Tinjauan Terhadap Delik Pencemaran Nama Baik yang Dilakukan dengan Media Internet Berdasarkan Peraturan PerundangUndangan di Indonesia
TINJAUAN TERHADAP DELIK PENCEMARAN NAMA BAIK YANG DILAKUKAN DENGAN MEDIA INTERNET BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA Abdul Salam, Gindo Hermanto Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta Kampus Universitas Indonesia Depok
[email protected]
Abstract To the development of information technology and global trends as described above, included at least three elements essential requirement in the legal world, namely: (1) the legislation as an instrumental element that is expected to regulate the use and support the development of information technology, (2) Institutions war policy and oversee its implementation and control of the parties involved in the world of telematics as an element that is institutional, and (3) elements of the behavior of providers and users of information technology. Today, these elements have not been sufficiently developed in the life of society and the nation of Indonesia, so it might not be expected to actually support and reflect the characteristics of the information society as an ideal. Especially in terms of instrumental and institutional. What is Glare Libel and the Media How the Internet can become the Media Libel? What are the legal basis that can be used to trap the perpetrators of a crime or mempidana defamation committed through the medium of the Internet in Indonesia? How do I complete the offense of defamation case out of court? Form of research that writer used in this study normative research. Which is a form of normative research study conducted by searching or reviewing and analyzing library materials or materials that document ready Keywords: Delict, Internet, Regulation
suaikan diri dan mengikuti kecenderungan global ter-
Pendahuluan Pada saat ini, perkembangan yang sangat
sebut. Jika tertinggal, maka resikonya adalah yang
pesat terjadi di berbagai bidang, khususnya dalam
bersangkutan bakal mengalami ketertinggalan dalam
bidang teknologi informasi. Perkembangan tekno-
kompetisi yang sebagian besar ditentukan oleh pe-
logi informasi ini memacu suatu cara baru dalam
nguasaan atas informasi. (Sanusi, 2004).
kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan
Perkembangan Teknologi Informasi yang de-
kehidupan itu berakhir, kehidupan seperti ini di-
mikian pesat pada intinya berpengaruh besar terhadap
kenal dengan e-life, yang mana kehidupan ini sudah
dunia hukum. Di satu sisi, perkembangan teknologi
dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elek-
modern itu memerlukan pengaturan-pengaturan baru
tronik. Sehingga, muncul berbagai istilah, seperti e-
di bidang hukum yang belum pernah ada sama sekali.
government, e-banking, e-business, e-commerce, e-
Misalnya, untuk mengatur penggunaan jasa teknologi
contract, e-taxing, e-payment, dan sebagainya. Ke-
baru diperlukan pula peraturan perundang-undangan
cenderungan demikian dimungkinkan oleh karena
yang baru pula. Termasuk di dalamnya adalah me-
teknologi informasi canggih terus berkembang de-
ngembangkan perangkat hukum ”Cyber Law” di
mikain pesatnya, sehingga setiap orang, kelompok
Indonesia. Apabila dicermati, Pemerintah Indonesia
orang, ataupun organisasi, baik organisasi kema-
sebenarnya sejak beberapa tahun lalu telah membe-
syarakatan, organisasi bisnis, maupun organisasi pe-
rikan perhatian yang penting mengenai hal ini. Bah-
merintahan dituntut untuk terus-menerus menye-
kan lebih dari sekedar soal ”Cyber Law”, sejak bebe-
Lex Jurnalica Volume 8 Nomor 2, April 2011
140
Tinjauan Terhadap Delik Pencemaran Nama Baik yang Dilakukan dengan Media Internet Berdasarkan Peraturan PerundangUndangan di Indonesia
rapa waktu yang lalu, telah terbentuk suatu Kelompok
yang semula bersifat advokasi personal, One to one
Kerja Nasional Telematika (telekomunikasi dan
approach berubah menjadi one-to-many, di mana se-
informatika) di bawah koordinasi Menteri Koordi-
orang operator komputer, melalui jaringan internet da-
nator INDAG (saat itu) Hartarto (Sanusi, 2004).
pat langsung melayani banyak orang sekaligus. Proses
Selain itu perhatian pemerintah terhadap kemajuan
pelayanan hukum juga tidak lagi bersifat problem
teknologi juga diwujudkan pada disahkannya Un-
solving, tetapi berubah menjadi pelayanan penge-
dang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Infor-
lolaan resiko, dimana setiap orang diberdayakan untuk
masi dan Transaksi Elektronik.
secara mandiri menyelesaikan sendiri atas time-based
Perkembangan Teknologi Informasi di sisi
billing, juga akan berubah menjadi commodity pri-
lain, juga menyebabkan terbentuknya pola-pola peri-
cing. Orang tidak akan lagi membayar jasa konsultasi
laku yang sama sekali berbeda dari sebelumnya, dan
berdasarkan hitungan jam, akan tetapi didasarkan atas
karena itu dunia hukum pada umumnya juga akan
perhitungan komoditi layanan. Selain itu juga penting
mengalami perubahan secara mendasar. Gejala-gejala
diperhatikan karena makin kompleks dan banyaknya
perubahan tersebut perlu mendapat perhatian yang
jumlah aturan yang mesti dikuasai, akan muncul ke-
serius di kalagnan profesional hukum pada umumnya,
sadaran mengenai pentingnya diseminasi dan sosia-
hal ini akibat perubahan-perubahan yang terjadi itu
lisasi hukum secara komprehensif dan berhasil guna.
berpengaruh langsung ataupun tidak langsung kepada
Makin berkembang kesadaran bahwa dibu-
cara kerja para profesional di bidang hukum. Jika
tuhkan usaha nyata untuk menyebarluaskan peraturan-
perkembangan tersebut tidak segera diantisipasi (di-
peraturan itu secara merata (promulgation of law), se-
respon) secara cepat dan baik, niscaya para profe-
hingga dapat membantu proses penyadaran menyang-
sional hukum yang bersangkutan tidak akan mampu
kut aturan-aturan baru ke tengah-tengah masyarakat
bersaing. Bahkan profesi-profesi tertentu di bidang
dalam arti yang seluas-luasnya.
hukum dapat menghadapi ancaman kebangkrutan se-
Mencermati perkembangan Teknologi Infor-
bagai akibat perubahan-perubahan mendasar yang ter-
masi dan pergeseran paradigma sebagaimana diurai-
jadi di masa depan.
kan di atas, bangsa-bangsa dan negara-negara yang
Seperti digambarkan oleh Richard Susskind
sedang berkembang dituntut untuk memanfaatkan tek-
dalam buku The Future of Law, baik Legal Security
nologi informasi dengan sebaik-baiknya dan dengan
maupun Legal Service di masa mendatang akan me-
sungguh-sungguh melakukan berbagai langkah pe-
ngalami pergeseran paradigma (Richard, 1995). Salah
nyempunaan. Keharusan (inperativest) mengenai hal
satunya adalah bahwa hukum akan berubah menjadi
itu, tidak hanya berlaku bagi pemerintah, melainkan
sekedar informasi tentang peraturan yang jumlahnya
juga bagi semua pihak, terutama bagi mereka yang
berlimpah-limpah, sehingga dibutuhkan para ahli
tidak ingin tertinggal dan sekedar menjadi konsumen
yang menguasai informasi hukum. Dan ketika itu,
yang dikuasai oleh mekanisme pasar global.
yang dibutuhkan adalah legal information engineers
Perkembangan teknologi informasi juga dapat
dari pada dedicated legal professionals. Pelayanan
membuat dunia hukum yang kompleks dan rumit akan
hukum tidak lagi bersifat legal focus melainkan ber-
menghadapi perubahan mendasar. Seperti diungkap-
kembang menjadi business focus. Pelayanan hukum
kan di atas makin banyak aturan hukum yang dibuat
141
Lex Jurnalica Volume 8 Nomor 2, April 2011
Tinjauan Terhadap Delik Pencemaran Nama Baik yang Dilakukan dengan Media Internet Berdasarkan Peraturan PerundangUndangan di Indonesia
dan dibutuhkan sebagai referensi, makin terasing pula
orang, sehingga sifat pelayanan berubah dari reaktif
hukum dari lingkungan masyarakat luas.
(dalam rangka menjawab pertanyaan yang diajukan)
Sebagai akibat gejala over regulasi atau hiper
menjadi proaktif, tidak lagi tergantung kepada
regulasi itu, menurut Richard Susskind timbul pula
pertanyaan yang muncul ataupun persoalan yang diha-
kecenderungan terjadinya alienasi hukum (Richard,
dapi. Selain itu, pelayanan hukum sekarang bersifat
1995). Hukum makin lama makin teralienasi atau ter-
restriktif dalam arti membatasi layanan untuk kebu-
asing dari masyarakatnya sendiri. Hukum juga makin
tuhan yang terbatas bagi klien, juga akan mengalami
terasing dari warganegara, dari lingkungan pelaku
perubahan. Di masa depan, pelayanan hukum akan
bisnis, dan bahkan dari kalangan para ahli hukum sen-
berubah dari sifatnya yang cenderung restriktif itu
diri. Hukum makin makin lama bahkan akan terasing
menjadi pelayanan yang memberdayakan klien (em-
dari dunia bisnis dan bahkan dari para ahli hukum
powering). Dengan menggunakan jasa teknologi
sendiri yang tidak mampu lagi mengikuti satu-satunya
informasi yang dioperasikan secara benar, seseorang
perkembangan hukum dari hari ke hari. Oleh karena
atau sekelompok orang atau bahkan banyak orang
itu bahkan hukum akan berubah sebagai informasi
akan mendapatkan kesempatan memperluas penge-
yang bernilai sangat ekonomis. Dan hukum akan ber-
tahuan dan penguasaannya akan informasi hukum
ubah menjadi sekedar informasi yang dapat dikuasai
yang dibutuhkan dan memungkinkannya untuk me-
oleh siapa saja. Dalam hubungan itu, maka secara
ngatasi sendiri secara mandiri berbagai masalah hu-
perlahan dapat terjadi suatu pergeseran paradigma,
kum yang dihadapi.
baik dalam tugas-tugas pelayanan hukum maupun da-
Selain itu, orientasi pelayanan hukum seka-
lam kaitannya dengan hukum sebagai proses pene-
rang ini dapat dikatakan bersifat mempertahankan dan
muan keadilan
melindungi diri (defensive). Dengan demikian tugas
Teknologi informasi disusun oleh tiga sistem
utama para pengacara adalah menjadi pelindung da-
utama teknologi, yaitu:
lam upaya mempertahankan posisi hukum kliennya
1. Teknologi komputer, yang menjadi pendorong
masing-masing. Dan hal ini menjadikan kedudukan
utama perkembangan teknologi informasi. 2. Teknologi telekomunikasi, yang menjadi inti proses penyebaran informasi.
jasa pelayanan hukum bersifat sangat defensif. Dalam perubahan di masa yang akan datang tidak dapat dihindari bahwa orientasi kerja jasa hu-
3. Muatan informasi atau content information, yang
kum di masa mendatang akan berubah makin prag-
menjadi faktor pendorong utama implementasi
matis. Kedudukan klien juga tidak terlalu banyak ter-
teknologi informasi.
gantung kepada peranan pengacaranya yang selama ini bertindak sebagai patron. Di samping itu, per-
Di samping itu, pelayanan hukum yang sela-
soalan-persoalan yang timbul yang memerlukan pela-
ma ini biasanya bersifat one-to-one man approach ju-
yanan jasa hukum juga semakin banyak terpusat pada
ga akan berubah menjadi one-to-many approach. Satu
soal-soal bisnis (business oriented), daripada hanya
orang yang menguasai informasi hukum melalui du-
berkisar pada soal-soal yang bersifat sangat legalistik.
kungan jaringan teknologi informasi dapat mem-
Dari segi prosesnya, pelayanan hukum tidak
berikan pelayanan informasi hukum kepada banyak
lagi berorientasi pada pemecahan masalah, melainkan
Lex Jurnalica Volume 8 Nomor 2, April 2011
142
Tinjauan Terhadap Delik Pencemaran Nama Baik yang Dilakukan dengan Media Internet Berdasarkan Peraturan PerundangUndangan di Indonesia
lebih bersifat pengelolaan resiko. Artinya, resiko yang
hak yang terlibat dalam dunia telematika sebagai ele-
timbul karena terjadi permasalahan tidak lagi untuk
men yang bersifat institusional; dan 3. Elemen perila-
dipecahkan, tetapi dikelola dengan sebaik-baiknya. Di
ku para penyedia dan pengguna teknologi informasi.
masa mendatang para pelayan hukum juga tidak lagi
Dewasa ini, ketiga elemen tersebut belum cukup ber-
menyelesaikan sengketa, akan tetapi justru menang-
kembang dalam kehidupan masyarakat dan bangsa
gulangi potensi persengketan. Oleh karena itu apabila
Indonesia, sehingga belum mungkin diharapkan dapat
saat ini masyarakat memerlukan publikasi-publikasi
benar-benar mendukung dan mencerminkan ciri seba-
hukum (publication of law) yang banyak dan luas da-
gai masyarakat informasi yang ideal. Terutama dari
lam rangka pemasyarakatan hukum, di masa yang
segi instrumental dan institusional. (Arsyad, 2004)
akan datang yang lebih dibutuhkan orang adalah
Dengan tingkat kemudahan ini, maka dapat
promulgation of law, yaitu penyebarluasan informasi
membuat pengguna jasa internet untuk menyampai-
hukum. Konkretnya, promulgasi hukum dalah bahwa
kan berita yang baik, dan berita yang tidak menye-
hukum secara fisik merupakan informasi yang perlu
nangkan orang lain, di mana akan berdampak pada
disebarluaskan sebanyak mungkin dan seluas mung-
proses hukum. Hal ini seperti terjadi dalam kasus
kin, sedangkan dalam pengertian publikasi hukum,
”Rumah Sakit OMNI” di Tangerang beberapa waktu
terkandung maksud yang lebih menentukan isi hu-
lalu, di mana seorang pasien menggunakan media in-
kum, yang perlu dimasyarakatkan kepada publik.
ternet sebagai tempat pelampiasan kekecewaannya
Di masa depan, tujuan pemasyarakatan dapat
terhadap perawat dalam melayani dirinya selama be-
dianggap tidak realitas lagi karena banyaknya pera-
robat. Apabila melihat kenyataan ini maka teknologi
turan yang perlu dimasyarakatkan dan luasnya jang-
pada satu sisi dapat memberikan dampak yang benar,
kauan dan perlu mengetahui keberadaan peraturan
namun di sisi lainnya dapat digunakan oleh para pihak
tersebut. Oleh karena itu yang lebih utama adalah pe-
yang tidak berkepentingan untuk mencemarkan nama
nyebarluasan informasi hukum seluas mungkin ke
baik seseorang atau bahkan institusi pemerintah, dan
berbagai sasaran, adalah dengan membuat akses bagi
sebagainya. Adapun rumusan masalah dalam penu-
setiap orang untuk mengetahui adanya informasi
lisan ini adalah sebagai berikut:
hukum tersebut. Caranya, adalah melalui Cyberspace
1. Apakah yang dimaksud dengan Delik Pence-
yang didukung oleh teknologi informasi yang efektif
maran Nama Baik dan Bagaimanakah Media In-
untuk itu.
ternet dapat menjadi Media Pencemaran Nama
Terhadap perkembangan teknologi informasi
Baik?
dan berbagai kecenderungan global sebagaimana ter-
2. Apa sajakah dasar hukum yang dapat digunakan
urai di atas, setidaknya tercakup tiga elemen kebu-
untuk menjerat atau mempidana pelaku delik pen-
tuhan penting dalam dunia hukum, yaitu: 1. perang-
cemaran nama baik yang dilakukan melalui media
kat peraturan perundang-undangan sebagai elemen
internet di Indonesia?
yang bersifat instrumental yang diharapkan mengatur pemanfaatan dan mendukung perkembangan teknologi informasi; 2. Institusi perang kebijakan dan mengawasi pelaksanaannya serta mengendalikan para pi143
3. Bagaimanakah cara menyelesaikan perkara delik pencemaran nama baik di luar pengadilan? Adapun tujuan penelitian dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
Lex Jurnalica Volume 8 Nomor 2, April 2011
Tinjauan Terhadap Delik Pencemaran Nama Baik yang Dilakukan dengan Media Internet Berdasarkan Peraturan PerundangUndangan di Indonesia
1. Untuk mengetahui, apa yang dimaksud dengan
1950-an dan 1960-an di Amerika Serikat berkembang
Delik Pencemaran Nama Baik dan Bagaimana-
kekhawatiran dan ketakutan terhadap kemungkinan
kah Media Internet dapat menjadi Media Pen-
pecahnya perang nuklir dengan Uni Soviet. Keber-
cemaran Nama Baik.
hasilan luar biasa yang dicapai Uni Soviet dalam pro-
2. Untuk mengetahui, dasar hukum yang dapat di-
gram ruang angkasa yang ditandai dengan keber-
gunakan untuk menjerat atau mempidana pelaku
hasilan peluncuran satelit ruang angkasa tak berawak
delik pencemaran nama baik yang dilakukan
pertama di dunia yang diberi nama SPUTNIK I telah
melalui media internet di Indonesia.
memacu kekhawatiran Ameika Serikat, bahwa
3. Untuk mengetahui, cara menyelesaikan perkara delik pencemaran nama baik di luar pengadilan. Adapun manfaat penelitian dalam penulisan
Amerika Serikat telah kehilangan supremasinya di bidang teknologi. Kondisi tersebut kemudian didorong Presiden Einsenhower untuk memerintahkan diben-
ini adalah sebagai berikut:
tuknya DARPA (Defense Research Project Agency)
1. Manfaat Akademis
di bawah naungan Departemen Pertahanan (DOD-
Yaitu agar unsur-unsur Delik Pencemaran Nama
Department of Defense) Amerika Serikat dengan tu-
Baik melalui internet dapat diketahui.
juan merebut kembali supremasi Amerika Serikat di
2. Manfaat Praktis
bidang teknologi. (Arsyad, 2004)
Agar penelitian ini dapat menjadi acuan bagi
Salah satu keinginan utama yang ingin di-
penelitian-penelitian yang akan dilakukan selan-
capai oleh militer Amerika Serikat pada masa itu
jutnya.
adalah mendesentralisasikan komando dan mendesen-
Bentuk penelitian yang penulis gunakan pada
tralisasikan informasi-informasi strategis sehingga sis-
penelitian ini penelitian normatif. Yang mana pene-
tem pertahanan Amerika Serikat tetap dapat bertahan
litian normatif ini adalah bentuk penelitian yang di-
dan berfungsi dengan baik di tengah-tengah gen-
lakukan dengan cara menelusuri atau menelaah dan
carnya serangan yang diarahkan ke target-target mili-
menganalisa bahan pustaka atau bahan dokumen yang
ter utama Amerika Serikat. J.C.R. Licklinder yang
siap pakai. Sifat penelitian yang digunakan adalah si-
merupakan pemimpin pertama program riset DARPA
fat deskriptif analistis, yaitu penelitian yang meng-
pada tahun 1962 menyampaikan usulan untuk mem-
gambarkan tentang delik pencemaran nama baik yang
bangun sebuah sistem komputer yang saling terhu-
dilakukan melalui media internet di dalam peraturan
bung yang disebut dengan Jaringan Glacticta yang sa-
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Da-
ngat mirip dengan apa yang dewasa ini disebut de-
lam penulisan ini, data yang digunakan penulis se-
ngan INTERNET.
bagai bahan penulisan adalah, dari bahan pustaka atau
Selanjutnya mulailah dikembangkan tekno-
literatur yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan
logi yang memungkinkan dilakukannya transfer data
hukum sekunder, dan bahan hukum tersier.
antar komputer, yang kemudian diikuti dengan dibangunnya ARPANET, yaitu jaringan komputer khusus DARPA yang menerapkan teknologi packet swit-
Pembahasan Sejarah internet berawal dari ketakutan dunia
ching. Leonard Kleinrock dari universitas UCLA me-
terhadap ancaman perang dingin yang pada tahun
rupakan pelopor yang memberikan kontribusi sangat
Lex Jurnalica Volume 8 Nomor 2, April 2011
144
Tinjauan Terhadap Delik Pencemaran Nama Baik yang Dilakukan dengan Media Internet Berdasarkan Peraturan PerundangUndangan di Indonesia
besar bagi perkembangan teknologi paket antar kom-
menampilkan format-format gambar, suara, dan gra-
puter (yaitu dari UCLA ke Universitas Stanford) per-
fis.
tama kali berhasil dilakukan pada tahun 1969 oleh tim
Bagaimana komputer-komputer berbeda jenis
yang dipimpin Dr. Kleinrock. Menurut banyak pihak,
yang ada di seluruh dunia bisa berhasil berkomunikasi
inilah titik awal lahirnya internet, sehingga Kleinrock
antara yang satu dan yang lainnya. Jawabannya adalah
dikenal dengan sebutan Bapak Internet. Namun demi-
dengan menggunakan suatu cara tertentu yang telah
kian pada masa itu belum bisa dilakukan komunikasi
disepakati bersama untuk melakukan suatu instruksi
antara jaringan-jaringan komputer yang memiliki
atau program. Cara tertentu yang telah bersama untuk
desain arsitektur yang berbeda. Penyebabnya adalah
melakukan suatu instruksi atau program. Cara tertentu
belum adanya satu bahasa operasi bersama, satu yang
yang telah disepakati bersama ini biasa disebut de-
biasa disebut dengan protokol.
ngan standar. Jika kita menginginkan komputer-kom-
Upaya untuk menciptakan bahasa bersama
puter yang berbeda jenis yang ada dalam suatu jarigan
atau protokol ini mulai dilakukan pada tahun 1970-an,
untuk bisa saling mengirim dan menerima pesan elek-
dipimpin oleh Bob Kahn dan Vint Cerf, hingga akhir-
tronik atau yang sering disebut dengan e-mail, terlebih
nya berhasil diciptakan TCP/IP (Transmission Con-
dahulu harus disepakati beberapa hal tertentu, seperti
trol Protocol/Internet Protocol). TCP/IP ini kemudian
format alamat e-mail yang akan dipakai, dan in-
dijadikan sebagai bahasa standar internet. Dengan de-
formasi-informasi apa saja yang akan dimasukkan ke
mikian untuk pertama kali jaringan-jaringan kom-
dalam pesan yang hendak dikirim. Apabila protokol-
puter yang berbeda dapat melakukan komunikasi an-
protokol tersebut telah disepakati, semuanya tinggal
tara satu dan lainnya dan memungkinkan lahirnya
bergantung pada desainer perangkat lunak (software
Internet (inter-network).
designer), yaitu apakah perangkat lunak yang mereka
Ada dua hal utama yang memungkinkan berkembang luasnya penggunaan internet, yaitu lahir-
ciptakan memiliki kapabilitas untuk menjalankan fungsi komunikasi tersebut.
nya world wide web dan browser web grafis. Infra-
Protokol komunikasi yang digunakan dalam
struktur world wide web (www) ini dirancang oleh
konteks internet lazim dikenal sebagai TCP/IP yang
Tim Berners Lee dengan menggunakan ide hypertext.
merupakan singkatan dari Transmission Control Pro-
Dia menciptakan dua penopang utama www yaitu
tocol/Internet Protocol. Karena telah memiliki dan
bahasa yang digunakan untuk mengode dokumen
menggunakan bahasa yang sama, yaitu protokol TCP/
(Hypertext Marup Language-HTML) dan protokol
IP, perbedaan jenis komputer dan sistem operasi (ope-
yang digunakan untuk menghubungkan dokumen-do-
rating system-OS) tidak lagi menjadi masalah. Oleh
kumen (Hypertext Transfer Protocol-HTTP), serta
karena itu, komputer-komputer yang menggunakan
sistem yang digunkan untuk memberi alamat pada
sistem operasi Windows dapat berkomukasi dengan
suatu dokumen (Universal Resource Locator-URL).
komputer-komputer yang menggunakan sistem ope-
Penemuan-penemuan tersebut memungkinkan dilaku-
rasi Manchitosh. Jadi jika sebuah komputer telah
kannya transmisi pesan yang tidak hanya terbatas pa-
menggunakan protokol TCP/IP dan terhubung (con-
da bentuk teks belaka, akan tetapi juga mampu
nected) ke internet komputer tersebut akan bisa berhubungan atau berkomunikasi dengan komputer-
145
Lex Jurnalica Volume 8 Nomor 2, April 2011
Tinjauan Terhadap Delik Pencemaran Nama Baik yang Dilakukan dengan Media Internet Berdasarkan Peraturan PerundangUndangan di Indonesia
komputer lain di belahan dunia mana pun yang juga terhubung ke internet. (Arsyad, 2004)
Setelah semua paket tiba dengan aman di tujuan yang dikehendaki, paket-paket tersebut akan
Protokol TCP/IP ini umumnya memakai jari-
disusun dan ditata ulang sebagaimana format pesan
ngan packet switching network bukan memakai jari-
aslinya. TCP (Transmission Control Protocol) berpe-
ngan circuit switch network tradisional. Sistem tele-
ran untuk memecah dan menyusun ulang paket-paket
pon merupakan salah satu contoh jaringan circuit
pesan yang dikirim, sedangkan IP (Internet Protocol)
switch network. Oleh karena itu, jika kita melaukkan
berperan untuk menjamin bahwa paket-paket tersebut
koneksi dengan menggunakan jaringan telepon, ar-
dapat sampai di tujuan. Desain atau rancangan ja-
tinya kita melibatkan proses penciptaan sirkuit yang
ringan pengiriman pesan yang seperti itu sangat tang-
dapat tetap aktif dan berfungsi untuk menangani
guh dan cepat. Apabila salah satu bagian tertentu dari
transmisi atau pengiriman sinyal selama dilakukannya
jaringan tersebut mengalami kerusakan atau kelebihan
koneksi atau penggailan telepon tersebut. Konsekuen-
beban kerja, paket-paket pesan yang dikirim dengan
sinya jika sirkuit tersebut mengalami gangguan atau
menggunakan jarignan tersebut akan mencari jalan
kerusakan, panggilan atau koneksi telepon yang ber-
atau rute lain untuk bisa menuju ke tujuannya.
sangkutanpun otomatis akan terganggu atau bahkan terputus.
Karakteristik Internet
Sebaliknya, dengan menggunakan protokol
Sebagian dari faktor yang menentukan keber-
TCP/IP tidak akan ada lagi sambungan atau koneksi
hasilan perkembangan dan penyebarluasan internet
yang terputus. Hal ini disebabkan oleh pesan-pesan
adalah sifat global yang dimilikinya. Dengan hadirnya
yang dikirim melalui internet terlebih dahulu akan
internet, arti penting lokasi geografis maupun batas-
dipecah menjadi beberapa paket data. Setiap paket
batas ruang dan waktu menjadi jauh lebih kecil jika
data memiliki alamat atau tujuan pengiriman masing-
dibandingkan dengan kondisi di dunia nyata. Bahkan
masing. Alat perantara yang disebut dengan routers
sebagian kalangan meyakini bahwa kehadiran inter-
merupakan penentu yang akan menempatkan tiap-tiap
net telah membuat batas-bats ruang dan waktu mau-
paket tersebut ke dalam jalur-jalur tertentu yang ada
pun batas-batas fisik lainnya menjadi hilang sama se-
di dalam jaringan internet. Selanjutnya, paket-paket
kali dan tidak lagi memiliki arti. Sebuah penelitian
tersebut akan dikirim ke tujuannya masing-masing.
yang dilakukan di Australia bahkan menyimpulkan
Dalam proses pengiriman tersebut setiap paket bisa
bahwa sifat global internet dapat mendorong terben-
melewati beberapa rute yang berbeda, dan ada
tuknya tata ekonomi tunggal dunia, sekalipun indi-
kemungkinan bahwa paket-paket tersebut sampai ke
vidu-individu maupun perusahaan-perusahaan yang
tujuannya dalam kondisi kacau. Apabila paket pesan
terlibat dalam transaksi bisnis melalui internet mung-
yang dikrim tersebut tidak dapat sampai ke tujuan
kin berada di negara atau kawasan yang berbeda.
yang dikehendaki atau jika selama dalam proses
Pergeseran besar perkeonomian dunia tersebut dapat
pengirimannya paket-paket tersebut diubah atau dise-
berakibat pada terjadinya ketegangan antar sistem-
lewengkan (corrupted), protokol TCP/IP secara oto-
sistem hukum di berbagai negara.
matis akan mengirim pemberitahuan dan permintaan agar paket pesan yang bersangkutan dikirim ulang.
Sifat global dan tak mengenal batas-batas ruang dan waktu yang dimiliki oleh internet juga telah
Lex Jurnalica Volume 8 Nomor 2, April 2011
146
Tinjauan Terhadap Delik Pencemaran Nama Baik yang Dilakukan dengan Media Internet Berdasarkan Peraturan PerundangUndangan di Indonesia
memunculkan sejumlah permasalahan konseptual
internet dapat dimanfaatkan untuk saling berko-
yang menarik, tetapi kadangkala rumit. Misalnya ke-
munikasi, melakukan penyebarluasan dan pencarian
tika kita pergi berbelanja di Cyberspace, ke manakah
data, kegiatan belajar mengajar, untuk memberikan
sebenarnya kita pergi? Apakah Cyberspace ini mere-
pelayanan atau jasa, dan bahkan melakukan transaksi-
presentasikan suatu tempat lain, negeri luar, atau
transaksi bisnis. Transaksi-transaksi bisnis tersebut
bahkan dunia lain? Sehingga apakah ada hukum lain
bukan hanya transaksi dalam volume kecil, akan
yang berlaku dan diterapkan di dalam Cyberspace?
tetapi juga transaksi yang lebih luas melibatkan uang
Padahal sesungguhnya pada saat kita pergi ke tempat
dalam jumlah besar. Perkembangan-perkembangan
belanja di Cyberspace, kita tidak pernah meninggal-
baru tersebut pada gilirannya membawa manusia me-
kan dunia fisik kita untuk masuk ke dalam dunia ma-
masuki sebuah era baru yang disebut dengan era in-
ya (Cyberspace) tersebut. Namun banyak orang ber-
formasi serta pada terwujudnya apa yang disebut de-
sikap seolah-olah mereka benar-benar telah pergi ke
ngan masyarakat informasi dan pengetahuan (infor-
dunia lain.
mation and knowledge society).
Karakteristik lainnya yang dimiliki oleh
Namun sayangnya di sisi lain, kemudahan
internet adalah bahwa komunikasi dan interaksi yang
untuk masuk dan keluar dari Cyberspace telah memi-
terjadi di internet bersifat anonim (pengguna internet
cu terjadinya berbagai macam bentuk penyimpangan
seringkali tidak saling mengenal antar satu dan yang
dan pelanggaran hukum. Oleh karena itu hukum tra-
lainnya dan mereka sering pula menggunakan iden-
disional yang tidak dirancang untuk menghadapi si-
titas palsu dalam berkomunikasi di internet). Bentuk
tuasi-situasi dalam arti penting tempat seseorang ber-
komunikasi dan interaksi yang seperti ini mungkin
ada telah semakin kabur dan tidak akan dapat meng-
dapat membuat orang-orang pemalu menjadi lebih
antisipasi perkembangan-perkembangan baru yang
percaya diri. Konsumen juga mungkin akan lebih
terjadi dalam dunia maya tersebut.
agresif dalam melakukan pembelian di Cyberspace. Kehadiran internet juga memungkinkan manusia untuk membatasi atau mengurangi biaya yang
Internet Dapat Digunakan Sebagai Alat Pencemaran Nama Baik
harus dikeluarkan untuk menyebarluaskan (transpor-
Menurut Robert Bond dalam bukunya yang
ting) informasi. Dengan membatasi atau mengurangi
berjudul International Legal Issues of E-Commerce,
biaya yang harus dikeluarkan tersebut, perubahan
(Arsyad, 2004) internet merupakan suatu jaringan
ekonomi yang fundamental dapat terjadi dengan lebih
yang terdiri dari jaringan-jaringan komputer dan ber-
cepat untuk menuju globalisasi ekonomi dunia yang
operasi secara global dan batas-batas tempat internet
berbasis pada perdagangan bebas tanpa adanya ham-
berada di dalamnya disebut Cyberspace. Sementara
batan tarif.
William Gibson mendeskripsikan Cyberspace ini se-
Ditemukannya internet juga membuat ma-
bagai suatu halunisasi yang disepakati bersama (con-
nusia dapat melakukan aktivitas hampir di semua as-
sensual hallucination) yang terasa dan rerlihat sama
pek kehidupan tanpa harus terhalang oleh batas-batas
seperti ruang dunia fisik tetapi sebanrnya hanya me-
ruang, waktu dan batas-batas fisik lainnya. Teknologi
rupakan sebuah kontraksi maya yang diciptakan oleh
informasi yang berkembang pada dewasa ini, in casu
komputer yang di dalamnya berisikan data-data
147
Lex Jurnalica Volume 8 Nomor 2, April 2011
Tinjauan Terhadap Delik Pencemaran Nama Baik yang Dilakukan dengan Media Internet Berdasarkan Peraturan PerundangUndangan di Indonesia
abstrak. Manusia dapat masuk ke dalam sistem-sistem
sebuah sistem komputer atau jaringan sistem kom-
data dan jaringan-jaringan komputer tersebut kemu-
puter.
dian mendapatkan suatu perasaan bahwa mereka be-
Pada perkembangan selanjutnya seiring de-
nar-benar telah memasuki suatu ruangan yang tidak
ngan meluasnya penggunaan komputer, istilah Cyber-
memiliki keterkaitan sama sekali dengan realitas-rea-
space ini memudian digunakan untuk menunjuk pada
litas fisik.
sebuah masyarakat virtual yang terbentuk melalui ko-
Dalam pengaturan seperti ini manusia dapat melakukan berbagai aktivitas seperti melakukan tran-
munikasi yang terjalin dalam jaringan-jaringan komputer yang saling terhubung.
saksi-transaksi bisnis, saling berkomunikasi, bekerja,
Kini Cyberspace tidak lagi hanya ada di da-
bermain, termasuk melakukan apa yang biasa dila-
lam cerita-cerita fiksi ilmiah. Cyberspace telah me-
kukan manusia di tempat lain di dunia fisik, yaitu me-
mungkinkan para pengguna (user) internet untuk me-
lakukan pelanggaran hukum. Cyberspace juga dapat
niadakan atau mewujudkan waktu dan ruang fisik. Di
dideskripsikan sebagai suatu ruang/dunia nonfisik
dalam ruang Cyberspace ini kesepakatan-kesepakatan
yang di dalamnya terjadi komunikasi-komunikasi
bisnis dapat dilakukan pena, kertas, dan bahkan tanpa
elektronik dan tersimpan data-data digital. Cyber-
perlu melakukan komunikasi tatap muka langsung.
space ini juga merujuk pada istilah komunikasi elek-
Bahkan kini transaksi-transaksi perbankan telah ba-
tronik sebagai sebuah ruang tanpa dimensi.
nyak terjadi di dalam ruang Cyberspace dan semakin
Sebagaimana yang dimaksudkan oleh Gibson
banyak orang menggunakan kartu-kartu debit dan kar-
dan penulis-penulis cerita fiksi ilmiah sesudahnya,
tu kredit untuk meggantikan mata uang konvensional
Cyberspace ini merupakan bentuk visualisasi spesial
di dalam transaksi-transaksi yang mereka lakukan.
dari keseluruhan informasi yang ada di dalam sistem-
Dengan asumsi bahwa aktivitas di internet tidak bisa
sistem pembuatan informasi global, yang terjadi me-
dilepaskan dari manusia dan akibat hukumnya juga
lalui saluran-saluran yang diciptakan oleh berbagai ja-
bersentuhan dengan masyarakat yang ada di dalam
ringan komunikasi yang ada pada saat ini maupun
dunia fisik, kemudian muncul pemikiran tentang per-
masa datang, sehingga memungkinkan beberapa
lunya aturan hukum untuk mengatur aktivitas-akti-
orang user (pengguna) sekaligus untuk terlibat dan
vitas di dunia maya tersebut. Namun mengingat ka-
saling berinteraksi secara penuh, memungkikan ter-
rakteristik aktivitas di internet itu berbeda dengan
sedianya input dan output dari dan ke semua orang
aktivitas yang dilakukan di dunia nyata, maka muncul
yang berpartisipasi, memungkinkan dilakukannya si-
pro kontra mengenai bisa tidaknya sistem hukum
mulasi realitas-realitas maya, memungkinkan dilaku-
tradisional/konvensional digunakan untuk mengatur
kannya pengendalian dan pengumpulan data dari
aktivitas-aktivitas dunia maya tersebut. Dengan demi-
jarak jauh melalui teleprence, dan memungkinkan ter-
kian masalah dan atau polemik ini sejatinya bukan
jadinya integrasi dan interkomunikasi total dengan
mengenai perlu tidaknya suatu aturan hukum menge-
berbagai produk dan lingkungan yang canggih yang
nai aktivitas di internet, melainkan lebih memper-
ada di dunia nyata. Singkatnya istilah Cyberspace
tanyakan eksistensi sistem hukum tradisional dalam
mendeskripsikan suatu ruang/dunai maya yang di
mengatur aktivitas di internet.
dalamnya beberapa aktivitas sekaligus terjadi dalam Lex Jurnalica Volume 8 Nomor 2, April 2011
148
Tinjauan Terhadap Delik Pencemaran Nama Baik yang Dilakukan dengan Media Internet Berdasarkan Peraturan PerundangUndangan di Indonesia
Secara umum munculnya pro dan kontra mengenai
masih tetap melibatkan masyarakat umum scara glo-
bisa tidaknya sistem hukum tradisional mengatur akti-
bal yang hidup di dunia nyata.
vitas-aktivitas di internet disebabkan oleh dua hal,
Sebaliknya kelompok kedua, berpendapat
yaitu:
bahwa penerapan sistem hukum tradisional untuk me-
1. Karekteristik aktivitas di internet yang bersifat
ngatur aktivitas-aktivitas di internet sangat mendesak
lintas batas (cross border) sehingga tidak lagi
untuk dilakukan tanpa harus menunggu akhir dari
tunduk pada batasan-batasan teritorial, dan
suatu perdebatan akademis mengenai sistem hukum
2. Sistem hukum tradisional atau konvensional (hu-
yang paling tepat untuk mengatur aktivitas di internet,
kum positif/the existing law) yang justru bertum-
pertimbangan pragmatis yang didasarkan atas sema-
pu pada batasan-batasan teritorial dianggap tidak
kin meluasnya akibat yang ditimbulkan internet me-
cukup memadai untuk menjawab persoalan-per-
maksa untuk segera membentuk aturan hukum me-
soalan hukum yang muncul sebagai akibat dari
ngenai hal tersebut. Untuk itu yang paling mungkin
aktivitas-aktivitas yang dilakukan di internet.
dilakukan adalah mengaplikasikan sistem hukum tradisional yang saat ini berlaku.
Pandangan-pandangan pro dan kontrak mengenai permasalahan ini setidaknya dapat dibagi
Alat Bukti Elektronik
dalam tiga kelomok: Kelompok yang pertama meno-
Berdasarkan Undang-undang Nomor 11 Ta-
lak secara total setiap usaha untuk membuat berbagai
hun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
aturan hukum bagi aktivitas-aktivitas di internet yang
dalam ketentuan Pasal 5 menyatakan sebagai berikut:
didasarkan atas sistem hukum tradisional/ konven-
Ayat (1) Informasi elektronik dan/atau dokumen
sional. Mereka beralasan bahwa internet yang layak-
elektronik dan/atau hasil cetaknya merupa-
nya sebuah surga demokrasi yang menyajikan waha-
kan alat bukti hukum yang sah.
na bagi adanya lalu lintas ide secara bebas dan
Ayat (2) Informasi elektronik dan/atau dokumen
terbuka tidak boleh dihambat dengan aturan yang di-
elektronik dan/atau hasil cetaknya sebagai-
dasarkan atas sistem hukum tradisional/konvensional
mana dimaksud pada ayat (1) merupakan
yang bertumpu pada batasan-batasan teritorial. De-
perluasan dari alat bukti yang sah, sesuai
ngan pendirian seperti ini maka menurut kelompok
dengan Hukum Acara yang berlaku di
ini internet harus diatur sepenuhnya oleh sistem hu-
Indonesia.
kum baru yang didasarkan atas norma-norma hukum
Ayat (3) Informasi elektronik dan/atau dokumen
yang baru pula yang dianggap sesuai dengan karak-
elektronik dinyatakan sah apabila menggu-
teristik yang melekat pada internet. Pendekatan se-
nakan sistem elektronik sesuai dengan ke-
perti ini lazim dikenal sebagai pendekatan atau model
tentuan yang diatur dalam undang-undang
respon hukum revolusioner. Kelemahan utama dari
ini.
pendekatan revolusioner ini adalah mereka menafikkan fakta bahwa meskipun aktivitas internet itu se-
Selain dari antara yang telah disebutkan da-
penuhnya beroperasi secara virtual, sesungguhnya
lam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik ini, masih terdapat
149
Lex Jurnalica Volume 8 Nomor 2, April 2011
Tinjauan Terhadap Delik Pencemaran Nama Baik yang Dilakukan dengan Media Internet Berdasarkan Peraturan PerundangUndangan di Indonesia
beberapa ketentuan yang dapat dijadikan sebagai
dalam bentuk media lainnya tanpa harus dibuat dahulu
acuan oleh penegak hukum, apabila tidak terdapat
hasil cetaknya (hard-copy).
peraturan sebagaimana disebutkan dalam Pasal 5 ayat
Alat bukti dapat dipercaya jika dilakukan de-
(3) Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
ngan cara sebagai berikut :
Informasi dan Transaksi Elektronik.
1. menggunakan peralatan komputer untuk me-
Mengenai masalah dokumen elektronik (ter-
nyimpan dan memproduksi print out.
masuk e-contract dan digital signature) sebagai alat
2. proses data seperti pada umumnya dengan me-
bukti di pengadilan, pada dasarnya hakim berdasar-
masukkan inisial dalam sistem pengelolaan arsip
kan Pasal 32 Algemene Bepalingen (AB), yang
yang dikomputerisasikan, dan
berbunyi sebagai berikut :
3. menguji data dalam waktu yang tepat, setelah data
”dilarang menolak untuk mengadili suatu perkara
dituliskan oleh seseroang yang mengetahui pe-
yang belum ada pengaturan hukumnya. Selain itu ha-
ristiwa hukumnya.
kim juga dituntut untuk melakukan recthsvinding
Syarat-syarat lainnya harus dipenuhi, adalah
(penemuan hukum dengan mengkaji norma-norma
sebagai berikut:
yang tumbuh dalam masyarakat dalam menyelsaikan
1. mengkaji informasi yang diterima untuk menja-
kasus-kasus dimaksud).”
min keakuratan data yang dimasukkan.
Dalam rangka mengarahkan aktivitas dan
2. metode penyimpanan dan tindakan pengambilan
perkembangan dalam Cyberspace khususnya mendo-
data untuk mencegah hilangnya data pada waktu
rong dan mengarahkan perkembangan e-commerce di
disimpan.
indonesia maka pengaturan khusus dan tegas tentang
3. penggunaan program komputer yang benar-benar
keabsahan dan kekuatan hukum dokumen elektronik
dapat dipertanggungjawabkan untuk memproses
sebagai alat bukti yang sah menjadi hal yang tidak
data.
dapat ditawar -tawar lagi.
4. mengukur uji pengambilan keakuratan program,
Dokumen perusahaan adalah data, catatan dan atau keterangan yang dibuat dan atau diterima
dan 5. waktu dan persiapan model print out komputer
oleh perusahaan dalam rangka pelaksanaan kegiatannya, baik tertulis di atas kertas atau sarana lain maupun terekam dalam bentuk corak apapun yang dapat dilihat, dibaca, atau didengar.
Pengaturan dalam Hukum Pidana Indonesia Perkembangan terakhir dalam bidang hukum pidana sebenarnya sudah cukup menggembirakan.
Dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1997
Dalam draft revisi Undang-undang Nomor 31 Tahun
tentang Dokumen Perusahaan berikut Peraturan Pe-
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
merintah nomor 88 Tahun 1999 tentang Tata Cara
dinyatakan bahwa e-mail, telegram, teleks, dan fak-
Pengalihan Dokumen Perusahaan dinyatakan, bahwa
simile adalah alat bukti sah, dalam bentuk petunjuk,
suatu data yang originalnya adalah dalam bentuk
yang dapat digunakan dalam proses pemeriksaan tin-
elektronik atau sejak semula dibuat atau diterima da-
dak pidana korupsi.
lam sarana bukan kertas dapat langsung dialihkan ke
Permasalahnya muncul tatkala Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Lex Jurnalica Volume 8 Nomor 2, April 2011
150
Tinjauan Terhadap Delik Pencemaran Nama Baik yang Dilakukan dengan Media Internet Berdasarkan Peraturan PerundangUndangan di Indonesia
Tindak Pidana Korupsi tersebut dalam Pasal 26 me-
Di Indonesia sebenarnya ada beberapa hal yang me-
nunjuk Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana
ngarah kepada penggunaan dan pengakuan dokumen
sebagai acuan dalam penyidikan, penuntutan dan pe-
elektronik sebagai alat bukti yang sah, misalnya:
meriksaan di pengadilan. Padahal dalam Kitab Un-
1. Dikenalnya online trading dalam kegiatan bursa
dang-undang Hukum Acara Pidana sendiri alat bukti masih disebutkan secara limitatif, yang hanya men-
efek, dan 2. Pengaturan mikro film sebagai media penyim-
cakup:
panan dokumen perusahaan yang telah diberikan
1. Keterangan saksi
kedudukan sebagai alat bukti tertulis otentik da-
2. Keterangan ahli
lam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1997 ten-
3. Surat
tang Dokumen Perusahaan.
4. Petunjuk, dan 5. Keterangan terdakwa.
Namun demikian pengaturan semacam ini tidak dapat menunjang dan mengakomodir perkem-
Hal ini mengundang reaksi beberapa kala-
bangan Cyberspace pada umumnya dan e-commerce
ngan yang akhirnya mengusulkan agar Kitab Undang-
pada khususnya. Di Belanda sendiri sebagai tempat
undang Hukum Acara Pidana juga perlu direvisi. Na-
asal yang melahirkan Kitab Undang-undang Hukum
mun sebagian lain justru mengkhawatirkan rekaman
Perdata sudah terjadi kemajuan dalam hukm pembuk-
(dalam elektronik) sebagai alat bukti karena bentuk
tian perdatanya. Sejak tahun 1998 secara resmi hukum
tersebut dikhawatirkan dapat dipalsukan dan nantinya
pembuktian di Belanda tidak lagi menetapkan alat
akan muncul masalah tentang keotentikan dokumen
bukti secara limitatif seperti yang terdapat di dalam
elektronik tersebut.
Kitab Undang-undang Hukum Perdata Indonesia. Niewe Regeling van Bewijsrecht in Burgerlijk
Pengaturan dalam Hukum Perdata Indonesia Hukum pembuktian Indonesia masih mendasarkan ketentuanya pada Kitab Undang-undang
Zaken (BRV) sebagai produk hukum baru di Belanda antara lain menetapkan: 1.
kecuali undang-undang menentukan lain.
Hukum Perdata, HIR dan Rgb. Ditentukan bahwa alat bukti yang dapat digunakan dan diakui di depan
2.
data dan Pasal 164 HIR dinyatakan bahwa alat-alat bukti dalam perkara perdata terdiri dari:
Penilaian terhadap bukti yang diajukan dalam persidangan diserahkan kepada kebijakan hakim.
sidang pengadilan perdata masih sangat limitatif. Dalam Pasal 1866 Kitab Undang-undang Hukum Per-
Pembuktian dapat dilakukan dengan cara apapun,
3.
Keabsahan tanda tangan dapat dilakukan dengan cara apa saja. Indonesia sebagai negara yang menganut sis-
1. Bukti Lisan
tem hukum Eropa Kontinental terlebih sebagai pe-
2. Saksi-saksi
waris produk hukum dari Balanda seharusnya men-
3. Persangkaan-persangkaan
contoh apa yang telah dilakukan Belanda terutama da-
4. Pengakuan, dan
lam rangka mendukung dan mengarahkan perkem-
5. Sumpah.
bangan e-commerce di Indonesia.
151
Lex Jurnalica Volume 8 Nomor 2, April 2011
Tinjauan Terhadap Delik Pencemaran Nama Baik yang Dilakukan dengan Media Internet Berdasarkan Peraturan PerundangUndangan di Indonesia
Dalam transaksi yang menggunakan kertas (paper-
Kasus pencemaran nama baik yang dilaku-
based transaction) dokumen yang nantinya dapat
kan di media internet ini bermula saat Prita
digunakan sebagai alat bukti biasanya ditandatangan
Mulyasari mengirim surat elektronik yang berisi pe-
oleh atau untuk dan atas nama pihak yang bertran-
ngalaman Prita saat dirawat di unit gawat darurat
saksi. Tujuan utama penandatanganan itu adalah un-
Rumah Sakit (RS) OMNI Internasional pada 7
tuk membuktikan bahwa dokumen tersebut adalah
Agustus 2008.
benar-benar berasal dari atau telah disetujui oleh
Saat itu Prita menderita sakit kepala dan
orang yang membubuhkan tandatangannya. Dengan
mual-mual. Di bagian gawat darurat ia ditangani
adanya transaksi melalui internet timbul permasa-
dokter jaga, Indah. Dari pemeriksaan laboratorium,
lahan bagaimana para pihak yang bertransaksi melalui
dinyatakan trombosit darah Prita 27.000, jauh di ba-
internet timbul permasalahan bagaimana para pihak
wah normal yang seharusnya sekitar 200.000. Prita
yang bertransaksi dapat membubuhkan tandatangan
diminta menjalani rawat inap dan memilih dokter
masing-masing sebagai otentifikasi dokumen elek-
spesialis. Sesuai dengan saran Indah, ia memilih
tronik yang dipakai sebagai dasar transaksi melalui
dokter Hengky.
internet.
Diagnosis dokter menyatakan ia terkena deSebagai solusi terhadap permasalahan ini saat
mam berdarah. Menurut Prita, ia lalu mendapat sun-
ini orang telah menggunakan tandatangan elektronik
tikan dan infus yang diberikan tanpa penjelasan dan
(digital signature) sebagai alat untuk memberikan
izin keluarganya. Belakangan, ia kaget pada saat
otentifikasi terhadap suatu dokumen digitalized image
Hengky memberitahukan revisi hasil laboratorium
of handwriten signature. Tandatangan elektronik bu-
tentang jumlah trombosit darahnya. Yang awalnya
kan tandatangan yang dibubuhkan di atas kertas se-
27.000 kini menjadi 181.000. Dokter juga menyata-
bagaimana lazimnya suatu tandatanagn. Tandatangan
kan ia terkena virus udara.
elektronik diperoleh dengan terlebih dahulu mencip-
Lantaran tak puas dengan perawatan di ru-
takan suatu message digest atau hast yaitu mathema-
mah sakit itu, Prita memutuskan pindah rumah sakit.
tical summary dokumen yang akan dikirimkan me-
Kemudian muncul persoalan baru. Tatkala ia me-
lalui Cyberspace.
minta catatan medis lengkap, termasuk semua hasil
Digital signature merupakan salah satu isu
tes darahnya, pihak rumah sakit menyatakan tidak
spesifik dalam e-commerce. Digital signature pada
bisa mencetak data tersebut. Prita lantas menghadap
prinsipnya berkenaan dengan jaminan untuk message
Manajer Pelayanan RS OMNI, Grace. Hasilnya sa-
integrity yang menjamin bahwa si pengirim pesan
ma saja. Inilah yang lantas membuat ia, pada 15
(sender) adalah benar-benar orang yang berhak dan
Agustus 2008, menulis surat elektronik ke sejumlah
bertanggugnjawab untuk itu. Hal ini berbeda dengan
rekannya. ”Saya sangat mengharapkan mudah-mu-
tandatangan biasa yang berfungsi sebagai pengakuan
dahan salah satu pembaca adalah karyawan atau
dan penerimaan atas isi pesan/dokumen. Persoalan
dokter atau manajemen RS OMNI. Tolong sampai-
hukum yang muncul seputar hal ini antara lain ber-
kan ke dr Grace, dr Hengky, dr Mimi, dan Ogi bah-
kenaan dengan fungsi dan kekuatan hukum digital
wa jangan sampai pekerjaan mulia kalian sia-sia ha-
signature.
nya demi perusahaan Anda,” tulis Prita dalam suratLex Jurnalica Volume 8 Nomor 2, April 2011
152
Tinjauan Terhadap Delik Pencemaran Nama Baik yang Dilakukan dengan Media Internet Berdasarkan Peraturan PerundangUndangan di Indonesia
nya. Surat Prita ini rupanya sampai juga ke mana-
2008 tentang Informasi dan Transaksi Elek-
jemen RS OMNI Internasional. RS OMNI meng-
tronik, yang berbunyi :
ambil langkah cepat. Selain memasang iklan di ha-
“setiap orang yang memenuhi unsur sebagai-
rian KOMPAS, pihak RS OMNI melaporkan Prita
mana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1), ayat
ke Polisi.
(2), ayat (3), atau ayat (4) dipidana penjara pa-
Selanjutnya berdasarkan Pasal 27 ayat (3) Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang In-
ling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 1.000.000.000 (satu milar rupiah).”
formasi dan Transaksi Elektronik, dapat dianalisa beberapa hal sebagai berikut :
Penggunaan Peraturan Perundangan-unda-
1. Prita Mulyasari dalam kasus ini adalah sebagai
ngan
tersangka kasus pencemaran nama baik. Sedangkan Rumah Sakit
OMNI adalah pihak
ngat mempengaruhi kehidupan masyarakat global
yang merasa dirugikan oleh Prita karena telah
adalah teknologi informasi, yang salah satu wu-
mencemarkan nama baik Rumah Sakit tersebut.
judnya adalah internet. Di Indonesia tindak pidana
Dalam kasus ini media yang digunakan Prita
dengan menggunakan komputer sejak dahulu masih
untuk mencemarkan nama baik Rumah Sakit
sulit untuk dinyatakan atau dikategorikan sebagai
OMNI adalah media internet. Jadi Prita dapat
tindak pidana, karena terbentur dengan asas legalitas
dijerat oleh Undang-undang Nomor 11 Tahun
yang terdapat dalam Pasal 1 ayat, Tiada suatu per-
2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektro-
buatan dapat dipidana jika suatu peraturan belum
nik yaitu Pasal 27 ayat (3), yang berbunyi :
ada ketentuannya. Adagium tersebut cenderung sa-
“setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak
ngat membatasi penegak hukum di Indonesia untuk
mendistribusikan
melakukan penyelidikan dan atau penyidikan guna
dan/atau
mentransmisikan
dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi
mengungkap perbuatan tersebut. (Edmon, 2003)
Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang
Di dalam aspek hukum media di internet,
memilik muatan penginaan dan/atau pencema-
kajian tentang hukum dapat menggunakan aturan
ran nama baik.”
hukum yang berlaku saat ini, dengan tidak menutup
2. Prita dalam kasus ini adalah perorangan dan bukan badan hukum. Karena dalam Pasal 27 ayat
153
Perkembangan teknologi yang saat ini sa-
kemungkinan ada pembentukan produk hukum baru. (Edmon, 2003)
(3) Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 ten-
Produk hukum baru yang dimaksud di atas
tang Informasi dan Transaksi Elektronik terda-
tersebut adalah Undang-undang Nomor 11 Tahun
pat unsur “setiap orang dengan sengaja”, jadi
2008 tentang Informasi dan Trasaksi Elektronik.
Prita dapat dijerat atau dipidana sesuai dengan
Mengingat tindakan yang dilakukan oleh
ketentuan yang terdapat dalam Pasal 27 ayat (3)
pelaku untuk mencemarkan nama baik seseorang
Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
atau instansi yang menggunakan media internet ma-
Informasi dan Transaksi Elektronik. Adapun
ka kepada yang bersangkutan dapat dikenakan
ketentuan pidananya yang terdapat pada Pasal
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
45 ayat (1) Undang-undang Nomor 11 Tahun
Informasi dan Transaksi Elektronik.
Lex Jurnalica Volume 8 Nomor 2, April 2011
Tinjauan Terhadap Delik Pencemaran Nama Baik yang Dilakukan dengan Media Internet Berdasarkan Peraturan PerundangUndangan di Indonesia
Hal ini dapat dilihat dalam Pasal 27 ayat (3)
dari perbuatan tersebut perlu dibuktikan di
Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
sidang pengadilan, dan jika terbukti si pelaku
Informasi dan Transaksi Elektronik yang menya-
bersalah baru dapat dipidana.
takan sebagai berikut :
b. Unsur obyektif :
“Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak
1. Tanpa hak
mendistribusikandan/atau menstranmisikan dan/atau
2. Mendistribusikan
membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik
3. Mentransmisikan
dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki nuatan
4. Membuat dapat diakses informasi elektronik
penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.” Di mana ketentuan Pidana dari Pasal 27 ayat (3) tersebut berada dalam Pasal 45 ayat (1)
dan/atau dokumen elektronik 5. Memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.
yang antara lain menyatakan sebagai berikut: “Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana
Dalam kasus pencemaran nama baik yang
dimaksud dalam Pasal 27 Ayat (1), (2), (3) atau ayat
dilakukan oleh Saudari Prita Mulyasari terhadap
(4), dipidana dengan pidana penjara paling lama 6
manajemen Rumah Sakit OMNI bertaraf Interna-
(enam) tahun dan/atau denda paling banyak 1 (satu)
sional di Tangerang tersebut dilakukan dengan
milyar rupiah.”
menggunakan internet berbuntut pada diajukan Sau-
Dalam hal ini penulis akan mencoba meng-
dari Prita ke pihak Polri selaku Penyidik karena di-
uraikan satu-persatu unsur yang dapat ditemukan dari
tuduh yang bersangkutan melakukan pencemaran
tindakan yang dirumuskan dalam Pasal 27 ayat (3)
nama baik Rumah Sakit OMNI tersebut.
Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Infor-
Tidak hanya itu saja, pihak Rumah Sakit
masi dan Transaksi Elektronik, antara lain :
OMNI yang mengaku merasa dirugikan dengan tu-
a. Unsur subyektif :
lisan Prita juga menggugat secara perdata di Penga-
1. Dengan sengaja
dilan Negeri Tangerang. Sebelumnya Prita memang
Unsur subyektif yang dimaksud dalam Pasal
hanya menyampaikan keluhannya terhadap pela-
27 ayat (3) Undang-undang Nomor 11 Tahun
yanan rumah sakit bertaraf internasional itu. Dalam
2008 tentang Informasi dan Transaksi Elek-
surat elektonik (surel) alias e-mail, Prita menulis ke-
tronik di sini adalah adanya suatu kesengajaan
luhan itu dengan judul “Penipuan OMNI Interna-
dalam melakukan perbuatan tersebut. Di mana
sional Hospital Alam Sutera Tangerang” tulisan itu
pelaku diketahui dan setelah diperangati tidak
kemudian dikirim ke sebuah mailing list.
dindahkan oleh yang bersangkutan, dari ru-
Belakangan email Prita tadi membuat be-
musan tersebut kiranya dapat ditarik suatu ke-
rang pihak RS OMNI. Untuk itu RS OMNI Inter-
simpulan bahwa adanya suatu kesengajaan
nasional membalas email Prita. Hanya saja balasan
dalam perbuatan tersebut. Jika pada Pasal 27
dari pihak RS OMNI berupa iklan setengah halaman
ayat (3) Undang-undang Nomor 11 Tahun
di sebuah surat kabar harian nasional. Intinya dalam
2008 diterapkan dalam tindakan pencemaran
surat bantahan itu, pihak RS OMNI membantah atas
nama baik tersebut, maka sifat kesengajaan
kebenaran tuduhan Prita.
Lex Jurnalica Volume 8 Nomor 2, April 2011
154
Tinjauan Terhadap Delik Pencemaran Nama Baik yang Dilakukan dengan Media Internet Berdasarkan Peraturan PerundangUndangan di Indonesia
Prita tidak percaya begitu saja dengan hasil diag-
terhadap Saudari Prita didasari seolah-olah perbua-
nosa dokter. Untuk itu ia memutuskan untuk pindah
tan penghinaan hanyalah memenuhi unsur curva
ke Rumah Sakit lain. Namun pihak rumah sakit ti-
(kelalaian) bukan opzet, karena doktrin dalam yuris-
dak mau memberikan catatan medis lengkap, terma-
prudensi yang berkembang membenarkan bahwa
suk semua hasil tes darahnya. Pihak Rumah Sakit
bukan animus injuriandi yang disyaratkan oleh
menyatakan tidak bisa mencetak data tersebut. Ber-
Pasal 310 Kitab Undang-undang Hukum Pidana
bagai upaya juga sudah dilakukan Prita, termasuk
yang menyatakan bahwa cukup adanya suatu kesa-
menghadap dan berbicara dengan Manajer Pelaya-
daran, pengetahuan ataupun pengertian pada ter-
nan RS OMNI, tapi hasilnya tetap nihil.
sangka bahwa pernyataan objektif yang akan ber-
Merasa tidak mendapat pelayanan yang
akibat dan menyerang kehormatan atau nama baik
baik, belakangan Prita menulis surat elektronik ke
seseorang. Jadi, bukan tujuan utama untuk meng-
sejumlah rekannya. Intinya selain keluh kesah Prita
hina seseorang sebagai syarat pemidanaan dan pe-
selama dirawat di rumah sakit itu, ia juga menyaran-
ngertian akan akibat yang akan ditimbulkan ter-
kan agar karyawan atau dokter atau manajemen RS
hadap pernyataan (tulisan dan lisan) yang dibuatnya.
OMNI termasuk dr Grace, dr Hengky, dr Mimi, dan
Adapun dasar hukum yang terdapat dalam
Ogi jangan sampai pekerjaan profesi mulianya sia-
Kitab Undang-undang Hukum Perdata adalah pada
sia hanya demi perusahaan. Surat Prita ini akhirnya
Pasal 1372, yang berbunyi sebagai berikut :
sampai juga ke manajemen OMNI Internasional.
“Tuntutan Perdata tentang hal penghinaan adalah
OMNI mengambil langkah cepat. Selain memasang
bertujuan untuk mendapat penggatian kerugian serta
iklan tadi, juga melaporkan Prita ke polisi.
pemulihan kehormatan dan nama baik. Dalam
Hingga saat ini, proses penyelesaian masih
menilaikan satu dan lain, Hakim harus memperha-
dilakukan Para Pihak tetap pada pendirian masing-
tikan berat ringannya penghinaan, begitu pula pang-
masing walaupun pada satu sisi apa yang diharap-
kat, kedudukan dan kemampuan kedua belah pihak,
kan oleh seorang pasien untuk mendapatkan pelaya-
dan keadaan.”
nan dari Rumah Sakit hingga sembuh tidak sesuai
Makna inilah yang merupakan pengem-
dengan yang diharapkan oleh pasien yang bersang-
bangan dari materiele beledging (penghinaan mate-
kutan. Sedangkan disisi lain pihak manajemen Ru-
rial) sekaligus sebagai suatu pengakuan terhadap pe-
mah Sakit OMNI menyatakan bahwa pelayanan
langgaran dari garis-garis kepatutan yang ada dalam
yang diberikan terhadap setiap pasien telah dilaku-
masyarakat atau materiele wederrechlijkheid (dalam
kan sesuai dengan standart kesehatan, bahkan mele-
Hukum Pidana) maupun Onrechmating-daad (da-
bihi dari rumah sakit lainnya.
lam Hukum Perdata).
Bentuk pertanggungjawaban yang harus di-
Disatu sisi, era reformasi merupakan ujian
berikan oleh Saudari Prita juga dapat dilakukan de-
bagi kebebasan pers itu sendiri, disisi lain merupa-
ngan Kitab Undang-undang Hukum Pidana dan Ki-
kan intropeksi yang antisipasif bagi pers terhadap
tab Undang-undang Hukum Perdata, adapun keten-
pemberitaannya. Tidaklah dikehendaki sindrom pre-
tuan yang di atur Kitab Undang-undang Hukum Pi-
vensi pers berulang kembali. Cukup sudah sejarah
dana Pasal 310 menyatakan bahwa pembelaan
mencatat bahwa A free and responsible press hanya
155
Lex Jurnalica Volume 8 Nomor 2, April 2011
Tinjauan Terhadap Delik Pencemaran Nama Baik yang Dilakukan dengan Media Internet Berdasarkan Peraturan PerundangUndangan di Indonesia
simbol ilusif kekuasaan saja, meskipun Pasal 4
penghargaan terhadap publik untuk memperoleh
Undang-undang No. 11 Tahun 1966 juncto Undang-
Hak Informasi dan menjamin kebebasan pers seba-
undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers melarang
gai inti yang identikatif dari cermin demoikratisasi
tindakan prevensi berupa penyensoran, pembredelan
Negara yang menganut dan menghargai prinsip Rule
atau pelarangan penyiaran, bahkan Pasal 4 ayat (1)
of Law.
Undang-undang No. 40 tahun 1999 tentang Pers
Diakui memang, paham kemerdekaan pers
yang menjamin kemerdekaan pers sebagai hak asasi
di era demokratisasi ini mengarah pada libertarian
warga negara menyatakan bahwa pers harus bebas
sebagai bentuk kebebasan pers yang absolut namun
dari tindakan pencegahan (prevensi), pelarangan
dalam konteks kebebasan ini tentu dengan adanya
dan atau penekanan agar hak masyarakat untuk
legal responsibility yang mengikat pers sebagai pro-
memperoleh informasi terjamin. Terhadap pers ti-
duk normatif yang berlaku. Kemerdekaan pers pada
dak dikenakan larangan penyiaran adalah eksplisit
alam demokratisasi harus memenuhi persyaratan li-
yuridis dijamin Pasal 4 ayat (2) Undang-undang No.
mitatif, yaitu tidak diperkenankan adanya suatu pen-
40 Tahun 1999 tentang Pers, sehingga dalam dalam
ciptaan produk hukum yang normatif akan mem-
konteks akademik, pengurangan jumlah tayangan
batasi kebebasan pers itu sendiri, selain itu perlu
siaran adalah bentuk baru pelarangan penyiaran
adanya persyaratan demokratis yang tidak diperke-
yang secara substansi mengurangi atau mengha-
nankannya melakukan pemidanaan terhadap segala
puskan suatu kebebasan pers itu sendiri. Siapapun,
pernyataan yang bersifat pribadi.
personal maupun kelembagaan adalah subyek tin-
Sikap antipatif hukum memang harus dimi-
dakan pidana (diancam pidana maksimum 2 tahun
liki institusi pers. Pers tidak sekedar berkilah dibalik
atau denda maksimum lima ratus juga rupiah) apa-
imunitas Hak Tolak yang dijamin Undang-undang.
bila melakukan perbuatan yang bertentangan de-
Kekuatan pers bukan didasari adanya pemberitaan
ngan Pasal 4 ayat (2) Undang-undang No. 40 Tahun
yang memenuhi persyaratan cover both sides atau-
1999 tentang Pers.
pun telah memperoleh sumber berita sebagai investi-
Dalam teori demokrasi modern, kebebasan
gating news yang dapat dipertanggungjawabkan.
pers dianggap sebagai indikaotr demokrasi. Dalam
Analisa dan memberikan opini yang bertentangan
jarogan yang sering kita dengar, “tak ada demokrasi
dengan fakta akan menjadi tanggung jawab pers,
tanpa ada kebebasan pers.” (Edmon, 2003)
karenanya pers tidak lepas dari pertanggungjawaban
Peraturan Menteri Komunikasi dan Infor-
hukum. Rambu universal sebagai limitasi hukum
masi (Permen Kominfo) ini tidak didukung prinsip
dari kebebasan pers sumber dari International
legalitas terhadap Konstitusi Undang-undang No.
Convention on the Freedom of Information di
40 Tahun 1999 tentang Pers. Sehingga mencer-
Roma, yaitu apabila pers melakukan pelanggaran
minkan pelanggaran prinsip Lex Superior Derogat
pemberitaan mengenai National Security and Public
Inferiori (melanggar hierarki peraturan perundang-
Order, False Reporting, Blasphemy Pornografi, Im-
undangan). Pembatasan Tayang Siaran melalui Per-
pede the Fair Administration of Justice, Incitement,
men Kominfo secara tanpa sadar melanggar doktrin
Libel (penghinaan) yang berkaitan dengan right
Code of Publication yang didalamnya memaknai
(hak-hak), honour (kehormatan) and reputation (na-
Lex Jurnalica Volume 8 Nomor 2, April 2011
156
Tinjauan Terhadap Delik Pencemaran Nama Baik yang Dilakukan dengan Media Internet Berdasarkan Peraturan PerundangUndangan di Indonesia
ma baik). Melalui Undang-undang No. 40 Tahun
Hakim diwajibkan berusaha mendamaikan sebelum
1999 tentang Pers, terhadap keberatan suatu pembe-
memasuki pokok perkara. Bahkan, dengan Peraturan
ritaan pers, responsibility pers adalah dalam bentuk
Mahkamah Agung Nomor 1 tahun 2002 Hakim
penempatan suatu Hak Jawab (Pasal 5 ayat (2)) dan
wajib menjalankan mediasi (Court Connected Medi-
Hak Koreksi (Pasal 5 ayat (3)), bahkan sebagai
ation) pada setiap perkara yang diajukan ke Penga-
bangsa yang menjunjung tinggi prinsip The Rule of
dilan. Hakim dapat bertindak sebagai Mediator atau
Law, masyarakat atau individu dapat mengajukan
menunjuk orang lain sebagai Mediator (Bagir,
permasalahan pers melalui proses peradilan sebagai
2007).
legal solution.
Dalam penyelesaian sebagaimana yang di-
Manakala bredel dan sensor merupakan ka-
harapkan oleh para pihak maka yang harus diper-
rakteristik dari tindakan prevensi di masa lalu, tim-
hatikan dalam tahap awal adalah keberadaan se-
bul permasalahan baru di era demokratisasi ini, yai-
orang Hakim untuk memulai dengan memanggil pa-
tu pembatasan atau pengurangan waktu siaran taya-
ra pihak dengan memberikan penjelasan sengketa
ngan media elektronik sebagai bentuk baru larangan
para pihak dengan cara perdamaian.
penyiaran adalah fenomena baru langkah prevensi
Tahap pertama yang harus dilaksanakan
dengan formulasi state policy sebagai cerminan ke-
oleh hakim dalam menyidangkan suatu perkara yang
arah pembusukan terhadap kebebasan pers itu sen-
diajukan kepadanya adalah mengadakan perdamaian
diri, sekaligus bentuk eliminasi atas hak publik
kepada pihak-pihak yang bersengketa. Peran menda-
memperoleh informasi, karenanya integritas profe-
maikan pihak-pihak yang bersengketa itu lebih uta-
sional pers harus ada pada hukum.
ma dari fungsi hakim yang menjatuhkan putusan terhadap suatu perkara yang diadilinya. Apabila perda-
Penyelesaian Perkara Di Luar Pengadilan
maian dapat dilaksanakan, maka hal itu jauh lebih
Dalam hal menyelesaikan perkara delik
baik dalam mengakhiri suatu sengketa, sebab men-
pencemaran nama baik, selain di dalam pengadilan
damaikan itu dalam berakhir dengan tidak terdapat
dapat juga dilakukan di luar pengadilan. Hal ini je-
siapa yang kalah dan siapa yang menang, tetap ter-
las tercantum di dalam Undang-undang Nomor 4 ta-
wujudnya kekeluargaan dan kerukunan. Jika tidak
hun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman dalam ke-
berhasil didamaikan oleh hakim, maka barulah pro-
tentuan Pasal 3 ayat (1), yang menyebutkan sebagai
ses pemeriksaan perkara dilanjutkan. Lembaga perdamaian merupakan salah satu
berikut: “Ketentuan ini tidak tertutup kemungkinan penye-
lembaga yang sampai sekarang dalam praktik pe-
lesaian perkara dilakukan diluar Peradilan Negara
ngadilan telah banyak mendatangkan keuntungan
melalui perdamaian dan Arbitrase”.
baik bagi hakim maupun bagi pihak-pihak yang berperkara. Keuntungan bagi hakim, dengan adanya
Perdamaian tidak hanya di luar peradilan,
perdamaian itu berarti para pihak yang bersengketa
peradilan dapat dilakukan sebagai “potongan” dari
telah ikut menunjang terlaksananya asas peradilan
proses peradilan seperti diatur dalam ketentuan Pa-
cepat, sederhana, dan biaya ringan. Keuntungan bagi
sal 130 HIR atau Pasal 154 RBg (Bagir, 2007)
pihak yang bersengketa adalah dengan terjadinya
157
Lex Jurnalica Volume 8 Nomor 2, April 2011
Tinjauan Terhadap Delik Pencemaran Nama Baik yang Dilakukan dengan Media Internet Berdasarkan Peraturan PerundangUndangan di Indonesia
perdamaian itu berarti menghemat ongkos berper-
permusuhan yang terus berlanjut.
kara, mempercepat penyelesaian, dan menghindari
Dari gambaran sebagaimana tersebut diatas,
putusan yang bertentangan. Apabila penyelesaian
di sini akan dicoba mencatat beberapa hal yang ber-
perkara berakhir dengan perdamaian maka akan me-
hubungan dengan masalah perdamaian dengan ana-
nambah jalinan hubungan antara pihak-pihak yang
lisis sistematis dan yuridis sehingga masalah per-
bersengketa, hubungan yang sudah retak mungkin
damaian ini dalam praktik Peradilan dapat sesuai
dapat terjalin kembali seperti sediakala, bahkan
dengan apa yang diharapkan oleh peraturan perun-
mungkin akan bertambah akrab persaudaraannya.
dang-undangan yang berlaku. Apa yang dikemukan
Meskipun asas perdamaian telah ditentukan
di sini lebih ditekankan pada aplikasi penerapan
oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku,
perdamaian yang dilaksanakan di dalam persidangan
tetapi tidak sedikit dalam praktik peradilan usaha
bagi pihak-pihak yang berperkara.
perdamaian para pihak yang berperkara tidak dilak-
Sebagaimana telah dikemukakan diatas bah-
sanakan oleh para hakim secara optimal di dalam si-
wa perdamaian itu adalah persetujuan dari kedua
dang pengadilan. Usaha perdamaian yang dilak-
orang yang berperkara untuk menyerahkan, men-
sanakan oleh para hakim selama ini (tidak semua)
janjikan atau menahan sesuatu barang, dengan mak-
hanya sepintas lalu saja, terkesan sekedar untuk me-
sud untuk mengakhiri suatu perkara, persetujuan
menuhi formalitas sebagaimana tersebut di dalam
perdamaian itu haruslah dibuat secara tertulis. Sehu-
peraturan perundanga-undangan saja. Sehubungan
bungan dengan hal ini, maka perdamaian yang di-
dengan hal ini, mengemukan bahwa tujuan luhur
laksanakan di muka persidangan haruslah timbal
mendamaikan pihak-pihak berperkara sering dino-
balik dalam pengorbanan dari pihak-pihak yang ber-
dai oleh praktisi hukum (Harahap, 1989). Praktik
perkara. Tidak ada perdamaian apabila salah satu
yang dilaksanakan oleh praktisi hukum itu telah
pihak mengalah begitu saja dan mengakui semua
menyimpang dari tujuan luhur dari maksud per-
tuntutan pihak lawan seluruhnya tanpa reserve.
damaian itu sendiri dan telah menjelma dalam ben-
Demikian juga tidak ada perdamaian apabila dua
tuk paksaan terhadap pihak-pihak yang berperkara.
pihak menyerahkan penyelesaian suatu perkaranya
Bentuk penyimpangan yang dilakukan oleh para
kepada arbitrase, atau juga setuju untuk tunduk pada
praktisi hukum itu persis seperti memperagakan fil-
suatu nasihat yang diberikan oleh pihak ketiga.
safah belah bambu, yang sebelah diinjak dan yang
Ketentuan formal dari suatu putusan perda-
sebelahnya lagi diangkat kuat-kuat. Dengan ber-
maian sebagaimana tersebut dalam Pasal 1851 Kitab
tameng mendamaikan, para praktisi hukum di pe-
Undang-undang Hukum Perdata, Pasal 130 HIR dan
ngadilan bertindak menjadi aktor dan sekaligus
Pasal 154 RBg dapat dikemukakan sebagai berikut:
martil yang siap menjatuhkan palu godamnya, ia
1. Adanya persetujuan kedua belah pihak
melahirkan perdamaian sesuai dengan keinginanya
Langkah awal yang harus dilaksanakan oleh ha-
dan keinginan pihak yang diangkatnya, pihak yang
kim dalam menyidangkan suatu perkara adalah
diinjak sama sekali tidak didengarnya. Perdamaian
mengadakan perdamaian para pihak yang
yang demikian ini sama sekali tidak melahirkan per-
bersengketa. Dalam hal perkara Perdata apabila
damaian yang sebenarnya tetapi justru melahirkan
usaha perdamaian berhasil dilaksanakan oleh
Lex Jurnalica Volume 8 Nomor 2, April 2011
158
Tinjauan Terhadap Delik Pencemaran Nama Baik yang Dilakukan dengan Media Internet Berdasarkan Peraturan PerundangUndangan di Indonesia
hakim, maka dibuat putusan perdamaian yang
harus betul-betul mengakhiri sengketa yang se-
lazim disebut dengan akta perdamaian. Dalam
dang terjadi diantara pihak-pihak yang berper-
usaha melaksanakan perdamaian yang dilak-
kara secara tuntas, dan harus betul-betul meng-
sanakan oleh Majelis Hakim dalam persi-
akhiri sengketa secara keseluruhan dan diha-
dangan, kedua belah pihak harus sepakat dan
rapkan tidak timbul persoalan yang sama di ke-
menyetujui dengan sukarela untuk mengakhiri
mudian hari. Sehubungan dengan hal ini Pasal
perselisihan yang sedang berlangsung. Persetu-
1851 Kitab Undang-undang Hukum Perdata
juan itu harus betul-betul murni datang dari ke-
memperingatkan bahwa putusan perdamaian
dua belah pihak dan tidak boleh ada paksaan da-
hendaklah meliputi keseluruhan sengketa yang
ri pihak lain. Berdasarkan hal tersebut di atas,
diperkarakan, dalam arti mengakhiri sengketa
maka setiap perjanjian perdamaian yang dibuat
atau mencegah timbul lagi sengketa di penga-
di dalam persidangan Majelis Hakim tidak bo-
dilan dalam persoalan atau kasus yang sama.
leh menyimpang dari Pasal 1320 dan Pasal
Agar putusan perdamaian itu sah dan mengikat
1321 Kitab Undang-undang Hukum Perdata.
kepada pihak-pihak yang berperkara, maka pu-
Persetujuan perdamaian itu sama sekali tidak
tusan perdamaian itu dibuat dengan sukarela dan
boleh mengandung unsur kekeliruan (dwaling),
formulasi perdamaian itu dibuat sendiri oleh pi-
paksaan (dwang) dan penipuan (bedrog). Dalam
hak-pihak yang berperkara. Agar hal ini dapat
Pasal 1859 Kitab Undang-undang Hukum
berjalan dengan baik, maka peranan hakim sa-
Perdata ditegasakan pula bahwa putusan perda-
ngatlah diharapkan agar secara serius dan rutin
maian itu dapat dibatalkan apabila terdapat ke-
mengajak para pihak yang berperkara untuk ber-
khilafan tentang orangnya atau pokok perse-
damai. Para hakim juga diharapkan untuk krea-
lisihannya.
tif dalam memberikan saran-saran dan nasihat
2. Mengakhiri sengketa
serta penjelasan mengenai jaminan hukum bila
Dalam Pasal 130 HIR dan Pasal 154 RBg di-
di kemudian hari timbul hal-hal yang tidak di-
kemukakan bahwa apabila perdamaian telah da-
duga terhadap sengketa yang damaikan itu. Di-
pat dilaksanakan maka dibuat putusan per-
samping itu, para hakim juga harus benar-benar
damaian yang lazim disebut dengan akta perda-
memahami tentang pokok sengketa dan perse-
maian. Akta perdamaian yang dibuat itu harus
lisihan yang sedang terjadi, sehingga dengan ke-
betul-betul mengakhiri sengketa yang terjadi
ahlian yang dimilikinya dapat mengakhiri seng-
antara kedua belah pihak yang berperkara. Apa-
keta antara pihak-pihak yang berperkara dengan
bila putusan perdamaian yang dibuat itu tidak
lahirnya persetujuan perdamaian.
dapat mengakhiri sengketa antara pihak yang
159
3. Perdamaian atas sengketa yang telah ada
berperkara, maka putusan perdamaian itu diang-
Dalam Pasal 1851 Kitab Undang-undang Hu-
gap tidak memenuhi syarat formal, dianggap ti-
kum Perdata dikemukan bahwa syarat
dak sah, dan tidak mengikat kepada pihak-pihak
dapat dijadikan dasar putusan perdamaian itu
yang berperkara. Putusan perdamaian yang di-
hendaklah persengketaan para pihak sudah ter-
buat dalam persidangan Majelis Hakim itu
jadi, baik yang sudah terwujud maupun yang su-
Lex Jurnalica Volume 8 Nomor 2, April 2011
untuk
Tinjauan Terhadap Delik Pencemaran Nama Baik yang Dilakukan dengan Media Internet Berdasarkan Peraturan PerundangUndangan di Indonesia
dah nyata terwujud tetapi baru akan diajukan ke
Dalam Pasal 130 ayat (2) HIR dikemukakan
pengadilan sehingga perdamaian yang dibuat
pula bahwa jika perdamaian dapat dicapai, maka
oleh para pihak mencegah terjadinya perkara di
pada waktu itu pula dalam persidangan dibuat
sidang pengadilan (Daming, 2008). Sehubungan
putusan perdamaian dengan menghukum para
dengan tersebut di atas, pendapat sementara
pihak untuk mematuhi persetujuan damai yang
pihak yang mengatakan bahwa putusan perda-
telah mereka buat. Putusan perdamaian itu
aian hanya dapat dilaksanakan dari sengketa
berkekutan hukum tetap dan dapat dijalankan
yang sedang diperiksa di dalam sidang penga-
sebagaimana putusan biasa lainnya. Melihat pe-
dilan adalah pendapat yang keliru. Berdasarkan
raturan perundang-undangan tersebut di atas,
Pasal 1851 Kitab Undang-undang Hukum Per-
maka dapat diketahui bahwa putusan perda-
data di atas dapat dipahami bahwa perdamaian
maian yang dibuat dalam persidangan Majelis
itu dapat lahir dari suatu sengketa perdata yang
Hakim sama kedudukannya dengan putusan
sedang diperiksa di pengadilan maupun yang
pengadilan lainnya yang telah mempunyai ke-
belum diajukan ke pengadilan, atau perkara
kuatan hukum tetap (in kracht van gewijsde).
yang sedang tergantung di pengadilan sehingga
Putusan perdamaian dapat dibatalkan jika dalam
persetujuan perdamaian yang dibuat oleh para
perjanjian perdamaian itu sudah terjadi kekhila-
pihak dapat mencegah terjadinya perkara di pe-
fan mengenai orangnya atau mengenai pokok
ngadilan.
perselisihan, atau juga karena adanya penipuan
Apabila perselisihan para pihak baru dalam ta-
atau paksaan dalam membuatnya.
raf pemeriksaan kepolisian, maka hal itu masih
Ketentuan tersebut adalah sejalan dengan apa
prematur sehingga tidak mungkin dibuat akta
yang telah disebutkan dalam Pasal 1861 Kitab
perdamaian.
Undang-undang Hukum Perdata, di mana dikemukakan bahwa suatu putusan perdamaian yang
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, ada
diadakan atas dasar surat-surat yang kemudian
beberapa manfat yang dapat diambil dari wujud per-
dinyatakan palsu adalah sama sekali batal. Da-
damaian yang dibuat dalam bentuk putusan perda-
lam Pasal 1862 Kitab Undang-undang Hukum
maian, yaitu:
Perdata juga dikemukakan bahwa suatu per-
1. Mempunyai kekuatan hukum tetap
damaian mengenai sengketa yang sudah diakhiri
Dalam Pasal 1851 Kitab Undang-undang Hu-
dengan suatu putusan hakim yang telah mem-
kum Perdata dikemukakan bahwa semua putu-
peroleh kekuatan hukum tetap, tetapi putusan
san perdamaian yang dibuat dalam sidang Ma-
perdamaian hakim tersebut tidak diketahui oleh
jelis Hakim mempunyai kekuatan hukum tetap
pihak-pihak yang bersengketa atau salah satu
seperti putusan pengadilan lainnya dalam ting-
dari mereka maka putusan perdamaian itu ada-
kat penghabisan. Putusan perdamaian itu tidak
lah batal. Jika putusan yang tidak diketahui oleh
bisa dibantah dengan alasan kekhilafan menge-
para pihak itu masih dapat dimintakan banding,
nai hukum atau dengan alasan salah satu pihak
maka perdamaiannnya sah.
telah dirugikan oleh putusan perdamaian itu.
2. Tertutup upaya banding dan kasasi
Lex Jurnalica Volume 8 Nomor 2, April 2011
160
Tinjauan Terhadap Delik Pencemaran Nama Baik yang Dilakukan dengan Media Internet Berdasarkan Peraturan PerundangUndangan di Indonesia
Sebagaimana yang telah dikemukakan di atas
perdamaian itu tidak berdasarkan kesepakatan
bahwa putusan perdamaian itu adalah sama ni-
bersama, atau putusan perdamaian itu tidak
lainya dengan putusan pengadilan lainnya yang
mengakhiri keseluruhan sengketa karena masih
telah mempunyai kekuatan hukum tetap. Hal ini
ada hal-hal lain yang tidak diselesaikan, atau isi
berarti terhadap putusan perdamaian itu tertutup
putusan perdamaian itu tidak mengakhiri ke-
upaya banding dan kasasi. Ketentuan ini meng-
seluruhan sengketa karena masih ada hal-hal
andung pengertian bahwa putusan perdamaian
lain yang tidak diselesaikan, atau isi putusan
itu sejak ditetapkan oleh hakim menjadi putusan
perdamaian itu menyimpang dari kesepakatan,
perdamaian maka sudah melekat bahwa putusan
atau juga putusan perdamaian telah dilaksa-
perdamaian itu adalah pasti dan tidak ada penaf-
nakan secara sukarela, atau permintaan eksekusi
siran lagi, langsung dapat dijalankan kapan saja
masih prematur. (Harahap, 1983)
diminta oleh pihak-pihak yang melaksanakan
161
3. Memiliki kekuatan eksekutorial
perdamaian itu.
Putusan perdamaian yang dibuat dalam persi-
Satu-satunya upaya hukum yang dapat diper-
dangan Majelis Hakim mempunyai kekuatan
gunakan oleh para pihak yang merasa dirugikan
hukum mengikat, mempunyai kekuatan hukum
dengan adanya putusan perdamaian itu adalah
eksekusi, dan mempunyai nilai pembuktian.
mengadakan perlawanan terhadap putusan per-
Nilai daripada putusan perdamaian itu adalah
damaian itu. Berlawanan itu bisa berbentuk der-
sama dengan putusan pangadilan biasa yang te-
den verset atau bisa berbentuk partai verset. Ji-
lah mempunyai kekuatan hukum tetap dan ting-
ka yang menjadi objek putusan perdamaian itu
kat penghabisan.
bukan menjadi milik para pihak yang membuat
Dikatakan mempunyai kekuatan hukum meng-
persetujuan perdamaian tetapi milik orang lain,
ikat adalah karena putusan perdmaian itu meng-
dalam hal seperti itu, bagi pihak yang merasa
ikat para pihak yang membuatnya, juga meng-
dirugikan dapat mengajukan derden verset ka-
ikat pihak luar atau orang-orang yang mendapat
rena barang yang dicantumkan dalam putusan
hak dan manfaat daripadanya. Putusan perda-
perdamaian itu miliknya. Mengajukan derden
maian juga mempunyai kekuatan eksekusi ka-
verset ini dapat juga dilaksanakan dengan ala-
rena putusan perdamaian itu dapat langsung di-
san barang yang menjadi objek putusan per-
eksekusi apabila pihak-pihak yang membut per-
damaian telah diletakkan conservatoir beslag
setujuan perdamaian itu tidak mau melak-
atau sita eksekusi untuk kepentingan pelawan.
sanakan persetujuan yang disepakati secara su-
Perlawanan dapat juga diajukan dalam bentuk
karela. Bagi pihak-pihak yang mersa dirugikan
partai verset terhadap putusan perdamaian.
karena tidak ditaati persetujuan perdamaian itu
Adapun alasan yang dipergunakan dalam me-
dapat meminta pengadilan yang membuat putu-
ngajukan perlawanan itu adalah cacat formal
san perdamaian untuk melaksanakan eksekusi.
atau cacat materiil yang melekat pada putusan
Eksekusi yang dimintakan itu dapat berupa se-
perdamaian itu. Bentuk perlawanan model itu
jumlah uang, ini sangat tergantung dari apa yang
banyak dipergunakan dengan alasan isi putusan
disepakati dalam persetujuan damai yang telah
Lex Jurnalica Volume 8 Nomor 2, April 2011
Tinjauan Terhadap Delik Pencemaran Nama Baik yang Dilakukan dengan Media Internet Berdasarkan Peraturan PerundangUndangan di Indonesia
dibuat oleh mereka. Adapun tata cara eksekusi
hukum tidak terkecuali pencemaran nama baik baik
putusan perdamaian itu adalah sama dengan ek-
berupa orang atau pribadi maupun institusi. Ber-
sekusi putusan pengadilan lainnya yang telah
dasarkan pada hal tersebut, maka penulis berkesim-
mempunyai kekuatan hukum tetap. Putusan per-
pulan sebagai berikut: pertama pencemaran nama
damaian di samping mempunyai kekuatn meng-
baik adalah bentuk penyampaian yang dikemukakan
ikat dan eksekutorial, juga mempunyai nilai ke-
oleh seseorang kepada baik orang lain maupun pri-
kuatan pembuktian sebagaimana akta autentik
badi maupun kelompok atau instansi tertentu se-
lainnya. Pada putusan perdamaian terdapat tiga
bagai akibat dari ketidaksenangan atau penyampaian
kekuatan pembuktian, yaitu: 1. kekuatan pem-
atau pelayanan yang harus diberikan terhadap di-
buktian formal, yaitu pembuktian antara para
rinya. Kebebasan berkespresi baik individu, institusi
pihak yang telah mereka terangkan adalah seba-
pers, badan hukum maupun koorporasi yang sifat-
gaimana yang tertulis dalam akta perdamaian
nya opositif dan konstruktif akan masuk dalam jera-
tersebut, 2. kekuatan pembuktian materiil, yakni
tan ketentuan peraturan tersebut.
disebutkan bahwa dalam akta ini harus sudah
Kedua hingga saat ini selain pasal-pasal
terbukti benar apa yang terjadi itu semuanya
yang tercantum dalam Kitab Undang-undang Hu-
terdapat dalam akta perdamaian yang sudah
kum Pidana maupun Kitab Undang-undang Hukum
dijadikan putusan perdamaian itu, 3. kekuatan
Perdata terdapat pula beberapa peraturan perundang-
mengikat, membuktikan bahwa antara para pi-
undangan yang dapat dijadikan sebagai bahan acuan
hak dengan pihak ketiga mempunyai keterkai-
dalam melakukan proses penyidikan penuntutan dan
tan dengan putusan perdamaian itu, karena pu-
penghukuman oleh hakim dengan menyatakuan
tusan perdamaian itu dibuat di muka pejabat
sanksi berupa hukum pidana penjara, pidana denda
yang berwenang.
dan pidana sosial lainnya. Namun sepanjang menyangkut media elektronik baik terhadap pribadi maupun wartawan akan dikenakan hukuman sesuai
Kesimpulan Berkembang pesatnya teknologi dan infor-
dengan Pasal 45 ayat (1) Undang-Undang Nomor
masi baik di media cetak dan elektronik telah mem-
11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
bawa perubahan hampir semua tatanan kehidupan
Elektronik.
manusia untuk dapat melakukan aksi dan reaksi dengan cara melakukan lewat media tersebut, khu-
Daftar Pustaka
susnya internet. Penyampaian media internet ter-
Achmad Soemadipraja, “Asas-Asas Hukum Pi-
sebut akan dengan cepat terkirim kepada pihak-pi-
dana”, Alumni, Bandung, 1982.
hak yang dituju atau dapat diinformasikan juga
Bagir Manan, “Kekuasaan Kehakiman Indonesia
kepada masyarakat secara luas. Teknologi informasi
Dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun
saat ini telah menjadi pedang bermata dua karena
2004”, FH UI Press, Jakarta, 2007.
selain memberikan kontribusi bagi peningkatan keejahteraan, kemajuan dan peradaban manusia sealigus menjadi sarana efektif perbuatan melawan
Bambang Pernomo, “Asas-asas Hukum Pidana”, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1993. Dave Henry, et.al, “The Emergency of Digital
Lex Jurnalica Volume 8 Nomor 2, April 2011
162
Tinjauan Terhadap Delik Pencemaran Nama Baik yang Dilakukan dengan Media Internet Berdasarkan Peraturan PerundangUndangan di Indonesia
Economy”, Sekretariat on Electronic
Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUH
Commerce-US Department of Commerce, Washington D.C., 1999.
Perdata) Kitab
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, “Kamus Umum Bahasa Indonesia”, Balai Pustaka, Jakarta, 2001.
Undang-undang
Hukum
Pidana
(KUH
Pidana) Leden
Marpaung,
”Asas-Teori-Praktik
hukum
pidana”, Sinar Grafika, Jakarta, 2005.
Edmon Makarim, ”Kompilasi Hukum Telematika”, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2003. EY Karter dan SR Sianturi, “Asas-Asas Hukum Pidana Indonesia dan Penerapannya”, Storia Grafika, Jakarta, 2002.
M. Yahya Harahap, “Kedudukan Kewenangan Eksekusi Bidang Perdata”, Pustaka Kartini, Jakarta, 1989. M.Arsyad Sanusi, “Hukum Teknologi Informasi”, FH UI, Jakarta, 2004.
Hikmahanto Juwana, “Aspek Penting Pembinaan
Muhammad
Daming,
“Penyelesaian
Sengketa
Hukum Teknologi Informasi di Indonesia”,
Perdata Oleh Hakim”, UNPAD, Bandung,
dalam Jurnal Hukum Bisnis. Jilid 16,
2008. R. Subekti dan R. Tjitrosudibio, “Kitab Undang-
November 2001. Indonesia, “Undang-undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik”, UU Nomor 11 Tahun 2008, LNRI Tahun 2008 Nomor 58, TLN No. 4843.
Undang
Hukum
Perdata,
Pradnya
Paramita, Jakarta, 2005. Richard E Susskind, “The Future of Law: Facing Challenges of Information Technology,
________, “Undang-undang tentang Pers”, UU Nomor 40 tahun 1999. LNRI Tahun 1999 Nomor 166, TLNRI Nomor 3887. Indriyanto Seno Adji, “Hukum dan Kebabasan Pers”, Diadit Media, Jakarta, 2005.
The Clarendon Press”, Oxford, 1995. Tjipta Lesmana, “Pencemaran Nama baik dan Kebebasan Pers antara Indonesia dan Amerika”, Erwin-Rika Press, Jakarta, 2005. Wirdjono Prodjodikoro, “Asas-asas Hukum Pidana Di Indonesia”, Eresco, Jakarta, 1969.
163
Lex Jurnalica Volume 8 Nomor 2, April 2011