Pengantar Industri Budidaya kerapu dan kakap putih @ ia-itb 22 Agustus 2013 Oleh: Wajan Sudja / TK 7179006 Sekjend ABILINDO
Seafood (selected)
Raw material
Average fish supply per capita
Aquaculture & capture production
Budidaya Kerapu dan Kakap Putih
Kakap Putih
Kerapu Macan
Kerapu Tikus
Kerapu Cantang
Keunggulan protein seafood
1. White meat (baik untuk kesehatan) 2. Mengandung omega 3 (tidak ada pada daging unggas dan rumina) 3. Rendah LDL (cholesterol jahat). 4. Tinggi kandungan mineral jarang. 5. Rendah kalori 6. Harganya relatif lebih terjangkau dibanding daging sapi dan daging kambing.
Peluang Pasar Kerapu & Kakap Putih 1. Pasar Ekspor : HK & China, Japan, Korea, USA, Europe, Australia, Mediteranea, Timur Tengah 2. Pasar Domestik
: Jabodetabek,
Surabaya, Medan, Batam, Bali
Species yang diminati Pasar China 1. Kerapu Macan
6. Kerapu Potato
2. Kerapu Tikus
7. Kerapu Lumpur
3. Sunu Halus
8. Kerapu Batik
4. Napoleon
9. Kerapu Pasir
5. Kerapu Kertang
10. Kerapu Minyak
Hong Kong & China Market
Live seafood market
Pasar ikan Tsukiji - Tokyo
Negara – negara pesaing 1. Taiwan : Dekat, Typhoon, Biaya prod. tinggi 2. China
: Dekat, Typhoon, tdk ada benih
3. Vietnam
: Dekat, Typhoon, tdk ada benih
4. Filipina : Dekat, Typhoon, tdk ada benih 5. Thailand
: Tdk ada benih
6. Malaysia : Tdk ada benih, biaya produksi tinggi 7. Indonesia: Jauh, Produksi benih baik, Skala industri kecil, Biaya produksi rendah
Paramater keberhasilan budidaya ikan
1. SR (Survival Rate) / Tingkat Kehidupan 2. FCR (Feed Convertion Ratio) / Nisbah pakan 3. Growth Rate / Laju Pertumbuhan Bagaimana caranya agar berhasil? Apa saja risiko yang harus dikendalikan?
Kunci sukses budidaya : BMP (Better Management Practices) 1. Farm siting (pemilihan lokasi dan tata ruang) 2. Farm design (tatak letak keramba/net cages) 3. Water use and management (for hatchery) 4. Broodstock and seedstock (induk dan benih unggul) 5. Feed Management (Manajemen pemberian pakan) 6. Health and Welfare Management (Manajemen kesehatan ikan) 7. Food Safety (Keamanan Pangan) 8. Social Responsibility
Better Management Practices & SOP KUALITAS PERAIRAN INDUK
BENIH
?
Manajemen Budi Daya Keamanan Pangan Lokasi Keramba dan
Vaksinasi Manajemen Pakan Manajemen Kesehatan Ikan
Tata Letak Keramba Kepuasan Pelanggan Keamanan Pangan
Budi Daya Berkelanjutan
Tahapan Budidaya Ikan
Tahapan budidaya ikan 1. Broodstock Centre (selective breeding induk) 2. Pemijahan (hatchery) Telur -> Larvae -> Ikan 3. Pendederan (weaning) 5 gram – 15 gram 4. Penggelondongan (nursery) 15 gram – 100 gram 5. Pembesaran (grow out) 100 gram
Benih unggul (Selective Breeding)
Untuk menghasilkan benih unggul diperlukan induk yang unggul hasil domestikasi (selective breeding).
Kriteria Induk dan Benih Unggul 1. Bebas penyakit (SPF free) 2. Tidak deformasi 3. Cepat tumbuh 4. Irit Pakan 5. Divaksinasi 6. Bersertifikat
Broodstock Centre
Broodstock Tank
Pemijahan (Hatchery)
Hatchery lengkap terintegrasi 1. Water intake, 800 meter dari garis pantai, dari air jernih. 2. Water treatment, disinfeksi 3. Seawater Storage Tank 4. Broodstock Tank 5. Hatchery Tanks 6. Live feed culture tanks
Pendederan dan Penggelondongan
RAS : Recirculati ng Aquacultu re System
RAS Kapasitas bak : 10 bh @10 ton Filtrasi : Rotary Drum Filter, Moving Bed Bioreactor, Ozone disinfection Pumping : airlift pump Benih : 4.000 kg kakap 80.000 ekor @ 50 gr 1.000 kg kerapu 10.000 ekor @ 100 gr Biomasa : nila 400 kg/m3 kakap 40 kg/m3 kerapu 10 kg/m3 Space : 300 m2 (10.5x28.6
Lokasi Hatchery dan Nursery
Pemilihan Lokasi Pembesaran (grow out)
Persyaratan Kualitas Air & Lingkungan 1. Kejernihan air hingga 20 m
2. Kedalaman air antara 20 m - 50 m 3. Dasar laut berbatu atau berpasir (Jangan berlumpur atau berkarang ) 4. Arus sedang 0.5 m/mnt, gelombang < 0.3 m 5. Jauhi daerah bakau dan muara sungai 6. Jauhi kawasan : pemukiman, tambak, industri dan kawasan konservasi 7. Infrastruktur dasar : Listrik, air tawar, GSM, Bank, Pasar, Puskesmas
Keramba Jaring Apung untuk Kerapu
Polar (circular) cage u Kakap Putih
Polar (circular) cage & monitoring
Vaccination
Vaccination Vaccination of broodstock and seeds against : 1.Flexibacter Maritimus 2.Vibrio Polyvalen 3.Streptococcus innae 4.Irido Virus 5.VNN (Virus Nervous Necrosis/Betanoda virus) Catatan : Localy produced Imported 6.Tenacibaculum Maritimum
Pelleted Feed brands 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Love Lar vae NRD Otohime Skr eting Gr ow Best Migami KRA
Remarks : Imported Localy produced
Pakan Rucah 1. 2. 3. 4. 5.
Ciko2 Tembang Lajang Kuniran Ekor Kuning
Penambahan Enzyme & immuno stimulant diperlukan untuk memperbaiki FCR dan Growth Rate
Perawatan rutin ikan 1. Grading periodik agar pertumbuhan optimum ( beda ukuran tiap jaring harus < +/- 15% ) 2. Rutin rendam ikan di Air Tawar + antiseptic u/ mematikan parasit & mencegah infeksi bakteri 3. Currative : obati ikan yang mengalami abses, sirip dan ekor busuk dengan antibiotika yang diijinkan 4. Jumlah SDM harus cukup u/ perawatan ikan/grading, pemberian pakan, cuci jaring, logistik : makan, bbm, cuci jaring, dll.
Capacity Building : 1. Selective Breeding 2. Biosecurity 3. Live feed production (algae, rotifer, copepod, artemia) 4. Hatching, larvae nursing technics 5. Water quality (water treatment & control) 6. Vaccination 7. Live fish transport and packing 8. Fish processing and packaging 9. Aquaculture equipment
Expertise from next generation Sidrotun Naim, 32 years, graduate from ITB Currently finishing her 3 PhD program with: Prof. Donald Lightner, Prof. Fritz Simmon from Arizona University, Prof. Bonnie Basler from Princenton University and 5 more Professors from Sidrotun Naim graduate Harvard Medical School from ITB Currently is Director of Surya University, Center for Sustainable Aquaculture and Pathology Study, Campus in Gading Serpong Damai and in Bogor (200 ha)
Seafood processing Plant
Live fish carrier boat 180 GT
US$ 2.0/kg ikan
Wooden boat, load capacity 15 tons
Live fish carrier boat
380 GT
US$ 1.7/kg ikan
Steel boat, capacity 30 tons
Air freight US$ 5.0/kg ikan
Packed in plastic bag put in styrofoam box
Refrigerated Container & Ship
US$ 0.15/kg ikan
Hambatan dan Tantangan > BIAYA PRODUKSI MASIH MAHAL
1. Skala Usaha di Indonesia masih kecil 2. Infrastruktur dan Logistik buruk dan mahal 3. Mahalnya biaya pemasaran > Regulasi > restriksi akses kapal > SIKPI-NA 4. Teknik Budidaya belum maju> Selective Breeding,Vaksinasi,
Analisa usaha budidaya Kerapu Macan -
Skala usaha : 400 KJA Harga benih K. Macan ukuran 14 cm Rp 17.000 per ekor SR 70% Harga pakan pelet Rp 15.400 per kg Harga pakan rucah Rp 4.500 per kg (Rp 2.800 – Rp 6.000) FCR pelet 1:1.7, FCR rucah 1:7 Biaya pemeliharaan dan operasional Rp 70 juta per bulan Depresiasi KJA, boat dll Rp 400 juta per tahun Waktu budidaya 12 bulan Total panen 80 ton per tahun Harga Jual Rp 110.000 sd Rp 180.000 per kg Penjualan Rp 8.8 sd Rp 14.4 M per tahun Total Biaya per tahun Rp 5.9 M Margin Rp 2.9 sd Rp 8.5 M per tahun IRR 49% sd 144% per tahun
Analisa usaha budidaya Kerapu Cantang -
Skala usaha : 400 KJA Harga benih K. Cantang ukuran 14 cm Rp 19.000 per ekor SR 70% Harga pakan pelet Rp 15.400 per kg Harga pakan rucah Rp 4.500 per kg (Rp 2.800 – Rp 6.000) FCR pelet 1:1.7, FCR rucah 1:6 Biaya pemeliharaan dan operasional Rp 70 juta per bulan Depresiasi KJA, boat dll Rp 400 juta per tahun Waktu budidaya 12 bulan Total panen 170 ton per tahun Harga Jual Rp 80.000 per kg Penjualan Rp 13.60 M per tahun Total Biaya per tahun Rp 4.7 M Margin sekitar Rp 8.9 M per tahun IRR sekitar 189 % per tahun
Analisa usaha budidaya Kerapu Tikus -
Skala usaha : 400 KJA Harga benih K. Tikus ukuran 14 cm Rp 22.000 per ekor SR 70% Harga pakan pelet Rp 15.400 per kg Harga pakan rucah Rp 4.500 per kg (Rp 2.800 – Rp 6.000) FCR pelet 1:1.7, FCR rucah 1:7 Biaya pemeliharaan dan operasional Rp 70 juta per bulan Depresiasi KJA, boat dll Rp 400 juta per tahun Waktu budidaya 24 bulan Total panen 25 ton per tahun Harga Jual Rp 490.000 per kg Penjualan Rp 12.25 M per tahun Total Biaya per tahun Rp 3.34 M Margin sekitar Rp 8.91 M per tahun IRR sekitar 266 % per tahun
Analisa usaha budidaya Kakap Putih - Skala usaha : 40 polar cages terintegrasi dengan hatchery dan nursery - Harga benih Kakap Putih 14 cm Rp 10.000 per ekor - SR 70% sd 80% - Harga pakan pelet Rp 12.400 per kg - FCR pelet 1:1.7 - Biaya pemeliharaan dan operasional Rp 200 juta per bulan - Depresiasi KJA, boat dll Rp 2 M per tahun - Waktu budidaya 24 bulan - Total panen 3.000 ton per siklus - Harga Jual Rp 50.000 per kg - Penjualan Rp 150 M per siklus - Total Biaya per siklus Rp 87.5 M - Margin sekitar Rp 62.5 M per siklus - IRR sekitar 71 % sd 95% per tahun
??????? Apakah angka2 target SR, FCR dan Growth Rate pada slide no 42,43,44,45 dapat dicapai? FCR yg sudah dicapai 1:1.5 sd 2.0 Growth rate yang sudah dicapai 60 sd 120% dari target SR yang dicapai 60 sd 100% dari target
Langkah2 untuk mencapai/melampaui target 1. SR (Survival Rate) / Tingkat Kehidupan Tidak dicapainya SR target umumnya disebabkan oleh timbulnya penyakit. Untuk itu penting untuk memperhatikan ukuran minimum benih >> ukuran kritis , melakukan selective breeding agar SR dan growth rate naik dan melakukan vaksinasi untuk menaikkan SR. 2.
FCR (Feed Convertion Ratio) / Nisbah pakan Tidak tercapainya SR lebih ditentukan oleh mutu benih daripada mutu nutrisi pakan. Karena itu penting melakukan selective breeding.
3.
Growth Rate / Laju Pertumbuhan Growth Rate ditentukan oleh kualitas genetis benih. Karena itu penting mempunyai induk dan benih dengan teknik selective breeding.
Keberhasilan Norwegia di budidaya Salmon Budidaya di Norwegi sudah berlangsung selama hampir 40 tahun. Sejak tahun 1974. SR di polar cages : minimum 97%, berkat ukuran benih minimum 100 sd 250 gram dan vaksinasi FCR pelet (pakan kering) : 1 : 1.15, berkat selective breeding Growth rate, dari telur sd 100 gram 18 bulan, dari 100 gram sd 4.500 gram 4 tahun, berkat induk dan benih hasil selective breeding
Terima Kasih