TINJAUAN KARAKTER TERHADAP CERPEN-CERPEN YANG DIMUAT DI HARIAN JAWA POS EDISI DESEMBER 2012 DAN JANUARI-FEBRUARI 2013 Farihul Lutfi Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannya dengan Tuhan, diri sendiri, keluarga,dan masyarakat dan bangsa yang tercermin dalam cerpen-cerpen Jawa Pos edisi bulan desember 2012, Januari 2013 dan februari 2013, penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis analisis isi teks, penelitian ini dapat menemukan nilai-nilai karakter yang diperlukan dari cerpen-cerpen Jawa Pos edisi bulan desember 2012, Januari 2013 dan februari 2013, berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa banyak ditemukan nilai-nilai karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannya dengan Tuhan, diri sendiri, keluarga,dan masyarakat dan bangsa yang tercermin dalam cerpen-cerpen Jawa Pos edisi bulan desember 2012, Januari 2013 dan februari 2013, sehingga diharapakan hasil penelitian ini dapat diimplementasikan sebagai alternatif bahan ajar pengembangan nilai-nilai karakter dalam pembelajaran sastra, khususnya pembelajaran tentang cerita pendek. Kata Kunci: tinjauan karakter, cerpen, implementasi Karya sastra pada dasarnya merupakan hasil ciptaan manusia yang mempunyai daya imajinatif, menuangkan berbagai kejadian di dunia atau daya khayal. Sementara itu, di dalamnya berisi nilai-nilai kehidupan yang diungkapkan oleh pengarang dengan imajinasi yang menarik, salah satu cara pengarang untuk mengungkapkan nilai kehidupan tersebut adalah dengan menampilkan watak atau karakter, sehingga tokoh-tokoh dalam cerita seakan-akan jidup. Nilai kehidupan tersebut setidaknya dapat memberikan keteladanan bagi pembaca, sehingga dengan membaca
karya sastra pembaca dapat memperoleh pendidikan yang akhirnya berpengaruh positif pada dirinya. Sementara itu kata "karakter" berasal dari bahasa Yunani charaktêr, yang semula digunakan tanda atas koin yang berarti sebuah titik dimana satu hal diberitahu terpisah dari orang lain. Ada dua pendekatan ketika berhadapan dengan karakter moral:. Etika normatif melibatkan standar moral yang menunjukkan perilaku benar dan salah. Ini adalah tes perilaku yang tepat dan menentukan apa yang benar dan salah. Etika terapan
NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 564
melibatkan isu-isu spesifik dan kontroversial bersama dengan pilihan moral, dan cenderung melibatkan situasi di mana orang-orang baik untuk atau melawan masalah ini. Cerpen sebagai karya sastra yang di dalamnya mempunyai beberapa manfaat yang sangat mendasar dalam kehidupan. Hal ini karena cerpen memberikan nuansa baru dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Karya sastra yang berupa cerpen, pada umumnya lebih peka terhadap nilai-nilai karakter kehidupan masyarakat pada periode tertentu. Membicarakan cerpen suatu masa ialah membicarakan suatu masyarakat serta permasalahanpermasalahan pada waktu itu, karena isi cerpen yang digambarkan oleh pengarang pada umumnya tentang kehidupan /lingkungan kemasyarakatan serta jiwa tokohtokohnya yang hidup pada masa itu. Adapun cerpen-cerpen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah cerpen-cerpen yang dimuat di harian Jawa Pos pada edisi bulan Desember tahun 2012 dan bulan JanuariFebruari tahun 2013. METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam menganalisis tinjauan karakter terhadap cerpen-cerpen yang dimuat di harian Jawa Pos edisi bulan Desember tahun 2012 dan bulan Januari-Februari tahun 2013 ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan ini digunakan karena peneliti ingin memperoleh kualitas dari apa yang dilaksanakan dalam penelitian. Sehingga secara langsung peneliti ingin memperoleh data yang cocok. Menurut Moleong yang berkaitan dengan ciri penelitian
kualitatif adalah (1) latar alamiah, (2) manusia sebagai alat (instrumen), (3) metode kualitatif, (4) analisis data secara induktif, (5) teori dan dasar, (6) deskriptif, (7) lebih mementingkan proses daripada hasil, (8) adanya ”batas” yang ditentukan oleh ”fokus”, (9) adanya kriteria khusus untuk keabsahan data, (10) desain yang bersifat sementara, (11) hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama (lincon dan Guba dalam Moleong, 2006:6). Dalam penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka (Moleong, 2006:6). Maka penelitian ini bersifatdeskriptif objektif.Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomenafenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72). Pendapat lain mengemukakan, penelitian deskriptif merupakan penelitian non hipotesis sehingga dalam langkah penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis (Arikunto, 2010:243). Adapun pemilihan metode ini bertujuan untuk pemecahan masalah secara sistematis dan faktual mengenai suatu fakta yang menggambarkan keadaan, gejala, atau kelompok tertentu dengan berbagai perbandingan dan adanya hubungan tertentu antara suatu gejala dan gejala lain dalam masyarakat. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode
NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 565
deskriptif objektif, yaitu menggambarkan secara objektif dan mendalam tentang tinjauan karakter terhadap cerpen-cerpen yang dimuat di jawa pos edisi bulan Desember tahun 2012 dan bulan JanuariFebruari tahun 2013. Sumber data dalam penelitian ini ialah teks sembilan cerpen dari berbagai pengarang yang berbeda diterbitkan oleh Jawa Pos, mulai jawa pos edisi bulan Desember tahun 2012 dan bulan Januari-Februari tahun 2013. Cerpen Jawa Pos merupakan cerpen yang terbit sekali dalam seminggu. Adapun cerpen-cerpen Jawa Pos edisi bulan Desember tahun 2012 dan bulan Januari-Februari tahun 2013. antara lain, (1) Huruf Terakhir, oleh Benny Arnas (Jawa Pos, 9 Desember 2012), (2) Kota-Kota Kecil Sepak Bola, Oleh Raudal Tanjung Banua (Jawa Pos, 16 Desember 2012), (3) Seorang Perempuan di Buku Piutang, Oleh Ilham Q. Moehiddin (Jawa Pos, 23 Desember 2012), (4) Cermin Gendari, oleh Triyanto Triwikromo (Jawa Pos, 6 Januari 2013), (5) Tentang Luisa, oleh Yetti A.KA (Jawa Pos, 13 Januari 2013) , (6) Dukka Ronjangan, oleh Muna Masyari (Jawa Pos, 20 Januari 2013), (7) Cermin, oleh Laire Siwi Mentari (Jawa Pos, 3 Februari 2013), (8) Makam Seekor Kuda, oleh Sunlie Thomas Alexander (Jawa Pos, 10 Febuari 2013), dan (9) Dihyang,oleh Wi Noya (Jawa Pos, 17 Februari 2013). (10) HASILDAN PEMBAHASAN
Ada empat macam karakter yang dikembangkan dalam cerpen Jawa Pos edisi bulan Desember tahun 2012 dan bulan Januari-Februari tahun 2013 yaitu (a) karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannya dengan Tuhan, (b) karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannya dengan diri sendiri, (c) karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannya dengan keluarga, dan (d) karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannya dengan masyarakat dan bangsa Karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannya dengan Tuhan Beriman Sifat beriman adalah meyakini dan percaya terhadap Tuhan. Sifat beriman pada Cerpen ” Seorang Perempuan Di Buku Piutang” ini menjadikan tokoh Rukmini berani mengambil keputusan besar dalam hidupnya. Sifat ini dapat terlihat pada kutipan sebagai berikut: Toh, malaikat itu suka anakanak.Rukmini yakin, malaikat bakal tersenyum dan menyogsong anakanaknya saat dia datang menghadapkan wajah pada kematian. Tokoh Rukmini percaya dan yakinbahwa setelah dia melakukan bunuh diri dengan melompat dari atas jembatan bersama kedua buah hatinya, Tuhan hanya akan menyiksanya dan tidak akan menyiksa anak-anaknya. Bahkan dia juga percaya Tuhan akan mengutus Malaikat untuk menjemput buah hatinya dan memberi kebahagiaan untuk anak-anaknya di akhirat, jadi dalam benaknya dia menganggap apa yang dilakukannya tidak berdosa bagi anak-anaknya. Sikap ini adalah
NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 566
bukti dari keimanan yang masih tipis dan tidak dapat ditiru. Berfikir jauh ke depan Sifat berpikir jauh ke depan yang terdapat dalam Cerpen Cermin Gendari, karya Triyanto Triwikromo merupakan bukti bahwa setiap manusia harus selalu memandang ke depan dan tidak hanya tertuju pada kehidupan dunia saja. Hal ini tercermin dalam penggalan cerita sebagai berikut. Kabar mengenai pengeksekusianku ternyata bukan isapan jempol. Romo Sel, paderi santun diminta menjadi pembimbing rohaniku, memberitahukan kabar yang tidak mengejutkan itu. Saat ini tokoh aku sedang ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara, entah bagaimana awalnya, namun dari kabar yang diterimanya bahwa tidak lama lagi tokoh aku akan segera di eksekusi. Tokoh “aku” menjelang eksekusinya telah didatangkan seorang pembimbing agama untuknya, selain untuk mempersiapkan datangnya hari eksekusi juga membantu membimbing tokoh “aku” agar lebih bersandar kepada Tuhan dan mempersiapkan dirinya menuju dunia lain. Karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannya dengandiri sendiri Berani Memikul Resiko Menurut Sedyawati dalam Samani (2012:46) karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannyadengan diri sendiri, misalnya berani memikul resiko. Sifat berani memikul resiko dapat dilihat dari ciri-ciri rela berkorban dan lain-lain. Hal ini tercermin dalam penggalan cerita sebagai berikut.Menurut cerita Kevin, Eastman adalah seorang gay
kaya raya yang tidak bisa menikah dengan sesama jenisnya karena waktu itu belum ada hukum yang mengizinkan. Pasa masa tuanya mengidap tuberculosis. Karena tidak ingin menyulitkan keluarga, suatu malam dia minum racun serangga sebelum tidur. Tokoh Eastman berfikir untuk tidak ingin memberikan beban kepada kelurga akibat penyakit tuberculosis yang dideritanya selama ini, penyakit ini merupakan penyakit yang termasuk dalam levet berat dan sulit diobati, sehingga dia memutuskan untuk menanggung semua derita itu sendiri dan rela mati demi itu. Berdisiplin Karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannyadengan diri sendiri dalam Cerpen Huruf Terakhir yaitu berdisiplin, sebagaimana yang disampaikan oleh Sedyawati dalam Samani (2012:46). Sikap disiplin membuat tokoh Lily mau tidak mau harus siap melaksanakan tugas kapanpun diperlukan. Hal ini tercermin dalam penggalan cerita sebagai berikut.Pagi itu, kau tergesagesa mengunyah nasi goreng masakan Illy ketika ponselmu berdering nyaring. Direktur memintamu ke kantor lebih awal. Ada rapat mendadak dengan klien di perusahaan. Tanpa banyak ba-bi-bu, kau-oke-kan saja. Tidak mudah ketika seseorang menduduki jabatan yang lebih tinggi untuk sekedar membagi waktu, hal ini disebabkan karena amanah pekerjaan yang didudukinya, Sebagai seorang sekretaris direktur yang memiliki pekerjaan lebih banyak dari karyawan lainnya tokoh Lili bahkan merelakan waktu sarapan paginya terganggu demi pekerjaan yang
NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 567
sudah membesarkan namanya. Perilaku ini perlu ditiru karena dengan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya akan banyak memberikan manfaat, namun diingatkan juga kita harus pandai mengatur waktu dan melihat situasi. Berfikir Jauh ke Depan Sebagaimana yang disampaikan oleh Sedyawati dalam Samani (2012:46) ciri karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannyadengan diri sendiri yang ditemukan dalam Cerpen Cermin Gendari, karya Triyanto Triwikromo adalah berfikir jauh ke depan. Sifat ini membuat tokoh tidak menyerah dan memikirkan berbagai kemungkinan yang dapat dia lakukan. Hal ini tercermin dalam penggalan cerita sebagai berikut. Apakah pada 20 menit menjelang eksekusi aku akan menangis? Sama sekali aku tidak akan menangis.Karena itu, aku akan ke kamar mandi. Di sana aku akan merenungkan kemungkinankemungkinan untuk lolos dengan jalan apa pun. Sebuah pengendalian diri tampak dalam teks disamping, dimana tokoh “aku” tidak ingin terlihat cengeng menghadapi kematiaannya oleh serdadu yang dianggapnya tidak adil. Mulai timbul berbagai pikiran yang berbeda dalam benak tokoh “aku”, dia mulai membuat rencana dan kemungkinankemungkinan untuk dapat lolos dari penjara. Bertanggung Jawab Karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannyadengan diri sendiri dalam Cerpen Huruf Terakhir yaitu bertanggung jawab, sebagaimana pendapat Sedyawati dalam Samani
(2012:46). Sikap bertanggung jawab yang dilakukan oleh tokoh Lily adalah berkaitan dengan pekerjaan. Hal ini tercermin dalam penggalan cerita sebagai berikut.Kaunyalakan mobil. Kautarik napas agak panjang sebelum menginjak pedal gas. Kau akan mengemudi dalam kecepatan tinggi. Mobil melaju. Cepat. Kaupasang konsentrasi tinggi. Mobilmu meliuk dengan mulus di beberapa simpang dan jalan yang tak rata. Baru kali ini kaudapati bukti bahwa keadaan genting dapat melecutkan keberanian hingga beberapa kali lipat. Tokoh Lily melupakan sesuatu ketika rapat akan dimulai, beruntung hal ini tidak diketahui oleh Direktur, Tokoh Lily melihat masih ada sedikit waktu yang dapat digunakannya untuk melengkapi dokumen yang kurang dengan cara mengambilnya di rumah, sebagai wujud tanggung jawabnya sebagai sekretaris direktur Lili harus pulang kerumah untuk mengambilnya. Setelah mempertimbangkan kondisi jalan dan waktu yang dibutuhkan untuk pulang pergi dari kantor ke rumah dan kembali lagi ke kantor, akhirnya dia harus mengambil resiko ini demi suksesnya rapat yang akan diadakan di kantor. Bijaksana Karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannyadengan diri sendiri dalam Cerpen Huruf Terakhir yaitu bijaksana, seperti pendapat Sedyawati dalam Samani (2012:46). Sifat bijaksna adalah termasuk sifat terpuji, sifat ini membuat tokoh Lily menjadi pribadi yang dianggap menarik. Hal ini tercermin dalam penggalan cerita sebagai berikut.Di kantor, kau akan mendampingi laki-
NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 568
laki flamboyan yang kaupanggil “Pak Direktur” untuk mengikuti rapat yang akan dimulai satu jam lagi. Kau tahu kalau laki-laki itu sudah lama menaruh hati kepadamu. Namun kau mengabaikannya saja. Sebagai seorang istri dan bekerja di perusahaan dengan jabatan tinggi terkadang membuat seseorang jadi lupa diri, namun ini tidak terjadi pada tokoh Lily karena selain harus disiplin dalam menjalankan tugasnya sebagai sekretaris direktur Lili juga harus menjaga dirinya agar jangan sampai hubungan rumah tangganya terganggu, karena tokoh Lily menyadari bahwa pada dasarnya seseorang mencari kecukupan hidup adalah untuk kebahagiaan keluarga. Cerdik Menurut Sedyawati dalam Samani (2012:46) ciri-ciri karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannyadengan diri sendiri adalah cerdik.dengan sifat cerdik tokoh dalam Cerpen Dihyang karya Wi Noya mampu mengatasi masalah yang dihadapinya. Hal ini tercermin dalam penggalan cerita sebagai berikut. Suamiku memang berbakat meliukkan tubuh, namun ia lebih gemar bersilat lidah. Meski kerap mengelak, aku yakin ia ada sesuatu dengan mantan kekasihnya sesama penari. Maka kuputuskan untuk memberinya pelajaran. Sebulan setelah ia menjatuhkan talak, baru kusadari bahwa dalam perutku bersemayam sepenggal nyawa. Kesempatan itu kugunakan untuk menjeratnya kembali ke pelukan. Setelah ia bertekuk lutut, aku ajukan beberapa syarat yang mutlak dipenuhi.Salah satunya, kelak bila anak ini lahir, aku berhak menamainya Dihyang. Tokoh Sekar
tidak menyia-nyiakan kesempatan yang datang kepadanya, dengan sedikit memutar otak akhirnya dia mendapatkan cara yang cukup jitu untuk membuat Mugi kembali ke pelukannya dan membina rumah tangga kembali dan menjadi keluarga yang utuh dengan buah hati mereka. Berkemauan Keras Seperti pendapat Sedyawati dalam Samani (2012:46) ciri-ciri karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannyadengan diri sendiri dalam Cerpen Dukka Ronjangan adalah bekerja keras. Sifat bekerja keras merupakan sifar yang dapat meningkatkan keuletan dan ketahanan diri seseorang meskipun dalam kondisi yang kurang mendukung. Hal ini tercermin dalam penggalan cerita sebagai berikut.“Aku sudah memainkan dukkaronjangan dengan jiwaku. Jadi tidak ada yang perlu kusesali,”. Melakukan sesuatu tidak boleh setengah-setengah dan harus sepenuh hati, hal ini pula yang dilakukan oleh tokoh Marinten yang saat ini sedang mengalami hati yang gundah, tokoh Marinten sudah berusaha memberikan penampilan yang terbaiknya malam itu, mengingat dalam cerita ini hati Marinten sedang dilanda gundah-gulana, sehingga ibunya menganggap permainannya buruk. Tegas Ciri karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannyadengan diri sendiri yang ditemukan dalam Cerpen Cermin Gendari, karya Triyanto Triwikromo adalah tegas, sebagaimana yang disampaikan oleh Sedyawati dalam Samani (2012:46).
NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 569
Sifat tegas adalah sifat yang baik dan dapat menimbulkan keberanian pada tokoh. Hal ini tercermin dalam penggalan cerita sebagai berikut.Hmmm, akulah yang berhak menentukan satu jam terakhir kehidupanku. Bukan mereka. Sangat jelas tergambar bahwa saat ini tokoh aku sedang meyakinkan diri dan tegas terhadap keyakinan orang lain tentang apa yang dapat mereka lakukan terhadap dirinya bahwa sebelum kematian datang padanya, dia masih dapat melakukan beberapa hal yang berguna dan tak ad seorangpun yang dapat mencegahnya melakukan hal tersebut. Menghargai Karya Orang Lain Ciri karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannyadengan diri sendiri yang ditemukan dalam Cerpen Cermin Gendari, karya Triyanto Triwikromo adalah menghargai karya orang lain sebagaimana yang disampaikan oleh Sedyawati dalam Samani (2012:46).sifat menghargai karta orang lain termasuk sifat terpuji yang patut ditiru. Hal ini tercermin dalam penggalan cerita sebagai berikut.Bagian dalam Alkitab bergambar Kristus tersalib itu dilubangi seukuran pisau, sehingga penjaga tahanan lain yang paling awas pun akan menyangka tak ada senjata berbahaya yang kapan pun bisa kugunakan untuk memutus urat leher. Romo Sel juga sangat piawai memasukkan silet-silet di kardus bungkus rokok yang masih tersegel.Selama berada di dalam ruang tahanan tokoh Paderi selalu menyiapkan berbagai macam keperluan, meskipun diketahui bahwa hal tersebut dilarang tapi dengan rapinya tokoh Paderi dapat menyediakan keperluan yang
dibutuhkan oleh Tokoh “aku”, karena kepiawaiannya tersebut, tokoh aku mengakui dan menghargai apa yang sudah banyak dilakukan oleh Romo Sel dalam memenuhi apa yang dibutuhkannya dengan sembunyi-sembunyi. Dimana semua keperluannya di kemas rapi tanpa kecurigaan dari penjaga. Menghargai Waktu Ciri-ciri karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannyadengan diri sendiri dalam Cerpen Huruf Terakhir adalah menghargai waktu,sebagaimana yang disampaikan oleh Sedyawati dalam Samani (2012:46). Sifat menghargai waktu ini membuat tokoh Illi dan Lily selalu memanfaatkan waktu senggang yang ada. Hal ini tercermin dalam penggalan cerita sebagai berikut.Kalian selalu melakukannya sepanjang hari. Bila kau pulang cepat, di waktu yang sama, kauburuburu menyelinap keluar dari pintu belakang. Kalian yang dimaksud dalam penggalan teks disamping adalah tokoh Illy dan Lily yang selalu meluangkan waktu untuk bercumbu dan berbagi kemesraan setiap pulang dari kantor dan hal itu dilakukannya dengan rutin. Perilaku yang dilakukan oleh kedua tokoh ini mengarah pada hal positif karena dengan kedisiplinan dan mempergunakan waktu dengan sebaik mungkin akan lebih mengarahkan pada keberhasilan, namun perlu dipertimbangkan kegiatan yang dilakukan. Pengendalian Diri Sebagaimana yang disampaikan oleh Sedyawati dalam Samani (2012:46) bahwa karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku
NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 570
dalam hubungannyadengan diri sendiri yang ditemukan dalam Cerpen Cermin Gendari, karya Triyanto Triwikromo adalah pengendalian diri. Sifat ini membuat tokoh lebih sabar dan berfikir positif. Hal ini tercermin dalam penggalan cerita sebagai berikut. Akan tetapi tidak seperti yang senantiasa diancamkan, dua puluh hari menjelang dieksekusi, mereka belum juga mencungkil mataku. Para serdadu yang tidak pernah berbaju loreng-loreng itu malah menjadikan aku seperti Gendari. Mereka hanya menutup mataku dengan selendang hitam setiap menggiringku ke lapangan dan mempertontonkan kegemaranku kepada tahanan lain. Penangkapan yang dilakukan oleh serdadu belanda kepada tokoh “aku” telah menimbulkan gejala emosional dalam dirinya, selain itu pelakuan yang dialami oleh tokoh aku selama dalam tahanan sama sekali berbeda dengan informasi yang diperolehnya bahwa dia akan dieksekusi, hal ini membuat dirinya yang dari awal tidak percaya kepada serdadu yang menangkapnya bertambah semakin tidak percaya, namun dapat kita lihat bahwa tokoh “aku” menggunakan bahasa yang berkonotasi positif dalam mengungkapkan ciri-ciri serdadu dan tindakan yang dialaminya selama dalam tahanan.sebagai bukti dia berusaha untuk mengendalikan diri dan sabar. Tekun Menurut Sedyawati dalam Samani (2012:46) ciri-ciri karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannyadengan diri sendiri dalam Cerpen Tentang Luisa adalah tekun. Ciri-ciri sifat tekun adalah rajin dan memiliki kesungguhan hati. Hal ini tercermin
dalam penggalan cerita sebagai berikut.Perempuan itu datang kembali ke lobi hotel pada pukul tujuh malam karena penasaran apakah seseorang itu menelepon lagi dan memastikan kedatangannya. Tokoh Luisa termasuk seseorang yang memiliki kemauan keras, ulet, disiplin, dan setia terhadap apa yang sudah dijanjikannya yaitu untuk menunggu seseorang. Meskipun dia harus berhari-hari menunggu dan berulang kali datang ke lobi hanya untuk sekedar melihat apakah orang yang ditunggunya sudah datang. Karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannya dengan keluarga Bekerja Keras Karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannyadengan keluarga dalam Cerpen Huruf Terakhir adalah bekerja keras, sebgaimana pendapat Sedyawati dalam Samani (2012:46). Sifat pekerja keras yang dimiliki tokoh Lily membuatnya semakin sibuk. Hal ini tercermin dalam penggalan cerita sebagai berikut. Sejak dipromosikan menjadi sekretaris direktur, sebagian besar waktumu kauhabiskan untuk urusan pekerjaan. Mengingat banyaknya tugas yang harus diselesaikan sebagai sekretaris direktur. Tokoh Lili berusaha melakukan kewajibannya sebagai seorang sekretaris direktur dengan sebaikbaiknya, terlihat jelas bahwa sebagian besar waktunya digunakan untuk urusan pekerjaan demi memenuhi kebutuhan keluarga. Berfikir Jauh Ke Depan Sebagaimana pendapat Sedyawati dalam Samani (2012:46) ciri karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam
NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 571
hubungannyadengan keluarga yang tampak dalam Cerpen Seorang Perempuan Di Buku Piutang adalah berfikir jauh ke depan. Sifat ini membuat tokoh rukmini berani mengambil keputusan yang dianggapnya dapat menyelesaikan masalah. Hal ini tercermin dalam penggalan cerita sebagai berikut.Kalau mati bisa menghapus rasa malu akibat dikejar hutang, akankah diambilnya putusan ini? Bagaimana nasib dua anak dan suaminya? Berat nian tanggungan Sarimin kelak, mengasuh dua anak dengan kerja serabutan begitu rupa. Saat ini tokoh rukmini sedang dihadapkan pada gejolakkehidupan yang sangat berat dan membuatnya membuat pilihan hidup untuk keluarganya. Sebagai seorang ibu dan seorang istri, tokoh Rukmini tidak ingin anak-anak dan suaminya menderita karena perbuatannya. Dia akhirnya memilih jalan yang dianggapnya paling baik yaitu dengan mengakhiri hidupnya beserta kedua buah hatinya, agar dapat menghilangkan tanggungan tokoh Sarimin kelak. Sifat ini tidak dapat diterapkan dalam kondisi ini. Bijaksana Ciri karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannyadengan keluarga dalam Cerpen Makam Seekor Kuda karya Sunlie Thomas Alexander sebagaimana pendapat Sedyawati (dalam Samani, 2012:46) adalahbijaksana. Terkadang menjadi bijaksana adalah dengan tidak mengatakan sesuatu secara apa adanya, tapi ceritakan yang hanya dapat diterima saja. Hal ini tercermin dalam penggalan cerita sebagai berikut.“Kalian orang China memang aneh,” tukas Brenda
mengulum senyum. Aku ikut tersenyum dan mengeluarkan sebungkus dupa dari dalam tas. Tentu saja tak kuceritakan padanya tentang hantu Kakek yang mendatangiku dan memintaku mengajaknya ke makam ini untuk bersembahyang. Bisa-bisa ia menganggapku gila.Kecerdikan dan kebijaksanaan tampak dalam kutipan di atas, agar Brenda mau diajak bersembahyang, tokoh aku menceritakan asal mula kuburan kuda itu dijadikan tempat sembahyang. Namun agar dia tidak dianggap gila oleh brenda, dia tidak menceritakan mimpinya semalam yang bertemu dengan kakeknya. Berkemauan Keras Ciri-ciri karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannyadengan keluarga dalam Cerpen Tentang Luisa adalah berkemauan keras sebagaimana pendapat Sedyawati dalam Samani (2012:46). Hal ini tercermin dalam penggalan cerita sebagai berikut. Perempuan itu tidak menyisir rambut saat datang ke hotel ini, resepsionis berkata yakin, ia terlihat sangat kusut, lebih-lebih rambut sebahunya yang lebat dan berombak. Seingatku, tambah resepsionis, ia juga tidak pakai bedak, lipstik, apalagi pemerah pipi. Aku menduga ia memang datang dengan tergesa. Sangat mungkin ia belum makan sesuatu pun dari pagi hingga ia terlalu pucat.Ketika tokoh Luisa baru datang ke hotel, tokoh Resepsionis mengamati tokoh Luisa dengan seksama sehingga tokoh Resepsionis dapat menggambarkan tokoh Luisa sebagai seorang tamu yang datang dengan tergesa-gesa karena ada janji dengan seseorang yang sangat penting, hal ini membuat tokoh Luisa
NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 572
merasa harus datang tepat waktu dan menunjukkan bahwa dia memang memiliki kemauan keras untuk menepati waktu agar bisa datang sesuai janjinya. Menghargai Kesehatan Sebagaimana pendapat Sedyawati dalam Samani (2012:46) ciri karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannyadengan keluarga, adalah menghargai kesehatan.sifat ini ditunjukkan dengan kesadaran untuk mensyukuri kesehatan yang dimilikinya dengan tujuan lebih menjaganya. Hal ini tercermin dalam penggalan cerita sebagai berikut. ia berbisik: “Aku masih mencintaimu. Tapi kurasa kau selalu tahu, sampai kapan pun aku tak mau bergantung padamu. Terima kasih atas secuil nyawa yang kau tanam dalam tubuhku. Semoga aku dapat menghidupinya. Tokoh Kevin mencoba untuk lebih terbuka kepada Intan dan menyatakan perasaannya, serta dia sangat menghargai apa yang telah dilakukan oleh Intan untuknya, namun filsafat yang diyakininya membuat diatidak bisa untuk selalu bergantung kepada orang lain. Menghargai Waktu Ciri-ciri karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannyadengan keluarga dalam Cerpen Dukka Ronjangan adalah bekerja menghargai waktu, pendapat Sedyawati dalam Samani (2012:46). sifat menghargai waktu adalah memberikah harga terhadap waktu yang berjalan dan menganggap waktu itu sangat penting sehingga harus digunakan dengan baik. Hal ini tercermin dalam penggalan cerita sebagai berikut.Begitu Maksar menemukan
perempuan yang dirasa cocok dinikahi Arsap, mereka pun melamarnya. Sesuai kemauan Arsap, tanggal pernikahan dimusyawarahkan secepat mungkin. Tidak lebih dari dua pekan sejak ibu Marinten menolak lamaran Arsap, tanggal baik pun ditetapkan. Setelah mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari keluarga Marinten,Tokoh Maksar telah berupaya untuk menemukan calon istri untuk anaknya, dan tanpa membuang waktu secepat mungkin ditetapkan tanggal perkawinan Arsap dengan memperhatikan norma yang ada. Rasa Kasih Sayang Sebagaimana pendapat Sedyawati dalam Samani (2012:46) ciri karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannyadengan keluarga dalam Cerpen Huruf Terakhir adalah rasa kasih sayang.rasa kasih sayang terhadap suami membuat tokoh Lily melupakan pekerjaan yang selalu dibanggakannya. Hal ini tercermin dalam penggalan cerita sebagai berikut.Illy pun terkesiap tak alang kepalang. Refleks ia bangun, mengeret tubuhnya ke pojok ranjang, lalu meraih selimut untuk menutupi kemaluannya. Ia benar-benar malu dengan apa yang baru saja terjadi. Kau pun memandanginya dengan tatapan iba. Sekujur tubuh suamimu simbah oleh keringat. Semenjak tokoh Lili sibuk dengan jabatannya sebagai sekretaris direktur, banyak waktu yang tersita hanya untuk pekerjaan sehingga banyak pula kegiatan dan kewajibanyya sebagai seorang istri yang tidak dipenuhi, sehingga membuat suaminya kesepian dan melakukan hal yang dapat memuaskan mesepiannya
NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 573
sampai akhirnya dengan tanpa disengaja tokoh Lili memergoki suaminya sedang melakukan masturbasi, melihat apa yang baru saja terjadi tokoh Lili merasa sangat bersalah dan iba terhadap suami yang ia sayangi. Selain itu dia juga baru sadar bahwa selama ini belum menjadi seorang istri yang baik. Rela Berkorban Karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannyadengan keluarga dalam Cerpen Huruf Terakhir adalah rela berkorban, Sedyawati dalam Samani (2012:46). Tokoh Illi selaku suami yang belum bekerja merelakan waktu senggangnya untuk berganti peran sebagai pengurus rumah tangga. Hal ini tercermin dalam penggalan cerita sebagai berikut.Illy juga selalu pandai berakting seolah sepanjang hari sibuk menulis artikel budaya untuk koran lokal, beberapa puisi picisan untuk majalah remaja, menghitung untung- rugi beberapa usaha alternatif yang hingga kini belum direalisasikan, atau membereskan pekerjaan rumah sebagaimana dilakukan oleh para ibu rumahtangga—atau bahkan para pembantu rumahtangga. (Bukan, bukan kau yang meminta Illy melakukannya. Dia sendirilah yang mengajukan diri seolah menenggang kesibukan yang membelitmu, seolah tahu diri dengan status penganggurannya). Selayang pandang, Illy memang tampil sebagai suami yang sayang istri. Ya, walau menjadi penopang keuangan keluarga, kau tak pernah berpikir untuk membabukan suami. Tokoh Illy memahami kondisinya sebagai seorang suami yang belum memiliki pekerjaan sehingga agar tetap berjalannya rumah tangga yang
harmonis Illy berganti peran sebagai seorang ibu rumah tangga yang mengerjakan hampir semua pekerjaan rumah menggantikan istrinya yang tengah sibuk dengan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dan kegiatan ini Illy lakukan tanpa ada seorangpun yang memintanya, tanpa paksaan dan Illy melakukannya sebagai konsekwensi dari statusnya yang masih menganggur. Karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannya dengan masyarakat dan bangsa Rela Berkorban Menurut Aziz (2011:198) karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannyadengan masyarakat dan bangsa adalah kualitas atau kekuatan mental dan moral, akhlak atau budi pekerti individu yang merupakan kepribadian khusus yang berkaitan dengan masyarakat dan bangsa. Ciri yang ditemukan dalam Cerpen Kotakota Kecil Sepak Bola menurut Sedyawati dalam Samani (2012:46) adalah rasa rela berkorban. Hal ini tercermin dalam penggalan cerita sebagai berikut.Dan klub itu pun membela kota yang mengasuhnya. Lengkap dengan umbul-umbul, tentu, semboyan, mars, coretan di dinding, grafiti liar; lihat, fans fanatik berbaris di jalan-jalan, raung knalpot berkumandang!Saat ini tokoh aku sedang menceritakan tentang sportifitas dan kecintaan fans pecinta sepak bola, yang demi rasa cinta kepada klub yang diidolakan, para fans rela untuk berpawai dan meneriakkan yel, semboyan, dan mars serta tak tanggung-tanggung untuk mengeluarkan biaya dari sakunya, tanpa pamrih demi
NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 574
menyuarakan klub kesayangan, kegiatan ini banyak ditemukan di hampir setiap kota yang memiliki klub sepak bola di dalamnya. Sikap ini layak ditiru dalam mewujudkan pengabdian kita terhadap masyarakat dan bangsa. Bijaksana Ciri karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannyadengan masyarakat dan bangsa dalam Cerpen Huruf Terakhir adalah bijaksana, Sedyawati dalam Samani (2012:46). Sifat bijaksana mendatangkan dampak positif bagi pelakunya. Hal ini tercermin dalam penggalan cerita sebagai berikut.Kau selalu pandai berkilah bila rekanrekan kantor (khususnya yang wanita) kerap mengolok-olokmu. Kepada mereka kaunyatakan bahwa kau memang tak membantah perihal Pak Direktur yang sangat perhatian, namun kau menolak dikatakan mendapatkannya dalam porsi lebih, apalagi dengan cara yang tak semestinya.Pak Direktur hanya ingin menunjukkan bahwa karyawan yang baik akan mendapat tempat yang lebih layak, ujarmu sok bijak. Tokoh Lili yang berkedudukan sebagai seorang wakil Direktur di perusahaan seringkali mendapatkan sidiran dan ejekan dari beberapa karyawan lain yang iri dengan jabatan yang diperolehnya, namun tidak ada gunanya menggapi sindiran tersebut dengan kemarahan, karena selain itu Lili juga harus selalu menjaga hubungan baik dengan staf yang lain, sehingga saat staf yang lain mempertanyakan perihal kedekatannya dengan pimpinan, dia harus memberikan jawaban sebaikbaiknya agar tidak muncul salah faham.
Pengabdian Sedyawati dalam Samani (2012:46) menjelaskan ciri karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannya dengan masyarakat dan bangsa juga terlihat pada Cerpen Kota-kota Kecil Sepak Bola yaitu pengabdiandan cermat. Sifat pengabdian ini selalu melekat dalam hati dan ingatan tokoh, sehingga meskipun telah memiliki idola baru namun idola lama tetap dicintai. Hal ini tercermin dalam penggalan cerita sebagai berikut.Begitu pula ketika aku menonton Arema vs Semen Padang di layar kaca, yang pertama-tama muncul bukan persoalan kalahmenang, tapi ingatan akan kedua kota yang lama kutinggalkan. Entah kenapa, Arema mengingatkanku pada Patung Chairil Anwar di sebuah perempatan. Ketika tokoh aku menyaksikan dua tim besar yang diidolakannya bertanding yaitu Arema vs Semen Padang, dia merasa kebingungan karena kduanya merupakan tim yang memberikan sebuah kenangan tersendiri dihatinya. Tokoh “Aku” juga teliti dalam memperhatikan peninggalan sejarah yang ada disekitarnya. Kasih Sayang Ciri karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannyadengan masyarakat dan bangsa dalam Cerpen seorang perempuan di buku piutang menurut Sedyawati dalam Samani (2012:46)adalah rasa kasih sayang. Hal ini tercermin dalam penggalan cerita sebagai berikut.Rukmini terdiam. Pelipisnya berkeringat. Kasihan Sukarsih. Matanya memandang Asrul, bayi dua tahun di gendongannya. Sikap peduli dan simpati seperti yang dirasakan oleh
NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 575
tokoh Sukarsih ini harus selalu ada dan dibudidayakan di masyarakat, karena tanpa sikap ini akan banyak membentuk manusia yang hanya mementingkan diri sendiri. Ramah Tamah Menurut Sedyawati dalam Samani (2012:46) karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannyadengan masyarakat dan bangsa dalam Cerpen Tentang Luisa memiliki ciri ramah-tamah. Hal ini tercermin dalam penggalan cerita sebagai berikut.Kali itu ia tersenyum lebih dulu, aku membalasnya tanpa berpikir lama. Ia mengenakan syal hitam di leher yang jenjang. Rambutnya diikat agak tinggi, membuat ia lebih segar dari pertama kali aku melihatnya. Tokoh Luisa tampil sebagai seseorang yang rapi dan menyenangkan, dia selalu ramah dengan hampir semua orang yang dia temui di hotel, meskipun tidak semua orang dia kenal, namun dia berusaha untuk menghormati orang di sekitarnya dengan keramahan. SIMPULAN DAN SARAN Pada cerpen edisi Desember 2012 dan Januari- Februari 2013 karakter yang dapat ditemukan sebagai berikut. Karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannya dengan Tuhan Cerpen-cerpen Jawa Pos edisi bulan Desember tahun 2012 dan bulan Januari-Februari tahun 2013memberikan suatu gambaran yang nyata tentang nilai-nilai karakter beriman dan berpikir jauh ke depan dalam kehidupan masyarakat terhadap Tuhan. Hal ini mengingat bahwa Cerpen merupakan hasil renungan sastrawan dengan
penuh imajinatif, memberikan pengalaman kepada pembaca yang diambilnya dari masyarakat dengan penuh imajinatif. Pandangan sastrawan dengan tokoh yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannya dengan Tuhan ini memberikan contoh yang ada di masyarakat bahwa masih banyak masyarakat yang memiliki keimanan dan bertindak berdasarkan keimanannya, dan diharapkan contoh tersebut dijadikan ilustrasi agar masyarakat pembaca mempunyai greget untuk tidak terpacu terhadap kehidupan dunia semata dan lebih banyak berikhtiar dan berdoa kepada Tuhan. Karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannya dengan diri sendiri. Secara keseluruhan karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannyadengan diri sendiri yang muncul dalam cerpen-cerpen Jawa Pos edisi bulan Desember tahun 2012 dan bulan Januari-Februari tahun 2013 adalah sifat berani memikul resiko, berdisiplin, berfikir jauh ke depan, bertanggung jawab, bijaksana, cerdik, berkemauan keras, tegas, menghargai karya orang lain, menghargai waktu, pengendalian diri, dan tekun. Apabila sifat-sifat ini dilaksanakan dengan sesungguhnya tentu saja karakter yang ditampilkan dalam Cerpen-Cerpen Jawa Pos edisi bulan Desember tahun 2012 dan bulan Januari-Februari tahun 2013mempunyai manfaat untuk melibatkan semua pihak baik secara individu, rumah tangga, dan masyarakat secara luas. Oleh sebab itu, perlu sekali menyambung kembali hubungan jejaring kerja pendidikan yang tidak terputus-
NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 576
putus dalam pembentukan dan pendidikan karakter. Karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannya dengankeluarga Secara keseluruhan karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannyadengan keluarga yang terdapat pada CerpenCerpen Jawa Pos edisi bulan Desember tahun 2012 dan bulan Januari-Februari tahun 2013 adalah bekerja keras, berfikir jauh ke depan, bijaksana, berkemauan keras, menghargai kesehatan, menghargai waktu, rasa kasih sayang, dan rela berkorban. Oleh sebab itu melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan porsi yang lebih banyak, yang nantinya dapat memberi contoh kepada pembaca untuk meniru karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannyadengan keluarga yang ditampilkan dalam Cerpen. Karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannya dengan masyarakat dan bangsa. Karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannyadengan masyarakat dan bangsa yang terdapat pada CerpenCerpen Jawa Pos edisi bulan Desember tahun 2012 dan bulan Januari-Februari tahun 2013 adalah rela berkorban, pengabdian, kasih sayang, dan ramah-tamah, secara keseluruhan karakter yang menunjukkan sikap dan perilaku dalam hubungannyadengan masyarakat dan bangsa yang muncul cukup banyak. Dengan cukup banyak ditemukannya karakter ini menandakan bahwa sastrawan telah memotret situasi di lingkungan masyarakat dan mengimajinasikannya dalam bentuk
Cerpen agar pembaca dapat mengambil contoh dan memahami bahwa masih banyak masyarakat yang peduli terhadap norma-norma sosial yang bibentuk untuk terciptanya masyarakat yang saling menghormati, menghargai, peduli antar sesama dan lain-lain. Apabila contoh-contoh terpuji ini dapat diamalkan dan menjadi kebiasaan dalam masyarakat akan tercipta masyarakat yang aman dan tentram. Karya sastra khususnya cerpenCerpen Jawa Pos edisi bulan Desember tahun 2012 dan bulan Januari-Februari tahun 2013memuat berbagai nilai-nilai yang sesuai dengan karakter yang dicanangkan dalam pendidikan di Indonesia, dengan demikian maka perlu adanya pengajaran, pembelajaran tentang sastra kepada anak sehingga anak akan segera menerima tuntunan, pengetahuan, tauladan dan perubahan karakter. Adapun penerapan pembelajarannya dapat dilaklukan dengan dukungan lembaga pemerintah yang terkait dengan pendidikan dan guru yang kompeten dalam bidang sastra. Kekurangan kesadaran sebagian pihak khusus nya dalam pendidikan formal dalam upaya mengajarkan sastra secara sungguh-sungguh untuk mencapai perubahan karakter perlu disosialisasikan dan ditingkatkan, dengan harapan melalui pembelajaran sastra jenis Cerpen dapat membantu pemerintah dalam upaya percepatan mutu pendidikan berbasis karakter. Saran Berdasarkan atas simpulan yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dikemukakan berbagai saran sebagai berikut.
NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 577
Hasil temuan penelitian ini setidaknya dapat digunakan sebagai masukan bagi pengembangan karakter yang sudah cukup banyak mengalami peningkatan yang selama ini semakin hari semakin baik. Hal ini terkait bahwa banyak sekali masyarakat yang berperilaku cukup baik dalam kehidupan bermasyarakat. Cerpen-Cerpen Jawa Pos edisi bulan Desember tahun 2012 dan bulan Januari-Februari tahun 2013secara keseluruhan banyak didominasi sifat-sifat yang baik atau karakter baik. Ini menandakan bahwa sastrawan banyak terkontaminasi dengan kejadian-kejadian yang ada di masyarakat yang diungkapkan dengan imajinatif. Untuk pengembangan Bahasa dan Sastra, temuan karakter yang terdapat dalam cerpen-cerpen Jawa Pos edisi bulan Desember tahun 2012 dan bulan Januari-Februari tahun 2013, diharapkan menjadikan sumbangan bagi dunia pendidikan. Hal ini diharapkan dengan temuan ini dapat memberikan rambu-rambu terhadap pengajaran karakter terhadap masyarakat secara luas. Kepada guru Bahasa dan Sastra Indonesia, setidaknya dapat digunakan sebagai sarana untuk berbenah diri dalam rangka untuk menghidupkan kembali karakter yang baik dalam masyarakat. Ini terkait dengan pengajaran seharisehari dengan diselipi tindakan nyata yaitu memberi contoh yang baik. Kepada peminat sastra, bahwa penelitian terhadap cerpen-cerpen merupakan suatu kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat dan dunia pendidikan. Oleh sebab itu dengan hasil temuan ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada peminat sastra.
Kepada peneliti berikutnya diharapkan yang ingin mengkaji karakter terhadap cerpen-cerpen diharapkan diperdalam dan diperluas. DAFTAR RUJUKAN Aziz, HamkaAbdul.2011.Pendidikan Karakter Berpusat Pada Hati. Jakarta. Al Mawardi Prima. Depdiknas. 2010. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Rieneka Cipta. Dian, 2013. Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Para Ahli, (online), (http://blog.dianmas.com/2013/0 3/pengertian-pendidikankarakter-menurut-paraahli.html), diakses 1 Juni 2013. Wardani, Nugraheni Eko. 2009. Makna Totalitas Dalam Karya Sastra. LPPUNS dan UPT penerbitan dan percerakan UNS (UNS Press). Moleong, J.Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja Rosdakarya. Samani, Muchlas & Hariyanto, 2012. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung, Remaja Yosdakarya. Sarwadi. 1994, Pengajaran Apresiasi Cerpen di Sekolah Menengah Atas ”dalam Pengajaran Sastra. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Wuryantoro. 2004. Pengertian karakter, (online), (http://infowuryantoro.blogspot. com/2012/04/pengertiankarakter.html), diakses 1 Juni 2013.
NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 578