言葉ジャーナル (Jurnal Kotoba) Vol.2 2014
TINDAK TUTUR DALAM PEMBELAJARAN PERCAKAPAN BAHASA JEPANG - KAJIAN HAIRYO HYOUGEN –
Radhia Elita, Dini Maulia, Ike Revita, Vonny Permata Sari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Padang
Abstrak Dalam aktifitas tindak tuturnya, masyarakat Jepang selalu mempehatikan budaya menjaga muka mitra tutur dengan melakukan upaya-upaya dalam membentuk kalimat yang efektif sehingga tidak mengganggu muka mitra tutur. Dalam hal ini bahasa digunakan untuk tujuan sosial yang bermanfaat untuk mempertahankan kerja sama dan sopan santun. Sehubungan dengan itu, ada tradisi bertindak tutur yang membudaya dalam aktivitas masyarakat Jepang yang selalu berusaha menjaga muka mitra tutur yaitu, menggunakan ungkapan hairyo hyougen. Bervariasinya bentuk ungkapan hairyou hyougen dan pemarkah pembentuk ungkapan ini yang belum begitu dikaji dalam buku pembelajaran percakapan ( kaiwa ) dan aktifitas belajar khususnya dilingkungan akademik Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, merupakan latar belakang penelitian ini. Belajar bahasa asing itu tidak hanya sekedar mempelajari kosa kata dan tata bahasanya saja, tapi juga harus mempelajari bagaimana budaya bertutur masyarakat penutur aslinya. Hal ini untuk menghindari resiko kegagalan lintas budaya pragmatis, Karena variasi lintas budaya itu sangat luas dan tidak sulit membayangkan bahwa pertemuan antar budaya dapat menjadi tantangan bagi mitra tutur dengan potensi risiko kegagalan pragmatis antar-budaya Kata Kunci : hairyou hyougen, kanwa hyougen, jueki hyougen, kokochi yoi hyougen, 1. Pendahuluan Dalam aktifitas tindak tuturnya, masyarakat Jepang selalu memperhatikan budaya menjaga muka mitra tutur dengan melakukan 51
言葉ジャーナル (Jurnal Kotoba) Vol.2 2014
upaya-upaya dalam membentuk kalimat yang efektif sehingga tidak mengganggu muka mitra tutur. Dalam hal ini bahasa digunakan untuk tujuan sosial yang bermanfaat untuk mempertahankan kerja sama dan sopan santun. Kesantunan merupakan aspek yang dapat menjaga agar tindak tutur berlansung dengan
menyenangkan dan mencapai tujuan
bertindak tutur dan sangat berhubungan dengan masalah menjaga harga diri. Leech (1993:38)mengatakan bahwa manusia pada umumnya lebih senang mengungkapkan pendapat-pemdapat yang sopan daripada yang tidak sopan. Searle, Leech dan Blum kulka (dalam Rahardi, 2005: 37) berpendapat bahwa, bentuk tuturan itu ada tuturan langsung dan tuturan tidak langsung berdasarkan konteks situasinya. Satu tindak tutur dapat memiliki maksud dan fungsi yang bermacam-macam. Dalam bahasa Jepang tuturan tidak langsung berkaitan dengan kesopanan atau etiket berbahasa Sehubungan dengan hal tersebut, dalam aktifitas tindak tutur masyarakat Jepang dikenal budaya menimbang muka mitra tutur atau bertenggang rasa terhadap muka mitra tutur. Menimbang atau bertenggang rasa ini dalam bahasa Jepang disebut hairyo. Untuk pola bertutur seperti itu disebut ungkapan “hairyo hyougen” yang penulis terjemahkan dengan ‘ungkapan tenggang rasa’.
2. Rumusan Masalah Sebagaimana telah dijelaskan pada latar belakang tulisan ini, bahwa sangat penting bagi pembelajar bahasa Jepang mengetahui ungkapan hairyo hyougen yang merupakan karakteristik tindak tutur 52
言葉ジャーナル (Jurnal Kotoba) Vol.2 2014
masyarakat Jepang. Berdasarkan hal tersebut, adapun permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah mengenai bentuk-bentuk hairyo hyougen yang perlu diketahui beserta tujuan bertutur dengan bentukbentuk ungkapan hairyo hyougen tersebut
3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menggali bagaimana bentuk-bentuk haryou hyougen dan pemarkah hairyo hyougen serta tujuan apa yang terkandung dalam ungkapan hairyo hyougen tersebut. Sebuah penelitian betapapun kecilnya tetapi dapat memberikan arti bagi penelitian berikutnya, baik sebagai bahan perbandingan maupun sebagai bahan acuan penelitian. Demikian pula dengan penelitian ini. Secara teoritis, penelitian ini dapat memperkaya tentang pemaknaan dan penggunaan hairyo hyougen dalam bahasa Jepang. Secara praktis, penelitian ini dapat menambah pengetahuan pembelajar bahasa Jepang mengenai hairyo hyougen dalam bahasa Jepang untuk meningkatkan kemampuan bertindak tutur yang pintar dan alami.
4. Metode Penelitian Metode merupakan suatu cara agar penelitian dapat mencapai hasil yang baik. Metode yang digunakan dalam peneletian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Penulis menganalisis bentuk-bnetuk hairyo hyougen berdasarkan teori yang terkait dan data yang diperoleh. Tahapan yang dilakukan agar penelitian memperoleh hasil yang baik antara lain : tahap pengumpulan data, dilanjutkan dengan analisis data dan tahap akhir penyajian hasil analisis. 53
言葉ジャーナル (Jurnal Kotoba) Vol.2 2014
4.1 Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, data diambil dari naskah sesuai dengan ciri-ciri data secara alami dari setiap naskah (Djadjasudarma, 1993:7). Proses atau tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data, menganalisis data dan menyajikan hasil analisis data.
4.2 Sumber Data Sumber data utama dalam penelitian ini adalah kalimat-kalimat yang terdapat dalam teks percakapan buku Minna no Nihongo yang memakai ungkapan hairyo hyougen. Buku ini dipilih agar dalam pembelajaran bahasa Jepang nantinya, khususnya bidang studi percakapan (Kaiwa) pembelajar tidak hanya sekedar bisa menggunakan bahasa secara gramatikal saja, tetapi juga memahami kenapa bentuk-bentuk kalimat tersebut digunakan dalam aktifitas komunikasi masyarakat Jepang.
4.3 Tahap Pengumpulan Data Metode penelitian bahasa sangat erat kaitannya dengan tujuan penelitian bahasa, yaitu mengkaji data untuk menemukan fenomenafenomena kebahasaan. Sebelum mengkaji fenomena-fenomena bahasa tersebut, hal yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah mengumpulkan data.
Dalam penelitian ini data dikumpulkan dari Buku Minna no
Nihongo I bahasa Jepang. Data yang dikumpulkan berupa kalimat-kalimat yang di dalamnya terdapat kalimat yang mengandung Ungkapan hairyo hyougen. Pada tahap ini pengumpulan data dilakukan dengan metode simak yang diikuti dengan teknik catat. Menurut Mahsun (2005:90), metode 54
言葉ジャーナル (Jurnal Kotoba) Vol.2 2014
simak adalah cara yang digunakan untuk memperoleh data yang dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa, baik secara lisan maupun tertulis.
4 .4 Tahap Analisis Data Setelah
dilakukan
pengumpulan
data,
selanjutnya
penulis
memasuki tahap analisis data. Pada tahap ini, metode yang digunakan adalah metode distribusional. Menurut Djadjasudarma (1993:60), dasar penentu di dalam kerja metode kajian distribusional adalah teknik pemilahan data berdasarkan kategori (kriteria) tertentu dari segi kegramatikalan (terutama dalam penelitian deskriptif) sesuai dengan ciriciri alami yang dimiliki oleh data penelitian. Pada penelitian ini setelah dilakukan
pengumpulan
data
kemudian
data
yang
diperoleh
diklasifikasikan berdasarkan ciri-ciri ungkapan hairyo hyougen yang terdapat dalam data. Kemudian menjabarkan makna yang terkandung dalam data yang dianalis.
4.5 Tahap Penyajian Hasil Analisis Data Metode yang digunakan dalam penyajian hasil analisis data pada penelitian adalah metode formal dan metode informal.
Menurut
Sudaryanto (1993:145) metode penyajian informal adalah perumusan dengan kata-kata biasa, sedangkan penyajian formal adalah perumusan dengan tanda-tanda atau lambang. Untuk menyampaikan hasil analisis dalam penelitian ini akan memanfaatkan metode formal dan metode informal.
5. Tinjauan Pustaka
55
言葉ジャーナル (Jurnal Kotoba) Vol.2 2014
Dalam teori politeness ’kesopanan’ oleh Leech dalam Yamaoka dkk, disebutkan : リーチのポライトネスの原理のうち、気配りの原理である 「他者の負担を最小限にせよ」 『他者の利益を最大限にせよ』(1989:139) Riichi no poraitonesu no genri no uchi, kikubari no genri dearu “ tasha no futan o saishougen ni seyo” “ tasha no rieki o saidaigen ni seyo” ‘tenggang rasa adalah dasar dalam prinsip kesopanan leech, dimana “meminimalkan kerugian orang lain atau mitra tutur dan “memaksimalkan keuntungan orang lain” ‘ Berikut ini beberapa contoh kalimat yang diurut berdasarkan tingkat kesopanannya dalam Yamaoka : (1) このじゃがいもの皮をむいてください。 Kono jagaimo no kawa o muite kudasai. ‘Tolong kupas kulit kentang ini!’ (2) このじゃがいもの皮をむいてほしいのですが。 Kono jagaimo no kawa o muite hoshii desu. ‘Saya mau anda mengupaskan kulit kentang ini’ (3) このじゃがいもの皮をむいていただけませんか。 Kono jagaimo no kawa o muite itadakemasenka? ‘Maukah anda mengupaskan kulit kentang ini?’ (4) お面倒で恐縮ですが、このじゃがいもの皮をむいてい ただけないでしょうか。 Omendo de kyoshuku desuga, koko jagaimo no kawa o muiteitadakenai deshouka. ‘Maaf, merepotkan, bersediakan anda mengupaskankan kulit kentang ini’
56
言葉ジャーナル (Jurnal Kotoba) Vol.2 2014
(5) まことに失礼ですが、もしお時間が許せば、このじゃ がいもの皮をむいていただけると大変ありがたいので すが。 Makoto ni shitsurei desuga, moshi ojikan ga yuruseba, kono jagaimo no kawa o muite itadakeru to taihen arigatai no desuga. ‘Saya betul-betul minta maaf, seandainya anda ada waktu, saya sangat berterima kasih kalau anda mau mengupaskan kulit kentang ini.’ Urutan dari nomor (1) – (5) menunjukkan tingkat hairyonya semakin tinggi, tetapi bukan berarti bahwa tingkat kerugian mitra tutur berkurang. Hanya saja rasa dirugikannya berkurang karena cara penyampaian yang dilembutkan. Pemilihan cara penyampaian seperti inilah yang dimaksud hairyo hyougen. Hairyo hyougen adalah salah satu teknik pengungkapan yang tidak merupakan suatu sistematis pilihan kata atau bentuk kalimat yang telah ditetapkan, tapi lebih kepada pilihan cara pengungkapan berdasarkan pada rasionalitas penutur untuk menjaga hubungan baik dalam interaksi sosial. Menurut Ponfei (2004) hairyo hyougen dalam berkomunikasi akan tercipta bila ada 2 faktor penting dalam ungkapan yang digunakan, yaitu: 「 相 手 の心が傷つかない」 (aite no kokoro ga kizutsukanai) ‘tidak melukai perasaan mitra tutur dan 「相手に好ましい印象を与える」 (aite ni konomashii inshou o ataeru) ‘memberikan kesan yg baik kepada mitra tutur’. Yang dimaksud dengan tidak melukai perasaan mitra tutur adalah seperti kutipan berikut ini : 「相手の心が傷つかない」とは、話者の意図を伝達する場合 には、より一層思いやりを込めて、相手に不愉快な思いを与 えないように、気を悪くするような印象を与えないように、 57
言葉ジャーナル (Jurnal Kotoba) Vol.2 2014
相手に誤解されないように、礼節失わないように、などと意 図するものである。相手の尊厳、名誉、自尊心、面子、利益, 感情、立場をなるべく守るように、損なわないように、など の心配りも含める。 “Aite no kokoro ga kizu tsukanai” to wa, washa no ito o dentatsu suru baai ni wa, yori issou omoiyari o Komete, aite ni fuyukaina omoi o ataenai you ni, ki o waruku suru you na inshou o ataenai you ni, aite ni gokai sarenai you ni, reisetsu ushinawai you ni, nado to ito suru mono de aru.aite no songen, meiyo, jisonshin, mentsu, rieki, tachiba wo narubeku mamoru you ni, sokonawanai you ni, nado no kokorokubari mo fukumeru. ‘Yang dimaksud ”tidak melukai perasaan lawan bicara” adalah, ketika menyampaikan suatu maksud hendaklah dengan penuh perasaan untuk menghindari pikiran tidak enak, kesan yang tidak baik, salah persepsi, kesan tidak bertatakrama dll.Termasuk juga bertenggang rasa atau menjaga martabat, kehormatan, harga diri, muka, kepentingan, emosi, posisi lawan bicara.’ Sedangkan yang dimaksud dengan “aite ni konomashii inshou o ataeru” ‘memberikan kesan yg baik kepada mitra tutur’ adalah seperti berikut ini : 「相手に好ましい印象を与える」とは、相手を心地よい気 分にさせるように,相手の心地よさの状態を保つことができ るように、自分が相手に誤解されないように、自分が相手 にとって喜ばしい存在であるようにと、積極的に相手に 快・喜の感情をもたらすこと、などを意図するものである。 “Aite ni konomashi inshou o ataeru“ to wa, aite o kokochi yoi kibun ni saseru you ni, aite no kokochi yosa no joutai o tamotsu koto ga dekiru you ni, jibun ga aite ni gokai sarenai you ni, jibun ga aite ni totte yorokobashi sonzai de aru you ni to, sekkyoku tekini aiteni kai, yorokobi no kanjo o motarasu koto, nado o ito suru mono de aru. ‘Yang dimaksud memberikan kesan baik kepada lawan bicara adalah, membuat enak 58
言葉ジャーナル (Jurnal Kotoba) Vol.2 2014
perasaan , suasana hati lawan bicara dan menjaga agar lawan bicara jangan sampai salah paham, berusaha dengan baik mendatangkan perasaan gembira, nyaman kepada mitra tutur agar bagi lawan bicara kita adalah sosok yang menyenangkan dan lain- lain’
Ponfei (2005). Ponfei membuat ruang lingkup ungkapan hairyo hyougen dan cara membentuknya seperti berikut ini : 1.
Kanwa Hyougen ‘Ungkapan yang menghaluskan/melembutkan penyampaian’ Ada 3 cara membentuk ungkapan hairyo hyougen untuk kelompok
ini, yaitu :
a. Hyougen keishiki ya yougo no henka Merubah bentuk kalimat atau kata yang digunakan dalam ungkapan b. Bamen teki tenka Penambahan kata, partikel atau frase dalam ungkapan c. Bamen teki shouryaku Penghilangan unsur kalimat
2.
Jueki Hyougen Yaitu
ungkapan
yang
menunjukkan
atau
seakan-akan
menunjukkan ada jasa atau keuntungan yang didapat, apakah itu secara lansung atau tidak lansung. 59
言葉ジャーナル (Jurnal Kotoba) Vol.2 2014
Ada 2 cara membentuk ungkapan hairyo hyougen untuk kelompok ini, yaitu : a. chokusetsu teki jueki : Menerima kebaikan secara lansung b. Kitaikei jueki : Menerima kebaikan dengan pola bentuk harapan 3.
Purasu kachi fuka hyougen : Ungkapan dengan menambahkan nilai plus’ Yang dimaksud dengan ungkapan ini yaitu, penggunaan ungkapan
yg berusaha menunjukkan citra baik kepada mitra tutur. Ada tiga kelompok besar strategi ungkapan hairyo hyougen kelompok ini, yaitu : ungkapan yg memberikan efek tenang, menunjukkan keakraban dan kenyamanan kepada mitra tutur. 4.
Kokochi Yoi Kibun Hyougen /Kibun o Yoku Saseru Hyougen Seperti sudah dijelaskan di bab sebelumnya yang dimaksud dengan
ungkapan kokochi yoi kibun hyougen ini yaitu, ungkapan yang membuat nyaman, senang perasaan mitra tutur, tidak menggangu kenyamanan mitra tutur atau ungkapan yang bisa mencairkan perasaan tegang mitra tutur. Ungkapan bentuk kokochi yoi hyougen ini merupakan suatu aktifitas linguistik yang pada umumnya bertujuan untuk memperkecil jarak secara phsikologis antara penutur dan mitra tutur yang secara lansung melakukan tindakan dengan strategi memuji, mengucapkan selamat, menunjukkan rasa simpati untuk menghargai keadaan, hal positif yang diterima juga suasana hati mitra tutur. Selain dari kesimpulan di atas, dari apa yang disampaikan oleh Ponfei dapat juga ditarik suatu kesimpulan bahwa, situasi tutur sangat berpengaruh
untuk memaknai sebuah tuturan yang digunakan dalam
berkomunikasi
60
言葉ジャーナル (Jurnal Kotoba) Vol.2 2014
6. Pembahasan Tindak Tutur dalam Pembelajaran Percakapan Bahasa Jepang Analisis hairyo hyougen dalam penelitian ini difokuskan pada bagian percakapan buku pelajaran yang digunakan dilingkungan sastra Jepang FIB Univ. Andalas yang menunjukkan bagaimana masyarakat Jepang berkomunikasi sehari-hari. Dalam tindak tutur komunikasi tersebut, akan dianalisis ungkapan hairyo hyougen seperti apa yang terdapat dalam teks percakapannya.
6.1 Ungkapan Hairyo Hyougen yang Tergolong Bentuk Kanwa Hyougen Sudah dijelaskan juga pada bab sebelumnya bahwa ungkapan kanwa hyougen adalah bentuk ungkapan yang menunjukkan ada kata-kata yang digunakan sebagai usaha untuk melembutkan atau memperhalus pembicaraan ketika penutur merasa akan membebani mitra tutur apakah itu secara phsikologis atau tidak. Ada 3 cara membentuk ungkapan hairyo hyougen untuk kelompok ini, yaitu : merubah bentuk kalimat atau kata yang digunakan dalam ungkapan, penambahan kata, partikel atau frase dalam ungkapan dan penghilangan unsur kalimat.
Berikut data yang berkenaan dengan bentuk kanwa hyougen. (6) かんりにん
み
ら
こ
;管理人:;ミラーさん、引っ越しの ミラー
:はい、だいたい
にもつ
;荷物は
かた
;方づきました。
かた
;方づきました。 61
言葉ジャーナル (Jurnal Kotoba) Vol.2 2014
す
あのう、ごみを;捨ててたいんですが、 ら いいですか。 かんりにん
も
;管理人:;燃える
げつ
ごみは
お
だ
みず
どこに きん
;月.;水.;金の
;出した あさ
;朝
だ
出して
ば
ください。ごみ;置き;場は よこ ちゅうしゃじょう ;注射場;の;横です。 びん
ミラー
かん
:;瓶や
かんりにん
;缶は
も
いつですか。 ど よ う び
;管理人:;燃えない
ごみは;土曜日です。 ゆ
で
ミラー :はい、わかりました。それから、お;湯が;出ないんで すが……。 かんりにん
がいしゃ
れんらく
き
;管理人:ガス;会社に;連絡したら、すぐ;来てくれましよ。 ミラー
こま
でんわ
:…;困 ったなあ。;電話 が
れんらく
が、;連絡して かんりにん
い だけませんか。
;管理人:ええ、
いいですよ。
ミラー :すみません。 (Minna no Nihongo II: 3)
Kanrinin Mira Kanrinin Mira Kanrinin Mira Kanrinin Mira Kanrinin Mira
ないんです。すみません
ねが
お;願いします。
: mira-san, hikkoshi no nimotsu wa katazukimashita ka? : hai, daitai katazukimashita. Anou, gomi wo sutetain desu ga, doko ni dashitara ii desu ka? : moeru gomi wa getsu, sui, kin no asa dashite kudasai! Gomi okiba wa chuushajou no yoko desu. : bin ya kan wa itsu desu ka? : moenai gomi wa doyoubi desu. : hai, wakarimashita. Sorekara, oyu ga denaindesu ga..... : gasu kaisha ni renraku shitara, sugu kite kuremasu yo. : komattanaa..... denwa ga naindesu. Sumimasen ga, renraku shite itadakemasen ka? : Ee, ii desu yo. : sumimasen. Onegai shimasu.
Pengawas : dibereskan ?
Sdr.
Miller,
apakah
barang-barang
anda
sudah 62
言葉ジャーナル (Jurnal Kotoba) Vol.2 2014
Miller Pengawas
Miller Pengawas Miller Pengawas Miller Pengawas Miller
: Ya, hampir selesai. Eu.... Saya ingin membuang sampah, tapi dimana sebaiknya saya membuangnya? : Buanglah sampah yang dapat dibakar pada pagi hari Minggu, hari rabu dan hari jumat tempat pembuangan adalah disebelah tempat parkir : Kapan botol-botol atau kaleng-kaleng dibuang ? : Sampah yang tidak dapat dibakar pada hari Sabtu : Ya, saya mengerti. Dan, air panasnya tidak keluar, jadi .... : kalau anda menghubungi perusahaan gas, orang yang memperbaiki akan segera datang. : Payah ya, saya belum memasang telepon. Maaf, kalau boleh tolong menguhubunginya. : Baiklah. : Terima kasih. Tolong, pak
Pada data di atas , kalimat yang mengandung ungkapan hairyo hyougen yang akan dianalisis adalah : “ Anou, gomi wo sutetain desu ga, doko ni dashitara ii desu ka?.”. Pemarkahnya disini adalah kata “anou” . Dalam teori yang dikemukakan oleh Ponfei, bentuk ini dikategorikan ke kelommpok kanwa hyougen
dengan cara menambahkan kata “anou”.
Dengan adanya penambahan kata “anou” tersebut, Penutur berusaha agar mitra tutur tidak terkejut, Seperti yang ditulis ponfei : 「場面的添加」には、語や助詞などの添加と文(節)の添加と いう二つの用法がある。語や助詞などの添加 : 「ハイ」「ア ア」「」アノ」「エエト」 a.「はい、以上です」 b.「ああ、どうも」 c.「あの、李と申しますが」 とうとつ
この語の添加によって;唐突さがなくなり、場面によ りふさわしい自然な文になる Merubah bentuk kalimat atau kata yang digunakan dalam ungkapan bisa dengan penambahan kata, partikel .Misalnya : “ hai “, “aa”, “ano”, eeto”. Contohnya : Hai, Ijou desu. 63
言葉ジャーナル (Jurnal Kotoba) Vol.2 2014
Aa, doumo Ano, lee to moushimasu. Berdasarkan penambahn kata tsb dapat mengurangi ketidaksiapan mitra tutur mendengarkan tuturan penutur, dan tuturan terdengar lebih alami. (7) おがわさちこ
;小川幸子
ねが
:ミラーさん、ちょっと
お;願いが
あるんですが。
なん
ミラー
:;何ですか。
おがわさちこ
;小川幸子 なつやす
夏休みに
むすこ
えいご
おし
:;息子に;英語を;教えて
いただけませんか。;
オーストラリ い
かいわ
アへ ホームスティに;行 くんですが、;会話 が できないんですよ。 おし
ミラー
:;教 えて
あげたいんですけど、ちょっと
;
じかん
時間が……。, おがわさちこ
ちゃ
の
;小川幸子 :お;茶でも;飲みながら けませんか。 しゅっちょう
ミラー の
おしゃべりして
おお
:うーん、; 出 張 も;多いし、もうすぐ
いただ に ほ ん ご
;日本語
しけん
;試験もあるし……。 いま
おし
それに;今まで;教えた
ことが
ありませんから
……。 おがわさちこ
ざんねん
;小川幸子 :だめですか。じゃ、;残念ですが……。 ミラー :どうも すみません。 (Minna no NihongoII: 19 ) Ogawa sachiko: mira-san chotto onegai ga arun desu ga... Mira : nan desu ka? Ogawa sachiko: musuko ni eigo wo oshiete itadakemasen ka? Natsu yasumi ni osutoraria e homu sutei ni ikun desu ga, kaiwa ga dekinain desu yo. Mira : oshiete agetain desu kedo, chotto jikan ga........ Ogawa sachiko: ocha de mo nominagara oshaberi shite itadakemasen ka? 64
言葉ジャーナル (Jurnal Kotoba) Vol.2 2014
Mira sachiko : uun, shucchou mo ooi shi, mou sugu nihongo no shiken mo aru shi....... sore ni ima made oshieta koto ga arimasen kara...…。 ogawa sachiko : dame desu ka? Jya, zannen desu ga...... mira : doumo sumimasen. Ogawa sachiko: Sdr. Miller, kalau boleh saya ada permintaan. Miller : Ada apa? Ogawa sachiko: Maukah Anda mengajarkan bahasa Inggris kepada putra saya? Dia akan pergi ke Australia dan homestay disana pada liburan musim panas, tetapi di tidak dapat berbahasa Inggris. Miller : Saya mau mengajar, tetapi tidak ada waktu... Ogawa sachiko: Maukah anda mengoblrol dengannya sambil minum teh ? Miller : Emh... Saya banyak dinas keluar kota, dan tak lama lagi akan ada ujian bahasa Jepang. Dan lagi saya belum pernah mengajar... Ogawa sachiko: Tidak dapat, ya? Kalau begitu, sayang sekali ya... Miller : minta maaf. Pada percakapan di atas kalimat ちょっと
じかん
;時間が……chotto jikan
ga... adalah bentuk yang tidak menjelaskan secara lansung diawal secara terang terangan alasan kenapa dia tidak bisa mengajarkan bahasa inggris kepada anak mtra tuturnya. Disini digunakan strategi menunjukkan dulu tanda tanda bahwa jawabannya terhadap permintaan mitra tutur tidak sesuai dengan harapan mitra tuturnya. Setelah mitra tutur mendapatkan tanda tersebut dan secara alami sudah mempersiapkan dirinya untuk mendengar jawaban selanjutnya, barulah penutur menyampaikan alasan detailnya yaitu , “ ーん、 に ほ ん ご
しゅっちょう
た
; 出 張 も ;多 いし、もうすぐ
しけん
いま
おし
日本語 の;試験 もあるし……。それに;今 まで;教 えた
;
ことが
ありませんから……。Emh... Saya banyak dinas keluar kota, dan tak lama lagi akan ada ujian bahasa Jepang.
Dan lagi saya belum pernah 65
言葉ジャーナル (Jurnal Kotoba) Vol.2 2014
mengajar...”.Dengan demikianlah secara tidak lansung penutur telah bertenggang rasa kepada mitra tutrnya, hal sepeti ini termasuk bertutur dengan ungkapan hairyo hyougen
kelompok kanwa hyougen dengan
strategi menjelaskan alasan, seperti disebutkan oleh Ponfei :
⑤ 理由及び状況説明式 a.「ちょっと都合が悪いのですが」 などの「理由説明」を前件に置く(添加)ことで後件の主文 が強く驚かないよう配 慮する。 ⑤ dengan strategi menjelaskan alasan atau kondisi, seperti contoh:: “ Situasi saya sedikit tidak baik” dll diawal kalimat, maka mitra tutur tidak begitu terkejut lagi untuk mendengarkan kalimat berikutnya. Itulah kenapa kalimat data di atas penulis golongkan ke dalam kelompok kanwa hyougen.
6.2
Ungkapan Hairyo Hyougen yang Tergolong Bentuk Jueki Hyougen Seperti sudah disebutkan pada bab sebelumnya bahwa jueki
hyougen
adalah
ungkapan
yang
menunjukkan
atau
seakan-akan
menunjukkan ada jasa atau keuntungan yang didapat apakah itu secara lansung atau tidak lansung. Seperti pada data berikut ini : ( Bagian kalimat yang ditebalkan dan digarisbawahi bukan asli dari sumber data, tetapi dari penulis sendiri sebagai penanda bahwa bagian tersebut menjadi penanda ungkapan hairyo hyougen ) ( 8 )
66
言葉ジャーナル (Jurnal Kotoba) Vol.2 2014
び よ う し
;美容師: イー
:
いらっしゃいませ。きょうは
どう
なさいますか。
ねが
カット、お願いいします。
び よ う し
;美容師: じゃ、シャンプーを しますから、こちらへ ..................................................... び よ う し
;美容師: カットは イー : ショートに この
どうぞ。
どういうふうに なさいますか。 したいんですけど........。
しゃしん
;写真みたいに
して
ください。
び よ う し
;美容師: あ、すてきですね。 ....................................................... び よ う し
まえ
なが
;美容師:;前の;長さは イー
これで すこ
よろしいでしょうか。 みじか
: そうですね。もう;少し; 短 く .......................................................
び よ う し
;美容師:
どうも
して
ください。
つか
お;疲れさまでした。いかがですか。
Biyoushi : irasshaimase. Kyou wa dou nasaimasu ka? Ii : katto, onegaishimasu. Biyoushi : jya, shanpû wo shimasu kara, kochira e douzo. ..................................................... Biyoushi : katto wa dou iu fuu ni nasaimasu ka? Ii : shōto ni shitain desu kedo...... Kono shashin mitai ni shite kudasai. Biyoushi : A, suteki desu ne. ....................................................... Biyoushi : mae no nagasa wa kore de yoroshii deshou ka? Ii : soudesu ne. Mou sukoshi mijikaku shite kudasai. ....................................................... Biyoushi : doumo otsukaresama deshita. Ikaga desu ka? Ii : kekkou desu. Doumo arigatou.
Ahli kecantikan : Kalau begitu, karena dishampoii, silahkan kesini. -----------------------------Ahli kecantikan : Potongannya anda mau bagaimana? Lee : Saya ingin potong pendek. Tolong buatkan seperti foto ini. Ahli kecantikan : Oh, bagus sekali, ya. 67
言葉ジャーナル (Jurnal Kotoba) Vol.2 2014
----------------------------------------------Ahli kecantikan : Begini cocok didepan panjang? Lee : Ia ya. Tolonglah pendekkan sedikit lagi. ---------------------------------------------------Ahli kecantikan : Maaf, lama ya. Bagaimana ? Lee : Bagus. Terima kasih Pada data di atas ada penggunaan kalimat “doumo otsukaresama deshita” yang menggambarkan arti seakan si tukang salon telah mendapat jasa juga dari mitra tuturnya, padahal dalam hal ini yang melakukan pekerjaan adalah situkang salon tetapi unutk menghargai waktu yang telah diluangkan untuk datang ke salonnya dan menunggu selesai rambutnya dipotong, tukang salon merasa harus berterima kasih juga dan mengucapkan doumo otsukaresama deshita yang diucapkan kepada orang yang telah melakukan sesuatu untuk kita dll. Karena itulah ungkapan hairyo hyougen ini dikelompokkan ke Jueki hyougen.
6.3
Ungkapan Hairyo Hyougen yang Tergolong Bentuk Kokochi
Yoi Kibun Hyougen Seperti sudah dijelaskan di bab sebelumnya yang dimaksud dengan ungkapan kokochi yoi kibun hyougen ini yaitu, ungkapan yang membuat nyaman, senang perasaan mitra tutur, tidak menggangu kenyamanan mitra tutur atau ungkapan yang bisa mencairkan perasaan tegang mitra tutur.
68
言葉ジャーナル (Jurnal Kotoba) Vol.2 2014
Berikut data yang penulis kelompokkan ke bentuk kokochi yoi kibun hyougen. (9 ) お
がわ
じつ
おおさか
ほんしゃ
てんきん
それは
おめでとう
;小;川:;実は;大阪の;本社に;転勤なんです。 ほんしゃ
ミラー
:;本社ですか。
どくしん
でも、どうして お
がわ
つま
;小;川:;妻と
;東 京に
;住むんですか。
がわ
つき
かい
2,3;回
しゅうまつ
; 週 末 に;帰る
たいへん
ミラー
:;大変ですね。 がわ
ふつう
ひ
;小;川:でも、;普通の トを はじ
ミラー
のこ
;残るんです。
す
:へえ。別々に
;小;川:ええ。でも、;月に つもりです。 お
なるんですか。
とうきょう
;子どもは べつべつ
ミラー お
;独身に
こ
ございます。
;始めようと :そうですか。
;日は
ひま
;暇ですから、インターネッ
おも
;思って います。 それも いいですね。
Mira : hee. Betsubetsu ni sumun desu ka? Ogawa : Ee. Demo, tsuki ni 2, 3 kai shumatsu ni kaeru tsumori desu. Mira : taihen desu ne. Ogawa : demo, futsuu no hi wa hima desukara, intanetto wo Hajimeyou to omotte imasu. Mira : sou desu ka? Sore mo ii desu ne. Miller : Oh ya. Jadi tinggal ditempat yang berlainan, ya? Ogawa : Ya, Tetapi saya bermaksud pulang kerumah pada akhir minggu dua atai tiga kali sebulan. Miller : sangat repot, ya. Ogawa : Tetapi karena hari biasa saya ada waktu, jadi saya bermaksud akan mulai menggunakan internet. Miller : O, begitu. Itu pun lebih baik juga.
69
言葉ジャーナル (Jurnal Kotoba) Vol.2 2014
Dari percakapan di atas terlihat miller ( Penutur = Pn ) sangat perhatian dengan pembicaraan Ogawa ( Mitra tutur = Mt), dengan menggunakan kalimat seperti : “sou desu ka? Sore mo ii desu ne.”. ini menunjukkan Pn ikut senang dengan aktivitas Mt nya. Tuturan seperti ini sesuai dengan pendapat ponfei spt berikut ini : 「心地よい気分表現」喜びの表現... 「チケットがとれてよ かったネ」のような使用頻度の高い「よかったですネ」のよ うな表現は、相手とともに喜び、祝福する意味をも含む心優 しい表現である。 Kelompok “ kokochi yoi kibun hyougen” dengan stategi menunjukkan perasaan ikut bergembira/senang kepada mitra tutur... contohnya “ Saya senang anda bisa mendapat kan tiketnya” , dimana ungkapan “ Yokatta desu ne” cukup tinggi persentase penggunaannya, untuk menunjukkan rasa ikut bergembira atau berbahagia dengan apa yg dirasakan mitra tutur Karena itulah penulis mengelompokkan kalimat pada data di atas ke bentuk hairyo hyougen kelas kokochi yoi hyougen. ( 10 ) びようしつ
美容室: イー
:
いらっしゃいませ。きょうは
どう
なさいますか。
ねが
カット、お;願いします。
びようしつ
美容室: じゃ、シャンプーを しますから、こちらへ ..................................................... びようしつ
美容室: イー : この
どうぞ。
カットは どういうふうに なさいますか。 ショートに したいんですけど........。 しゃしん
;写真みたいに
して
ください。
びようしつ
美容室: あ、すてきですね。 ....................................................... 70
言葉ジャーナル (Jurnal Kotoba) Vol.2 2014
びようしつ
美容室:
まえ
;前の
なが
;長さは
これで すこ
よろしいでしょうか。 みじか
イー: そうですね。もう ;少し ; 短 く して ください。 ....................................................... Biyoushi : irasshaimase. Kyou wa dou nasaimasu ka? Ii : katto, onegaishimasu. Biyoushi : jya, shanpû wo shimasu kara, kochira e douzo. ..................................................... Biyoushi : katto wa dou iu fuu ni nasaimasu ka? Ii : shōto ni shitain desu kedo...... Kono shashin mitai ni shite kudasai. Biyoushi : A, suteki desu ne. ....................................................... Biyoushi : mae no nagasa wa kore de yoroshii deshou ka? Ii : soudesu ne. Mou sukoshi mijikaku shite kudasai. ....................................................... Ahli kecantikan : Selamat datang. Anda mau bagaimana ? Lee : Tolonglah potong. Ahli kecantikan : Kalau begitu, karena dishampoii, silahkan kesini. -----------------------------Ahli kecantikan : Potongannya anda mau bagaimana? Lee : Saya ingin potong pendek. Tolong buatkan seperti foto ini. Ahli kecantikan : Oh, bagus sekali, ya. ----------------------------------------------Ahli kecantikan : Begini cocok didepan panjang? Lee : Ia ya. Tolonglah pendekkan sedikit lagi. ---------------------------------------------------Kalimat yang menunjukkan adanya hairyo hyougen bentuk kokochi yoi kibun hyougen pada percakapan di atas adalah, A, suteki desu ne.. Sedangkan pemarkah dalam kalimat ini adalah kata “suteki” ‘bagus’ yang menunjukkan pujian terhadap mitra tutur. Dengan memuji, tentunya mitra tutur akan merasa senang. Aktifitas komunikasi yang membuat senang suasana hati mitra tutur dengan strategi memuji ini merupakan salah satu bentuk ungkapan hairyo hyougen yang tergolong kokochi yoi kibun hyougen. Selain membuat senang suasana hati mitra tutur pada konteks di 71
言葉ジャーナル (Jurnal Kotoba) Vol.2 2014
atas, mitra tutur juga berusaha untuk mencairkan suasana dan membangun suatu komunikasi yang bertujuan memperkecil jarak phsikologis baru saling kenal diantara mereka. 7.
Kesimpulan dan Saran Penelitian tentang hairyo hyougen dalam buku pelajaran bahasa
Jepang ini menemukan beberapa bentuk ungkapan hairyo hyougen yaitu, bentuk kanwa hyougen, jueki hyougen dan kokochi yoi kibun hyougen. Bentuk hairyo hyougen ini sebatas pengetahuan penulis, sampai saat ini tidak pernah disinggung dalam pengajaran percakapan. Padahal belajar bahasa asing tidak bisa lepas dari budaya masyarakat itu sendiri khususnya dalam aktifitas komunikasi antar masyarakat. Komunikasi yang baik itu tidak hanya mengetahui dan menguasai hal-hal yang berkaitan dengan faktor linguistik saja tapi juga hal-hal yang berkaitan dengan faktor non linguistik seperti budaya berbahasa dan strategi bertindak tutur yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Sehingga bisa menghindari resiko kegagalan lintas budaya dalam bertindak tutur. Karena variasi lintas budaya itu sangat luas dan tidak sulit membayangkan bahwa pertemuan antar budaya dapat menjadi tantangan bagi mitra tutur dengan potensi risiko kegagalan pragmatis antar-budaya Penelitian hairyo hyogen dalam buku Buku pelajaran percakapan ini masih perlu dilanjutkan karena dalam penelitian ini belum ditemukan kelompok hairyo hyougen kelas “Purasu Kachi Fuuka Hyougen” yang juga perlu diketahui oleh pembelajar bahasa Jepang. Selain itu, supaya pembelajar Bahasa Jepang mengetahui apa itu hairyo hyougen dan bagaimana hairyo hyougen itu hidup dalam aktifitas tindak tuturi masyarakat Jepang, dan agar bisa mengetahui lebih banyak lagi strategi72
言葉ジャーナル (Jurnal Kotoba) Vol.2 2014
strategi pembentuk hairyo hyougen yang terdapat dalam buku pelajaran bahasa Jepang .
73
言葉ジャーナル (Jurnal Kotoba) Vol.2 2014
DAFTAR KEPUSTAKAAN Djadjasudarma, Fatimah. 1993. Metode Linguistik. Bandung: PT. Eresco. Guruupu Elita, Radhia. 2013. Strategi Menyampaikan Keinginan dalam Bahasa Jepang: Kajian Hairyo Hyougen. Scientific Journal of Linguistic Society of Indonesia. Padang . Arbitrer MLI Unand Iori, Isao dkk. 2001. Shokyu o Oshieru Hito No Tame No Nihongo Bunpou Handobukku. Tokyo : Kabushiki Suriiee Nettowaaku Iori, Isao dkk. 2002. Chuu Jou Kyu o Oshieru Hito No Tame No Nihongo Bunpou Handobukku. Tokyo : Kabushiki Suriiee Nettowaaku Jamashii .1998. Nihongo bunkei jiten. Tokyo: Kuroshio Shuppan Kindaichi, Haruhiko . 1992. Nihongo, shinpan (shita). Iwanami Shoten Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Masato, Takiura 2008. Poraitonesu Nyuumon. Tokyo: Kenkyuusha Masuoka, Takashi dan Takubo, Yukinori . 2010. Kiso Nihongo Bunpou – Kaiteipan-. Tokyou : Kuroshio Shuuppan Nihongo Kijutsu Bunpou Kenkyuukai (Yoshio, Nitta). 2009. Gendai Nihongo Bunpou 7. Tokyo: Kuroshio Shuppan Ogawa, Iwao. 2000. Minna no Nihongo II. Japan: 3A Corporation. Ponfei. (2005). Nihongo no “hairyo hyougen” ni kansuru kenkyuu – nihongo to no hikaku 74
言葉ジャーナル (Jurnal Kotoba) Vol.2 2014
kenkyuu ni okeru shomondai -”. Tokyo: Izumi shoin Revita,Ike dan Asri, Dhiant. 2011. “Penolakan dalam Situasi Formal – Studi Awal Tentang Tindak Tutur Masyarakat Minangkabau-“. Melestarikan Kearifan Lokal Melalui Kajian Kemanusiaan dan Media Baru. Padang: Univeritas Andalas Richard, Jack C. 1982. On Conversation. Terjemahan oleh Ismari. Seameo egional Language Center Tanaka, Toshiko. 1993. Nihon no Bunpou. Japan: Kindaibungeisha Teramura, Hideo (1991). Nihongo no sintakusu to imi II. Tokyo: Kuroshio Shuppan
75