perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
TUGAS AKHIR ANALISIS KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN AIR BERSIH UNIT KEDAWUNG PDAM SRAGEN Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program D3 Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Di susun oleh :
ARIF WIJANARKO NIM : I 8707029 PROGRAM D3 INFRASTRUKTUR PERKOTAAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user 2011
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Air adalah salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting di samping kebutuhan lain misalnya: sandang, pangan, dan papan. Air yang cukup dan sehat dapat membantu terlaksananya program penyehatan masyarakat. Beberapa sumber air untuk kebutuhan sehari-hari antara lain sumur dangkal, sumur dalam, mata air, air permukaan dan penampung air hujan. Air tanah sebagai salah satu sumber air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih mempunyai kelemahan sumber air yang terbatas. Apabila pemanfaatannya tidak dibatasi dikhawatirkan akan terjadi penurunan tanah (PDAM Sragen, 2009).
Tidak semua masyarakat mempunyai sumber air yang memenuhi syarat kesehatan. Seiring dengan bertambahnya penduduk, kebutuhan air bertambah, ini berarti bertambah pula masyarakat yang membutuhkan air bersih untuk keperluan seharihari.
Masalah penyediaan air bersih saat ini menjadi perhatian khusus negara-negara maju maupun negara yang sedang berkembang. Indonesia sebagai salah satu negara berkambang tidak lepas dari permasalahan penyediaan air bersih bagi masyarakatnya. Salah satu masalah pokok yang dihadapi adalah kurang tersedianya sumber air bersih dan belum meratanya pelayanan penyediaan air bersih terutama di pedesaan dan sumber air bersih yang ada belum dimanfaatkan secara maksimal.
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen telah membangun sarana dan prasarana air bersih yang berkualitas dengan harga yang terjangkau commit to user oleh daya beli masyarakat agar kebutuhan air bersih terpenuhi. Dari 20 kecamatan
1
2 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
di Kabupaten Sragen belum semua kecamatan dapat terlayani air bersih dari PDAM atau baru sebagian dari 14 kecamatan yang dapat terlayani. Hal ini disebabkan karena letak geografis daerah dan jarak yang jauh antar desa di kecamatan tersebut. Konsumen yang berada pada daerah dengan topografi tinggi pada jam-jam tertentu terutama pagi dan sore hari air tekanan air menjadi sangat rendah bahkan ada beberapa wilayah yang tidak mendapatkan air. Demikian pula pada lokasi-lokasi yang berada di ujung daerah pelayanan, tekanan air juga rendah walaupun berada pada topografi rendah. Pada lokasi tertentu yang berada pada topografi yang sama namun lebih dekat ke sumber, tekanan air sangat besar. Dalam rangka memenuhi kebutuhan air yang semakin meningkat, tiap tahunnya dan keterbatasan debit sumber air, maka PDAM Kabupaten Sragen perlu mangkaji kembali kebutuhan air bersih untuk wilayah Kabupaten Sragen. Sampai dengan tahun 2020 terutama untuk wilayah pelayanan unit Kedawung sampai tahun 2020, agar kebutuhan masyarakat wilayah kecamatan Kedawung khususnya dan wilayah pelayanan unit Kedawung akan air bersih dapat terpenuhi (PDAM Sragen, 2009).
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, rumusan masalah yang akan dibahas dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah: 1.
Berapa besar total kebutuhan air bersih di wilayah pelayanan Kedawung pada tahun 2020
2.
Berapa kapasitas reservoir untuk mencukupi kebutuhan air di wilayah pelayanan Kedawung pada tahun 2020
3.
Berapa kemampuan debit air produksi unit Kedawung untuk mencukupi kebutuhan air pada tahun 2020
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
1.3.
3 digilib.uns.ac.id
Batasan Masalah
Karena terbatasnya waktu pembuatan Tugas Akhir, maka perlu adanya batasanbatasan dalam: 1.
Daerah penelitian di Kabupaten Sragen khususnya wilayah yang dilayani oleh unit Kedawung, menggunakan air yang berasal dari sumur dalam.
2.
Perhitungan perkiraan jumlah kebutuhan air bersih sampai dengan tahun 2020, digunakan sehingga didapatkan jumlah kebutuhan air yang harus tersedia untuk semua jenis pelanggan.
1.4.
Tujuan
Maksud dan tujuan dari penulisan laporan Tugas Akhir ini adalah: 1.
Mengetahui kebutuhan air bersih yang harus di penuhi oleh unit Kedawung PDAM Sragen pada tahun 2020.
2.
Mengetahui kebutuhan kapasitas reservoir wilayah pelayanan unit Kedawung pada tahun 2020.
3.
Mengetahui kemampuan debit air produksi unit Kedawung untuk mencukupi kebutuhan air pada tahun 2020.
4.
Mengetahui anggaran biaya yang dibutuhkan untuk biaya operasional unit Kedawung perbulan pada tahun 2010.
1.5.
Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut : 1.
Dapat mengetahui kebutuhan air bersih unit Kedawung.
2.
Dapat mengetahui kebutuhan reservoir unit Kedawung.
3.
Dapat mengetahui debit air produksi unit Kedawung.
4.
Dapat mengetahui anggaran biaya operasional unit Kedawung. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1.
Pengertian Air
Pengertian air atau definisi air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Penempatan Air sebagian besar terdapat di laut/ air asin dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan dan aliran air di atas permukaan tanah (run off, meliputi mata air, muara dan sungai) menuju laut.
Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebabkan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
2.1.1. Pengertian Air Bersih dan Air Minum 2.1.1.1. Air bersih Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan akan menjadi air minum setelah dimasak terlebih dulu. Sebagai batasannya, air bersih adalah air yang memenuhi persyaratan bagi sistem penyediaan air minum, dimana persyaratan yang dimaksud adalah persyaratan dari segi kualitas air yang meliputi kualitas fisik, kimia, biologis dan radiologis, sehingga apabila dikonsumsi tidak menimbulkan efek samping (Ketentuan Umum Permenkes No. 416/Menkes/PER/ IX/1990). commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
2.1.1.2. Air Minum Pengertian air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat-syarat kesehatan yang dapat diminum. Alasan kesehatan dan teknis yang mendasari penentuan standar kualitas air minum adalah efek-efek dari setiap parameter jika melebihi dosis yang telah ditetapkan. Pengertian dari standar kualitas air minum adalah batas operasional dari kriteria kualitas air dengan memasukkan pertimbangan non teknis, misalnya kondisi sosial ekonomi, target atau tingkat kualitas produksi, tingkat kesehatan yang ada dan teknologi yang tersedia. Berdasarkan Permenkes No. 416/Menkes/PER/IX/1990, yang membedakan kualitas air bersih dan air minum adalah standar kualitas setiap parameter fisik, kimia, biologis dan radiologis maksimum yang diperbolehkan.
2.1.2. Sumber Air Dalam memilih sumber air baku air bersih, maka harus diperhatikan persyaratan utama yang meliputi kualitas, kuantitas, kontinuitas dan biaya yang murah dalam proses pengambilan sampai pada proses pengolahannya. Beberapa sumber baku yang dapat digunakan untuk menyediakan air bersih dikelompokkan sebagai berikut :
2.1.2.1. Air Hujan Air hujan disebut juga dengan air angkasa. Beberapa sifat kualitas dari air hujan adalah sebagi berikut : a. Pada saat uap air terkondensi menjadi hujan, maka air hujan merupakan air murni (H2O), oleh karena itu air hujan yang jatuh ke bumi mengandung mineral relatif rendah yang bersifat lunak. b. Gas-gas yang ada di atmosfir umumnya larut dalam butir-butir air hujan terkontaminasi dengan gas seperti CO2, menjadi agresif. Air hujan yang beraksi dengan gas SO2 dari daerah vulkanik atau daerah industri akan menghasilkan senyawa asam (H2SO4), sehingga dikenal dengan “acid rain” yang bersifat asam atau agresif. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
c. Kontaminan lainnya adalah partikel padat seperti: debu, asap, partikel cair, mikroorganisme seperti virus, bakteri.
Dari segi kuantitas air hujan tergantung pada tinggi rendahnya curah hujan, sehingga air hujan tidak bisa mencukupi persediaan air bersih karena jumlahnya fluktuatif. Begitu pula jika dilihat dari segi kontinuitasnya, air hujan tidak dapat digunakan secara terus menerus karena tergantung pada musim.
2.1.2.2. Air Permukaan Air permukaan yang biasanya dimanfaatkan sebagai sumber penyediaan air bersih adalah : 1.
Air waduk (berasal dari air hujan dan air sungai)
2.
Air sungai (berasal dari air hujan dan mata air)
3.
Air danau (berasal dari air hujan, air sungai atau mata air)
Pada umumnya air permukaan telah terkontaminasi oleh zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan, sehingga memerlukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi oleh masyarakat yang ada di Indonesia.
2.1.2.3. Mata Air Mata air adalah air tanah yang mengalir ke permukaan tanah secara alami karena adanya
gaya
gravitasi
atau
gaya
tekanan
tanah
(Kimpraswil,
2002;
Wanielista, et all, 1990). Menurut Soetrisno (2004) penggunaan mata air sebagai sumber air bersih dapat dilakukan jika mata air tersebut dihasilkan dari aliran air di bawah tekanan hidrostatik sebagai akibat dari gaya gravitasi.
Dalam segi kualitas, mata air sangat baik bila dipakai sebagai air baku, karena berasal dari dalam tanah yang muncul ke permukaan tanah akibat tekanan, pada umumnya mata air cukup jernih dan tidak mengandung zat padat tersuspensi atau tumbuh-tumbuhan mati, karena mata air melalui proses penyaringan alami dimana to user lapisan tanah atau batuan menjadicommit media penyaring.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
2.1.2.4. Air Tanah Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air). Kecepatan aliran air tanah ini secara alami sangatlah kecil, yaitu berkisar antara 1,5 m/hari - 2 m/hari (Kashef, 1987 dan Verruijt, 1970). Air tanah pada umumnya jernih dan memiliki kualitas air yang konstan sepanjang waktu. Air tanah pada akuifer bebas kualitasnya dapat dipengaruhi oleh pembuangan sampah. Sampah yang membusuk akan mengalami
dekomposisi dengan menguraikan zat organik
menjadi materi lain seperti padatan total, Nitrogen organik, Nitrat, Phospor, Kalsium, Magnesium, Photasium, Sodium, Clorida, Sulfat, Besi dan lainlain. Zat-zat ini akan larut ke dalam air sebagai air sampah (Leachate) dan akan meresap ke dalam tanah sehingga mencemari air tanah (Nusa Idaman Said, 2005)
2.2.
Kebutuhan Air
Kebutuhan air adalah banyaknya jumlah air yang dibutuhkan untuk keperluan rumah tangga, industri, penggelontoran kota dan lain-lain. Prioritas kebutuhan air meliputi kebutuhan air domestik, industri, pelayanan umum dan kebutuhan air untuk mengganti kebocoran (Moegijantoro, 1996).
Kebutuhan air merupakan jumlah air yang diperlukan secara wajar untuk keperluan pokok manusia (domestik) dan kegiatan-kegiatan lainnya yang memerlukan air. Kebutuhan air menentukan besaran sistem dan ditetapkan berdasarkan pemakaian air (PERPAMSI, 1994).
Kebutuhan air di kategorikan menjadi kebutuhan air domestik dan non domestik. Kebutuhan air domestik adalah kebutuhan air yang digunakan untuk keperluan rumah tangga, yaitu untuk keperluan air minum, memasak, mandi, mencuci serta keperluan lainnya. Kebutuhan air non todomestik adalah kebutuhan air yang commit user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
digunakan untuk kegiatan komersil seperti industri, perkantoran maupun kegiatan sosial seperti sekolah, rumah sakit, tempat ibadah dan niaga.
Untuk merumuskan penggunaan air oleh masing-masing komponen (kelompok per Sambungan Rumah) dalam perencanaan dan perhitungan digunakan asumsiasumsi atau pendekatan-pendekatan berdasarkan kategori kota seperti pada Tabel 2.1 berikut: Tabel 2.1. Tingkat Pemakaian Air Rumah Tangga Sesuai Kategori Kota
Non Standar
Tingkat Pemakaian Air (liter/orang/hari) 190
500.000 – 1.000.000
Non Standar
170
Kota Sedang
100.000 – 500.000
Non Standar
150
4
Kota Kecil
20.000 – 100.000
Standar BNA
130
5
Kota Kecamatan
< 20.000
Standar IKK
100
< 3.000
Standar DPP
30
No
Kategori Kota
1
Kota Metropolitan
2
Kota Besar
3
6
Jumlah Penduduk (jiwa) > 1.000.000
Kota Pusat Pertumbuhan
Sumber : SK-SNI Air Bersih, 1990
commit to user
Sistem
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
Tabel 2.2. Tingkat Pemakaian Air Non Rumah Tangga No Non Rumah Tangga (fasilitas) Tingkat Pemakaian Air 1
Sekolah
10 liter/hari
2
Rumah Sakit
200 liter/hari
3
Puskesmas
(0,5 - 1) m3/unit/hari
4
Peribadatan
(0,5 - 2) m3/unit/hari
5
Kantor
(1 - 2) m3/unit/hari
6
Toko
(1 - 2) m3/unit/hari
7
Rumah Makan
1 m3/unit/hari
8
Hotel/Losmen
(100 - 150) m3/unit/hari
9
Pasar
(6 - 12) m3/unit/hari
10
Industri
(0,5 - 2) m3/unit/hari
11
Pelabuhan/Terminal
(10 - 20) m3/unit/hari
12
SPBU
(5 - 20) m3/unit/hari
13
Pertamanan
25 m3/unit/hari
Sumber : SK-SNI Air Bersih, 1990 Pengkategorian kelompok pelanggan air bersih PDAM Kabupaten Sragen adalah sebagai berikut: 1.
Kelompok Sosial a. Sosial umum Pelanggan yang kegiatan setiap harinya melayani kepentingan umum, khususnya bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah, antara lain: Kamar Mandi Umum, Kran Umum dan Terminal Air. b. Sosial khusus Pelanggan yang kegiatan setiap harinya melayani kepentingan umum serta mendapatkan sumber dana sebagian dari kegiatannya antara lain: Pondok Pesantren, Yayasan Sosial, Panti Asuhan, Tempat Ibadah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
2.
digilib.uns.ac.id 10
Kelompok Non Niaga a. Rumah Tangga I ( R1 ) Pelanggan rumah tangga yang hanya berfungsi sebagai tempat tinggal dengan kriteria antara lain: luas bangunan kurang dari 36 m2, rumah tinggal golongan ekonomi lemah, fisik bangunan sederhana, keluarga miskin / KK miskin (SK Bupati ) b. Rumah Tangga II ( R2 ) Pelanggan Rumah tangga yang hanya berfungsi sebagai tempat tinggal dengan kriteria antara lain: luas bangunan kurang dari 90 m2, rumah tinggal golongan ekonomi menengah, fisik bangunan permanen. c. Rumah Tangga III ( R3 ) Pelanggan rumah tangga dengan luas bangunan lebih dari 90 m2, fisik bangunan permanen mewah / bertingkat, rumah tinggal golongan ekonomi atas. d. Sekolah Negeri / Swasta e. Instansi Pemerintah Lembaga Intansi Pemerintah, Lembaga Pemerintah Kantor / Asrama Milik Pemerintah, Asrama TNI / POLRI, Pasar / Kolam Renang Milik Pemerintah, Puskesmas, Rumah Sakit Pemerintah Tipe D.
3.
Kelompok Niaga Pelanggan yang setiap harinya berhubungan dengan suatu usaha yang dapat mendatangkan keuntungan walaupun tidak berhubungan langsung dengan penggunaan air, antara lain: a. Niaga Kecil Kios, Warung, Koperasi, Kios Telepon, Penjahit kecil, Pedagang eceran / atau kaiki lima, Bengkel kecil, Salon kecil, Lembaga bantuan hukum, Praktek Akupuntur, Ahli gigi, Reparasi Elektronik, Hotel Melati 1 dan 2, Usaha Fotocopy dan penjilidan kecil, Studio Foto kecil.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
b. Niaga Menengah Praktek Bidan, Wartel, Persewaan Alat-alat Pesta, Penjahit besar, Rumah Makan kecil, Terminal / Angkutan Darat, Usaha Fotocopy dan penjilidan besar, Asrama Swasta/Tempat Kost, BUMD, Hotel Melati 3 dan 4, Kantor Pengacara, Klinik Bersalin, Praktek Dokter Umum, Salon Besar, Rias Pengantin, Bengkel Menengah, Sanggar Senam/musik, Hotel Bintang 1, Usaha Boga, Pertokoan Menengah / Ruko / Swalayan kecil, Jual beli Kendaraan Motor Bekas, Percetakan Skala Menengah, Rumah Makan Besar, Gudang Penyimpanan Barang, Rumah Sakit Pemerintah tipe B dan C, Perusahaan Mebel Pemerintah, MCK Umum dikomersialkan, Kolam Renang yang dikomersialkan, Usaha Pertanian, Usaha Isi Ulang Air Mineral, Tempat penjualan Jasa lainnya. c. Niaga Besar BUMN, Perusahaan Jasa, Kantor Akuntan Publik, Notaris Konsuliteran, Kantor Swasta, Jasa Perdagangan, Studio Foto Profesional, Praktek Dokter Spesialis, Praktek Dokter Bersama, Laboratorium, Apotek, Hotel Bintang 2 dan 3, Bengkel Besar, Restoran Besar, Rumah Sakit Swasta, SPBU (Pom Bensin), Distributor / Pedagang Besar, Rumh Sakit Pemerintah Tipe A, Percetakan Skala Besar, Dealer Kendaraan Baru, Usaha besar lainnya. 4.
Kelompok Industri Pelanggan yang dalam kegiatan / usaha setiap harinya merubah suatu barang menjadi barang yang lebih tinggi nilainya untuk mendapatkan suatu keuntungan yang terdiri dari: a. Industri Kecil Industri Rumah Tangga, Industri Kerajinan, Penggergajian Kayu, Penggilingan Padi, Peternak Kecil, Usaha Industri lainnya. b. Industri Menengah Konveksi, Pabrik Minuman, Pabrik Es, Pabrik Kayu, Pabrik Tenun, Produksi Air Mineral, Pabrik Skala Menengah. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
c. Industri Besar Peternakan Besar, Pabrik Kimia, Pabrik Mobil, Pertambangan, Industri Tekstil, Pabrik Skala Besar. 2.2.1. Perkiraan Jumlah Kebutuhan Air Pemakaian air bertitik tolak dari jumlah air yang terpakai. Pemakaian air dapat terbatas oleh karena terbatasnya air yang tersedia belum tentu sesuai dengan kebutuhan. Pemakaian air perkapita dapat bervariasi dari satu komunitas ke komunitas lainnya disebabkan berbagai faktor antara lain : tergantung dari tingkat hidup, pendidikan, dan tingkat ekonomi masyarakat. Untuk daerah pedesaan, pemakaian jauh lebih kecil. Dari catatan yang ada, pemakaian air di pedesaan dan pemakaian air dengan pelayanan melalui kran-kran umum berkisar antara 20-60 liter/orang/hari. Untuk perbandingan, pemakaian air dapat bervariasi mulai dari 20-60 liter/orang/hari untuk daerah pedesaan sampai lebih dari 400 liter/orang/hari di kota-kota besar (PERPAMSI, 1994).
Pemakaian air rata-rata per orang per hari dapat dilihat pada Tabel 2.3. (Lihat Nur Bambang & Marimura, 1993).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
Tabel 2.3. Pemakaian Air Rata-rata per Orang per Hari No
Jenis Gedung
1
Perumahan mewah
2
Rumah Biasa
3
Apartemen
4
Asrama
5
Rumah Sakit
6
Sekolah dasar
7
9
SLITERP SLITERA & lebih tinggi Rumah - Toko
10
Gudang Kator
11
Toserba ( Toko serba ada ) departement store
8
12 Pabrik/ industri
Pemakaian air rata-rata sehari (liter)
Jangka waktu pemakaian air rata-rata sehari (jam)
Perbandingan luas lantai efektif / total (%)
Keterangan
250
8-10
42-45
Setiap Penghuni
160-250
8-10
50-53
8-10
45-50
120 Mewah > 1000 Menengah 5001000 Umum 350-500 40
8
-
8-10
45-48
5
58-60
Setiap Penghuni Mewah 250 liter Menengah 180 liter Bujangan 120 liter Bujangan Setiap tempat tidur pasien Pasien Luar : 8 liter Staf / Pegawai : 120 liter Kelurga Pasien : 160 liter Guru : 100 liter
50
6
58-60
Guru : 100 liter
80
6
-
Guru / Dosen : 100 liter
100-200
8
-
Penghuninya : 160
100
8
60-70
Setiap Pegawai
3
7
55-60
Pemakaian air hanya untuk kakus belum termasuk untuk bagian restoranya
Buruh Pria : 60 Wanita : 100
8
-
Per orang setiap giliran (kalau kerja lebih dari 8 jam sehari)
13
Stasiun/ Terminal
3
15
-
14
Restoran
30
5
-
15
Restoran Umum
15
7
-
16
Gedung Pertunjukan
30
5
53-55
17
Gedung Bioskop
10
3
18
Toko Pengecer
40
6
-
19
Hotel/ Penginapan
250-300
10
-
20
Gedung Peribadatan
10
2
-
Setiap penumpang yang tiba maupun berangkat Untuk Penghuni : 160 liter Untuk Penghuni : 160 liter 70% dari jumlah tamu perlu 15 liter per orang untuk kakus, cuci tangan dan sebagainya Kalau digunakan siang dan malam pemakaian air dihitung per penonton jam pemakaian air dalam tabel adalah untuk satu kali pertunjukan idem Pedagang Besar : 30 liter/ tamu 150 liter/ staf atau 5 liter per hari setiap m2 luas lantai Untuk setiap tamu, untuk staf 150200 liter, penginapan 200 liter Didasarkan jumlah jama’ah perhari
21
Perpustakaan
25
6
-
Untuk setiap pembaca yang tinggal
22
Bar
30
6
-
Setiap Tamu
23
Perkumpulan Sosial
30
-
-
Setiap Tamu
24
Kelab Malam Gedung Perkumpulan Laboratorium
120-350
-
-
Setiap Tempat Duduk
150-200
-
-
Setiap Tamu
100-200
8
-
Setiap Staf
25 26
Sumber : Perencanaan & Pemeliharaan Sistem Plambing Soufyan Moh. Nur Bambang & Takeo Marimura, 1993
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
Faktor yang mempengaruhi pemakaian air antara lain: 1. Iklim Kebutuhan air untuk mandi, menyiram tanaman, pengaturan udara, dan sebagainya akan lebih besar pada iklim yang hangat dan kering daripada di iklim yang lembab. Pada iklim yang sangat dingin, air mungkin diboroskan di kran-kran untuk mencegah bekunya pipa-pipa. 2. Ciri-ciri penduduk Pemakaian air dipengaruhi oleh status ekonomi dari pelanggan. Pemakaian per kapita di daerah miskin jauh lebih rendah daripada di daerah kaya. Di daerah tanpa pembuangan limbah, konsumsi dapat sangat rendah hanya sebesar 10 gcpd (40 liter/kapita/hari). 3. Masalah lingkungan hidup Meningkatnya perhatian masyarakat terhadap berlebihnya pemakaian sumber daya telah menyebabkan berkembangnya alat-alat yang dapat dipergunakan untuk mengurangi jumlah pemakaian air di daerah pemukiman. 4. Faktor sosial ekonomi Yaitu populasi, besarnya kota, iklim, tingkat hidup, pendidikan, dan tingkat ekonomi. Penggunaan air per kapita pada kelompok masyarakat yang mempunyai jaringan limbah cenderung untuk lebih tinggi di kota besar daripada kota kecil. 5. Faktor teknis Yaitu keadaan sistem, tekanan, harga, dan pemakaian meter air. Pengaruh dari faktor teknis, pada umumnya seperti kurang bekerjanya meter air dengan baik pada sambungan rumah.
2.2.2. Fluktuasi Penggunaan Air Pada umumnya kebutuhan air di masyarakat tidaklah konstan, tetapi berfluktuasi dengan adanya kebiasaan hidup dan keadaan iklim di tiap bagian di bumi ini. Seperti pada negara-negara dengan 4 musim setahunnya bahwa pemakaian air sangat meningkat mencapai 20% - 30% lebih tinggi pada musim panas yaitu pada commit user dingin, pemakaian air biasanya bulan Juni, Juli, Agustus, September. Ditomusim
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
20% lebih rendah dari rata-rata pemakaian tahunan. Dilihat dari segi iklim, maka untuk daerah beriklim tropis, termasuk Indonesia, perbedaan antara faktor maksimum per hari cenderung lebih kecil dari negara yang mempunyai 4 musim.
Pada hari tertentu di setiap minggu, bulan atau tahun akan terdapat pemakaian air yang lebih besar daripada kebutuhan rata-rata perhari. Pemakaian air tersebut disebut pemakaian harian maksimum. Demikian pada jam-jam tertentu di dalam satu hari, pagi atau sore. Pemakaian air akan memuncak lebih besar dari pada kebutuhan air rata-rata perhari. Pemakaian air tersebut dinamakan pemakaian jam puncak. Pada saat jumlah produksi air bersih lebih besar daripada jumlah pemakaian air, maka kelebihan air tersebut untuk sementara disimpan dalam reservoir, dan digunakan kembali untuk memenuhi kekurangan air pada saat jumlah produksi air bersih lebih kecil daripada jumlah pemakaian air.
2.3.
Teori Yang Digunakan Dalam Analisis Data
2.3.1. Perkiraan Jumlah Penduduk Proyeksi jumlah penduduk adalah menentukan perkiraan jumlah penduduk pada beberapa tahun mendatang, sesuai dengan periode perencanaan yang diinginkan. Data yang diperlukan adalah jumlah penduduk maupun persentase kenaikan jumlah penduduk rata-rata pertahun yang diperoleh dari analisis data jumlah penduduk selama 5 tahun terakhir, serta rata-rata kenaikan jumlah penduduk selama 5 tahun terakhir. Ada 3 rumus untuk menentukan proyeksi jumlah penduduk yang dipakai, yaitu metode aritmatik, geometrik dan Least Sequare, sesuai dengan “ Petunjuk Teknis Perencanaan, Rencana Induk Sistem, Sistem Penyediaan Air Minum Perkotaan”, masing masing metode tersebut dilakukan untuk mencari standar deviasi, kemudian untuk menentukan pilihan rumus yang tepat adalah metode yang memberikan standar deviasi terkecil. Ketiga metode tersebut adalah sebagai berikut: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
2.3.1.1. Metode Geometrik Pn = Po (1 + r)n ........................................................................................... (2.1) r =
Jumlah % Pertambaha n .................................................................... (2.2) Tahun n Tahun 0
dengan,
Pn = Jumlah penduduk pada tahun n proyeksi, Po = Jumlah penduduk pada awal proyeksi, r
= Rata-rata pertumbuhan penduduk per tahun,
n
= selisih waktu (tahun).
2.3.1.2. Metode aritmatik Pn = Po + Ka (Tn – To) ................................................................................. (2.3) Ka =
P2 P1 T2 T1
dengan,
............................................................................................. (2.4)
Pn = jumlah penduduk pada tahun n, Po = Jumlah penduduk pada tahun awal, Tn = Tahun ke n, To = Tahun dasar, Ka = Konstanta aritmatik, P1 = Jumlah penduduk yang diketahui pada tahun ke n, P2 = Jumlah penduduk yang diketahui pada tahun terakhir, T1 = Tahun ke 1 yang diketahui, T2 = Tahun ke 2 yang diketahui.
2.3.1.3. Metode Regresi Linier Ŷ = a + bX dengan,
............................................................................................ (2.5)
Ŷ
= nilai variabel berdasarkan garis regresi,
X
= variabel independen,
a
= konstanta,
b
= koefisien arahcommit regresi to linier. user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
Persamaan a dan b adalah: a=
Y . X 2 X . XY ....................................................................... (2.6) n X 2 ( X ) 2
b=
n X .Y X .Y .......................................................................... (2.7) n X 2 ( X ) 2
Rumus standar deviasi untuk ketiga metode di atas adalah: s=
( Xi X ) 2 ...................................................................................... (2.8) n
dengan,
s
= standar deviasi,
Xi = variabel independen X (jumlah penduduk), X
= rata-rata jumlah penduduk,
n
= jumlah data.
2.3.2. Perkiraan Kebutuhan Air Bersih Sesuai dengan Millenium Development Goals (MDG) pedoman yang perlu diketahui selain proyeksi jumlah penduduk dalam memprediksi jumlah kebutuhan air bersih adalah: 2.3.2.1. Tingkat Pelayanan Masyarakat Cakupan pelayanan air bersih kepada masyarakat rata-rata tingkat nasional adalah 80% dari jumlah penduduk. Cp = 80% x Pn ......................................................................................... (2.9) dengan,
Cp = Cakupan pelayanan air bersih, Pn = Jumlah penduduk pada tahun n proyeksi.
2.3.2.2. Pelayanan Sambungan Langsung / Rumah Jumlah penduduk yang mendapatkan air bersih melalui sambungan rumah adalah: SI = 80% x Cp .......................................................................................... (2.10) dengan: SI = Konsumsi air dengan sambungan langsung, commit to user Cp = Cakupan pelayanan air bersih.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
2.3.2.3. Sambungan Tak Langsung atau Sambungan Bak Umum Sambungan tak langsung atau sambungan bak umum adalah sambungan untuk melayani penduduk tidak mampu dimana sebuah bak umum dapat melayani kurang lebih 100 jiwa atau sekitar 20 keluarga. Jumlah penduduk yang mendapatkan air bersih melalui Sambungan tak langsung atau sambungan bak umum dihitung dengan rumus: Sb = 20% x Cp ......................................................................................... (2.11) dengan,
Sb = Konsumsi air bak umum, Cp = Cakupan pelayanan air bersih.
2.3.2.4. Konsumsi Air bersih Konsumsi Kebutuhan Air bersih sesuai dengan Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, 2002 diasusikan sebagai berikut: 1.
Konsumsi air bersih untuk sambungan rumah / sambungan langsung sebanyak 100 liter/orang/hari.
2.
Konsumsi air bersih untuk sambungan tak langsung / bak umum untuk masyarakat kurang mampu sebanyak 30 liter/orang/hari.
3.
Konsumsi air bersih non rumah tangga (kantor, sekolahan, tempat ibadah, industri, pemadam kebakaran dan lain-lain) ditentukan sebesar 15 % dari jumlah pemakaian air untuk sambungan rumah dan bak umum dengan rumus sebagai berikut:
Kn = 15% ( SI + Sb ) ................................................................................ (2.12) dengan,
Kn = Konsumsi air untuk non rumah tangga, SI = Konsumsi air dengan sambungan langsung, Sb = Konsumsi air bak umum.
2.3.2.5. Kehilangan Air Kehilangan air diasumsikan sebesar 20 % dari total kebutuhan air bersih. Perkiraan kehilangan jumlah air ini disebabkan adanya sambungan pipa yang commit to usersempurnanya waktu pemasangan, bocor, pipa yang retak dan akibat kurang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
pencucian pipa, kerusakan water meter, pelimpah air di menara air, dan lainlain. Lo = 20% x Pr .......................................................................................... (2.13) dengan,
Lo = Kehilangan air, Pr = Produksi air.
2.3.2.6. Analisis Kebutuhan Air PDAM Analisis produksi air total yang dibutuhkan oleh PDAM adalah jumlah konsumsi air sambungan langsung ditambah dengan konsumsi air dari bak umum dan konsumsi air untuk non rumah tangga kemudian dijumlahkan dengan kehilangan air akibat kebocoran pipa atau penggelontoran air. Pr = SI + Sb + Kn + Lo ............................................................................ (2.14) dengan,
Pr = Produksi air, SI = Konsumsi air dengan sambungan langsung, Sb = Konsumsi air dari bak umum, Kn = Konsumsi air untuk non rumah tangga, Lo = Kehilangan air.
2.3.2.7. Analisis Kebutuhan Harian Maksimum Kebutuhan harian maksimum adalah banyaknya air yang dibutuhkan terbesar dalam satu tahun. Kebutuhan air pada harian maksimum digunakan untuk mengetahui kapasitas pengolahan dan dihitung berdasarkan kebutuhan air ratarata sebagai berikut: Ss = f1 x Sr dengan,
............................................................................................ (2.15)
Ss = kebutuhan harian maksimum, Sr = jumlah total kebutuhan air domestik dan non domestik, f1
= 1,1–1,2 (Standar yang dipakai PDAM Kabupaten Sragen 1,2).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
2.3.2.8. Analisis Pemakaian Air pada Waktu Jam Puncak Pemakaian air pada waktu jam puncak adalah pemakaian air tertinggi pada jam-jam tertentu dalam suatu hari. Kebutuhan air pada waktu jam puncak digunakan untuk mengetahui kapasitas distribusi, diameter pipa dan dihitung berdasarkan kebutuhan air rata-rata sebagai berikut: Debit waktu puncak = f2 x Sr ................................................................... (2.16) dengan,
Sr = Jumlah total kebutuhan air Domestik dan Non Domestik, f2
= 1,5–1,8 (Standar yang dipakai PDAM Kabupaten Sragen 1,6).
2.3.3. Volume Reservoir Reservoir adalah suatu tempat cadangan air untuk menyimpan dan juga mengalirkan air karena berbagai kebutuhan. Volume reservoir dapat ditentukan dari jumlah sambungan. Volume reservoir adalah 10-20% dari kebutuhan total harian, sehingga dapat dirumuskan: Volume reservoir = 20% x kebutuhan total harian Kapasitas Reservoir ...... (2.17)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif-kuantitatif,
studi untuk mengetahui
kebutuhan air bersih pelanggan unit Kedawung PDAM Sragen, serta meninjau ketersediaan sumber air dalam.
3.2.
Variabel Penelitian
Variabel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah jumlah pelanggan, jenisjenis pelanggan, penduduk Kecamatan Kedawung dan debit yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan air PDAM Sragen.
3.3.
Teknik Pengumpulan Data
3.3.1 Tahap Persiapan Tahap persiapan yang dimaksud untuk mempermudah jalannya penelitian, seperti: pengumpulan data, analisis, dan penyusunan laporan. Tahap persiapan meliputi: 1.
Studi Pustaka
Studi pustaka dimaksudkan untuk memberikan arahan dan wawasan sehingga mempermudah dalam pengumpulan data, analisis maupun dalam penyusunan laporan. 2.
Observasi Lapangan
Observasi
lapangan
dilakukan
untuk
mengetahui
dimana
lokasi/tempat
dilakukannya pengambilan data yang diperlukan dalam penyusunan hasil penelitian. commit to user
21
perpustakaan.uns.ac.id
3.3.2
digilib.uns.ac.id 22
Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam studi kasus ini diperoleh melalui studi literatur serta menggunakan data yang dimiliki oleh instansi terkait, dalam hal ini adalah Kecamatan Kedawung PDAM Sragen. Adapun data tersebut adalah: 1.
Data jumlah penduduk Kecamatan Kedawung selama 5 tahun terakhir
2.
Data pelanggan menurut jenis-jenis pelanggan selama 5 tahun terakhir
3.
Data kebutuhan air bersih untuk pelanggan Kedawung
4.
Peta lokasi Kecamatan Kedawung
3.3.3
Analisis
Pada tahap analisis dilakukan dengan menghitung data yang ada untuk mencari laju perubahan dari masing-masing elemen dan mengetahui kebutuhan air bersih. Data yang diperlukan dari segi kuantitas yaitu penambahan pelanggan PDAM menurut variabel-variabelnya selama 5 tahun terakhir, kemudian data tersebut dianalisis menggunakan rumus-rumus untuk mencari kebutuhan air bersih periode 10 tahun mendatang.
Untuk memudahkan analisis digunakan diagram alir penelitian seperti pada Gambar 3.1. sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
MULAI
Pengumpulan data debit Sumur dalam
Pengumpulan data penduduk Kedawung 5 tahun terakhir
Pengumpulan data pelanggan aktif daerah pelayanan Kedawung 5 tahun terakhir
Analisis pertambahan penduduk 5 tahun terakhir
Prediksi pertumbuhan penduduk 10 tahun yang akan datang
Prediksi kebutuhan Air bersih 10 tahun yang akan datang
Kebutuhan Reservoir untuk 10 tahun mendatang Data tersedia
Analisis Debit Air
Kesimpulan rekomendasi untuk perencanaan
SELESAI Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian commit to user
Analisis pertambahan pelanggan PDAM 5 tahun terakhir
Prediksi pertumbuhan pelanggan 10 tahun yang akan datang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1.
Data Hasil Penelitian
4.1.1. Data Penduduk 1. Berdasarkan Jumlah Penduduk Kecamatan Kedawung Data jumlah penduduk kecamatan Kedawung selama 5 tahun terakhir dapat diperhatikan dalam Tabel 4.1. Tabel 4.1. Data Penduduk Kecamatan Kedawung No.
Tahun
Jumlah
1
2005
44.720
2
2006
44.915
3
2007
45.192
4
2008
45.421
5
2009 45.513 Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Sragen 2005-2009 2. Berdasarkan Jumlah Penduduk Daerah Pelayanan Unit Kedawung Daerah pelayanan unit Kedawung tidak mencakup secara keseluruhan Kecamatan Kedawung. Daerah pelayanan hanya di beberapa kelurahan di Kedawung, dan beberapa kelurahan disekitar Kedawung. Data dapat dapat diperhatikan dalam Tabel 4.2. Tabel 4.2. Data Penduduk Daerah Pelayanan Unit Kedawung No.
Tahun
Jumlah
1
2005
26.613
2
2006
26.780
3
2007
26.803
4
2008
26.801
5
2009
26.920 commit to user
Sumber : PDAM Sragen, 2009
24
25 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4.1.2. Data Pelanggan PDAM Data yang diperoleh dari PDAM bagian pelanggan selama 5 tahun terakhir dapat diperhatikan pada Tabel 4.3. sebagai berikut : Tabel 4.3. Jumlah Pelanggan PDAM Tahun 2005 - 2009 Jenis Pelanggan
Tahun 2005
2006
2007
2008
2009
RT 1
147
91
154
159
159
RT 2
909
779
928
964
1005
RT 3
1
1
1
1
1
Hidran Umum
18
13
22
24
24
Pemerintahan
17
15
17
17
16
Sosial
16
14
19
20
21
Niaga
5
3
5
5
5
Jumlah
1113
916
1146
1190
1231
Sumber : PDAM Sragen, 2009
Catatan : 1 SR = 5 jiwa
4.1.3. Data Debit Air PDAM yang tersedia Data debit air PDAM Sragen unit Kedawung yang didapat dari PDAM Sragen selama 5 tahun terakhir dapat diperhatikan dalam Tabel 4.4 Tabel 4.4. Data Kapasitas dan Jumlah Produksi Sumur Dalam Tahun No. Uraian 2005 2006 2007 2008
2009
1.
Kapasitas Sumber ( liter/detik)
16
16
16
16
16
2.
Kapasitas Produksi/pompa ( liter/detik)
13
13
13
13
13
Sumber : PDAM Sragen, 2009
commit to user
26 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4.2.
Analisis Data
4.2.1. Prediksi Jumlah Penduduk Perkiraan
jumlah
penduduk
Kecamatan
Kedawung
dianalisis
dengan
menggunakan 3 metode, yaitu Metode Geometrik, Metode Aritmatik, dan Metode Regresi Linier, untuk memperoleh keakuratan jumlah penduduk. Selanjutnya dipilih korelasi (r) yang lebih besar. Data jumlah penduduk yang didapat dari PDAM Sragen sejak tahun 2005 sampai 2009, dengan prediksi hingga tahun 2020. Dibawah ini perhitungan ketiga Metode tersebut.
Tabel 4.5. Data Penduduk Kecamatan Kedawung Selama 5 Tahun Terakhir Pertambahan
Tahun
Jumlah Penduduk
Jiwa
%
2005
44.720
-
-
2006
44.915
195
0,436
2007
45.192
277
0,617
2008
45.421
229
0,507
2009
45.513
91
0,200
792
1,760
Jumlah
Rata-rata pertambahan penduduk dari tahun 2005-2009 adalah: Ka =
P09 P05 2009 2005
Ka =
45.513 44.720 4
Ka = 198,25 jiwa/tahun Persentase pertambahan penduduk rata-rata per tahun: r =
Jumlah % Pertambaha n Tahun n Tahun 0 1,760 % 4
r
=
r
= 0,44 %
commit to user
27 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dengan bertolak dari data penduduk tahun 2005 menghitung pertambahan jumlah penduduk pertahun dari tahun 2005-2009 dengan menggunakan Metode Geometrik, Metode Aritmatik, dan Metode Regresi Linier.
1. Metode Geometrik Pn = Po x (1+r)n P09 = P05 x (1+0,0044)(09-05) P09 = P05 x (1,0044)4 P05 = P09 / (1,0044)4 P05 = 45.513 / (1,0044)4 P05 = 44720,71 jiwa 2. Metode Aritmatik Ka =
P2 P1 T2 T1
Ka =
45.513 44.720 2009 2005
Ka = 198,25 jiwa/tahun Pn = P09 = 45.513 jiwa Pn = P05 + Ka x (Tn- To) P05 = 45.513 - 198,25 x (2009-2005) P05 = 44720 jiwa 3. Metode Regresi Linier ^
Y a bX
a b
Y . X 2 X . XY n. X 2 ( X ) 2 n. XY X . Y n. X 2 ( X ) 2 commit to user
28 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4.6. Metode Regresi Linier Tahun ke
Jumlah Penduduk
(X)
(Y)
2005
1
2006
X.Y
X2
44.720
44.720
1
2
44.915
89.830
4
2007
3
45.192
135.576
9
2008
4
45.421
181.684
16
2009
5
45.513
227.565
25
Jumlah
15
225.761
679.375
55
Tahun
Dengan menggunakan rumus di atas maka besarnya a dan b dapat dihitung, yaitu: a
=
Y . X 2 X . XY n. X 2 ( X ) 2
a
=
(225.761 x55) (15 x679.375 ) (5 x55) (15) 2
a
= 44524,6
b
=
n. XY X . Y n. X 2 ( X ) 2
b
=
(5 x679.375 ) (15 x 225.761 ) (5 x55) (15) 2
b
= 209,2
Y05 = a + b.(T05-T05) Y05 = 44524,6 + 209,2.(0) Y05 = 44524,6 Dengan cara perhitungan yang sama, hasil perhitungan mundur jumlah penduduk selengkapnya disajikan dalam Tabel 4.5. dibawah ini. commit to user
29 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4.7. Hasil Perhitungan Mundur Jumlah Penduduk Hasil Perhitungan Mundur
Tahun
Stastistik Jumlah
(X)
Penduduk (Y)
2005
44.720
44720
44720,71
44524,6
2006
44.915
44918,25
44917,48
44733,8
2007
45.192
45116,5
45115,11
44943
2008
45.421
45314,75
45313,62
45152,2
2009
45.513
45513
45513
Jumlah
225.761
45361,4 -
Aritmatik
Geometrik
-
-
Regresi Linier
Selanjutnya hasil Standar deviasi perhitungan Aritmatik, Geometik, dan Regresi Linier akan disajikan pada Tabel 4.8; 4.9; 4.10.
Tabel 4.8. Standar Deviasi Perhitungan Aritmatik Tahun
Tahun ke (X)
2005
1
Stastistik Jumlah Penduduk 44.720
Perhitungan Aritmatik (Yi)
Yi-Ymean
(Yi-Ymean)2
44720
-432
186.797
2006
2
44.915
44918,25
-234
54.733
2007
3
45.192
45116,5
-36
1.274
2008
4
45.421
45314,75
163
26.423
2009
5
45.513
15
225.761
361 -
130.177
Jumlah
45513 -
Ymean
-
-
-
Standar deviasi
-
45152,2 -
399.403 -
-
-
282,631
commit to user
30 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4.9. Standar Deviasi Perhitungan Geometrik Tahun
Tahun ke (X)
2005
1
Stastistik Jumlah Penduduk 44.720
Perhitungan Geometrik (Yi)
Yi-Ymean
(Yi-Ymean)2
44720,71
-431
186.187
2006
2
44.915
44917,48
-235
55.095
2007
3
45.192
45115,11
-37
1.375
2008
4
45.421
45313,62
161
26.056
2009
5
45.513
15
225.761
361 -
130.177
Jumlah
45513 -
Ymean
-
-
-
Standar deviasi
-
45152,2 -
398.891 -
-
-
282,450
Tabel 4.10. Standar Deviasi Perhitungan Regresi Linier Tahun
Tahun ke (X)
2005
1
Stastistik Jumlah Penduduk 44.720
Perhitungan Regresi Linier (Yi)
Yi-Ymean
(Yi-Ymean)2
44524,6
-628
393.882
2006
2
44.915
44733,8
-418
175.059
2007
3
45.192
44943
-209
43.765
2008
4
45.421
45152,2
0
0
2009
5
45.513
15
225.761
209 -
43.765
Jumlah
45361,4 -
Ymean
-
-
-
Standar deviasi
-
45152,2 -
656.470 -
-
-
362,345
Hasil perhitungan Standar deviasi memperlihatkan angka yang berbeda untuk ketiga metode proyeksi. Angka terkecil adalah hasil perhitungan proyeksi dengan metode Geometrik. Jadi untuk memperkirakan jumlah penduduk Kecamatan Kedawung pada tahun 2020 mendatang dipilih metode Geometrik. commit to user
31 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1.
Berdasarkan Jumlah Penduduk Kecamatan Kedawung
Perkiraan
jumlah
penduduk
Kecamatan
Kedawung
dianalisis
dengan
menggunakan rumus geometrik dengan data jumlah penduduk yang didapat dari PDAM Sragen sejak tahun 2005 sampai 2009 dengan prediksi hingga tahun 2020. Dengan menggunakan Rumus (2.1) Pn = Po (1 + r)n Dengan :
Pn = Jumlah penduduk pada tahun n proyeksi. Po = Jumlah penduduk pada awal proyeksi. r = Rata-rata pertumbuhan penduduk per tahun. n = waktu (tahun).
Tabel 4.11. Pertambahan Jumlah Penduduk Kecamatan Kedawung Pertambahan
Tahun
Jumlah Penduduk
Jiwa
%
2005
44.720
-
-
2006
44.915
195
0,436
2007
45.192
277
0,617
2008
45.421
229
0,507
2009
45.513
91
0,200
792
1,760
Jumlah Persentase pertambahan jumlah penduduk : 1,760 4
r
=
r
= 0,44 %
Pertambahan jumlah penduduk dari tahun 2009 – 2020 adalah: P2020
= P2009 (1 + r)n = 45.513 ( 1 + (0,0044))11 = 47764,93681 ≈ 47.765 jiwa
Berdasarkan hasil perhitungan di atas pertambahan penduduk cenderung bertambah/mengalami kenaikan. Jumlah penduduk Kecamatan Kedawung tahun commit to user 2020 sebesar 47.765 jiwa.
32 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.
Berdasarkan Jumlah Penduduk Daerah Pelayanan Unit Kedawung
Perkiraan jumlah penduduk daerah pelayanan Kedawung dianalisis dengan menggunakan rumus geometrik, dengan prediksi hingga tahun 2020, dengan menggunakan Rumus (2.1) Tabel 4.12.Pertambahan Jumlah Penduduk Daerah Pelayanan Unit Kedawung Pertambahan
Tahun
Jumlah Penduduk
Jiwa
%
2005
26.613
-
-
2006
26.780
167
0,627
2007
26.803
23
0,086
2008
26.801
-2
0,007
2009
26.920
119
0,444
307
1,164
Jumlah Persentase pertambahan jumlah penduduk : 1,164 4
r
=
r
= 0,291 %
Pertambahan jumlah penduduk dari tahun 2009 – 2020 adalah: P2020
= P2009 (1 + r)n = 26.920 ( 1 + (0,00291))11 = 27794,357 ≈ 27.795 jiwa
Berdasarkan hasil perhitungan di atas pertambahan penduduk cenderung bertambah/mengalami kenaikan. Jumlah penduduk daerah pelayanan unit Kedawung tahun 2020 sebesar 27.795 jiwa.
commit to user
33 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4.2.2. Prediksi Pertambahan Pelanggan Prediksi pertambahan pelanggan PDAM dihitung dengan metode geometrik untuk masing-masing jenis pelanggan, kemudian dijumlahkan sehingga akan diperoleh data yang lebih akurat untuk perencanaan. Data-data pelanggan dianalisis dengan Rumus (2.1)
1.
Pelanggan Rumah Tangga 1
Tabel 4.13. Pelanggan Rumah Tangga 1 Tahun
SR
2005
Pertambahan Pelanggan Selisih
%
147
-
-
2006
91
-56
-38,095
2007
154
63
69,231
2008
159
5
3,247
2009
159
0
0,00
12
34,383
Jumlah
Persentase pertambahan jumlah pelanggan rumah tangga 1 : 34 ,383 4
r
=
r
= 8,596 %
Pertambahan jumlah pelanggan rumah tangga 1 dari tahun 2009 – 2020 adalah : M11 = 159 ( 1 +0,08596)11 = 393,867 ≈ 394 SR Berdasarkan hasil perhitungan di atas pertambahan pelanggan Rumah Tangga 1 cenderung bertambah/mengalami kenaikan. Jumlah pelanggan Rumah Tangga 1 tahun 2020 sebesar 394 SR.
commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.
Pelanggan Rumah Tangga 2
Tabel 4.14. Pelanggan Rumah Tangga 2 Tahun
SR
2005
Pertambahan Pelanggan Selisih
%
909
-
-
2006
779
-130
-14,301
2007
928
149
19,127
2008
964
36
3,879
2009
1005
41
4,253
96
12,958
Jumlah
Persentase pertambahan jumlah pelanggan rumah tangga 2 : 12,958 4
r
=
r
= 3,2395 %
Pertambahan jumlah pelanggan rumah tangga 2 dari tahun 2009 – 2020 adalah : M11 = 1005 ( 1 + 0,032395)11 = 1427,154 ≈ 1428 SR
Berdasarkan hasil perhitungan di atas pertambahan pelanggan Rumah Tangga 2 cenderung bertambah/mengalami kenaikan. Jumlah pelanggan Rumah Tangga 2 tahun 2020 sebesar 1428 SR.
commit to user
35 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3.
Pelanggan Rumah Tangga 3
Tabel 4.15. Pelanggan Rumah Tangga 3 Tahun
SR
2005
Pertambahan Pelanggan Selisih
%
1
-
-
2006
1
-
-
2007
1
-
-
2008
1
-
-
2009
1
-
-
-
-
Jumlah
Berdasarkan Tabel 4.15. di atas pada tahun 2005 - 2009 di daerah pelayanan Kedawung hanya terdapat 1 pelanggan PDAM jenis rumah tangga 3, hal ini dapat dikatakan jumlah pelanggan pemerintahan tahun 2020 tetap sebesar 1 SR.
4.
Pelanggan Hidran Umum
Tabel 4.16. Pelanggan Hidran Umum Tahun
SR
2005
Pertambahan Pelanggan Selisih
%
18
-
-
2006
13
-5
-27,778
2007
22
9
69,231
2008
24
2
9,091
2009
24
-
-
6
50,544
Jumlah
Persentase pertambahan jumlah pelanggan hidran umum : 50 ,544 4
r
=
r
= 12,636 % commit to user
36 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pertambahan jumlah pelanggan hidran umum dari tahun 2009 – 2020 adalah : M11 = 24 ( 1 +(0,12636))11 = 88,851 ≈ 89 SR
Berdasarkan hasil perhitungan di atas pertambahan pelanggan Hidran umum cenderung bertambah/mengalami kenaikan. Jumlah pelanggan Hidran umum tahun 2020 sebesar 89 SR.
5.
Pelanggan Pemerintah
Tabel 4.17. Pelanggan Pemerintah Tahun
SR
2005
Pertambahan Pelanggan Selisih
%
17
-
-
2006
15
-2
-11,765
2007
17
2
13,333
2008
17
-
-
2009
16
-1
-5,882
-1
-4,314
Jumlah
Persentase pertambahan jumlah pelanggan pemerintahan : 4,314 4
r
=
r
= 1,0785 %
Pertambahan jumlah pelanggan pemerintahan dari tahun 2009 – 2020 adalah : M11 = 16 ( 1 + - 0,010785)11 = 14,201 ≈ 15 SR Berdasarkan hasil perhitungan di atas pertambahan pelanggan pemerintah cenderung berkurang/mengalami penurunan. Jumlah pelanggan pemerintah tahun 2020 sebesar 15 SR.
commit to user
37 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
6.
Pelanggan Sosial
Tabel 4.18. Pelanggan Sosial Tahun
SR
2005
Pertambahan Pelanggan Selisih
%
16
-
-
2006
14
-2
-12,5
2007
19
5
35,714
2008
20
1
5,263
2009
21
1
5
5
33,477
Jumlah
Persentase pertambahan jumlah pelanggan sosial : 33,477 r = 4 r
= 8,369 %
Pertambahan jumlah pelanggan sosial dari tahun 2009 – 2020 adalah : M11 = 21 ( 1 + 0,08369)11 = 50,836 ≈ 51 SR Berdasarkan hasil perhitungan di atas pertambahan pelanggan sosial cenderung bertambah/mengalami kenaikan. Jumlah pelanggan sosial tahun 2020 sebesar 51 SR.
commit to user
38 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
7.
Pelanggan Niaga
Tabel 4.19. Pelanggan Niaga Tahun
SR
2005
Pertambahan Pelanggan Selisih
%
5
-
-
2006
3
-2
- 40
2007
5
2
66,667
2008
5
-
-
2009
5
-
-
0
26,667
Jumlah
Persentase pertambahan jumlah pelanggan niaga : 26,667 4
r
=
r
= 6,667 %
Pertambahan jumlah pelanggan niaga dari tahun 2009 – 2020 adalah : M11 = 5 ( 1 + 0,06667)11 = 10,169 ≈ 11 SR Berdasarkan hasil perhitungan di atas pertambahan pelanggan niaga cenderung bertambah/mengalami kenaikan. Jumlah pelanggan niaga tahun 2020 sebesar 11 SR.
Dari perhitungan diatas prediksi jumlah pelanggan PDAM tahun 2020 = RT 1 + RT 2 + RT 3 + Hidran Umum + Pemerintahan + Sosial + Niaga = 394 + 1428 + 1 + 89 + 15 + 51 + 11 = 1989 SR
commit to user
39 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4.2.3. Prediksi kebutuhan air bersih pada tahun 2020 Prediksi kebutuhan air bersih pada tahun 2020 dihitung dengan mengacu pada hasil prediksi pertambahan masing-masing jenis pelanggan. Perhitungan tersebut dihitung dengan asumsi setiap perubahan data / selisih dianggap selalu positif.
1.
Berdasarkan jumlah penduduk daerah pelayanan a.
b.
c.
d.
Kebutuhan air bersih domestik (SI) SI
= 0,8 x Cp
Cp
= 0,8 x Pn
SI
= 0,8 x ( 0,8 x Pn )
SI
= 0,8 x ( 0,8 x 27.795) x 100 liter/orang/hari
SI
= 1778880 liter/hari
SI
= 20,589 liter/detik
Kebutuhan air bersih untuk bak umum (Sb) Sb
= 0,2 x Cp
Cp
= 0,8 x Pn
Sb
= 0,2 x ( 0,8 x 27.795 ) x 30 liter/orang/hari
Sb
= 133416 liter/hari
Sb
= 1,544 liter/detik
Kebutuhan air bersih untuk non domestik (Kn) Kn
= 15 % x ( SI + Sb )
Kn
= 15 % x (20,589 + 1,544)
Kn
= 3,3199 liter/detik
Total Prediksi Kebutuhan Air Bersih tahun 2020 Pr
= SI + Sb + Kn + Lo
Pr
= SI + Sb + Kn + 0,2 Pr
0,8 Pr = SI + Sb + Kn Pr
=
SI Sb Kn 0,8
commit to user
40 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
e.
20,589 + 1,544 3,3199 0,8
Pr
=
Pr
= 31,816 liter/detik
Kehilangan air (Lo)
f.
Lo
= 0,2 x Pr
Lo
= 0,2 x 31,816 liter/detik
Lo
= 6,3632 liter/detik
Kebutuhan Harian Maksimum
g.
Ss
= f1 x Pr
Ss
= 1,2 x 31,816 liter/detik
Ss
= 38,1792 liter/detik
Pemakaian Air pada Waktu Jam Puncak Debit waktu puncak
= f2 x Pr = 1,6 x 31,816 liter/detik = 50,906 liter/detik
Data prediksi kebutuhan air bersih terhadap jenis pelanggan kemudian di plot pada Grafik 4.1. seperti di bawah ini: Prediksi Kebutuhan Air Bersih Menurut Jumlah Penduduk Q (lt/dt) 25.0 20,59 20.0 15.0 Domestik
10.0 6.363 5.0
3.3199 1.544
Non Domestik Sosial/umum Kehilangan Air
0.0 Jumlah Pelanggan
commit to user Grafik 4.1. Prediksi Kebutuhan Air Bersih Menurut Jumlah Penduduk
41 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kebutuhan air bersih daerah pelayanan Kedawung tahun 2020 menurut prediksi jumlah penduduk adalah 31,82 liter/detik, kebutuhan harian maksimum 38,18 liter/detik, dan debit pada jam puncak 50,91 liter/detik.
2.
Berdasarkan prediksi masing-masing jenis pelanggan a. Pelanggan Domestik ( SI ) SI = R1 + R2 + R3 + R4 SI = 394 + 1428 + 1 + 0 SI = 1823 SR SI = 1823 x 5 x 100 liter/hari SI = 911.500 liter/hari SI = 10,5498 liter/detik b. Pelanggan Non Domestik ( Kn ) Kn = Niaga + Sekolahan + Pemerintah Kn = 11 + 0 + 15 Kn = 26 SR Kn = 26 x 6 x 100 liter/hari Kn = 15.600 liter/hari Kn = 0,1805 liter/detik c. Pelanggan Sosial ( Sb ) Sb = Sosial umum + Sosial khusus + Hidran Umum Sb = 51+ 89 Sb = ((51 x 50) + (89 x 25)) x 30 liter/hari Sb = 143.250 liter/hari Sb = 1,658 liter/detik
commit to user
42 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d. Total Prediksi Kebutuhan Air Bersih tahun 2020 Pr =
SI Kn Sb 0,8
Pr =
10,5498 0,1805 1,658 0,8
Pr = 15,4854 liter/detik e. Kehilangan Air ( Lo ) Lo = 0,2 x Pr Lo = 0,2 x 15,4854 liter/detik Lo = 3,0971 liter/detik f. Kebutuhan Harian Maksimum Ss = f1 x Pr Ss = 1,2 x 15,4854 liter/detik Ss = 18,5825 liter/detik g. Pemakaian Air pada Waktu Jam Puncak Debit waktu puncak
= f2 x Pr = 1,6 x 15,4854 liter/detik = 24,777 liter/detik
Data prediksi kebutuhan air bersih terhadap jenis pelanggan kemudian di plot pada Grafik 4.2. seperti di bawah ini:
commit to user
43 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Prediksi Kebutuhan Air Bersih Menurut Jumlah Pelanggan Q (lt/dt) 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
10.5498
Domestik 3.0971
1.658 0.1805
Non Domestik Sosial/umum Kehilangan Air
Jumlah Pelanggan
Grafik 4.2. Prediksi Kebutuhan Air Bersih Menurut Jumlah Jenis Pelanggan
Kebutuhan air bersih Kecamatan Kedawung tahun 2020 menurut prediksi masingmasing jenis pelanggan adalah 15,48 liter/detik, kebutuhan harian maksimum 18,58 liter/detik, dan debit pada jam puncak 24,78 liter/detik.
4.2.4. Analisis Terhadap Cakupan Pelayanan Air Bersih Cakupan target pelayanan air bersih dari PDAM diambil 80 % jumlah pendududuk, adapun 20 % jumlah penduduk diharapkan mencukupi sendiri kebutuhan air bersih dari sumur, mata air dan lain-lain, maka prediksi cakupan pelayanan air bersih PDAM unit Kedawung pada tahun 2020 sebagai berikut: CPkecamatan
= 80 % x Pn = 80 % x 47.765 = 38.212 jiwa
CPdaerah pelayanan = 80 % x Pn = 80 % x 27.795 = 22.236 jiwa
commit to user
44 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Prediksi berdasarkan jenis pelanggan.
Domestik S1 = R1 + R2 + R3 + R4 S1 = 394 + 1428 + 1 + 0 S1 = 1823 x 5 S1 = 9115 jiwa
Non Domestik Kn = Niaga +Sekolah+Pemerintah Kn = 11 + 0 + 15 Kn = 26 SR Kn = 26 x 6 Kn = 156 jiwa
Pelanggan Sosial ( Sb ) Sb = Sosial Umum+Sosial Khusus+Hidran Umum Sb = 51+ 89 Sb = (51 x 50) + (89 x 25) Sb = 4.775 jiwa
Total jumlah pelanggan pada tahun 2020 Pn = S1 + Kn + Sb = 9115 + 156 + 4775 = 14.046 jiwa
CP kecamatan Kedawung tahun 2020 % pelayanan
=
14046 x 100 % 47765
= 29,41 %
CP daerah pelayanan Kedawung tahun 2020 % pelayanan
=
14046 x 100 % 27795
= 50,53 %
commit to user
45 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Cakupan pelayanan PDAM pada tahun 2020 baru mencapai 29,41% untuk kecamatan Kedawung dan 50,53% untuk daerah pelayanan unit Kedawung, sehingga cakupan pelayanan masih dibawah standar nasional yaitu 80% dari jumlah penduduk.
4.2.5. Analisis Kapasitas Reservoir Kapasitas reservoir yang ada 200 m3. Untuk memenuhi kebutuhan air tahun 2020, maka prediksi kapasitas reservoir tahun 2020 adalah sebagai berikut: Berdasarkan jumlah sambungan saat ini Konsumsi air harian rata-rata = 15,4854 liter/detik Jumlah Sambungan
= 1989 SR
Kehilangan Air (Lo) = 20% x Konsumsi air harian rata-rata = 20% x 15,4854 liter/detik = 3,0971 liter/detik Kebutuhan rata-rata
= Konsumsi air harian rata-rata + Lo = 15,4854 + 3,0971 = 18,5825 liter/detik
Kebutuhan air harian = 18,5825 liter/detik = 1605,528 m3 Kebutuhan reservoir = 1605,528 x 0,2 = 321,11 m3 Kekurangan kapasitas reservoir = 321,11 m3 - 200 m3 = 121,11 m3
commit to user
46 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4.3.
Analisis Debit Air
4.3.1. Analisis Kebutuhan Air Bersih Terhadap Kapasitas Produksi Sumur Dalam Kedawung Perhitungan kebutuhan air bersih di unit Kedawung berdasarkan prediksi masingmasing jenis pelanggan, di hitung menggunakan Rumus 2.14, didapat hasil seperti pada Tabel 4.20. sebagai berikut: Tabel 4.20. Debit yang Dibutuhkan Unit Kedawung No.
Tahun
Q (liter/detik)
1
2009
9,32581
2
2010
9,761285
3
2011
10,1917
4
2012
10,64887
5
2013
11,1263
6
2014
11,65075
7
2015
12,20052
8
2016
12,76476
9
2017
13,35576
10
2018
14,04297
11
2019
14,73163
12
2020
15,48539
Data kebutuhan air bersih unit Kedawung terhadap tahun prediksi kemudian di plot pada Grafik 4.3. sebagai berikut:
commit to user
47 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kebutuhan Air Bersih 16 15
Q (liter/detik)
14 13 12 11 10 9 8 7 6 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Tahun Kebutuhan Air Tiap Tahun
Grafik 4.3. Prediksi Debit yang Dibutuhkan Unit Kedawung Dari Grafik 4.3. di atas dapat disimpulkan bahwa debit yang dibutuhkan semakin bertambah setiap tahunnya.
4.3.2. Analisis Debit Sumur Dalam unit Kedawung Berdasarkan Tabel 4.3. diatas, kapasitas debit sumber sumur dalam unit Kedawung pada tahun 2005-2009 berturut-turut adalah 16,0 liter/detik, dan kapasitas debit pompa bertururt-turut adalah 13,0 liter/detik. Hal ini dapat diasumsikan kapasitas debit sumur dalam pada tahun 2020 tetap. Kapasitas debit sumber sumur dalam 16,0 liter/detik, dan kapasitas debit pompa 13,0 liter/detik. Tabel 4.21. Debit Kebutuhan Air dengan Debit Sumur Dalam Unit Kedawung No.
Tahun
1
2009
Q kebutuhan Air (liter/detik) 9,32581
Kapasitas Sumber (liter/detik) 16,0
Kapasitas Produksi (liter/detik) 13,0
Kekurangan Produksi (liter/detik) -
2
2010
9,761285
16,0
13,0
-
3
2011
10,1917
16,0
13,0
-
4
2012
10,64887
13,0
-
5
2013
11,1263
13,0
-
16,0 commit to user 16,0
48 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Lanjutan Tabel 4.21 Q kebutuhan No. Tahun Air (liter/detik) 6 2014 11,65075
Kapasitas Sumber (liter/detik) 16,0
Kapasitas Produksi (liter/detik) 13,0
Kekurangan Produksi (liter/detik) -
7
2015
12,20052
16,0
13,0
-
8
2016
12,76476
16,0
13,0
-
9
2017
13,35576
16,0
13,0
0,35576
10
2018
14,04297
16,0
13,0
1,04297
11
2019
14,73163
16,0
13,0
1,73163
12
2020
15,48539
16,0
13,0
2,48539
Data kebutuhan air dengan debit sumur dalam unit Kedawung kemudian di plot pada Grafik 4.4. sebagai berikut:
Q (liter/detik)
Debit Kebutuhan Air dengan Kapasitas Sumur Dalam 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Tahun
Kebutuhan air (liter/detik) Kapasitas Produksi (liter/detik) Kapasitas Sumber (liter/detik)
Grafik 4.4. Prediksi Kebutuhan Air dengan Kapasitas Sumur Dalam Dari Grafik 4.4. diatas dapat disimpulkan bahwa debit kapasitas sumber sumur dalam masih mencukupi sampai tahun 2020. Kapasitas Produksi/debit pompa dari tahun 2009 sampai tahun 2016 dapat mencukupi kebutuhan air bersih unit Kedawung, tapi mulai tahun 2017 ke atas debit pompa sumur dalam sudah tidak commit to user mampu mencukupi kebutuhan air.
49 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4.4.
Rencana Anggaran Biaya Operasional
4.4.1. Biaya Sumber 1.
Biaya Pegawai
Anggaran biaya pegawai untuk produksi air bersih tiap bulan adalah sebesar Rp. 2.603.000,00. 2.
Biaya Listrik PLN
Anggaran biaya Listrik PLN untuk operasional tiap bulan pengoperasian pompa dan kebutuhan listrik tiap bulan adalah sebesar Rp. 13.148.000,00. 3.
Biaya Pemeliharaan
Biaya pemeliharaan sumber tidak setiap bulan dianggarkan karena biasanya terjadi dalam setahun sekali atau dua kali dalam setahun. Karena pemeliharaan sumber terkait dengan pemeliharaan pompa yang dilakukan apabila telah beroperasi selama 10.000 jam. 4.
Biaya Air Baku
Anggaran biaya air baku untuk sumber produksi air tiap bulan adalah sebesar Rp. 464.000,00.
4.4.2. Biaya Pengolahan 1.
Pegawai
Anggaran untuk biaya pegawai pengolahan tidak dianggarkan karena sudah termasuk dalam biaya pegawai sumber. 2.
Bahan Kimia
Anggaran biaya bahan kimia
untuk pengolahan tiap bulan adalah sebesar
Rp.196.000,00. 3.
Pemeliharaan
Anggaran biaya pemeliharaan untuk pengolahan tiap bulan adalah sebesar Rp. commit to user 25.000,000.
50 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4.4.3. Biaya Transmisi dan Distribusi 1.
Biaya Operasi
Anggaran biaya operasi untuk transmisi dan distribusi tiap bulan adalah sebesar Rp. 3.707.000,00. 2.
Biaya Pemeliharaan
Anggaran biaya pemeliharaan untuk transmisi dan distribusi tiap bulan adalah sebesar Rp. 500.000,00.
4.4.4. Biaya Umum dan Administrasi 1.
Biaya Pegawai
Anggaran biaya pegawai untuk umum dan administrasi tiap bulan adalah sebesar Rp. 3.193.000,00. 2.
Biaya Kantor
Anggaran biaya kantor untuk umum dan administrasi tiap bulan adalah sebesar Rp. 425.000,00. 3.
Biaya Hubungan Langganan
Anggaran untuk biaya untuk hubungan langganan tidak dianggarkan tiap bulan karena tidak selalu dilakukan, karena biaya ini berkaitan dengan survei terhadap langganan. 4.
Biaya Pemeliharaan Kantor
Anggaran biaya pemeliharaan kantor untuk umum dan administrasi tiap bulan adalah sebesar Rp. 587.000,00. Anggaran ini bisa bertambah apabila perlu perbaikan kantor yang bersifat kerusakan sarana kantor. 5.
Biaya Rupa-Rupa Biaya Umum
Anggaran biaya rupa-rupa biaya umum tiap bulan adalah sebesar Rp. 239.000,00. commit to user
51 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4.4.5. Biaya Penyusutan dan Amortisasi 1.
Biaya Penyusutan Sumber Air dan Pemompaan
Anggaran biaya penyusutan sumber air dan pemompaan tiap bulan adalah sebesar Rp. 1.141.000,00. 2.
Biaya Penyusutan Pengolahan Air
Anggaran biaya penyusutan pengolahan air tiap bulan adalah sebesar Rp. 20.000,00. 3.
Biaya Penyusutan Transmisi dan Distribusi
Anggaran biaya penyusutan transportasi dan distribusi tiap bulan adalah sebesar Rp. 1.878.000,00. 4.
Biaya Penyusutan Instalasi umum dan Amortisasi
Anggaran biaya penyusutan instalasi umum dan amortisasi tiap bulan adalah sebesar Rp. 2.673.000,00.
commit to user
52 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 5.1. Rencana Anggaran Biaya Operasional Jenis Biaya
Anggaran
Biaya Sumber Pegawai Listrik PLN Biaya Pemeliharaan Biaya Air baku
Jumlah
Rp. 2.603.000,00 Rp. 13.148.000,00 Rp. 464.000,00 Jumlah
Biaya Pengolahan Pegawai Bahan Kimia Pemeliharaan
Rp. 16.215.000,00 Rp. 196.000,00 Rp. 25.000,000
Jumlah Biaya Transmisi dan Distribusi Operasi Pemeliharaan
Rp. 221.000,00 Rp. 3.707.000,00 Rp. 500.000,00
Jumlah Biaya Umum dan Administrasi Pegawai Kantor Hubungan Langganan Pemeliharaan Kantor Penyisihan piutang Rupa-rupa Biaya Umum
Rp. 4.207.000,00 Rp. 3.193.000,00 Rp. 425.000,00 Rp. 587.000,00 Rp. 239.000,00
Jumlah Jumlah Sebelum Penyusutan dan Amortisasi Biaya Penyusutan dan Amortisasi Penyusutan Sumber Air dan Pemompaan Penyusutan Pengolahan Air Penyusutan Transmisi dan Distribusi Penyusutan Instalasi Umum dan Amortisasi Jumlah Jumlah Total Pengeluaran
Rp. 4.444.000,00 Rp. 25.087.000,00
Rp. 1.141.000,00 Rp. 20.000,00 Rp. 1.878.000,00 Rp. 2.673.000,00
commit to user
Rp. 5.712.000,00 Rp. 30.799.000,00
perpustakaan.uns.ac.id
4.5.
53 digilib.uns.ac.id
Pembahasan
Dari analisis data hasil prediksi kebutuhan air bersih pada tahun 2020, dengan metode cakupan pelayanan 80% penduduk, kebutuhan air bersih daerah pelayanan kedawung sebesar 31,82 liter/detik. Kebutuhan air bersih daerah pelayanan unit kedawung tahun 2020 menurut prediksi masing-masing jenis pelanggan adalah 15,48 liter/detik, kebutuhan harian maksimum 18,58 liter/detik, dan debit pada jam puncak 24,78 liter/detik. Cakupan pelayanan PDAM pada tahun 2020 baru mencapai 29,41% untuk Kecamatan Kedawung dan 50,53% untuk daerah pelayanan unit kedawung, sehingga cakupan pelayanan masih dibawah standar nasional yaitu 80% dari jumlah penduduk.
Jumlah pelanggan pada tahun 2020 meningkat menjadi 1989 SR, maka kebutuhan reservoir Kedawung menjadi 321,11 m3. Kapasitas saat ini sebesar 200 m3 akan mengalami kekurangan sebesar 121,11 m3 pada tahun 2020.
Kapasitas produksi/debit pompa yang dipakai saat ini sebesar 13 liter/detik, dan kapasitas debit sumur dalam sebesar 16 liter/detik. kebutuhan air bersih unit kedawung meningkat setiap tahun karena jumlah pelanggan bertambah, maka kebutuhan air bersih tahun 2020 menjadi 15,48 liter/detik. Kapasitas pompa produksi mulai tahun 2017 sudah tidak mampu mencukupi kebutuhan air. Pada tahun 2020 mengalami kekurangan sebesar 2,48 liter/detik. Kapasitas debit sumur dalam masih mampu mencukupi kebutuhan sampai tahun 2020.
Anggaran biaya operasional unit kedawung perbulan saat ini sebesar
Rp.
30.799.000,00 pada tahun 2010. Anggaran biaya tiap tahun akan meningkat karena jumlah produksi bertambah untuk melayani kebutuhan air bersih. Pada tahun 2020 anggaran biaya operasional akan meningkat karena jumlah air yang diproduksi bertambah, terutama pada biaya listrik, karena jam operasi pompa akan bertambah untuk melayani kebutuhan air. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah diuraikan didepan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Kebutuhan air bersih daerah pelayanan Kedawung tahun 2020 menurut jumlah penduduk sebesar 31,816 liter/detik, Kebutuhan air bersih menurut Prediksi masing-masing jenis pelanggan adalah 15,4854 liter/detik.
2.
Prediksi jumlah pelanggan PDAM Sragen unit Kedawung tahun 2020 adalah 1989 SR (Pelanggan atau Sambungan Rumah)
3.a Prediksi Kapasitas reservoir yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan air unit Kedawung tahun 2020 adalah sebesar 321,1056 m3 sedangkan reservoir berkapasitas 200m3 , sehingga diperlukan adanya penambahan kapasitas reservoir sebesar 121,1056 b Kekurangan debit pompa produksi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih wilayah pelayanan unit Kedawung pada tahun 2020 adalah sebesar 2,48539 lt/dt.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut: 1.
Kebutuhan air bersih semakin meningkat setiap tahunnya, khususnya untuk wilayah pelayanan unit Kedawung PDAM Sragen, untuk meminimalkan kekurangan air, maka perlu dilakukan efisiensi dalam pemakaian air.
2.
Mengurangi tingkat kehilangan air, sehingga produksi lebih efisien.
3.
Optimalisasi sumur dalam unit Kedawung dengan mengganti pompa commit to user submersibel dengan kapasitas yang sesuai dengan kebutuhan produksi.
54
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1998. Petunjuk Teknis Perencanaan, Rencana Induk Sistem, Sistem Penyediaan Air Minum Perkotaan. Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya. Anonim. 1998. Petunjuk Praktis Pembangunan Sistem Penyediaan Air Bersih Pedesaan. Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya. Anonim. 1994. Diklat Tenaga Teknik Penyediaan Air Minum. PERPAMSI & ITB: Bandung. Anonim. 2002. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah. PERPAMSI & ITB: Bandung. Anonim. 2009. PDAM Sragen. Sragen. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sragen. 2005; 2006; 2007; 2008; 2009. Sragen Dalam Angka 2005; 2006; 2007; 2008; 2009 Kabupaten Sumberlawang. Sragen. Ketentuan Umum Permenkes No. 416/Menkes/PER/IX/1990. Moegijantoro. 1996. Kebutuhan Air. PT Empat Sekawan: Surabaya. Nusa Idaman Said. 2005. Pengantar Umum Perencanaan Fasilitas Pengolahan Air Minum. SK-SNI Air Bersih. 1990. Soufyan M.Noerbambang & Takeo Morimura. 1993. Perencanaan & Pemeliharaan Sistem Plambing. Tabel Pemakaian air rata-rata per orang setiap hari. Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
commit to user
xvi