HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN MASYARAKAT DALAM MENCEGAH PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI DESA LAMBRO BILEU KECAMATAN KOTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR THE RELATIONSHIP BETWEEN COMMUNITY KNOWLEDGE AND ATTITUDE IN PREVENTING DENGUE FEVER (DF) AT LAMBRO BILEU VILLAGE, KUTA BARO-ACEH BESAR Nurhayati*, Kasad**dan Mutia Yusuf*** Prodi D III Keperawatan Banda Aceh Poltekkes Kemenkes Aceh Email :
[email protected]
Abstrak: Tahun 2013, jumlah penderita DBD di Indonesia sebanyak 112.511 kasus dengan jumlah kematian 871 orang, sedangkan di Provinsi Aceh dengan jumlah penduduk 4.726.001 jiwa tercatat jumlah kasus 1.369 dan jumlah yang meninggal 13 kasus.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dengan tindakan masyarakat dalam mencegah penyakit DBD. Jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi 284 dan jumlah sample sebanyak 71 responden ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan Simple random sampling. Instrument pengumpulan data adalah kuesioner yang terdiri dari 30 pernyataan. Pengumpulan data dilakukan mulai tanggal 27-30 September 2014. Berdasarkan hasil analisis bivariat dengan uji Chi Square menunjukkan tidak adanya hubungan antara pengetahuan responden dengan tindakan dalam mencegah penyakit demam berdarah yaitu p value > nilai (p=0,636 > = 0,05), sedangkan untuk sikap diketahui adanya hubungan antara sikap responden dengan tindakan dalam mencegah penyakit demam berdarah yaitu p value < nilai (p = 0,002 < = 0,05). Dengan hasil ini diharapkan pada semua pihak terkait untuk dapat bekerja sama sehingga dapat meningkatkan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat. Kata Kunci: Pengetahuan, sikap, tindakan, penyakit DBD Abstract:. In Indonesia, the number of people infected by this virus reached 112,511 in 2013; with death cases as much as 871. At the same year, the data recorded that at the Province of Aceh there were 1,369 cases with 13 people reported died.. This research was aimed to identify the relationship between community knowledge and attitude in preventing DF. The study was a descriptive-analytic type of research with a Cross Sectional approach. The Population number was 284; by using Slovin’s calculation, the sample size for the study was 71 subjects. A simple random technique was employed as the sampling strategy. The measure used in the study was a questionnaire which consisted of 30 questions. Data collection timeline was starting from 27 to 30 September 2014. The data analysis showed that there was no relationship between respondents’ knowledge in preventing DF (P>0.05); meanwhile, a relationship was found between respondents’ attitude towards preventive action for DF (P<0.05). The findings in this research were expected to shed some lights upon the importance of multidisciplinary work towards health services improvement for the whole community. Keywords: Knowledge, attitude, actions, Dengue Fever (DF) 152
153 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 8 No. 2, Nopember 2015, 152-160
PENDAHULUAN Undang Indonesia tentang
Undang
Nomor
36
Kesehatan,
disebutkan
Republik Tahun
pada
bahwa
2009
pasal
3
Pembangunan
melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Penyakit
DBD
dapat
muncul
kesehatan bertujuan untuk meningkat-
sepanjang tahun dan dapat menyerang
kan
dan
seluruh kelompok umur. Bila terinfeksi,
kemampuan hidup sehat bagi setiap
nyamuk tetap akan terinfeksi seumur
orang agar terwujud derajat kesehatan
hidupnya, menularkan virus ke individu
masyarakat
setinggi-tingginya,
rentan selama menggigit dan menghisap
sebagai investasi bagi pembangunan
darah. Manusia adalah penjamu utama
sumber daya manusia yang produktif
yang dikenai virus. Virus bersirkulasi
secara sosial dan ekonomis. Pada pasal
dalam darah manusia terinfeksi pada
6 menjelaskan bahwa Setiap orang
kurang lebih waktu mereka mengalami
berhak mendapatkan lingkungan yang
demam, dan nyamuk tak terinfeksi
sehat bagi pencapaian derajat kesehatan,
mungkin
dan pasal 11 menyebutkan setiap orang
mereka menggigit individu saat ia
berkewajiban berperilaku hidup sehat
dalam
untuk mewujudkan, mempertahankan,
kemudian berkembang didalam tubuh
dan
nyamuk selama periode 8-10 hari dalam
kesadaran,
yang
memajukan
kemauan
kesehatan
yang
setinggi-tingginya. 1 dilakukan
keadaan
virus
viraemik.
bila
Virus
kelenjar air liurnya sebelum dapat
Untuk mencapai tujuan diatas maka perlu
mendapatkan
usaha-usaha
untuk
ditularkan ke manusia lain selama menggigit
atau
berikutnya,
melakukan
terhadap
dipindahkan bersama air liur nyamuk.
penyakit Demam Berdarah Dengue
Dalam tubuh manusia virus berkembang
(DBD). Penyakit ini sangat berkaitan
selama 4-6 hari yang berakibat demam
dengan kondisi lingkungan dan perilaku
berdarah dengue pada penderitanya.2
masyarakat. Penyakit Demam Berdarah
Untuk membatasi penyebaran penyakit
Dengue (DBD) adalah penyakit yang
DBD perlu dilakukan pemberantasan
disebabkan oleh virus Dengue yang
sarang nyamuk
masuk ke peredaran darah manusia
virus
darah
mencapai hidup sehat, antara lain yaitu pencegahan
maka
menghisap
dengue
(PSN) yang terus
Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Masyarakat … 154
menerus, pengasapan (fogging), dan
berarti
larvasidasi.
mencapai target nasional yang sebesar
Di
Asia,
penyakit
ini
sering
menyerang di Cina Selatan, Pakistan,
angka
bebas
jentik
belum
95%.4 Pada tahun 2007 jumlah kasus
India dan semua negara di Asia
DBD
Tenggara. Penyakit ini sering menjadi
40,03/1 juta penduduk yang naik secara
KLB di Amerika Selatan, Amerika
signifikan
Tengah bahkan sampai ke Amerika
penduduk pada tahun 2008. Hal ini
Serikat sampai akhir tahun 1990. Di
dipengaruhi oleh kondisi daerah di
Indonesia
masih
provinsi Aceh sangat cocok bagi tempat
merupakan masalah kesehatan karena
berkembang biaknya nyamuk Aedes
masih banyak daerah yang endemik.
aegepty sebagai nyamuk penyebar virus
Daerah endemik DBD pada umumnya
DBD. Dari
merupakan sumber penyebaran penyakit
Propinsi Aceh, didapatkan data bahwa
ke wilayah lain.3
hanya 39,22% dari rumah tangga yang
penyakit
DBD
Di Indonesia kasus DBD pertama
di
Provinsi
Aceh
menjadi
data
sebanyak
51,82/1
juta
Dinas Kesehatan
bebas dari nyamuk ini.5 Pada Tahun
kali terjadi di Surabaya pada tahun
2012
1968. Penyakit DBD ditemukan di 200
kelamin di kota Banda Aceh Laki-laki
kota di Provinsi dan telah terjadi KLB
berjumlah 252 orang dan perempuan
akibat DBD. Pada tahun 2013, jumlah
254 orang, dan total kasus 506 orang,
penderita DBD yang dilaporkan di
sedangkan di Aceh Besar jumlah kasus
Indonesia
kasus
untuk laki-laki 187 orang, perempuan
dengan jumlah kematian 871 orang
189 orang sehingga total kasus DBD
(Incidence Rate/Angka kesakitan =
376 orang.6 Pada tahun 2013 provinsi
45,85
Aceh
per
sebanyak
100.000
112.511
penduduk
dan
jumlah
dengan
kasus
menurut
jumlah
jenis
penduduk
CFR/angka kematian = 0,77%). Terjadi
4.726.001 jiwa tercatat
peningkatan jumlah kasus pada tahun
1.369, jumlah kasus meninggal 13, case
2013 dibandingkan tahun 2012 sebesar
fatality rate 0,95%. Jumlah kabupaten/
90.245 kasus dengan IR 37,27. Jumlah
kota yang terjangkit demam berdarah
kabupaten/kota terjangkit DBD adalah
dengue adalah 20 (86,96%)
412 Kabupaten/Kota (82,9%)
dan
angka bebas jentik sebesar 80,09%
jumlah kasus
4
jumlah kabupaten kota.
dari 23
Dari hasil
survei awal penulis memperoleh data
155 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 8 No. 2, November 2015, 153-160
hasil
wawancara
dengan
petugas
pengetahuan
dan
sikap
Puskesmas Kota Baro bahwa di Desa
sedangkan
Lambro Bileu tercatat 4 kasus DBD
tindakan masyarakat dalam mencegah
pada bulan Mei 2014.
penyakit DBD
METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan yaitu
deskriptif
analitik
dengan
variabel
masyarakat
terikat
adalah
Karakteristik Individu Jenis Kelamin
pendekatan cross sectional, artinya data
Dapat disimpulkan bahwa data
jenis
diambil hanya satu kali dan pengukuran
kelamin
jenis
variabel
dependen
kelamin laki-laki yaitu 45 responden
dilakukan pada kurun waktu yang
(63%) dan perempuan 26 responden
sama.7 Populasi dalam penelitian ini
(37%).
adalah seluruh Kepala Keluarga (KK)
Umur
Desa Labro Bileu Kecamatan Kota Baro
Responden umur dewasa awal (21-35
Kabupaten Aceh Besar berjumlah 284
tahun) sebanyak 28 responden (39%),
KK dari bulan Januari sampai Desember
dan responden dengan umur
2013.
tahun) sebanyak 25 responden (35%),
independen
dan
responden
mayoritas
(36-50
ini
selebihnya dengan rentang umur 20
ditentukan menggunakan rumus Slovin
tahun adalah 2 responden (3%), 50
dalam Umar (2004),8 berjumlah 71
tahun sebanyak 16 responden (21%).
responden. Teknik pengambilan sampel
Tingkat Pendidikan
Sampel
dalam
dalam
penelitian
menggunakan
penelitian
adalah
Probability
dengan
Berdasarkan
tingkat
pendidikan,
Sampling
responden paling banyak adalah yang
yaitu memberikan peluang yang sama
memiliki pendidikan menengah yaitu
untuk menjadi sampel dengan cara
sebanyak
simple
yaitu
kemudian pendidikan dasar sebanyak 12
penarikan sampel dilakuan secara acak
responden (17%), dan yang paling
random 9
sederhana.
Data
sampling
dikumpulkan
sedikit
49
adalah
responden
pendidikan
(69%),
tinggi
menggunakan kuesioner pada tanggal
sebanyak 10 responden (14%). Sesuai
27 s.d 30 September 2014.
Variabel
dengan Notoatmodjo (2010),10 yang
bebas dalam penelitian ini adalah
mengemukakan bahwa manusia yang
Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Masyarakat … 156
memiliki sumber daya manusia yang
Baro Kebupaten Aceh Besar yaitu 42
lebih baik, dalam arti tingkat pendidikan
(59%) responden berada pada katagori
yang lebih tinggi maka akan semakin
Baik dan 29 (41%) responden berada
mengerti
pada katagori kurang baik. Untuk hasil
dan
semakin
mudah
memahami manfaat dari suatu hal.
analisis
Status Pekerjaan
terhadap penyakit Demam Berdarah
Berdasarkan
Sikap
responden
pekerjaan,
yaitu 43 (61%) responden berada pada
diketahui bahwa sebanyak 32 responden
katagori positif, sedangkan katagori
(45%) memiliki status PNS, Swasta 28
negatif adalah 28 (39%) responden.
responden (39), sedangkan petani 11
Untuk
responden (16%).
mencegah Demam Berdarah diketahui
Analisa Univariat
berada pada katagori baik 38 (54%), dan
Hasil
status
tenang
analisis
pengetahuan
responden tentang Demam Berdarah di
tindakan
responden
dalam
responden dengan katagori kurang baik adalah 33 (46%).
Desa Lambro Bilue Kecamatan Kota Analisa Bivariat Tabel 1. Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan dalam mencegah DBD (n=71) Tindakan Mencegah DBD Baik
Kurang
f(%)
n(%)
n(%)
21 (50%) 17 (58%)
21 (50%) 11 (37%)
42 (100%) 29 (100%)
Pengetahuan Baik Kurang
Total
p Value
0,636
Data tabel 1 menunjukkan bahwas
statistik Chi Square diperoleh hasil p
persentase responden yang melakukan
value > nilai ( p = 0,636 > = 0,05),
tindakan dalam mencegah penyakit
yang berarti tidak ada hubungan antara
DBD lebih besar didapatkan pada
pengetahuan responden dengan tindakan
responden dengan pengetahuan yang
yang
kurang yaitu 58% dari 29 responden
mencegah penyakit DBD di Desa
dibandingkan
Lambro Bilue Kecamatan Kota Baro
dengan
persentase
responden yang berpengetahuan baik yaitu 50% dari 42 responden. Hasil uji
dilakukan
responden
Kabupaten Aceh Besar.
dalam
157 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 8 No. 2, November 2015, 153-160
Tabel 2. Hubungan Sikap dengan Tindakan dalam mencegah DBD Tindakan Mencegah DBD Baik
Kurang
f(%)
n(%)
n(%)
30 (69,8%) 8 (28,6%)
13 (30,2%) 20 (71,4%)
43 (100%) 28 (100%)
Sikap Positif Negatif
p Value
Total
0,002
Data tabel 2 menunjukkan bahwa
statistik Chi Square diperoleh hasil p
tindakan dalam mencegah penyakit
value > nilai ( p = 0,636 > = 0,05),
DBD
persentasenya
didapatkan
pada
lebih
besar
yang berarti tidak ada hubungan antara
responden
dengan
pengetahuan responden dengan tindakan
sikap positif yaitu 69,8%, dibandingkan
yang
dengan persentase responden dengan
mencegah penyakit DBD.
sikap negatif yaitu 28,6%. Hasil uji
dilakukan
responden
dalam
Dari hasil diatas peneliti berasumsi
statistik Chi Square diperoleh hasil p
tingginya
value < nilai ( p = 0,002 < = 0,05),
tentang penyakit DBD dapat disebabkan
yang berarti ada ada hubungan antara
karena tingkat pendidikan responden
sikap
mayoritas
responden
dengan
tindakan
pengetahuan
responden
pendidikan
menengah
responden dalam mencegah penyakit
sehingga sudah lebih mudah memahami
DBD.
informasi yang didapat baik melalui media elektronik seperti televisi dan
PEMBAHASAN
media cetak. Tidak ada hubungan antara
Hubungan Pengetahuan Dengan Tindakan Responden Dalam Mencegah DBD Di Desa Lambro Bilue Kota Baro Kabupaten Aceh Besar.
kedua
variabel
ini
dikarenakan
responden yang pengetahuannya baik ada yang tindakan dalam mencegah DBD masih kurang baik, sedangkan
Hasil pengetahuan
penelitian responden
berada pada katagori baik
didapatkan mayoritas yaitu 42
(59%) dari 71 responden. Data tindakan responden dalam mencegah penyakit DBD berada pada katagori baik yaitu 38 (54%) responden. Dari hasil uji
responden yang pengetahuannya kurang baik
menunjukkan
bahwa
tindakan
dalam mencegah DBD-nya sudah baik. Hal yang demikian tidak sesuai dengan Notoatmodjo
(2007),10
bahwa
pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Masyarakat … 158
terbentuknya tindakan seseorang. Dalam
sesuai dengan penelitian ini, karena uji
penelitian
statistik
ini,
pengetahuan
yang
menunjukkan
ada
dimiliki responden pada umumnya baru
hubungan
sampai
memahami.
pengetahuan dengan perilaku masyara-
Responden paham bahwa pemberantas-
kat alam pencegahan DBD dengan nilai
an jentik nyamuk aedes aegypti dengan
signifikansi
cara 4M plus dan menjaga kebersihan
(p=0.001<α=0.05).
pada
tahap
lingkungan rumah, tetapi masih ada yang belum terwujudkan dalam bentuk tindakan. Dalam melakukan tindakan
yang
bahwa
bermakna
lebih
kecil
antara
dari
5%
Hubungan Sikap Dengan Tindakan Responden Dalam Mencegah DBD Di Desa Lambro Bilue Kota Baro Kabupaten Aceh Besar.
pencegahan penyakit DBD tidak hanya didasari oleh pengetahuan saja, tetapi juga harus didasari oleh kesadaran dan kemauan untuk sama-sama menjaga
Hasil penelitian ini bertentangan dengan teori Binet yang antara lain bahwa
sikap responden mayoritas berada pada katagori positif yaitu 43 (61%) dari 71 responden. Data tindakan responden
kebersihan lingkungan.
menjelaskan
Hasil penelitian didapatkan bahwa
kemampuan
dalam mencegah penyakit DBD berada pada katagori baik
yaitu 38 (54%)
responden. Dari hasil uji statistik Chi
seseorang bertujuan untuk mengadakan
Square diperoleh hasil p value < nilai
penyesuaian
untuk
( p = 0,002 < = 0,05), yang berarti ada
cerdas
hubungan yang bermakna antara sikap
mencapai
dengan tujuan.
maksud Semakin
seseorang maka semakin mudah untuk
responden
dengan
tindakan
yang
mencapai tujuan dengan kondisi dan
dilakukan responden dalam mencegah
situasi yang dihadapinya (Notoatmodjo,
penyakit DBD. Hasil penelitian ini sesuai dengan
2007).11 Hasil analisa univariat penelitian ini
teori Newcomb menjelaskan bahwa
sesuai dengan Asniati (2008),12 hasil
sikap
penelitian
bahwa
kesediaan untuk bertindak, dan bukan
pengetahuan ibu mayoritas juga berada
merupakan pelaksana motif tertentu.
pada katagori tinggi tentang pemberan-
Teori WHO juga menjelaskan
tasan DBD sebanyak 54%, tetapi hasil
sikap
penelitian
menunjukkan
Tanyong
(2013),13
tidak
merupakan
positif
kesiapan
terhadap
atau
bahwa
nilai-nilai
kesehatan tidak selalu terwujud dalam suatu tindakan nyata, namun sikap
159 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 8 No. 2, November 2015, 153-160
tersebut
terwujud
tergantung
pada
DBD
situasi saat itu seperti pada pengalaman
di
Desa
Lambro
Bilue
Kecamatan Kota Baro Aceh Besar.
orang lain dan nilai-nilai yang menjadi pengangan dalam hidup bermasyarakat. 11
Dalam hal ini responden bersikap
SARAN Saran dari hasil penelitian ini yang perlu
positif dan bersedia melakukan tindakan
dijadikan pertimbangan anatara lain:
untuk pencegahan DBD dapat disebab-
1.
kan
karena
responden
secara periodik untuk pencegahan
pernah
penyakit DBD
mendengar atau melihat kasus penderita DBD yang tidak dapat diselamatkan atau
meninggal
tetangga/warga
dunia
desanya
atau
Perlu kerja sama dengan puskesmas
2.
Perlu adanya peningkatan pengeta-
dari
huan
kepala
dari
pendidikan
keluarga kesehatan
melalui tentang
penyakit DBD.
informasi melalui media. Hasil analisa univariat penelitian ini
3.
Pihak masyarakat perlu meningkat-
sesuai dengan Asniati (2008),12 sikap
kan motivasi diri untuk selalu
ibu yang menyatakan sangat mendu-
menjaga kebersihan lingkungan dan
kung
mau melakukan cara 4M plus.
dalam
melakukan
kegiatan
pemberantasan DBD sebanyak 64%. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan
UCAPAN TERIMA KASIH
hasil penelitian Tanyong (2013),13 uji
Terima kasih yang tak terhingga kepada:
statistik
ada
1.
Direktur Poltekkes Kemenkes Aceh
hubungan antara sikap dengan perilaku
2.
Kepala Unit Penelitian Poltekkes
menunjukkan
bahwa
Kemenkes Aceh
masyarakat dalam pencegahan DBD dengan nilai p = 0.029< α=0.05).
3.
Ketua
Jurusan
Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Aceh 4.
KESIMPULAN 1.
dengan
Lambro Bilue Kecamatan Kota Baro Aceh Besar. 2.
Terdapat hubungan antara sikap dengan tindakan dalam mencegah
Lambro
Bilui
Besar, dan
tindakan
dalam mencegah DBD di Desa
Desa
Kecamatan Kota Baro Kab. Aceh
Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan
Kepala
5.
Seluruh masyarakat Desa Lambro Bilui
Kecamatan
Kota
Baro
Kab.Aceh Besar yang telah ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan penelitian ini.
Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Masyarakat … 160
DAFTAR PUSTAKA 1
Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. 2 WHO, editor Palupi Widyastuti, 2005, Pencegahan dan Pengendalian Degue dan Demam Berdarah Dengue, Jakarta, EGC. 3 Widoyono, (2011), Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan Pemberantasannya, ed. kedua, Jakarta, Erlangga. 4 Kemenkes, 2014, Profil Kesehatan Indonesia 2013, Jakarta. 5 Dinas Kesehatan Propinsi Aceh, 2009. Profil Kesehatan Provinsi Aceh Tahun 2008, Banda Aceh. 6 Profil Kesehatan Provinsi Aceh, 2012 7 Suyanto, (2011). Metodologi dan Aplikasi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika. 8 Umar, H (2004). Metode Riset Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 9 Gulo, W., 2010, Metodologi Penelitian, Jakarta, PT Gramedia Widiasarana Indonesia. 10 Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni. Rineka Cipta. Jakarta. 11 ---------------------, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta. Jakarta. 12 Asniati, Dasuki, Dj., Kusnanto,H., Peran Media Massa Terhadap Perilaku Ibu Dalam Upaya Pencegahan Demam Berdarah Pada Rumah Tangga di Kota Yogyakarta, Berita Kedokteran Masyarakat, Vol. 24, No. 3, September 2008.
13
Tangyong, Si., Askar, M., Darmawan, S., Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dengan Perilaku Masyarakat dalam Pencegahan Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Tamalanrea Makassar, Vol. 2, No. 5, Tahun 2013.