
D. Populasi dan Sampel .............................................................................. .46
I. Populasi ..............................................................................................46
2. Sampel ............................................................................................... .47
E. lnstumen Penelitian .................................................................................48
-Uji Persyaratan ......................................................................................50
a. Uji Validitas Instrumen ...................................................................... .50
b. Uji Reliabilitas ....................................................................................52
F. Prosedur Pengumpulan Data ...................................................................53
G. Metode AnaIisa Data ...............................................................................54
1. Teknik AnaIisis Data Primer ..............................................................56
a. AnaIisa Korelasi ............................................................................56
b. Analisa Regresi ..............................................................................58
I) Pengujian secara KeseJuruhan (simultan) dengan uji-F ...........59
2) Pengujian secara Individual (parsial) ........................................60
2. Tehnik Analisa Data Sekunder ...........................................................61
3. Pengujian Hipotesis ............................................................................61
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN ............................................................63
A. Gambaran Umum lnspektorat Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung ....................................................................................63
B. Analisis Statistik Deskriftif ..................................................................69
I. Diskriftif Mutu HasH Pemeriksaan Reguler (Y) ................................69
2. Deskripsi Dimensi Pendidikan Aparat Pengawasan (xl )...................72
3. Deskripsi Dimensi PengaIarnanAparat Pengawasan (x2) ..................74
4. Deskripsi Dimensi PendidikanAparat Pengawasan (x3) ...................77
C. AnaIisis Statistik InferensiaI ..................................................................79
I. Uji Persyaratan ..................................................................................79
a. Uji Validitas ...................................................................................79
b. Uji Reliabilitas ................................................................................79
2. Analisis Korelasi ................................................................................80
3. Analisis Regresi Linear Berganda .....................................................87
a. Pengujian secara simultan .............................................................88
b. Pengujian secara parsiaI ................................................................89
D. Uji Hipotesis Statistik ...........................................................................93
I. Hubungan Pendidikan, PengaIarnan dan Pelatihan Aparat
Pengawas (X) Terhadap Mutu HasH Pemeriksaan
Reguler (Y) ......................................................................................93
2. Pengaruh Antara Pendidikan, Pengalaman dan Pelatihan
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
BAB.III
x
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
13/40926.pdf
Aparat Pengawas (X) Terhadap Mutu Hasil Pemeriksaan
Regu\er (Y) ......................................................................................94
E. Pembahasan ...........................................................................................95
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 101
A. KesimpuJan .......................................................................................... 10 \
B. Saran ...................................................................................................102
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................105
xi
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
13/40926.pdf
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1.1. Temuan Hasil Pemeriksaan Tahun Anggaran 2005 sampai
dengan 2009 .............................................................................................4
Gambar 1.2. Jumlah PNS lnspektorat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Berdasarkan Pendidikan Formal ...............................................................6
BU KA
Gambar 1.3. JumIah Aparat Inspektorat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Berdasarkan Diklat Fungsional ................................................................ 7
Gambar 1.4. JumIah Aparat Inspektorat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Berdasarkan Diktat Teknis ........................................................................ 8
TE
R
Gambar 2.1. Kerangka Teori .......................................................................................... 38
AS
Gambar 3.1. Data Karyawan Inspektorat Daerah Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung ....................................................................................... 47
SI T
Gambar 4.1. Histogram Mutu HasH Pemeriksaan ........................................................ 70
ER
Gambar 4.2. Histogram Pendidikan Aparat Pengawas ................................................. 73
Gambar 4.3. Histogram Pengalaman Aparat Pengawas .............................................. 75
U
N
IV
Gambar 4.4. Histogram Pelatihan Aparat Pengawas .................................................... 77
xii Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
13/40926.pdf
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Temuan Hasil Pemeriksaan Reguler Tahun Anggaran 2005 sampai
Dengan 2009 ............. ..................................... ............ ............. .......... ........ 4
BU KA
Tabel 1.2. Jumlah PNS Inspektorat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Berdasarkan Pendidikan Formal ................................................................. 6
Tabel 1.3. Jumlah Aparat Inspektorat Provinsi KepuIauan Bangka Belitung
Berdasarkan Dikiat Fungsional ................................................................... 7
TE
R
Tabel 1.4. Jumlah Aparat Inspektorat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Berdasarkan Diklat Teknis .......................................................................... 8
AS
Tabel 3.1. Data Karyawan Inspektorat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung............. 46
TabeI3.2. Kisi-kisi Variabel, Dimensi, Indikator .........................................................49
SI T
Tabel 3.3. Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai r ...................................................... 57
ER
TabeI3.4. Tabel Anova ................................................................................................ 59
N
IV
Tabel 4.1. Data Objek Pemeriksa Inspektorat Provinsi KepuIauan
Bangka Belitung ..........................................................................................67
U
Tabel 4.2. Nilai Rata-rata Indikator Mutu HasH Pemeriksaan ..................................... 71
TabeI4.3. Nilai Rata-rata Indikator Pendidikan .......................................................... 74
TabeI4.4. Nilai Rata-rata Indikator Pengalaman Aparat Pengawas ............................ 76
TabeI4.5. Nilai Rata-rata Indikator Pelatihan Aparat Pengawas ................................. 78
TabeI4.6. Anaiisis Korelasi Xl- Y................................................................................. 81
TabeI4.7. AnaIisis Koefisien Determinasi X 1- Y ......................................................... 82
TabeI4.8. Analisis Korelasi X2-Y ................................................................................ 83
TabeI4.9. Analisis Koefisien Determinasi X2-Y .......................................................... 84
xiii Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
13/40926.pdf
Tabel4.l O. Analisis Koefisien Korelasi X)-Y ............................................................... 85
Tabel 4.11. HasH Analisis Koefisien Deterrninasi X3- Y ................................................86
Tabe14.12. Hasil Analisis Koefisien Korelasi ............................................................... 87
Tabe14.13. Anova Pengujian secara Simultan ............................................................... 88
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
Tabel 4.14. Koefisien Pengujian secara Parsial ............................................................. 90
xiv Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
13/40926.pdf
DAFfAR LAMPIRAN
Kuisioner Peneliti Surat Pengantar Kuisioner Lembar Kuisioner Pendidikan Lembar kuisioner Pengalarnan
BU KA
Lembar Kuisioner Pelatihan Lembar Kuisioner Perencanaan Pemeriksaan
R
Lembar Kuisioner Pelaksanaan Pemeriksaan
TE
Lembar Kuisioner Pelaporan
SI T
Data Uji Coba Dimensi Pengalarnan (X2)
AS
Data Uji Coba Dimensi Pendidikan (Xl)
ER
Data Uji Coba Dimensi Pelatihan (X3)
Data Uji Coba Variabel Mutu Hasil Pemeriksaan (Y)
N
IV
Statistik deskriptifData (Frequencies)
U
Frequencies Tabel Pendidikan, Pelatihan, Pengalarnan Mutu HasH Pemeriksaan Uji Validitas Dimensi Pendidikan (Correlations) Uji Validitas Dimensi Pengalarnan (Correlations) Uji Validitas Dimensi Pelatihan (Correlations) Uji Validitas Variabel Mutu Hasil Pemeriksaan (Correlations) Uji Reliabilitas Dimensi Pendidikan (Reliability) Uji Reliabilitas Dimensi Pengalarnan (Reliability)
xv Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
13/40926.pdf
Uji Reliabilitas Dimensi Pelatihan (Reliability) Uji Reliabilitas Mutu Hasil Pemeriksaan (Reliability) Correlations Analisis Regresi X I - Y Analisis Regresi X2 - Y Analisis Regresi X3 - Y
Partial Regression Plot Dependent Variable: Mutu HasH Pemeriksaan Pengalaman
BU KA
Partial Regression Plot Dependent Variable: Mutu HasH Pemeriksaan Pendidikan
TE R
Partial Regression Plot Dependent Variable: Mutu HasH Pemeriksaan Pelatihan
U
N
IV ER
SI T
AS
Regression
XVI
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
13 13/40926.pdf
BAD II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Kajian Teori KmN>juan yang pcsat dalam i1mu J""'I3d3'uIllD dan teinoIogi Idah
mendorong perkemhangan pembangurul[l. membuka masa depan dan memberi kebidupan bagi masa yang akan datang. Hal ini akan mengakibatkan adanya keterbukaan
disemua
aspek
kebidupan
masyarakat,
sehingga
BU KA
berbagai
menimbulkan persaingan, maka hanya organisasi atau instansi yang memiliki
TE R
sumber daya yang berIruaIitas akan mampu memenangbm pesaingan tersebut, sebab kunci daya saingnya adalah manus;a yang berIruaIitas sehingga mampu
1. Inspektorat Daerah
AS
menciptakan keunggulan kompetitif.
SI T
Dalam melaksanakan Pembangunan dan Penyelenggaraan Pemerintaban,
IV ER
Pengawasan hams sema1cin ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya. Upaya yang dilakukan oleh pemerintab dalam nmgka pelaksanaan pengawasan
U
N
didahului dengan dikeluarkannya UU No.5 Tahun 1974 tanggai 23 lull 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintab Daerah dalam pasal 71 dijelaskan untuk
pertama kalinya istilah Pengawasan. Materi pokok dari pasa1 tersebut adalab menjelaskan mengenai ketentuan pelaksanaan pengawasan mnmn di Jajaran Departemen Dalam Negeri. Pads tabun 1975 dikeluarkan PP No.5 Tahun 1975 tentang Tata Cam Pengawasan Ummn atas lalannya Pemerintab Daerah dan Pelaksanaan Tugas Menteri Dalam Negeri dalam menjalankan tugas Pengawasan Ummn dibantu oleh
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
14 13/40926.pdf
Inspektornt Jenderal (Irjen), Gubemur dalam menjalankan tugas Pengawasan dibantu oleh Inspektorat Daerah Propinsi, BupatifWalikota dibantu oleh
Inspektorat Wilayab KabupatenIKoia Kemudian dt'lteluarlum PP No. 2t) Tabun 2002 tentang Pembinaan dan Pengawasan atos Penyelenggaman Pemerintah Daerah pada pasal 11 dijelaskan bahwa "Pengawasan
fungsional dila1(\Jkan oleh LembagalBadanlUnit
secant
adalah Inspektornt Jenderal Departemen, Unit Pengawasan pada Lembaga Non
Inspektornt
BU KA
Departemen dan Badan Pengawas Daerah." Sehingga sejak tahun 2002 PropinsilKabupaten/Kota
berganti
Bawasda
TE R
PropinsilKabupaten/ Kota
menjadi
Pada Tahoo 2008 keluar lagi PP 41 Tabun 2008 tentang Perubahan
llIeI!iadi
Inspektornt Daerah. Untuk menciptakan
AS
Nomenklatnr daD Bawasda
lembaga audit yang efisien dan efektif, maka diperlukan reposisi terbadap
SI T
lembaga audit yang ada. Reposisi ini dimaksudkan berupa pemisahan tugas dan
IV ER
fungsi yangjelas dari lembaga-Iembaga aparatur pengawasan pemerintah tersebut,
apakah sebagai auditor internal atau auditor ekstemal.
U
N
Mardiasmo (2002 : 217) mempertegas pelalm audit internal dan aodit eksternal sebagai berikut : Audit Intemal adalah audit yang diJa}(IJkan oleh unit pemeriksa yang merupakan bagian dari organisasi yang diawasi, yang termasuk audit internal adalah audit yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Departemen, Satuan Pengawas Intern (SPI)
Jingkungan
lembaga
Negara
BUMNIBUMD,
Bawasda
PropinsilKabupatenIKota dan BPKP. Sedangkan Audit EkstemaI adalah audit yang dilakukan unit pemeriksa yang berada diluar organisasi yang diperiksa.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
15
13/40926.pdf
Lembaga pemeriksa eksterna1 tersebut merupakan lembaga pemeriksa yang independen. Dalam hal ini yang bertindak sebagai auditor eksterna1 pemerintah
adaIah BPK, karena BPK merupakan lembaga independen dan merupakan supreme auditor.
Good Governance akan tercapai jika lembaga pengawasan berfungsi secara baik apabila lembaga pengawasan telah tertata dengan baik maka yang perlu
BU KA
dilakukan adalah teknis pengawasan (Mardiasmo, 2002 : 218).
2. Pengertian PeDgIlwassD
Pengertian pengawasan itu sendiri ada baiknya dipahami terlebih dahulu.
TE R
Dalam hal ini banyak pendapat para ahli tentang pengawasan walaupun
AS
hakekatnya sarna.
Hendry Fayol dalam SofYau Syafri Harahap (2001 : 10) mengemukakan
SI T
bahwa "Pengawasan mencakup upaya pemeriksaan apakah semua teIjadi sesuai
IV ER
dengan rencana yang ditetapkan, perintah yang dikeluarkan, dan prinsip yang dianut. Juga dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan dan kesalaban agar dapat
U
N
dihindari kejadiannya dikemudian hari". Sedangk:an menurut Sunarjo (2001 : 3) definisi Pengawasan adalab : "Pengawasan atas pelaksanaan seluruh kegiatan unit organisasi yang diperiksa (obrik) untuk menjarnin agar supaya semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan sesuai dengan rencana dan peraturan atau yang disebut Kriteria. Pelaksanaannya yaitu dengan membandingkan realisasi terhadap rencana, sasarannya temuan dimana terjadi PerbedaanlPenyimpangan atas rencanaftarget dan dilakukan pembinaan dengan cam diarabkanldirekomendasikan perbaikan". Sujamto (1992 : 53) mendefmisikan Pengawasan adalah "Segala usaha dan kegiatau untuk mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas atau kegiatan apakah sesuai dengan semestinya atau adak".
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16 13/40926.pdf
Him Tugirnan (1997) dalam standar proses audit internal mengemukakan bahwa Pengendalian adaIah tindakan pengawasan yang diikuti dengan langkah perbaikan.
Kokasih (1998 : 21) mengemukakan bahwa :
BU KA
" Pengawasan sebagai proses dan fungsi manajemen yang diciptakan dalam organisasi itu diupayakan secara kontinyu, agar sesuai dengan rencana dan tindakan yang diinginkan Pengawasan itu pun menjadi bagian dad seluruh kegiatan penyelenggaraan pemerintah yang diuqulam untuk rnenemulam secara dini kesaJaban alau penyimpangan agar segera dapat diadakan perbaikan dan penelusuran kembali yang bersifat Preventif atau pun Represif.~
Dalam aplikasinya pengawasan dibedakan antara lain dilihat dad siapa
dilakukan. Tulisan ini
TE R
pelaku pengawasan, objek yang diawasi atau dati segi bentuk pengawasan yang menyoroti pada pelaku Pengawasan, khususnya
AS
pengawasan yang dilalrukan oleb Aparat Pengawasan Fungsional Pemerintah (APFP) Inspektorat Daerah termasuk auditor APFP.
SI T
Dalam suatu organisasi, pengawasan dipandang sebagai suatu unsur dati
IV ER
sejumlah unsur yang saling berbubungan dan saling tergantung satu sarna lain. Demilcian juga ba1nya dengan organisasi Pengawasan Fungsional, banya
N
merupakan salah satu unsur dati sistem pengawasan pemerintah di Indonesia. Hal
U
ini dapat dilihat daIam Pengawasan Organisasi Pemerintah di Indonesia, yang dikemukakan oleb Supriyono dan Haryono YusuI (1990 : 151) bahwa Pengawasan digolongkan menjadi dua yaitu : (1)
Pengawasan Internal
(2) Pengawasan Eksternal. Pengawasan Internal
digolongkan menjadi dua yaitu: Fungsional. Pengawasan
(a) Pengawasan melekat (b) Pengawasan
Eksternal dapat digolongkan menjadi tiga yaitu (a)
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
17 13/40926.pdf
Pengawasan Legislatif mau Pengawasan Politik, (b) Pengawasan Masyarakat alan Pengawasan Sosial dan (c) Pengawasan Elcstemal Eksekutif. Dati penggolongan pengawasan pemerintah tersebut dapat kita ketahui babwa organisasi Pengawasan Fungsional mempakan salab satu sistem dati sistem pengawasan yang luas. Secara umum yang dimaksud dengan Pengawasan Fungsional dalam PP 20 Tabun 2001
tentang Pembinaan dan Pengawasan alas Penyelenggaraan
BU KA
Pemerintah Daerab adalab pengawasan yang dilakukan oleh Lembaga/Badan yang mempunyai tugas dan fungsi melakukan pengawasan melalui Pemeriksaan,
TE R
Pengujian, Pengusutan dan Penelitian. Dalam lnpres No. 15 Tabun 1983 lebih dikenal dengan Pengawasan Melekat (WASKAT) dan Pengawasan Fungsional
AS
(WASNAL).
Sujamto (1994 ; 18) memberikan pengertian sebagai berikut Pengawasan
SI T
Melekat (WASKAT) yaitu berupa tindakan mau kegiatau mau usaha untuk
IV ER
mengawasi dan mengendalikan bawallan secara langsung yang barus dilakukan sendiri oleh setiap pimpinan organisasi yang bagaimanapun juga.
U
N
Sedangkan Supriyono dan Haryono Yusuf (1998 : 152) memberikan
pengertian babwa ; "Pengawasan FungsionaI adalab pengawasan yang dilakukan oleh aparat pengawasan secara fungsional baik intern maupun ekstem pemerintah yang dilaksanakan terhadap pelaksanaan
tugas
umum
pemerintah dan
pembangunan agar sesuai dengan rencana dan pemturan perundang-undangan yang berlaku.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
18 13/40926.pdf
Di dalam Peratumn Pemerintah No. 20 Tahun 2001 tentang pembinaan dan pengaWaslUl alas penyeJenggaralUl Pemerintah Daerah. Terdapat beberapa pengertian yaitu: (I)
PengaW8SlUl Represif adalah pengaW8SlUl yang dilakukan temadap
kebijakan yang telah ditetapklUl daerah seperti Pernturan Daerah, Keputusan Kepala Daerah, Keputusan DPRD, maupun keputusan pimpinlUl DPRD dalam
rangka penyeJenggaraan Pemerintah Daerah. Fnngsional
adalah pengaW8SlUl
ymg
dilakukan oleh
BU KA
(2) PengaW8SlUl
lembagaIBadanfUnit yang mempunyai tugas dan fungsi melakukan pengaW8SlUl
(a).
TE R
melalui pemeriksalUl, pengujian, pengusutan dan penilailUl.
Pemeriksaan adalab salah satu bentuk kegiatan pengaW8SlUl fungsional yang
AS
dilakukan denglUl cam membandingkan antant peraturan/rencanalprogram dengIUl
SI T
kondisi dan atan kenyatalUl yang ada. PemeriksalUl terdiri dan beberapa kegiatan yaitu ;
IV ER
- PemeriksalUl Reguler adalah kegiatan pemeriksaan yang dilakukan secara teratur berdasarkan rencana yang telah ditetapklUl terhadap penyelenggaralm
U
N
pemerintah dan pelaksanaan pembangunan. - Pemeriksaan Insidentil adalah kegiatan pemeriksalUl yang dilakukan sewaktu-waktu terhadap penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan. - Pemeriksaan Terpadu adalah kegiatan pemeriksalUl yang dilakukan oleh beberapa lembagalbadanlunit pengaW8SlUl secara bersama-sama. (b). Pengujian adalab salah satu bentuk pengawasan fimgsional dengan cam
meneliti kebemu:an, mum, jumlah, dokumen dan atau barang dengan kriteria yang ditetapkan.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
19 13/40926.pdf
(c). Pengusutan adaJah salah sam kegiatan fungsional untuk mencari bahan-bahan bukti adanya dugaan teIjadi tindak pidana. ,u.,...£l_.
.....
Do
•••
_
....
•• ~~!!!c' •
\
-'-'-
__
L
.'
•
0
mi'
S"'_iIII"~;'
-.18-6-
---...J..
••
........ - : · · ·.... -
~
•• , ' .
keberbasi1an penyelenggarnan pemerintabaan dan pelabanaan pembangunan.
3,
Pengertian ApBratur
DaJ8Ill kebidupan sebari-bari sering terdengar beberapa istilah untuk
BU KA
menyebut pegawai pemerintah dengan kata aparatur, pegawai, personil, personalia dan kmyawan nwnUll demikian keseluruhan penggunaan istiJah tersebut
TE R
terkandung sam maksud yakni untuk menyebutkan pegawai pemerintah. P8Illudji (1994:21) Mengemukakan bahwa istilah aparatur Negara., aparatur
AS
kata padanannya adalah apparat (Belanda) dan aparatur yang salah sam artinya
SI T
adaJah: "the instrument, materials, tool etc, needed for specific use, experiments
IV ER
DaJ8Ill kaitan dengan istilah aparatur pemerintah dan aparatur Negara., maka dapat diartikan sebagai alat atau sarana pemerintahlNegara untuk melaksanakan yang
kemudian
terkelompok
ke
dalam
fungsi-fungsi
U
N
kegiatan-kegiatan
diantaranya pelayanan publik. 8edangkan dal8lll kamus besar bahasa Indonesia, aparat diartikan sebagai " 800m badan pemerintah, instansi pemerintah, aJat Negara yang merupakan organisasi, tata ke!ja dan termasuk didalamnya aparatur atau pegawai ".
terotama pegawai negeri.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
20 13/40926.pdf
pendapat lain yang dilontarkan oleh
Wursanto (1985:27) dengan
menggunakan istiIah yang berbeda mengemukakan pendapatnya dengan menyatak.an sebagai berikut : IstiIah personil, personaIia, karyawan diartikan dalam ani yang sarna yaitu orang yang menyumbang tenaga dan jasa dalam suatu bentuk usaha pemerintah maupun
dalam usaha swasta dan sebagai suatu imbaIan jasanya ia mendapat upah dan gaji Sejalan dengan pengertian tersebut, maka dalam penelitian ini untuk
BU KA
membatasi dan agar lebih temrah pembahasan ini istilah pegawai hanya terkait palla kegiatan yang dijalankan oleh pemerintah. Kemudian lebih lanjut Wursanto
TE R
mengemukakan bahwa" mereka yang menyumbangkan tenaga atau jasanya kepada badan atau bentuk usaha pemerintah dinama1can pegawai pemerintah yang
SI T
4. ProfesioDalisme Aparatur
AS
lazim disebut dengan pegawai negeri".
IV ER
ProfesionaIisme bagi seorang pegawai maupun badanIIembaga, dewasa ini bukan lagi meropakan konsep dan angan-angan semata, akan tetapi dengan
U
N
semakin ketat dan kompleknya persamgan serta seiring dengan besamya tuntutan yang tumbuh dan berkembang di kaIangan masyamkat pada umumnya maka telah menjadi suatu kebutuhan. Hal ini disebabkan ditangan para profesional segala sesuatu akan menjadi lebih baik, brena kanm profesional adalah melaksanakan pekerjaan dilandasi dengan bekal pengalaman, ketrampiJan, pengetahuan dan komitmen serta taat pada etika profesi, yang didapat melalui pendidikan, baik formal maupun pelatihan (Soetedjo, 2003).
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
21 13/40926.pdf
Daiam hubungan dengan organisasi pemerintah, pegawai negeri berada daiam posisi sebagai pelayan publik. Pegawai yang termasuk daiam golongan tenaga profesional dan profesionalisme pegawai dapat dilibat seperti diungkaplcan oleh Pamudji (1994 : 22) bahwa "Seseorang yang tergolong profesionai yang
berarti rnemiliki atau dianggap memiliki keahlian., akan rnelakukan kegiatan kegiatan (pekeIjaan) diantaranya pelayanan pubJik dengan mempergunakan keahliannya itu sehingga menghasilkan peJayanan pubJik yang lebih baik
BU KA
mutunya".
5. Standar Umum APFP
TE R
Pengertian dari Standar Umum APFP adalah sebagai kemampuan untuk
a. Kompetensi.
SI T
maupun memabami objek pemeriksa
AS
meJaksanakan pemeriksaan baik memahami tehnik dan managemen pemeriksaan
IV ER
Untuk melaksanakan tugasnya sebagaimana yang diharapkan, maka auditor intemai barns terdiri dari tenaga-tenaga yang cakap, mempunyai
U
N
pengetahuan dan kemampuan tehnis audit dengan standar yang tinggi, memiliki daya imajinasi serta inisiatif dan mampu berhubungan dengan bagian lairmya daiam
organisasi.
Dimana
Kompetensi
sendiri
rnelibatkan
proses
berkesinambungan antara pendidikan, pelatihan dan pengaiaman (Shanteau
1988). Menurut pendapat Sondang P. Siagian, 1999: 127 sebagai berik:ut; " Pendidikan merupakan indikator yang mencenninkan kemampuan seseorang memangkn suatu jabatan dan pengaiaman "saka guru" yang berharga. Kombinasi antara pendidikan dan pengaiaman merupakan salah satu kunci keberbasilan. Secata umum dapat dihtakan bahwa tingkat pendidikan seseorang dan pelatihan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
22
13/40926.pdf
yang pemah diikutinya mencerminkan kemampuan inteIektual dan jenis kemampuan keterampilan yang dimiliki oleh orang yang bersangkutan "
Pelaksanaan pemeriksaan dilakukan oleh tim pemeriksa.. Sehagai tim pemeriksaan dilakukan oleh beberapa orang pemeriksa. Kompetensi barus dilihat bukan secara individu pemeriksa meJainlran dalam sam tim, dimana pemeriksa saling bekeIja sarna. Tim bukanlah gahungan dari pemeriksa yang berJatar
belakang pendidikan yang sarna, melainkan kombinasi dari beberapa pemeriksa
BU KA
yang memiliki komperensi yang saling melengkapi, misaJnya pengawasan untuk pemeriksaan regular pada Satuan Perangkat KeIja Daerah (SKPD) diJakukan oleh
tim yang terdiri atas
pemeriksa yang mengcrti masalah keuangan,
TE R
satuan
AS
pekeIjaan tehnik sipil, masalah hukum serta kepegawaian.
relevan dengan pemeriksaan yang akan diJakukan seperti seorang pemeriksa
SI T
dengan latar belakang tehnik sipil mendapat penugasan pemeriksaan masalah
IV ER
gedung dan bangunan, bukan mendapat penugasan pemeriksaan masalah keuangan. Tim pemeriksaan ini akan dikatakan kompeten secara kolek:tif apabila
U
N
masing-masing pemeriksa dapat mengkombinasikan kemampuannya.
b. Independensi Dalam
semua
hal
yang
berkaitan
dengan
pekerjaan
audit,
organisasiJlembaga audit dan auditor pemerintah maupun akuntan publik hams
independen (secara organisasi maupun pribadi), bebas dari gangguan intervensi yang bersifat pribadi dan yang diluar pribadi yang dapat mempeugaruhi independensinya, scrta barus dapat mempertahankan sikap dan penampilan yang
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
23
13/40926.pdf
independen. Atas dasar itu, pemeriksa yang melakukan pemeriksaan tidak boleh memihak salah satu pibak tertentu.
c. Kecermatan Profesi Profesi auditor internal tidak luput dari hutMTI error padabal seperti halnya bidang profesi lainnya, auditor dituntut untnk menjalankan tanggungjawab dan tugas-tugasnya dengan tingkat kehati-hatian yang tinggi. Auditor internal
BU KA
dalam meIaksanakan tugasnya barns dengan kehati-hatian, ketekunan dan
kompetensi sma mempunyai kewenangan untuk mempertahankan pengetahuan
TE R
dan ketrampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untnk memastikan bahwa fihak yang diperi.ksa memperoleh manfaat yang diberikan oleh auditor
AS
internal tersebut
Dalam standart audit yang telah ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia
SI T
dalam Pemyataan Standar Audit (PSA) No. 01 SA Seksi 150 menyebutkan bahwa
IV ER
: "Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama".
U
N
Standar umum ini mengatur kewajiban auditor untnk menggunakan dengan cermat dan seksama kemahiran profesionalnya dalam audit dan dalam penyusunan laporan audit. Standar ini menghendaki diadakannya pemeriksaan secara kritis pada setiap tingkat pengawasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan. Penggunaan kemahiran profesional dengan cermat dan geksama berarti penggunaan pertimbangan sehat dalam pemilihan teknologi, dalam
pemilihan pengujian dan prosedur untnk mengaudit. Pertimbangan sehat juga
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
24 13/40926.pdf
harus diterapkan dalam pelaksanaan pengujian dan prosedur serta evaluasi dalam melaporkan basil audit. Kecakapan profesional dibuktikan dengan lrualitas pekeJjaan. Kualitas pekeJjaan dapat diukur apabila pekeJjaan tersebut telah dilaksanakan. Namun sebagai prasyarat maka kecakapan profesional ini dapat diukur dari latar belakang pendidikan dan pengalaman. Mengingat objek pemeriksa adalah
pemerlksaan regular,
maka
BU KA
kecakapan profesional sebagai prasyarat mengharuskan adanya latar belakang pendidikan keuangan, tehnik sipil, hukum dan kepegawaian. Namun tidak semata
TE R
mata hams sesuai dengan disiplin ilmu yang melatarbelakangi pendidikan para pemeriksa, karena pengalaman atau jam terbang dalam pelaksanaan tugas
SI T
d. Kerahasiaan
AS
pemeriksaan akan lebih menjamin profesionalisme dalam penugasan
IV ER
Sebagai satuan keJja yang tugasnya melakukan pengawasan dibidang keuangan daerah, maka Inspektorat Daerah sebagai auditor internal pemerintah
U
N
daerah dalam melaksanakan tugasnya harus menjaga k.erahasiaan hal-hal yang berkaitan dengan audit atau informasi yang dihasilkan dari audit tersebut, kecuali dalam hal-hal yang berkaitan dengan perintah dari pihak yang berwenang. Aparat Pengawasan Fungsional Pemerintah (APFP) tidak diperkenankan menggunak:an informasi yang dipemlehnya dari suatu penngasan audit.
Sepali yang dilakubn oIeh Jbhm Ak••dasi Jndc•• sy (AlA) "'hams menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai alan m~kan infurmasi tersebut
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
25
13/40926.pdf
tanpa persetujuan, kecuali bila ada bak dan kewajiban profesionall hukwn untuk mengungkapkaunya".
6. Norma-Norma Pe&gliw_ Pengertian Nonna-Nonna Pengawasan adalah patokan, kaidah atau ukuran yang !Jaros diikuti oleb pejabat pengawasan pemerintah dalam melak...anakan fungsi pengawasan dan pibak atau pejabat lain yang terkait dengan pengawasan.
BU KA
(Ins:pektorat Jendml Depdagri : Himpunan Peraturan Menteri Dalam Negeri) Nonna pengawasan meliputi :
TE R
a. Nonna Umum
b. Nonna Pelaksanaan
~wasan
IV ER
Kode etik pejabat
SI T
7. KodeEtik
AS
c. Norma Pe1aporan
adalah seperangk:at prinsip-prinsip
moral/Dila; yang dipergunakan oleb pejabat pengawasan pemerintah sebagai
U
N
pedoman tingkab laku dalam melwanakan tugas pengawasan. (lnspektorat Jendml Depdagri: Hiropunan Peraturan Menteri Dalam Negeri) Berdasarkan basil Kongres Ke Tujuh IAI 1998 menetapkan Kode Etik Akuntan Indonesia sebagai berikut: (1) Tanggungjawab Profesi (2) Kepentingan Publik (3) Integritas (4) Objektivitas (5) Kompetensi dan Kehati-batian Profesional (6) Kerabasiaan (7) Perilaku Profesional (8) Standar Teknis
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
26
13/40926.pdf
Berdasarkan penjelasan bum-butir diatas Aparat Pengawasan Inspektorat
Daerah sebagai auditor pemerintah daerah barns menjalankan Kode Etik tersebut, walanpun Kode Etik Alruntan Indonesia dan sebagaimana diatur dalam S1lmdar Profusional AIruntan Publik yang ditetapkan oleh Ikatan Alruntansi Indonesia (lAI), namun pemyataan yang dikeJuarkan oleh lAI tersebut, secara garis besar telah dimuat didalam Standar Audit Aparat Pengawasan Fungsional Pemerintah.
BU KA
8. PeugertiaD KOlBpeteui Kinerja adalah tingkat pencapaian basil atas peJaksanaan tugas tertentu
TE R
(Payaman 2005 : I). Kinerja setiap orang dipengaruhi oleh banyak faktor yang digolongkan pada tiga kelompok yaitu : (1) kompetensi individu orang yang
AS
bersangkutan (2) dukungan organisasi (3) dukungan manajemen. Kompelensi individu adalab kemampuan dan ketrampilan melakukan kerja.
SI T
Kompetensi setiap orang di pengarubi oleh beberapa faktor yang dikeJompokkan
IV ER
dalam dua golongan. Yaitu (a) kemampuan dan ketrampilan kerja (b) motivasi
dan elos kerja (Payaman 2005 : 6)
U
N
Kompetensi adalah kemampuan proresionalisme merupakan tanggung jawab daD bagian intemaJ audit dan masing- masing pemeriksa internal. Pimpinan pemeriksa intemaJ dalam setiap pemeriksaan barnslah menugaskan orang-orang yang secara bersama-sama atau keseluruhan memiliki pengetahuan, kemampuan
dan berbagai disiplin ilmu yang diperlukan unluk melaksanakan pemen"ksaan secara tepat dan pantas (Him Tugiman: 2000 : ) 8). Kompetensi menurut Spencer daJam Moeheriono (2009: 3) adalah
"A
competency is an underlying characteristic of an individual that is causally related
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
27 13/40926.pdf to eriterian referenced affective and or superior performanee in a job or situation
". Dengan demikian dapat disimpuIkan bahwa : " Kompetensi merupakan sebuah karakteristik dasar seseorang yang mengindikasikan cam berpikir, bersikap dan bertindak serta menarik kesimpulan yang dapat dilakukan dan dipertahankan oleh seseorang pada periode tertentu ". Me Clelland dalam (Moeheriono : 4) menyatakan bahwa kompetensi adaJah
sebagai karakteristik dasar personal yang menjadi faktor penentu suk.ses tidaknya
BU KA
seseorang dalam mengerjakan sesuatu pekerjaan alau pada situasi tertentu. Pandangan mengenai kompetensi aparat pengawasan berbubungan dengan masaJah kemampuan (keahlian) yang dimiliki aparat pengawas yang didukung
TE R
dengan pengetahuan yang bersumber dari pendidikan formal dengan disiplin ilmu
AS
yang relevan dan pengalaman yang sesuai dengan bidang pekerjaannya serta pelatihan. Kompetensi yang dimiliki aparat pengawasan adalab kemampuan yang
IV ER
SI T
relevan dengan pemerik:saan yang akan di.laksanak:annya.
Secara rinci ada lima dimensi kompe!ensi yang dimiliki oleh sernua individu
U
N
yaitu sebagai berikut :
I. Ketrampi1an untuk melaksanakan tugas-tugas rutin sesuai dengan standar di tempat kerja (Task skills) 2. Ketrampilan untuk mengelola serangkaian tugas yang berbeda yang muncul dalam pekerjaan.(Task management skills):
3. Kd'.'..... )WIg """"'''1hiI tjdabn
)WIg c:qJIIt
dan 1I:pIl1Jila timbol
suatu masalah dalam pekerjaan (Contingency management skills).
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
28 13/40926.pdf
4. Ketrampilan untuk bekelja sarna serta memelihara kenyamanan lingkungan keJja (Job role errvironment) 5. Ketrampilan untuk beradaptasi dengan lingkungan keJja barn (Transfer
skills.) (Moeheriono : 2009 : 15) Kompetensi melibatkan proses berkesinambungan antara pendidikan, pelatiban, dan pengalaman (Sbanteau : 1988). Keahlian meropakan sesuatu yang sulit untuk dipahami (Drefus : 1986) menyatakan keahlian seseorang merupakan
mengetahui sesuatu menjadi mengetahui bagaimana.
BU KA
suatu gerakan yang terus-menerus yaitu berupa proses pembelajaran dari
TE R
Kompetensi aparatur pengawasan fungsional pemerintah yang tugasnya mengawasi keuangan daerah harusJah memiliki pendidikan, pengetahuan,
SI T
a. Pendidikan
AS
pengalaman, serta pelatihan sebingga kompetensinya tidak diragukan Jagi.
IV ER
Tingkat pendidikan sangat berpengaruh terbadap pola pikir dan perilaku seseorang. Tingkat pendidikan merupakan prasyarat untuk memegang jabatan
U
N
tertentu., baik pendidikan furmal maupun pendidikan nonformal. Biasanya pendidikan formal merupakan prasyarat mutlak sedangkan pendidikan nonformaI merupakan penunjang. Pendidikan diukur meJaluijenjang pendidikan formal yang
terakbir ditempub, latar belakang pendidikan, pendidikan tambahan yang pemah diikuti sebagai penunjang pendidikan formal. Sebubungan dengan betapa pentingnya pendidikan, Edwin B. Flippo (dalam Malayu S.P Hasibuan, 2002 : 69) mengemukakan bahwa:
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
29
13/40926.pdf " Education is concerned with increasing general knowledge and understanding of our total erevironment ". Dengan demikian dapat disimpulkan babwa pendidikan adalah berhubl.Ulgan dengan peningkatan pengetabuan umum dan pemahaman atas Jingkungan kim secara menyeluruh. Didalam l.UIdang - l.UIdang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas dalam pasaI I dijelaskan bahwa : Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang
terstruktur dan berjenjang yang terdiri dati atas pendidikan dasar, pendidikan
"
BU KA
menegah dan pendidikan tinggi. Pendidikan formal merupakan tempat l.UItuk mengembangkan kemampuan
l.UItuk berpikir logis dan kemampuan analisis dengan menggcmakan rasio, berkoml.Ulikasi dengan bahasa,
TE R
mengekspresikan
ide,
kerja
sarna
serta
pembentukan sifat l.UItuk menjadi manusia yang siap berpartisipasi serta (Azril Azbari : 2000).
AS
berbudaya"
SI T
Semakin tinggi pendidikan yang telah ditempuh, baik pendidikan formal
IV ER
IIUlUpl.Ul pendidikan nonformal sesuai dengan bidang pekerjaan, maka semakin
tinggi pula penga1aman intelektual yang dimiliki Pengalaman intelektual ini akan
N
mempermudah pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan. Bagi aparat pengawasan,
U
semakin tinggi pendidikan yang ditempuhnya, maka makin tinggi pula pengalaman intelektual yang dimilikinya. Heidjrachman Ranupandoyo dan Suad Husnan (2002 : 77) mengemukakan babwa:
Pendidikan adalah suatu kegiatan l.UItuk meningkatkan pengetabuan umum dan
keterampilan l.UItuk memutuskan terbadap persoalan-persoalan yang menyanglrut
kegiatan mencapai tujuan ".
«
Dalam menilai kemampuan seseorang, perlu ditinjau Jatar belakang pendidikan.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
30 13/40926.pdf
Menurut Simanjuntak (1995 : 67) mengatakan bahwa" Pendidikan membentuk dan menambah pengetahuan seseorang untuk mengerjakan sesuatu dengan lebih baik dan tepat. Latihan membentuk dan meningkatkan ketrampilan kerja. Dengan demikian., semakin tinggi tingkat pendidikan serta latihan seseorang semakin tinggi pula kemampuan kerjanya" Menurut Sawyer yang disadur oleh PPA-STAN (1985: 2) bahwa: "Pemeriksa internal yang baik adaIah mereka yang mempunyai kesanggupan tehnis dan pendidikan yang memadai disamping kemampuan untuk menyesuaikan diri, bijaksana, mempunyai ketegasan sikap, jujur. independen, objektif dan mempunyai rasa tanggungjawab."
BU KA
Auditor intemal juga dituntut yang berpengaIaman.s dengan yang dikemukakan oleh Haryadi (1992 : 103) sebagai berikut :
SI T
AS
TE
R
"K.arena faktor pengalaman (Iangsung) memang berperan penting bagi pertumbuban sikap yang kuat terbadap snatu objek". Dengan pengalaman kerja yang cukup,maka ketrampilan auditor internal dalam melaksanakan audit tidak diragukan lagi,begitu juga dalam hal memiliki pengetahuan dan kemampuan yang sesuai dan pengalaman dalam bekerja maka auditor internal dapat menghasilkan informasi dan saran yang diharapkan oleh pemakai. Selain ha.rus memiliki pendidikan.,pengalaman auditor intemal juga ha.rus mengikuti peJatihan Pelatihan merupakan kegiatan yang bermaksud memperbai.ki dan mengembangkan sikap dan ketrampilan serta pengetahuan individu yang sesuai dengan kebutuhan
IV
PeDgalaman
N
b.
ER
Jembagalbadanlorganisasi".
U
Pengalaman merupakan salah satu bekal yang ha.rus dimiliki dan diterapkan untuk dapat mengena1 organisasi secara lebih dekat. Hal ini menunjukan bahwa
seseorang yang memiliki pengalaman akan lebih mudah menye1esaikan masalah karena sudah terbiasa melakukaunya dan akan menambah wawasan karena dapat belajar dati pengalaman-pengalaman sebelumnya. Lugito dan Cornell ( 1985 ) berpendapat bahwa : " Berbagai macam pengalaman individu akan mempengaruhi pelaksanaan snatu tugas, mereka berpendapat bahwa seseorang berpengalaman akan memiliki cam
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
31
13/40926.pdf berpikir yang lebih terperinei, lengkap dan sophisticated di bandingkan dengan orang yang belurn berpengalaman ". Aston dan Kramer ( 1980 ) menunjukan bahwa : "Pengaruh
pengalaman
akan
meningkat seiring dengan meningkatan
kompleksitas tugas dalam bidang pengauditan. Sementara peneliti Mauntz dan Sharnf (1993) menunjukan adanya pengaruh pengalaman yang signifikan terhadap pembuatan keputusan yang lebih kompleks seperti meneari kelemahan sistem
BU KA
pengendalian internal, mencari kesalahan peneatatan serta melakukan analitical
review.
Menurut Stephen P. Robbins (2001 :240) bahwa :
TE
R
.. Experience maybe acquired directly through observation or practice, or it
AS
maybe acquired indirectly, as through reading " . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pengalaman dapat diperoleh langsung lewat pengamatan atau
SI T
praktek, atau belajar itu dapat dihasilkan dari pengalaman tidak langsung seperti
ER
yang diperoleh dari membaca.
IV
Pengalaman (experience) menurut Wayne (1992 : 260 ) adalah sebagai
N
berikut:
U
.. Experience is the factor appraise the length ofthe time ussualy or trade knowledge, to learn to perform the work affectively ". Yang dapat diartikan bahwa pengalaman adalah suatu faktor untuk menilai seberapa lama seseorang mengetahui / bertukar pengetahuan dengan orang lain untuk bisa melaksanakan pekeIjaannya secara efektif.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
32
13/40926.pdf
c. Pelatihan Pelatihan menurut Flippo sebagaimana dikutip oleh Moekiyat (1993 : I) adaIab :
" Training is an act of increasing the knawledge and skill of an employee for doing a particular job ", jadi pelatiban merupakan tindakan untuk meningkatan pengetahuan dan keterampilan seseorang dalam melaksanakan suatu pekeIjaan
BU KA
tertentu.
Menurut Moekiyat (1993 : 3) tnjuan umum pelatiban adaIah :
1. Mengembangkan keablian, sebingga peketjaan dapat disesuaikan dengan lebih
TE
R
cermat dan lebih efektif.
2. Mengembangkan pengetabuan, sebingga pekerjaan dapat diselesaikan secara
AS
rasional.
SI T
3. Mengembangkan sikap, sehingga menimbulkan kemajuan kerjasama dengan
ER
teman-teman pegawai dan dengan pimpinan.
IV
Seperti yang dikemukakan oleh Greer (2001 : 39) babwa :
N
" Training also maybe viewed as the solution to a rrumber ofpeoble. such as
U
substandord tplIllity resulting from skill deficiencies and volantary turn over of employee seeking more rewardingjobs "
Dan
uraian diatas dapat diungkapkan bahwa pelatihan memegang pecan
penting dalam meningkatkan produktivitas karyawan yang pada akhimya akan memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan organisasi maupun karyawan yang bersangkutan.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
33 13/40926.pdf
Dengan program pelatihan diharapkan dapat mengoptimalkan keunggulan dan potensi serta mengatasi kelemahan-kelemahan aparatur pengawasan. Inspektorat daerah dapat mengembangkan potensi yang dimiliki oleh setiap aparatur pengawasan, baik untuk memenuhi kebutuhan Jembaga inspektorat daerah maupun dalam rangka pengembangan karir aparatur pengawasan.
9. Mutu Hasil Pemeriksaan
BU KA
Yang djmakslJd Mutu Basil Pemeriksaan adalab Suatu kondisi djmam basil pemeriksaan disusun sesuai dengan nonna pengawasan dan kode erik pejabat pengawasan serta langkah-Iangkah kerja yang ditetapkan dan ketepatan
TE
R
kehandalannya tidak diragukan lagi.
AS
Nonna pengawasan dimaksudkan sebagai upaya untuk menjamin mum pengawasan, mum laporan basil pemeriksaan dan persamaan pandangan serta
SI T
pendapat yang berkaitan dengan manfaat pengawasan.
ER
Untuk mendapatkan mum basil pemeriksaan yang baik, menurut Yani «
seorang
IV
(1992) dalam Petunjuk Pemeriksaan Operasional PPA-STAN
N
auditor/pemeriksa hams melaksanakan prosedur sepeni perencanaan pengawasan,
U
pelaksanaan pengawasan, membuat laporan, pemantauan tindak Ianjut dengan langkah-Iangkah sebagai berikut:
• Penentuan ruang lingkup pemeriksaan - Perencanaan kegiatan perlu diadakan guna mengidentifikasikan bidang-bidang
yang
akan
dicakup,
dan
untuk
memllngkinkan
penjadwaian secara sistematis serta pengunaan sumberdaya manusia
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
34 13/40926.pdf secara maksimal. Pemeriksaan operasional harns meliputi semua aspek yang penting dari kegiatan satuan kerja. Oleh karena itu pemeriksaan tidak terbatas masalah-masalab akuntansi dan dokwnen-dokwnen tetapi juga ruang Jingkupnya menyeluruh atas kegiatan, program, ketaatan pada peraturan, efisiensi dan kehematan.
• Membuat program kerja pemeriksaan (PKP)
BU KA
- Tujuan pemeriksaan hams dinyatakan secara jelas dan hams dapat dicapai sesuai dengan program kerja pemeriksaan. Program kerja pemeriksaan ini hams menggambarkan urutan prioritas langkah-Iangka
TE
R
kerja yang hams dilaksanakan dalam pemeriksaan, dan hams f1eksibel.
SI T
norma pemeriksaan.
AS
Dalam penyusunan program kerja pemeriksaan perlu memperhatikan
ER
• Penentuanjenis pemeriksaan
IV
- Dalam kegiatan pemeriksaan, penentuan jenis pemeriksaan adaIah
N
sangat penting, hal ini dikarenakan hams ada kejelasan pekerjaan dan
U
yang hams dilalrukan oleh masing-masing pemeriksa, dengan demikian dapat terhindar terjadinya duplikasi pekerjaan.
• Pengumpulan bukti-bukti pemeriksaan - Bukti-bukti pemeriksaan merupakan informasi khusus yang diperoleh pada saat pemeriksaan melalui pengamatan, wawancara dan memeriksa catatan-catatan.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
35
13/40926.pdf
• Pembuatan kertas ke!ja pemeriksaan (KKP) - Kertas ketja pemeriksaan (KKP) adalah catatan-catatan yang dibuat
dati data yang dilrumpulkan pemeriksa melaksanakan
pemeriksaan.
Kertas
stX:3llI
Ketja
sistematis pada saat Pemeri.ksaan
(KKP)
mencenninkan langkah-langkah ketja pemeriksaan yang ditempuh, pengujian yang dilak:ukan, informasi yang diperoleh dan kesimpulan
BU KA
basil pemeriksaan. Setiap pemeriksa wajib membuat Kertas Ketja Pemeriksaan (KKP) pada saat melaksanakan tugasnya. Manfaat Kertas Ketja Pemeri.ksaan (KKP) ini sebagai bahan untuk menyusun Japoran
TE
R
basil pemeriksaan dan sebagai alat atasan untuk melakukan review dan
AS
mengawasi peketjaan pemeri.ksaan para petugas pemeriksa serta sebagai
laporan yang mengacu pada norma, konsisten, dan
ER
• Pembuatan
SI T
aIat pembuktian dati Iaporan basil pemeriksaan.
IV
rekomendasi
U
N
- Setiap laporan pemeriksaan barns bertujuan menyatakan kewajaran laporan dan hares disusun dan memuat ruang lingkup pemeriksaan, disusun dengan baik, menyl!iikan infonnasi yang layak dan memuat temuan serta kesimpulan pemeri.ksaan secara objektif dan lengkap serta memberikan rekomendasi yang bersifut kontruksif.
• Laporan disampaikan secara tertulis, segera dan tepat waktu.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
36 13/40926.pdf - Laporan hams ditulis agar dapat dimengerti oleh setiap orang bahkan
hams dapat dimengerti oleh orang-orang yang tidak begitu mengena1 seluk beluk program. kegiatan instansi yang diperiksa Seperti ha1nya dengan kegunaan, ketepatan waktu merupakan hal yang penting bagi laporan basil pemeriksaan. Suatu laporan yang sudah dipersiapkan dengan baik akan berk.urang nilainya, apa bila terlambat diterima karma informasi yang dilapodcan tidak dapat dipergunakan dalarn membuat
BU KA
keputusan yang dipedukan. Masalah-masalah yang mempengarubi ketepatan waktu Iaporan sering kali bennula pada perencanaan serta tahap-tahap analisa. Penundaan yang terjadi pada
TE
R
laporan-Iaporan sering disebabkan karma adanya masalah-masalah yang belum
AS
terpecahkan alau tidak dipertimbangankan sebelumnya. Masalah-masalah tersebut seharusnya diselesaikan pada tahap pengembangan temuan-temuan. Integrasi
dapat
membantu
mengungkapkan
temuan
serta
memungkiukan
ER
hams
SI T
penyusnan laporan dengan tahap-tahap perencanaan dan pelaksanaan pemeriksaan
N
IV
penyelesaian laporan tepat pada waktunya.
U
B. Kerangka Berpikir Pemberian otonomi dan desentralisasi yang luas, nyata dan bertanggungjawah kepada daerah Kabupaten/Kota akan membawa konskuensi perubaban pada pola dan sistem Pengawasan. Pengendalian dan Pemeriksaan perubaban-perubahan
tersebut juga memberikan dampak pada unit-unit ketja pemerintah daerah, seperti tuntutan kepada pegawaiJaparatur pemerintah daerah untuk lebih transparan.
bertanggungjawab atas keputusan yang diarnbil (Soelendro : 2000).
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
37 13/40926.pdf Pengawasan
fungsional
adaIah
kegiatan
pengawasan
yang
secara
kelembagaan melekat pada organisasi Inspektomt terbadap penyelenggaman
pemerintah propinsi meliputi seluroh kewmgan daerah dan keuangan lain yang dilimpahkan gubemur . Inspektomt harus memili.ki Profesionalisme dalam melaksanakan tugasnya sehingga harus memperkuat berbagai unsur dalam dirinya yaitu ; 1. Kompetensi dibidang audit
3. Bersikap bati-bati dalam menjalankan tugasnya
BU KA
2. Independensi
4. Sanggup menyimpan mhasia atas informasi yang masuk belum dipublikasikan
TE
R
Penelitian Lee dan Stone (1995) menyatakan Kompetensi dan Independensi mempakan dua karakteristik yang saling bergantungan. Kompetensi mempakan
AS
karakteristik yang pert.ama kali harus dimili.ki sebelum seomng auditor dapat
SI T
bertindak independen. Seorang auditor yang tidak kompeten mw pasti tidal akan
ER
independen karma tidak mampu menyelesaikan togas auditnya. Apapun bentuk
IV
togas auditnya jib aparat pengawas tidak memiliki kompetensi yang cukup maka
N
dalam menghadapi kompleksitas tugas yang membutuhkan pengetahuan khusus
U
maka tidal akan dapat mencari bukti-bukti yang relevan. Kompetensi aparat pengawas sangat berkaitan dengan tingkat pendidikan aparat pengawas, pelatihan-pelatihan yang pemah diikuti serta pengalaman pengalamannya sebagai pemeriksa.
Dtmgan adanya kompetensi yang dimiIiki oIeb aparat pengawas, maka aparat pengawas tersebut dapat melaksanakan pengawasan yang berpatokan pada
norma-norma pemeriksaan dan menyeslIaikan tugas pemeriksaan dengan balk.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
38 13/40926.pdf Hasil peJaksanaan pengawasan berupa laporan basil pemeriksaan (UIP). Pejabat pengawasan pemerintah melaksanakan pengawasan alas pengelolaan pemerintah
daerab melalui kegiatan pemeriksaan, monitoring, evaluasi dan dapat pula melakukan pemeriksaan tertentn dan pemeriksaan teriladap laporan mengenai adanya indikasi tetjadinya penyimpangan, korupsi, kolusi dan nepotisme (permendagri
no
23 tahun 2007 tentang tala cam pengawasan alas
penyelenggaraan pemerintah daerab). Pelaksanaan togas pemeriksaan yang
BU KA
dilakukan sesuai atnran dan norma-norma pengawasan maka akan menghasilkan laporan pemeriksaan reguler yang bermutu.
Berdasarkan uraian-uraian dalam kerangka pemikiran diatas, maka
AS
ini dapat digambarkan sebagai berikut ;
TE R
paradigma peneJitian yang memper1ihatkan hubungan variabel dalam penelitian
SI T
Pendidikan (Xl)
MutuHasil Pemeriksaan Reguler (Y)
U
N
IV ER
Pengalaman (X2) j--_ _ _ _-j;J
Gambar 2.1. Kerangka Teeri Kererangan ;
Xl = Pendidikan X2=Pengalaman
X3 = Pelatihan Y = Mutu Hasil Pemerik:saan Reguler
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
39 13/40926.pdf Variabel penelitian ini terdiri dan 2 (dua) variabel, yaitu variabel bebas
(independent variabels) dan variabel tak bebas (dependent variabels). Yang tennasuk variabel bebas adalah Pendidikan (XI), Pengalaman (X2), dan Pelatihan (X3), sedangkan variabel tak bebas adalah Mutu Basil Pemeriksaan Reguler (Y).
C. Hipotesis PeDelitiau Berdasarkan kerangka penelitian diatas, maka hipotesis dapat diajukan
BU KA
sebagai berikut:
l. Terdapat pengaruh pendidikan, pengalaman dan pelafiban aparat pengawasan
R
terbadap mutu basil pemeriksaan reguler.
TE
2. Semakin tinggi pendidikan, pengalaman dan pelatihan aparat pengawasan
U
N
IV
ER
SI T
AS
maka semakin bagus mutu basil pemeriksaan reguler.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
40 13/40926.pdf
BABIII
METODOLOGI PENELITIAN
A.
TEMPATPENELITIAN Penulis melalrukan penelitian pada Inspektorat Daerah Provinsi Kepulauan
Bangka Delitung karena setelah diadakan studi dokumentasi ditemukan permasalahan yang akan diteliti.
WAKTU PENELITIAN
BU KA
B.
Penulis melakukan penelitian dari bulan April sampai dengan September
R
2010 mulai dari observasi ditempat penelitian sampai dengan anaIisa data dan
AS
DESAIN PENELITIAN
SI T
C.
TE
perurnusan kesimpulan.
Pme:Iitian iDi metupabn suatn pcocIitian l.uautitatif. AaaIisis Iwauti.13tif
ER
mempunyai karakteristik, diantaranya desain penelitian jelas dan rinci serta
IV
ditentukan secara mantap sejak awal, bertujuan menguji loori, tehnik penelitian
U
N
survey, kuesioner dan observasi. lnstrumen yang dipakai adalah angket yang sampeInya representatif, data deduktif dan analisa diIaIrukan setelah peogumpulan
data bersifut deduktifdengan menggunakan statistik (Sugiono : 2007) Jenis penelitian ini adalah deskriptif yang akan diIaIrukan pengumpulan data dilapangan, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis survei, yaitu pengumpulan data yang dilakukan terhadap suatu objek d.-b.....hg,." dengan
DIf!IWU.1hiI sampeI poluJasi yang ada elm
weuggtu.......
kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok (Singarimbun : 1991 : 3)
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41 13/40926.pdf
Metode survei menurut Kerlinger dalam Riduan (2008 : 49) Survey adalah « Penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kedl, tetapi data yang dipelajari adaJah dan sampcl yang diambil dan populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relati£, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis ". Penelitian survei pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dan pcngamatan yang tidak mendalam. Walaupun metode survei ini tidak memerlukan kelompok kontrol
BU KA
seperti halnya pada metode eksperimen, namun genera1isasi yang dilakukan bisa lebih akurat hila digunakan sampcl representatif (Kerlinger dalam Sngiyono,
R
2007).
TE
Tingkat eksplanasi menurut Kerlinger daIam Sngiyono (2007) adaIah
AS
"tingkat penjelasan". Penelitian menurut tingkat eksplanasi adaJah penelitian
SI T
bermaksud meIlielaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel lain. Sooangkan pcnelitian deskriptif adaIah
ER
pcnelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik I (satu)
N
IV
variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubnngkan antara
U
variabell (satu) dengan variabellainnya. Berdasarkan dan pengertlan para pakar diatas, maka penulis berkesimpulan hahwa metode eksplanasi sesuai untuk digunakan dalam penelitian ini, karena sesuai dengan maksud penelitian ini, yaitu untuk mempcroleh pcnjelasan pengaruh
Pendidikan,
Penga1aman
dan
Pelatihan
terhadap Mutu Hasil
Pemeriksaan Reguler 1nspcktorat Daerah Provinsi KepuIauan Bangka Belitung.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
42 13/40926.pdf
1. Defmisi Konsep dan OperasionaJ VariabeJ Secara operasional, variabel perlu didefinisikan yang bertujuan untuk mmje1askan makna variabel penelitian. Menurut Singarimbun dalam Ridwan (2009) memberikan pengeman tentang defmisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cam mengulrur suatu variabel, dengan kata lain definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana cam mengulrur suatu variabel.
BU KA
a. Defiaisi KoD8ep
Untuk memabami konsep penelitian ini, maka digunakan definisi sebagai
TE
R
berikut, Pengawasan adalah kegiatan untuk menilai dengan tujuan agar
AS
organisasi/kegiatan tersebut melaksanakan fungsinya dengan bait dan dapat
SI T
mencapai tujuan yang ditetapkan (Him Tugiman: 1997). Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintah daerah adaIah proses
ER
kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar pemerintah daerah beIjaian secara
N
IV
efisien dan efektif sesuai dengan rencana dan ketemuan perundang-undangan.
U
Pengawasan penyelenggaraan pemerintah daerah oleh pejabat pengaWIlS pemerintah dilakukan melalui kegiatan pemeriksaan, monitoring dan evaluasi. Pengawasan tidak hanya digunakan untuk kegiatan yang dilaksanakan oleh pejabat
pengawasan
pemerintah
dalam
rangka
menghimpun/menemukan
informasi untuk menguji dan menilai kelayakan pelaksanaan kegiatan atau laporan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan daerah, tetapi juga untuk menilai ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan. efisien dan kehematan daIam
penggunaan sumber daya.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
43 13/40926.pdf
Pemeriksaan ada1ah salah satu bentuk pengawasan fungsional yang dilakukan dengan cam membandingkan antara peraturanlrencana/program dengan kondisi alliIu kenyaman yang ada. Kegialan pemeri.ksaan meJiputi pemeriksaan secara berbla dan komprehensif terbadap kelembagaan, kepegawaian daerah, keuangan daerah, barang daerah dan urusan pemerin1aban. Pemeriksaan reguler adalah kegialan pemeriksaan yang dilakukan secara teratur berdasarkan rencana yang telah ditetapkan terbadap penyelenggaraan
BU KA
pemerintahan dan pelaksanaan pemhangunan. Kompetelllli ada1ah kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh
TE
R
seseorang yang berswnber dari pendidikan fonnal, pengalaman yang dirasakan
Kompetensi
aparat
AS
serta pelatihan yang pemah diikuti.
pengawasan
herkaitan
dengan
masalah
SI T
kemampuan/keahlian yang dimiliki aparat pengawas yang didukung dengan
ER
pengetahuan yang berswnber dari pendidikan formal yang ditempuh dengan
IV
disiplin ilmu yang relevan dan juga pengalaman yang pemah dialami serta
U
N
pelatihan yang pemah diikuti. (Moeheriono : 2009) Tingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap pola pikir dan perilaku seseorang, semakin tinggi pendidikan aparat pengawasan maka semakin tinggi pengalaman inte1ektualnya hal ini akan mempennudab pelaksanaan pekeIjaan yang dilakukan. Pengalaman merupakan salah sam hekal yang hams dimiliki dan diterapkan
untuk dapat menjalank8n organisasi secara lebih debt. Hal ini menunjukkan
bahwa seseorang yang memiliki pengalaman akan lebih mudah menyelesaikan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
44 13/40926.pdf
masalah karena sudah terbiasa melakukannya dan wawasan akan bertambah karena dapat belajar dari pengalaman-pengalaman sebelwnnya. Pelatihan yang pernah diikuti oleh aparat pengawasan memegang peranan penting daiam meningkatkan produktifitas aparat pengawas yang pada akhirnya
akan memberikan kontribusi pada kemampuan dalam melaksanakan tugas pemeriksaan. Norma pengawasan dimaksudkan sebagai upaya untuk menjamin mutu pengawasan, mutu laponm basil pemeriksaan, persamaan pandangan dan berkaitan
dengan manfaat
pengawasan,
disamping
itu
norma
BU KA
pendapat
pengawasan juga dimaksudkan sebagai dasar pertanggungjawaban pelaksanaan
R
pengawasan bagi pejabat pengawasan pemerintah (permendagri no. 28 tahun
TE
2007, lampiran 1). Mutu Hasil Pemeriksaan adaiah suatu kondisi dimana laporan
AS
basil pemeriksaan disusun melalui tahapan-tahapan dan langkah-langkah kelja
SI T
yang telah ditetapkan (Standart Audit) dimana ketepatannya serta kehandaiannya tidak diragukan lagi.
ER
Hasil pelaksanaan pemeriksaan dituangkan secara tertulis daiam bentuk
IV
laporan basil pemeriksaan (UIP). LHP juga merupakan bukti basil penyeJesaian
U
N
tugas pemeriksaan bagi tim pemeriksa yang dibuat dan disampaikan kepada pemberi tugas. Laporan Hasil Pemeriksaan yang disusun memiliki dua peran yaitu sebagai laporan pelaksanaan penugasan pemeriksaan (Iaporan hasH kelja pemeriksa dalam me'aksanakan prosedur pemeriksaan) dan sebagai laporan penHaian pemeriksa atas obyek yang diperiksa. (John, Setiawan : 2009 : 77) Dalam petunjuk pemeriksaan operasional (Pusat Pengembangan Akuntansi : STAN) Laporan basil pemeriksaan harus memenuhi standar laporan pemeriksaan yaitu : adanya temuan, kreteria, sebab, akibat dan ada rekomendasi. Laporan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
45 13/40926.pdf pemeriksaan harus dibuat secara tertulis dan disusun segera setelah selesainya pekeIjaan pemeriksaan. Pemeriksaan yang dilakukan berdasarkan Standart Pemeriksaan akan mengbasilkan Laporan HasH Pemeriksaan yang baiL Standart Pemeriksaan adalah ukuran kualitas basil pemeriksaan. Sebagai ukuran kualitas, Standart Pemeriksaan tidak mengatur bagaimana melakukan pemeriksaan tetapi apa yang harus dilakukan dalam pemeriksaan. Untuk mendapat mutu basil pemeriksaan yang baik, pemeriksaan harus melalui prosedur-prosedur dan
BU KA
tahapan-tahapan yaitu: perencanaan pemeriksaan., pelaksanaan pemeriksaan.,
pelaporan.
TE
R
b. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan petunjuk pelaksanaan bagaimana cam
AS
mengukur suatu variabel, dengan kata lain definisi operasional adalah suatu
SI T
definisi ilmiah yang amat membantu didalam menggunakan variabel-variabel.
perunjuk pelaksanaan bagaimana cam mengukur variable-vaariabel
IV
suatu
ER
Menurut Singarimbun dalam Ridwan (2009) bahwa definisi operasional adalah
N
peneIitian. Berdasarkan kerangka pemikiran dan hipotesis yang dikemukakan,
U
maka variabel dalam peneIitian ini terdiri dari variabel bebas (independent) yang
mencakup Pendidikan (Xl), Pengalaman (X2), Pelatihan (Xl), sedangkan variabel tak bebas (dependent) adalah mutu basil pemeriksaan reguler Inspektorat Daerah Bangka Belitung.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
46 13/40926.pdf c. Operaslonalisasi Variabel Untuk menghindari kesalahan persepsi terbadap variabel penelitian, berikut ini akan diberi penjeIasan dan pengulruran variabel peneHtian. Variabel-variabel tersebut akan dianalisi daIam penelitian adalah untuk menjelaskan kemampuan aparat pengawasan yang berkaitan dengan pendidikan,
pelatihan, dan
pengalaman ( variabel independen ) terbadap mutu basil pemeriksaan regular ( variabel dependen ) dimana variabel-variabel tersebut akan diukur dengan skor
BU KA
yang berskala ordinal dengan skor antara I sampai dengan 5 dan instrumen yang digunakan untuk memperoleh data adalah kuisioner. Variabel independen akan
R
diberi lambang X yang terdiri dari pendidikan (XI) , pengalaman (Xl) , dan
TE
pelatihan (X3) sedangkan variabel dependen akan diberi lambang Y, yaitu mutu
SI T
AS
basil pemeriksaan.
Populasi
N
1.
ER
POPULASI DAN SAMPEL
IV
D.
U
Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai negeri sipil yang bertugas
pada Inspektorat Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang jum\ah populasinya 45 orang.
Tabet 3.t. Data Karyawan Inspektorat Daerah
Provinsi Kepulauan B80gb Belitung
No
Keterangan
Jumlah
1
P' • Unit L:rja "lIlqllDaO
1 0IlIIJg.
2
Para Auditor TCIIllIlpil
lOonmg
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
47
13/40926.pdf
!3
Pam A.51•• Ahli
16 orang
·4
Para Auditor Tingkat Ketua Tim
4 orang
5 Tenaga Administrasi r---- _._---_....... JUMLAH
140rnng 450rnng
50 45
'ii
35
;:, ....
30
-
20
:J
BU KA
40
25
-
o
-
-
TE
10
R
---I
15
l..........
Pimpinan Unit Kerja -,-- ....
~~-
• Jumlah
"
._ 1
2'JI> ---- - ~
-~---------
10
.... -.
Ahij
-
- -'-'
22'J1>
Para Auditor Ketua
Tenaga J\dministra
14
4
51 -,
- ---- --------
16
-- --""-- - 36"
31%
45 1001'
9% -
--.. - -
.
~--
- .-. ----
..- .
ER
..,...
Para Auditor
Para Auoltor Terarnpil
AS
E
:>
SI T
z: .!!
Gambar. 3.1. Data Karyaw_lDspektorat Daerah
U
N
IV
Provinsi KepulaulUl Bangka Belitung
2. Sampel Sampel yang diguoakan dal.am penelitian ini adalab penaribn sampel secara sen&IY8 (Pu:rposive Sampling) dinlana peneliti telah menentukan responden
dengan anggapan atau pendapat sendiri sebagai sampel penelitiannya. Penarikan sampel ini dengan earn mengandalkan pengetahuan dan kemampuan daTi peneliti
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
48 13/40926.pdf terhadap populasi penelitian, agar sampel penelitiannya mewakili populasi (Malo,
dk:k : 20(3) Sampel penelitian ini diambil sebanyak 31 respoden dengan pertimbangan
bahwa dari seluruh pegawai inspektorat daerah Provinsi KeplIlanan Bangka Belitung sebanyak 45 orang banya dipilih 31 orang yang menjadi responden, yang
sndah hIlus sertifihsi auditor maupun yang telah mengikuti sertifikasi auditor
INSTRUMEN PENELITIAN
R
E.
BU KA
namun belUllllulus.
TE
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuisioner, yang
AS
berbentuk dafurr pertanyaan yang barns di jawab oleh responden yaitu auditor
ER
SI T
pada Inspektorat Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Keseluruhan
meliputi ; Sangat Setuju., Setoju., Tidak Ada Pendapat, Tidak Setuju, Sangat Tidak
N
IV
Setuju menurut skala Likert (Sugiono ; 20(1)
U
Pengembangan instrumen ditempuh melalui beberapa cara, yaitu ;
- Menyusun indikator penelitian. - Menyusun kisi-kisi instrumen. - Melakukan uji coba instrumen. - Melakukan pengujian validitas dan realibilitas instrumen.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
49 13/40926.pdf
TabeI3.2. Kisi-kisl Vanabel, Dimensi,lndikator ---"-r-----------.------------,---------------------~
Variabel
Dimeosi
l.
Pendidikan
I Jenjang pendidikan formal 2.Jenjang Pendidikan non formal 3.Latar belakang pendidikan
Pengalaman
1.Lamanya bekelja pada kantOT Inspektorat Daetah 2.Pengalaman kelja dibidang pemeriksaan palla kantor Inspektorat Daerah sebagai 3.Pengalaman kelja pemeriksa pada instansi lain.
Peiatihan
I.Berbagai pelatihan pemeriksaan yang pemah diikuti 2.I.amanya waktu pelatihan yang diikuti 3.Materi yang didapat dalam pelatihan apakah telah sesuai dmgan standar audit pemerintah
SI T
AS
TE
R
Pendidikan, Pengalaman dan Pelatihan
Indikator
BU KA
No.
Prosedur Pemeriksaan : • Perencanaan Pemerik:saan
U
N
IV
ER
2
Motu HasiI • pelaksm"m Pemeriksaan( Y) 1 Pemeriksaan
I.Penentuan rnang lingkup pemeriksaan 2.Penyusunan program kelja pemeriksaan 3.Penentuan jenis pemerik:saan
I.Perad'IlII' siuem pengawasan 2.Pengumputan bukti -
bukti
pemeriksaan 3.Pembnatan
kertas
kelja
pemeriksaan •
Pelapornn
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
I.Pelaporan sesuai dengan norma I" !squall 2.lsi laporan konsisten 3.Ada relromendasi 4.Laporan segera, tertulis dan disusun tepat waktu
50 13/40926.pdf
Vji Penyaratan Mengingat pengumpulan data me1a1ui kuisioner, maka faktor kesungguhan responden menjawab pertanyaan merupakan suatu hal yang penting. Validitas (Kesakblhan) suatu penelitian ilmu-ilmu sosial sangat ditentukan oleh ala! ukur yang dipergunakan, apabila ala! ukumya tidak valid dan tidak dapat dipereaya., maka basil penelitian akan bias atan diragukan kebenarannya. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan dua macam pengujian yaitu :
BU KA
a.. Vji Validitas IlIlItrumen
R
Validitas adaIah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan
TE
kevalidan atau kesakhihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahib mempunyai validitas tinggi. Instrumen yang kurang valid berarti memiliki
+ iustllllllt:ll ditalalt- valid apabiIa mampu mr:ogukm- ape.
AS
wIiditas leJiCIab Sd
SI T
yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap
ER
data dari variabel yang diteliti secara tepa!. Tinggi rendahnya validitas instrumen
IV
menunjukkan sejanh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran
U
N
tmbrng variabcl yang ctimaksud (An"bmto.2006)
Vntuk memperoleh instrumen yang valid, peneliti harus bertindak bati-bati sejak awal penyusunannya. Dengan mengikuti langkah penyusunan instrumen, yakni memecah variabel menjadi sub-sub variabel dan indikaIor baru memuat butir-butir pertanyaannya. Peneliti perlu bertindak bati-bati. apabila cara dan isi
tindakan ini sudah betul, dapat dikatakan babwa peneliti sudah boIeh bedl8lap memperoleh instrumen yang memiliki validitas logis. Dikatakan validitas logis
karena validitas ini diperoleh dengan suatu usaha bati-bati meJalui cara~ara benar
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
51 13/40926.pdf
sebingga menurut logika akan dicapai suatu tingkat validitas yang dikehendaki (Arikunto, 2006) Lebih lanjut Ridwan, (2008 : 132) mengemukakan :
BU KA
"Metode Korelasi Spearman Rank (rho) bisa juga disebut korelasi bcrjenjang atau korelasi bcrpangkat dan ditulis dengan notasi (rs). Kegunaannya adalah untuk mengukur tingkat atau eratnya hubungan antara dua variahel yaitu variabcl bebas dan variabcl terikat yang berskala ordinal, mengetahui tingkat kecocokan dari dua variabcl terhadap grup yang sarna. mendapatkan validitas empiris (concusrenl validity) alat pengumpul data dan mengetahui reliabilitas (k~egan) alat pengumpul data yang dimodifikasi dengan William Brown.. Metode korelasi Spearman Rank tidak terikat oleh asnmsi bahwa populasi yang diselidiki barus bcrdiSlribusi normal, populasi yang diambil sebagai sampeJ maksimal S < n < 30 pasang, data dapat diubah dari interval menjadi ordinal.»
TE
R
Langkah-langkah uji validitas adalah sebagai bcrikut :
AS
Menentukan koefisien korelasi Rank Spearman dengan earn sebagai bcrikut
SI T
(Ridwan, 2008):
ER
a. Apahila item yang dihadapi bcrbcntuk skala Ordinal, maka nilai korelasi rank Spearman pada item ke-l adalah :
.. _ 1
IV
.as-
6 Edi' n(n-l)
U
N
b. Bandingkan nilai koefisien korelasi Rank Spearman (fs) dengan nilai korelasi Rank Spearman dalam tabel (r-tabcl) atau bandingkan nilai p-value (sig) pada koefisien korelasi Rank Spearman (Rs) dengan taraf nyata (a).
c. Jika fs > f tabcl atau p-value < a , maka item tersebut valid dan dapat dijadikan sebagai indikator terbadap dimcnsilvariabcl tersebut. d. Analisa tersebut digunakan menggunakan program SPSS vcrsi 13.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
52 13/40926.pdf
b. Uji Reliabilitas Sugiono, 2007: 153 mengemukakan bahwa: "Pengujian reliabilitas instnunen dilakukan dengan interval consistency dengan tehnik belah dna (split half) yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown. Untuk kepeduan itu., maka butir-butir instnunen dibelah menjadi dna kelompok, yaitu kelompok isntrumen ganjil dan kelompok instnunen genap. Selanjutuya skor total antara kelompok ganjil dan kelompok genap dicari korelasinya" Ditegaskan Jagi Arikunto, (2006: 110-171) menyatakan bahwa:
TE
R
BU KA
"Tinggi rendah reliabilitas, secara empiris ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas, walaupun secara teoritis ternyata koefisien reJiabilitas beJkisar 0,00 - 1,00 ; akan tetapi pada kenyataannya koefisien reliabilitas sebesar 1,00 itu tidak pemab dicapai dalam pengukuran, karena manusia sebagai subjek pengukuran psikologis merupak:an sumber kekeliruan yang potensial. Disamping itu walaupun koefisien korelasi dapat bertanda positif (+) atau negatif (-), akan tetapi dalam hal reliabilitas, koefisien reliabilitas yang besarnya kurang dari nol (0,00) tidak ada artinya karena interprestasi reliabilitas selalu mengacu pada koefisien reliabilitas yang positif"
SI T
AS
Ridwan (2008 : 113 • 114) mengemukakan bahwa : "Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam menentukan tingkat
ER
reliabilitas alat ukur salah satunya adalah dengan interval consistency dengan
U
N
IV
telmik belab dua (split half) yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown, yaitu
Zxr 1+r
R = - - x 100%
Keterangan : R = nilai koefisien reliabilitas r = nilai korelasi antara item belahan pertama dengan item belahan kedua
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
53 13/40926.pdf Penelitian ini ak.an dianalisis dengan cara membagi dua item dalam variabel tersebut, misaInya : kelompok item ganjil dengan item genap, atau membagi sarna semua pemyataan berdasarkan nomor mut item pemyataan.
F. Prosedur PengumpUlan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer digunak.an untuk menganalisis pengaruh pendidikan,
BU KA
pengalaman dan pelatiban aparat pengawasan terhadap mutu basil pemeriksaan reguler di Kantor lnspektorat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Data
R
sekunder dipergunak.an untuk menggambarkan keadaan umum daerah penelitian
TE
dan untuk mengetahui gambaran lnspektorat Daerah di Provinsi Kepulauan
AS
Bangka Belitung.
SI T
Data primer diperoleh melalui instrumen pemyataan dan wawancara
ER
langsung dengan responden. Responden penelitian ini adalah inspektur daerah,
IV
auditor tingkat ketua tim, auditor ahli, dan auditor terampil. Selain itu diadakan
N
pula observasi Iangsung di lapangan sehingga dapat mengungkap fakta yang
U
sesungguhnya, sedangkan data sekunder yaitu data yang diolah dan diperoleh dari Inspektorat daerah serta dokumen-dokumen, juga studi pustaka. Data primer yaitu data utama yang digunak.an untuk analisis data. Data ini dikumpulkan dengan cara penyebaran kuisioner, wawancara dan observasi. Sedangkan data sekunder adalah data pendukung yang juga diperlukan untuk analisis data. Data ini diperoleh melalui studi terhadap dokumen dan publikasi yang dianggap ada hubungannya dan penting.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
54 13/40926.pdf Tehnik pengumpulan data dilakukan melalui 3 cara, yaitu : (I) penyebaran kuesioner yang berbentuk checklist, (2) observasi dan (3) dokumentasi (Ridwan,
2(08). Checklist atau da1lar check Malab suatu da1lar yang berisi subjek atau aspek-aspek yang akan diamati. Checklist dapat menjamin bahwa penelitian mencatat tiap-tiap kejadian sekecil apapua yang dianggap penting. Indikator-indikator dalam penelitian ini menguraikan skala ordinal yang
BU KA
diukm: herda.arkan te1mik skala likert. Menurut Sugiooo (2001 : 10) bahwa ~skala
sekelompok orang tentang fenomena sosial.
TE
R
Dengan skala Ukert, maka yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indik.ator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk.
AS
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pemyataan stau pertanyaan.
SI T
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai
ER
gradasi dan sangat positif sampai negatif, yang dapat berupa kata-ksta antara lain :
U
N
IV
a) Sangat SetujulSelaiulSangat positif diberi skor b) SetujulSeringlPositif diberi skor c) Ragu-mgu!Kadang-kadangINegatif diberi skor d) Tidak: SetujulSangat Negatif diberi skor e) Sangat Tidak: Setuju diberi skor
G.
5 4 3
2 1
Metode Analisis nata Ridwan (2008: 136-152) mengemukakan bahwa: ~ehnik analisa data yang digunakan daI.am peneJitian ini adaIab analisis deskriptif dan anaIisis statistik inferensial. Tehnik anaIisis statistik inferensial digtmakan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Metode yang digtlDnkan dalam penelitian ini adaIab dengan menggunakan anaIisis
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
55 13/40926.pdf korelasi Pearson (Product Moment) dan dilanjutkan dengan analisis regresi linier berganda (Multiple Regression Analysis).n Karena kedua metode tersebut mensyaratkan skala pengukuran pada data tersebut sekurnng-kurangnya adalah interval, maka sebelum melakukan analisis korelasi Pearson dan anaIisis regresi perlu dilakukan konversi skala terlebib dahulu. Konversi skala yang dimaksud adalah menaikkan skala dari ordinal ke skala interval. Ridwan (2008 : 84) mengemukakan bahwa "skala interval adalah skala yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan
BU KA
mempunyai bobot yang sarna"
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menaikkan skala dari ordinal
R
ke interval adaIah dengan menggunakana metode susessive intemal dari skala
TE
Likert. Langkah-langkah dalam transfurmasi data dengan metode susessive
AS
internal (methode ofsusessive interval) adaIah sebagai berikut :
SI T
1. Jawaban kuesioner yang berupa skala ordinal dikelompokkan menurut skor jawaban masing-masing item.
ER
2. Lakukan perhirungan untuk mendapatkan proporsi jawaban yang
IV
terdapat pada setiap kategori untuk masing-masing variabeL
N
3. Hitung proporsi kumulatif seluruh kategori tiap variabel.
U
4. Setelah diperoleh proporsi kumulatif dari seluruh kategori, kemudian dieari nilai batas dari tabel kurva normal baku yang merupakan kurve
nilai absis Z. 5. Lalu dihitung nilai fungsi probabilitas (p (1 f) dari fungsi normal baku. 6. Setelah diperoleh seluruh nilai batas proporsi kumulatif setiap kategori,
kemurfian dibituog skala 't'III..: (SV).1t 'ipi I1JIIIIL<; :
Sv...
(kepadatan batas bawah) - (kepadatll7J;JHztas atas) ~daerah dibawah batas atas) - (daerah 1ibawah batas bawah)
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
S6
13/40926.pdf
7. Kemudian dihitung niJai konversi tiap kategori atau transformasi nilai skala (K) dengan runIUs :
K = SV + Abs (SV min) + 1
1) Teknik Analisis Data Primer Analisa data yang dilakukan adalah (I) anaJisa deskriptif yang mengkaitkan dengan karakteristik
responden
seperti
tingkat
Pendidikan,
PengaJaman, dan Pelatiban, (2) menganaJisa jawaban item pertanyaan dari (3) anaJisa konversi, dan (4) anaJisa pengaruh pendidikan,
BU KA
responden,
pengalal1lllll, dan pelatihan terhadap mutu basil pemeriksaan reguler Inspektorat Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Data primer yang diperoleh melalui
TE R
kuisioner akan dianaJisis secara statistik dengan metode anaJisis korelasi dan
SI T
a. Analisa Korelasi
AS
anaJisis regresi linear berganda.
Pola yang memperlihatkan eratnya hubungan antara satu variabel dengan
IV ER
variabel yang lain disebut hubungan korelasi dan anaJisisnya disebut anaJisis korelasi. Koefisien korelasi menyatakan ukumn keeratan hubungan antara satu
U
N
variabel satu dengan variabel Jain. Ridwan (2008 : 136) menyatakan bahwa : "Korelasi PPM dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-I
~r ~
+ 1). Apabila nilai r = -I artinya korelasinya negatif sempurna, r
o artinya tidak ada korelasi, dan r
I berarti korelasinya sangat kuat, sedangkan
harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interprestasi nilai r sebagai berikut :
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
57 13/40926.pdf
Tabel 3.3. Interprestasi KoeflSien Korelasi Nilai r NilOO Korelasi
Tingkat Hubungan
L
0,80 - 1,00
sangatkuat
2.
0,60 - 0,799
kuat
3.
0,40 - 0,599
cukupkuat
4.
0,20 - 0,399
rendah
5.
0,00 - 0,199
sangat rendah
BU KA
No
Ada banyak nilai-nilOO koefisien korelasi yang dapat digunakan untuk
R
mengungkapkan hubungan antara satu variabel dengan variabel lain. Penggunaan
AS
pengukuran yang ada pada data tersebut.
TE
koefisien korelasi disesuaikan dengan korelasi data, yOOtu dengan melibat skala
Langk.ah-langk.ah dalam analisis korelasi adalah sebagOO berikut :
SI T
I. Tetapkan hipotesis : Ho : pyx = 0 dan HI : pyx :f: 0
ER
2. Menurut Ridwan (2008) mengemukakan hitung koefisien korelasi
IV
Product Moment dengan rumus diatas kemudian gunakan statistik uji t
U
N
sebagai berikut :
t = ryx
Vb 2 -
4ac 2 l - rrx
3. Bandingkan nHOO t hitung dengan t tabel atau p-value dengan u 4. Tolal Ho jika t hitung > t tabel dengan derajat bebas r-2, atau jika pvalue
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
58 13/40926.pdf h. Analisa Regresi
Ridwan (2008 : 152) menyatakan bahwa : "Setelah dan basil analisa regresi menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara variabel satu dengan variabel yang lainnya, maka dilanjutkan dengan melibat besamya pengaruh dan suatu variabel bebas tertutup terhadap variabel tak bebasnya dengan analisa regresi. Analisis Regresi yang dignnakan dalam penelitian ini adaIah ana1isis regresi berganda (multiple regression analysis)." Regresi berganda adaIah persamaan regresi yang menggambarkan hubungan antara dua atau lebih variabel bebas (independent) terbadap satu
BU KA
variabel tak bebas (dependent). Model umum persamaan regresi linear berganda adaIah sebagai berikut :
+ bUl + b2x2 + blJ13
R
Y=a
TE
Dimana:
variabel terikat
x I = variabel bebas ke-I
X2 = variabel bebas ke-2
X3 variabel bebas ke-3
bl = Jmefisien regresi 1IIIllIk variabel kc-l
b2 = Jmefisien regresi 1IIIllIk variabeI ke-2
b3 koefisien regresi untuk variabel ke-3
ER
SI T
AS
Y
IV
Ridwan (2008 : 152) mengemukakan bahwa "analisa regresi ganda sederhana~.
Jika k
=
I, maka model regresi
U
N
adaIah pengembangan dari analisis
tersebut dinamalam regresi linear sederbana, jika k > I, maka persamaan regresi
regresi dapat dilakukan dengan metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method) atau dengan bantuan program statistik SPSS. Setelah koefisien regresi diperoleh, langkah selanjutuya adaIah melakukan pengujian terhadap koefisien-koefisien tersebut.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
59 13/40926.pdf Ada dna tahap yang hams dilakukan dalam pengujian ini, yaitu :
1) Pengujiao secara keselurubao (simuliaD) dengau uji-F
Ridwao (2008 : 165) mengatakao bahwa : ~ Anava
atau Analysis of Variance (Anova) adalah tergolong analisis kompamtif
Iebih dari dna variabel atau lebih dari dna rata-rata. Tujuannya adaIah untuk membandingkan Iebih dari dna rata-rata. Gunanya untuk menguji kemampuan generaiisasi, artinya data sampe\ dapat mewakili populasi".
Ho : ~ = ~I = ~2 = A = ~k = 0
R
a. Hipotesis pada pengujian ini adaIah :
BU KA
Anava lebih dikenal dengan uji-F (Fisher Test).
TE
Artinya : semna variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel
AS
takbebas
SI T
HI : sekurang-kurangnya ada sebuah ~I ,,0
ER
Artinya : ada sebuah variabel bebas yang herpengaruh terhadap
Statistik uji yang akan digunakan adaIah uji-F dari distribusi F-
N
b.
IV
variabel tak bebas.
U
Snedecer meialui Anova menurut Ridwan (2008) sebagai berikut : TabeI3.'" AIlon
, Sumber Variasi
Regresi Sisa Total
Derajat Bebas(db)
Jumlah Kuadrat (ik)
K
Jkreg
Rata-rata jumlah kuadrat (Rjk) RJkreg
n-k-l
J k sisa
RJksisa
n-l
J total
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
Uji-F
F-hitung
60
13/40926.pdf F bitung > F tabel, dirnana F tabel
F 1 - a, k : n - k - I
Jib Ho ditolak, maka dilanjutkan dengan pengujian secara
individual (Parsi.al) 2) Pengujian Secara Individual (parsial) Hipotesis pada pengujian ini adalah : Ho : ~1
-
0 ; Artinya tidak ada pengaruh variabel ke-l terbadap variabel
terikat.
BU KA
HI : ~I if:. 0 ; Artinya ada pengaruh variabel ke-l terbadap variabel terikat.
Ridwan, (2008) mengemukakan statistik uji yang akan digunakan adalah uji-t dari distribusi t-student
Habel
= tl- a
TE
R
Kriteria ujinya adalah Ho, jib p-value < a atau t-bitung > t-tabel, dirnana
12; n - k - l. Jib Ho ditolak artinya ada pengaruh yang
Selain
nilai-nilai
SI T
AS
nyata variabel ke-l terbadap variabel terikat. koefisien
regresi,
babis
analisis
regresi
juga
ER
menghasilkan nilai-nilai koefisien berganda dan nilai koefisien determinasi (R').
U
N
IV
Mcnurnt Ridwan (2008), korclasi berganda dibitung sebagai berikut :
lie sisa lie reg R = 1- Ik tot = Jk tot 2
Keterangan : R' = Koefisien Determinasi
Jk sisa = Jumlah Kuadrat Error
Jk tot = Jumlah Kuadrat Total
Analisis tersebut dapat digunakan program SPSS
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI TA
S
TE
R
BU
KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI TA
S
TE
R
BU
KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI T
AS
TE R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI T
AS
TE R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI T
AS
TE R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI T
AS
TE R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI T
AS
TE R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI T
AS
TE R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI T
AS
TE R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI T
AS
TE R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI T
AS
TE R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI T
AS
TE R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI T
AS
TE R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI T
AS
TE R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI T
AS
TE R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI T
AS
TE R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI T
AS
TE R
BU KA
13/40926.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
101 13/40926.pdf
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan Berdasarkan pernbahasan hasil penelitian baik seeara Deskriftif rnaupun
secara Statistik dapat disampaikan sebagai berikut : I. Tingkat Pendidikan aparat pengawasan Inspektorat Provinsi Kepulauan
BU KA
Bangka Belitung ternyata rnerniliki tingkat pendidikan yang tinggi. Tingkat Pendidikan yang tinggi sudah dapat dipastikan bahwa akan rnerniliki
TE
R
kualitas tinggi, begitu juga dengan pengaJaman rnelakukan Perneriksaan, karena banyaknya perneriksaan-pemeriksaan yang dilakukan berdasarkan
AS
Program Ketja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) Inspektorat Provinsi
SI T
Kepulauan Bangka Belitung, maka para aparat pengawasan semakin matang
ER
dalam rnelakukan pemeriksaan. Jika dilihat dad pelatihan-pelatihan yang
IV
sudah dilaksanakan bagi aparat pengawasan. maka masih terdapat
N
pendidikan dan pelatihan teknis yang belum diikuti oleh aparat pengawasan.
U
terutarna yang berkaitan dengan rnasalah audit keuangan daerah dan audit investigasi
sehingga kernarnpuan
aparnt
pengawasan
masih
dapat
ditingkatkan lagi. Laporan hasil pemeriksaan aparat pengawasan Inspektorat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah disusun melalui tahapan-tahapan dan prosedur yang sudah ditentukan. hal ini terlihat dad kegiatan yang dilakukan oleh aparat pengawasan dalam proses penyusunan Laporan Hasil Pemeriksaan. Pemeriksaan rnerupakan keJja tim yang mana aparat pengawasan barns memaparkan hasil temuan perneriksaan dan dibahas
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
102 13/40926.pdf bersarna tim pemeriksa menyangkut kelayakan suatu temuan pemeriksaan dan penetapan temuan pemeriksaan. 2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara pendidikan, pengalaman dan pelatihan secara bersama-sama terhadap mutu hasil pemeriksaan regnler. lni berarti ketiga variabel yaitu pendidikan, pengalaman dan pelatihan secara bersarna-sama mempengaruhi variabel mutu hasil
BU KA
pemeriksaan reguler. Hal ini membuktikan hipotesis.
Semakin tinggi pendidikan yang dimiliki aparat pengawasan maka semakin tinggi pula kemampuan intelektual yang dimilikinya yang akan semakin
TE R
mempermudah pelaksanaan pekeJjaan yang dilakukannya. Pengalaman yang dimiliki oleh aparat pengawasan dapat mempengaruhi cara berpikir, sikap
AS
dan bertindak, dan pelatihan yang baik diikuti oleh aparat pengawasan
SI T
dfuarapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta dapat
IV ER
mengoptimalkan potensi aparat pengawasan.
N
B. Saran
U
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka dapat diajukan saran sebagai berikut : I. Agar aparat Pengawasan Inspektorat Daerah Propinsi KepuIauan Bangka Belitung
diikutsertakan dalam program-program
pendidikan yang
diadakan oleh BPKP Khusus untuk APFP baik itu pendidikan dan pelatihan fungsional seperti Sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor (JFA) untuk pembentukan auditor bersertifikat maupun pendidikan dan pelatihan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
103 13/40926.pdf teknis seperti Diklat Teknis Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (APFP Daerah) yang dapat membekali aparat pengawasan dengan teknis dalam melaksanakan pemeriksaan internlpernbinaan dilingkup Dinas-Dinas, Badan dan Sekretariat Pemerintah Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, dalam upaya meminimalkan penyimpangan-penyimpangan dan temuan temuan. Serta diklat teknis audit perencanaan yang dapat membekali para aparat
pengawasan
dalam
melaksanakan
perneriksaan
program
BU KA
perencanaan yang dibuat oleh SKPD-SKPD dengan baik dan benar serta dapat dipertanggungjawabkan dan bermanfaat.
2. Agar diadakan pelatihan kantor sendiri dimana pelatihan ini berguna bagi
TE R
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang ditempatkan di Inspektorat
AS
Daerah Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dengan pelatihan kantor sendiri diharapkan dapat membekali para CPNS untuk dapat mernahami
SI T
tugas pokoknya dan mempersiapkan aparat pengawasan yang memiliki
IV ER
kompetensi yang handal dalam me1aksanakan tugasnya kedepan. 3. Agar Kepala Inspektorat Daerah Propinsi Kepulauan Bangka Belitung
N
hendaknya dapat berkoordinasi dalam penempatan Calon Pegawai Negeri
U
Sipil (CPNS) yang akan ditugaskan pada Inspektorat Daerah dengan Badan Kepegawaian Daerah Propinsi Kepulauan Bangka Belitung agar penempatan CPNS pada Inspektorat Daerah memang sesuai dengan disipIin ilmu yang dibutuhkan. 4. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengawasi vanabel lain yang belum termasuk dalam penelitian inL PeneIiti menduga bahwa mutu hasH pemeriksaan reguler tidak hanya dipengaruhi oleh kompetensi aparat
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
104 13/40926.pdf pengawasan saja, namun dipengaruhi juga faktor-faktor lain yaitu kebijakan Pemerintah Daerah Propinsi KepuJauan Bangka Belitung. Selain itu diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengambil unit anaJisis lain yang dijadikan sebagai populasi peneliti yang berbeda dan cakupannya lebih
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU KA
luas dan tidak hanya bertumpu pada lnspektorat Daerah saja.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
105 13/40926.pdf
DAFTAR PUSTAKA
Dirhana. (2002). Lembaga Pengawasan Pemerinlah Sebagai Penagkal Korupsi. Wacana KineIja, Vol 5 Nomor 3 Departemen Dalam Negeri. (1999). Himpunan Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia No. 22: Pemer/ntah Daerah. Jakarta: Departemen Dalam Negeri. Departemen Dalam Negeri. (2004). Himpunan Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia No. 33: Pembagian Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Jakarta: Departemen Dalam Negeri.
BU KA
Departemen Dalam Negeri. (2003). Himpunan Peraturan Perundang-undangan: Undang Undang Republik Indonesia No. 20: SistemPendidikan NasionaI. Bandung: Fokus Media.
TE R
Husnan, S dan Heidjrachman. (2002). Management Personalia. Edisi keempat. Yogyakarta:BPFE.
AS
Irawan, P. (2005). Metode Penelitian Administrasi. Edisi Kesatu, Cetakan Kedua. Jakarta: Universitas Terbuka.
SI T
Ikatan Akuntansi Indonesia. (2001). Paradigma Baru Pro/esi Akuntansi Memasuki Milenium Keliga. Buku kedua, cetakan Pertama. Jakarta: IAI.
IV ER
Ikatan Akuntansi Indonesia. Standar Profosional Akuntansi Publik. Jakarta:
U
N
Inspektorat Jendral Departemen Dalam Negeri. (2001). Himpunan Perundang undangan: Peraturan Pemerintah Nomor 20: Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pernerinlah Daerah. Jakarta: lnspektorat JendraI Departemen Dalam Negeri, Departemen Dalam Negeri. Inspektorat Jendral Departemen Dalam Negeri. (2008). Himpunan Perundang undangan: Peraturan Pemerintah Nomor 5: Tata Cara Pengawasan Umum Alas Jalannya Pemerinlah Daerah. Jakarta: Inspektorat Jendral Departemen Dalam Negeri, Departemen Dalam Negeri. Inspektorat Jendral Departemen Dalam Negeri. (2008). Himpunan Perundang undangan: Peraluran Pemerinlah Nomor 41: Perubahan NomenkIalur Bawasda Menjadi Inspektorat Daerah. Jakarta: lnspektorat Jendral Departemen Dalam Negeri, Departemen Dalam Negeri.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
106 13/40926.pdf Inspektorat Jendral Departemen Dalam Negeri. (2007). Himpunan Perundang undangan: Peraturan Pemerintah Nomor 23: Tata Cara PenglIWasan Atas Penyelenggara Pemerintah Daerah. Jakarta: Inspektorat Jendral Departemen Dalam Negeri, Departemen Dalam Negeri. Jhon M, Y dan Setiawan Dwi. (2009). Kiat Memahami Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah di Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Moekiyat. (1993). Evaluasi Pelatihan. Bandung: Mandar Maju. Mardiasmo. (2002). Akuntansi Sektor Publik. Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi Offset.
BU KA
Malayu, Hasibuan S P. (2002). Managemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi, Jakarta: Bumi Aksara. Malo, Manasse. (2003). Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Universitas Terbuka.
TE
R
Moeheriono. (2009). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Indonesia: Ghalia Pratisto, AriC. (2009). Statistik Menjadi Rumah dengan SPSSVersi 17. Jakarta: Eka Media Komputindo.
AS
Pamuji, S. (1994). Profesionalisme Aparatur Negara Dalam Meningkatkan Pelayanan Publik. Widya Praja Nomor 19 Tabun Ketiga. Jakarta: lIP.
SI T
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Nomor 20. Tabun (2001). Tentang Pembinaan dan PenglIWasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
ER
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Nomor 5. Tabun (2008). Tentang Tata Cara PenglIWasan Umum Atas Jelannya Pemerintah Daerah.
N
IV
Peraturan Pemerintab Republik Indonesia. Nomor 41. Tabun (2008). Tentang Perubahan Normakultur oori BIIWasda Menjadi Inspektorat Daerah.
U
Peraturan Menteri Dalam Negeri, Nomor 23. Tabun (2007). Tentang Tata Cara PenglIWasan Atas Penyelenggara Pemerintah Daerah. Peraturan Tentang Kepala Bangka BeIitung, Nomor 64. Tabun (2008). Tentang Uraian Tugas Inspektorat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. PPA - STAN. (1985). Pemeriksaan Intern. Jakarta: Lembaga Penerbit STAN
R Greer, Charles. (2001). Strategi Human Resource Management A General Managerial Approach. Secard Edition. Prentice Hall. New Jersey: Seddle Rever. Singarimbun, Masri. (1991). Metode Penelitian dan Survey. Jakarta: Pustaka.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
107 13/40926.pdf Supriyono dan Hrujono Yusuf. (1990). Pemeriksaan Managemen dan Pengawasan Pemerintahan Indonesia. Yogyakarta: BPFE. Sujamto. (1994). Aspek-aspek Pengawasan di Indonesia. Jakarta: Suier Grafika. Sumaljo. (2001). Menyikapi Fungsi Pengwasan dan Teman. Cetakan Pertama. Jakarta: Laksamana Mandiri. Syafitri Harahap, Sofyan. (2001). Sistem Pengawasan Management. Jakarta: Pustaka Quantum. Soetedjo. (2003). Profesionalisme Auditor Intern Pemerintah dan Tantangannya Mengkadang. Jakarta: Tanpa Penerbit.
BU KA
Sugino. (2007). Metode Peneliti Administrasi. Cetakan Kelima. Jakarta: Alfa Beta. Siagian, Sondang P. (1999). Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta: Bunga Aksara.
TE R
Tugiman, Hiro. (1997). Standar Profesional Audit Internal. Yogyakarta: Kanisius.
AS
Undang - Undang Republik Indonesia. Nomor 22 Tabun. (1999). Tentang Pemerintah Daerah.
SI T
Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tabun. (1999). Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
IV ER
Undang - Undang Republik Indonesia. Nomor 20 Tabun, (2003). Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
N
Undang - Undang Republik Indonesia. Nomor 5 Tabun. (1974). Tentang Pokok Pokok Pemerintah Daerah.
U
Warsanto, IG. (1985). Dasar-dasar Management Personalia. Jakarta: Dian Pustaka. Yani, Irsan. (1985). Petunjuk Pemeriksaan Operasiona. Pusat Pengembangan Akuntansi STAN. Jakarta:
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
13/40926.pdf
Kuisioner Penelitian
Pengaruh Kompetensi Aparat Pengawas Terhadap Mutu Hasil
TE
R
BU KA
Pemeriksaan Reguler Inspektorat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Disusun oleh :
AS
Yulizar Adnan
U
N
IV
ER
SI T
Nim.015551488
Program Studi Magister Administrasi Publik
Universitas Terbuka
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
13/40926.pdf April2010
PangkalPinang, Kepada
Yth. Bapak / Ibu / sdr / i Oi tempat Oengan hormat, Sehubungan dengan tugas akhir studi saya pada program pascasarjana magister administrasi publik pada universitas terbuka, saya
bermaksud
menyusun
tests
yang
berjudul
:
Pengaruh
Kompetensi Aparat Pengawas terhadap Mutu Pemeriksaan Reguler
BU KA
Inspektorat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Adapun kuisioner ini saya ajukan sebagai salah satu alat bantu dalam menyelesaikan tesis ini. Untuk itu mohon kiranya bapak
TE
R
/ ibu berkenan mengisi atau memberi jawaban atas pernyataan / pertanyaan yang diajukan. Pernyataan / pertanyaan yang diajukan
AS
sepenuhnya hanya untuk tujuan ilmiah dan tidak berpengaruh terhadap keduduk.an atau kepentingan bapak / ibu.
SI T
Saya menyadari sepenuhnya bahwa kehadiran kuisioner ini sedikit banyak akan mengganggu aktivitas bapak / ibu, namun
ER
dengan segala kerendahan hati, saya memohon kiranya bapak / ibu
IV
berkenan untuk meluangkan waktunya untuk mengisi kuisioner ini.
N
Oemikian
agar
maklum
dan
atas
U
kerjasama yang balk, "Saya ucapkan terlma kasih.
Hormat saya
H. Yulizar Adnan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
perhatian
dan
13/40926.pdf Pendidikan
No.
1.
Pemyataan
Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tdk setuju
Sangat tdk setuju
(5)
(4)
(3)
(2)
(1)
Bagaimana pendapat sdr, apabila persyaratan untuk mendapat sertifikasi auditor jenjang ditentukan oleh pendidikan.
!
-, .....
Pendidikan non formal yang aparat diikuti o!eh
BU KA
2.
pengawasan akan membantu dalam menambah wawasan dan pengetahuan aparat
R
pengawasan. pendidikan
N
IV
ER
SI T
AS
Latar akan berpengaruh terhadap pola pikir dan peri!aku.
U
3.
TE
_.._....
belakang
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
13/40926.pdf
Pengalaman Sangat setuju
Pernyataan
No.
(5)
1.
lamanya
bekerja
pada
kantor
Inspektorat
Daerah
akan
dapat
Setuju (4)
Ragu-ragu
Tdksetuju
Sanga! !dk se!uju
(3)
(2)
(1)
mengenal
organisasi inspektorat daerah secara lebih dekat. Berbagai
macam pemeriksaan
pengalaman pada daerah
kantor
inspektorat
akan
menjadikan memili~i
pemeriksaan
BU KA
2.
cara
berfikir yang lebih terperincl. kerja se bagai
R
Pengalaman
TE
auditor di tempat lain akan mempengaruhi kemampuan mendeteksi, memahami dan
AS
mencari penyebab kesalahan
N
IV
ER
SI T
secara akurat.
U
3.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
13/40926.pdf
Pelatihan No.
1.
Pernyataan
Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tdk setuju
Sangat tdk setuju
(5)
(4)
(3)
(2)
(1)
Berbagai pelatihan audit
yang diikuti
pernah merupakan tindakan untuk
,
meningkatkan pengeta hua n
dan keterampilan untuk
Lamanya waktu pelatihan
audit akan banyak menyerap materi untuk menambah
I
BU KA
r
melakukan pemeriksaan.
!
Materi apabila
audit
pelatihan dengan
sesuai audit pemerintah
standar maka dapat mempermudah I pelaksanaan pemeriksaan.
I
U
N
IV ER
SI T
AS
i
TE R
r
kemampuan pemeriksllan.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
, ;
,
13/40926.pdf Perencanaan Pemeriksaan Pernyataan
No.
1.
Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
(5)
(4)
(3)
Tdk setuju (2)
Dalam setiap pengawasan penentuan
pemeriksaan.
ruang lingkup pemeriksaan sangat di perlukan.
2.
Dalam
setiap
pengawasan seorang
pemeriksaan.
pemeriksa horus berpatokan kerja
,
pengawas.
I,
penugasan
Setiap
seorang
pemeriksaan,
pemeriksa harus mengetahui
R
jenis pemeriksaan yang akan _-----_....
-
N
IV
ER
SI T
AS
---- .............
TE
dilakukan.
U
3.
BU KA
program
pada
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
Sangat tdk setuju (1)
13/40926.pdf
Pelaksanaan Pemeriksaan Pernyataan
No.•
1.
i !
Ragu-ragu
Tdk setuju
Sangat tdk setuJu
(5)
(4)
(3)
(2)
(1)
I Seorang
pemeriksaan. -.....
-~~.~.----
..
U
N
IV ER
i
!
!
TE R
Dalam melakul
pemeriksaan, seorang
pemeriksa harus membuat
catatan dari data - data yang
dikumpulkan secara
sistematis yang dituangl
kerja
dalam kertas
3.
BU KA
pemeriksa harus bukti ,dapat menemukan pengawasan yang ,cukup,
kompeten , dan releva·n.
AS
2.
Setuju
SI T
-_..
Seorang pemeriksa harus mengetahui sistem pemeriksaan yang sedang dilaksanakannya dan apakah sistem tersebut berfungsi yang sebagaimana diharapkan.
Sangat setuju
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
! ,
13/40926.pdf Peiaporan Pemyataao
No.
1.
Sistem
pelaporan
Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tdk setuju
Sangat tdle setuju
(5)
(4)
(3)
(2)
(1)
yang
dibuat oleh setiap pemeriksa harus sesuai dengan norma pelapor,
menyusun
setiap
hasil pemeriksaan, seorang pemeriksa harus berdasarkan dengan
norma
-
norma
pelapor. Laporan hasil pemeriksaan yang
BU KA
2.
!
dibuat , harus dengan femuan
telah
konsisten
pemeriksaan. Rekomendasi
yang
dibuat
R
3.
SKPD
pimpinan
bagi
untuk
melakukan
AS
pedoman
TE
oleh pemeriksa merupakan
Setiap
hasil
laporan
pemeriksaan
harus
dibuat
ER
secara tertulis dan dan paling
/ lambat 15 (lima belas) hasH
N
tugas pemeriksaan.
IV
kerja setelah melaksanakan
U
4.
SI T
! tindakan perbalkan.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
13/40926.pdf Data uji coba Dimensi Pendidikan (Xl)
1
2
3
Skor
1
5
5
5
15
2
4
4
5
13
3
5
5
5
15
4
4
4
4
12
5
4
4
4
12
6
5
5
4
14
7
5
4
2
8
5
5
5
-9
4
4
4
5
5
11
5
5
4
13 13
14
4
5
13
5
5
4
14
4
5
5
14
5
5
5
15
4
5
5
14
5
4
15
4
5
5
16
4
17
IV N U
10
4
22
........
4
5
21 ~.
15
13
SI T
ER
..
12 ~
5
i
4
20
-- .........
15
2
19
15
5
12
18
'--
11
-
BU KA
10
!
R
..
Butlr
AS
-~
no Responden
TE
4
---~--
4
5
i
..
14
5
4
5
4
5
2
12
_4
4
12
13 .-----
14
23
5
24
4
25
5
4
3
12
26
5
5
5
15
27
5
5
5
15
28
5
5
5
15
29
5
5
5
15
30
5
5
5
15
31
2
4
4
10
139
143
135
~-----
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
-..
I
13/40926.pdf
Data uJi coba Dimensl Pengalaman (X2)
no
~
Responden
1
2
:;
skor
1
5
5
5
15
2 :;
4
5
4
13
I
5
5
5
15
i
4
4
4
4
12
5
4
4
4
12
5
5
4
14
6
I
7 8 I
9 10
i----..
14
5
i
5
5
15
4
12
5
15
5
15
4
5
13 _ _
4
5
4
4
12
5
5
15
4
14
4
4
5
5
5
15
5
5
AS
4 5
SI T
I
5 ,
,
14
-
5
5
5
15
5
5
4
14
4
4
4
,
12
20
5
4
5
i
14
21
4
17
18
19
IV ER
N
5
14 16
U
5
4 I
13
-
,
5
11
12
,
4
BU KA
I
Butir
TE R
I
i
22
5
..4 5
4
12
4
14
23
4
4
4
12
24
4
4
4
12
25
5
5
5
15
26
4
4
4
12
27
5
5
5
15
28
5
5
5
15
29
5
5
5
15
30
5
5
5
15
31
4
4
5
142
142
141
-~
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
i
,
13
i
13/40926.pdf
Data uji coba Dlmensl Pelatihan (X3)
Butlr
no Responden
1
2
3
skor
1
5
2
5
12
2
5
2
4
11
5
5
15
5
4
4
3
4
11
5
4
2
4
10
6
5
5
4
14
7
5
3
5
13
5
14
4
12
4 .. f------.
10 11
5
5
12
4
5
13
4
,
16
12 ..
4
14
4
14
4
13
5
5
4
5
4
5
14
4
5
14
4
5
4
4
!
21
4
4
4
12
5
4
5
14
23
5
4
4
13
24
4
4
4
12
25
5
3
5
13
26
5
4
4
13
27
5
5
5
15
28
5
5
5
15
29
5
5
5
15
30
5
5
5
15
31
4
5
4
13
__
5
_-+_5_
.
I
146
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
:
•
1
128
!
~.--
5
IV ER N U
I
..
4
20
22.
_
,
13
19
,
18
II
:
4
SI T
17
:
5
AS
15
I I
5
5
14
5
4
-··~I--··
.~ 15 '
5
TE R
~
5
!
4-l--~· 5 5
9
,
!
BU KA
3
8
I----c
,
139
I ,
14
"---"-~I
I
13 ..
~
,
!
!
13/40926.pdf
Data uji coba Variabel Mutu Hasil Pemeriksaan (V) Butir
No
skor
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
50
2
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
48
3
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
48
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
4
42
S
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
6
4
4
4
5
5
5
4
4
4
4
43
7
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
48
8
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
49
9
-4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
47
10
5
5
5
4
5
5
4
5
5
4
47
11
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
50
12
4
5
4
5
4
5
5
4
4
5
45
13
4
4
4
4
4
5
5
5
5
4
44
14
5
4
5
4
5
5
4
5
5
47
TE
R
BU KA
1
Responden
5
..
4
4
4
4
4
4
4
5
4
16
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
46
17
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
48
4
4
4
5
4
4
5
5
43
5
5
5
5
5
5
5
5
50
4
4
19
5
5
20
4
21
4
ER
18
SI T
1
AS
15
,,
'"
5
5
5
5
4
5
4
4
45
4
5
4
4
5
5
5
5
4
45
5
5
5
5
4
4
5
5
5
48
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
47
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
43
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
50
26
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
47
27
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
50
28
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
50
29
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
50
30
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
50
31
4
5
4
5
4
5
5
4
4
5
45
141
139
143
140
147
150
145
148
147
145
IV
4
24 2S
U
23
5
N
22
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
13/40926.pdf
UJi Validitas Dimensi Pendidikan Correlations ComIIalions
Pearson Correlation Sig. (2-taUed)
.033
31
.006 31
.859 31
.482(",)
1
.422(")
.802{")
.006 31
31
.018 31
31
.033
,422(")
1
,859 31
.018 31
31
31
.697('"')
.802(")
.695('"')
1
Pearson Correlation Sig. (2-talled)
, ,
N
Pearson Correration
SkOf
.
Sig. (2-tailed)
N
-
Skor
.482(",)
N Pertanyaan 3
Pertanyaan 3
1
N Pertanyaan 2
Pertanyaan 2
PeI1anyaan 1 PeatSOn Correlation 519. (24ailed)
.000 31
.697("")
--.~ 31
~
.695(",)
":'O
BU KA
I Pertanyaan 1
.000 31
!
-
31
TE R
CorrelailOn IS Significant at the 0.01 level (2 t_iled}, • Correlation Is significant at Ihe 0.05 level (2-tailed}.
.000 31
Uji Validitas Dimensi Penglliaman
AS
Correlations
Correlations
IV ER
Pertanyaan 2
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed}
N Peamon
Correlation Sig. (2-lailed)
Pearson Correlation Sig. (2-tollOO)
U
Pertanyaan 3
N
N
N SkOf
Pearson Correlation Sig. (24ailed}
Pert_ny.an 1
Pert_nyaan 2
PeI1anyaan 3
1
.735('")
.542(°,,)
.000 31
.002
31
31
.735(",,)
1
• .411(')
.849(°,)
.000 31
31
.022 31
~ 31
.542("')
.411(")
1
.775('"')
.002 31
.022
.
31
31
.901(",,)
.649("")
.775("')
SI T
I Pertanyaan 1
31
I
.000
N.
31 1I
- Correlation IS Significant at the 0.01 level (2-1alled}. ° Correlation Is significant at the 0.05 level (2-talled}.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
.000 : 31
skor
.901(,",)
@
>.;...
~ 3t 1
.000 31
!
31
.
13/40926.pdf
Uji Validitas DimeJllli PelatihaJl. Correlations Correlations
I
Pertanva_" 1
PertaO}'!lan 2
Pertanvaan 3
1
.423(",)
.564("')
.817("')
.000
~
95
.000 95
95
95
.423("')
1
,475("')
.816('")
Pearson Correlation Sig. (2-talled) N
Pertanyaan 2
Pert.nysao 3
Pearson Correlation Sig. (2·tslled)
.000
N Pearson , , Correlation Sig. (2·t.iled) N
stor
15
c:oog;
95
95
95
.564("')
.475("')
1
.794{",)
.000 95
.000
95
95
~ 95
.817(,,·)
.818("')
.794(",)
1
.000 95
.000
.000
95.
SIgnificant at the 0.01 level (2-t8l!ed).
U
N
IV ER
SI T
AS
Correlation
N
skor
95
TE R
-
Pearson COll't!lation 819. (2'lalled)
.000
BU KA
Pertanyaan 1
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
95.
95
13/40926.pdf
Uji Validitas Variabel Mutu Basil Pemerlksaan Correlations Correlations
skor Pearson Correlation
.671(,",)
Sig. (2-lailed)
.000
N Pertanyaan 2
Pearson Correlation
.563('"')
Sig. (Hailed)
.001
N Pertany.an 3
31
Pearson Correlallon
.679(,",)
Sig. (2-tdiled)
000
N Pertany.an ..
31
Pearson Correlation
.527(,",)
@
Sig.,(2-tailed)
-
Pert.ny.an 8
N
31
.581('"') ~-
........\
~.
31
.681(,,")
§; 31
Pearson Correlation
IV ER
Pertanyaan 9
~f
TE R
Pertanyaan 7
Sig. (2·talled) N Pearson COfrelation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig, (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-Ialled)
31 .690{'"')
AS
Pertanyoon 6
N Pearson Correlation
SI T
Pert.nyoan 5
Sig. (2-tailed)
N Pearson Correlation Sig. (2·lalled)
N
Pert.nyaa. 10
N Pearson Correlation Sig. (2-talled)
31
N
31
U
skor
ti:
31
BU KA
Pert.nyaan 1
- Correlation is significant at Ihe 0.01 level (2-IalIed) , • Correlatlon is significant at the O.OStevel (2-lailed).
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
13/40926.pdf
Uji Reliabilitas Dimensi Pelatihan
Reliability Warnings The space saver method is used. That Is, the covaliance matrix Is not calcutated or used In the analysis.
Case Processing Summary N Cases
V.lid Excluded
Total
%
31
29.5
74
70.5
105
100.0
• l,stw,se deletion based on all vanables In the procedure.
Cronbach'S
Alpha
N of He!\,!s
(' .760')
3
Reliability
AS
Warnings
TE R
Uji Reliabilitas Mutu Hasi! Pemeriksaan
BU KA
Reliability Statistics
Summary
IV ER
Case Proce.slng
SI T
Tile space saver method is used. That is. the covariance matrix is not calculated or
N
Valid Excluded (a)
Total
N
Cases
%
31
29.5
74
70.5
105
100.0
U
a Ustwlse deletKln based on all valiables In the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
/
.634)
N of lIems
10
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
used in the analySiS.
13/40926.pdf
Uji Reliabilitas Dimensi Pendidlkan
Reliability Warnings The space saver method Is used. TllaIls,llIe covariance matrix 1$ not ""'CIlIated or
used In the analysis.
Cas. Processing Summary
N Cases
Valid Excluded
(al Tolal
% 31
29.5
74
70.5
105
100.0
• UslWlse deletIon based on aU vanables In Ihe procedure.
KA
Reliability Statistics Cronbach's
BU
N of Hems
.799j
3
, ''r
Uji Reliabilitas Dimensi Pengaiaman
ER SI TA
Warnings
S
Reliability
R
r
TE
Alpha
The space saver method is used. That is. the covariance matrix is not ealeulated Of
Case Processing Summary
N
31
U
IV
N
Valid Excluded
Cases
Total
I
I
74,
%
29.5 70.5
I
105 ;
100.0 a Ustwise deletion based on all valiables In the procedure. ReliabilitySlatistlc$ Cronbach's Alpha
( .7941
N of Hems
3
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
used in Ihe analysis.
13/40926.pdf
Frequency Table Pendldikllln
Frequency
6,5 3,2 19.4 16.1 19.4 35.5 100.0
2 1 6 5 6 11 31
Total
~
i
~
~I
12 13 14 15
12 '
Total
31 \
Cumulative '. Valid Percent
Percent
29.0 9.7 22.6 38.7 100.0
;1
10 11 12 13 14 15
3,2 6.5 lS.1 25.8 25.6 22.6 : 100.0 i
IV ER
5!
Percent
•I
;1
7 i 31 :
3.21 6.5 16.1 : 25.8 i 25.8 ! 22.6: 100.0
U
N
Total
I
Valid Percent '
SI T
, FreQuency:
AS
,
i
1
29.0 9,7 22.6 : 36.7 100.0 i
Pengalaman
Valid
6.5 9.7 29.0 45.2 64.5 100.0
'" Pelatihan
Frequency Valid
6.5 3.2 19.4 16.1 19.4 35.5 100.0
BU KA
10 11 12 13 14 15
Cumutallve Percent
Valid Percent
i
Percent 29.0 38.7 61.3 100.0
TE R
Valid
Percent
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
I
Cumwative Percent
3.2 9.7 25.8 SLe 77.4 100.0
13/40926.pdf Mutu Hasll Pernertksaan Cumulative
Frequency Varid
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Percent 3.2 3.2 3.2 9.7
1 1 1 3 1 4 1 5 5 1 , 8
Total
~.2
9.7 3.2 12.9 3.2 16.1 16.1 3.2 25.8 100.0
3.2
.
Percent
3.2 3.2
12.9 3.2 16.1 16.1 3.2 25.8 100.0
3.2
6.5 9.7 19.4 22.6 35.5 38.7 54.8 71.0 74.2 100.0
U
N
IV ER
SI T
AS
TE R
BU KA
31' i
Valid Percent
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
13/40926.pdf
Statistik Deskriptif Data Frequencies
Statistics
Pelatlhan
Valid
N
Missing Mean SId. Error of Mean Median Mode SId. Deviation
Variance Skewness
, ,
SId. Error of Skewness Kurtosis Std. Error 01 Kurtosis Range
MInimum Maximum
.,.st.
AS SI T
SO
TIle smallest value .s shown
U
N
a Multiple mod.s
IV ER
10 20 25 30 40 50 60 70 75 80
PercenUles
31 0 13.71 .228 14.00 15 1.270 1.613 -.350 .421 -1.568 .821 3 12 15 425 12.00 12.00 12.00 12.60 13.SO 14,00 14.20 15.00 15.00 15.00 15.00
TE R
Sum
31 0 13.45 .278 14.00 15 1.546 2.389 -.714 .421 -.396 .821 5 10 15 417 11.20 12.00 12,00 12.60 13.00 14.00 14.00 15.00 15.00.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
15,00 15.00
I
Pengalaman
BU KA
Pendidi""n
31 0 13.32 .243 13.00 13(0) 1.351 1.826 -.550 ,421 -.240 .821 5 10 15 413 11.20 12.00 12.00 13.00 13.00 13.00 14,00 14.00 14.00 15.00 15.00
MutuHasii Pemetlksaan
31 0 46.65 .530 47.00 50 2.950 8.703 -.594 ,421 -.583 .821 10 40 50 1446 42.20 43.40 45.00 45.00 46.80 47.00 48.00 48.40 SO.OO SO.OO 50.00
13/40926.pdf
Analisis Regresi X1-Y Variables
Model
1
EnteredlR"mo~(b}
Variables Removed
Variables Entered
MetI10d
Enter
Pendidikan(a)
.. All request'ld variables entered,
b Dependent Variable: Mutu Has;1 Pemeriksaan
Model Summary(li)
, Adjusted R
1
,
R
Std, Error of l!le Estimate
uate ,178
.453(a) .
2,675
KA
FI
Model
BU
a Predictors: (Constant), P b Dependent Variable: Motu
Regression Residual Total
Pradictors; (Constant),
6
Sum 01
,
S~uares
.
I Mean Square
df
53573 207,523 261.0971
1
53.573 ],156
29
F 7.487
Sig, ,01O(a)
TA S
Model 1
TE R
ANOYA(b)
30
" Pend,d",an
SI
b Dependent Variable: MUIU Hasil Pemeriksaan
ER
Coefficients(,,)
Unstandard'lZed Coefficients --, (Constant)
Pendidikan
,865
B 35,016
U N
1
IV
Model
I
Standardized Coefficients
Std, 'Error
! I
t r-_Sig•__ .,._-
Beta
4.277 ,316
,453
8,186 2,736
.000 ,010
a Dependerfl Varta)JIe, Mutu Hasll Pemenksaan
Residuals Slatlstics(s) Minln'lum Predicted Value
M!,,
47,98 43,66 Residual -0.119 4.610 Std, PrediCled Value -2,233 1.002 Std. Residual ·2,288 1.123 . a Dependent Van!!!*.:). Mutu HaSH Pemer1ksaan
Mean 46,65 ,000
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
.000 ,000
Std, Deviation
1,336 Ul30 1,000 .983
N
31 31 31 31
13/40926.pdf
Analisis Regresi X2-Y Variables EnlerediRemoved(tl)
I
Variables Variables Entered Removed ' Method I pengalaman Enter • i (a) a All requested variables entered. b Dependent Variable: "lulu HasH Pemeriksaan Model 1
Model $ummary(b)
I Std. Error o! I
I
tile Estimate 2.703
KA
t.
Regressio n Residual
df
4S.229
211. e67 261.097
Total
Mean Square
1
l
R
Sumo! SQuares
49.229
TE
1
I
29 30
F.
Sig.
6.738
.015(a)
7.300
S
Model
BU
AHOVA(b)
ER SI TA
a Pred,ctors. (Constant). pengalaman b Dependent Variable: Mutu Hasif Pemeriksaan
CoefflCients(a)
Unstandardited CoefflClents
.
B 32.817
(Constant)
pengalam
N
1
IV
Model
.
Standardized
I
CoefflClen\s
i
Std. Error i
I i
Beta
5.349
1.009
.389
.434
I
t
Sia.
6.135 [
.000
2.696 I
.015
U
an a Dependent Venable. Mutu Hasfl Pemen1<saan
t
R~skl'\I81s
Statistics(a)
. Minimum
Predicted Value Residual Std. Predicted Value Std. Residual ~
44.92 -6.947 -1.346 -2.670
MaximUl)l 47.95 5.079 1.016 1.879
Mean
46.65 .000 .000 .000
Dependl>nt Vanable. Mutu Hasll Pemenksaan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
Std. DevIation
1.281 2.657 1.0Q0 ,
.983,1
N 31 31 31 31
13/40926.pdf
Analisls R.egresl X3-Y Variables EnrerediRemoved(b)
Mo<Je! 1
Variables
Variables
Erilered
Removed
I
Metho<J
.I
PeIaIihan(a) a An requested vanables enleriKl.
Enler
o Dependent Variable: Motu Hasll Pemeriksaan Model Si.lrnmary(6) Std. Error of the Estimate
MiustedR Square
R Square
.531(a) ( .282 I a Predictors: (Constant). Pelalttmtl
.258
2.542
KA
II
R
Model 1
BU
b Dependent Variable: MubJ Hasil Pemeril<saan
I
Sum of Squares
Regressio
df
I
1
73.728
n
Mean SQuare
TE
I
Residua!
29
Total
30
I,
11.4111
Sig.
.002(3)
6.451 i
ER SI TA
187.359 261.097. a Predictors: {Constant). Pelat'han
73.728
F
S
Model 1
R
ANOVA(b)
b Dependent Variable: Mutu Hasil Pemeriksaan
Coefficients!a)
,
Unstandarcfozed
(Constant )
N
·-8-
U
Model 1
Coefficients
IV
_..
Pelatihan
31 - 100
I ~td. Error 1 i
1.160 I
Standardized I CoefflCienl!'_ ; Beta
4.596
.343
I
t
.531
Sill·
6.783
.000
3.378
.002
a Dependent Vanable. Mutu Hasd Penleril<saan Residuals Slalistics{a)
Maximum
Minimum Predicted Value Residual Std. Predicted Value
42.79 -{l.431
I
48.59 4.669 1.241
-2.459 -2.530 1.9241 a Dependent Vanable. Motu Hasil Pemenksaan Std. ReSidual
Sid. Deviation
Mean
46.65 .000 .000 .000
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
1.568 2.499 1.000 !
.963
N 31 31 31 31
13/40926.pdf
Korelasi Correlations Correlalion$c
Pendidikan
I
Pearson Correlation
Pendidikan , penaalaman 1 .527(-)
Si9. (2-talled) 31 .527("') .002 31 .598(-)
S19. ~-tailed) N
Pearso~ Correlation
Sig. (2-lailed) N Correlation Mutu HasH Pemeriksaan Pearson , Sig. (2-talled) N
.000 31 .453(') ,010 ,
31
U
N
IV
ER SI TA
S
TE
R
•• Correlafion IS Sl9nrficant at1he 0.01 level (2-talled), • Correlation is signifICant at 1he 0.05 level (2-tailed).
i
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
31 .639(*') .000 31 .434(") 015 . 31
31 .531(-)
KA
Pelatihan
.598(") .000 31 .639(-) .000 31 1
.002 31 1
BU
pengalaman '
N '. Pearson Correlation
Pelalihar!
1
.002 31
Mut~n!;!;!n Pemen '\(.453(') -:010 -A<
l,f434(") , '1l'f5 ~ .531(",)
-:00'2 31 1 31 i
. .. ~
grasston
13/40926.pdf
Variables EnteredIRemoved"
lodel
Variables Entered Variabel Pelatihan, Variabel Pendidikan , Variabel P.llOgaiama n
Variables Removed
Melllod
Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Variabel Mutu Hasil Pemeriksaan
Model.Summary
R .564"
R Square .318
,Square
.Std. Error of lIle Estimate
KA
Adjusted R lodel
2.568
.242
Sum of Squares Regression Residual Tctal
Mean Square 27.688
df
83.065 178.031 261.097
3 27 30
6.594
F 4.199
Sig.
.015"
TA S
!odel
TE R
BU
a. Predictors: (Constant), Vanabel Pelatlhan, Vanabel Pend.d.kan • Valiabel Pengalaman
i
a. Pred.ctors: (Constant). Vanabel Pelat.han, Vanabel Pend.d.kan , Vanabel Pengalaman
ER
SI
b. Dependent Variable: Varia bel Mutu Hasll Pemeriksaan
Coefficients" Standardized Coefficients Beta
IV U N
lodel
Unstandardized Coefficients B Std. Error
(Constant) Variabel Pendklikan Variabel Pengalaman Variabel Pelatihan
28.143 .352 .266 .759
5,489 .389 .494 .492
.184 !
I
.115 . .348
1 t 5.127
.904 .539 1.543
Sig.
.000 .374 .594 .135
a. Dependent Vanable: Vanabel Mutu Hasll Pemenksaan
Page 1
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
13/40926.pdf
Charts Partial Regression Plot
Dependent Variable: Mutu Hasil Pemeriksaan 5.0 0
0 0 0
~
0
0
'l:
O
Cb
O.Q
0
'"
-
0 0
0
/l.
%>0
0
:oJ -2.5
:x:
-
0
::I : :I
0 -5.0
TA S
::iii
0
0
KA
"' '" E
2.5
BU
01
TE R
c:
0 0
0
-7.5..,
~
,
-2
SI
0
U N
IV
ER
Pendidikan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
I
2
4
13/40926.pdf
Partial Regression Plot
Oependent Variable: Mutu Hasil Pemeriksaan 5.0 00
0
0
~~ ..,
0
0
0
0
0
0
0
00
0.0
0
0
0
Q.
0
~ -2.5
0 00
0
:x:
0
... ::I ::I
0
TE R
:i!l -5.0
0
BU KA
C 2.5
«f «f
0
-7.5 I
I
-2
-1
I
AS
I
-3
0
U
N
IV ER
SI T
pengalaman
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
-.1
2
13/40926.pdf
Partial Regl'eS$lon Plot
Dependent Variable: Mutu Hasll Pemeriksaah 4
0
0 0
0
:l'"
0
... 0
-.:::
Q.
==
0
-2 0
=
-
0
0
0
0 0
o I -2
,
,
-1
0
TA S
, -3
TE R
0
-G
-8
0 0
::t: -4
:::E
0
0
0
<0
::I : :I
0 t)
KA
0
U N
IV
ER
SI
Pelatihan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
BU
2
C
0
I
,
1
2