1
PERAN KEPEMIMPINAN LURAH DALAM MENINGKATKAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN LINGKUNGAN MASYARAKAT DI KELURAHAN POHSANGIT KIDUL KECAMATAN KADEMANGAN KOTA PROBOLINGGO
THE ROLE OF VILLAGE CHIEF IN IMPROVING SAFETY AND LAWORDER OF SOCIETY IN POHSANGIT KIDUL VILLAGE KADEMANGAN SUBDISTRICT PROBOLINGGO CITY
Bayu Krisna Pristyawan* Arbaiyah Prantiasih** Nurrudin Hady**
*Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan FIS UM, e-mail
[email protected] **Dosen Pembimbing Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan FIS UM, Jalan Semarang, 5 Malang 65145 Abstrak : Setiap warga pasti mendambakan keamanan dan ketertiban lingkungan masyarakat agar lingkungan yang ditinggalinya bebas dari hal-hal yang merugikan warga. Peran Lurah sangat diutamakan dalam meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat, dikarenakan lurah adalah pemimpin Kelurahan yang seharusnya berinteraksi langsung dengan warganya. Problem sosial seperti tekanan ekonomi berakibat pada sulitnya masyarakat mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan kondisi yang demikian mengakibatkan masyarakat berperilaku nekad. Dilain pihak adanya upaya Lurah dalam meminimalkan pelanggaran keamanan dan ketertiban di Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 73 Tahun 2005 tentang Pemerintah Kelurahan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian diskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan latar belakang pelanggaran keamanan dan ketertiban lingkungan masyarakat di Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo,
2
bentuk-bentuk pelanggaran keamanan dan ketertiban yang terjadi di Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, upaya Lurah dalam meningkatkan keamanan dan ketertiban lingkungan masyarakat di Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, faktor yang menghambat upaya Lurah dalam meningkatkan keamanan dan ketertiban lingkungan masyarakat di Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, dan upaya Lurah untuk mengatasi hambatan dalam upaya meningkatkan keamanan dan ketertiban lingkungan masyarakat di Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo. Kata kunci : Peran Lurah, Keamanan dan Ketertiban Abstract : Every person wants safety and order in the social environment so that their residence is free from bad things which can bring disadvantages. The role of the village chief is essential to improve the safety and law-order in the society as the village chief is the leader of the village who should have direct encounter with the villagers. Social problems such as economy pressure brings impact in residents’ difficulties in working to satisfy their needs and that condition may result in the people’s behavior that turns wild. On the other hand, the effort of the village chief to minimize the act of misdemeanor of safety and law-order in Pohsangit Kidul, Kademangan, Probolinggo city meets with the Law no. 73 in the year of 2005 about The Village’s Authority. This research uses qualitative approach with descriptive method. Data collection is done through observation, interview, and documentation. This research is aimed to describe the background of misdemeanor of safety and law-order in Pohsangit Kidul, Kademangan, Probolinggo city , the kinds of disobedience of safety and law order in Pohsangit Kidul, Kademangan, Probolinggo city, the village chiefs’ effort to undertake for improvement of safety and law order in the society of Pohsangit Kidul, Kademangan, Probolinggo city, inhibiting factors that prevent village chiefs to improve the safety and law order in the society of Pohsangit Kidul, Kademangan, Probolinggo city, and village chiefs’ effort to solve the obstacles in order to improve the safety and law order in the society of Pohsangit Kidul, Kademangan, Probolinggo city. Keywords : Village chief’s role, Safety and Law-Order
Kinerja kepemimpinan lurah sangat penting sekali di suatu wilayah, khususnya bagi masyarakat. Kelurahan sebagai organisasi pemerintahan yang paling dekat dan berhubungan langsung dengan masyarakat.
Kelurahan
merupakan ujung tombak penyelenggaraan pemerintah daerah, Pemerintah
3
Kelurahan dituntut untuk semaksimal mungkin dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat setempat. Lurah dituntut untuk profesional dan menguasai secara baik pekerjaannya melebihi rata-rata pegawai yang ada, serta memiliki komitmen moral yang tinggi atas pekerjaannya sesuai dengan kode etik profesinya sebagai pemimpin. Lurah merupakan subjek yang harus mendorong partisipasi masyarakat dalam menciptakan suasana yang aman dan tertib di suatu lingkungan masyarakat. Masalah Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) merupakan suatu
kebutuhan
melaksanakan
dasar
aktifitas
yang
senantiasa
sehari-hari.
Oleh
diharapkan
masyarakat
dalam
karenanya,
masyarakat
sangat
mendambakan adanya keyakinan akan aman dari segala bentuk perbuatan, tindakan dan intimidasi yang mengarah dan menimbulkan hal-hal yang akan merusak tatanan kehidupan bermasyarakat, yang dilakukan oleh orang-perorangan dan atau pihak-pihak tertentu lainnya. Pelanggaran keamanan dan ketertiban lingkungan masyarakat merupakan suatu keadaan dimana terjadi ketidak sesuaian antara aturan dan pelaksanaan. Aturan dalam hal ini adalah piranti hukum yang telah ditetapkan dan disepakati oleh Negara sebagai Undang - Undang yang berlaku secara sah, sedangkan pelaksanaannya adalah manusia atau masyarakat suatu Negara yang terikat oleh piranti hukum tersebut. Dalam mengikuti aturan yang tertera pada pasal - pasal dari Undang - Undang tidak sesuai dengan substansi dari pasal- pasal tersebut, kondisi ini selanjutnya disebut sebagai pelanggaran hukum. Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat kepada : bagi warga Kelurahan Pohsangit Kidul, bagi pegawai dan Lurah Kelurahan Pohsangit Kidul, bagi Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan, dan bagi peneliti.
METODE PENELITIAN Pendekatan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Moleong (2007: 6) berpendapat bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif. Suatu penelitian haruslah menggunakan metode yang sesuai dengan
4
pokok-pokok permasalahan yang diteliti. Laporan hasil penelitian kualitatif berisi uraian deskriptif yang rinci mengenai berbagai hal yang terkait dengan unsurunsur substansi penelitian dan konteksnya. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti berusaha mendapatkan informasi yang selengkap mungkin mengenai peran kepemimpinan lurah di Kelurahan Pohsangit kidul, Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo. Sumber data yang dimaksud dalam penelitian ini bisa bersumber dari orang, peristiwa dan dokumentasi. Sumber data yang bersumber dari manusia yaitu berupa wawancara dengan pihak terkait yang mampu menunjang kebutuhan data seperti lurah, staf kelurahan, dan warga kelurahan. Dalam penelitian ini yang digunakan dalam menganalisa data yang sudah diperoleh adalah dengan cara deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan menggambarkan data yang diperoleh dengan kata-kata atau kalimat untuk memperoleh kesimpulan. Hal itu dimaksudkan untuk mengetahui keadaan sesuatu mengenai apa dan bagaimana, berapa banyak, sejauh mana, dan sebagainya. HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN PAPARAN DATA Latar Belakang Terjadinya Pelanggaran Keamanan dan Ketertiban Lingkungan Masyarakat Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo Latar belakang terjadinya pelanggaran keamanan dan ketertiban yang terjadi di Lingkungan Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo meliputi (a) Daerah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten, sehingga akses keluar masuk pelaku kejahatan semakin mudah mengingat warga perbatasan yang cenderung memiliki sikap negatif, (b) Penjagaan yang kurang ketat, dimana tidak semua wilayah Pohsangit Kidul bisa dijangkau dengan baik oleh penjaga mengingat wilayah Pohsangit Kidul yang cukup luas (c) Terpaksa melakukan pelanggaran karena faktor ekonomi. Kekurangan ekonomi membuat pelaku seperti pencurian, penipuan terpaksa untuk melakukannya dikarenakan kebutuhan yang mendesak, bahkan pada kasus KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) faktor ekonomi juga menjadi alasan mengapa kekerasan tersebut bisa
5
terjadi, (d) Sudah terbiasa melakukan pelanggaran, mereka beranggapan bahwa paling juga seperti biasanya, sehingga mereka tidak takut untuk melakukan pelanggaran dan hal ini menyebabkan mereka untuk senantiasa melakukan lagi, (e) Adanya niat jahat dari pelaku pelanggaran, sehingga pelanggaran keamanan dan ketertiban yang terjadi memang sudah ada niat sebelumnya dari pelaku.
Bentuk-Bentuk Pelanggaran Keamanan dan Ketertiban yang Terjadi di Kelurahan Pohsangit Kidul Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo a. Kekerasan dalam rumah tangga Kekerasan rumah tangga menjadi salah satu bentuk pelanggaran keamanan dan ketertiban yang terjadi di Kelurahan Pohsangit Kidul. Maraknya kasus kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi di Kelurahan Pohsangit Kidul merupakan faktor dari kurangnya pengetahuan warga akan hukum yang berlaku di Indonesia. b. Penipuan Penipuan adalah sebuah kebohongan yang dibuat untuk keuntungan pribadi tetapi merugikan orang lain. Masyrakat Pohsangit Kidul masih banyak yang tertipu oleh rayuan yang mengiming-imingi hadiah. Bukan hanya tertipu oleh orang dari luar, bahkan mereka tertipu oleh warga Pohsangit Kidul sendiri. c. Pencurian hewan ternak Pencurian hewan ternak di Kelurahan Pohsangit Kidul sering terjadi, hal ini dikarenakan akses keluar masuk dari Pohsangit Kidul keluar sangat mudah. Selain itu kandang yang tanpa pengaman dan penjagaan yang tidak ketat membuat pelaku pencurian hewan ternak semakin leluasa menjalankan aksinya. d. Perkelahian antar warga Perkelahian antar warga merupakan hal yang biasa terjadi di Kelurahan Pohsangit Kidul, hal tersebut dikarenakan masyarakat Pohsangit Kidul memiliki watak yang keras dan tidak mau mengalah. Hal tersebut karena mayoritas penduduk kelurahan Pohsangit Kidul mayoritas keturunan Madura. Selain itu perbedaan pendapat membuat mereka emosi dan mengambil langkah untuk berkelahi. e. Pencurian kendaraan bermotor
6
Pencurian kendaraan bermotor di Kelurahan Pohsangit Kidul menjadi salah satu bentuk gangguan keamanan dan ketertiban lingkungan masyarkat. Pencurian sepeda motor di lingkungan Kelurahan Pohsangit Kidul sering terjadi, hal ini meresahkan warga. Pencurian motor tidak hanya dilakukan pada malam hari, bahkan pelaku juga melakukan aksinya pada siang hari. Kendaraan bermotor memang memiliki nilai ekonomi yang tinggi, maka dari itu banyak pelaku pencurian kendaraan bermotor. Dari berbagai macam kasus pelanggaran keamanan dan ketertiban yang terjadi di lingkungan Pohsangit Kidul tidak semua pelakunya adalah warga Pohsangit Kidul sendiri, melainkan warga luar Pohsangit Kidul yang memang karena Pohsangit Kidul yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Probolinggo dan juga akses keluar masuk penjahat yang mudah.
Upaya Lurah dalam Menanggulangi Pelanggaran Keamanan dan Ketertiban di Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo a. Pengaktifan Siskamling Sistem keamanan lingkungan atau siskamling atau yang lebih sering disebut dengan ronda adalah kegiatan yang dilakukan oleh beberapa warga masyarakat untuk menjaga kemanan lingkungan, biasanya setiap warga bermusyawarah terlebih dahulu sebelum melakukan siskamling, guna untuk membagi tugas pada hari apa dan di bagian mana saja seseorang/lebih bertugas. Siskamling biasanya dilakukan oleh para laki-laki dan dimulai pada pukul 9 malam sampai dengan jam 3 atau 4 pagi. Kegiatan ini dilakukan bergiliran, biasanya setiap orang hanya mendapat tugas 1 hari dalam seminggu. Alat-alat yang biasanya digunakan oleh para peronda salah satunya adalah kentongan dan senter, alat tersebut sangat membantu para peronda dalam mengerjakan tugasnya dan para peronda juga memerlukan suatu tempat berkumpul atau biasa disebut dengan pos ronda. Selain itu, kegiatan ronda atau siskamling ini dapat mempererat persaudaraan antar tetangga atau warga, sehingga akan terciptanya lingkungan yang harmonis. b. Memasang penerangan di wilayah rawan pencurian
7
Kasus pelanggaran keamanan dan ketertiban lingkungan masyarakat mengenai pencurian, biasanya dilakukan ketika malam hari dan pencuri bersembunyi pada semak-semak dan daerah yang tidak ada penerangan. Maka dari itu Lurah menghimbau kepada warga untuk memasang lampu pada setiap wilayah yang gelap dan kurang penerangan. c. Penyuluhan hukum Program penyuluhan yang dilakukan kelurahan atas perintah Lurah memang efektif sebagai salah satu cara dalam menciptakan keamanan dan ketertiban
lingkungan
masyarakat,
penyuluhan
hukum
tersebut
mampu
memberikan pengetahuan kepada warga akan bentuk-bentuk pelanggaran keamanan dan ketertiban, selain itu juga dapat memberikan pengetahuan kepada warga tentang hukum. Hal tersebut mampu memberikan pengetahuan hukum yang luas bagi warga Pohsangit Kidul dan saat acara penyuluhan hukum warga diperbolehkan mengajukan pernyataan sehingga apa yang dikeluhkan warga bisa ditampung dan diberikan masukan oleh narasumber. d. Sosialisasi dari Lurah kepada warga Sosialisasi dari Lurah kepada warga adalah kegiatan dimana Lurah secara langsung memberikan pengarahan kepada warga tentang contoh-contoh pelanggaran keamanan dan ketertiban dan bagaimana cara menanggulangi dan mencegah khususnya pada pelanggaran yang sering terjadi misal pada kasus pencurian hewan ternak, KDRT, penipuan, pencurian motor . Hambatan
yang
Dialami
Lurah
dalam
Upaya
Menciptakan
Keamanan dan Ketertiban di Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo a. Kurangnya kesadaran dari warga Pohsangit Kidul Kurangnya kesadaran dari warga akan ketertiban dan keamanan lingkungan masyarakat menjadi hambatan dalam upaya Lurah meningkatkan keamanan dan ketertiban dikarenakan faktor dari hati untuk ikut serta dalam upaya meningkatkan keamanan dan ketertiban lingkungan masyarakat. Sikap acuh tak acuh yaitu sikap dimana seseorang tidak mau tahu akan kondisi sosial lingkungannya
meskipun
ia
mengerti
apa
yang
sedang
terjadi
pada
8
lingkungannya. Dalam hal ini masyarakat lebih memilih untuk diam meskipun mengetahui terjadinya tindakan pelanggaran keamanan dan ketertiban lingkungan masyarakat. b. Kurangnya pemahaman warga Pohsangit Kidul tentang hukum Pengetahuan akan ilmu hukum yang dimiliki warga Pohsangit Kidul bisa dikatakan kurang, hal ini menjadi kendala dalam upaya penyelenggaran lingkungan yang aman dan tertib. Pengetahuan hukum sangatlah penting bagi warga, karena dengan warga memahami ilmu hukum maka warga secara tidak langsung dapat mencegah terjadinya pelanggaran hukum yang mengganggu keamanan dan ketertiban lingkungan masyarakat. c. Terbatasnya pegawai kelurahan Keterbatasan jumlah pegawai dan terbatasnya kemampuan penanganan pelanggaran keamanan dan ketertiban yang dimiliki pegawai Kelurahan Pohsangit Kidul menjadi kendala dalam peningkatan keamanan dan ketertiban lingkungan masyarakat di Kelurahan Pohsangit Kidul. Pegawai di Kelurahan Pohsangit Kidul ini hanya enam belas pegawai dan yang sarjana hukum hanya satu orang. Hal itulah yang menjadi kendala dalam penanganan dan penanggulangan pelanggaran keamanan dan ketertiban yang terjadi di Kelurahan Pohsangit Kidul. Sehingga dalam menanggulangi dan menjaga keamanan dan ketertiban itu masih tidak maksimal.
9
d. Pandangan negatif warga kepada Lurah Sebagai seorang pemimpin pastilah ada hambatan yang terjadi, seperti halnya Lurah. Adanya pandangan negatif dari warganya sudah biasa terjadi.
Upaya Lurah untuk Mengatasi Hambatan dalam Menciptakan Keamanan dan Ketertiban di Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo a. Mengadakan sosialisasi dari Lurah kepada warga Mengadakan sosialisasi yaitu dimana Lurah sendiri yang melakukan sosialisasi kepada warga tentang penanggulangan pelanggaran keamanan dan ketertiban agar warga sadar pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan masyarakat. Dengan mengadakan sosialisasi dari lurah, warga terketuk hatinya untuk ikut serta dalam menciptakan lingkungan masyarakat yang aman dan tertib. b. Bekerjasama dengan bagian Hukum pemerintah Kota Probolinggo Program penyuluhan yang dilakukan kelurahan atas perintah Lurah memang efektif sebagai salah satu cara dalam menciptakan keamanan dan ketertiban
lingkungan
masyarakat,
penyuluhan
hukum
tersebut
mampu
memberikan pengetahuan kepada warga akan bentuk-bentuk pelanggaran keamanan dan ketertiban, selain itu juga dapat memberikan pengetahuan kepada warga tentang hukum. Tetapi, untuk pengetahuan hukum pegawai kelurahan Pohsangit Kidul masih kurang, maka dari itu Lurah menggandeng Bagian Hukum Pemerintah Kota Probolinggo untuk memberikan penyuluhan kepada warga agar pemahaman tentang Hukum semakin baik dan jelas. c. Bekerjasama dengan Polres Kota Probolinggo Untuk mengatasi hambatan keterbatasan pegawai, Lurah bekerjasama dengan Polres Kota Probolinggo untuk menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan masyarakat di Kelurahan Pohsangit Kidul. Dalam menanggulangi dan menjaga keamanan dan ketertiban itu masih tidak maksimal. Maka dari itu Kelurahan Pohsangit Kidul bekerjasama dengan Polres Kota Probolinggo dalam menjaga dan meningkatkan keamanan ketertiban lingkungan masyarakat di Pohsangit Kidul.
10
d. Lurah silaturahmi ke rumah warga Untuk menanggulangi pandangan negatif warga kepada lurah yang menjadi hambatan Lurah dalam meningkatkan keamanan dan ketertiban di lingkungan Pohsangit Kidul , Lurah melakukan silaturahmi ke rumah warga. Selain untuk menanggulangi pandangan negatif warga, Lurah bersilaturahmi ke rumah warga untuk pengenalan lebih dekat dan mengerti apa yang dikeluh kesahkan warga tentang pelayanan masyarakat di Kelurahan Pohsangit Kidul.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 1. Latar belakang terjadinya pelanggaran keamanan dan ketertiban lingkungan masyarakat
yang terjadi di Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan
Kademangan, Kota Probolinggo yaitu: (a) Daerah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten yang membuat akses keluar masuk pelaku kejahatan semakin mudah (b) Penjagaan yang kurang ketat, dimana tidak semua wilayah Pohsangit Kidul bisa dijangkau dengan baik oleh penjagaan (c) Terpaksa melakukan pelanggaran karena faktor ekonomi, karena kebutuhan yang mendesak membuat pelaku melakukan tindak kejahatan misal mencuri dan menipu (d) Sudah terbiasa melakukan pelanggaran, mereka sudah terbiasa dan tidak takut melakukan pelanggaran (e) Adanya niat jahat dari pelaku pelanggaran, yang memang sudah memiliki niat sebelum melakukan kejahatan. 2. Bentuk-bentuk pelanggaran keamanan dan ketertiban lingkungan masyarakat yang terjadi di Kelurahan Pohsangit Kidul yaitu (a) Kekerasan Dalam Rumah Tangga, yaitu mayoritas dilakukan oleh suami kepada istri (b) Penipuan, yang pelakunya bukan hanya dari luar Pohsangit Kidul bahkan warga Pohsangit Kidul sendiri yang melakukan penipuan (c) Pencurian hewan ternak, pencurian ternak yang paling sering dilakukan yaitu sapi dan kambing (d) Perkelahian antar warga, karena hal sepele yang membuat perkelahian tersebut terjadi dan memang sifat tempramental warga juga yang mempengaruhi (e) Pencurian motor, hal tersebut terjadi karena warga yang kurang berhati-hati ketika menaruh kendaraan bermotor :
11
3. Upaya Lurah dalam meningkatkan keamanan dan ketertiban lingkungan masyarkat di Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo yaitu: (a) Pengaktifan kembali Siskamling, (b) Penerangan pada wilayah-wilayah rawan pencurian (c) Penyuluhan Hukum, (d) Sosialisasi yang dilakukan oleh lurah tentang sadar hukum dan kasus kekerasan dalam rumah tangga. 4. Hambatan yang dialami Lurah dalam upaya peningkatan keamanan dan ketertiban lingkungan masyarakat di Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo yaitu: (a) Kurangnya kesadaran warga Pohsangit Kidul untuk menjaga keamanan dan ketertiban, (b) Kurangnya pemahaman warga Pohsangit Kidul tentang hukum, (c) Keterbatasan Pegawai Kelurahan Pohsangit Kidul, (d) Pandangan negatif warga kepada lurah. 5. Upaya yang dialami Lurah untuk mengatasi hambatan dalam upaya peningkatan keamanan dan ketertiban lingkungan masyarakat di Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo yaitu: (a) mengadakan sosialisasi Lurah kepada warga, (b) Bekerjasama dengan bagian Hukum Kota Probolinggo, (c) Bekerjasama dengan Polres Kota Probolinggo, (d) Lurah silaturahmi ke rumah warga.
Saran Dari hasil penelitian terhadapap peran kepemimpinan lurah dalam meningkatkan keamanan dan ketertiban lingkungan masyarakat di Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, maka dalam hal ini penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Pihak Kelurahan Pohsangit Kidul hendaknya lebih meningkatkan intensitas pencegahan serta pengamanan di Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, serta dalam partisipasi dalam uapaya peningkatan keamanan dan ketertiban di Kelurahan Pohsangit Kidul hendaknya pihak Kelurahan juga lebih tegas dan disiplin untuk menjalankan program upaya peningkatan keamanan dan ketertiban lingkungan masyarakat di Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo.
12
2. Menigkatkan intensitas sosialisasi terhadap warga mengingat masih banyak warga yang belum tahu dan belum sadar tentang aturan-aturan hukum yang berlaku di Indonesia, dengan pendekatan yang lebih menarik meliputi cara penyampaian maupun media penyampaiannya. Selain itu untuk lebih memaksimalkan sosialisasi hendaknya Lurah bekerjasama dengan narasumber yang lebih berpengalaman. 3. Bagi warga Pohsangit Kidul, hendaknya lebih disiplin dan mentaati segala peraturan yang ada dan program-program yang dilakukan Lurah hendaknya diikuti dengan baik, karena warga negara yang baik adalah warga negara yang taat kepada aturan hukum yang berlaku. 4. Perlu membangun dan menumbuhkan kesadaran dan rasa memiliki bagi masyarakat, khususnya warga Pohsangit Kidul, sehingga tidak hanya pihak Kelurahan saja yang bertanggung jawab untuk menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan masyarakat, melainkan juga seluruh warga Pohsangit Kidul, sehingga di daerah tersebut masyarakatnya merasa aman. 5. Hendaknya lurah meningkatkan fasilitas yang ada, baik kualitas maupun kuantitas. Mengingat warga akan selamanya tinggal di daerah tersebut. 6. Warga lebih aktif dalam mengikuti kegiatan Siskamling. 7. Meningkatkan ekonomi warga dengan mengadakan pelatihan kerja.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi, Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2001. Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan: Pendekatan Terpadu. Jakarta: Bumi Kartini, Kartono. 2003. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Rajawali Pers Moeljatno. 2000. Asas-asas Hukum Pidana. Jakarta: PT Rineka Cipta Moleong, L. J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
13
Nawawi, H. Hadari. 1990. Metode Penelitian Social. Yogyakarta: Gadja Mada University Press. Patilima, H. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Alfabeta. Suprihatini, Amin. 2007. Pemerintahan Desa dan Kelurahan. Klaten: Cempaka Putih.