TIM PENYUSUN
Koordinator Tim Drs. I Ketut Muliartha, MT. Tim Penyusun Ir. Setiyono, M.Si. Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng. DR. Ir. Arie Herlambang, M.Si. DR. Ir. Rudi Nugroho, M.Eng. DR. Ir. Ikbal Mahmud, M.Eng. Ir. P. Nugro Raharjo, M.Sc. Ir. Wahyu Widayat Ir. Wiharja Koreksi Naskah Drs. Wijono Pribadi Nurul Hidayati, SH. Dwi Astuti EP, ST, MEM. Marthadinata Ir. Ruliasih Marsidi Ir. Sri Rahayu, MT. Drs. Satmoko Yudho, M.Eng. Drs. R. Haryoto Indriatmoko Tata Letak Heru Dwi Wahjono, B.Eng, M.Kom.
Kerjasama Kementerian Lingkungan Hidup dengan PT. Envirotekno Karya Mandiri Melalui Proyek Pengendalian Dampak Sumber Non Institusi
i
KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga penyusunan buku “Pedoman Teknis Pengelolaan Limbah Untuk Industri Kecil” dapat kami selesaikan. Penyusunan buku ini merupakan wujud kerjasama antara Deputi Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Sumber Non Institusi dengan PT. Envirotekno Karya Mandiri. Buku ini berisi tentang dasar-dasar pengelolaan limbah untuk industri kecil dan beberapa contoh pengelolaan limbah baik padat maupun cair pada beberapa jenis industri non makanan. Penyusunannya disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami dan dilengkapi dengan beberapa gambar untuk membantu para pembaca dalam memahami isi buku ini. Buku ini diharapkan dapat memberikan wawasan tentang teknologi pengelolaan limbah bagi kegiatan industri kecil dan menengah yang berwawasan lingkungan. Selain itu diharapkan para pelaku industri kecil dan menengah dapat menerapkan sendiri teknologi-teknologi yang telah diuraikan dalam buku ini untuk mengolah limbah industrinya, sehingga limbah industri yang dihasilkan dapat diminimalisasi atau diolah menjadi limbah yang ramah lingkungan. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada seluruh tim penyusun yang telah meluangkan waktunya dalam penyusunan buku ini. Akhirnya, kami berharap kekurangan yang ada di dalam buku ini tidak mengurangi manfaat buku ini bagi para pembaca.
Jakarta, September 2004 Asdep Urusan Limbah Usaha Kecil
I Ketut Muliartha ii
SAMBUTAN DEPUTI MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP BIDANG PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN SUMBER NON-INSTITUSI Industri Kecil sebagai tulang punggung perekonomian nasional yang menyerap banyak tenaga kerja mempunyai potensi meningkatkan kesejahtraan masyarakat, namun demikian pada saat bersamaam juga berpotensi mencemari lingkungan. Pencemaran ditimbulkan oleh limbah yang dihasilkannya. Berdasarkan kenyataan di lapangan masih banyak industri kecil yang belum mengelola limbahnya dengan baik dan benar. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya informasi yang dimiliki tentang teknologi pengelolaan limbah serta bahaya yang ditimbulkannya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Selain itu dengan segala keterbatasan yang ada, mereka masih melihat limbah sebagai sesuatu yang sudah tidak mempunyai nilai ekonomi. Padahal sesungguhnya dengan teknologi ramah lingkungan, limbah yang dihasilkannya masih dapat diolah menjadi barang jadi lainnya sehingga memberi nilai tambah ekonomi dan sekaligus mengurangi beban pencemaran terhadap lingkungannya. Penyusunan Buku Pedoman Teknis Pengelolaan Limbah Industri Kecil yang berbasis Non Pertanian ini merupakan tindak lanjut dari buku pedoman teknis pengelolaan limbah industri kecil yang berbasis pertanian yang telah disusun dan disebar luaskan kebeberapa industri kecil yang ada di daerah-daerah. Semoga masyarakat industri kecil dan lembaga pengelola industri kecil yang tersebar diseluruh pelosok tanah air dapat menjadikan Buku Pedoman Teknis ini sebagai salah satu acuan bagi pengelolaan limbah industri kecil sehingga dapat tercipta lingkungan industri kecil yang ramah lingkungan.
Jakarta,
September 2004
Drs. Yanuardi Rasudin
iii
DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR
ii
SAMBUTAN DEPUTI MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP BIDANG PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN SUMBER NON-INSTITUSI
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
xvii
BAB I. DASAR PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI KECIL
1
1.1. Pencemaran Lingkungan 1.2. Strategi Pengelolaan Limbah Industri 1.3. Teknologi Produksi Bersih 1.4. Minimalisasi Limbah 1.5. Pemilihan Teknologi Pengolahan Limbah Industri 1.6. Daftar Pustaka
1 3 4 5 9 15
BAB II. PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI PERCETAKAN
17
2.1. Pendahuluan 2.2. Jenis Cetakan 2.2.1. Cetak Tinggi 2.2.2. Cetak Anilin (Flexographic Printing) 2.2.3. Cetak Litografi 2.2.4. Cetak Offset 2.2.5. Cetak Collotype (Cetak Dengan Sinar) 2.2.6. Cetak Fotogravur (Cetak Dalam) 2.2.7. Cetak Saring/Sablon (Screen Printing) 2.2.8. Cetak Bromida 2.3. Bahan Baku Industri Percetakan 2.4. Proses Produksi dan Limbah Yang Dihasilkan 2.4.1. Proses Produksi 2.4.2. Limbah Percetakan 2.5. Teknologi Pengolahan Limbah Industri Percetakan 2.5.1. Proses Kimia (Oksidasi-Reduksi)
17 18 18 18 19 19 20 20 20 20 21 21 21 24 24 25
iv
2.5.2. Insenerator 2.5.3. Elektrolisis 2.6. Pengolahan Limbah Padat Industri Percetakan 2.7. Pengolahan Limbah Cair Industri Percetakan 2.8. Daftar Pustaka
25 26 27 29 32
BAB III. PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI PELAPISAN LOGAM 33 3.1. Pendahuluan 3.2. Proses Pelapisan Logam 3.2.1. Proses Pelapisan Tembaga 3.2.2. Proses Pelapisan Nikel dan Khrom 3.3. Pencemaran Air Oleh Industri Pelapisan Logam 3.3.1. Sumber Pencemaran Air Oleh Industri Pelapisan Logam 3.3.2. Jenis-Jenis Bahan Pencemar 3.3.3. Sifat Bahan Pencemar dan Bahayanya 3.4. Proses Pengolahan Air Limbah Industri Pelapisan Logam 3.4.1. Prinsip Dasar Pengolahan Beberapa Bahan Kimia 3.4.1.1. Pengolahan Senyawa Khrom Valensi Enam (Cr6+) 3.4.1.2. Pengolahan Senyawa Khrom Valensi Tiga (Cr3+) 3.4.1.3. Pengolahan Senyawa Tembaga 3.4.1.4. Pengolahan Senyawa Nikel 3.4.1.5. Pengolahan Senyawa Sianida 3.4.1.6. Pengolahan Lemak dan Minyak 3.4.2. Pengolahan Air Limbah Pelapisan Logam Terpadu 3.4.3. Pilot Plant IPAL Industri Kecil Pelapisan Logam 3.4.3.1. Cara Kerja IPAL 3.4.3.2. Spesifikasi Teknis IPAL 3.4.3.3. Pengujian 3.5. Penutup 3.6. Daftar Pustaka BAB IV. PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TEKSTIL 4.1. Industri Kecil Tekstil 4.2. Industri Pencucian Jeans 4.2.1. Proses Pencucian (Garment Wash)
v
33 34 35 41 45 45 46 46 48 48 49 50 51 51 52 52 53 55 56 59 66 67 68 69 69 70 70
4.2.2. Proses Pelunturan 4.2.3. Proses Pembilasan 4.2.4. Proses Pemerasan 4.2.5. Proses Pengeringan 4.2.6. Proses Pewarnaan 4.3. Karakterisktik Air Limbah Industri Kecil Pencelupan Jeans 4.4. Proses Pengolahan Air Limbah 4.4.1. Pengolahan Biologis 4.4.2. Proses Pengolahan Secara Anaerob 4.4.3. Proses Pengolahan Secara Aerob 4.4.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Biologis Pada Reaktor Gabungan 4.4.5. Biotransformasi Yang Terjadi Dalam Pengolahan Air Buangan 4.4.6. Konfigurasi Reaktor 4.4.7. Peranan Mikroorganisme Dalam Pengolahan Biologis 4.4.8. Proses Biofilter Unggun Tetap (Fixed Bed Biofilter) 4.4.9. Media Penyangga 4.4.10.Proses Koagulasi dan Flokulasi 4.4.11.Bahan Koagulan 4.5. Pengolahan Air Limbah Pencucian Jean Menggunakan Kombinasi Proses Pengendapan Kimia Dengan Proses Biofilter Tercelup Anaerob-Aerob 4.5.1. Rancang Bangun IPAL 4.5.1.1. Proses Pengolahan 4.5.1.2. Keunggulan Proses 4.5.1.3. Rancang Bangun dan Spesifikasi 3 Teknis IPAL Kapasitas 20 M / Hari 4.5.2. Peralatan IPAL 4.5.3. Pembangunan dan Pemasangan IPAL 4.5.4. Perkiraan Biaya Operasional IPAL Kapasitas 20 M3 / Hari 4.6. Penutup 4.7. Daftar Pustaka
vi
70 71 71 71 72 73 73 73 74 76 76 77 78 79 81 83 84 84
85 85 85 87 89 106 112 118 119 120
BAB V. PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI FARMASI DAN RUMAH SAKIT 5.1. Pendahuluan 5.2. Latar Belakang Masalah 5.3. Tipe-Tipe Rumah Sakit 5.4. Peraturan Perundangan Yang Mengatur Pengelolaan Lingkungan Rumah Sakit 5.5. Limbah Rumah Sakit 5.6. Karakteristik Air Limbah Rumah Sakit 5.7. Teknologi Pengolahan Air Limbah 5.7.1. Pengolahan air Limbah Dengan Proses Biofilter Anaerob-Aerob 5.7.2. Penguraian Anaerob 5.7.3. Proses Pengolahan Lanjut 5.8. Perhitungan Perencanaan IPAL Rumah Sakit 3 Kapasitas 20 M Per Hari 5.8.1. Kapasitas Disain 5.8.2. Perhitungan Disain IPAL 5.8.3. Gambar Teknis Disain IPAL 5.8.4. Spesifikasi Teknis IPAL Biofilter Anaerob-Aerob Kapasitas 20-30 M3 per Hari 5.9. Contoh Pembangunan IPAL Kapasitas 20-30 M3/Hari 5.10. Analisa Kualitas Air Hasil Olahan 5.11. Penutup 5.12. Daftar Pustaka BAB VI. PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI KAYU GELONDONGAN, MEBEL DAN KAROSERI 6.1. Uraian Proses Produksi 6.2. Limbah Yang Dihasilkan 6.3. Proses Pengolahan Limbah Padat 6.3.1. Pemanfaatan Sebagai Kayu Bakar 6.3.2. Pemanfaatan Sebagai Bahan Baku Pupuk Organik 6.3.3. Pemanfaatan Sebagai Bahan Baku Produksi Etanol 6.4. Daftar Pustaka
vii
121 121 121 123 124 125 126 128 130 130 131 132 132 133 140 148 150 155 156 157
159 159 160 161 162 162 165 168
BAB VII. PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI TIMAH DARI AKI BEKAS
169
7.1. Pendahuluan 7.2. Uraian Proses Produksi 7.3. Limbah Yang Dihasilkan 7.4. Proses Pengolahan Limbah Gas dan Bau 7.4.1. Bahan dan Alat 7.4.2. Gambar Peralatan 7.5. Proses Pengolahan Limbah Padat 7.6. Daftar Pustaka
169 170 176 178 178 179 179 180
BAB VIII. PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI BENGKEL KENDARAAN BERMOTOR 8.1. Pendahuluan 8.2. Jenis-Jenis Bengkel 8.3. Klasifikasi Bengkel 8.4. Bengkel Idaman 8.5. Pencemaran Akibat Usaha Perbengkelan 8.5.1. Limbah Gas 8.5.2. Limbah Padat 8.5.3. Limbah Cair 8.5.4. Ke Mana Oli Bekas Harus Dibuang 8.6. Pengelolaan Limbah Perbengkelan 8.6.1. Solusi Pencemaran Udara 8.6.2. Pengelolaan Limbah Padat 8.6.3. Pengelolaan Limbah Cair 8.6.3.1. Pengelolaan Oli Bekas 8.6.3.2. Pengelolaan Air Limbah 8.7. Penutup 8.8. Daftar Isi
181 181 182 183 186 190 190 193 193 194 195 195 197 202 202 203 209 210
BAB IX. PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI PERHOTELAN 211 9.1. 9.2. 9.3. 9.4. 9.5.
Pendahuluan Industri Perhotelan Klasifikasi Hotel Struktur Organisasi Usaha Hotel Sejarah Perkembangan Hotel Di Indonesia
viii
211 212 213 215 215
9.6. 9.7. 9.8. 9.9. 9.10. 9.11. 9.12. 9.13.
Karakteristik Usaha Hotel Penyewaan Hotel Fasilitas Umum Sumber Limbah Karakteristik Limbah Perhotelan Baku Mutu Limbah Cair Perhotelan Teknologi Pengolahan Limbah Cair Perhotelan Proses Pengolahan Limbah Cair Perhotelan 9.13.1. Keunggulan Proses Biofilter “Anaerob-Aerob” 9.13.2. Contoh Disain Teknis IPAL 9.14. Penutup 9.15. Daftar Pustaka
BAB X. PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI KULIT 10.1. Pendahuluan 10.2. Proses Penyamakan Kulit Dan Sumber Limbah 10.3. Teknologi Pengelolaan Lingkungan Industri Kulit 10.3.1. Produksi Bersih 10.3.2. Teknologi Pengolahan Limbah 10.4. Daftar Pustaka
216 216 218 222 222 224 225 226 230 230 243 244 245 245 247 252 252 259 266
LAMPIRAN
268
269 270 271 272 273 274 275
Baku Mutu Limbah Cair Untuk Industri Pelapisan Logam Baku Mutu Limbah Cair Untuk Industri Penyamakan Kulit Baku Mutu Limbah Cair Untuk Industri Tekstil Baku Mutu Limbah Cair Untuk Industri Kayu Lapis Baku Mutu Limbah Cair Untuk Industri Baterai Kering Baku Mutu Limbah Cair Untuk Industri Farmasi Baku Mutu Limbah Cair Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Hotel Meliputi Hotel Berbintang 3,4,5 Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Rumah Sakit
ix
276 277
DAFTAR GAMBAR Hal Gambar 1.1. Gambar 1.2. Gambar 1.3. Gambar 1.4. Gambar 1.5. Gambar 1.6. Gambar 1.7. Gambar 2.1. Gambar 2.2. Gambar 2.3. Gambar 2.4. Gambar 2.5. Gambar 2.6. Gambar 3.1. Gambar 3.2. Gambar 3.3. Gambar 3.4. Gambar 3.5. Gambar 3.6. Gambar 3.7. Gambar 3.8. Gambar 3.9.
Urutan Prioritas Untuk Meminimalisasi Limbah Konsep Disain Model Pengelolaan Limbah Proses Pemilihan Alternatif Minimalisasi Limbah Diagram Alir Sistem Pengelolaan Limbah Industri Tahapan Awal Perencanaan dan Pembangunan IPAL Tahapan Lanjutan Perencanaan dan Pembangunan IPAL Sistem Pengelolaan Limbah Sentra Industri Kecil Bagan Alir Proses Produksi Proses Produksi Industri Percetakan Skema Proses Elektro Kimia Foto Insenerator Alat & Label Kemasan Limbah Beracun Diagram Alir Teknik Pengolahan Limbah B3 Cair Skema Pelaksanaan Pelapisan Logam Secara Listrik Proses Pelapisan Tembaga Serta Unsur Pencemaran Yang Dikeluarkan Ilustrasi Proses Pelapisan Tembaga Proses Pelapisan Nikel Dan Khrom Dan Unsur Pencemar Yang Dikeluarkan Pengolahan Air Limbah Pelapisan Logam Terpadu Proses Pengolahan Limbah Industri Kecil Pelasipan Logam Tangki Reaktor ukuran 450cmx150cmx225cm Bak Koagulasi – Flokulasi Mutimedia Filter, Filter Mangan Zeolti dan Filter Penukar Ion
x
7 8 9 10 11 12 13 23 23 26 28 30 31 34 36 39 42 55 56 61 61 62
Gambar 3.10. Tangki Kimia (Ferrosulfat dan Kaporit) dan Unit Static Mixer Gambar 3.11. Pompa Air Baku Gambar 3.12. Kontruksi IPAL Pelapisan Logam Yang Telah Terpasang Gambar 3.13. Proses Pencelupan/Pelapisan Logam Gambar 3.14. Pembilasan Logam Gambar 3.15. Penyortiran Logam Gambar 3.16. Pengeringan Logam Gambar 4.1. Klasifikasi Proses Pengolahan Air Limbah Secara Biologis Berdasarkan Konfigurasi Reaktor Gambar 4.2. Mekanisme Proses Metabolisme Di Dalam Sistem Biofilm (Arvin & Harremoës, 1998) Gambar 4.3. Diagram Proses Pengolahan Air Limbah Pencucian Jean Menggunakan Kombinasi Proses Pengendapan Kimia Dengan Biofilter Anaerob-Aerob Dan Skenario Penurunan Konsentrasi BOD Gambar 4.4. Diagram Proses Biofilter Anaerob-Aerob Dan Skenario Penurunan Konsentrasi BOD Gambar 4.5. Ilustrasi Perhitungan Injeksi Ferosulfat Gambar 4.6. Diagram Proses Biofilter Anaerob-Aerob Dan Skenario Penurunan Konsentrasi BOD Gambar 4.7. Bak Ekualisasi IPAL Pencucian Jean (Vol.8m3) Dimensi : 1 m x 4 m X 2 m Gambar 4.8. Bak Koagulasi Dengan Bahan Kimia (Potongan Melintang) Gambar 4.9. Bak Koagulasi Dengan Bahan Kimia (Tampak Atas) Gambar 4.10. Reaktor Biofilter Anaerob Gambar 4.11. Reaktor Biofilter Anaerob-Aerob (Reaktor Pengolahan Lanjut) Gambar 4.12. Diagram Proses Pengolahan Air Limbah Pencucian Jean Dengan Menggunakan Kombinasi Proses Pengendapan Kimia Dengan Proses Biofilter Anaerob-Aerob xi
62 63 63 64 64 65 65 78 82
88 88 91 93 101 102 102 103 104
105
Gambar 4.13. Tata Letak Peralatan IPAL Gambar 4.14. Bak Pengendapan Kimia (Dilihat Dari Samping) Gambar 4.15. Bak Pengendapan Kimia (Dilihat Dari Depan) Gambar 4.16. Bak Pengendapan Kimia (Dilihat Dari Atas) Gambar 4.17. Reaktor Bofilter Anaerob Gambar 4.18. Reaktor Bofilter Aerob (Dilihat Dari Samping) Gambar 4.19. Reaktor Bofilter Aerob (Dilihat Dari Depan) Gambar 4.20. Pompa Air Limbah Gambar 4.21. Blower Udara Gambar 4.22. Media Biofilter Darai Bahan Palstik Tipe Sarang Tawon Gambar 4.23. Pompa Dozing di Atas Tangki Bahan Kimia Gambar 4.24. Tangki Bahan Kimia Gambar 4.25. Pembuatan Bak Ekualisasi Gambar 4.26. Bak Ekualisasi Gambar 4.27. Contoh Pilot Plant IPAL Industri Pencucian Jean Kapasitas 20-30 M3 Per Hari Gambar 4.28. Bak Pengendapan Kimia Gambar 4.29. Pemasangan Media Biofilter Di Dalam Reaktor Biofiloter Anaerob Dan Reaktor Biofilter Anaerob Aerob (Raktor Pengolahan Lanjut) Gambar 4.30. Contoh IPAL Tekstil Kapasitas 20-30 M3 Per Hari Yang Telah Terpasang Gambar 5.1. Diagram Proses Pengelolaan Air Limbah Rumah Sakit Gambar 5.2. Skenario Proses IPAL Serta Reduksi Polutan Organik (BOD) Gambar 5.3. Diagram Proses Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit Kombinasi Biofilter Anaerob-Aerob Gambar 5.4. Potongan Melintang Bak Ekulaisasi Gambar 5.5. Bak Ekualisasi (Tampak Atas) Gambar 5.6. Potongan Melintang Biofilter Anaerobik Gambar 5.7. Biofilter Anaerobik (Tampak Atas) xii
106 106 107 107 108 108 109 109 110 110 111 111 112 113 114 115
116 117 127 132 140 141 141 142 142
Gambar 5.8. Reaktor Biofilter Pengolahan Lanjut (Tampak Atas) 143 Gambar 5.9. Potongan Mendatar Reaktor Biofilter Pengolahan Lanjut (Tampak Atas) 143 Gambar 5.10. Potongan Melintang Reaktor Biofilter Pengolahan Lanjut 144 Gambar 5.11. Potongan C-C dan D-D Reaktor Biofilter Pengolahan Lanjut 144 Gambar 5.12. Potongan E-E Reaktor Biofilter Pengolahan Lanjut 145 Gambar 5.13. Potongan F-F Reaktor Biofilter Pengolahan Lanjut 145 Gambar 5.14. Potongan G-G dan H–H Reaktor Biofilter Pengolahan Lanjut 146 Gambar 5.15. Potongan I - I Reaktor Biofilter Pengolahan Lanjut 146 Gambar 5.16. Diagram Kelistrikan 147 Gambar 5.17. Kontrol Panel Kelistrikan 147 Gambar 5.18. Reaktor IPAL Dan Media Sarang Tawon 150 Gambar 5.19. Reaktor IPAL Sebelum Dipasang 150 Gambar 5.20. Pembuatan Bak Ekualisasi 151 Gambar 5.21. Reaktor IPAL Telah Diletakkan Di Atas Pondasi 151 Gambar 5.22. Bekesting Reaktor IPAL 152 Gambar 5.23. Reaktor IPAL dan Bak Equalisasi Setelah Dicor 152 Gambar 5.24. Reaktor IPAL Yang Telah Terpasang 153 Gambar 5.25. Reaktor IPAL Dilihat Dari Atas 153 Gambar 5.26. Reaktor IPAL Yang Telah Terpasang Rapih 154 Gambar 5.27. IPAL Rumah Sakit Yang Telah Jadi 154 Gambar 6.1. Tahap-Tahap Dalam Kegiatan Produksi 159 Gambar 6.2. Sumber-Sumber Limbah Dalam Aktifitas Produksi 160 Gambar 6.3. Limbah Industri Perkayuan Berupa Serbuk Kayu 161 Gambar 6.4. Limbah Industri Perkayuan Berupa Serpihan Kayu 162 Gambar 6.5. Tahap-Tahap Produksi Kompos Dari Limbah Organik 163 Gambar 6.6. Fermentasi Tahap I Produksi Kompos Dari Limbah-Limbah Organik Dalam Skala Industri 163
xiii
Gambar 6.7. Produk Kompos Dari Limbah Organik Dalam Skala Industri Siap Dikemas Untuk Dipasarkan Gambar 6.8. Tahap-Tahap Produksi Etanol Dari Bahan Baku Limbah Industri Perkayuan Gambar 6.9. Larutan Sakarida Hasil Fermentasi Gambar 6.10. Foto Mikroskop Ragi, Mikroba Yang Bekerja Pada Fermentasi Etanol Gambar 7.1. Komponen di Dalam Aki Gambar 7.2. Skema Proses Elektrokimia Gambar 7.3. Skema Proses Redoks Gambar 7.4. Sketsa Daur Ulang Aki Bekas Secara Tradisional Gambar 7.5. Modifikasi Kuwen Dengan Memasang Cerobong Dan Perangkap Debu Gambar 7.6. Gambar Sketsa Kiln Gambar 7.7. Sketsa Kupola Gambar 7.8. Skema Daur Ulang Aki Dan Cemarannya Gambar 7.9. Cyclone Gambar 8.1. Bengkel Modern dengan Peralatan Canggih Gambar 8.2. Bengkel Modern Dengan SDM/Montir Berpengalaman Gambar 8.3. Bengkel Yang Bersih, Kelihatan Nyaman Dan Sehat Gambar 8.4. Oli Bekas Kelihatan Keruh Gambar 8.5. Limbah logam Gambar 8.6. Drum Bekas Gambar 8.7. Ban Bekas Dikumpulkan Oleh Pemulung Gambar 8.8. Daur Ulang Ban Bekas Gambar 8.9. Ban Bekas Dijadikan Barang Seni Lain Gambar 8.10. Diagram Alir Sitem Pengolahan Limbah Cair Usaha Perbengkelan Gambar 8.11. Instalasi Pengolahan Limbah Usaha Perbengkelan Gambar 9.1. Struktur Organisasi Hotel Menengah Gambar 9.2. Kamar-Kamar Hotel Berbintang Yang Kelihatan Nyaman xiv
164 165 166 167 170 172 172 173 174 175 176 177 179 188 189 190 194 197 198 200 201 202 205 206 215 217
Gambar 9.3. Kamar Mandi Yang Asri Dan Mewah Menambah Kepuasan Tamu Gambar 9.4. Kolam Renang di Hotel Gambar 9.5. Fitnes Centre di Hotel Gambar 9.6. Shopping Arcade di Hotel Gambar 9.7. Restauran dan Taman Hotel Gambar 9.8. Loby Hotel Gambar 9.9. Dapur Hotel Gambar 9.10. Diagram Proses Pengolahan Air Limbah Perhotelan Dengan Proses Biofilter AnaerobAerob Gambar 9.11. Rancangan Bak Pengendapan Awal Gambar 9.12. Rancangan Tangki Biofilter Anareob Gambar 9.13. Diagram Rangkaian Aliran Biofilter Anaerob Gambar 9.14. Disain Bak Aerasi Gambar 9.15. Disain Tangki Biofilter Aerob Dan Rangkain Alirannya Gambar 9.16. Rancangan Bak Pengendapan Akhir Gambar 9.17. Media Pembiakan Mikroba Tipe Sarang Tawon Gambar 9.18. Pompa Sirkulasi Gambar 9.19. Blower Udara Gambar 9.20. Rancangan Sistem Pengolahan Limbah Perhotelan Secara Lengkap Gambar 10.1. Pencukuran Dan Penghilangan Mekanis Jaringan Ekstra Dari Sisi Daging Kulit Gambar 10.2. Tanin (Rotary Drum) Sebagai Reaktor Penyamakan Gambar 10.3. Pressing (Samming) Untuk Menghilangkan Kelembaban Gambar 10.4. Pengeringan Kulit Dengan Panas Matahari Gambar 10.5. Diagram Alir Skematis Operasi Penyamakan Kulit Gambar 10.6. Diagram Alir Skematis Operasi Penyamakan Lanjutan Gambar 10.7. Urutan Prioritas Untuk Meminimalisasi Limbah
xv
218 220 220 220 221 221 221
228 232 234 235 237 238 240 240 241 241 242 248 248 249 250 251 252 254
Gambar 10.8. Konsep Disain Model Pengelolaan Limbah 255 Gambar 10.9. Proses Pemilihan Alternatif Minimisasi Limbah 255 Gambar 10.10. Alur Proses Penerapan Konsep Produksi Bersih 256 Gambar 10.11. Penggunaan Peralatan Yang Tidak Bagus Dapat Menambah Jumlah Limbah Dan Pemborosan Air Proses 258 Gambar 10.12. Salah Satu Peralatan Recovery Crom 259 Gambar 10.13. Diagram Alir Sistem Pre-Treatment Limbah Industri Kulit 261 Gambar 10.14. Diagram Alir Sistem Pengolahan Limbah Industri Kulit Dari Sumbernya Sampai IPAL Terpadu 262 Gambar 10.15. Sistem IPAL Terpadu Industri Penyamakan Kulit 264 Gambar 10.16. Tangki Equalisasi IPAL Terpadu 265 Gambar 10.17. Tangki Kimia Untuk Proses Flokulasi- Koagulasi 265 Gambar 10.18. Sistem Pemipaan Pada Tanki Lumpur Aktif IPAL 265
xvi
DAFTAR TABEL Hal Tabel 3.1. Jenis Dan Sifat Behan Pencemar Di Dalam Proses Pelapisan Logam Tabel 3.2. Hasil Analisa Air Limbah Sebelum Dan Sesudah Pengolahan Tabel 4.1. Karakteristik Limbah Pewarnaan Jeans Tabel 4.2. Karakteristik Perbandingan Media Tabel 4.3. Perkiraan Biaya Operasional IPAL per Hari Tabel 5.1. Baku Mutu Limbah Cair Kegiatan Rumah Sakit Tabel 9.1. Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Hotel Tabel 9.2. Tabel Contoh Beberapa Pilihan Pengolahan Air Buangan Tabel 9.3. Hubungan Inlet BOD Dan Beban BOD Per Satuan Luas Permukaan Media
xvii
47 66 73 84 118 155 225 225 235