1 Kudapatkan Pekerjaan dengan mudah
Tanggal 3 April 2003, akhirnya saya diwisuda dengan waktu kuliah yang hanya kutempuh dengan waktu tidak lebih dari 4.5 tahun, dengan Nilai IPK 3,3 dan menurutku cukuplah untuk mencari sebuah pekerjaan, dan itupun diatas standar, karena saya lulusan dari sebuah Universitas Swasta, pada waktu saya lulus dari Universitas tersebut, saya masih ingat standar nilai yang ditentukan sebuah perusahaan untuk lulusan sebuah Universitas Swasta yaitu 3, sedangkan untuk tamatan dari Universitas Negeri waktu itu sekitar 2.75, berarti saya merasa sudah diatas standar, walaupun gak terlalu beda-beda banget dengan batas standarnya, tapi saya menghargai kemampuan diriku sendiri, karena menurutku siapa lagi yang akan meghargai diri kita sendiri kalau bukan kita sendiri, bagaimana mungkin orang lain akan menilai kita baik 1 The Power Of Visualisation
sedangkan kita sendiri saja tidak memberikan nilai yang baik untuk diri kita sendiri. Setelah lulus sayapun berusaha mencari yang namanya pekerjaan, karena menurut sebagian orang pekerjaan adalah suatu tujuan setelah kita tamat dari yang namanya bangku sekolahan, satu berita yang membuat hatiku sedih dan terpukul sekali karena tepat tanggal 27 April 2003, kakekku tercinta menghembuskan nafasnya yang terakhir, satu hal yang membuatku sangat sedih, yaitu ada satu perkataan kakekku yang pada saat itu memang sedang sakit, beliau berkata mungkin saya gak lama lagi akan wafat, hanya satu yang aku tunggu katanya, yaitu beliau ingin melihat cucunya diwisuda, dan ternyata semuanya benar, sekitar 24 hari setelah saya diwisuda beliaupun Wafat, saya sadar bahwa begitu besar perannya kakek dalam mendidikku hingga jadi seperti sekarang ini, karena sejak umurku 6 tahun saya sudah ikut sama beliau. Saya gak mau berlarut- larut dalam suatu kesedihan, saya tahu bahwa “Life Must Go On”, hidup ini masih harus tetap berjalan, semua yang terjadi adalah takdir dari Sang Maha Pemilik Dunia ini, maka saya harus ikhlas dan berdoa semoga arwahnya diterima disisiNya dan ditempatkan ditempat yang Layak, Amin..Ya Robbal Alamin.
2 The Power Of Visualisation
Sayapun mulai memasang tekad yang bulat untuk mendapatkan pekerjaan, karena semua tahu tujuan dari kita menempuh sebuah pendidikan yaitu untuk mencari suatu pekerjaan, untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik, kebetulan saya mengambil jurusan teknik sipil, menurut saya jurusan ini bisa ke berbagai macam pekerjaan, dengan kemapuan
bahasa
inggris
dan
ilmu
komputer
grafis,
menjadikan saya punya modal untuk mempromosikan diri saya kesebuah perusahaan, akhirnya saya memutuskan membeli satu pak amplop coklat untuk amplop lamaran saya nantinya, mungkin jumlah satu pak itu sekitar 100 buah, saya mulai memasuki lamaran kesemua perusahaan dan kantor-kantor yang ada di kota tempat saya tinggal yaitu kota Palembang, saya mulai berlangganan koran harian, karena dengan membaca koran setiap hari saya akan mendapatkan banyak informasi mengenai berbagai macam lowongan pekerjaan, yang sesuai keinginan, dan sesuai dengan latar belakang pendidikan saya. Setelah mengirim begitu banyak lamaran, yang saya lakukan
hanya
menunggu
telepon
saya berbunyi
dan
memanggil saya untuk mengikuti sebuah tes masuk disebuah perusahaan, dan seterusnya saya memvisualisakan diri saya 3 The Power Of Visualisation
seolah-olah saya sudah bekerja, karena dengan begitu banyaknya lamaran yang saya kirimkan, saya merasa sudah ada yang memanggil saya, dan saya bayangkan enaknya kalau sudah bekerja, karena saya akan mendapatkan penghasilan sendiri dan saya bisa membeli apapun keinginan saya, dan benar apa yang saya pikirkan, siang itu ketika saya sedang tidur tiba-tiba telepon rumah berbunyi dan adik saya yang angkat tuh telepon, si penelpon bilang saya ditunggu besok pagi jam 8.00 wib, untuk melakukan tes wawancara disebuah perusahaan kontraktor, dan setelah saya bangun adikku bercerita bahwa saya dipanggil untuk mengikuti tes wawancara disebuah perusahaan, dan keesokan paginya setelah mandi dan mengenakkan kemeja tangan panjang dan dengan penuh percaya diri sayapun berangkat menuju kantor yang memanggil saya tersebut, saya orangnya selalu ontime, karena saya dipanggil jam 8.00 Wib, sayapun jam 7.00 Wib sudah berangkat, jadi setibanya disana sekitar 7.30 Wib, jadi saya masih punya waktu 30 menit untuk istirahat dan mengatur nafas agar the first interview ini tidak gagal, tak lupa saya berdoa semoga diberi kemudahan dalam menjawab semua pertanyaannya nanti, tepat jam 8.00 wib saya dipanggil, dan ternyata cuma hanya satu orang saja yang dipanggil untuk 4 The Power Of Visualisation
wawancara kerja tersebut, dan orang tersebut hanyalah saya sendiri, dengan percaya diri dan membaca bismillah didalam hati saya masuk kedalam ruang wawancara tersebut. Ketika masuk, rasanya jantung ini berdebar kencang, mungkin karena ini pengalaman pertamaku diwawancara seseorang untuk lamaran kerja, maklum fresh graduate,..he.he. setelah dipersilahkan duduk, sayapun duduk dan terseyum saya berkata,
sambil
ya pak makasih, kebetulan yang
wawancara saat itu adalah manager personaliannya, oh ya, sebelumnya saya ingat dalam hati bahwa lamaran ini saya tujukan langsung ke pemimpin perusahaan dan saya masukan dalam amplop kecil, jadi sepertinya bukan surat lamaran, sudah pasti suratnya langsung masuk keruang pemimpinnya, karena mungkin kebetulan lagi perlu makanya saya dipanggil, mungkin ni salah satu trik yang saya bagi buat para pembaca, agar kirim lamaran yang kayak gini, biar cepat dipanggil, karena bosnya langsung yang terima, coba kalau suratnya masuk kebagian umum atau personaliannya dulu, mungkin gak langsung direspon, atau bisa jadi langsung di file aja, alasannya belum diperlukan. Oleh karena langsung ke Big bosnya makanya lamaran saya langsung direspon, lagian referensi saya juga banyak, semua sertifikat saya lampirkan dan semua 5 The Power Of Visualisation
kemampuan saya jual dalam surat lamaran kerja tersebut, dan balik lagi ke wawancara tadi, saya membaca nama si pewawancara di mejanya, yaitu pak Indra namanya, sambil pak Indra membuka berkas lamaran saya, dia bertanya kayaknya sertifikat kamu banyak ya ?, gak juga pak saya bilang, kamu bisa bahasa inggris ? saya jawab bisa pak pak, Well, I want to interview you with engglish, it’s ok ?”, pak Indra bertanya dalam bahasa inggris, dan saya jawab oke sir, Up to You !, pak Indra melanjutkan pertanyaannya, Oke now I want you tell about yourself, everything about you, dan saya coba jawab semua dengan lancar, maklum saya sudah terbiasa dengan bahasa asing yang satu ini, singkat kata ada satu pertanyaan yang menanyakan masalah “Salary”, How Much Salary Do you want per Month ?, dan saya jawab Rp. 800.000,- (Eight Hundred Thousand Rupiah sir, karena saya pikir sesuailah untuk pemula pada tahun 2007an itu, sesuai dengan keadaan saat itu, lagian saya belum berani minta yang tinggi-tinggi takutnya mereka keberatan, kalau mereka sudah keberatan udah pasti gak bakalan diterima, yang saya pikir waktu itu yang penting kerja dulu deh, ya udah segitu aja gajinya, dalam hati saya berfikir, mungkin capek pake bahasa inggrisnya, akhirnya pak Indranya bilang, udah ya, sekarang kita bahasa 6 The Power Of Visualisation
Indonesia saja, dan saya hanya menjawab baik pak. Beliaupun kembali bertanya masalah gaji tadi, pak Indra berkata gimana gaji yang kamu minta tadi kayaknya masih ketinggian, gimana bisa gak dituruni lagi, saya berpikir dalam hati, koq gaji diajak nego sih, lagian kan standar S1 gak mungkin gajinya dibawah 1 juta, akhirnya saya coba untuk memberikan alasan, saya bilang kan sesuai pak dengan situasi saat ini, sesuai dengan biaya hidup pada saat ini, karena saya masih ingat waktu itu, di palembang masih sering adanya demo-demo menurunkan harga barang, dan demo lainya, lantas pak Indra bertanya sama saya, kamu merokok gak ?, saya bilang gak pak, saya gak merokok, oke sekarang kamu lihat kotak rokok ini, saya kasih waktu 1 menit, kamu lihat ya, saya langsung aja lihat tuh kotak, dan gak kepikir mau diapain tuh kotak, setelah satu menit trus pak Indranya bertanya sama saya, udah selesai lihatin kotaknya, udah pak, jawabku, oke sekarang saya mau tanya, ada berapa huruf “A” di kotak rokok yang sudah kamu lihat tadi, waduh…, saya jadi kaget koq yang ditanya malah itu, koq gak kepikiran ya mau ngitung huruf “A”nya, akhirnya saya tebak-tebak aja, ada sembilan pak, oke sekarang kamu hitung tuh huruf, kemudian saya hitung dan totalnya ada 12 atau 13 belasan, lantas pak Indranya bilang tuh kan kemampuan kamu 7 The Power Of Visualisation
masih kurang, kurangin lagi dong gaji kamu jangan 800 ribu, dalam hati saya berpikir duh nih bapak, koq ini aja jadi pertanyaan, mana mungkinlah kita bisa hafal dengan huruf yang cuma dilihat sebentar
lagian pula, kita gak tahu
pertanyaannya apa. Terus pak Indranya bertanya lagi, gini aja sekarang kamu saya tanya kali-kalian aja ya, oke pak jawabku, 5 x 5 berapa, duh kecil pertanyaannya pikirku, saya jawab aja 25 pak, terus beliau nanya lagi 25 x 25 berapa, saya jawab 625 pak, beliau nanya lagi kalau 625x 625 berapa, waduh, emang kalkulator atau mesin hitung pikirku dalam hati, saya jawab aja wah gak bisa pak, oke sekarang 11x 11 berapa, saya jawab 121 pak, terus sang bapak nanya lagi kalau 121 x 121 berapa, wah berapa ya…?, saya jawab aja gak tahu pak, oke berarti kemampuan kamu masih banyak yang kurang, jadi kurangin lagi aja gaji kamu jangan 800 ribu, terus saya berfikir dalam hati,
gimana
ya,
akhirnya
saya
putuskan,
ah
jawab
Rp.600.000,- saja, dan pak Indranya bilang, baiklah saya tambahin 50.000,- jadi Rp. 650.000,- perbulan gimana ?, ya udah saya jawab okelah pak saya terima, terus pak Indranya nanya lagi, jadi kapan kamu bisa mulai kerja, saya bilang secepatnya pak, karena saya sekarang memang fresh graduate 8 The Power Of Visualisation
dan lagi gak ada kerjaan, lagian saya baru dua minggu wisuda, sementara nunggu transkrip dan ijasah Asli saya keluar dari pihak Universitas pak, lantas pak Indranya bilang, oke hari ini kamu saya terima kerja, dan mulai hari ini juga kamu langsung boleh kerja, kaget campur terharu saya mendengarnya, dan saya bilang baik pak, dan pak Indra mengucapkan selamat ya, selamat bergabung di perusahaan kami. Tugas kamu adalah saya jadikan pelaksana proyek, jadi kamu bertanggung jawab untuk mengawasi proyek yang akan dimulai bulan depan, sekarang kamu pelajari gambarnya dan coba kamu hitung anggaran biayannya, kamu bisa mulai dengan bertanya dengan senior yang ada dimeja samping kamu, dan setelah itu saya ucapkan terima kasih pak. Setelah itu saya disuruh berkenalan dengan seluruh karyawan diperusahaan tersebut, dan tepat jam 10.00 wib saya duduk dimeja kerja saya untuk yang pertama kalinya dalam hidup saya, setelah itu saya diberikan sebuah berkas perkejaan yang akan saya awasi yaitu sebuah proyek bangunan yang ada di jakabaring, suatu lokasi di kota Palembang, ada sekitar 100 lembar lebih gambarnya, terus saya buka selembar demi selembar tuh gambar, sekilas seniorku yang duduk disamping meja mengajariku sekilas, dan kemudian dia kembali kemeja 9 The Power Of Visualisation
kerjanya, dan tinggalah saya sendiri dimeja kerja, dan mulai terpikir dalam dalam hatiku, wah ni kerjaan banyak banget, sedangkan gajinya gak sebanding, gimana ya sanggup gak saya kerjain ni proyek, maklum saya masih nol pengalaman waktu itu, akhirnya saya teringat dengan teman kuliah saya, yang juga baru selesai kuliah, dan kebetulan belum dapat pekerjaan juga, karena dia merupakan teman dekat saya waktu itu, akhirnya saya putuskan untuk menghadap pak Indra lagi, saya memberanikan diri untuk mengetuk pintu ruangannya, tok–tok, saya ketuk pintunya, dan pak Indrapun menjawab, silakan masuk, dan pak indra langsung bertanya ada apa Hen ?, terus saya bilang, saya mau bicara sebentar pak, oh ya silakan, jawab pak Indra, lantas saya jelaskan maksud saya, gini pak Indra, rasanya saya gak sanggup ngerjain ni proyek sendirian, lagian saya belum berpengalaman menangani proyek langsung seperti ini, saya punya teman dekat yang juga baru lulus dari Universitas yang sama dengan saya, mungkin bisa bapak pertimbangkan, gaji sayakan bapak bilang tadi Rp. 650.000,perbulan pak, gimana kalau dibagi dua saja jadi Rp.325.000,perbulan, jadi saya bisa ngajak teman saya tadi pak, biar saya bisa kerja sama-sama dia, sekalian juga belajar. Lantas apa jawab pak Indra,
sambil menepak pundak saya pak Indra
10 The Power Of Visualisation
berkata, waduh kamu koq baru kayak gitu saja udah pesimis, tenang saja kamu gak sendirian koq, ada saya dan rekan yang lainnya, saya yakin kamu dalam waktu gak sampai 3 bulan saja, kamu bakalan jadi, maksunya mahir dibidang pekerjaan ini, lagian background pendidikan kamu kan Teknik Sipil, jadi sesuai dengan perusahaan kita, yaitu kontraktor dan supplier. Setelah diberi sedikit motivasi oleh pak Indra, akhirnya saya kembali kemeja kerja dan mencoba menganalisa gambar proyek yang ada dimeja saya waktu itu, hari itu tepat hari senin, jadi benar-benar hari pertama kerja para karyawan, karena merupakan hari pertama dalam setiap minggu, hari demi haripun saya coba jalani, dan semakin enak, semakin asyik saja, hingga pas hari kamis, saya disuruh coba melihat proyek, yang waktu itu kebetulan proyek renovasi Mesjid Agung palembang, dan sayapun pergi kelokasi dan saya lihat cara kerja mereka dilapangan, mungkin jiwa saya ini memang bukan untuk orang lapangan, diawalnya saya pengen jadi seorang drafter saja, enak dikantor atau dibelakang layar, dan didalam ruang yang ber AC dingin dan sejuk, tanpa harus berpanas-panasan dan terjemur matahari, dan juga kayaknya pekerjaan yang kayak gini sepertinya jam kerjanya gak jelas
11 The Power Of Visualisation
batasannya, kadang pulang malam, kadang lembur, mungkin karena saya baru terjun kedunia pekerjaan seperti itu. Tepat pada hari rabu pagi saya ditelepon untuk sebuah wawancara disebuah perusahaan kontraktor lainnya, seperti yang saya ceritakan tadi diatas, banyak lamaran yang saya kirimkan, jadi saya hanya menunggu telepon saya berbunyi untuk panggilan tes wawancara, ataupun tes lainnya, saya diminta datang pada hari jum’at pagi jam 9.00 wib, ke perusahaan tersebut, akhirnya saya berencana mengatur rencana agar bisa minta izin sama bos saya, untuk ikut wawancara kamis pagi, akhirnya saya mengahadap pak Indra, dan saya bilang saya hari kamis mau minta izin untuk tidak masuk kerja dikarenakan ada urusan keluarga, sayapun diizinkan, pas hari kamis pagi saya sudah bersiap-siap untuk datang keperusahaan kedua yang memanggil saya untuk tes tertulis, dan wawancara kerja, saya pun menuju ke perusahaan tersebut dengan menumpang sebuah bus kota, maklumlah saya belum punya kendaraan apapun karena saya baru tamat dan baru mencoba gimana rasanya mencari pekerjaan dan mendapatkan uang yang berasal dari gaji. Setibanya disana saya disambut petugas customer servicesnya, dan saya bilang pagi mbak, kemaren saya ditelpon untuk mengikuti tes 12 The Power Of Visualisation
wawancara kerja di perusahaan ini, oh ya mas, silakan duduk, dengan siapa ya, saya bilang saya hendra mbak, oh ya, kemaren kebetulan saya yang telpon kata mbak yang ada di customer service tadi, terus saya diminta untuk menunggu sebentar, setelah sekitar 10 menit saya dipanggil, dan masuk keruangan bagian pelaksana, sepertinya orang asli jawa, dilihat dari logat jawanya, saya disuruh masuk dan dipersilakan duduk, seperti biasa saya ditanya-tanya mengenai latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja saya, terus beliau bercerita bahwa ada sekitar 50 lamaran yang masuk, tetapi kita hanya butuh satu orang dan sepertinya atasan saya berminat sama kamu katanya, karena dilihat dari berkas lamaran dan profil pribadi serta kemampuan lainnya kamu yang paling bagus dari 49 pelamar lainnya, kemudian saya dites tertulis disuruh menghitung anggaran bahan bangunan, setelah selesai saya disuruh menghadap bagian personalianya, kebetulan bosnya orang cina, berarti saya pikir ini pasti perusahaan milik orang cina, saya gak mempermasalahkan siapapun pemiliknya yang penting saya dapat pekerjaan yang lebih baik lagi, akhirnya saya masuk keruangannya dan dipersilakan duduk, kembali saya ditanya-tanya lagi, masih sekitar pendidikan dan pengalaman kerja saya, dan singkat kata sepertinya saya 13 The Power Of Visualisation
diterima kerja disana, dan sang bospun bertanya kapan kamu mau mulai kerja disini, saya jadi ingat wawancara pertama saya diperusahaan sebelumnya, saya juga langsung disuruh kerja, tetapi saya berpikir dalam hati, disini saatnya saya menjual kemampuan saya, gini pak, maaf sebelumnya, saya mau tanya sesuatu sama bapak mengenai gaji pak, karena jujur saja saya sekarang sudah kerja, dan diperusahaan yang sama-sama bergerak dibidang kontraktor, saya sekarang digaji sebesar Rp. 800.000,- perbulan dalam hati saya berpikir paling ditolak, lagian saya sekarang sudah kerja, resikonya ya saya balik kerjaan lama tadi, akhirnya sang bos berkata oke saya bayar kamu Rp.900.000,- perbulan, kalau kamu mau hari senin nanti kamu bisa mulai kerja disini, oke pak saya pertimbangkan dulu, terus saya pamitan dan mengucapkan terima kasih, dan sang bospun berkata saya harap sampai jumpa senin ya. Sayapun langsung keluar dan juga pamitan sama sang customer service yang menelpon saya kemaren, terus saya cerita kalau saya disuruh mulai kerja hari senin, dan dia mengucapkan selamat ya, selamat bergabung disini, ya mbak makasih saya bilang, tapi saya masih pikir-pikir dulu, terus saya langsung pulang dan bercerita sama adik dan kakak saya, mereka bilang ya udah pindah aja, kan gajinya lebih besar, akhirnya setelah 14 The Power Of Visualisation
dirembukkan saya putuskan untuk pindah kerja keperusahaan baru tadi, malamnya saya berpikir apa alasan untuk mengundurkan diri sama pak Indra, yang menurut saya orang nya cukup baik, walaupun saya baru kenal beberapa hari saja, tetapi mau gak mau saya harus membuat satu pilihan yang terbaik buat saya, akhirnya saya membuat alasan kalau saya mau mengundurkan diri dari perusahaan itu karena saya ada pekerjaan lain, yaitu bekerja diperusahaan keluarga saya sendiri, keesokan paginya begitu saya tiba dikantor dan bertemu dengan para pegawai lainnya, saya ajak mereka bersalaman, dan berpamitan terus mereka bingung ada apa hen, dan saya bilang saya mau mengundurkan diri dari sini, karena saya ada pekerjaan lain, sayapun langsung menghadap pak Indra, dan saya ceritakan semuanya kalau saya mau ngunduri diri lantaran mau kerja diperusahaan keluarga, dengan berat hati dan kelihatannya sedih pak Indrapun berkata, ya apa boleh buat, saya gak bisa menahan kamu disini, itu merupakan pilihan kamu, silakan saja, saya minta maaf kalau saya ada salah sama kamu. Oke pak makasih, tapi sebelum saya pergi saya mau referensikan teman saya sebagai pengganti saya pak, sayakan pernah cerita sama bapak waktu wawancara, oh ya, suruh saja dia masukin lamaran nanti saya panggil untuk tes. 15 The Power Of Visualisation
Singkat kata teman sayapun kerja disana dan menggantikan saya, dan saya pindah keperusahaan yang baru, jadi saya merasa lowongan kerja itu tidak sia-sia saja, masih bermanfaat untuk teman saya. Hari seninpun tiba, saya datang kekantor yang baru pagi itu lebih awal dari karyawan yang lain, maklum pegawai baru, saya belum tahu situasi disana, ternyata jam kantornya jam 8.00 wib pagi, tetapi saya setengah jam lebih awal datangnya, setelah semuanya datang sayapun diberi ucapan selamat datang, dan diberi satu meja dengan seperangkat komputer beserta printernya, dengan ruangan yang pul AC, karena saya diterima dengan posisi drafter, hari-haripun saya jalani diperusahaan tersebut, dan sepertinya enak, tetapi terkadang jenuh, karena jarang ada pekerjaan dan jarang ada yang mau digambar, setelah sekitar dua minggu saya kerja, akhirnya tepat akhir bulan dan hari itu waktunya gajian, dan sayapun dipanggil untuk menerima gaji, karena gajinya dibayar cash, dan betapa kagetnya saya setelah saya membuka amplop gajnya, dan saya hitung ternyata jumlahnya Rp. 900.000,- ribu, alangkah senangnya saya menerimanya, bayangkan baru dua minggu saya sudah menerima gaji, dan tidak dipotong sedikitpun, karena kalau sepengetahuan saya, biasanya 16 The Power Of Visualisation
perusahaan itu membayar gaji sesuai hari mulia kerjanya atau dengan kata lain dibayarkan secara profersional, tetapi disana tidak, ketika saya pulang saya cerita sama adik dan kakak saya, sayapun mentraktir mereka makan, dan saya memberikan sebagian gaji saya sama Nenek saya, beliaupun cukup bangga dengan saya, sayang Kakek saya gak bisa mencicipi gaji pertama saya, sedangkan orangtua sayakan jauh di desa nan jauh disana, saya cuma bisa cerita sama mereka, bahwa saya sudah mendapatkan penghasilan pertama saya, saya belum sempat mengirimkan penghasilan pertama saya kepada mereka, paling mereka cuma bilang sudah gak usah dikirim, bantu aja adik-adikmu yang masih sekolah. Sekitar beberapa bulan saya kerja disana, perusahaan saya tersebut ada proyek baru, yaitu perumahan yang lokasinya cukup jauh dari kantor kami, dan mereka memilih saya untuk menjadi logistiknya, ada sekitar 3 hektar lahan yang akan dijadikan perumahan, dimana lahan tersebut masih rawa-rawa dan mesti ditimbun, akhirnya saya yang diposisikan dilapangan sana, bayangkan lahan 3 hektar yang luas dan terbuka yang mesti jadi logistiknya saya, memang ada campnya disana, pembaca bisa bayangkan betapa panasnya, dilokasi proyek tersebut, seperti yang saya ceritakan diatas tadi bahwa saya ini 17 The Power Of Visualisation
kayaknya memang kurang pas untuk diposisi lapangan karena, saya gak tahan panas, sementara lokasinya sangat panas sekali, setiap hari saya sholat dan berdoa disana, saya minta diberikan pekerjaan yang lebih baik lagi, dan akhirnya ada salah satu Bank BUMN yang memanggil saya untuk mengikuti tes, dan perlu pembaca ketahui bahwa Bank yang memanggil saya untuk tes tadi, sudah saya visualkan dalam pikiran saya, gimana caranya, waktu itu saya sedang makan direstoran yang kebetulan berseberangan dengan Bank tersebut, saya bilang sama teman saya, alangkah enaknya kalau kerja diBank tersebut, dan ternyata itu semua jadi kenyataan, sementara saya dilapangan diberi pasilitas sebuah motor dinas, sehingga mempermudah saya untuk keluar dan mengukuti tes, saya tinggal titip pesan sama anak buah saya dilapangan bahwa saya ada pekerjaan sebentar diluar, kalau ada orang yang nelpon dari kantor, tes demi tes saya ikuti, lebih kurang enam bulan saya menunnggu akhirnya saya diterima di Bank tersebut, dengan gaji pertama dua kali lipat gaji saya diperusahaan tersebut, bayangkan pembaca, kalau pembaca jadi sayapun saya yakin pasti pembacapun akan pindah kerja lagi, kitakan cari yang terbaik. Dan singkat kata saya kembali
mengajukan
pengundurkan diri dari perusahaan tersebut, tetapi sama seperti 18 The Power Of Visualisation
perusahaan pertama saya bekerja, sayapun mengajukan penawaran ke pemilik perusahaan untuk menerima sepupu saya, yang background pendidikannya juga sama dengan saya, agar mereka tidak susah mencari pengganti saya, dan akhirnya sepupu saya diterima kerja disana sebagai pengganti saya, jadi dua kali posisi kerja yang saya tinggalkan diganti dengan orang lain, dengan kata lain saya membantu orang lain untuk mendapatkan pekerjaan. Dan hingga saat tulisan ini saya buat saya masih sebagai karyawan di Bank Milik pemerintah tersebut. Dari sini bisa saya simpulkan bahwa betapa kuatnya ilmu visualisasi, baik itu visual yang kongkrit atau nyata, ataupun visualisasi dalam pikiran kita, yang akan mewujudkan semua keinginan kita.
19 The Power Of Visualisation
“ Jika Kita berpikir sesuatu itu sulit, maka sesuatu itu akan menjadi sulit “ “ Jika Kita berpikir sesuatu itu mudah, maka sesuatu itu akan menjadi sangat mudah “ By : Hendra.ST
20 The Power Of Visualisation