Tim Penyusun Bagian Hukum dan Masyarakat
2 PENGANTAR PERKULIAHAN Hukum Adat merupakan hukum tidak tertulis yang berlaku di kalangan orang Indonesia Asli yang dibentuk dalam lingkungan masyarakat hukum adat. Hukum adat tumbuh dan berkembang serta ditaati oleh masyarakat hukum adat sebagai kesatuan. Hukum adat merupakan hukum yang hidup dalam masyarakat (the living law). Sebagai hukum tidak tertulis yang dibentuk oleh masyarakat hukum adat, hukum adat berbeda dengan apa yang disebut dengan adat istiadat atau tradisi yang merupakan kebiasaankebiasaan yang telah diwarisi secara turun temurun. Hukum adat adalah bagian dari adat yang memiliki akibat hukum dalam pengertian apabila dilanggar akan dapat dikenakan sanksi oleh masyarakat hhukum adat yang bersangkutan. Hukum adat yang dibentuk, hidup, dan berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakatnya berbedabeda antara masyarakat hukum yang satu dengan yang lainnya. Selain itu hukum adat yang didukung oleh sistem nilai budaya masyarakat Indonesia Asli memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan sistem hukum dari lingkungan masyarakat (negara) yang lain. Hukum adat memiliki ciri, sifat dan corak tersendiri yang tidak dimiliki oleh sistem masyarakat negara lainnya. PETUNJUK PERKULIAHAN Perkuliahan diselenggarakan oleh satu Tim Pengajar (Teaching Team) dengan rincian sebagai berikut : Penanggung Jawab : Prof. Dr. Tjokorda Istri Putra Astiti SH. MS. Tim Pengajar : I Ketut Wirta Griadhi SH. MH I Ketut Sudantra SH. MH Ni Nyoman Sukerti SH. MH I Wayan Koti Santika SH. Fasilitator : Semua anggota tim Pengajar sekaligus sebagai fasilitator. Alamat : dapat dilihat dalam Buku Pedoman Fakultas Hukum Universitas Udayana. Mahasiswa dapat menghubungi Dosen di alamat tersebut setiap saat dan atau dengan mengadakan janji terlebih dahulu PERKULIAHAN Pelaksanaan perkuliahan tergantung dari jumlah mahasiswa peserta mata kuliah dengan kemungkinan dibentuknya kelaskelas paralel. Tiap kelas akan diasuh oleh 2 (dua)
3 orang dosen dengan jumlah pertemuan dalam kelas sekurangkurangnya sebanyak 12 kali dalam satu semester. Mengenai hari, waktu dan tempat kuliah akan ditentukan secara terjadwal oleh Fakultas. Mahasiswa diwajibkan mengikuti perkuliahan minimal sebanyak 75 % dari kuliah riil untuk dapat mengikuti ujian. Soal ujian (UTS dan UAS ) sesuai dengan materi kuliah yang diberikan baik dari bahan kuliah maupun literatur PAPAN PENGUMUMAN Mahasiswa harus secara aktif mengikuti perkembangan perkuliahan yang ada (menyangkut kuliah, tugas,ujian dan lainlain) dengan mengikuti pengumuman yang ditempel di papan pengumuman secara teratur. TUGASTUGAS Tugastugas yang harus diselesaikan oleh mahasiswa dapat berupa paper singkat (35 h) yang harus dipresentasikan/didiskusikan bersama mahasiswa dengan bimbingan/arahan dari dosen/tutor. Tugas harus diketik dengan computer dengan menggunakan kertas kuarto A4, dengan spasi 1,5 dan harus dikerjakan sendiri. Mahasiswa yang ketahuan menyalin (nyontek) pekerjaan mahasiswa lainnya akan diberikan sanksi akademik (tidak diberi nilai) dan perilakunya akan diumumkan di papan pengumuman. UJIAN DAN NILAI UJIAN Hasil prestasi mahasiswa diukur dari penyelesaian tugastugas dan ujian baik ujian tengah semester maupun ujian akhir semester. Ujian tertulis dengan model esai dilaksanakan dengan sistem terbuka (open book) atau tertutup. Nilai akhir dihitung dengan rumus sebagai berikut : ½ (Nilai Tugas + Nilai UTS) + 2x Nilai UAS Nilai Final (NA) : 3 TIM PERANCANG Perkuliahan dirancang oleh Tim Pengajar Hukum Adat dari Bagian Hukum dan Masyarakat yang terdiri dari : Prof.Dr.Tjokorda Istri Putra Astiti SH. MS.; I Ketut Wirta
4 Griadhi, SH. MH.; I Ketut Sudantra, SH. MH.; Ni Nyoman Sukerti, SH.MH.; I Wayan Koti Santika SH. BAHAN BACAAN Abdurrahman, Kedudukan Hukum Adat dalam Perundangundangan Agraria Indonesia, Akademika Pressindo, Jakarta, 1984. Adiwinata, Saleh., Pengertian Hukum Adat Menurut Undang Undang Pokok Agraria, Alumni, Bandung, 1976. BPHN : Seminar Hukum Adat dan Pembinaan Hukum Nasional, Penerbit Binacipta Jakarta, 1975. Bushar Muhammad : Asas Asas Hukum Adat. Pradnya Paramita, Jakarta, 1976. Djojodiguno,M.M. AsasAsas Hukum Adat, penerbit Putaka Tinta Mas Surabaya. . Menjandra Hukum Adat, Jajasan Penerbit Gadjah Mada . Harapan Hukum Adat Indonesia, Jajasan Badan Penerbit Gadjah Mada. Hazairin, Tujuh Serangkai tentang Hukum, Bina Aksara, Jakarta, 1981. Hilman Hadikusuma : Pengantar Ilmu Hukum Adat Indonesia, Mandar Maju Bandung, 2003 Iman Sudiyat : Hukum Adat Bekal Pengantar, Yayasan Penerbit Gajah Mada, 1978. Koesnoe, M. : Pengantar Kedalam Hukum Adat Indonesia (ringkasan isi kuliah), Nijmegen, 1971 : Catatan Catatan terhadap Hukum Adat Dewasa Ini, Airlangga University Press, 1979 : Hukum Adat sebagai Satu Model Hukum., Mandar Maju Bandung, 1992 Soekanto, Soerjono: Hukum Adat Indonesia, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2003. Soekanto : Meninjau Hukum Adat Indonesia, CV. Rajawali, Jakarta, 1981. Soekanto dan Soerjono Soekanto, Pokok Pokok Hukum Adat , Alumni Bandung, 1978 Soleman B. Taneko : Dasar Dasar Hukum Adat & Ilmu Hukum Adat, Alumni, Bandung, 1981 Soerojo Wignyodipoero : Pengantar dan Asas Asas Hukum Adat, CV Haji Masagung, Jakarta, 1988. Supomo, R., BabBab tentang Hukum Adat, Pradnya Paramita, Jakarta, 2007 : Hubungan Individu dan Masyarakat dalam Hukum Adat, Pradnya Paramita, Jakarta, 1978. : Sistem Hukum di Indonesia Sebelum Perang Dunia II, Paradnya Paramita, Jakarta, 1967.
5 , dan Djokosutono, Sedjarah Politik Hukum Adat, Jilid I, dari zaman Kompeni Sehingga tahun 1848, Penerbit Djambatan, Jakarta, 1950. , Sedjarah Politik Hukum Adat, 18481928, Penerbit Djambatan, Jakarta, 1954. Ter Haar, B., Bzn : Asas Asas dan Susunan Hukum Adat, Pradnya Paramita, Jakarta, 1974 Van Dijk, R., Pengantar Hukum Adat Indonesia, Sumur Bandung, 1982. Van Vollenhoven, Penemuan Hukum Adat, Penerbit Djambatan, Jakarta, 1987. Wiranata, I G.B.: Hukum Adat Indonesia, Perkembangannya dari Masa ke Masa, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 2005.
6 Materi Kuliah (Organisasi Kuliah): 1. Pengantar · Hukum Adat sebagai hukum yang hidup (the living law) · Hukum Adat sebagai hukumnya orang Indonesia Asli 2. Pengertian dan Sistem Hukum Adat · Istilah · Batasan hukum adat · Sistem hukum adat 3. Sumber dan UnsurUnsur Hukum Adat · Sumbersumber Hukum Adat · Unsurunsur Hukum Adat. 4. Sifat, Ciri, dan Asas Asas Hukum Adat · Sifat dan Ciri Hukum Adat · AsasAsas Hukum Adat 5. Dasar Berlaku dan Kedudukan Hukum Adat Dewasa ini · Dasar berlakunya hukum adat secara Yuridis, Sosiologis dan Filosofis. · Kedudukan Hukum Adat Dewasa ini. 6. Sejarah Hukum Adat · Timbulnya Hukum Adat · Sejarah Hukum Adat dari masa ke masa · Sejarah Penelitian Hukum Adat 7. Hukum Adat dan Kebudayaan · Hukum Adat dan nilai budaya · Hukum Adat dan Agama 8. Gunanya mempelajari Hukum Adat · Kegunaan teoritis · Kegunaan Praktis
7 RANCANGAN PERKULIAHAN Kuliah I: 1. Pengantar : a. Hukum adat sebagai hukum yang hidup (the living law). b. Hukum adat sebagai hukumnya orang Indonesia asli Tugas : 1. Kenalilah hukum adat dari peristiwa di bawah ini! 2. Temukan juga salah satu asas penting yang dapat ditarik dari peristiwa tersebut! Tuliskan temuan sdr. itu dalam satu tulisan singkat, dan diskusikan dalam kelas! Kasus : Pada saat musim pohon durian berbuah , di tegalan (ladang) milik warga desa ataupun di hutan di wilayah Tenganan Pagringsingan (sebuah desa yang tergolong kuno dan unik di Kabupaten Karangasem) tampak waqrga desa mendirikan kemah (gubuk farurat) tempat mereka berteduh ketika menunggu buah durian jatuh dari pohonnya. Jika ada buah durian jatuh, mereka berlarian memperebutkan (majurag) buah durian tersebut. Siapa yang mendapatkan buah durian itu ia berhak atas buah tersebut dan apabila ia beruntung mendapatkan dalam jumlah banyak maka ia dapat menjualnya kepada warga yang lainnya. Adakalanya si pemilik tanah dimana pohon durian itu tumbuh justru harus membelinya dari mereka yang terlebih dahulu mendapatkan buah durian tersebut. Mengapa si pemilik tanah juga harus membelinya dari orang lain yang berhasil mendapatkan buah itu terlebih dahulu? Ruparupanya desa melarang warganya untuk memetik buah durian dan juga beberapa jenis buah buahan lainnya dari pohonnya melainkan dibiarkan matang dan jatuh sendiri untuk kemudian diperebutkan oleh warga. Dalam awigawig desa setempat, memungut buah yang jatuh itu disebut nuduk ulungulungan, dan sebagai syaratnya warga desa diwajibkan untuk membayar kepada desa sejumlah uang (uang kepeng) yang disebut pijan caron yang dipungut setahun sekali pada bulan 11 menurut kalender setempat. Bahan Bacaan : Astiti, 1983, Hukum Tanah di Desa Tenganan Pagringsingan (Laporan Penelitian), h. 1516 BPHN, 1975, Seminar Hukum Adat dan Pembinaan HGUkum Nasional, Binacipta, Jakarta, h. 1526, h.250 dst. Supomo,R. 2007, Bab Bab tentang Hukum Adat, Pradnya Paramita, Jakarta. Ter Haar, 1974, Asas Asas dan Susunan Hukum Adat, Pradnya Paramita Jakarta, Bab I. Kuliah II & III: 2. Pengertian dan Sistem Hukum Adat · Istilah Hukum adat
8 Ada berbagai istilah yang digunakan untuk menunjuk kepada hukum adat, baik istilah lokal maupun yang termuat dalam perundangundangan dari masa ke masa. · Batasan Hukum adat Demikian juga halnya dengan batasan tentang hukum adat yang sangat beragam baik yang dikemukakan secara perorangan maupun yang dihasilkan melalui forum seminar (hukum adat). Ada beberapa kriteria yang dijadikan ukuran dari hukum adat tersebut. · Sistem Hukum Adat Sebagai hukum yang berlaku di kalangan masyarakat Indonesia asli, hukum adat memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan sistem hukum dari wilayah/negara lainnya. Tugas: · Kompilasi berbagai istilah yang ada mengenai hukum adat, baik istilah lokal dari berbagai daerah di Indonesia, maupun yang dimuat dalam perundangundangan dari masa Hindia Belanda hingga sekarang! · Kompilasikan pula berbagai batasan tentang hukum adat, dan berikan analisis tentang kelebihan dan kekurangan dari batasanbatasan tersebut! Temukan pula kriteria yang digunakan untuk menentukan hukum dari adat tersebut. · Identifikasikan karakteristik hukum adat sebagai satu sistem hukum dibandingkan dengan sistem hukum lainnya. Tuliskan hasil karya sdr. dalam satu karya tulis singkat, dan selanjutnya akan didiskusikan dalam kelas! Bahan Bacaan : Supomo, R., BabBab tentang Hukum Adat, Pradnya Paramita, Jakarta, 2007. Soerjono Soekanto, Hukum Adat Indonesia, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2003. Hilman Hadikusuma, Pengantar Ilmu Hukum Adat Indonesia, Mandar Maju, Bandung, 2003. Soekanto, Meninjau Hukum Adat Indonesia, CV Rajawali, Jakarta, 1981. Iman Sudiyat, Hukum Adat, Bekal Pengantar, Gajah Mada University Press, 1978. Van Dijk, Pengantar Hukum Adat Indonesia, Sumur Bandung, 1983. Djojodiguno, Asas Asas Hukum Adat, Pustaka Tinta Mas, Surabaya, 1986. Hazairin, Tujuh Serangkai tentang Hukum, Bina Aksara Jakarta, 1981. Koesnoe,M., Pengantar Kedalam Hukum Adat Indonesia, Nijmegen, 1971. Koesnoe, M., Catatan Catatan terhadap Hukum Adat Dewasa Ini, Airlangga University Press, 1979. Kusumadi Pudjosewojo, Pedoman Peladjaran Tata Hukum Indonesia, Penerbitan Universitas, 1961. Kuliah IV. 3. Sumber dan UnsurUnsur Hukum Adat · Sumbersumber Hukum Adat dapat dibedakan dalam sumber pengenal dan sumber asal/materiil.
9 · Unsurunsur Hukum Adat dapat dibedakan dalam unsur asli dan unsur agama. Berkenaan dengan hal ini ada pendapat yang sifatnya prokontra terhadap ajaran/teori receptio in complexu. Tugas: · Identifikasikan sumbersumber hukum adat dimasud dengan menunjuk contoh contoh dari berbagai wilayah di Indonesia · Berikan analisis terhadap unsurunsur hukum adat dan teori receptio in complexu. Bahan Bacaan: · Suroyo Wignyodipuro, Pengantar dan Asas Asas Hukum Adat, CV Haji Masagung,Jakarta, 1988., · Supomo, R., BabBab tentang Hukum Adat, Pradnya Paramita, Jakarta, 2007. · Kusumadi Pudjosewojo, Pedoman Peladjaran Tata Hukum Indonesia, Penerbit Universitas, 1961 · Soleman B. Taneko, DasarDasar Hukum Adat & Ilmu Hukum Adat, Alumni Bandung, 1981. · Soekanto, Meninjau Hukum Adat Indonesia, CV Rajawali, Jakarta, 1981 · Wiranata, I Gd. A.B., Hukum Adat Indonesia, Perkembangannya dari Masa ke Masa. PT.Citra Aditya Bakti, Bandung, 2005 Kuliah V & VI. 4. Sifat, Ciri dan AsasAsas Hukum Adat . · Sifat hukum adat mengarah kepada aspek batiniah dari hukum adat tersebut sedangkan ciri mengarah kepada aspek lahiriahnya. · Mengenai sifat hukum adat menurut van Dijk adalah : tradisional, dinamis dan elastis. Sifatsifat ini menjadikan hukum adat sebagai hukum yang terus hidup, dan berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakat tanpa menghilangkan sifatsifat aslinya. · Prof. Koesnoe mencoba mengidentifikasi ciri dari hukum adat tersebut dalam 7 ciri, yang secara sepintas saja sudah menunjukkan kelainannya dari sistem hukum lainnya. · Ada beberapa asas penting yang melandasi aturan hukum adat seperti dikemukakan oleh Holleman dan juga Supomo yang dikenal dengan asas kebersamaan (komunal), asas magis religius, asas konkrit (visual), dan asas tunai. Tugas: · Deskripsikan secara jelas dengan analisis yang akurat berkenaan dengan sifat, ciri dan asasasas hukum adat tersebut. Tuangkan hasil karyanya dalam satu karya tulis sesuai dengan format yang lazim digunakan, dan didiskusikan. Bahan Bacaan: · Van Dijk : Pengantar Hukum Adat Indonesia, Sumur Bandung, 1982. · Koesnoe, M., Pengantar Kedalam Hukum Adat Indonesia, Nijmegen, 1971. · Bushar Muhammad, Asas Asas Hukum Adat, Pradnya Paramita, Jakarta, 1976.
10 · Supomo, R., Sistem Hukum di Indonesia sebelum Perang Dunia II, Pradnya Paramita, Jakarta, 1962. · Supomo, R., BabBab tentang Hukum Adat, Pradnya Paramita, Jakarta, 2007. Kuliah VII & VIII. 5. Dasar Berlaku dan Kedudukan Hukum Adat Dewasa ini. · Dasar berlakunya hukum adat dapat dilihat dalam aspek Yuridis, Sosiologis dan Filosofis, sejalan dengan ajaran G. Radbruch tentang geldingstheorie. · Dengan dasar berlaku seperti itu maka dapat dilihat kedudukan hukum adat dewasa ini, baik secara formal maupun material. Tugas : · Analisis mengenai dasar berlakunya hukum adat, dan kaitkan dengan teori dari G. Radbruch yang dikenal dengan geldingstheorie. · Deskripsikan mengenai kedudukan hukum adat dewasa ini , khususnya dalam kaitannya dengan kehidupan bernegara, dan berikan analisis. Bahan Bacaan · Supomo, R., BabBab tentang Hukum Adat, Pradnya Paramita, Jakarta, 2007. · BPHN.,Seminar Hukum Adat dan Pembinaan Hhukum Nasional, Binacipta, Jakarta, 1975. · Soerjono Soekanto, Hukum Adat Indonesia, PT RajaGrafindo Persada, Jakartas, 2003. · Soerojo Wignjodipoero, Pengantar dan Asas Asas Hukum Adat, CV Haji Mas Agung, Jakarta, 1988. · Soerojo Wignjodipoero, Kedudukan serta Perkembangan Hukum Adat setelah Kemerdekaan, Gunung Agung Jakarta, 1982 · Soekanto, Meninjau Hukum Adat Indonesia, CV Rajawali, Jakarta, 1981. · Koesnoe,M., Pengantar Kedalam Hukum Adat Indonesia, Nijmegen, 1971. Kuliah IX & X. 6. Sejarah Hukum Adat. · Timbulnya Hukum Adat, bukan atas dasar kekuasaan yang ada di atasnya melainkan timbul dari pergaulan masyarakat adat itu sendiri. · Dalam perjalanan sejarahnya, hukum adat mengalami pasang surut dimulai dari saat ditemukannya sebagai hukum di kalangan orang Indonesia Asli, dan pengaturannya pada zaman Hindia Belanda hingga kemerdekaan, sebagai bagian dari Politik Hukum Adat. · Keberadaan hukum adat sebagai ilmu sangat didukung oleh penelitianpenelitian yang dilakukan baik oleh para sarjana/ahli hukum Belanda maupun para sarjana/ahli hukum Indonesia sendiri.
11 Tugas: · Identifikasikan tentang timbulnya hukum adat, dan sejarah penemuannya sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dari jaman Hindia Belanda hingga sekarang. · Deskripsikan hasilhasil penelitian tentang hukum adat yang pernah dilakukan baik oleh para sarjana/ahli hukum Barat maupun sarjana/ahli hukum Indonesia dari masa lalu hingga sekarang. Bahan Bacaan: · Hilman Hadikusuma, Pengantar Ilmu Hukum Adat Indonesia, Mandar Maju, Bandung, 2003. · Bushar Muhammad, Asas Asas Hukum Adat, Pradnya Paramita, Jakarta, 1976. · Soerojo Wignjodipoero, Pengantar dan Asas Asas Hukum Adat, CV Haji Mas Agung, Jakarta, 1988. · Soekanto, Meninjau Hukum Adat Indonesia, CV Rajawali, Jakarta, 1981 · Soepomo dan Djokosutono, Sejarah Politik Hukum Adat, Jilid I, Penerbit Djambatan, Jakarta, 1950. · Soepomo dan Djokosutono, Sejarah Politik Hukum Adat, Jilid II, Penerbit Djambatan, Jakarta, 1954. · Van Vollenhoven, Penemuan Hukum Adar, Penerbit Djambatan, Jakarta, 1987. · Wiranata, Hukum Adat Indonesia, Perkembangannya dari Masa ke Masa, PT Citra Aditya Bakti, 2005. · Koesnoe, M., CstatanCatatan terhadap Hukum Adat Dewasa Ini, Airlangga University Press, 1979. Kuliah XI. 7. Hukum Adat dan Kebudayaan · Hukum Adat mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kebudayaan yang mengakibatkan hukum adat memiliki karakteristik tersendiri. · Hukum adat juga memiliki kaitan dengan Agama dari masyarakat pendukungnya, walaupun teori receptio in complexu tidak sepenuhnya dapat diterima. Tugas : · Identifikasikan secara cermat hubungan antara hukum adat dan kebudayaan serta hubungannya dengan agama, kemudian deskripsikan dalam bentuk tulisan singkat untuk didiskusikan. Bahan Bacaan : · Bushar Muhammad, Asas Asas Hukum Adat, Pradnya Paramita, Jakarta 1976. · Soleman B Taneko, Dasar Dasar Hhukum Adat dan Ilmu Hukum Adat, Alumni,Bandung, 1981 · Wiranata, I Gde A.B., Hukum Adat Indonesia, Perkembangannya dari Masa ke Masa, PT. Citra Aditya Bakti, 2005. · Soerojo Wignjodipoero, Pengantar dan Asas Asas Hukum Adat, CV. Haji Mas Agung, Jakarta, 1988.
12 Kuliah XII. 8. Gunanya Mempelajari Hukum Adat. · Mempelajari hukum adat memiliki manfaat baik dilihat secara teoritis maupun praktis Tugas : · Identifikasikan kegunaan mempelajari hukum adat baik dari segi teoritis maupun praktisnya, dan berikan analisis. Bahan Bacaan : · Bushar Muhammad, Asas Asas Hukum Adat, Pradnya Paramita, Jakarta, 1976. · Soerojo Wignjodipoero, Pengantar dan Asas Asas Hukum Adat, CV Haji Mas Agung, Jakarta, 1988. · Soleman Biasane Taneko, Dasar2 Hukum Adat & Ilmu Hukum Adat, Alumni, Bandung, 1981.