TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS Menghasilkan uang dari fingerboard
NAMA: Angger Diar Afbi S NIM : 11.11.4924 KELAS : S1-TI-05
STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012
ABSTRAK Jika dilihat sepintas, memang tidak ada yang istimewa dengan apa yang mereka sibukkan, hanya menggores, membolak-balik, memutar dan sesekali meloncat-loncatkan papan kecil beroda di sebuah lintasan papan luncur ‘mini’ yang desainnya serupa dengan skate board park. Fingerboard, atau Finger-Skateboard, adalah versi miniatur Skateboard bergerak lengkap dengan wheels (roda), deck (papan) dan trucks (tumpuan roda).
Ukuran Fingerboard ekstra mini. Alat olah raga ini memiliki panjang 96 milimeter dan memiliki lebar mulai 26 mm (normal), 28 mm (lebar), dan 29 mm (ekstra lebar). Jika Skateboard dilakukan dengan kaki, berbeda dengan Fingerboard yang dimainkan dengan jari tangan.
Menurut sejarah, Fingerboard pertama kali dipopulerkan oleh Lance Mountain sebagai mainan buatan sendiri pada 1970-an dan dijadikan gantungan kunci di toko-toko Skateboard. Kemudian, di 2000 an Fingerboard kembali populer di Eropa, khususnya di Jerman dan Amerika Serikat. Hal tersebut mempengaruhi banyak lahirnya produsen Fingerboard. Salah satunya, Blackriver-Ramps dan Oakmood.
Fingerboard sudah menjadi bagian dari industri skateboard di tahun 1980an, yang tujuannya dipasarkan sebagai gantungan kunci. Tapi fingerboard-fingerboard tsb sulit untuk di mainkan. Maka munculah "Tech Deck" yang mengembangkan fingerboard menjadi dapat dimainkan. Tahun 1990an Tech Deck mendapat lisensi untuk memproduksi Grafik asli dari desain skateboard terkenal. Sekitar tahun 1990an juga lah Martin Ehrenberger, pemilik Black River Ramps, mulai memproduksi wood fingerboard. dan hingga sekarang berkembang menjadi seperti sekarang ini. Kebanyakan trick-trick yang dilakukan pada sebuah fingerboard adalah sama dengan trick-trick yang dilakukan di skateboard, fingerboard juga dikompetisikan layaknya skateboard. Untuk menunjang permainan fingerboard maka dibuat "fingerpark" semacam miniatur skatepark yang dibuat untuk bermain fingerboard.
ISI Belakangan ini fingerboard menjadi peluang bisnis yang sangat mengiurkan di Indonesia, pembuatan dan penjualan yang sangat mudah menarik keluarnya produsen-produsen baru di Indonesia Selain itu merek dari luar negri juga banyak di gandungri oleh masyarakat Indonesia khususnya para anak muda, banyak produsen dari Indonesia reseller barang dari luar negri dengan keuntungan yang menggiurkan Proses pemesanan sebagai reseller pun cukup mudah. Kita hanya mengirimkan daftar pesanan barang kemudian mereka mentransfer sejumlah nominal yang mereka pesan.Pesan tersebut akan sampai dalam waktu satu minggu. Untuk masalah harga jual, produsen Fingerboard dari luar negri sudah mematok harga. sebagai reseller mendapat keuntungan 80% dari harga yang telah dibanderol di website resmi produsen Fingerboard luar negri tersebut. Harga yang ditawarkan berkisar dari Rp350.000 hingga Rp700.000. ada beberapa langkah yang harus dipersiapkan, yang pertama adalah penyediaan bahan baku Fingerboard. Untuk membuat Deck (papan) Fingerboard, bahan yang diperlukan adalah Veener, yakni kulit kayu, yang bentuknya tipis. Veener yang mereka gunakan adalah jenis Canadian Maple. Jenis kayu ini termasuk kayu impor. Untuk memperoleh bahan baku tersebut, mereka memperolehnya di perusahaan kayu besar di daerah Kemayoran. Tetapi, kini ia mendapatkannya di perusahan kayu besar di daerah Jati Asih, Bekasi. , perempuan yang pernah menjadi penyiar di Oz FM ini. Harga yang ditawarkan untuk Veener Canadian Maple ini Rp100.000 per lembar. Selanjutnya proses pencetakan, proses tersebut memakan waktu hingga 12 jam lebih. Satu cetakan tersebut mampu mencetak lima lembar Veener sekaligus. Proses berikutnya adalah pengeleman. Sejauh ini, Dhika menggunakan lem kayu lokal, seperti lem Fox dan juga satu buah lem impor. Lima lembar Veener tersebut kemudian di lem hingga rapat. Setelah itu, bagian atas papan dilapisi grip tape sesuai bentuk papan.
Proses selanjutnya adalah pemasangan trucks dan wheels. Proses ini tergolong mudah dan hanya membutuhkan waktu yang singkat. Alat yang dibutuhkan hanya obeng.
Wide dan Reguler. Untuk pasar Indonesia, jenis Wide lebih laku. “Wide lebih laku karena wide lebih populer di Eropa,” papar pria yang hobi bermain Skateboard ini. Dalam sebulan sebuah produsen fingerboard dapat memproduksi 50 an buah Fingerboard. Harga Fingerboard tersebut mereka banderol mulai Rp90.000 hingga Rp125.000. Untuk masalah penjualan, produsen fingerboard memiliki tradisi yang khas. Mereka menjualnya dengan cara online secara berkala, yakni tiap dua minggu sekali, Produk yang dijualnya pun beragam, mulai deck, tracks, dan wheels. Dalam sekali penjualan, Fingerplant mampu meraup omset Rp20 juta, dengan margin keuntungannya 80%-100%. Untuk promosinya, produsen fingerboard mensponsori para riders nya dalam beberapa kompetisi Fingerboard di Indonesia. Kami men-support para riders dengan cara menyediakan papan lengkap Fingerboard, kaus, dan topi dari produksi Fingerplant, Hingga saat ini,
Fingerboard VS Skateboard Mungkin, ada satu pertanyaan yang mungkin sering muncul seiring berkembangnya fingerboard ini. Mengapa tidak bermain skateboard saja? Dan jawabannya pun cukup simpel. 1. Fingerboard sangatlah minimalis, sehingga dapat dimainkan di mana-mana. Berbeda dengan skateboard, yang mewajibkan kita pergi ke skate park atau suatu lapangan (tempat yang luas) 2. Fingerboard lebih aman daripada skateboard. Karena, rata-rata pemain skateboard pernah mengalami kecelakaan saat bermain skate. Berbeda dengan fingerboarding, yang tentunya tidak akan membuat jari tangan anda patah. 3. Tentunya, seminimalis bentuknya, harga sebuah fingerboard juga tak semahal papan skateboard.
Bagian-bagian Fingerboard Bagian-bagian fingerboard adalah: deck, griptape, truk, ring, dan roda. Truk dan deck dengan mudah dapat dimodifikasi (modding) untuk mengurangi berat badan, meningkatkan kelancaran atau terlihat lebih baik. tutorial Modding dapat ditemukan secara online. Deck merupakan komponen utama dari papan dan di mana, pada skateboard standar, Ada berbagai macam deck dengan bahan mulai dari kayu atau plastik. Deck tradisional yang lebih rendah kicks seperti itu dari Berlinwood atau Deck Tech, Namun, beberapa deck memiliki tendangan yang lebih tinggi, dan jika tendangan sangat curam, mereka disebut sebagai “wall kicks”. Griptape adalah pita gesekan yang melengket pada dek untuk memungkinkan pengguna untuk lebih mudah mempertahankan kontrol atas dek. Ada banyak jenis griptape. Beberapa pengguna lebih memilih tradisional griptape karena memiliki keuntungan dari papan memberikan tampilan yang lebih tradisional dan merasa lebih realistis. Truck adalah struktur yang melekat pada bagian bawah dek rumah roda dan bushing.
Cara bermain Adapun trik-trik yang digunakan sama persis dengan permainan Skateboard sungguhan, seperti Ollie from gary chin, Grind from Gary Chin,Kickflip from Gary Chin,Pressure Flip from Gary Chin,Hardflip from Gary Chin, Laserflip from Gary Chin, Fakie Tre Flip from Gary Chin,Heelflip from Gary Chin,Switchflip/Nollieflip from Gary Chin dll.