KESANTUNAN PADA TINDAK TUTUR DIREKTIF EMAIL BISNIS BAHASA JEPANG
Fadma Windhasari
FAKULTAS SASTRA JURUSAN SASTRA JEPANG UNIVERSITAS Dr. SOETOMO, SURABAYA
ABSTRAK
Tindak tutur direktif adalah tuturan yang memiliki tujuan agar petutur melakukan keinginan penutur sehingga diperlukan kesantunan agar terhindar dari kesan memaksakan kehendak. Tujuan dari tulisan ini adalah mendeskripsikan teori kesantunan Leech pada tindak tutur direktif dalam email yang mencakup jenis tindak tutur direktif, analisis cara-tujuan, analisis heuristik dan skala kesantunan. Penelitian dengan pendekatan kualitatif ini, menggnakan metode dokumentasi untuk mengumpulkan data yang berasal dari email Bahasa Jepang pada tahun 2014-2015 dalam folder pelanggan dan pengadaan bahan pada sebuah perusahaan di kawasan PIER Pasuruan. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah metode agih dan metode padan pragmatis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ke lima jenis tindak tutur direktif (memerintah, memohon, meminta, mengharap dan membiarkan) ditemukan dalam email bisnis Bahasa Jepang. Ditemukan pula tujuan tindak tutur direktif tak langsung lebih dari satu tujuan yaitu tuturan yang memiliki tujuan utama dan tujuan mematuhi prinsip kerjasama; tujuan utama, tujuan mematuhi prinsip kerjasama dan tujuan mematuhi prinsip kesantunan; tujuan utama, tujuan mematuhi prinsip kerjasama, tujuan mematuhi prinsip kesantunan dan tujuan menyindir. Analisis heuristik pada tindak tutur direktif menghasilkan ciri konteks dan prinsip kerjasama tertentu pada masing-masing jenis tindak tutur. Menurut skala untung-rugi, skala ketidaklangsungan dan skala kemanasukaan diperoleh hasil 1:langsung:rendah; 1:langsung: sedang; 1:tidak langsung:rendah; 1:tidak langsung:sedang; 1:tidak langsung:tinggi; 2:langsung:sedang; 2:tidak langsung:tinggi; 1dan2:langsung:tinggi; 1dan2:tidak langsung sedang; 1dan2:tidak langsung:tinggi. 1 jika keuntungan ada pada penutur, 2 jika keuntungan ada pada petutur, 1dan2 jika penutur dan petutur untung. Kata Kunci: prinsip kerjasama, prinsip kesantunan, analisis cara-tujuan, analisis heuristik, skala kesantunan.
1
Jika dilihat dari bentuknya, tindak tutur
PENDAHULUAN
direktif (1) termasuk dalam golongan meminta. Tindak tutur direktif adalah salah satu bagian
Permintaan tersubut dikirim oleh Kobayashi
dari tindak tutur ilokusi yang berpotensi besar menimbulkan lawan
tutur
rasa
ketidak-nyamanan
karena
tindak
yang bekerja di perusahaan cabang di Indonesia
bagi
tutur
untuk Yamamoto yang bekerja di perusahaan
ini
pusat di Jepang. Kobayashi memerlukan hasil
mengharapkan lawan tutur melakukan perintah
scan dokumen BL asli untuk mengambil barang
penutur. Bagi negara-negara di Asia salah
yang dikirimkan oleh Yamamoto. Kobayashi
satunya negara Jepang, menjalin hubungan baik
menggunakan tindak tutur direktif tak langsung
pada sesama manusia melalui tuturan yang santun
merupakan
cerminan
dengan bertanya kemampuan Yamamoto untuk
masyarakat.
melakukan permintaan Kobayashi. Melalui
Sehingga kesantunan dalam tindak tutur direktif
tindak tutur tak langsung, Kobayashi berharap
menarik untuk dijadikan objek penelitian.
tindak tutur direktif meminta yang telah
Sebuah tuturan diawali dengan ucapan yang dikeluarkan oleh penutur.
dilakukan dirasa santun oleh Yamamoto.
Ucapan tersebut
Melalui analisis cara-tujuan, terlihat bahwa
memiliki bentuk tuturan tertentu. Bagi Leech
Kobayashi mendapatkan keadaan awal yang
(1993:54), sebuah bentuk tuturan dilatari oleh banyak
faktor
yaitu
penutur
(n)
kurang menyenangkan baginya yaitu ia hanya
adalah
mendapat draf dokumen BL. Kobayashi ingin
bagaimana cara menyampaikan pesan kepada mitra tutur (t) dan
mendapatkan
bagi petutur, ia harus
dokumen
BL
yang
asli.
Kobayashi berusaha untuk membuat Yamamoto
berusaha menginterpretasi mengapa penutur
melakukan
menggunakan bentuk tuturan tersebut. Semua
keinginannya.
Langkah
awal
(keadaan tengahan ‘2’) yang dilakukan oleh
itu tidak terlepas dari konteks dan skala-skala
Kobayashi adalah melakukan tindak tutur
kesantunan.
direktif
Contoh :
tak
langsung
kepada
Yamamoto.
Kobayashi menggunakan tindak tutur direktif
(1) BLですが、添付でいただいた物はドラ フトのようです。BL原本のPDFをお送 りいただけますでしょうか? BL desu ga,tenpu de itadaita mono wa dorafuto no you desu. BL genpon no PDF o okuri itadakemasu deshouka? Tentang BL, lampiran yang saya terima sepertinya berupa draf. Bisakah saya menerima BL asli dalam bentuk PDF? (B.2.I.III.14/11/12)
tak langsung karena Kobayashi yakin bahwa hal tersebut
akan
memberikan
Yamamoto,
Kobayashi
Yamamoto
akan
juga
melakukan
beban
bagi
tidak
yakin
hal
tersebut
untuknya, selain itu kududukan Yamamoto yang lebih tinggi membuat Kobayashi harus menggunakan tindak tutur direktif santun. Keadaan tengahan ‘3’ pada analisis cara-tujuan terjadi saat Kobayashi berharap Yamamoto 2
mampu menangkap maksud tuturannya bahwa
Yamamoto bahwa ia membutuhkan dokumen
tuturan tersebut tidak sekedar berfungsi untuk
pengiriman.
mendapatkan informasi tentang kemampuan
berdasarkan konteks dan maksim kerjasama.
Yamamoto melakukan perintah Kobayashi
Menurut kedudukan penutur dan petutur,
tetapi Kobayashi ingin Yamamoto memahami
Kobayashi (penutur) memiliki kedudukan lebih
bahwa ia meminta Yamamoto secara santun.
rendah dari Yamamoto (petutur). Kobayashi
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Kobayashi
juga melibatkan orang lain di dalam email yang
memiliki tujuan utama yaitu menyampaikan
berisi permintaan dokumen. Menurut maksim
permintaan
hubungan, Yamamoto adalah pegawai yang
dan
tujuan
mematuhi
prinsip
kerjasama dan kesantunan dalam tuturan.
Hipotesis
tersebut
diuji
bertugas untuk mengirim dokumen, sehingga
Penutur yang memiliki tujuan lebih dari
Kobayashi meminta dokumen pada Yamamoto.
satu sangat menarik jika di analisis cara-tujuan
Berdasarkan uji hipotesis, Yamamoto menarik
dibandingkan dengan tuturan yang hanya
interpretasi bahwa Kobayashi melakukan tindak
memiliki satu tujuan utama. Pada tindak tutur
tutur
direktif tak langsung, tujuan yang ditemukan
menggunakan tindak tutur direktif memerintah,
sangat bervariasi antara lain tujuan utama dan
maka
tujuan mematuhi prinsip kerjasama; tujuan
Kobayashi sangat berharap dokumen tersebut
utama, tujuan mematuhi prinsip kerjasama dan
dikirim.
prinsip
kesantunan;
direktif
meminta
Kobayashi
tidak
karena
santun
jika
walaupun
tujuan
utama,
tujuan
Tindak tutur direktif juga akan dibahas
kerjasama
dan
prinsip
dengan skala kesantunan Leech salah satunya
kesantunan yang mengandung tujuan tambahan
yaitu skala untung-rugi. Jika kalimat (1) dilihat
yaitu sindiran. Sehingga pembahasan mengenai
dari sudut pandang untung rugi, pihak yang
analisis cara-tujuan hanya difokuskan pada
untung adalah n atau Kobayashi dan yang
tindak tutur direktif tak langsung.
dirugikan adalah t atau Yamamoto. Namun
mematuhi
prinsip
untuk
Setelah penutur melakukan tindak tutur
mengurangi
“kerugian”
tersebut,
direktif, selanjutnya adalah bagian petutur
Kobayashi menggunakan pilihan kata yang
untuk
yang
tidak terlalu menunjuk melainkan sebuah
disampaikan. Analisis ini disebut sebagai
kalimat yang seakan-akan berupa pertanyaan
analisis heuristik. Analisis heuristik Leech
yang halus.
menginterpretasi
pesan
dimulai saat petutur mendapatkan problem.
Berdasarkan contoh kalimat (1) dapat
Tuturan yang telah dilakukan oleh Kobayashi
diambil kesimpulan bahwa saat melakukan
akan memunculkan problem bagi Yamamoto.
tindak tutur, seseorang haruslah mematuhi
Yamamoto akan menarik sebuah hipotesis awal
prinsip kerja sama agar tuturan dapat berjaan
bahwa
baik. Bukan hanya prinsip kerja sama yang
Kobayashi
ingin
memberitahu 3
diperlukan
dalam
tetapi
serta interpretasi dari tindak tutur direktif yang
diperlukan pula prinsip kesantunan. Menurut
terjadi antara penutur dan petutur yang tidak
Yule (2006:104) kesantunan dalam suatu
ditemukan
interaksi dapat didefinisikan sebagai alat yang
misalnya Brown dan Levinson tentang konsep
digunakan
kesadaran
wajah didasarkan pada tuturan yang dilakukan
tentang wajah orang lain. Wajah merupakan
tanpa memperhatikan bagaimana proses petutur
wujud pribadi seseorang dalam masyarakat.
memahami ujaran penutur.
untuk
berkomunikasi,
menunjukkan
dalam
teori
kesantunan
lain
Wajah mengacu pada makna sosial dan
Berdasarkan latar belakang dan lingkup
emosional itu sendiri yang setiap orang
penelitian di atas rumusan masalah ini sebagai
memiliki
berikut.
dan
mengharapkan
mengetahui.
Leech
orang
lain
(1993:206-207)
1. Bagaimana jenis tindak tutur direktif
memberikan ulasan tentang enam maksim
email bisnis berbahasa Jepang?
kesantunan yaitu maksim kearifan, maksim kedermawanan,
maksim
pujian,
2. Bagaimana analisis cara-tujuan Leech
maksim
dalam tuturan direktif tak langsung pada
kerendahan hati, maksim kesepakatan, dan
email bisnis berbahasa Jepang?
maksim simpati, namun yang akan dibahas di
3. Bagaimana analisis heuristik Leech
sini adalah maksim yang berhubungan dengan
dalam tindak tutur direktif email bisnis
kalimat perintah antara lain maksim kearifan
berbahasa Jepang?
(yang berpusat pada orang lain) dan maksim
4. Bagaimana skala kesantunan Leech
kedermawanan (yang berpusat pada diri sendiri)
yang diterapkan dalam tindak tutur
karena menurut Leech (1993:206-207) hanya
direktif email bisnis berbahasa Jepang?
maksim kearifan dan maksim kedermawanan yang terdapat dalam ilokusi impositif (yaitu
Jenis tindak tutur direktif pada rumusan
mengandung tindak tutur perintah). Namun
pertama akan mengacu pada teori tindak tutur
tidak menutup kemungkinan maksim-maksim
direktif
Leech lain juga digunakan sebelum ataupun
dikelompokkan ke dalam lima jenis yaitu
setelah
ingin
memerintah, mengharap, meminta, membiarkan
strategi
dan mendorong dan teori jenis tindak tutur
kalimat
disampaikan
perintah
sebagai
yang
salah
satu
kesantunan.
direktif
Kesantunan menurut Leech dalam tulisan ini
akan
diterapkan
Kesantunan
Leech
pemecahan
masalah
menurut
menurut
Tanaka
Kashiwazaki
(1990:118)
(1993:20)
mengelompokkan tindak tutur direktif menjadi
pada
email
bisnis.
dipilih
karena
berisi
memerintah. Berdasarkan ke dua teori tersebut
bagaimana
maka jenis tindak tutur direktif yang digunakan
tentang
tiga
seharusnya bentuk tindak tutur direktif santun
adalah 4
yaitu
meminta,
memerintah,
merekomendasi
mengharap,
dan
meminta,
membiarkan dan mendorong. Selanjutnya pada
direktif memerintah, mengharap, meminta,
rumusan ke-2 sampai dengan rumusan ke-4
membiarkan dan mendorong yang dituturkan
yaitu analisis cara-tujuan, analisis heuristik dan
secara santun dan sesuai dengan kriteria data
skala kesantunan mengacu pada teori Leech
dalam analisis cara-tujuan dan analisis heuristik
(1993).
yaitu adanya konteks penutur dan petutur, topik, dan ko-teks yang dapat digunakan untuk
METODE
memahami tujuan penutur melakukan tindak
Penelitian mengenai kesantunan Leech
tutur direktif serta email yang mencerminkan
dalam email bahasa Jepang ini menggunakan
adanya kerjasama antara penutur dan petutur
pendekatan
deskriptif
kualitatif
karena
digunakan dalam analisis. Sehingga ditemukan
pendekatan
ini
digunakan
untuk
72 buah email, dengan rincian 21 buah email
memahami fenomena dan fakta-fakta bahasa di
dari atasan pada bawahan, 18 buah email dari
dalam
yang
bawahan pada atasan, 14 email dari sesama staf,
berpengaruh pada tingkat kesantunan pertuturan
dan 19 buah email yang ditujukan ke luar
yang dituangkan dalam kata-kata. Fenomena
perusahaan
sebuah
dapat
konteks
tuturan
tersebut antara lain terlihat pada ragam tindak
Data tersebut dikumpulkan melalui metode
tutur direktif, hubungan antara penutur dan
dokumentasi. Data mengenai tindak tutur
petutur dalam membuat pesan dan menanggapi
direktif ditemukan dalam dokumentasi resmi
pesan yang bermakna perintah serta keberadaan
sebagai kontak antarpegawai di dalam maupun
skala kesantunan yang mempengaruhi bentuk
di luar perusahaan
tindak tutur
teknik catat ke dalam kartu data. Pemrosesan
dan dilanjutkan dengan
Sumber data penelitian ini adalah email
satuan data dilakukan dengan cara membaca
perusahaan asing di kawasan industri PIER
kembali dan mempelajari secara teliti seluruh
Pasuruan yang memproduksi alat tulis berbahan
jenis data yang sudah terkumpul dan melakukan
plastik yang berpusat di Tokyo Jepang. Data
identifikasi.
yang
kemudian dicatat di dalam kartu data untuk
digunakan
adalah
tuturan
yang
Hasil
proses
identifikasi
kategorisasi.
tersebut
mengandung makna perintah yang ditemukan
memudahkan
Setelah
dalam email masuk dan keluar baik ditujukan
memasukkan data dalam kartu data dan
pada perusahaan pusat, perusahaan cabang dan
melakukan kategorisasi, selanjutnya peneliti
perusahaan penyedia sparepart dalam bahasa
melakukan penafsiran data.
Jepang pada tahun 2014 sampai tahun 2015 di
Metode analisis data yang digunakan pada
dalam folder pelanggan dan pengadaan bahan
rumusan masalah pertama adalah metode agih
mentah/sparepart. Data
yang mengandung
yaitu analisis yang mendasarkan pada sesuatu di
tindak tutur direktif antara lain tindak tutur
dalam teks itu sendiri. Di dalam metode agih 5
tersebut, penulis menggunakan teknik ganti
yang berkaitan dengan mitra wacana maka akan
yaitu teknik dilaksanakan dengan menggantikan
memunculkan reaksi atau tindakan dari mitra
unsur tertentu satuan lingual yang bersangkutan
tutur
dengan “unsur” tertentu yang lain di luar satuan
kelompok kalimat direktif. Selanjutnya adalah
lingual yang bersangkutan. Misalnya pada
melakukan teknik lanjutan yaitu teknik hubung
tindak tutur direktif perintah yang berakhiran –
banding
te kudasai jika diganti dengan akhiran –te
berdasarkan prinsip kesantunan Leech dan
moraimasu maka akan berubah maknanya
ragam tindak tutur direktif untuk dapat masuk
menjadi
dalam teknik lanjutan setelahnya yaitu teknik
tindak
tutur
direktif
permintaan,
yang
kemudian
dimasukkan
memperbedakan
(teknik
dalam
HBB)
sehingga jelaslah bahwa –te kudasai adalah
hubung-banding
salah satu akhiran yang menunjukkan tindak
(teknik
tutur
mempunyai maksud tertentu dan menginginkan
direktif
perintah.
Selanjutnya
pada
rumusan masalah nomor 2,3,4 (analisis cara
dalam sub bab sesuai dengan rumusan masalah yaitu jenis tindak tutur direktif, analisis cara-
direktif dalam email bahasa Jepang terlepas dan
tujuan Leech, analisis heuristik Leech, dan skala
tidak menjadi bagian dari bahasa (langue) yang
kesantunan Leech.
bersangkutan (bahasa Jepang) namun akan
kerjasama
serta
konteks
prinsip
dan
kesantunan
tuturan
pendahuluan, maka pada bab ini akan ditulis
karena alat penentu kesantunan dalam tuturan
dengan
setiap
Berdasarkan rumusan masalah pada bab
alat
penentu mitra wicara. Metode padan dipilih
dipadankan
bahwa
pokok
HASIL DAN PEMBAHASAN
skala kesantunan Leech) menggunakan metode yang menggunakan
HBSP)
hal
tuturannya terdengar santun oleh mitra tutur.
tujuan Leech, analisis heuristik Leech, dan
padan pragmatis
menyamakan
1. Jenis Tindak Tutur Direktif dalam
prinsip
Email Bisnis Bahasa Jepang
yang
melakukan
Tindak tutur direktif dibedakan menurut
pemilihan bentuk tindak tutur direktif. Menurut
pengirim dan penerima email yaitu email dari
Sudaryanto (1993:13), objek sasaran penelitian
atasan untuk bawahan, email dari bawahan
itu
untuk atasan, email yang dikirim oleh sesama
memengaruhi
kejatian
seseorang
atau
dalam
identitasnya
ditentukan
berdasarkan tingginya kadar kesepadanannya,
staf serta email
keselarasannya, kesesuaiannya, kecocokannya,
(1990:118)
atau kesamaannya dengan alat penentu yang
direktif
bersangkutan yang sekaligus menjadi standard
memerintah, tindak tutur direktif mengharap,
atau
dalam
tindak tutur direktif meminta, tindak tutur
penelitian ini menggunakan teknik dasar pilah
direktif membiarkan dan tindak tutur direktif
pragmatis. Pada teknik dasar pilah pragmatis
mendorong. Berdasarkan kedudukan penutur
pembaku-nya.
Teknik
padan
6
ke luar perusahaan. Tanaka
mengelompokkan
menjadi
tindak
tindak tutur
tutur direktif
dan petutur diperoleh hasil bahwa jumlah tindak tutur menurut jenisnya sebagai berikut. Tabel
(2)
Jumlah
tindak
tutur
berdasarkan jenis dan kedudukan
Membiar kan
-sasemasu (membiark an) 1 buah
0
Mendoro ng
Shimasho (ayo/mari) 2 buah
To omoi masu (saya pikir) 2 buah
direktif penutur-
petutur Jenis Tindak Tutur Direktif
Atasanbawahan (bentuk tuturan dan jumlah)
Memerint ah
Kudasai (tolong) Onegaishi masu (mohon) 12 buah
Menghar ap
Meminta
Kibou desu (harap) 2 buah
Onegaidek imasuka (apa kah saya bisa minta tolong?) Irai (meminta) 4 buah
Bawa hanatasan (ben tuk tutura n dan jum lah) Onega i itashi masu( mohon ) Onega i shitai to omoi masu (saya ingin memo hon) 8 buah Itada kereba to omoi masu (saya pikir seanda inya bisa) 1 buah
Itadak emasu desho uka(ap a kah saya bisa meneri ma?) 6 buah
Sesama Staf (bentuk tuturan dan jumlah)
Ke luar Perusa haan (bentuk tuturan dan jumlah)
Kudasai (tolong) Onegai dekimas u deshouk a(bisaka h saya mohon? )8 buah
Onegai shimasu (mohon) 12 buah
Makase masu (saya percaya kan (pada Anda)) 1 buah Kudasai (tolong) 2 buah
hon) 4 buah 0
To iukoto deshouk a (apakah (sebaikn ya) seperti itu?)) 1 buah
Pada keempat klasifikasi tindak tutur direktif berdasarkan kedudukan penutur dan petutur tidak
seluruh
ditemukan
jenis
dalam
tindak email.
tutur
direktif
Tetapi
seluruh
klasifikasi tersebut mengandung tindak tutur direktif memerintah. Tindak tutur direktif memerintah didasarkan pada skala pilihan dan kemanasukaan bagi petutur yang kecil bahkan
0
Itada kemasen deshouk a(apaka h saya tidak bisa meneri ma?) 3 buah
Itada ketara to omoi masu (seandai nya saya bisa me nerima) Dekireb a to omotte orimasu (seandai nya bisa) 2 buah Onegai itashima su (mohon) Onegai shitai desu (saya ingin memo
tidak ada. Bentuk kalimat pada tindak tutur direktif memerintah berbeda-beda jika dilihat dari siapa penutur
dan
petutur
yang
sedang
menyampaikan maksud. Jika penutur memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada petutur maka penutur akan mudah untuk melakukan tindak tutur direktif dengan bentuk tindak tutur direktif langsung. Sebagaimana yang terlihat pada kolom bentuk tindak tutur direktif dari atasan pada bawahan untuk memerintah, terlihat hanya ada bentuk perintah langsung yang menggunakan
akhiran
kudasai
dan
onegaishimasu. Kudasai adalah bentuk kalimat perintah 7
biasa
dan
onengaishimasu
juga
merupakan bentuk perintah biasa yang lebih
onegaishimasu, namun jika perintah tersebut
santun daripada akhiran kudasai. Berdasarkan
dilakukan oleh staf yang memiliki kedudukan
topiknya
ini
sama sebagai pegawai di perusahaan anak
berkedudukan lebih tinggi dari petutur akan
cabang, ditemukan pula bentuk keinginan yang
lebih sering menggunakan bentuk kudasai
bertujuan untuk memerintah petutur, seperti
dalam menyampaikan perintah yang sudah
…tai to omotte orimasu. Tai adalah bentuk
lazim atau sehari-hari harus dilakukan oleh
keinginan yang dilekatkan pada verba. To
petutur,
dapat
omotte (saya pikir), memberikan kesan bahwa
ditemukan saat perintah tersebut merupakan
penutur memberikan saran bahwa petutur
perintah yang dilakukan oleh atasan pada
seharusnya
bawahannya
di
Orimasu (adalah), digunakan oleh penutur
perintah di luar
untuk merendahkan diri sendiri karena telah
penutur
yang
sedangkan
yang
dalam
hal
onegaishimasu
baru
perusahaan tersebut atau
saja
bekerja
kebiasaan.
menyampaikan
Tidak hanya atasan yang menggunakan tindak
tutur
melakukan
direktif
memerintah,
perintah
penutur.
keinginannya
yang
menimbulkan beban bagi petutur.
tetapi
Email yang mengandung tindak tutur
bawahan pun dapat melakukan tindak tutur
direktif memerintah pada email
direktif memerintah. Misalnya sekretaris yang
perusahaan, memerlukan usaha yang lebih agar
mengingatkan direktur untuk mengirimkan
terlihat santun. Sebagaimana kolom di atas,
email penting yang hanya boleh dikirim oleh
terlihat bahwa tindak tutur direktuf tak langsung
direktur, maka kalimat tersebut tidak hanya
digunakan pula untuk memerintah. Pada ujung
bermaksud untuk mengingatkan namun juga
kalimat …itadakitai no desu ga…terlihat jelas
sebagai perintah agar direktur mengirim email
bahwa
tersebut. Terlihat pada kolom bentuk tindak
langsung perintah yang seharusnya diisi oleh
tutur direktif dari bawahan
atasan
verba, agar petutur dapat menyimpulkan sendiri
memiliki variasi yang lebih banyak daripada
verba/ kegiatan apa yang seharusnya dilakukan
pada email dari atasan ke bawahan. Penutur
oleh petutur. Penutur memberikan sejumlah
yang memiliki kedudukan lebih rendah dari
alasan sebelum mengawali perintah dan penutur
petutur akan memilih untuk melakukan tindak
ingin agar petutur memberikan respon yaitu
tutur direktif langsung yang tidak terkesan
melakukan
memaksa penutur.
pernyataan penutur sebelumnya. Cara lain
pada
penutur
tidak
perintah
ingin
yang
ke luar
mengatakan
tersirat
dari
Tindak tutur direktif yang dilakukan antar-
dalam menyampaikan tindak tutur direktif yang
pegawai memiliki bentuk yang lebih santai atau
dilakukan oleh dua orang yang berasal dari dua
terkesan bersahabat melalui bentuk tindak tutur
perusahaan berbeda yaitu melalui pengandaian.
direktif langsung seperti akhiran kudasai dan
Penutur berandai-andai jika bisa saya ingin 8
sekali Anda melakukan hal tersebut, seperti
kalimat …tara to omoimasu. Sehingga dapat
yang
disimpulkan
bahwa
kalimat…dekireba to omotte orimasu. Dekiru
mengharap
digunakan
memiliki arti bisa atau dapat, jika diubah ke
memberi
dalam bentuk pengandaian maka verba + eba
menghormati
sehingga menjadi dekireba, maknanya akan
mengurangi beban yang diterima petutur atas
berubah menjadi andai bisa. To omotte yang
tindak tutur direktif yang diucapkan oleh
berarti saya pikir memberikan kesan bahwa hal
penutur. Sebagaimana maksim kearifan Leech
itu menurut saya bisa terjadi dan orimasu
untuk membuat kerugian orang lain sekecil
digunakan untuk merendahkan diri penutur
mungkin (1993:206).
tercantum
dalam
penggalan
karena telah menyampaikan pikirannya yang
tutur
direktif
menurut
saat
pada
tutur penutur
petutur
petutur
baik
maupun
direktif ingin untuk untuk
Selain tindak tutur direktif memerintah dan
akan memberikan beban pada petutur. Tindak
jarak
tindak
mengharap, Tanaka
Tanaka
mengelompokkan
(1990:118) tindak
tutur
juga direktif
(1990:118) selanjutnya adalah tindak tutur
meminta. Pada dasarnya, tindak tutur direktif
direktif mengharap / ganbou. Ciri utama agar
meminta
sebuah tindak tutur direktif masuk ke dalam
dilakukan oleh petutur, tetapi pilihan untuk
kelompok mengharap adalah tidak ditemukan
tidak melakukan perintah tersebut lebih besar.
verba yang harus dilakukan petutur. Pada
Tindak
kutipan tindak tutur direktif yang ditemukan
ditemukan dalam kalimat email sebagian besar
dalam email, penutur menggunakan kata kibou
ditandai dengan bentuk tindak tutur direktif tak
yang berarti berharap pada tindak tutur direktif.
langsung. Permintaan pada email yang ditulis
Tindak
hanya
dari atasan kepada bawahannya yang masuk ke
ditemukan dalam email dari atasan pada
dalam jenis permintaan adalah email yang
bawahan serta email ke luar perusahaan. Tindak
dikirimkan oleh perusahaan pusat kepada
tutur direktif mengharap dari perusahaan pusat
perusahaan
pada perusahaan cabang disampaikan dengan
dikirimkan oleh atasan kepada pegawainya di
tujuan agar perusahaan cabang melakukan
dalam satu perusahaan maka, atasan akan lebih
perintah dari perusahaan pusat, hal ini terjadi
memilih tindak tutur direktif perintah.
tutur
direktif
mengharap
bermakna
tutur
perintah
direktif
cabang,
yang
permintaan
karena
jika
harus
yang
email
karena perusahaan pusat ingin memberi jarak
Tindak tutur direktif meminta dari atasan
pada perusahaan cabang akibat kerusakan
kepada bawahan ditemukan tindak tutur direktif
produk yang dikirim oleh perusahaan cabang
langsung yang ditandai dengan kata onegai dan
pada perusahaan pusat. Sedangkan pada email
ditemukan pula tindak tutur direktif tak
yang dikirimkan ke luar perusahan terlihat
langsung yang berupa kalimat deklaratif pada
adanya bentuk pengandaian tara, pada kutipan
penggalan kalimat irai desu dan kalimat 9
interogatif pada kata dekimasu ka (bisakah?).
Email
Sebuah permintaan yang dianggap tidak terlalu
mengandung tindak tutur direktif membiarkan
memberatkan petutur atau permintaan yang
di
sudah sering dilakukan akan ditemukan kata
perusahaan cabang. Perusahaan meminta agar ia
onegaishimasu, namun untuk permintaan yang
melakukan pengecekkan sebelum barang siap
dirasa akan memberatkan petutur, penutur
dikirim. Hal ini tentu akan menambah beban
menggunakan bentuk tindak tutur direktif tak
bagi petutur. Sehingga penutur menggunakan
langsung sebagaimana yang telah dijabarkan
penggalan
sebelumnya.
dari
(bisakah saya dibiarkan)”, kemudian pada email
bawahan pada atasan, email sesama staf serta
yang dikirim oleh sesama staf, kata yang dipilih
email
adalah omakase shimasu (saya percayakan)
ke
Sebaliknya
luar
pada
perusahaan
email
sangat
sering
menggunakan tindak tutur direktif meminta.
atasan,
ternyata
email
yang
kirim
atasan
oleh
pada
bawahan
perusahaan
kalimat
pusat
”…sasete
yang
kepada
itadakimasu
yang terdengar lebih bersahabat namun tetap
Seperti pada kutipan email dari bawahan pada
dari
santun.
berisi
Tindak tutur direktif terakhir menurut
permintaan kepada petutur juga ditemukan
Tanaka
(1990:118)
dalam email yang dikirim ke sesama staf.
hagemashi. Tindak tutur direktif mendorong
Pilihan kata yang ditemukan sama dengan email
yang
dari bawahan kepada atasan yang menyanyakan
dihubungkan dengan rekomendasi menurut
kemampuan petutur dalam tindak tutur direktif.
Kashiwazaki.
Pertanyaan mengenai kemampuan tersebut
mengelompokkan tindak tutur direktif menjadi
terlihat pada kata dekimasu( mampu/ dapat).
tiga
Selain itu tindak tutur direktif permintaan ke
perintah. Permintaan menurut Kashiwazaki
luar perusahaan juga menggunakan tindak tutur
(1993:20) merupakan tindak tutur yang hasilnya
direktif tak langsung.
akan bermanfaat bagi penutur tetapi ada
diungkapkan
yaitu
adalah
oleh
Tanaka
Kashiwazaki
permintaan,
mendorong/
dapat
(1993:20)
rekomendasi
dan
Tindak tutur direktif ke-4 menurut Tanaka
kemungkinan menjadi beban bagi lawan tutur
(1990:118) yaitu membiarkan. Sebagaimana
sehingga ada pilihan petutur untuk tidak
yang telah diungkapkan oleh Tanaka bahwa
melakukan permintaan penutur. Sedangkan pada
tindak tutur direktif yang masuk ke dalam jenis
Tanaka yang mendapat keuntungan adalah
membiarkan biasanya ditandai oleh akhiran –
petutur namun penutur tidak mendapat kerugian.
saseta. Email yang mengandung tindak tutur
Namun pada kasus-kasus tertentu, keuntungan
direktif membiarkan ditemukan pada email
tidak hanya pada satu pihak, namun kedua
yang dikirim dari atasan kepada bawahan dan
pihak. Selanjutnya tindak tutur direktif tersebut
email yang dikirim ke sesama staf, tetapi dalam
dipandang dari pihak penutur sebagaimana pada
email ke luar perusahaan tidak ditemukan.
analisis cara-tujuan. Penutur menggunakan cara 10
tertentu agar dapat mengubah perasaan petutur
a. tujuan utama dan tujuan mematuhi prinsip kerjasama (GPK).
dan mengarahkan petutur untuk melakukan keinginan penutur. 2. Analisis Cara-Tujuan Leech Tindak tutur direktif yang dianalisis melalui analisis cara-tujuan Leech hanya tindak tutur direktif tak
langsung. Analisis Sebagaimana
cara-tujuan terdiri dari keadaan awal, keadaan
yang
telah
diungkapkan
Grice bahwa kerjasama terdiri atas maksim
tengahan dan tujuan, tetapi bagian tujuan yang
kualitas, maksim kuantitas, maksim cara
ingin dicapai menjadi topik utama karena
dan maksim hubungan. Pada analisis cara-
tujuan memegang peranan penting terhadap
tujuan, maksim cara tidak digunakan untuk
bentuk tindak tutur direktif. Alur analisis cara-
membahas tujuan penutur karena maksim
tujuan secara umum pada tindak tutur direktif
cara sendiri sudah termasuk dalam analisis
tak langsung menurut Leech (1993:58) terlihat
car-tujuan,
sebagai berikut.
sehingga
maksim
yang
digunakan hanya maksim kualitas, maksim kuantitas dan maksim hubungan. b. tujuan utama, tujuan mematuhi prinsip kesantunan
(GPS) dan tujuan mematuhi
prinsip kerjasama(GPK).
Pada tindak tutur direktif langsung, tujuan penutur semata-mata hanya ingin dimengerti oleh petutur dan petutur melakukan kegiatan
Tujuan utama yang dimaksud adalah tujuan
yang
penutur agar petutur melaksanakan tuturan
diperintahkan,
tetapi
jika
penutur
menggunakan bentuk tindak tutur direktif tak
penutur,
langsung maka kemungkinan penutur memiliki
prinsip kerjasama sama seperti tujuan pada
lebih dari satu tujuan. Berdasarkan tujuan
bagian ‘a’ yaitu hanya pada maksim
tersebut maka analisis cara-tujuan Leech
kualitas, maksim kuantitas dan maksim
dibedakan
hubungan. Prinsip kesantunan Leech terdiri
menjadi:
11
sedangkan
tujuan
mematuhi
dari
maksim
kearifan,
maksim
menjelaskan pula bahwa ketidak-tulusan pada
kedermawanan, maksim pujian, maksim
prinsip ironi dapat berupa pelanggaran maksim
kerendahan hati, maksim kesepakatan, dan
kuantitas atau lebih sering lagi dapat berupa
maksim kesimpatisan. Tetapi tindak tutur
pelanggaran maksim kualitas. Tetapi pada
direktif
tindak tutur direktif yang bertujuan menyindir
yang
mengandung
maksim
kesantunan yang ditemukan hanya maksim
di
kearifan dan maksim kedermawanan.
pelanggaran maksim kuantitas maupun maksim
c. tujuan utama, tujuan mematuhi prinsip
dalam
kualitas.
email
bisnis
Penutur
tidak
ditemukan
menggunakan
kalimat
kesantunan (GPS), tujuan mematuhi prinsip
interogatif, dan bentuk ajakan saat menyindir
kerjasama(GPK) dan tujuan menyindir(GTM).
dengan mematuhi seluruh prinsip kerjasama. Kalimat interogatif digunakan penutur ketika ia meyakini bahwa petutur melakukan kesalahan yang berulang-ulang saat mengirim dokumen sehingga penutur bertanya apakah bisa petutur mengecek dokumen sekali lagi. Sedangkan ajakan
ditemukan
dalam
mashou
dengan tindak tutur direktif. Tindak tutur
mengajak
direktif digunakan penutur untuk menyindir
menyindir petutur bahwa seharusnya petutur
secara
yang
mengerjakan sendiri tanpa harus diperintah.
seharusnya dilakukan petutur tidak perlu
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada email
diingatkan kembali oleh penutur. Tujuan
bisnis, sindiran atau prinsip ironi tidak dapat
ini banyak digunakan oleh atasan kepada
dilihat hanya melalui maksim kuantitas dan
bawahan.
maksim kualitas, tetapi petutur memiliki
bahwa
kegiatan
pekerjaan Pada
tujuan
menyindir di
ke-tiga
terdapat
dalam analisis
Penutur
akhiran
Penutur juga dapat menyindir petutur
halus
(mari/ayo).
bentuk
namun
yang
seolah-olah
sebenarnya
lebih
berat
penutur
untuk
menginterpretasikan daya sindiran yang ada
tujuan
dalam kalimat berdasarkan konteksnya.
cara-tujuan.
Menyindir biasanya dilakukan oleh atasan kepada
bawahan.
Leech
3. Analisis Heuristik Leech
(1993:224-225)
Analisis
menyebut tujuan menyindir sebagai prinsip
heuristik
membahas
urutan
ironi yang merupakan prinsip urutan ke dua,
pemahaman petutur terhadap tuturan. Telah
yang
untuk
diungkapkan pada analisis cara-tujuan bahwa
bertindak tidak sopan melalui sikap yang
setiap tuturan dalam email bisnis memiliki
seakan-akan
tujuan
memungkinkan
sopan.
seseorang
Leech
(1993:225) 12
khusus.
Tugas
petutur
adalah
menemukan tujuan penutur melalui tindak tutur
petutur sebaiknya melakukan uji hipotesis
direktif yang telah dilakukan penutur. Petutur
apakah
mengambil hipotesis yang harus diuji dengan
pengandaian yang ingin disampaikan ataukah
konteks
untuk
pengandaian terbut diucapkan oleh penutur agar
Alur
petutur melaksanakan harapan penutur. Jika
analisis heuristik adalah problem, hipotesis,
petutur gagal dalam melakukan uji hipotesis
pengujian
sehingga
maka petutur harus kembali pada tahap awal
bagian yang dianggap paling penting untuk
terjadinya problem dan mengambil hipotesis ke
mendapatkan interpretasi yang sesuai adalah
dua hingga didapatkan interpretasi yang sesuai
bagian pengujian hipotesis yang membahas
dengan harapan penutur. Kegagalan petutur
konteks dan prinsip kerjasama.. Pada tindak
dalam menginterpretasi tindak tutur direktif
tutur langsung, misalnya tindak tutur direktif
ditemukan dalam email bisnis. Kegagalan
membiarkan, penutur dapat melakukan tahapan-
tersebut dikarenakan penutur yang melanggar
tahapan.
mendapatkan
maksim kuantitas. Petutur menjadi kesulitan
problem yang harus diselesaikan. Problem
saat menerima perintah dari penutur, sehingga
tersebut adalah tindak tutur direktif yang
petutur memberikan pertanyaan kembali untuk
dikatakan oleh penutur, dari problem tersebut,
memahami maksud penutur. Oleh karena itu
ditariklah
dalam analisis heuristik diperlukan penaatan
dan
prinsip
kerjasama
menghasilkan interpretasi yang sesuai.
hipotesis,
Pertama,
sebuah
interpretasi,
petutur
hipotesis
atau
dugaan
kalimat
maksim
tersebut
kerjasama
hanya
dan
sebuah
sementara. Petutur kemudian menguji hipotesis
terhadap
penutur
yang telah diambil dengan prinsip kerjasama,
sebaiknya menempatkan tuturan sesuai konteks
konteks dan koteks. Jika pengujian tersebut
dan ko-teks agar pesan yang ingin disampaikan
sesuai dengan hipotesis maka petutur dapat
dapat diterima secara utuh.
mengambil kesimpulan berupa interpretasi yang sesuai dengan tindak tutur direktif tersebut.
4. Skala Kesantunan dalam Tindak Tutur
Pada tindak tutur direktif membiarkan, petutur
Direktif pada Email Bisnis Berbahasa
mudah memahaminya dengan menemukan
Jepang
kata-kata saseru (biarkan) atau makaseru (saya serahkan) sehingga kesalahan saat menguji
Leech membagi skala kesantunan menjadi
hipotesis jarang terjadi. Tapi pada tindak tutur
tiga kelompok yaitu skala untung-rugi, skala
direktif tak langsung misalnya pada harapan,
ketidak-langsungan dan skala kemanasukaan.
petutur mungkin saja melakukan kesahan
Skala
hipotesis dan akan terbukti setelah melakukan
bahwa terdapat pihak yang diuntungkan dan
uji hipotesis. Misalnya jika harapan tersebut
pihak yang dirugikan, tetapi terdapat pula
menggunakan kata –tara (seandainya), maka
tuturan yang menguntungkan penutur dan 13
untung-rugi
Leech
memperlihatkan
petutur sekaligus, jika keuntungan ada di pihak
direktif dengan bentuk interogatif karena
petutur maka petutur tidak akan merasa dipaksa
penutur ingin memastikan bahwa tindak tutur
untuk melakukan hal sesuai dengan perintah
direktif tidak terlalu membebani petutur. Tetapi
penutur. Selain itu tindak tutur direktif yang
pada tindak tutur direktif mendorong dan tindak
ditemukan dapat dilihat pula dari skala pilihan
tutur direktif membiarkan lebih santun jika
atau kemanasukaan menurut Leech. Santun
menggunakan tindak tutur direktif langsung
menurut Leech ditentukan berdasarkan skala
karena ke dua tindak tutur ini memberikan
pilihan atau kemanasukaan. Semakin besar
keuntungan bagi petutur.
skala kemanasukaan yang didapatkan maka semakin santun kalimat dengan tindak tutur
PENUTUP
direktif tersebut. Tetapi hal ini tidak berlaku
Simpulan
pada tindak tutur direktif mendorong karena
Jenis
tindak
tutur
direktif
semakin tidak adanya skala kemanasukaan
dikelompokkan menurut kedudukan penutur
petutur, maka tindak tutur direktif mendorong
dan petutur yaitu atas-bawah, bawah-atas,
akan semakin santun.
sesama, dan ke luar perusahaan. Jenis tindak
Skala kesantunan Leech yang terakhir
tutur direktif yang ditemukan dari atasan pada
adalah skala ketidak-langsungan. Semakin tidak
bawahan
langsung tindak tutur direktif maka akan
meminta,
semakin santun kalimat tersebut bagi petutur.
sedangkan tindak tutur direktif dari bawahan
Tindak tutur direktif dengan bentuk deklaratif
pada atasan adalah memerintah, mengharap,
dan interogatif dianggap lebih santun daripada
meminta, mendorong, tindak tutur direktif yang
tindak tutur direktif dengan bentuk kalimat
dilakukan sesame staf adalah memerintah,
imperatif. Tindak tutur direktif dengan kalimat
meminta, membiarkan, mendorong dan tindak
imperatif misalnya akhiran kudasai ,dianggap
tutur direktif ke luar perusahaan adalah
sebagai
memerintah, mengharap, meminta, mendorong.
tindak
tutur
langsung
untuk
adalah
memerintah,
membiarkan
dan
mengharap, mendorong,
memerintah. Sehingga kalimat dengan bentuk
Analisis cara-tujuan yang terlihat pada tindak
imperatif banyak digunakan oleh atasan kepada
tutur direktif tak langsung di dalam email bisnis
bawahan serta email yang dikirim ke sesama
bahasa Jepang dapat dikelompokkan menurut
staf karena kesantunan dalam kalimat bukan
tujuan penutur yaitu
prioritas penutur. Bentuk deklaratif digunakan
memiliki tujuan utama dan tujuan mematuhi
untuk menyampaikan keinginan dan pendapat
prinsip
penutur tetapi sebenarnya penutur berharap
mematuhi
keinginannya
mematuhi prinsip kesantunan;
dilaksanakan
oleh
petutur.
Kesantunan sangat terlihat pada tindak tutur
kerjasama; prinsip
yaitu tuturan yang
tujuan
utama,
kerjasama
dan
tujuan tujuan
tujuan utama,
tujuan mematuhi prinsip kerjasama, tujuan 14
mematuhi
prinsip
kesantunan
dan
tujuan
pemberitahuan,
menaati
seluruh
prinsip
menyindir. Prinsip kerjasama yang digunakan
kerjasama.
adalah maksim kualitas, maksim kuantitas dan
Rumusan masalah terakhir yaitu pada skala
maksim hubungan. Lalu prinsip kesantunan
kesantunan,
yang ditemukan dalam data adalah maksim
untung-rugi, skala kemasukaan dan skala
kearifan dan kedermawanan.
ketidak-langsungan. Ditemukan sepuluh macam
Setelah tindak tutur direktif dilakukan oleh
skala kesantunan. Skala kesantunan yang paling
penutur, maka permasalahan selanjutnya adalah
banyak muncul dalam email bisnis adalah
bagaimana petutur menginterpretasi tuturan
(1:langsung:rendah) yaitu tindak tutur direktif
yang telah dilakukan oleh penutur. Berdasarkan
yang memberikan keuntungan bagi penutur
jenis tindak tutur direktif, analisis heuristik
tetapi merugikan petutur, menggunakan tindak
pada tindak tutur direktif menghasilkan ciri
tutur direktif langsung dan memiliki skala
konteks dan prinsip kerjasama tertentu pada
kemanasukaan
masing-masing jenis tindak tutur. Tindak tutur
melakukan perintah adalah rendah.
meperlihatkan
bagi
adanya
petutur
untuk
skala
tidak
direktif memerintah banyak digunakan pada email ke luar perusahaan, ada hadirin, topik
Saran
pemesanan dan dokumen dengan bentuk pesan
Salah satu tujuan pada analisis cara-
orbrolan, menaati maksim hubungan. Tindak
tujuan yang ditemukan pada tindak tutur
tutur direktif mengharap banyak digunakan ke
direktif email bisnis adalah tujuan menyindir.
luar perusahaan, ada hadirin, topik pesanan dan
Tujuan menyindir ini disebut Leech sebagai
dokumen dalam bentuk obrolan, menaati
prinsip ironi. Leech berpendapat bahwa prinsip
maksim kualitas dan hubungan. Tindak tutur
ironi ditandai dengan pelanggaran maksim
direktif meminta banyak digunakan pada email
kualitas atau maksim kuantitas. Tetapi pada
dari bawahan pada atasan, ada hadirin, topik
tindak tutur direktif yang ditemukan dalam
pesanan dan dokumen dalam bentuk obrolan
email, tujuan menyindir dilakukan dengan
dan pemberitahuan, menaati maksim hubungan.
menaati seluruh prinsip kerjasama tetapi data
Tindak tutur direktif membiarkan banyak
ini hanya ditemukan tiga buah dan belum dapat
digunakan pada email sesama staf, ada hadirin,
menjawab apakah benar prinsip ironi dapat
topik pesanan dan dokumen dalam bentuk
ditemukan pada tuturan yang mematuhi seluruh
obrolan, menaati seluruh prinsip kerjasama.
prinsip
Tindak
mengenai prinsip ironi perlu dilakukan
tutur
direktif
mendorong
banyak
kerjasama.
Sehingga
penelitian
digunakan pada email sesama staf, tidak ada
Selain itu analisis heuristik di sini hanya
hadirin, topik pribadi dalam bentuk obrolan dan
diterapkan pada gaya bahasa formal yang ada dalam email bisnis sehingga keragaman gaya 15
bahasa pada tindak tutur direktif masih kurang. Tuturan yang dilakukan dengan berbagai bentuk dapat menambah pengetahuan tentang cara
kerja
analisis
heuristik
yang
menghubungkan bentuk tuturan dengan konteks dan prinsip kerjasama. Ragam gaya bahasa informal dapat ditemukan dalam novel atau komik. Penelitian tentang analisis heuristik dengan berbagai gaya bahasa perlu dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi). Jakarta : Rineka Cipta. Brown, Gillian dan George Yule. 1996. Analisis Wacana. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama. Chaer, Abdul.2010. Kesantunan Berbahasa. Jakarta: Rineka Cipta. Kashiwazaki, M. 1993. Nihongo ni Okeru Koi Shijikei Hyougen no Kinoo. Tokyo: Kuroshio Shuppan. Leech, Geofrrey. 1993. Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta: UI Press. Liliweri,Alo.2002. Makna Budaya dalam Komunikasi Antar Budaya. Yogyakarta: LKiS. Mahsun.2005. Metode Penelitian Bahasa “Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya”. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada. Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset. Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset. Murakami, Hideki. 2012. Kichintoshita Ga Suguni Mitsukaru-Keigo To Hyougen Bijinesu Meeru Iikae Jiten. Tokyo: Nihon Jigyou Shuppansha. Rani, Abdul, Bustanul Arifin dan Martutik. 2006. Analisis Wacana- Sebuah Kajian Bahasa Dalam Pemakaian. Malang: Bayu Media Publishing. Roni. 2005. “Jenis Makna Dasar Pragmatik Imperatif dalam Imperatif Bahasa Indonesia” dalam Jurnal Verba, Vol.7 No.1 PP.74-90. Sudaryanto. 1992. Metode Linguistik-Ke Arah Memahami Metode Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa-Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Tamotsu, Koizumi. Nyuumon goyouron kenkyuu-riron to ouyou. Tokyo: Kabushikigaisha Kenkyuusha. Tanaka, Toshiko. 1990. Nihonggo no Bunpou-Kyouiku no Gimon ni Kotaemasu 。 Tokyo: Fukuzawahidetoshi
16
Watanabe, Yuka. 2007. Saku-Saku Kakeru Bijinesu Meeru Nyuumon. Tokyo: Kabushiki Gaisha Kanki Shuppan. Yule, George. 2006. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
17