14/41327.pdf
TUGAS AKHIR PROGRAM MAGISTER (TAPM)
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN GAYA KOGNITIF TERHADAP HASIL BELAJAR PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT SISWA KELAS X SMAN 1 MANIANGPAJO
U
ni
TAPM diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Matematika
Disusun Oleh: Mulhayamin NIM. 016082037
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS TERBUKA MAKASSAR 2013
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
UNIVERSITAS TERBUKA PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA
si ta
s
Te
rb
uk
a
PERNYATAAN
U
ni
ve r
TAPM yang berjudul Pengaruh Model Pembelajaran KooperatifTipe STAD dan Gaya KognitifTerhadap Hasil Belajar Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat Siswa Kelas X SMAN I Maniangpajo adalah basil karya saya sendiri, dan seluruh swnber yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Apabila di kemudian hari temyata ditemukan adanya penjiplatan (plagiat), maka saya bersedia menerima sanksi akademik
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
ABSTRACT EFFECT OF COOPERATIVE INSTRUCTIONAL MODEL OF STAD TYPE AND COGNITIVE STYLE TOWARDS STUDY ACHIEVEMENT ON EQUALITY AND INEQUALITY QUADRAT BY THE STUDENTS OF CLASS X SMAN I MANIANGPAJO
rb uk a
Mulhayamin
Te
Universitas Terbuka (
[email protected])
ve rs
ita
s
This research was intended to compare the study achievement on mathematics of the students who were taught through cooperative instructional model of STAD type and those who were taught through direct instructional model, to compare the study achievement on Mathematics of the students who had cognitive style of field independent (FI) and field dependent (FD), and the interaction between the instructional model and cognitive style in influencing the students’ study achievement on mathematics,
U
ni
This research was classified as a quasi experimental research using equivalent experimental and control classes. It used two independent variables, two moderator variables and one dependent variable measured by post test. The independent variable was the instructional model consisting of two models: cooperative learning-teaching of STAD type and direct instructional model. The moderator variable was cognitive style: field independent and field dependent. The dependent variable was study achievement. The research population was all students of class X SMAN I Maniangpajo,Wajo Regency, in the school year 2012-2013. The research sample consisted of two classes selected randomly. Each class consisted of 30 heterogeneous students. The research instrument was cognitive style test and study achievement test on Mathematics. The research result indicated that 1) the study achievement on Mathematics of the students who were taught through cooperative instructional model of STAD type and those who were taught through direct instructional model was significantly different. 2) The study achievement on Mathematics of the students with cognitive style of field independent (FI) and those with cognitive style of field dependent i
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
(FD) was significantly different and the students with cognitive style FI performed better achievement on Mathematics than those with cognitive style FD. 3) Instructional model has influence on students’ study achievement on Mathematics because both STAD type and direct instructional model influenced students’ study achievement. However, STAD performed better result than direct instructional model. 4) There was interaction between the instructional model and students’ cognitive style in influencing the students’ study achievement on Mathematics,
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
Key Words: Study Achievement, Cognitive Style, Field Independent, Field Dependent, Cooperative.
ii
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
ABSTRAK
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN GAYA KOGNITIF TERHADAP HASIL BELAJAR PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT SISWA KELAS X SMAN 1 MANIANGPAJO
rb uk a
Mulhayamin
Te
Universitas Terbuka (
[email protected])
ve rs
ita
s
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil belajar matematika siswa yang diajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan yang diajar dengan model pembelajaran langsung, membandingkan hasil belajar matematika siswa yang mempunyai gaya kognitif field independent (FI) dan field dependent (FD), dan interaksi antara model pembelajaran dan gaya kognitif dalam mempengaruhi hasil belajar matematika siswa.
U
ni
Penelitian ini dapat diklasifikasikan sebagai penelitian eksperimental semu (quasi experimental) dengan menggunakan kelas eksperimen dan kelas kontrol yang ekuivalen. Penelitian ini melibatkan dua variabel bebas, dua variabel moderator, dan pada pengukuran (post test) terdapat satu variabel terikat yang diukur. Variabel bebas adalah model pembelajaran, yang terdiri atas 2 (dua) model, yakni (1) pembe-lajaran kooperatif tipe STAD, dan (2) model pembelajaran langsung. Yang merupakan variabel moderator adalah gaya kognitif yang dibedakan atas (1) field independent, dan (2) field dependent. Sedangkan yang merupakan variabel terikat adalah hasil belajar. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 1 Maniangpajo Kabupaten Wajo tahun pelajaran 2012-2013, sedangkan sampel penelitian terdiri dari dua kelas yang dipilih secara random. Masing-masing kelas terdiri atas 30 orang siswa yang bersifat heterogen. Instrumen penelitian yang dipergunakan adalah tes gaya kognitif dan tes hasil belajar matematika. i
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
Hasil Belajar, Kooperatif, Gaya Kognitif, Field Independent, Field Dependent.
U
ni
ve rs
ita
s
Te
Kata Kunci:
rb uk a
Hasil penelitian menunjukkan (1) terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar matematika siswa yang diajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan siswa yang diajar melalui model pembelajaran langsung (2) terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar matematika siswa yang bergaya kognitif field independent (FI) dengan hasil belajar matematika siswa yang bergaya kognitif field dependent (FD), dan siswa yang bergaya kognitif FI lebih baik hasil belajar matematikanya dibandingkan dengan siswa yang bergaya kognitif FD. (3) “model pembelajaran mempengaruhi hasil belajar matematika siswa”, karena baik tipe STAD maupun langsung mempengaruhi hasil belajar hanya saja tipe STAD lebih baik. (4) terdapat interaksi antara model pembelajaran dan gaya kognitif siswa dalam mempengaruhi hasil belajar.
ii
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR PROGRAM MAGISTER (TAPM)
Judul TAPM
: Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Persamaan dan Pertidak:samaan Kuadrat Siswa Kelas X SMAN 1 Maniangpajo : Mulhayamin, S.Pd : 016082037 : Magister Pendidikan Matematika
rb
uk
a
Nama NIM Program Studi
Te
Menyetujui:
ve r
1_...
Pembimbing II
si ta
s
Pembimbing I,
(Prof. Dr. Ruslan, M.Pd.) NIP. 19600312 198603 1 003
U
ni
(Dr. Sugilar, M.Pd.) NIP.19570503 198703 1 002
Mengetahui,
Ketua Bidang Ilmu/Pend. dan Keguruan Program Magister Pend.Matematika
Direktur Program Pascasarjana (PPs)
(Dr.Sandra Sukmaning Adji.M.Pd,M.Ed) NIP. 19590105 198503 2 001
( Suciati.M.Sc., Ph.D.) NIP.19520213 198503 2 001
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
iii
14/41327.pdf
UNIVERSITAS TERBUKA PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA
PENGESAHAN Mulhayamin, S.Pd. 016082037 Magister Pendidikan Matematika Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Persamaan dan Pertidaksamaan 'Kuadrat Siswa Kelas X SMAN I Maniangpajo
rb
uk
a
Nama NIM Program -Studi Judul Tesis
s
~
Waktu
Sabtu I 18 Mei 2013 08.00- 10.00 (Wita)
si ta
Hari!Tanggal
Te
Telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Penguji Tesis Program Pascasarjana, Program Brudi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Terbuka pada!
•
Dan telah dinyatakan LULUS
ve r
P ANITIA PENGUJI TESIS
U
ni
Ketua Komisi Penguji
Penguji Ahli
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Sugilar, M.Pd. • (.......
~...............) iv
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
..
14/41327.pdf
KATA PENGANTAR
Ucapan rasa syukur senantiasa penulis haturkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir program magister dengan judul
rb uk a
”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat Siswa Kelas X SMAN 1 Maniangpajo”
Te
Terima kasih tak lupa penulis sampaikan kepada yang terhormat Bapak
s
Prof. Dr. Ruslan, M.Pd, selaku pembimbing I dan Bapak Dr. Sugilar, M.Pd selaku
ita
pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan, dan arahan
ve rs
untuk penyempurnaan penulisan tugas akhir program magister ini . Penulis menyadari bahwa yang penulis lakukan ini, masih memerlukan
ni
koreksi dan perbaikan. Untuk itu saran, masukan, dan partisipasi semua pihak,
U
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan penulisan tugas akhir program magister ini.
Akhirnya penulis berharap semoga penulisan tugas akhir program magister ini dapat bermanfaat bagi kita semua dunia akhirat, Amin.
Makassar, Juli 2013 Peneliti
iv Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
DAFTAR ISI
Halaman
Te
10 19 26 32 40 49 52 53
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Populasi dan Sampel C. Desain Penelitian D. Instrumen Penelitian E. Teknik Analisis Data
56 56 57 58 60
TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan B. Pembahasan
63 80
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan B. Saran
87 88
ita
ve rs
U
ni
BAB III
BAB IV
BAB V
1 7 7 8 9
TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Belajar Matematika B. Model Pengajaran Langsung C. Model Pembelajaran Kooperatif D. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD E. Gaya Kognitif F. Kerangka Berpikir G. Hipotesis Penelitian H. Hipotesis Statistik
s
BAB II
i iii iv v vii viii ix
rb uk a
Abstrak Lembar Persetujuan Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Batasan Istilah E. Manfaat Penelitian
v Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
90
LAMPIRAN
93
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
DAFTAR PUSTAKA
vi Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
DAFTAR TABEL
Nomor
4.5. 4.6. 4.7. 4.8. 4.9.
rb uk a
U
4.10
Te
4.4.
s
4.3.
ita
4.2.
ve rs
4.1.
Sintaks Model Pengajaran Langsung Sintaks Model Pembelajaran Kooperatid Tipe STAD Perhitungan Skor Peningkatan Individu Tingkat Penghargaan Kelompok Desain Penelitian Tabel Weiner tentang Keterkaitan Antara Variabel Bebas, Terikat, dan Kontrol Klasifikasi Gaya Kognitif Siswa dan Jumlahnya Berdasarkan Instrumen GEFT. Rata-rata Hasil Post Test Siswa Berdasarkan Kelas Eksperimen, Kelas Kontrol, FI dan FD Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Post Test Hasil Belajar Matematika Kelas Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Maniangpajo Kabupaten Wajo Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Post Test Hasil Belajar Matematika Kelas Kontrol pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Maniangpajo Kabupaten Wajo Distribusi Ketuntasan Hasil Post Tes untuk Kelas Eksperimen Distribusi Ketuntasan Hasil Post Tes untuk Kelas Kontrol Uji Normalitas Post Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Uji Normalitas Post Test Kelas Eksperimen Berdasarkan FI dan FD Uji Normalitas Post Test Kelas Kontrol Berdasarkan FI dan FD Uji Homogenitas Post Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Hasil Uji Statistik Hasil Belajar Matematika Siswa pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Hasil Uji Statistik Hasil Belajar Matematika Siswa Berdasarkan Gaya Kognitif FI dan FD. Hasil Analisis Anova Dua Arah
ni
2.1. 2.2. 2.3. 2.4. 3.1. 3.2.
Halaman
4.11 4.12
4.13
viii Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
21 35 39 40 57 58 64 66 67 68 68 69 70 71 72 73 74 76 78
14/41327.pdf
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
rb uk a
Te
U
ni
ve rs
11. 12. 13. 14. 15. 16.
s
10.
RPP Instrumen Pengukuran Gaya Kognitif Test Hasil Belajar Hasil Test GEFT Rata-rata perkembangan belajar siswa Post Test Kelas Eksperimen Post Test Kelas Kontrol Outpu Uji T Output SPSS Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Output Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Output SPSS Anova Dua Arah Lembar Analisis Validasi Tes Hasil Belajar Lembar Hasil Validasi Ahli Foto Penelitian Persuratan Riwayat Hidup
ita
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Halaman
ix Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
94 118 131 133 135 136 137 138 141 142 143 144 145 147 148 151
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41327.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41327.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41327.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41327.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41327.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41327.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41327.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41327.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41327.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Belajar Matematika 1. Pengertian Belajar Menurut paham konstruktivisme, belajar adalah lebih dari sekedar
rb uk a
mengingat. Siswa yang memahami dan mampu menerapkan pengetahuan yang telah dipelajari, mereka harus bisa menyelesaikan masalah, menemukan sesuatu untuk dirinya, dan berkutat dalam berbagai gagasan. Guru adalah bukan orang
Te
yang mampu memberikan pengetahuan kepada siswa, sebab siswa yang harus mengkonstruksikan pengetahuan di dalam memorinya sendiri. Sebaliknya tugas
s
guru yang paling utama adalah: (a) memperlancar siswa dengan cara mengajarkan
ita
cara-cara membuat informasi bermakna dan relevan dengan siswa; (b) membe-
ve rs
rikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan gagasannya sendiri; (c) menanamkan kesadaran belajar dan menggunakan strategi belajarnya
ni
sendiri. Di samping itu guru harus mampu mendorong siswa untuk memperoleh
U
pemahaman yang lebih baik terhadap materi yang dipelajarinya. (Anni, 2004) Menurut Gagne dan Berliner (dalam Anni, 2004).
belajar merupakan
proses dimana sesuatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman, Sementara James O. Whittaker (dalam Wasty Soemanto, 1990:99), mengatakan bahwa “Learning may be defined as the process by which behavior originates or is altered through training or ecperience” atau belajar dapat didefenisikan sebagai proses dimana tingkahlaku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
11
Winkel (dalam Darsono, 2000) mendefinisikan belajar sebagai suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap. Maka dapat dikatakan bahwa belajar adalah kegiatan mental yang berhubungan dengan lingkungan sekitarnya yang dapat mengubah intelektual.
rb uk a
Selanjutnya Kingsley (dalam Wasty Soemanto, 1990:99), mengatakan: Learning is the process by which behavior (in the broader sense) is originated or changed through practice or training” atau Belajar adalah proses dimana
Te
tingkahlaku (dalam artian luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau
s
latihan.
ita
Cronbach (dalam Sumadi Suryabrata, 2002:231). menyatakan belajar yang
ve rs
sebaik-baiknya adalah dengan mengalami; dan dalam mengalami itu si pelajar mempergunakan pancainderanya.
Sementara Slameto (2003:2) menyatakan,
”belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
U
ni
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Nana Sudjana (1983) menyatakan, belajar adalah proses aktif. Belajar adalah proses merealisi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah suatu proses yang diarahkan kepada suatu tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar adalah proses melihat, mengamati memahami sesuatu yang dipelajari.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
12
Adapun menurut Kimble (B.R.Hergenhah: 2008:8), “Belajar adalah perubahan perilaku atau potensi perilaku yang relatif permanen yang berasal dari pengalaman dan tidak bisa dinisbahkan ke keadaan tubuh temporer seperti keadaan yang disebabkan oleh sakit, keletihan atau obat-obatan”.
Sementara
belajar menurut Morgan (dalam Ratumanan, 2004:1) dapat didefinisikan sebagai setiap perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan
rb uk a
atau pengalaman.
Piaget (dalam Wasty Soemanto, 1990), berpendapat bahwa anak membangun sendiri skematanya dari pengalaman sendiri dan lingkungan. Dalam
Te
pandangan Piaget pengetahuan datang dari tindakan, perkembangan kognitif
s
sebagian besar tergantung pada seberapa jauh anak aktif memanipulasi dan aktif
ita
berinteraksi dengan lingkungannya.
1.
ve rs
Implikasi teori kognitif Piaget pada pendidikan adalah sebagai berikut. Memusatkan perhatian kepada berfikir atau proses mental anak, tidak sekedar pada hasilnya. Mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri dan keterlibatan
U
ni
2.
aktif dalam kegiatan belajar.
3.
Memaklumi akan adanya perbedaan individual dalam kemajuan perkembangan. (http://www.damandiri.or.id/file/yusufunsbab2.pdf)
Implikasi teori ini menekankan pada upaya kegiatan untuk mengatur aktivitas di dalam kelas yang terdiri dari individu-individu ke dalam bentuk kelompok-kelompok kecil siswa daripada aktivitas dalam bentuk klasikal.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
13
Vygotsky (dalam Syamsul Bachri, 2009), menekankan pada hakekat pembelajaran sosiokultural. Inti teori ini adalah menekankan interaksi antara aspek internal dan eksternal dari pembelajaran dan penekanannya pada lingkungan sosial pembelajaran. Implikasi utama teori Vygotsky dalam pendidikan. 1.
Menghendaki tatanan kelas dan bentuk pembelajaran kooperatif antar
rb uk a
siswa, sehingga siswa dapat berinteraksi di sekitar tugas-tugas yang sulit dan saling memunculkan strategi-strategi pemecahan masalah yang efektif di dalam masing-masing ZPD (zone of proximal
Te
development) mereka. ZPD adalah jarak antara tingkat perkembangan
s
sesungguhnya yang didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan
2.
ve rs
lebih mampu.
ita
masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau teman sebaya yang
Pendekatan Vygotsky dalam pembelajaran menekankan scaffolding. Konsep scaffolding berarti memberikan kepada siswa sejumlah besar
U
ni
bantuan selama tahap-tahap awal pembelajaran kemudian mengurangi bantuan tersebut dan memberikan kesempatan kepada anak tersebut mengambil alih tanggungjawab yang semakin besar segera setelah ia dapat
melakukannya
sendiri.
(http://www.damandiri.or.id/file/
yusufuns-bab2.pdf) Ringkasnya, menurut teori Vygotsky, siswa perlu belajar dan bekerja secara berkelompok sehingga siswa dapat saling berinteraksi dan diperlukan bantuan guru terhadap siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
14
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu perubahan dari tingkah laku pada diri seseorang yang berasal dari pengetahuannya dengan menggunakan panca inderanya untuk mampu menerima stimulus dari lingkungannya yang dilatih dari pengalaman secara menerus sepanjang hidupnya.
rb uk a
2. Pengertian Hasil Belajar Keller (Wasty Soemanto, 1990) mengemukakan bahwa, “Hasil belajar adalah keluaran dari suatu pemprosesan berbagai masukan yang berupa
Te
informasi.” Hasil belajar merupakan fungsi dari masukan pribadi dan masukan
s
yang berasal dari lingkungan. Hasil belajar adalah prestasi aktual yang
ita
ditampilkan oleh anak.
ve rs
Menurut Nana Sudjana dalam bukunya Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar mendefinisikan, “Hasil Belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimilki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.” R. Gagne mengemu-
U
ni
kakan bahwa hasil belajar harus didasarkan pada pengamatan tingkah laku, melalui stimulus respons dan hasil belajar bersyarat. Sebagai pertanda bahwa seseorang telah melakukan proses belajar adalah terjadinya perubahan perilaku tersebut misalnya dapat berupa; dari tidak tahu sama sekali menjadi samar-samar, dan kurang mengerti menjadi mengerti, dan tidak biasa menjadi terampil dan anak pembangkang menjadi penurut, dan pembohong menjadi jujur, dan kurang takwa menjadi takwa, dan lain-lain.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
15
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari proses pembelajaran diri sendiri dan pengaruh lingkungan, baik perubahan kognitif, afektif maupun psikomotor dalam diri siswa. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
rb uk a
Belajar sebagai proses atau aktivitas diisyaratkan oleh banyak sekali halhal atau faktor-faktor. Faktor internal, yang menyangkut seluruh diri pribadi dan faktor eksternal, yang bersumber dari luar individu yang bersangkutan. Untuk
Te
memudahkan pembicaraan dapat dilakukan klasifikasi (Sumadi Suryabrata, 2002).
ita
s
a. Faktor-faktor yang Berasal dari Luar Diri
ve rs
1). Faktor-faktor non-sosial dalam belajar. Kelompok faktor-faktor ini boleh dikatakan juga terbilang jumlahnya, seperti misalnya: keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu (pagi, atau siang, ataupun
ni
malam), tempat (letaknya, pergedungannya), alat-alat yang dipakai untuk
U
belajar (seperti alat tulis-menulis, buku-buku, alat-alat peraga, dan sebagainya yang biasa kita sebut alat-alat pelajaran). Letak sekolah atau belajar tidak terlalu dekat dengan kebisingan atau jalan ramai, lalu bangunan itu harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam ilmu kesehatan sekolah.
2). Faktor-faktor sosial dalam belajar. Kehadiran orang atau orang-orang lain pada waktu seseorang sedang belajar, banyak kali mengganggu belajar.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
16
b. Faktor-faktor yang Berasal dari Dalam Diri Yang dimaksud dengan faktor-faktor sosial di sini adalah faktor manusia (sesama manusia), baik manusia itu ada (hadir) maupun kehadirannya itu dapat disimpulkan, jadi tidak langsung hadir. c. Faktor-faktor Fisiologi dalam Belajar
yaitu: 1). Keadaan tonus jasmani pada umumnya.
rb uk a
Faktor-faktor fisiologi ini masih dapat dibedakan lagi menjadi dua macam,
Te
Keadaan tonus jasmani pada umumnya ini dapat dikatakan melatar belakangi aktivitas belajar; keadaan jasmani yang segar akan lain pengaruhnya dengan
ita
s
keadaan jasmani yang kurang sehat; keadaan jasmani yang lelah lain
ve rs
pengaruhnya dari pada yang tidak lelah. Dalam hubungan dengan hal ini ada dua hal yang perlu dikemukakan. (1). Nutrisi harus cukup karena kekurangan kadar makanan ini akan mengakibatkan kurangnya tonus jasmani, yang
ni
pengaruhnya dapat berupa kelesuan, lekas mengantuk, lekas lelah, dan
U
sebagainya. (2) Beberapa penyakit yang kronis sangat mengganggu belajar.
2). Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu. Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu terutama fungsi-fungsi panca indera. Orang mengenal dunia sekitarnya dan belajar dengan mempergunakan pancainderanya. Baiknya berfungsinya panca indera merupakan syarat dapatnya belajar itu berlangsung dengan baik. Dalam sistem persekolahan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
17
dewasa ini diantara panca indera itu yang paling memegang peranan dalam belajar adalah mata dan telinga. Lebih jauh Sumadi Suryabrata (2002) mengemukakan motif-motif untuk belajar itu ialah: 1). adanya kebutuhan fisik; 2). adanya kebutuhan akan rasa aman, bebas dari kekhawatiran;
rb uk a
3). adanya kebutuhan akan kecintaan dan penerimaan dalam hubungan dengan orang lain;
4). adanya kebutuhan untuk mendapat kehormatan dari masyarakat;
Te
5). sesuai dengan sifat untuk mengemukakan atau mengetengahkan diri.
ita
s
4. Hakikat Matematika
ve rs
Sampai sekarang para filsuf dan ahli matematika masih mencoba merumuskan apa sesungguhnya matematika itu.
Banyak defenisi matematika
telah dikemukakan, namun banyak pula sanggahannya. Menurut Cassis Keyser
U
ni
(The Liang Gie, 1999), ilmu tentang matematika, apakah yang harus dikatakan tentangnya?. Sebuah pertanyaan yang banyak diperbin-cangkan oleh filsuf-filsuf dan matematikawan selama lebih dari 200 tahun dan khusunya dengan minat dan pemahaman yang diperdalami pada masa kita ini. Banyak sudah jawabannya, tetapi tiada yang menyatakan dirinya sebagai jawaban yang terakhir. Abraham S. Lunchins dan Edith Lunchins (dalam Suherman, 2001), ”In short, the question what is mathematics? May be answered difficulty depending on when the question is answered, where it is answered, who answer it, and what
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
18
is regarded as being included in mathematics.” Singkatnya: “Apakah matematika itu?” dapat dijawab secara berbeda-beda tergantung bilamana pertanyaan itu dijawab, dimana dijawab, siapa yang menjawabnya dan apa sajakah yang termasuk dalam cakupan matematika”. Menurut
Hudoyo
(2003)
“Matematika
adalah
suatu
alat
untuk
mengembangkan cara berpikir, karena itu matematika sangat diperlukan baik
rb uk a
untuk kehidupan sehari-hari maupun dalam menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.” Matematika tidak hanya berhubungan dengan bilangan-bilangan serta operasi-operasinya, melainkan juga unsur ruang sebagai
Te
sasarannya. Namun kuantitas seperti itu belum memenuhi sasaran matematika
s
lain, yaitu yang ditunjukkan kepada hubungan, pola bentuk dan struktur .
ita
Illustrated World of Science Encyclopedia (dalam The Liang Gie, 1999),
ve rs
“The science that includes both the practical and the theoretical study of form, space and number”. (Ilmu yang meliputi penelaahan yang praktis dan teoritis kedua-duanya tentang bentuk, ruang, dan bilangan).
U
ni
Johnson dan Myklebust (dalam Ruseffendi, 1994) menyatakan bahwa, Matematika
adalah
bahasa
simbolis
yang
fungsi
praktisnya
untuk
mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedang fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berpikir. Dari pengertian di atas, terlihat bahwa sampai saat ini belum ada definisi tunggal tentang matematika. Hal ini terbukti karena banyaknya definisi matematika yang belum mendapat kesepakatan diantara para matematikawan. Mereka saling berbeda satu sama lain menurut sudut pandangnya masing-masing.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
19
Meskipun tidak terdapat satu pengertian tentang matematika yang tunggal dan disepakati oleh semua pakar, namun Soejadi (2007) dapat melihat adanya ciriciri yang dapat merangkum pengertian matematika secara umum, antara lain: (1) memiliki objek abstrak, (2) bertumpu pada kesepakatan, (3) berpola pikir deduktif, (4) konsisten dalam sistemnya, (5) memiliki simbol yang kosong dari arti, (6) memperhatikan semesta pembicaraan.
rb uk a
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa matematika adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang simbol, bilangan, dan ruang yang diatur dalam suatu aturan dan sistem yang
Te
sangat ketat (konsisten).
ita
s
B. Model Pembelajaran Langsung (PL)
ve rs
Model pembelajaran langsung (direct instruction) secara empirik dilandasi oleh teori belajar yang berasal dari rumpun perilaku (behavior family). Teori belajar perilaku menekankan pada perubahan perilaku sebagai hasil belajar yang
U
ni
dapat diobservasi. Menurut teori ini, belajar bergantung pada pengalaman termasuk pemberian umpan balik dari lingkungan. Prinsip penggunaan teori perilaku ini dalam belajar adalah pemberian penguatan yang akan meningkatkan perilaku yang diharapkan. Penguatan melalui umpan balik kepada siswa merupakan dasar praktis penggunaan teori ini dalam pembelajaran. Menurut Kardi dan Nur (2000:2), “Model Pembelajaran Langsung (Direct Intruction) merupakan suatu pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa dalam mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
20
diajarkan
selangkah
demi
selangkah.
Sementara
menurut
Arends
(Trianto,2011:29) “model pembelajaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah”. Sejalan dengan Widaningsih, Dedeh (2010:150)
rb uk a
bahwa pengetahuan prosedural yaitu pengetahuan mengenai bagaimana orang melakukan sesuatu, sedangkan pengetahuan deklaratif, yaitu pengetahuan tentang sesuatu.
Te
Pembelajaran langsung dapat diterapkan di bidang studi apapun, tetapi
s
model ini paling sesuai untuk mata pelajaran yang berorientasi pada penampilan
ita
atau kinerja seperti menulis, membaca, matematika, musik, dan pendidikan Pembelajaran langsung juga cocok untuk mengajarkan komponen-
ve rs
jasmani.
komponen keterampilan dari mata pelajaran yang lebih berorientasi pada informasi seperti sejarah dan sains. Apabila informasi atau keterampilan yang
U
ni
akan diajarkan terstruktur dengan baik dan dapat diajarkan selangkah demi selangkah, model pembelajaran langsung sangat cocok untuk digunakan. Pembelajaran langsung kurang cocok untuk mengajarkan keterampilan sosial atau kreativitas, proses berfikir tinggi, dan konsep-konsep abstrak. (Kardi dan Nur, 2000:18). Menurut Kardi & Nur (2000), model pembelajaran langsung memiliki ciriciri sebagai berikut: (1) Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa termasuk prosedur penilaian hasil belajar, (2) Sintaks atau pola keseluruhan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
21
dan alur kegiatan pembelajaran, (3) Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yang diperlukan agar kegiatan pembelajaran tertentu dapat berlangsung dengan berhasil. Pada model pembelajaran langsung terdapat lima fase yang sangat penting. Guru mengawali pelajaran dengan penjelasan tentang tujuan dan latar belakang pembelajaran, serta mempersiapkan siswa untuk menerima penjelasan guru. Fase
rb uk a
persiapan dan motivasi ini kemudian diikuti oleh presentasi materi ajar yang diajarkan atau demonstrasi tentang keterampilan tertentu. Pelajaran itu termasuk juga pemberian kesempatan kepada siswa untuk melakukan pelatihan dan
Te
pemberian umpan balik terhadap keberhasilan siswa. Pada fase pelatihan dan
s
pemberian umpan, guru perlu selalu mencoba memberikan kesempatan kepada
ve rs
situasi kehidupan nyata.
ita
siswa untuk menerapkan pengetahuan atau keterampilan yang dipelajari ke dalam
Berikut adalah sintaks model pembelajaran langsung yang diadopsi dari
U
ni
Arends dalam Kardi dan Nur (2000) sebagaimana terlihat pada Tabel 2.1 berikut:
Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Langsung
Fase 1.Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
Peran Guru
Guru menjelaskan TPK, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar. 2.Mendemonstrasikan pengetahuan atau Guru mendemonstrasikan keterampilan keterampilan dengan benar, atau menyajikan informasi tahap demi tahap. 3. Membimbing pelatihan Guru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
22
Sambungan Tabel 2.1 Fase
Peran Guru
5.Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan
Mencek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi umpan balik. Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dan kehidupan sehari-hari.
Sumber: Arends dalam Kardi dan Nur (2000).
rb uk a
4.Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
Dari sintaks di atas, dengan mengacu standar proses yaitu Permendiknas
Te
Nomor 41 tahun 2007 dapat dirinci sebagai berikut:
Langkah-langkah dalam model pembelajaran langsung adalah Langkah awal guru menyiapkan siswa baik secara psikis dan fisik untuk
s
1.
ita
mengikuti proses pembelajaran, menjelaskan tujuan pembelajaran atau
ve rs
kompetensi dasar yang akan dicapai, mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan
ni
dipelajari. Langkah awal ini dilakukan untuk memberikan motivasi pada
2.
U
siswa untuk berperan penuh pada proses pembelajaran Langkah berikutnya adalah guru mempresentasikan materi ajar atau mendemonstrasikan mengenai keterampilan tertentu. Selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan latihan dan memberikan umpan balik. Dalam langkah ini dikaitkan guru memfasilitasi siswa untuk mengeksplorasi, mengelaborasi dan mengonfirmasi proses pembelajaran.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
23
3.
Langkah akhir guru memberikan latihan untuk menerapkan konsep yang telah dipelajari, membuat rangkuman bersama-sama siswa, melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang sudah berlangsung, merencanakan kegiatan tindak lanjutnya, menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
rb uk a
Sebagai tambahan, yang perlu dipahami saat memberikan pelatihan lanjutan atau pemberian umpan balik. Pemberian umpan balik sebaiknya berpedoman dengan memperhatikan hal-hal berikut: (1) memberikan umpan balik
Te
sesegera mungkin setelah latihan, (2) umpan balik harus jelas dan spesifik, (3) memberikan umpan balik disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa,
s
(4) memberikan pujian dan umpan balik pada kinerja yang benar; apabila
ita
memberikan umpan balik negatif, tunjukkan bagaimana melakukannya dengan
ve rs
benar, (5) Membantu siswa memusatkan pada ”proses” dan bukan pada ”hasil”, (6) mengajarkan siswa cara memberi umpan balik kepada dirinya sendiri,
ni
bagaimana menilai keberhasilan kinerjanya sendiri, (7) memberikan kesempatan
U
kepada siswa untuk latihan mandiri. Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa.
Akhmad Sudrajat dalam http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/01/27/ model-pembelajaran-langsung/ (diposting pada tanggal 28 Januari 2013), mengemukakan beberapa kelebihan dari model pembelajaran langsung antara lain sebagai berikut.
Dengan model pembelajaran langsung, guru mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang diterima oleh peserta didik sehingga dapat
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
24
mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh peserta didik.
Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kecil.
Dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan pengetahuan faktual yang sangat terstruktur.
Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan
rb uk a
keterampilan-keterampilan yang eksplisit kepada peserta didik yang berprestasi rendah.
Dapat menjadi cara untuk menyampaikan informasi yang banyak dalam
Te
waktu yang relatif singkat yang dapat diakses secara setara oleh seluruh
Ceramah merupakan cara yang bermanfaat untuk menyampaikan
ita
s
peserta didik.
ve rs
informasi kepada peserta didik yang tidak suka membaca atau yang tidak memiliki keterampilan dalam menyusun dan menafsirkan informasi.
Peserta didik yang tidak dapat mengarahkan diri sendiri dapat tetap
U
ni
berprestasi apabila model pembelajaran langsung digunakan secara efektif. Dalam artikel yang sama dituliskan beberapa keterbatasan dari model
pembelajaran langsung sebagai berikut.
Model pembelajaran langsung bersandar pada kemampuan peserta didik untuk mengasimilasikan informasi melalui kegiatan mendengarkan, mengamati, dan mencatat. Karena tidak semua peserta didik memiliki keterampilan dalam hal-hal tersebut, guru masih harus mengajarkannya kepada peserta didik.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
25
Dalam model pembelajaran langsung, sulit untuk mengatasi perbedaan dalam hal kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran dan pemahaman, gaya belajar, atau ketertarikan peserta didik.
Terdapat beberapa bukti penelitian bahwa tingkat struktur dan kendali guru yang tinggi dalam kegiatan pembelajaran, yang menjadi karakteristik model pembelajaran langsung, dapat berdampak negatif terhadap
rb uk a
kemampuan penyelesaian masalah, kemandirian, dan keingintahuan peserta didik.
Jika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci, atau abstrak, model
Te
pembelajaran langsung mungkin tidak dapat memberi peserta didik
s
kesempatan yang cukup untuk memproses dan memahami informasi yang
Jika model pembelajaran langsung tidak banyak melibatkan peserta didik,
ve rs
ita
disampaikan.
peserta didik akan kehilangan perhatian setelah 10-15 menit dan hanya akan mengingat sedikit isi materi yang disampaikan.
ni
Karena model pembelajaran langsung melibatkan banyak komunikasi satu
U
arah, guru sulit untuk mendapatkan umpan balik mengenai pemahaman peserta didik. Hal ini dapat membuat peserta didik tidak paham atau salah paham.
Demonstrasi sangat bergantung pada keterampilan pengamatan peserta didik. Sayangnya, banyak peserta didik bukanlah pengamat yang baik sehingga dapat melewatkan hal-hal yang dimaksudkan oleh guru.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
26
C. Model Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif mencakup suatu kelompok kecil siswa yang bekerja sebagai suatu tim untuk menyelesaikan suatu masalah, menyelesaikan suatu tugas atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama lainnya. Pembelajaran kooperatif menekankan pada kehadiran teman
rb uk a
sebaya yang berinteraksi antar teman sesamanya sebagai satu tim dalam menyelesaikan atau membahas suatu masalah atau tugas.
Menurut Lundgen (1994), Arends (1997) dalam Suradi (2005:59) unsur-
Te
unsur pembelajaraan kooperatif sebagai berikut: 1. Siswa dalam kelompoknya
haruslah beranggapan bahwa mereka
s
sehidup sepenanggungan bersama.
ita
2. Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya,
ve rs
seperti milik mereka sendiri. 3. Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya
ni
memiliki tujuan yang sama.
U
4. Siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama antara anggota kelompoknya.
5. Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiah atau penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok. 6. Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar selama proses belajarnya. 7. Siswa akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok koopertif.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
27
Di dalam pembelajaran kooperatif siswa dilatih keterampilan khusus seperti memahami konsep, kemampuan berpikir kritis dan sifat toleran kepada siswa lain. Penggunaan model kooperatif diharapkan tidak saja toleran dalam meningkatkan aktivitas dan kemampuan siswa dalam memahami konsep- konsep matematika tetapi juga dapat meningkatkan kemampuan kerja sama siswa. Menurut
Slavin (Khaeruddin
dan Eko Sujiono, 2005:61)
beberapa
rb uk a
keuntungan dalam pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut: 1. Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma- norma kelompok.
Te
2. Siswa aktif membantu dan mendorong semangat untuk sama- sama
s
berhasil.
ita
3. Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan
ve rs
keberhasilan kelompok.
4. Interaksi antara siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat. antara
siswa
juga
membantu
meningkatkan
U
ni
5. Interaksi
perkembangan kognitif yang non konservatif menjadi konservatif ( teori Piaget).
a. Tujuan pembelajaran kooperatif Tujuan pembelajaran kooperatif berbeda dengan tujuan pembelajaran yang menerapkan sistem individual maupun sistem kompetitif. Tujuan pembelajaran kooperatif menurut Slavin(1995) dalam Suradi (2005:62) adalah menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
28
keberhasilan kelompoknya. Menurut Ibrahim, dkk (2000) dalam Suradi (2005:62) model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai tiga tujuan pembelajaran penting yang dirangkum yaitu: hasil belajar akademik, penerimaan terhadap perbedaan individu dan pengembangan keterampilan sosial. Dari ketiga tujuan pembelajaran tersebut dapat diurai sebagai berikut: pembelajaran
kooperatif
rb uk a
a). Hasil belajar akademik. Meskipun
meliputi berbagai macam tujuan sosial, pembelajaran kooperatif juga bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-
model
perubahan
penilaian
penghargaan
kooperatif
siswa
belajar
s
meningkatkan
struktur
norma yang
ita
bahwa
Te
tugas akademik. Para pengembang model ini telah menunjukkan,
pada
berhubungan
dengan
telah
dapat
akademik hasil
dan
belajar.
ve rs
Disamping mengubah norma yang berhubungan dengan hasil belajar, pembelajaran kooperatif dapat memberi keuntungan baik
ni
pada siswa kelompok atas yang bekerja bersama menyelesaikan
U
tugas- tugas akademik.
b) Penerimaan
terhadap
keragaman. Tujuan
lain
dari
model
pembelajaran kooperatif adalah penerimaan terhadap orang yang berbeda ras, budaya, khas sosial, kemampuan maupun tidak kemampuan. Pembelajaran kooperatif memberi peluang siswa
yang
berlatar
belakang
dan
kondisi
untuk
kepada saling
bergantung satu sama lain atas tugas- tugas bersama, dan melalui
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
29
penggunaan
struktur
penghargaan
kooperatif,
belajar
untuk
menghargai satu sama lain. c) Pengembangan keterampilan sosial. Tujuan penting ketiga dari pembelajaran kooperatif adalah untuk mengajarkan kepada siswa keterampilan kerja sama dan kolaborasi. Selain unggulan dalam
rb uk a
membantu siswa memahami konsep- kosep sulit, model ini sangat berguna untuk membantu siswa untuk menumbuhkan kemampuan kerja sama, berpikir kritis dan kemampuan membantu teman.
Te
b. Ciri-ciri pembelajaran kooperatif
peran, (2) terjadi hubungan interaksi langsung di antara siswa,
ita
memiliki
s
Beberapa ciri dari pembelajaran kooperatif adalah; (1) setiap anggota
ve rs
(3) setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga temanteman sekelompoknya, (4) guru membantu mengembangkan keterampilanketerampilan interpersonal kelompok, (5) guru hanya berinteraksi dengan
U
ni
kelompok saat diperlukan.
Tiga konsep sentral yang menjadi karakteristik pembelajaran kooperatif
sebagaimana dikemukakan oleh Slavin ( dalam Syafruddin 2008:23), yaitu penghargaan kelompok, pertanggungjawaban individu, dan kesempatan yang sama untuk berhasil. 1. Penghargaan kelompok. Pembelajaran kooperatif menggunakan tujuantujuan
kelompok
untuk
memperoleh
penghargaan
kelompok.
Penghargaan kelompok diperoleh jika kelompok mencapai skor di atas
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
30
kriteria yang ditentukan. Keberhasilan kelompok didasarkan pada penampilan individu sebagai anggota kelompok dalam menciptakan hubungan antar personal yang saling mendukung, saling membantu, dan saling peduli. 2. Pertanggungjawaban individu. Keberhasilan kelompok tergantung dari pembelajaran individu dari semua anggota kelompok. Pertanggung-
rb uk a
jawaban tersebut menitikberatkan pada aktivitas anggota kelompok yang saling membantu dalam belajar. Adanya pertanggung-jawaban secara individu juga menjadikan setiap anggota siap untuk menghadapi
Te
tes dan tugas-tugas lainnya secara mandiri tanpa bantuan teman
s
sekelompoknya.
ita
3. Kesempatan yang sama untuk mencapai keberhasilan. Pembelajaran
ve rs
kooperatif menggunakan metode skoring yang mencakup nilai perkembangan berdasarkan peningkatan prestasi yang diperoleh siswa dari yang terdahulu. Dengan menggunakan metode skoring ini setiap siswa
U
ni
baik yang berprestasi rendah, sedang, atau tinggi sama-sama memperoleh kesempatan untuk berhasil dan melakukan yang terbaik bagi kelompoknya.
c. Keterampilan kooperatif Dalam pembelajaran kooperatif tidak hanya mempelajari materi saja, namun siswa juga harus mempelajari keterampilan–keterampilan khusus yang disebut keterampilan kooperatif. Keterampilan kooperatif ini berfungsi untuk melancarkan hubungan kerja dan tugas. Perang hubungan kerja dapat
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
31
dibangun dengan mengembangkan komunikasi antar anggota kelompok. Sedangkan perang tugas dilakukan dengan membagi tugas antar anggota kelompok selama kegiatan. Menurut Lundgren (dalam Departemen Pendidikan Nasional, 2006:13), keterampilan–keterampilan kooperatif antara lain: 1. Keterampilan kooperatif tingkat awal, meliputi ;(1) menggunakan
rb uk a
kesepakatan, (2) menghargai kontribusi, (3) mengambil giliran dan berbagi tugas, (4) berada dalam kelompok, (5) berada dalam tugas, (6)
mendorong
partisipasi, (7) mengundang
orang
lain
untuk
Te
berbicara, (8) menyelesaikan tugas pada waktu, dan (9) menghormati
s
perbedaan individu,
tingkat menengah, meliputi; (1) menun-
ita
2. Keterampilan kooperatif
ve rs
jukkan penhargaan dan simpati, (2) mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cara yang dapat diterima, (3) mendengarkan dengan aktif, (4) bertanya, (5) membuat ringkasan, (6) menafsirkan, (7) mengatur
U
ni
dan mengorganisir, (8) menerima tanggung jawab, dan (9) mengurangi ketegangan
3. Keterampilan
kooperatif
mengelaborasi, (2) memeriksa
tingkat dengan
mahir,
meliputi; (1)
cermat, (3) menanyakan
kebenaran, (4) menetapkan tujuan, (5) berkompromi, (6) mendorong berpartisipasi, (7) mengundang orang lain untuk berbicara
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
32
d. Tipe pembelajaran kooperatif Menurut
Khaeruddin dan
Eko Hadi Sujiono (2005:64) dalam
pembelajaran kooperatis dikenal adanya tipe antara lain (1) Tipe Student Team Achivement Devision (STAD) , (2) Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), (3) Tipe Team Games Tournaments (TGT), dan (4) Tipe Jigsaw
rb uk a
Dari keempat tipe pembelajaran kooperatif di atas , peneliti hanya menggunakan tipe STAD karena tipe ini sangat
model
Te
pembelajaran kooperatif lainnya.
sederhana dari
s
D. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
ita
Student Teams Achievement Division (STAD) dikembangkan oleh Robert
ve rs
Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkin, merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, sehingga tipe ini dapat oleh
guru-guru
yang
baru
mulai
menggunakan
pendekatan
ni
digunakan
U
pembelajaran kooperatif. Dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa ditempatkan dalam
kelompok belajar yang beranggotakan empat atau lima orang yang heterogen menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Guru menyajikan materi pelajaran dan kemudian siswa bekerja di dalam tim mereka. Untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menguasai materi tersebut maka seluruh siswa diberi tes. Pada saat tes siswa tidak boleh saling membantu atau bekerja sama. Selanjutnya skor siswa dibandingkan dengan rata-rata skor yang lalu
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
33
mereka sendiri dan poin diberikan berdasarkan seberapa jauh siswa menyamai kinerja yang lalu pula. Poin tiap anggota ini dijumlahkan untuk mendapatkan skor tim, dan tim yang mencapai kriteria tertentu diberi sertifikat atau ganjaran. Perencanaan pembelajaran kooperatif disusun berdasarkan langkahlangkah dalam pembelajaran koopertif yang terdiri dari enam langkah atau fase. Langkah-langkah tersebut adalah penyampaian dan memotivasi siswa, penyajian
rb uk a
materi pelajaran, kegiatan kelompok, tes hasil belajar, dan penghargaan kelompok. Pembelajaran dimulai dengan penyampaian oleh guru tentang tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa dalam belajar. Termasuk di dalamnya
siswa
dikelompokkan
dalam
kelompok-kelompok yang
s
Kemudian
Te
penyajian informasi yang biasanya disertai bahan bacaan atau secara verbal.
ita
terdiri dari 4–5 orang. Selanjutnya siswa bekerja dan belajar tentang materi yang
ve rs
dipelajarinya dengan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Bimbingan diberikan guru jika dianggap perlu baik kepada kelompok atau individu. Langkah berikutnya siswa di evaluasi, dapat melalui tes individu atau kelompok (diwakili
U
ni
oleh anggotanya). Dan terakhir diupayakan guru memberikan penghargaan kepada siswa dalam kelompok baik upaya maupun hasil kerja mereka. Ada 4 tahap dalam model kooperatif tipe STAD, yakni pembelajaran (presentasi kelas), studi kelompok, pengetesan, dan penghargaan. Tahap 1: Presentasi Kelas. Pada tahap pertama guru
menyajikan
secara langsung tentang materi ( konsep, keterampilan, dan kerja ilmiah) pelajaran. Pada tahap ini penyajian dapat
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
34
berupa ceramah, ceramah dan demonstrasi, atau presentase menggunakan audiovisual. Tahap 2: Studi Kelompok. Studi kelompok
merupakan tahapan
paling penting dan cirri khas dari tipe STAD. Studi kelompok ini memerlukan waktu satu jam atau lebih untuk menuntaskan
materi
yang
telah
diberikan.
Anggota
rb uk a
kelompok bekerja sama untuk menyelesaikan lembar kerja yang telah disiapkan dan guru memberikan bimbingan langkah demi langkah. Selanjutnya guru perlu memeriksa
Te
bahwa setiap anggota kelompok dapat menjawab semua
s
pertanyaan dalam lembar kerja.
ita
Tahap 3: Pengetesan. Setelah studi kelompok dapat diselesaikan, guru
ve rs
menyelenggarakan tes untuk mengukur pengetahuan yang diperoleh siswa. Siswa mengerjakan tes secara individu dan
tidak
U
ni
mendorong
diperkenankan agar
para
saling
siswa
membantu.
bekerja
keras ,
Untuk STAD
menerapakan “skor peningkatan individu, masing–masing siswa diukur berdasarkan skor awal yang diperoleh dari pengukuran yang dilaksanakan sebelum tahap presentasi kelas
dengan
peningkatan
menggunakan yang
kelompok ditentukan dari skor awal.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
dilaporkan
alat
ukur
untuk
sejenis.
Point
masing- masing
berdasarkan presentase peningkatan
14/41327.pdf
35
Tahap 4: Penghargaan. Tahap mendorong menggunakan
siswa
ini
merupakan
untuk
lebih
kata- kata
kompak.
khusus
penghargaan kinerja kelompok
tahap
untuk
yang mampu Guru
dapat
memberikan
seperti tim Newton, tim
Einstein, atau sebutan lainnya.
rb uk a
2). Sintak pembelajaran kooperatif tipe STAD Ke empat tahap- tahap pembelajaran kooperatif tipe STAD di atas dapat dilihat pada sintaks berikut:
Te
Tabel 2.2. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
Tingkah laku guru Guru menyampaikan tujuan pembelajaran (indikator hasil belajar), memotivasi siswa belajar, dan guru mengkaitkan pelajaran yang sedang berlangsung dengan yang terdahulu.
ve rs
Fase 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
ita
s
Fase- fase
U
ni
Fase 2 Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan membimbing demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
Fase 3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok–kelompok belajar
Guru memberikan bimbingan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar, guru mengorganisasikan siswa kedalam kelompokkelompok belajar. Setiap kelompok beranggotakan 4-5 orang dan harus heterogen terutama jenis kelamin dan kemampuan siswa.
Fase 4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Guru membimbing secara prosedural kepeda kelompok- kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas. Setiap kelompok diberikan tugas tertentu untuk didiskusikan bersama timnya. Guru memberikan bimbingan pada kelompokkelompok yang mengalami kesulitan pada saat berdiskusi atau bekerja sama dengan kelompoknya
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
36
Sambungan Tabel 2.2 Tingkah laku guru
Fase 5 Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau meminta siswa dari tiap kelompok mempersentasikan hasil kerjanya. Guru membimbing siswa dalam mengevaluasi hasil belajar dari kinerja tiap kelompok. Nilai setiap kelompok ( tim ) bergantung pada anggota kelompok.
rb uk a
Fase- fase
Fase 6 Memberikan Penghargaan
s
Te
Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi untuk menghargai upaya dan hasil belajar individu dan kelompok. Penghargaan yang diberikan bertujuan agar motivasi dan semangat belajar dapat ditingkatkan. Adaptasi dari Buku Pembelajaran Sains (Khaeruddin dan Eko Hadi Sujiono,2005)
ita
3). Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD
ve rs
Langkah-langkah pembelajaran yang dimaksudkan disini adalah langkahlangkah yang ditempuh guru dalam proses belajar mengajar untuk mengantarkan
ni
siswa belajar kooperatif tipe STAD sebagaimana yang dikemukakan Suradi
U
(2005:69) sebagai berikut: 1. Bagilah siswa dalam kelompok masing-masing terdiri dari empat atau lima anggota. Sebaiknya empat anggota, membuat kelompok yang terdiri dari lima anggota apabila kelas tidak dapat dibagi habis dengan empat anggota. Untuk menempatkan siswa dalam kelompok, urutkan mereka dari atas ke bawah berdasarkan prestasi akademik tertentu (misalnya nilai rapor yang lalu, nilai tes) dan bagilah daftar siswa yang telah diurut itu menjadi empat. Kemudian ambil satu siswa dari tiap
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
37
perempatan itu sebagai anggota tiap kelompok, pastikan bahwa kelompok-kelompok yang terbentuk itu berimbang menurut jenis kelamin dan asal suku. 2. Gunakan lembar kegiatan siswa (LKS) dan kuis pendek untuk pelajaran yang anda rencanakan untuk diajarkan. Selama belajar kelompok (satu atau dua periode) tugas kelompok adalah menguasai secara tuntas materi
rb uk a
yang anda jelaskan dan membantu anggota kelompok mereka menguasai secara tuntas materi tersebut. Siswa mendapat LKS atau materi pelajaran lain yang dapat mereka gunakan untuk latihan keterampilan yang sedang
Te
diajarkan dan menilai diri mereka sendiri dan anggota kelompok mereka.
s
3. Pada saat anda menjelaskan STAD, kepada siswa, bacakan tugas-tugas
Mintalah anggota kelompok bekerjasama mengatur bangku atau
ve rs
a
ita
yang harus dikerjakan kelompok.
meja kursi mereka. b Bagikanlah LKS atau materi belajar kepada setiap kelompok. Anjurkan agar siswa tiap-tiap kelompok bekerjasama dengan
U
ni
c
anggota kelompoknya. Apabila mereka sedang mengerjakan soal, setiap siswa dalam suatu kelompok hendaknya mengerjakan soalsoal itu dan kemudian saling mengecek pekerjaannya di antara teman dalam kelompoknya. Apabila ada siswa yang tidak dapat mengerjakan soal itu, teman satu kelompok siswa itu memiliki tanggungjawab untuk menjelaskan soal itu. Apabila siswa-siswa itu sedang mengerjakan soal-soal jawaban singkat, mereka dapat saling
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
38
mengajukan pertanyaan di antara sesama teman satu kelompok, anggota kelompok secara bergantian memegang lembar jawaban atau mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. d Berikan penekanan kepada siswa bahwa mereka tidak boleh mengakhiri kegiatan belajar sampai yakin bahwa seluruh anggota kelompok mereka dapat menjawab semua soal dengan benar dari
e
rb uk a
soal-soal yang diberikan.
Pastikan siswa memahami LKS itu untuk belajar bukan untuk diisi dan dikumpulkan. Oleh karena penting bagi siswa untuk mengecek
Te
pekerjaan mereka sendiri dan teman satu kelompok mereka pada saat
Berikan kesempatan kepada siswa untuk saling menjelaskan jawaban
ita
f
s
mereka belajar.
ve rs
mereka, tidak hanya saling mencocokkan jawaban. g Apabila siswa memilih pertanyaan, mintalah mereka mengajukan pertanyaan itu kepada teman satu kelompoknya sebelum mengajukan
U
ni
kepada anda.
h Pada saat siswa sedang bekerja dalam kelompok, berkelilinglah di dalam kelas, berikan pujian kepada kelompok yang bekerja baik dan secara
bergantian
duduklah
bersama
tiap
kelompok
untuk
memperhatikan bagaimana anggota-anggota kelompok itu bekerja. 4. Bila tiba saatnya memberikan kuis, bagikanlah kuis atau bentuk evaluasi yang lain, dan berikan waktu yang cukup kepada siswa untuk menyelesaikan kuis. Jangan mengijinkan siswa untuk bekerjasama pada
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
39
saat mengerjakan kuis, mereka harus menunjukkan bahwa mereka telah belajar sebagai individu. Mintalah siswa menggeser tempat duduknya lebih jauh bila hal ini memungkinkan. Salah satu cara dapat ditempuh, meminta siswa saling menukarkan pekerjaan mereka dengan siswa anggota kelompok lain atau mengumpulkan pekerjaan itu untuk anda perikasa sendiri pada kesempatan lain.
rb uk a
5. Buatlah skor individu dan skor kelompok. Skor kelompok pada STAD didasarkan pada peningkatan skor anggota kelompok dibandingkan skor yang telah diperoleh sebelumnya (skor dasar). Sesegera mungkin setelah
Te
kuis, hitunglah skor peningkatan individual dan skor kelompok dan
s
mengumumkan skor kelompok secara tertulis di papan pengumuman
ita
atau cara lain yang sesuai. Apabila memungkinkan, pengumuman skor
ve rs
kelompok dilakukan pada pertemuan pertama setelah kuis tersebut. Hal ini membuat hubungan antara bekerja dengan baik dan menerima pengakuan jelas bagi siswa, meningkatkan motivasi mereka untuk
U
ni
melakukan yang terbaik. Adapun pedoman yang digunakan untuk menghitung skor peningkatan individual dapat dilihat pada Tabel 2.3. Tabel 2.3. Perhitungan skor peningkatan individu
Skor Kuis Akhir -
Nilai Peningkatan 5 poin Lebih dari 10 poin dibawah skor dasar 10 poin 10 sampai 1 poin dibawah skor dasar 20 poin Skor dasar sampai 10 poin diatas skor dasar 30 poin Lebih dari 10 poin diatas skor dasar Pekerjaan sempurna (tanpa memperhatikan skor 30 poin dasar)
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
40
Skor dasar dihitung dari rata-rata skor yang telah diperoleh siswa sebelumnya. Misalnya pada pertemuan ketiga, maka skor dasar yang digunakan adalah rata-rata skor kuis yang diperoleh siswa pada pertemuan pertama dan kedua. Sedangkan untuk menghitung skor dan penghargaan kelompok
rb uk a
digunakan kriteria pada tabel berikut. Tabel 2.4. Tingkatan penghargaan kelompok
Penghargaan Baik Hebat Super
ita
s
5 - 14 15 - 24 25 - 30
Te
Nilai Rata-rata Kelompok
ve rs
Pengakuan kepada prestasi kelompok. Segera setelah anda menghitung skor untuk setiap siswa dan menghitung skor kelompok, anda
ni
hendaknya mempersiapkan semacam pengakuan kepada tiap kelompok
U
yang mencpaai rata-rata peningkatan 20 atau lebih. Anda dapat memberikan sertifikat kepada anggota kelompok atau mempersiapkan suatu peragaan dalam papan pengumuman.
E. Gaya Kognitif 1. Pengertian Gaya Kognitif Para psikolog telah melihat bahwa perbedaan pada cara-cara orang memproses dan memanfaatkan lingkungannya dapat berpengaruh terhadap hasil
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
41
belajar siswa di sekolah. Perbedaan ini sering disebut dengan gaya kognitif (cognitive styles). Guru dan siswa memiliki cara-cara sendiri yang disukai dalam menyusun apa yang dilihat, diingat, dan dipikirkannya. Perbedaan-perbedaan individual yang menetap dalam menyusun dan mengolah informasi serta pengalaman-pengalaman tersebut dikenal dengan gaya kognitif. Nasution (2003) mengutip batasan gaya kognitif dari beberapa ahli
rb uk a
diantaranya:
1. Witkin mengatakan bahwa: A cognitive style as characteristic modes of functioning that we reveal throughout our perceptual and intellectual
Te
activities in highly consistent and pervasive way. artinya: gaya kognitif
s
adalah cara khas dalam melakukan sesuatu yang kita ungkapkan
ita
(tampilkan) secara konsisten dan sudah mendarah daging didalam
ve rs
keseluruhan aktivitas berpikir dan intelektual kita. 2. Messick memberi batasan gaya kognitif sebagai berikut. Cognitive style represent a person’s typical modes of perceiving, remembering,
U
ni
thinking and problem solving. artinya: gaya kognitif menggambarkan
cara-cara
khusus
seseorang
dalam
memandang
(memahami),
mengingat, memikirkan sesuatu, dan dalam pemecahan masalah. 3. Vernon memberi batasan gaya kognitif sebagai berikut. Cognitive style is a “superordinate construct which is involved in many cognitive operations, and which accounts for individual differences in a variety of cognitive, perceptual, and personality variables” artinya: gaya kognitif adalah suatu gagasan superordinat yang dilibatkan di dalam banyak
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
42
operasi kognitif, dan merupakan hal menentukan perbedaan individu dalam beragam variabel kognitif, persepsi, dan pribadi. Pendapat yang serupa dikemukakan oleh Mahmud (1990:116) bahwa: gaya kognitif adalah cara siswa mempersepsi dan menyusun informasi yang berasal dari lingkungan sekitar. Slameto (1995) mengatakan bahwa perbedaanperbedaan antar pribadi yang menetap dalam cara menerima, menyusun, dan
rb uk a
mengolah informasi serta pengalaman-pengalaman disebut gaya kognitif. Menurut Coop (dalam Rahman, 2009:55) gaya kognitif mengacu pada kekonsistenan pempolaan (patterning) yang ditampilkan seseorang dalam
Te
merespons berbagai situasi. Juga mengacu pada pendekatan intelektual dan/atau
s
strategi dalam menyelesaikan masalah. Sedangkan menurut Kogan (dalam
ita
Rahman, 2009:55) gaya kognitif adalah variasi individu dalam cara memandang,
ve rs
mengingat dan berpikir atau sebagai cara tersendiri dalam hal memahami, menyimpan, mentransformasi, dan menggunakan informasi.
ni
Selanjutnya Soedjadi (dalam Rahman, 2009:41-42) mengemukakan bahwa:
U
Cognitive style may be described by the following characteristics: They are concerned with the forms rather than the content of cognitive activities.
They refer to individual inferences concerning how people perceive, think , solve problems, learn and relate to others. They are features of personality, the patterns of collective characters which include behavioral, temperamental, emotional and mental traits of an individual.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
43
They are stable over time. They are distinguishable from intellingence and other ability dimensions. artinya: gaya kognitif dapat dijelaskan dengan ciri-ciri sebagai berikut: Gaya kognitif terkait dengan bentuk ketimbang isi atau kandungan aktivitas kognitif. Gaya kognitif mengacu pada inferensi individu tentang bagaimana
rb uk a
seseorang memandang (memahami), memikirkan, memecahkan masalah, belajar dan berhubungan dengan orang lain.
Gaya kognitif adalah ciri kepribadian, pola dan ciri kolektif yang
Te
mencakup ciri perilaku, temperamen, emosi, dan mental seseorang.
s
Gaya kognitif bersifat stabil sepanjang masa.
ita
Gaya kognitif dapat dibedakan dengan bentuk kecerdasan dan dimensi
ve rs
kemampuan yang lain.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa gaya kognitif adalah cara-cara khas dimana individu membangun atau membentuk
U
ni
keyakinan dan sikapnya tentang dunia sekitarnya dan cara-cara ia memproses dan memberikan reaksi terhadap informasi yang masuk atau diterimanya. 2. Jenis-jenis Gaya Kognitif Salah
satu
dimensi
gaya
kognitif
yang
secara
khusus
perlu
dipertimbangkan dalam pendidikan, khususnya pendidikan matematika adalah gaya kognitif yang dibedakan berdasarkan perbedaan psikologis yakni: gaya kognitif field-dependent (FD) dan field-independent (FI).
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
44
Ciri-ciri siswa yang memiliki gaya kognitif tipe FD atau FI dikemukakan Witkin (Suradi, 2005:26) sebagai berikut: 1. Siswa yang memilki gaya kognitif tipe FD cenderung mempersepsi suatu pola sebagai keseluruhan. Sukar baginya untuk memusatkan perhatian pada satu aspek situasi atau menganalisis suatu pola menjadi bermacam-macam. Siswa yang memiliki gaya kognitif tipe FI cenderung mempersepsi
rb uk a
2.
bagian-bagian yang terpisah dari suatu pola menurut komponenkomponennya.
Te
Selanjutnya implikasi dari gaya kognitif field independent dan field
s
dependent yang dimiliki siswa dalam pembelajaran, adalah sebagai berikut.
belajar
matematika
secara
individual,
memungkinkan
ve rs
memilih
ita
1. Siswa yang memiliki gaya kognitif ‘field-independent’ cenderung
merespon lebih baik, dan lebih independent. Siswa dengan gaya kognitif ‘field-independent’ lebih memungkinkan mencapai tujuan
U
ni
belajar matematika dengan motivasi intrinsik, dan cenderung bekerja untuk memenuhi tujuannya sendiri.
2. Siswa yang memiliki gaya kognitif ‘field-dependent’ cenderung memilih belajar matematika secara kelompok dan sesering mungkin berinteraksi dengan guru, memerlukan ganjaran penguatan yang bersifat ekstrinsik. Untuk siswa dengan gaya kognitif ‘field-dependent’ ini guru perlu
merancang
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
apa
yang
harus
dilakukan
dan
bagaimana
14/41327.pdf
45
melakukannya. Mereka akan bekerja kalau ada tuntunan guru dan motivasi yang tinggi berupa pujian dan dorongan. Secara terperinci, Thomas (Rahman, 2009:45) membuat perbedaan implikasi kedua macam gaya kognitif siswa dalam pembelajaran matematika di kelas, seperti yang digambarkan dalam tabel berikut:
rb uk a
Tabel 2.5. Proses belajar berdasarkan gaya kognitif siswa
U
ni
ve rs
ita
s
Te
Proses Belajar Siswa Field-Dependent Field-Independent 1. Penerimaan secara global 1. Peneriamaan secara analitis 2. Memahami secara global sturktur yang 2. Memahami secara artikulasi dari diberikan. struktur yang diberikan atau pembatasan 3. Membuat perbedaan yang umum dan luas 3. Membuat perbedaan konsep yang spesifik dengan sedikit mungkin antara konsep, melihat hubungan tumpang tindih. /keterkaitan. 4. Orientasi sosial 4. Orientasi tidak pada perorangan 5. Belajar materi yang lebih bersifat sosial. 5. Belajar materi sosial hanya sebagai tugas yang disegaja. 6. Materi yang baik adalah materi yang 6. Sangat berminat dengan konsep baru relevan dengan pengalamannya. untuk kepentingan dirinya 7. Memerlukan bantuan luar dan pengu-atan 7. Tujuan dapat dicapai sendiri untuk mencapai tujuan. dengan penguatan sendiri. 8. Memerlukan pengorganisasian. 8. Bisa dengan situasi struktur sendiri 9. Lebih dipengaruhi oleh kritik. 9. Sedikit dipengaruhi oleh kritik. 10.Menggunakan pendekatan pengamatan 10.Menggunakan pendekatan pengetesan untuk mencapai konsep. hipotesis dalam pencapaian konsep.
Setiap gaya kognitif tersebut mengandung kelebihan dan kekurangan. Menurut Witkin (dalam Suradi, 2005:27) mengatakan bahwa siswa yang memiliki gaya kognitif FD ternyata lebih kuat mengingat informasi-informasi sosial seperti percakapan atau intraksi antara pribadi. Dalam hal pelajaran, siswa tersebut lebih mudah mempelajari mata pelajaran sejarah, kesusastraan, bahasa dan ilmu
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
46
pengetahuan sosial. Berbeda halnya dengan siswa yang memiliki gaya kognitif FI, siswa ini lebih mudah mengurai hal-hal yang kompleks dan lebih mudah memecahkan persoalan-persoalan, dan siswa yang bergaya kognitif FI juga lebih mudah mempelajari mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dan matematika. 3. Pemecahan masalah matematika berdasarkan gaya kognitif
rb uk a
Perbedaan-perbedaan individual yang menetap dalam menyusun dan mengolah informasi serta pengalaman-pengalaman yang mereka miliki banyak dipengaruhi oleh gaya kognitifnya. Good & Brophy (dalam Ratumanan, 2003)
Te
orang dengan diferensiasi psikologikal rendah (field dependent) mengalami
s
kesulitan dalam membedakan stimulus dari konteks dimana stimuli tersebut
ita
diletakkan (digabungkan), sehingga persepsi mereka mudah dipengaruhi oleh
ve rs
manipulasi dari konteks disekelilingnya. Sedangkan orang dengan diferensiasi psikologikal tinggi (field independent) lebih analitik. Mereka dapat memisahkan stimuli dari konteks, sehingga persepsi mereka kurang terpengaruh dari perubahan
U
ni
dalam konteks terjadi (dimasukkan). Selanjutnya Witkin (dalam Rahman, 2009:59), mengatakan bahwa: ”orang
yang bergaya kognitif ‘field-independent’ lebih suka memisahkan bagian-bagian dari sejumlah pola dan menganalisis pola berdasarkan komponen-komponennya. Sedangkan orang yang bergaya kognitif ‘field-dependent’ cenderung memandang suatu pola sebagai keseluruhan, tidak memisahkan ke dalam bagian-bagiannya. Merujuk pada pendapat-pendapat di atas, maka dalam pemecahan masalah bisa berbeda antara siswa yang satu dengan lainnya, karena disebabkan oleh
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
47
adanya perbedaan gaya kognitif yang mereka miliki. Gaya kognitif seseorang merujuk pada cara memperoleh informasi dan menggunakan strategi untuk merespons suatu tugas. Siswa memiliki cara-cara sendiri dalam menyelesaikan suatu masalah bergantung dari apa yang dilihat, diingat, dan dipikirkannya. Bila ditinjau dari tingkat kompleksitas masalah, Polya (dalam Hery Susanto, 2008) mengklasifikasikan masalah dalam matematika sebagai berikut:
rb uk a
1. One rule under your nose, jenis masalah yang dapat diselesaikan secara mekanis oleh suatu aturan yang baru saja disajikan.
2. Appication with some choice, jenis masalah yang dapat diselesaikan
Te
dengan menerapkan suatu aturan atau prosedur yang diberikan pada
s
kelas sebelumnya.
ita
3. Choice of combination, jenis masalah yang memerlukan pemecahan
ve rs
masalah dengan mengkombinasikan dua atau lebih aturan. 4. Approaching research level, jenis masalah yang memerlukan suatu kombinasi yang aneh dari aturan–aturan atau contoh namun masalah
U
ni
tersebut memiliki banyak cabang dan memerlukan kemandirian serta penggunaan penalaran tingkat tinggi yang cermat.
Siswa yang memiliki gaya kognitif FD dan FI mempunyai kecenderungan dalam memecahkan masalah matematika sebagai berikut. Siswa yang memiliki gaya kognitif FI, menggunakan persepsi sendiri dan analitis. Hal ini berarti bahwa siswa dalam menyelesaian masalah dapat menggunakan proses dan strategi yang beragam secara sistematis. Sedangkan siswa yang memilki gaya kogntif FD cenderung dalam menyelesaikan masalah akan mengikuti langkah-langkah
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
48
penyelesaian masalah secara konsisten, sulit baginya mengembangkan proses dan strategi. Sehingga akan mengalami kendala dalam menyelesaikan masalah yang memerlukan kombinasi beberapa strategi pemecahan. F. Penelitian yang Relevan 1.
Penelitian yang dilakukan oleh Roy Iskandar, 2012 tentang Perbedaan Hasil
rb uk a
Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Model Pembelajaran Langsung pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya Kelas VII SMP Swasta Istiqlal Delitua Semester Ganjil T.P. 2012/2013 Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Djabar Mohidin tentang Pengaruh
Te
2.
s
Bentuk Tes dan Gaya Kognitif Siswa terhadap Validitas Tes Matematika
Penelitian yang dilakukan oleh I Made Candiasa, 2002 tentang Pengaruh
ve rs
3.
ita
SMA Se Kabupaten Gorontalo
Strategi Pembelajaran dan Gaya Kognitif terhadap Kemampuan Memprogram Komputer Eksperimen pada Mahasiswa IKIP Negeri Singaraja 2002.
ni
Penelitian yang dilakukan oleh Nurdin, 2005 tentang Analisis Hasil Belajar
U
4.
Matematika berdasarkan Gaya Kognitif Guru dan Gaya Kognitif Siswa pada Kelas II SMU Negeri 3 Makassar
5.
Penelitian yang dilakukan oleh Anwar Sukito Ardjo, 2008 tentang Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Kognitif terhadap Pemrograman Otomasi Gambar Teknik.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
49
6.
Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Rahman, 2008 tentang Analisis Hasil Belajar Matematika berdasarkan Perbedaan Gaya Kognitif Secara Psikologis dan Konseptual Tempo pada Siswa Kelas X SMAN Negeri 3 Makassar.
G. Kerangka Pikir
rb uk a
1. Terdapat perbedaan antara hasil belajar matematika siswa yang diajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan yang diajar melalui model pembelajaran langsung. Salah satu tipe model pembelajar kooperatif yang paling mudah
Te
dilaksanakan dalam tahap perkenalan adalah pembelajaran kooperatif tipe STAD. STAD (Student Team Achievement Division) adalah salah satu tipe pembelajaran
s
kooperatif yang lebih sederhana dibandingkan dengan tipe-tipe lain pada
ita
kooperatif. Pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pelaksanaannya meliputi
ve rs
enam fase yaitu (1) fase menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa; (2) fase menyajikan informasi; (3) fase mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar;
ni
(4) fase membimbing kelompok; (5) fase evaluasi; dan (6) fase memberikan
U
penghargaan.
Keunggulan dari metode pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah
adanya kerja sama dalam kelompok dan dalam menentukan keberhasilan kelompok tergantung keberhasilan individu, sehingga setiap anggota kelompok tidak bisa menggantungkan pada anggota yang lain. Pembelajaran kooperatif tipe STAD menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
50
Berdasarkan uraian di atas, dapat diduga bahwa hasil belajar matematika siswa yang diajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbeda dengan hasil belajar matematika siswa yang diajar melalui model pembelajaran langsung. Terdapat perbedaan antara hasil belajar matematika siswa yang mempunyai gaya kognitf Field Independent (FI) dan siswa yang mempunyai gaya kognitif Field Dependent (FD).
rb uk a
2.
Selain penerapan model pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran matematika, guru juga harus memperhatikan perbedaan siswa di kelas, karena
Te
setiap siswa merupakan pribadi yang unik. Salah satunya adalah gaya kognitif, gaya kognitif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gaya kognitif secara
ita
s
psikologis, yaitu gaya kognitif field dependent (FD) dan field independent (FI). Siswa field independent dalam membuktikan sesuatu
cenderung lebih
siswa
field
ve rs
menggunakan keterampilan penalaran dan lebih suka belajar sendiri, sedangkan dependent
dalam
membuktikan
sesuatu
cenderung
kurang
ni
menggunakan keterampilan-keterampilan penalaran dan lebih suka belajar
U
kelompok.
Menurut Good & Brophy (dalam Ratumanan, 2003),
siswa FD
mengalami kesulitan dalam membedakan stimulus dari konteks dimana stimuli tersebut dilekatkan (digabungkan), sehingga persepsi mereka mudah dipengaruhi oleh manipulasi dari konteks disekelilingnya. Sedangkan siswa FI lebih analitik. Mereka dapat memisahkan stimuli dari konteks, sehingga persepsi mereka kurang terpengaruh jika perubahan dalam konteks terjadi
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
51
Disamping itu, siswa yang memiliki gaya kognitif FD ternyata lebih kuat mengingat informasi-informasi sosial seperti percakapan atau intraksi antara pribadi. Berbeda halnya dengan siswa yang memiliki gaya kognitif FI, siswa ini lebih mudah mengurai hal-hal yang kompleks dan lebih mudah memecahkan persoalan-persoalan. Berdasarkan uraian di atas, dapat diduga bahwa terdapat perbedaan hasil
rb uk a
belajar matematika siswa yang mempunyai gaya kognitf Field Independent (FI) dan siswa yang mempunyai gaya kognitif Field Dependent (FD).
Model pembelajaran mempengaruhi hasil belajar matematika siswa.
Te
3.
s
Di dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa dilatih keterampilan
ita
khusus seperti memahami konsep, kemampuan berpikir kritis dan sifat toleran
ve rs
kepada siswa lain. Penggunaan model kooperatif diharapkan tidak saja toleran dalam meningkatkan aktivitas dan kemampuan siswa dalam memahami konsepkonsep matematika tetapi juga dapat meningkatkan kemampuan kerja sama siswa
U
ni
dalam kelompok.
Keberhasilan kelompok tergantung dari pembelajaran individu dari semua
anggota kelompok. Pertanggung-jawaban tersebut menitikberatkan pada aktivitas anggota kelompok yang saling membantu dalam belajar. Adanya pertanggungjawaban secara individu juga menjadikan setiap anggota siap untuk menghadapi tes dan tugas-tugas lainnya secara mandiri tanpa bantuan teman sekelompoknya, sehingga memungkinkan meningkatknya
penilaian
siswa
pada
belajar
akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
52
Berdasarkan uraian di atas, dapat diduga bahwa model pembelajaran mempengaruhi hasil belajar matematika siswa. 4. Terdapat interaksi antara model pembelajaran dan gaya kognitif siswa terhadap hasil belajar matematika. Selain penerapan model pembelajaran dan gaya kognitif siswa, faktor lain
rb uk a
yang sangat menentukan keberhasilan proses belajar mengajar di dalam kelas adalah interaksi antara model pembelajaran dengan gaya kognitif siswa. Keberhasilan interaksi antara model pembelajaran dengan gaya kognitif siswa
Te
antara lain ditentukan kemampuan guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran kelompok serta kemampuan gaya kognitif siswa.
perbedaan
siswa
dalam
ita
menghadapi
s
Dalam interaksi model pembelajaran dan gaya kognitif siswa, guru harus kemampuan
pemecahan
masalah,
ve rs
kemampuan berfikir kreatif, cara memperoleh pengetahuan dan cara menerapkan pengetahuan tersebut.
ni
Berdasarkan uraian di atas, dapat diduga bahwa terdapat interaksi antara
U
model pembelajaran dan gaya kognitif siswa terhadap hasil belajar matematika. H. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka pikir yang telah diuraikan di atas, maka peneliti ajukan adalah sebagai berikut: 1. Terdapat perbedaan antara hasil belajar matematika siswa yang diajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan yang diajar melalui model pembelajaran langsung.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
53
2. Terdapat perbedaan antara hasil belajar matematika siswa yang mempunyai gaya kognitf Field Independent (FI) dan siswa yang mempunyai gaya kognitif Field Dependent (FD). 3. Model pembelajaran mempengaruhi hasil belajar matematika siswa. 4. Terdapat interaksi antara model pembelajaran dan gaya kognitif siswa
rb uk a
terhadap hasil belajar matematika. I. Hipotesis Statistik
1. Perbedaan Hasil Belajar Matematika Kelas Eksperimen dan Kelas
H 0:
Te
Kontrol.
s
Tidak terdapat perbedaan antara hasil belajar matematika siswa
ita
yang diajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD
ve rs
dan yang diajar melalui model pembelajaran langsung. atau H0: µ0 = µ1.
H 1:
Terdapat perbedaan antara hasil belajar matematika siswa yang
U
ni
diajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan yang diajar melalui model pembelajaran langsung atau H1: µ0 ≠
µ1. Keterangan: µ0 =
rerata hasil belajar matematika siswa yang diajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD
µ1 =
rerata hasil belajar matematika siswa yang diajar melalui model pembelajaran langsung (PL)
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
54
2. Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa (FI) dan (FD). H 0:
Tidak terdapat perbedaan antara hasil belajar matematika siswa yang mempunyai gaya kognitf Field Independent (FI) dan siswa yang mempunyai gaya kognitif Field Dependent (FD), atau H0: µ0
rb uk a
= µ1. H 1:
Terdapat perbedaan antara hasil belajar matematika siswa yang mempunyai gaya kognitf Field Independent (FI) dan siswa yang
Te
mempunyai gaya kognitif Field Dependent (FD) atau H1: µ0 ≠
s
µ1.
ita
Keterangan:
ve rs
µ0 = rerata hasil belajar matematika siswa yang mempunyai gaya kognitf Field Independent (FI)
µ1 =
rerata hasil belajar matematika siswa yang mempunyai gaya
U
ni
kognitf Field Dependent (FD)
3. Pengaruh Model Pembelajaran. H 0:
Model
pembelajaran
tidak
mempengaruhi
hasil
belajar
matematika H 1:
Model pembelajaran mempengaruhi hasil belajar matematika.
4. Interaksi Model Pembelajaran dan Gaya Kognitif Siswa terhadap Hasil Belajar Matematika.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
55
H 0:
Hasil belajar matematika siswa karena model pembelajaran tidak tergantung pada gaya kognitif dan hasil belajar matematika siswa karena gaya kognitif tidak tergantung pada model pembelajaran.
H 1:
Hasil belajar matematika siswa karena model pembelajaran tergantung pada gaya kognitif dan hasil belajar matematika siswa
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
karena gaya kognitif tergantung pada model pembelajaran.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
56
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dapat diklasifikasikan sebagai penelitian eksperimental semu (quasi experimental) dengan menggunakan kelas eksperimen dan kelas kontrol
rb uk a
yang ekuivalen. Penelitian ini melibatkan dua variabel bebas, dua variabel moderator, dan pada pengukuran (post test) terdapat satu variabel terikat yang diukur. Variabel bebas adalah model pembelajaran, yang terdiri atas 2 (dua)
Te
model, yakni: (1) pembelajaran kooperatif tipe STAD, dan (2) pengajaran
s
langsung (PL). Yang merupakan variabel moderator adalah gaya kognitif yang
ita
dibedakan atas (1) field independent, dan (2) field dependent. Sedangkan yang
ve rs
merupakan variabel terikat adalah hasil belajar. B. Populasi dan Sampel
U
ni
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 1 Maniangpajo Kabupaten Wajo tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri atas 6 kelas paralel. Sampel penelitian adalah siswa kelas X1 yang terdiri atas 30 orang siswa sebagai kelas eksperimen, dan siswa kelas X2 yang terdiri atas 30 orang siswa sebagai kelas kontrol.
Pemilihan sampel penelitian ini menggunakan metode cluster
random sampling yaitu pengacakan sampel berdasarkan kelas, bukan individu.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
57
C. Desain Penelitian Secara singkat desain penelitian dapat disajikan dalam tabel berikut: Tabel 3.1 Desain eksperimen semu (quasi experimental) Perlakuan
Post-test
Eksperimen
X1
O1
Kontrol
X2
O2
Te
Keterangan :
rb uk a
Kelompok
Tes akhir pada kelompok eksperimen.
O2 =
Tes akhir pada kelompok kontrol
X1 =
Perlakuan berupa penerapan model pembelajaran tipe STAD pada kelas eksperimen
Perlakuan berupa penerapan model pengajaran langsung (PL) pada kelas
ve rs
X2 =
ita
s
O1 =
kontrol
ni
Untuk melihat lebih mendalam tentang pengaruh model pembelajaran
U
kooperatif tipe STAD terhadap model pembelajaran langsung, keterkaitan antara variabel bebas, terikat, dan kontrol disajikan dalam model Weiner (Saragih, 2007) sebagaimana terlihat pada tabel 3.2 berikut:
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
58
Tabel 3.2
Tabel Weiner tentang Keterkaitan Antara Variabel Bebas, Terikat dan Kontrol.
B1
B2
A1
Y11
Y12
A2
Y21
Y22
s
Te
Siswa FI Siswa FD Model pembelajaran kooperatif tipe STAD Model pemgajaran langsung Hasil belajar siswa FI yang diajar dengan model STAD Hasil belajar siswa FI yang diajar dengan model PL Hasil belajar siswa FD yang diajar dengan model STAD Hasil belajar siswa FD yang diajar dengan model PL
ve rs
D. Instrumen Penelitian
ita
A1 = A2 = B1 = B2 = Y11 = Y12 = Y21 = Y22 =
rb uk a
Keterangan:
ni
Instrumen penelitian berfungsi untuk mendapatkan informasi mengenai
U
pelaksanaan perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas: (1) tes gaya kognitif atau Group Embedded Figures Test (GEFT), (2) tes hasil belajar, Secara rinci instrumen tersebut diuraikan sebagai berikut: 1. Group Embedded Figures Test (GEFT) Group Embedded Figures Test (GEFT) adalah tes yang diadaptasi dari hasil pengembangan Witkin et. al. (1977) (dalam Rahman, 2009).
Tes ini
digunakan untuk mengetahui gaya kognitif seseorang (siswa) secara psikologis
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
59
yaitu: gaya kognitif field-independent dan field-dependent. Materi dari tes GEFT ini adalah berupa bangun-bangun geometri. Tes ini terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu: bagian pertama terdiri dari 7 item soal, bagian kedua terdiri dari 9 item soal, dan bagian ketiga terdiri dari 9 item soal. Bagian pertama dari tes ini disiapkan untuk latihan peserta tes, sedangkan bagian kedua dan ketiga merupakan inti dari tes ini. Data yang diperoleh dari tes GEFT ini, digunakan
rb uk a
untuk mengelompokkan gaya kognitif siswa ke dalam dua tipe, yaitu: (1) tipe field-independent (FI), dan (2) tipe field-dependent (FD). Pengelompokan siswa ke dalam gaya kognitif tipe field-independent digunakan patokan skor tes lebih
Te
besar 50% dari skor maksimal, sedangkan siswa yang memperoleh skor tes
s
kurang atau sama dengan 50% dari skor maksimal, maka siswa tersebut
ita
dikelompokan ke dalam gaya kognitif tipe field-dependent. Hasil pengelompokan
ve rs
siswa berdasarkan FI dan FD pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagaimana terlihat pada lampiran 4 yaitu hasil test GEFT pada kelas eksperimen
ni
dan kelas kontrol.
U
2. Tes hasil belajar
Untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah
diajarkan, guru perlu menyusun suatu tes yang berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tes hasil belajar ini disusun dan dikembangkan oleh peneliti
sebanyak
10 butir
soal
dalam
bentuk
tes obyektif.
Tes ini
dilaksanakan setelah siswa mengikuti pembelajaran sebagai ujian akhir (post tes) yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
60
Sebelum dipergunakan di dalam penelitian ini, tes hasil belajar terlebih dahulu divalidasi isi oleh dua orang ahli dibidang pendidikan matematika dari himpunan evaluasi pendidikan indonesia unit koordinasi daerah sulawesi selatan. Hasil Validasi isi tes hasil belajar sebagaimana terlihat pada lampiran hasil validasi ahli. Penilaian tes hasil belajar siswa setiap butir soal menggunakan rubrik
rb uk a
penilaian. Sebelum dianalsis, skor-skor hasil belajar yang diperoleh siswa dari post test, direkapitulasi ke dalam kategori skor hasil belajar yang didasarkan pada teknik kategori Nurkancana (1986: 80), sebagai berikut::
Te
1.Untuk skor 0 - 54 kategori ”Sangat rendah”
s
2.Untuk skor 55 - 64 kategori ”Rendah”
ita
3.Untuk skor 65 - 79 kategori ”Sedang”
ve rs
4.Untuk skor 80 - 89 kategori ”Tinggi” 5.Untuk skor 90 - 100 kategori ”Sangat Tinggi”
U
ni
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis
yaitu analisis deskriptif dan analisis inferensial. 1. Analisis deskriptif Teknik deskriptif ini digunakan untuk mendeskripsikan skor-skor yang diperoleh siswa dari tes penguasaan bahan ajar yang diberikan setelah semua materi selesai dibahas. Mengenai perkembangan hasil belajar siswa dalam suatu tim (kelompok) dapat dilihat dari skor kuis yang diberikan diakhir pembelajaran
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
61
pada setiap pertemuan. Sedangkan diakhir pertemuan, analisis hasil belajar siswa diarahkan pada pencapaian hasil belajar secara individu dan klasikal. Seorang siswa dikatakan berhasil dalam belajar apabila memperoleh nilai (S) minimal 70 ( S 70 ). Pembelajaran dikatakan berhasil (tuntas) secara klasikal jika minimal 80% siswa mencapai skor minimal 70.
rb uk a
2. Analisis inferensial Statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dengan menggunakan anova dua arah, namun sebelum dilakukan pengujian hipotesis
Te
terlebih dahulu diuji dengan persyaratan analisis dengan menggunakan uji
ita
a. Uji normalitas
s
normalitas, dan uji homogenitas.
ve rs
Untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal, maka dalam penelitian ini digunakan uji Kolmogorov-Smirnov
Adapun
ni
kriteria pengujiannya adalah data berdistribusi normal jika nilai peluang
U
(probabilitas) atau (P) lebih besar dari 0,05 dan data tidak berdistribusi normal dalam hal lain. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok mempunyai varians yang sama atau tidak. Jika kedua kelompok mempunyai varians yang sama, maka kelompok tersebut dikatakan homogen. Untuk menguji kesamaan varians tersebut digunakan uji F.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
62
Kriteria pengambilan keputusan H0 dan H1 berdasarkan pada nilai probabilitas (P) dengan ketentuan: a). jika nilai probabilitas lebih besar dari α = 0,05, maka H0 diterima. b). jika nilai probabilitas lebih kecil dari α = 0,05, maka H0 ditolak. c. Pengujian hipotesis Untuk menguji hipotesis penelitian ini digunakan anova dua arah, dengan
rb uk a
mengambil α = 0,05.
Kreiteria pengambilan keputusan H0 dan H1 probabilitas (P) dengan ketentuan:
didasarkan pada nilai
Te
a). jika nilai probabilitas lebih besar dari α = 0,05, maka H0 diterima.
U
ni
ve rs
ita
s
b). jika nilai probabilitas lebih kecil dari α = 0,05, maka H0 ditolak.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41327.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41327.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41327.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41327.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41327.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41327.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41327.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41327.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41327.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41327.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41327.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41327.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41327.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41327.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41327.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41327.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41327.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41327.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41327.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41327.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41327.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41327.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41327.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41327.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
87
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan maka dapat ditarik
rb uk a
kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat perbedaan hasil belajar
siswa yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan
Te
model pengajaran langsung.
s
2. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik daripada model
ita
pengajaran langsung (PL), hal ini terlihat dari mean model STAD
ve rs
sebesar 82,67 dan mean PL sebesar 69,00 3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar matematika
ni
siswa yang bergaya kognitif field independent dengan siswa yang
U
bergaya kognitif field dependent.
4. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD mempengaruhi hasil belajar matematika siswa. 5. Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan gaya kognitif siswa dalam mempengaruhi hasil belajar matematika.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
88
B. Saran Berdasarkan hasil dan temuan yang diperoleh dalam penelitian ini, dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Guru matematika hendaknya mempertimbangkan dan mengakomodasi gaya kognitif siswa dalam proses pembelajaran.
rb uk a
2. Guru hendaknya menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam kegiatan proses belajar mengajar matematika untuk menyikapi perbedaan gaya kognitif siswa, khususnya siswa yang
Te
mempunyai gaya kognitif FI yang cenderung memilih belajar matematika secara individual.
s
3. Bagi siswa disarankan agar memanfaatkan kelebihan yang dimiliki
ita
yang berkaitan dengan gaya kognitifnya agar lebih berhasil secara
ve rs
optimal dan bermakna.
4. Bagi peneliti yang berminat mengembangkan penelitian ini, agar
ni
mencermati segala kelemahan dan keterbatasan penelitian ini,
U
sehingga penelitian selanjutnya dapat menghasilkan penelitian yang lebih baik.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
89
DAFTAR PUSTAKA Anni, Catharina Tri. 2004. Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES Darsono, Max, dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang. Davidson, Neil & Kroll, D.L. 1991. “An Overview of Research ON Cooperative Learning Related to Mathematics”. Journal for Research in Mathematics Education. 22(5):362-365.
rb uk a
Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakarta:Depdiknas. Gie The Liang, 1999. Filsafat Matematika. Yogyakarta. Pusat Belajar Ilmu Berguna.
Te
Hadi Sutarto, 2003. Teori Paradigma Baru Pendidikan Matematika – Makalah disajikan pada pertemuan Forum Komunikasi Sekolah Inovasi Kalimantan Selatan, di Rantau Kabupaten Tapin
ita
s
Hergenhahn Matthew B.R and H.Olson Matthew, 2008, Theories of Learning (Teori Belajar). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
ve rs
Hudoyo Herman, 2003. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Depdikbud.
ni
Ibrahim, M. & Nur, Mohamad. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press.
U
Kang, S. Scharmann, L.C., dan Noh, T. 2004, Rexamining the Role of Cognitive Conflict in Science Concept Learning. Reseach in Science Education. 34, 71-98 Kardi, S dan Nur, M. 2000. Pengantar pada Pengajaran dan Pengelolaan Kelas. Surabaya: Unesa University Press. Khaeruddin dan Eko Hadi Sujiaono .2005. Pembelajaran Sains (IPA) Berdasarkan KBK. Makassar: UNM Lin dkk, 2009. Effects on Cognitive Style in Student Achievement for Context Aware Ubiquitous Learning. Taiwan: Departement of Information and Learning Technology. National University of Tainan. Mahmud, Dimyati. 1990. Psikologi Suatu Pengantar. Yogyakarta:BPFE.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
90
Nasution, 2003. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta:Bina Aksara. Nurkancana W dan Sumartana. 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya. Usaha Nasional. Rahman Abdul, 2009. Profil Pengajuan Masalah Matematika Berdasarkan Gaya Kognitif Siswa. Disertasi tidak diterbitkan. Surabaya:PPs Unesa. Ratumanan, Gerson Tanwey. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Unesa University Press.
rb uk a
Ruseffendi, E. T., dkk. 1994. Materi Pokok Pendidikan Matematika III. Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud.
Te
Saragih S. (2007). Menumbuhkan berpikir Logis dan Sikap Positif terhadap Matematika melalui Pendekatan Matematika Realistik [Online]. Tersedia: http:/zainurie.files.wordpress.com/2007/11/j61_091.pdf.[17 April 2012].
s
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara
ita
Slavin, E.R. 1995. Cooperative Learning. Boston: Allyn Bacon
ve rs
Slavin, Robert E. 1997. Educational Psychology. 5th ed.. Boston: Allyn and Bacon Soejadi, R. 2007. Masalah Kontekstual Sebagai Batu Sendi Matematika Sekolah. Surabaya: Pusat Sains dan Matematika Sekolah.
U
ni
Soemanto Wasty, Drs., 1990. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana. 1983. Dasar – Dasar Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Sinar Baru Algesindo Sudrajat Ahmad, 2013. Model Pembelajaran Langsung. Diambil 28 Januari 2013, dari situs World Wide Web http:// akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/ 01/27/model-pembelajaran-langsung/ Suherman. Erman. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: UPI. Suradi, 2005. Studi Eksplorasi Kemampuan Awal Siswa SMP Berdasarkan Gaya Kognitif Tipe FI-FD Dikaitkan Dengan Kompetensinya Dalam Belajar
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
91
Matematika. Ringkasan hasil penelitian tidak diterbitkan. Universitas Negeri Makassar. Suryabrata, Sumadi. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Suyitno, A. 2004. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematika. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Thalib Syamsul Bachri. 2009. Psikologi Pendidikan Berbasis Kajian Empiris dan Konseptual Aplikatif. Makassar. Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar
rb uk a
Trianto. 2011 Model-model pembelajaran inovatif berorientasi konstruktivitis. Jakarta: Prestasi Pustaka. Widaningsih, Dedeh. 2010. Perencanaan Pembelajaran matematika. Bandung: Rizqi Press.
s
Te
Witkin, H.A., C. A. Moore., D. R. Goodenough., & P. W. Cox. 1977. FieldDependent and Field-Independent Cognitive Styles and Their Educational Implications. Review of Educational Research. Winter 1977, Vol. 47, No. 1, 1-64.
U
ni
ve rs
ita
---------, Diambil 10 April 2012 dari World Wide Web http://www.damandiri. or.id/file/yusufunsbab2.pdf.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
ve rs ita s
Te r
bu
ka
14/41327.pdf
U
ni
LAMPIRAN
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
92
14/41327.pdf
93
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nomor: OJ
:SMA : Matematika :X I Ganjil : Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat :2 x 45 menit
ka
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Pokok Bahasan Alokasi W a k t u
Te r
bu
A. Standar Kompetensi : Memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi, persamaan dan fungsi kuadrat serta pertidaksamaan kuadrat
ve rs ita s
B. Kompetensi Dasar : 1. Memahami konsep fungsi 2. Menggambar gratik fungsi aljabar sederhana dan fungsi kuadrat C. lndikator: • Membedakan relasi yang merupakan fungsi dan yang bukan fungsi • Mengidentifikasi jenis-jenis dan sifat-sifat fungsi
U
ni
D. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat membedakan relasi yang merupakan fungsi dan yang bukan fungsi 2. Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis dan sifat-sifat fungsi E. Materi Pembelajaran Relasi dan Fungsi F. Kegiatan Pembelajaran 1. Model : Pembelajaran kooperatif tipe STAD 2. Pendekatan/metode : Tanya jawab, diskusi, dan pemberian tugas. 3. Media dan alat bantu : Buku referensi.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
94
Kegiatan Siswa
Kegiatan Guru
Fase
Waktu
bu
Memperhatikan penjelasan guru
5 menit
Te r
2. Guru memotivasi siswa dengan Memberikan gambamn manfaat materi macam-macam fungsi dalam kehidupan sehari-hari, dan menghubungkan manfaat macam-macam fungsi bagi mata pelajaran lain
ka
Menyampaikan tujuan pembelajaran dan Memotivasi Siswa 1. Guru menyampaikan inti tujuan Menjawab pertanyaan pembelajaran, dan memotivasi yang diberikan oleh mengecek siswa dengan pengetahuan awal siswa tentang guru relasi dan fungsi
ve rs ita s
3.Guru menyampaikan secam garis besar model pembelajamn yang Memperbatikan akan dilaksanakan misalnya, penyampaian guru
U
ni
Bekerja secara berkelompok menggunakan, mendiskusikan jawaban dengan ternan kelompok untuk menentukan jawaban kelompok, dan beberapa kelompok nantinya dapat mempresentasikan jawabannya dan ke/ompok lain diminta untuk menanggapi. Menyajikan Informasi 1. Guru menjelaskan dengan contoh daerah asal, daerah kawan, dan daerah hasil, serta macam-macam fungsi 2.
Memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru
Guru mengajukan beberapa Memperhatikan pertanyaan araban yang perlu penjelasan I menjawab didis-kusikan stswa di dalam pertanyaan guru kelom-poknya.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
5 menit
14/41327.pdf
95
Mengorganisasikan Siswa ke dalam Kelompok-Kelompok Belajar.
bu
ka
1. Menginformasikan kepada stswa Memperhatikan bahwa mereka akan beketja dan informasi yang disamberbagi tugas dalam kelompok paikan oleh guru untuk memikirkan jawaban pada pertanyaan. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab terhadap kelompoknya masingmasing dan juga tanggung jawab terhadap diri sendiri serta yakin bahwa semua anggota kelompoknya mengerti apa yang telah dikerjakan.
ve rs ita s
Te r
2. Mengelompokkan siswa terdiri dari 5 orang perkelompok dengan Mengatur tempat duduk memperhatikan tingkat kemampuan dan mengelompokkan akademik, dan Jems kelamin diri sesuai dengan sehingga kelompok yang terbentuk kelompoknya merupakan kelompok yang heterogen. Membimbing Kelompok Bekerja dan belajar Menerima soallatihan 1. Membagikan soallatihan kepada tiap siswa
U
ni
2. Menugaskan kepada siswa menyelesaikan /soallatihan yang diberikan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Mengerjakan soal latihan
10 menit
14/41327.pdf
96
Evaluasi ~. Menunjuk kelompok untuk
Menyelesaikan tugas secara berkelompok dan mendiskusikannya 35 menit
ka
Berkesempatan untuk bertanya atau meminta bantuan kepada guru.
Membuat kesimpulan dari materi yang diberikan
Te r
Meminta siswa untuk bekerja secara berk.elompok dan mendiskusikan hasil bersama anggota kelompoknya. ~. Selama siswa bekerja dalam kelompok guru memantau tiap kelompok, memberikan bimbngan secara bertahap kepada kelompok yang kurang bersemangat dan kurang melakukan keterampilan kooperatif yang diharapkan, serta memberikan bantuan yang mereka perlukan. ~. Membimbing dan memandu siswa membuat kesimpulan.
bu
~.
ve rs ita s
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya kemudian kelompok lain menanggapinya Guru bertindak sebagai fasilitator. ~. Memberikan kuis kepada siswa
untuk dikerjakan secara individual di dalam kelas
Mempresentasikan hasil kerja dan berdiskusi untuk memperoleh 20 menit kesimpulan. Menyelesaikan kuis secara individual.
U
ni
Memberikan Penghargaan Guru memberikan pujtan kepada kelompok yang mempunyai aktivitas belajar bagus.Akhir Pembelajaran: 1. Memberikan tugas kepada stswa Mencatat tugas yang untuk dikerjakan di rumah. harus diselesaikannya di rumah. 2. Mengingatkan materi yang akan Mencatat materi yang dibahas pada pertemuan berikutnya. akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
G.
Penilaian Teknik Penilaian dan Instrumen Teknik : Kuis Bentuk : Uraian
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
5 menit
14/41327.pdf
97
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nomor: 02
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran l(elas/Semmester Pokok Bahasan Alok.asi W a k t u
:SMA : Matematika :X I Ganjil
: Persamaan dan Pertidaksamaan l(uadrat :2 x 45 menit
ka
A. Standar l(ompetensi :
Te r
B. l(ompetensi Dasar : 1. Memahami konsep fungsi
bu
Memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi, persamaan dan fungsi k:uadrat serta pertidaksamaan kuadrat
2. Menggambar grafik fungsi aljabar sederhana dan fungsi kuadrat
C. lndik.ator :
ve rs ita s
• Menyelidiki karakteristik grafik fungsi kuadrat dari bentuk aljabarnya • Menggambar grafik fungsi kuadrat
D. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menyelidiki karakteristik grafik fungsi kuadrat dari bentuk
ni
aljabarnya. 2. Siswa dapat menggambar grafik fungsi kuadrat
E. Materi Pembelajaran
U
Grafik Fungsi Kuadrat
F. l(egiatan Pembelajaran 1. Model : Pembelajaran kooperatiftipe STAD 2. Pendekatan/metode : Tanya jawab, diskusi, dan pemberian tugas. 3. Media dan alat bantu: Buku referensi.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
98
Kegiatan Guru
Fase
Kegiatan Siswa
Waktu
Menyampaikan tujuan pembeiajaran dan Memotivasi Siswa
Menyajikan Informasi
Memperlihatkan tugas peketjaan rumah
ka
bu
Memperhatikan penyarnpaian guru
Memperhatikan guru/Membaca referensi
buku 10 menit
Memperhatikan penyampaian guru Menjawab pertanyaan dari guru
ni
ve rs ita s
1. Guru menyarnpaikan kepada siswa (secara klasikal) cara rnenyelesaikan suatu masalah yang terkait dengan karakteristik grafik fungsi kuadrat pada buku referensi. ~. Guru mengajukan beberapa pertanyaan arahan yang perlu didiskusikan stswa di dalam kelompoknya
5 menit
Memperhatikan penjelasan guru
Te r
1. Guru mengecek tugas peketjaan rumah yang diberikan kepada siswa. 2. Guru menjelaskan secara singkat materi dan kompetensi yang akan dimiliki siswa sebagai basil belajar 3. Guru memberikan rnotivasi siswa dengan memberikan garnbaran manfaat materi fungsi kuadrat dalarn kehidupan sehari-hari.
U
Mengorganisasikan Siswa ke dalam Kelompok-Kelompok Belajar. 1. Guru meminta kepada stswa mengatur tempat duduk sesuru dengan kelompoknya yang telah ditentukan sebelumnya.
Mengatur tempat duduk sesuai kelompoknya dan melakukan 5 menit transisi secara efisien
2.Guru menyarnpaikan kepada siswa Memperhatikan untuk beketja secara kelompok penyampaian guru memikirkan jawaban masalahl pertanyaan yang diberikan oleh guru. Saling membantu antara yang satu dengan yang lainnya, dan karnu harus yakin bahwa sernua anggota kelompok telah mengerti apa yang anda kerj_akan.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
99
Membimbing Kelompok Bekerja dan belajar 1. Membagikan lembaran soal kepada setiap siswa.
Menerima lembaran soal yang dimaksud
2. Menugaskan kepada siswa untuk menyelesaikan /mengerjakan lembaran soal yang diberikan
Menyelesaikan yang diberikan
3. Meminta stswa untuk bekerja secara berkelompok menyelesaikan tugas yang telah dibagikan dan mendiskusikan untuk memperoleh hasil yang baik. 4. Guru menugaskan kepada siswa mengerjakan permasalahan pada soal yang diberikan (siswa diarahkan menemuk.an sendiri ) 5. Selama siswa bekerja dalam kelompok guru memantau tiap kelompok, memberikan motivasi kepada kelompok yang kurang bersemangat dan membimbing keterampilan kooperatif yang diharapk~ serta memberikan bantuan yang mereka perlukan. 6. Membimbing dan memandu siswa membuat kesimpulan dalam memahami pembiasan cahaya
Menyelesaikan tugas secara kelompok dan mendiskusikannya
ka
tugas
35 menit
ni
ve rs ita s
Te r
bu
Menyelesaikan tugas secara kelompok dan mendiskusikannya
Berkesempatan untuk bertanya atau meminta bantuan kepada guru.
Membuat kesimpulan (dipandu oleh guru) tenu pembiasan dan hukum pembiasan.
U
Evaluasi
1. Guru menunjuk kelompok I untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya kemudian kelompok lain menanggapinya Guru bertindak sebagai fasilitator.
Mempresentasikan hasil kerja kelompok, kelompok lain menanggapi.
2. Guru memberikan kuis 2 kepada siswa untuk dikerjakan secara individual di dalam kelas.
Mengerjakan kuis secara individu
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
20 menit
14/41327.pdf
100
Memberikan Penghargaan
I.e Qi C7J
CIS
~
penghargaan memberikan Guru kepada kelompok berdasarkan nilai yang diperoleh pada kuis 2. Akhir Pembelajaran: 1. Memberikan tugas kepada SlSWa untuk dikerjakan di rumah.
Menerima penghargaan yang diberikan oleh guru. Mencatat tugas yang akan dikerjakan di rwnah
bu Te r
Penilaian Teknik Penilaian dan Instrumen Teknik : Kuis Bentuk : Uraian
U
ni
ve rs ita s
G.
ka
2. Mengingatkan materi yang akan Mencatat materi yang dibahas pada pertemuan berikutnya. akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
5 menit
14/41327.pdf
101
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nomor: 03
:SMA : Matematika :X I Ganjil : Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat :2 x 45 menit
ka
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Pokok Bahasan Alokasi W a k t u
bu
A. Standar Kompetensi : Memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi, persamaan dan fungsi kuadrat serta pertidaksamaan kuadrat
ve rs ita s
Te r
B. Kompetensi Dasar : Menggunakan sifat dan aturan tentang persamaan dan pertidaksamaan kuadrat. C. lndikator : Menentukan akar-akar persamaan kuadrat dengan melengkapkan bentuk kuadrat sempurna, dan rumus abc.
pemfaktoran,
ni
D. Tujnan Pembelajaran : Siswa dapat menentukan akar-akar persamaan kuadrat dengan pemfaktoran, melengkapkan bentuk kuadrat sempurna, dan rumus abc.
U
E. Materi Pembelajaran Persamaan Kuadrat dan Penyelesaiannya F.
Kegiatan Pembelajaran 1. Model : Pembelajaran kooperatif tipe STAD 2. Pendekatan/metode : Tanya jawab, diskusi, dan pemberian tugas. 3. Media dan alat bantu : Buku referensi.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
102
Kegiatan Guru
Fase
Kegiatan Siswa
Waktu
Menyampaikan tujuan pembelajaran dan Memotivasi Siswa
N
~
1. Guru menjelaskan dan mendemontrasikan penyelesaian persamaan kuadrat dengan berbagai cara 2. Guru mengajukan beberapa pertanyaan arahan yang perlu diduskusikan stswa di dalam kelompoknya.
U
ni
r-.=
ve rs ita s
Menyajikan Informasi
Mengorganisasikan Siswa ke dalam Kelompok-Kelompok Belajar. 1. Guru meminta kepada siswa mengatur tempat duduk sesUaJ. dengan kelompoknya yang telah ditentukan sebelumnya. 2.Guru menyampaikan kepada siswa untuk bekerja secara kelompok memikirkan jawaban masalah/ pertanyaan yang diberikan oleh guru. Saling membantu antara yang satu dengan yang lainny~ dan kamu harus yakin bahwa semua anggota kelompok telah mengerti apa yang anda kerjakan. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Memperlihatk:an tugas pekerjaan rumah Memperhatikan penjelasan guru
ka
5 menit
bu
Memperhatikan penyampaian guru
Te r
1. Guru mengecek tugas pekerjaan rumah yang diberikan kepada siswa 2. Guru menjelaskan secara singkat materi dan kompt:tensi yang akan dimiliki siswa sebagai hasil belajar 3. Guru memberikan motivasi siswa dengan memberikan gambaran manfaat materi persamaan kuadrat dan penyelesaiannya dalam kehidupan sehari-hari.
Memperhatikan penjelasan guru 10 menit Memperhatikan penyampatan guru Menjawab pertanyaan dari guru Mengatur duduk kelompoknya melakukan secara efisien
ternpat sesuai dan transisi
Memperhatikan penyampaian guru
5 menit
14/41327.pdf
103
Membimbing Kelompok Bekerja dan belajar 1. Membagikan lembaran soal kepada setiap siswa.
Menerima lembaran soal yang dimaksud
2. Menugaskan kepada siswa untuk menyelesaikan /mengetjakan lembaran soal yang diberikan
Menyelesaikan yang diberikan
3. Meminta s1swa untuk beketja secara berkelompok menyelesaikan tugas yang telah dibagikan dan mendiskusikan untuk memperoleh hasil yang baik. 4. Guru menugaskan kepada siswa mengetjakan permasalahan pada soal yang diberikan (siswa diarahkan menemukan sendiri ) 5. Selama s1swa beketja dalam kelompok guru memantau tiap kelompo~ memberikan motivasi kepada kelompok yang kurang bersemangat dan membimbing keterampilan kooperatif yang diharapkan, serta memberikan bantuan yang mereka perlukan. 6. Membimbing dan memandu siswa membuat kesimpulan dalam memahami pembiasan cahaya
Menyelesaikan tugas secara kelompok dan mendiskusikannya
ka
tugas
35 menit
ni
ve rs ita s
Te r
bu
Menyelesaikan tugas secara kelcmpok dan mendiskusikannya Berkesempatan untuk bertanya atau meminta bantuan kepada guru.
Membuat kesimpulan (dipandu oleh guru) tenu pembiasan dan hukum pembiasan.
U
Evaluasi
1. Guru menunjuk kelompok III untuk mempresentasikan hasil ketja kelompoknya kemudian kelompok lain menanggapinya. Guru bertindak sebagai fasilitator.
Mempresentasikan hasil ketja kelompok, kelompok lain menanggapi.
2. Guru memberikan kuis 3 kepada siswa untuk diketjakan secara individual di dalam kelas.
Mengetjakan kuis secara individu
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
20 menit
14/41327.pdf
104
Memberikan Penghargaan
\.0 Cl)
~
J',:1.,
memberikan penghargaan Guru kepada kelompok berdasarkan nilai yang diperoleh pada kuis 3. Akhir Pembelajaran: 1. Memberikan tugas kepada SISWa untuk dikeijakan di rumah.
Menerima penghargaan yang diberikan oleh guru. Mencatat tugas yang akan dikerjakan di rumah
U
ni
Te r
ve rs ita s
G. Penilaian Teknik Penilaian dan Instrumen Teknik : Kuis Bentuk : Uraian
bu
ka
2. Mengingatkan materi yang akan Mencatat materi yang dibahas pada pertemuan berikutnya. akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
5 menit
14/41327.pdf
105
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nomor: 04
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Pokok Bahasan Alokasi W a k t u
:SMA : Matematika :X I Ganjil : Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat :2 x45 menit
bu
ka
A. Standar Kompetensi : Memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi, persamaan dan fungsi kuadrat serta pertidaksamaan kuadrat
Te r
B. Kompetensi Dasar : Menggunakan sifat dan aturan tentang persamaan dan pertidaksamaan kuadrat.
ve rs ita s
C. lndikator : Menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan kuadrat. D. Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat Menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan kuadrat
ni
E. Materi Pembelajaran Pertidaksamaan kuadrat dan penyelesaiannya.
U
F. Kegiatan Pembelajaran 1. Model : Pembelajaran kooperatif tipe STAD 2. Pendekatan/metode : Tanyajawab, diskusi, dan pemberian tugas. 3. Media dan alat bantu : Buku referensi.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
106
Kegiatan Guru
Fase
Kegiatan Siswa
Waktu
Menyampaikan tujuan pembelajaran dan Memotivasi Siswa
ve rs ita s
Menyajikan Informasi
U
ni
1. Guru menyampaikan kepada siswa (secara klasikal) cara menyelesaikan pertidaksamaan kuadrat dan penyelesaiannya pada buk:u referensi. ~- Guru mengajukan beberapa pertanyaan arahan yang perlu didiskusikan siswa di dalam kelompoknya
Mengorganisasikan Siswa ke dalam Kelompok-Kelompok Belajar. 1. Guru meminta kepada stswa mengatur tempat duduk: sesum dengan kelompoknya yang telah ditentukan sebelumnya. 2. Guru menyampaikan kepada siswa untuk bekerja secara kelompok memikirkan jawaban masalah/ pertanyaan yang diberikan oleh guru. Saling membantu antara yang satu dengan yang lainnya, dan kamu harus yakin bahwa semua anggota kelompok telah mengerti apa yang anda kerjakan. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Memperlihatkan tugas pekerjaan rumah Memperhatikan penjelasan guru
ka
5 menit
bu
Memperhatikan penjelasan guru
Te r
1. Guru mengecek tugas pekerjaan rumah yang diberikan kepada siswa 2. Guru menjelaskan secara singkat materi dan kompetensi yang akan dimiliki siswa sebagai hasil belajar 3. Guru menghubungkan manfaat materi pertidaksamaan kuadrat dan penyelesaiannya bagi mata pelajaran lain maupun dalam kehidupan sehari-hari
Memperhatikan/Memb aca buku sreferensi 10 menit Memperhatikan penyampman guru Menjawab pertanyaan dari guru Mengatur duduk: kelompoknya melakuk:an secara efisien
tempat sesum dan transisi
Memperhatikan penyampaian guru
5 menit
14/41327.pdf
107
Membimbing Kelompok Bekerja dan belajar 1. Membagikan lembaran soal kepada setiap siswa.
Menerima lembaran soal yang dimaksud
2. Menugaskan kepada siswa untuk menyelesaikan /mengerjakan lembaran soal yang diberikan
Menyelesaikan yang diberikan
3. Meminta s1swa untuk bekerja secara berkelompok menyelesaikan tugas yang telah dibagikan dan mendiskusikan untuk memperoleh hasil yang baik. 4. Guru menugaskan kepada siswa mengerjakan permasalahan pada soal yang diberikan (siswa diarahkan menemukan sendiri ) 5. Selama siSWa bekerja dalam kelompok guru memantau tiap kelompok, memberikan motivasi kepada kelompok yang kurang bersemangat dan membimbing keterampilan kooperatif yang diharapkan, serta memberikan bantuan yang mereka perlukan. 6. Membimbing dan memandu siswa membuat kesimpulan dalam membentuk fungsi kuadrat
Menyelesaikan tugas secara kelompok dan mendiskusikannya
ka
tugas
35 menit
ni
ve rs ita s
Te r
bu
Menyelesaikan tugas secara kelompok dan mendiskusikannya Berkesempatan untuk bertanya atau meminta bantuan kepada guru.
Membuat kesimpulan (dipandu oleh guru) tenu pembiasan dan hukum pembiasan.
U
Evaluasi
1. Guru menunjuk kelompok II untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya kemudian kelompok lain menanggapinya. Guru bertindak sebagai fasilitator.
Mempresentasikan hasil kerja kelompok, kelompok lain menanggap1.
2. Guru memberikan kuis 4 kepada siswa untuk dikerjakan secara individual di dalam kelas.
Mengerjakan kuis secara individu
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
20 menit
14/41327.pdf
108
Memberikan Penghargaan
I.C ~
riJ
cs
~
penghargaan Guru memberik.an kepada kelompok berdasarkan nilai yang diperoleh pada kuis 4. Akhir Pembelajaran: 1. Memberik.an tugas kepada SlSWa untuk dike:rjakan di rumah.
Menerima penghargaan yang diberikan oleh guru. Mencatat tugas yang akan dikerjakan di rumah
Te r
Penilaian Teknik Penilaian dan Instrumen Teknik : Kuis Bentuk : Uraian
U
ni
ve rs ita s
G.
bu
ka
2. Mengingatkan materi yang akan Mencatat materi yang dibahas pada pertemuan berikutnya. akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
5 menit
14/41327.pdf
109
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nomor: 05
:SMA : Matematika :X I Ganjil : Persamaan d1ln Pertidaksamaan Kuadrat :2 x 45 menit
ka
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Pokok Bahasan Alokasi W a k t u
A. Standar Kompetensi :
bu
Memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi, persamaan dan fungsi kuadrat serta pertidaksamaan kuadrat
ve rs ita s
Te r
B. Kompetensi Dasar : Menggunakan sifat dan aturan tentang persamaan dan pertidaksamaan kuadrat. C. lndikator : Menggunakan diskriminan dalam pemecahan masalah persamaan kuadrat. D. Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat Menggunakan diskriminan dalam pemecahan masalah persamaan kuadrat.
U
ni
E. Materi Pembelajaran Diskriminan persamaan kuadrat. F. Kegiatan Pembelajaran
1. Model : Pembelajaran kooperatif tipe STAD 2. Pendekatan/metode : Tanyajawab, disk:usi, dan pemberian tugas. 3. Media dan alat bantu : Buku referensi.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
110
Kegiatan Guru
Fase
Kegiatan Siswa
Waktu
Menyampaikan tujuan pembelajaran dan Memotivasi Siswa
Menyajikan Informasi
~
~
U
ni
~
1. Guru menyampaikan kepada siswa (secara klasikal) cara menyelesaikan suatu masalah yang terkait dengan definit positif dan defenitif negatif pada buku referensi. ~- Guru mengajukan beberapa pertanyaan arahan yang perlu didiskusikan stswa di dalam kelompoknya Mengorganisasikan Siswa ke dalam Kelompok-Kelompok Belajar. 1. Guru meminta kepada stswa mengatur tempat duduk sesuru dengan kelompoknya yang telah ditentukan sebelumnya. 2.Guru menyampaikan kepada siswa untuk bekerja secara kelompok memikirkan jawaban masalah/ pertanyaan yang diberikan oleh guru. Saling membantu antara yang satu dengan yang lainnya, dan kamu harus yakin bahwa semua anggota kelompok telah mengerti apa yang anda kerjakan.
ve rs ita s
N
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Memperlihatkan tugas pekerjaan rumah 5 menit
ka
Memperhatikan penjelasan guru
bu
Memperhatikan penyampaian guru
Te r
1. Guru mengecek tugas pekerjaan rumah yang diberikan kepada siswa. 2. Guru menjelaskan secara singkat materi dan kompetensi yang akan dimiliki siswa sebagai basil belajar 3. Guru memberikan motivasi siswa dengan memberikan gambaran manfaat materi diskriminan persamaan kuadrat dalam kehidupan sehari-hari.
Memperhatikan/Memb aca buku sreferensi 10 menit Memperhatikan penyampaian guru Menjawab pertanyaan dari guru Mengatur ternpat duduk sesuai kelompoknya dan melakukan transisi secara efisien 5 menit Memperhatikan penyampaian guru
14/41327.pdf
111
Membimbing Kelompok Bekerja dan belajar 1. Membagikan lembaran soal kepada setiap siswa.
Menerima lembaran soal yang dimaksud
2. Menugaskan kepada siswa untuk menyelesaikan /mengerjakan lembaran soal yang diberikan
Menyelesaikan yang diberikan
3. Meminta stswa untuk bekerja secara berkelompok menyelesaikan tugas yang telah dibagikan dan mendiskusikan untuk memperoleh hasil yang baik. 4. Guru menugaskan kepada stswa mengerjakan permasalahan pada soal yang diberikan (siswa diarahkan menemukan sendiri ) 5. Selama siswa bekerja dalam kelompok guru memantau tiap kelompo~ memberikan motivasi kepada kelompok yang kurang bersemangat dan membimbing keterampilan kooperatif yang diharapkan, serta memberikan bantuan yang mereka perlukan. 6. Membimbing dan memandu siswa membuat kesimpulan dalam memahami definit positif dan defmit negatif
Menyelesaikan tugas secara kelompok dan mendiskusikannya
ka
tugas
35 menit
Berkesempatan untuk bertanya atau meminta bantuan kepada guru.
Membuat kesimpulan (dipandu oleh guru) tenu pembiasan dan hukum pembiasan.
U
ni
ve rs ita s
Te r
bu
Menyelesaikan tugas secara kelompok dan mendiskusikannya
Evaluasi
1. Guru menunjuk kelompok II untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya kemudian kelompok lain menanggapinya. Guru bertindak sebagai fasilitator.
Mempresentasikan hasil kerja kelompo~ kelompok lain menanggapi.
2. Guru memberikan kuis 5 kepada siswa untuk dikerjakan secara individual di dalam kelas.
Mengerjakan kuis secara individu
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
20 menit
14/41327.pdf
112
Memberikan Penghargaan
....e ~
11!1 ~
~
memberikan penghargaan Guru kepada kelompok berdasarkan nilai yang diperoleh pada kuis 5. Ak:hir Pembelajaran: 1. Memberikan tugas kepada SlSWa untuk dikerjakan di rumah.
Menerima penghargaan yang diberikan oleh guru. Mencatat tugas yang akan dikerjakan di rumah
Te r
Penilaian Teknik Penilaian dan Instrumen Teknik : Kuis Bentuk : Uraian
U
ni
ve rs ita s
G.
bu
ka
2. Mengingatkan materi yang akan Mencatat materi yang dibahas pada pertemuan berikutnya. akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
5 menit
14/41327.pdf
113
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nomor: 06
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Pokok Bahasan Alokasi W a k t u
:SMA : Matematika :X I Ganjil : Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat :2 x 45 menit
bu
ka
A. Standar Kompetensi : Memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi, persamaan dan fungsi kuadrat serta pertidaksamaan kuadrat
ve rs ita s
Te r
B. Kompetensi Dasar : 1. Menggunakan sifat dan aturan tentang persamaan dan pertidaksamaan kuadrat 2. Melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat. C. Indikator : Menggunakan rumus jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat.
ni
D. Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat Menggunakan rumus jumla.h dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat.
U
E. Materi Pembelajaran Rumus jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat. F. Kegiatan Pembelajaran 1. Model : Pembelajaran kooperatiftipe STAD 2. Pendekatan/metode : Tanyajawab, diskusi, dan pemberian tugas. 3. Media dan alat bantu : Buku referensi.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
114
Kegiatan Guru
Fase
Kegiatan Siswa
Waktu
Menyampaikan tujuan pembelajaran dan Memotivasi Siswa
Menyajikan Informasi
5 menit
bu
ka
Memperhatikan penyampaian guru
Guru bersama siswa mendiskusikan cara menentukan materi rumus jumlah dan hasil kali akarakar persamaan kuadrat. 2. Guru mengajukan beberapa pertanyaan arahan yang perlu didiskusikan siswa di dalam kelompoknya.
Memperhatikan!Memb aca buku referensi
Mengorganisasikan Siswa ke dalam Kelompok-Kelompok Belajar. 1. Guru meminta kepada s1swa mengatur tempat duduk sesuai dengan kelompoknya yang telah ditentukan sebelumnya. 2.Guru menyampaikan kepada siswa untuk bekerja secara kelompok memikirkan jawaban masalah/ pertanyaan yang diberikan oleh guru. Saling membantu antara yang satu dengan yang lainnya, dan kamu harus yakin bahwa semua anggota kelompok telah mengerti apa yang anda kerjakan.
Mengatur duduk kelompoknya melakukan secara efisien
U
ni
ve rs ita s
1.
Memperhatikan penjelasan guru
Te r
1. Guru menjelaskan secara singkat materi dan kompetensi yang akan dimiliki siswa sebagai hasil belajar Guru memberikan motivasi siswa dengan menghubungkan materi runms jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat. dengan mata pelajaran lain dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
10 menit
Memperhatikan penyampaian guru Menjawab pertanyaan dari guru ternpat
sesuru dan transisi
Memperhatikan penyampaian guru
5 menit
14/41327.pdf
115
Membimbing Kelompok Bekerja dan belajar 1. Membagikan lembaran soal kepada setiap siswa
Menerima lembaran soal yang dimaksud
2. Menugaskan kepada siswa untuk menyelesaikan /mengetjakan lembaran soal yang diberikan
Menyelesaikan yang diberikan
3. Meminta s1swa untuk beketja secara berkelompok menyelesaikan tugas yang telah dibagikan dan mendiskusikan untuk memperoleh hasil yang baik. 4. Guru menugaskan kepada s1swa mengctjakan permasalahan pada soal yang diberikan (siswa diarahkan menemukan sendiri ) 5. Selama s1swa beketja dalam kelompok guru memantau tiap kelompok, memberikan motivasi kepada kelompok yang kurang bersemangat dan membimbing keterampilan kooperatif yang diharapkan, serta memberikan bantuan yang mereka perlukan. 6. Membimbing dan memandu siswa membuat kesimpulan dalam memahami pembiasan cahaya
Menyelesaikan tugas secara kelompok dan mendiskusikannya
ka
tugas
35 menit
ni
ve rs ita s
Te r
bu
Menyelesaikan tugas secara kelompok dan mendiskusikannya Berkesempatan untuk bertanya atau meminta bantuan kepada guru.
Membuat kesimpulan (dipandu oleh guru) tenu pembiasan dan hukum pembiasan.
U
Evaluasi
1. Guru menunjuk kelompok II untuk mempresentasikan hasil ketja kelompoknya kemudian kelompok lain menanggapinya. Guru bertindak sebagai fasilitator.
Mempresentasikan hasil kerja kelompok, kelompok lain menanggap1.
2. Guru memberikan kuis 2 kepada siswa untuk dikerjakan secara individual di dalam kelas.
Mengerjakan kuis secara individu
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
20 menit
14/41327.pdf
116
Memberikan Penghargaan
I.e ~
G'1
ClS ~
penghargaan Guru memberikan kepada kelompok berdasarkan nilai yang diperoleh pada kuis 2. Akhir Pembelajaran: 1. Memberikan tugas kepada stswa untuk dikerjakan di rumah.
Menerima penghargaan yang diberikan oleh guru. Mencatat tugas yang akan dikerjakan di rumah
U
ni
Te r
ve rs ita s
G. Penilaian Teknik Penilaian dan Instrumen Teknik Kuis Bentuk : Uraian
bu
ka
2. Mengingatkan materi yang akan Mencatat materi yang dibahas pada pertemuan berikutnya. akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
5 menit
14/41327.pdf
117
Lampiran 2.: Instrumen GEFT
ve rs ita s
Te r
bu
ka
INSTRUMEN PENGUKURAN
GAYA KOGNITIF
U
ni
(DIMENSI FIELD DEPENDENT DAN FIELD INDEPENDENT)
Instrumen ini dimaksudkan untuk mengukur Gaya kognitif dimensi Field dependent dan Field independent Guna keperluan penelitian Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
118
GROUP EMBEDDED FIGURES TEST (GEFT)
Nama Siswa NIS Kelas
..................................
.•...••••..........••.............. . ............................................
PENJELASAN
bu
sederhana yang tersembunyi pada gambar yang rumit.
ka
Tes ini dimaksudkan untuk menguji kemampuan anda dalam menemukan bentuk
Contoh:
ve rs ita s
Te r
Gambar berikut merupakan bentuk yang sederhana dan diberi nama "X"
Bentuk sederhana yang bemama "X" ini tersembunyi di dalam gambar yang lebih
U
ni
rumit di bawah ini.
Coba temukan bentuk sederhana "X" tersebut pada gambar rumit dan tebalkan dengan pensil bentuk yang anda temukan tadi. Bentuk yang ditemukan haruslah mempunyai ukuran, perbandingan dan arah yang sama dengan bentuk sederhana
"X" Jika Anda selesai, baliklah halaman ini untuk memeriksa jawaban anda.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
ka
119
Pada halaman-halaman berikut ditemukan soal-soal seperti di atas p halaman.
bu
Anda melihat gambar rumit dan kalimat di bawahnya merupakan perintah untuk
Te r
menunjukkan bentuk sederhana yang tersembunyi di dalamnya. Untuk mengeijakan setiap soal, lihat sampul belakang buku ini untuk melihat bentuk sederhana yang harus ditemukan. Kemudian berilah garis tebal pada
ve rs ita s
bentuk yang sudah ditemukan dalam gambar rumit. Perhatikan pokok-pokok berikut:
1. Lihat kembali bentuk sederhana jika dianggap perlu 2. Hapus semua yang anda anggap salah
3. Keijakan soal-soal secara berurutan. Jangan melompati sebuah soal
ni
kecuali jika anda benar-benar tidak bisa menjawab.
U
4. Banyaknya bentuk yang ditebalkan hanya satu saja Jika anda menemukan lebih dari satu bentuk sederhana yang tersembunyi pada gambar rumit, maka yang perlu ditebalkan hanya satu saja 5. Bentuk sederhana yang tersembunyi pada gambar rumit mempunyai ukuran, perbandingan dan arab menghadap yang sama dengan bentuk sederhana pada sampul belakang.
I
JANGAN MEMBALIK HALAMAN SEBELUM ADA PERINTAH
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
bu
ka
120
ve rs ita s
Te r
1. Carilah bentuk sederhana ' B '
U
ni
2. Carilah bentuk sederhana 'G '
3. Carilah bentuk sederhana 'D '
I TERUSKAN KE HALAMAN B E R I K 2 >
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
121
ve rs ita s
/
Te r
bu
/
ka
4. Carilah bentuk sederhana 'E '
U
ni
5. Carilah bentuk sederhana 'C'
6. Carilah bentuk sederhana 'F'
I TERUSKAN KE HALAMAN BERIK2==:>
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
122
ka
7. Carilah bentuk sederhana ' A '
Te r
bu
•••••••••••••••••••••••••••••••w••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
U
ni
ve rs ita s
SILAHKAN BERHENTI TUNGGU INSTRUKSI BERIKlJTNYA !!!
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
123
ve rs ita s
Te r
bu
1. Carilah bentuk sederhana 'G '
ka
BAGIAN. II
U
ni
2. Carilah bentuk sederhana 'A'
3. Carilah bentuk sederhana 'G'
ITERUSKAN KE HALAMAN BERIK3=>Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
ve rs ita s
Te r
bu
4. Carilah bentuk sederhana 'E '
ka
124
U
ni
5. Carilah bentuk sederhana 'B '
6 Carilah bentuk sederhana 'C '
ITERUSKAN KE HALAMAN BERIB=> Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
125
ve rs ita s
Te r
bu
ka
7. Carilah bentuk sederhana 'E '
U
ni
8. Carilah bentuk sederhana 'D'
9. Carilah bentuk sederhana 'H '
SILAHKAN BERHENTI TUNGGU INSTRUKSI LEBIH LANJUT !!!
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
126
bu
ka
BAGIANIII
ve rs ita s
Te r
1. Carilah bentuk sederhana 'F '
U
ni
2. Carilah bentuk sederhana 'G'
3. Carilah bentuk sederhana 'C '
I TERUSKAN KE HALAMAN BERIK2==> Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
127
ve rs ita s
Te r
bu
ka
4. Carilah bentuk sederhana 'E '
U
ni
5. Carilah bentuk sederbana 'B '
6. Carilah bentuk sederhana 'E '
I TERUSKAN KE HALAMAN B E R I § : > Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
ve rs ita s
Te r
bu
7. Carilah bentuk sederhana 'A '
ka
128
U
ni
8. Carilah bentuk sederhana 'C'
9. Carilah bentuk sederhana 'A '
SILAHKAN BERHENTI TUNGGU INSTRUKSI SELANJUTNYA !!!
BENTUK-BENTUKSEDERHANA
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
129
c
B
ve rs ita s
Te r
bu
ka
A
F
E
U
ni
D
G
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
H
14/41327.pdf
130
Lampiran 3. Test Hasil Belajar
SOAL TES HASIL BELAJAR SATUAN PENDIDIKAN: SMA :XI 1 KELAS/SEMESTER :MATEMATIKA MATAPELAJARAN POKOK BAHASAN : PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT W AKTU : 90 MENIT
Te r
bu
ka
Petunjuk Soal! ~ Tulislah nama dan nomor induk siswa (NIS) pada lembar jawaban anda! ~ Kerjakan bagian soal yang lebih mudah bagi anda tanpa mengubah nomor soal! ~ Kerjakan sesuai dengan kemampuan anda sendiri!
ve rs ita s
1. Tentukan fungsi kuadrat jika diketahui grafiknya mempunyai titik puncak (-1,4) dan melalui titik (-3,0). 2. Tentukanlah himpunan penyelesaian dari persamaan kuadrat 2x2 - 16 x + 30 =
0
3. Tentukanlah himpunan penyelesaian dari x 2 - 10 x + 21 = 0
ni
4. Ak:ar-akar persamaan k.uadrat -x2 - Sx- 4 = 0 adalah Xt dan x2, Jika Xt < x2, tentukanlah nilai dari Xt- x2.
U
5. Jika x 1 dan x2 merupakan akar- akar persamaan kuadrat x2 - 2x- 4 = 0, tentukanlah:
a.
XI+ X2
b.
XI.X2
6. Ak:ar- akar persamaan kuadrat x 2 - 5x + 3 = 0 adalah, a dan b. Tentukanlah "1 • 1 + -1 mrua
b
7. Tentukanlah persamaan kuadrat yang akar-akarnya adalah -2 dan 7 2 8. Ak:ar-akar persamaan kuadrat 2x - 5x + 1 = 0, adalah Xt dan x2. Tentukanlah persamaan kuadrat yang akar-akarnya (xi- 1) dan (x2- 1). 9. Tentukanlah himpunan penyelesaian pertidaksamaan x2 + 6 x + 8 > 0 lO.Tentukanlah himpunan penyelesaian pertidaksamaan x2 + 5x :::; 2(2x+3) Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
131
Lampiran 4: Hasil Test GEFT
HASIL TES GEFf KELAS EKSPERIMEN
12 13
U
ni
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
14 13
17 15 16 9 9
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Gaya Kopitif FI FI FI FI fi FD FD FD FI FI FI FI FD FD FI FI FD FD FD FI FI FI FI FD FD FI FI FD FI FD
ka
Askar A.Muh. Nazar Mahathir Abd. Salam AdiMakmur AmboAsse Andi Arfika Andi Nurisma Andi Nurisma Anjas Mara Arsandy Aswin Pebriansyah Ayu Lestari Baso Muh. Fadil Budianto Cakra Yudha Pratama Dodi Pramata Emi Hardianti Hartina Muh. Ariadi Muh. Ridwan Muhammad Ardi Ansyah Muhammad Wardiansyah Radhi Fahraesih Abwah Riska Salmia Sri Hardiyanti SyamsuAlam Tantri Indar Pratiwi Tenri Baso
11
14 26
Te r
11
Skor
ve rs ita s
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
NamaSiswa
bu
No
13
14 12 10 14 15 9 9 8
16 14 13
15 11
9 14 16 12 15 8
14/41327.pdf
132
HASIL TES GEFf KELAS KONTROL
Nama
12 13
ni
14 15 16 17 18 19 20 21 22
U
23 24 25 26 27 28 29 30
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
9 10 14 14 5 6
FD
11
FD FI FI FI FD FD FI FD
13 8
7 8 15 7
ka
14 14 15 7 15 9 7 6 16
bu
11
A. Baso Haeruddin Andi Rusmin Andi WahyuA.Sar Annisa Fitri Arfandi Aria Rahmadana Arvi Yuliastina Asrini Asriyadi Asrul Esti Erlinasari Fitri Ardani Gusmiati Habibi Helmiani Hildayanti Imran Ismail Marsuki Latto Muhamad Darwis Nurafni Nurul Hikmah Ramadhani Nurul Indayani Rasdianto Risna Selviana Rukiana Sanjaya Sarling Satriani Syamsu Lappe
ve rs ita s
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Gaya Koi!Bitif FI FI FI FD FI FD FD FD FI FI FD FD FD FI FD FD FD FD FI FI FD
Skor
Te r
No.
13
16 17 15 10 11
17 10
14/41327.pdf
133
Lampiran 5: Rata-rata perkembangan belajar siswa
Rata-rata Skor Perkembangan Belajar Kelompok Eksperimen
P3 80 75 75 70 75 75 75
P4 80 80 75 70 80 80 78
P5 80 80 85 80 75 80 80
ka
P2 80 70 75 75 75 75 75
bu
PI 70 70 68 70 70 75 70
Te r
KLP 1 2 3 4 5 6 Rata-rata
ve rs ita s
Diagram Skor Perkembangan Belajar Kelompok Eksperimen
Rata-rata perkembangan belajar kelompok
98
0
a. E
94 90
-"
86 82 78 74 70
0
·-.!!! ·-c
U
.lll::
ni
~
.19 I!
62 58
.19 ~
50
66
54
P6
Pertemuan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
P6 90 85 85 85 85 80 85
14/41327.pdf
134
Lampiran 6: Post Test Kelas Eksperimen
POST TEST HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELASEKSPERIMEN
12 13
U
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
ve rs ita s
11
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Gaya Kognitif
85 85 90 90 95 75 75 80 85 95 85 85 80 80 85 85 75 75 75 90 85 85 90 80 75 80 80 80 80 75
FI FI FI FI FI FD FD FD FI FI FI FI FD FD FI FI FD FD FD FI FI FI FI FD FD FI FI FD FI FD
ka
Nilai
bu
Askar A.Muh. Nazar Mahathir Abd. Salam AdiMakmur AmboAsse Andi Arfika Andi Nurisma Andi Nurisma AnjasMara Arsandy Aswin Pebriansyah Ayu Lestari Baso Muh. Fadil Budianto Cakra Yudha Pratama Dodi Pramata Erni Hardianti Hartina Muh. Ariadi Muh. Ridwan Muhammad Ardi Ansyah Muhammad Wardiansyah Radhi Fahraesih Abwah Riska Salmia Sri Hardiyanti SyamsuAlam Tantri Indar Pratiwi Tenri Baso
ni
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
NamaSiswa
Te r
No
14/41327.pdf
135
Lampiran 7: Post Test Kelas Kontrol POST TEST HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELASKONTROL
11
12 13
U
14 15 16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29 30
Gaya Kognitif
70 70 75 60 70 70 70 80 75 75 70 70 70 75 65 65 60 65 70 70 70
FI FI FI FD FI FD FD FD FI FI FD FD FD FI FD FD FD FD FI FI FD
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
bu
ka
Nilai
ve rs ita s
2 3 4 5 6 7 8 9 10
A. Baso Haeruddin Andi Rusmin Andi Wahyu A.Sar Annisa Fitri Arfandi Aria Rahmadana Arvi Yuliastina Asrini Asriyadi Asrul Esti Erlinasari Fitri Ardani Gusmiati Habibi Helmiani Hildayanti Imran Ismail Marsuki Latto Muhamad Darwis Nurafni NurulHikmah Ramadhani Nurul Indayani Rasdianto Risna Selviana Rukiana Sanjaya Sarling Satriani Syamsu Lappe
ni
I
Nama
Te r
No.
70
FD
65 75 75 70 70 60 60 60
FD FI FI FI FD FD FI FD
14/41327.pdf
136
Lampiran 8: Output Uji T
OUTPUT SPSS UJI T P ADA STAD DAN PL
T-Test Paired Samples Statistics
30
PL
69.00
30
ka
82.67
5.979
bu
STAD
Std. Error Mean
1.092 .971
5.318
Te r
Pair 1
Std. Deviation
N
Mean
ve rs ita s
Paired Samples Correlations
N
30
STAD&PL
U
ni
Pair 1
Correlation
Sig.
.141
.457
Paired Samples Test Paired Differences
95% Confidence Interval of the
Mean Pair 1
STAD
13.667
- PL
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Std.
Std. Error
Deviation
Mean
7.420
1.355
Difference Lower
10.896
Upper
Sig. (2t
16.437 10.088
df
29
tailed)
.000
14/41327.pdf
137
OUTPUT SPSS UJI t P ADA SISWA FI DAN FD PADA KELAS EKSPERIMEN
T-Test Paired Samples Statistics
N
Mean
Std. Error Mean
87.9167
12
3.96481
1.14454
FD STAD
77.0833
12
2.57464
.74324
ka
FI_STAD
Te r
bu
Pair 1
Std. Deviation
ve rs ita s
Paired Samples Con-elations
N
Fl STAD & FD STAD
12
Sig.
.450
.241
Paired Samples Test
ni
Pair 1
Correlation
U
Paired Differences 95% Confidence Interval of the
Mean Pair 1
FI_STAD-
1.08333E
FD STAD
1
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Difference
Std.
Std. Error
Deviation
Mean
lower
Upper
1.20500
8.18115
13.48552
4.17424
t 8.990
df 11
Sig. (2-tailed)
.000
14/41327.pdf
138
OUTPUT SPSS UJI t PADA SISWA FI DAN FD P ADA KELAS KONTROL
T-Test Paired Samples Statistics Std. Error Mean
FI_KONV
71.5385
13
4.27425
1.18546
FD KONV
68.0769
13
5.21954
1.44764
Te r
bu
ka
Pair 1
Std. Deviation
N
Mean
Paired Samples Correlations N Fl KONV & FD KONV
13
Sig.
-.136
.657
ve rs ita s
Pair 1
Correlation
Paired Samples Test
U
ni
Paired Differences
Mean Pair 1
FI_KONVFD KONV
3.46154
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
95% Confidence Interval of the Std.
Std. Error
Deviation
Mean
7.18349
1.99234
Difference Lower -.87940
Upper
t
7.80248 1.737
df 12
Sig. (2-tailed) .108
14/41327.pdf
139
Output SPSS Uji Normalitas Post Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Lampiran 9:
One-Sample Kolmogorov-Smimov Test STAD 8
Normal Parameters
Most Extreme Differences
30 82.67 5.979 .172 .172 -.152 .943 .336
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
.275 .192 -.275 1.504 .022
Te r
ve rs ita s
a. Test distribution is Normal.
bu
Kolmogorov-Smimov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
30 69.00 5.318
ka
N
PL
Output SPSS Uji Normalitas Post Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan Gaya Kognitif FI dan FD
ni
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
U
N Normal Parameters3
Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smimov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Fl STAD FD STAD 18 86.3889 4.47396 .289 .289 -.211 1.224 .100
12 77.0833 2.57464 .374 .374 -.288 1.296 .070
FI PL
13 71.5385 4.27425 .283 .209 -.283 1.019 .251
FD_pl 17 67.0588 5.32060 .239 .231 -.239 .986 .285
14/41327.pdf
140
Output SPSS Uji Homogenitas Post Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.
Lampiran I 0.
Test of Homogeneity ofVariance Levene Statistic
dfl
df2
Sig.
1
58
.270
Based on Median
2.I07
1
58
.152
Based on Median and with adjusted df
2.I07
1
55.396
.152
Based on trimmed mean
1.221
I
58
.274
bu
Te r
ve rs ita s ni U Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
ka
1.241
Nilai Based on Mean
14/41327.pdf
141
Output SPSS Uji Anova Dua Arah
Lampiran 11.
Tests of Between-Subjects Effects Dependent V ariable:Nilai Type III Sum of Squares
Source
df
Mean Square
F
3572.967a 1190.989 61.450 3 332243.97 1 332243.970 1.714E4 0 2253.032 1 2253.032 116.246 Model 691.941 35.701 691.941 1 G.Kognitif 84.801 1 84.801 4.375 Model* G.Kognitil 1085.366 19.382 Error 56 349700.00 Total 60 0 4658.333 59 Corrected Total a. R Squared= ,767 (Adjusted R Squared= ,755)
U
ni
ve rs ita s
Te r
bu
ka
Corrected Model Intercept
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Sig. .000 .000 .000 .000 .041
14/41327.pdf
142
Lampiran 12.
LEMBAR ANALISIS V ALIDASI TES HASIL BELAJAR
Indikator
No. Butir
1.
Membentuk fungsi kuadrat jika diketahui titik puncak serta melalui satu titik lain
1
4.
5,6
bu
3
Menyusun persamaan kuadrat yang akar-akarnya diketahui Menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan kuadrat
7,8
9,10
4
4 4
A
B
Relevan Skor (3-4)
c
D
10 ----0+0+0+10
-
1
Karena nilai validasi isi = 1, malca instrumen valid secara isi.
4
4
4 4 D
Tidak Relevan Skor (1-2)
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
D
D
Validator I Tidak Relevan Relevan Skor (1-2) Skor (3-4)
V al1.d.Itas ISl. = - -D- A+B+C+D
4
D
Menggunakan sifat dan aturan tentang persamaan dan pertidaksamaan kcadrat
U Validator II
Ket.
D
ni
5.
2,3,4
Menggunakan rumus jumlah dan basil kali akarakar persamaan kuadrat
3
Te r
3.
Menentukan himpunan penyelesaian persamaan kuadrat
Menggambar grafik fungsi aljabar sederhana dan fungsi kuadrat Melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat Melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat Menyusun persamaan kuadrat yang akar-akarnya diketahui
ve rs ita s
2.
Penilai 1 2
Kompetensi yang Diajukan
ka
No.
14/41327.pdf
143
Lampiran 13: LEMBAR HASIL V ALIDASI AHLI
HIMPUNAN EVALUASI PENDIDIKAN INDONESIA UNIT KOORDINASI DAERAH SULAWESI SELATAN
L~!!f!ll•
,-.;::rl
Sekertariat: Jl. Bortto Ldngkasa, Makassar 9022. Tip: 08158759685. E-mail:
[email protected]
bu
ka
SURAT KETERANGAN VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN
Te r
No. 092/HEPINinst.72 /2013
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia Unit Koordinasi Daerah Sulawesi Selatan telah
ve rs ita s
memva\idasi instrumen untuk keperluan penelitian yang berjudul: "Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Gaya Kognitif terhadap Hasil Belajar Petsamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat Siswa Kclas X SMAN 1 Maniangpajo" Oleh peneliti: · : Mullmyalriirt · ,·
Nama
. ;·::c;c;J;.c:+ ' '': 0:"0l~s:-7')'i': ,;
U
ni
NJM
Fakultas
: PPs Universitas Terbuka
Perguruan Tinggi
:UniversitaS Tetbuka
Setelah diperiksa secara teliti dan saksama oleh tim validasi HEPI, maka istrumen peneliti~n
tersehut telah memenuhi:
\'alidita.s bi (Co1tle11t Validity)
Keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
144
--~--<·~---
HIMPUNAN EVALUASI PENDIDIKAN INDONESIA UNIT KOORDINASI DAERAH SULAWESI S~N
--tVMO.'•••
Sekertariat: Jl. Bonto l.angkasa, Makassar 9022.
Tip: 08158759685. E-mail:
[email protected] .
·---
SURAT KETERANGAN VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN
bu
ka
No. 092/HEPINlnst.72/2013
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia Unit Koordinasi Daerah Sulawesi Selatan telah
Te r
memvalidasi instrumen untuk keperluan penelitian yang berjudul: "Pengaruh Model PembelaJaran Kooperatif Tipe STAD dan Gaya Kognitif terhadap Hasil Belajar Persamaan
Nama NlM
ve rs ita s
dan Pertidaksamaan Kuadrat Siswa Kelas X SMAN 1 Maniangpajo" Oleh peneliti:
: PPs Universitas Terbuka
Fakultas ~
: Universitas Terbuka
ni
Perguruan Tinggi
U
Setelah diperiksa secara teliti dan saksama oleh tim validasi HEPI, maka istrumen penelitiHn tersehut telah memenuhi:
VaJiditas lsi (Conte11t Validity)
Keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
145
Foto Penelitian
ve rs ita s
Te r
bu
ka
Lampiran 13:
U
ni
Gambar 1. Menyam.paikan tujuan dan memotivasi siswa
Gambar 2. Menyajikan informasi Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
siswa
ke dalam
kelompok-kelompok.
U
ni
ve rs ita s
Gambar 3. Mengorganisasikan belajar
Te r
bu
ka
146
Gambar 4. Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
147
• . ·.,_,...(·--
:·"~~,__;,~., ..~_ "-<-----
Te r
bu
ka
"''
U
ni
ve rs ita s
Gambar 5. Evaluasi
Gambar 6. Siswa mempresentasikan basil kerja timnya
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
148
Lrunpkan14:Pe~ummn
SURAT PENGANT AR MELAKUKAN PENELITIAN DARI UT
...... --... ...............
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
._
UNIVERSITAS TERBUKA
&~
Unit Program BelajarJarakJauh (UPBJJ.-UT) Makawlr
UNIVERSITAS TERBUKA
ka
Jl. Monginsidi Baru No.7, Maricaya Baru. Makassar 9014. Telepon: 0411-441444, Faksimile: 0411-4664883 ..,_•. Laman: ut-makassarfa'!ut.ac.id •
Te r
bu
SURAT PENGANT AR MELAKUKAN PENEUTIAN Nomor: A33 ar/UN31.47/KM/2012
Kepada Vth:
ve rs ita s
&up.:.: t i \\~ -:~jo Cg.Kep?lo Badan Kesbang dan Poli;il: K2b. Wajo Di SengY.ang
Dengan hormat ::»er~.?n-·a
surat ini, Kepala UPBJJ-UT Makassar menyatakan bahv1a:
.\amma Nil\' Progran• Studi t-.fa~1at
•
SMAN 1 Tv1aniangpajo T":rhadap Hasil Se'ajar r·h:e,-,atika
ni
tel'lo
: Mulhayamin, S.Pd : 016082037 : Magister Pendidikan Matematika : Anabanua Kec. Maniangpajo Kab. Waj9
?ada
Persa'llaar.
dar.
Kuadrat•·
U
~en:dok ~..:;maan
Unt•A i:u dimohon kiranya dapat memberikan izin untuk me!aksanakan kegiatan penelitian tersebut
dalam r;Jngka tugas Tahap Akhir Program Megister {TAPr·Aj. Oemikian atas perhatian dan kerjasamanya, kami menyampaikan terima kasih.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
149
SURAT IZIN MELAKUKAN PENELITIAN DARI PEMDA WAJO
PEMERINTAH KABUPATEN WAJO
BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK ]alan Lontar No. 2 B Smgkang Kabupatm Wajo Telepon (0485) 22330 Fax. (0485) 22330
: 070 I 474
I
ImwsJ.t. Kesbang
bu
Nomor Lampiran Perihal
ka
Kepada Yth. Kepala SMA Negeri 1 Maniangpajo di
: lzin Penelitian
1. Berdasarkan
Surat
Te r
Dengan Honnat,
Edaran
Gubemur
Propinsi
Sulawesi
Selatan
Nomor
:
070/3236/Pem-Umum.Tanggal 22 Oktober 1986 tentang prosedur Pennintaan Izin Rekomendasi PenetitianiPengumpulan Data. Slirat
Universitas
ve rs ita s
2. BerdaSGi-kan
Terbuka
UPBJJ-UT
Makassar
Nomor
433.a/UN31.47 fKM/2012 tanggal 29 Oktober 2012 Perihal : Surat Pengantar
Melakukan Penelitian.
3. Peraturan Daerah Kabupaten Wajo Nomor 13 Tahun 2010 tentang Perubahan atas
Perda Kabupaten Wajo Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Teknis Daerah.
4. Pcraturan Bupati Wajo No.lS Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rindan
ni
Tugas Jabatan Struktural Lingkup Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Wajo
U
Sehubungan dasar terse but diatas disampaikan kepada Saudara : Nama
MULHAYAMIN, S.Pd
TempatiTanggal Lahir
Wele, 07 Desember 1972
Jenis Kelamin
Perempuan
InstansijPekerjaan
Mahasiswi (SZ)
Ala mat
Jl. Tornaddualeng STP I No.8 Sengkang
Bermaksud akan rnengadakan Penelitian
I Pengurnpulan Data I Wawancara I Praktek
Lapangan di Daerah I lnstansi Saudara dalam rangka Penyusunan TESIS dengan judul: • PENGARUH MODELPEMBELAJARAN DAN GAYAKOGNiTIKSISWA
KELAS X SMAN NEGERll MANIANGPAJO TERHADAP HASIL P,p.AJAR MATEMATIKA PADA PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT"
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
150
SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN PEl'.lJ:LITIAN DARI KEP ALA SEKOLAH
PEMERINTAH KABUPATEN WA.JO DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 'I MANIANGPAJO (Bintisu Sckalab Eat8tari ~ Seko1ah Studar liuiaal) )IG11ruzt: Jaum Pare •Tarr :J
SURAT KETERANGAN
ka
Nomor: 319/H.06/SMA.Ol.04/KD/2012
Drs. JAMADE, M.Si. 19610816 198603 1 018
Panglc.at/Golongan
Pembina, lV/a
Nama
ve rs ita s
Menyatakan bahwa:
Te r
Nama NIP
bu
Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Kepala SMA Negeri 1 Maniangpajo Kabupaten Wajo:
MULHAYAMIN, S.Pd.
Temp;~t/Tanggal
Lahir:
Je1is Kelamin
Wele, 07 Desember 1972 Perempuan
lnstans:/Pekerjaan
Mahasiswi i5.2)
A'a!Tlot
Anabanua Kec. Maniangpajo Kab. Wajo
U
ni
Telah melakuka11 penelitian dari bulan Oktober- Nopember 2012 dengan judul:
*Pengaruh Model Pembelajaran dan Gaya Kognitik Siswa Kelas )( SMA Negeri 1 Maniangapajo Tetf\:ldap
Hasil Bela jar Matematika Pada Persamaan Dan Pertidaksamaan Kuadrat"'
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunalcan sebagaimana mestinya.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41327.pdf
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS TERBUKA
Jl. Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan 15418 Telp. 021 7415050, Fax. 021 7415588
Mulhayamin, S.Pd.
NIM
016082037
bu
Nama
ka
BIODATA
Tempat dan Tanggal Lahir : Wele, 7 Desember 1972 2011
Riwayat Pendidikan
SDN 63 Timoreng Wele
1984
SMPN 1 Tanru Tedong
1987
ve rs ita s
U
Alamat Tetap
ni
Riwayat Pekerjaan
Te r
Registrasi Pertama
No. Telp./ Hp.
SMAN 1 Tanru Tedong
1990
D3 UNHAS
1993
S 1 STKIP Muhamrnadiyah Pare
1997
CPNS
1994
PNS
1996 sampai sekarang
Anabanua Kecamatan Maniangpajo Kabupaten Wajo 085 396 342 494
Makassar, 15 Juli 2013
(Mulhayamin) NIM. 016082037
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka