tugas akhir Endemic Zone KBS Bertemakan Hutan Hujan Tropis untuk Menarik Minat Pengunjung
BERRY CHAERUL BASYIR | 3409100001 DOSEN KOORDINATOR DOSEN PEMBIMBING
: ANGGRI INDRAPRASTI, S.sn. : ANGGRA AYU RUCITRA, ST. MMT.
Jurusan Desain Interior Fakultas Teknik Sipil dan Perancanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013
bab i
pendahuluan latar belakang Kebun binatang Surabaya merupakan lokasi pariwisata di Surabaya yang patut dibanggakan. Selain pernah menjadi kebun binatang terlengkap se-Asia Tenggara, KBS juga merupakan salah satu kebun binatang yang terbukti sukses mengembangbiakan beragam satwa endemic yang terancam punah, seperti komodo dan jalak bali. Namun kondisinya pada saat ini cukup memprihatinkan, selain minimnya perawatan fasilitas penunjang, beberapa jenis hewan yang mati, hingga konflik kepemilikan KBS. Sehingga halhal tersebut berpengaruh pada minat pengunjung yang menurun setiap tahunnya.
lingkup desain Riset desain interior ini melingkupi area interior pengunjung, fasilitas penunjangnya, dan beberapa kandang yang indoor dengan memperhatikan : • Penataan layout ruang-ruang yang dibutuhkan dengan furnitur. • Pengaplikasian elemen-elemen interior yang dibutuhkan • Furnitur yang diperlukan. • Elemen estetis sebagai pengisi interior endemic zone KBS.
metodologi desain Merupakan cara/metode pemecahan masalah desain yang menggunakan pendekatan berfikir secara sistematis dan berlandaskan ilmu pengetahuan yang bersifat rasional dan fragmatis dalam proses merancang suatu karya.
tujuan & manfaat Tujuan : • Merubah sebagian area outdoor pengunjung KBS ke dalam area indoor, endemic zone. • Menghadirkan sebuah area indoor yang ekslusif yang bertujuan menarik minat pengunjung dan meningkatkan pengetahuan mereka akan hewan endemik Indonesia. • Sebagai tempat diadakannya kegiatan yang berhubungan dengan penyuluhan dan penyelamatan hewan endemik indonesia maupun kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan konservasi, pelestarian alam atau hewan secara keseluruhan. Manfaat : • Memberikan kenyamanan dengan adanya teduhan dan penghawaan yang bagus bagi pengunjung. • Meningkatkan ketertarikan dan menambah pengetahuan pengunjung akan hewan - hewan endemik Indonesia. • Menjadi media promosi baru bagi KBS sebagai salah satu kebanggaan pariwisata kota Surabaya. • Memberikan pengaruh yang positif bagi pengunjung agar turut menjaga lingkungan sekitar. • Meningkatkan perekonomian, menjadikan tujuan wisata, dan menjadikan KBS sebagai salah satu landmark kota Surabaya.
masalah • bagaimana memenuhi kebutuhan kebun binatang dalam ruang seperti luasan, penghawaan, pencahayaan dan utilitas • menghadirkan furnitur dan fasilitas yang menarik dan interaktif. • menemukan suasana yang tepat untuk dimasukkan ke dalam area indoor dan sesuai dengan tujuan kebun binatang yaitu konservasi dan pelestarian alam.
judul “Endemic Zone KBS Sebagai Wahana dalam Ruang untuk Menarik Minat Pengunjung KBS”
bab ii
studi pustaka pengertian kebun binatang
jenis kebun binatang
fungsi kebun binatang
Kebun binatang (sering disingkat bonbin, dari kebon binatang) atau taman margasatwa adalah tempat hewan dipelihara dalam lingkungan buatan, dan dipertunjukkan kepada publik. Selain sebagai tempat rekreasi, kebun binatang berfungsi sebagai tempat pendidikan, riset, dan tempat konservasi untuk satwa terancam punah
•
tinjauan indoor zoo
endemic zone KBS
Indoor zoo sebenarnya merupakan inovasi yang tercipta karena adanya kebutuhan akan beberapa hewan yang memiliki habitat khusus (seperti hewan nocturama, hewan kutub, dan aquarium). Seiring dengan perkembangannya beberapa kebun binatang mulai melengkapi fitur indoor zoo ini dengan beragam satwa. Dari sinilah mulai bermunculan beberapa kebun binatang yang menggunakan konsep indoor untuk menunjukkan koleksi satwanya.
Endemic Zone KBS merupakan sebuah fasilitas tambahan dari Kebun Binatang Surabaya berupa area dalam ruang (indoor) yang berisikan hewan – hewan endemik Indonesia, didesain dengan ekslusif dan semenarik mungkin. Dengan memindahkan sebagian area ke dalam ruang diharapkan dapat menghadirkan suasana yang berbeda dan memanjakan pengunjung.
•
Jenis kebun binatang pada umumnya, yang menyajikan hewan-hewan di dalam kandang dan pengunjung dipersilahkan untuk berjalan untuk menyusuri kandang-kandang tersebut. Jenis kebun binatang yang menggunakan kendaraan untuk menyusuri hewan koleksinya, dan didisain sangat mirip dengan lingkungan aslinya dengan menggunakan pagar-pagar besar sebagai pembatasnya (bukan kandang).
•
• •
Sebagai pusat pengenalan aneka ragam satwa liar bagi masyarakat, khususnya generasi muda Tempat penelitian sifat dan perilaku keanekaragaman satwa liar serta pemanfaatan yang berkelanjutan Wahana rekreasi bagi masyarakat Sebagai benteng terakhir upaya manusia untuk melindungi dan membiakkan satwa langka agar tidak punah
kebun binatang surabaya (KBS)
hutan hujan tropis Hutan hujan tropis adalah bioma berupa hutan yang selalu basah atau lembap, yang dapat ditemui di wilayah sekitar khatulistiwa; yakni kurang lebih pada lintang 0°–10° ke utara dan ke selatan garis khatulistiwa. Hutan-hutan ini didapati di asia, Australia, afrika, amerika selatan, amerika tengah, meksiko, dan kepulauan pasifik.
•
Adalah salah satu kebun binatang yang populer di Indonesia, merupakan tempat pariwisata kebanggaan Surabaya. KBS memiliki berbagai jenis binatang tropis. Selain itu terdapat pula Aquarium, karantina dan ruang nokturama (binatang malam). KBS merupakan kebun binatang yang terbesar di Asia Tenggara. Didalamnya terdapat lebih dari 300 spesies satwa yang berbeda dan terdiri lebih dari 4300-an binatang. Termasuk didalamnya satwa langka Indonesia maupun dunia yang terdiri dari Mamalia, Aves, Reptilia, Pisces.
pembanding •
•
Batu Secret Zoo Merupakan kebun binatang modern yang berlokasi di kota Batu, Jawa Timur. Batu Secret Zoo memiliki luas area sebesar 14 hektar dan merupakan bagian dari Jatim Park 2. Kebun binatang ini memiliki beberapa hewan dari berbagai habitat yang berbeda, namun sebagian besar berasal dari Afrika dan Asia. Pusat Primata Schmutzer Merupakan tempat pelestarian primata yang terdapat di dalam area kebun binatang ragunan. Primata utama utama yang ditampilkan adalah gorila, orang utan, dan simpanse.
bab ii
studi pustaka kebun binatang surabaya (KBS) Lokasi KBS
KBS merupakan tempat wisata yang menarik karena faktor letaknya yang berada di tengah-tengah kota Surabaya, tepatnya di Jalan Setail No. 1 kedung doro, Surabaya
Corporate Image KBS
Arti logo komodo, merupakan hewan asli (endemik) dan menjadi kebanggaan indonesia, sekaligus juga sebagai sarana memperkenal komodo(sebagai hewan endemik) pada masyarakat dunia. KBS sendiri merupakan salah satu area konservasi komodo yang terbilang sukses mengembangbiakan komodo. Lingkaran hijau menggambarkan hijaunya alam sebagai rumah bagi para satwa(kebun binatang surabaya). Sedangkan lingkaran kuning menggambarkan sinar matahari yang menyinari dan memberi kehidupan.
hutan hujan tropis Karakteristik hutan hujan tropis
Seperti yang telah dibahas sebelumnya secara fisik hutan yang memiliki keanekaragaman tumbuhan yang sangat tinggi, atau hutan dengan pepohonan tinggi, iklim yang lembab dan curah hujan yang tinggi. Ciri fisik hutan hujan tropis: •Berada pada sekitar wilayah katulistiwa, yakni kurang lebih 00-100 ke utara dan ke selatan garis katulistiwa. •Memiliki iklim yang selalu lembab dan basah •Curah hujan yang sangat tinggi, dengan curah hujan tahunan minimum berkisar antara 1.750 millimetre (69 in) dan 2.000 millimetre (79 in). •Tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian sekitar 1.200 m dpl., di atas tanahtanah yang subur atau relatif subur, kering, dan tidak memiliki musim kemarau yang nyata •Hutan hujan tropika merupakan vegetasi terkaya, baik dalam jumlah jenis spesies yang membentuknya, maupun dalam nilai sumber daya lahan yang dimilikinya. •Umumnya didominasi oleh oleh pepohonan besar yang berdaun lebar dan lebat, pohon penghasil kayu dan aktif melakukan fotosintesis. •Memiliki tumbuhan khas, yang tidak ditemukan di daerah lain yaitu berupa liana (contoh rotan) dan epifit (termasuk anggrek, bromeliad, lumut, serta lumutkerak) Beberapa jenis tanaman hutan hujan tropis:
bab ii
studi pustaka
Jenis - jenis hewan pada endemic zone
Sesuai dengan namanya endemic zone hewan yang akan ditampilkan adalah hewan – hewan endemik (hewan khas suatu wilayah) Indonesia. Sebagian hewan endemik yang dipilih merupakan hewan – hewan yang mungkin belum terlalu dikenal masyarakat, serta unik dan menarik. Sebagian lagi merupakan hewan endemik yang sudah terkenal dan umumnya dijadikan ikon daerah – daerah tertentu. Hewan- hewan tersebut diantaranya: 1.
Jalak bali
2.
Burung maleo
3.
Elang jawa
4.
Cendrawasih
5.
Kancil
6.
Kelinci sumatera
7.
Kambing hutan sumatera
8.
Kucing merah kalimantan
9.
Tarsius
10. Sugar glider 11. Kangguru mantel emas 12. Komodo 13. Arwana emas
bab ii
studi pustaka
Studi tentang taman Taman merupakan sebuah area yang berisikan komponen material keras dan lunak yang saling mendukung satu sama lainnya dan sengaja direncanakan dan dibuat oleh manusia dalam kegunaanya sebagai tempat penyegar baik di dalam maupun di luar ruangan. Penggunaan taman pada perencanaan endemic zone adalah untuk menguatkan tema hutan hujan tropis dan juga sebagai elemen estetis pada ruang. Selain itu taman juga digunakan pada area kandang sebagai habitat bagi satwa koleksi. Endemic zone merupakan sebuah area dalam ruang (indoor), sehingga taman yang berada di dalamnya haruslah dapat menyesuaikan dengan kondisi tersebut. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat membuat taman indoor adalah penentuan jenis tanaman, sumber cahaya dan saluran drainase taman. Setiap tanaman mempunyai bentuk fisik garis, warna, dan tekstur tertentu. Selain itu, tanaman pun mempunyai batas tumbuh pada ketinggian tertentu. Menurut tinggi optimalnya, tanaman bisa dibagi dalam enam kategori yaitu menutup tanah, setinggi lutut, di bawah pinggang, setinggi mata, setengah pohon, dan pohon. Ukuran tersebut tidak ditetapkan dalam ukuran standar (meter) karena sebagai benda hidup, pertumbuhan tanaman tidak selalu tepat pada standar ukuran tertentu. Pemilihan jenis tanaman pada perencanaan kali ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu taman pada area pengunjung, vertical garden pada dinding tertentu, serta taman pada area kandang satwa. Pada area pengunjung jenis tanaman yang dipilih adalah tanaman penutup tanah sampai tanaman setinggi mata seperti rumput gajah mini, aglaonema, philodendron, palem-paleman, dracaena Fragrans, cemara narfoik dan juga tanaman artificial setengah pohon dan pohon sebagai penguat tema dan media tumbuh tanaman merambat. Sedangkan pada vertical garden tanaman yang digunakan adalah tanaman penutup tanah seperti dieffenbacchia, aglaonema,tanaman zee zee dan tanaman laba –laba.Pada area kandang tanaman yang dipilih adalah tanaman yang sesuai dengan habitat satwa seperti pada kandang tarsius menggunakan tanaman bambu. Jenis tanaman yang mungkin digunakan pada area kandang adalah tanaman penutup tanah sampai dengan tanaman setengah pohon mengingat tinggi area kandang yang terbatas. Adapun pada habitat hewan tertentu yang menggunakan tanaman pohon dapat diganti dengan tanaman artificial dengan bentukan yang menyerupai tanaman aslinya. Seperti pada habitat kangguru pohon yang menggunakan pohon pinus dapat diganti dengan pohon artificial yang menyerupai pohon tersebut. Sementara untuk cahaya yang digunakan umumnya menggunakan cahaya matahari alami dan beberapa menggunakan lampu mercury dengan intensitas cahaya yang mendekati cahaya matahari. Pada area kandang menggunakan cahaya alami, dengan adanya ventilasi pada sebagian besar atap memungkinkan cahaya memasuki area kandang. Taman pada area pengunjung dan juga vertical garden menggunakan cahaya alami namun pada sebagai area yang tidak terkena sinar matahari menggunakan lampu mercuri sebagai penggantinya. Untuk penyiraman air pada area kandang dan taman pengunjung menggunakan sprinkle atau bisa juga secara manual sedangkan pada bagian vertical garden menggunakan pipa - pipa kecil pada bagian atas dinding. Sedangkan untuk drainasenya menggunakan tehnik modern yaitu membran drainase flo-cell. Sementara pada pembuatan struktur media tanam adalah tanah pada bagian paling atas kemudian pasir, lapisan geotextile, lalu membran flo cell, dan terahir adalah lapisanwaterproof. Sedangkan pada vertical garden lapisan dari luar ke dalam adalah media tanam membrane polyamide, struktur rangka metal, waterproof membrance,dan terakhir tembok.
bab ii
studi pustaka
Studi tentang perawatan hewan Adapun penerapan desain interior pada tugas akhir ini sebatas pada area pengunjung, sedangkan pada area kandang akan dikaji namun secara umum. Karena pada dasarnya diperlukan kajian lebih dalam tentang hewan koleksi dan habitatnya pada saat membuat area kandang. Setiap hewan koleksi pada dasarnya memiliki kebutuhan yang berbeda – beda. Sebisa mungkin menciptakan kondisi kandang dengan habitat aslinya, sehingga mempermudah proses perawatan. Untuk itu diperlukan informasi lebih dalam juga berkonsultasi dengan pihak kebun binatang. Secara umum yang perlu diperhatikan dalam merawat hewan koleksi adalah pemberian pakan dan kebersihan kandang. Untuk itu diperlukannya sirkulasi khusus pegawai (men hole) untuk memudahkan pemberian pakan dan pembersihan kandang. Pemberian makan bisa dengan cara lansung, meletakannya pada wadah yang disediakan ataupun menggunakan alat tergantung jenis hewan koleksi. Untuk jenis hewan buas bisa menggunakan alat sejenis tongkat ataupun dengan menggunakan tali. Selain itu, dengan cara menggiring hewan menuju tempat yang sudah disiapkan pakannya terlebih dahulu. Sementara untuk, kebersihan hal yang perlu dilakukan adalah membersihkan kotoran – kotoran dan sisa - sisa makanan secara berkala. Semakin besar hewan koleksi tentunya kotoran yang dihasilkan semakin banyak, sehingga itensitas pembersihanya lebih sering dibandingkan hewan yang lebih kecil. Untuk kotoran cair dapat teratasi dengan adanya system drainase pada area kandang sementara kotoran padat harus diberihkan secara manual. Pada area kandang hewan buas dapat menngunakan cara yang sama pada saat member makan yaitu dengan cara menggiring hewan menuju area yang telah disiapkan sehingga pegawai dapat memasuki area kandang dan membersihkannya.Faktor kesehatan hewan juga diperlukan, dengan adanya area control / sirkulasi baik dapat mempermudah dokter hewan utuk melakukan perawatan bagi hewan koleksi.
bab ii
studi pustaka
Studi eksisting bangunan Untuk eksisting bangunan yang dipilih adalah sebuah bangunan tempat penangkaran hewan –hewan Madagascar yang terdapat di kebun binatang Bronx Zoo New York, Amerika serikat. Bangunan tersebut dipilih karena bangunan tersebut sudah memiliki standar yang tepat sebagai sebuah bangunan dengan spesifikasi penangkaran hewan, selain itu luas yang dimilikinya dirasa cukup untuk menampung beberapa jenis hewan endemik. Bangunan ini sudah berdiri sejak tahun 1903 dan awalnya berdiri sebagai lion house yaitu pusat penangkaran singa dan kucing besar lainnya, pada tahun 2008 beralih fungsi menjadi penangkaran satwa madagaskar yang diberi nama wildlife madagascar dan dilengkapi beberapa spesifikasi teknis yang lebih modern.
bab ii
studi pustaka Data teknis kebun binatang Area endemic zone nantinya akan dibangun di atas sejumlah tanah KBS yang belum terpakai. Pemilihan lokasi di dalam kebun binatang Surabaya memiliki tujuan untukmenarik minat pengunjung untuk mengunjungi KBS. Adapun lokasi ditentukan berdasarkan kemudahan akses dan luasan yang memungkinkan. Lokasi KBS tersebut berada di dekat kandang komodo dan panggung terbuka. Lokasi tersebut juga berbatasan dengan danau dan memiliki akses yang mudah dari pintu masuk dan menuju pintu keluar
MATA KULIAH JURUSAN DESAIN INTERIOR DESAIN PRODUK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
NAMA PROYEK Endemic Zone KBS Bertemakan Hutan Hujan Tropis untuk Menarik Minat Pengunjung KBS
Dosen Koordinator :
KETERANGAN
Nama Mahasiswa :
Anggri Indraprasti, S.Sn, M.Ds
Berry Chaerul Basyir
Dosen Pembimbing :
NRP :
Anggra Ayu Rucitra, ST. MMT
3409100001
JUDUL GAMBAR
SKALA
no
jumlah
bab ii
studi pustaka Data teknis kebun binatang Seperti yang dijelaskan sebelumnya eksisting gedung yang digunakan dalam perancangan tugas akhir ini adalah area madagascar kebun binatang Bronx Zoo. Kebun binatang ini telah memilki spesifikasi teknis yang sudah memadai memadai diantaranya
Merupakan bagian atap pada area kandang yang dapat dibuka–tutup sesuai kebutuhan, system atap ini menggunakan tekanan udara untuk menggerakan motor.
Heating system Merupakan sistem pemanas ruang yang menggunakan pipa PEX yang ditanam pada bagian lantai untuk menghasilkan suhu yang sesuai pada area kandang tertentu, seperti contoh pada kandang burung maleo. System ini umum digunakan di dalam bangunan namun juga digunakan pada stadion sehingga Vertical garden
Sistem drainase pada bagian lantai kandang menggunakan sistem drainase modern yaitu berupa lembaran tipis yang memiliki pori-pori untuk mengalirkan air. Salah satu contohnya adalah merk flo-cell ,berbentuk lembaran dengan ketebalan 30mm jauh lebih praktis dan efisien daripada sistem drainase konvesional.
Pembuatan vertical garden dengan teknik patrick blanc yang lebih modern menggunakan media tanama berupa membran polyamide dan memiliki sistem drainase dibelakangnya
bab iii
metodologi desain
Wawancara lansung
Studi literatur
observasi Survei lapangan
Analisa permasalahan Analisa kebutuhan
Metode pengumpul an data Fasilitas & furnitur Kebersihan ruang Studi pembanding
Idoor zoo
Endemic Zone KBS bertemakan hutan hujan tropis menarik minat pengunjung
standar
suasana konsep
Hutan hujan tropis
warna bentuk Ciri / karakter
warna KBS
Coorporate image
bab iv analisa
Landasan Konsep Desain Konsep rancangan interior endemic zone KBS didapat dari permasalahan dan tujuan didirikannya wahana baru tersebut. Hal tersebut ditujukan agar rancangan yang dibuat dapat mencapai tujuan merancang. Adapun tujuan untuk merancang tersebut adalah sebisa mungkin menarik minat pengunjung untuk datang, dengan demikian pengunjung dapat merasakan suasana yang baru dari KBS. Kehadiran endemic zone juga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kecintaan pengunjung akan hewan-hewan endemik yang kita miliki. Berikut ini adalah isu – isu yang akan melandasi konsep rancangan ini: ISSUE
GOALS
CRITERIA
Memberikan kenyamanan bagi pengunjung dengan adanya area endemic zone yang berada pada bangunan indoor sehingga memberi teduhan dan penghawaan yang bagus bagi pengunjung.
Menciptakan suasana senyaman mungkin pada interior endemic zone sehingga pengunjung merasa betah dan berniat untuk berkunjung kembali
Menyediakan elemen – elemen interior yang ergonomis sehingga meberikan kenyamanan dan rasa aman bagi penguinjung, menghadirkan suasana dan sequence yang tepat pada pemilihan tata letak ruang
Meningkatkan ketertarikan dan menambah pengetahuan pengunjung akan hewan hewan endemik Indonesia.
Menghadirkan interior ruangan yang menarik dan interaktif sehingga pengunjung lebih bersemangat untuk mempelajari hewan – hewan endemik Indonesia
Menghadirkan ekiosk, perpustakaan, museum dan mini theater sebagai sarana tambahan untuk megenal hewan endemic dengan cara yang menarik
Memberikan pengaruh yang positif bagi pengunjung agar turut menjaga lingkungan sekitar, sehingga membantu pelestarian alam dan satwa yang hidup di dalamnya.
Desain interior yang tercipta diharapkan mampu menyadarkan pengunjung akan pentingnya menjaga lingkungan sekitar guna menjaga pelestarian alam dan satwa yang ada di dalamnya
Penggunaan material – material alam, serta penerapan tema hutan secara tidak lansung dapat menciptakan kesadaran pengunjung akan pelestarian alam
bab iv analisa
data hasil kuisioner no
Pertanyaan kuisioner
Jawaban yang terpilih
org
prnts
1
Apakah anda sering mengunjungi KBS?
jarang
22
67%
2
Dengan siapa anda mengunjungi KBS?
Rombongan
12
36%
3
Kepentingan apa anda mengunjungi KBS?
rekreasi
23
70%
4
Apa yang menarik dari KBS?
Kelengkapan satwa
20
61%
5
Sudah menarikkah fasilitas pada KBS?
Kurang menarik
28
85%
6
Perlukah diadakan redisain pada sebagian KBS?
Sangat perlu
28
85%
7
Pernahkah anda mengunjungi indoor zoo?
pernah
16
48%
8
Setujukah anda bila sebagian KBS diindoorkan?
Setuju
15
45%
9
Apa yang perlu diperhatikan dalam pembangunan?
Pelayanan & perawatan
13
39%
10
Perlukah menghadirkan kesan natural?
Sangat perlu
20
61%
org
prnts
no
Pertanyaan kuisioner
Jawaban yang terpilih
1
Setujukah bila menggunakan material alami?
setuju
29
97%
2
Setujukah jika menyesuaikan habitat asli hewan?
Setuju
30
100%
3
Setujukah menghadirkan tanaman asli?
Setuju
27
90%
4
Setujukah jika dilarang membawa makanan?
Setuju
26
83%
5
Setujukah jika menggunakan fasilitas modern?
Setuju
26
83%
6
Setujukah jika terdapat area sentuh?
Setuju
28
93%
7
Setujukah dengan adanya area panggung & bioskop?
Setuju
28
93%
8
Setujukah bila terdapat museum tentang hewan?
Setuju
29
97%
9
Setujukah pembuatan minilibrary pada indoorzoo?
Setuju
29
97%
10
Setujukah bila terdapat kios suvenir?
setuju
28
93%
rangkuman interpretasi hasil kuisioner Minat pengunjung untuk mengunjungi KBS begitu minim, salah satu penyebabnya tidak terawatnya furniture dan fasilitas yang ada pada KBS. Masyarakat atau pengunjung KBS setuju dengan adanya pemugaran atau redesain, dan menerima seandainya sebagian area KBS di-indoor-kan. Menurut pengunjung pelayanan dan perawatan kemudian tema dan suasana keduanya seharusnya yang lebih utama diperhatikan ketika ingin membangun endemic zone KBS. Pengunjung sangat setuju dengan konsep memberi kesan natural dan menyerupai habitat asli (hutan hujan tropis). Pengunjung juga setuju dan tertarik dengan fasilitas – fasilitas yang bersifat edukatif dan mengandung pesan konservasi, tentunya dengan memadukannya dengan fasilitas rekreatif dan teknologi modern.
bab iv
konsep rancangan transformasi konsep rancangan no 1
Elemen interior dinding
Contoh kriteria elemen interior (ide – ide) -
2
lantai
Dinding dengan material bambu / kayu Dinding dengan tanaman garden Dinding dengan batuan batuan alam
-
Karpet Rumput sintetis Batuan alam Unfinish (semen) Kayu recycling Kaca tebal
3
plafon
-
Plafon ekspos Plafon gantung
4
Pembatas kandang
-
Sekat kaca Jeruji besi atau kawat pagar
5
furnitur
-
Bench (batang kayu) Papan informasi Puff (batu) Rak display
Contoh dasar kesesuaian dari hasil analisa (variabel) •
material yang digunakan merupakan material alami dan ramah lingkungan
•
menghadirkan tanaman asli atau material – material alam
•
material yang digunakan merupakan material alami dan ramah lingkungan
•
menghadirkan tanaman asli atau material – material alam
•
material yang digunakan merupakan material alami dan ramah lingkungan
•
Pengunjung dapat menikmati suasana hutan hujan tropis, seperti habitat asli satwa
bab iv
konsep rancangan transformasi konsep rancangan no
Elemen interior
Contoh kriteria elemen interior (ide – ide)
6
cahaya
-
Cahaya alami Cahaya buatan - General light - Spot light - hidden light
7
thermal
-
Manusia Sejuk, air conditioner dan penghawaan alami Hewan Menyesuaikan dengan kebutuhan masing – masing hewan, thermal controler
-
8
Luas ruang
Sebagian besar terdiri dari ruangan denganuasan besar, beberapa ruang Dengan luasan kecil seperti ruang pengelola, toilet,beberapa kandang dan ruang lainnya.
9
akustik
Kebutuhan akustik sebatas pada area panggung dan mini bioskop
10
Kerapihan dan kebersihan
-
Himbauan dilarang membawa makanan Tersedianya tempat sampah pada beberapa area
11
Keamanan ruang
-
cctv Smoke detector & fire alarm Sprinkle Security
-
Contoh dasar kesesuaian dari hasil analisa (variabel)
Larangan membawa makanan mengingatkan pengunjung akan menjaga kebersihan dan kesehatan hewan koleksi
bab v
Pengembangan desain Perencanaan ruang Endemic zone merupakan salah satu wahana dari Kebun Binatang Surabaya yang bertujuan untuk menarik kembali minat pengunjung dengan cara menghadirkan hewan - hewan endemik di dalam sebuah area indoor dan dikemas secara menarik. Adapun aktifitas dominan yang terjadi adalah aktifitas pengunjung pada ruang – ruang umum, seperti pada area kandang, perpustakaan dan museum . Adapun penciptaan suasana pada perencanaan endemic zone ini lebih kepada fasilitas – fasilitas pengunjung dan penyusunan tata letak kandang. Adapun penyusunan tata letak kandang didasarkan pada pengelompokan habitat atau kekerabatan hewan koleksi. Selain itu adakala penyusunan yang tepat dapat menghadirkan suasana tertentu dan tidak membuat pengunjung bosan. Pertimbangan lain adalah kemudahan akses bagi pegawai kebun binatang untuk melakukan control secara berkala. Berikut adalah denah eksisting dengan zoning dan sequence yang diajukan:
bab v
Pengembangan desain
Alternatif denah keseluruhan
bab v
Pengembangan desain
Denah keseluruhan terpilih
bab v
Pengembangan desain Desain final ruang terpilih 1
bab v
Pengembangan desain Desain final ruang terpilih 2
bab v
Pengembangan desain Desain final ruang terpilih 3
bab vi
kesimpulan dan saran
Kesimpulan Dalam riset desain interior “Endemic Zone KBS sebagai wahana dalam ruang untuk menarik minat pengunjung”, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, diantaranya : • Endemic zone KBS merupakan sebuah area/fasilitas baru dari KBS yang di dalamnya berisikan hewan – hewan endemik yang menarik. • Riset perencananaan Endemic zone KBS dapat berguna bagi pembangunan kebun binatang dalam ruang yang masih terbilang langka di Indonesia. • Pengaplikasian suasana hutan hujan tropis memiliki korelasi dengan misi kebun binatang. Bahwa misi utama kebun binatang adalah sebagai upaya konservasi, yang artinya dengan mengusung tema hutan hujan tropis mampu memberikan kesadaran bagi masyarakat akan pelestarian lingkungan, tentunya didukung dengan desain yang ramah lingkungan. • Adanya riset tentang Endemic zone KBS ini diharapkan mampu menjadi salah satu solusi untuk menjawab permasalahan – permasalahan yang ada pada intern KBS dan mampu menarik kembali minat pengunjung.
Saran Beberapa saran yang menjadi pertimbangan riset desain interior Endemic zone KBS adalah sebagai berikut : • Perencanaan kebun binatang di dalam ruang menjadi hal yang perlu dikaji kembali. Bahwa kebutuhan dan fasilitas yang diperlukan berbeda dengan kebun binatang pada umumnya, seperti pada perencanaan utilitas, penghawaan, keamanan, dan lainnya. • Penerapan suasana hutan hujan tropis ke dalam interior bangunan perlu disesuaikan dan diperhatikan. Bahwa menghadirkan suasana hutan hujan tropis (outdoor) ke dalam area indoor, selain itu penerapan hutan hujan tropis tidak hanya dari tampilan saja namun juga dapat dirasakan, melalui tekstur, bunyi – bunyian, wewangian dan penghawaan.