Tingkatan dalam DFD Pedoman pembuatan DFD
Ada beberapa istilah untuk menyebut tingkatan dalam DFD : Jeffrey L. Whitten, Syst em Analysis and Design Met hods : Context DFD Decomposition Diagram Event Diagram System Diagram Primitive Diagram
Roger S. Pressman, Soft ware Engineering : Context Diagram (Level 0 DFD) Level 1 DFD Level 2 DFD, Level 3 DFD, ..)
Jogiyanto HM, Analisis dan Desain Top Level Context Diagram
Lower Level Overview diagram (level 0) Diagram level 1 Diagram level 2 Dan seterusnya ..
Penyebutan yang lain : Context Diagram (Diagram hubungan, Level 0) Diagram Zero (Diagram 0, Level 1) Diagram Rinci (Level 2, Level 3, ..)
Dari beberapa perbedaan tersebut, memiliki kesamaan : Context Diagram Menggambarkan hubungan antara proses (process) dengan entitas luar (external entity)
Diagram sistem, yang menggambarkan : Keseluruhan proses dalam sistem, merupakan perincian daripada process di context diagram
Diagram Rinci Merupakan perincian dari masing-masing proses di level atasnya.
DFD digambarkan secara bertingkat, dari tingkat yang global berturut-turut hingga tingkat yang sangat detil. Tingkat yang global (umum) disebut dengan Diagram Konteks atau Cont ext Diagram . Ini termasuk level 0. Selanjutnya, dari diagram konteks, prosesnya dijabarkan lebih rinci lagi di Diagram Nol atau Zero Diagram . Ini disebut level 1. Pada diagram nol ini yang berkembang hanya proses dan alur data yang menghubungkan proses-prosesnya, sedangkan jumlah terminator dan alur data yang masuk atau keluar dari terminator, tetap.
Bila, masih dirasakan perlu memerinci proses berikutnya, maka diagram selanjutnya disebut dengan Diagram Detil atau Diagram primitif. Ini disebut dengan level 2. Dalam diagram detil, yang digambar cukup proses (nomor berapa) yang perlu didetilkan saja, selain itu (proses lainnya, atau terminatornya) tidak perlu digambarkan. Bila masih dapat lebih didetilkan lagi, maka level 3, dan seterusnya bisa dibuat.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
Identifikasi kesatuan luar (ext ernal ent it y ) yang terlibat di sistem Identifikasi Input dan Output yang terlibat dengan ext ernal ent it y . Gambar diagram konteks (cont ext diagram ) Buat hirarchy chart (bagan berjenjang) atau Funct ional decom posit ion diagram Gambar Overview Diagram (Level 0) / diagram 0 / system diagram. Gambar diagram rinci (Level 1, dst)
Mengandung satu proses (Process) yang mewakiliki keseluruhan proses dari suatu sistem Menggambarkan hubungan input atau output antara sistem dengan dunia luar, dalam hal ini ext ernal ent it y .
Contoh Context Diagram
Contoh lain Context Diagram manajer kredit
status pelanggan
Gudang
0 order barang
Transaksi Penjualan
tembusan order barang
+ faktur
Pengiriman
Pelanggan tembusan kredit
Menggambarkan struktur dari sistem Berupa suatu bagan berjenjang yang menggambarkan semua proses yang ada di sistem. Dipergunakan untuk mempersiapkan penggambaran DFD ke level-level lebih bawah lagi.
Contoh Functional Decomposition Diagram
Contoh Lain Decomposotion Diagram
0 Transaksi Penjualan
1 Proses Order Penjualan
2 Verifikasi Kredit
3 Merekam Transaksi dan Posting
3.1 Merekam transaksi
1.1 Memeriksa pemenuhan order
1.2 Merekam back order
1.3 Membuat order penjualan
3.2 Posting buku besar
1.4 Membuat faktur dan tembusan
Menggambarkan subsistem dalam suatu sistem, Merupakan perincian dari Proses (Process) pada context diagram. Penggambaran berdasarkan proses di bagan berjenjang. Hanya proses yang berada di bawah Proses 0 saja yang digambarkan dalam diagram ini.
[status pelanggan]
persediaan2
back order
manajer kredit
order penjualan status persediaan
Contoh
back order order penjualan 2
1 Pelanggan
order penjualan
proses order pelanggan
[order barang]
status pelanggan
verifikasi kredit
order penjualan
+ [tembusan order barang]
piutang pelanggan
Gudang
tembusan kredit
pelanggan
transaksi piutang piutang dagang
detail penjualan
[faktur] Pengiriman [tembusan jurnal]
3 merekam transaksi dan posting
penjualan
detail transaksi barang
ringkasan penjualan
transaksi barang
persediaan persediaan
buku besar order penjualan2 order penjualan
Merupakan rincian dari diagram level diatasnya. Penggambaran sesuai dengan bagan berjenjangnya.
Contoh Diagram Rinci
[status persediaan]
persediaan2
back order
1.1
[order barang]
Memeriksa pemenuhan order
[back order] order tidak terpenuhi 1.2
Pelanggan
merekam back order
order terpenuhi 1.3 membuat order penjualan
[order penjualan]
[order penjualan]
order penjualan
order penjualan
verifikasi kredit [tembusan order barang] Gudang
1.4 membuat faktur penjualan
[order penjualan] verifikasi kredit nama pelanggan
[faktur]
Pengiriman
pelanggan2 [tembusan kredit]
Di sebuah tempat penyewaan Video Com pact Disk (VCD), masih dilakukan pencatatan manual untuk Penyewaan dan pengembalian VCD oleh Penyewa. Dalam kasus ini, akan dirancang sistem komputerisasi Penyewaan (saja) VCD tersebut.
Pihak-pihak yang terkait : Penyewa; Pemilik usaha; Petugas.
Petugas berada di dalam sistem (yang m enj alankan sist em ), sehingga tidak perlu digambarkan. Dari sini, terdapat 2 terminator, yaitu penyewa dan pemilik usaha.
Penyewa : Data apa saja yang akan diberikan oleh Penyewa kepada sistem, dan data apa saja yang diberikan sistem kepada penyewa ? Analisis ini bertujuan untuk menentukan data apa saja yang akan mengalir di alur data dari terminator Penyewa ke sistem (proses), dan sebaliknya.
Penyewa Baru
Penyewa baru (di kasus ini) harus membuat Kartu Anggota terlebih dulu. Pembuatan Kartu Anggota tidak dipungut biaya tetapi si Penyewa harus menunjukkan identitas diri (contoh : KTP). Petugas akan mencatat identitas Penyewa, membuatkan Kartu Anggota, dan bersama dengan KTP tersebut diserahkan kembali ke Penyewa. Proses manual bahwa KTP tersebut dikembalikan ke Penyewa tidak harus digambarkan di dalam arus data.
Prosedur Penyewaan oleh Penyewa
Penyewa yang akan meminjam film dipersilakan mencari sendiri filmnya, namun, bila mereka enggan mencarinya (tidak ketemu), mereka dapat langsung bertanya ke petugas. Petugas akan mengecek data film yang dicari dan akan dipinjam tersebut ke file di komputer. Hasil pengecekan itu diinformasikan kepada Penyewa. Bila film dicari ada dan mereka mau meminjamnya, maka si Penyewa harus menyerahkan Kartu Anggotanya (di lapangan, bisa saja hanya dengan menyebutkan identitasnya saja), dan uang sewanya.
Adakalanya, petugas yang tidak yakin akan keanggotaan si Penyewa, dia melakukan cek keanggotaan ke file komputer. Bila ternyata data keanggotaannya tidak ada, maka si Petugas akan melakukan penolakan (pembatalan transaksi). Bila benar anggota, maka Petugas akan mencatat data film yang dipinjam si Penyewa tersebut (transaksi) dan akan menyerahkan kembali Kartu Anggota dan film yang akan dipinjam tersebut ke Penyewa.
Pemilik Usaha (disingkat dengan Pemilik). Apa saja data yang dibutuhkan oleh pemilik atas sistem, dan data apa saja yang diberikan oleh pemilik kepada sistem, perlu di analisis. Analisis ini akan menghasilkan alur data apa saja yang mengalir dari Terminator ke sistem dan sebaliknya. Pada kasus ini, dicontohkan bahwa Pemilik hanya butuh laporan keuangan harian.
Context Diagram APLIKASI PEMINJAMAN [FILM | INFORMASI PENOLAKAN]
Penyewa INFORMASI FILM
IDENTITAS KARTU ANGGOTA PERTANYAAN
Sistem Penyewaan VCD
LAPORAN KEUANGAN
Pemilik
Level 1 Proses pembuatan kartu anggota
PENYEWA KARTU ANGGOTA
IDENTITAS
Penyewa
1.0 Pembuatan Kartu Anggota
Proses penyewaan VCD
FILM APLIKASI PEMINJAMAN [ FILM | INFORMASI PENOLAKAN]
Penyewa
2.0 Pengecekan/ Pencatatan Film yang Disewa
Proses permintaan informasi keberadaan film
FILM
PERTANYAAN INFORMASI FILM
Penyewa
3.0 Pencarian Film yang Ditanyakan
Gambar DFD Zero (level 1) Lengkapnya PENYEWA KARTU ANGGOTA
IDENTITAS
Penyewa [ FILM | INFORMASI PENOLAKAN]
1.0 Pembuatan Kartu Anggota FILM
APLIKASI PEMINJAMAN INFORMASI FILM
2.0 Pencatatan Film yang Disewa
PERTANYAAN
3.0* Pencarian Film yang Ditanyakan
4.0* Repkapitulasi Harian Keuangan
LAPORAN KEUANGAN
Pemilik
Diagram Rinci Diagram 1.0 (Pembuatan kartu anggota) PENYEWA
IDENTITAS
KARTU ANGGOTA
1.1* Pengecekan Identitas
SUDAH ADA BELUM ADA
1.3* Pencetakan Kartu Anggota
ANGGOTA BARU
1.2* Penambahan Anggota
Diagram 2.0 PENYEWA APLIKASI PEMINJAMAN
2.1* Pengecekan Keanggotaan PINJAM TERDAFTAR
2.2* Pengecekan Penyewaan Sebelumnya BELUM TERDAFTAR
MASIH ADA PINJAMAN/ TUNGGAKAN
INFORMASI PENOLAKAN
2.3* Penyiapan Bukti Penolakan
FILM
SUDAH BEBAS DARI PINJAMAN
2.4* Pencatatan Pembayaran Uang Sewa PEMBAYARAN OK FILM
2.5* Pencatatan Stock Film