TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN ESSENSIAL OIL LAVENDER DALAM MENURUNKAN TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI PADA USIA 50 -75 TAHUN Yuli Widyastuti dan Anik Enikmawati STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta Jl. Tulang Bawang Selatan No 26 Tegalsari RT 02 RW 32 Kadipiro Banjarsari Surakarta 57136
[email protected] Abstrak Hipertensi merupakan penyakit yang dapat menimbulkan angka morbiditas (kesakitan) dan mortalitas (kematian) yang tinggi. Penyakit hipertensi menjadi penyebab kematian 7,1 juta orang di seluruh dunia, yaitu sekitar 13% dari total kematian, prevalensinya hampir sama besar baik di negara berkembang maupun negara maju (Sani, 2008). Hipertensi juga merupakan penyakit degeneratif yang berkembang seiring dengan pertambahan usia. Teknik pemijatan berdampak terhadap lancarnya sirkulasi aliran darah,menyeimbangkan aliran energi didalam tubuh serta mengendurkan ketegangan otot. Vasokonstriksi pada pembuluh darah perifer dapat menghambat sirkulasi darah dan meningkatkan tahanan vaskuler sehingga menyebabkan hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Touch therapy dengan esensial oil lavender terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi primer usia 50 - 75 tahun. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-post eksperimental With control. Pengambilan sample dengan purposive sampling, dengan jumlah 40 responden yang terbagi menjadi 20 kelompok eksperimen, dan 20 responden kelompok kontrol. Touch therapy dengan esensial oil lavender dilakukan selama 15-20 menit setiap hari selama 7 hari. Instrumen menggunakan spigmomanometer digital dan dianalisis dengan uji wilcoxon Test. Berdasarkan hasil analisa data dengan uji Wilcoxon Test Tekanan darah Sistolik Pre Dan Post dengan nilai Significancy 0,008 (p<0,05), Hasil Uji Tekanan Diastolik Pre Dan Post dengan nilai Significancy 0,025 (p<0,05). diketahui terdapat perbedaan penurunan tekanan darah yang signifikan antara sebelum dan sesudah Touch therapy dengan esensial oil lavender. Touch therapy dengan esensial oil lavender terhadap tubuh adalah stimulasi sistem saraf parasimpatis dan mengurangi ketegangan otot sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Touch therapy kaki dengan esensial oil lavender berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah pada usia 50-75 tahun. Saran terkait dengan penelitian ini yaitu touch therapy kaki dengan esensial oil lavender dapat dijadikan sebagai salah satu bentuk terapi alternatif untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Kata kunci: hipertensi, oil lavender, touch therapy.
LATAR BELAKANG Hipertensi merupakan penyakit yang mendapat perhatian dari seluruh kalangan masyarakat. Dampak yang ditimbulkan baik jangka pendek maupun jangka panjang membutuhkan penanggulangan yang menyeluruh dan terpadu. Hipertensi menimbulkan angka morbiditas (kesakitan) dan mortalitas (kematian) yang tinggi. Penyakit hipertensi menjadi penyebab kematian 7,1 juta orang di seluruh dunia, yaitu sekitar 13% dari total kematian, prevalensinya hampir sama besar baik di negara berkembang maupun negara maju (Sani, 2008). Perkembangan penyakit hipertensi berjalan perlahan tetapi secara potensial sangat berbahaya. Hipertensi merupakan faktor risiko utama dari penyakit jantung dan stroke. Depkes (2011) menunjukkan, di Indonesia ada 21% penderita hipertensi dan
42
Good Governance Menuju Kesejahteraan dan Kemandirian
sebagian besar tidak terdeteksi. Hasil Riset Kesehatan Dasar (2007) juga menunjukkan cakupan tenaga kesehatan terhadap kasus hipertensi di masyarakat masih rendah, hanya 24,2% untuk prevalensi hipertensi di Indonesia yang berjumlah 32,2%. Peran perawat sangatlah penting dalam meningkatkan derajat kesehatan lansia yang mengalami hipertensi. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa masase dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi ringan dan sedang (Dalimartha, 2008; Sutanto, 2010). Vasokonstriksi pada pembuluh darah perifer dapat menghambat sirkulasi darah dan meningkatkan tahanan vaskuler sehingga menyebabkan hipertensi. Salah satu gerakan dalam pemijatan, yaitu effleurage yang dilakukan pada daerah kaki dapat menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah perifer, dan efeknya memperlancar aliran darah balik dari daerah ekstremitas bawah menuju ke jantung (Turner, 2005). Minyak esensial lavender paling umum digunakan untuk masase karena kandungan aldehid yang berifat iritatif bagi kulit hanya 2% serta tidak bersifat toksik. Kandungan ester pada bunga lavender bekerja dengan lembut di kulit dan memberikan efek menenangkan (Price, 1997; Koensoemardiyah, 2009). Penelitian yang dilakukan oleh Woolfson dan Hewitt (1992) memperlihatkan bahwa touch therapy pada kaki dengan esensial oil lavender pada pasien yang mendapat perawatan intensif dapat menurunkan tekanan darah, frekuensi denyut jantung dan pernafasan.
Metode Penelitian Penelitian ini adalah eksperiment dengan rangcangan pretest – posttest with control group design (Alimul, 2006). Menurut Riduwan (2010). Penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Populasi. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau objek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti (Alimul, 2006). Populasi dalam penelitian ini berjumlah 100 responden, yang di ambil adalah yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Tehnik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan menggunakan purposive sampling. Jumlah Sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi adalah 60 Responden yang terbagi menjadi 30 kelompok eksperimen dan 30 kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan adalah alat ukur tekanan darah yaitu tensi digital. Jalanya penelitian sebelum dilakukan masase (touch therapy dengan essensial oil lavender responden diukur tekanan darah, kemudian dilakukan touch therapy selama 15-20 menit dengan gerakan yang telah ditentukan, setelah selesai di masase pasien istirahat 5-10
SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS UNIBA 2014
43
menit, kemudian dilakukan post test yaitu dengan mengukur tekanan darahnya kembali. Touch therapy ini dilakukan selama 7 kali. Pengkategorian hipertensi Tabel. 1 Kategori Hipertensi Jenis
Tekanan sistole
Diastole
ringan
140-159
90-99
sedang
160-169
100-109
Berat
>170
>110
Analisa data menggunakan SPSS 16, uji
hipotesis dengan uji wilcoxon Test.
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 1. Karakteristik responden Tabel 1 Karekteristik responden No
Karakteristik
1
Usia
2
F
%
50-55
21
52,5 %
56-60
5
12,5 %
61-65
8
20
66-70
5
12,5 %
71-75
1
2,5 %
Jumlah
40
%
100%
Jenis
Laki-laki
9
22,5 %
Kela
Perempu
31
77,5%
min
an 40
100%
Jumlah
Berdasarkan table 2 didapatkan umur Responden dimana mayoritas responden berusia 50-55 tahun dengan jumlah 21 responden (52,5%), 1 responden yang berusia 71-75 tahun dengan persentase (2,5%). Hipertensi cenderung meningkat dengan bertambahnya usia. Semakin bertambahnya usia semakin menurunya fungsi seperti keausan arteriosklerosis dari arteri-arteri utama, terutama aorta, dan akibat dari berkurangnya kelenturan. Mengerasnya arteri-arteri ini dan menjadi semakin kaku, arteri dan aorta itu kehilangan daya penyesuaian diri. Bertambahnya umur, risiko
44
Good Governance Menuju Kesejahteraan dan Kemandirian
terkena hipertensi lebih besar sehingga prevalensi dikalangan tinggi yaitu sekitar 40%.
usia
lanjut
cukup
.
Jenis kelamin responden yang lebih banyak adalah perempuan adalah 31 responden dengan persentase (77,5 %) sedangkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 9 responden dengan persentase (22,5 %). Penderita hipertensi lebih banyak diderita oleh perempuan yang berusia 50 tahun ke atas, (Kasper, 2005). Hal ini disebabkan karena wanita yang belum mengalami menopause dilindungi oleh hormon estrogen yang berperan dalam meningkatkan kadar High Density Lipoprotein (HDL). 2. Karakteristik responden penelitian berdasarkan Tekanan Sistol pada kelompok perlakuan. Tabel 3 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan Tekanan Sistol pada kelompok perlakuan N Derajat
Sebelum
o
f
%
Sesudah f
%
1
Ringan
8
40 %
14
70 %
2
Sedang
11
55 %
6
30 %
3
Berat
1
5%
0
0%
Jumlah
20
100%
20
100%
Sebelum dilakukan Touch Therapy ekstrimitas dengan esensial oil lavender, peneliti melakukan penilaian tekanan darah menggunakan spygnomanometer. Berdasarkan hasil distribusi frekuensi tersebut terdapat perubahan yang sebelum touch therapy paling banyak derajat sedang setelah dilakuakn touch therapy prosentase paling banyak adalah turun menjadi derajat Ringan yaitu sebanyak 14 Responden (70%). 3. Karakteristik responden penelitian berdasarkan Tekanan Diastole pada kelompok perlakuan. Tabel 4 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan tekanan Diastol pada kelompok perlakuan N Derajat Pre Post o f % f % 1 Ringan 15 7% 19 95% 2
Sedang
4
2%
1
5%
3
Berat
1
5%
0
0%
Jumlah
20
100%
20
100%
Sebelum dilakukan massase ekstrimitas dengan aroma terapi lavender, peneliti melakukan penilaian tekanan darah menggunakan spygnomanometer.
Dengan hasil derajat
ringan sebelum itu adalah 15 responden (75%) meningkat setelah dilakukan touch therapy yaitu menjadi 19 responden (95%). Sebelum dilakuakn touch therapy Derajat Sedang berjumlah 4 responden (20%) setelah dilakukan touch therapy menurun menjadi 1
SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS UNIBA 2014
45
responden (5%). Berdasarkan hasil distribusi frekuensi tersebut terdapat perubahan yang sebelum touch therapy paling banyak derajat sedang setela dilakuakn touch therapy prosentase paling banyak adalah turun menjadi derajat Ringan yaitu sebanyak 19 Responden (95%). 4.
Karakteristik responden penelitian berdasarkan Tekanan Sistol pada kelompok Kontrol. Tabel 5 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan Tekanan Sistol pada kelompok Kontrol N Derajat o
Pre
Post
1
Ringan
f 8
% 40%
f 8
% 95%
2
Sedang
11
55%
12
5%
3
Berat
1
5%
0
0%
Jumlah
20
100%
20
100%
Berdasarkan hasil distribusi frekuensi tersebut terdapat sedikit perubahan, yang sebelum perlakuan yang sedang 11 responden meningkat 1 responden, pada derajat 3 sebelum perlakuan 1 responden setelah perlakuan turun menjadi derajat 2. 5. Karakteristik responden penelitian berdasarkan Tekanan Diastole pada kelompok perlakuan. Tabel 6 Berdasarkan Tekanan Diastol pada kelompok Kontrol N o 1 2 3
Derajat Ringan Sedang Berat Jumlah
Pre f 16 4 1 20
% 80 % 20 % 5% 100 %
Post f % 15 75 % 5 20% 0 0% 20 100%
Berdasarkan tabel tersebut hasil derajat ringan sebelum itu adalah 16 responden (80%) menurun setelah dilakukan touch therapy dengan baby oil yaitu menjadi 15 responden (75%). Sebelum dilakuakn touch therapy Derajat Sedan berjumlah 4 responden (20%) setelah dilakukan touch therapy dengan baby oil meningkat menjadi 5 responden (25%). Berdasarkan hasil distribusi frekuensi tersebut terdapat perubahan yang tidak signifikan antara sebelum dan sesudah dilakukan touch therapy dengan baby oil 6.
Analisis Bivariat Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Touch therapy dengan essensial lavender pada kaki dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi
46
Good Governance Menuju Kesejahteraan dan Kemandirian
usia 50-75 tahun. Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji non parametrik yaitu Wilcoxon Test. a. Pengaruh touch therapy kaki dengan essensial oil lavender terhadap tekana sistol. Table 7 Hasil analisis pengaruh touch therapy dengan essensial lavender terhadap Tekanan Sistol kelompok perlakuan Klmpk Mean Z Sig (2tailed) Sistol 4,00 -2,646 0,008 Pre Post Berdasarkan tabel 7 hasil analisis dimana nilai Wilcoxon hitung -2,646 nilai asymp.Sig. (2 tailed) sebesar 0,008. Hal ini menunjukkan bahwa nilai p<0,05, yang berarti ada beda signifikan tekanan sistol sebelum dan sesuadah diberikan touch therapy pada kaki dengan esensial oil lavender. Massase dapat menghasilkan relaksasi oleh stimulasi taktil di jaringan tubuh menyebabkan respon neurohumoral yang kompleks dalam The Hypothalamic–Pituitary Axis (HPA) ke sirkuit melalui pusat jalur sistem saraf. Stimulus tersebut didistribusikan otak tengah melalui korteks di otak dan diinterpretasikan sebagai respon relaksasi (Lawton, 2003). Tekanan sistolik adalah tekanan yang dihasilkan pada saat jantung mulai berdenyut dan berkontraksi memompa darah keluar dari jantung. Sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan yang dihasilkan pada saat jantung berelaksasi setelah berdenyut. Keduanya memiliki nilai yang selalu berubah-ubah setiap kali jantung berdenyut. Perubahan tersebut juga dapat disebabkan oleh macam faktor lain, seperti stress, perasaan tidak nyaman, kandungan nutrisi dalam makanan konsumsi obat-obatan, penyakit dan olahraga. Pengukuran nilai tekanan darah sebaiknya diambil ketika pikiran sedang rileks dan posisi tubuh dalam keadaan senyaman mungkin, serta tidak mengkonsumsi produk yang mengandung kafein, nikotin, dan alkohol dalam kurun waktu 30 menit (Anonim, 2013). Dalam keadaan sehat, tekanan sistol dan diastol seseorang adalah 120/80. Artinya tekanan sistol=120 mmHg, sedangkan tekanan diastol 80 mmHg. Perbedaan antara besaranya tekanan sistol dan diastol disebut tekanan denyutan yang rata-ratanya adalah 40 mmHg (Soewolo, 2005). Massase menjadi proses mediasi untuk pengurangan stres fisiologis dan psikologis pada lansia b. Pengaruh touch therapy kaki dengan esensial oil lavender terhadap tekana Diastole Table 8 Hasil analisis pengaruh touch therapy pada kaki dengan esensial oil lavender terhadap tekanan diastol pada kelompok perlakuan
SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS UNIBA 2014
47
Kelompok Mean
Z
Sig (2tailed)
Diastole
3,00
-2,236
0,025
Pre test Post test Berdasarkan tabel 8 hasil analisis dimana nilai Wilcoxon hitung -2,805 nilai asymp.Sig. (2 tailed) sebesar 0,025. Hal ini menunjukkan bahwa nilai p<0,05 dan nilai Z hitung lebih besar dari Z tabel, yang berarti ada beda signifikan tekanan Diastole sebelum dan sesudah diberikan touch therapy pada kaki dengan esensial oil lavender. c. Perbedaan Tekanan Darah antara kelompok exsperimen dengan kelompok kontrol Table 9 Hasil analisis pengaruh Touch therapy pada kaki dengan esensial oil lavender pada kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol pada tekanan sistol
Kelompok
Z
Sig (2tailed)
perlakuan
-4.106
0,00
dan control
Berdasarkan table 9 dapat diketahui mengenai perbedaan tekanan sistol antara kelompok perlakuan dengan kelompok control pada Responden hipertensi usia 50-75 tahun, setelah dilakukan anlisis dengan menggunakan uji Mann Withney didapatkan hasil nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.000 dan nilai Z adalah -4,106. Hal ini menunjukkan bahwa nilai p<0,05 dan nilai Z hitung lebih besar dari T table 1,96, yang berarti ada beda signifikan tingkat nyeri antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol pada pasien hipertensi usia 50-75 Tahun. Tabel 10 Hasil analisis pengaruh Touch terapi pada kaki dengan essensial lavender terhadap tekanan Diastole pada kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol
Kelompok
Z
Sig (2tailed)
perlakuan
48
-4,462
0,00
Good Governance Menuju Kesejahteraan dan Kemandirian
dan kontrol Berdasarkan table 10 dapat diketahui mengenai perbedaan tekanan Diastol antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol pada pasien Hipertensi Pada Usia 5075 Tahun, setelah dilakukan anlisis dengan menggunakan uji MannWithney didapatkan hasil nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.00 dan nilai Z adalah -4,462. Hal ini menunjukkan bahwa nilai p<0,05 dan nilai T hitung lebih besar dari T table 1,96, yang berarti ada beda signifikan tingkat nyeri antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol pada pasien Hipertensi Usia 50-75 tahun. Menurut Dalimartha (2008) masase adalah salah satu bentuk terapi nonfarmakologis yang dapat diberikan pada penderita hipertensi. Teknik masase pada daerah-daerah
tertentu
pada
tubuh
dapat
menghilangkan
sumbatan
pada
pembuluhdarah sehingga aliran darah dan energi di dalam tubuh kembali lancar. Hal tersebut menyebabkan tubuh berespon secara fisiologis guna memenuhi sirkulasi darah ke seluruh tubuh dengan cara meningkatkan aliran darah. Dengan dilakukannya masase pada daerah kaki dengan menggunakan esensial oil lavender, diharapkan aliran darah balik menuju jantung menjadi lancar serta terciptanya respon relaksasi yang memberikan efek
vasodilatasi
pada
pembuluh
darah
dan
merangsang aktivitas saraf parasimpatis hingga pada akhirnya akan menurunkan tekanan darah. Dalam hal ini, massase ekstrimitas dengan esensial oil lavender dapat menghasilkan relaksasi oleh stimulasi taktil jaringan tubuh menyebabkan respon neuro humoral yang komplek dalam The Hypothalamic-Pituitary Axis (HPA) ke sirkuit melalui jalur sistem saraf. Adaptasi stres diatur oleh kapasitas HPA untuk mensekresikan hormon seperti kortisol dan endorphin yang mengurangi aktivitas sistem saraf simpatik dan meningkatkan respon saraf parasimpatis. Kortisol adalah hormon stress yang utama dan produk akhir dalam saraf simpatis. Sedangkan esensial oil lavender bekerja merangsang sel saraf penciuman dan mempengaruhi kerja sistem limbik dengan meningkatkan perasaan positif dan rileks. Sewaktu menarik nafas rangsangan bau mendatangi sel-sel pengindra lewat difusi melalui udara. Molekul bau terikat langsung melalui reseptor pembau atau ke protein pengikat spesifik yang membawa bau ke reseptor dan menyebabkan saraf menyalakan potensial aksi. Seluruh peristiwa disampaikan ke sistem limbik yang bertanggung jawab terhadap emosi dan otak mendaftar sebagai bau yang spesifik otak kemudian mengeluarkan serotonin SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS UNIBA 2014
49
yang membuat perubahan fisiologis pada tubuh, pikiran dan jiwa dan menghasilkan efek menenangkan pada tubuh. Dengan demikian, kerja jantung tidak membutuhkan tekanan kuat untuk memompa dan peredaran darah ke seluruh tubuh akan maksimal (Remington, 2002).
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan : Touch therapy
Pada Kaki Dengan essensial oil lavender efektif dalam Menurunkan
Tekanan Darah Penderita Hipertensi Pada Usia 50 -75 Tahun dengan nilai p = 0.00 pada signifikansi 5%. Saran : 1. Bagi Profesi keperawatan khususnya agar dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya hipertensi dengan Touch therapy pada kaki dengan esensial oil lavender. 2. Bagi responden agar dapat melakukan Touch therapy secara rutin dan mandiri untuk mengontrol tekanan darah. 3. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam dalam pembelajaran keperawatan medikal bedah di komunitas. Daftar Pustaka Alimul, A., Musrikhatul, A. (2005). Kebutuhan Dasar Manusia. EGC. Jakarta Department Of Health. 2007. Action Of Essential Oil Of Lavender. Diakses tanggal 8 Desember 2011 di http://departmentofhealth.html Price & wilson. Teknik Prosedural Konsep & Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Salemba medika Lawton, G. (2003). Toward a neurophysiologicalunderstanding of manual therapy neuromanual
therapy.
Available
at:
hhtp://www.americanmanualmedicine.com/educational/a14z2.html. Riduwan. 2010. Metode Dan Tehnik Menyusun Tesis. Alfa Beta : Bandung. Dalimartha, et.al. (2008). Care yourself hipertensi. Jakarta: Penebar Plus.
50
Good Governance Menuju Kesejahteraan dan Kemandirian