TUGAS AKHIR
PENGARUH PEMBEBANAN TRAFO TERHADAP LOSSES TEKNIK Disusun guna memenuhi persyaratan akademis dan untuk mecapai gelar sarjana S-1 pada Jurusan Teknik Elektro Universitas Mercu Buana
Disusun oleh :
Nama Nim Jurusan Peminatan
: : : :
Yosef Adymas 01400-086 Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2007
i
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama
:
Yosef Adymas
Nim
:
01400 – 086
Fakultas
:
Teknologi Industri
Jurusan
:
Teknik Elektro
Peminatan
:
Teknik Tenaga Listrik
Judul Skripsi
:
PENGARUH PEMBEBANAN TRAFO TERHADAP LOSSES TEKNIK
Dengan ini menyatakan bahwa hasil penulisan Skripsi yang telah saya buat merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata di kemudian hari penulisan Skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap karya orang lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan sekaligus bersedia menerima sanksi berdasarkan aturan tata tertib di Universitas Mercu Buana.
Demikian, pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak dipaksakan.
Penulis,
Yosef Adymas
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN TUGAS AKHIR PENGARUH PEMBEBANAN TRAFO TERHADAP LOSSES TEKNIK
Disusun Oleh :
Nama
: Yosef Adymas
Nim
: 01400 – 086
Jurusan
: Teknik Elektro
Peminatan
: Teknik Tenaga Listrik
Disetujui dan disahkan oleh :
Koordinator Tugas Akhir
Dosen Pembimbing
Ir. Yudi Gunardi, MT
Ir. Bambang Trisno,MSc
Mengetahui Ketua Jurusan Teknik Elektro
Ir. Budiyanto Husodo, MSc
iii
ABSTRAK
Jaringan Distribusi merupakan suatu jaringan tenaga listrik yang berfungsi mendistribusikan tenaga listrik kepada konsumen. Jaringan Distribusi dapat dibagi menjadi tiga komponen yang terdiri atas Jaringan Tegangan Menengah, Transformator Distribusi dan Jaringan Tegangan Rendah. Jaringan Tenaga Listrik dikatakan handal apabila mampu menyuplai energi listrik secara terus menerus dengan mutu listrik yang baik, sehingga kewajiban PT. PLN ( Persero ) adalah memberikan pelayanan dan mutu yang terbaik kepada konsumen akan kebutuhan listrik. Transformator Distribusi adalah salah satu komponen jaringan distribusi yang berperan sebagai salah satu sarana pendistribusian tenaga listrik dari tegangan menengah ke tegangan rendah yang memiliki karakteristik tertentu. Pembebanan pada transfomator yang berlebihan maupun rendah dapat menimbulkan losses pada jaringan distribusi. Losses teknik ( susut trafo distribusi ) memang tidak dapat dihilangkan tetapi dapat ditekan dengan beberapa cara. Pada penulisan ini akan dibahas tentang “Pengaruh Pembebanan Trasformator Terhadap Losses Teknik”. Dengan pembebanan yang optimal diharapkan dapat menekan losses teknik ( susut trafo distribusi ) transfomator.
iv
pada
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat-Nya dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Adapun tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar keserjanaan program S-1 pada Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Mercu Buana. Untuk menyempurnakan penulisan Tugas Akhir ini, banyak berbagai pihak telah meluangkan waktunya untuk memberikan masukan, bimbingan serta arahan kepada penulis. Untuk itu pada kesempatan ini penulis tak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Orang tua serta keluarga yang telah memberikan semangat dan doa. 2. Bapak Ir.Budi Yanto Husodo,MSc, selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Universitas Mercu Buana. 3. Bapak Ir.Yudi Gunardi, selaku Koordinator Kerja Praktek Jurusan Teknik Elektro Universitas Mercu Buana. 4. Bapak Ir. Bambang Trisno, selaku Pembimbing Tugas Akhir 5. PT. PLN ( Persero ) Disatribusi Jakarta Raya dan Tangerang AJ Kebayoran, selaku tempat berlangsungnya penelitian Tugas Akhir. 6. Bapak Ir. M. Agustiono, selaku Asisten Manager bidang Operasi Distribusi AJ Kebayoran atas arahan dan bantuan lainnya yang dapat membantu penulis dalam melaksanakan penulisan Tugas Akhir ini.
v
7. Bapak Bobby Joe Adams ST, selaku pembimbing di PT. PLN ( Persero ) Disatribusi Jakarta Raya dan Tangerang atas arahan dan bimbingannya serta masukan yang sangat bermanfaat bagi penulis. 8. Seluruh karyawan PT. PLN ( Persero ) Disatribusi Jakarta Raya dan Tangerang
AJ Kebayoran yang telah banyak membantu dalam penulisan
Tugas Akhir ini. 9. Rekan-rekan mahasiswa UMB, Rahman Dias, Muhamad Bashori, Fudi Haryono, Ferry, Herry, dkk, atas dukungan moril dalam penyusunan Tugas Akhir ini. 10. Teman-teman kost, Vaisal, Farhan, Arief, Rusdiyanto, Catur, Yudi, Herry, dkk, atas dukungan moril dalam penulisan Tugas Akhir ini. 11. Seluruh pihak yang tidak dapat punulis sebutkan satu-persatu yang telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari penulisan Tugas Akhir ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun bagi penulis sangat diharapkan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Jakarta, Agustus 2007
Penulis
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ii LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................iii ABSTRAK ..........................................................................................................iv KATA PENGANTAR ........................................................................................v DAFTAR ISI.......................................................................................................vii DAFTAR TABEL...............................................................................................ix DAFTAR GRAFIK.............................................................................................x DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .....................................................................................1 1.2 Tujuan Penulisan..................................................................................2 1.3 Batasan Masalah ..................................................................................2 1.4 Metode Penelitian ................................................................................3 1.5 Sistematika Penulisan ..........................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Losses Teknik ......................................................................................5 2.2 Transformator ......................................................................................5 2.3 Prinsip Kerja Transformator ................................................................6 2.4 Jenis-Jenis Transformator ....................................................................6 2.5 Korelasi Beban Terhadap Susut Trafo Distribusi ................................10 2.5.1 Rugi Besi ..................................................................................10 2.5.2 Rugi Tembaga ..........................................................................11 2.6 Loss Load Factor ( LLF ).....................................................................12 2.7 Effisiensi Transformator ......................................................................12
vii
BAB III ANALISA DATA PERUSAHAAN 3.1 Gambaran Umum.................................................................................14 3.2 Trafo Distribusi....................................................................................15 3.3 Effisiensi Trafo Distribusi....................................................................19 3.3.1 Trafo Distribusi 315 Kva..........................................................19 3.3.2 Trafo Distribusi 400 kVA.........................................................24 3.3.3 Trafo Distribusi 630 kVA.........................................................29 3.3.4 Trafo Distribusi 1000 kVA.......................................................34
BAB IV ANALISA HASIL PERHITUNGAN 4.1 Umum ..................................................................................................40 4.2 Trafo.....................................................................................................41 4.2.1 Gardu KL 173...........................................................................41 4.2.2 Gardu SN 74 .............................................................................42 4.2.3 Gardu KB 16.............................................................................43 4.3 Energi Yang Hilang .............................................................................45
BAB V KESIMPULAN & SARAN 5.1 Kesimpulan ..........................................................................................48 5.2 Saran ....................................................................................................48
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 3.1 Data Pengusahaan AJ Kebayoran
16
Tabel 3.2 Hasil Ukur Gardu Posko Bulungan
17
Tabel 4.1 Effisiensi Beban Trafo Distribusi
40
Tabel 4.2 Losses Teknis 38 Gardu Posko Bulungan
44
Tabel 4.3 Tabel 4.3 Effisiensi, Losses Trafo dan Susut Trafo Distribusi
46
ix
DAFTAR GRAFIK
Hal
Grafik 3.1 Grafik Effisiensi Beban Trafo Distribusi 315 kVA
24
Garfik 3.2 Grafik Effisiensi Beban Trafo Distribusi 400 kVA
29
Garfik 3.3 Grafik Effisiensi Beban Trafo Distribusi 630 kVA
34
Garfik 3.4 Grafik Effisiensi Beban Trafo Distribusi 1000 kVA
39
Grafik 4.1 Beban Terhadap Susut Trafo Distribusi
46
x
DAFTAR LAMPIRAN
Grafik Gangguan Trafo 2006 Data Pengukuran Gardu Mister 2000 Posko Bintaro ( < 20 % ) Data Pengukuran Gardu Mister 2000 Posko Ciledug ( < 20 % ) Data Pengukuran Gardu Mister 2000 Posko Cinere ( < 20 % ) Data Pengukuran Gardu Mister 2000 Posko Ciputat ( < 20 % ) Data Pengukuran Gardu Mister 2000 Posko Kebon Jeruk ( < 20 % ) Data Pengukuran Gardu Mister 2000 Posko Mampang ( < 20 % ) Data Pengukuran Gardu Mister 2000 Posko Pemulang ( < 20 % ) Data Pengukuran Gardu Mister 2000 Posko Pondok Indah ( < 20 % ) Data Pengukuran Gardu Mister 2000 Posko Bintaro ( > 80 % ) Data Pengukuran Gardu Mister 2000 Posko Ciledug ( > 80 % ) Data Pengukuran Gardu Mister 2000 Posko Kebon Jeruk ( > 80 % ) Kerapatan Beban Kombis Kebayoran
xi
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
1
Tugas Akhir
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Dalam memenuhi kebutuhan pelanggan akan listrik yang sesuai dengan Tingkat Mutu Pelayanan ( TMP ), maka PT. PLN ( Persero ) berusaha memberikan pelayanan yang maksimal baik dalam bidang teknis maupun nonteknis. Dengan kondisi saat ini, dimana susut distribusi cukup tinggi, drop tegangan ( >10% ) cukup banyak dan keandalan sistem yang belum baik maka diperlukan suatu desain kriteria yang menunjang tercapainya kondisi yang lebih baik dari yang sudah ada. Komponen Jaringan Distribusi dari hulu sampai hilir yang ada adalah JTM, JTR dan SR. Sesuai dengan kriteria yang ada maka komponen jaringan distribusi memiliki standar khusus agar dalam pengembangannya dapat memperbaiki kondisi yang ada menjadi lebih baik. Trafo Distribusi adalah salah satu komponen jaringan distribusi yang berperan sebagai sarana pendistribusian tenaga listrik dari tegangan menengah ke tegangan rendah yang memiliki karakteristik tertentu. Untuk hal tersebut di atas, maka diperlukan penentuan pembebanan trafo yang akan menghasilkan losses teknik (susut trafo distribusi) pada trafo yang paling rendah. Banyaknya trafo distribusi yang memiliki beban tinggi ( >80 % ) dan beban rendah ( <10% ) mengakibatkan meningkatnya salah satu komponen dari susut distribusi, yaitu susut pada trafo sehingga efisiensi dari pembebanan
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
2
Tugas Akhir
trafo distribusi perlu dilakukan, apakah dengan trafo yang memiliki daya besar tetapi berbeban rendah maupun berbeban tinggi, sangat berpotensi menimbulkan losses teknis (susut trafo distribusi) yang nantinya akan berpengaruh tidak tercapainya TMP yang telah ditetapkan kepada konsumen. Beberapa hal yang dapat dilakukan dengan manajemen trafo yaitu dengan memasang gardu sisipan maupun mutasi ataupun penambahan trafo distribusi ke keypoint yang benar-benar berpotensi menimbulkan losses teknis baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
1.2 Tujuan Penulisan Tujuan utama dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk menganalisa pengaruh pembebanan trafo yang belum optimal yang berpengaruh terhadap losses teknik, serta membahas beberapa solusi untuk menekan terjadinya losses teknik (susut trafo distribusi) yang mana losses teknik ini jelas tidak dapat dihilangkan.
1.3 Batasan Masalah Dalam penulisan ini penulis membatasi bahasan untuk salah satu komponen jaringan distribusi yaitu trafo distribusi, yang menyangkut pengaruh pembebanan pada trafo distribusi baik beban rendah maupun beban tinggi. Pembatasan masalah hanya pada pembebanan trafo, agar dapat diketahui secara jelas tentang pengaruh pembebanan trafo yang belum optimal
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
3
Tugas Akhir
dapat menimbulkan losses secara teknis dan turut berkontribusi terhadap susut distribusi.
1.4 Metode Penelitian 1. Studi kepustakaan dengan memahami buku referensi. 2. Studi lapangan ( Field Research ). 3. Bimbingan dengan Dosen yang ditunjuk. 4. Mencari data melalui Internet.
1.5 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Berisi mengenai latar belakang masalah, pembatasan masalah, maksud dan tujuan penulisan,metode penulisan laporan dan sistematika penulisan laporan
BAB II LANDASAN TEORI Berisi mengenai kerangka pemikiran atau dasar teori dari penelitian tersebut dan dijelaskan pula teori-teori atau data teknis yang mendukung penelitian tersebut serta rumus-rumus yang berkenaan dengan transformator.
BAB III ANALISA DATA PERUSAHAAN Berisi tentang data-data lapangan mengenai transformator pada khususnya serta penganalisaan dari data-data tersebut.
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
4
Tugas Akhir
BAB IV ANALISA HASIL PERHITUNGAN Berisi tentang analisa hasil perhitungan data lapangan dan perhitungan secara teori untuk mengetahui pengaruh dari losses teknis atau susut trafo distribusi.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan dari hasil penelitian tersebut yang digunakan sebagai sarana penyelesaian masalah.
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
5
Tugas Akhir
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Losses Teknik Yang dimaksudkan dengan losses teknik ( susut distribusi ) adalah rugi-rugi yang terjadi pada penghantar yang mana terjadi karena adanya rugirugi inti besi dan rugi-rugi tembaga ( panas ). Dimana losses teknik ini sangat berpengaruh terhadap sistem penyaluran tenaga listrik, contohnya losses yang terjadi pada trafo distribusi.
2.2
Transformator Transformator adalah seperangkat alat statis yang berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik mentransformasikan tegangan dan arus bolak-balik diantara dua belitan atau lebih pada frekuensi yang sama dan biasanya pada nilai arus dan tegangan yang berbeda.
Gambar 2.1 Bagian-bagian dari transformator
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
6
Tugas Akhir
Bagian-bagian terpenting dari transformator : 1. Inti / teras / kern 2. Gulungan primer, dihubungkan dengan sumber listrik 3. Gulungan sekunder, dihubungkan dengan beban.
2.3
Prinsip Kerja Transformator Apabila kumparan primer dihubungkan dengan tegangan (sumber), maka akan mengalir arus bolak-balik I1 pada kumparan tersebut. Oleh karena kumparan mempunyai inti, arus I1, menimbulkan fluks magnet yang berubahubah pada intinya. Akibat adanya fluks magnet yang berubah-ubah pada kumparan primer, maka akan timbul GGL induksi.
2.4 Jenis-Jenis Transformator Jenis-jenis transformator dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu : A. Letak Kumparan Terhadap Inti Berdasarkan kedudukan atau letak kumparan terhadap inti, maka jenis transformator ini ada 2 macam, yakni : 1. Core Type (jenis inti), bila kedudukan kumparan mengelilingi inti 2. Shell Type (jenis shell), bila kumparan dikelilingi oleh inti. B. Ditinjau Dari Perbandingan Transfomasi Yang
dimaksud
dengan
perbandingan
transformasi
adalah
perbandingan banyaknya lilitan kumparan primer dan kumparan sekunder. a=
Yosef Adymas
Np Ep = Ns Es
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
7
Tugas Akhir
Berdasarkan perbandingan transformasi ini dikenal : 1. Transformator Penaik Tegangan / Step Up Bila GGL induksi sekunder Es lebih besar dari GGL induksi primer Ep (a < 1) 2. Transformator Penurun Tegangan / Step Down Bila GGL induksi sekunder Es lebih kecil dari GGL induksi primer Ep (a >1) C. Konstruksi Inti Transformator Sehubungan dengan jenis transformator berdasarkan posisi lilitan kumparan terhadap inti, maka pemakaian jenis inti disesuaikan dengan pemakaiannya tersebut. Pada dasarnya dikenal 3 jenis transformator berdasarkan konstruksi inti transformator, yakni : 1. Bentuk L, inti transformator disusun dari plat-plat dari bahan ferromagnetik yang berbentuk huruf L yang disusun saling isi mengisi. 2. Bentuk E, dimana tiap lapisan inti dibuat dari bahan ferromagnetik yang berbentuk huruf E dan disusun saling isi mengisi. 3. Bentuk F, dimana tiap lapisan inti disusun dari bahan ferromagnetik yang berbentuk huruf F dan disusun saling isi mengisi. Kemudian
di
dalam
pelaksanaan
praktis,
bentuk-bentuk
ini
berkembang menjadi bentuk U atau L, bentuk huruf E – I, dan plat yang digulung. Bentuk L atau U digunakan pada type core, sedangkan bentuk E – I digunakan pada type shell.
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
8
Tugas Akhir
D. Berdasarkan Cara Pendinginan Transformator 1. Pendinginan alam 2. Pendinginan buatan (udara) 3. Pendinginan buatan (air) E. Jenis Fase Tegangan Sebagaimana diketahui bahwa fase tegangan listrik yang umum digunakan adalah tegangan satu fase dan tegangan tiga fase. Berdasarkan fase tegangan ini maka dikenal 2 jenis transformator : 1. Transformator 1 fase, bila transformator digunakan untuk memindahkan tenaga listrik 1 fase. 2. Transformator 3 fase, bila transformator digunakan untuk memindahkan tenaga listrik 3 fase. Sebenarnya konstruksi transformator 1 fase dan transformator 3 fase tidak mempunyai perbedaan yang prinsipil, sebab transformator 3 fase adalah transformator 1 fase yang disusun dalam tata cara tertentu dari 3 buah transformator 1 fase tersebut. F. Kegunaan Transformator Menurut kegunaannya, transformator dapat dibagi menjadi 4 macam. Transformator itu adalah sebagai berikut : 1. Transformator Tenaga Digunakan untuk sistem transmisi dan distribusi. 2. Oto-transformator
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
9
Tugas Akhir
Transformator yang hanya memiliki satu kumparan atau belitan sekunder dan primernya menjadi satu, misalnya : slide regulator (variac). Umumnya oto-transformator ini memiliki rasio mendekati satu ( unity ). Keuntungan oto-transformator dibandingkan dengan transformator daya adalah : •
Ukurannya lebih kecil untuk daya yang sama
•
Harganya lebih murah
•
Effisiensinya lebih tinggi
•
Arus tanpa beban kecil
•
Penurunan tegangan ( drop voltage ) kecil
3. Transformator Pengaman Transformator yang digunakan untuk menurunkan tegangan, sehingga mengurangi bahaya terhadap para pekerja. 4. Transformator Pengukuran Transformator yang digunakan untuk pengukuran besaran-besaran listrik arus bolak-balik, dimana alat-alat ukur besaran listrik tersebut ( Amperemeter dan Voltmeter ) mempunyai keterbatasan kemampuan mengukur besaran listrik yang bernilai besar. Prinsip kerja pada transformator pengukuran dan tranformator daya hampir sama, hanya saja untuk keperluan pengukuran ini yang dipermasalahkan adalah ketelitian atau kesalahan pengukuran, berbeda dengan tranformator daya yang lebih mengutamakan efisiensi penyaluran dayanya.
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
10
Tugas Akhir
2.5
Korelasi Beban Terhadap Susut Trafo Distribusi Untuk menghitung susut trafo distribusi atau losses trafo digunakan rumus sebagai berikut : Losses Trafo =
Pi + Pcu
Pcu
(Beban Trafo / Kapasitas Trafo)2 x Pc x LLF
=
Dimana : Pi
= Rugi Besi (watt)
Pc
= Rugi Tembaga (Watt)
LLF
= Loss Load Factor
Pcu
= Rugi Tembaga Total / Susut Daya Belitan (Watt)
Sedangkan Susut Energi pada trafo didapat dari : Susut Energi (kWh/bulan) = ((Pi + Pcu) x 720 / 1000) Dimana :
2.5.1
Pi
=
Rugi Besi (watt)
Pc
=
Rugi Tembaga (Watt)
Rugi Besi ( Pi ) Rugi besi terdiri dari : a. Rugi histeresis, yaitu rugi yang disebabkan fluks bolak-balik pada inti besi. Ini dinyatakan dengan rumus : Ph = KhfB1.6maks watt Dimana :
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
11
Tugas Akhir
Ph
= rugi histeresis
Kh
= konstanta
f
= frekuensi
Bmaks = kerapatan fluks maksimum ( weber/m2 ) b. Rugi “arus eddy”, yaitu rugi yang disebabkan arus pusar pada inti besi. Ini dinyatakan dengan rumus : Pe = Kef2B2maks Dimana : Pe
= rugi arus eddy atau arus pusar
Ke
= konstanta material inti
f
= frekuensi
Bmaks = kerapatan fluks maksimum ( weber/m2 ) Jadi rugi besi ( rugi inti ) dinyatakan dengan rumus : Pi = Ph + Pe
2.5.2
Rugi tembaga ( Pcu ) Rugi tembaga adalah rugi yang disebabkan arus beban mengalir pada kawat tembaga. Dapat ditulis dengan rumus : Pcu = I2R Karena arus beban berubah-ubah, rugi tembaga juga tidak konstan bergantung pada beban.
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
12
Tugas Akhir
2.6
Loss Load Factor ( LLF ) Loss Load Factor adalah koefisien yang diperhitungkan dalam menghitung susut sebagai perbandingan antara rugi-rugi daya rata-rata tehadap rugi daya beban puncak. Rumus untuk menghitung LLF adalah sebagai berikut : LLF
2.7
= (0.3 x LF) +( 0.7 x LF 2)
Efisiensi Transfomator Pada transformator, daya output ( Pout ) akan lebih kecil dibandingkan daya input ( Pin ). Hal ini disebabkan karena adanya kerugian-kerugian dalam transformator. Kerugian-kerugian pada transformator diantaranya : 2
1. Kerugian daya pada lilitan ( I R ) 2. Kerugian karena arus pusar (arus Eddy) ( Pe ) 3. Kerugian karena histeresis ( Ph )
Kerugian-kerugian tersebut berpengaruh terhadap efisiensi suatu transformator. Efisiensi (daya guna / rendemen) suatu transformator didefenisikan sebagai :
η =
=
Yosef Adymas
Ρ out Ρ in Pout Pout + Plosses
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
13
Tugas Akhir
=
=
Pout Pout + Pi + (LF 2 × Pc × LLF) kVA × Cosϕ × LF × 1000 × 100% (kVA × Cosϕ × LF × 1000) + Pi + (LF 2 × Pc × LLF)
Ket : Pi
= Rugi Besi
Pc
= Rugi Tembaga
Cos ϕ = 0.85 LLF
= Loss Load Factor
= (0.3 x LF) + (0.7 x LF2)
LF
= Load Factor
= (Beban Trafo / Kapasitas Trafo)
•
Rugi Besi ( Pi ) dan Rugi Tembaga ( Pc ) diambil dari SPLN 50 : 1997
•
Buku Kriteria Desain Jaringan Distribusi
•
Handbook of Electrical Power Calculations : Calculations of Efficiency
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
14
Tugas Akhir
BAB III ANALISA DATA PERUSAHAAN
3.1 Gambaran Umum AJ Kebayoran terbagi menjadi 9 posko. Pada penulisan Tugas Akhir ini penulis mengambil data gardu pada posko Bulungan. Data gardu yang diambil sebagai sampel untuk penulisan Tugas Akhir ini meliputi gardu-gardu dengan beban rendah dan beban tinggi. Gardu-gardu pada posko Bulungan pada umumnya memiliki kapasitas trafo yang berbeda-beda, yaitu 315 kVA, 400 kVA, 630 kVA dan 1000 kVA. Jenis gardu yang ada di posko Bulungan antara lain Gardu Beton, Gardu Portal, Gardu Small Box, Gardu Kios dan Gardu Susun/GRC. Trafo distribusi yang memiliki beban tinggi dan beban rendah secara langsung akan berpengaruh pada losses teknis trafo distribusi. Dengan kondisi seperti ini maka yang akan terjadi selanjutnya adalah berpotensi menambah kWh yang hilang akibat losses trafo, berkurangnya umur dari trafo distribusi dan meningkatnya susut distribusi pada jaringan. Dengan pembebanan dan efisiensi beban trafo distribusi diharapkan dapat menekan losses teknis pada trafo serendah mungkin dan juga menekan laju susut distribusi. Trafo distribusi dikatakan memiliki beban tinggi bila memiliki pembebanan lebih dari 80 %. Trafo distribusi umumnya terdiri dari inti besi
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
15
Tugas Akhir
dan dua bagian yaitu bagian primer dan bagian sekunder yang masing-masing memiliki lilitan dengan jumlah tertentu. Prinsip kerjanya berdasarkan pemindahan daya / energi listrik dari kumparan primer ke kumparan sekunder dengan cara induksi. Pembebanan trafo yang rendah apabila pembebanannya kurang dari 10 % dan untuk trafo yang memiliki pembebanan lebih dari 80 % agar direncanakan penambahan trafo, mutasi maupun gardu sisipan. Sesuai dengan temuan kontrin pada beberapa lokasi gardu di AJ Kebayoran, bahwa terdapat trafo yang beroperasi dengan pembebanan rendah. Hal ini turut menyumbangkan losses teknis trafo pada jaringan distribusi yang nantinya berpengaruh juga pada losses total PLN. Makin tinggi losses trafo distribusi berarti mengurangi pendapatan PLN. Sehingga upaya yang seharusnya dilakukan dalam menekan losses teknik pada trafo distribusi adalah dengan memperhatikan pembebanan dan effisiensi dari trafo.
3.2 Trafo Distribusi Trafo dikatakan berbeban tinggi bila pemakaiannya lebih dari 80 % dan berbeban rendah bila pemakaiannya kurang dari 10 %. Di wilayah AJ Kebayoran pada umumnya menggunakan trafo 315 kVA, 400 kVA, 630 kV dan 1000 kVA. Untuk trafo dengan daya 315 kVA dan 400 kVA biasanya digunakan di gardu portal. Di bawah ini adalah data pengusahaan untuk wilayah AJ Kebayoran.
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
16
Tugas Akhir
Tabel 3.1 Data Pengusahaan AJ Kebayoran No
Asset Jaringan Distribusi
Jumlah
Satuan
1
SUTM
104.592
Kms
2
SKTM
2.481.447
Kms
3
SUTR
4.444.338
Kms
4
SKTR
426.969
Kms
Tiang TM
7.727
Bh
a. Tiang Besi
5.058
Bh
b. Tiang Beton
2.669
Bh
Tiang TR
93.036
Bh
a. Tiang Besi
54.851
Bh
b. Tiang Beton
38.185
Bh
Trafo Distribusi
2.375
Bh
27
Bh
8
Bh
10
Gardu
4
Gardu
Gardu Distribusi / GD
2280
Gardu
Gardu Beton
1783
Gardu
Gardu Portal
420
Gardu
Gardu Portal Compact
64
Gardu
Gardu Small Box
9
Gardu
Gardu Kios
4
Gardu
5
6
7
8
9
10
Yosef Adymas
Trafo GI ( Existing)
Gardu Induk
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
17
Tugas Akhir
Gardu Susun / GRC
7
Gardu
Gardu Distribusi TM
177
Gardu
Gardu Distribusi TM/TR
183
Gardu
Gardu TR
1920
Gardu
11
Gardu Hubung
30
Gardu
12
Penyulang
279
Penyulang
Dari data di atas di dapat jumlah trafo yang ada di AJ Kebayoran sebanyak 2375 buah trafo. Untuk mengetahui efisiensi dan juga beban trafo distribusi baik yang berbeban rendah maupun yang berbeban tinggi, digunakan hasil ukur dari posko. Di AJ Kebayoran terbagi menjadi 9 posko, yaitu : Posko Mampang, Posko Bulungan, Posko Pondok Indah, Posko Ciputat, Posko Cinere, Posko Kebun Jeruk, Posko Pemulang, Posko Bintaro dan Posko Ciledug. Data pengukuran dari 38 Gardu pada Posko Bulungan dapat kita lihat pada table berikut ini :
Tabel 3.2 Hasil Ukur Gardu Posko Bulungan No 1 2 3 4 5
Gardu KL 173 SN 74 KB 14 SN 26 KB 16
kVA Trafo 400 630 630 630 1000
Jenis Trafo PORTAL BETON BETON BETON BETON
Beban 502.26 719.18 683.98 681.12 1055.78
% Beban 125.57 114.16 108.57 108.11 105.58
6
KB 242
630
BETON
632.72
100.43
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
18
Tugas Akhir
7
KB 284
1000
BETON
979
97.90
8
D 14B
1000
BETON
940.5
94.05
9
KB 8
400
BETON
357.28
89.32
10
KB 162
630
BETON
554.18
87.97
11
SN 21
400
BETON
351.12
87.78
12
KB 13D
1000
BETON
872.3
87.23
13
KB 283
1000
BETON
853.16
85.32
14
KB 251
1000
BETON
848.1
84.81
15
KB 93N
1000
BETON
830.72
83.07
16
SP 251
400
PORTAL
326.26
81.57
17
KB 218B
630
BETON
513.26
81.47
18
D 79
630
BETON
447.04
70.96
19
KB 11
1000
BETON
704.22
70.42
20
KB 451
315
PORTAL
161.26
51.19
21
KB 153P
400
PORTAL
201.52
50.38
22
KB 14
630
BETON
316.14
50.18
23
KB 269
1000
BETON
501.16
50.12
24
KB 75B
400
BETON
167.86
41.97
25
KB 17B
630
BETON
255.2
40.51
26
KB 268
1000
BETON
403.48
40.35
27
KB 428
315
PORTAL
126.28
40.09
28
KB 13C
630
BETON
66.88
10.62
29
SN 15
630
BETON
62.48
9.92
30
KB 372
400
BETON
39.6
9.9
31
KB 490
400
BETON
37.4
9.35
32
KL 165
315
PORTAL
27.94
8.87
33
KB 21A
630
BETON
53.46
8.49
34
KB 162B
630
BETON
51.48
8.17
35
KB 195
1000
BETON
61.38
6.14
36
MG 107
400
BETON
23.32
5.83
37
KB 178
630
BETON
25.3
4.02
38
SN 94
400
BETON
6.16
1.54
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
19
Tugas Akhir
Dari 38 data pengukuran gardu pada posko Bulungan, terdapat 3 buah trafo 315 kVA, 10 buah trafo 400 kVA, 14 trafo 630 kVA, dan 11 buah trafo 1000 kVA. Dari data pengukuran juga terlihat bahwa pembebanan < 10 % ada 10 buah trafo, 40-60 % ada 9 buah buah trafo dan > 60 % ada 19 buah trafo. Pengaruh pembebanan pada trafo dapat diketahui dengan mencari effisiensi trafo distribusi. Untuk mengetahui karakteristik dari effisiensi trafo terhadap losses teknik ( susut distribusi ) digunakan perhitungan untuk pembebanan 10 – 100 %.
3.3 Effisiensi Trafo Distribusi Wilayah AJ Kebayoran khususnya Posko Bulungan menggunakan 315, 400, 630, dan 1000 kVA. Dari sampel hasil ukur gardu di Posko Bulungan digunakan pembebanan dari 10 % - 100 % untuk mewakili pembebanan rendah – tinggi. Perhitungan effisiensi (daya guna/rendemen) dari trafo distribusi tersebut dapat dilihat sebagai berikut : η =
kVA × Cosϕ × LF × 1000 × 100% (kVA × Cosϕ × LF × 1000) + Pi + (LF 2 × Pc × LLF)
3.3.1 Trafo Distribusi 315 kVA ( Rugi Besi=770 ; Rugi Tembaga=3900 ) a. Beban 10 % LF
= 0.1
LLF
= (0.3 x 0.1) + (0.7 x 0.12) = 0.037
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
20
Tugas Akhir
Effisiensi 10% =
315 × 0.85 × 0.1 × 1000 × 100% (315 × 0.85 × 0.1 × 1000) + 770 + (0.12 × 3900 × 0.037)
= 97.19 % Sehingga dengan effisiensi sebesar 97.19 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 97.19) % = 2.81 %. b. Beban 20 % LF
= 0.2
LLF
= (0.3 x 0.2) + (0.7 x 0.22) = 0.088
Effisiensi 20% =
315 × 0.85 × 0.2 × 1000 × 100% (315 × 0.85 × 0.2 × 1000) + 770 + (0.2 2 × 3900 × 0.088)
= 98.56 % Sehingga dengan effisiensi sebesar 98.56 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 98.56) % = 1.44 %. c. Beban 30 % LF
= 0.3
LLF
= (0.3 x 0.3) + (0.7 x 0.32) = 0.153
Effisiensi 30% =
315 × 0.85 × 0.3 × 1000 × 100% (315 × 0.85 × 0.3 × 1000) + 770 + (0.3 2 × 3900 × 0.153)
= 98.98 % Sehingga dengan effisiensi sebesar 98.98 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 98.98) % = 1.02 %.
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
21
Tugas Akhir
d. Beban 40 % LF
= 0.4
LLF
= (0.3 x 0.4) + (0.7 x 0.42) = 0.232
Effisiensi 40% =
315 × 0.85 × 0.4 × 1000 × 100% (315 × 0.85 × 0.4 × 1000) + 770 + (0.4 2 × 3900 × 0.232)
= 99.15 % Sehingga dengan effisiensi sebesar 99.15 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 99.15) % = 0.85 %. e. Beban 50 % LF
= 0.5
LLF
= (0.3 x 0.5) + (0.7 x 0.52) = 0.325
Effisiensi 50% =
315 × 0.85 × 0.5 × 1000 × 100% (315 × 0.85 × 0.5 × 1000) + 770 + (0.5 2 × 3900 × 0.325)
= 99.19 % Sehingga dengan effisiensi sebesar 99.19 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 99.19) % = 0.81 %. f. Beban 60 % LF
= 0.6
LLF
= (0.3 x 0.6) + (0.7 x 0.62) = 0.432
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
22
Tugas Akhir
Effisiensi 60% =
315 × 0.85 × 0.6 × 1000 × 100% (315 × 0.85 × 0.6 × 1000) + 770 + (0.6 2 × 3900 × 0.432)
= 99.15 % Sehingga dengan effisiensi sebesar 99.15 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 99.15) % = 0.85 %. g. Beban 70 % LF
= 0.7
LLF
= (0.3 x 0.7) + (0.7 x 0.72) = 0.553
Effisiensi 70% =
315 × 0.85 × 0.7 × 1000 × 100% (315 × 0.85 × 0.7 × 1000) + 770 + (0.7 2 × 3900 × 0.553)
= 98.96 % Sehingga dengan effisiensi sebesar 98.96 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 98.96) % = 1.04 %. h. Beban 80 % LF
= 0.8
LLF
= (0.3 x 0.8) + (0.7 x 0.82) = 0.688
Effisiensi 80% =
315 × 0.85 × 0.8 × 1000 × 100% (315 × 0.85 × 0.8 × 1000) + 770 + (0.82 × 3900 × 0.688)
= 98.85 % Sehingga dengan effisiensi sebesar 98.85 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 98.85) % = 1.15 %.
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
23
Tugas Akhir
i. Beban 90 % LF
= 0.9
LLF
= (0.3 x 0.9) + (0.7 x 0.92) = 0.837
Effisiensi 90% =
315 × 0.85 × 0.9 × 1000 × 100% (315 × 0.85 × 0.9 × 1000) + 770 + (0.9 2 × 3900 × 0.837)
= 98.60 % Sehingga dengan effisiensi sebesar 98.60 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 98.60) % = 1.40 % j. Beban 100 % LF
= 1
LLF
= (0.3 x 1) + (0.7 x 12) = 1
Effisiensi 100% =
315 × 0.85 × 1 × 1000 × 100% (315 × 0.85 × 1 × 1000) + 770 + (12 × 3900 × 1)
= 98.29 % Sehingga dengan effisiensi sebesar 98.29 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 98.29) % = 1.71 %. Dari hasil perhitungan effisiensi dan losses untuk trafo 315 kVA, terlihat bahwa pembebanan berpengaruh terhadap tinggi-rendahnya losses trafo. Dari perhitungan ini dapat dibuat dalam bentuk grafik karakteristik dari effisiensi trafo 315 kVA sebagai berikut :
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
24
Tugas Akhir
Grafik 3.1 Effisiensi Beban Trafo Distribusi 315 kVA
Grafik Effisiensi Beban Trafo Distribusi 315 kVA
4.00 3.50
Losses ( % )
3.00 2.50 2.00
Trf 315 kVA
1.50 1.00 0.50 0.00 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Beban ( % )
3.3.2 Trafo Distribusi 400 kVA ( Rugi Besi=930 ; Rugi Tembaga=4600 ) a. Beban 10 % LF
= 0.1
LLF
= (0.3 x 0.1) + (0.7 x 0.12) = 0.037
Effisiensi 10% =
400 × 0.85 × 0.1 × 1000 × 100% ( 400 × 0.85 × 0.1 × 1000) + 930 + (0.12 × 4600 × 0.037)
= 97.33 %
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
25
Tugas Akhir
Sehingga dengan effisiensi sebesar 97.33 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 97.33) % = 2.67 %. b. Beban 20 % LF
= 0.2
LLF
= (0.3 x 0.2) + (0.7 x 0.22) = 0.088
Effisiensi 20% =
400 × 0.85 × 0.2 × 1000 × 100% ( 400 × 0.85 × 0.2 × 1000) + 930 + (0.2 2 × 4600 × 0.088)
= 98.63 % Sehingga dengan effisiensi sebesar 98.63 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 98.63) % = 1.37 %. c. Beban 30 % LF
= 0.3
LLF
= (0.3 x 0.3) + (0.7 x 0.32) = 0.153
Effisiensi 30% =
400 × 0.85 × 0.3 × 1000 × 100% ( 400 × 0.85 × 0.3 × 1000) + 930 + (0.3 2 × 4600 × 0.153)
= 99.04 % Sehingga dengan effisiensi sebesar 99.04 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 99.04) % = 0.96 %. d. Beban 40 % LF
= 0.4
LLF
= (0.3 x 0.4) + (0.7 x 0.42)
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
26
Tugas Akhir
= 0.232 Effisiensi 40% =
400 × 0.85 × 0.4 × 1000 × 100% ( 400 × 0.85 × 0.4 × 1000) + 930 + (0.4 2 × 4600 × 0.232)
= 99.19 % Sehingga dengan effisiensi sebesar 99.19 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 99.19) % = 0.81 %. e. Beban 50 % LF
= 0.5
LLF
= (0.3 x 0.5) + (0.7 x 0.52) = 0.325
Effisiensi 50% =
400 × 0.85 × 0.5 × 1000 × 100% (400 × 0.85 × 0.5 × 1000) + 930 + (0.5 2 × 4600 × 0.325)
= 99.24 % Sehingga dengan effisiensi sebesar 99.24 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 99.24) % = 0.76 %. f. Beban 60 % LF
= 0.6
LLF
= (0.3 x 0.6) + (0.7 x 0.62) = 0.432
Effisiensi 60% =
400 × 0.85 × 0.6 × 1000 × 100% ( 400 × 0.85 × 0.6 × 1000) + 930 + (0.6 2 × 4600 × 0.432)
= 99.19 %
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
27
Tugas Akhir
Sehingga dengan effisiensi sebesar 99.19 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 99.19) % = 0.81 %. g. Beban 70 % LF
= 0.7
LLF
= (0.3 x 0.7) + (0.7 x 0.72) = 0.553
Effisiensi 70% =
400 × 0.85 × 0.7 × 1000 × 100% ( 400 × 0.85 × 0.7 × 1000) + 930 + (0.7 2 × 4600 × 0.553)
= 99.09 % Sehingga dengan effisiensi sebesar 99.09 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 99.09) % = 0.91 %. h. Beban 80 % LF
= 0.8
LLF
= (0.3 x 0.8) + (0.7 x 0.82) = 0.688
Effisiensi 80% =
400 × 0.85 × 0.8 × 1000 × 100% ( 400 × 0.85 × 0.8 × 1000) + 930 + (0.8 2 × 4600 × 0.688)
= 98.93 % Sehingga dengan effisiensi sebesar 98.93 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 98.93) % = 1.07 %.
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
28
Tugas Akhir
i. Beban 90 % LF
= 0.9
LLF
= (0.3 x 0.9) + (0.7 x 0.92) = 0.837 400 × 0.85 × 0.9 × 1000 × 100% (400 × 0.85 × 0.9 × 1000) + 930 + (0.9 2 × 4600 × 0.837)
Effisiensi 90% =
= 98.69 % Sehingga dengan effisiensi sebesar 98.69 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 98.69) % = 1.31 %. j. Beban 100 % LF
= 1
LLF
= (0.3 x 1) + (0.7 x 12) = 1
Effisiensi 100% =
400 × 0.85 × 1 × 1000 × 100% (400 × 0.85 × 1 × 1000) + 930 + (12 × 4600 × 1)
= 98.39 % Sehingga dengan effisiensi sebesar 98.39 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 98.39) % = 1.61 %. Dari hasil perhitungan effisiensi dan losses untuk trafo 400 kVA, terlihat bahwa pembebanan berpengaruh terhadap tinggi-rendahnya losses trafo. Dari perhitungan ini dapat dibuat dalam bentuk grafik karakteristik dari effisiensi trafo 400 kVA sebagai berikut :
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
29
Tugas Akhir
Grafik 3.2 Effisiensi Beban Trafo Distribusi 400 kVA
Grafik Effisiensi Beban Trafo Distribusi 400 kVA
4.00 3.50
Losses ( % )
3.00 2.50 2.00
Trf 400kVA
1.50 1.00 0.50 0.00 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Beban ( % )
3.3.3 Trafo Distribusi 630 kVA ( Rugi Besi=1300 ; Rugi Tembaga=6500 ) a. Beban 10 % LF
= 0.1
LLF
= (0.3 x 0.1) + (0.7 x 0.12) = 0.037
Effisiensi 10% =
630 × 0.85 × 0.1 × 1000 × 100% (630 × 0.85 × 0.1 × 1000) + 1300 + (0.12 × 6500 × 0.037)
= 97.63 %
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
30
Tugas Akhir
Sehingga dengan effisiensi sebesar 97.63 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 97.63) % = 2.37 %. b. Beban 20 % LF
= 0.2
LLF
= (0.3 x 0.2) + (0.7 x 0.22) = 0.088
Effisiensi 20% =
630 × 0.85 × 0.2 × 1000 × 100% (630 × 0.85 × 0.2 × 1000) + 1300 + (0.2 2 × 6500 × 0.088)
= 98.78 % Sehingga dengan effisiensi sebesar 98.78 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 98.78) % = 1.22 %. c. Beban 30 % LF
= 0.3
LLF
= (0.3 x 0.3) + (0.7 x 0.32) = 0.153
Effisiensi 30% =
630 × 0.85 × 0.3 × 1000 × 100% (630 × 0.85 × 0.3 × 1000) + 1300 + (0.3 2 × 6500 × 0.153)
= 99.14 % Sehingga dengan effisiensi sebesar 99.14 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 99.14) % = 0.86 %. d. Beban 40 % LF
= 0.4
LLF
= (0.3 x 0.4) + (0.7 x 0.42)
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
31
Tugas Akhir
= 0.232 Effisiensi 40% =
630 × 0.85 × 0.4 × 1000 × 100% (630 × 0.85 × 0.4 × 1000) + 1300 + (0.4 2 × 6500 × 0.232)
= 99.29 % Sehingga dengan effisiensi sebesar 99.29 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 99.29) % = 0.71 %. e. Beban 50 % LF
= 0.5
LLF
= (0.3 x 0.5) + (0.7 x 0.52) = 0.325
Effisiensi 50% =
630 × 0.85 × 0.5 × 1000 × 100% (630 × 0.85 × 0.5 × 1000) + 1300 + (0.5 2 × 6500 × 0.325)
= 99.32 % Sehingga dengan effisiensi sebesar 99.32 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 99.32) % = 0.68 %. f. Beban 60 % LF
= 0.6
LLF
= (0.3 x 0.6) + (0.7 x 0.62) = 0.432
Effisiensi 60% =
630 × 0.85 × 0.6 × 1000 × 100% (630 × 0.85 × 0.6 × 1000) + 1300 + (0.6 2 × 6500 × 0.432)
= 99.29 %
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
32
Tugas Akhir
Sehingga dengan effisiensi sebesar 99.29 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 99.29) % = 0.71 %. g. Beban 70 % LF
= 0.7
LLF
= (0.3 x 0.7) + (0.7 x 0.72) = 0.553
Effisiensi 70% =
630 × 0.85 × 0.7 × 1000 × 100% (630 × 0.85 × 0.7 × 1000) + 1300 + (0.7 2 × 6500 × 0.553)
= 99.19 % Sehingga dengan effisiensi sebesar 99.19 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 99.19) % = 0.81 %. h. Beban 80 % LF
= 0.8
LLF
= (0.3 x 0.8) + (0.7 x 0.82) = 0.688
Effisiensi 80% =
630 × 0.85 × 0.8 × 1000 × 100% (630 × 0.85 × 0.8 × 1000) + 1300 + (0.8 2 × 6500 × 0.688)
= 99.04 % Sehingga dengan effisiensi sebesar 99.04 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 99.04) % = 0.96 %.
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
33
Tugas Akhir
i. Beban 90 % LF
= 0.9
LLF
= (0.3 x 0.9) + (0.7 x 0.92) = 0.837
Effisiensi 90% =
630 × 0.85 × 0.9 × 1000 × 100% (630 × 0.85 × 0.9 × 1000) + 1300 + (0.9 2 × 6500 × 0.837)
= 98.83 % Sehingga dengan effisiensi sebesar 98.83 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 98.83) % = 1.17 %. j. Beban 100 % LF
= 1
LLF
= (0.3 x 1) + (0.7 x 12) = 1
Effisiensi 100% =
630 × 0.85 × 1 × 1000 × 100% (630 × 0.85 × 1 × 1000) + 1300 + (12 × 6500 × 1)
= 98.56 % Sehingga dengan effisiensi sebesar 98.56 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 98.56) % = 1.44 %. Dari hasil perhitungan effisiensi dan losses untuk trafo 630 kVA, terlihat bahwa pembebanan berpengaruh terhadap tinggi-rendahnya losses trafo. Dari perhitungan ini dapat dibuat dalam bentuk grafik karakteristik dari effisiensi trafo 630 kVA sebagai berikut :
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
34
Tugas Akhir
Grafik 3.3 Effisiensi Beban Trafo Distribusi 630 kVA
Grafik Effisiensi Beban Trafo Distribusi 630 kVA
4.00 3.50
Losses ( % )
3.00 2.50 2.00
Trf 630 kVA
1.50 1.00 0.50 0.00 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Beban ( % )
3.3.4 Trafo Distribusi 1000 kVA ( Rugi Besi=2300;Rugi Tembaga=12000 ) a. Beban 10 % LF
= 0.1
LLF
= (0.3 x 0.1) + (0.7 x 0.12) = 0.037
Effisiensi 10% =
1000 × 0.85 × 0.1 × 1000 × 100% (1000 × 0.85 × 0.1 × 1000) + 2300 + (0.12 × 12000 × 0.037)
= 97.36 %
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
35
Tugas Akhir
Sehingga dengan effisiensi sebesar 97.36 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 97.36) % = 2.64 %. b. Beban 20 % LF
= 0.2
LLF
= (0.3 x 0.2) + (0.7 x 0.22) = 0.088
Effisiensi 20% =
1000 × 0.85 × 0.2 × 1000 × 100% (1000 × 0.85 × 0.2 × 1000) + 2300 + (0.2 2 × 12000 × 0.088)
= 98.64 % Sehingga dengan effisiensi sebesar 98.64 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 98.64) % = 1.36 %. c. Beban 30 % LF
= 0.3
LLF
= (0.3 x 0.3) + (0.7 x 0.32) = 0.153
Effisiensi 30% =
1000 × 0.85 × 0.3 × 1000 × 100% (1000 × 0.85 × 0.3 × 1000) + 2300 + (0.3 2 × 12000 × 0.153)
= 99.04 % Sehingga dengan effisiensi sebesar 99.04 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 99.04) % = 0.96 %. d. Beban 40 % LF
= 0.4
LLF
= (0.3 x 0.4) + (0.7 x 0.42)
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
36
Tugas Akhir
= 0.232 Effisiensi 40% =
1000 × 0.85 × 0.4 × 1000 × 100% (1000 × 0.85 × 0.4 × 1000) + 2300 + (0.4 2 × 12000 × 0.232)
= 99.19 % Sehingga dengan effisiensi sebesar 99.19 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 99.19) % = 0.81 %. e. Beban 50 % LF
= 0.5
LLF
= (0.3 x 0.5) + (0.7 x 0.52) = 0.325
Effisiensi 50% =
1000 × 0.85 × 0.5 × 1000 × 100% (1000 × 0.85 × 0.5 × 1000) + 2300 + (0.5 2 × 12000 × 0.325)
= 99.24 % Sehingga dengan effisiensi sebesar 99.24 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 99.24) % = 0.76 %. f. Beban 60 % LF
= 0.6
LLF
= (0.3 x 0.6) + (0.7 x 0.62) = 0.432
Effisiensi 60% =
1000 × 0.85 × 0.6 × 1000 × 100% (1000 × 0.85 × 0.6 × 1000) + 2300 + (0.6 2 × 12000 × 0.432)
= 99.19 %
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
37
Tugas Akhir
Sehingga dengan effisiensi sebesar 99.19 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 99.19) % = 0.81 %. g. Beban 70 % LF
= 0.7
LLF
= (0.3 x 0.7) + (0.7 x 0.72) = 0.553
Effisiensi 70% =
1000 × 0.85 × 0.7 × 1000 × 100% (1000 × 0.85 × 0.7 × 1000) + 2300 + (0.7 2 × 12000 × 0.553)
= 99.08 % Sehingga dengan effisiensi sebesar 99.08 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 99.08) % = 0.92 %. h. Beban 80 % LF
= 0.8
LLF
= (0.3 x 0.8) + (0.7 x 0.82) = 0.688
Effisiensi 80% =
1000 × 0.85 × 0.8 × 1000 × 100% (1000 × 0.85 × 0.8 × 1000) + 2300 + (0.8 2 × 12000 × 0.688)
= 98.89 % Sehingga dengan effisiensi sebesar 98.89 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 98.89) % = 1. 11 %.\
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
38
Tugas Akhir
i. Beban 90 % LF
= 0.9
LLF
= (0.3 x 0.9) + (0.7 x 0.92) = 0.837
Effisiensi 90% =
1000 × 0.85 × 0.9 × 1000 × 100% (1000 × 0.85 × 0.9 × 1000) + 2300 + (0.9 2 × 12000 × 0.837 )
= 98.65 % Sehingga dengan effisiensi sebesar 98.65 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 98.65) % = 1.35 %. j. Beban 100 % LF
= 1
LLF
= (0.3 x 1) + (0.7 x 12) = 1
Effisiensi 100% =
1000 × 0.85 × 1 × 1000 × 100% (1000 × 0.85 × 1 × 1000) + 2300 + (12 × 12000 × 1)
= 98.35 % Sehingga dengan effisiensi sebesar 98.35 %, maka didapat losses trafo distrubusi sebesar = (100 – 98.35) % = 1.65 %. Dari hasil perhitungan effisiensi dan losses untuk trafo 1000 kVA, terlihat bahwa pembebanan berpengaruh terhadap tinggi-rendahnya losses trafo. Dari perhitungan ini dapat dibuat dalam bentuk grafik karakteristik dari effisiensi trafo 1000 kVA sebagai berikut :
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
39
Tugas Akhir
Grafiik 3.4 Effisiensi Beban Trafo Distribusi 1000 kVA Grafik Effisiensi Beban Trafo Distribusi 1000 kVA
4.00 3.50
Losses ( % )
3.00 2.50 Trf 1000 kVA
2.00 1.50 1.00 0.50 0.00 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Beban ( % )
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
40
Tugas Akhir
BAB IV ANALISA HASIL PERHITUNGAN
4.1 Umum Di bawah ini adalah tabel effisiensi trafo distribusi dari hasil perhitungan rumus pada bab sebelumnya.
Tabel 4.1 Effisiensi Beban Trafo Distribusi
N0
Ket
Daya
Rugi
Rugi
Trafo
Fe
Cu
(kVA)
(Watt)
(Watt)
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
315
770
3900
97.19
98.56
98.98
99.15
99.19
99.15
98.96
98.85
98.60
98.29
2.81
1.44
1.02
0.85
0.81
0.85
1.04
1.15
1.40
1.71
400
930
4600
97.33
98.63
99.04
99.19
99.24
99.19
99.09
98.93
98.69
98.39
2.67
1.37
0.96
0.81
0.76
0.81
0.91
1.07
1.31
1.61
630
1300
6500
97.63
98.78
99.14
99.29
99.32
99.29
99.19
99.04
98.83
98.56
2.37
1.22
0.86
0.71
0.68
0.71
0.81
0.96
1.17
1.44
97.36
98.64
99.04
99.19
99.24
99.19
99.08
98.89
98.65
98.35
2.64
1.36
0.96
0.81
0.76
0.81
0.92
1.11
1.35
1.65
Effisiensi 1
Losses Effisiensi
2
Losses Effisiensi
3
Losses Effisiensi
4
1000
Losses
2300
12000
Persentase Beban Trafo ( % )
Dari karakteristik kurve pada bab sebelumnya dan tabel di atas didapat bahwa losses tertinggi terdapat pada trafo dengan daya 315 kVA sebesar 2.81 % dan losses terendah terdapat pada trafo dengan daya 630 kVA sebesar 0.68 %. Losses terendah terdapat pada pembebanan 40 % - 60 %.
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
41
Tugas Akhir
4.2 Losses Trafo Losses trafo dihitung untuk trafo yang overload dan trafo distribusi yang berbeban rendah, sehingga dari perhitungan dapat diketahui jumlah kWh yang hilang akibat dari losses trafo itu sendiri. Untuk data hasil ukur telah dikemukakan di bagian sebelumnya, yaitu data hasil ukur gardu di posko Bulungan. Di bawah ini adalah sebagian perhitungan losses teknis trafo / susut trafo distribusi dari data di bagian sebelumnya. 4.2.1
Gardu KL 173 Gardu ini memiliki trafo dengan kapasitas 400 kVA, berjenis gardu
portal dengan tingkat pembebanan sebesar 125.57 %. Kapasitas Trafo
=
400 kVA
Beban Trafo
=
502.26 kVA
% Beban
=
125.57 %
Rugi-rugi Besi
=
930 Watt
Rugi-rugi Tembaga
=
4600 Watt
Cos φ
=
0.85
LF
=
1.2557 %
LLF
=
(0.3 x 1.2557) + (0.7 x 1.25572)
Effisiensi =
= 1.48
400 × 0.85 × 1.2557 × 1000 × 100% ( 400 × 0.85 × 1.2557 × 1000) + 930 + (1.2557 2 × 4600 × 1.48)
= 97.34 % Sehingga dengan effisiensi sebesar 97.34 %, maka didapat losses trafo distribusi 400 kVA sebesar 100 % - 97.34 % = 2.66 %.
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
42
Tugas Akhir
•
Losses Trafo = 2.66 %, maka
•
E losses
= 2.66 % x 400 x 0.85 = 9.04 kW
Losses trafo untuk pembebanan sebesar 125.57 % di gardu KL 173 adalah sebesar 9.04 kW. 4.2.2
Gardu SN 74 Gardu ini memiliki trafo dengan kapasitas 630 kVA, berjenis gardu
beton dengan tingkat pembebanan sebesar 117.65 %. Kapasitas Trafo
=
630 kVA
Beban Trafo
=
719.18 kVA
% Beban
=
114.16 %
Rugi-rugi Besi
=
1300 Watt
Rugi-rugi Tembaga
=
6500 Watt
Cos φ
=
0.85
LF
=
1.14 %
LLF
=
(0.3 x 1.14) + (0.7 x 1.142)
Effisiensi =
= 1.25
630 × 0.85 × 1.14 × 1000 × 100% (630 × 0.85 × 1.14 × 1000) + 1300 + (1.14 2 × 6500 × 1.25)
= 98.09 % Sehingga dengan effisiensi sebesar 98.09 %, maka didapat losses trafo distribusi 630 kVA sebesar 100 % - 98.09 % = 1.91 %. •
Losses Trafo = 1.91 %, maka
•
E losses
Yosef Adymas
= 1.91 % x 630 x 0.85
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
43
Tugas Akhir
= 10.2 kW Losses trafo untuk pembebanan sebesar 117.65 % di gardu SN 74 adalah sebesar 10.2 kW. 4.2.3
Gardu KB 16 Gardu ini memiliki trafo dengan kapasitas 1000 kVA, berjenis gardu
beton dengan tingkat pembebanan sebesar 105.58 %. Kapasitas Trafo
=
1000 kVA
Beban Trafo
=
1055.78 kVA
% Beban
=
105.58 %
Rugi-rugi Besi
=
2300 Watt
Rugi-rugi Tembaga
=
12000 Watt
Cos φ
=
0.85
LF
=
1.06 %
LLF
=
(0.3 x 1.06) + (0.7 x 1.062)
Effisiensi =
= 1.1
1000 × 0.85 × 1.06 × 1000 × 100% (1000 × 0.85 × 1.06 × 1000) + 2300 + (1.06 2 × 12000 × 1.1)
= 98.13 % Sehingga dengan effisiensi sebesar 98.13 %, maka didapat losses trafo distribusi 1000 kVA sebesar 100 % - 98.13 % = 1.87 %. •
Losses Trafo = 1.87 %, maka
•
E losses
= 1.87 % x 1000 x 0.85 = 15.9 kW
Losses trafo untuk pembebanan sebesar 105.58 % di gardu KB 16 adalah sebesar 15.9 kW.
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
44
Tugas Akhir
Di bawah ini adalah table perhitungan losses teknis dari 38 gardu pada posko Bulungan.
Tabel 4.2 Losses Teknis 38 Gardu Posko Bulungan No
Gardu
kVA Trafo
Pi (Watt)
Pc (Watt)
Beban
% Beban
Effisiensi (%)
Susut Trafo (%)
Susut Trafo (kW)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
1 KL 173 SN 74 KB 14 SN 26 KB 16 KB 242 KB 284 D 14B KB 8 KB 162 SN 21 KB 13D KB 283 KB 251 KB 93N SP 251 KB 218B D 79 KB 11 KB 451 KB 153P KB 14 KB 269 KB 75B KB 17B KB 268 KB 428 KB 13C SN 15 KB 372 KB 490 KL 165 KB 21A KB 162B KB 195 MG 107 KB 178 SN 94
2 400 630 630 630 1000 630 1000 1000 400 630 400 1000 1000 1000 1000 400 630 630 1000 315 400 630 1000 400 630 1000 315 630 630 400 400 315 630 630 1000 400 630 400
3 930 1300 1300 1300 2300 1300 2300 2300 930 1300 930 2300 2300 2300 2300 930 1300 1300 2300 770 930 1300 2300 930 1300 2300 770 1300 1300 930 930 770 1300 1300 2300 930 1300 930
4 4600 6500 6500 6500 12000 6500 12000 12000 4600 6500 4600 12000 12000 12000 12000 4600 6500 6500 12000 3900 4600 6500 12000 4600 6500 12000 3900 6500 6500 4600 4600 3900 6500 6500 12000 4600 6500 4600
5 502.26 719.18 683.98 681.12 1055.8 632.72 979 940.5 357.28 554.18 351.12 872.3 853.16 848.1 830.72 326.26 513.26 447.04 704.22 161.26 201.52 316.14 501.16 167.86 255.2 403.48 126.28 66.88 62.48 39.6 37.4 27.94 53.46 51.48 61.38 23.32 25.3 6.16
6 125.57 114.16 108.57 108.11 105.58 100.43 97.90 94.05 89.32 87.97 87.78 87.23 85.32 84.81 83.07 81.57 81.47 70.96 70.42 51.19 50.38 50.18 50.12 41.97 40.51 40.35 40.09 10.62 9.92 9.9 9.35 8.87 8.49 8.17 6.14 5.83 4.02 1.54
7 97.34 98.09 98.27 98.3 98.13 98.56 98.42 98.54 98.72 98.92 98.7 98.78 99.5 99 98.83 98.88 99.02 98.98 99.08 99.2 99.24 99.32 99.24 99.21 99.29 99.2 99.15 97.84 97.6 97.3 97.17 96.86 97.43 97.12 95.68 95.49 94.28 84.58
8 2.26 1.91 1.73 1.7 1.87 1.44 1.58 1.46 1.28 1.08 1.3 1.22 0.5 1 1.17 1.12 0.98 1.02 0.92 0.8 0.76 0.68 0.76 0.79 0.71 0.8 0.85 2.16 2.4 2.7 2.83 3.14 2.57 2.88 4.32 4.51 5.72 15.42
9 9.04 10.2 9.26 9.1 15.895 7.71 13.43 12.41 4.352 5.78 4.42 10.37 4.25 8.5 9.945 3.8 5.25 5.46 7.82 2.14 2.58 3.64 6.46 2.686 3.8 6.8 2.28 11.57 12.85 9.18 9.62 8.4 13.76 15.42 36.72 15.33 30.63 52.43
Dari table di atas diketahui bahwa total dari susut trafo distribusi / total losses trafo 38 gardu pada posko Bulungan adalah sebesar 403,29 kWatt.
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
45
Tugas Akhir
4.3 Energi Yang Hilang Dengan adanya susut trafo distribusi / total losses trafo pada 38 gardu di posko Bulungan yang sebesar 403,29 kWatt, maka energi yang hilang dari 38 gardu tersebut adalah : kWh yang hilang =
Plosses x t
=
403,29 x 24
=
9678,96 kWh
Maka jumlah energi yang hilang selama sehari adalah sebesar 9678,96 kWh. Bila diasumsikan pemakaian energi rata-rata per kWh adalah sebesar Rp.700, maka nilai rupiah yang hilang dari data hasil ukur pada 38 gardu posko Bulungan ini adalah sebesar : Rupiah hilang/hari = 9678,96 kWh x Rp.700 = Rp.6.775.272,-
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
46
Tugas Akhir
Di bawah ini adalah tabel perhitungan dari effisiensi, losses dan susut trafo distribusi dari pembebanan 10 % - 100 %. Tabel 4.3 Effisiensi, Losses Trafo dan Susut Trafo Distribusi
1
2
3
4
Ket Effisiensi Losses Susut Trafo (kWatt) Effisiensi Losses Susut Trafo (kWatt) Effisiensi Losses Susut Trafo (kWatt) Effisiensi Losses Susut Trafo (kWatt)
Daya Trafo (kVA)
Rugi Fe (Watt)
Rugi Cu (Watt)
315
770
3900
400
930
630
1300
1000
2300
4600
6500
12000
Persentase Beban Trafo ( % ) 10 97.19 2.81
20 98.56 1.44
30 98.98 1.02
40 99.15 0.85
50 99.19 0.81
60 99.15 0.85
70 98.96 1.04
80 98.85 1.15
90 98.60 1.40
100 98.29 1.71
7.52
3.86
2.73
2.27
2.16
2.27
2.78
3.08
3.75
4.58
97.33 2.67
98.63 1.37
99.04 0.96
99.19 0.81
99.24 0.76
99.19 0.81
99.09 0.91
98.93 1.07
98.69 1.31
98.39 1.61
9.08
4.66
3.26
2.75
2.58
2.75
3.09
3.64
4.45
5.47
97.63 2.37
98.78 1.22
99.14 0.86
99.29 0.71
99.32 0.68
99.29 0.71
99.19 0.81
99.04 0.96
98.83 1.17
98.56 1.44
12.69
6.53
4.55
3.80
3.64
3.80
4.34
5.14
6.27
7.71
97.36 2.64
98.64 1.36
99.04 0.96
99.19 0.81
99.24 0.76
99.19 0.81
99.08 0.92
98.89 1.11
98.65 1.35
98.35 1.65
22.44
11.56
8.16
6.89
6.46
6.89
7.82
9.44
11.48
14.03
Grafik Beban Terhadap Susut Trafo Distribusi 25 22,5 20 Susut Trafo (kW)
N0
17,5 Trf 315 kVA
15
Trf 400 kVA
12,5
Trf 630 kVA
10
Trf 1000 kVA
7,5 5 2,5 0 10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Beban (%)
Grafik 4.1 Beban Terhadap Susut Trafo Distribusi
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
47
Tugas Akhir
Dari tabel dan grafik effisiensi beban terhadap susut trafo distribusi terlihat bahwa, susut trafo terbesar terjadi pada pembebanan 10 % sebesar 22.44 kWatt yang terdapat pada trafo dengan kapasitas 1000 kVA. Hal ini disebabkan minimnya pemakaian beban trafo pada beban rendah, adanya rugirugi inti besi dan rugi-rugi tembaga / rugi-rugi panas ( I2R ). Semakin tinggi beban trafo maka panas yang dihasilkan trafo juga semakin besar, sehingga losses yang ada pada trafo semakin meningkat pula. Apabila losses trafo masih di bawah standar yang diberlakukan pada Standar Desain Konstruksi Distribusi maka pemakaian trafo tersebut masih diijinkan.
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
48
Tugas Akhir
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 1. Pembebanan trafo distribusi antara 40 – 60 % akan menghasilkan losses yang rendah berkisar dari 0.71 – 0.85 % ( dari analisa hasil perhitungan ). 2. Pembebanan yang rendah akan menghasilkan losses trafo yang tinggi. 3. Semakin besar effisiensi dari pemakaian trafo distribusi maka losses trafo akan semakin kecil. 4. Energi yang hilang dari sampel hasil perhitungan losses trafo dari 38 gardu pada posko Bulungan adalah ± 9678,96 kWh. 5. Untuk asumsi pemakaian energi listrik rata-rata per kWh sebesar Rp.700, maka besarnya rupiah yang hilang dalam sehari pada 38 posko Bulungan adalah ± Rp.6.775.272,-.
5.2 Saran 1. Beberapa alternatif untuk mengurangi losses teknis pada trafo distribusi adalah dengan melakukan pengalihan beban dari dan ke gardu terdekat. Alternatif ke dua dengan mutasi intern. Apabila tersedia investasi maka alternative lain dengan pembangunan gardu sisipan atau penambahan trafo distribusi.
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
49
Tugas Akhir
2. Perencanaan beban yang lebih effisien dengan mempertimbangkan kondisi geografis, kerapatan dan pertumbuhan beban untuk pemakaian trafo yang berbeban rendah, sehingga kapasitas trafo dapat terpakai secara maksimal.
Yosef Adymas
Teknik Elektro Teknik Tenaga Listrik
DARTAF PUSTAKA
Buku Kursus Pengelolahan Ranting, Operasi Distribusi-Pusdiklat PLN, Jakarta, Tahun 1998.
Buku Kriteria Desain
Jaringan Distribusi, PLN Disjaya dan Tangerang,
Jakarta, Agustus 2004.
Distribution Data Book, General Electric.
Dasar-Dasar Teknik Tenaga Listrik Dan Elektronika Daya, Zuhal, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1995.
Dasar-Dasar Mesin Listrik, Mochtar Wijaya, S.T, Penerbit Djambatan.
Teknik Listrik, Jilid II, PH. J. Kokelaar.
Handbook Of Electrical Power Calculations : Calculations Of Efficiency.