perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
TINGKAT EFISIENSI RELATIF ANTAR SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KABUPATEN SUKOHARJO PADA TAHUN AJARAN 2011/2012 DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
SKRIPSI
Oleh : GHUFRON ISLAHUDIN LAHORE X7407040
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
TINGKAT EFISIENSI RELATIF ANTAR SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KABUPATEN SUKOHARJO PADA TAHUN AJARAN 2011/2012 DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Oleh : Ghufron Islahudin Lahore X7407040
Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar sarjana Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user DESEMBER 2012
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan pertolongannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Dalam penulisan skripsi ini banyak hambatan dan rintangan yang menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya penyusunan skripsi ini dapat selesai. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihakpihak yang telah memberikan bantuan yang sangat berarti kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yaitu kepada yang terhormat: 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi ini. 2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, yang telah menyetujui penyusunan skripsi ini 3. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan ijin dalam penyusunan skripsi ini. 4. Ketua BKK Pendidikan Tata Niaga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta,, yang telah memberikan ijin atas penyusunan skripsi ini. 5. Muh. Sabandi, S.E. M.Si. selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. 6. Dra. Sri Wahyuni, M.M. selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga memperlancar penyusunan skripsi ini. 7. Teman-teman PTN 07 yang selalu memberikan motivasi kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan pengarahan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka dengan senang hati peneliti akan menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi kebaikan penyusunan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
Surakarta, Desember 2012
Penulis
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Bissmillahhirrohannirrohim, Teriring syukur yang amat mendalam atas Izin Alla SWT telah menyelesaikan tugas akhir / Skripsi dan Rosullah SAW menjadi sebai-baiknya tauladan, kami persembahkan karya ini kepada :
Ibu dan Bapak tercinta #Achmadi Sarman dan Siti Fatchiyah N.H# Pengorabanan yang tak mungkin terbalas, maaf blm bisa memberikan yang bapak dan ibu inginkan dan harapkan.
Mbakku #Ghufrotul Yuhalifiah & Rizki Mushola# Terima kasih sering merepotkan terkadang juga pinjem uang, semoga menjadi keluarga samara, Mbak ifi buat S2 nya semoga cepat selesai. #Buat Futakhi yang ganteng cepat ghede bisa kuliah jangan tiru om kuliahnya ya..!
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Keluarga Di solo Kepada Murobbi-Murobbiku Telah engkau korbanku untuk membina terkadang juga sulit di bina dan di arahkan, tak tahu apa yang terjdi jika tanpa bimbingan dan pembinaan dari engkau saya menjadi apakah sekarang, ane hanya bisa mengucap Syukron Jazakumullah...
Kost GIK (Griya Ikhwan Keren) Ada A’Tony Nurdiyanto...Ayo segera selesaikan Skripsinya Jangan bisnis terus apalagi nyari Si DIA Nanti Dulu. A’Bery Nur Arif yang dulu selalu bersama dari BEM FKIP sampai di BEM UNS membimbing dalam organisasi sampai mebimbing yang lainnya terima kasih banyak. A’Ivan Andi Mukhtarom smg menjadi keluarga samar banyak anak banyak rezki. A’Arif Joko Wicaksono & Wahyu Wahnuri bagaimnan kalau study selesai bareng & nikahnya juga bareng juga. He.. he.. Adikku Tono & Bayu Kumara Ayo semnagat ... Afwan Taufik >> Wah ndak tahu sekarang di mana ya..?
Kost Hidayatullah Mas Trias Jangan bangga bergelar bujangers he.. he.. Erfan, Joko, Adi Cah bagus ojo keseringan ng game terus, Mas Andang Asongan Esekutif sukses jaya. Bayu haduh gak tahu di komen apa ndak pernah srawung...
Temen Soldier 2007 Pak Haji Pebri Ari Pranoto selamat sudah mendahului lulusnya, Achrudin Pak Ustadz ayo cemungut, Aroel Semoga sukses dosennya, A’Chasan kapan bisa naik motornya, Cahyo pingin belajar binis ama ente, Wakid Kurniawan Juragan commit to user Bebek..., Wahyudi Juragan lele top dah.., Suryanto ayo segera nyusul, Slamet x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
RR alon-alon sing penting klakon, Ogi Dani sukses S2 nya.., Anggawan Bayu Aji ayo jangan jadi fosil di kampus...
Mas – mas Aniky Ricky susah membedakan ceria ama koplak, A’Awang terima kasih mengajari DEA dan referensi skripsinya semoga ketemu jodohnya, Temen Ping pongan penghalau galau Khie Joko Suryanto, Mas Rohmad Sosiawan, Mas Vika, Bang Nafi’...
Temen PTN Yang tinggal tersisa tinggal seglintir Mbak Pita setia menemani saat bimbingan karena pembimbingnya sama. yak.., Arif Nur Gek ndang bali neng Madiun..., Mas Taufik sukses binisnya.., Pak Beng ama dosen mau curhat apa bimbingan... Warseno Slang ojo clengesan wae.. Teddy Menghilang entah kemana tu orang... Hafid sukses pak boss...
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
# Jangan terlalu banyak motto yang penting mutu (Penulis) #
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN HALAMAN JUDUL
i
HALAMAN PERNYATAAN
ii
HALAMAN PENGAJUAN
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
iv
HALAMAN PENGESAHAN
v
ABSTRAK
vi
HALAMAN MOTTO
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN
ix
KATA PENGANTAR
xii
DAFTAR ISI
xiv
DAFTAR TABEL
xvii
DAFTAR GAMBAR
xix
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
1
A. Perumusan Masalah
5
B. Tujuan Penelitian
5
C. Manfaat Penelitian
5
1. Manfaat Teoritis
5
2. Manfaat Praktis
commit to user xiv
6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori
7
1. Tinjauan tentang Efisiensi dalam Lembaga Pendidikan
7
a. Pendidikan
7
b. Lembaga Pendidikan
8
c. Efisiensi Lembaga Pendidikan
8
2. Sekolah Menengah Kejuruan
12
a. Pengertian Sekolah Menengah Kejuruan
12
b. Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan
13
3. Tinjauan tentang Input Sekolah
13
a. Jumlah Siswa
14
b. Jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan
15
1. Guru
15
2. Tenaga Kependidikan
16
c. Jumlah Sarana dan Prasarana Pendidikan
16
1. Sarana Pendidikan
16
2. Prasarana Pendidikan
17
4. Tijauan tentang Output Sekolah
18
5. Tinjauan Tentang Data Envelopmnet Analysis (DEA)
19
B. Hasil Penelitian yang Relevan
21
C. Kerangka Berfikir
23
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian
26
1. Tempat Penetitian
26
2. Waktu Penelitian
26
B. Rancangan Penelitian
27
C. Populasi dan Sampel
28
1. Populasi 2. Sampel
28 commit to user xv
29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Teknik Pengumpulan Data
29
1. Jenis dan Sumber Data
30
a. Jenis Data
30
b. Sumber Data
30
2. Metode Pengumpulan Data E. Teknik Analisis Data
31 32
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data
36
1. Analisis Variabel Input
39
2. Analisis Variabel Ouput
43
B. Hasil Analisa Data
45
1. Tingkat Efisiensi Masing-masing SMK di Kabupaten Sukoharjo
35
2. Solusi Bagi Masing-masing SMK di Kabupaten Sukoharjo Yang Belum Mencapai Tingkat Efisien 100 %
47
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan
71
B. Implikasi
72
C. Saran
72
DAFTAR PUSTAKA
74
LAMPIRAN
commit to user xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
TABEL
HALAMAN
1.
Jadwal Penelitian
27
2.
Jumlah Siswa, Jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan, Jumlah Sarana dan Prasarana, Jumlah Siswa yang Lulus, Nilai Rata-Rata Seluruh Mata Pelajaran Hasil NA Pada Tahun Ajaran 2011/2012
37
3.
Data Variabel Input Jumlah Siswa
39
4.
Data Jumlah Variabel Input Jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan
40
5.
Data Jumlah Variabel Input, Jumlah Sarana dan Prasarana
42
6.
Data Jumlah Variabel Output Jumlah Siswa Lulus
43
7.
Data Jumlah Output Nilai Rata-rata NA
44
8.
Tingkat Efisiesi Masing-masing SMK di Kabupaten Sukoharjo
45
9.
Hasil Pengolahan Data SMK Harapan Kartosuro
47
10. Proposrsi Ideal Input dan Output Sekolah pada SMK Harapan Kartosuro Tahun Ajaran 2011/2012
48
11. Hasil Pengolahan Data SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo
49
12. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012
50
13. Hasil Pengolahan Data SMK Kasatrian Kasrtosuro Sukoharjo
50
14. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Kasatrian Kasrtosuro Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012 15. Hasil Pengolahan Data SMK Muhaammadiyah Watukelir
51 52
16. Proporsi Ideal Input dan Output pada Data SMK Muhaammadiyah Watukelir Tahun Ajaran 2011/2012 17. Hasil Pengolahan Data SMK Muhammadiyah 2 Sukoharjo
53 53
18. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Muhammadiyah 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012
54
19. Hasil Pengolahan Data SMK Muhammadiyah Kartosuro commit to user xvii
55
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Muhammadiyah Kartosuro Tahun Ajaran 2011/2012
56
21. Hasil Pengolahan Data SMK Bina Patria 1
56
22. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Bina Patria 1 Tahun Ajaran 2011/2012
57
23. Hasil Pengolahan Data SMK Saraswati Grogol
58
24. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Saraswati Grogol Tahun Ajaran 2011/2012
59
25. Hasil Pengolahan Data SMK Pelayaran Pancasila
59
26. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Pelayaran Pancasila Tahun Ajaran 2011/2012
60
27. Hasil Pengolahan Data SMK Tunas Bangsa Tawangsari
61
28. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Tunas Bangsa Tawangsari
62
29. Hasil Pengolahan Data SMK Pembangunan Nasional
62
30. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Pembangunan Nasional Tahun Ajaran 2011/2012
63
31. Hasil Pengolahan Data SMK Bina Patria 2 Sukoharjo
63
32. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Bina Patria 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012
64
33. Hasil Pengolahan Data SMK Tamansiswa
65
34. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Tamansiswa Tahun Ajaran 2011/2012
66
35. Hasil Pengolahan Data SMK Pratiwi
66
36. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Pratiwi
67
37. Hasil Pengolahan Data SMK Kriya Sahid Sukoharjo
68
38. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Kriya Sahid Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012
69
39. Hasil Pengolahan Data SMK Veteran
69
40. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Veteran Tahun Ajaran 2011/2012
70 commit to user xviii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR
HALAMAN
1. Kerangka Berfikir
21
commit to user xix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Ghufron Islahudin Lahore. TINGKAT EFISIENSI RELATIF ANTAR SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KABUPATEN SUKOHARJO PADA TAHUN AJARAN 2011/2012 DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA). Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Desember 2012. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui tingkat efisiensi SMK di Kabupaten Sukoharjo Pada Tahun 2011/2012 dan memberikan solusi SMK di Kabupaten Sukoharjo pada tahun ajaran 2011/2012 untuk mencapai tingkat efisiensi maksimal. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Subjek penelitian adalah SMK di Kabupaten Sukoharjo yang berjumlah 26 sekolah. Sumber data dari dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo, masing-masing SMK tempat penelitian, website serta tempat-tempat lain yang relevan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi atau arsip. Analisis data yang digunakan adalah metode analisis Data Envelopment Analysis (DEA) sebuah metode frontier non parametric yang menggunakan model program linier untuk menghitung perbandingan rasio output dan input. Hasil penelitian di ketahui Dari 26 SMK yang di teliti, terdapat 10 SMK yang sudah mencapai efisensi 100% dan 16 SMK belum efisien , 10 SMK tersebut adalah SMK Negeri 1 Sukoharjo, SMK Negeri 2 Sukoharjo, SMK Iptek Weru Sukoharjo, SMK Negeri 3 Sukoharjo, SMK 17 Sukoharjo , SMK Imam Syuhoda, SMK PGRI Sukoharjo, SMK Assalam Sukoharjo, SMK Cokroaminoto Sukoharjo, SMK Prawira Marta, sementara 16 SMK yang belum efisien adalah SMK Muhammadiyah Watukelir, SMK Tunas Bangsa, SMK Kriya Sahid Sukoharjo, SMK Tamansiswa, SMK Bina Patria 1, SMK Bina Patria 2 Sukoharjo, SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo, SMK Pembangunan Nasional, SMK Muhammadiyah 2 Sukoharjo, SMK Veteran 1 Sukoharjo, SMK Saraswati Grogol, SMK Kasatria Solo Kartosuro Sukoharjo, SMK Pelayaran Pancasila, SMK Pertiwi Kartosura, SMK Muhammadiyah Kartosuro dan SMK Harapan Kartosuro.
Keyword : efficiency level, data envelopment analysis, dea
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Ghufron Islahudin Lahore. RELATIVE EFFICIENCY LEVEL BETWEEN VOCATIONAL HIGH SCHOOLS (SMK) IN SUKOHARJO, IN THE YEAR OF 2011/ 2012, USING METHOD OF DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA). THESIS. FACULTY OF TEACHERSHIP EDUCATION, SEBELAS MARET UNIVERSITY. Surakarta. December 2012. The purposes of this research are: to know the relative efficiency level between vocational high schools (SMK) in Sukoharjo, in the year of 2011/ 2012 and to give solutions for SMK in Sukoharjo, in the year of 2011/ 2012 to get the maximum efficiency level. This is a quantitative research which uses 26 schools of SMK in Sukoharjo as the research subject. Moreover, the researcher gets the sources research from The Education Department of Sukoharjo, SMKs which are used in this research, websites and other relevant sources. The researcher uses documentation technique or archives to collect all data needed. Besides, this research uses method analysis of Data Envelopment Analysis (DEA). DEA is a frontier non parametric method which uses linier program model to count the comparison of ratio of output and input. The result of this research shows that based on 26 SMKs, there are 10 SMKs gain the maximum efficiency level (100%) and there are 16 SMKs still do not get the maximum efficiency level yet. The 10 SMKs are adalah SMK Negeri 1 Sukoharjo, SMK Negeri 2 Sukoharjo, SMK Iptek Weru Sukoharjo, SMK Negeri 3 Sukoharjo, SMK 17 Sukoharjo , SMK Imam Syuhoda, SMK PGRI Sukoharjo, SMK Assalam Sukoharjo, SMK Cokroaminoto Sukoharjo, SMK Prawira Marta, while the other 16 SMKs are SMK Muhammadiyah Watukelir, SMK Tunas Bangsa, SMK Kriya Sahid Sukoharjo, SMK Tamansiswa, SMK Bina Patria 1, SMK Bina Patria 2 Sukoharjo, SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo, SMK Pembangunan Nasional, SMK Muhammadiyah 2 Sukoharjo, SMK Veteran 1 Sukoharjo, SMK Saraswati Grogol, SMK Kasatria Solo Kartosuro Sukoharjo, SMK Pelayaran Pancasila, SMK Pertiwi Kartosura, SMK Muhammadiyah Kartosuro dan SMK Harapan Kartosuro.
Keyword: efficiency level, data envelopment analysis, dea
commit to user
vii
1 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan kualitas sumberdaya manusia, oleh karena itu pendidikan menjadi sangat penting tidak hanya semata-mata pembangunan material dan fisik tetapi juga pembangunan sepiritual yaitu pembangunan manusia yang menjadi tugas utama pendidikan. Setiap manusia berhak memperoleh pendidikan dan memilih lembaga pendidikan yang berkualitas sesuai dengan kemampuan finannsial maupun kemampuan akademik dari peserta didik yang bersangkutan. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, jenjang pendidikan formal terdiri dari tiga, yaitu pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Diantara lembaga pendidikan tersebut terdiri dari lembaga pendidikan negeri dan lembaga pendidikan swasta. Masing-masing lembaga pendidikan tersebut bersaing dan berkompetisi untuk memperoleh input atau peserta didik yang berkualitas dan berusaha untuk mengeluarkan output atau lulusan yang berkualitas pula, sehingga para lulusan dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan pada akhirnya menjadi lulusan yang profesional serta mampu bersaing di dunia kerja. Lembaga pendidikan yang ada di Kabupaten Sukoharjo adalah Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs), Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Madrasah Aliya (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Perguruan Tinggi (PT). Masing-masing lembaga pendidikan pada umumnya mempunyai visi atau tujuan yang hampir sama, yaitu untuk membentuk peserta didik dan lulusan yang berkualitas, profesional dan bermanfaat bagi sekitarnya. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka unsur-unsur lembaga pendidikan, kepala sekolah, guru pengajar, staff karyawan, harus bekerja secara profesional commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
2 digilib.uns.ac.id
agar tujuan tersebut dapat tercapai secara maksimal. Kinerja dari masing-masing unsur pendidikan harus optimal agar lembaga pendidikan yang menaunginya menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas. Hal ini sejalan dari tujuan SMK sesuai dalam Peraturan
Pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan
Menengah Kejuruan Pasal 3 Ayat 2 “Sekolah menengah kejuruan mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional”. Selain itu menurut Menurut Kemendikbud RI No. 0490/U/1992 tentang Sekolah Menengah Kejuruan Pasal 2 Ayat 1 tujuan pendidikan di sekolah menengah kejuruaan : 1. Mempersiapkan sisiwa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan meluaskan pendidikan dasar. 2. Meningkatkan kemampuan sisiwa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar. 3. Meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. 4. Menyiapkan kemampuan siswa untuk dapat mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. 5. Sikap profesional. Menyikapi dari tujuan dari SMK tentu saja hasil akhir dari sekolah menengah kejuruan yaitu lulus siap bekerja dengan sikap profesionalisme sebagai bekal dalam mengaplikasikan keahliannya pada lapangan pekerjaan tertentu. Selain dari tujuan dari SMK yang memiliki lulusan yang berkulitas ada harapan yang diinginkan setiap orang tua kepada anaknya dalam menempuh pendidikannya di lembaga pendidikan yakni secara umum mereka menginginkan yang berkualitas, dimana lembaga pendidikan tersebut mempunyai tenaga pendidik, karyawan, dan unsur-unsur penunjang sekolah lainya yang berkualitas pula. Hal tersebut dapat dinilai dari jumlah lulusan atau output dari lembaga pendidikan yang bersangkutan. Suatu lembaga pendidikan yang berkualitas biasanya mempunyai kinerja yang efisien dibandingkan dengan lembaga pendidikan lain yang kurang berkualitas. Hal ini dikarenakan kombinasi antara input yang digunakan dan output yang dikeluarkan seimbang atau sesuai proporsi commit userdikutip oleh Muh. Ikhwan (2004: yang dibutuhkan. Menurut Depdiknas RItoyang
perpustakaan.uns.ac.id
3 digilib.uns.ac.id
29) yang di maksud kualitas adalah “Kualitas merupakan gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang dan atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau yang tersirat. Dalam konteks pendidikan, kualitas yang dimaksud adalah kualitas output sekolah yang bersifat akademik dan non akademik”. Menurut data yang ada Tingkat kelulusan SMA/MA/SMK dalam Ujian Nasional (UN) 2012 di Kabupaten Sukoharjo mencapai 99,8%. Meski mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, Kepala Bidang SMP/SMA/SMK Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo Dwi Atmojo Heri mengatakan “secara keseluruhan peserta SMA/MA/SMK 2012 sebanyak 8.531. Dari jumlah itu siswa yang tidak lulus adalah 0,2%. “Secara umum angka kelulusan menunjukkan peningkatan. Tapi untuk SMK mengalami penurunan dari semula lulus 100 % pada tahun 2011 menjadi 99,93% di tahun 2012 jadi ada penurunan 0,2%”, selain itu juga SMK di Kabupaten Sukoharjo di bandingkan dengan SMK seluruh Karisidenan Surakarta tingkat kelulusan di tahun ajaran 2011/2012 mengalami penurunan. Adapun jumlah SMK di Kabupaten Sukoharjo sejumlah 28 SMK, pada tahun ajaran 2011/ 2012 ada 26 SMK yang meluluskan siswanya 3 SMK Negeri dan 23 SMK Swasta”. ( http://www.sukoharjokab.go.id). Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, menurut Ace Suryadi dalam Muh. Ikhwan (2004: 30) menyatakan bahwa „Efisiensi lembaga pendidikan ditunjukkan pada tingkat pencapaian hasil (output) yang setinggi-tingginya dengan menggunakan masukan (input) yang serendah-rendahnya”. Adapun dalam penelitian ini adalah termasuk penelitian berfokus untuk mencari efisiensi relatif dari lembaga pendidikan yang merupakan antara output dan input sekolah, yakni tentang menghitung efisiensi relatif Sekolah Menengah Kejuruan Kabupaten Sukoharjo dalam menggunakan input untuk mencapai output yang diharapkan. Pemilihan Sekolah Menengah Kejuruan Kabupaten Sukoharjo dengan alasan bahwa tingkat kelulusan mengalami penurunan yakni dari 0,2% persen yang sebelumnya 100% dan juga SMK di Kabupaten Sukoharjo mengalami commit to user penurunan di bandingkan dengan Seluruh Kabupaten di Karisidenan Surakarta.
4 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, yaitu mengetahui tingkat efisiensi relatif dari masing-masing Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Sukoharjo, maka teknik analisis yang paling tepat digunakan adalah dengan menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA). Andeson, Sweeney dan Will (1996) mengatakan bahwa DEA adalah aplikasi pemograman linear yang telah digunakan untuk mengukur efisiensi relatif dari rumah sakit, bank, pengadilan, sekolah, dan sebagainya. Menurut Giuffrida dan Gravelle, (2001); Lewis et, al. (1999); Post dan Spronk, (1999) dalam Adrian Sutawijaya dan Etty Puji Lestari (2009 : 56) “DEA dikembangkan pertama kali oleh Farrel (1957) yang mengukur efisiensi teknik satu input dan satu output menjadi multi input dan multi output, menggunakan kerangka nilai efisiensi relatif sebagai rasio input (single virtual input) dengan output (single virtual output)”. DEA adalah alat analisis untuk mengukur efisiensi suatu organisasi satu Unit Kegiatan Ekonomi (UKE) dengan melibatkan banyak input dan banyak output (multi-input multi output). DEA adalah teknik linear programing untuk mengukur efisiensi sebuah UKE, dimana dalam penelitian ini yang bertindak sebagai UKE adalah Sekolah Menengah Kejuruan Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan teknik DEA yang biasa digunakan untuk menghitung efisiensi relatif antar institusi baik perusahaan yang berorientasi laba, rumah sakit, departemen, maupun instansi pendidikan. Pada penelitian ini, penelitian mengambil lokasi atau subjek penelitian pada Sekolah Menengah Kejuruan Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012. Untuk itu penulis mengangkat judul penelitian sebagai berikut : “TINGKAT EFISIENSI RELATIF ANTAR SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KABUPATEN SUKOHARJO PADA TAHUN AJARAN 2011/2012
DENGAN MENGGUNAKAN
ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)”
commit to user
METODE
DATA
5 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan masalah penelitiannya yaitu sebagai berikut : 1. Berapa tingkat efisiensi masing-masing Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Sukoharjo pada tahun ajaran 20011/2012 ? 2. Solusi apa yang harus diambil Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Sukoharjo untuk mencapai tingkat efisiensi maksimal pada tahun ajaran 2011/2012 ?
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini pada dasarnya ingin mengetahui tingkat efisiensi mengetahui tingkat efisiensi antara input dan autput dari Sekolah Menengah Kejuruan Kabupaten Sukoharjo pada tahun ajaran 2011/2012, sehingga tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui tingkat efisiensi Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Sukoharjo Pada Tahun 2011/2012. 2. Memberikan solusi
Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Sukoharjo
pada tahun ajaran 2011/2012 untuk mencapai tingkat efisiensi maksimal.
D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Adapaun manfaat dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis a. Memberikan gambaran nyata tentang efisiensi suatu lembaga pendidikan yang dalam penelitian ini adalah Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Sukoharjo, sudah efisien atau belum. b. Sebagai dasar bagi Sekolah Menengah Kejuruan Kabupaten di Sukoharjo yang tidak atau belum efisien untuk mengambil kebijakan ditahun commit to user berikutnya.
6 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Memberikan sumbangan pemikiran untuk penelitian yang lebih lanjut. d. Memberikan sumbangan pemikiran yang mendukung teori-teori yang telah ada mengenai teknik DEA yang dapat di gunakan untuk mengukur efisiensi dari suatu lembaga pendidikan.
2. Manfaat Praktis a. Bagi sekolah Hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan koreksi bagi Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Sukoharjo dalam menggunakan input untuk menghasilkan output yang maksimal. b. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan penelitian mengenai teknik DEA sebagai alternatif pengukuran efisiensi.
commit to user
7 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Tinjauan tentang Efisiensi dalam Lembaga Pendidikan a. Pendidikan Soedomo Hadi (2003: 17) mengatakan bahwa “Dilihat dari segi estimologis, pendidikan berasal dari bahasa Yunani “Paedagogike”. Ini adalah kata majemuk yang terdiri dari kata “Pais” yang berarti “Anak” dan “Ago” yang berarti “Aku Membimbing”. Jadi Paedagogike berarti aku membimbing anak”. Banyak ahli dan pakar pendidikan mengartikan pengertian pendidikan, menurut Soedomo Hadi (2003: 18) “Pendidikan adalah pengaruh, bantuan atau tuntunan yang diberikan oleh orang yang bertanggung jawab kepada anak didik”. Menurut Mulyahardjo yang dikutip Syaiful Sagala (2009: 3) “Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup serta pendidikan dapat diartikan sebagai pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal”. Pengertian pendidikan menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memilki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.” Berdasarkan tiga pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan adalah proses memberikan bantuan kepada anak didik yang berlangsung dalam segala lingkungan, termasuk commit to user
7
perpustakaan.uns.ac.id
8 digilib.uns.ac.id
sekolah, agar menjadi manusia dewasa yang memiliki keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa, dan negaranya.
b. Lembaga Pendidikan Menurut UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 : Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang tersetruktur dan berjenjang yang terdidiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksankan secara tersetruktur dan berjenjang. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 44 Tahun 2006 Tentang Bantuan untuk Lembaga Pendidikan Yang Diselenggarakan oleh Masyarakat dan Lembaga Kemasyarkatan Bab 1 Pasal 1 : Lembaga pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat meliputi satuan pendidikan formal yaitu Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD)/Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Sekolah Menengah Luas Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Universitas/Institut, Sekolah Tingi, Politeknik dan Akademi, dan satuan pendidikan non formal yaitu lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, majelis taklim, dan satuan pendidikan yang sejenis. c. Efisiensi Lembaga Pendidikan Menurut Soekartawi yang dikutip oleh Ngatindriatun dan Hertiana Ikasari (2009: 261) menyatakan bahwa “Efisiensi merupakan upaya penggunaan input yang sekecil-kecilnya untuk mendapatkan produksi yang sebesar-besarnya”, Selanjutnya Soekartawi (2009: 261)
mengatakan
terdapat 3 pengertian efisiensi, “yaitu efisiensi harga, efisiensi teknis dan efisiensi ekonomis”. (Ngatindriatun dan Hertiana Ikasari, 2009: 260). commit“Efisiensi to user ekonomi merupakan produksi Selanjutnya menyatakan bahwa
9 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dari efisiensi teknis dan harga sehingga efisiensi ekonomis dapat tercapai jika efisiensi teknis dan harga tercapai”. Nicholas dalam Ngatindriatun dan Hertiana Ikasari (2009: 260) menyatakan bahwa : Efisiensi ekonomi memiliki sudut pandang makro dengan jangkauan yang lebih luas dibandingkan dengan efisiensi teknis yang bersudut pandang mikro dimana pengukuran efisiensi teknis cenderung lebih terbatas pada hubungan teknis operasional dalam proses konversi input menjadi output dan akibatnya usaha untuk meningkatkan efisiensi teknis hanya dilakukan dengan kebijakan mikro yang memiliki sifat internal, yaitu dengan pengendalian dalam alokasi sumber daya secara optimal. Sedangkan dalam efisiensi ekonomi, harga tidak dianggap given, karena harga dapat dipengaruhi oleh kebijakan makro. Menurut Wortington yang dikutip oleh Mohammad Hasanudin (2007: 35): Technical efficiecy mengarah pada kombinasi antara kapasitas dan kemampuan unit ekonomi untuk memproduksi sampai tingkat output yang maksimum, dalam kontek pendidikan efisiensi teknik mengarah pada hubungan fisik antara sumber daya yang dipakai dengan outcomenya. Allocative efficiency terkait dengan pemilihan kombinasi efisieisi teknik yang berbeda dari input yang digunakan untuk menghasilkan output yang maksimal. Productive efficiency (total economic efficiency), itu jika organisasi menggunakan sumberdaya secara completely allocative dan technically efficiency, itu bisa dikatakan telah mencapai total ecinomic efficiency. Efisiensi teknis menurut Christhoper Pass, Bryan Lowes dan Lesline Davies alih bahasa Tumpal Rumapea dan Posman Halolo (1998: 644) adalah “Suatu aspek produksi (production) yang mengidentifikasi dalam artian fisik, kombinasi optimal (yang terbaik) dari masukan faktor (factor input) untuk memproduksi suatu output tertentu”. Menurut Depdiknas RI yang dikutip oleh Muh. Ikhwan (2004: 29) “Tantangan
sekolah
bersumber dari output sekolah yang dapat commit to user dikategorikan menjadi empat, yaitu kualitas, produktivitas, efektifitas, dan
10 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
efisiensi”. Kualitas merupakan gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang dan atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau yang tersirat. Dalam konteks pendidikan, kualitas yang dimaksud adalah kualitas output sekolah yang bersifat akademik dan non akademik. Produktifitas merupakan perbandingan antara output sekolah dibandingkan input sekolah, dimana input dan output sekolah adalah dalam bentuk kuantitas (jumlah). Efektifitas merupakan ukuran yang menyatakan sejauh mana tujuan (kualitas, kuantitas, waktu) telah tercapai. Ace Suryadi dalam Muh. Ikhwan (2004: 30) menyatakan bahwa „Efisiensi lembaga pendidikan ditunjukkan pada tingkat pencapaian hasil (output) yang setinggi-tingginya dengan menggunakan masukan (input) yang serendah-rendahnya”. Adapun penelitian tentang efisiensi dalam pendidikan dapat dibagi dalam dua kelompok besar. Kelompok pertama meliputi penilaian penyesuaian input-output sekolah untuk menguji efisiensi relatif
lembaga
pendidikan.
Kelompok
kedua
yang
memusatkan
perbandingan input-output untuk mengevaluasi keefektifan. Adapun dalam penelitian ini adalah termasuk dalam kelompok yang pertama, dimana penelitian ini berfokus untuk mencari efisiensi relatif dari lembaga pendidikan yang merupakan antara output dan input sekolah. Depdiknas RI dalam Muh. Ikhwan (2004: 31) mengklasifikasikan efisiensi lembaga pendidikan menjadi dua, yaitu efisiensi imternal dan efisiensi eksternal. Selanjutnya Ace Suryadi dalam Muh. Ikhwan (2004: 31) mengatakan bahwa : Efisinsi internal berkaitan dengan hubungan antara masukan dan keluaran dalam suatu sistem atau lembaga pendidikan. Efisiensi internal diukur melalui kualitas dan kuantitas masukan dan keluaran. Sedangkan efisiensi eksternal diukur melalui keseimbangan antara biaya sosial (social cost) dan manfaat sosial (soscial benifit), atau seberapa jauh pendidikan dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja. Ace Suryadi dalam Muh.Ikhwan (2004: 32) menjelaskan bahwa “Efisiensi pada lembaga pendidikan commit to tingkat user dasar menengah lebih relevan
11 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menggunakan efisiensi teknis”. Muh.Ikhwan (2004: 32) menyatakan bahwa : Efisiensi teknis ditunjukkan untuk mengukur tingkat pencapaian kualitas tertentu sebagai produk dari kombinasi input yang ada. Sedangkan efisiensi ekonomi digunakan untuk mengukur tingkat kegunaan dari masukan/keluaran yang dicapai. Digunakan efisiensi teknis sebagai alat analisis karena pendidikan pada tingkat menengah dianggap sebagai public goods bukan komoditas pasar yang kompetitif seperti diperguruan tinggi yang memiliki banyak jurusan. Sesuai dengan berbagai pendapat diatas, maka dalam penelitian ini efisiensi yang dimaksud adalah efisiensi teknik, dimanan merupakan hubungan fisik antara sumber daya (input) yang dipakai untuk menghasilkan output. Dalam hubungannya dengan DEA, merupakan kombinasi optimal atau kombinasi terbaik antara masukan (input sekolah) untuk memproduksi atau menghasilakan keluaran (output sekolah) tertentu yang ditunjukkan dengan nilai 100%. Adapun yang dimaksud efisiensi tersebut bersifat relatif yaitu, “Efisiensi bersifat relatif, berarti DEA menghasilkan efisiensi untuk setiap Unit Kegiatan Ekonomi (UKE) yang relatif terhadap sampel UKE lain” (Bhimo Rizky Samudro dan Akhmad Daerobi, 2007: 2). Menurut Ngatindriatun dan Hertiana Ikasari (2009: 261) efisiensi bersifat relatif adalah sebagai berikut : Efisiensi relatif adalah yang bersifat relatif di antara unit-unit yang diamati, dalam evaluasinya, suatu unit dikatakan efisien secara relatif jika unit tersebut efisien dibandingkan unit yang lain. Dalam pengukuran efisien relatif, nilai input-output suatu unit memiliki ciri yang lebih atau kurang dibandingkan unit yang lain tanpa dapat mengatakan seberapakah kurang atau lebihnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
12 digilib.uns.ac.id
2. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) a. Pengertian Sekolah Menengah Kejuruan Menurut Hamalik, (2004: 79). “Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan untuk berfungsi dalam kehidupan masyarakat”. Sedangkan menurut pasal 1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sementara Soedijarto (2007: 91) “Mengatakan pendidikan adalah suatu usaha manusia yang penting untuk memelihara, mempertahankan, dan mengembangkan masyarakat”. Sementara Samani (1992: 14) menyatkan “Ditinjau secara sistemik, pendidikan kejuruan pada dasarnya merupakan subsistem dari sistem pendidikan”. Terdapat banyak definisi yang diajukan oleh para ahli tentang pendidikan kejuruan dan definisi-definisi tersebut berkembang seirama dengan persepsi dan harapan masyarakat tentang peran yang harus dimainkannya. Haris dalam Slamet (1990: 2), menyatakan “Pendidikan kejuruan adalah pendidikan untuk suatu pekerjaan atau beberapa jenis pekerjaan yang disukai individu untuk kebutuhan sosialnya”. Sekolah menengah kejuruan adalah sekolah yang dibangun atau didirikan untuk mencapai lulusan agar siap bekerja sesuai dengan minat dan bakatnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 Tentang Pendidikan Menengah Bab 1 Pasal 1 Ayat 3, bahwa “Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang menengah mengutamakan pengembangan commit to user kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu”. Jadi dapat
13 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
disimpulkan bahwa salah satu ciri pendidikan kejuruan dan yang sekaligus membedakan dengan jenis pendidikan lain adalah orientasinya pada penyiapan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja. b. Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan Dalam Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah Kejuruan Pasal 3 Ayat 2 “Sekolah menengah kejuruan mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional”. Menyikapi hal tersebut, tentunya saja hasil akhir dari sekolah menengah kejuruan yaitu lulus siap bekerja dengan sikap profesionalisme sebagai bekal dalam mengaplikasikan keahliannya pada lapangan pekerjaan tertentu. Menurut Kemendikbud RI No. 0490/U/1992 tentang Sekolah Menengah Kejuruan Pasal 2 Ayat 1 tujuan pendidikan di sekolah menengah kejuruaan : 1. Mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan meluaskan pendidikan dasar. 2. Meningkatkan kemampuan sisiwa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar. 3. Meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. 4. Menyiapkan kemampuan siswa untuk dapat mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. 5. Sikap profesional.
3. Tinjauan tentang Input Sekolah Input sekolah merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan atau digunakan oleh sekolah dalam rangka melakasanakan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai output tertentu.
Hal ini sesuai dengan pendapat Zulfa yang
tercantum dalam http://akusuhendar.wordpress.com “Input sekolah segala masukan yang dibutuhkan sekolah untuk terjadinya pemprosesan guna mendapatkan output yang diharapkan”. Penggolongan input sekolah menurut commit to user Asmoni, S.Pd yang tercantum dalam http://asmoni-
perpustakaan.uns.ac.id
14 digilib.uns.ac.id
best.blogspot.com/2009/04/mpmbs-dan-sekolah-efektif-dengan.html
sebagai
berikut: Adalah segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk berlangsungnya proses. Sesuatu yang dimaksud berupa sumberdaya dan perangkat lunak serta harapan-harapan sebagai pemandu bagi berlangsunnya proses. Input sumber daya meliputi sumberdaya manusia (kepala sekolah, guru termasuk guru BP, karyawan, siswa) dan sumberdaya selebihnya (peralatan, perlengkapan, uang, bahan, dsb.).Input perangkat lunak meliputi struktur organisasi sekolah, peraturan perundang-undangan, deskripsi tugas, rencana, program, dsb. Input harapan-harapan berupa visi, misi, tujuan, dan sasaran-sasaran yang ingin dicapai oleh sekolah. Kesiapan input sangat diperlukan agar proses dapat berlangsung dengan baik. Oleh karena itu, tinggi rendahnya mutu input dapat diukur dari tingkat kesiapan input. Makin tinggi tingkat kesiapan input, makin tinggi pula mutu input tersebut. Suparlan, Anen Tumenggung dan Danny Meirawan (2006: 9) mengatakan bahwa “Input pendidikan terdiri dari peserta didik yang mengikuti pembelajaran, kepala sekolah, pendidik atau guru, fasilitas pendidikan”. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa input sekolah terdiri dari input sumber daya manusia dan input input sumber daya lainnya, maka dalam penelitian ini yang merupakan input sekolah adalah jumlah siswa, jumlah guru dan jumlah tenaga kependidikan, serta jumlah sarana dan prasarana pendidikan. Penjelasannya adalah sebagai berikut : a. Jumlah Siswa Soedomo Hadi (2003: 31) mengatakan bahwa “Anak didik adalah anak yang belum dewasa, memerlukan usaha, bantuan, bimbingan orang lain untuk menjadi dewasa, guna dapat melaksanakan tugasnya sebagi makhluk Tuhan, sebagai umat manusia, sebagai warga negara, sebagai anggota masyarakat, dan sebagai suatu pribadi atau individu”. Menurut UU RI No. Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional “Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu”. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa atau peserta didik merupakan yang masih berkembnag dan commit tomanusia user
15 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
belum mencapai tingkat kedewasaan, dimana masih membutuhkan arahan dan bimbingan disuatu sekolah atau lembaga pendidikan formal pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu agar menjadi manusia yang berguna bagi diri pribadinya, keluarga, agama, masyarakat, serta nusa dan bangsanya. b. Jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan. 1) Guru Pengertian guru menurut Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen “Guru adalah pendidikan profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”. Menurut Soedomo Hadi (2003: 23) menyatakan bahwa “Pengajaran atau guru adalah pendidik di lembaga pendidikan formal atau di sekolah”. Guru merupakan profesi yang menuntut profesionalitas kerja, maka dalam melaksankan tugas keprofesionalan, guru mempunyai kewajiban yang harus dilaksanakan. Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen menyebutkan bahwa kewajiban guru adalah sebagai berikut : a. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran. b. Meningkatkan
dan
mengembangkan
kualifikasi
akademik
dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. c. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran. d. Menunjang tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika. commit to userdan kesatuan bangsa. e. Memelihara dan memupuk persatuan
16 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2) Tenaga Kependidikan Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sitem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 5 dalam Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (2009: 230) “Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabadikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan”. “Tenaga kependidikan adalah tenaga/pegawai yang bekerja pada satuan pendidikan selain tenaga pendidik. Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan”
(http://disdik-kepri.com/lingkup-pendidikan/76-tenaga-
kependidikan) Berdasarkan dua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang diangkat sebagai atau pegawai pada suatu satuan pendidikan yang bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembnagan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. c. Jumlah Sarana dan Prasarana Pendidikan 1) Sarana Pendidikan Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan utama dalam pelaksanan pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan. Dalam pelaksanaan pendidikan kegiatan belajar mengajar, diperlukan adanya sarana dan prasarana pendidikan yang merupakan sarana penunjang bagi kegiatan atau proses belajar mengajar yang secara langsung maupun tidak langsung digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Ibrahim Bafadal (2003: 2) mengatakan bahwa “Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang secara commit user langsung digunakan dalam prosestopendidikan di sekolah”. Definisi sarana
17 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pendidikan menurut Daryanto (2008: 51) “Alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan”. Suparlan, Anen Tumenggung dan Danny Meirawan (2010: 26) meyebutkan “Sarana pendidikan adalah alat yang secara langsung digunakan dalam kegiatan belajar mengajar yang dapat digolongkan menjadi alat pelajaran, alat peraga dan media pembelajaran”.Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa sarana pendidikan adalah semua fasilitas atau peralatan yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Daryanto (2008: 51) juga mengatakan bahwa menurut Keputusan Menteri P dan K No. 079/1975, sarana pendidikan terdiri dari tiga kelompok besar, yaitu : 1) Bangunan dan perabot sekolah. 2) Alat pengajaran yang terdiri dari alat-alat peraga dan laboratorium. 3) Media pendidikan yang dapat dikelompokkan menjadi audio visual menggunakan alat penampil dan media yang tidak menggunakan alat penampil. Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini yang temasuk sarana pendidikan yang dijadikan sebagai salah satu variabel input adalah : 1) Jumlah kelas 2) Jumlah komputer, OHP dan LCD 2) Prasarana Pendidikan Definisi prasarana pendidikan menurut Ibrahim Bafadal (2003: 2) “Prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah”. Selanjutnya Daryanto (2008: 51) mendefinisikan prasarana pendidikan sebagai “Alat tidak langsung untuk mencapai tujuan pendidikan”.
Prasarana
pendidikan
menurut
Suparlan,
Anen
Tumenggung dan Danny Meirawan (2010: 25) “Prasarana pendidikan adalah semua fasilitas yang mengandung keterlaksanaan kegiatan pendidikan”.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
18 digilib.uns.ac.id
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa prasarana pendidikan adalah segala perangkat atau alat yang secara tidak langsung menunjang proses pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan. Menurut Ibrahim Bafadal (2003: 2) prasarana pendidikan dapat dikelompokkan menjadi : a. Prasarana pendidikan yang secara langsung digunakan untuk proses belajar mengajar. Misalnya : ruang teori, ruang perpustakaan, ruang laboratorium. b. Prasarana sekolah yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses belajar mengajar, tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya proses belajar. Misalnya : ruang kantor, kantin sekolah, kamar kecil. Berdasarkan pendapat tersebut, maka dalam penelitian ini yang termsuk prasarana pendidikan adalah jumlah ruang penunjang yang terdiri dari ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang kantor, kantin sekolah, dan kamar kecil.
4. Tinjauan Tentang Output Sekolah Sekolah merupkan sistem yang memilki 3 komponen yang tidak dapat terpisahkan, yaitu input, proses, dan output. Ketiga komponen tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena merupakan satu kesatuan yang utuh yang saling terkait. Sesuatu yang berpengaruh terhadap berlangsungnya proses disebut, sedangkan sesuatu dari hasil proses disebut output. Output sekolah merupakan keluaran sekolah, maksudnya adalah siswa yang lulus setelah menempuh proses belajar mengajar selama waktu yang ditentukan. Hal ini sesuai dengan pendapat Asmoni S.Pd yang tercantum dalam http://asmoni-best.blogspot.com/2009/04/mpmbs-dan-sekolah-efektifdengan.html sebagai berikut : Output adalah merupakan kinerja sekolah. Kinerja sekolah adalah prestasi sekolah yang dihasilkan dari proses/perilaku sekolah. Kinerja sekolah dapat diukur dari kualitasnya, efektivitasnya, produktivitasnya, efesiendinya, inovasinya, kualitas commit to userkehidupan kerjanya dan moral kerjanya. Khusus yang berkaitan dengan mutu output sekolah,
19 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dijelaskan bahwa output sekolah dikatakan berkualitas/bermutu tinggi jika prestasi sekolah, khusunya prestasi belajar siswa, menunjukkan pencapaian yang tinggi dalam: (1) prestasi akademik, berupa nilai Ujian Semester, Ujian Nasional, karya ilmiah, lomba akademik, dan (2) prestasi non-akademik, seperti misalnya IMTAQ, kejujuran, kesopanan, olah raga, kesnian, keterampilan kejujuran, dan kegiatan-kegiatan ektsrakurikuler lainnya. Mutu sekolah dipengaruhi oleh banyak tahapan kegiatan yang saling berhubungan (proses) seperti misalnya perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. “Menurut Suparlan, Anen Tumenggung dan Dany Meirawan (2006: 9) “Output atau keluaran, yaitu berapa siswa yang tamat dan atau lulus dari sekoalah”. Kemudian Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2011 menyebutkan “kelulusan siswa dinilai dari Nilai Akhir (NA) yakni nilai gabungan antara nilai ujian sekolah/madrasah dan nilai rata-rata rapor di gabung dengan setiap mata pelajaran yang diujinasionalkan dan nilai UN ”. Berdasarkan pendapat tersebut, maka variabel output dalam penelitian ini adalah jumlah sisiwa yang lulus dan rata-rata keseluruhan NA pada tahun ajaran 2011/2012, yang terdiri dari nilai rata-rata mata pelajaran bahasa Indonesia, nilai rata-rata mata pelajaran bahasa inggris, nilai rata-rata mata pelajaran matematika, nilai rata-rata pelajaran kompetensi kejuruan.
5. Tinjauan Tentang Data Envelopment Analysis (DEA) Purwantoro (2003: 37) menjelaskan bahwa “DEA adalah suatu metodologi yang digunakan untuk mengevaluasi produktivitas dari suatu unit pengambil keputusan (unit kerja) yang bertanggung jawab menggunakan sejumlah input untuk memperoleh suatu output yang ditargetkan”. Purwantoro (2003: 37) juga menambahkan “DEA merupakan model pemograman fraksional yang bisa mencakup banyak output dan input tanpa perlu menentukan bobot untuk setiap variabel sebelumnya, tanpa perlu penjelasan eksplisit mengenai hubungan fungsional antara input dan output (tidak seperti regresi)”.
commit to user
20 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dalam DEA, efisiensi relatif UKE didefinisikan sebagai rasio dari total output tertimbang dibagi total input tertimbangnya (total weighted output/total weighted input). Inti dari DEA adalah menentukan bobot (weighted) atau timbangan untuk setiap input dan output UKE. Bobot tersebut memiliki nilai positif dan bersifat universal, artinya setiap UKE (Unit Kegiatan Ekonomi) dalam sampel harus dapat menggunakan seperangkat bobot yang sama untuk mengevaluasi rasionya dari rasio tersebut tidak boleh lebih dari 1 (total weighted output/total weighted input ≤ 1). (Adrian dan Etty Puji, 2009). Menurut Insukindro,dkk (2000) dalam Adrian Sutawijaya dan Etty Puji Lestari (2009), ada tiga manfaat yang diperoleh dari pengukuran efisiensi DEA, yaitu: a. Sebagai tolak ukur untuk memperoleh efisiensi relatif yang berguna untuk mempermudah perbandingan antara unit ekonomi yang sama. b. Mengukur
berbagai
variasi
efisiensi
antar
unit
ekonomi
untuk
mengindentifikasi faktor-faktor penyebabnya. c. Menentukan implikasi kebijakan, sehingga dapat meningkatkan nilai efisiensinya. “Metode DEA dipopulerkan Cooper dan Rhodes pada tahun 1978-1981 dalam rangka mengukur hubungan efisiensi pengambil keputusan UKE” (Muh Ikhwan, 2004: 32). Efisiensi relatif dari sebuah UKE dengan sejumlah input dan sejumlah output dapat dirumuskan sebagi berikut :
Kriteria efisiensi dan tidak efisien hasil pengolahan dengan software DEA:
Dan
commit to user
21 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Bobot tersebut memiliki sifat tidak bernilai negatif dan bersifat universal. Artinya setiap UKE dalam sampel harus dapat menggunakan seperangkat bobot yang sama untuk mengevaluasi rasio (total weighted output atau total weighted input) dan nilainya lebih kecil dari satu. Asumsinya yang digunakan yaitu setiap UKE akam memilki bobot yang memkasimalkan rasio efisiensi. Setiap UKE akan menggunakan kombinasi input yang berbeda untuk menghasilkan output yang berbeda pula. Oleh karena itu setiap UKE akan memilki seperangkat bobot yang mencerminkan keragaman tersebut. Bobot tersebut sebagai penentu untuk memaksimumkan efisiensi suatu UKE. Bobot input dan output yang dihasilkan dalam DEA tidak dapat ditafsirkan dalam menilai ekonomi meskipun koefisien tersebut memilki formulasi matematika yang sama. Bobot yang dipilih tidak semata-mata menggambarkan suatu nilai ekonomi, tetapi lebih merupakan suatu kuantitatif rencana untuk memaksimalkan efisiensi yang bersangkutan.
B. Hasil Penelitian yang Relevan Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagi berikut : a. Mohammad Hasanudin (2007) Mengemukakan dalam penelitian Pengukuran Efisiensi Sekolah Tingkat Menengah Atas (SMA) Di Kab. Brebes, Tehal, dan Kota Tegal Tahun Ajaran 2001-2003 Variabel input yang digunakan adalah rasio guru dengan sisiwa, prosentase guru yang pendidikannya S1 ke atas, prosentase guru yang pengalaman mengajarnya 5 tahun ke atas, jumlah gaji rata-rata tiap guru pertahun, jumlah rata-rata nilai hasil UAN di SMP yang diterima SMA, fasilitas sekolah yang tediri dari jumlah buku yang dimiliki oleh SMA, luas lapangan olah raga, luas laboratorium, dan jumlah komputer yang dipakai dalam proses belajar mengajar. Variabel output yang digunakan adalah prestasi akademik yang terdiri dari nilai rata-rata seluruh mata pelajaran hasil UAN, commitUAN to user prosentase tingkat kelulusan dalam SMA, prestasi nonakademik yaitu
22 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
jumlah prestasi
yang dicapai dalam perlombaan olahraga seni tingkat
kabupaten/kota ke atas (minimal tingkat kabupaten/kota). Hasil penelitian yang diperoleh bahwa penyebab ketidak efisienan dari SMA yang diteliti, yaitu karena kelebihan atau surplus pada input yang digunakan.
b. Muzakar Iza (2009), Mengemukaan dalam penelitian Efisiensi Pendidikan Di Kota Surakarta Aplikasi Data Envelopment Analysis (DEA), bahwa Unit analisis penelitian ini adalah SMA Negeri dan Swasta di Kota Surakarta tahun ajaran 2005/2006. Variabel penelitian terdiri dari variabel input dan variabel output. Variabel input terdiri dari, rasio siswa dengan guru, rasio sisiwa dengan tenaga administrasi, pengalaman kerja minimal 15 tahun, pengeluran sekolah, rata-rata NEM siswa baru, dan rasio guru pendidikan sarjana. Sedangkan Variabel output terdiri dari, nilai prestasi akademik yang meliputi nilai UNAS Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi. c. Muh Ikhwan (2004), Mengemukakan dalam penelitian terkait analisis pendidikan dengan melakukan studi kasusu di kota semarang mejelasakan penelitian tersebut bahwa variabel input yang digunakan adalah rasio sisiwa-guru tiap sekolah, rasio siswa-staf administrasi NEM siswa waktu masuk, rasio siswa yang memperoleh subsidi, rasio pengalaman guru lebih dari 15 tahun, rasio jumlah guru yang pendidikannya sarjana. Variabel output yang digunakan adalah presentasi non akademik. Hasil pengukuran efisinsi dengan standart UAN) dan prestasi non akademik. Hasil pengukuran efisiensi dengan DEA menunjukkan bahwa Sekolah Negeri merupakan sekolah yag paling tidak efisien, karena hanya 4 dari 16 sekolah yang efisien. Sedangkan sekolah dengan asas globalisasi merupakan sekolah yang paling efisien. Penulis menganggap penelitian tersebut di atas memiliki persamaan dengan penelitian yang penulis lakukan, yaitu sama meneliti tetanng efisiensi di lembaga commit to userteknik Data Envelopment Analysis pendidikan atau sekolah dengan menggunakan
23 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(DEA). Terdapat variabel input yang sama, yaitu jumlah sarana dan prasarana pendidikan serta variabel output yang sama , yaitu prestasi akademik hasil dari ujian akhir standar nasional.
C. Kerangka Berfikir Penelitian ini berfokus untuk mengetahui efisiensi relatif dari SMK Kabupaten di Sukoharjo yang menggunakan teknik DEA. Pengukuran efisiensi tersebut dihitung berdasarkan perbandingan output dan input yang dimiliki Sekolah Menengah Kejuruan Kabupaten Sukoharjo. Teknik DEA merupakan teknik yang digunakan untuk mengukur efisiensi relatif pada suatu UKE atau Unit Pengambil Keputusan. Langkah awal dalam penelitian yang menggunakan teknik DEA adalah menentukan variabel input dan output. Variabel input sekolah yang di gunakan adalah segala masukan yang dibutuhkan sekolah untuk terjadinya pemprosesan guna mendapatkan output yang diharapkan, variabel input ini terdiri dari : 1. Jumlah Siswa siswa atau peserta didik merupakan manusia yang masih berkembnag dan belum mencapai tingkat kedewasaan, dimana masih membutuhkan arahan dan bimbingan disuatu sekolah atau lembaga pendidikan formal pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu agar menjadi manusia yang berguna bagi diri pribadinya, keluarga, agama, masyarakat, serta nusa dan bangsanya. 2. Jumlah Guru dan Tenaga Pendidik. a)
Guru Guru adalah pendidikan profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
b)
Tenaga Pendidik commit to user
24 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tenaga
kependidikan
adalah
anggota
masyarakat
yang
mengabadikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan 3. Jumlah Sarana dan Prasarana Pendidikan a) Sarana Pendidikan Sarana pendidikan adalah semua fasilitas atau peralatan yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan agar tujuan pendidikan dapat tercapai. b) Prasarana Pendidikan Prasarana pendidikan adalah semua fasilitas yang mengandung keterlaksanaan kegiatan pendidikan. Variabel output sekolah ialah merupakan keluaran sekolah, maksudnya adalah siswa yang lulus setelah menempuh proses belajar mengajar selama waktu yang ditentukan. Variabel output ini tediri dari : 1. Jumlah Sisiwa Lulus Siswa yang tamat dan atau lulus dari sekoalah. 2. Kelulusan siswa dinilai dari NA. Kemudian langkah selanjutnya adalah mengolah data. Hasil pengolahan data menunjukkan UKE (dalam penelitian ini yang bertindak sebagai UKE adalah SMK di Kabupaten Sukoharjo) yang efisien dan yang tidak atau belum efisien. UKE yang belum efisien akan mendaptkan rekomendasi dari DEA tentang kombinasi input sekolah dan output sekolah agar mencapai tingkat efisien relatif 100% dan UKE yang efisien dapat menjadi rujukan atau contoh perbaikan bagi UKE yang tidak atau belum efisien. Adapun kerangka berfikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
commit to user
25 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Input Sekolah :
Output Sekolah :
1. Jumlah Siswa. 2. Jumlah guru dan jumlah tenaga kependidikan. 3. Jumlah Sarana dan prasarana pendidikan. a. Sarana pendidikan : jumlah kelas, jumlah komputer, OHP dan LCD. b. Prasarana pendidikan : jumlah ruang penunjang yang terdiri dari ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang kantor, kantin sekolah, dan kamar kecil.
1. Jumlah Siswa yang lulus tahun ajaran 2011/2012 2. Rata-rata NA mata pelajaran yang di ujiankan SMK tahun ajaran 2011/2012 : a. Rata-rata NA mata pelajaran Bahasa Indonesia b. Rata-rata NA mata pelajaran Bahasa Inggris c. Rata-rata NA mata pelajaran Matematika d. Rata-rata NA kompetensi keahlian kejuruan.
DEA
Efisien atau Inefisien
Solusi atau Rujukan
Gambar 1. Kerangka Berfikir
commit to user
26 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian Tempat penelitian yang akan digunakan untuk penelitian ini adalah Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo. Adapun alasan penulis memilih tempat tersebut di atas adalah : a. Tersedianya data dan informasi yang sesuai dengan kasus yang penulis angkat dalam penelitian ini. b. Adanya kesediaan dari pihak Dinas Pendidikan Kabupatenn Sukoharjo sehingga memudahkan penulis dalam memperoleh data-data yang diperlukan. c. Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo termasuk kantor dinas yang membawahi seluruh sekolah dari tingkat dasar sampai menengah di kabupaten sukoharjo sehingga memudahkan peneliti untuk mencari data mengenai SMK yang ada di Kabupaten Sukoharjo.
2. Waktu Penelitian Waktu penelitian meliputi, pengumpulan data dan penyusunan laporan penelitian. Dalam hal ini, waktu penelitian yang penulis kurang lebih enam bulan, yaitu mulai bulan Juli sampai dengan bulan Desember 2012.
commit to user
26
27 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 3.1. Jadwal Penelitian
Jenis Kegiatan
Juli
Agt
Bulan Spt Okt
Nov
Des
1. Persiapan a. Mengajukan mini proposal b. Mengurusan surat perizinan 2. Penyusunan Skripsi a. Penyusunan draf b. Pengetikan skripsi dan konsultasi 3. Pelaksanan penelitian a. Pengumpulan data yang berkenanan dengan penelitian b. Analisis data 4. Pelaksanaan ujian skripsi
B. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian dalam penelitian kuantitatif. Penelitian ini juga penelitian yang berfokus terhadap pengukuran efisiensi bersifat relatif yakni membandingkan antar Unit Kegiatan Ekonomi sebagai Unit Kegitan Ekonomi adalah SMK di Kabupaten Sukoharjo. Efisiensi yang digunakan penelitian ini efisiensi teknik, dimana merupakan hubungan fisik antara sumber daya (input) yang dipakai untuk menghasilkan output. Dalam hubungannya dengan DEA, merupakan kombinasi optimal atau kombinasi terbaik antara masukan (input sekolah) tertentu yang ditunjukkan dengan nilai 100%. Teknik yang digunakan penelitian ini adalah DEA, dimana merupakan teknik yang sering digunakan untuk mengukur efisiensi suatu UKE atau unit Pengambil Keputusan. Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai UKE adalah SMK di Sukoharjo pada tahun ajaran 2011/2012. Langkah awal dalam penelitian yang menggunakan teknik DEA adalah menentukan variabel input dan output. Variabel input penelitian ini adalah jumlah siswa, jumlah guu dan tenaga kependidikan, serta jumlah sarana dan prasarana pendidikan. Variabel outputnya adalah jumlah siswa yang lulus pada tahun ajaran commit to user 2011/2012 dan rata-rata keseluruhan NA pada tahun ajaran 2011/2012, yang
28 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
terdiri dari nilai rata-rata mata pelajaran bahasa Indonesia, nilai rata-rata mata pelajaran bahasa inggris, nilai rata-rata mata pelajaran matematika, nilai rata-rata pelajaran kompetensi kejuruan.. Setelah variabel input dan output ditentukan, langkah selanjutnya adalah mengolah data. Hasil pengolahan data menunjukan UKE yang efisien dan UKE yang tidak atau belum efisien. UKE yang efisien ditunjukkan dengan persentase 100% kemudian UKE yang tidak atau belum efisien ditunjukkan dengan persentase kurang dari 100%. UKE yang tidak atau belum efisien akan mendapatkan solusi dari DEA berupa kombinasi penggunaan input sekolah dan output sekolah agar dapat mencapai tingkat efisien dapat menjadi rujukan atau contoh perbaikan bagi UKE yang tidak atau belum efisien.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi Menurut Riduwan (2003: 8) “Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”. Sedangkan menurut Burhan Bungin (2008 : 97) “Populasi penelitian merupakan keseluruhan atau universum dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-ojek ini dapat menjadi sumber data penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2008 : 80) “Populasi berarti keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti”. Berdasarkan pendapat mengenai populasi di atas maka dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan utuh dari objek penelitian dalam suatu daerah atau wilayah yang dijadikan sebagai tempat penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SMK di Kabupaten Sukoharjo sejumlah 28 Unit SMK. commit to user
29 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Sampel Sugiyono (2008 : 81) memberi pengertian bahwa ”Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Menurut Suharsimi Arikunto (2010 : 174) “ Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Dari pendapat diatas dapat simpulkan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang akan diteliti. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menentukan besarnya sampel yang diperlukan dalam penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling purposive. Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu yang berarti pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan pertimbangan tertentu. Sampel dalam penelitian ini diambil berdasarkan ketentuan bahwa SMK tersebut telah meluluskan siswanya pada tahun ajaran 2011/2012. Berdasarkan ketentuan tersebut maka SMK yang memenuhi untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 26 unit SMK. (daftar nama dan alamat sekolah terlampir)
D. Teknik Pengumpulan Data Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 222) menyatakan bahwa “Teknik pengumpulan data adalah bagaimana peneliti menemukan metode setepattepatnya untuk memperoleh data kemudian disusul dengan alat pembantunya yaitu instrumen”. Sedangkan menurut Burhan Bungin (2008: 123) metode pengumpulan data adalah bagian instrumen pengumpulan data yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian”. Teknik pengumpulan data dalam suatu penelitian harus tepat karena akan berpengaruh terhadap hasil penelitian. Dalam sebuah penelitian diperlukan data yang objektif karena data merupakan suatu hal yang sangat mendasar yang commit to user
30 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
akan menentukan hasil penelitian. Apabila keliru dalam meneliti teknik pengumpulan datanya maka mengakibatkan hasil penelitian tidak tepat. 1. Jenis dan Sumber Data a. Jenis Data Sebelum menginjak pada bagaimana penulis memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam penelitian, penulis harus menentukan jenis data terlebih dahulu. Dalam setiap penelitian, jenis data yang dibutuhkan sangat tergantung pada tujuan penelitiannya. Dwi Priyatno (2008: 35) mengelompokkan jenis data menjadi dua, “yang pertama adalah data kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk bukan angka, melainkan berbentuk kata, kalimat, gambar atau bagan. Data yang kedua adalah data kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis data kuantitatif”.
b. Sumber Data. Bila dilihat dari sumber datanya, pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Menurut Sugiyono (2009: 137)
mengatakan bahwa “Data primer adalah data yang langsung diberikan kepada pengumpul data, sedangkan data sekunder adalah data yang tidak langsung diberikan kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumentasi”. Data dalam penelitian ini adalah data sekunder diperoleh dari dokumen hasil ujian nasional yang telah dilaksanakan pada tahun ajaran 2011/2012 yang lalu di setiap SMK yang akan diteliti.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
31 digilib.uns.ac.id
2. Metode Pengumpulan Data Dalam sebuah penelitian diperlukan data yang sangat objektif, karena data merupakan sesuatu hal sangat mendasar yang akan menetukan apakah penelitian tersebut dapat dikatakan berhasil atau tidak. W. Gulo (2004: 115) mengatakan bahwa “Ada berbagai metode yang dikenal antara lain wawancara, pengamatan (observasi), kuesioner atau angket dan dokumenter”. Sedangkaan menurut Suharsimi Arikunto (2006: 150) teknik pengumpulan data dalam dalam penelitian sebagai berikut : a. Test adalah pertanyaan atau latihan serta alat yang digunakan mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. b. Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. c. Observasi adalah pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. d. Interviu (interview) adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. e. Skala bertingkat atau rating scale adalah suatu ukuran subjektif yang dibuat berskala. f. Dokumentasi adalah penyelidikan terhadap benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya. Metode atau teknik pengumpulan data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan dokumentasi. Menurut Sugiyono (2009: 240), “dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang”. Dibanding dengan teknik atau metode pengumpulan data lain, maka teknik commit to user
32 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
atau metode pengumpulan data dokumentasi tidak begitu sulit, dalam arti apapbila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap dan belum berubah. Metode dokumentasi dapat dipandang sebagai metode untuk memperoleh data dengan sumber tertulis, dimana dalam penelitian ini metode dokumen dilakukan terutama untuk mendapatkan data variabel input dan output yang sudah tersedia di Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo, SMK tempat penelitian, website serta tempat-tempat lain yang relevan. Metode ini juga dilakukan terhadap berbagai publikasi, laporan, buku literatur, jurnal, dan artikel yang mendukung penelitian ini.
E. Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan alat analisis yaitu DEA. DEA pada dasarnya adalah sebuah metode frontier non parametric yang menggunakan model program linier untuk menghitung perbandingan rasio output dan input untuk semua unit yang dibandingkan dalam sebuah populasi”. Secara konsep, DEA menjelaskan tentang langkah yang dirancang untuk mengukur efisiensi relatif suatu unit ekonomi tertentu dengan beberapa unit ekonomi yang lain dalam satu pengamatan, dimana mereka menggunakan jenis input dan output yang sama. DEA adalah pendekatan non-parametrik yang berbasis program linier (linier programing) dengan dibantu paket-paket software efisiensi secara teknik, seperti Banxia Frontier Analysis (BFA) dan Warwick for Data Envelopment Analysis (WDEA). Pada intinya kedua software tersebut akan mengarah pada hasil yang sama. Penelitian ini akan menggunakan software WDEA. DEA digunakan untuk meneliti efisiensi teknis, alokatif, dan ekonomis. Efisiensi teknis adalah kombinasi antara kemampuan dan kapasitas unit ekonomi untuk memproduksi sampai tingkat output maksimum dari sejumlah input dan teknologi, yang dihitung dengan cara melihat rasio input dan output. Efisiensi revenue adalah kombinasi antara kemampuan dan kapasitas unit ekonomi untuk commit to userdari sejumlah input dan teknologi memproduksi sampai tingkat output maksimum
33 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dengan memasukkan variabel harga input dan output yang dihitung dengan cara melihat rasio input dan output. Efisiensi alokatif adalah kemampuan dan kesediaan unit ekonomi untuk beroperasi pada nilai produk marginal sama dengan biaya marginal atau penggunaan input dengan proporsi seoptimal mungkin pada tingkat harga input tertentu untuk menghasilkan output. Efisiensi ekonomis adalah kombinasi atau total dari jumlah efisiensi teknis dan alokatif. Dalam penelitian ini, DEA digunakan untuk meneliti tingkat efisiensi teknik dari setiap SMK yang ada di Kabupaten Sukoharjo. Langkah-langkah efisiensi dengan DEA : 1. Analisis unit-unit yang akan dikendalikan yang meliputi penentuan sumber daya (input) yang dimanfaatkan dan output yang dihasilkan. 2. Menghitung model matematis DEA Efisiensi suatu UKE didefinisikan sebagai rasio antara total output tertimbang dengan total input tertimbang. Inti dari analisis DEA adalah menentukan bobot atau timbangan untuk setiap output dan input suatu UKE. Bobot tersebut memiliki sifat : a. Tidak bernilai negatif b. Bersifat universal Artinya setiap UKE dalam sampel harus dapat menggunakan seperangkat bobot yang sama untuk mengevaluasi rasio dan nilainya lebih kecil dari satu. Asumsi yang digunakan yaitu bahwa setiap UKE akan memiliki bobot yang memaksimalkan rasio efisiensi. Setiap UKE akan menggunakan kombinasi input yang berbeda untuk menghasilkan output yang berbeda pula. Oleh karena itu setiap UKE akan memiliki seperangkat bobot yang mencerminkan keragaman tersebut. Pada umumnya UKE akan menetapkan bobot yang lebih tinggi untuk input yang penggunaannya sedikit dan untuk output yang diproduksi dalam jumlah banyak. Bobot tersebut sebagai penentu untuk memaksimumkan efisiensi suatu UKE. commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Menurut Dendawijaya (2001) dalam Rifki (2010), formulasi dengan DEA apabila terdapat n buah UKE yang akan dibandingkan efisiensinya, dimana sejumlah UKE menggunakan sejumlah m jenis input untuk menghasilkan s jenis output. Misalkan
0 merupakan input i yang digunakan oleh SMK j dan
misalkan
> 0 merupakan jumlah output r yang dihasilkan oleh SMK j.
Misalkan
merupakan input i yang digunakan oleh SMK k dan misalkan
0 merupakan jumlah output r yang dihasilkan oleh SMK k. Variabel keputusan dari kasus tersebut adalah bobot yang harus diberikan pada setiap input dan output oleh SMK k. Misal : Vik = bobot yang diberikan pada input i oleh SMK k Urk = bobot yang diberikan output r oleh SMK k Sehingga Vik dan Urk merupakan variabel keputusan yaitu variabel yang dinilainya akan ditentukan melalui interaksi program linier. Selanjutnya diformulasikan sejumlah n program fraksional satu formulasi program linier untuk setiap UKE didalam sampel. Fungsi tujuan dari setiap program linier fraksional tersebut adalah rasio dari output tertimbang (total weighted output) dari UKE k dibagi dengan input tertimbang totalnya. Formulasi tujuan tersebut adalah sebagai berikut :
Maksimumkan
∑ ∑
Keterangan : Zk = efisiensi SMK Urk = bobot yang diberikan output r oleh SMK k Vik = bobot yang diberikan pada input i oleh SMK k Yrk = jumlah output r yang dihasilkan SMK k Xik = jumlah input i yang dihasilkan SMK k s
= jumlah jenis output (jumlah siswa, jumlah guru dan tenaga kependidikan, commit to user Jumalah sarana dan prasarana)
35 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
m = jumlah jenis input (jumlah sisiwa yang lulus tahun ajaran 2011/2012, Ratara keseluruha Nilai Akhir tahun ajaran 2011/2012) Kriteria universalitas mensyaratkan UKE k untuk memilih bobot dengan batasan atau kendala bahwa tidak ada UKE lain yang akan memiliki efisiensi lebih besar dari 1 atau 100% jika UKE lain tersebut menggunakan bobot yang dipilih oleh UKE sehingga formulasi selanjutnya adalah : ∑ ∑
Keterangan : Yrj = jumlah output r yang dihasilkan SMK j Xij = jumlah input i yang dihasilkan SMK j Dimana : Transformasi DEA : DEA maksimum
∑
:
Dengan batasan :
- ∑
∑
- ∑ -
commit to user
36 36 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Penelitian ini yang berjudul “Tingkat Efisiensi Relatif Antar Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Sukoharjo Pada Tahun Aajaran 2011/2012 Dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA)” menggunakan data sekunder yang di peroleh dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo tahun ajaran 2011/2012. Data yang diperoleh mencakup 26 SMK dari total 28 SMK yang ada di Kabupaten Sukoharjo. Hal ini di karenakan pada tahun ajaran 2011/2012 ada dua SMK yang belum meluluskan siswanya pada tahun tersebut yakni SMK Negeri 4 Sukoharjo dan SMK Negeri 6 sukoharjo. Penelitian ini menggunakan tiga variabel input dan dua variabel output. Tiga variabel input tersebut yaitu jumlah siswa, jumlah guru dan jumlah tenaga kependidikan, jumlah sarana dan prasarana pendidikan. Dua variabel output adalah jumlah siswa yang lulus dan rata-rata Nilai Akhir SMK pada tahun ajaran 2011/2012. Berdasarkan data induk penelitian dokumentasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo, maka deskripsi data jumlah siswa, jumlah guru dan tenaga kependidikan, jumlah sarana dan prasarana, jumlah siswa yang lulus, nilai ratarata seluruh mata pelajaran hasil NA SMK pada tahun ajaran 2011/2012 adalah sebagai berikut :
commit to user
36
37 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4.1. Jumlah Siswa, Jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan, Jumlah Sarana dan Prasarana, Jumlah Siswa yang Lulus, Nilai Rata-Rata Seluruh Mata Pelajaran Hasil NA Pada Tahun Ajaran 2011/2012 Input Output Jumlah Jumlah Guru dan Jumlah RataNo Nama SMK Sarana Jumlah Siswa Tenaga Siswa Rata dan Kependidik Lulus NA Prasarana an 1
SMK Negeri 1 Sukoharjo
2
SMK Negeri 2 Sukoharjo
3
4
5
6 7 8 9 10 11
12
13
934 Siswa
63 Orang
1.322 Siswa
111 Orang
SMK Negeri 3 Sukoharjo
988 Siswa
SMK Iptek Weru Sukoharjo SMK Muhammadiyah Watukelir SMK Tunas Bangsa Tawangsari SMK Kriya Sahid Sukoharjo SMK Tamansiswa SMK Bina Patria 1 SMK 17 Sukoharjo SMK Bina Patria 2 Sukoharjo SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo SMK Pembangunan Nasional
90 Buah
311 Siswa
8,33
103 Buah
407 Siswa
8,24
68 Orang
78 Buah
290 Siswa
7,83
673 Siswa
25 Orang
65 Buah
193 Siswa
7,90
270 Siswa
33 Orang
43 Buah
83 Siswa
7,55
619 Siswa
37 Orang
264 Siswa
36 Orang
789 Siswa
73 Orang
1.145 Siswa
71 Orang
81 Siswa
13 Orang
954 Siswa
66 Orang
1.388 Siswa
114 Orang
124 Buah
431 Siswa
509 Siswa
48 Orang
70 Buah
143 Siswa
commit to user
65 Buah 59 Buah 82 Buah 242 Buah 33 Buah 82 Buah
158 Siswa
7,73
66 Siswa
7,77
210 Siswa
7,56
314 Siswa
7,85
9 Siswa 222 Siswa
7,74
7,69
7,78
7,90
38 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
No
14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24
Nama SMK
SMK Muhammadiyah 2 Sukoharjo SMK Veteran 1 Sukoharjo SMK PGRI Sukoharjo SMK Imam Syuhodo SMK Saraswati Grogol SMK Assalam Sukoharjo SMK Cokroaminoto Sukoharjo SMK Prawira Marta SMK Kasatrian Kartosuro Sukoharjo SMK Pelayaran Pancasila SMK Pertiwi
Jumlah Siswa
Input Jumlah Guru dan Tenaga Kependidik an
204 Siswa
26 Orang
621 Siswa
52 Orang
908 Siswa
75 Orang
101 Siswa
19 Orang
284 Siswa 79 Siswa
89 Siswa
45 Orang 24 Orang
21 Orang
254 Siswa
37 Orang
1.930 Siswa
150 Orang
449 Siswa
40 Orang
103 Siswa
23 Orang
Output Jumlah Sarana dan Prasarana 60 Buah 77 Buah 97 Buah 22 Buah 66 Buah
Jumlah Siswa Lulus 58 Siswa 96 Siswa 324 Siswa 28 Siswa 92 Siswa
commit to user
7,96 7,73 7,68 8,10 7,55
22 Siswa 58 Buah
45 Buah 52 Buah 360 Buah 54 Buah 54 Buah
8,38 39 Siswa 7,86 69 Siswa 630 Siswa 122 Siswa 28 Siswa
SMK 447 Siswa 54 Orang 140 Siswa Muhammadiyah 66 Buah Kartosuro SMK Harapan 329 Siswa 45 Orang 118 Siswa 26 58 Buah Kartosuro Sumber : Dinas Penidikan Kabupaten Sukoharjo Pada Tahun Ajaran 2011/2012 25
RataRata NA
7,70 8,14 7,84 6,69
7,29 7,64
39 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1. Analisis Variabel Input Variabel input dalam penelitian ini adalah jumlah siswa, jumlah guru dan jumlah tenaga kependidikan, serta jumlah sarana dan prasarana pendidikan yang di gunakan oleh SMK. Berikut disajikan data Jumlah input yang digunakan.
a. Jumlah Siswa Jumlah keseluruhan dari peserta didik yang merupakan manusia yang masih berkembang dan belum mencapai tingkat kedewasaan, dimana masih membutuhkan arahan dan bimbingan disuatu sekolah atau lembaga pendidikan formal pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu agar menjadi manusia yang berguna bagi diri pribadinya, keluarga, agama, masyarakat, serta nusa dan bangsanya. Tabel 4.2. Data Variabel Input Jumlah Siswa No 1 2
Nama SMK SMK Kasatria Kartosuro Sukoharjo SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo
Jumlah Siswa
No
Nama SMK
Jumlah Siswa
1.930
14
SMK Pembangunan Nasional
509
1.388
15
SMK Pelayaran Pancasila
449
3
SMK Negeri 2 Sukoharjo
1.322
16
4
SMK Bina Patria 1
1.145
17
SMK Muhammadiyah Kartosuro SMK Harapan Kartosuro
5
SMK Negeri 3 Sukoharjo
988
18
SMK Saraswati Grogol
284
6
SMK Bina Patria 2 Sukoharjo
954
19
SMK Muhammadiyah Watukelir
270
7
SMK Negeri 1 Sukoharjo
934
20
SMK Kriya Sahid Sukoharjo
264
8
SMK PGRI Sukoharjo
908
21
254
9
SMK Tamansiswa
789
22
SMK Prawira Marta SMK Muhammadiyah 2 Sukoharjo
10
SMK Iptek Weru Sukoharjo
673
23
SMK Pertiwi Kartosura
103
11
SMK Veteran 1 Sukoharjo
621
24
SMK Imam Syuhodo
101
commit to user
447 329
204
40 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
SMK Tunas Bangsa Tawangsari SMK Pembangunan 13 Nasional Sumber : Hasil Olah Data 12
619
25
SMK Cokroaminoto Sukoharjo
89
509
26
SMK 17 Sukoharjo
81
Dari tabel 4.2 diatas dapat dilihat bahwa jumlah siswa SMK, yang paling banyak adalah jumlah siswa dari SMK Kasatria Kartusuro Sukoharjo 1.930 Siswa. Sedangkan SMK yang memiliki jumlah siswa paling rendah adalah SMK Assalam Sukoharjo yaitu 79 siswa. Jumlah siswa dinyatakan dalam satuan orang. b. Jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan Jumlah guru dan tenaga kependidikan yaitu jumlah semua guru yang terlibat dalam mengajar dan mendidik di sekolah tersebut. Jumlah tenaga kependidikan yakni tenaga/pegawai pada satuan pendidikan atau sekolah tersebut selain pendidik. Jumlah tenaga guru dan tenaga kependidikan dalam satuan orang. Berikut merupakan tabel jumlah guru dan tenaga kependidikan. Tabel 4.3. Data Jumlah Variabel Input Jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan
No
Nama SMK
Jumlah Guru dan Tenaga No Kependi dikan
3
SMK Kasatria Kartosuro Sukoharjo SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo SMK Negeri 2 Sukoharjo
4
SMK PGRI Sukoharjo
75
17
5
SMK Tamansiswa
73
18
6
SMK Bina Patria 1
71
19
7
SMK Negeri 3 Sukoharjo
8
SMK Bina Patria 2
1 2
Nama SMK
Jumlah Guru dan Tenaga Kependidik an
150
14
SMK Harapan Kartosuro
45
114
15
SMK Pelayaran Pancasila
40
111
16
SMK Prawira Marta SMK Tunas Bangsa Tawangsari
37
SMK Kriya Sahid Sukoharjo
36
68 20 commit to user 66 21
SMK Muhammadiyah Watukelir SMK Muhammadiyah 2 Sukoharjo SMK Iptek Weru Sukoharjo
37
33 26 25
41 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sukoharjo 9
SMK Negeri 1 Sukoharjo
63
22
SMK Assalam Sukoharjo
24
10
SMK Muhammadiyah Kartosuro
54
23
SMK Pertiwi Kartosura
23
11
SMK Veteran 1 Sukoharjo
52
24
SMK Cokroaminoto Sukoharjo
21
12
SMK Pembangunan Nasional
48
25
SMK Imam Syuhodo
19
13
SMK Saraswati Grogol
45
26
SMK 17 Sukoharjo
13
Sumber : Hasil Olah Data Dari tabel 4.3 diatas dapat dilihat yang memiliki jumlah guru dan tenaga kependidikan paling banyak adalah SMK Kasatria Kartosuro Sukoharjo jumlahnya yaitu 150 orang. Sedangkan SMK 17 sukoharjo memiliki jumlah guru dan tenaga kependidikan sedikit yaitu hanya 13 orang. c. Jumlah Sarana dan Prasarana Jumlah sarana dan prasarana yaitu sarana pendidikan adalah alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan. Prasarana alat tidak langsung untuk mencapai tujuan pendidikan. Dinyatakan dalam jumlah satuan buah. Tabel 4.4. Data Jumlah Variabel Input, Jumlah Sarana dan Prasarana
No
Nama SMK
Jumlah Sarana dan Prasaran a
1
SMK Kasatria Kartosuro Sukoharjo
360
14
2
SMK Bina Patria 1
242
15
124
16
103
17
4
SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo SMK Negeri 2 Sukoharjo
5
SMK PGRI Sukoharjo
3
No
Nama SMK
Jumlah Sarana dan Prasaran a
SMK Iptek Weru Sukoharjo
65
97 18 commit to user
SMK Tunas Bangsa Tawangsari SMK Muhammadiyah 2 Sukoharjo SMK Kriya Sahid Sukoharjo SMK Assalam Sukoharjo
65 60 59 58
42 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
6
SMK Negeri 1 Sukoharjo
90
19
SMK Harapan Kartosuro
58
82
20
SMK Pelayaran Pancasila
54
82
21
SMK Pertiwi Kartosura
54
8
SMK Bina Patria 2 Sukoharjo SMK Tamansiswa
9
SMK Negeri 3 Sukoharjo
78
22
SMK Prawira Marta
52
10
SMK Veteran 1 Sukoharjo SMK Pembangunan Nasional SMK Muhammadiyah Kartosuro
77
23
SMK Cokroaminoto Sukoharjo
45
70
24
SMK 17 Sukoharjo
33
66
25
SMK Imam Syuhodo
22
SMK Saraswati Grogol
66
26
SMK Harapan Kartosuro
58
7
11 12 13
Sumber : Hasil Olah Data Dari tabel 4.4 diatas dapat dilihat yang memiliki jumlah sarana dan prasarana paling banyak adalah SMK Kasatria Kartosuro Sukoharjo jumlahnya yaitu 360 buah. Sedangkan SMK Imam Syuhodo memiliki jumlah sarana dan prasarana sedikit yaitu hanya 22 buah. 2. Analisis Variabel Output Selanjutnya adalah variabel output, yaitu jumlah siswa yang lulus dan jumlah rata-rata NA. Selanjutnya yang pertama akan disajikan tabel jumlah siswa yang lulus. Jumlah siswa yang lulus adalah seluruh siswa yang lulus dengan NA pada tahun ajaran 2011/2012 dinyatakan dalam satuan orang. a. Jumlah Siswa yang Lulus Tabel 4.5. Data Jumlah Variabel Output Jumlah Siswa Lulus No 1 2
Nama SMK SMK Kasatria Kartosuro Sukoharjo SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo
3
SMK Negeri 2 Sukoharjo
4
SMK PGRI Sukoharjo
Jumlah Siswa Lulus
No
Nama SMK
Jumlah Siswa Lulus
630
14
SMK Pelayaran Pancasila
122
431
15
SMK Harapan Kartosuro
118
16
SMK Veteran 1 Sukoharjo
96
SMK Saraswati Grogol
92
407
324 17 commit to user
43 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5
SMK Bina Patria 1
314
18
SMK Muhammadiyah Watukelir
83
6
SMK Negeri 1 Sukoharjo
311
19
SMK Prawira Marta
69
7
SMK Negeri 3 Sukoharjo
290
20
SMK Kriya Sahid Sukoharjo
66
8
SMK Bina Patria 2 Sukoharjo
222
21
SMK Muhammadiyah 2 Sukoharjo
58
9
SMK Tamansiswa
210
22
SMK Cokroaminoto Sukoharjo
39
193
23
SMK Imam Syuhodo
28
158
24
SMK Pertiwi Kartosura
28
143
25
SMK Assalam Sukoharjo
22
140
26
SMK 17 Sukoharjo
9
10 11 12 13
SMK Iptek Weru Sukoharjo SMK Tunas Bangsa Tawangsari SMK Pembangunan Nasional SMK Muhammadiyah Kartosuro Sumber : Hasil olah data
Dari tabel 4.5 diatas dapat kita ketahui jumlah siswa lulus dalam penelitian ini paling besar adalah SMK Kasatrian Kartosuro Sukoharjo yaitu 630 siswa. Sedangkan SMK 17 Sukoharjo paling kecil jumlah siswa yang lulus yaitu 9 sisiwa. b. Jumlah Rata-rata NA Jumlah rata-rata NA tahun 2011/2012 yang terdiri dari nilai rata-rata mata pelajaran bahasa Indonesia, nilai rata-rata mata pelajaran bahasa inggris, nilai rata-rata mata pelajaran matematika, nilai rata-rata pelajaran kompetensi kejuruan dinyatakan dalam satuan nilai angka dengan nilai maksimal 10. Berikut disajikan data jumlah nilai rata-rata kelulusan tiap SMK.
commit to user
44 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4.6. Data Jumlah Output Nilai Rata-rata NA No
Nama SMK
Rata-rata NA
No
Nama SMK
Ratarata NA
1
SMK Assalam Sukoharjo
8,38
14
SMK Kriya Sahid Sukoharjo
7,77
2
SMK Negeri 1 Sukoharjo
8,33
15
7,74
3
SMK Negeri 2 Sukoharjo
8,24
16
SMK 17 Sukoharjo SMK Tunas Bangsa Tawangsari
4
SMK Kasatria Kartosuro Sukoharjo
8,14
17
SMK Veteran 1 Sukoharjo
7,73
5
SMK Imam Syuhodo
8,1
18
SMK Prawira Marta
7,7
7,96
19
SMK Bina Patria 2 Sukoharjo
7,69
7,9
20
SMK PGRI Sukoharjo
7,68
7,9
21
SMK Harapan Kartosuro
7,64
7,86
22
SMK Tamansiswa
7,56
6 7 8 9
SMK Muhammadiyah 2 Sukoharjo SMK Iptek Weru Sukoharjo SMK Pembangunan Nasional SMK Cokroaminoto Sukoharjo
7,73
10
SMK Bina Patria 1
7,85
23
SMK Muhammadiyah Watukelir
7,55
11
SMK Pelayaran Pancasila
7,84
24
SMK Saraswati Grogol
7,55
12
SMK Negeri 3 Sukoharjo
7,83
25
SMK Muhammadiyah Kartosuro
7,29
7,78
26
SMK Pertiwi Kartosura
6,69
13
SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo Sumber : Hasil Olah Data
Dari tabel 4.6 diatas dapat kita ketahui nilai rata-rata NA dalam penelitian ini paling tinggi adalah SMK Negeri 1 Sukoharjo yaitu 8,33. Sedangkan SMK Pertiwi Kartosura paling rendal dengan nilai rata-rata NA 6,69.
B. Hasil Analisa Data Data yang telah diperoleh akan diolah dan dianalisis dengan menggunakan Data Envelpment Analysis (DEA) yang diproses dengan menggunakan software WDEA. Variabel output yang terdiri dari jumlah sisiwa lulus dan rata-rata NA commit to user pada tahun ajaran 2011/2012 akan di bandingkan dengan variabel input yang
45 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
terdiri dari jumlah siswa, jumlah guru dan tenaga kependidikan, dan jumlah sarana dan prasrana pendidikan. Hal ini akan mengetahui tingkat efisiensi SMK yang biasa di definisikan sebagai rasio antar total output tertimbang dengan total input tertimbang (total weight ouput/total weight input).
1. Tingkat Efisiensi Masing-masing SMK di Kabupaten Sukoharjo Tabel 4.7. Tingkat Efisiesi Masing-masing SMK di Kabupaten Sukoharjo No
Nama SMK
Tingkat Efisiensi
No
1
SMK Negeri 1 Sukoharjo
100%
14
2
SMK Negeri 2 Sukoharjo
100%
15
3
SMK Negeri 3 Sukoharjo
100%
16
4
SMK Iptek Weru Sukoharjo
100%
17
SMK Bina Patria 1
86,59%
5
SMK PGRI Sukoharjo
100%
18
SMK Saraswati Grogol
84,70%
6
SMK Imam Syuhodo
100%
19
SMK Pelayaran Pancasila
82,54%
7
SMK Assalam Sukoharjo
100%
20
SMK Tunas Bangsa Tawangsari
80,13%
8
SMK Cokroaminoto Sukoharjo
100%
21
SMK Pembangunan Nasional
80,07%
9
SMK Prawira Marta
100%
22
SMK Bina Patria 2 Sukoharjo
79,69%
10
SMK 17 Sukoharjo
100%
23
SMK Tamansiswa
79,30%
11
SMK Harapan Kartosuro
97,46%
24
SMK Pertiwi Kartosura
73,85%
25
SMK Kriya Sahid Sukoharjo
69,84%
26
SMK Veteran 1 Sukoharjo
61,76%
SMK Muhammadiyah 1 95,12% Sukoharjo SMK Kasatria Solo 13 93,85% Kartosuro Sukoharjo Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA 12
Nama SMK SMK Muhammadiyah Watukelir SMK Muhammadiyah 2 Sukoharjo SMK Muhammadiyah Kartosuro
Dari tabel 4.7 dapat dilihat dari 26 SMK terdapat 10 SMK yang sudah mencapai tingkat efisiensi 100 %.commit Artinya input oleh sekolah untuk to penggunaan user
Tingkat Efisiens 89.79 % 88,35% 86,83%
46 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menghasilkan output sudah optimal. Adapun 10 SMK yang telah mencapai efisien tersebut adalah SMK Negeri 1 Sukoharjo, SMK 2 Negeri Sukoharjo, SMK Iptek Weru Sukoharjo, SMK Negeri 3 Sukoharjo, SMK 17 Sukoharjo , SMK Imam Syuhoda, SMK PGRI Sukoharjo, SMK Assalam Sukoharjo, SMK Cokroaminoto Sukoharjo, SMK Prawira Marta. Sedangkan 16 SMK lainnya masih belum efisien dengan tingkat efisiensi kurang dari 100%. Artinya penggunaan input oleh SMK dalam menghasilkan output belum optimal. Adapun SMK yang belum mencapai efisiensi tersebut adalah SMK Muhammadiyah Watukelir dengan nilai efisiensi 89,79 %, SMK Tunas Bangsa dengan nilai efisiensi 80,13, SMK Kriya Sahid Sukoharjo dengan nilai efisiensi 69,84 %, SMK Tamansiswa dengan nilai efisiensi 79,30 %, SMK Bina Patria 1 dengan nilai efisiensi 86,59 %, SMK Bina Patria 2 Sukoharjo dengan nilai efisiensi 79,69 %, SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo dengan nilai efisiensi 95,12 %, SMK Pembangunan Nasional dengan nilai efisiensi 80,07 %, SMK Muhammadiyah 2 Sukoharjo dengan nilai efisiensi 88,35 %, SMK Veteran 1 Sukoharjo dengan nilai efisiensi 61,76 %,SMK Saraswati Grogol dengan nilai efisiensi 84,70 %, SMK Kasatria Solo Kartosuro Sukoharjo dengan nilai efisiensi 93,85 %, SMK Pelayaran Pancasila dengan nilai efisiensi 82,54 %, SMK Pertiwi Kartosura dengan nilai efisiensi 73,85 %, SMK Muhammadiyah Kartosuro dengan nilai efisiensi 86,83 %, dan SMK Harapan Kartosuro dengan nilai efisiensi 97,46 %. Sehingga dalam pembahasan selanjutnya yang menjadi fokus perhatian adalah SMK yang inefisiensi karena hanya 10 SMK yang telah mencapai tingkat efisien 100% jadi ada 16 SMK yang belum efisien, maka perlu dilakukan kebijakan apa saja yang perlu diambil agar SMK menjadi efisien.
commit to user
47 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Solusi Bagi Masing-masing SMK di Kabupaten Sukoharjo Yang Belum Mencapai Tingkat Efisien 100 %
a. SMK Harapan Kartosuro Tabel 4.8. Hasil Pengolahan Data SMK Harapan Kartosuro Actual
Target
JUMLAH SISWA 329,0 GURU & 45,0 KEPENDIDIKAN SARPRAS 97,46 % 58,0 SISWA LULUS 118,0 NILAI RATA7,6 RATA Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
320,7
To Gain 4,9 %
36,3
4,9 %
95.1 %
56,5 118,0
4,9 % 0,0 %
95.1 % 100 %
9,6
23,4 %
81,0 %
Variabel
Tingkat Efisiensi
Achieved 95.1 %
Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat dilihat bahwa SMK Harapan Kartosuro belum mencapai tingkat efisiensi 100 %. Beberapa aternatif solusi bagi SMK Harapan Kartosuro untuk meningkatkan efisinennya adalah sebagai berikut : a. Target/capain dari input sekolah : 1. Mengurangi jumlah siswa dari 329 siswa (actual) menjadi 320,7 (target) atau di bulatkan menjadi 321 siswa sekitar 4,9 % (to gain). 2. Mengurangi jumlah guru dan tenaga kependidikan dari 45 orang (actual) manjadi 36,3 (target) atau dibulatkan 36 sekitar 4,9 % (to gain). 3. Mengurangi sarana dan prasarana dari 58 buah (actual) menjadi 56,5 buah (target) atau di bulatkan menjadi 57 sekitar 4,9 % (to gain) b. Target/capaian dari output sekolah : 1. Jumlah sisiwa lulus dipertahankan 118 siswa (actual) karena pada kolom to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %. 2. Rata-rata keseluruhan NA ditingkatkan dengan nilai 7,6 (actual) menjadi 9,6 (target) sekitar 23,4 % (to gain). c. Dengan mengurangi setiap inputnya sebesar 100 % - 97,46 % = 2,54 % dan mempertahankan tingkat outputnya. commit to user
48 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d. Mengacu pada efficiensi reference set-nya, yaitu SMK 17 Sukoharjo, SMK PGRI Sukoharjo, SMK Imam Syuhodo, SMK Cokroaminoto Sukoharjo (dapat dilihat di lampiran).
Output
Input
Tabel 4.9. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Harapan Kartosuro Tahun Ajaran 2011/2012 Keterangan Jumlah Siswa Jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan Jumlah sarana dan prasarana pendidikan
Inefisien 329
Efisien 321
Peers/Acuan
45
36
58
57
118
118
7,6
9,6
SMK 17 Sukoharjo, SMK PGRI Sukoharjo, SMK Imam Syuhodo, SMK Cokroaminoto Sukoharjo
Jumlah siswa yang lulus Rata-rata seluruah Nilai Akhir
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA b. SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo Tabel 4.10. Hasil Pengolahan Data SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo Actual
Target
JUMLAH SISWA 1388,0 GURU & 114,0 KEPENDIDIKAN SARPRAS 95,12 % 124,0 SISWA LULUS 431,0 NILAI RATA7,8 RATA Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
1320,3
To Gain 4,9 %
108,4
4,9 %
95,1 %
118,0 431,0
4,9 % 0,0 %
95,1 % 100,0 %
9,6
23,4%
81,0 %
Variabel
Tingkat Efisiensi
Achieved 95,1 %
Berdasarkan tabel 4.10 di atas dapat dilihat bahwa SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo belum mencapai tingkat efisiensi 100 %. Beberapa aternatif solusi bagi SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo untuk meningkatkan efisinennya adalah sebagai berikut :
commit to user
49 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a. Target/capain dari input sekolah : 1. Mengurangi jumlah siswa dari 1388 siswa (actual) menjadi 1320,3 (target) atau di bulatkan menjadi 1320 siswa sekitar 4,9 % (to gain). 2. Mengurangi jumlah guru dan tenaga kependidikan dari 114 orang (actual) manjadi 108,4 (target) atau dibulatkan menjadi 108 orang sekitar 4,9 % (to gain). 3. Mengurangi sarana dan prasarana dari 124 buah (actual) menjadi 118 buah (target) atau sekitar 4,9 % (to gain) b. Target/capaian dari output sekolah : 1. Jumlah sisiwa lulus dipertahankan 431 siswa (actual) karena pada kolom to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %. 2. Rata-rata keseluruhan NA ditingkatkan dengan nilai 7,8 (actual) menjadi 9,6 (target) sekitar 25,2 % (to gain). c. Dengan mengurangi setiap inputnya sebesar 100 % - 95,12 % = 4,88 % dan mempertahankan tingkat outputnya. d. Mengacu pada efficiensi reference set-nya, yaitu SMK Negeri 1 Sukoharjo, SMK Negeri 2 Sukoharjo, SMK PGRI Sukoharjo (dapat dilihat di lampiran).
Output
Input
Tabel 4.11. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012 Keterangan Jumlah Siswa Jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan Jumlah sarana dan prasarana pendidikan Jumlah siswa yang lulus Rata-rata seluruah Nilai Akhir
Inefisien 1388
Efisien 1320
114
108
124
118
431
431
7,8
9,6
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
commit to user
Peers/Acuan
SMK Negeri 1 Sukoharjo, SMK Negeri 2 Sukoharjo, SMK PGRI Sukoharjo
50 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. SMK Kasatrian Kartosuro Sukoharjo Tabel 4.12. Hasil Pengolahan Data SMK Kasatrian Kartosuro Sukoharjo Actual
Target
JUMLAH SISWA 1930,0 GURU & 151,0 KEPENDIDIKAN SARPRAS 93,58 % 360,0 SISWA LULUS 630,0 NILAI RATA8,1 RATA Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
1811,4
To Gain 6,1 %
141,7
6,1 %
93,9 %
186,3 630,0
48,2 % 0,0 %
51,8 % 100,0 %
9,4
16,0 %
52,7 %
Variabel
Tingkat Efisiensi
Achieved 93,9 %
Berdasarkan tabel 4.12 di atas dapat dilihat bahwa SMK Kasatrian Kartosuro Sukoharjo belum mencapai tingkat efisiensi 100 %. Beberapa aternatif solusi bagi SMK Kasatrian Kartosuro Sukoharjo untuk meningkatkan efisinennya adalah sebagai berikut : a. Target/capain dari input sekolah : 1. Mengurangi jumlah siswa dari 1930 siswa (actual) menjadi 1811,4 (target) atau di bulatkan menjadi 1811 siswa sekitar 6,1 % (to gain). 2. Mengurangi jumlah guru dan tenaga kependidikan dari 151 orang (actual) manjadi 141,7 (target) atau di bulatkan menjadi 142 sekitar 6,1 % (to gain). 3. Mengurangi sarana dan prasarana dari 360 buah (actual) menjadi 186,3 buah (target) atau di bulatkan menjadi 186 sekitar 48,2 % (to gain) b. Target/capaian dari output sekolah : 1. Jumlah sisiwa lulus dipertahankan 630 siswa (actual) karena pada kolom to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %. 2. Rata-rata keseluruhan NA ditingkatkan dengan nilai 8,1 (actual) menjadi 9,4 (target) sekitar 16,0 % (to gain). c. Dengan mengurangi setiap inputnya sebesar 100 % - 93,58 % = 6,42 % dan mempertahankan tingkat outputnya. d. Mengacu pada efficiensi reference set-nya, yaitu SMK Negeri 1 Sukoharjo, SMK PGRI Sukoharjo (dapat commit dilihat ditolampiran). user
51 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Output
Input
Tabel 4.13. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Kasatrian Kartosuro Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012 Keterangan Jumlah Siswa Jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan Jumlah sarana dan prasarana pendidikan
Inefisien 1930
Efisien 1811
151
142
360
186
630
630
8,1
9,4
Jumlah siswa yang lulus Rata-rata seluruah Nilai Akhir
Peers/Acuan
SMK Negeri 1 Sukoharjo, SMK PGRI Sukoharjo
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA d. SMK Muhammadiyah Watukelir Tabel 4.14. Hasil Pengolahan Data SMK Muhammadiyah Watukelir Actual
Target
JUMLAH SISWA 270,0 GURU & 33,0 KEPENDIDIKAN SARPRAS 89,79 % 43,0 SISWA LULUS 83,0 NILAI RATA7,6 RATA Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
242,4
To Gain 10,2 %
27,0
15,6 %
84,4 %
38,2 83,0
10,2 % 0,0 %
89,8 % 100,0 %
7,6
0,0 %
100,0 %
Variabel
Tingkat Efisiensi
Achieved 89,8 %
Berdasarkan tabel 4.14 di atas dapat dilihat bahwa SMK Muhammadiyah Watukelir belum mencapai tingkat efisiensi 100 %. Beberapa aternatif solusi bagi SMK Muhammdiyah Watukelir untuk meningkatkan efisinennya adalah sebagai berikut : a. Target/capain dari input sekolah : 1. Mengurangi jumlah siswa dari 270 siswa (actual) menjadi 242,4 (target) dibulatkan menjadi 242 siswa atau sekitar 10,2 % (to gain). 2. Mengurangi jumlah guru dan tenaga kependidikan dari 33 orang (actual) manjadi 27,0 (target) atau 28 orang sekitar 15,6 % (to gain). commit to user
52 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Mengurangi sarana dan prasarana dari 43 buah (actual) menjadi 38,2 (target) atau dibulatkan menjadi 38 buah sekitar 10,2 % (to gain). b. Target/capaian dari output sekolah : 1. Jumlah sisiwa lulus dipertahankan 83 siswa (actual) karena pada kolom to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %. 2. rata-rata keseluruhan NA dipertahankan dengan nilai 7,6 (actual) karena pada kolom to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %. c. Dengan mengurangi setiap inputnya sebesar 100 % - 89,79 % = 10,21 % dan mempertahankan tingkat outputnya. d. Mengacu pada efficiensi reference set-nya, yaitu SMK PGRI Sukoharjo, SMK Imam Shyuhodo, SMK Cokroaminoto Sukoharjo (dapat dilihat di lampiran). Secara keseluruhan proporsi inpur dan output SMK Muhammadiyah Watukelir pada tahun ajaran 2011/2012 agar mencapai tingkat efisiensi 100% dapat di lihat pada tabel berikut :
Output
Input
Tabel 4.15. Proposrsi Ideal Input dan Output Sekolah pada SMK Muhammadiyah Watukelir pada Tahun Ajaran 2011/2012 Keterangan Jumlah Siswa Jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan Jumlah sarana dan prasarana pendidikan Jumlah siswa yang lulus Rata-rata seluruah Nilai Akhir
Inefisien 270
Efisien 242
Peers/Acuan
33
27
43
38
83
83
SMK PGRI Sukoharjo, SMK Imam Shyuhodo, SMK Cokroaminoto Sukoharjo
7,6
7,6
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
commit to user
53 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
e. SMK Muhammadiyah 2 Sukoharjo Tabel 4.16. Hasil Pengolahan Data SMK Muammadiyah 2 Sukoharjo Actual
Target
JUMLAH SISWA 204,0 GURU & 24,0 KEPENDIDIKAN SARPRAS 88,35 % 60,0 SISWA LULUS 58,0 NILAI RATA8,0 RATA Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
180,2
To Gain 11,6 %
21,2
11,6 %
88,4 %
49,5 58,0
17, 5 % 0,0 %
82,5 % 100,0 %
8,0
0,0 %
100,0 %
Variabel
Tingkat Efisiensi
Achieved 88,4 %
Berdasarkan tabel 4.16 di atas dapat dilihat bahwa SMK Muammadiyah 2 Sukoharjo belum mencapai tingkat efisiensi 100 %. Beberapa aternatif solusi bagi SMK Muammadiyah 2 Sukoharjo untuk meningkatkan efisinennya adalah sebagai berikut : a. Target/capain dari input sekolah : 1. Mengurangi jumlah siswa dari 204 siswa (actual) menjadi 180,2 (target) atau di bulatkan menjadi 180 siswa sekitar 11,6 % (to gain). 2. Mengurangi jumlah guru dan tenaga kependidikan dari 24 orang (actual) manjadi 21,2 (target) atau di bulatkan menjadi 21 sekitar 11,6 % (to gain). 3. Mengurangi sarana dan prasarana dari 60 buah (actual) menjadi 49,5 buah (target) atau di bulatkan menjadi 50 sekitar 17, 5 % (to gain) b. Target/capaian dari output sekolah : 1. Jumlah sisiwa lulus dipertahankan 58 siswa (actual) karena pada kolom to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %. 2. Rata-rata keseluruhan NA dipertahankan dengan nilai 8,0 (actual) karena pada kolom to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %. c. Dengan mengurangi setiap inputnya sebesar 100 % - 88,35 % = 11,65 % dan mempertahankan tingkat outputnya. commit to user
54 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d. Mengacu pada efficiensi reference set-nya, yaitu SMK Iptek Weru Sukoharjo, SMK Cokroaminoto Sukoharjo, SMK Pramira Marta
(dapat dilihat di
lampiran).
Output
Input
Tabel 4.17. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Muammadiyah 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012 Keterangan Jumlah Siswa Jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan Jumlah sarana dan prasarana pendidikan
Inefisien 204
Efisien 180
24
21
60
50
58
58
8,0
8,0
Jumlah siswa yang lulus Rata-rata seluruah Nilai Akhir
Peers/Acuan
Iptek Weru Sukoharjo, SMK Cokroaminoto Sukoharjo, SMK Pramira Marta
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA f. SMK Muhammadiyah Kartosuro Tabel 4.18. Hasil Pengolahan Data SMK Muhammadiyah Kartosuro Actual
Target
JUMLAH SISWA 447,0 GURU & 54,0 KEPENDIDIKAN SARPRAS 86,83 % 66,0 SISWA LULUS 140,0 NILAI RATA7,3 RATA Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
388,1
To Gain 13,2 %
39,0
26,6 %
73,4 %
57,3 140,0
13,2 % 0,0 %
86,8 % 100,0 %
7,3
0,0 %
100,0 %
Variabel
Tingkat Efisiensi
Achieved 86,8 %
Berdasarkan tabel 4.18 di atas dapat dilihat bahwa SMK Muhammadiyah Kartosuro belum mencapai tingkat efisiensi 100 %. Beberapa aternatif solusi bagi SMK SMK Muhammadiyah Kartosuro untuk meningkatkan efisinennya adalah sebagai berikut :
commit to user
55 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a. Target/capain dari input sekolah : 1. Mengurangi jumlah siswa dari 447 siswa (actual) menjadi 388,1 (target) atau di bulatkan menjadi 388 siswa sekitar 13,2 % (to gain). 2. Mengurangi jumlah guru dan tenaga kependidikan dari 54 orang (actual) manjadi 39 (target) sekitar 26,6 % (to gain). 3. Mengurangi sarana dan prasarana dari 66 buah (actual) menjadi 57,3 buah (target) atau di bulatkan menjadi 57 sekitar 13,2 % (to gain) b. Target/capaian dari output sekolah : 1. Jumlah sisiwa lulus dipertahankan 140 siswa (actual) karena pada kolom to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %. 2. Rata-rata keseluruhan NA dipertahankan dengan nilai 7,3 (actual) karena pada kolom to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %. c. Dengan mengurangi setiap inputnya sebesar 100 % - 86,83 % = 13,17 % dan mempertahankan tingkat outputnya. d. Mengacu pada efficiensi reference set-nya, yaitu SMK PGRI Sukoharjo, SMK Imam Syuhodo, SMK Cokroaminoto Sukoharjo (dapat dilihat di lampiran).
Output
Input
Tabel 4.19. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Muhammadiyah Kartosuro i Tahun Ajaran 2011/2012 Keterangan Jumlah Siswa Jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan Jumlah sarana dan prasarana pendidikan Jumlah siswa yang lulus Rata-rata seluruah Nilai Akhir
Inefisien 447
Efisien 388
Peers/Acuan
54
39
66
57
140
140
SMK PGRI Sukoharjo, SMK Imam Syuhodo, SMK Cokroaminoto Sukoharjo
7,3
7,3
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
commit to user
56 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
g. SMK Bina Patria 1 Tabel 4.20. Hasil Pengolahan Data Bina Patria 1 Actual
Target
JUMLAH SISWA 1145,0 GURU & 71,0 KEPENDIDIKAN SARPRAS 86,59 % 242,0 SISWA LULUS 314,0 NILAI RATA7,8 RATA Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
991,9
To Gain 13,4 %
61,5
13,4 %
86,6 %
95,6 314,0
60,5 % 0,0 %
39,5 % 100,0 %
9,8
25,2 %
79,9 %
Variabel
Tingkat Efisiensi
Achieved 86,6 %
Berdasarkan tabel 4.20 di atas dapat dilihat bahwa SMK Bina Patria 1 belum mencapai tingkat efisiensi 100 %. Beberapa aternatif solusi bagi SMK Bina Patria 1 untuk meningkatkan efisinennya adalah sebagai berikut : a. Target/capain dari input sekolah : 1. Mengurangi jumlah siswa dari 1145 siswa (actual) menjadi 991,9 (target) atau di bulatkan menjadi 992 siswa sekitar 13,4 % (to gain). 2. Mengurangi jumlah guru dan tenaga kependidikan dari 71 orang (actual) manjadi 61,5 (target) atau dibulatkan menjadi 62 orang sekitar 13,4 % (to gain). 3. Mengurangi sarana dan prasarana dari 242 buah (actual) menjadi 95,6 (target) atau dibulatkan menjadi 96 buah sekitar 60,5 % (to gain) b. Target/capaian dari output sekolah : 1. Jumlah sisiwa lulus dipertahankan 314 siswa (actual) karena pada kolom to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %. 2. Rata-rata keseluruhan NA ditingkatkan dengan nilai 7,8 (actual) menjadi 9,8 (target) sekitar 25,2 % (to gain). c. Dengan mengurangi setiap inputnya sebesar 100 % - 86,59 % = 13,41 % dan mempertahankan tingkat outputnya. commit to user
57 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d. Mengacu pada efficiensi reference set-nya, yaitu SMK Negeri 1 Sukoharjo, SMK Iptek Weru Sukoharjo (dapat dilihat di lampiran).
Output
Input
Tabel 4.21. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Bina Patria 1 Tahun Ajaran 2011/2012 Keterangan Jumlah Siswa Jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan Jumlah sarana dan prasarana pendidikan
Inefisien 1145
Efisien 992
71
62
Jumlah siswa yang lulus Rata-rata seluruah Nilai Akhir
242
96
314
314
7,8
9,8
Peers/Acuan
SMK Negeri 1 Sukoharjo, SMK Iptek Weru Sukoharjo
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA h. SMK Saraswati Grogol Tabel 4.22. Hasil Pengolahan Data SMK Saraswati Grogol Actual
Target
JUMLAH SISWA 284,0 GURU & 45,0 KEPENDIDIKAN SARPRAS 84,70 % 66,0 SISWA LULUS 92,0 NILAI RATA7,6 RATA Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
240,6
To Gain 15,3 %
31,8
29,2 %
70,8 %
55,9 92,0
15,3 % 0,0 %
84,7 % 100,0 %
8,1
7,1 %
93,4 %
Variabel
Tingkat Efisiensi
Achieved 84,7 %
Berdasarkan tabel 4.22 di atas dapat dilihat bahwa SMK Saraswati Grogol belum mencapai tingkat efisiensi 100 %. Beberapa aternatif solusi bagi SMK Saraswati Grogol untuk meningkatkan efisinennya adalah sebagai berikut : a. Target/capain dari input sekolah : 1. Mengurangi jumlah siswa dari 284 siswa (actual) menjadi 240,6 (target) atau di bulatkan menjadi 241 siswa sekitar 15,3 % (to gain). 2. Mengurangi jumlah guru dan tenaga kependidikan dari 45 orang (actual) manjadi 31,8 (target) atau di bulatkan menjadi 32 sekitar 29,2 % (to gain). commit to user
58 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Mengurangi sarana dan prasarana dari 66 buah (actual) menjadi 55,9 buah (target) atau di bulatkan menjadi 60 sekitar 15,3 % (to gain) b. Target/capaian dari output sekolah : 1. Jumlah sisiwa lulus dipertahankan 92 siswa (actual) karena pada kolom to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %. 2. Rata-rata keseluruhan NA ditingkatkan dengan nilai 7,6 (actual) menjadi 8,1 (target) sekitar 7,1 % (to gain). c. Dengan mengurangi setiap inputnya sebesar 100 % - 84,70 % = 15,30 % dan mempertahankan tingkat outputnya. d. Mengacu pada efficiensi reference set-nya, yaitu SMK 17 Sukoharjo, SMK PGRI Sukoharjo, SMK Cokroaminoto Sukoharjo (dapat dilihat di lampiran).
Output
Input
Tabel 4.23. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Saraswati Grogol Tahun Ajaran 2011/2012 Keterangan Jumlah Siswa Jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan Jumlah sarana dan prasarana pendidikan Jumlah siswa yang lulus Rata-rata seluruah Nilai Akhir
Inefisien 284
Efisien 241
Peers/Acuan
45
32
66
56
92
92
SMK 17 Sukoharjo, SMK PGRI Sukoharjo, SMK Cokroaminoto Sukoharjo
7,6
8,1
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
commit to user
59 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
i. SMK Pelayaran Pancasila Tabel 4.24. Hasil Pengolahan Data SMK Pelayaran Pancasila Actual
Target
JUMLAH SISWA 449,0 GURU & 40,0 KEPENDIDIKAN SARPRAS 82,54 % 54,0 SISWA LULUS 122,0 NILAI RATA7,8 RATA Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
370,6
To Gain 17,5 %
33,0
17,5 %
82,5 %
44,6 122,0
17,5 % 0,0 %
82,5 % 100,0 %
7,8
0,0 %
100,0 %
Variabel
Tingkat Efisiensi
Achieved 82,5 %
Berdasarkan tabel 4.24 di atas dapat dilihat bahwa SMK Pelayaran Pancasila belum mencapai tingkat efisiensi 100 %. Beberapa aternatif solusi bagi SMK Pelayaran Pancasila untuk meningkatkan efisinennya adalah sebagai berikut : a. Target/capain dari input sekolah : 1. Mengurangi jumlah siswa dari 449 siswa (actual) menjadi 370,6 (target) atau di bulatkan menjadi 370 siswa sekitar 17,5 % (to gain). 2. Mengurangi jumlah guru dan tenaga kependidikan dari 40 orang (actual) manjadi 33 (target) sekitar 17,5 % (to gain). 3. Mengurangi sarana dan prasarana dari 54 buah (actual) menjadi 44,6 buah (target) atau di bulatkan menjadi 45 sekitar 17,5 % (to gain) b. Target/capaian dari output sekolah : 1. Jumlah sisiwa lulus dipertahankan 122 siswa (actual) karena pada kolom to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %. 2. Rata-rata keseluruhan NA dipertahankan dengan nilai 7,8 (actual) karena pada kolom to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %. c. Dengan mengurangi setiap inputnya sebesar 100 % - 82,54 % = 17,46 % dan mempertahankan tingkat outputnya. commit to user
60 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d. Mengacu pada efficiensi reference set-nya, yaitu SMK Negeri 1 Sukoharjo, SMK SMK PGRI Sukoharjo, SMK Imam Syuhodo, SMK Cokroaminoto Sukoharjo (dapat dilihat di lampiran).
Output
Input
Tabel 4.25. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Pelayaran Pancasila Tahun Ajaran 2011/2012 Keterangan Jumlah Siswa Jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan Jumlah sarana dan prasarana pendidikan
Inefisien 449,0
Efisien 371
40,0
33
54,0
45
122,0
122,
7,8
7,8
Jumlah siswa yang lulus Rata-rata seluruah Nilai Akhir
Peers/Acuan SMK Negeri 1 Sukoharjo, SMK SMK PGRI Sukoharjo, SMK Imam Syuhodo, SMK Cokroaminoto Sukoharjo
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA j. SMK Tunas Bangsa Tawangsari Tabel 4.26. Hasil Pengolahan Data SMK Tunas Bangsa Tawangsari Actual
Target
JUMLAH SISWA 619,0 GURU & 47,0 KEPENDIDIKAN SARPRAS 80,13 % 65,0 SISWA LULUS 158,0 NILAI RATA7,7 RATA Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
496,0
To Gain 19,9 %
37,0
19,9 %
80,1 %
52,0 158,0
19,9 % 0,0 %
80,1 % 100,0 %
7,7
0,0 %
100,0 %
Variabel
Tingkat Efisiensi
Achieved 80,1 %
Berdasarkan tabel 4.26 di atas dapat dilihat bahwa SMK Tunas Bangsa Tawangsari belum mencapai tingkat efisiensi 100 %. Beberapa aternatif solusi bagi SMK Tunas Bangsa Tawangsari untuk meningkatkan efisinennya adalah sebagai berikut : a. Target/capain dari input sekolah : 1. Mengurangi jumlah siswa dari 619 siswa (actual) menjadi 496,0 (target) commit to user atau 496 siswa sekitar 10,2 % (to gain).
61 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Mengurangi jumlah guru dan tenaga kependidikan dari 33 orang (actual) manjadi 27,0 (target) atau 27 orang sekitar 15,6 % (to gain). 3. Mengurangi sarana dan prasarana dari 65 buah (actual) menjadi 52,0 (target) atau 52 buah sekitar 19,9 % (to gain) b. Target/capaian dari output sekolah : 1. Jumlah sisiwa lulus dipertahankan 158 siswa (actual) karena pada kolom to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %. 2. Rata-rata keseluruhan NA dipertahankan dengan nilai 7,7 (actual) karena pada kolom to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %. c. Dengan mengurangi setiap inputnya sebesar 100 % - 80,13 % = 19,87 % dan mempertahankan tingkat outputnya. d. Mengacu pada efficiensi reference set-nya, yaitu SMK Negeri 1 Sukoharjo, SMK Negeri 3 Sukoharjo, SMK Iptek Weru (dapat dilihat di lampiran).
Output
Input
Tabel 4.27. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Tunas Bangsa Tawangsari Tahun Ajaran 2011/2012 Keterangan Jumlah Siswa Jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan Jumlah sarana dan prasarana pendidikan Jumlah siswa yang lulus Rata-rata seluruah Nilai Akhir
Inefisien 619
Efisien 496
47
37
65
52
158
158
7,7
7,7
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
commit to user
Peers/Acuan
SMK Negeri 1 Sukoharjo, SMK Negeri 3 Sukoharjo, SMK Iptek Weru
62 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
k. SMK Pembangunan Nasional Tabel 4.28. Hasil Pengolahan Data SMK Pembangunan Nasional Actual
Target
JUMLAH SISWA 509,0 GURU & 50,0 KEPENDIDIKAN SARPRAS 80,07 % 70,0 SISWA LULUS 143,0 NILAI RATA7,9 RATA Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
407,5
To Gain 19,9 %
40,0
19,9 %
80,1 %
56,0 143,0
19,9 % 0,0 %
80,1 % 100,0 %
7,9
0,0 %
100,0 %
Variabel
Tingkat Efisiensi
Achieved 80,1 %
Berdasarkan tabel 4.28 di atas dapat dilihat bahwa SMK Pembangunan Nasional belum mencapai tingkat efisiensi 100 %. Beberapa aternatif solusi bagi SMK Pembangunan Nasional untuk meningkatkan efisinennya adalah sebagai berikut : a. Target/capain dari input sekolah : 1. Mengurangi jumlah siswa dari 509 siswa (actual) menjadi 407,5 (target) atau di bulatkan menjadi 408 siswa sekitar 19,9 % (to gain). 2. Mengurangi jumlah guru dan tenaga kependidikan dari 50 orang (actual) manjadi 40 (target) sekitar 19,9 % (to gain). 3. Mengurangi sarana dan prasarana dari 70 buah (actual) menjadi 56 buah (target) atau sekitar 19,9 % (to gain) b. Target/capaian dari output sekolah : 1. Jumlah sisiwa lulus dipertahankan 143 siswa (actual) karena pada kolom to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %. 2. Rata-rata keseluruhan NA dipertahankan dengan nilai 7,9 (actual) karena pada kolom to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %. c. Dengan mengurangi setiap inputnya sebesar 100 % - 80,07 % = 19,93 % dan mempertahankan tingkat outputnya. commit to user
63 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d. Mengacu pada efficiensi reference set-nya, yaitu SMK Negeri 1 Sukoharjo, SMK PGRI Sukoharjo, SMK Imam Syuhodo, SMK Cokroaminoto Sukoharjo (dapat dilihat di lampiran).
Output
Input
Tabel 4.29. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Pembangunan Nasional Tahun Ajaran 2011/2012 Keterangan Jumlah Siswa Jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan Jumlah sarana dan prasarana pendidikan
Inefisien 509
Efisien 408
Peers/Acuan
50
40
70
56
143
143
7,9
7,9
SMK Negeri 1 Sukoharjo, SMK PGRI Sukoharjo, SMK Imam Syuhodo, SMK Cokroaminoto Sukoharjo
Jumlah siswa yang lulus Rata-rata seluruah Nilai Akhir
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA l. SMK Bina Patria 2 Sukoharjo Tabel 4.30. Hasil Pengolahan Data SMK Bina Patria 2 Sukoharjo Actual
Target
JUMLAH SISWA 954,0 GURU & 66,0 KEPENDIDIKAN SARPRAS 78,69 % 82,0 SISWA LULUS 222,0 NILAI RATA7,7 RATA Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
750,7
To Gain 21,3 %
51,9
21,3 %
78,7 %
64,5 222,0
21,3 % 0,0 %
78,7 % 100,0 %
7,7
0,0 %
100,0 %
Variabel
Tingkat Efisiensi
Achieved 78,7 %
Berdasarkan tabel 4.30 di atas dapat dilihat bahwa SMK Bina Patria 2 Sukoharjo belum mencapai tingkat efisiensi 100 %. Beberapa aternatif solusi bagi SMK Bina Patria 2 Sukoharjo untuk meningkatkan efisinennya adalah sebagai berikut : a. Target/capain dari input sekolah : 1. Mengurangi jumlah siswa dari 954 siswa (actual) menjadi 750,7 (target) atau di bulatkan menjadi 751 siswa sekitar 21,3 % (to gain). commit to user
64 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Mengurangi jumlah guru dan tenaga kependidikan dari 66 orang (actual) manjadi 51,9 (target) atau dibulatkan menjadi 52 orang sekitar 21,3 % (to gain). 3. Mengurangi sarana dan prasarana dari 82 buah (actual) menjadi 64,5 (target) atau dibulatkan menjadi 65 buah sekitar 21,3 % (to gain) b. Target/capaian dari output sekolah : 1. Jumlah sisiwa lulus dipertahankan 222 siswa (actual) karena pada kolom to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %. 2. Rata-rata keseluruhan NA dipertahankan dengan nilai 7,7 (actual) karena pada kolom to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %. c. Dengan mengurangi setiap inputnya sebesar 100 % - 78,69 % = 21,31 % dan mempertahankan tingkat outputnya. d. Mengacu pada efficiensi reference set-nya, yaitu SMK Negeri 1 Sukoharjo, SMK Negeri 3 Sukoharjo, SMK Iptek Weru Sukoharjo, SMK Imam Syuhodo (dapat dilihat di lampiran).
Output
Input
Tabel 4.31. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Bina Patria 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012 Keterangan Jumlah Siswa Jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan Jumlah sarana dan prasarana pendidikan Jumlah siswa yang lulus Rata-rata seluruah Nilai Akhir
Inefisien 954
Efisien 751
Peers/Acuan
66
52
82
65
222
222
7,7
7,7
SMK Negeri 1 Sukoharjo, SMK Negeri 3 Sukoharjo, SMK Iptek Weru Sukoharjo, SMK Imam Syuhodo
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
commit to user
65 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
m. SMK Tamansiswa Tabel 4.32. Hasil Pengolahan Data SMK Tamansiswa Actual
Target
JUMLAH SISWA 789,0 GURU & 73,0 KEPENDIDIKAN SARPRAS 79,30 % 82,0 SISWA LULUS 210,0 NILAI RATA7,6 RATA Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
625,7
To Gain 20,7 %
56,1
23,2 %
76,8 %
65,0 210,0
20,7 % 0,0 %
79,3 % 100 %
7,6
0,0 %
100 %
Variabel
Tingkat Efisiensi
Achieved 79,3 %
Berdasarkan tabel 4.32 di atas dapat dilihat bahwa SMK Tamansisiwa belum mencapai tingkat efisiensi 100 %. Beberapa aternatif solusi bagi SMK Tamansiswa untuk meningkatkan efisinennya adalah sebagai berikut : a. Target/capain dari input sekolah : 1. Mengurangi jumlah siswa dari 789 siswa (actual) menjadi 625,7 (target) atau di bulatkan menjadi 626 siswa sekitar 20,7 % (to gain). 2. Mengurangi jumlah guru dan tenaga kependidikan dari 73 orang (actual) manjadi 56,1 (target) atau dibulatkan menjadi 56 orang sekitar 23,2 % (to gain). 3. Mengurangi sarana dan prasarana dari 82 buah (actual) menjadi 65,0 (target) atau 65 buah sekitar 20,7 % (to gain) b. Target/capaian dari output sekolah : 1. Jumlah sisiwa lulus dipertahankan 210 siswa (actual) karena pada kolom to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %. 2. Rata-rata keseluruhan NA dipertahankan dengan nilai 7,6 (actual) karena pada kolom to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %. c. Dengan mengurangi setiap inputnya sebesar 100 % - 79,30 % = 20,7 % dan mempertahankan tingkat outputnya. commit to user
66 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d.
Mengacu pada efficiensi reference set-nya, yaitu SMK Negeri 2 Sukoharjo, SMK PGRI Sukoharjo, SMK Imam Syuhodo (dapat dilihat di lampiran).
Output
Input
Tabel 4.33. Proporsi Ideal Input dan Output pada MK Kriya Sahid Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012 Keterangan Jumlah Siswa Jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan Jumlah sarana dan prasarana pendidikan
Inefisien 789
Efisien 626
73
56
82
65
210
210
7,6
7,6
Jumlah siswa yang lulus Rata-rata seluruah Nilai Akhir
Peers/Acuan
SMK Negeri 2 Sukoharjo, SMK PGRI Sukoharjo, SMK Imam Syuhodo
e. Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
n. SMK Pertiwi Tabel 4.34. Hasil Pengolahan Data SMK Pratiwi Variabel
Tingkat Efisiensi
Actual
JUMLAH SISWA 104,0 GURU & 22,0 KEPENDIDIKAN SARPRAS 73,85 % 54,0 SISWA LULUS 28,0 NILAI RATA6,7 RATA Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
76,8
To Gain 26,1 %
16,0
26,1 %
73,9 %
32,7 28,0
39,5 % 0,0 %
60,5 % 100,0 %
6,7
0,0 %
100,0 %
Target
Achieved 73,9 %
Berdasarkan tabel 4.34 di atas dapat dilihat bahwa SMK Pratiwi belum mencapai tingkat efisiensi 100 %. Beberapa aternatif solusi bagi SMK Pratiwi untuk meningkatkan efisinennya adalah sebagai berikut : a. Target/capain dari input sekolah : 1. Mengurangi jumlah siswa dari 104 siswa (actual) menjadi 76,8 (target) atau di bulatkan menjadi 77 siswa sekitar 26,1 % (to gain). commit to user
67 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Mengurangi jumlah guru dan tenaga kependidikan dari 22 orang (actual) manjadi 16 (target) sekitar 26,1 % (to gain). 3. Mengurangi sarana dan prasarana dari 54 buah (actual) menjadi 32,7 buah (target) atau di bulatkan menjadi 33 sekitar 39,5 % (to gain) b. Target/capaian dari output sekolah : 1. Jumlah sisiwa lulus dipertahankan 28 siswa (actual) karena pada kolom to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %. 2. Rata-rata keseluruhan NA dipertahankan dengan nilai 6,7 (actual) karena pada kolom to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %. c. Dengan mengurangi setiap inputnya sebesar 100 % - 73,85% = 26,15 % dan mempertahankan tingkat outputnya. d. Mengacu pada efficiensi reference set-nya, yaitu SMK 17 Sukoharjo, SMK Imam Syuhodo, SMK Cokroaminoto Sukoharjo (dapat dilihat di lampiran).
Output
Input
Tabel 4.35. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Pratiwi Tahun Ajaran 2011/2012 Keterangan Jumlah Siswa Jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan Jumlah sarana dan prasarana pendidikan Jumlah siswa yang lulus Rata-rata seluruah Nilai Akhir
Inefisien 104
Efisien 77
Peers/Acuan
22
16
54
33
28
28
SMK 17 Sukoharjo, SMK Imam Syuhodo, SMK Cokroaminoto Sukoharjo
6,7
6,7
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
commit to user
68 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
o. SMK Kriya Sahid Sukoharjo Tabel 4.36. Hasil Pengolahan Data SMK Kriya Sahid Sukoharjo Actual
Target
JUMLAH SISWA 264,0 GURU & 36,0 KEPENDIDIKAN SARPRAS 69,84 % 59,0 SISWA LULUS 66,0 NILAI RATA7,8 RATA Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
184,4
To Gain 30,2 %
25,1
30,2 %
41,2 66,0
30,2 % 0,0 %
69,8 % 100,0 %
7,8
0,0 %
100,0 %
Variabel
Tingkat Efisiensi
Achieved 69,8 % 69,8 %
Berdasarkan tabel 4.36 di atas dapat dilihat bahwa SMK Kriya Sahid Sukoharjo belum mencapai tingkat efisiensi 100 %. Beberapa aternatif solusi bagi SMK Tunas Bangsa Tawangsari untuk meningkatkan efisinennya adalah sebagai berikut : a. Target/capain dari input sekolah : 1. Mengurangi jumlah siswa dari 264 siswa (actual) menjadi 184,4 (target) atau di bulatkan menjadi 184 siswa sekitar 30,2 % (to gain). 2. Mengurangi jumlah guru dan tenaga kependidikan dari 36 orang (actual) manjadi 25,1 (target) atau dibulatkan menjadi 25 orang sekitar 30,2 % (to gain). 3. Mengurangi sarana dan prasarana dari 59 buah (actual) menjadi 41,2 (target) atau dibulatkan menjadi 41 buah sekitar 30,2 % (to gain) b. Target/capaian dari output sekolah : 3. Jumlah sisiwa lulus dipertahankan 66 siswa (actual) karena pada kolom to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %. 4. Rata-rata keseluruhan NA dipertahankan dengan nilai 7,8 (actual) karena pada kolom to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %. c. Dengan mengurangi setiap inputnya sebesar 100 % - 69,84 % = 30,16 % to user tingkat outputnya. dibulatkan menjadi 30,2% dan commit mempertahankan
69 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d. Mengacu pada efficiensi reference set-nya, yaitu SMK Negeri 1 Sukoharjo, SMK PGRI Sukoharjo, SMK Cokroaminoto Sukoharjo (dapat dilihat di lampiran).
Output
Input
Tabel 4.37. Proporsi Ideal Input dan Output pada MK Kriya Sahid Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012 Keterangan Jumlah Siswa Jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan Jumlah sarana dan prasarana pendidikan
Inefisien 264
Efisien 184
Peers/Acuan
36
25
59
41
66
66
SMK Negeri 1 Sukoharjo, SMK PGRI Sukoharjo, SMK Cokroaminoto Sukoharjo
7,8
7,8
Jumlah siswa yang lulus Rata-rata seluruah Nilai Akhir
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA p. SMK Veteran Tabel 4.38. Hasil Pengolahan Data SMK Veteran Actual
Target
JUMLAH SISWA 621,0 GURU & 52,0 KEPENDIDIKAN SARPRAS 61,76 % 58,0 SISWA LULUS 96,0 NILAI RATA7,7 RATA Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
323,6
To Gain 47,9 %
32,1
38,2 %
61,8 %
35,8 96,0
38,2 % 0,0 %
61,8 % 100,0 %
7,7
0,0 %
100,0 %
Variabel
Tingkat Efisiensi
Achieved 52,1 %
Berdasarkan tabel 4.38 di atas dapat dilihat bahwa SMK Veteran belum mencapai tingkat efisiensi 100 %. Beberapa aternatif solusi bagi SMK Veteran untuk meningkatkan efisinennya adalah sebagai berikut : a. Target/capain dari input sekolah : 1. Mengurangi jumlah siswa dari 621 siswa (actual) menjadi 323,6 (target) atau di bulatkan menjadi 324 siswa sekitar 47,9 % (to gain). 2. Mengurangi jumlah guru dan tenaga kependidikan dari 52 orang (actual) commit to user manjadi 32,1 (target) atau di bulatkan menjadi 32 sekitar 38,2 % (to gain).
70 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Mengurangi sarana dan prasarana dari 58 buah (actual) menjadi 35,8 buah (target) atau di bulatkan menjadi 36 sekitar 38,2 % (to gain) b. Target/capaian dari output sekolah : 1. Jumlah sisiwa lulus dipertahankan 96 siswa (actual) karena pada kolom to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %. 2. Rata-rata keseluruhan NA dipertahankan dengan nilai 7,7 (actual) karena pada kolom to gain atau prensentase berapa persen actual yang harus di tambahkan atau dikurangkan untuk mencapai target terbaca 0 %. c. Dengan mengurangi setiap inputnya sebesar 100 % - 61,76 % = 38,24 % dan mempertahankan tingkat outputnya. d.
Mengacu pada efficiensi reference set-nya, yaitu SMK Negeri 2 Sukoharjo, SMK Negeri 3 Sukoharjo, SMK Imam Syuhodo, (dapat dilihat di lampiran).
Output
Input
Tabel 4.39. Proporsi Ideal Input dan Output pada SMK Veteran Tahun Ajaran 2011/2012 Keterangan Jumlah Siswa Jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan Jumlah sarana dan prasarana pendidikan Jumlah siswa yang lulus Rata-rata seluruah Nilai Akhir
Inefisien 621
Efisien 324
52
32
58
36
96
96
7,7
7,7
Sumber : Hasil Olah Data Metode DEA
commit to user
Peers/Acuan
SMK Negeri 2 Sukoharjo, SMK Negeri 3 Sukoharjo, SMK Imam Syuhodo
71 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode DEA pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil perhitungan dengan menggunakan DEA. SMK di Kabupaten Sukoharjo yang diteliti tidak semuanya mencapai efisien 100%. Dari 26 SMK yang di teliti, terdapat 10 SMK yang sudah mencapai efisensi 100%, Adapun 10 SMK yang telah mencapai efisien tersebut adalah SMK Negeri 1 Sukoharjo, SMK 2 Negeri Sukoharjo, SMK Iptek Weru Sukoharjo, SMK Negeri 3 Sukoharjo, SMK 17 Sukoharjo , SMK Imam Syuhoda, SMK PGRI Sukoharjo, SMK Assalam Sukoharjo, SMK Cokroaminoto Sukoharjo, SMK Prawira Marta. 2. Hasil perhitungan dengan menggunakan DEA di ketahui pula ada 16 SMK yang belum mencapai efisiensi 100%, Adapun SMK yang belum mencapai efisiensi tersebut adalah SMK Muhammadiyah Watukelir dengan nilai efisiensi 89,79 %, SMK Tunas Bangsa dengan nilai efisiensi 80,13, SMK Kriya Sahid Sukoharjo dengan nilai efisiensi 69,84 %, SMK Tamansiswa dengan nilai efisiensi 79,30 %, SMK Bina Patria 1 dengan nilai efisiensi 86,59 %, SMK Bina Patria 2 Sukoharjo dengan nilai efisiensi 79,69 %, SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo dengan nilai efisiensi 95,12 %, SMK Pembangunan Nasional dengan nilai efisiensi 80,07 %, SMK Muhammadiyah 2 Sukoharjo dengan nilai efisiensi 88,35 %, SMK Veteran 1 Sukoharjo dengan nilai efisiensi 61,76 %,SMK Saraswati Grogol dengan nilai efisiensi 84,70 %, SMK Kasatria Solo Kartosuro Sukoharjo dengan nilai efisiensi 93,85 %, SMK Pelayaran Pancasila dengan nilai efisiensi 82,54 %, SMK Pertiwi Kartosura dengan nilai efisiensi 73,85 %, SMK Muhammadiyah Kartosuro dengan nilai efisiensi 86,83 %, dan SMK Harapan Kartosuro dengan nilai efisiensi 97,46 %. 3. SMK yang belum efisien terdapat solusi yang dapat ditempuh, yaitu dengan commitdan to user mengkombinasikan input sekolah output sekolah sesuai dengan yang
71
72 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
direkomendasikan oleh DEA dan merujuk pada SMK yang mencapai tingkat efisiensi relatif.
B. Implikasi Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat SMK di Kabupaten Sukoharjo yang belum efisien 100% Sehingga dapat diimplikasikan sebagai berikut: 1. Dengan mengetahui tingkat efisiensi dari setiap SMK, maka dapat dijadikan masukan, bahan pertimbangan, serta referensi dalam mengambil kebijakankebijakan bagi pihak SMK yang belum efisien untuk meningkatkan efisiensinya manjadi 100%, Adapun kebijakan yang diambil adalah : a. Kebijakan yang berkaitan tentang ketidakefisienan penggunaan input jumlah sisiwa, yakni perlu pembatasan saat penerimaan siswa baru yang akan masuk SMK yang disesuaikan dengan kapasitas guru, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana yang ada di SMK tersebut. b. Kebijakan yang berkaitan tentang ketidakefisienan penggunaan input sarana dan prasarana, yakni perlu memaksimalkan penggunaan sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan belajar mengajar siswa, Penyediaan sarana dan prasarana adalah dalam upaya peningkatan kualitas dan aksebilitas pendidikan siswa. c. Kebijakan yang berkaitan tetang ketidakefisienan penggunaan input guru dan tenaga kependidikan, adanya kelebihan guru dan tenaga kependidikan di salah satu SMK perlu adanya pemaksimalan peran guru yang berlebih dengan melakukan pendampingan intensif kepada murid serta penambahan jam mengajar. d. Kebijakan yang berkaitan tetang ketidakefisenan penggunaan output jumlah siswa lulus, perlu di tingkatkanya jumlah siswa yang lulus. e. Kebijakan yang berkaitan tetang ketidakefisienan penggunaan output ratarata Nilai Akhir siswa, perlu peningkatan nilai hasil ujian setiap siswa. 2. Hasil penelitian ini menjadi pertimbangan pihak sekolah untuk selalu commit to user memperhatikan tingkat efisiensi dalam penggunaan input dan output yang
73 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dihasilkan. Sehingga sekolah dapat meluluskan siswanya dengan nilai yang memuaskan.
C. Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian dan implikasi hasil penelitian yang penulis kemukakan di atas, maka penulis dapat memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat berguna bagi SMK di Kabupaten Sukoharjo. Adapun saransaran tersebut antara lain: 1. Kepada pihak Dinas Pendidikan Sukoharjo memberitahukan hasil penelitian ini
kepada SMK di bawah naungannya untuk senantiasa memperhatikan
dalam pengambilan kebijakan berkaitan dengan input dan output sekolah. Penelitian ini bisa menjadi referensi dalam pengambilan kebijakan sera di sosialisasikan kepada SMK terkait. 2. Kepada SMK di Kabupaten Sukoharjo yang berada di bawah Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo, perlu menindak lanjuti hasil dari penelitian ini yang sudah di sampaikan oleh Dinas Pendidikan Sukoharjo.
commit to user