Jurnal Ilmu Pertanian dan Perikanan Juni 2013 Vol. 2 No.1 Hal : 47-53 ISSN 2302-6308
Available online at: http://umbidharma.org/jipp
TINGKAH LAKU IKAN NILA TERHADAP WARNA CAHAYA LAMPU YANG BERBEDA (Nile Tilapia Behavior In Different Light Colour) Adi Susanto1* dan Dodi Hermawan1 1Jurusan
Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl. Raya Jakarta Km 4 Serang Banten, Telp. 0254 280330 ext 126, Fax. 0254-281254 *Korespondensi:
[email protected] Diterima: 25 April 2013 / Disetujui: 24 Mei 2013 ABSTRAK Penggunaan cahaya pada perikanan tangkap telah banyak digunakan sebagai antraktor (pemikat) ikan yang bersifat fototaksis positif dalam operasi penangkapan. Namun pada perikanan budidaya, penggunaan cahaya belum banyak dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pola tingkah laku ikan nila terhadap warna cahaya lampu yang berbeda dan menentukan jenis warna lampu yang paling disukai (banyak direspons) oleh ikan nila. Penelitian dilakukan dengan metode percobaan laboratorium dengan rencangan acak lengkap faktorial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan nila akan bergerak dan berkumpul dibawah cahaya lampu warna merah dan biru serta cenderung menghindari cahaya lampu warna kuning sedangkan jenis warna lampu yang paling disukai oleh ikan nila adalah warna biru. Kata kunci: cahaya, ikan nila, warna, tingkah laku ABSTRACT The use of light to capture fisheries has been widely used as antractant positive fototaxis fish in fishing operations. However, in aquaculture, the use of light has not been much done. The purpose of this study was to identify the patterns of behavior of Nile Tilapia to different colors of ligh and determine what kind of light is the most preferred (lots of response) by Nile Tilapia. The research was conducted by a laboratory experiment with a completely randomized factorial. Results showed that Nile Tilapia will move and assemble under a red light and blue light colors tend to avoid the kind of color light yellow while the most preferred color is blue. Keywords: light, Nile Tilapia, color, behavior PENDAHULUAN Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu komoditas perikanan yang banyak, mudah ditemukan dan banyak dibudidayakan di Indonesia. Rasanya yang lezat serta struktur tubuhnya yang tidak memiliki
banyak duri halus menyebabkan ikan nila menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk mendapatkan sumber protein hewani yang penting bagi tubuh. Ikan nila dapat dibudidayakan di berbagai tempat seperti kolam, waduk, sawah, tambak, sungai bahkan di
48
SUSANTO DAN HERMAWAN
JIPP
perairan yang memiliki kadar garam lebih tinggi dari air tawar (payau). Budidaya ikan nila yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia (pembudidaya ikan) sebagian besar dilakukan di kolam. Hal ini didasarkan pada alasan operasional antara lain mempermudah dalam pemberian pakan, pengawasan dan keamanan, pengendalian hama dan penyakit serta proses pemanenan. Kondisi kolam yang digunakan sangat berpengaruh terhadap hasil akhir kegiatan budidaya ikan nila, sehingga dibutuhkan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk menghasilkan ikan nila dengan kualitas yang baik dan nilai ekonomi yang tinggi. Ikan nila memiliki kemampuan reproduksi yang baik sehingga mudah berkembang biak, baik pada habitat alam maupun di kolam budidaya. Kemampuan reproduksi tersebut menyebabkan permasalahan lain yang terjadi pada proses pemanenan di kolam budidaya. Juvenil atau anak ikan yang bercampur dengan ikan dewasa akan menyulitkan pada saat pemisahan (sortasi) sehingga membutuhkan waktu yang lama. Selain itu, mekanisme panen yang dilakukan dengan cara mengeringkan kolam secara bertahap dapat menyebabkan kematian ikan kecil (juvenil). Padahal ikan kecil tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bibit untuk dibudidayakan kembali hingga mencapai ukuran ekonomis. Penggunaan cahaya lampu sebagai atraktan pada proses penangkapan ikan di laut sudah banyak dilakukan, antara lain pada perikanan bagan apung, bagan tancap, bagan rambo dan pancing cumi. Penggunaan cahaya lampu tersebut dimaksudkan untuk mengumpulkan ikan target tangkapan pada area penangkapan (catchable area) sehingga hasil tangkapannya menjadi meningkat. Warna cahaya yang digunakan cukup bervariasi antara lain putih, merah, kuning atau biru yang bergantung pada karakteristik daerah penangkapan dan ikan target. Kondisi yang berkebalikan terjadi pada perikanan budidaya. Peng-
gunaan cahaya pada perikanan budidaya belum banyak dilakukan, terlebih untuk kepentingan pemanenan ikan. Minimnya penelitian terkait dengan aplikasi penggunaan cahaya dalam membantu pemanenan ikan menjadi salah satu alasan pentingnya penelitian ini dilakukan. Melalui penggunaan cahaya pada proses pemanenan diharapkan akan mempermudah dalam proses pemanenan dan mengurangi resiko tingkat kematian ikan nila yang masih kecil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pola tingkah laku ikan nila terhadap warna cahaya lampu yang berbeda dan menentukan jenis warna lampu yang paling disukai (banyak direspons) oleh ikan nila. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan di Laboratorium budidaya perikanan Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA dengan metode percobaan skala laboratorium pada bulan Agustus hingga Desember 2012. Pengamatan pola tingkah laku ikan nila terhadap rangsangan warna cahaya yang berbeda dilakukan pada malam hari. Percobaan warna cahaya dilakukan secara bergantian. Warna cahaya lampu yang digunakan adalah merah, biru dan kuning dengan daya 5 watt dan 15 watt. Penggantian posisi warna lampu dilakukan pada setiap ulangan sehingga data yang diperoleh mampu mewakili respons ikan nila terhadap warna yang berbeda. Akuarium disekat menggunakan kaca yang telah di cat hitam agar warna lampu tidak saling mempengaruhi. Ketinggian air akurium adalah 40 cm dan jarak lampu terhadap permukaan air sebesar 10 cm. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial (Walpole 1993). Analisis data dilakukan secara deskriptif komparatif dan analisis anova faktorial untuk melihat pengaruh daya dan warna lampu yang berbeda terhadap tingkah laku ikan nila. Desain akuarium percobaan disajikan pada Gambar 1.
Vol. 2, 2013
Tingkah Laku Ikan Nila Terhadap Warna Cahaya
HASIL DAN PEMBAHASAN Intensitas Lampu Pengukuran intensitas lampu dilakukan pada jarak 10 cm dari sumber cahaya pada medium udara. Perbedaan watt lampu menyebabkan perbedaan kuat cahaya (intensitas cahaya) yang dihasilkan. Hasil pengukuran kuat intensitas lampu yang digunakan disajikan pada Tabel 1. Pola Tingkah Laku Ikan Nila Perbedaan intensitas cahaya dan warna lampu menyebabkan respons yang berbeda pada ikan nila. Pada lampu dengan daya 5 watt, rata-rata jumlah ikan yang merespons adalah 11 ekor dan pada lampu 15 watt adalah 13 ekor dalam setiap selang waktu 2 menit. Hal ini menunjukkan bahwa respons ikan nila sangat dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang masuk hingga ke dasar akuarium. Semakin kuat intensitasnya akan menyebabkan respons ikan semakin tinggi yang ditunjukkan oleh banyaknya jumlah ikan yang berkumpul di bawah lampu yang dinyalakan. Hal ini senada dengan hasil penelitian Ridha dan Cruz (2000)
49
dimana semakin tinggi intensitas cahaya pada proses pembibitan/ pemijahan akan menghasilkan jumlah bibit ikan yang lebih banyak. Tabel 1 Hasil pengukuran intensitas cahya lampu dengan watt dan warna yang berbeda Watt Lampu 5
15
Warna Lampu
Intensitas (Lux)
Merah
37
Kuning
228
Biru
33
Merah
314
Kuning
1.073
Biru
808
Perbedaan warna lampu juga memberikan respons yang berbeda pada ikan nila. Pada lampu 5 watt, warna biru lebih disukai karena memiliki jumlah ikan yang merespons lebih tinggi dibandingkan dengan warna yang lain. Respons berbeda ditunjukkan pada lampu 15 watt dimana warna merah lebih disukai. Jumlah ikan yang mendekati lampu dengan daya dan warna yang berbeda disajikan pada Gambar 2.
Gambar 1 Desain akuarium percobaan
50
SUSANTO DAN HERMAWAN
JIPP
Gambar 2 menunjukkan bahwa warna merah dan biru pada lampu dengan daya 5 dan 15 watt lebih disukai dibandingkan dengan warna kuning. Warna merah dan biru pada masingmasing daya memiliki intensitas yang lebih rendah dibandingkan warna kuning (Tabel 1). Perbedaan intensitas ini menyebabkan ikan memberikan respon yang berbeda pada kedua warna tersebut. Warna merah memiliki kemampuan menembus air yang lebih rendah dari pada warna biru sehingga ikan nila tertarik untuk mendekati sumber cahaya yang lebih redup. Ikan nila akan melakukan adaptasi terhadap intensitas dan warna cahaya yang menembus akuarium. Pada tahap awal, ikan nila akan banyak berkumpul di bawah lampu warna kuning. Intensitas warna kuning yang lebih tinggi pada daya lampu yang sama memicu ikan nila untuk berenang mencari intensitas dan warna yang lebih menarik yaitu warna biru dan merah. Hasil analisis pada lampu 5 watt menunjukkan bawah ikan nila akan berenang dari warna kuning menuju warna merah dan biru. Ketika ikan nila berada di bawah lampu warna merah, ikan akan berenang dan diam untuk beberapa saat. Ikan kemudian akan
berenang kembali dan banyak berkumpul di bawah lampu warna biru. Ikan yang sudah berada di area warna cahaya biru umumnya akan cenderung diam, kecuali jika ada gangguan dari ikan lain yang menyebabkan ikan berenang untuk berpindah ke area yang lain. Pola tingkah laku ikan nila pada warna lampu yang berbeda disajikan pada Gambar 3. Pola tingkah laku ikan nila pada lampu 15 watt juga menunjukkan kecendrungan yang sama. Namun ikan yang berkumpul di bawah lampu wana merah lebih tinggi dibandingkan dengan warna merah. Tingginya respon ikan nila terhadap warna lampu merah dan biru telah diungkapkan oleh Luchiari dan Freire (2009) yang meniliti pengaruh warna cahaya terhadap pertumbuhan ikan nila. Cahaya warna merah dan biru memberikan laju pertumbuhan yang berbeda nyata, sedangkan cahaya kuning tidak memberikan pengaruh yang signifikan. Pertumbuhan ikan nila yang diberikan perlakukan cahaya biru dan merah lebih tinggi dibandingkan cahaya kuning. Hal ini senada dengan hasil penilitian yang menunjukkan respons yang lebih tinggi pada kedua warna tersebut diban-dingkan dengan warna kuning.
Gambar 2 Jumlah ikan yang mendekati lampu dengan daya dan warna yang berbeda
Vol. 2, 2013
Tingkah Laku Ikan Nila Terhadap Warna Cahaya
Pengaruh Daya dan Warna Lampu Hasil uji anova faktorial menunjukkan bahwa daya dan warna lampu yang digunakan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap respons tingkah laku ikan nila. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan yang lebih kecil dari nilai α (0,05) yang digunakan dalam pengujian (Tabel 2). Apabila dilihat dari rata-rata jumlah ikan yang berkumpul di bawah daya lampu, maka lampu 15 watt lebih banyak direspons oleh ikan nila dibandingkan lampu 5 watt. Hal ini disebabkan oleh kemampuan menembus air yang lebih tinggi karena intensitasnya yang lebih besar sehingga mata ikan nila akan menerima stimulus yang lebih banyak. Mata ikan nila memiliki jumlah sel kon tunggal dan sel kon ganda yang tinggi sehingga ikan nila memiliki ketajaman penglihatan yang baik serta memiliki kemampuan adaptasi tinggi terhadap kecerahan dan warna perairan (Lisney dan Hawryshyn 2010). Warna lampu yang digunakan juga memberikan pengaruh yang signifikan. Perbedaan warna lampu akan direspons dengan cara berbeda oleh ikan nila. Secara keseluruhan, warna merah dan biru lebih disukai oleh ikan nila baik pada lampu 5 watt maupun 15 watt. Hasil uji lanjut dengan BNT menunjukkan bahwa masing-masing kombinasi warna berbeda nyata pada taraf nyata 5% (Tabel 3). Hal ini menunjukkan bahwa ikan nila memiliki kecenderungan kesukaan warna tertentu yang dapat dikembangkan lebih lanjut untuk kepentingan teknik penangkapan maupun budidaya. Lampu warna biru memiliki jumlah rata-rata ikan yang mendekati sumber cahaya sebesar 14 ekor dalam selang waktu 2 menit. Jumlah tersebut merupakan yang paling tinggi dibandingkan lampu warna merah (12 ekor) dan
51
lampu warna kuning (10 ekor). Pada percobaan pengaruh warna lampu terhadap tingkat pertumbuhan ikan nila dalam akuarium didapatkan hasil bahwa bobot ikan yang dihasilkan pada akhir percobaan berbeda nyata untuk warna cahaya biru dan merah namun tidak berbeda untuk cahaya kuning (Luchiari dan Freire 2009). Ikan nila merupakan ikan nokturnal yang aktif pada malam hari (Boujard 1999). Ikan nila mampu beradaptasi terhadap perubahan cahaya lingkungan karena memiliki jumlah sel kon yang banyak pada retinanya. Jika intensitas cahaya lingkungannya rendah ikan nila memiliki sensitivitas tinggi terhadap cahaya biru dan hijau (Matsumoto dan Kawamura 2005). Fisologi dan tingkah laku ikan nila yang demikian dapat dimanfaatkan sebagai dasar dalam pengembangan teknik penangkapan di habitat alamnya melalui indtroduksi perikanan lampu. Selain dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan penangkapan, perikanan lampu juga lebih ramah lingkungan karena ikan yang diperoleh masih dalam kondisi hidup. Ikan nila yang masih kecil dapat dikembalikan ke habitatnya sehingga keberlangsungan stoknya di alam akan tetap terjaga. Penerapan pada perikanan budidaya dapat dilakukan pada teknik pemijahan, pembesaran maupun pemanenan dengan penggunaan warna lampu yang berbeda. Tentunya masih diperlukan penelitian yang lebih mendalam sehingga didapatkan teknologi penangkapan atau budidaya yang layak untuk dikembangkan. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi dasar dalam melakukan penelitian selanjutnya dengan menambahkan aspek yang berkaitan dengan fisiologi, tingkah laku, stress hingga ketajaman penglihatan ikan nila pada warna lampu yang berbeda.
52
SUSANTO DAN HERMAWAN
Biru
JIPP
Merah
Kuning
Gambar 3 Pola tingkah laku ikan pada warna lampu yang berbeda. Tabel 2 Hasil uji anova faktorial Source
Sum of Squares
Corrected Model Intercept Daya lampu*warna lampu Daya lampu Warna lampu Error Total Corrected Total
df a
2098,851 94453,644 337,838 965,714 795,298 12561,505 109114,000 14660,356
Mean Square
5 1 2 1 2 624 630 629
F
Sig.
419,770 20,852 94453,644 4692,039 168,919 8,391 965,714 47,972 397,649 19,753 20,131
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
. Tabel 3 Hasil uji BNT untuk warna lampu yang digunakan dalam penelitian (I) Warna Lampu Merah Biru Kuning
(J) Warna Lampu
Mean Std. Error Difference (I-J)
Biru Kuning Merah Kuning Merah Biru
*
-1,1286 * 1,6095 * 1,1286 * 2,7381 * -1,6095 * -2,7381
0,43786 0,43786 0,43786 0,43786 0,43786 0,43786
95% Confidence Interval Sig. 0,010 0,000 0,010 0,000 0,000 0,000
Lower Bound Upper Bound -1,9884 0,7497 0,2687 1,8782 -2,4694 -3,5980
-0,2687 2,4694 1,9884 3,5980 -0,7497 -1,8782
KESIMPULAN
UCAPAN TERIMA KASIH
Ikan nila akan bergerak dan berkumpul di bawah cahaya lampu warna merah dan biru serta cenderung menghindari cahaya lampu warna kuning. Ikan nila lebih menyukai lampu warna warna biru dibandingkan dengan warna yang lain.
Peneliti mengucapkan terima kasih kepada Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang telah mendanai pelaksanaan Penelitian ini melalui skema Hibah Penelitian Dosen Muda. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan menjadi dasar dalam pengembangan teknologi penangkapan dan budidaya ikan nila dengan rangsangan cahaya.
Vol. 2, 2013
Tingkah Laku Ikan Nila Terhadap Warna Cahaya
DAFTAR PUSTAKA Boujard T. 1999. The circadian rythms of feeding activity in teleosts species. Cybium Suppl 23:89-112. Lisney TJ, Hawryshyn CW. 2010. Ocular Dimensions and Cone Photoreceptor Topography in Adult Nile Tilapia Oreochromis niloticus. Environmental Biology of Fishes 88:369-376. Luchiari AC, Freire FAM. 2009. Effects of Environmental Colour on Growth of Nile Tilapia, Oreochromis niloticus (Linnaeus, 1758), Maintained Individually or in Broups. Application Ichthyology. 25:162-167
53
Matsumoto T, Kawamura G. 2005. The Eyes of The Common Carp and Nile Tilapia are Sensitive to NearInfrared. Fisheries Science. 71:350355 Ridha MT, Cruz EM. 2000. Effect of Light Intensity and Photoperiod on Nile Tilpia Oreochromis niloticus L. Seed Production. Aquaculture Research 31:609-617 Walpole RE. 1993. Pengantar Statistika. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 515 hlm.