41337.pdf
TUGAS AKHIR PROGRAM MAGISTER (TAPM)
MOTIVASI SPIRITUAL, BUDAYA KERJA DAN ETOS
KERJA SEBAGAI PREDIKTOR TERHADAP KEPUASAN
PEDAGANG MELALUI KUALITAS LAYANAN PEDAGANG
KAKI LIMA DI PASAR BADUNG - BALI
KA
....
-
....
R
BU
~
TA S
TE
~
TAPM Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
U
N
IV ER
SI
Gelar Magister Manajemen
Disusun Oleh :
I WAYAN CATRA VASA
NIM. 017095036
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS TERBUKA
JAKARTA
2013
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf LEMBAR PERSETUJUAN TAPM
Judul TAPM:
MOTIVASI SPIRITUAL, BUDAVA KERJA DAN ETOS KERJA SEBAGAl PREDIKTOR TERHADAP KEPUASAN PEDAGANG MELALUI KUALITAS LAVANAN PEDAGANG KAKI LIMA DI PASAR BADUNG - BALI.
..
TE R BU
.
Menyetujui :
SI TA S
Pernbirnbing I,
IV ER
- g;. = .:..r-
U
N
Dr, Ir.ChablullahWibisono. MM NIDN. 10115301
.
Dr. Fitri LukiastutL MM NIDN.0611126901
.~
"
\'
Pernbirnbing II,
Mengetahui,
Ketua Bidang Ilrnu/ Program Magister Mana'
~/
KA
: I Wayan Catra Vasa : 017095036 : Magister Manajernen
Penyusun TAPM NlM Program Studi Hari / Tanggal
,\.
-- ,,"
Pascasarjana
. "" ......... _~ 4.. ..:.:0
Maya Maria,SE,MM -\ " " ,••s,~\~ NIP.l97220501 199903 2 ~ ':'\
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
.Sc Ph.D .19520213 1985032001
41337.pdf
UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
PENGESAHAN
KA
Nama : I Wayan Catra Vasa NIM : 017095036 Program Studi : Magister Manajemen JudulTesis Motivasi Spiritual, Budaya Kerja DaD Etos Kerja Sebagai Prediktor Terhadap Kepuasao Pedagaog Melalui Kualitas Layaoao Pedagaog Kaki Lima Di Puar Badung - Bali.
Hariffanggal
TE
R
BU
Telah dipertahankan dihadapan Sidang Panitia Penguji Tesis Program PascasaIjana, Program Studi Magister Manajemen, Universitas Terbuka pada :
: 6-Juli - 2013 : 16.00 - 18.00
TA
S
Waktu
SI
Dan telah dinyatakan LULUS
Penguji AhIi
IV
: Dr. Ir~:~. MA
. . . . . . ~!ID -'
.
U
N
Ketua Komisi Penguji
ER
PANITIA PENGUJI TESIS
Pembimbing I
: Dr. Ir. Chablullab Wibisono,MM
-=- ;g:; .
...r-
Pembimbaing II .-\10 4ri'9\H/'"
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
.
41337.pdf
UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM PASCA SARJANA
BU
R
PERNYATAAN
KA
MAGISTER MANAJEMEN
TE
TAPM yang berjudul Motivasi Spiritual, Budaya Kerja dan Etos Kerja Sebagai
AS
Prediktor Terhadap Kepuasan Pedagang Melalui Kualitas Layanan Pedagang Kaki Lima di Pasar Badung - Bali, adalah hasil karya sendiri, dan seluruh sumber yang
SI T
dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan adanya penjiplakan (plagiatJ, maka saya bersedia
U
N
IV E
R
menerima sanksi akademik.
Batcln" 18 Juil 2013
Y<:ng Menyatukan
I WAYAN CATRA YASA !'4IM 017095036
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf
KATA PENGANTAR
Puji syukur angayubagia penulis panjatkan kehadiral Tuhan Yang Maha Esa, alas, rahmal, wara nugraha-Nya, sehingga penulis dapal menyelesaikan lesis yang berjudul
"Motivasi Spiritual, Budaya Kerja Dan
KA
Etos Kerja Sebagai Prediktor Terhadap Kepuasan Pedagang Melalui
BU
Kualilas Layanan Pedagang Kaki Lima di Pasar Badung - Bali".
R
Dalam proses penulisan tesis ini penulis memperoleh bantuan dan
TE
sumbangan pemikiran dari banyak pihak. Oleh karena itu, menjadi kewajiban
S
penulis untuk mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan yang
TA
setinggi-tingginya kepada yang terhormat:
Ph.D
ER
SI
I. Direktur Program Pascasarjana Universitas Terbuka, Ibu Suciati, M Sc.
N
IV
2. Kepala UPBJJ-UT Batam selaku penyelenggara Program Pascasarjana,
U
Bapak Paken Pandiangan, S.Si., M.Si. dan Bapak Eliaki Gulo, SE., MM selaku Penanggung jawab S2 UPBJJ-UT Batam, Singapura dan Malaysia.
3. Pembimbing penulisan tesis ini, Bapak DR. Chablullah Wibisono, MM selaku Pembimbing I, dan Ibu Dr. Filri Lukiastuti, MM selaku pembimbing II, yang telah banyak membantu dan memberikan waktu kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini serta memberikan petunjuk dan arahan yang sangat bermanfaat.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka iii
41337.pdf
4. Bapak Drs. I Nyoman Rasmen Adi, M.Si, Dosen Universitas Pendidikan Nasional Denpasar Bali beserta mahasiswanya yang telah membantu dalam pelaksaaan survey kuesioner penelitian tesis ini dan sekaligus pendalaman tentang metodologi dengan menggunakan SEM AMOS 20. 5. Seluruh Tutor Pengajar Program Magister Manajemen Universitas
R BU
penulis mengikuti kuliah pascasarjana.
KA
Terbuka yang telah memberikan pengetahuan yang bermanfaat selama
6. Bapak Dr. Agus Maulana, sebagai Pengllji ahli yang telah menguji dan
TE
memberikan masukan untuk penyempumaan tesis pada tanggal 06 Juli
TA S
2013.
7. Kedua orang tua penulis, isteri tercinta serta anak-anak yang telah
SI
memberikan dorongan moril secara tulus dan ikhlas.
ER
8. Rekan-rekan kuliah serta semua pihak lainnya yang tidak dapat penulis
IV
sebutkan satu per satu yang juga telah memberikan dukungan sehingga
U
N
dapat terselesaikannya studi dan tesis ini.
Demikian kata pengantar ini, kepada semua pihak yang pihak yang telah membantu menyelesaikan tesis ini, penulis ucapkan terima kasih, semoga Tuhan Yang Maha Esa memberi pahala berlipat kepada kita semua.
Batam,
Juli 2013
ttd
I Wayan CatraYasa
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka IV
41337.pdf
ABSTRAK
MOTIVASI SPIRITUAL, BUDAYA KERJA DAN ETOS KERJA
SEBAGAI PREDIKTOR TERHADAP KEPUASAN PEDAGANG
MELALUI KUALITAS LAYANAN PEDAGANG KAKI LIMA DI PASAR
BADUNG - BALI
OIeh:
I Wayan Catra Vasa
[email protected]
U
N
IV
ER SI
TA S
TE
R BU
KA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi spiritual, budaya kerja dan etos kerja terhadap kepuasan pelanggan melalui layanan vendor kualitas di pasar Badung, Provinsi Bali. Metode penelilian yang digunakan adalah survei adalah metode di mana responden adalah para PKL dengan jumlah responden sebanyak 200 orang dengan pengujian dilakukan dengan menggunakan model estimasi maksimum likelihood estimation (MLE) atau sebanyak 5-10 kali jumlah parameter dalam estimasi. Jumlah sampel yang diambil disesuaikan dengan model analisis yang digunakan model persamaan struktural (SEM). Dari hasil yang diperoleh pada pengaruh spiritual motivasi laten variabel kualitas pelayanan positif secara signifikan. Pengaruh budaya kerja terhadap kualitas variabel laten layanan berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap etos kerja laten variabel kualitas pelayanan positif secara signifikan. Sedangkan pengaruh motivasi spiritual terhadap variabel laten kepuasan pedagang positif yang signifikan, pengaruh budaya kerja terhadap kepuasan pedagang laten variabel dan signifikan berpengaruh positif terhadap kepuasan pedagang etos kerja adalah positif yang signifikan. Vji Square nilai Korelasi Beberapa determlnasi diperoleh untuk variabel kualitas layanan kali 100% = 0,476 x 100% = 47,6%. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kualitas pelayanan dipengaruhi oleh perubahan Motivasi Spiritual, Budaya Kerja dan Etika Kerja 47,6%. Sepenuhnya Kepuasan (PVAS) R2 = 0.608 maka jumlah determinasi= 0,608 x 100% = 60,8%. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa perubahan dipengaruhi oleh Full Kepuasan Motivasi Spiritual, Budaya Kerja, Etika Kerja, dan Quality of Service dengun 60,8%. Kata Kunci: Motivasi Spiritual, Budaya Kerja DaD Etos Kerja, Kualitas LayanaD, Kepuasan PedagaDg.
vi
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf
ABSTRACT
SPIRITUAL MOTIVATION, WORK CULTURE AND WORK ETHIC AS
A PREDICTOR OF SATISFACfION THROUGH QUALITY SERVICES
MERCHANT STREET VENDORS AT PASAR BADUNG-BALI
Oleh:
I Wayan Catra Vasa
[email protected]
U
N
IV
ER
SI TA
S
TE R
BU
KA
This study aims to determine the influence of spiritual motivation, work culture and work ethic towards customer satisfaction through quality service vendors in Badung market, Bali Province. The research method used was a survey is a method in which respondents are the street vendors by the number of respondents were 200 people with testing done by using a model estimation maximum likelihood estimation (MLE) or as much as 5-10 times the number of parameters in the estimation. The amount of sample taken adapted to the model of analysis used structural equation modeling (SEM). From the results obtained on the influence of spiritual motivation latent variable quality of service is significantly positive. Cultural influences working against latent variable quality of service is a significant and positive influence on work ethic latent variable quality of service is significantly positive. While the influence of spiritual motivation to the satisfaction latent variables significant positive merchants, cultural influences working against merchant satisfaction latent variable and significant positive effect on satisfaction traders work ethic is a significant positive. Test of determination Square Multiple Correlation values obtained for the variable quality of service times 100% = 0.476 x 100% = 47.6%. Thus it can be stated that the quality of services is affected by changes Spiritual Motivation, Work Culture and Work Ethics of 47.6%. Fully Satisfaction (PUAS) R2 = 0.608 then the amount of determination = 0.608 x 100% = 60.8%. Thus it can be stated that the changes are influenced by the Full Satisfaction Spiritual Motivation, Work Culture, Work Ethics, and Quality of Service by 60.8%. Kata Kunci: Spiritual Motivation, Work Culture And Work Ethic, Service Quality, Satisfaction OfMerchants.
VII
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf
DAFTAR lSI Halaman
Halaman Judul
I
Lembar Pengesahan
II
Kata Pengantar
III
Ringkasan
V
I
KA
Abstract
BU
Daftar lsi Daftar Tabel
TE
PENDAHULUAN
TA S
BABI
R
Daftar Gambar
VII VIII
x XII
I
Latar Belakang Masalah
I
B
Rllmusan Masalah
8
C
Batasan Masalah
0
Tujuan Penelitian
9
E
Kegunaan Penelitian
10
TlNJAUAN PUSTAKA
U
BABn
N
IV ER
SI
A
9
12
Kajian Teori
12
I
Konsep Motivasi
12
2
Konsep Budaya Kerja
18
3
Konsep Etos Kerja
20
4
Konsep Kualitas Layanan
24
5
Konsep Kepuasan Pelanggan
30
B
Kerangka Berfikir
33
C
Definisi Operasional
35
0
Penelitian Sebelumnya
39
A
Koleksi Perpustakaan Universitas TerbukaVIII
41337.pdf METODOLOGI PENELITIAN
41
Desain Penelitian
41
I
Variabel Peneljtian
41
2
Jenis Penelitian
42
Populasi dan Sampel
42
1
Populasi
42
2
Sampel
43
C
Instrumen Penelitian
44
D
Prosedur Pengwnpulan Data
46
E
Metode Analisis Data
F
UjiValiditas dan Reliabilitas
BAB III A
A
R BU
BABIV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
TE
B
KA
I
Objek Penelitian
47 59 73 73 73
Gambaran Umum Objek Penelitian
2
Gambaran Umwn ResIJonden Penelitian
75
Hasil Penelitian
75
ER SI
B
TA S
I
Evaillasi atas Asumsi-asumsi SEM terhadap Norrnalitas Data
76
2
Hasil Pengujian Analisis Faktor Konfinnatori (CFA)
82
3
Analisis Pengaruh dengan SEM
90
4
Analisis Pengujian Model Pengukuran dengan Parameter
95
N
IV
I
U
Lamda
6
Analisis Goodness of Fit
97 105-
7
Analisis Model Pengukuran dengan Detenninasi
106
8
Modifikasi Model
108
SIMPULAN DAN SARAN
113
A
Simpulan
113
B
Saran
117
5
BABV
Analisis Model Persamaan Struktural
DAFTAR PUSTAKA
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka ,x
41337.pdf
DAFTAR TABEL
,Tabel2.1 Tabel2.2 Tabel3.1 Tabel3.2 Tabel3.3 Tabel3.4
KA
Table 3.5
Tabel Definisi Operasional Variabel Penelitian Penelitian Terdahulu Bobot nilai jawaban responden Krieria penerimaan suatu model Koefisien corrected Item-Total Correlation untuk Item oertanyaan Variabel Motivasi Soiritua Corrected Item-Total Correlation Variabel Motivasi spiritual Koefisien Cronbach's untuk daftar pertanyaan Variable Motivasi Spiritual Koetisien corrected Item-Total Correlation untuk daftar pertanyaan Variable Budaya Keria Corrected Item-Total Correlation Variabel Budaya Kerja Koefisien Cronbach's untuk daftar pertanyaan Variable Budaya Keria Koefisien corrected Item-Total Correlation untuk daftar pertanyaan Variable Etos Keria Corrected Item-Total Correlation Variabel etos Keria Koefisien Cronbach's untuk daftar pertanyaan Variable Etos Keria Koefisien corrected Item-Total Correlation untuk Item Pertanyaan Variable Kualitas Layanan Corrected Item-Total Correlation Variabel Kualitas Layanan Koefisien Cronbach's untuk daftar pertanyaan Variable Kualitas Layanan Koetisien corrected Item-Total Correlation untuk Item Pertanyaan Variable Kepuasan Pedagang Corrected Item-Total Correlation Variabel Kepuasan Pedagang Koefisien Cronbach' s untuk daftar pertanyaan Variable Keouasan Pedagang Assesment of normality (Group number I) Variabel Motivasi Spiritual Assesment ofnorrnality (Group number I) Variabel Budaya KeIja Assesment of normality (Group number I) Variabel Etos KeIja Assesment of normality (Group number I) Variabel Kualitas Layanan
BU
Table 3.6 Table 3.7
Table 3.12 Table 3.13
N
Table 3.14
SI TA
Table 3.11
ER
Table 3.10
IV
Table 3.9
S
TE R
Table 3.8
U
Table 3.15 Table 3.16
Table 3.17 Tabe14.1 Tabel 4.2 Tabe14.3 Tabel4.4
x
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
Halaman 36 39 44 54 61 61 62 63 64 65 66 I
66 67 68 69 70 71
71 72 77 78 79 80
41337.pdf
Tabe14.11 Tabe14.12 Tabel4.13 Tabe14.14 Tabel4.l5 I
Tabel4.l6
Tabe14.17
I
81 83 83 84 85 86 86 87 88 89 89 95
96
98
U
N
Tabel4.18
KA
Tabel4.10
R BU
Tabel4.9
TE
Tabel4.8
TA S
Tabel4.7
ER SI
Tabel4.6
Assesment ofnomlality (Group number I) Variabel Kepuasan Pedagang Regression Weights (Group number -Default model) Indikator Motivasi Spiritual Standarized Regression Weights (Group numberDefault model) Indikator Motivasi Spiritual Regression Weights (Group number -Default model) Indikator Budaya KeIja Standarized Regression Weights (Group numberDefault model) Indikator Budaya Keria Regression Weights (Group number -Default model) Indikator Etos Kerja Standarized Regression Weights (Group numberDefault model) Indikator Etos Keria Regression Weights (Group number-Default model) Indikator KuaIitas Layanan Standarized Regression Weights (Group numberDefault model) Indikator Kualitas Layanan Regression Weights (Group number -Default model) Indikator Kepuasan Pedagang Standarized Regression Weights (Group numberDefault model) Indikator Kepuasan Pedagang Standarized Regression Weights (Lamda) Indikator Motivasi Spiritual, Budaya Kerja, Etos KeJja, Kualitas Layanan dan Kepuasan Pedagang Regression Weights (Lamda) Indikator Motivasi Spiritual, Budaya Kerja, Etas Kerja, Kualitas Layanan dan Kepuasan Pedagang Standarized Direct Effects (Group number I-Default Model) Motivasi Spiritual (KOM), Budaya KeJja (PROF), Etos Kerja (BUD), Kualitas Layanan (MOT) dan Kepuasan Pedagang (KIN) Regression Weights Motivasi Spiritual (KOM), Budaya Kerja (PROF), Etos Kerja (BUD), Kualitas Layanan (MOT) dan Kepuasan Pedagang (KIN) Standarized Regression Weights Motivasi Spiritual (KOM), Budaya Kerja (PROF), Etos Kerja (BUD), Kualitas Layanan (MOT) dan Kepuasan Pedagang (KIN) Evaluasi Goodness of Fit Square Multiple Correlations (Group number 1 Default Model) Modification Indices (Group number 1- Default model) Perbandingan Model Utama dengan HasH Modifikasi -I
IV
Tabel4.5
Tabe14.19
Tabel4.20
Tabel4.21 TabeI4.22 Tabe14.23 Tabe14.24
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
xi
98
98
105 106 108
Cj
41337.pdf
DAFTAR GAMBAR
Tabel Gambar2.1 Kerangka Berfikir Gambar 2.2 Model Konseptual Pengembangan Kerangka Berfikir Gambar 2.3 Indikator Motivasi Spiritual Gambar 2.4 Indikator Budaya Kerja Gambar2.5 Indikator Etos Kerja Gambar 2.6 Indikator Kualitas Layanan Gambar2.7 Indikator Kepuasan Pelanggan Gambar4.l Pasar Badung Bali (l) Pasar Badung Bali (2) Gambar4.3 Contirmatory Factor Analysis Variabel Motivasi Spiritual Gambar4.4 Confirmatory Factor Analysis Variabel Budaya Kerja I Gambar4.5 Confirmatory Factor Analvsis Variabel Etos Keria Gambar4.6 Confirmatory Factor Analysis Variabel Kualitas Layanan Gambar4.7 Confirmatory Factor Analysis Variabel Kepuasan Pedagang Gambar4.8 Model Hubungan Variabel Motivasi Spiritual, Budaya KeIja, Etos KeIja, Kualitas Layanan dan Kepuasan Pedagang Gambar4.9 Full Model Variabel Motivasi Spiritual, Budaya KeIja, Etas KeIja, Kualitas Layanan dan Kepuasan Pedagang Gambar4.10 Koefisien Regresi Model Variabel Motivasi Spiritual, Budaya KeIja, Etas KeIja, Kualitas Layanan dan Kepuasan Pedagang I Gambar 4.11 Model Modifikasi Variabel Motivasi Spiritual, Budaya KeIja, Etos KeIja, Kualitas Layanan dan Kepuasan Pedagang Koefisien Regresi Model Modifikasi Variabel I Gambar4.12 ~vasi Spiritual, Budaya Kerja, Etos Kerja, Kualitas Layanan dan Kepuasan Pedagang I
Halaman 34 34 37 37 38 38 39 73 74 83 84 86 87 89 91
93
94
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE
R
BU
KA
r""mb~'.2
I
xii
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
109
110
U
N IV
ER SI TA
S
TE
R
BU KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER SI
TA
S
TE
R BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER SI
TA
S
TE
R BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE
R
BU KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER SI
TA
S
TE
R BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER SI
TA
S
TE
R BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U N
IV
ER
SI TA S
TE
R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf
BABII
TINJA UAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Konsep Motivasi
KA
1.
BU
Setiap orang memiliki motivasi yang berbeda-beda untuk bekerja dengan lebih baik. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa keberhasilan seseorang dalam
TE
R
mencapai tujuannya banyak dibentuk oleh keadaan baik yang bersifat internal maupun eksternal yang semunya memberikan motivasi dalam dirinya. Peranan
SI TA S
motivasi dalam diri seseorang sangat penting, karena motivasi dapat diartikan berbeda oleh setiap orang sesuai dengan tempat dan keadaan dari masing-masing
ER
orang.
N IV
Sudah menjadi hal yang umum ketika orang menyebut motivasi diartikan sebagai motif untuk menunjukkan mengapa seseorang itu berbuat
U
sesuatu. Motif dan motivasi berkaitan erat dengan penghayatan suatu kebutuhan. Dalam arti motif sebagai daya upaya mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Berawal dari kata motif tersebut dapat ditarik persamaan bahwa keduanya menyatakan suatu kehendak yang melatar belakangi perbuatan. Muhibbin Syah (2002) berpendapat bahwa motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah. Motivasi dipandang sebagai suatu istilah umum yang menunjukkan kepada pengaturan tingkah laku individu di mana-mana kebutuhan atau dorongan dari dalam dan insentif dari
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
12
41337.pdf 13
lingkungan yang mendorong individu untuk memuaskan kebutuhannya atau untuk berusaha menuju tercapainya tujuan yang diharapkan. Dari keterangan tersebut dapat dikatakan bahwa motivasi adalah suatu dorongan yang menggerakkan seseorang untuk melakukan aktifitas. Seseorang tergerak untuk melakukan sesuatu itu karena berhubungan dengan kebutuhannya.
KA
Karena kebutuhan terhadap suatu obyek, seseorang termotivasi untuk berbuat dan
BU
bertindak guna memenuhi kebutuhan tersebut. Oleh sebab itu seseorang akan
R
termotivasi untuk melakukan sesuatu apabila terkait dengan kebutuhannya, jadi
TE
kebutuhan itu sebagai pendorong seeorang untuk melakukan suatu aktivitas.
SI TA S
Menurut Abraham Maslow dalam teori motivasi dan hasil riset yang berusaha menjelaskan tentang hubungan antara perilaku dan hasilnya. Teori-teori yang menyangkut motivasi dapat dikelompokkan dalam tiga kategori yaitu: Teori Kepuasan (content theory)
ER
a.
N IV
Teori kepuasan ini mendasarkan pada pendekatannya atas faktor-faktor
U
kebutuhan dan kepuasan individu yang menyebabkan bertindak dan berperilaku dengan cara tertentu.
b.
Teori Proses (process theory) Teori motivasi proses ini pada dasamya berusaha untuk menjawab pertanyaan bagaimana menguatkan, mengarahkan, memelihara dan menghentikan perilaku individu agar setiap individu bekerja giat sesuai dengan keinginan manajer (Rivai, 2003 :463).
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf 14
c.
Teori Hirarki Kebutuhan Teori ini menjelaskan bahwa manusia di tempat kerjanya dimotivasi oleh suatu keinginan untuk memuaskan sejumlah kebutuhan yang ada dalam diri seseorang. Teori ini didasarkan pada tiga asumsi dasar menurut Aa' d (2004:48) sebagai berikut: Kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hirarki, mulai dari hirarki
KA
I)
BU
kebutuhan yang paling dasar sampai pada kebutuhan yang paling
2)
TE R
kompleks atau yang paling tinggi tingkatannya. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan yang dapat mempengaruhi seseorang,
dimana
hanya kebutuhan
yang
belum
S
perilaku
TA
terpuaskan yang dapat menggerakkan perilaku, kebutuhan yang
Kebutuhan yang lebih tinggi berfungsi sebagai motivator apabila
ER
3)
SI
telah terpuaskan tidak akan berfungsi sebagai motivator.
IV
kebutuhan yang hierarkinya lebih rendah paling tidak telah
U
N
terpuaskan secara minimal.
Atas dasar asumsi tersebut, maka hirarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow tersusun sebagai berikut: a.
Kebutuhan Fisiologis (psychological needs) yaitu kebutuhan rnanusia yang paling dasar yang merupakan kebutuhan untuk dapat hidup, seperti rnakan, rninum, perurnahan, oksigen, tidur, dan lainnya.
b.
Kebutuhan rasa arnan (safety needs) yaitu apabila kebutuhan fisiologis relative sudah terpuaskan, rnaka rnuncullah kebutuhan kedua yaitu rasa arnan. Kebutuhan rasa arnan rneliputi keamanan akan perlindungan dari
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf
15
bahaya kecelakaan kerja, jaminan akan kelangsungan pekerjaannya dan jaminan hari tuanya pada saat mereka tidak lagi bekerja. c.
Kebutuhan sosial (social needs) yaitu jika kebutuhan fisiologis dan rasa aman telah terpuaskan secara minimal, maka akan muncul kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan akan rasa persahabatan, afiliasi dan interaksi
KA
yang lebih erat dengan orang lain. dalam organisasi akan berkaitan
BU
dengan kebutuhan akan adanya kelompok kerja yang kompak, supervise
d.
TE R
yang baik, rekreasi bersama dan lain sebagainya.
Kebutuhan penghargaan (esteem needs) yaitu meliputi kebutuhan
S
keinginan untuk dihormati, dihargai prestasinya, pengakuan atas
Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization needs) yaitu kebutuhan yang
paling
tinggi.
ER
e.
SI TA
kemampuan dan keahlian seseorang serta efektivitas kerja seseorang.
Aktualisasi
diri
berkatian
dengan
proses
IV
pengembangan akan potensi yang sesungguhnya dari seseorang.
U
N
kebutuhan untuk menunjukkan kemampuan, keahlian dan potensi yang dimiliki
seseorang.
Aktulisasi
diri ini merupakan proses yang
berlangsung tems menerus dan tidak akan pernah terpuaskan. Malahan kebutuhan
akan
meningkat
karena
aktualisasi akan
diri
saling
ada
kecenderungan
mengaktualisasikan
potensinya perilakunya.
Seseorang yang didominasi oleh kebutuhan akan aktualisasi diri senang akan tugas-tugas yang menantang keahlian dan kemampuannya.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf 16
I) Motivasi Spiritual Motivasi spiritual pada dasamya mengikuti dorongan yang timbul dari dalam individu untuk mengikuti bimbingan dalam rangka membina diri untuk bisa memecahkan masalah yang dihadapi sehingga mencapai aktualisasi diri. Dengan adanya motivasi spiritual akan mendorong seseorang mengikuti bimbingan dalam
KA
diri akan lebih meningkat menuju sebuah sebuah tercapainya tujuan. Bimbingan
BU
dalam motivasi spiritual adalah upaya membantu individu untuk terus berusaha
TE R
mengembangkan kemampuan diri dan kembali kepada jati diri yang sebenarnya dengan cara memberdayakan (empowering) yang telah dikaruniakan Tuhan
S
kepada dirinya.
TA
Pemahaman bahwa yang dimaksud motivasi spiritual adalah motivasi individu (seseorang) untuk
SI
yang mampu memberikan dorongan kepada
ER
melakukan proses pengembangan jatidiri dan memberikan arah atau tujuan yang
IV
telah ditentukan. Dalam teori motivasi dikatakan baik, apabila tujuan yang
U
N
diinginkan itu tidak baik. Sebagaimana dijelaskan bahwa motivasi selalu berkaitan dengan kebutuhan. Maslow mengklasifikasikan kebutuhan secara berurutan, menjadi lima bagian. Konsep kebutuhan Maslow dikenal dengan piramida kebutuhan. Motivasi terkandung adanya keinginan yang aktif, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap atau perilaku individu. Maslow menyimpulkan bahwa motivasi
adalah
kebutuhan-kebutuhan
yang
mendorong
seseorang
melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah tercapainya tujuan tertentu.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
untuk
41337.pdf 17
Menurut Utsman Najati dalam Abdurrahman (2004: 140) motivasi spiritual adalah kekuatan penggerak yang membangkitkan aktivitas pada mahluk hidup, dan menimbulkan tingkah laku serta mengarahkannya menuju tujuan tertentu. Kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan fitri yang pemenuhannya sangat tergantung pada kesempumaan pertumbuhan kepribadian dan kematangan
KA
individu. Terpenuhinya kebutuhan spiritual ini sangat berpengaruh pada
BU
pembentukan konsep diri, yang pada gilirannya akan mewujud dalam tingkah laku
R
seseorang.
TE
Motivasi spiritual merupakan dorongan psikis yang mempunyai landasan
AS
alamiah dalam watak kejadian manusia. Dalam relung jiwanya manusia
SI T
merasakan adanya suatu dorongan yang mendorongnya untuk mencari dan memikirkan sang Pencipta-Nya. Motivasi spiritual tumbuh dari kesadaran bahwa
ER
segala yang dilakukannya dalam pekerjaan itu tidak lepas dari pengawasan Tuhan
IV
Yang Maha Esa. Jenis pengawasan inilah yang paling kuat. Pedagang yang baik
U
N
adalah pedagang yang tidak semata-mata mencai keuntungan, melainkan pedagang yang memiliki karyawan-karyawan yang terrnotivasi, baik dari segi etos kerja, pengetahuan, keterampilan maupun ibadahnya.
2) Fungsi Motivasi Untuk dapat terlaksananya suatu kegiatan, pertama-tama harus ada dorongan untuk melaksanakan kegiatan itu, begitu juga dalam dunia perdagangan, aspek motivasi ini sangat penting. Pedagang harus mempunyai motivasi untuk mengarahkan pekerjanya pada kegiatan usahanya terutama dalam proses transaksi
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf 18
jual bel i. Motivasi ini merupakan faktor yang sangat penting dalam proses melakukan pekerjaaan sebab motivasi berfungsi sebagai: I. Pemberi semangat terhadap seseorang dalam kegiatan-kegiatannya. 2. Pemilih dari tipe-tipe kegiatan-kegiatan dimana seseorang berkeinginan untuk melakukannya.
KA
3. Pemberi petunjuk pada tingkah laku
BU
Dengan demikian motivasi sebelumnya sulit untuk dapat dijadikan
TE R
dorongan dasar manusia untuk melakukan tindak perbuatan. Penyebabnya terletak pada sifatnya yang cenderung temporal, mudah hilang dan bendawi semata yang
TA S
menunjukkan kehidupan yang rendah.
SI
Hal ini berbeda dengan motivasi spiritual yang berupa kesadaran
ER
seseorang bahwa ia memiliki hubungan dengan pencipta-Nya yang akan meminta
IV
pertanggungjawaban manusia atas segala perubah3n di dunia. Motivasi inilah
N
yang mendorong manusia untuk melakukan perbuatan apa saja. Asalkan sesuai
U
dengan yang diberikan-Nya.
2. Konsep Budaya Kerja Pemahaman yang baik tentang budaya kerja merupakan hal yang penting ketika kita dihadapkan pada upaya peningkatan kualitas layanan serta peran individu dan kelompok didalamnya. Budaya kerja sering dibicarakan tapi jarang dipahami dengan baik. Akibatnya upaya yang dilakukan untuk menyemai dan menumbuhkembangkan budaya kerja yang mendorong gerak ke arah yang dicita citakan menjadi sangat terkendala.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf 19
Budaya kerja yang berpijak dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa atau masyarakat Indonesia, kemudian diolah sedemikian rupa sehingga menjadi nilai-nilai baru yang menjadi sikap dan perilaku dalam menghadapi tantangan baru. Karena budaya kerja tidak akan muncul begitu saja, tetapi harus diupayakan dengan sungguh-sungguh melalui suatu proses yang terkendali dengan melibatkan
KA
semua sumber daya manusia dalam seperangkat sistem, alat-alat dan teknik-teknik
BU
pendukung. Dimana budaya kerja merupakan kawah candradimuka untuk
TE
pelanggan atau masyarakat.
R
mengubah cara kerja lama menjadi cara kerja baru yang berorientasi memuaskan
SI TA S
Secara harfiah, budaya (culture) berasal dari kata Latin Colere, yang berarti mengerjakan tanah, mengolah, memelihara lading (Poespowardojo, 2003). Namun pengertian yang semula agraris ini lebih lanjut diterapkan pada hal-hal
ER
yang bersifat rohani. Kebudayaan sebagai cara hidup tertentu yang memancarkan
IV
identitas tertentu pula dari suatu bangsa. Menurut Koentjaraningrat (2004) budaya
U
N
adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar. Selanjutnya dinyatakan bahwa kebudayaan memiliki tiga wujud sebagai berikut: I. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleksitas dari ide-ide, gagasan
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya. 2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleksitas aktivitas kelakukan berpola manusia dalam masyarakat. 3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf
20 Wujud budaya kerja adalah perilaku kerja yang tercerrnin antara lain kerja keras, ulet, disiplin, produktif, tanggung jawab, rnotivasi,
kreatit~
dinarnik,
konsekuen, konsisten, responsive, rnandiri dan lain-lain. budaya kerja dapat dilihat dari sikap terhadap pekerjaan, yaitu kesukaan akan kerja dibandingkan dengan kegiatan lain, seperti bersantai atau sernata-rnata rnernperoleh kepuasan dari
KA
kesibukan pekerjaannya sendiri atau rnerasa terpaksa rnelakukan sesuatu hanya
waktu
bekerja,
seperti
raJ1n,
berdedikasi,
R
Serta perilaku pada
BU
untuk kelangsungan hidupnya.
TE
bertanggungjawab, berhati-hati, teliti, cerrnat, kernauan yang kuat untuk
sebaliknya.
ER
3. Konsep Etos Kerja
SI TA S
rnernpeJajari tugas dan kewajibannya serta suka rnernbantu sesarna atau
IV
Etos kerja rnernegang peranan yang sangat penting, karena rnerupakan
U
N
kunci sukses sekaligus fondasi untuk rnencapai suatu keberhasilan. Dengan tingginya etos kerja suatu bangsa rnerupakan salah satu akar yang akan rnernbawa pada kualitas yang lebih baik terutarna pada bidang ekonarni, sehingga pada level yang lebih luas rnenjadikan suatu bangsa lebih rnaju. Oleh Karen itu etas kerja merupakan suatu syarat yang perlu tetapi belurn rnerupakan syarat cukup untuk rnencapai kesuksesan. Etas kerja yang rendah rnerupakan rnasalah yang dapat rnengharnbat tercapainya tujuan pekerjaan. Tujuan pekerjaan dapat tercapai secara rnaksirnal jika pekerja rnerniliki etas kerja yang tinggi sehingga dapat rnernungkinkan suatu
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf
21
usaha menjaga eksistensinya. Pekerja yang memiliki etos kerja yang merupakan bagian dari sikap dan perilaku hidup manusia, dan perilaku manusia selalu diarahkan pada tujuan tertentu untuk dapat mencapai suatu keberhasilan. Setiap manusia memiliki kemampuan untuk berpikir dan memandang sesuatu dan bertingkah laku dengan cara tertentu yang merupakan bagian dari
KA
kepribadiannya. Begitupun dengan etos kerja, bahwa setiap manusia memilikinya
BU
dengan kadar yang berbeda-beda. Karena etos kerja lahir dan dibentuk dari
TE R
berbagai kebiasaan, pengaruh budaya, agama, iklim serta sistem nilai yang dimiliki. Etos selalu mencerminkan jati diri suatu bangsa atau masyarakat.
yang
mengarahkan energi
TA S
Menurut Sinamo (2009:286) etos kerja diartikan segala aktifitas manusia biologis,
psikologis,
spiritual
dengan
tujuan
SI
memperoleh hasil tertentu. Kemudian Sinamo (2009:33) mengatakan etos kerja
ER
adalah sehimpunan perilaku positif yang lahir sebagai buah keyakinan
IV
fundamental dan komitmen total pada sehimpunan paradigma kerja yang integral.
U
N
Etos kerja merupakan sesuatu kekuatan yang tak terlihat yang mempengaruhi pemikiran, perasaan, pembicaraan serta tindakan manusia dalam suatu bidang pekerjaan. Termasuk di dalamnya cara berfikir, bersikap dan bertingkah laku dipengaruhi oleh etos kerja yang ada suatu lingkungall. Etos kerja mampu meningkatkan produktivitas, motivasi, kedisplinan, serta gairah atau semangat yang kuat untuk mengerjakan sesuatu seoptimal mungkin agar lebih baik bahkan berupaya untuk mencapai kualitas kerja sesempuma mungkin. Dari sekian banyak bangsa di dunia yang memiliki etos kerja yang unggul adalah bangsa Jepang dengan ciri-ciri bersikap benar dan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf 22
tanggungjawab berani dan ksatria, murah hati dan mencintai, bersikap santun dan hormat, bersikap tulus dan sungguh-sungguh, menjaga martabat dan kehormatan, mengabdi pada bangsa dan loyal. Sementara orang Korea selatan adalah bangsa pekeIja keras, disiplin, hemat, gemar menabung dan mengutamakan pendidikan. Hal ini terlihat bahwa
KA
Korea Selatan masuk ke dalam jajaran ekonomi dengan volume perdagangan
BU
dunia terbesar ke II yang tercatat pada tahun 2007 dengan pendapatan perkapita
TE R
per tahun US$ 20,045, produk domestik (GDP) mencapai US$970 milyar pada tahun 2007 dan memiliki cadangan devisa sebesar US$ 262,2 miliar.
S
Kemajuan yang dialami Korea Selatan ini adalah salah satunya karena
TA
mereka memiliki etos keIja yang tinggi. Etos kerja ini dipengaruhi oleh berbagai
SI
faktor tertentu baik faktor budaya maupun faktor geografis. Budaya dalam artian
ER
disini adalah perilaku khas suatu kelompok sosial, termasuk earn hidup, gaya
IV
hidup dan kebiasaan serta nilai-nilainya.
U
N
Menurut Tasmara (2002:73) menyatakan ciri-ciri etos keIja adalah : (I) tepat waktu,
(2) moralitas, (3) kejujuran, (4) komitmen, (5) kuat pendirian, (6) disiplin, (7) tanggungjawab,
(8) percaya diri, dan (9) kreatif.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf 23
Berdasarkan ciri tersebut dapat disimpulkan indikator etos kerja yaitu : I. Tepat Waktu Yaitu merupakan perilaku yang taat pada ketentuan waktu yang mengikat dalam melaksanakan pekerjaan serta memahami dan mengetahui betapa berharganya waktu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
KA
2. Tanggung jawab
BU
Yaitu menjelaskan tanggung jawab yang mempunYai tiga aspek (a)
sebagai
penentu
kewajiban,
(c)
TE
jawab
R
tanggung jawab sebagai kewajiban yang hams dilakukan, (b) tanggung sebagai
AS
kewibawaan.
tanggung jawab
SI T
3. Jujur
Tasmara (2002: 192) menyatakan jujur pada diri sendiri juga berarti
IV E
R
kesungguhan yang amat sangat untuk meningkatkan dan mengembangkan misi dan bentuk keberadaannya (mode existence). Untuk memberikan yang
U
N
tertinggi bagi orang lain, menampakkan dirinya sejati, apa adanya, lurus dan bersih serta otentik menyadari bahwa keberadaannya hanya punya makna apabila memberikan manfaat bagi orang lain secara terbuka tanpa kepalsuan,
apalagi
menyembunyikan
fakta-fakta
kebenaran
atau
memanipulasinya. 4. Percaya Diri Sebagai hasil dari berfungsinya dengan baik kekuatan diri dalam pribadi seseorang, maka timbul yang disebut percaya diri. Percaya diri tidak saja menuntut kesadaran akan nilai dan kesadaran untuk pengendalian
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf
24 kehendak tetapi memerlukan pula untuk bebas dari halangan seperti suasana hati, perasaan rendah diri, dan bebas dari emosi diri sendiri.
4. Konsep Kualitas Layanan
Kualitas pelayanan terdiri dari dua suku kata yaitu kualitas dan
KA
pelayanan. Menurut Endar Sugiarto (1999) mengungkapkan bahwa "Kualitas atau mutu dalam industri jasa pelayanan adalah suatu penyajian produk atau jasa sesuai
BU
ukuran yang berlaku di tempat produk tersebut diadakan dan penyampaiannya
TE R
setidaknya sama dengan yang diinginkan dan diharapkan oleh konsumen". Dari pengertian kualitas tersebut dapat dirumuskan bahwa kualitas
TA S
merupakan kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia,
SI
proses dan lingkungan yang penyajian produk atau jasa sesuai ukuran yang
ER
berlaku ditempat produk tersebut diadakan dan penyampaiannya diinginkan dan
IV
diharapkan oleh kons~men.
N
Suatu mutu atau kualitas disebut sangat baik jika penyedia jasa
U
memberikan pelayanan yang melebihi harapan pelanggan. Mutu atau kualitas disebut baik jika penyedia jasa memberikan pelayanan yang setara dengan yang diharapkan oleh pelanggan. Sedangkan mutu disebut jelek jika pelanggan memperoleh pelayanan yang lebih rendah dari harapannya. Dengan demikian, pencapaian kepuasan pelanggan mem"rlukan keseimbangan antara kebutuhan dan keinginan (need and want) dan apa yang diberikan (gived). Pengertian
pelayanan
menurut
Endar
Sugiarto
(1999:36)
mengungkapkan bahwa "Pelayanan adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan orang lain (konsumen, pelanggan, tamu, klien, pasien,
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf
25 penumpang dan lain-lain) yang tingkat pemuasannya hanya dapat dirasakan oleh orang yang melayani maupun yang dilayani". Dalam hal ini terjadi komunikasi batin antara kedua belah pihak, dan kepuasan yang diperoleh bergantung pada situasi saat terjadinya interaksi pelayanan tersebut. Jika dalam upaya saling memuaskan tersebut tidak terjadi hubungan timbal balik dan berkesinambungan
KA
maka pada interaksi berikutnya akan terhambat.
BU
Dengan demikian secara umum dapat diartikan bahwa kualitas atau mutu
R
pelayanan merupakan tindakan seseorang terhadap orang lain melalui penyajian
TE
produk atau jasa sesuai dengan ukuran yang berlaku pada produk atau jasa
Roger
(1995: 157)
TA S
tersebut untuk memenuhi kebutuhan keinginan dan harapan orang yang dilayani. mendefinisikan
kualitas
sebagai
kecocokan
SI
penggunaan yang artinya barang atau jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan
IV ER
pelanggan. Garvin dan Davis dalam Nasution (2004:41) menyatakan, bahwa
U
pelanggan.
N
kualitas adalah kondisi dinamis lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan
Pelayanan yaitu setiap kegiatan yang manfaatnya dapat diberikan dari
satu pihak kepada pihak lain yang pada dasamya tidak berwujud (intangible) dan tidak berakibat pemilikan sesuatu. Definisi dari pelayanan itu sendiri menurut Sugiarto (2002:216) adalah upaya maksimal yang diberikan oleh petugas pelayanan dari sebuah perusahaan industri untuk memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan sehingga tercapai kepuasan.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf
26
Definisi dari Nasution (2004:47), kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Berbagai definisi telah diuraikan diatas bisa ditarik kesimpulan pengertian dari kualilas pelayanan yaitu segala bentuk penyelenggaraan
KA
pelayanan secara maksimal yang diberikan perusahaan dengan segala keunggulan
BU
dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan demi memenuhi harapan
R
pelanggan.
TE
Menurut Zeithami, Berry dan Parasuraman, (dalam Zulian Yamit,
SI TA S
2005:10-12) telah melakukan berbagai penelitian terhadap beberapa jenis Jasa, dan berhasil mengidentifikasi lima dimensi karakteristik yang digunakan oleh para pelanggan dalam mengevaluasi kualitas Jasa Kelima dimensi
Reliability
(kehandalan), yaitu
IV
I.
ER
karakteristik kualitas pelayanan tersebut adalah : kemampuan
daJam
memberikan
U
N
pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan telah yang dijanjikan.
2. Responsiveness
(daya tangkap), yaitu keinginan para staf untuk
membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap. 3. Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan,
kesopanan dan
sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko ataupun keragu-raguan.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf 27
4. Empathy,
yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan.
5. Tangibles
(bukti langsung),
yaitu
meliputi
fisik,
fasilitas
kualitas
yang
dan
pada harapan pelanggan dan kenyataan
R
parasuraman tersebut berpengaruh
dikemukakan oleh Zei thaml, Berry
BU
Dimensi
KA
perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi.
TE
yang mereka terima. Jika kenyataannya pelanggan menerima pelayanan melebihi
TA S
harapannya, maka pelanggan akan mengatakan pelayanannya berkualitas danjika kenyataannya pelanggan menerima pelayanan kurang atau sarna dari harapannya,
IV ER
memuaskan.
SI
maka pelanggan akan mengatakan pelayanannya tidak berkualitas atau tidak
Dimensi kualitas diatas dapat dijadikan dasar bagi pelaku bisnis untuk
U
N
mengetahui apakah ada kesenjangan (gap) atau perbedaan antara harapan pelanggan dan kenyataan yang mereka terima. Harapan pelanggan sama dengan keinginan pelanggan yang ditentukan oleh inforrnasi yang mereka terima dari mulut
ke
mulut,
kebutuhan
pribadi,
pengalaman
masa
lalu
dan
komunikasi ekstemal melalui iklan dan promosi. Jika kesenjangan antara harapan dan kenyataan cukup besar, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak mengetahui apa yang diinginkan oleh pelanggannya.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf 28
Menurut Zulian Yarnit, (2005:21-22) Meskipun terjadi beberapa perbedaan terhadap pengel1ian jasa pelayanan dan secara terus menerus perbedaan tersebut akan mengganggu, beberapa karakteristik jasa pelayanan berikut ini akan memberikan jawaban yang lebih man tap terhadap pengel1ian jasa pelayanan. Karakteristik jasa pelayanan tersebut adalah : I. Tidak dapat diraba (intangibility).
KA
Jasa adalah sesuatu yang sering kaJi
BU
tidak dapat disentuh atau tidak dapat diraba. Jasa mungkin berhubungan
R
dengan sesuatu secara fisik, seperti pesawat udara, kursi dan meja dan
TE
peralatan makan direstoran, tempat tidur di rumah saki!. Bagaimanapun
SI TA S
juga pada kenyataannya kO:lsumen membeli dan memerlukan sesuatu yang tidak dapat diraba. Hal ini banyak terdapat pada biro perjalanan atau
ER
biro travel dan tidak terdapat pada pesawat terbang maupun kursi, meja dan peralatan makan, bukan terletak pada tempat tidur di rumah sakit,
N IV
tetapi lebih pada nilai. Oleh karena itu, jasa atau pelayanan yang
U
terbaik menjadi penyebab khusus yang secara alami disediakan. 2. Tidak dapat disimpan (inability to invemory). Salah satu ciri khusus dari jasa adalah tidak dapat disimpan. Misalnya, ketika kita menginginkan jasa tukang
potong
rambut, maka apabila pemotongan rambut telah
dilakukan tidak dapat sebagiannya disimpan untuk besok. Ketika kita mengmap di hotel tidak dapat dilakukan untuk setengah malam dan setengahnya dilanjutkan lagi besok, jika hal 1m dilakukan tetap dihitung menginap dua hari.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
konsumen
41337.pdf
29
3. Produksi dan Konsumsi secara bersama. Jasa adalah sesuatu yang dilakukan secara bersama dengan produksi. Misalnya, tempat praktek dokter, restoran, pengllrusan asuransi mobil dan lain sebagainya. 4. Memasukinya
lebih
mudah.
Mendirikan
usaha
dibidang
Jasa
membutuhkan investasi yang lebih sedikit, mencari lokasi Iebih mudah dan
KA
banyak tersedia, tidak membutuhkan teknologi tinggi. Untuk kebanyakan
BU
usaha jasa hambatan untuk memasukinya lebih rendah.
R
5. Sangat dipengaruhi oleh faktor dari luar. Jasa sangat dipengaruhi oleh
TE
faktor dari luar seperti: teknologi, peraturan pemerintah dan kenaikan
SI TA S
harga energi. Sektor jasa keuangan merupakan contoh yang paling banyak dipengaruhi oleh peraturan dan perundang- lIndangan pemerintah,
ER
dan teknologi kompllter dengan kasus mellinium bug pada abad dua satu.
N IV
Collier (dalam Zulian Yamit, 2005: 22) memiliki pandangan lain dari
U
kllalitas jasa pelayanan ini, yaitu lebih menekankan pada kata pelanggan, kualitas dan level atau tingkat. Pelayanan terbaik pada pelanggan (excel/en) dan tingkat kllalitas pelayanan merupakan cara terbaik yang konsisten untllk dapat mempertemukan harapan konsumen (standar pelayanan eksternal dan biaya) dan sistem
kinerja
cara
pelayanan
(standar
pelayanan
internal,
biaya dan
keuntllngan). Bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa, memuaskan keblltuhan pelanggan
berarti
perusahaan
berkualitas (service quality) kepada pelanggan.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
harus
memberikan
pelayanan
41337.pdf 30
5. Konsep Kepuasan Pelanggan Kepuasan bisa diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu memadai (Tjiptono dan Chandra, 2005: 195). Menurut Oliver (dalam Barnes, 2003: 64) kepuasan adalah tanggapan pelanggan atas terpenuhinya kebutuhan; sedangkan Kotler (2003: 61) mendefinisikan kepuasan sebagai
KA
perasaan senang atau kecewa seseorang yang dialami setelah membandingkan
BU
antara persepsi kinerja atau hasil suatu produk dengan harapan-harapannya.
R
Menurut Engel (1994:409) Kepuasan adalah evaluasi paska konsumsi
TE
untuk memilih beberapa altematif dalam rangka memenuhi harapan. Menurut
SI TA S
Supranto (2001 :44) istilah kepuasan pelanggan merupakan label yang digunakan oleh pelanggan untuk meringkas suatu himpunan aksi atau tindakan yang terlihat, terkait dengan produk atau jasa. Contohnya bila seorang pelanggan tersenyum
ER
saat melihat produk atau jasa yang sedang dipromosikan maka seseorang itu telah
N IV
merasakan kepuasan pada produk atau jasa yang dilihat.
U
Dipertegas oleh Kotler (2003: 10) yang menyatakan bahwa kepuasan pelanggan yaitu tingkatan dimana anggapan kinerja (perceived performance) produk akan sesuai dengan harapan seorang pelanggan. Bi1a kinerja prod uk jauh lebih rendah dibandingkan harapan pelanggan, pembelinya tidak puas. Sebaliknya bila kinerja sesuai dengan harapan atau melebihi harapan, pembelinya merasa puas atau merasa puas atau merasa amat gembira. Seiring dengan pendapat diatas Pumomo (2003: 195) mengartikan kepuasan pelanggan sebagai "Perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil yang diharapkan", maksudnya bahwa kepuasan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf 31
pelanggan tereipta jika pelanggan merasakan output atau hasil pekerjaan sesuai dengan harapan, atau bahkan melebihi harapan pelanggan. Kepusaan pelanggan adalah rangkuman kondisi psikologis yang dihasilkan ketika emosi yang mengelilingi harapan yang tidak coeok dilipat gandakan oleh perasaan-perasaan yang terbentuk dalam peianggan tentang
KA
pengalaman pengkonsumsian (Oliver dalam Peter dan Olson, 1996: 157).
BU
Definisi kepuasan pelanggan juga dipaparkan oleh Tse dan Wilson
R
(dalam Nasution, 2004:104) bahwa kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan
TE
adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian atau diskonfirmasi
AS
yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang
SI T
dirasakan setelah pemakaian. Artinya bahwa pelanggan akan merasa puas bila hasilnya sesuai dengan yang diharapkan dan sebaliknya pelanggan akan merasa
IV E
R
lidak puas bila hasilnya lidak sesuai dengan harapan. Sesuai dengan pendapat Kuswadi (2004: 16) kepuasan pelanggan yaitu
U
N
perbedaan antara harapan pelanggan dan persepsi peJanggan terhadap apa yang diberikan perusahaan. Menurut Arnir (2005: 13) kepuasan pelanggan adalah sejauh mana manfaat sebuah prod uk dirasakan (perceived) sesuai dengan apa yang diharapkan pelanggan. Kemudian secara sederhana kepuasan pelanggan adalah sebuah produk atau jasa yang dapat memenuhi atau melampaui harapan pelanggan, biasanya pelanggan merasa puas (Gerson, 2002: 5). Dari berbagai pendapat yang dilonlarkan para ahli bisa disimpulkan definisi kepuasan peJanggan adalah respon dari periJaku yang ditunjukkan oleh
pelanggan dengan membandingkan anlara kinerja alau hasil yang dirasakan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf 32
dengan harapan. Apabila hasil yang dirasakan dibawah harapan, maka pelanggan akan kecewa, kurang puas bahkan tidak puas, namun sebaliknya bila sesuai dengan harapan, pelanggan akan puas dan bila kinerja melebihi harapan, pelanggan akan sangat puas. Menurut (Lupiyodi, 200 I) menyebutkan lima faktor utarna yang
KA
dijadikan indikator dan perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan kepuasan
BU
pelanggan, antara lain:
R
I) Kualitas produk
TE
Pelanggan akan puas apabila hasiJ evaluasi mereka menunjukkan bahwa
SI TA S
produk yang mereka gunakan berkualitas. Produk dikatakan berkualitas bagi seseorang, jika produk itu dapat memenuhi kebutuhannya. Kualitas produk ada dua macam yaitu eksternal dan internal, salah satu kualitas
ER
produk dari faktor eksternal adalah citra merk.
N IV
2) Kualitas Pelayanan
U
Pelanggan akan merasa puas bila mendapatkan pelayanan baik yang baik atau yang sesuai dengan harapan.
3) Emosional Konsumen merasa puas ketika orang memuji dia karena menggunakan merk yang mahal. 4) Harga Produk yang mempunyai kualitas yang sarna tetapi menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf 33
5) Biaya
Pelanggan yang tidak perlu rnengeluarkan biaya tarnbahan atau tidak perlu rnembuang waktu untuk rnendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas terhadap produk atau jasa tersebut.
KA
Berdasarkan uralan di atas maka faktor-faktor yang mempengaruhi
prod uk.
Produk
R BU
kepuasan pelanggan rnenurut (Lupiyoadi, 2001) adalah salah satunya kualitas dikatakan berkualitas jika terpenuhi harapan pelanggan
B. Kerangka Berfikir
TA S
TE
berdasarkan kinerja aktual produk.
ER SI
Kerallgka pernikiran dalam penelitian ini menggunakan rnetode survey, yaitu penelitian ini menggunakan teknik korelasional karena penelitian ini
IV
berusaha menyelidiki hubungan antara beberapa variabel penelitian yaitu variabel
N
rnotivasi spiritual, budaya kezja dan etos kerja sebagai variabel predictor dengan
U
kualitas layanan sebagai variabel moderator serta kepuasan pelanggan sebagai
variabel criterion. Studi korelasi ini akan rnenggunakan analisis korelasi dan regres!, dimana ketiga variabel bebas (XI, X2 • Xl) dihubungkan terhadap variabel terikat (Y d dan (Y 2) dengan pola hubungan : (I) hubungan antara variabel XI terhadap variabel (Y I) dan (Y 2), (2) hubungan antara variabel X 2 terhadap variabel (Y I) dan (Y 2), dan (3) hubungan antara variabel Xl terhadap variabel (Y I) dan (Y 2), dan hubungan antara variabel XI, X 2 dan Xl (Y I) dan (Y 2).
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
secara bersarna-sama dengan variabel
41337.pdf 34
Adapun konsep kerangka berfikir tersebut dapat digambarkan sebagai
R BU
KA
berikut :
TE
Gambar 2.1. Kerangka Berfikir
TA S
Berdasarkan kerangka berfikir dalam penelitian yang telah dijelaskan tersebut, maka model konseptual pengembangan dari kerangka berfikir tersebut
ER SI
dapat dijelaskan sebagai berikut :
IV
----------------------------,
I I I
H, ,
, I
N
I
..
U
H,
Budaya Kerja (X,)
H,
/
H,
Gambar 2.2. Model Konseptual Pengembangan Kerangka Berfikir
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf 35
Dari
model
tersebut,
dapat
ditarik
hipotesis
penelitian
yang
dikembangkan sebagai berikut : Motivasi spiritual berpengaruh terhadap kualitas layanan
H2
Budaya kerja berpengaruh terhadap kualitas layanan.
H3
Etos kerja berpengaruh terhadap kualitas layanan
H4
Motivasi spiritual, budaya kerja dan etos kerja mempunyal pengaruh
Motivasi spiritual berpengaruh secara langsung terhadap kepuasan
TE R
Hs
BU
secara bersama-sama terhadap kualitas layanan.
KA
HI
pelanggan.
Budaya kerja berpengaruh secara langsung terhadap kepua~an pelanggan.
H7
Etos kerja berpengaruh secara langsung terhadap kepuasan pelanggan.
Hs
Motivasi spiritual, budaya keIja dan etos kerja mempunyai pengaruh
SI TA
S
H6
Kualitas layanan mempunyai pengaruh baik langsung maupun tidak
IV
H9
ER
secara bersama-sama dan langsung terhadap kepuasan pelanggan.
U
N
langsung terhadap kepuasan pelanggan.
C. Definisi Operasional
Sesuai dengan model anal isis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu
structural equation model (SEM), maka variabel yang digunakan meliputi variabel
eksogen,
indikator (variabel
terukurlmeasured variabellobserved
variable), dan endogen (Ferdinan, 2000:7). Menurut Hair et.al (1998:580) dan Ferdinand (2000:38) bahwa:
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf 36
1. Variabe I eksogen merupakan source variable atau independent variable yang tidak diprediksi oleh variabel yang lain dalam model. 2. Variabel endogen merupakan outcome variabel atau dependent variabel dari paling sedikit satu hubungan kausalitas dalam model. 3. Indikator merupakan variabel terukur yang digunakan untuk mengukur
KA
konsep (variabel eksogen dan endogen) yang tidak dapat dillkur secara
BU
langsllng.
TE R
Dalam penelitian ini, variabel eksogennya adalah motivasi spiritual, blldaya kerja dan etos kerja. Variabel endogennya adalah kllalitas layanan dan
SI TA
S
kepuasan pelanggan. Detinisi operasional variabel eksogen, variabel endogen dan indikator sebagaimana ditllnjukkan pada tabel berikul:
ER
Tabel : 2.1. Detinisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel
N
IV
Melakllkan pekeIjaan sesuai dengan hati nurani BekeIja mengikuti pedoman pijakan sesuai dengan agama yang sava anllt Bekerja sesuai dengan aturan pelaksanaan pekerjaan Bekerja didukllng oleh mOlivasi yang kuat Eksternal BekeIja menyesllaikan dengan prilaku pekeriaan Selalll menyesuaikan dengan prilaku yang baik menllrut aturan Budaya prilaku sangat dianjurkan terhadap pekerjaan Menekankan bersikap sesuai dengan blldava yang berlaku Sikap keIja mencerrninkan perilaku budaya kerja
U
Motivasi Spiritual
Indikator
Blldaya Kerja
I
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
Kllesiqner
I··. ...•.
.
1
.
·Sumber. Abdllrrahman (2004:140)
2 3 4
5 6 7 8 9 10
(Koentjaraningr at, 2004)
41337.pdf 37
Tepat Waktu Etos KeIja Tanggung jawab
Juiur
Percaya Diri
Hasil kerja yang lakukan dapat Kualitas I diterima pelanggan Layanan Selalu ramah terhadap pelanggan Selalu memberikan layanan yang baik kepada pelanggan Selalu memberikan perhatian pada masalah-masalah yang berkaitan dengan peJayanan Selalu memberikan pelayanan dengan cepat Selalu memberikan pelayanan dengan ceDat Kualitas produk Kualitas Pelavanan Pelanggan Emosional I Harga
Biaya
II
12
13
14
15
I
16
17
TE
KA
R
BU
19
20
21
23
24
25
26
Motivasi Spiritual
U
N
IV ER
1. Motivasi Spiritual
Gambar 2.3. Indikator Motivasi Spiritual
2. Budaya Kerja Budaya Kerja
o
Gambar 2.4. Indikator Budaya KeIja
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
Zeithaml, Berry dan Prasuraman (dalam Zulian Yamit, 2005: I 0 12)
18
SI
TA S
~::""
Tamara (2002:73)
(Lupiyodi, 2(\0 I)
41337.pdf 38
Perilaku Kerja Sikap Kerja
3. Etos Kerja
~
BU
~ ~
KA
\ . L - -....... ~
TepatVVaktu
Y2
Tanggungjawab
Y3
Jujur
Y4
Percaya Diri
SI
TA
S
Y,
TE R
Gambar 2.5. Indikator Etos Kerja
Kualitas Layanan
U
N
IV
ER
4.
Gambar 2.6. Indikator Kualitas Layanan Tangibles Empathy Responsiveness Reliability Assurance
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf 39
S. Kepuasan Pelanggan
R
BU
KA
Kepuasan
Pelanggan
=
Kualitas Produk
TE
Gambar 2.7. Indikator Kepuasan Pedagang
=
SI T
Emosional
AS
Kualitas Pelayanan
Harga
IV E
R
Biaya
U
N
D. Penelitian Sebelumnya
No Peneliti I
2008, Lori K. Molinari, Russell Abratt, and Paul Dion
LLJ
Tabel 2.2 Penelitian Terdahuhi Judd Penelitian Satisfaction, quality and value and effects on repurchase and positive word-of mouth behavioral intentions in a B2B services context
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
I
Variabel Penelitian -Positive disconfirmation -Satisfaction -Quality -Value -Repurchase -Positive word of mouth
Temuan dan Hasil Penelitian Metode: SEM (Stn/ctural Equation Modeling) Hasil Penelitian: Hubungan yang signifikan yang kuat antara diskonfirmasi terhadap kepuasan, diskonfirmasi terhadap kual itas dan nilai pembelian ulang
41337.pdf
40
2009, Miguel A, Moliner
Loyalty, perceived -Patient's Satisfaction value and -Patient's relationship Commitment quality in -Patient's Trust healthcare -Perceived Value services
J
2010, Young Ik Suh and PaulM. Pedersen
Participants service quality perceptions of fantasy sports websites: The relationship between service quality, customer satisfaction, allitude, and actual usage.
TE R BU
-Service Quality -Satisfaction -Allitude -Behavioral Intentions
SI TA S
IV ER
Wilda Kualitas Layanan, Hayati Kepuasan Dan Program Kesetiaan Pasien Pascasarjana Di Puskesmas Sei Universitas Panas Kota Batam Terbuka Jakarta
I
Kualitas Layanan, Kepuasan dan Kesetiaan Pasien
U
N
4
~J 2011
~
Sumber, Wilda, 2011
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
Metode: SEM Hasil Peneli tian: Nilai fungsional yang dirasakan berpengaruh signilikan terhadap kepuasan konsumen dan kepercayaan. Loyalitas didahului oleh kepercayaan dan kepuasan. Metode: SEM Hasil PeneJitian: Hubungan positif dan signifikan antara: l.Persepsi kual itas layanan dan kepuasan. 2.Kepuasan dan sikap. J.Penggunaan sikap dan aktualisasi. Metode: SEM Terdapat hasil yang positif dan signifikan variabel kualitas layanan terhadap kepuasan paSlen..
KA
2
I
I
41337.pdf
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
KA
l. Variabel Penelitian
BU
Menurut Sugiyono (1998:20) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun obyek yang mempunyai variasi tertentu
TE R
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
SI TA
dapat memiliki bermacam nilai.
S
Sedangkan menurut Fred N Kerlinger (2003 :49) variabel adalah suatu sifat yang
Selanjutnya dia mengatakan bahwa variabel adalah lambang (symbol)
ER
yang padanya kita lekatkan nilai yang berupa angka. Jadi variabel mempakan
IV
suatu gejala atau sifat dari suatu obyek yang mempunyai variasi atau nilai yang
N
berbeda dengan obyek yang lain yang menjadi fokus peneliti untuk diamati.
U
Dalam penelitian ini variabel-variabelnya dibedakan menjadi variabel
bebas (independent variable) yaitu variabel yang mempengaruhi, terdiri dari motivasi spiritual, budaya kerja dan etos kerja. Variabel lainnya adalah variabel terikat (dependent variable) yaitu variabel yang dipengamhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini ada dua variabel terikat yaitu kualitas layanan serta kepuasan pelanggan.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41
41337.pdf 42
2. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survel, yaitu penelitian yang mengambiJ sampel secara langsung dari populasi. Dilihat dari permasalahan yang diteliti, penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yang bertujuan untuk menganalisis hubungan dan pengaruh (sebab-akibat) dari dua atau lebih
KA
fenomena (Sekaran, 1992:21), melalui pengujian hipotesis.
BU
Cooper dan Schindler (2003: II) mengungkapkan bahwa penelitian
R
yang mendasarkan pada teori atau hipotesis yang akan dipergunakan untuk
TE
menguji suatu fen omena yang teIjadi digolongkan pada jenis penelitian
SI TA S
eksplanatori (penjelasan). Penelitian eksplanatori melakukan studi terhadap hubungan antara dua atau lebih variabel, kemudian berusaha untuk menjelaskan fenomena yang terjadi.
ER
Penelitian ini dilakukan kepada para pedagang dan orang yang
N IV
membantu pedagang (pekeIja) di pasar Badung Bali, dengan mengambil waktu
U
selama kurang lebih 4 bulan sejak bulan Januari 2013 sampai dengan bulan Mei 2013.
B. Populasi dan Sam pel I. Populasi
Populasi merupakan kumpulan dari keseluruhan obyek yang akan diukur dalam penelitian (Cooper dan Schindler, 2003: 179).
Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh seluruh pedagang kaki lima di Pasar Badung, Bali.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf 43
Oleh karena itu, besamya populasi dalam penelitian ini tidak diketahui, sehingga teknik pengambilan sampel yang digllnakan masllk dalam kategori
non-probability sampling (Sekaran, 1992:235; Black dan Champion, 2001 :233; Cooper dan Schindler, 2003:198). Sesllai dengan karakteristik sampel tertentll yang diblltllhkan, yaitll se111ruh pekerja, maka teknik pengambilan sampel non
KA
probabilitas yang dipilih adalah teknik judgemental (purposive). Teknik ini
BU
dipilih llntllk memastikan bahwa hanya sampel yang memiliki llnSllr tertentll
TE R
yang telah ditetapkan oleh peneliti yang akan diambil sebagai sampe1 (Black dan Champion, 200 1:264).
S
2. Sampel
SI TA
Sampel merupakan elemen poplliasi yang dipilih llntllk mewakili poplliasi dalam penelitian (Cooper dan Schindler, 2003:82). Dalam penelitian
ER
ini, besarnya sampel disesllaikan dengan model analisis yang digunakan yaitu
IV
Structural Equation Model (SEM).
U
N
Berkaitan dengan hal tersebut, ukuran sampel untuk SEM yang
menggunakan model estimasi maximum likelihood estimation (MLE) adalah 100-200 sampel (Hair et aI., 1998:605; Ghozali, 2004:17), alau sebanyak 5-10 kali jumlah parameter yang diestimasi (Ferdinand, 2000:44). Dalam penelitian ini jumlah responden yang diperoleh sebanyak 200 responden. Dari jumlah tersebut yang memenuhi syarat untllk dijadikan sampel sebanyak 140 responden.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf
44
C. Instrumen Penelitian Instrumen utama dalam penelitian ini adalah kuesioner. Pengukuran variabel dilakukan dengan menggunakan skala Likert. Prosedur pengukuran sebagai berikut: I. Responden diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan umum yang
KA
akan dipergunakan sebagai dasar apakah responden masuk dalam kriteria
BU
atau tidak.
R
2. Responden diminta untuk menyatakan setuju atau tidak setuju terhadap
TE
pemyataan yang diajukan peneliti atas dasar persepsi masing-masing
SI TA S
responden. lawaban terdiri dari lima pilihan, yakni: Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Ragu-Ragu (RR), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS).
ER
3. Pemberian nilai (scoring). Untuk jawaban Sangat Setuju (SS) diberikan
N IV
nilai 5, dan seterusnya menurun sampai pada jawaban Sangat Tidak Setuju
U
(STS) yang diberikan nilai I. Tabel 3.1. Bobot Nilai lawaban Responden
Jawaban Sangat Setui u Setuiu Ragu-Ragu Tidak Setuiu Sangat Tidak Setuiu
Nilai 5
4 3 2 1
Keuntungan penggunaan fonnat skala likert ini adalah bahwa memungkinkan responden membedakan jawaban mereka diantara yang tak mungkin dijawab dalam bentuk pikiran ganda sehingga dapat lebih jelas
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf 45
menyatakan derajat pendapat mereka atas pelayanan yang mereka terima, lebih dari hanya sekedar terbatas pada jawaban Ya dan Tidak, (Gusmali, 1994). Setelah kegiatan tersebut dilakukan, selanjutnya adalah melakukan uji instrumen untuk melihat validitas dan reliabilitas kuisioner
KA
l. Uji Validitas
BU
Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen yang
R
digunakan benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas
TE
diuji melalui Analisis Faktor Konfirmatori. Jika loading factor dari
TA S
indikator> 0,50 indikator tersebut valid (Ghozali, 2004:21). 2. Uji Reliabilitas reliabilitas
dimaksudkan
untuk
mengukur tingkat konsistensi
SI
Uji
IV ER
instrumen penelitian. Dalarn penelitian ini diuji melalui Analisis Faktor Konfirmatori, dan jika nilai Cronbach's alpha lebih besar atau sarna
U
N
dengan 0,70 berarti instrumen tersebut reliabel (Ghozali, 2004:21). Namun demikian, alat ukur ini dapat menjadi bias dalam beberapa kondisi tertentu (Ferdinand, 2000: 171) sehingga nilai di bawah 0,70 pun bisa diijinkan, terutama untuk penelitian eksploratori (Hair et aI., 1998:612). Menurut Sekaran (1992:287) jika nilai Cronbach's alpha lebih kecil dari 0,60 dikategorikan poor; dalarn rentang 0,70 (0,60 sarnpai 0,80) dikategorikan dapat diterima; dan di atas 0,80 dikategorikan baik. Reliabilitas konstruk dirumuskan sebagai berikut:
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf
46
(l: standardized_/oadingl Contruct_Reliability
~
(l: standardized_/oadingl+ l:E] Di mana
E
j adalah measurement error setiap indikator yang dirumuskan
dengan 1- (standardized /oading)2 (Ghozali, 2004: III).
KA
D. Prosedur Pengumpulan Data
R BU
Data yang dipergunakan dalam prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data
TE
yang diperoleh langsung dari objek penelitian, yaitu dengan mengirim kuesioner
TA S
secara langsung kepada calon responden.
Data sekunder adalah data pendukung dari data primer, yaitu data
ER SI
pekerja di lapangan serta data lain yang berkaitan dengan peneJitian. (contoh kuisioner terdapat dalam lampiran).
IV
Prosedur pengumpulan data lain yang dilakukan adalah dengan teknik
U
N
wawancara (interview), observasi dan dokumentasi. Wawancara dilakukan guna memberi penjelasan kepada responden tentang isi atau maksud daftar pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, serta untuk menggali informasi atau keterangan yang berkaitan dengan variabel penelitian, tetapi tidak tercakup dalam datiar pertanyaan kuesioner. Observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung terhadap fenomena atau gejala-gejala lain yang berhubungan dengan variabel penelitian, sehingga dapat melengkapi data dan pemahaman tentang variabel utama yang diteliti.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf
47
Dokumentasi, dilakukan dengan cam melihat dan mempelajari berbagai dokumen dan kepustakaan serta hasil-hasil penelitian yang berkaitan sehingga dapat memberikan perspektif yang lebih lengkap dan luas dalam memahami data variabel utama yang diteliti.
KA
E. Metode Analisis Data
R BU
I. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode structural
TE
Equation Model (SEM). Perangkat lunak yang digunakan untuk analisis
menggunakan SPSS 20.
TA S
structural adalah AMOS 17 dan dari Arbuckle dan untuk analisis deskriptif
ER SI
Terdapat tujuh langkah yang harus dilakukan dalam pemodelan SEM, yaitu:
IV
I) Pengembangan model berbasis teori
U
N
2) Pembuatan diagram alur (path diagram) 3) Mengkonversi diagram alur ke dalam serangkaian persamaan struktural 4) Pemilihan matrik input dan teknik estimasi model yang dibangun 5) Menilai kemungkinan munculnya masalah identit1kasi 6) Evaluasi kriteria goodness offit 7) Interpretasi dan modifikasi model Ketujuh langkah pemodelan SEM tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf 48
a)
Pengembangan model berbasis teori Pengembangan model berbasis teori memiliki landasan teori yang kuat untuk diteliti. Tanpa adanya justifikasi teoritis yang kuat, suatu model tidak ada artinya bila dianalisis dengan SEM. SEM tidak digunakan unlUk menghasilkan suatu model, tetapi untuk mengkonfirmasi suatu model yang
berdasarkan pijakan teoritis
yang
cukup
BU
model, seorang peneliti
KA
didukung oleh teori berdasarkan data emphiric. Dalam pengembangan
R
membangun hubungan-hubungan mengenai sebuah fenomena. Peneliti
Pembuatan diagram alur (path diagram)
SI T
b)
AS
justifikasi teoritis yang cukup.
TE
mempunyai kebebasan untuk membangun hubungan sepanjang terdapat
Model
teoritis yang telah dibangun pada langkah pertama akan
IV E
R
digambarkan dalam sebuah diagram alur (path diagram). Path diagram tersebut
akan
mempermudah
peneliti
melihat
hubungan-hubungan
U
N
kausalitas yang ingin di uji. Dalam pengoperasian perangkat lunak penghitung SEM (seperti AMOS), hubungan kausalitas itu cukup digambarkan dalam suatu path diagram, dan selanjutnya bahasa program akan mengkonversi gambar menjadi persamaan, dan persamaan menjadi estimasi. Langkah ini merupakan suatu proses penentuan/penggambaran alur-alur kausalitas dari suatu variabel terhadap variabel lainnya (variabel eksogen terhadap variabel endogen maupun antar variabel endogen), setelah suatn model ditetapkan. Suatu garis anak panah satu arah (biasanya lurus) menunjukkan hubungan kausalitas antar variabel yang dihubungkan.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf
49
Sedangkan suatu garis anak panah dua arah (biasanya lengkung) menunjukkan korelasi antar variabel yang dihubungkan. c) Mengkonversi diagram alur ke dalam serangkaian persamaan struktural. Setelah model teoritis dikembangkan dan digambarkan dalam sebuah diagram alur, peneliti dapat mulai mengkonversi spesifikasi model tersebut
KA
ke dalam rangkaian persamaan. Persamaan yang dibangun akan terdiri:
R BU
(1). Persamaan-persamaan struktural (structural equations) dirumuskan untuk menyatakan hubungan kausalitas antar berbagai konstruk.
TE
Persamaan struktural pada dasarnya dibangun dengan pedoman
TA S
berikut:
Variabel endogen = Variabel Eksogen + Variabel Endogen + Error
ER SI
(2). Persamaan spesifikasi model pengukuran (measurement model). Pada spesifikasi itu peneliti menentukan variabel mana mengukur konstruk
IV
mana, serta menentukan serangkaian matriks yang menunjukkan
U
N
korelasi yang dihipotesiskan antar konstruk atau variabel.
d) Pemilihan matrik input dan teknik estimasi atas model yang dibangun. Perbedaan SEM dengan teknik-teknik multivariat lainnya adalah dalam input data yang digunakan dalam perrnodelan dan estimasinya. SEM hanya menggunakan matriks varianlkovarian atau matriks korelasi sebagai data input untuk keseluruhan estimasi yang dilakukannya. Apabila tujuan analisis adalah pengujian suatu model yang telah mendapatkan justifikasi teori. maka yang sesuai adalah data matriks varian-kovarian.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf 50
Dalam hal ini tidak dilakukan interpretasi terhadap besar kecilnya pengaruh kausalitas pada jalur-jalur yang ada dalam model. Sedangkan input data matriks korelasi dapat digunakan bilamana tujuan anal isis adalah ingin mendapatkan penjelasan mengenai pola hubungan kausal antar variabel. Peneliti dapat me1akukan eksplorasi jalur-jalur mana yang
KA
memiliki pengaruh kausalitas lebih dominan dibandingkan dengan jalur
BU
lainnya. Pedoman yang digunakan untuk menentukan ukuran sampel yang
TE R
akan dipakai untuk estimasi parameter adalah:
(l). Ukuran sampel tergantung pada metode estimasi parameter yang
S
dipakai. Bila estimasi parameter menggunakan metode Maximum
100-200.
SI TA
Likelihood Estimation (MLE). ukuran sampel yang disarankan adalah
ER
(2).. Ukuran sampel tergantung pada kompleksitas model yang akan
IV
diteliti. Semakin kompleks suatu model membutuhkan ukuran
U
N
sampel yang semakin besar. Dalam hal ini terdapat pedoman bahwa ukuran sampel adalah 5-10 kali jumlah parameter yang ada dalam
model yang akan diestimasi. (3). Ukuran sampel tergantung pada distribusi data. Bila distribusi data semakin jauh dari normal, maka ukuran sampel yang dibutuhkan semakin besar dengan pedoman sekitar 15 kali jurnlah parameter yang diestimasi.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf 51
e) Menilai kemungkinan munculnya masalah identifikasi Problem
identifikasi
pada
prmslpnya
adalah
problem
mengenal
ketidakmampuan dari model yang dikembangkan untuk menghasilkan estimasi yang unik. Problem identifikasi dapat muncul melalui gejala gejala berikut ini:
menghasilkan matriks informasi yang
R BU
(2).. Program tidak mampu
KA
(1). Standard error yang sangat besar pada satu atau beberapa koefisien.
seharusnya disajikan.
TE
(3). Munculnya angka-angka yang aneh, seperti adanya varians error
TA S
yang bernilai negatif. Munculnya korelasi yang sangat tinggi antar koefisien estimasi yang diperoleh (>0,9).
ER SI
(4). Pendugaan parameter tidak dapat diperoleh, misalnya teljadi matrik tidak definit positif.
N
IV
Salah satu cara mengatasi masalah ini adalah dengan memberikan lebih
U
banyak konstrain pada model yang dianalisis tersebut.
1) Evaluasi kriteria goodness offit. Pada langkah ini kesesuaian model dievaluasi, melalui telaah terhadap berbagai kriteria goodness-of-jit. Untuk itu tindakan pertama yang dilakukan adalah mengevaluasi apakah data yang digunakan dapat memenuhi asumsi-asumsi SEM. Apabila asumsi-asumsi ini dipenuhi, maka model dapat diuji. Menurut Ferdinand (2000:48), asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalam prosedur pengumpulan dan pengolahan data yang dianalisis dengan pemodelan SEM adalah:
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf
52
(I). Ukuran Sampel Jumlah minimun sampel yang hams dipenuhi dalam pemodelan ini sebanyak 100 dan menggunakan perbandingan 5 observasi
untuk
setiap
estimated parameter.
Apabila
ingin
dikembangkan model dengan 20 parameter, maka minimum sampel yang hams digunakan adalah 100 sampel.
KA
(2). Normalitas dan Linearitas Sebaran data hams dianalisis untuk
BU
melihat apakah asumsi normalitas dipenuhi, sehingga data dapat
R
diolah lebih lanjut untuk pemodelan SEM. Normalitas dapat diuji
TE
dengan melihat garnbar histogram data atau dapat diuji dengan
AS
metode statistik. Uji normalitas perlu dilakukan, baik untuk
SI T
normalitas terhadap data tunggal maupun normalitas multivariat di mana beberapa variabel digunakan sekaligus dalarn analisis akhir.
IV E
R
Uji linearitas dapat dilakukan dengan mengamati scallerp/ots data (memilih pasangan data dan melihat pola penyebarannya untuk
U
N
menduga ada tidaknya linearitas).
(3). Outliers (Nilai-nilai ekstrim) Outliers adalah observasi yang muncul dengan nilai-nilai ekstrim, baik secara univariat maupun multivariat. Observasi tersebut muncul karena kombinasi karakteristik unik yang dimilikinya dan terlihat
s~ngat
jauh berbeda dari observasi lainnya.
Outliers dapat diatasi asal diketahui bagaimana munculnya outliers itu. Pada dasamya outliers dapat muncul karena: (a) kesalahan prosedur, seperti kesalahan dalam memasukkan data atau memberi kode data. (b) keadaan khusus yang memungkinkan profit datanya
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf
53
lain daripada yang lain, tetapi peneliti mempunyai penjelasan mengenai penyebab munculnya nilai ekstrim tersebut. (e) adanya suatu alasan, tetapi peneliti tidak dapat mengetahui penyebabnya atau tidak ada penjelasan mengenai nilai ekstrim tersebut muneul. Outliers dapat muneul dalam rentang nilai yang ada, namun bila
KA
dikombinasikan dengan variabel lainnya, kombinasinya menjadi
R BU
tidak lazim atau sangat ekstrim (multivariate outliers).
(4). Multicolinearity dapat dideteksi dari determinan matriks kovarians.
TE
Nilai determinan matriks kovarians yang sangat keeil (extremely
ER SI
singularitas.
TA S
small) memberi indikasi adanya masalah multikolinearitas atau
Penanganan data yang dapat dilakukan adalah dengan mengeluarkan
IV
variabel yang menyebabkan singularitas tersebut. Bila singularitas dan
N
multikolinearitas ditemukan dalam data yang dikeluarkan itu, salah satu
U
treatment yang dapat diambil adalah dengan meneiptakan "composite variables", untuk digunakan dalam analisis selanjutnya. Dalam analisis
SEM tidak ada alat uji statistik tunggal untuk mengukur atau menguji
hipotesis mengenai model. Umumnya terhadap berbagai jenis jit index yang digunakan untuk mengukur derajat kesesuaian antara model yang dihipotesiskan dengan data yang disajikan. Kriteria untuk menerima suatu model (data jit) sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 3.2.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf 54
Tabel 3.2. Kriteria penerimaan suatu model Cut-off Value
Goodness of Fit Index .
Diharapkan kecil
XL Chi Square
2: 0,05 < 0,08 > 0,90 > 0,90
Sif!,ni{icance Probability RMSEA GFI AGFI CMINIDF TLI CFI Sumber: Ferdman, 2000:59
R BU
KA
S 2,00 > 0,95 2: 0,95
TE
Uraian dari masing-masing goodness offit index dapat dijelaskan sebagai
I).
TA S
berikut:
X - Chi Square Statistic
ER SI
Alat uji ini merupakan alat uji paling fundamental untuk mengukur overall fit. Alat uji ini juga merupakan alat uji statistik mengenai
N
IV
adanya perbedaan antara matriks kovarians populasi dengan matriks
U
kovarians sampel. Model yang diuji dipandang baik atau memuaskan
apabila nilai chi-squarenya rendah. Semakin kecil nilai X2, semakin baik model tersebut. Dalam uji beda chi-square. X2
=
0 bemrti benar
benar tidak ada perbedaan dan HO diterima. Dengan demikian, model tersebut dilerima berdasarkan probabililas dengan cut-off value sebesar p > 0,05 alau p > 0,10. Dalam uji ini penelili mencari penerimaan hipolesis
DOl.
Nilai
x2
yang keci) dan lidak signifikanlah yang
diharapkan agar hipolesis nol sulit dilolak (HO diterima).
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf
55 2). The Root Mean Square Error ofApproxmation (RMSEA) RMSEA
adalah
suatu
indeks
yang
dapat
digunakan
untuk
mengkompensasi chi-square statistic dalam sampel yang besar. Nilai
RMSEA menunjukkan Goodness of Fit yang dapat diharapkan bila model diestimasi daJam populasi. Nilai RMSEA :5 0,0& merupakan
KA
indeks untukdapat diterimanya model yang menunjukkan suatu close
BU
fit dari model tersebut berdasarkan degrees offreedom. Brownie dan
R
Cudeck (1993) dalam Ferdinand (2000:53) berpendapat bahwa nilai
TE
RMSEA :5 0,0& mengindikasikan adanya reasonable error of
TA
RMSEA > 0,10.
S
approximation. Para ahli tidak ingin menggunakan model dengan
SI
3). Goodness ofFit Index (GFl)
ER
Indeks kesesuaian ini menghitung proporsi tertimbang dari varians
IV
dalam matriks kovarians sampel yang dijelaskan oleh matriks ovarian
U
N
populasi yang terestimasikan. GFI adalah suatu ukuran non-statistikal yang mempunyai rentang nilai antara
°
(poor fit) hingga 1.0 (perfect
fit). Nilai yang tinggi dalam indeks ini menunjukkan "belfer fit". 4). AGFl- Adjusted Goodness ofFit
G Fl adalah analog dari R2 dalam regresi berganda. Fit indeks ini dapat disesuaikan terhadap degrees offreedom yang tersedia untuk menguji di terima
atau
tidaknya
model.
Tingkat
penenmaan
yang
direkomendasikan adalah bila nilai AGFI2: 0,90. GFi maupun AGFI adalah kriteria yang memeperhitungkan proporsi tertimbang dari
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf 56
vanans dalam suatu matriks kovarians sampel. Nilai 0,95 dapat diinterpretasikan sebagai tingkatan yang baik (good overall model fit), sedangkan nilai 0,90-0,95 menunjukkan tingkatan cukup (adequate fit). 5). CMIN/DF
KA
The minimum sample discrepancy function (CMIN) dibagi dengan
BU
degree of freedomnya akan menghasilkan indeks CMINIDF, yang
R
umumnya dilaporkan oleh para peneliti sebagai salah satu indikator
TE
untuk mengukur tingkat fitnya suatu model. CMIN/DF tidak lain
AS
adalah statistic chi-square, X2 dibagi Df-nya sehingga disebut X2
SI T
relatif. Nilai x2-relatif < 2,0 atau bahkan terkadang < 3,0 adalah indikasi dari acceptable fit antara model dan data.
IV E
R
6). Tucker Lewis Index rrLI) TLI
adalah
suatu
alternative
incremental
fit
index
yang
U
N
membandingkan suatu model yang diuji terhadap suatu baseline model. Nilai yang direkomendasikan sebagai acuan untuk diterimanya
suatu model adalah penerimaan
~
0,95, dan nilai yang sangat
mendekati I menunjukkan a very good fit. 7). Comparative Fit Index (CFI) Besaran indeks ini adalah pada rentang nilai sebesar
°- I. Semakin
mendekati I mengindikasikan tingkatfit paling tinggi (a very good fit). Nilai yang direkomendasikan adalah CFI
~
0,95. Keunggulan dari
indeks ini adalah bahwa indeks ini besarannya tidak dipengaruhi oleh
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf 57
ukuran
sampel, karena itu sangat baik untuk mengukur tingkat
penerimaan suatu model. Indeks
cn
identik dengan Relative
Noncentrality Index (RNI). Dalam penilaian model, indeks TLI dan CFI sangat dianjurkan untuk digunakan karena indeks ini relatif tidak sensitif terhadap besarnya sampel dan kurang dipengaruhi pula oleh
KA
kerumitan model.
BU
Kriteria untuk menentukan signifikansi parameter hasil estimasi dalam
TE R
SEM dapat dilakukan dengan uj i-I. Parameter tersebut meliputi: (a) Parameter Beta (P), yaitu parameter pengaruh (efek) variabel
S
endogen terhadap variabel endogen lainnya.
SI TA
(b) Parameter Gamma (y), yaitu parameter pengaruh (efek) variabel eksogen terhadap variabel endogen.
ER
(c) Parameter Lambda (),.), berkaitan dengan pengukuran variabel laten
IV
berdasarkan indikator pembentuknya
U
N
(d) Parameter Delta (0) dan Epsilon (e), berkaitan dengan error pengukuran variabel laten eksogen dan endogen berdasarkan indikator pembentuknya (e) Parameter Psi (IjI), Phi (Ill), Theta (8). Kriteria kekuatan hubungan (pengaruhIefek) persamaan struktural (structural equations) dilihat dari besarnya nilai koefisien determinasi (R2). Makin besar R2 atau makin mendekati I, berarti hubungan (pengaruhI efek) persarnaan struktural tersebut semakin kuat.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf 58
g) Interpretasi dan modifikasi model Langkah terakhir adalah mengingterpretasikan model dan memodifikasi model bagi model-model yang tidak memenuhi syarat pengujian pengujian yang dilakukan. Setelah model di estimasi, residualnya haruslah kecil atau mendekati nol dan distribusi frekuensi dari kovarians residual harns
el
al. dalam Ferdinand (2000:62)
memberikan sebuah pedoman
TE R BU
Hair
KA
bersifat simetrik. Tabachnick dan Fidel! dalam Ferdinand (2000:62).
untuk mempertimbangkan perlu tidaknya modifikasi sebuah model yaitu dengan melihat jumlah residual yang dihasilkan oleh model. Batas
SI TA S
keamanan untuk jumlah residual adalah 5%. Bila jumlah residual lebih besar dari 5% dari semua residual kovarians yang dihasilkan oleh model,
IV ER
maka sebuah modifikasi perfu dipertimbangkan. Selanjutnya bila ditemukan bahwa nilai residual yang dihasilkan oleh
N
model itu cukup besar (>2,58), maka cara lain dalam memodifikasi adalah
U
dengan mempertimbangkan untuk menambah sebuah alur barn terhadap model yang di estimasi itu. Dengan penjelasan yang lebih singkat: jika
model diterima, dilakukan interpretasi pola kausalitas yang dihasilkan (diestimasikan), apakah secara statistik signifikan dan mengikuti teori yang mendasari. Selanjutnya bisa dilakukan modifikasi model untuk menghasilkan
model
altematif
(competing
models)
yang
akan
dibandingkan dengan model aslinya. Model yang lebih baik dipilih setelah mendapat justifikasi teoritis.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf 59
F.
Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji Validitas kuesioner (daftar pertanyaan) dilakukan untuk mengetahui kemampuan suatu daftar pertanyaan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Daftar pertanyaan yang digunakan dalam penelitian belum diketahui tingkat validitas dan reliabilitasnya. Untuk itu dilakukan uji validitas setiap item
KA
pertanyaan dan reliabilitas dan daftar pertanyaan yang digunakan pada
R BU
penelitian ini.
Suatu instrumen ukur yang tidak reliabel atau tidak valid akan
TE
memberikan informasi yang tidak akurat mengenai keadaan subyek atau
TA S
individu yang dikenai tes itu. Apabila informasi yang keliru itu dengan sadar atau tidak dengan sadar kita gunakan sebagai dasar pertimbangan dalam
ER SI
pengambilan suatu kesimpulan dan keputusan maka tentulah kesimpulan dan keputusan itu tidak akan merupakan kesimpulan dan keputusan yang tepat.
IV
(Saifuddin Azwar, 2006 : 2).
U
N
Kriteria pengujian validitas adalah dengan membandingkan rhitung dengan r'abel, pada taraf signifikan 95% atau a
=
5%. Menurut Sugiyono (2001:
115), item pertanyaan disebut valid jika butir pertanyaan memiliki rhilung > rstand'" =
0,30. Dalam hal ini, yang dimaksudkan rhitung untuk setiap item pertanyaan,
adalah koefisien korelasi product moment antara skor masing-masing item tersebut dengan total skor seluruh item yang dinotasikan dengan Corrected Item
Total Correlatian pada hasil perhitungan program SPSS
untuk setiap item
pertanyaan dari sebuah variable. (Singgih Santoso, 2005: 277).
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf 60
Sedangkan, untuk menguji reliabilitas sebuah daftar pertanyaan dari sebuah variabel penelitian digunakan Koefisien Cronbach's Alpha. Besamya Koefisien Cronbach's Alpha menunjukkan tingkat Reliabilitas daflar pertanyaan tesebut. Menurut Bhuono Agung Nugroho (2005 :72), suatu konstruk variabel dikatakan reliabel jika memiliki nilai Cronbach's > dari 0,60.
KA
Perhitungan korelasi product momen dan Koefisien Cronbach's Alpha
Hasil pengolahan/perhitungan koefisien korelasi Corrected
R
menu Analyze.
BU
dilakukan dengan SPSS for Windows versi 20.0 khusus sub menu Scale pada
TE
Item- Total Correlation dan Koefisien Cronbach's Alpha untuk disajikan pada
AS
Lampiran 3 dan Lampiran 7.
SI T
a. Analisis Validitas Variabel Motivasi Spiritual.
ER
Pada analisis validitas variabel Motivasi Spiritual diperlukan koefisien
IV
rhilung, nilai kritis dan kesimpulan.
N
I). Koefisien rh;tung
U
Variabel
Motivasi Spiritual diukur dengan lima item pertanyaan
sebagaimana tereantum pada kuesioner pada Lampiran I. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS versi 20.0 pada Lampiran 3 didapat koefisien ;h;lung
(Corrected Item-Total Correlation) dari ke-5 item pertanyaan variabel Motivasi Spiritual seperti Tabel berikut:
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf 61
Tabel : 3.3
Koefisien Corrected Item-Total Correlatian
Untuk Item Pertanyaan Variabel Motivasi Spiritual
nem-rotlll statistics Scale Mean if nem Deleted
Scale '1anance if Item Deleted
Cronbach'sAJpha If Item Deleled
Corrected ItemTotal Correlation
16,73
3,306
,916
,891
moti't'2
16,80
3,545
,859
,904
mol,3
16,73
3,444
,830
,909
mol,4
I D,n
4,185
,554
.955
molv5
16,70
3,251
,912
,892
BU
TE R
Sumber Lampiran : 3
KA
motiv1
2). Nilai Kritis
SI TA
S
Pada anal isis validitas ini digunakan besaran nilai kritis Cbatas penerimaan dan penolakan) validitas yaitu 0,30.
ER
3). Kesimpulan
IV
TJntuk menarik kesimpulan maka dibuat tabel berikut dengan mengacu
U
N
data pada Tabel di atas
Tabel 3.4
Corrected Item Total Correlation dan r"bel Variabel Motivasi Spiritual rhitung
No 1 2 3 4 5 Sumber
Item motivl motiv2 motiv3 motiv4 motiv5 : LampITan 3
(Corrected ItemTotal Correlation) 0,916 0,859 0,830 0,554 0,912
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
Nilai kritis
Keterangan
0,30 0,30 0,30 0,30 0,30
rh;'ung > r'abe'; Valid rh;'ung > r'abel; Valid rh;'ung > r'abe'; Valid fhitung > flabel: Valid rhdun. > r'abel Valid
41337.pdf 62
Dari Tabel di atas dapat diketahui bahwa semua item pertanyaan variabel Motivasi Spiritual adalah valid.
Dengan demikian, maka semua item
pertanyaan variabel Motivasi Spiritual tersebut adaiah valid untuk mengukur variabel Motivasi Spiritual, sehingga semuanya diikut sertakan
TE R BU
b. Analisis Reliabilitas Variabel Motivasi Spiritual
KA
pada analisis lanjut.
Dalam analisis ini dilakukan perbandingan Cronbach's Alpha (koejisien
hitting reliabilitas alpha) seluruh item pertanyaan Motivasi Spiritual hasil
SI TA S
pengolahan dengan nilai 0,60. Dari pengolahan SPSS for Windows versi 20.0 pada Lampiran 3 didapat koefisien Cronbach's Alpha seperti tabel
IV ER
berikut.
Tabel3.5
U
N
Koefisien Cronbach's untuk Daftar Pertanyaan
Variabel Motivasi Spiritual
Reliability statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
929
5
Sumber : Lampiran 3
Dari Tabel di atas, terlihat besamya koefisien Cronbach's Alpha = 0,929. Sedangkan besamya koetisien Cronbach's Alpha minimum ditentukan 0,60. Berdasarkan ketentuan tersebut dapat dinyatakan bahwa Cronbach's
Alpha = 0,929 > 0,60. Hal ini berarti bahwa daftar pertanyaan (kuesioner) Motivasi Spiritual adalah reliabei.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf 63
Dengan demikian, maka daftar pertanyaan variabel Motivasi Spiritual yang terdiri dari 5 item pertanyaan adalah reliabel untuk mengukur variabel Motivasi Spiritual.
c, Analisis Validitas Variabel Budaya Kerja,
KA
Pada analisis validitas variabel Budaya Kerja diperlukan koefisien rhi'ung,
R BU
nilai kritis dan kesimpulan, I). Koefisien rhi'ung Budaya Kerja
diukur dengan lima. item
pertanyaan
TE
VariabeI
TA S
sebagaimana tercantum pada kuesioner pada Lampiran I. Berdasarkan hasiI pengolahan SPSS versi 20.0 pada Larnpiran 4 didapat koefisien
SI
rhitung (Corrected Item-Total Correlation) dari ke-5 item pertanyaan
Tabel : 3.6
IV
ER
variabeI Budaya Kerja seperti Tabel berikut:
Untuk Item Pertanyaan VariabeI Budaya Kerja
U
N
Koefisien Corrected Item-Total Correlation
.em.TDto! statistics Scale Mean ~ Nem Deleted
Scale Variance it Nem Deleted
Corrected NemTDtal COITeiaNon
Cronbach's Alpha ~ Nem Deleted
bud!
16,43
4,254
,665
bud2
16,63
3,275
,842
,837
bUd3
16,40
3,559
,677
,880
bud~
16,50
3,707
,825
,845
bud5
16,30
3,734
,691
,873
Sumber Lampiran : 4
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
,882
41337.pdf 64
2). Nilai Kritis Pada analisis validitas ini digunakan besaran nilai kritis (batas penerimaan dan penolakan) validitas yaitu 0,30. 3). Kesimpulan Untuk menarik kesimpulan maka dibuat tabel berikut dengan mengacu
KA
data pada Tabel di atas
ftabel
rhituog
(Corrected Item-Total Correlation) budl 0,665 1 bud2 0,842 2 bud3 0,677 3 bud4 0,825 4 bud5 0,691 5 Sumber : Tabel 4
R
Item
' V'blBd ana e u aya K ella
Nilai Keterangan kritis
0,30 0,30 0,30 0,30 0,30
I
rhilUng fhilUng rhi"lOg rhilung rhilung
> reIDel; > rlabel; > r tabel; > rlabel; > rlabel-
Valid Valid Valid Valid Valid
ER
SI
TA
S
TE
No
BU
Tabel3.7
' dan C orrecte d I tern Tota IC orreIallon
IV
Dari Tabel di atas dapat diketahui bahwa semua item pertanyaan variabel Dengan demikian, maka semua item
N
Budaya Kerja adalah valid.
U
pertanyaan variabel Budaya Kerja tersebut adalah valid untuk mengukur variabel Budaya Kerja, sehingga semuanya diikut sertakan pada anal isis Janjut.
d. Analisis Reliabilitas Variabel Budaya Kerja Dalam analisis ini dilakukan perbandingan Cronbach's Alpha (koefisien
hilling reliabilitas alpha) seluruh item pertanyaan Budaya Kerja hasil pengolahan dengan nilai 0,60.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
I
41337.pdf 65
Dari pengolahan SPSS for Windows versi 20.0 pada Lampiran 4 didapat koefisien Cronbach 's Alpha seperti table berikut.
Tabel3,8
Koefisien Cronbach's untuk Daftar Pertanyaan
Variabel Budaya Kerja
Renabi'ity statistics N of Items
KA
Cronbach's Alpha
889
5
BU
Sumber : Lampiran 4
=
0,889,
TE
R
Dari Tabel di alas, terlihat besarnya koefisien Cronbach's Alpha
Sedangkan besarnya koefisien Cronbach's Alpha minimwn ditentukan
=
0,889> 0,60. Hal ini berarti bahwa daftar pertanyaan (kuesioner)
SI
Alpha
TA
S
0,60. Berdasarkan ketentuan tersebut dapat dinyatakan bahwa Cronbach's
ER
Budaya Kerja adalah reliabel.
IV
Dengan demikian, maka daftar pertanyaan variabel Budaya Kerja yang
N
terdiri dari 5 item pertanyaan adalah reliabel untuk mengukur variabel
U
Budaya Kerja.
e. Analisis Validitas Variabel Etos Kerja. Pada analisis validitas variabel Etos Kerja diperlukan koefisien rh;tung, nilai kritis dan kesimpulan. I). Koefisien rh;tung Variahe! Etos Kerja diukur dengan lima item pertanyaan sebagaimana tercantum pada kuesioner pada Lampiran I. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS versi 20.0 pada Lampiran 5 didapat koefisien rh;tung
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf 66
(Corrected Item-Total Correlation) dari ke-7 item pertanyaan variabel Etos Kerja seperti Tabel berikut: Tabel : 3,9
Koelisien Corrected Item-Total Correlatian
Untuk Item Pertanyaan Variabel Etos KeIja
ne.m.Total Statistics Scale Mean if Item Deleled
Scale Variance if Item Deleted
Corrected lIemTotal Correlation
Cronbach's Alpha il ttem Deleted
24,93
11,16B
,6B7
,954
24,93
11,16B
,687
,954
,966
10,36B
et055
24,70
10,424
etos6
24,10
, 0,355
etas7
24,73
10,6B5
BU
10,340
24,67
R
24,73
TE
etos3 81054
KA
etos1
etos
,937
,907
,936
,927
,935
,771
,948
S
Sumber : lampiran 5
,93~
,895
TA
2). Nilai Kritis
ER
SI
Pada analisis validitas ini digunakan besaran nilai !aitis (batas penerimaan dan penolakan) validitas yaitu 0,30.
N
IV
3). KesimpuIan
U
Untuk menarik kesimpulan maka dibuat tabeI berikut dengan mengacu data pada Tabel di atas Tabe13.10 C orrecledltern TIC ola orreIatlOn ' dan
flabel
rhUung
No
Item
1 elos! 2 etos2 elos3 3 4 elos4 5 elos5 6 elos6 7 elos7 I Sumber : Lamplran 5
(Corrected ItemTotal Correlation) 0,687 0,687 0,966 0,895 0,907 0,927 0,771
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
V'bIE ana e los K' eTJa Nilai kritis Keterangan 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30
rh;'ung rhi'ung rhi'ung rh;'ung [hilling fhilUng
Thitung
> r,abel; > r'abel; > r,abel; > r'abel; > r,abel; > f'abel; > r'abel;
Valid Valid Valid Valid Valid Val id Valid
41337.pdf 67
Dari Tabe! di atas dapat diketahui bahwa semua item pertanyaan variabel Etos Kerja adalah valid. Dengan demikian, maka semua item pertanyaan variabel Etos Kerja tersebut adalah valid untuk mengukur variabel Etos Kerja, sehingga semuanya diikut sertakan pada analisis lanjut.
KA
f. Analisis Reliabilitas Variabel Etos Kerja
R BU
Dalam analisis ini dilakukan perbandingan Cronbach's Alpha (koefisien
hitung reliabilitas alpha) seluruh item pertanyaan Etos KeIja hasil
TE
pengolahan dengan nilai 0,60. Dari pengolahan SPSS for Windows versi 20.0 pada Lampiran 5 didapat koefisien Cronbach's Alpha seperti tabel
TA S
berikut.
ER SI
Tabel 3.11.
Kaefisien Cronbach's untuk Daftar Pertanyaan
Variabel Etas KeIja
Reliability stmistics
950
I
No/Items 7
I
Sumber: Lampiran 5
U
N
IV
Cronbach's Alpha
Dari Tabel di atas, terlihat besarnya kaefisien Cronbach's Alpha = 0,950. Sedangkan besarnya kaefisien Cronbach's Alpha minimum ditentukan 0,60. Berdasarkan ketentuan tersebut dapat dinyatakan bahwa Cronbach 's
Alpha = 0,950 > 0,60. Hal ini berarti bahwa daftar pertanyaan (kuesioner) Etas KeIja adalah reliabel.
Dengan demikian, maka daftar pertanyaan
variabel Etas Kerja yang terdiri dari 7 item pertanyaan adalah reliabel untuk mengukur variabel Etas KeIja.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf
68
g. Analisis Validitas Variabel Kualitas Layanan. Pada analisis validitas variabeJ Kualitas Layanan diperlukan koefisien rhitung, nilai kritis dan kesimpulan. I). Koefisien rhitung
Variabel Kualitas Layanan diukur dengan lima item pertanyaan
KA
sebagaimana tercantum pada kuesioner pada Lampiran I. Berdasarkan
BU
hasil pengolahan SPSS versi 20.0 pada Lampiran 6 didapat koefisien
R
rhitung (Corrected Item-Total Correlation) dari ke-8 item pertanyaan
AS
TE
variabel Kualitas Layanan seperti Tabel 3.12 berikut:
SI T
Tabe13.12
Koefisien Corrected Item-Total Correlatian
Untuk Item Pertanyaan Variabel Kualitas Layanan
Scale Mean if nem Deleted kual2
29,53
10,740
ER
29.60
Scale Variance rt Item Deleled 11.076
Corrected nemTolal Correlabon
Cronbach's Alpha if Item Deleled
.880
,963
,928
,960
10,740
,928
,960
29.63
II, t 37
,900
,962
kual5
29,70
10,976
,787
,969
kual6
2~,70
11,183
.837
,966
kual7
29,53
10,7 40
,928
,960
kual8
29,60
11,283
,8ll
,967
N
29,53
kual4
U
kuol3
IV
kuall
Iem-T01.. 51_I
Sumber Lampiran : 6
2). Nilai Kritis Pada anal isis validitas ini digunakan besaran nilai kritis Cbatas penerimaan dan penolakan) validitas yaitu 0,30.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf 69
3). Kesimpulan Untuk menarik kesimpulan maka dibuat tabel berikut dengan mengacu data pada Tabel di atas
Tabe13.13 ' bel K ana uar1tas Layanan Corrected Itern TotaICorre allon dan rrabel V Nilai rhirung (Corrected Item kritis Keterangan Item Total Correlation) I 0,880 I kuall
0,30 rhi'ung > r'abel; Valid 0,928 0,30 2
kual2
rhilung > r'ahel; Valid 0,928 0,30 3
kual3
rhitung > r'abel; Valid 0,30 0,900 4
kual4
rhi'ung > r,abel; Valid 0,787 0,30 5
kual5
rhilung > r,.hel; Valid 0,837 0,30 6
kual6
rhi'ung > rlabel; Valid 0,928 0,30 7
kual7
rhilung > r'abel; Valid 0,811 0,30 8
kual8 rhi'un. > rlabel· Valid Sumber : Lamplran 6
SI T
I
AS
TE
R
BU
KA
H
Dari Tabel 3.13 di alas dapat diketahui bahwa semua item pertanyaan
ER
variabel Kualitas Layanan adalah valid. Dengan demikian, maka semua
IV
item pertanyaan variabel Kualitas Layanan tersebut adalah valid untuk
U
N
mengukur variabel Kualitas Layanan, sehingga semuanya diikut sertakan pada analisis lanju1.
h. Analisis Reliabilitas Variabel Kualitas Layanan Dalarn anal isis ini dilakukan perbandingan Cronbach's Alpha (koefisien
hi/ung reliabili/as alpha) seluruh item pertanyaan Kualitas Layanan hasil pengolahan dengan nilai 0,60. Dari pengolahan SPSS for Windows versi 20.0 pada Lampiran 6 didapat koetisien Cronbach's Alpha seperti table berikut.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf 70
Tabel3.14
Koefisien Cronbach's untuk Daftar Pertanyaan
Variabe! Kualitas Layanan
Reliability statistics
Cronbach's Alpha
N 01 Items
B
96B
Sumber : Lampiran 6
KA
Dari Tabel 3.14 di atas, terlihat besarnya koefisien Cronbach's Alpha =
BU
0,968. Sedangkan besarnya koefisien Cronbach's Alpha minimum
R
ditentukan 0,60. Berdasarkan ketentuan tersebut dapat dinyatakan bahwa
TE
Cronbach's Alpha = 0,968 > 0,60. Hal ini berarti bahwa daftar pertanyaan Dengan demikian, maka
S
(kuesioner) Kualitas Layanan adalah reliabel.
TA
daftar pertanyaan variabel Kualitas Layanan yang terdiri dari 8 item
Analisis Validitas Variabel Kepuasan Pedagang.
IV
I.
ER
SI
pertanyaan adalah reliabel untuk mengukur variabel Kualitas Layanan.
U
N
Pada analisis validitas variabel Kepuasan Pedagang diperlukan koefisien rhitung, nilai kritis dan kesimpulan.
Variabel Kepuasan Pedagang diukur dengan lima item pertanyaan sebagaimana tercantum pada kuesioner pada Lampiran I. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS versi 20.0 pada Lampiran 7 didapat koefisien rh;lung (Corrected Item-Total Correlation) dari ke-5 item pertanyaan variabel Kepuasan Pedagang seperti Tabel berikut:
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf 71
Tabel : 3.15
Koefisien Corrected Item-Total Correlatian
Untuk Item Pertanyaan Variabel Kepuasan Pedagang
nom-ToIal Statistics
puas1
16,70
Scale Variance jf Item Deleted 4,424
,846
,930
puas2
16,73
4,271
,847
,929
puas3
16,63
4,309
,820
,933
puas4
16,57
4,047
,895
,919
puas5
16,70
4,010
,827
,934
Corrected ItemTolal Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
KA
Scale Mean 'f Item Deleled
BU
Sumber Lampiran : 7
R
2). Nilai Kritis
TE
Pada analisis validitas ini digunakan besaran nilai kritis (batas
TA
S
penerimaan dan penolakan) validitas yaitu 0,30. 3). Kesimpulan
ER
SI
Untuk menarik kesimpulan maka dibuat label berikut dengan mengacu
Tabe13.16
N
IV
data pada Tabel 3.16 di atas
U
. be I Kepuasan Pe dal!:anl!: Correcte d Item Total CorrelatlOn dan rtabel Vana No
rhitung
Item
(Corrected ItemTotal Correlation) 0,880 I puasl 0,928 2 puas2 0,928 3 puas3 0,900 4 puas4 puas5 0,787 5 I Sumber : Larnplran 7
Nilai kritis 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30
Keterangan rhitung rhi'ung rhi'ung rhi'ung rhitun.
> r'abel; > rtabel; > rUbel; > r'abel; > rtabel;
Valid Valid Valid Valid Valid
Dari Tabel di atas dapat diketahui bahwa semua item pertanyaan variabel Kepuasan Pedagang adalah valid. Dengan demikian, maka semua item pertanyaan variabel Kepuasan Pedagang tersebut adalah valid untuk
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf 72
mengukur variabel Kepuasan Pedagang, sehingga semuanya diikut sertakan pada analisis Janjut.
J. Analisis Reliabilitas Variabel Kepuasan Pedagang Dalam anaJisis ini dilakukan perbandingan Cronbach's Alpha (koefisien
KA
hitung reliabilitas alpha) seluruh item pertanyaan Kepuasan Pedagang
BU
hasil pengolahan dengan nilai 0,60. Dari pengolahan SPSS for Windows
R
versi 20.0 pada Lampiran 7 didapat koefisien Cronbach's Alpha seperti
TE
table berikut.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N 01 Items
.942
5
Sumber : Lamplran 7
N
IV
ER
SI
TA
S
Tabel 3.17
. Koefisien Cronbach's untuk Daftar Pertanyaan
Variabel Kepuasan Pedagang
U
DaTi Tabel 3.17 di atas, terlihat besamya koefisien Cronbach's Alpha
0,942.
=
Sedangkan hesamya koefisien Cronbach's Alpha minimum
ditentukan 0,60. Berdasarkan ketentuan tersebut dapat dinyatakan bahwa Cronbach's Alpha = 0,942 > 0,60. Hal ini berarti bahwa daftar pertanyaan (kuesioner) Kepuasan Pedagang adalah reliabel. Dengan dernikian, maka dafiar pertanyaan vaTiabel Kepuasan Pedagang yang terdiri dari 5 item pertanyaan adalah reliabel untuk mengukur variabel Kepuasan Pedagang.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI TA S
TE R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE
R
BU KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER SI
TA
S
TE
R BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U N
IV
ER
SI
TA S
TE
R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U N
IV
ER
SI
TA S
TE
R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER SI
TA
S
TE
R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE
R
BU KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE
R
BU KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER SI
TA
S
TE
R BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER SI
TA
S
TE
R BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf
BABV
SIMPULAN DAN SARAN
A.
Simpulan
KA
Berdasarkan obyek penelitian yang dipilih karena terdapat kesenjangan antara teori dengan fakta empiris, maka disusunlah kerangka berpikir
BU
berdasarkan teori yang ada, selanjutnya disusunlah Devenisi Operasional
TE
R
Variabel. Kuesioner yag direspon oleh Responden para Pedagang Kaki Lima di Pasar Badung-Bali dan diproses dengan program statistik Amos for_Windows
SI TA S
versi 20.0 untuk uji Normalitas, CFA dan uji pengaruh dengan SEM berdasarkan asumsi-asumsi dalam Structural Equation Modeling (SEM) untuk
Pengaruh variabel laten Motivasi Spiritual (MOTIV) terhadap variabel
N IV
I.
ER
menguji kelayakan model, hasil penelitian ini dapat dismpulkan sebagai berikut:
laten
Kualitas
Layanan
(KUAL)
memiliki
standardized estimate
U
(regression weight) sebesar 0,271 dengan Cr (Critical ratio
dengan nilai t-hitung) sebesar 2,686 pada probability 2,686 > 2,000 dan Probability
=
=
=
identik
0,007. Nilai CR
0,007 < 0,05 menunjukkan bahwa
pengaruh variabel laten Motivasi Spiritual (MOTIV) terhadap variabel laten Kualitas Layanan (KUAL) adalah positip signijikan. 2.
Pengaruh variabel laten Budaya Kerja (BUD) terhadap variabel laten Kualitas Layanan (KUAL) memiliki standardized estimate (regression weight) sebesar 0,356, dengan Cr (Critical ratio hitung) sebesar 3,574 pada probability =
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 113
•••.
=
identik dengan nilai t
41337.pdf 114
Nilai CR 3,574 > 2,000 dan Probability
= •••
< 0,05 menunjukkan bahwa
pengaruh variabel laten Budaya Kerja (BUD terhadap variabel laten Kualitas Layanan (KUAL) adalah pasitip signijikan 3. Pengaruh variabel laten Etos Kerja (ETOS) terhadap variabel laten Kualitas Layanan (KUAL) memiliki standardized estimate (regression =
identik dengan nilai t
KA
weight) sebesar 0,250, dengan Cr (Critical ratio
=
0,012 < 0,05 menunjukkan bahwa pengaruh variabel
TE R
dan Probability
BU
hitung) sebesar 2,516 padaprobability = 0,012. Nilai CR = 2,516 > 2,000
laten Etos Kerja (ETOS) terhadap variabel laten Kualitas Layanan
Pengaruh Motivasi Spiritual (MOnV) terhadap Kualitas Layanan
TA
4.
S
(KUAL) adalah pasitip signijikan.
SI
(KUAL) adalah positip dan signifikan, pengaruh Budaya Kerja (BUD)
ER
terhadap Kualitas Layanan (KUAL) adalah positip dan signifikan serta
IV
pengaruh Etos Kerja (ETOS) terhadap Kualitas Layanan (KUAL) adalah
U
N
positip dan signifikan, maka pengaruh secara simultan Motivasi Spiritual (MOTIV), Budaya Kerja (BUD), Etos Kerja (ETOS) terhadap Kualitas Layanan (KUAL) adalah positip signifikan 5,
Pengaruh variabel laten Motivasi Spiritual (MOnV) terhadap variabel laten Kepuasan Pedagang (PUAS) memiliki standardized estimate (regression weight) sebesar 0,187, dengan Cr (Critical ratio dengan nilai t-hitung) sebesar 2,190 pada probability 2,190 > 2,000 dan Probability
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
=
=
=
identik
0,049. Nilai CR
0,049 < 0,05 menunjukkan bahwa
41337.pdf 115
pengaruh variabel laten Motivasi Spiritual (MOTlV) terhadap variabel laten Kepuasan Pedagang (PUAS) adalahpositip signijikan. 6.
Pengaruh variabel laten Budaya Kerja (BUD) terhadap variabel laten Kepuasan Pedagang (PUAS) memiliki standardized estimate (regression
weight) sebesar 0,298, dengan Cr (Critical ratio
=
0,002. Nilai CR 3,057 > 2,000
0,002 < 0,05 menunjukkan bahwa pengaruh variabel
BU
dan Probability
=
identik dengan nilai t
KA
hitung) sebesar 3,057 pada probability
=
(PUAS) adalah positip signijikan
Pengaruh variabel laten Etos Kerja (ETOS) terhadap variabel laten
S
7.
TE R
laten Budaya KeIja (BUD) terhadap variabel laten Kepuasan Pedagang
TA
Kepuasan Pedagang (PUAS) memiliki standardized estimate (regression
SI
weight) sebesar 0,302, dengan Cr (Critical ratio
ER
hitung) sebesar 3,181 pada probability =
identik dengan nilai t
0,001. Nilai CR 3,181 > 2,000
0,001 < 0,05 menunjukkan bahwa pengaruh variabel
IV
dan Probability
=
=
U
N
laten Etos KeIja (ETOS) terhadap variabel laten Kepuasan Pedagang (PUAS) adalah positip signijikan.
8.
Berhubung pengaruh variabel laten Motivasi Spiritual (MOTIV) terhadap variabel laten Kepuasan Pedagang (PUAS) adalah positip signijikan, pengaruh variabel laten Budaya KeIja (BUD) terhadap variabel laten Kepuasan Pedagang (PUAS) adalah positip signijikan serta pengaruh variabel laten Etos KeIja (ETOS) terhadap variabel laten Kepuasan Pedagang (PUAS) adalah positip signijikan
maka dapat dinyatakan
pengaruh Motivasi Spiritual (MOTIV), Budaya KeIja (BUD), Etos Kerja
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf 116
(ETOS) secara bersama-sama terhadap variabel lalen Kepuasan Pedagang (PUAS) adalah positip signijikan. 9.
Pengaruh variabellaten Kualitas Layanan (KUAL) terhadap variabellaten Kepuasan Pedagang (PUAS) memiliki standardized estimate (regression weight) sebesar 0,210, dengan Cr (Critical ratio
=
0,043. Nilai CR 2,025 > 2,000
0,043 < 0,05 menunjukkan bahwa pengaruh variabel
BU
dan Probability
=
identik dengan nilai t
KA
hitung) sebesar 2,025 pada probability
=
TE R
laten Kualitas Layanan (KUAL) terhadap variabel laten Kepuasan Pedagang (PUAS) adalah positip signijikan.
Layanan (KUAL)
=
TA S
10. Square Multiple Correlation yang nilainya masing-masing untuk Kualitas 0,476, untuk Kepuasan Pedagang (PUAS)
=
0,608
SI
sebagaimana terlihat pada Tabel ... di atas. Menurut Ferdinand, (2002:
=
0,476 identik dengan R 2 pada SPSS sebesar 0,476, maka
IV
(MOT) R2
ER
114) nilai Square Multiple Correlation untuk variabel Kualitas Layanan
U
N
besamya Determinasi adalah nilai Square Multiple Correlation untuk variabel Kualitas Layanan kali 100% demikian
dapat
dinyatakan
=
bahwa
0,476 x 100% perubahan
=
47,6 %. Dengan
Kualitas
Layanan
dipengaruhi oleh Motivasi Spiritual, Budaya Kerja dan Etos Kerja sebesar 47,6%. II. Kepuasan Pedagang (PUAS) R2 = 0,608 maka besamya Determinasinya = 0,608 x 100%
=
60,8 %.
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
perubahan Kepuasan Pedagang dipengaruhi oleh Motivasi Spiritual, Budaya Kerja, Etos Kerja, dan Kualitas Layanan sebesar 60,8%.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf 117
B.
Saran
I. Berhubung variabel Kualitas Layanan kali 100% = 0,476 x 100% = 47,6
%. dipengaruhi oleh Motivasi Spiritual, Budaya Kerja dan Etos Kerja
sebesar 47,6%. 0,608 x 100%
Untuk Kepuasan Pedagang besamya Detenninasinya =
=
60,8 % Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
KA
perubahan Kepuasan Pedagang dipengaruhi oleh Motivasi Spiritual,
BU
Budaya Kerja, Etos Kerja, dan Kepuasan Pedagang sebesar 60,8%. >
TE R
Kualitas Layanan 47,6 %., disarankan agar para Pedagang Kaki Lima meningkatkat kualitas layanannya. Kualitas
Layanan
adalah
mernpakan
variable
antara
TA S
2. Berhubung
(intervening) antara Motivasi Spiritual dan Etos Kerja dengan Kepuasan
SI
Pedagang, maka perlu dilakukan usaha untuk mengelola Kualitas Layanan
ER
agar Motivasi Spiritual, Budaya Kerja mampun Etos Kerja memberi
IV
sumbangan yang bermti terhadap Kepuasan Pedagang.
U
N
3. Berhubung Motivasi Spiritual, Budaya Kerja, Etos Kerja" dan Kualitas Layanan seeara bersama-sama barn memberikan pengaruh sebesar 76,8% terhadap Kepuasan Pedagang, tentunya masih ada variable lain yang perlu dieennati dan dilaksanakan dalam rangka peningkatan Kepuasan Pedagang. 4. Pemerintah Daerah agar meningkatkan fasilitas lapak Pedagangang Kaki Lima Pasar Badung ditingkatkan, dan pengetahuan tentang pelayanan bagi para pedagang juga perlu ditingkatkan melaui pelatihan-pelatihan.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf 118
5. Untuk lebih mensejahterakan para Pedagang Kaki Lima, Pemerintah Daerah perlu membentul lembaga yang mengelola dana bergulir bagi koperasi dan usaha kecil menengah. 6. Model pasar tradisional seperti Pasar Badung Bali ini perlu dikembangkan didaerah lain untuk memberi kesempatan pada ekonomi kerakyatan, dan
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
juga sebagai penyeimbang munculnya pasar modem diberbagai kota.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf
DAFTAR PUSTAKA
Amir, M. Taufiq. (2005). Dinamika Pemasaran Jelajahi dan Rasakan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Anonim. (2005). Perkembangan Analisis Multivariate dengan SPSS 12. Jakarta: Salemba Infotek.
KA
Aranya, R. Lachman, & J. Amemic. (1982). Accountans, job satisfaction: A path
BU
analysis. Accounting, Organizations and Society. Vol 6 noA, 271 - 280.
TE R
Aranya N & Ferris. (1983). Organizational-professional conflict among US and Israeli professional accountants. Journal of Social Psychology. vol. 119.
TA S
153-161.
As'ad. (2000). Seri ilmu sumber daya manUSla: Psikologi industri. (Edisi
SI
Keempat). Yogyakarta: Liberty
ER
Assauri, Sofjan. (2003). Customer service yang baik landasan pencapman
IV
customer satisfaction dalam usahawan. Jumal V (I), 25-30. Jakarta.
N
Barling, Julian., Wade, Bill., & Fullagar, Clive. (1990). Predicting employee
U
commitment to company and union: Divergent models. Journal of Occupational Psycology [JOP). Vol. 63. (1). March, pp49-61. Bass, B.M., &
Avolio, B. J. (1990). Transfonnational leadership and
organizational culture. Public Administration Quarterly. Vol. 17, Nv. I, pp. 112-121 Bateman, T., & Strasser, S. (1984). A longitudinal analysis of antecedents of the antecedent of organizational commitment. Academy of Management Journal. 27: 95-112
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf
Becker, T. E., Randall, D. M., & Riegeel, C. D. (1995). The multidimensional view of commitment and the theory of reasoned action: A comparative evaluation. Journal ofManagement. Vol21 :4.616-638. Bhuono, A. Nugroho.(2005). Strategi jitu memilih metode statistik penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: Penerbit Andi. Black, J. A., & D. J. Champion. (2001). Metode dan masaIah penelitian sosial.
KA
Bandung: Refika Aditama.
BU
Boshoff, C. & Mels, G. (1995). A causal model to evaluate the relationships among supervision, role stress, organizational commitment and internal
TE
R
service quality. The European Journal of Marketing. Vol. 29 No.2, pp. 23 42.
TA S
Boshoff, C. & Tait, M. (1996). Quality perceptions in the financial services sector: the potential impact of internal marketing. International Journal of
SI
Service Industry Management. Vol. 17 No.5, pp. 5-31.
IV ER
Cooper, R. Donald., & Pamela, S. Schindler. (2003). Business research methods. Eight Edition. New York: Me. Graw-HiIl/lrwin.
N
Dessler, G. 1995. Managing organization in era of change. Florida: The Dryden
U
Press
Dharma, A. (1995). Manajemen prestasi kerja. Jakarta: Erlangga. Dwiyanto, Agus. (1995). Penilaian kinelja organisasi pelayanan publik. Seminar kinelja organisasi sektor publik, kebijakan dan penerapannya. Yogyakarta: Fisipol DGM. Engel, J.F., R.D, Blackwell., and P.W, Miniard, (1994). Perilaku Konsumen. Jakarta: Binarupa Aksara Ewen, R. B., Hulin, C.L., Smith, P.C & Locke, E. A. (1996). An emperical test of the herzberg two-factor theory. Journal of Applied PJychology. 50, 6, 544 550. March 14, 2008. Proquest database. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf
Ferdinand, Augusty. (2002). Structural Equation Modeling dalam Penelitian Manajemen. Edisi 2. Semarang: BP. UNIP Fukami, C. V., & Larson, E. W. (1984). Commitment to company and union. Parallel models. Journal ofApplied Psychology. Vol 69:3. 367-371. Ferris, K. & Aranya, N. (1983). Organizational-professional conflict among U.S. and Israeli professional accountants. Journal ofSocial Psycology. 119: 153
KA
161.
BU
Ferdinand, A.T. (2006). Metode penelitian manajemen Semarang : BP Undip.
TE R
Fraser, T. M. (1985). Stres dan kepuasan kerja. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo
TA S
Fred, N. Kerlinger. (1992). Asas-asas penelitian behavioral (Alih bahasa). Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Y.
(1998).
Intelligence
SI
Ganzach,
of satisfaction. Journal Academy of
ER
Management. Volume 41 No.5.
N
Utama.
IV
Gaspersz, Vincent. (1997). Manajemen kualitas. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
U
Gerson, Richard F. (2002). Mengukur Kepuasan Pelanggan, Cetakan kedua, Jakarta: PPM. Ghozali, I. (2004). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gibson., Ivancevich., & Donelly (1995). Organization, behavior, structure, process. 9th Edition, Richard D. Irwin Inc. _ _ _ _ _ _. (1996). Organisasi : perilaku, struktur, proses. Jakarta Barat: Binarupa Aksara. _ _ _ _ _ _. (1996). Organisasi. Edisi 8, Jilid I. Jakarta: Binarupa Aksara.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf
Greenberg, J. & Baron, R.A. (1997). Behavior in organisations. 6th ed. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall. Hadari, Nawawi. (1990). Administrasi personel: untuk peningkatan produktivitas kerja. Jakarta: CV. Haji Masagung. Handoko T. Hani. (1995). Manajemen personalia dan manajemen SDM.
KA
Yogyakarta: BFE Yogyakarta
data analysis. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
BU
Hair, J. F. Jr, R.E., Anderson, R. L., Tatham, & W.C. Black. (1998). Multivariate
Heather K. Spence Laschinger, Joan Finegan & Judith Shamian. (2001). The
TE
R
impact of workplace empowerment, organizational trust on staff nurses' work satisfaction and organizational commitment. Journal Healt Care
TA S
Management Review.
Koentjaraningrat. (2004). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta:
SI
Djambatan.
_ _ _ _ _ _ _-JK<>..ebudayaan
Mentalitas
dan
Pembangunan.
Jakarta:
IV ER
Gramedia Pustaka Utama.
Kotler, Philip. (2003). Marketing Management, Eleventh Edition. New Jersey:
N
Prentice-Hall International, Inc.
U
Kuswadi.(2004). Cara Mengukur Kepuasan Karyawan. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Lupiyoadi, Rambat.(200 I), Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat, Jakarta. Luthans, F.(l995). Organizational behavior. 7'h Edition. New York: Mc.Graw-Hili International Editions. - - - - -
. (1998). Organizational behavior.
8th Edition. New York:
McGraw-Hill Co. Malhotra, N., & Mukheljee A. (2004). The relative influence of organisational commitment and job satisfaction on service quality of customercontact
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf
employees in banking call centres. Journal of Services Marketing. Volume 18. No 3. 2004 p. 162-174. Mathieu, J.E., & Zajac D. M. (1990). A revIew and mera-analysis of the antecedents, correlates, and consequences of organizational commitment. Psychological Bulletin. 108. 171-194. Mathis, L. Roberts., & Jackson, H. Jhon. (2002). Human resources management.
KA
Alih Bahasa. Jakarta: Salemba empat.
BU
Meyer, J. P., & Allen, N. J. (1988). Links between work expenence and organizational commitment during the first year of employment: a
TE R
longitudinal analysis. Journal ofApplied Psychology. Vol 61. 195-209 Meyer, J. P., Allen, N. J., Gellatly, L. R. (1990). Affective and continuance
TA S
commitment to organization: Evaluation of measures and analysis of concurrent and time-lagged relations. Journal of Applied Psychology. Vol
SI
75.710-720.
ER
Meyer, J. P., Allen, N. J., Smith, C. A. (1993). Commitment to organizations and
IV
occupations: extension and test of a three-component conseptualization.
N
Journal ofApplied Psychology. Vol 78:4. 538-551.
U
Meyer, J. P., Allen, N. J., Benkhoff & Birgit. (1997), Ignoring commitment is costly: new approaches establish the missing link between and performance, Journal ofHuman Relations. Vo1.50, No.6, pp:701-726. Michael, E. Proter., Agus, Maulana. (1995). Strategi bersaing. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama. Minner, J. B. (1988). Organizational behavior, performance and productivity. New York: Random House. Inc. Moekijat. (1993). Evaluasi pelatihan dalam rangka peningkatan produktivitas. Bandung: Mandar Maju.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf
Mowday, R.T., Porter L.W. & Steers R.M. (1979). The measurement of organizational commitment. Journal o/Vocational Behavior. 14. MUhibbin, Syah. (2002). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Bam. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya. Nasution, M. Nur. (2004). Manajemen Jasa Terpadu. Bogor: Ghalia Indonesia. Panggabean, Mutiara Sibarani. (2004). Komitmen organisasional sebagai
KA
mediator variabel bagi pengaruh kepuasan kerja terhadap keinginan untuk
BU
pindah kerja. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol 6. No.1. 90 -114.
R
Peter, J. Paul dan Jerry COlson. (1996). Edisi Keempat. Consumer Behavior
TE
(perilaku konsumen dan strategi pemasaran). Jakarta: Erlangga.
L.W.,
Steers, R.M.,
Organisational
Mowday,
commitment, job
SI T
Porter,
AS
Poedjawijatna, LR.. (2003). Etika Filsafat Tingkah Laku. Jakarta: Rineka Cipta. R.T., & satisfaction,
Boulian, and
P.V.
(1974).
turnover
among
ER
psychiatric technicians. Journal 0/Applied Psychology. Vol. 59, pp 603-9. Pumomo, Hari, (2003), Edisi Pertama, Pengantar Tehnik Industri, Penerbit Graha
N
IV
I1mu, Yogyakarta.
U
Robbins, S.P. (1996). Perilaku organisasi konsep kontroversi aplikasi. Jilid 1 (Terjemahan: Hadyana Pujatmaka). Jakarta: PT Prinhalido. Roger, G.S. (1995). Implications For Marketing strategy. Dallas: BPS. Santosos, Singgih. (20d7). Structual Equation Modelling Konsep dan Aplikasi dengan AMOS. Jakarta: Elex Media Komputindo Schein, E.H. (1985). Organizational culture and leadership. San Francisco: Jossey-Bass Publisher. Siagian, P. Sondang. (1992). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf
Simanjuntak, J. Payaman. (2005). Manajemen dan evaluasi kinerja. Jakarta: Lembaga Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. _______. (1998). Peningkatan hasil usaha kerja, pengertian dan ruang Iingkup. Jakarta: Prima Singgih, Santoso. (2005). Statistik parametrik Jakarta: PT. Elex Media. Komputindo.
KA
Sinungan, Muchdarsyah. (1997). Produktivitas apa dan bagaimana. Jakarta: Bumi
BU
Aksara.
Institut Danna
R
Sinamo, Jansen. (2009). 8 Etos KeIja ProfesionaI. Jakarta
TE
Mahardika.
SI TA S
Solimun. (2002). Multivariate Analysis Structural Equation Modeling (SEM) Lisrel dan AMOS. Malang: Fakultas Mipa, Universitas Brawijaya Solimun, 2006, Pemodelan Persamaan Struktural Pendekatan PLS dan SEM
N IV
ER
Aplikasi Software Smart PLS dan Amos, Undiknas Denpasar
Steers, R. M., & Porter, 1. M. (1983). Motivation and work behavior. New York:
U
Mac Graw Hill Book Inc. Steers, R. M. (1985). Efektivitas organisasi. Cetakan ke-Il teIjemahan. Surabaya: Erlangga. Suharyadi dan Purwanto. S.K, 2003, Statistika Untuk Ekonomi & Keuangan Modem, Buku I, Penerbit Salemba Empat, Jakarta Sugiarto, Endar. (1999). Psikologi Pelayanan dalam Industri Jasa, Jakarta : PT Gramedia Pustaka. _ _ _ _ _---\.(2002). Psikologi Pelayanan dalam Industri Jasa Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Sugiyono. (1998). Metode penelitian administrasi. Bandung: Alfabeta.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf
Supranto, J. (2001). Pengukuran Tingkat Kepuasan pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta: Rineke Cipta, Tasmara, Toto. (2002). Etos Kerja Islami. Jakarta: Gema Insani Pres Tjiptono, F., Gregorius, Chandra. (2005). Manajemen kualitas jasa. Yogyakarta: Andi.
KA
Tohardi, A. (2002). Pemahaman praktis manajemen sumber daya manusia.
BU
Bandung: Mandar Maju.
Trisnaningsih, Sri. (2003). Pengaruh komitmen terhadap kepuasan keIja auditor:
R
motivasi sebagai variabel intervening (studi empiris pada Kantor Akuntan
TE
Publik di Jawa Timur). Jurnal Rise/ Akun/ansi Indonesia, Vol 6. No.2. MeL
SI TA S
199-216.
Uma, Sekaran. (1992). Research methods far business. Edisi 4, Buku l. Jakarta: Salemba Empat.
ER
Undang-Wldang Otonomi Daerah. (2000). Jakarta: Restu AgWlg
N IV
Utsman, Muhammad Najati. (2004). Psikologi dalam Perspektif Hadis. Jakarta: Radar Jaya Offset.
U
Veithzal, Rivai. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaa Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Wexley, K.N. & Yuki, G.A. (1992). Organizational behaviour and personnel psychology. Jakarta: Rineka Cipta. Wijanto, Hari Setyo. (2008). Structural Equation Modeling dengan Lisrel 8.8: Konsep & TutoriaL Yogyakarta: Graha l1mu. Wilson, J. G., & Fraser, F. (Eds.). (1988). Handbook of wizards. (Vols. 1-4). New Yark: Plenum Press.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf
Yamit, Zulian. (2005). Pengaruh sistem penggaJlan, kinerja dan senioritas terhadap kepuasan kerja karyawan di Pertamina UP IV Cilacap. Jurnal Universitas Islam Indonesia.
Zeithaml, VA, Parasuraman, A. & Berry, L.L. (1988). "SERVQUAL: a multiple item scale for measuring consumer perceptions of service quality". Journal ofRetailing. Vol. 64 No.1, pp. 12-40.
KA
_ _ _ _ _ _ (1990). Delivering quality service. Newyork: Free Press.
BU
Zeithaml, V.A. & Bitner, MJ. (2000). Services marketing: integrating customer
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE
R
focus across the firm. 2nd ed. New York: McGraw-Hill.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
1
Saya selalu memberikan perhatian pada masalah·masalah yang berkailan dengan pelayanan
llitas Layanan (Responsivenees) Saya selalu memberikan pelayanan dengan cepal Saya selalu komunikatif dalam memberikan informasi kepada pelanggan
I
4
.i
:1
:.tldt~~~\I)lIII~1f.ijI~i,!,n
3
4
5
1
3
4
5
1]
2l
3J 4
Saya memberikan jaminan alas pelayanan yang diberikan
1
BU
llitas Layanan (Assurance)
5
TIT-S
TE R
!
KA
llitas Layanan (Reliability) Saya memberikan kualilas layanan yang lerbaik kepada pelanggan
litl;, ~,~:
Il~" I~,
41337.pdf
[NO~J
motivasi spiritual budaya kerja dan etos kerja sebagai prediktor terhadap kualitas layanan melalui kepuasan pelanggan pedagang kaki lima di Pasar Badung Bali. Kami mohon tanggapanya Penelitian
2 2
1
'Ki:,li 1~~~I!tI\~tl2)lf":'-~I!\~ I, Pe II'llo)I?:tf\l m'I' ,;.'
5
ilmiah
tentang
Bapak/Ibu/Saudara
terhadap
pernyataan berikut. Atas bantuan dan partisipas; dalam mengisi kuisioner ini
kami ucapkan banyak terima kasih.
TA S
IDENTITAS RESPONDEN
luasan (Kualitas Produk dan Pelayanan)
· . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. (boleh tidak diisi)
U N
IV ER SI
[Nama Usia
· ......... tahun
Pendidikan (Dilih salah satu) Lama bekerja
Tidak tamat SD / Tarnat SD / SLTP / SLTA / S1
i
Jawablah kuesioner berikut dengan berpedoman pada skor berikut!
I
Kode 55 5 R T5 5TS
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
· ......... tahun
Uraian 5angat setuju 5etuju Ragu-ragu Tidak 5etuju Sangat Tidak Setuju
I
5kor
5 4 3 2 1
ivasi Spiritual (Internal)
I
41337.pdf
Etos Kerja (Tepat Waktu)
1
2
3
4 I
5
Dorongan dalam diri unluk melakukan peke~aan sesuai dengan aluran yang lelah diletapkan Saya beke~a mengikuti pedoman pijakan sesuai dengan agama yang saya anul lasl Spiritual (Eksternal)
1
2
3
4
5
Saya selalu beke~a tepat waklu 2 Saya selalu beke~a sesuai dengan jam ke~a yang diberikan Etos Kerja (Tanggung Jawab)
1
2
3
4
5
3
Saya beke~a sesuai dengan aluran pelaksanaan peke~aan . Saya beke~a didukung oleh motivasi yang kual
1
2
3
4
I
Dalam melakukan peke~aan saya menekankan bersikap sesuai dengan budaya yang berlaku Sikap ke~a mencerminkan perilaku budaya
KA
I Et~s
5
5
I 2
3 I 4
1
2
3 I 4
5
IV
~I
U
I
1
"
r- r-2
I
1
I 2 I 3
4 I 5
I
1
I 2 I 3
4 I 5
1
I 2 I 3 I 4 ! 5
1
TTf3l4T 5
1
I 2 I 3 I 4 I 5
Peke~aan
Saya selalu percaya diri dalam setiap melakukan peke~aan
I
~~J3[41
5
5
4
1
I 2 I 3 I 4 I 5
I
Kualitas Layanan (Tangibles)
N
2
1
LJ
1
Kerja (Jujur)
yang saya lakukan menekankan pada kejujuran 6 Saya selalu jujur dalam seliap peke~aan yang saya lakukan Etos Kerja (Percaya Diri)
ER
1
I
I
BU
~3~~
1
peke~aan
Dalam melakukan peke~aan saya selalu menyesuaikan dengan prilaku yang balk menurut aluran Budaya prilaku sangat dianjurkan lerhadap peke~aan yang saya lakukan laya Kerja (Sikap Kerja)
Saya beke~a dengan penuh tanggung jawab lerhadap peke~aan Peke~aan yang saya lakukan memerlukan tanggung jawab yang besar
4
laya Kerja (Prilaku Kerja)
Saya beke~a menyesuaikan dengan prilaku
1
I
TE R
sesuai dengan
TA S
peke~aan
SI
Saya melakukan hati nurani
3
4
ke~a
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
5
1
Hasil ke~a yang saya lakukan dapal diterima pelanggan
2
Saya selaiu ramah terhadap pelanggan
I
1
I 2 I 3
I
1
I 2 I 3 I 4 I 5
4
J
5
IK"~tas Lay.na" (Em,."y) 3
Saya selalu memberikan layanan yang balk kepada pelanggan
1
TrI:
41337.pdf
CATATAN KOREKS DAN SARAN
UJIAN TESIS DI UPBJJ - UT KOTA BATAM, 6 JULI 2013-07-15
Hal-hal yang perlu diperbaiki Tesis Motivasi Spritual, Budaya Kerja Etos Kerja Sebagai Prediktor Terhadap Kepuasan Pedagang Melalui Kualitas Layanan Pedagang kaki Lima di Pasar Badung- Bali.
Pertanyaan Dari Dr. Agus Maulana Penguji AhU
Motivasi Spiritual beJum memiliki indicator. Pada table 2.1 Oefinisi Operasional tertulis Konstruk, seharusnya diganti dengan Variabel. Kemudian Indikator diganti dengan dimensi. Bagaimana dengan Motivasi spiritual dibedakan menjadi Internal dan eksternal. Saya kurang jelas maksudnya apa? Tentang kualitas layanan sebagai variabel dan dalm Kepuasan pelanggan ada indicator atau sudah diganti jadi dimensi terdapat Kualitas Pelayanan. Jadi antara Kualitas Layanan dengan Kualitas Pelayanan apa beda atau sarna? Oalam kuisioner terdapat turunan dari Motivasi spiritual berupa : Saya melakukan pekerjaan sesuai dengan hati nurani. Bagmn mengukurnya? Oorongan dalam diri untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan dan sterusnya sampai external. Pelajari Motodelogi penelitian ; yang diukur kualitatif dikuantitatifkan, pahami secara keseluruhan. Tesis ini baru disampaikan hasil olah data. Kemudian maknanya apa? Contoh persamaan y = 0.251X3 + e31 y= 0,251 X3 apa maknanya?
6.
AS
U
5.
N
IV
4.
SI T
3.
ER
2.
TE
R
I.
BU
KA
Oi awal sidang mendiskusikan tentang spiritual, -------7 sebuah keyakinan ada sesuatu yang tak tahu namanya yang mempengaruhi kehidupan manusia. Spiritual di sini apa?
Pertanyaan dari Ibu Fitri dan Rumusan masaJah. I. 2. 3.
Apa implikasi manajerialnya? Karena anda adalah MM. Kesimpulan tidak boleh 14 poin coba bandingkan dengan Tujuan Penelitian Coba perbaiki cara penulisan Daftar Pustaka, sumber pustaka.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf
DAFTAR PERBAIKAN
SARAN DAN KOREKSI PADA UJIAN TAPM 6JULI2013 DI UPBJJUT
BATAM
Keterane:an Yang dimaksud spiritual Menurut Utsman Najati dalam Abdurrahman (2004: 140) (motivasi) spiritual adalah kekuatan penggerak (yang berasal keyakinan agama) yang dari pada membangkitkan aktivitas mahluk hidup, dan menimbulkan tingkah laku serta mengarahkannya menuju tujuan tertentu. (sudah ada di Bab JJ, hal. t6T"" 11 . Motivasi Spiritual belum memiliki Sudah diganti dengan kalimat indicator. Pada table 2.1 Definisi konstruk dengan variabel , yang benar Operasional tertulis Konstruk, adalah variabel. seharusnya diganti dengan Variabel. Kemudian Indikator diganti dengan dimensi.
KA
Koreksi (dicatat waktu Uiian) Pertanyaan Dari Dr. Agus Maulana Penguji Ahli Di awaJ sidang mendiskusikan tentang spiritual, -------7 sebuah keyakinan ada sesuatu yang 13k tahu namanya yang mempengaruhi kehidupan manusia. Spiritual di sini apa?
TA S
TE
R BU
No I
V
ER
SI
Bagaimana dengan Motivasi Sudah disesuaikan, tidak perlu pakai spiritual dibedakan menjadi internal dan ekternal Internal dan eksternal. Saya kurang jelas maksudnya apa? Beberapa teori menggunakan kalimat pelayanan dan terkadang layanan, maksudnya sarna. Sudah diganti dengan indikator, tidak perlu menggunakan dimensi, yang digunakan adalah variabel kemudian diturunkan langsung ke indikator V
Dalam kuisioner terdapat turunan dari Motivasi spiritual berupa : Saya melakukan pekerjaan • sesuai dengan hali nurani. Bagmn mengukurnya? Dorongan diGm diri untuk • melakukan pekerjaan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan dan sterusnya sampai external.
Responden diminta untuk menyatakan setuju atau tidak setuju terhadap pernyataan yang diajukan peneliti atas dasar persepsi masing masing responden. lawaban terdiri dari lima pilihan, yakni: Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Ragu-Ragu (RR), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS). Pemberian nilai (scoring). Untuk jawaban Sangat
N
IV
Tentang kualitas layanan sebagai variabel dan dalm Kepuasan pelanggan ada indicator atau sudah diganti jadi dimensi terdapat Kualitas Pelayanan. ladi antara Kualitas Layanan dengan Kualitas Pelayanan apa beda atau sarna?
U L
/
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf
Setuju (SS) diberikan nilai 5, dan seterusnya menurun sampat pada jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) yang diberikan nilai I.
Yang diukur adalah pemyataan kualitatif kemudisn dikusntitstifksn dengsn sor I sampai denga 5 (skala likert). Penggunaan format skala likert ini adalah bahwa memungkinkan responden membedakan jawaban mereka diantara yang tak mungkin dijawab dalam bentuk pikiran ganda sehingga dapat lebih jelas menyatakan derajat pendapat mereka atas pelayanan yang mereka terima, lebih dari hanya sekedar terbatas pada jawaban Ya dan Tidak, (Gusmali, 1994).
AS
TE
R
BU
KA
Pelajari Motodelogi penelitian , yang diukur kualitatif dikuantitatifkan, pahami secara keseluruhan.
U
N
IV
ER
SI T
Tesis ini baru disampaikan hasil olah data. Kemudian maknanya apa? Contoh persamaan Y = 0,251 X3 + e31 Y= 0,251X3 apa maknanya?
Penulisan model persamaan struktural Y = Yr.xl Xl + e\ = 0,271 Xl + et .dimaksudkan dengan memperhatikan standardized estimate untuk variabel Motivasi Spiritual (Xl) Budaya Kerja (X2), Etos Kerja (Xl), Kualitas Layanan (Y), terhadap Kepuasan Pedagang (Z) maka dapat dibuat model persamaan struktural. Jika variabel idependent meningkat I maka kualitas layanan meningkat 0,251, maknanya Jika variabel etos kerja meningkat I maka kualitas layanan meningkat 0,251, hal ini sudah dibahas dalam Bab IV h. 88 sd h.IOI
2
Perlanyaan dari Ibu Dr. Filri Lukiasluli, MM Apa implikasi manajerialnya? Karena anda adalah MM.
L
_-'-
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
-1
lmplikasinya bahwa dari hasil Analisis Pengaruh dengan SEM yang I merupakan sekumpulan teknik statistik yang memungkinkan --'--=d=.:i.:.:lak=u::.:k=an::.:nc:.lY"'la__-= pe.:.:ln"-g\u""Ji::.:iian=--=s:=e=.:ra:cn"g,,.:.:lk=ai:.:a::.:n--.J
41337.pdf
U
N
IV
ER SI
TA S
TE
R BU
KA
hubungan yang relatif rumit secara simultan (Ferdinand, 2002; Solimun, 2004). Dapat diketahi pengaruh regresi antar variabel independent dan variabel dipendet, dengan demikian untu meningkatkan 1 satuan variabel yang dipengaruhi (dipendent) diperlukan berapa satuan sehinga terjadi efisiensi manajemen, manakah yang palin efisien yaitu yan paling kecil koefisienya. Pada persamaan Kualitas Layanan (Y) = 0,287X 1+ 0,343 X 2+ 0,251 X l + ell. i Iplikasi manajemennya bahwa dengan meningkatkan 0,251 X3 akan diperoleh peningkatan 1 satuan kualitas layanan. Untuk agumen temuan ini diperkuat oleh teori yang sudah dimuat pada Bab IV h. 93 sd 96. Dengan anal is satistik SEM ini diketahui pengaruh langsung dan tidak langsung, sedangkan jika menggunakan SPSS tidak dapat diketahui pengaruh langsung dan tidak langsung. Perubahan Kualitas Layanan dipengaruhi oleh Motivasi Spiritual, Budaya Kerja dan Etos Kerja sebesar 47,6%. Perubahan Kepuasan Pedagang dipengaruhi oleh Motivasi Spiritual, Budaya Kerja, Etos Kerja, dan Kualitas Layanan sebesar 60,8%.
Kesimpulan tidak boleh 14 poin coba bandingkan dengan Tujuan Penelitian
Sudah disesusaikan dengan Tujuan Penelitian
Coba perbaiki cara penulisan Daftar Pustaka, sumber pustaka.
Sudah diperbaiki disesuaikan dengan Pedoman Penulisan TAPM - UT
Batam, 12-Juh-2013
Hormat saya:
Wayan Catra Vasa
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf
Reliability [DataSetO] D:\WAYAN CATRA YASA\UJI INSTRUMEN\DATA VALIDITAS RELIABILITAS.sav
Scale: ALL VARIABLES Case Processina Summar
N
%
Valid Cases
Excluded
a
Total
30
100,0
0
,0
30
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
KA
procedure.
Cronbach's Alpha
BU
Reliabilitv Statistics N of Items
TE R
5
Item Statistics Std. Deviation
4,20
motiv2
4,13
motiv3
4,20
moliv4 motiv5
N
,551
30
,507
30
,551
30
4,17
,461
30
4,23
,568
30
U
N
IV
ER
motiv1
SI TA
Mean
S
,929
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Scale Variance if
Corrected Item-
Cronbach's Alpha
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
if Item Deleted
motiv1
16,73
3,306
,916
,891
motiv2
16,80
3,545
,859
,904
motiv3
16,73
3,444
,830
,909
motiv4
16,77
4,185
,554
,955
motiv5
16,70
3,252
,912
,892
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf
Reliability lDataSetO] D:\WAYAN CATRA YASA\UJI INSTRUMEN\DATA VALIDITAS RELIABILITAS.sav
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summar N
%
Valid Excluded"
Cases
Total
30
100.0
0
.0
30
100,0
KA
a. Listwise deletion based on all variables in the
BU
procedure.
Reliabilitv Statistics N of Items
Item Statistics Mean
TE
5
TA S
,889
R
Cronbach's Aloha
N
Std. Deviation
4,13
bud2
3,93
bud3
4,17
bud4 bud5
30
,640
30
,648
30
4,07
,521
30
4,27
,583
30
N
IV
ER
,434
SI
bud1
U
Item -Total Statistics
Scale Mean if
Scale Variance if
Corrected Item-
Cronbach's Alpha
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
if Item Deleted
bud1
16,43
4,254
,665
,882
bud2
16,63
3,275
,842
,837
bud3
16,40
3,559
,677
,880
bud4
16,50
3,707
,825
,845
bud5
16,30
3,734
,691
,873
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf
Reliability [DataSetO] D:\WAYAN CATRA RELIABILITAS.sav
Y~S~\UJI
INSTRUMEN\D~T~
VALIDITAS
Scale: ALL VARIABLES Case Processincr Summar %
N
Cases
Excluded" Total
30
100,0
0
,0
30
100,0
BU KA
Valid
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Cronbach's Alpha
TE R
Reliabilitv Statistics N of Items 7
TA S
,950
Item Statistics Mean 3,97
etas
3,97
etos3 etos4
etos7
30
,615
30
4,17
,592
30
4,23
,626
30
4,20
,610
30
4,20
,610
30
4,17
,648
30
ER
,615
N IV U
etos6
SI
etos1
etos5
N
Std. Deviation
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance if
Corrected Item-
Cronbach's Alpha
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
if Item Deleted
etos1
24,93
11,168
,687
,954
etas
24,93
11,168
,687
,954
etos3
24,73
10,340
,966
,932
etos4
24,67
10,368
,895
,937
etos5
24,70
10,424
,907
,936
elos6
24,70
10,355
,927
,935
etos7
24,73
10,685
,771
,948
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf
Reliability [DataSetO] D:\WAYAN CATRA YASA\UJI INSTRUMEN\DATA VALIDITAS RELIABILITAS.sav
Scale: ALL VARIABLES
caSe Processing s ummar N
%
Excluded'
Cases
Tolal
30
100,0
0
,0
30
100,0
KA
Valid
a. Listwise deletion based on all variables in the
BU
procedure.
N of Ilems 8
TA S
,968
TE
Cronbach's Aloha
R
Reliability Statistics
Item Statistics
kual1
4,23
kual2
4,30
kual4
kual8
U
kual7
30
,535
30
4,30
,535
30
4,20
,484
30
4,13
,571
30
4,13
,507
30
4,30
,535
30
4,23
,504
30
N
kual5
N
,504
IV ER
kual3
kual6
Std, Devialion
SI
Mean
-
Item Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance if
Corrected Ilem-
Cronbach's Alpha
Item Deleled
Item Deleted
Tolal Correlation
if Item Deleted
kual1
29,60
11,076
,880
,963
kual2
29,53
10,740
,928
,960
kual3
29,53
10,740
,928
,960
kual4
29,63
11,137
,900
,962
kual5
29,70
10,976
,787
,969
kual6
29,70
11,183
,837
,966
kual7
29,53
10,740
,928
,960
kual8
29,60
11,283
,811
,967
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf
Reliability [DataSetO] D,\WAYAN CATRA YASA\UJI INSTRUMEN\DATA VALIDITAS RELIABILITAS.sav
Scale: ALL VARIABLES
c ase p rocesslng:S ummary Valid Excluded"
Cases
Total
30
100.0
0
,0
30
100,0
KA
%
N
BU
a. Listwise deletion based on all variables in the
TE R
procedure.
Rellabllltv Statistics Cronbach's Alpha
N of Items 5
TA S
,942
SI
Item Statistics Mean
Std. Deviation
4,13
puas2 puas3
puas5
30
4,10
,548
30
4,20
,551
30
4,27
,583
30
,629
30
IV U N
puas4
,507
ER
puas1
N
4,13
-
Item Total Statistics
I
Scale Mean if
Scale Variance if
Corrected Item-
Cronbach's Alpha
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
if Item Deleted
puas1
16,70
4,424
,846
,930
puas2
16,73
4,271
,847
,929
puas3
16,63
4.309
,820
,933
puas4
16,57
4,047
,895
,919
Duas5
16,70
4,010
,827
,934
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41337.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
bud5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5
etos1
4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4
KA
3 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4 5 4 3 5 4 5
bud4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 3 3 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5
BU
4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3
bud3 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 5 4 5 4 4 2 3 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 3
TE R
4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 5 3
bud2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 5 5 4 3 4 5 5. 5 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 5 4 5 4 4 2 3 4 5 4 4 5 4 5 4 3 5 3 4
S
5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 3
bud1 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
SI TA
4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4
ER
4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3
IV
11
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
motiw1 mati\!2 mati\!3 motiv4 motiv5 4 4 5 4 5
N
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
U
no
4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4
etos2 4 3 3
4
3 4 4 3 4 3 3 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4
etos3 5 4 4 5 5 4
etos4 5
4 3 4 3 3 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4
4 3 4 3 3 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4 3 5 3 4 5 4 4 4 4 4 3 4
4 5 5
5 4
41337.pdf
B4 95 96 97 98 99 100 101 102
3 4 5 4 5 4 4
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
5 4 3 4 4 4 5 3 4 4 3 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 4 4 5 5
4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 3 4 5 5
4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 4 4 5 5
4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
KA
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 3 4 5 4 4 5 4
4 4 4 3 3 3 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 4 4 5 5
BU
4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4
TE R
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 5 4 4 4 4
TA S
4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4
SI
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 5 4 5 4 4
ER
3 5 3 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 5 4 3 3 3 3 3 5 4 5 4 4
4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 3 4 4 3 4 5 4 5 4 4
IV
B6 87 88 89 90 91 92 93
3 4 4 4 4 5 3
N
B4 85
4
U
55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83
4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4
41337.pdf
etas5
etas6
elas?
kuall
kual2
kual3
kual4
kual5
kual6
kual?
kual8
puasl
5
5
5
5
5
4 5 5 5 4 4 3 4 3 3 4 5 5 4 4 4
5 5 5 5 4 4 3 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4
4 4 5 5 4 4
5 5 5 5 4 4 4
4 3 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3
5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
4
4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 3 4
5 4 4 4
4 4 4
5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3
5
5 4 5 5 4 4 3 4 3 3 4 5 5 4
5 5 5 5 5 4 4 4 4
5 4
4 4
4 4
5 5
5 4 5 4 3 4 4 4 4
4 4 4
4 4 4 3 4 4 4 4
5
4
4 4 4 4 3 4 4
3 4 5 4 4 4 4 3 4 4
4
4
5 5 5 4 3 4
5 4 4
4
4
4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5 5 4 4 3 4 5 4 4
5 4 3 4 5 4 4
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
4
4 4 5 4 5 4 4 4 3 4
4
4 4 4 4 3 3 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5
4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
4 4 4 5 5 4 4 4
4 4
4 4 3 4 5
BU KA
TE R
4
5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5
TA S
3 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 5 5 5 4 3 4 5
SI
5 4 4 4 4 4 4 4
4
3 4
4
ER
5 4 4 4 4 5 4 4
5 3
N IV
4
4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4
5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 3 5 4 5 4 4 4 4 4
U
4 4 4
3 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 4 3 4 5 4
4
4 3 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 3 4 4
4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4
puas2 puas3 puas4 puas5
5 5 4 3 4
5 4 4
4
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 5
3 4 5
4 4
4 4
5 4 4 4
5 4 4 4
4 5 4 4
5 4 4
4
5 4 5 4 5 4 4 4 4 3 3 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 5
5 3 5 4 5 4 4 4 4 3 3 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5
4
4
4
4 5 4 4 4 4 5 4 4
4 5 4 4 4 4 5 4 4
4 5 4 4 4 4 5 4 4
4
3 3 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4
4 4
3 4 4 4
4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 5
41337.pdf
5 5 4 4 4
4
5
4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5
5 5
5 5
4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 5
4
4 5 5 4 4 4 4
4. 4
5 4 4 4 4
5 5
4 4
4 4
5
5
5
4
4
4
5
5
5
3 4 4 4 5
3 4 4 4 4
3
5
5
4 4 4
5 5
5
5
4 4 4 5
5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4
5 4 4 4
4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 3
5 5 5 4 5 4 4
5 5 4 4 4
5
3 4 4 4 4 5 4 4
5 4
4
4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 5 5
5
5 4 4 4 4 4 4 5 5
4 4 4 4 4 4 4
5
4 5 4 4
5
5
4 4 5 4 5
4 4 5 4 4 4 3
5 3 4 4 4 4 5 4 4 4
5
5 4 4
5 5 5 3 5
5 4 4
5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 4
5 5 4 4 5 4
5 3 5 4 4 4 4 5
4 4 4 4 5 4 4 4 5
4
4 5 4 4
5
5 3
5
5
4 4 4 4 4
4 4 4
5 4 4
4
4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 5
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
4 4 4 4 4
5
5
5
5
5
4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 5
4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 3
5 4 4 5 4
4 4 5 4 4
5 5-
5 5
4 4 5 4
5 3 5 4 4 4
4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4
5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4
4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
5 4 4 4 4
4 4 4
5 5 5 3 4 4 4
5 4 4 4
5
KA
5
5 5
5
4 4 4 5 4 5
BU
4 4 4 4
5 5 4 4
4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 3
R
4 4 4 4
4 4 4 5 4
TE
5 5
4 4 4 5 4
SI TA S
5
4 4 4 5
ER
4 5 4 5 3 4 5
N IV
5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4
4 5 4 5 4 4 5 5
U
4 5 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4
5 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 5
4 4
5
4 4 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4
5 5 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4
5
4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4
5
4 4 4
5 5 5 5 4 4 4
5 4 4
5 5 4 4
4 5 4 4 4
5 5
5
5
4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 3 3 4 5 4 4 4 5
4 4
4 4 4
4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4
5 5 5
4 4
4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
5
5
5 4
5 3 4 4 4 4 3 3 4
5 4 3 4 4
5
5 4
5 3 3 3 4 5
5 4 4
5
5 4 4 4 5