TRANSFORMASI PELESAPAN PADA TEKS TERJEMAHAN AL-QURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA
NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Bahasa, Sastra, Indonesia, dan Daerah
DWI NUGRAHENI A310080044
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012
Abstrak TRANSFORMASI PELESAPAN PADA TEKS TERJEMAHAN AL-QURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA Dwi Nugraheni, A 310080044, Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 69 halaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk dan dampak pelesapan pada teks terjemahan Al-Quran yang mengandung etika berbahasa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode agih. Metode agih yang digunakan berupa teknik dasar Bagi Unsur Langsung (BUL) dan teknik lanjutan yaitu teknik sisip. Teknik Bagi Unsur Langsung (BUL) dilakukan dengan cara membagi satuan lingual data, dalam penelitian ini berupa kata, frasa, klausa aratu kalimat yang terjadi pelesapan, menjadi beberapa bagian, sedangkan teknik sisip dilakukan dengan menyisipkan satuan linguan tertentu ke dalam suatu kalimat atau wacana yang mengalami pelesapan. Hasil penelitian ini adalah Pertama, pelesapan yang terjadi pada teks terjemahan yang mengandung etika berbahasa meliputi pelesapan kata, frasa, dan klausa. Konstituen kata yang dilesapkan berupa nomina, pronominal, dan keterangan. Konstituen frasa yang dilesapkan berupa frasa adjektiva dan nonajektiva, sementara konstituen klausa yang dilesapkan adalah klausa non veral. Pelesapan kata dan pelesapan frasa memiliki jumlah sebanding, masing-masing sebanyak 48,4 %. Sedangkan pelesapan klausa hanya sebanyak 3,2%. Kedua, dampak dari pelesapan yang terjadi pada teks terjemahan yang mengandung etika berbahasa ada yang berpengaruh terhadap kejelasan makna dan ada pula yang tidak berpengaruh terhadap kejelasan makna. Pelesapan yang tidak berdampak terhadap kejelasan makna sebanyak 77,4 %. Sementara itu, pelesapan yang mempengaruhi kejelasan makna sebanyak 22,6 %.
Kata kunci: transformasi, pelesapan, Al-quran, etika.
maupun media tulis. Dalam hal ini,
1. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah media utama yang
digunakan
berkomunikasi.
seseorang
dalam
Setiap
dapat
memanfaatkan
bahasa untuk berkomunikasi melalui
manusia
ucapannya
yang
disebut
dengan
tentunya memerlukan bahasa untuk
bahasa lisan dan melalui tulisannya
berkomunikasi.
dapat
yang disebut bahasa tulis. Agar
lisan
bahasa yang digunakan efektif dan
dilakukan
Komunikasi
melalui
media
i
komunikatif
perlu
aspek
dengan bentuk dan makna yang
kepaduan baik dari segi gramatikal
sebenarnya dari Al-quran. Meskipun
maupun dari segi makna. Hal itu
demikian, masih ada orang yang
karena bahasa terdiri atas dua bagian,
belum memahami maksud terjemahan
yaitu
tersebut karena terkadang ada kata,
bentuk
adanya
(form)
dan
makna
(meaning).
frasa atau klausa yang dilesapkan.
Dalam kehidupan sehari-hari, bahasa
digunakan
Adanya
pelesapan
satuan
lingual
untuk
tertentu dalam bahasa yang berupa
berkomunikasi antara orang yang satu
kata, frasa atau klausa akan membuat
dengan orang yang lain, seseorang
kalimat tersebut lebih efektif.
dengan
kelompok
orang,
bahkan
Sebagai
contoh,
terdapat
bahasa juga dapat digunakan untuk
pelesapan pada Q.S Al-Hujurat ayat 6,
berkomunikasi antara Tuhan dengan
“Hai orang-orang yang beriman, jika
makhluknya. Misalnya, komunikasi
datang
antara seseorang dengan Tuhannya
membawa
atau
tertulis,
periksalah degan teliti, agar kamu
untuk
tidak menimpakan sesuatu musibah
berkomunikasi dapat dilihat pada
kepada suatu kaum tanpa mengetahui
tulisan kalam-kalam Allah yaitu Al-
keadaannya yang menyebabkan kamu
quran. Untuk memahami makna yang
menyesal atas perbuatan itu”. Pada
terkandung dalan setiap ayat dalam
ayat tersebut terdapat pelesapan frasa
Al-quran, kita dapat menggunakan
“berita itu” yang terletak di antara
atau mempelajari teks terjemahan
kata periksalah dan kata dengan teliti,
ayat-ayat Al-quran. Penulisan teks
sehingga bentuk kalimat pada ayat
terjemahan Al-quran menyesuaikan
tesebut yaitu “Hai orang-orang yang
bahasa
sebaliknya.
Secara
yang
digunakan
ii
kepadamu
orang
fasik
sesuatu
berita,
maka
beriman, jika datang kepadamu orang
mengandung
fasik membawa sesuatu berita, maka
Pemilihan teks terjemahan Al-quran
periksalah berita itu degan teliti, agar
yang mengandung etika berbahasa
kamu
sebagai objek penelitian ini karena
tidak
menimpakan
sesuatu
etika
musibah kepada suatu kaum tanpa
penulis
mengetahui
berkomunikasi
keadaannya
yang
berbahasa.
menyadari
dalam
(menggunakan
menyebabkan kamu menyesal atas
bahasa) perlu memperhatikan bentuk
perbuatan itu”.
bahasa yang digunakan serta etika
Penelitian
mengkaji
dalam berbahasa. Selain itu, penulis
tentang bentuk bahasa dalam teks
menyadari bahwa di dalam Al-quran
terjemahan
banyak ayat-ayat yang mengajarkan
transformasi
ini
Al-quran, pelesapan
terjemahan
yaitu pada teks
Al-quran
tentang etika-etika berbahasa.
yang
2. Landasan Teori
satuan ujaran. Sintaksis berasal dari
2.1 Sintaksis
bahasa Yunani, yaitu sun yang berarti „dengan‟ dan kata tattein
Ramlan (dalam Markhamah, 2009:5)
menyebutkan
bahwa
yang
„menempatkan‟.
berarti
sintaksis merupakan cabang ilmu
Secara etimologi istilah itu berarti:
bahasa yang membicarakan seluk
menempatkan bersama-sama kata-
beluk wacana, kalimat, klausa, dan
kata menjadi kelompok kata atau
frase. Menurut Chaer (2007:206)
kalimat.
sintaksis
pendapat-pendapat di atas dapat
adalah
mempelajari
ilmu kata
yang dalam
disimpulkan
Jadi,
bahwa
berdasarkan
sintaksis
hubungannya dengan kata lain,
adalah cabang ilmu linguistik yang
atau unsur-unsur lain sebagai suatu
mempelajari hubungan kata-kata
iii
yang menjadi satuan yang lebih
predikat,
besar.
pelengkap dalam sebuah kalimat.
2.2 Transformasi
Transformasi
Kalimat
berdasarkan
pembentukkannya
proses
keterangan
ataupun
pengurangan
bisa
disebut juga dengan transformasi
dibedakan
pelesapan.
Transformasi
menjadi dua yaitu kalimat dasar
pengurangan
dan kalimat transformasi. Kalimat
cara mengurangi satuan lingual
dasar adalah kalimat yang belum
tertentu pada kalimat dasar/inti.
mengalami
Pengurangan itu
perubahan
dilakukan
dengan
bisa dilakukan
(Markhamah, 2010:19).
dengan
Kalimat transformasi adalah kalimat yang sudah mengalami perubahan dari kalimat dasar atau inti (Markhamah, 2010:26). Perubahan itu dapat terjadi karena penambahan, pembalikan, pengurangan (pelesapan), penyematan, dan penggabungan. Tansformasi adalah proses perubahan dari kalimat dasar atau inti menjadi kalimat transformasi (Markhamah, 2010:26).
menghilangkan kata, frasa atau
Transformasi
mengurangi
atau
klausa yang sama dalam sebuah kalimat. Transformasi merupakan dilakukan
penggantian
transformasi dengan
yang
mengganti
pemadu-pemadu kalimat tertentu
penambahan
dengan
cara
dengan pemadu kalimat yang lain.
satuan
lingual
Pemadu pengganti yaitu pemadu
tertentu pada kalimat dasar/inti.
yang kedudukannya setara dalam
Satuan lingual yang digunakan
kalimat.
dilakukan menambahkan
untuk menambahkan bisa berupa
2.3 Ellipsis atau Pelesapan
kata, frasa, klausa, dan kalimat. Satuan
tersebut
juga
Elipsis
bisa
(penghilangan/pelesapan)
menduduki fungsi sebagai subjek,
proses 4
penghilangan
kata
adalah atau
satuan-satuan
kebahasaan
lain
ekonomis
dalam
(Mulyana, 2005:28). Ellipsis juga
bahasa,
merupakan pengganti unsur kosong
kepaduan
(zero), yaitu unsur yang sebenarnya
pembaca/pendengar
ada tetapi sengaja dihilangkan atau
untuk
disembunyikan. Tujuan pemakaian
terhadap
ellipsis ini, salah satunya yang
diungkapkan dalam satuan bahasa,
terpenting
dan
ialah
untuk
(3)
pemakaian
mencapai
wacana,
(4)
(5)
pikirannya yang
untuk
tidak
kepraktisan
mendapatkan kepraktisan bahasa,
berbahasa
yaitu agar bahasa yang digunakan
berkomunikasi secara lisan.
menjadi lebih singkat, padat, dan mudah dimengerti dengan cepat. Sumarlam
terutama
Transformasi (elipsis)
bagi
berfungsi
mengaktifkan hal-hal
aspek
dalam
pengurangan
dilakukan
dengan
pemadu
kalimat.
(2008:30)
mengurangi
pelesapan
Kalimat yang dihasilkan dengan
(ellipsis) adalalah salah satu jenis
cara mengurangi unsur kalimat
kohesi gramatikal yang berupa
merupakan kalimat yang lebih
penghilangan atau pelesapan satuan
pendek bentuknya.
lingual
berupa kata, frasa, klausa, atau
Samsuri (dalam Markhamah, 2010:30) menyatakan bahwa pengurangan itu merupakan bentuk efisiensi pemkaian bahasa. Pemadu kalimat yang dikurangi pada umunya adalah pemadu kalimat yang sama.
kalimat. Adapun fungsi pelesapan
2.4 Al-quran
menjelaskan
bahwa
tertentu
disebutkan
yang
telah
sebelumnya.
Unsur
satuan yang dihilangkan dapat
antara
lain:
(1)
Al-Quran
menghasilkan
menurut
bahasa
kalimat yang efektif, (2) efisiensi,
berarti bacaan. Al-quran adalah
yaitu
kalam Allah SWT yang merupakan
untuk
mencapai
nilai
5
mukjizat
yang
(diwahyukan)
diturunkan
dalam
Al-quran
nabi
berisikan semua hal yang dilarang
melalui
maupun diperintahkan oleha Allah.
malaikat Jibril. Al-quran tidak
Salah satu hal yang tercantum
diturunkan
dalam
Muhammad
kepada
Ayat-ayat
S.A.W
seketika
menjadi
isi
sebuah kitab yang utuh, melaikan
mengenai
diturunkan
berbahasa.
secara
berangsur-
Al-quran cara
adalah
atau
etika
Bagaimana
kita
angsur. Al-quran terdiri dari 30 juz,
menempatkan diri, cara berbicara
114 surat dan 6666 ayat. Ayat-ayat
atau berkomunikasi yang baik, dan
dari Al-quran ada yang berupa ayat
beberapa hal mengenai itu telah
Makiyah yaitu ayat-ayat Al-quran
tercantum
yang diturunkan di Mekah, dan
Beberapa ayat dalam Al-quran
ayat-ayat Madaniyah yaitu ayat-
menjelaskan mengeai bagaimana
ayat Al-quran yang diturunkan di
etika berbahasa, misalnya pada
Madinah.
Ayat
di
dalam
Al-quran.
Makiyah
pada
surat Al-Baqarah (31-32, 40, 42,
pendek-pendek
dan
44, 70, 71, 79, 83, dan 235), surat
yang
Al‟Imron (118), surat Al-nfaal
keimanan,
(64), dan lain sebagainya. Melalui
ancaman, pahala, dan kisah-kisah
ayat-ayat tersebut kita diajarkan
umat terdahulu yang mengandung
untuk berkata atau menggunakan
pengajaran
bahasa
umumnya mengandung berhubungan
sedangkan cenderung menjelaskan
hal-hal dengan
dan ayat lebih
budi
pekerti,
Madaniyah panjang
mengenai
secara
baik
dan
menggunakan tata krama atau etika
dan
sesuai dengan ajaran Allah dan
hukum-
Rasulnya. Allah berfirman dalam surat Al Qalam: 10-11, “Dan
hukum.
6
janganlah kamu ikuti setiap orang yang
banyak
bersumpah
Setelah
lagi
langkah
data
terkumpul,
selanjutnya
adalah
menghina, yang banyak mencela,
mengelompokkan
yang kian kemari menghambur
berdasarkan
fitnah”
dampak pelesapan dari ayat-ayat yang
3. Metode Penelitian
mengandung etika berbahasa. Data
Proses
pengumpulan
data
yang
data-data
kategori
terkumpul
bentuk
dianalisis
dan
dengan
dalam penelitian ini menggunakan
menggunakan
teknik pustaka dan teknik catat. Teknik
agih yang digunakan berupa teknik
pustaka adalah teknik pengumpulan
dasar Bagi Unsur Langsung (BUL) dan
data yang mempergunakan sumber-
teknik lanjutan yaitu teknik sisip.
sumber
berwujud
Teknik Bagi Unsur Langsung (BUL)
majalah, surat kabar, karya sastra,
dilakukan dengan cara membagi satuan
buku bacaan umum, karya ilmiah, dan
lingual data, dalam penelitian ini
lain-lain (Subroto, 2007: 47). Teknik
berupa kata, frasa, klausa aratu kalimat
catat menurut Sudaryanto (1993: 131)
yang
adalah teknik yang dilakukan dengan
beberapa bagian. Sedangkan teknik
cara mencatat pada kartu data yang
sisip dilakukan dengan menyisipkan
segera dilanjutkan dengan klasifikasi
satuan linguan tertentu ke dalam suatu
data. Penelitian ini mencatat data-data
kalimat atau wacana yang mengalami
berupa kata, frasa, dan klausa yang
pelesapan
mengalami pelasapan pada ayat-ayat
Satuan lingual itu bisa berupa kata,
Al-Quran
frasa, klausa atau kalimat.
tertulis,
yang
dapat
mengandug
etika
berbahasa.
metode
terjadi
agih.Metode
pelesapan,
(Sudaryanto,
menjadi
1993:7).
Tahap penyajian merupakan upaya penulis menampilkan hasil penelitian
7
dalam wujud laporan tertulis dalam
Terdapat pada Q.S
wujud apa-apa yang telah dihasilkan
Al-Baqarah (2) ayat 31, Q.S
dari kerja analisis khususnya kaidah
Al-Baqarah (2) ayat 83, Q.S
(Sudaryanto, 1993:7). Penyajian hasil
An-Nisa‟ (4) ayat 5, Q.S
dan pembahasan penelitian ini berupa
Al-Hajj (22) ayat 24, Q.S
deskripsi sesuai data yang terkumpul.
Al An‟aam (6) ayat 151,
Deskripsi
dengan
Q.S Al-Akhqaf (46) ayat
menggunakan kata-kata yang logis
17, Q.S Al-Akhqaf (46)
sehingga mudah untuk dipahami.
ayat 31, Q.S As-Syura (42)
4. Hasil dan Pembahasan
ayat 15, Q.S Az-Zukhruf
4.1 Bentuk Pelesapan pada Teks
(43) ayat 63, dan Q.S An-
tersebut
Terjemahan
Al-Quran
Nisa‟ (4) ayat 46.
yang
3. Pelesapan keterangan
Mengandung Etika Berbahasa 4.1.1
Terdapat pada Q.S
Pelesapan kata konstituen
Ar-Ra‟du (13) ayat 10, Q.S
berupa kata dapat dibagi menjadi
Taha (20) ayat 44, dan Q.S
tiga
Al-Muzzamil (73) ayat 10.
Pelesapan
macam,
yaitu
nomina,
numeralia, dan pronomina. 1. Pelesapan Nomina
4.1.2
Terdapat pada Q.S Al-
Pelesapan Frasa (1) Pelesapan frasa adalah proses
Mujadillah (58) ayat 10
pelesapan
dan Q.S An-Nisa‟ (4) ayat
dengan menghilangkan frasa
8
yang terdapat dalam sebuah
2. Pelesapan
Pronomina
kalimat.
personal
yang
Frasa
dilakukan
yang
dihilangkan adalah frasa yang
8
sama
atau
dianggap
frasa tidak
yang
kalimat. klausa yang seharusnya
perlu
muncul atau ada dalam sebuah
dimunculkan dalam sebuah
kalimat
kalimat.
frasa
dilesapkan, sehingga tidak tampak
terdapat pada Q.S Al-Baqarah
dalam sebuah kalimat tersebut.
(2) ayat 71, Q.S Maidah (5)
Pelesapan
ayat 41, Q.S Al-Maidah (5)
terjemahan
Al-Quran
ayat 101, Q.S Al-An‟aam (6)
mengandung
etika
ayat 93, Q.S At-Taubah (9)
terdapat pada Q.S Al-Baqarah (2)
ayat 30, Q.S At-Taubah (9)
ayat 235.
ayat 32, Q.S Hud (11) ayat
4.2 Dampak
Pelesapan
klausa
atau
pada
Pelesapan
teks yang
berbahasa
Terhadap
69, Q.S Al-Hijr (15) ayat 53,
Kejelasan Makna pada Teks
Q.S An-Nur (24) ayat 15, Q.S
Terjemahan
Fussilat (41) ayat 33, Q.S Al-
Mengandung Etika Berbahasa
Akhqaf (46) ayat 15, Q.S Al-
4.1.3
dihilangkan
4.2.1
Al-Quran
Pelesapan
yang
yang
Tidak
Fath (48) ayat 11, Q.S Al-
Mempengaruhi
Hujurat (49) ayat 6, Q.S Al-
Makna
Muzzamil (73) ayat 10, dan
Terjemahan Al-Quran yang
Q.S Al-Asyr ayat 3.
Mengandung
Pelesapan Klausa Pelesapan
klausa
Kejelasan
pada
Teks
Etika
Berbahasa. adalah
Pelesapan
yang
Tidak
pelesapan yang dilakukan dengan
Mempengaruhi
cara
atau
Makna terdapat pada Q.S Al-
mengurangi
Kejelasan
menghilangkan
satuan
lingual
Mujadillah (58) ayat 10, Q.S
berupa
dalam
sebuah
Al-Baqarah (2) ayat 31, Q.S
klausa
9
Al-Baqarah (2) ayat 83, Q.S
Mengandung
Al-Hajj (22) ayat 24, Q.S Al
Berbahasa.
An‟aam (6) ayat 151, Q.S Al-
Etika
Pelesapan
yang
Akhqaf (46) ayat 17, Q.S Al-
Mempengaruhi
Kejelasan
Akhqaf (46) ayat 31, Q.S As-
Makna terdapat pada Q.S An-
Syura (42) ayat 15, Q.S Az-
Nisa‟ (4) ayat 8, Q.S An-Nisa‟
Zukhruf (43) ayat 63, Q.S An-
(4) ayat 5, Q.S Al-Muzzamil
Nisa‟ (4) ayat 46, Q.S Ar-
(73) ayat 10, Q.S Al-Maidah
Ra‟du (13) ayat 10, Q.S Taha
(5) ayat 41, Q.S Al-Fath (48)
(20) ayat 44, Q.S Al-Baqarah
ayat 11, Q.S Al-Muzzamil (73)
(2) ayat 71, Q.S Al-Maidah
ayat 10, dan Q.S Al-Baqarah
(5) ayat 101, Q.S Al-An‟aam
(2) ayat 235.
(6) ayat 93, Q.S At-Taubah (9) ayat 30, Q.S At-Taubah (9)
4.2.2
5. Simpulan
ayat 32, Q.S Hud (11) ayat 69,
5.1 Berdasarkan penelitian yang
Q.S Al-Hijr (15) ayat 53, Q.S
dilakukan
An-Nur (24) ayat 15, Q.S
transformasi pelesapan pada teks
Fussilat (41) ayat 33, Q.S Al-
terjemahan yang mengandung etika
Akhqaf (46) ayat 15, Q.S Al-
berbahasa,
Hujurat (49) ayat 6, dan Q.S
sebagai
Al-Asyr ayat 3.
pelesapan yang terjadi pada teks
Pelesapan Mempengaruhi Makna
pada
penulis
dapat
mengenai
disimpulkan
berikut.
Pertama,
yang
terjemahan yang mengandung etika
Kejelasan
berbahasa meliputi pelesapan kata,
Teks
frasa, dan klausa. Pelesapan kata dan
Terjemahan Al-Quran yang
10
pelesapan
frasa
memiliki
jumlah sebanding, masing-masing
membuat penelitian ini menjadi
memiliki prosentase sebanyak 48,4
lebih baik. Namun penulis juga
%. Sedangkan pelesapan klausa
tidak lupa memberikan saran bagi
hanya
beberapa pihak, antara lain sebagai
memiliki
prosentase
sebanyak 3,2%. Kedua,
berikut. dari
1. Bagi penulis pribadi, jangan
pelesapan yang terjadi pada teks
bosan-bosan untuk melakukan
terjemahan yang mengandung etika
penelitian,
berbahasa ada yang berpengaruh
yang terkait dengan penelitian
terhadap kejelasan makna dan ada
ini maupun yang tidak terkait
pula
dengan penelitian ini.
yang
terhadap
dampak
tidak
berpengaruh
kejelasan
baik
penelitian
makna.
2. Bagi pembaca pada umumnya,
Pelesapan yang tidak berdampak
dapat menjadikan penelitian
terhadap kejelasan makna memilki
ini sebagai salah satu sarana
prosentase
untuk memperluas wawasan
sebanyak
77,4 %.
Sementara itu, pelesapan yang
dan pengetahuan.
mempengaruhi kejelasan makna
3. Bagi
peneliti
berikutnya,
memiliki prosentase sebanyak 22,6
penelitian ini dapat dijadikan
%.
sebagai 5.2
Penulis
referensi
untuk
menyadari
melakukan
penelitian-
bahwa dalam penyusunan laporan
peneliatian
berikutnya.
penelitian ini belum sepenuhnya
Khususnya
sempurna,
yang
untuk
itu
penulis
mengharapkan saran-saran yang membangun
sehingga
bagi
penelitian
berkaitan
dengan
pelesapan.
mampu
11
Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Effendi, Yusuf. 2010. Kohesi Gramatikal Elipsis Pada Kumpulan Puisi Seribu Masjid Satu Jumlahnya: Tahajud Cinta Seorang Hamba Karya Ainun Majid. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Handayani, Sri. 2009. Penanda Hubungan Elipsis Pada Wacana Katalog Oriflame Edisi Januari 2009. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Oktaviani, Ike Dian. 2010. Pelesapan Subjek pada Wacana Bahasa Jawa Majalah Jaya Baya Edisi Maret 2010. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta. Ishlahi, Taba. 2009. Struktur Pelesapan Subjek dan Predikat Pada Iklan Radio Suara Mrapen Abadi Purwodadi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Markhamah. 2009. Ragam dan Analisis Muhammadiyah Univetsity Press.
Kalimat
Bahasa
Indonesia.
Surakarta:
…………. 2010. Sintaksis 2 Kesalahan Fungsi, Kategori, dan Peran dalam Klausa. Surakarta: Muhammadiyah Univetsity Press. Mulyana. 2005. Kajian Wacana Teori, Metode, dan Aplikasi Prinsip-Prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana. Subroto, D. Edi. 2007. Pengantar Metode Penelitian Linguistik Struktural. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Sumarlam. 2008. Teori dan Praktik Analisis Wacana. Karanganyar: Pustaka Cakra Surakarta.
12