PENGARUH JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA ((Studi Pada Karyawan PT. GANDUM Bagian Sigaret Kretek Mesin (SKM))
Tri Artha Rina Misbahuddin Azzuhri
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jaminan sosial tenaga kerja terhadap produktivitas melalui kepuasan kerja karyawan PT. GANDUM Bagian SKM. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh langsung dan tidak langsung antara variabel dependen terhadap variabel independennya melalui variabel intervening digunakan analisis jalur. Subjek penelitian adalah karyawan PT.GANDUM Bagian SKM. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 80 karyawan. Teknik pengambilan sampel adalah sampel acak berstrata tidak proporsional. Teknik pengumpulan data melalui kuisioner dengan skala pengukuran Likert. Pengujian instrumen penelitian dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji normalitas menggunakan uji Kolomogorov-Smirnov, sedangkan pengujian hipotesis menggunakan uji t. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh langsung, positif dan signifikan jaminan sosial tenaga kerja terhadap kepuasan kerja, jaminan sosial tenaga kerja terhadap produktivitas, dan kepuasan kerja terhadap produktivitas. Terdapat pengaruh tidak langsung jaminan sosial tenaga kerja terhadap produktivitas kerja melalui kepuasan kerja. Dan variabel yang berpengaruh dominan terhadap produktivitas adalah kepuasan kerja.
Kata Kunci : jaminan sosial tenaga kerja, kepuasan kerja, produktivitas kerja.
1
2
ABSTRACT
The aim of this study is to found out impact social security of labor toward productivity through employee job satisfaction at PT. GANDUM division SKM. This study used quantitative approach and analysis data used path analysis. The subject of this study was PT. GANDUM employee division SKM. The sample of this study was 80 employees. The sampling technique used disproportionate stratified random sampling. The data collection by questionnaire with Likert scale measurement. Study instrument by used validity and reliability test. The Normal Regression Distribution test used Kolomogorov-Smirnov, and the hypothesis used t test. The result of this study were a direct influence, positive and significant of social security of labor toward employee job satisfaction, social security of labor toward productivity and employee job satisfaction toward productivity. There was influence of indirect social security of labor toward productivity through job satisfaction. Meanwhile, from all of variables the dominant variable that influence productivity is job satisfaction.
Keywords: social security of labor, job satisfaction, productivity.
Sumberdaya motor
manusia
penggerak
sebagai
perusahaan
Jaminan diharapkan
sosial mampu
tenaga
kerja,
memberikan
merupakan suatu titik tumpu kemajuan
jaminan terhadap resiko-resiko sosial
perusahaan
yang
ekonomi yang akan terjadi kepada
mendapatkan
perhatian
lebih
perusahaan.
Perhatian
perusahaan
tersebut
harus
harus
terprogram
selalu dari
karyawan,
dan
merupakan
sarana
penjamin arus penerimaan penghasilan
dan
bagi tenaga kerja dan keluarganya
terencana dengan baik. Bentuk dari
akibat dari terjadinya resiko sosial
perhatian
ekonomi
ataupun
kepedulian
dengan
pembiayaan
perusahaan terhadap para karyawan
terjangkau oleh pengusaha dan tenaga
bisa tercermin dari adanya program
kerja. Resiko sosial ekonomi yang
jaminan sosial tenaga kerja, dimana
ditanggulangi oleh program jaminan
program tersebut merupakan bentuk
sosial tenaga kerja misalnya terjadi
perlindungan terhadap hak-hak tenaga
kecelakaan kerja, cacat, hari tua,
kerja.
pensiun dan meninggal dunia, yang
3
dapat mengakibatkan berkurangnya
menyangkut
atau terputusnya penghasilan tenaga
sendiri,
kerja.
(online)).
keadaan ruangan dll, dari segi sosial
Jaminan sosial tenaga kerja merupakan
yang menyangkut interaksi sosial antar
salah satu faktor yang bermanfaat dari
karyawan maupun dengan atasannya,
sisi tenaga kerja, sedangkan dari sisi
dan dari segi psikologis berhubungan
kelangsungan
dengan minat dan bakat karyawan
(Jamsostek,
2013
hidup
perusahaan,
jenis
jam
pekerjaan
kerja,
perlengkapan,
seperti fasilitas dan peralatan yang
terhadap
digunakan, penggunaan teknologi, dan
diperhatikan, karena hal-hal diatas
kualitas serta kuantitas barang dan jasa
merupakan
yang
kepuasan kerja. Pada saat karyawan
dihasilkan,
tercermin
dalam
pekerjaannya
itu
indikator
harus
peningkatan
produktivitas kerja. Produktivitas kerja
bekerja
itu sendiri juga penting karena terkait
keselamatan kerja harus benar-benar
dengan kemampuan tenaga kerja untuk
diperhatikan, sebab banyak elemen
menghasilkan output berupa barang
kerja
atau
keselamatan diri. Berbagai mesin atau
jasa
perusahaan.
Sehingga
dalam
juga
yang
sebuah
dapat
mengancam
operasional perusahaan akan berjalan
peralatan
dengan baik apabila didukung oleh
bekerja
produktivitas kerja karyawan yang
keuntungan,
ternyata
juga baik.
membahayakan.
Oleh
Tenaga dalam
kerja
sebuah
atau
karyawan
perusahaan
yang
pabrik,
digunakan
selain
untuk
memberikan
karena
juga itu,
karyawan harus bekerja dengan hati-
wajib
hati (Anneahira, 2014 (Online)). Hal
diberikan sebuah penghargaan atas
tersebut berlaku pula untuk karyawan
kontribusinya baik kemampuan fisik
SKM dengan sistem produksi yang
atau pikirannya melalui pemberian
menggunakan bantuan mesin.
kompensasi yang sesuai dengan tugas
Perusahaan rokok PT. GANDUM
dan tanggung jawab yang diberikan
notabene adalah perusahaan rokok
kepadanya secara adil. Tidak hanya
yang berskala besar dengan jumlah
dari
fisik
pegawai kurang lebih 2.300 orang
menyangkut kondisi fisik pekerjaan,
yang terdiri dari karyawan tetap,
segi
finansial,
segi
4
karyawan
harian
dan
karyawan
borongan
(PT.
GANDUM,2013
(Online)).
Jumlah
karyawan
yang
karyawan PT. GANDUM Bagian SKM? 4. Apakah
ada
pengaruh
tidak
terbilang cukup besar perlu mendapat
langsung jaminan sosial tenaga
apresiasi dari kontribusinya terhadap
kerja pada produktivitas melalui
perusahaan,
kepuasan
dengan
memberikan
jaminan sosial tenaga kerja sebagai
kerja
karyawan
PT.
GANDUM Bagian SKM?
bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap
karyawan.
Peningkatan
Jaminan Sosial Tenaga Kerja
kepuasan kerja untuk meningkatkan
Dalam UU No.3 tahun 1992 pasal
produktivitas, motivasi karyawan dan
1, jaminan sosial tenaga kerja adalah
peningkatan
sebagai
suatu perlindungan bagi tenaga kerja
dasar pengukuran bagi karyawan agar
dalam bentuk santunan berupa uang
dapat bekerja dengan efektif dan
sebagai
efisien
penghasilan
produktivitas
untuk
perusahaan.
mencapai
tujuan
Berdasarkan
latar
pengganti
berkurang
yang dan
sebagian hilang
pelayanan
atau sebagai
belakang di atas, maka rumusan
akibat peristiwa atau keadaan yang
masalah yang akan diangkat oleh
dialami oleh tenaga kerja berupa
peneliti adalah sebagai berikut :
kecelakaan
1. Apakah ada pengaruh langsung
bersalin, hari tua dan meninggal dunia.
antara jaminan sosial tenaga kerja pada kepuasan kerja karyawan PT. GANDUM Bagian SKM?
kepuasan
produktivitas
kerja
karyawan
dengan PT.
GANDUM Bagian SKM?
antara jaminan sosial tenaga kerja produktivitas
hamil,
(Jamsostek, 2013 (Online)). Ruang Lingkup Jaminan Sosial
No.24 Tahun 2011, Bab II tentang Pembentukan dan Ruang Lingkup, Pasal
5
(BPJS,
2014
(Online))
menyebutkan bahwa :
3. Apakah ada pengaruh langsung
dengan
sakit,
Tenaga Kerja berdasarkan UU RI
2. Apakah ada pengaruh langsung antara
kerja,
pada
1. Berdasarkan Undang-undang ini dibentuk BPJS
5
2. BPJS sebagaimana dimaksud pada
penyakit
yang
disebabkan
ayat (1) adalah :
lingkungan kerja.
a. BPJS Kesehatan
2. Jaminan Hari Tua (JHT)
b. BPJS Ketenagakerjaan
Ditujukan
sebagai
oleh
pengganti
Sedangkan Bagian Kedua, Ruang
terputusnya penghasilan tenaga kerja
Lingkup, Pasal 6 menyebutkan bahwa:
karena meninggal, cacat, atau hari tua
1. BPJS
sebagaimana
dan diselenggarakan dengan sistem
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2)
tabungan hari tua. Program jaminan
huruf a menyelenggarakan jaminan
hari
kesehatan
penerimaan
kesehatan
2. BPJS
Ketenagakerjaan
sebagaimana Pasal
5
dimaksud
ayat
(2)
dalam
huruf
b
tua
memberikan
kepastiann
penghasilan
yang
dibayarkan pada saat tenaga kerja mencapai usia 55 tahun atau lebih yang
telah
meenuhi
persyaratan
menyelenggarakan program :
tertentu.
a. Jaminan kecelakaan kerja
3. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
b. Jaminan hari tua
(JPK)
c. Jaminan pensiun, dan
Menurut UU No. 3 Tahun 1992
d. Jaminan kematian
Bab I Pasal 1 ayat 9, pemeliharaan
Program-program jaminan sosial
kesehatan
adalah
tenaga kerja antara lain :
penanggulangan
1. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
gangguan kesehatan yang memerlukan
Dalam Pasal 1 ayat (14) UU No. 40
Tahun
2004
tentang
Sistem
dan
upaya pencegahan
pemeriksaan, pengobatan, dan/ atau perawatan termasuk kehamilan dan
Jaminan Sosial Tenaga Kerja (BPJS,
persalinan.
2014 (Online)), menyatakan bahwa
4. Jaminan Kematian
kecelakaan kerja adalah kecelakaan
Jaminan kematian diperuntukkan
yang terjadi dalam hubungan kerja,
bagi ahli waris dan peserta program
termasuk
Jamsostek yang meninggal
kecelakaan
yang
terjadi
kecelakaan
bukan
dalam perjalanan dari rumah menuju
karena
kerja. Jaminan
tempat kerja atau sebaliknya, dan
kematian diperlukan sebagai upaya
6
meringankan beban keluarga baik
mengukur
dalam
dengan menghitung selisih antara
bentuk
maupun
biaya
santunan
pemakaman
berupa
uang.
Pengusaha wajib menanggung iuran program jaminan kematian sebesar
apa
kepuasan
yang
seseorang
seharusnya
dengan
kenyataan yang dirasakan. 2. Teori Keadilan (Equality Theory.
0,3% dengan jaminan kematian yang
Teori
diberikan
21.000.000,-
Adams tahun 1963. Prinsip dari
terdiri dari Rp 14.200.000,- santunan
teori ini adalah bahwa seseorang
kematian dan Rp 2.000.000,- biaya
akan
pemakaman* dan santunan berkala.
apakah
(BPJS, 2014 (Online)).
keadilan atau tidak adil atas sebuah
adalah
Rp
ini
merasa
puas
ia
merasakan
situasi
oleh
tergantung adanya
dengan
cara
membandingkan dirinya dengan
Kepuasan Kerja Greenberg dan Baron (2003:148) dalam
dikembangkan
Wibowo
mendeskripsikan
(2011:501)
kepuasan
orang lain. 3. Teori dua Faktor (Two Factors
kerja
Theory. Teori ini dikemukakan
sebagai sikap positif atau negative
oleh Hezberg tahun 1996, prinsip
yang dilakukan individual terhadap
dari teori ini adalah kepuasan kerja
pekerjaan
dan
mereka.
Sementara
itu,
ketidakpuasan
Vecchio (1995:124) dalam Wibowo
merupakan
(2011:501)
Artinya,
menyatakan
kepuasan
hal
kerja
yang
berbeda.
kepuasan
dan
kerja sebagai pemikiran, perasaan, dan
ketidakpuasan terhadap pekerjaan
kecenderungan
seseorang,
adalah
seseorang
kontinyu.
yang
tindakan
merupakan
sikap
terhadap pekerjaan.
suatu
variabel
yang
Di sisi lain, terdapat faktor-faktor
Terdapat beberapa teori Kepuasan
yang mempengaruhi kepuasan kerja dalam
menurut
1. Teori Pertentangan (Discrepancy
Supriyanto dan Machfudz (2010:107)
Theory). Teori ini pertama kali dipelopori
oleh
Porter.
Porter
yaitu :
As’ad
(2001:115)
Kerja, yaitu :
7
1. Kepuasan
finansial,
merupakan
Produktivitas
faktor yang berhubungan dengan jaminan
serta
kesejahteraan
Menurut Gomes (2001:159) dalam Prabowo
(2012:44)
produktivitas
karyawan yang meliputi sistem dan
menunjukkan kepada ratio atau output
besarnya
terhadap
gaji,
jaminan
sosial,
input.
Input
biasanya
macam-macam tunjangan, fasilitas
mencakup biaya produksi dan biaya
yang
peralatan sedangkan output terdiri dari
diberikan,
promosi
dan
sebagainya.
penjualan, pendapatan, market share
2. Kepuasan fisik, yaitu indikator
dan
kerusakan.
Produktivitas
yang berhubungan dengan kondisi
khususnya untuk tenaga kerja tidak
fisik karyawan. Hal ini mencakup
bersifat
jenis pekerjaan, pengaturan waktu
ditingkatkan.Meningkatnya
kerja dan istirahat, perlengkapan
produktivitas sama halnya dengan
kerja, keadaan suhu dan ruangan,
peningkatan hasil produksi secara
penerangan,
keseluruhan.
kondisi
pertukaran
kesehatan
udara,
dan
umur
karyawan.
berhubungan
interaksi
tetapi
bisa
Menurut Ambar Teguh Sulistiyani & Rosidah (2003:199) produktivitas
3. Kepuasan sosial, yaitu indikator yang
konstan
sosial
antara
menyangkut masalah hasil akhir, yakni
dengan
seberapa
sesama
diperoleh di dalam proses produksi.
karyawan dengan atasan maupun
besar
Simanjuntak
hasil
akhir
(2003:39)
yang
dalam
antar karyawan yang berbeda jenis
Prabowo (2012:45) menyatakan bahwa
pekerjaannya,
dengan pendekatan sistem, faktor yang
dan
dengan
lingkungan sekitar perusahaan. 4. Kepuasan indikator
psikologis, yang
yaitu
berhubungan
dengan kejiwaan karyawan. Hal ini mencakup dalam
minat,
bekerja,
kententraman
sikap
terhadap
kerja, bakat dan ketrampilan.
mempengaruhi produktivitas karyawan perusahaan digolongkan pada 3 (tiga) kelompok yaitu : 1. Kualitas dan kemampuan fisik pekerja, dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, motivasi kerja,
8
etos kerja, mental dan kemampuan
dibedakan dalam 3 (tiga) jenis antara
fisik karyawan, serta pelatihan.
lain :
2. Sarana
Pendukung,
untuk
1. Perbandingan-perbandingan antara
peningkatan
produktivitas
kerja
pelaksanaan
karyawan
perusahaan
dapat
pelaksanaan secara historis yang
(dua)
tidak
dikelompokkan golongan
pada
yaitu
lingkungan
2
menyangkut
kerja
(termasuk
sekarang
menunjukkan
pelaksanaan
dengan
apakah
sekarang
ini
memuaskan namun hanya berfokus
teknologi dan cara produksi, sarana
kepada
dan peralatan yang digunakan,
berkurangnya hasil yang dicapai.
tingkat keselamatan dan kesehatan
2. Perbandingan pelaksanaan antara
kerja
serta
lingkungan
suasana kerja
menyangkut
dalam
itu
sendiri,
kesejahteraan
karyawan yang tercermin dalam sistem pengupahan dan jaminan
peningkatan
atau
satu unit (perorangan, tugas, seksi, proses)
dengan
Pengukuran
ini
yang
lainnya.
menunjukkan
pencapaian relatif. 3. Perbandingan
pelaksanaan
sosial serta jaminan kelangsungan
sekarang dengan targetnya, dan ini
kerja.
merupakan hal terbaik sebagai
3. Supra Sarana, dimana aktivitas
pemusatan sasaran atau tujuan.
perusahaan selalu dipengaruhi oleh apa yang terjadi di luarnya seperti
Hipotesis Penelitian
faktor-faktor
yang
H1: Terdapat pengaruh langsung antara
pemasaran,
jaminan sosial tenaga kerja pada
perpajakan, perijinan, lingkungan
kepuasan kerja karyawan PT.
hidup dan lain-lain.
GANDUM bagian SKM
digunakan,
Sedangkan
produksi prospek
pengukuran
H2: Terdapat pengaruh langsung antara
Sinungan
kepuasan kerja pada produktivitas
(1997:23) dalam Prabowo (2012:49)
kerja karyawan PT. GANDUM
dalam
bagian SKM
produktivitas
arti
dalam menurut
perbandingan
dapat
9
H3: Terdapat pengaruh langsung antara jaminan sosial tenaga kerja pada
analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor
produktivitas kerja karyawan PT. GANDUM bagian SKM
Populasi dan Sampel
H4: Terdapat pengaruh tidak langsung
Menurut
Sugiyono
(2012:115)
antara jaminan sosial tenaga kerja
populasi adalah wilayah generalisasi
pada produktivitas kerja melalui
yang terdiri atas obyek/ subyek yang
kepuasan
mempunyai kualitas dan karakteristik
kerja
karyawan
PT.
GANDUM bagian SKM
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
Gambar 1 Model Hipotesis
untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya.
Menurut
Sugiyono
(2012:116) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
METODE Jenis penelitian yang digunakan
populasi
tersebut.
penelitian
ini,
jumlah
sebanyak
104
mengetahui
jumlah
Dalam populasi
orang. sampel
Untuk yang
adalah penelitian deskriptif kuantitatif,
diambil maka digunakanlah rumus
yaitu penelitian tentang data yang
Slovin dengan taraf signifikansi 5%,
dikumpulkan dan dinyatakan dalam
sehingga diperoleh sampel sebanyak
bentuk angka-angka, meskipun juga
80 orang.
berupa data kualitatif yang sebagai
Sampel yang diambil dalm sebuah
pendukungnya, seperti kata-kata atau
penelitian harus benar-benar mewakili
kalimat yang tersusun dalam angket/
atau bersifat representative. Teknik
wawancara penulis dengan informan.
sampling
yang
digunakan
dalam
Data kuantitatif adalah data yang
penelitian ini adalah disproportionate
berbentuk angka dan data kualitatif
stratified random sampling, dimana
yang diangkakan. Data kualitatif yang
teknik
diangkakan misalnya terdapat dalam
menentukan
skala pengukuran. Untuk keperluan
populasi berstrata kurang proporsional.
ini
digunakan jumlah
sampel,
untuk bila
10
(Sugiyono, 2012:119). Dari sampel
2. Kepuasan Kerja (Z)
yang diambil, strata atau elemen yang
Kepuasan kerja adalah Kepuasan
kurang proporsional yaitu dari cara
Kerja sebagai pemikiran, perasaan, dan
pembayaran gaji karyawan, harian dan
kecenderungan
bulanan.
yang
tindakan
merupakan
seseorang,
sikap
seseorang
terhadap pekerjaan. Dalam penelitian Jenis Data
ini,
variabel
intervening
yang
1. Data Primer
digunakan adalah kepuasan kerja.
2. Data Sekunder 3. Produktivitas Kerja (Y) Perbandingan ratio atau output
Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara
terhadap
input.
Input
biasanya
b. Dokumentasi
mencakup biaya produksi dan biaya
c. Kuesioner
peralatan sedangkan output terdiri dari penjualan, pendapatan, market share dan kerusakan.
Definisi Operasional Variabel 1. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (X) Jaminan sosial tenaga kerja adalah suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai
pengganti
penghasilan berkurang
yang dan
sebagian
dan
hilang
atau
pelayanan
sebagai
akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan
kerja,
sakit,
hamil,
bersalin, hari tua, dan meninggal dunia.
Pengujian Instrumen Penelitian Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau
kesahihan
suatu
instrumen
(Arikunto, 2002:144 dalam Supriyanto dan Machfudz, 2010:206). Hasil uji validitas untuk masing-masing item variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
11
stabilitas
Tabel 1 Hasil Uji Validitas
ukuran
dan
konsistensi
internal ukuran (Sekaran, 2006: 40-42 dalam Prabowo, 2012:67). Tabel 2 Uji Relibilitas
Berdasarkan tabel di atas, dapat Berdasarkan hasil uji validitas pada
diketahui
bahwa
semua
variabel
tabel di atas, dapat diketahui bahwa
tersebut memiliki nilai koefisien Alpha
seluruh
Cronbach
item
dari
pertanyaan-
lebih
besar
dari
0,6.
pertanyaan pada kuisioner memiliki
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
nilai r hitung yang lebih besar dari r
tabel
instrumen pertanyaan yang digunakan
(0,220). Sehingga dapat disimpulkan
dalam penelitian ini sudah reliabel atau
bahwa seluruh item pertanyaan pada
dapat dihandalkan.
kuisioner telah valid. HASIL
Uji Reliabilitas Uji
realibilitas
pengujian
yang
kuisioner
dengan
merupakan
dilakukan
pada
tujuan
untuk
mengetahui apakah suatu instrumen cukup
dapat
dipercaya
untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.
Realibilitas
menunjukkan
konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala pengukuran). Realibilitas menyangkut dua hal utama, yaitu
Uji Normalitas Uji normalitas dapat dilakukan melalui
uji
Kolmogorov-Smirnov
Goodness of Fit Test dengan ketentuan bahwa jika nilai signifikan lebih besar dari α = 0,05. maka asumsi normalitas terpenuhi.
12
Tabel 3 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Pada Model
2. Zproduktivitas kerja tenagakerja+
= P2 Zjaminansosial
P3 Zkepuasankerja + Ɛ 2
Perhitungan Koefisien Jalur
Dari
Tabel
pengujian
tersebut
normalitas
untuk
melalui
uji
Kolmogorov-Smirnov didapatkan hasil perhitungan 1,146 untuk model 1
Pengaruh Jaminan Sosial Tenaga Kerja (X) dan Kepuasan Kerja (Z) terhadap Produktivitas Kerja (Y) Tabel 4 Hasil Pengaruh Jaminan Sosial Tenaga Kerja (X) terhadap Kepuasan Kerja (Z)
(satu) dengan nilai signifikansi sebesar 0,576. Hasil perhitungan 0,824 untuk model 2 (dua) dengan nilai signifikansi sebesar 0,506. Kedua model dikatakan memiliki normal
data
yang
karena
terdistribusi
memiliki
nilai
Tabel 5 Hasil Pengaruh Jaminan Sosial Tenaga Kerja (X) dan Kepuasan Kerja (Z) terhadap Produktivitas Kerja (Y)
signifikansi lebih besar α = 0,05. Sehingga kedua model tersebut sudah memenuhi asumsi normalitas untuk dipakai sebagai persamaan jalur (Path) Hasil Analisis Jalur
Analisis Jalur Gambar Diagram Jalur dari Model Teoritis Penelitian
Gambar Model Akhir Diagram Jalur (Path Diagram)
Berdasarkan pada Gambar diatas, diperoleh persamaan sebagai berikut : 1. ZKepuasan kerja
+Ɛ1
kerja
= P1 ZJaminan
sosial tenaga
Secara keseluruhan, model pada penelitian ini terbagi atas 3 pengaruh
13
langsung
dan
1
pengaruh
tidak
langsung.
Tabel 7 Hasil Pengujian Hipotesis Pengaruh Tidak Langsung
Tabel 6 Hasil Pengujian Hipotesis Pengaruh Langsung Pengaruh tidak langsung antara Jaminan Sosial Tenaga Kerja (X) terhadap Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa variabel Jaminan Sosial Tenaga Kerja (X) memiliki pengaruh langsung terhadap variabel Kepuasan Kerja (Z). Besarnya pengaruh langsung adalah 0,352. Variabel Jaminan Sosial Tenaga Kerja
(X)
mempunyai
pengaruh
langsung terhadap Produktivitas Kerja (Y).
Besarnya
pengaruh
(Z) mempunyai pengaruh langsung Produktivitas
Kerja
(Y)
sebesar 0,549. Ketiga jalur tersebut menunjukkan bahwa telah lulus uji signifikansi
karena
masing-masing
nilai signifikansinya lebih besar α = 0,05.
Kerja
(Y)
melalui Kepuasan Kerja (Z), diperoleh dari
hasil
kali
koefisien
tidak
langsungnya yaitu (0,352) x (0,549) = 0,193.
Sehingga
total
pengaruh
variabel Jaminan Sosial Tenaga Kerja (X) terhadap Produktivitas Kerja (Y) adalah 0,344 + (0,352 x 0,549) = 0,537.
langsung
adalah 0,344. Variabel Kepuasan Kerja
terhadap
Produktivitas
PEMBAHASAN Pengaruh Langsung Jaminan Sosial Tenaga Kerja (X) terhadap Kepuasan Kerja (Z) Variabel Jaminan Sosial Tenaga Kerja (X) terhadap Kepuasan Kerja (Z), memiliki pengaruh langsung yang positif dan nyata. pengaruh positif mengindikasikan bahwa semakin baik jaminan sosial tenaga kerja yang dirasakan
oleh
responden
akan
berpengaruh pada semakin tinggi pula tingkat kepuasan kerjanya.
14
Hubungan pengaruh langsung yang nyata antara jaminan sosial tenaga
usia pensiun, meninggal dunia, atau mengalami cacat total tetap.
kerja dengan kepuasan kerja banyak
Tetapi, secara keseluruhan jaminan
dipengaruhi oleh rasa puas responden
sosial tenaga kerja hanya berpengaruh
terhadap program-program jaminan
sebesar
sosial tenaga kerja yang ada ditunjang
kerja, sedangkan sisanya dipengaruhi
dengan realisasi pelayanan program
oleh variabel lain yang tidak diteliti.
tersebut, mengingat jaminan sosial
Jaminan sosial memang bukan salah
tenaga kerja berkaitan dengan jasa.
satu
Saat karyawan mengalami kecelakaan
banyak dalam meningkatkan kepuasan
kerja, maka perusahaan akan sigap
kerja karyawan, karena hanya bisa
bertanggung jawab atas biaya untuk
dinikmati
kecelakaan kerja tersebut. Selain itu,
tertentu
untuk program jaminan pemeliharaan
mengalami kecelakaan kerja, sakit,
kesehatan, karyawan telah ditangani
bersalin, memasuki masa pensiun dan
sedemikian rupa untuk mendapatkan
meninggal dunia), tidak seperti gaji
haknya
yang bisa dinikmati secara pasti dan
dalam
kesehataan jaminan
hal
pemeriksaan
dan
lain-lain.
kematian,
saat
Untuk
12,4%
indikator
terhadap
yang
dalam saja
kepuasan
berkontribusi
kondisi-kondisi (saat
karyawan
kontinyu.
karyawan
meninggal, perusahaan juga sudah
yang akan diserahkan kepada keluarga
Pengaruh Langsung Kepuasan Kerja (Z) terhadap Produktivitas Kerja (Y) Variabel Kepuasan Kerja (Z)
atau
terhadap
menyiapkan bantuan berupa uang tunai
ahli
waris
karyawan
yang
Produktivitas
Kerja
(Y),
meninggal. Sedangkan untuk jaminan
memiliki pengaruh langsung yang
hari tua, responden selaku karyawan
positif dan nyata. Pengaruh positif
perusahaan
mengindikasikan
merasakannya
tersebut
belum
sekarang,
bisa
bahwa
semakin
karena
tinggi kepuasan kerja yang diperoleh
jaminan hari tua akan dibayarkan
oleh responden akan berpengaruh pada
sekaligus pada peserta saat memasuki
semakin
tinggi
produktivitas kerjanya.
pula
tingkat
15
Berdasarkan deskripsi jawaban
semangat
kerja
dan
yang
tercermin
pada
responden, indikator kepuasan kerja
dihasilkan
yang paling tinggi kontribusinya untuk
produktivitas kerjanya.
menunjang
produktivitas
yang
ouput
adalah
indikator kondisi pekerjaan, dimana
pekerjaannya jelas, sehingga karyawan
Pengaruh Langsung Jaminan Sosial Tenaga Kerja (X) terhadap Produktivitas Kerja (Y) Variabel Jaminan Sosial Tenaga
bisa bekerja dengan baik.
Kerja (X) terhadap Produktivitas Kerja
pekerjaan
dan
tanggung
jawab
Menurut hasil statistik, secara
(Y) memiliki pengaruh langsung yang
terpisah
kepuasan
kerja
memiliki
positif dan nyata. Pengaruh positif
pengaruh
sebesar
54,9%
terhadap
mengindikasikan bahwa semakin baik
produktivitas kerja. Variabel Kepuasan
jaminan sosial tenaga kerja yang
Kerja (Z) merupakan variabel yang
dirasakan
paling besar memberikan pengaruh
berpengaruh pada semakin tinggi pula
terhadap Produktivitas
tingkat
tersebut
karena
karyawan
tersebut
Kerja.
Hal
oleh
responden
produktivitas
akan
kerjanya.
apabila
setiap
Pemberian jaminan sosial tenaga kerja
merasa
segala
terhadap seluruh karyawan perusahaan
yang
merupakan kewajiban dan tanggung
diterima sudah sesuai dan mampu
jawab perusahaan. Pemberian jaminan
dipenuhi oleh perusahaan, kepuasan
sosial tenaga kerja selalu disesuaikan
kerja akan meningkat dan otomatis
dengan
produktivitas akan meningkat pula.
berlaku. Pemberian jaminan sosial
Karena berawal dari kepuasan kerja
tersebut
individual
(dilihat
beberapa
perlindungan
indikator
dari
kepuasan
melainkan juga dapat meningkatkan
finansial, fisik, sosial, dan psikologis)
produktivitas kerja karyawan, karena
kemudian setiap karyawan merasa
apabila karyawan merasa aman dan
pekerjaannya
nyaman
kebutuhan
dan
balas
dari
As’ad,
dihargai
jasa
dan
akan
ketentuan-ketentuan
tidak
serta
yang
hanya
memberikan
kepada
karyawan,
merasa
mendapat
termotivasi untuk bekerja lebih baik
perlindungan baik bagi dirinya ataupun
lagi dengan memperbaiki cara kerja,
keluarganya dalam segala kondisi,
16
maka konsentrasi akan terpusat pada
terhadap Produktivitas Kerja (Y) yaitu
pekerjaannya, dimana karyawan akan
0,344
atau
34,4%.
termotivasi bekerja, memperbaiki cara
menunjukkan
bahwa
kerja
kepuasan kerja memperkuat pengaruh
dan
meningkatkan
output
kerjanya.
Hal
ini
variabel
jaminan sosial tenaga kerja terhadap produktivitas. Realisasi dari jaminan
Pengaruh Tidak Langsung Jaminan Sosial Tenaga Kerja (X) terhadap Produktivitas Kerja (Y) Melalui Kepuasan Kerja (Z) Pengaruh Variabel Jaminan Sosial Tenaga
Kerja
Produktivitas
(X)
Kerja
terhadap
(Y)
melalui
Kepuasan Kerja (Z) menunjukkan bahwa antar ketiga variabel memiliki memiliki hubungan yang positif sesuai dengan hasil perkalian koefisien tidak langsungnya.
bahwa peningkatan jaminan sosial tenaga kerja jika bersama dengan kerja
peningkatan
akan
memberikan
terhadap
produktivitas
kerja. Hubungan ini dapat terlihat dari nilai total pengaruh variabel Jaminan Sosial Tenaga Kerja (X) terhadap Produktivitas
menangani masalah kecelakaaan kerja, pemeliharaan kesehatan, hari tua dan kematian sudah mempunyai pengaruh terhadap
produktivitas,
ditambah
dengan peningkatan kepuasan kerja jika dilihat dari beberapa indikator kepuasan seperti kepuasan finansial, fisik, sosial dan psikologis, maka akan dapat
lebih
meningkatkan
produktivitas. Karyawan akan merasa
Pengaruh positif memiliki arti
kepuasan
sosial tenaga kerja sendiri dalam
Kerja
(Y)
dengan
melibatkan semua jalur yang ada yaitu sebesar 0,537 atau 53,7% lebih besar dari nilai pengaruh langsung antara Jaminan Sosial Tenaga Kerja (X)
aman dan nyaman bekerja dalam segala
kondisi,
ditambah
dengan
segala kebutuhan nya sudah mampu dipenuhi terciptalah otomatis
oleh
perusahaan,
kepuasan karyawan
maka
kerja akan
dan
bekerja
dengan lebih baik jika dilihat dari motivasi kerjanya, cara kerja yang terus diperbaiki, dan jumlah output yang terus ditingkatkan yang tercermin dalam produktivitas kerja.
17
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran Berdasarkan hasil kesimpulan yang
Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian
diperoleh, maka saran atau masukan
yang dilakukan, hal-hal yang dapat
yang dapat direkomendasikan oleh
disimpulkan adalah :
peneliti
1. Jaminan
sosial
mempunyai terhadap
tenaga
pengaruh
kepuasan
terkait
dengan
kerja
langsung dan tidak langsung antara
langsung
variabel jaminan sosial tenaga kerja,
kerja,
jadi
kepuasan kerja dan produktivitas kerja
apabila jaminan sosial tenaga kerja
adalah sebagai berikut :
dirasakan baik oleh karyawan,
1. Bagi PT. GANDUM
maka
kepuasan
kerja
akan
meningkat. 2. Kepuasan pengaruh
pengaruh
Berdasarkan pada hasil penelitian yang menunjukkan adanya pengaruh
kerja
mempunyai
langsung
terhadap
langsung dan tidak langsung antara jaminan
sosial
tenaga
kerja
dan
produktivitas kerja, jadi apabila
kepuasan kerja terhadap produktivitas
kepuasan
kerja, diharapkan PT. GANDUM :
meningkat,
kerja
karyawan
maka
produktivitas
akan meningkat juga. 3. Jaminan memiliki
sosial
tentang
program-program jaminan sosial
tenaga
pengaruh
a. Mensosialisasikan
kerja
langsung
tenaga
kerja
kepada
seluruh
karyawan agar karyawan lebih
terhadap produktivitas kerja, jadi
mengerti
apabila jaminan sosial tenaga kerja
keuntungan mengikuti program-
dirasakan baik oleh karyawan,
program tersebut
maka produktivitas kerja akan meningkat. 4. Jaminan
tenaga
kerja
manfaat,
b. Sesuai hasil penelitian, variabel yang
sosial
tentang
dominan
produktivitas
kerja
adalah
memiliki pengaruh tidak langsung
kepuasan
terhadap
kepuasan kerja karyawan terutama
produktivitas
kepuasan kerja.
melalui
tentang
kerja.
meningkatkan
Meningkatkan
indikator
finansial,
masalah gaji, bonus dan tunjangan.
18
Menurut hasil penelitian, gaji,
DAFTAR PUSTAKA
bonus dan tunjangan terkadang
Anneahira, 2014. Pemahaman Kesehatan dan Keselamatan di Pabrik.(Online). (http://www.anneahira.com/kese hatan-keselamatan-kerja-dipabrik.htm, diakses 17 Mei 2014). BPJS, 2013. Media Sosialisasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. (Online). (www.bpjs.info/) GANDUM, 2012. GANDUM. (online).(gandum.co.id/pages/pro file.php). Jamsostek, 2010. JAMSOSTEK. (online). (www.jamsostek.co.id/i.php?mid =2&id=9) Prabowo L, 2012. Analisis Stres Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Produktivitas Karyawan Wanita pada PR Dollar Prima. Skripsi. Program Studi Manajemen, Universitas Brawijaya. Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung. Sulistiyani AT dan Rosidah, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia: Konsep, Teori dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi Publik. Graha Ilmu, Yogyakarta. Supriyanto, AS dan Machfudz M, 2010. Metodologi Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. UIN Maliki Press. .
dirasa masih kurang mencukupi kebutuhan sehari-hari karyawan. Peningkatan kepuasan kerja bisa dilakukan dengan meningkatkan gaji yang bersifat variabel, yaitu dari bonus dan tunjangan, karena peningkatan gaji tetap lebih sulit dilakukan perusahaan. c. Memberikan
fasilitas
memadai,
dan
yang
memberikan
pelatihan kepada karyawan, untuk meningkatkan
kemampuan
dan
produktivitas kerjanya.
2. Peneliti Selanjutnya Peneliti
selanjutnya
dapat
menggantikan variabel-variabel dalam model dengan menggunakan variabel lain dan jika peneliti berkeinginan untuk menguji kembali model dengan variabel-variabel
yang
ada
dalam
penelitian, peneliti dapat melakukan penelitian pada karyawan borongan untuk
melihat
apakah
ada
perbandingan antara karyawan harian dan bulanan dengan borongan dalam hal
jaminan
sosial
tenaga
kerja,
kepuasan kerja dan produktivitasnya.