TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN PERAWAT DI UNIT GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT HAJI JAKARTA Iwan Setiawan 1I Made Kariasa2
1
Iwan Setiawan : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Kampus FIK UI, Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan, Depok, Jawa Barat – 16424 Email :
[email protected] 2
I Made Kariasa: Kelompok Keilmuan Keperawatan Medikal Bedah Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Kampus FIK UI, Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan, Depok, Jawa Barat – 16424 E-mail:
[email protected] Abstrak Tingkat kepuasan merupakan cermin dari kualitas pelayanan di rumah sakit. Tingkat kepuasan adalah perbandingan antara harapan dan kenyataan. Dikatakan puas jika harapan lebih dari kenyataan dan dikatakan tidak puas jika harapan kurang dari kenyataan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasan pasien di unit gawat darurat Rumah Sakit Haji Jakarta. Desain penelitian ini adalah deskriftif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden sebanyak 100 dengan menggunakan tehnik simple rondom sampling. Hasil menunjukkan gambaran tingkat kepuasan pasien adalah 90 %. Saran untuk rumah sakit adalah untuk lebih meningkatkan pelayanan dengan cara mengadakan kegiatan seperti in house training / pelatihan tentang komunikasi teraupetik dan caring dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Kata kunci:, Dimensi mutu , pelayanan perawat, dan tingkat kepuasan.
Abstract The level of satisfaction is a reflection of the quality of care in hospitals. The level of satisfaction is a comparison between expectations and reality. Said to be satisfied if the expectation over reality and said none were satisfied if the expectation is less than reality. This study aims to describe the level of patient satisfaction in the emergency department Haji Jakarta Hospital. Design was a descriptive cross sectional approach. Number of respondents is 100 by using simple rondom sampling techniques. Results show an overview of patient satisfaction was 90 %.. Suggest for the hospital is to further improve services by doing such as in-house training / training on theraupetic communication and caring in providing services to patients.
Keyword : quality dimension, nursing services, and l evel of satisfaction
Gambaran tingkat kepuasan pasien
Gambaran tingkat..., Iwan Setiawan, FIK UI, 2013
Pendahuluan Persaingan bisnis di bidang kesehatan terjadi
%. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
pada seluruh tingkat pelayanan kesehatan.
bagaimana gambaran tingkat kepuasan pasien
Rumah sakit harus selalu melakukan upaya
terhadap perawt di unit gawat darurat Rumah
untuk meningkatkan kualitas pelayanan agar
Sakit Haji Jakarta tahun 2013.
tetap bertahan dan berkembang sehingga pelanggan akan merasa puas. Kualitas yang
Metode
rendah akan menimbulkan ketidakpuasan pada
Penelitian ini menggunakan desain penelitian
pelanggan,
yang
deskriptif dengan pendekatan cross sectional.
menerima layanan tersebut tapi juga berdampak
Sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang
pada orang lain. Karena, pelanggan yang
datang berobat ke unit gawat darurat, kondisi
kecewa akan bercerita paling sedikit kepada 15
sadar , berumur lebih dari 15 tahun dan
orang lainnya. Dampaknya, calon pelanggan
bersedia
akan beralih
menandatangani formulir informed consent.
tidak
hanya
pelanggan
pilihannya kepada pesaing
(Lupiyadi dan Hamdani, 2006).
Jumlah
menjadi
sampel
responden
yang
dibutuhkan
dengan
untuk
penelitian ini adalah sebanyak 100 responden. Kepuasan pasien adalah perasaan senang atau
Pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah
kecewa yang ada
pada seseorang setelah
dengan menggunakan teknik Simple Random
membandingkan hasil penampilan atau outcome
Sampling. Peneliti menggunakan prinsip etik
produk terhadap hasil yang diharapkan (Kotler
umum dalam penelitian yaitu respect for
dan Keller,2007). Kepuasan dimulai dari
persons dan beneficience (Komisi Nasional
penerimaan terhadap pasien dari pertama kali
Etik
datang, sampai pasien meninggalkan rumah
Kesehatan RI, 2007).
Penelitian
Kesehatan
Departemen
sakit. Instrumen yang digunakan dalam bentuk Di rumah sakit Haji Jakarta sudah dilakukan
kuesioner
survey tentang kepuasan pasien
kemudian dilakukan pengolahan data sesuai
baik yang
yang diisi oleh responden dan
dilakukan secara umum ataupun setiap ruangan.
dengan
Survey ini dilakukan oleh bagian Marketing
entry,tabulating, dan cleaning (Polit, 2006).
dan
dilakukan setiap
kepuasan pasien
langkah-langkah
editing,
coding,
tiga bulan. Tingkat
terhadap
perawat
di
Analisis data dilakukan dengan menggunakan
ruang unit gawat darurat berkisar antara 70 – 95
uji univariat yaitu distribusi frekuensi dan
Gambaran tingkat kepuasan pasien
Gambaran tingkat..., Iwan Setiawan, FIK UI, 2013
proporsinya agar dapat diketahui karakteristik dari subyek penelitian. Hasil Tabel 1. Karakteristik Responden ( n = 100) Karakteristik Usia Dewasa muda Dewasa tengah Dewasa tua
Frekuensi
Persentase (%)
22 68 10
22 68 10
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan
59 41
59 41
Pendidikan Tinggi Menengah Rendah
64 36 0
64 36 0
Tabel 3. Tingkat Kepuasan dilihat dari Dimensi Tangible, reliability, responsivenss, assurance dan emphaty 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
puas tidak puas
Pembahasan Pekerjaan Formal Non formal Tidak bekerja
37 49 14
Semua responden berdasarkan karateristik umur
37 49 14
didapatkan
gambaran
bahwa
tingkat
kepuasannya berbeda-beda. Hal ini disebabkan Tabel 2. Tingkat Kepuasan berdasarkan karakteristik responden Karakteristik
Usia Dewasa muda Dewasa tengah Dewasa tua Jenis kelamin Laki –laki Perempuan
Tingkat Kepuasan Tidak Puas puas 1 (1%) 1 (1%) 2 (2%)
21 (21%) 66 (66%) 8 (8%)
Total
karena harapan dari seseorang dipengaruhi oleh banyak
Berdasarkan 22 (22%) 68 (68%) 10 (10%)
Pekerjaan Formal Non Formal Tidak Bekerja
seperti
pertumbuhan
dan
perkembangan, pengalaman dan lain-lain. karakteristik
jenis
kelamin
didapatkan bahwa gambaran tingkat kepuasan antara
laki-laki
dan
perempuan
berbeda.
Pendapat ini didukung oleh Barata (2006) yang 5 ( 5%) 3 (3%)
54 ( 54%) 38 (38%)
59 (59%) 41 ( 41%)
menyatakan bahwa jenis kelamin perempuan lebih
Pendidikan Tinggi Menengah Rendah
faktor
6 (6%) 2 (2 %) 0 ( 0%)
58 (58%) 34 (34%) 0 ( 0 %)
64 ( 64%) 36 (36%) 0 ( 0%)
sering
memanfaatkan
kesehatan karena perempuan dianggap lemah, tidak rasional dan kurang pengalaman. Selain itu, Ratnawati (2006)
3(3%) 3(3%) 2(2%)
34(34%) 46(46%) 12(12%)
36(36%) 49(49%) 14(14%)
pelayanan
menyatakan bahwa
persentase laki-laki dan perempuan adalah sama dalam merasakan kepuasan dikarenakan seiring dengan perkembangan zaman dimana
Gambaran tingkat kepuasan pasien
Gambaran tingkat..., Iwan Setiawan, FIK UI, 2013
cara berpikir antara laki-laki dan perempuan
lebih tinggi harapannya dibandingkan dengan
cenderung sama.
yang tidak bekerja.
Berdasarkan tingkat pendidikan didapatkan gambaran bahwa tingkat kepuasan pada orang
Berdasarkan tingkat kepuasan dilihat dari
yang
Hasil
dimensi mutu tangible didapatkan gambaran
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
tingkat kepuasan yang berbada-beda. Menurut
dilakukan oleh Barata (2006) yang menyatakan
Kotler (2000) dalam Buchari Alma (2005),
bahwa orang yang berpendidikan rendah jarang
bahwa
memikirkan hal-hal yang ada diluar daya
penampilan
nalarnya sehingga mudah merasakan kepuasan
berbagai
sedangkan orang yang berpendidikan tinggi
menarik, terawat lancar yang berhubungan
lebih cenderung untuk memenuhi kebutuhannya
dengan
dan cenderung merasa tidak puas. Siagian
Penampilan perawat adalah penampilan, baik
(2001 dalam Rohyadi, 2004) menyatakan
berupa fisik maupun non fisik yang mampu
bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan
merefleksikan kepercayaan diri dan kredibilitas
seseorang, semakin besar harapannya sehingga
dari
semakin tinggi seseorang akan semakin rendah
merupakan salah satu hal pertama yang
tingkat kepuasannya
diperhatikan selama komunikasi interpersonal.
Berdasarkan pekerjaan responden didapatkan
Kesan pertama timbul dalam 20 detik sampai 4
gambaran bahwa tingkat kepuasannya berbeda-
menit pertama dan 84 % dari kesan terhadap
beda. Notoatmodjo (2001) menyatakan bahwa
seseorang berdasarkan penampilannya (Lailli
pekerjaan
Ascoi, 1990 dalam Potter dan Perry, 1993).
berpendidikan
berbeda-beda.
berhubungan
dengan
kejadian
bukti
langsung
fasilitas
materi
pihak
yaitu
fisik,
peralatan
dan
komunikasi
yang
baik,
tingkat
lain.
pelayanan
kepuasan
Penampilan
pelanggan.
seseorang
kesakitan dimana timbulnya penyakit dapat disebabkan oleh lingkungan pekerjaan, situasi
Berdasarkan tingkat kepuasan dilihat dari
pekerjaan yang penuh dengan stress dan ada
dimensi mutu reliability didapatkan gambaran
tidaknya gerak badan di dalam pekerjaan.
tingkat kepuasan yang berbeda-beda. Menurut
Kondisi ini memungkinkan orang yang bekerja
Kotler (2000) dalam Buchari Alma (2005),
memiliki kecenderungan untuk memanfaatkan
bahwa kehandalan pelayanan yaitu kemampuan
pelayanan
untuk memberikan jasa sesuai dengan yang
kesehatan.
Hasibuan
(2001)
menjelaskan bahwa pekerjaan berpengaruh
dijanjikan
terpercaya, akurat, dan konsisten
terhadap kepuasan. Seseorang yang bekerja
dan hal tersebut berhubungan dengan dengan
Gambaran tingkat kepuasan pasien
Gambaran tingkat..., Iwan Setiawan, FIK UI, 2013
tingkat
kepuasan
Reliabilitas
Membiarkan pasien menunggu tanpa adanya
perawat adalah kehandalan perawat dalam
suatu alasan yang jelas dapat menyebabkan
melayani pasien di rumah sakit, seperti
persepsi
kecepatan dan ketepatan dalam memberikan
pelayanan. Harapan pasien terhadap kecepatan
asuhan keperawatan. Hal ini sangat penting
pelayanan hampir dapat dipastikan berubah
karena apabila keluhan tersebut tidak segera
dengan kecenderungan naik dari waktu ke
ditanggapi maka akan timbul rasa tidak puas
waktu. Faktor komunikasi dan situasi fisik
terhadap pelayanan keperawatan (Rahmulyono,
disekeliling
2008).
(2002)
pelayanan mempengaruhi penilaian pasien.
menyimpulkan bahwa kehandalan perawat yang
Komunikasi kepada pasien mengenai proses
kurang akan mengganggu pelayanan terhadap
pelayanan yang diberikan akan memebentuk
pasien.
persepsi yang lebih positif salah satunya adalah
Dari
pelanggan.
penelitian
Moenir
yang
negative
pelanggan
dalam
yang
kualitas
menerima
kesigapan dan ketulusan dalam menjawab Berdasarkan tingkat kepuasan dilihat dari
pertanyaan dan permintaan pasien. Hal ini
dimensi
didapatkan
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
gambaran tingkat kepuasan yang berbeda-beda
Rohmulyono (2008) yang menyatakan bahwa
Menurut Kotler (2000) dalam Buchari Alma
respon perawat memberikan pengaruh positif
(2005), bahwa daya tanggap petugas yaitu
terhadap kepuasan pasien.
mutu
responsiveness
kemauan dari perawat dan
pengusaha untuk
membantu pelanggan dan
memberikan jasa
Berdasarkan tingkat kepuasan dilihat dari
dengan cepat serta mendengar dan mengatasi
dimensi mutu assurance didapatkan gambaran
keluhan dari konsumen dan hal tersebut
tingkat kepuasan yang berbeda-beda. Menurut
berhubungan
kepuasan
Kotler (2000) dalam Buchari Alma (2000),
dengan
bahwa jaminan pelayanan yaitu kemampuan
pelanggan.
dengan Hal
tingkat
tersebut
sejalan
penelitian Zeithmal dan Binner (1996) bahwa
perawat
untuk pasar konsumen kesehatan, menuju
kepercayaan
terhadap
kepuasan konsumen dalam hal ini pasien adalah
dikemukakan
kepada
dengan bersedia mendengarkan keluhan, tidak
tersebut berhubungan dengan tingkat kepuasan
membiarkan pasien menunggu, serta sebagai
pelanggan.
perawat
yang
pelayanan dan menjaga keselamatan pasien,
pasien.
Rumah Sakit Haji Jakarta menerapkan “pasien
adalah
seharusnya
tenaga
mudah
professional
diakses
oleh
untuk menimbulkan keyakinan dan
Demi
Gambaran tingkat kepuasan pasien
Gambaran tingkat..., Iwan Setiawan, FIK UI, 2013
janji
yang
konsumen,
meningkatkan
telah
dan
hal
kualitas
safety” dalam melaksanakan pelayanannya
prioritas kepuasan pasien adalah memperbaiki
sehingga pasien yang masuk akan
kualitas pelayanan dengan mendistribusikan
merasa
aman dan terbebas dari infeksi nosokomial.
pelayanan yang adil, ramah dan sopan.
Berdasarkan tingkat kepuasan dilihat dari
Kesimpulan
dimensi mutu emphaty didapatkan gambaran
1. Sebagian
besar
responden
adalah
tingkat kepuasan yang berbeda-beda. Menurut
berumur dewasa tengah (31-60 tahun),
Kotler (2000) dalam Buchari Alma (2005),
berjenis
bahwa perhatian petugas yang dimaksud adalah
berpendidikan tinggi, dan mempunyai
yaitu kesediaan untuk lebih peduli memberikan
pekerjaan non formal.
kelamin
laki-laki,
perhatian kepada pelanggan . Perhatian yang
2. Sebagian besar responden yang puas
diberikan perawat dapat dilakukan dengan
berdasarkan umur adalah umur dewasa
memperlihatkan sikap caring terhadap pasien.
tengah (66%),berdasarkan jenis kelamin
Dalam
memberikan asuhan keperawatan
adalah responden dengan jenis kelamin
kepada pasien, perawat menggunakan kata-kata
laki-laki (54%), berdasarkan pendidikan
yang lemah lembut, sentuhan, memberikan
adalah responden dengan pendidikan
harapan, selalu berada disamping pasien saat
tinggi(54%),
dibutuhkan sehingga pasien merasa
pekerjaan adalah responden dengan
puas
terhadap perhatian yang diberikan perawat. Pasien yang merasa puas akan kembali lagi
dan
berdasarkan
pekerjaan non formal (54 %). 3. Responden
yang
puas
dilihat dari
memanfaatkan pelayanan rumah sakit jika
dimensi mutu tangible (89 %), dimensi
mereka membutuhkannya lagi (Kamaruzzaman,
mutu
2009). Long & Green (1994) berpendapat
responsiveness (75 %), dimensi mutu
bahwa perawat memiliki kontribusi yang unik
assurance ( 78 %) dan dimensi mutu
terhadap kepuasan pasien dan keluarganya.
emphaty (77 %).
Valentine (1997) menyatakan bahwa pelayanan
reliability(76%).dimensi mutu
4. Responden yang puas adalah 90 %
keperawatan dan perilku perawat merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap
Ucapan Terima Kasih
kepuasan pasien (dikutip dari Wolf, Miller
Penulis
&Devine, 2003).
Bapak I Made Kariasa, S.Kp., M.M., M.Kp.,
Marajabessy
Sejalan dengan penelitian
(2008)
bahwa
peningkatan
mengucapkan
terimakasih
Sp.KMB sebagai pembimbing skipsi
Gambaran tingkat kepuasan pasien
Gambaran tingkat..., Iwan Setiawan, FIK UI, 2013
kepada
Referensi Azis Alimun Hidayat. (2007). Konsep Dasar Keperawatan. ed 2, Jakarta: Salemba Medika, Aditama, T.Y. (1999),Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Jakarta : UI Press. Afrizal, B. (2007),Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Program Asuransi Kesehatan Masyarakat Miskin (Askeskin) Terhadap Mutu Layanan Puskesmas di Kabupaten Serang Tahun 2007. Tesis Program Pasca Sarjana FKM UI, Depok Azmi, M., Norzalita, A. (2008). Determining the Service Quality Dimensions and Zone of Tolerance for Hospital Services in Malaysia, The Business Review, Cambridge Vol. 10 Num. 2 2008 pp 164 169 [serial online] 2012 [diakses 12 desember 2012] dari Proquest/ABIInform Global. http//www.proquest.com/pqdweb. Azwar, A. (1996). Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta:.Pustaka Sinar Harapan. Bahar, L. (2006). Hubungan Antara Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap dan Jalan Rumah Sakit Budi Lestari Bekasi 2006, Tesis Program Pasca Sarjana FKM UI, Depok. Barata,A.A. (2006). Dasar-dasar Pelayanan Prima. Jakarta : PT AlexMediaKomputindo. Chowdhury, M. ( 2008). Customer Expectations and Management Perceptions in Healthcare Service of Bangladesh : An Overview, Journal of Services Research, Volume 8, Number 2
(October 2008-March 2009) pp 121 - 140 [serial online] 2012 [diakses 12 Desember 2012] dari Proquest/ABI-Inform Global. http//www.proquest.com/pqdweb. Gerson, R.F. (2004) . Mengukur Kepuasan Pelanggan. Jakarta.: Penerbit PPM. Irawan, H.( 2004). 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan, Paradigma Baru Merebut Hati Pelanggan Untuk Memenangkan Pelanggan, Jakarta: Elex Media Komputindo. Kotler, P.(1997) . Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengendalian, , Jakarta : Terjemahan, Salemba Empat. Kotler, P., Keller K.L.(2007). Pemasaran, Terjemahan, Indeks.
Manajemen Jakarta:.PT
Lemeshow, S., Hosmer, DW., Klar, J., Lwanga, SK.( 1997) . Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan, Yoyakarta: Gajah Mada University Press. Lutfiah. ( 2007). Hubungan Kepuasan Pasien Askeskin Dengan Niat Berkunjung Kembali di Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Serang Tahun 2007, Tesis Program Pasca Sarjana FKM UI, Depok Mostafa, M.M.(2005). An Emperical Study of Patient Expectation and Satisfaction in Egyptian Hospital, International Journal of Health Care Quality Assurance, Vol 18, No 7, pp 516 - 532 [serial online] 2012 [diakses 12 Desember 2012] dari Proquest/ABI-Inform Global. http//www.proquest.com/pqdweb Nursalam. (2002). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktek Keperawatan Profesional, Jakarta : Salemba Medika.
Gambaran tingkat kepuasan pasien
Gambaran tingkat..., Iwan Setiawan, FIK UI, 2013
Notoatmodjo,S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:PT Rineka Cipta O’Connor, S., Shewehuk, R.(2006). The Influence of Preceived Hospital Service Quality on Patient Satisfaction an Intentions to Return, Academy of Management Proceedings, Vol 89, pp 95 - 99 [serial online] 2012 [diakses 12 Desember 2012] dari Proquest/ABIInform Global. http//www.proquest.com/pqdweb Nursalam. (2008). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktek Keperawatan Profesional, ed 2, Jakarta : Salemba Medika. Pohan, I.S. (2007). ,Jaminan Mutu Layanan Kesehatan, Dasar-Dasar Pengertian dan Penerapan, , Jakarta :Penerbit Buku Kedokteran EGC. Prastiwi,(2007). Hubungan Kepuasan Pasien Bayar Terhadap Mutu Pelayanan dengan Minat Kunjungan Ulang di Puskesmas Wisma Jaya Kota Bekasi, Tesis Program Pasca Sarjana FKM UI, Depok. Papalia, Diane, E, et,al. (2008). Human Development ( Psikologi Perkembangan), alih bahasa, A.K.Anwar. Rangkuti, F.(2003). Measuring Customer Satisfaction, Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Plus Analisis Kasus PLN-JP, Jakarta. : PT Gramedia Pustaka Utama . Resmisari ,R.( 2008). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien terhadap Pelayanan Laboratorium Klinik. Strossmayer, J., Jelena, L. (2008). Measuring Customer Satisfaction and Service
Quality : The Case of Croatia, The Journal of American Academy of Business, Cambridge Vol. 14 Num. 1 September 2008 pp 123 - 130 [serial online] 2012 [diakses 12 Desember 2012] dari Proquest/ABI-Inform Global. http//www.proquest.com/pqdweb Supranto, J.(2001). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar, Jakarta : Rineka Cipta. Supranto, J.(2006). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar, Jakarta : Rineka Cipta. Shemwell, D.J., Yavas, U., and Bilgin, Z.(1998). Customer-service Provider Relationship: An Empirical Test of a Model of Service Quality, Satisfaction and relationship-oriented Outcome. International Journal of Service Industry Management, 9: pp 166-168 [serial online] 2012 [diakses 12 Desember 2012] dari Proquest/ABI-Inform Global. http//www.proquest.com/pqdweb Sudewi, R.(2006). Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit, Makalah disajikan dalam Konferensi Nasional Praktik Pelayanan Kesehatan di Indonesia 29 – 31 Agustus 2006, Jakarta. Tjiptono, F., Diana, A.(2007). Total Quality Management, Yogyakarta : Andi Offset. Yulizar, A. (2004). Analisis Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Mutu Pelayanan dan Minat Beli Ulang di Rumah Sakit Wisma Rini Pringsewu Lampung Tahun 2004, Tesis Program Pasca Sarjana FKM UI, Depok Zeithaml, A,, Parasuraman, A., Berry, L.(1990). Delivering Quality Service “Balancing Customer Perceptionand Expectation”, The Free Press, A Division of Mac Milan, Inc, New York.
Gambaran tingkat kepuasan pasien
Gambaran tingkat..., Iwan Setiawan, FIK UI, 2013
Gambaran tingkat kepuasan pasien
Gambaran tingkat..., Iwan Setiawan, FIK UI, 2013