BAB 1 KONSEP DASAR Makalah ini disusun untuk memenuhi penugasan terstruktur pada mata kuliah Audit Manajemen yang dibimbing oleh Bapak Nasikhin, SE., Ak
Disusun Oleh: 1. I Dewa Made Ganesha
(115020000000000)
2. Shinta Dwi Paramitha
(115020000000000)
3. Intan Aisyah
(115020000000000)
4. Intan Azizah Rochmah
(115020000000000)
5. Rahmatul Fauzia
(115020000000000)
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014
KONSEP DASAR AUDIT MANAJEMEN Perusahaan harus membuat perencanaan yang tepat dalam hal alokasi sumberdaya yang dimilikinya dengan melaksanakan operasional yang efektif dan efisien demi mencapai tujuannya. Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, perusahaan memerlukan pengawasan dan pengendalian manajemen yang memadai. Fungsi pengawasan dan pengendalian manajemen menimbulkan aktivitas audit. Selain itu audit juga diperlukan untuk menilai kinerja manajemen dan tanggung jawab mereka terhadap pihak-pihak yang memiliki kepentingan dalam perusahaan. Hubungan dan fungsi yang ditimbulkan audit dapat digambarkan sebagai berikut: Pihak 1 (Auditor)
Pihak 3 (Pemegang Saham)
Pertanggungjawaban
Pihak 2 (Perusahaan)
Pihak 1 atau auditor melakukan audit terhadap pertanggungjawaban perusahaan (auditee) sebagai pihak ke 2 dan memberikan pengesahan hasil auditnya untuk kepentingan pemegang saham atau pihak ke 3. KONSEP DAN DEFINISI Menurut IBK Bayangkar, Audit manajemen (management audit) adalah pengevaluasian terhadap efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan. TUJUAN AUDIT MANAJEMEN Tujuan dari audit manajemen adalah untuk mengidentifikasi kegiatan, program, aktivitas yang masih memerlukan perbaikan, sehingga dengan rekomendasi yang diberikan nantinya dapat dicapai perbaikan atas pengelolaan berbagai program dan aktivitas pada perusahaan. RUANG LINGKUP DAN TUJUAN AUDIT Ruang lingkup audit manajemen meliputi keseluruhan aspek kegiatan manajemen, dapat berupa seluruh kegiatan atau dapat juga mencakup bagian tertentu dari program/aktivitas yang dilakukan. Terdapat tiga elemen pokok dalam tujuan audit yaitu: Kriteria, Penyebab, Akibat
PRINSIP DASAR AUDIT Terdapat 7 prinsip dasar yang harus diperhatikan auditor agar audit manajemen dapat mencapai tujuan dengan baik, meliputi: 1. Audit dititikberatkan pada objek audit yang mempunyai peluang untuk diperbaiki 2. Prasyarat penilaian terhadap kegiatan objek audit 3. Pengungkapan dalam laporan tentang adanya temuan yang bersifat positif 4. Identifikasi individu yang bertanggungjawab terhadap kekurangan yang 5. Penentuan tindakan terhadap petugas yang seharusnya bertanggungjawab 6. Pelanggaran hukum 7. Penyelidikan dan pencegahan kecurangan PERBEDAAN AUDIT MANAJEMEN DAN AUDIT KEUANGAN Audit manajemen dirancang untuk menemukan penyebab dari kelemahan-kelemahan yang terjadi pada pengelolaan program/aktivitas perusahaan, (rekomendasi), sedangkan audit keuangan yang menekankan auditnya pada data-data transaksi, proses pencatatan, dan laporan akuntansi yang dibuat perusahaan. No Pembeda
Audit Keuangan
Audit Manajemen
1
Untuk mendapatkan keyakinan bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan (manajemen) telah disusun melalui proses akuntansi yang berlaku umum dan menyajikan dengan sebenarnya kondisi keuangan perusahaan pada tanggal pelaporan dan kinerja manajemen pada period tersebut
Untuk mencapai perbaikan atas berbagai program/aktivitas dalam pengelolaan perusahaan yang masih memerlukan perbaikan. Oleh sebab itu, auditnya dirancang untuk menemukan berbagai kelemahan dalam operasional perusahaan, menentukan penyebabnya, menganalisis akibat yang ditimbulkan, dan mencari jalan perbaikan atas kelemahan tersebut.
Menekankan auditnya pada data-data akuntansi perusahaan dan proses penyajian laporan yang disajikan manajeme. Oleh
Meliputi keseluruhan fungsi manajemen dan unit-unit terkait yang ada didalamnya. Ruang lingkup ini dapat berupa seluruh program/aktivitas atau dapat
Tujuan Audit
2 Ruang Lingkup Audit
3 Dasar Yuridis
4
Pelaksana Audit
karena itu, ruang lingkup auditnya berkisar pada buktibukti transaksi dan proses akuntansi yang diterapkan pada objek audit. Dalam menentukan luas audit, auditor mendasarkan keyakinannya pada efektivitas pengendalian internal perusahaan.
juga hanya mencakup bagian tertentu dari program/aktivitas yang dilakukan. Dalam menentukan luas auditnya, auditor menekankan keyakinannya pada efektivitas pengendalian manajemen yang dimiliki perusahaan.
Keharusan perusahaan dalam menyajikan laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen (akuntan publik) kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan tersebut.
Hanya sebagai pilihan manajemen untuk memperbaiki berbagai program/aktivitas yang berjalan di perusahaan.
Audit keuangan dilakukan dalam rangka mendapatkan pengesahan (opini) secara independen dari pihak auditor atas kewajaran laporan keuangan yang disajikan manajemen perusahaan tersebut.
Pertimbangan objektivitas dan biaya audit menjadi dasar untuk menentukan siapa yang akan dipilih perusahaan untuk melakukan audit manajemen.
Pelaksananya Eksternal 5
Frekuensi Audit
6 Orientasi Hasil Audit
:
Pelaksananya : Bisa Audit Internal atau Audit Eksternal
Auditor
Dilakukan paling sedikit satu kali dalam satu tahun dan ini bersifat reguler untuk kepentingan penerbitan laporan keuangan.
Tidak ada ketentuan mengikat yang mengharuskan untuk melakukan audit setiap periode waktu tertentu. Kebutuhan audit sangat dipengaruhi oleh kepedulian manajemen dalam mencapai tingkat efisiensi dan efektivitas yang paling tinggi
Audit keuangan dilakukan terhadap data-data keuangan perusahaan yang bersifat historis. Oleh karena itu, audit ini lebih menekankan pada
audit manajemen lebih menekankan auditnya untuk kepentingan perbaikanperbaikan yang akan dilakukan dimasa yang akan datang.
penilaian tehadap kinerja masa lalu yang telah dicapai manajemen pada periode pelaporan. 7 Bentuk laporan Audit
Laporan bentuk pendek yang Laporan yang bersifat menyertai laporan keuangan komprehensif, dimana di dalam hasil audit. (Menurut SPAP) laporan tersebut disamping menyampaikan kesimpulan audit, juga disajikan temuantemuan penting hasil audit yang menjadi dasar dalam pembuatan kesimpulan dan rekomendasi.
8
Ditujukan kepada pengguna Ditujukan kepada pihak internal Pengguna eksternal, di antaranya adalah perusahaa, seperti : direktur, Laporan pemegang saham, kreditor, manajer dan sebagainya. pemerintah, dan sebagainya. TAHAP – TAHAP AUDIT 1. Audit pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan informasi latar belakang terhadap objek yang diaudit lalu dilakukan penelaahan terhadap berbagai peraturan, ketentuan dan kebijakan berkaitan dengan aktivitas. 2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen pada tahapan ini auditor melakukan review dan pengujian terhadap pengendalian manajemen objek audit, dengan tujuan untuk menilai efektivitas pengendalian manajemen dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan. 3. Audit Terinci pada tahap ini auditor melakukan pengumpulan bukti yang cukup dan kompeten untuk mendukung tujuan audit yang telah ditentukan. Serta dilakukan pengembangan temuan. 4. Pelaporan Tahapan ini bertujuan untuk mengomunikasikan hasil audit termasuk rekomendasi yang diberikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan. 5. Tindak Lanjut Bertujuan untuk mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk melaksanakan tindak lanjut (perbaikan) sesuai dengan rekomendasi yang diberikan.
MEMAHAMI PERMASALAHAN SECARA DINI Dalam hal ini dilakukan penilaian secara tepat terhadap proses (pengelolaan) yang telaah terjadi, mengidentifikasi kelemahan dan memberikan rekomendasi perbaikan atas kekurangan perusahaan. EKONOMISASI, EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS merupakan tiga hal penting yang tidak dapat dipisahkan yang harus dicapai perusahaan dalam meningkatkan kemampuan bersaingnya. Ekonomisasi Ekonomisasi merupakan ukuran input yang digunakan dalam berbagai program yang dikelola. Artinya, jika perusahaan mampu memperoleh sumber daya yang akan digunakan dalam operasi dengan pengorbanan yang paling kecil, ini berarti prinsip ekonomisasi telah diterapkan. Efisiensi Efisiensi berhubungan dengan bagaimana perusahaan melakukan operasinya, sehingga dicapai optimisasi pengguna sumber daya yang dimiliki. Efisiensi berhubungan dengan metode kerja (operasi). Dalam hubungan input-proses-output, efisiensi adalah rasio antara output dan input.Seberapa besar output yang dihasilkan dengan menggunakan sejumlah tertentu input yang dimiliki perusahaan. Efektifitas Merupakan tingkat keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya. Apakah pelaksanaan suatu program/ aktifitasn telah mencapai tujuannya. Efektifitas merupakan ukuran dari output. Hubungan Ekonomisasi- Efisiensi- Efektifitas
RUANG LINGKUP AUDIT MANAJEMEN Audit manajemen diarahkan untuk menilai secara keseluruhan pengelolaan operasional objek audit, baik fungsi manajerial (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian) maupun fungsi-fungsi bisnis perusahaan yang secara keseluruhan ditujukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Audit Manajemen pada Fungsi Pemasaran bertujuan untuk menilai bagaimana setiap program/aktivitas pemasaran yang dilakukan mencapai tujuannya melalui pengelolaan sumber daya yang ekonomis dan efisien serta menetapkan strategi pemasarannya apakah sudah sesuai dengan lingkungan pemasaran yang dihadapi perusahaan, intensitas persaingan, dan berbagai keterbatasan yang secara internal dihadapi perusahaan. Beberapa ruang lingkup audit manajemen pemasaran meliputi: Lingkungan Pemasaran, Strategi Pemasaran, Organisasi Pemasaran, Produktivitas Pemasaran, dan Fungsi Pemasaran. Audit Manajemen pada Fungsi Produksi dan Operasi bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap ketaatan perusahaan dalam menerapkan berbagai aturan dan kebijakan dan untuk menilai ekonomisasi dan efisiensi pengelolaan sumber daya dan efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Ruang
lingkup
audit
ini
meliputi:
Perencanaan
produksi,
Pengendalian
kualitas (quality control), Produktivitas dan efisiensi, Metode standar kerja, Pemeliharaan peralatan, Organisasi manajemen
produksi dan operasi, dan
Plant dan layout.
Audit Manajemen pada Fungsi Sumber Daya Manusia bertujuan untuk menilai apakah kebutuhan SDM suatu perusahaan sudah terpenuhi dengan cara yang hemat, efisiensi dan efektif. Ruang lingkup pada audit ini mencakup keseluruhan dari proses SDM yang meliputi: Perencanaan tenaga kerja, Penerimaan (rekrutmen) karyawan. Seleksi, Orientasi dan penempatan, Pelatihan dan pengembangan, Penilaian kerja, Pengembangan karier, Sistem imbalan dan kompensasi, Perlindungan karyawan, Hubungan karyawan, Pemutusan hubungan kerja (PHK). Audit Manajemen pada Fungsi Sistem Informasi
menekankan pada penilaian terhadap keandalan sistem informasi yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan berbagai informasi yang diperlukan secara akurat dan tepat waktu. Keandalan suatu sistem informasi berhubungan erat dengan keandalan sistem pengendalian yang diterapkan perusahaan. Dengan berkembangnya teknologi saat ini, sebagian besar audit manajemen pada fungsi ini diarahkan untuk audit sistem informasi yang berbasis komputer (electronic data processing-EDP). Ruang lingkup audit ini meliputi: Dukungan satuan pengelola data, Perencanaan pengelolaan data, Organisasi pengelolaan data, Pengendalian pengelolaan data. Audit Manajemen Lingkungan Tujuan utama yaitu untuk menilai sejauh mana perusahaan telah melaksanakan tanggung jawab lingkungannya. Mengapa hal ini menjadi perlu? Banyak kasus pengelolaan tanggung jawab lingkungan yang kurang baik, yang merupakan pemborosan sumber daya bagi perusahaan. Tujuan audit pada fungsi ini mencakup baik tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan internalnya (keselamatan dan kesehatan kerja) maupun tanggung jawab lingkungan eksternal (pencemaran limbah). Audit Sistem Manajemen Kualitas Kualitas pada saat ini banyak digunakan sebagai strategi dalam memenangkan persaingan. Menawarkan produk dengan kualitas yang relatif lebih tinggi dan harga yang relatif sama dari pesaing dapat menjadi modal bagi perusahaan untuk memperluas pangsa pasarnya. Tetapi kualitas juga bisa menjadi pemborosan bagi perusahaan. Produk dengan kualitas rendah (tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan) akan membutuhkan berbagai tambahan sumber daya (tenaga, bahan, waktu dan sebagainya) untuk menjadikan produk tersebut mencapai kualitas yang sesuai dengan standar yang telah di tetapkan. Oleh sebab itu, produk yang dihasilkan dengan kualitas yang rendah merupakan salah satu sumber pemborosan bagi perusahaan. Audit sistem kepastian kualitas bertujuan untuk menilai apakah sistem kepastian kualitas yang diterapkan perusahaan telah mampu memandu proses operasi perusahaan untuk dapat mencapai kualitas produk sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Produk yang memenuhi standar kualitas pada dasarnya adalah produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Audit Manajemen Bidang Perpajakan Fungsi
perpajakan
pada
perusahaan
sebenarnya
bukan
hanya
pada
bagaimana perusahaan melaksanakan kewajiban perpajakannya secara benar sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan perpajakan yang berlaku, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana perusahaan mengelola fungsi ini untuk meminimalkan kewajiban perpajakannya. Melalui perencanaan perpajakan yang matang. Perusahaan dapat mengelola berbagai transaksi yang terjadi dengan memaksimalkan jumlah beban yang bisa dikurangkan terhadap penghasilan yang diperoleh perusahaan, sehingga dapat memperkecil penghasilan kena pajak (yang merupakan dasar pengenaan pajak bagi perusahaan). Audit perpajakan (tax review) dapat membantu Wajib Pajak dengan melakukan penilaian terhadap pengelolaan fungsi perpajakan untuk menentukan: 1. Apakah setiap transaksi yang mengandung unsur perpajakan telah dikelola dengan baik sehingga dapat meminimalkan kewajiban perpajakan perusahaan (memaksimalkan deductable expense). 2. Apakah pengelolaan fungsi perpajakan telah dilakukan dengan baik dan tidak melanggar aturan serta ketentuan perpajakan yang telah berlaku. 3. Apakah penyelesaian kewajiban perpajakan perusahaan (pembayaran dan pelaporan) telah dilakukan dengan tepat waktu. Pelaksanaan audit perpajakan dapat membantu perusahaan dalam mengelola kewajiban perpajakannya dengan efektif dan efisien sehingga perusahaan dapat meminimalkan kewajiban perpajakannya tanpa melanggar ketentuan perpajakan yang berlaku.
Bidang audit manajemen tidaklah terbatas hanya pada bidang dan ruang lingkup yang telah diuraikan diatas karena audit manajemen dipengaruhi oleh komitmen dari manajemen untuk memperbaiki setiap kekurangan yang terjadi pada perusahaan.